26.02.2018 Views

26 Februari 2018

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SENIN<br />

<strong>26</strong> <strong>Februari</strong> <strong>2018</strong><br />

SOSIALISASI PERDA KAWASAN TANPA ROKOK<br />

Pidana Menanti Perokok<br />

di Medan<br />

Walikota Medan menyerahkan bantuan (M24-IST)<br />

500 Keluarga Kurang Mampu<br />

Dapat Bantuan PKH<br />

MEDAN-M24<br />

Walikota Medan, Drs HT Dzulmi Eldin S MSi, mendampingi Mensos<br />

RI, Dr Drs M Idrus Marham MSc dan Gubsu Ir H T Erry Nyasi MSi,<br />

menyerahkan secara simbolis bantuan sosial Program Keluarga<br />

Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), di Kantor<br />

Kecamatan Medan Tembung, Sabtu (24/2).<br />

Bantuan diberikan dalam acara Penyaluran Bantuan Sosial Non<br />

Tunai Program Kleuarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non<br />

Tunai (BPNT). Tercatat, sekitar 500 keluarga kurang mampu<br />

menerima bantuan secara simbolis tersebut. Di samping itu, juga<br />

diberikan bantuan berupa bea siswa kepada anak kurang mampu<br />

dari keluarga penerima PKH.<br />

"Kedatangan saya kemari (Medan-red) juga tidak terlepas atas<br />

perintah Bapak Presiden. Saya ingin memastikan apakah bantuan<br />

yang diberikan untuk keluarga tidak mampu sudah berjalan atau<br />

tidak di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Medan. Adapun bantuan<br />

yang diberikan tersebut, jelasnya, yakni penyaluran bansos program<br />

keluarga harapan dan rastra (beras sejahtera)," paparnya.<br />

Eldin mengapresiasi bantuan pemerintah pusat tersebut.<br />

Diharapkannya, PKH dapat membantu warga Kota Medan yang<br />

kurang mampu, dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. "Kami akan<br />

terus melakukan pendataan, sehingga semua warga yang memenuhi<br />

persyaratan mendapatkannya," ujar Eldin, seraya menyebutkan, per<br />

Desember 2017 jumlah keluarga yang terdaftar mendapatkan PKH<br />

29.016 keluarga. Sedangkan bantuan BPNT sebanyak 80.421<br />

keluarga. (adlan)<br />

Pengurus Gabungan Wartawan (GWI) Sumut foto bersama (M24-IST)<br />

Pengurus GWI Kota Medan<br />

Dilantik<br />

MEDAN-M24<br />

DPC Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) Kota Medan periode<br />

<strong>2018</strong>-2023 resmi dilantik Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD)<br />

