Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
MINGGU, <strong>21</strong> JANUARI 2018<br />
SAMBUNGAN<br />
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />
Hiii...!! Diajak ke Kuburan, Kereta ABG Lenyap<br />
DELITUA-M24<br />
Am kehilangan kereta supra warna merah BK 2448 AFD.<br />
Kereta itu dilarikan pria rambut cepak di depan Asrama Haji<br />
Jln AH Nasution, Medan Johor, Rabu (17/1) sekira pukul 11.00<br />
WIB. Kasus ini dilaporkan Am bersama ibunya ke Maposlek<br />
Delitua, Sabtu (20/1) sekira pukul 16.00 WIB.<br />
Saat itu korban bersama ibunya melayat tetangganya yang<br />
meninggal dunia. Baru saja melayat, seorang tamu yang<br />
juga pelayat, mengajak korban untuk melihat kuburan di<br />
depan Asrama Haji.<br />
Material Bangunan Sembiring<br />
Sahnan, di Jln Satria Gang Buntu, Desa Bandar Khalifah, Kecamatan<br />
Percut Sei Tuan, Selasa (5/12) pukul 10.00 WIB, lewong diembat<br />
calon pembelinya. Dalihnya, Kilik, si calon pembeli tak punya mobil<br />
untuk mengangkut bahan-bahan material tersebut. Cuaca hujan<br />
juga mendukung aksi jahatnya tersebut.<br />
Awalnya, Sahnan yang punya gudang beca di Jln Satria, Gang<br />
Buntu, Desa Bandar Khalifah, Kecamatan Percut Sei Tuan, ingin<br />
menjual seluruh bangunan tersebut. Dia pun diperkenalkan oleh<br />
tetangganya, Erlinda Boru Bangun, warga di sebelah gudang kepada<br />
Kilik, si calon pembeli.<br />
Sahnan kemudian melalui telpon, membicarakan hal tersebut<br />
untuk bersepakat dengan Kilik. Namun, belum ada pembayaran<br />
mengenai material bangunan gudang beca tersebut, Sahnan sudah<br />
mengijinkan Kilik untuk membongkar banngunan itu.<br />
Sahnan berulangkali menghubungi Kilik menanyakan kesiapan<br />
gudang yang dirubuhkannya. "Saat itu saya tanya, apa sudah<br />
dibongkar dan pelaku mengatakan sudah selesai," kata Sahnan,<br />
saat di Polsek Percut, untuk mempertanyakan perkembangan<br />
kasusnya, Kamis (18/1) siang. Dua jam kemudian, Sahnan kembali<br />
menelpon Kilik. Tetapi kali ini Kilik beralasan bahan-bahan material<br />
belum diangkut karena tidak ada mobil. Apalagi, katanya, cuaca<br />
sedang hujan. Tunggu punya tunggu, tak ada kabar dari Kilik,<br />
yang sama sekali belum membayar kesepakatan harga Rp3,5 juta<br />
untuk bahan-bahan meterial tersebut. Sahnan pun mulai curiga<br />
dan mendatangi gudang becanya.<br />
Setibanya di gudang beca, Sahnan langsung menemui penjaga<br />
gudang, Wak Rami. Seketika Sahnan kaget, material bangunan<br />
yang terdiri dari seng, broti dan kayu serta peralatan bengkel di<br />
dalam gudang, telah raib dibawa Kilik semua. "Padahal belum ada<br />
pembayaran, makanya saya laporkan hal itu ke Polsek Percut,"<br />
tandasnya. Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Pardamean<br />
Hutahaean Sik, kepada M24, Kamis (18/1), mengatakan, kasus<br />
tersebut sedang diproses. "Sabar ya, biar kita lidik dulu," tuturnya.<br />
(irwan)<br />
Nyambi Jualan Sabu Supir<br />
Polsek Sunggal menjual sabu, Rabu (10/1) pukul 15.00 WIB.<br />
Menurut informasi yang dihimpun, petugas mendapat laporan<br />
ada transaksi narkoba di Jln Klambir V. Kecamatan Hamparan Perak.<br />
Petugas yang mendapatkan informasi tersebut langsung bergerak<br />
cepat ke lokasi tersebut. Di lokasi, petugas polisi melihat seseorang,<br />
yang gerak geriknya mencurigakan. Petugas langsung saja<br />
meringkus tersangka dan menggeledahnya. Ditemukan 4 paket<br />
sabu. Kapolsek Sunggal, Kompol Wira Prayatna, melalui Kanit<br />
Reskrim Iptu Budiman Simanjuntak, mengatakan, pelaku diringkus<br />
