2 Maret 2018

More documents

Recommendations

Info

2 JUMAT, 2 MARET 2018 SAMBUNGAN .............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................. Tenanglah Nurjamal Pembunuhmu Tertangkap TEBINGTINGGI-M24 Ngatiman (60) dan Sutinem (52) akhirnya menemukan keadilan atas kematian putra bungsu mereka, Nurjamal (17) akibat diamuk massa, lebaran pertama 2017. Warga Jln Koperasi, Kel Karya Jaya, Kec Rambutan, Kota Tebingtinggi ini pun berdoa untuk ketenangan arwah sang anak. "Tenanglah engkau di alam sana, Nak. Pembunuhmu sudah tertangkap," ucap keduanya sembari meneteskan air mata, Kamis (1/3). Kematian Nurjamal sendiri terasa begitu menyayat bagi Ngatiman. Pasalnya, peristiwa itu terjadi tepat lebaran 1 Syawal 1438 Hijriah silam. Hari yang seharusnya paling membahagiakan bagi keluarga muslim di seluruh belahan bumi ini. Minggu, 25 Juni 2017 pagi menjelang siang, kenang buruh panggul ini, Nurjamal berpamitan kepada ibunya untuk bermain–main menemui temannya di hari raya. Nurjamal bahkan masih minta uang Rp15 ribu kepada sang ibu yang sehari–hari berjulan tape keliling. Ternyata, itu adalah hari terakhir Sutinem bertemu dengan putranya. Pasalnya, saat pulang, anak kesayangannya itu tak lagi bernyawa. Informasi yang sampai kepada keluarga, ketika itu Nurjamal tertangkap tengah mendorong Honda Mega pro milik Muhammad Sabirin, warga Sungai Pinang yang sedang bertamu di rumah keponakannya, Wagiyem, Tahanan Lapas Sibolga TAPTENG-M24 Setiba di Lapas Kelas IIA Sibolga seusai menjalani sidang, Mansur Gea kabur dari mobil tahanan Kejaksaan Sibolga. Ia kemudian melarikan diri bersama seorang pengendara kreta yang telah menunggunya. Peristiwa itu terjadi, Rabu (28/2). Kaburnya warga Ling 1, Kel Hajoran, Kec Pandan, Kab Tapanuli Tengah, bermula setelah ia selesai mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri Sibolga. Mansur memanfaatkan keadaan ketika mobil tahanan berhenti tepat di depan lapas. Ketika itulah ia langsung kabur. Kalapas Sibolga Mulyadi saat dikonfirmasi melalui seluler mengakui kalau Mansur kabur. Pihaknya sempat melakukan pengejaran, tetapi tahanan itu tidak sempat ditangkap karena sudah ada pengendara kreta yang menunggu. “Dia kabur dari mobil tahanan saat turun dari mobil. Dia ketika itu sudah tidak memakai borgol. Tahanan tersebut kabur bersama orang yang naik sepeda motor tersebut,” bilangnya. Mulyadi menyampaikan kalau kaburnya tahanan itu adalah tanggung jawab Kejaksaan Sibolga. “Itu masih tanggung pihak kejaksaan, karena mereka yang antar jemput itu sampai ke dalam, dan itu ada berita acaranya,” pungkasnya Selain itu Kapolsek Pandan Kompol Parohon Tambunan menuturkan, Mansur sebelumnya ditangkap karena memiliki ganja di Hajoran. Pada saat itu diamankan 20 amp ganja siap edar. “Terdakwa baru menjalani statusnya sebagai tahanan selama 2 bulan 1 hari,” jelasnya. (rommy) Kedok Tongat SIMALUNGUN-M24 Personel Satnarkoba Polres Simalungun membekuk bandar narkoba di Siantar. Penangkapan ini berkat pengembangan dari ditangkapnya Apin (48) dan Chen Han (46). Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberty Panjaitan melalui Kasat Narkoba AKP Manaek S Ritonga, Kamis (1/3) sekira pukul 16.30 WIB menyebut bandar tersebut adalah Gelora Tarigan alias Tongat warga di Jln Maluku, Kel Banten, Kec Siantar Barat, Pematangsiantar. Ketika penggrebekan berlangsung, Tongat sedang berada di dalam rumah. Dari dalam rumah ditemukan barang bukti berupa 2 plastik klip berisi sabu, 1 plastik klip sisa sabu, 2 kaca pirex, 3 mancis, 3 alat isap sabu, 1 gulung aluminium foil, 1 HP merek Samsung dan uang Rp565 ribu. Manaek melanjutkan, tertangkapnya Tongat berkat pengembangan terhadap Apin (48) warga Jln DR Wahidin Pematangsiantar dan Chen Han (46) warga Jln Diponegoro, Pematangsiantar, yang diringkus, Rabu (28/2) sekira pukul 13.00 WIB. Kedua warga keturunan Tionghoa ini dibekuk di Perumahan Griya, Jln Asahan Kec Siantar, Kab Simalungun, dengan barang bukti 1 plastik klip sabu. "Keduanya mengaku mendapatkan barang haram dari bandar bernama Gelora Tarigan alias Tongat. Kita lakukan pengembangan hingga akhirnya meringkus Tongat," sebutnya. (adi) Dituduh Curi Batre KABANJAHE-M24 Parningotan Siboro (23) dibantai dengan sadis oleh Dionysius Suprianto Nababan (20). Permasalahannya karena batre mobil yang hilang. Peristiwa itu terungkap saat rekontruksi yang digelar di Mapolres Karo, Kamis (1/3). Ada 12 adegan dalam rekontruksi pembunuhan 17 Desember 2017 tersebut. Dimana sekitar pukul 12:00 WIB, Dionysius Suprianto Nababan, warga Jln Meriam Ginting, Gg Tarigan, Kabanjahe membawa Tua Parningotan Siboro, warga Kel Lau Cimba, Kabanjahe ke Jln Pahlawan Ujung. Setiba di pertapakan milik Rasmi beru Sitepu, Dionysius memarkirkan kreta dan mengajak Parningotan ke arah kuburan. Setelah berjalan lima meter, Dionysius berhenti dan bertanya kepada Parningotan. “Ada kau ambil batre motor bapakku?”. Parningotan lalu menampik. Dionysius emosi dan mengambil pisau dari saku celana sebelah kanan. “Tidak ada kau bilang?” tanya Dinoysius sembari menikam leher kiri bawah telinga korban. Akibat tusukan itu, korban terjatuh ke tanah. Sebelum kabur, tersangka kembali menikamkan pisau ke punggung kiri dan pinggang kiri korban yang terus berlari ke bawah perladangan. Saksi Teramin Purba bersama Edi Mulyono dan Nursiti Hidayah membawa korban ke RSU Kabanjahe. Namun korban lebih dahulu menghembuskan nyawanya. “Tersangka dijerat Pasal 340 subs 338 lebih subs Pasal 351 Ayat(3) dari KUHPidana,” kata Ras Kita Tarigan. (herlin) LEBIH BAIKLAH MAK Bedah pulang dari kantornya jam 08.00 malam. Dengan tergesa dia langsung menuju kamar. Kemudian mematikan lampu. Seketika itupun, dia menanggalkan seluruh pakaiannya hingga tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuhnya. "Bang…, maafin kemarin ya. Aku kemarin letih dan terlalu emosi, malam ini aku milikmu sepenuhnya. Bedah siap sekarang. Gaya apapun yang Abang mau lakukan aku tidak akan menolak" “KLIK…!!!” Tiba tiba, lampu kamar dinyalakan seseorang dari kamar. Dan begitu kagetnya Mak Bedah saat itu. Karena ia berada di kamar mertuanya ia salah masuk kamar. “Cepat lakukan sekarang sebelum ibu mertua dan suami mu datang. Aku juga sudah sangat lama menginginkannya..!” kata Wak Lokot penuh harap. “APA…..!? Jangan… aku ini menantumu pak.!” kata Mak Bedah ketakutan sambil menutupi tubuhnya. “Ya sudah kalo kamu tidak mau, bapak akan teriak dan bilang ke ibu mertua dan suami mu kalo kamu sudah mengoda saya.!” kata Lokot mengakali. “Ehhh…Akhh Ialah pak, tapi sebentar aja ya dan cuma ngelus dan pegang- pegang ya dan gak boleh ibu dan suami ku tau ya..! kata Mak Bedah terpaksa. “Elus elus boleh tapi kalo mau emut-emut juga lebih baiklah.!” kata Lokot kegirangan. !!!