Sumut, Jasman SH, di Hotel Darussalam Medan, Kamis (22/2). "Saya<br />

serahkan Pataka GWI kepada Ketua GWI Kota Medan. Kibarkan dan<br />

semoga seluruh pengurus dapat amanah," ujar Jasman SH.<br />

Acara pelantikan dihadiri Ketua Umum DPP GWI Moris Giawa SE,<br />

perwakilan Pemko Medan Saipul Amri, Ketua Komunitas Aksi Jurnalis<br />

Independen (KAJI) Unit DPRD Sumut Budiman Pardede SSos,<br />

Sekretaris KAJI Unit DPRD Sumut Reza Fahlefy SI.Kom serta<br />

undangan lainnya.<br />

Ketua DPC GWI Kota Medan terpilih, Erwin Siregar, mengajak<br />

seluruh pengurus DPC GWI Kota Medan menjadi wartawan yang<br />

menjalankan visi dan misi. "Kepada pengurus maupun anggota DPC<br />

GWI Kota Medan, mari kita besarkan organisasi wartawan ini,"<br />

ujarnya.<br />

Ketua Umum DPP GWI Morris Giawa SE, mengucapkan selamat<br />

kepada seluruh pengurus DPC Kota Medan yang baru dilantik.<br />

Sementara, Ketua KAJI Unit DPRD Sumut, Budiman Pardede SSos,<br />

mengucapkan selamat atas dilantiknya Ketua DPC GWI Kota Medan<br />

dan jajaran. "Saya harap GWI ke depan, bermanfaat bagi publik dan<br />

seluruh pengurus. Kemudian bersinergi aktif mengawal kreativitas<br />

jurnalis," imbau Budiman. (budiman)<br />

iklan<br />

PANGGILAN<br />

Untuk dan atas kepentingan Klien kami ‘KSU Mitra Karya’<br />

dengan ini memanggil sdr :<br />

1. YAMOTANI BATE’EAls.A. BERKAT<br />

2. JULI HERMAN JAYAHAREFA<br />

Untuk segera datang kekantor LBH Mitra Karya. Jl. Denai<br />

No. 256 Medan. Menyelesaikan Adminitrasi dan uang KSU<br />

Mitra Karya Unit XXVI yang saudara Kuasai, dalam tempo 2 x<br />

24 jam, tetapi apabila kesempatan ini tidak di indahkan maka<br />

dengan sangat terpaksa kami limpahkan ke pihak berwajib<br />

untuk di proses sesuai ketentuan Hukum yang berlaku.<br />

Demikianlah panggilan ini kami sampaikan, untuk di<br />

perhatikan.<br />

Yamotani Bate’e<br />

Juli Herman Jaya Harefa<br />

MEDAN-M24<br />

Masyarakat diminta<br />

tidak mengkonsumsi<br />

rokok di Kawasan Tanpa<br />

Rokok (KTR). Sebab bila<br />

kedapatan melanggar<br />

peraturan ini, bisa<br />

dipidanakan.<br />

H<br />

AL ini terungkap<br />

saat sosialisasi<br />

Perda Kota Medan<br />

No 3/2014, tentang<br />

Kawasan Tanpa<br />

Rokok yang<br />

dilaksanakan anggota DPRD Medan<br />

Umi Kalsum, Minggu (25/2), di Jln<br />

Cisadane, Medan Belawan.<br />

Dijelaskan Umi, KTR adalah<br />

ruangan atau area yang dinyatakan<br />

dilarang untuk kegiatan merokok<br />

atau kegiatan memproduksi, menjual,<br />

mengiklankan atau mempromosikan<br />

produk tembakau.<br />

Umi berharap, bagi orang yang<br />

masih mengkonsumsi rokok agar berhenti.<br />

Karena selain berdampak buruk<br />

bagi kesehatan diri sendiri, juga<br />

terhadap orang lain, terlebih yang<br />

tidak merokok. "Memang semua tergantung<br />

orang per orang, tapi hargai<br />

MEDAN-M24<br />

Penertiban terhadap kenderaan bermotor<br />

parkir sembarangan yang<br />

memicu kemacetan terus berlanjut.<br />

SOSIALISASIKAN PERDA PENANGGULANGAN KEMISKINAN<br />

MEDAN-M24<br />

Anggota DPRD Medan, Surianto SH,<br />

diberi kesempatan mensosialisasikan Perda<br />

No 5/2015, tentang Penanggulangan<br />

Kemiskinan di Kota Medan di Kecamatan<br />

Medan Marelan, Sabtu (24/2).<br />

fasilitas pelayanan kesehatan, tempat<br />

proses belajar mengajar, tempat anak<br />

bermain, tempat ibadah, angkutan<br />

umum, tempat kerja dan tempat<br />

umum.<br />

Menurut Umi, masyarakat dapat<br />

berperan serta mewujudkan KTR sesuai<br />

yang tertuang di Bab X Pasal 31<br />

ayat 1. Sambungnya, di Pasal 32<br />