petugas atas laporan masyarakat. "Benar pelaku kita amankan<br />
dan saat digeledah, petugas menemukan empat paket sabu dari<br />
kantong pelaku," ungkap Budiman.<br />
Petugas kemudian memboyong tersangka ke Mapolsek Sunggal,<br />
untuk diperiksa lebih lanjut. Dari hasil interogasi petugas, tersangka<br />
mendapatkan barang haram tersebut dari Aceh dan rencananya<br />
akan dijual. "Dari pengakuannya, pelaku mendapat barang haram<br />
tersebut dari Aceh dan akan dijualnya sendiri," jelas Budiman.<br />
"Pelaku sudah empat bulan melakukan aksinya dan hasilnya<br />
untuk keperluan sehari-hari," sebutnya.<br />
Dari pengakuan pelaku, katanya, dia nekat menjual sabu karena<br />
uang dari bekerja sebagai supir angkot, tidak mencukupi. "Ya bang,<br />
karena uang dari narik angkot tidak cukup untuk keperluan seharihari.<br />
Saya jualnya kalau ada yang menelpon," ungkapnya.<br />
Akibat perbuatan yang dilakukan tersangka, dia dikenakan Pasal<br />
114 ayat (1) subs 112 UU No 35/2009 tentang narkotika dengan<br />
ancaman hukuman 20 tahun penjara. (tiopan)<br />
Duh! Tarif Parkir di Bagan<br />
Sei Tuan. Para jukir disosialisasi agar tidak memberatkan<br />
wisatawan yang datang dan tidak menjadikan hal tersebut<br />
pungutan liar (Pungli). Menurut salah seorang pengusaha<br />
rumah makan, tingginya tarif parkir akan berakibat<br />
berkurangnya pengunjung. erpisah, salah seorang jukir saat<br />
dipertanyakan oleh Kapolsek Percut Sei Tuan dan Kasubdit<br />
Sabhara, berdalih mereka tidak meminta tarif parkir hingga<br />
Rp20 ribu. "Seikhlas mereka aja kalo mau menambahnya dan<br />
karcisnya sepengetahuan Kades dan Camat setempat,"<br />
ungkapnya. Kasubdit Sabhara AKBP PH Sinaga mengatakan<br />
kepada seluruh jukir agar dapat mengikuti peraturan mengenai<br />
tarif parkir yang berlaku. Tarif parkir yang tinggi bakal<br />
mengurangi pengunjung wisata kuliner di Bagan Percut yang<br />
saat ini sudah mulai dikenal orang.<br />
"Jangan gara-gara tarif parkir mahal, pengunjung enggan<br />
datang. Pendapatan warga yang lain menjadi berkurang.<br />
Seharusnya warga dapat membuat pengunjung ramai<br />
mendatangi kuliner ini," ungkapnya. (irwan)<br />
CARI UANG TAMBAHAN,<br />
BURUH BANGUNAN<br />
NEKAT JUAL SABU<br />
LUBUKPAKAM-M24<br />
Personil Sat Narkoba Polres Deliserdang mengamankan<br />
SP alias Amtili (36) warga Dusun Blora, Desa Sidodadi<br />
Ramunia, Kec. Beringin. Buruh bangunan ini harus<br />
meringkuk di sel tahanan karena tertangkap saat sedang<br />
bertransaksi sabu, Kamis (18/1).<br />
Diringkusnya Amtili berawal dari informasi masyarakat<br />
kalau di Dusun Blora Desa Sidodadi Ramunia, ada<br />
seseorang pria yang menjual sabu. Mendapat informasi<br />
tersebut, petugas langsung bergerak ke lokasi melakukan<br />
penyelidikan. Saat dilakukan penyisiran, petugas melihat<br />
seorang pria sedang duduk di halaman belakang rumah<br />
warga yang minim penerangan.<br />
Petugas yang curiga kemudian mendatangi pelaku.<br />
Mengetahui ada petugas, pelaku berusaha kabur. Namun<br />
pelaku berhasil diringkus petugas. Dan saat dilakukan<br />
penggeledahan petugas menemukan sabu beserta<br />
timbangan. Saat ditanya asal barang tersebut, pelaku<br />
mengatakan itu miliknya.<br />
Kapolres Deliserdang, AKBP Eddy Suryantha Tarigan,<br />
melalui Kasat Narkoba, AKP Erwin Tito, membenarkan<br />
penangkapan . (yan febri)<br />
"Pelaku kubonceng dari rumah duka<br />
ke depan Asrama Haji. Begitu mau<br />
nyampek di kuburan, pelaku<br />
meminjam keretaku dengan alasan<br />
mau ke rumahnya sebentar yang<br />