@@@ &&&&!!!???? di Dusun III Kampung Banten, Desa Paya Lombang, Kec Tebingtinggi, Kab Serdang Bedagai (Sergai). Melihat ada orang yang mendorong sepeda motor milik tamunya, Wagiyem pun meneriaki maling. Sontak warga mengamuk dan menghakimi pelajar SMA Negeri 3 Tebingtinggi itu. Keluarga yang tidak terima atas kematian Nurjamal mencoba mencari keadilan. Dengan bantuan saran dari kerabat, mereka pun membuat laporan pengaduan ke Polsek Rambutan pada 1 Juli 2017. Jenazah Nurjamal sendiri dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Islam Gg Ikhlas, tak jauh dari kediaman mereka. Peristiwa ini pun sempat menjadi viral setelah diunggah ke akun facebook Yuni Rusmini. Ditambah curahan hati salah satu abang korban, Suparli di media sosial. Meski harus menunggu delapan bulan, keadilan akhirnya muncul. Personel Reskrim Polres Tebingting- PERCUT-M24 Wulandari (31) masih belum bisa menerima perbuatan bejat Irfan alias Koplak (33). Ia bahkan bertekad menjebloskan sopir cabul tersebut ke penjara. Ditemui M24 di kediamannya, Pasar 7 Bengkel No.100, Desa Tembung, Kec Percut Sei Tuan, Kamis (1/3), ibu dua anak ini mengaku lelah setelah peristiwa yang dialaminya. “Sampai badan saya kurus. Jutaan uang habis untuk mencari anak saya ini,” ucap janda dua anak ini didampingi kakaknya, Sri, korban. Menurut Wulandari, Rabu (28/2) gi yang dipimpin AKP TP Butarbutar meringkus tiga pelaku penganiayaan hingga menewaskan Nurjamal. Ketiganya adalah Ari Murti alias Ari (23), Imam Susanto (29), keduanya warga sekitar lokasi penganiayaan dan Muhammad Eko Syahputra alias Eko (30), warga Dusun II, Desa Pertapaan Pondok Sibarau, Afdeling IV Kebun Rambutan, Kab Sergai. “Ketiganya ditangkap dan ditahan setelah pihak kepolisian berdasarkan keterangan para saksi. Bahwa ketiganya diduga turut melakukan pemukulan hingga menyebabkan korban tewas,” terang Kasat Reskrim Polres Tebingtinggi, AKP TP Butarbutar melalui Kasubbag Humas, AKP MT Sagala didampingi KBO Sat Reskrim, Iptu Bringin Jaya yang ditemui di Media Centre Mapolres Tebingtingi. Dijelaskan MT Sagala, petugas pertama kali menangkap Imam Santoso dan Eko Syaputro dari kediamannya masing-masing. Dari keterangan kedu- Korban: “Awak Mau Ikut Bapak Aja” malam, pihak keluarga pelaku datang ke rumahnya untuk mengajak berdamai. Namun, sakit hati yang dialaminya sudah membekas terlalu dalam. Ia pun ingin pelaku dipenjara untuk waktu yang lama. “Enggak ada damai-damai. Terap kita lanjutkan si anj*** itu, biar mati di penjara,” ketusnya. Wulandari juga berharap anaknya, sebut saja Bunga (13) dapat melanjutkan pendidikan. Meskipun harus berpisah dengannya. “Biarlah dia (Bunga), ikut dengan ayahnya ke Pekanbaru. Rencananya