masyarakat berkewajiban memelihara<br />

dan meningkatkan kualitas udara<br />

yang sehat dan bersih bebas dari asap<br />

rokok.<br />

Ditambahkannya, masyarakat yamg<br />

melanggar Perda ini bisa dipidana.<br />

Seperti tertuang pada Bab XIV ayat<br />

1 yang menyebut setiap orang yang<br />

merokok di area KTR diancam pidana<br />

kurungan paling lama 3 hari atau<br />

denda paling banyak Rp50 ribu. Pada<br />

ayat 3 setiap pengelola, pimpinan<br />

atau penanggung jawab KTR yang<br />

tidak melakukan pengawasan internal,<br />

membiarkan orang merokok,<br />

tidak menyingkirkan asbak atau sejenisnya<br />

dan tidak memasang tandaIST<br />

dilarang merokok di tempat yang dinyatakan<br />

sebagai KTR bisa dipidana 15<br />

hari atau denda Rp10 juta.<br />

"Hukuman pidana ini diharap bisa<br />

memberi efek jera. Bagi yang merokok<br />

diimbau menaati peraturan ini. Karena<br />

tanpa disadari banyak masyarakat<br />

yang juga dirugikan karena rokok ini.<br />

KTR ini tidak memandang siapa orangnya,"<br />

tandasnya. (bar)<br />

Butong Berharap Warga Marelan Tak Lagi Minta<br />

Bantuan Uang<br />

Sebahagian warga Medan<br />

Utara yang hadir dalam<br />

pertemuan tersebut, meminta<br />

Pemko Medan maupun<br />

anggota dewan terpilih, untuk<br />

mencari solusi masalah<br />

kemiskinan.<br />

Seperti pengakuan Fitri,<br />

warga Kelurahan Tanah Enam<br />

Ratus, Kecamatan Medan<br />

Marelan, menyebutkan,<br />

penyaluran bantuan<br />

pemerintah tidak tepat<br />

sasaran. Sebab Badan Pusat<br />

Statistik (BPS) Kota Medan,<br />

menempatkan petugas bukan<br />

warga Marelan dan tidak<br />

melibatkan Kepling saat<br />

pendataan. Alhasil, warga<br />

yang benar-benar miskin<br />

orang yang tidak merokok," ucap<br />

politisi dari Dapil V, meliputi Medan<br />

Belawan, Medan Labuhan, Medan<br />

Marelan dan Medan Deli ini.<br />

Umi membeberkan, pada Bab II<br />

Pasal 3, penetapan KTR bertujuan terciptanya<br />

ruang dan lingkungan yang<br />

tidak mendapatkan bantuan.<br />

"Kami minta kepada Bapak<br />

Surianto agar menyampaikan<br />

kepada walikota Medan,<br />

ciptakanlah lapangan<br />

pekerjaan untuk warga<br />

Medan Utara. Apalagi bagi<br />

kami yang muda-muda ini.<br />

Kami butuh pekerjaan agar<br />

bisa membantu meringankan<br />

beban orangtua," timpal<br />

Akhyar, warga Kelurahan<br />

Paluh Nibung.<br />

Menjawab keluhan itu,<br />

Butong sapaan akrab<br />

Surianto, menyebutkan,<br />

sebelumnya ia juga sudah<br />

berkoordinasi dengan Kadis<br />

Ketahanan Pangan, Muslim<br />

Harahap, program apa yang<br />

bisa diterapkan di Kecamatan<br />

Medan Marelan, guna<br />

mengentaskan kemiskiman di<br />

wilayah tersebut.<br />

Bak gayung bersambut,<br />

Dinas Ketahanan Pangan<br />

ternyata sedang menyiapkan<br />

program pembibitan jamur<br />

tiram putih. Dengan begitu,<br />

satu persatu masalah di<br />

bersih dan sehat, memberikan perlindungan<br />

kepada masyarakat dari dampak<br />

buruk rokok baik langsung maupun<br />

tidak langsung dan menciptakan<br />

kesadaran masyarakat untuk hidup<br />

sehat. Di Bab IV Pasal 7, lanjut politisi<br />

PDI Perjuangan ini, KTR antara lain<br />

Dishub Medan Tilang dan Gembosi<br />

Ban Kenderaan<br />

Aksi gembosi ban kendaraan yang parkir sembarangan (M24-IST)<br />

Anggota DPRD Medan Umi Kalsum ketika menyampaikan sosialisasi (M24-Akbar)<br />

PARKIR SEMBARANGAN DAN PICU KEMACETAN<br />

Sabtu (24/2) malam, Dinas Perhubungan<br />

Kota Medan, bekerjasama dengan<br />

Satlantas Polrestabes Medan, melakukan<br />