berada di samping kuburan yang mau<br />
dilihat itu," kata AM.<br />
Namun, begitu korban memberikan<br />
keretanya, pelaku pun langsung<br />
menghilang bak ditelan bumi. Setelah<br />
dua jam menunggu dan pelaku gak<br />
Kapoldasu Hibur Bocah 6 Tahun Korban Kekerasan<br />
MEDAN-M24<br />
Kapoldasu Irjen Pol Paulus<br />
Waterpauw bersama pejabat utama<br />
Polda Sumut menjenguk bocah berusia<br />
6 tahun yang merupakan korban<br />
kekerasan dari orang tuanya sendiri,<br />
di Rumah Sakit Adam Malik Medan,<br />
Sabtu (20/1). Di sana, Jenderal<br />
Bintang Dua itu memberikan motivasi<br />
dan menghibur bocah malang<br />
tersebut.<br />
Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus<br />
Water Pauw menyampaikan,<br />
kunjungan ini dilakukan sebagai wujud<br />
Polda Sumut melayani masyarakat.<br />
"Kepada korban, kita memberikan<br />
motivasi dan penghiburan kepada<br />
korban SAN yang masih di bawah<br />
umur," katanya didampingi Ketua<br />
Bhayangkari Poldasu, Roma Boru<br />
Pasaribu.<br />
Dalam kasus ini, Paulus bilang, Polda<br />
Sumut telah melakukan berbagai<br />
tindakan dalam menindak lanjuti kasus<br />
tersebut. "Informasi sementara dari<br />
Kapolsek, korban sering menangis<br />
sementara ayah tiri korban sering<br />
mabuk-mabukan, sehingga ayah<br />
tirinya melakukan tindak kekerasan<br />
terhadap korban," jelasnya.<br />
Ayah tiri korban sendiri,<br />
sambungnya, masih dalam tahap<br />
pencarian untuk dapat dilakukan<br />
penangkapan dan pemeriksaan<br />
terhadap tersangka. "Kita masih<br />
melakukan pengejaran," terang dia.<br />
Kapoldasu bersama rombongan<br />
juga memantau perkembangan kondisi<br />
fisik dan mental korban. Tampak orang<br />
nomor 1 di Poldasu melakukan dialog<br />
dengan keluarga korban untuk<br />
mendengar keseharian dan perkembangan<br />
korban serta memberikan buah<br />
tangan kepada SAN.<br />
Judi Dadu Digrebek, Polisi Dapat Ganja<br />
SIDIKALANG-M24<br />
Lapak judi dadu di warung<br />
Wasdiman Purba di Desa Huta Manik<br />
Maria, Kec. Sumbul, Kab. Dairi,<br />
digrebek petugas, Sabtu (20/1) sekira<br />
pukul 00.30 WIB. Dari lapak judi itu<br />
petugas menemukan bungkusan<br />
ganja.<br />
Pemilik daun ganja adalah Dehot<br />
Imran Lumban Gaol (35) sekaligus<br />
bandar judi dadu warga Huta Manik,<br />
Desa Pegagan Julu VII, Kec. Sumbul,<br />
Kab. Dairi. Tersangka ini diamankan<br />
petugas saat penggerebekan judi<br />
dadu yang dilakukan Kapolsek Sumbul,<br />
AKP G Sirait dan Kasat Narkoba Polres<br />
Dairi, AKP Nopiardi bersama anggota.<br />
"Tersangka sempat membuang<br />
bungkusan plastik kresek ke lantai. Pas<br />
diperiksa rupanya isinya ganja," ujar<br />
kembali, akhirnya Am pulang ke rumah<br />
dengan menaiki betor. Di rumah,<br />
korban menceritakan peristiwa itu<br />
kepada orangtuanya.<br />
Mereka pun coba mencari tapi tak<br />
berhasil.<br />
"Sudah capek saya menunggu pria<br />
rambut cepak itu tapi tak kelihatan<br />
batang hidungnya. Kukira pria itu<br />
pihak dari keluarga yang berduka,"<br />
bilang AM. Sementara Ema (44) orang<br />
tua Am mengaku mengenal pria<br />
yang melarikan kereta anaknya itu.<br />
Sementara itu, Kapolsek Delitua,<br />
Kompol Arifin Marpaung, melalui Kanit<br />
Reskrim, Iptu Prastyo Tribowo,<br />
mengaku laporan korban belum<br />
diterima karena korban belum<br />
membawa BPKB keretanya.<br />
"Tadi sudah kita sudah untuk<br />
membawa surat-suratnya," ujar Kanit<br />
. (mehuli)<br />
Sekedar mengingatkan, aksi<br />
penganiayaan bocah berusia 6 tahun<br />