malam ini sampai di sini. Saya bilang ke ayahnya kalo bisa sekolahkan lagi dia,” tutur Wulandari Dua Kali Gempa “Allahu Akbar...!” SIDIMPUAN-M24 Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) dua kali diguncang gempa, Kamis (1/ 3) pagi. Gempa pertama berkekuatan 5,7 skala richter, sedangkan yang kedua 5,6 skala richter. Cukup menimbulkan kepanikan, namun belum diperoleh laporan adanya kerusakan akibat gempa tektonik tersebut. Analisis Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), gempa pertama terjadi pukul 08.35 WIB. Gempa itu berpusat di koordinat 0,91 Lintang Utara (LU) dan 98,63 Bujur Timur (BT), dengan kedalaman 87 Km. Koordinat pusat gempa tersebut berada sekitar 37 Km arah Barat Daya Kota Singkuang, Kab Mandailing Natal (Madina) atau 76 Km Barat Daya Kota Padangsidimpuan. Sementara itu gempa kedua terjadi pukul 10.17 WIB. Kali ini pusat gempa berada di 0.97 LU dan 98.65 BT, dengan kedalaman 104 Km. Koordinat pusat gempa kedua ini berada 82 Km dari Kota Padangsidimpuan. Setelah kedua gempa berkekuatan cukup besar itu, Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG) Medan, Syahnan menyebut terjadi pula dua kali gempa susulan. Namun, gempa-gempa susulan ini tak sekuat gempa sebelumnya, lantaran hanya berkisar 3,5 skala richter. Bahkan, warga di luar Madina, semisal di Kota Padangsidimpuan tidak begitu merasakannya. “Gempa susulan masih mungkin terjadi lagi. Namun, masyarakat jangan khawatir dan panik. Gempa ini tidak berpotensi tsunami,” jelas Syahnan. Mengenai kekuatan gempa yang terjadi pagi hari, menurut Syahnan getarannya terasa hingga Nias, Lubuk Basuang, Pariaman dan Pasaman. “Informasi lanjutan akan kami sampaikan. Tim masih melakukan analisis terkait gempa ini,” kata dia. Terpisah, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Moch. Riyadi menjelaskan guncangan dirasakan di daerah Aek Godang, Padangsidimpuan, Panyabungan, Sibuhuan, Gunung tua, Sipirok dan Sibolga dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III- IV MMI). Dampak itu tergambar pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG. “Sementara di Nias, Lubuk Basung, Pariaman dan Pasaman I SIG- anya, didapat jika tersangka Ari Murti alias Ari sudah kabur ke Provinsi Riau. “Kemudian kita mendapat informasi keberadaan tersangka Ari Murti. Tepatnya Minggu (25/2), tersangka kita ringkus di Desa Teluk Bano, Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau,” jelas nya. Selain ketiga pelaku, lanjut MT Sagala, pihaknya tidak menutup kemungkinan jika tersangka bertambah. Hal itu mengingat ada warga lainnya yang turut melakukan penganiayaan. “Hingga saat ini ketiga pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif guna mengungkap dan mengetahui peran masing-masing. Kita juga masih melakukan pengejaran terhadap pelaku penganiayaan lainnya. Ketiganya akan dijerat dengan Pasal 80 Ayat 3 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan Undang Undang nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak,” pungkas MT Sagala. (agus) sembari menangis. Bunga pun mengamini harapan sang ibu. “Awak mau ikut bapak aja nanti,” ucap yang saat ini