penertiban di sejumlah titik. Selain<br />

penilangan, ban kenderaan bermotor<br />

juga digembosi.<br />

Di samping itu, juga mencabut badge<br />

identitas juru parkir (jukir), yang membiarkan<br />

parkir sembarangan maupun<br />

berlapis. Tidak itu saja, jukir yang bersangkutan<br />

pun dibawa, untuk selanjutnya<br />

membuat pernyataan tertulis, guna<br />

memberikan efek jera. Sehingga tidak<br />

mengulangi kesalahannya kembali.<br />

Adapun sejumlah titik yang menjadi<br />

lokasi penertiban tim, Jln Setia Budi<br />

(Titi Bobrok) persisnya seputaran<br />

Warung Mie Aceh, Jln Sei Batang Hari<br />

(seputaran RSU Bunda Thamrin), Jln<br />

Juanda (seputaran Warung Bakso<br />

Amat) serta Jln Balaikota (seputaran<br />

Merdeka Walk) dan Jln Bukit Barisan.<br />

Menurut Kadishub Medan, Renward<br />

Parapat, dipilihnya keempat lokasi<br />

menjadi target penertiban, karena selama<br />

ini rawan terjadinya kemacetan.<br />

Kondisi itu terjadi akibat mobil parkir<br />

sembarangan di sisi kiri maupun kanan<br />

jalan. Ditambah lagi jukir dengan<br />

seenaknya membuat parkir berlapis,<br />

sehingga mengurangi volume jalan.<br />

Surianto ketika sosialisasi Perda Kemiskinan (M24-IST)<br />

Kecamatan Medan Marelan<br />

dapat teratasi. "Karena itu,<br />

usai pertemuan ini, kita akan<br />

bentuk beberapa kelompok.<br />

Ke depan, kelompok ini akan<br />

kita ajukan sebagai penerima<br />

bantuan program pembibitan<br />

jamur tiram putih itu,"<br />

ungkapnya.<br />

Butong menambahkan,<br />

"Sudah banyak masyarakat pengguna<br />

jalan yang mengeluh, karena kelancaran<br />

arus lalu lintas terganggu, ketika<br />

melintasi keempat kawasan tersebut.<br />

Kita pun sudah menindaklanjutinya<br />

dengan beberapa kali melakukan penertiban,<br />

namun berulang kembali. Itu<br />

sebabnya kita malam ini bersama Satlantas<br />

Polrestabes Medan, melakukan<br />

penertiban bersama,” kata Renward.<br />

Proses penertiban berlangsung lancar,<br />

petugas Dishub dengan pengawasan<br />

personel Satlantas Polrestabes<br />

Medan pun mengambil tindakan tegas,<br />

sesuai Perwal No 70/2017, tentang Tata<br />

Cara Pemindahan/Penderakan, Penguncian<br />

dan Penggembosan Pengempesan<br />

Roda Kenderaan. Selain penilangan,<br />

ban kenderaan bermotor, terutama<br />

mobil yang kedapatan parkir sembarangan<br />

maupun berlapis langsung<br />

digembosi.<br />

"Jika masyarakat tidak mau parkir<br />

berlapis dan sembarangan, Insya Allah<br />

kita dapat mengurai titik-titik kemacetan<br />

yang terjadi selama ini," ungkapnya.<br />

(adlan)<br />

sudah saatnya warga<br />

Kecamatan Medan Marelan,<br />

tidak lagi meminta bantuan<br />

dalam bentuk langsung (uang<br />

kontan-red). Dengan<br />

menciptakan peluang usaha,<br />

kemiskinan di kecamatan ini<br />

tidak lagi menjadi<br />

permasalahan yang sulit<br />

untuk dipecahkan.<br />

Sebelumnya, Camat Medan<br />

Marelan, T Khairunniza,<br />

menjelaskan, Perda ini sangat<br />

jelas kategori kemiskinan itu<br />

seperti apa. Peran serta<br />

masyarakat sangat<br />

dibutuhkan dalam<br />

menjalankan Perda tersebut.<br />

"Kecamatan Medan Marelan<br />

bisa lebih baik lagi, asalkan<br />

masyarakat mau saling bahu<br />

membahu mencari solusi.<br />

Agar angka kemiskinan yang<br />

mencapai ribuan KK di<br />

kecamatan ini, bisa kita tekan<br />

ke depannya. Kalau miskin,<br />

maka daerah itu akan terihat<br />

jelek. Mari sama-sama kita<br />

keluar dari kondisi ini,"<br />

ajaknya. (r/aruan)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!