di Padang Lawas Utara (Paluta),<br />
Sumatera Utara harus mendapatkan<br />
perawatan di Rumah Sakit Umum<br />
Adam Malik setelah dianiaya ibu<br />
kandungnya, Yusma Adalina Harahap<br />
(35), dan ayah tirinya, Aldi Pratama.<br />
Sang ibu sudah ditangkap, sedangkan<br />
ayah tirinya masih diburu polisi. Akibat<br />
penganiayaan itu, SAN mengalami luka<br />
memar pada kepala bagian belakang<br />
dan juga beberapa bagian tubuh<br />
lainnya. Berdasarkan pemeriksaan<br />
sementara, selama dua bulan terakhir<br />
SAN dianiaya ibu kandung dan ayah<br />
tirinya. Selain dianiaya menggunakan<br />
kayu dan batu, korban juga ditendang<br />
dan dibanting. Bocah perempuan itu<br />
bahkan sempat dimasukkan ke dalam<br />
goni kemudian ditanam hingga sebatas<br />
leher. (ahmad)<br />
Kapolsek. “Setelah dilakukan introgasi,<br />
petugas melakukan pengembangan<br />
dengan menggeledah gubuk tersangka.<br />
Hasilnya ditemukan satu ikat ranting<br />
pohon ganja,” timpal AKP Nopiardi.<br />
Kata Nopiardi, dari penangkapan itu<br />
diamankan satu plastik kresek daun<br />
ganja, biji ganja seberat, 4,70 gram<br />
dan ranting pohon ganja seberat<br />
10,16 gram. (fajar)<br />
Walikota Sibolga Terlibat Kasus Korupsi Proyek Rigid Beton<br />
sudah melakukan pemeriksaan terhadap<br />
saksi dan tersangka bahwa Syarfi<br />
Hutauruk terlibat dalam proyek besar<br />
itu. Namun penyidik belum bisa<br />
memintai keterangan Syarfi karena<br />
dua kali pemanggilan tak pernah hadir<br />
dengan berbagai alasan. "Kalau dia<br />
(Syarfi Hutauruk) terlibat dan terbukti<br />
bersalah dalam kasus ini, akan kita<br />
tetapkan tersangka. Tapi kita harus<br />
periksa dia dulu biar kita tahu hasilnya<br />
seperti apa," bilang Sumanggar, Sabtu<br />
(20/1) sore.<br />
Sumanggar menyebutkan, dalam<br />
penanganan kasus proyek rigid jalan<br />
beton senilai Rp65 miliar ini, pihaknya<br />
tidak akan tebang pilih dalam melakukan<br />
pemeriksaan dan penetapan<br />
tersangka. Meski seorang pejabat<br />
daerah sekalipun jika terbukti maka<br />
akan diperiksa. "Kita tidak tebang pilih.<br />
Siapapun yang terbukti salah maka kita<br />
akan tetapkan sebagai tersangka<br />
termasuk dia (Syarfi Hutauruk),"<br />
tegasnya.<br />
Sekadar mengetahui, penyidik telah<br />
menetapkan sebanyak 13 orang<br />
sebagai tersangka dalam kasus korupsi<br />
ini. Yang sudah ditahan yakni Pejabat<br />
Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PU<br />
Sibolga Syafaruddin Nasution dan 10<br />
orang rekanan.<br />
Ungkap Beda Bintangi Sinetron Dulu<br />
Sudah lebih dari 20 tahun artis cantik Dina<br />
Lorenza membintangi sejumlah sinetron<br />
yang ada di tanah air. Pada tahun 1995<br />
silam misalnya, ia begitu dikenal ketika<br />
menjadi pemeran utama dari sinetron<br />
Mutiara Cinta. Dina pun merasa bahwa<br />
sinetron zaman dulu dan sekarang banyak<br />
berbeda.<br />
"Kalau dulu seminggu sekali (tayang), kalau<br />
sekarang kan tiap hari. Istirahatnya<br />
sekarang nggak ada. Kalau dulu kan masih<br />
ada jedanya. Tapi ya mengikuti<br />
perkembangan zaman kita sih enjoy enjoy<br />
aja. Yang penting aku masih bisa kerja sambil<br />
urus anak. Terpenting nggak sampai pagi<br />
deh syutingnya," ujar Dina Lorenza di<br />
kawasan Kuningan, Jakarta Selatan,<br />
kemarin.<br />
Saat ini industri sinetron di tanah air sudah<br />
Gudang PTPN II Dibobol,<br />
besi. Menurut informasi, Dedek nekat<br />
mencuri kayu dari dalam gudang PTPN II<br />
Sei Semayang bersama 6 orang rekannya<br />
yang masih DPO. Mereka memjebol dinding<br />