lebih banyak diam. Diberitakan sebelumnya, dengan iming-iming uang, makan dan janji dinikahi, Bunga dilarikan oleh Koplak ke kos-kosan di kawasan simpang Sekolah Bandung, Kel Bandar Setia, Kec Percut Sei Tuan sejak Minggu (14/1). Bunga akhirnya ditemukan, Rabu (28/2). Selama itu, Bunga diminta melayani nafsu birahi pelaku. Hal itu dilakukan pelaku untuk membalas sakit hati karena cintanya ditolak Wulandari yang tak lain ibu kandung Bunga. (irwan) BMKG (II MMI). Guncangan gempa bumi ini belum berpotensi menimbulkan kerusakan,” ungkapnya, sembari menyebut gempa bumi ini merupakan jenis menengah akibat aktivitas subduksi. Pengamatan M24 di Panyabungan, kekuatan gempa pertama membuat warga berhamburan dari kediaman masing-masing. “Allahu akbar, tolong kami ya Tuhan,” teriak Hasanah, warga Pidoli Dolok, Panyabungan. Wanita ini berlari sembari menggendong anaknya keluar dari rumah. Irma (22), seorang pekerja warung nasi di Jalan Lintas Timur Pidoli Dolok, Panyabungan, seusai gempa menceritakan dirinya mendengar suara atap seng dan benda-benda di dapur warung berjatuhan. Saat itu, Irma mengaku sedang membuatkan kopi dan sarapan untuk pelanggan. “Saya sempat bingung ada apa. Pandangan saya goyang. Lalu, pengunjung di warung bilang ada gempa, saya cepat-cepat lari keluar dari dapur. Rupanya, sudah banyak yang berada di luar rumah,” ujar Irma. (sabar/lian/budiman) Perut Ditendang, Disiram Air Panas Trus Dilempar Pot SIANTAR-M24 Karena menegur supaya tidak tidur ketika jam kerja masih berlangsung, Ayla br Purba (24) disiksa teman kerjanya Debby (26). Ayla yang diketahui tengah mengandung ini dipukul, disiram air panas hingga dilempar pot bunga. Bukan cuma itu, perut Ayla juga ditendang oleh Debby. Insiden penganiayaan tersebut terjadi di salon tempat mereka bekerja, Rabu (28/2) di Jln Kartini, Kel Bantan, Kec Siantar Barat. Ayla yang beralamat di Kampung Bongbongan, Kel Tambun Nabolon, Kec Siantar Martoba, memilih melaporkan penganiayaan yang dialaminya ke Polres Siantar, Kamis (1/3) sekira pukul 10.30 WIB. Keterangan diperoleh dari Risa, teman Ayla, awalnya mereka menegur Debby supaya tidak tidur-tiduran bila lagi jam kerja. Mereka khawatir bos akan memarahi semua bila ketahuan tidur-tiduran. Berkali-kali ditegur, Debby yang tinggal di Jln Nagur, Kel Martoba, Kec Siantar Utara, tetap tidak bergeming. Akhirnya, Debby bangun dari tidurnya. Ia lalu ribut dengan Ayla yang diketahuinya sedang hamil muda. Di tengah terjadi ribut mulut, Debby menyiram ibu hamil (Bumil) itu dengan air panas dan melempar perut Ayla pakai pot bunga sampai luka membiru. Ayla coba membalas. Debby bertambah emosi. Ia lalu menendang perut Ayla. “Semalam kejadiannya, dan dia nggak ada minta maaf makanya teman kami Ayla melapor,” ucap Risa. Tak lama Ayla membuat laporan di Polres Siantar, Debby juga datang ke markas polisi tersebut. Debby dengan menggendong anaknya dan ditemani neneknya, balik melapor dengan dalih dikeroyok Ayla dan teman-temannya saat ribut di tempat kerja. “Mereka juga sering tidur-tiduran saat jam kerja. Tapi saya tak pernah marah. Pada saat saya istirahat tidur Penasehat Hukum Ingatkan Polda Konsisten PN MEDAN-M24 Sidang gugatan praperadilan (prapid) antara Sulaiman Ibrahim (pemohon) terhadap Polda Sumut (termohon) kembali digelar, Pengadilan Negeri (PN) Medan, Kamis (1/3) pagi. Dalam sidang yang berlangsung di Ruang Cakra 5, PN Medan itu, Hakim Tunggal, Aswardi Idris SH MH didampingi Panitera Pengganti (PP) Hj Fazida SH membuka persidangan dengan agenda jawaban termohon (duplik) atas replik pemohon. “Sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum,” kata Aswardi. Kompol Budi yang mewakili Bidkum Polda Sumut selaku termohon langsung memberikan berkas dupliknya. Untuk mempersingkat waktu, hakim melanjutkan sidang dengan agenda pembuktian. Tampak, kuasa hukum dari pemohon menyerahkan berkas bukti kepada hakim. “Berkas bukti dari pemohon pun masih ada yang kurang ini. Sedangkan termohon belum menyerahkan berkas buktinya. Sidang kita tunda dan dilanjutkan pada besok siang (2/3) ya,” pungkas Aswardi. Ditemui selepas sidang, Kompol Budi enggan menanggapi pertanyaan awak media terkait materi persidangan. Pun keseriusan Polda Sumut menghadapi prapid yang diajukan tersangka kasus penipuan uang sebesar Rp2,99 miliar lebih kepada Drs H TM Razali tersebut. “Aduh, saya tidak bisa memberikan statment. Langsung ke Bu Kabid Humas saja,” ujarnya sembari berlalu. Terpisah, Dana Rinaldy SH selaku Penasehat Hukum (PH) dari Drs H TM Razali berharap Polda Sumut konsisten, komit dan profesional dalam penegakan hukum. Pasalnya, prapid tersebut muncul setelah Polda Sumut menetapkan terlapor, Sulaiman sebagai tersangka atas amanah dan perintah putusan pengadilan. “Polda Sumut harus memperjuangkan perkara ini. Setidaknya untuk memperbaiki krisis kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum di Dituding Pasangan Selingkuh Diancam 20 Tahun Penjara SELEBGRAM cantik Angela Charlie alias Angela Lee Ditahan Polres Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta akibat pencucian uang jual beli tas sebesar Rp12,1 miliar. Ketika ditangkap, Angela Lee sempat merengek untuk minta dibebaskan. DELITUA-M24 Dihadang pria berseragam dinas Polri, pengendara ojek online (ojol), Risnadar (40) dan penumpangnya harus kehilangan HP. Peristiwa itu pun langsung dilaporkan warga Jln Patumbak Gg Pelita, Kec Paptumbak ini ke Polsek Delitua, Kamis (1/3). Seperti dituturkan kepada M24, ketika itu, Risnandar menjemput penumpangnya, Monika (35), warga Jln Rakyat, Link VII, Kel Tegalrejo, Kec Medan Perjuangan di depan Hotel Hawaii Jln Jamin Ginting, Kel Mangga, Kec Medan Tuntungan untuk diantar ke kawasan Amplas. Begitu hendak memutar, Honda Beat warna hitam BK 4418 AEJ milik Risnandar dihentikan seorang pria cepak, tinggi tegap mengenakan seragam dinas polisi berpangkat Brigadir dan mengaku bertugas di Polda. Kemudian pelaku meminta STNK dan SIM Risnandar yang kemudian dikembalikan. Kemudian pelaku menuding Risnandar dan penumpangnya sebagai pasangan selingkuh. Risnandar pun menjelaskan bila Monika adalah penumpangnya. Jawaban Risnandar membuat pelaku mengamuk. “Kalau kalian tidak mau bayar 3 juta, saya akan betul-betul membawa kalian ke Polda,” ucap korban meniru ancaman pelaku. Merasa tak