gudang lalu memanjat flafon untuk masuk<br />
ke dalam gudang. Di dalam gudang, pelaku<br />
membongkar lima batang broti<br />
menggunakan parang, linggis dan pahat<br />
besi. Namun aksi pelaku diketahui warga<br />
sekitar yang langsung berteriak maling. Para<br />
pelaku pun coba melarikan ciri. Nahas, Dedek<br />
berhasil ditangkap warga sementara temantemannya<br />
berhasil kabur. Selanjutnya,<br />
pelaku diserahkan ke Polsek Sunggal.<br />
Kapolsek Sunggal, Kompol Wira<br />
Prayatna, SH, MH, saat dikonfirmasi<br />
berkembang cukup pesat. Banyak muncul<br />
nama-nama baru yang kemudian dikenal<br />
oleh publik dan jadi idola remaja. Meski<br />
demikian Dina Lorenza sama sekali tidak<br />
merasa tersaingi. "Alhamdulillah mereka<br />
cantik-cantik dan ganteng-ganteng. Yang<br />
pasti udah bukan merasa saingan lagi,"<br />
katanya.<br />
Dina merasa perbedaan usia yang ada<br />
dengan para pendatang baru membuatnya<br />
tak perlu bersaing dengan anak-anak muda.<br />
Apalagi dalam satu sinetron biasanya para<br />
tokohnya cukup bervariasi dari yang muda,<br />
dewasa hingga tokoh yang kerap<br />
memerankan orang tua.<br />
"Kalau sekarang saya kan perannya jadi<br />
ibu-ibu, nggak mungkin kan jadi remaja lagi.<br />
Paling jadi ibunya pemeran utama. Adalah<br />
tempat porsi-porsinya," tandasnya. (net)<br />
membenarkan kejadian tersebut. "Pelaku<br />
sudah kita tahan dan masih dalam<br />
penyelidikan," ungkap Wira, Sabtu (20/1)<br />
sore<br />
Berdasarkan pengakuannya, pelaku<br />
sudah empat kali melakukan pencurian di<br />
tempat tersebut. "Pelaku sudah empat kali<br />
beraksi di tempat yang sama, dan hasil<br />
curiannya dijual ke tukang kosen seharga<br />
Rp 150 ribu," jelas Wira. Kata Wira, pelaku<br />
bersama enam rekannya sebelum beraksi<br />
lebih dulu mengonsumsi sabu di dalam<br />
gudang tersebut. Akibat perbuatannya,<br />
pelaku dijerat Pasal 363 KUHPidana dengan<br />
ancaman hukuman 9 tahun penjara.<br />
(tiopan)<br />
Duo Penganiaya Diringkus Polsek Medan<br />
warga Jln Ayahanda, Medan Petisah.<br />
Informasi yang dihimpun, kejadian tersebut<br />
berawal ketika korban, David (28), yang<br />
mengendarai sepeda motor jenis matic<br />
melintas di lokasi. Tiba-tiba dua pelaku yang<br />
juga mengendarai sepeda motor melintas<br />
di lokasi yang sama. Braakk, terjadilah<br />
kecelakaan.<br />
Kedua pelaku yang tak terima dengan<br />
kejadian tersebut minta ganti rugi ke korban<br />
atas kerusakan sepeda motornya. Namun,<br />
karena tidak merasa bersalah, korban<br />
menolak permintaan tersebut. Emosi, kedua<br />
pelaku pun menghajar korban hingga<br />
bonyok, lalu kabur melarikan diri. Tak terima,<br />
korban pun melaporkan kejadian tersebut<br />
ke Polsek Medan Baru.<br />
Kapolsek Medan Baru, Kompol Viktor Ziliwu,<br />
ketika dikonfirmasi wartawan, membenarkan<br />
tentang adanya penangkapan tersebut.<br />
"Berdasarkan informasi yang kita terima<br />
kita berhasil meringkus kedua pelaku,"<br />
ungkapnya. Viktor menambahkan, jika saat<br />
ini kedua tersangka masih menjalani<br />
pemeriksaan oleh penyidik guna<br />
penyelidikan lebih lanjut. (tiopan)<br />
Sedangkan Kadis PU Sibolga, Marwan<br />
Pasaribu belum bisa dilakukan<br />
penahanan karena sakit jantungnya<br />
kambuh saat diperiksa penyidik.<br />
Sementara untuk seorang tersangka<br />
lagi yaitu Ketua Pokja beberapa kali<br />
mangkir dari panggilan untuk diperiksa.<br />
Terbongkarnya kasus korupsi ini<br />
sendiri berawal dari laporan hasil<br />
pemeriksaan atas kepatuhan<br />
terhadap peraturan perundangundangan<br />
dalam pelaksanaan 13<br />
kontrak peningkatan hotmix menjadi<br />
perkerasan beton semen (rigid beton).<br />
Pengerjaan tidak sesuai dengan<br />
spesifikasi, tidak sesuai dengan<br />
kontrak, dan dinyatakan selesai<br />
meskipun belum rampung.<br />
Dana proyek rigid beton di Kota<br />
Sibolga ini bersumber dari DAK tambahan<br />
usulan daerah yang tertuang<br />
dalam DPA Dinas PU Sibolga Tahun<br />
Anggaran 2015. Nilai kontraknya<br />
sebesar Rp65 miliar. Kerugian negara<br />
berdasarkan hasil audit Badan<br />
Pemeriksa Keuangan mencapai Rp10<br />
miliar. (ansah)<br />
iklan<br />
Larikan Kereta, Mantan Napi<br />
TANJUNGMORAWA-M24<br />
Polsek Tanjungmorawa 'memetik'<br />
Dedi (36) yang saat itu sedang naik<br />
becak di Desa Limau Manis, Kec.<br />
Tanjungworawa, Kamis (18/1)<br />
sekira pukul 18.30 WIB. Mantan<br />
narapidana warga Jln Batang Kuis<br />
Gg Mesjid, Desa Buntu Bedimbar,<br />
Kec. Tanjungmorawa ini, rupanya<br />
telah melarikan kereta Heri (40)<br />
warga Dusun I, Desa Tadukan<br />
Raga, Kec. STM Hilir pada 22<br />
Oktober 2017 lalu.<br />
Dalam laporannya ke polisi Heri<br />
mengaku saat itu sedang mengendarai<br />
Honda Revo. Lalu Dedi minta<br />
tumpangan dan menjanjikan korban<br />
akan diberi pekerjaan. Saat<br />
tiba di Gg Bilal Desa Buntu Bedimbar,<br />
Dedi meminta korban<br />
menghentikan keretanya. Lalu<br />
7<br />
Dedi meminta kereta dan menyuruh<br />
korban menunggu sebentar<br />
karena dia mau menjumpai<br />
temannya. Namun ditunggutunggu<br />
Dedi tak kembali. Akhirnya<br />
korban membuat laporan pengaduan<br />
ke Polsek Tanjungmorawa.<br />
Kapolsek Tanjungmorawa, AKP<br />
Fredly, SH, didampingi Kanit Reskrim,<br />
Ipda OJ Samosir, SH, ketika<br />
dikonfirmasi wartawan, Jumat (19/<br />
1) membenarkan diamankannya<br />
Dedi.Dedi juga pernah melakukan hal<br />
yang sama terhadap salah seorang<br />
warga Desa Bandar Labuhan dan<br />
mencuri rumah warga di Gg Mesjid<br />
Desa Buntu Bedimbar. “Dedi sudah<br />
pernah masuk penjara kasus<br />
pencurian. Kita masih melakukan<br />
pengembangan,” ujarnya. (yan<br />
febri)<br />
Kejatisu Bidik Ketua Bapemas<br />
MEDAN-M24<br />
Tim penyidik Pidana Khusus<br />
(Pidsus) Kejaksaan Tinggi<br />
Sumatera Utara (Kejatisu) masih<br />
terus mendalami keterlibatan<br />
mantan Kepala Badan<br />
Pemberdayaan Masyarakat<br />
(Bapemas) Sumut, Amran Utheh,<br />
dengan kembali melakukan<br />
pemeriksaan tersangka Pejabat<br />
Pembuat Komitmen (PPK), Edita<br />
Siburian.<br />
Meski sudah melakukan<br />
pemeriksaan terhadap Amran<br />
Utheh, namun penyidik Kejatisu<br />
belum bisa menaikkan status saksi<br />
yang disandang Amran Utheh<br />
menjadi tersangka dalam kasus<br />
dugaan korupsi dana sosialisasi<br />
peningkatan aparatur Pemerintah<br />
Desa di Bapemas Sumut Tahun<br />
Anggaran (TA) 2015 senilai Rp40,8<br />
miliar.<br />
Kasi Penkum Kejatisu,<br />
Sumanggar Siagian, mengatakan,<br />
pihaknya akan menjadwalkan<br />
kembali pemanggilan tersangka<br />
PPK, Edita Siburian, untuk<br />
mendalami keterlibatan Amran<br />
Utheh. Dan penyidik sudah<br />
mengatur jadwal pemanggilan<br />
tersangka Edita.<br />
"Kita lagi atur jadwal<br />
pemanggilan dia (Edita) untuk<br />
diperiksa. Karena dia sudah dua<br />
kali tidak hadir dari pemanggilan.<br />
Kita periksa dia untuk mencari tahu<br />
sejauh mana keterlibatan Amran<br />
Utheh dalam kasus ini," kata<br />
CARA HE-BAT, ATASI SYARAF KEJEPIT & MAAG TANPA OBAT<br />
Harus operasi, demikian saran dokter kepada H. ADE<br />
SURYATNA (49 th) yang tak mampu lagi berjalan<br />
akibat syaraf terjepit. Hal tersebut diperparah juga<br />
dengan sakit maag yang dia derita, namun dengan berbagai<br />
pertimbangan Ade memilih untuk mencoba pengobatan<br />
alternative dengan herbal. Beberapa obat sudah dicobanya,<br />
namun tak kunjung sembuh.“ Alhamdulillah, akhirnya saya<br />
mencoba mengkonsumsi He-Bat dan sekitar 6 minggu rutin<br />
meminumnya saya sudah bisa berjalan kembali.” ucap Ade<br />
bersyukur.“ yang lebih membahagiakan, rasa nyeri lambung akibat sakit maag<br />
juga mereda dan sekarang tidur lebih nyenyak sehingga saat bangun badan<br />
terasa fit.” papar wiraswastawan dari Garut-Jawa Barat ini. Hingga kini Ade tetap<br />
mengkonsumsi He-Bat, selain untuk menjaga kebugaran juga karena rasanya<br />
yang lezat, cocok He-Bat baik bagi penderita syaraf kejepit karena<br />
mengandung Pythosterol yang berfungsi melancarkan aliran darah yang<br />
tersumbat oleh kolesterol dan Phenylalanine (anti depresi) yang membuat<br />
syaraf lebih rileks. He-Bat juga mengandung Riboflavin yang berfungsi<br />
membersihkan saluran pencernaan Kandungan Glycine dan Ascorbic Acid pada<br />
He-Bat efektif untuk mencegah dan mengatasi maag. Selain dan memperbaiki<br />
selaput mukosa yang rusak akibat kadar asam yang terlalu tinggi. itu He-Bat<br />
menambah daya tahan tubuh dan meningkatkan vitalitas seksual secara alami.<br />
He-Bat ramuan alami yang terbukti berkhasiat, rasanya nikmat cocok untuk<br />
mereka yang susah makan obat. Tersedia Di Siantar : Apt Shinta Farma Jln<br />
Sutomo, Tebing : Apt Sempurna , Perbaungan : Apt Sejahtra, Pakam : Apt. Oke<br />
Jl. Imam Bonjol. To. Leo Jl. Serdang, Binjai : To. Anugrah Jl. Sudirman Apt. Restu<br />
Jl. Sudirman, Langkat : Apt. Diana Parma Brandan. Apt. Budi Murni Tj. Pura. Apt.<br />
Aisyah Stabat.<br />
He-Bat tersedia di Apotik dan Toko Obat Terkemuka di kota Anda.<br />
Untuk informasi lebih lanjut klik: www.herbalberkhasiat.com info &<br />
konsultasi gratis He-Bat: 08<strong>21</strong> 6655 0303 – 0878 6744 0119.<br />
Cara He-Bat Mengatasi Asam lambung Kronis,<br />
Ya Minum He-Bat yang Manis<br />
Diproduksi oleh: PD.PUSAKA NUSANTARA - JAWA BARAT INDONESIA<br />
Distributor: PT. JOYO WONGSO ABADI – INDONESIA<br />
DepKes. RI P-IRT No. 5133205010527-20<br />
Sumanggar, Sabtu (20/1) sore.<br />
Disinggung apakah penyidik<br />
sudah menemukan bukti adanya<br />
keterlibatan Amran Utheh dari<br />
keterangan saksi sebelumnya,<br />
Sumanggar tak berkomentar<br />
banyak. "Kita tunggu saja dulu<br />
keterangan Edita yah,"<br />
ungkapnya.<br />
Penyidik Kejatisu terkesan<br />
mengulur waktu dalam<br />
pemeriksaan tersangka Edita dan<br />
penetapan Amran Utheh sebagai<br />
tersangka meski beberapa kali<br />
Sumanggar mengatakan adanya<br />
keterlibatan Amran Utheh dalam<br />
kasus tersebut. "Kalau kita siap<br />
dengan bukti, maka akan kita<br />
tetapkan tersangka. Kita tidak<br />
akan ulur waktu untuk itu,"<br />
pungkasnya.<br />
Sebelumnya, penyidik Kejatisu<br />
pernah membeberkan kalau<br />
penyidik sudah menetapkan Amran<br />
Utheh sebagai tersangka. Namun<br />
beberapa hari kemudian penyidik<br />
mengklaim Amran Utheh masih<br />
diperiksa dalam kapasitas sebagai<br />
saksi.<br />
Dalam kasus ini, Kejatisu telah<br />
menetapkan tiga orang rekanan<br />
yang bergerak di bidang Event<br />
Organizer (EO) sebagai tersangka<br />
yaitu Rahmat Jaya Pramana<br />
Direktur PT Ekspo Kreatif Indo,<br />
Taufik Direktur Mitra Multi<br />
Komunication dan Budhiyanto<br />
Suryanata Direktur PT Proxima<br />
Convex. (ansah)<br />
3 Cowok, 1 Cewek Main Leng<br />
Kab Simalungun, Jerman Nababan<br />
(<strong>21</strong>) warga Jln Pematangsiantar,<br />
Desa Bandar Sawah Huta III, Kec<br />
Bandar, Kab Simalungun, Yosef<br />
Hutahaen (25) warga Jln Pematangsiantar,<br />
Desa Bandar Sawah<br />
Huta III, Kec Bandar, Kab Simalungun<br />
dan Muhammad Ridho Pohan<br />
(23) warga Jln Pematangsiantar,<br />
Desa Bandar Sawah Huta I, Kec<br />
Bandar, Kab Simalungun. Penggrebekan<br />
dilakukan di rumah Hanifa,<br />
Rabu (17/1) sekira pukul 22.30 WIB.<br />
Menurut warga sekitar Hanafi (39),<br />
keempatnya sering melakukan<br />
permainan judi di rumah tersebut.<br />
"Memang kakak itu baik orangnya<br />
dan ramah. Pemuda di sini sangat<br />
dekat dengan dia. Sebenarnya<br />
iseng-iseng mereka itu," bilangnya.<br />
Kapolsek Perdagangan AKP Daniel<br />
A. Tambunan mengungkapkan, dari<br />
keempatnya diamankan barang<br />
bukti berupa 2 set kartu joker dan<br />
uang tunai Rp12 ribu. "Para pelaku<br />
dan barang buktinya sudah<br />
diamankan untuk proses penyidikan<br />
lebih lanjut," jelasnya. (john)<br />
Penerbit<br />
: PT Sumatera Jaya Media<br />
Pimpinan Umum/<br />
Pemimpin Redaksi : T. Hasyimi, SE<br />
Wakil Pimpinan Umum : Muhammad Azhar Kasim<br />
Wakil Pemimpin Redaksi I : Indra Gunawan, SE<br />
Wakil Pemimpin Redaksi II : Toni Kuswoyo<br />
Pimpinan Perusahaan : Muhiddin<br />
Penasehat Hukum : Julheri Sinaga, SH<br />
Redaktur Pelaksana I: Indra Juli | Ass. Redaktur Pelaksana: Akbar Rizki Gutama |Redaktur Senior: Wiko Sapta, Darma Lubis | Sekretaris<br />
Redaksi: Maisarah Mentari |Koordinator Liputan: E.Junedy.GM | Ass. Koordinator Liputan: Chandra Sembiring | Redaktur : Handoko<br />
Aruan, Bambang Sugiarto, Ade Popay, Mulianta GM, Donny, Hendri Suyatno Reporter Medan: Adlansyah Nasution, Suwandi, Tiopan Siagian,<br />
Ahmad Akbar, Mehuli, Budiman Pardede, Sumardiansyah Tarigan,M Faqih (Medan Utara), Ali Sinuhaji (Pancurbatu) | Reporter Daerah: Herry<br />
Kacandra, Herlin Barus (Karo), Sopian, Solihin (Binjai), Rudi, (Langkat), Yan Febri, Jasa (Lubukpakam), Agus Sabono (Tebing Tinggi) Darmawan<br />
(Sergai), Dedi Siregar, Khairul, Indra (Asahan), Ambon irawan, Rimanto,(Tanjungbalai),Rahmad Apriadi Barus, Jhonson Turnip (Siantar/Simalungun)<br />
Fajar Gunawan, Edy Ilva S (Dairi/Pahk-Pak Barat), Aliasa (Kota Cane), Habibie, Rahman (Labuhan Batu)<br />
Manager Artistik: Budi Iqbal l Kabag Layouter: Wendi l Koordinator Layouter: M. Azmi l Layouter: Dimas Aulia, Ahmad Erwin, Jack Dongoran, Tejo, Irfan Nst l Desain Iklan: M Rawi,<br />
Zikri<br />
Kepala Keuangan: Maya Siregar l ADM Iklan: Devi l Pengembangan: Mursalim Tobing, Toma l Kordinator Distribusi/Ekspedisi: Bustamam l Staf Distribusi/Ekspedisi: Hendra,<br />
Amrizal, Yuda, Fikri, Sukma Wijaya l ADM Pemasaran: Fivi, Ade. Online: Metro24.co<br />
Tarif Iklan: Hitam/Putih (B/W) Umum Display Rp 10.000/mm kolom, Iklan Keluarga/Ucapan Selamat Rp6.000/mm kolom, Iklan Pengumuman Rp 10.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman 1<br />
(Full Colour) Rp 30.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman Dalam (Full Colour) Rp 15.000/mm kolom. Harga Iklan Ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp3.000 (dalam kota)<br />
Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jalan Paduan Tenaga No 12 Medan, Telp: 061-7366692, e-mail: redaksimetro24@gmail.com.<br />
WARTAWAN HARIAN METRO 24 DILENGKAPI DENGAN ID CARD ATAU SURAT TUGAS BILA ADA YANG MENCURIGAKAN SILAHKAN HUBUNGI NOMOR : 08<strong>21</strong>67673088