bersalah Risnandar mempersilahkan pelaku membawa ke Polda. Sadar gertakannya mental, pelaku meminta HP Risnandar dan Monika untuk diperiksa. Pelaku bahkan menyambar HP yang baru dikeluarkan kedua korban sembari berjalan ke Honda Beat warna putih tanpa nomor polisi yang digunakannya. Melihat itu korban Risnandar turun dari kreta mendatangi pelaku. Namun pelaku langsung tancap gas ke arah Simpang Pos, meninggalkan kedua korban yang terbengong. Mereka sempat mencari pelaku ke Pol- "Waktu itu kan kita kuasa hukumnya. Ada 18 orang korban yang kita hadapi. Berat juga sebetulnya. Kami melakukan mediasi, tapi Angela Lee nya udah nggak ada (uang) sama sekali. Pada minta kita semua. Makanya proses hukum berlanjut," ungkap mantan pengacar- sebentar malah mereka memarahi saya,” jelas Debby. Masih menurut Debby, Ayla dan teman-temannya lebih dahulu menyiram tubuhnya dengan air ketika ia lagi tidur. Dari situlah berujung ribut mulut. Debby juga menyangkal menendang dan melempar perut Ayla pakai pot bunga. Namun, ia tak menampik memukul Ayla pakai helm. Lepas itu dirinya dikeroyok oleh Ayla dan temannya. “Cuma kupukul saja pakai helm karena aku disiram pakai air. Tak benar dia kusiram air panas dan menendangnya. Aku selama ini sudah sabar karena mereka selama ini kasar samaku. Tas milikku saja mereka tahan bang,” sambung Debby. Kapolres Siantar AKBP Doddy Hermawan melalui Kasubbag Humas Iptu Resbon Gultom mengaku laporan kedua belah pihak belum mereka terima. Pasalnya, keduanya coba dimediasi untuk berdamai. (adi) republik ini,” cetusnya. Dana juga berharap besar kepada hakim lebih bijaksana memimpin sidang. “Saya berharap beliau bijaksana dalam mengadili perkara ini dan tidak membuat putusan yang bertentangan dengan putusan prapid sebelumnya,” imbuhnya. Dituturkan sebelumnya, penyidik Ditreskrimum Polda Sumut sempat mengeluarkan Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3) atas laporan kliennya dengan nomor LP/196/ II/2015/SPKT I. Pihaknya lalu mengajukan prapid atas SP3 tersebut. “Prapid kita dikabulkan oleh Hakim PN Medan. Isi putusan prapid itu yakni terlapor Sulaiman ditetapkan jadi tersangka. Hingga akhirnya penyidik mengeluarkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP). Tak terima ditetapkan sebagai tersangka, giliran Sulaiman yang memprapidkan Polda Sumut,” tutupnya. (ansah) da Sumut. Di situ mereka sadar telah menjadi korban. “Sial kali saya, padahal baru saja dapat penumpang dengan ongkos Rp14 ribu ke Amplas. Begitu hendak mengantarnya HP saya dan penumpang dirampas pelaku,” ungkap Risnandar. Ternyata, peristiwa yang menimpa korban kerap terjadi di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). “Kita tidak bisa membedakan polisi asli atau palsu. Sering penjahat berpakaian polisi lengkap mencari mangsa di daerah kita ini,” beber Allen Hanampun (40), warga sekitar TKP kepada M24. Kapolsek Delitua, Kompol ML Malau melalui Kanit Reskrim, Iptu Prastyo Triwibowo mengatakan, pihaknya sudah menindaklanjuti laporan korban. “Laporan korban menjadi atensi kita. Tim Reskrim sudah kita perintahkan untuk mengungkap kasus ini,” ucap Prastyo. (mehuli) anya, Henry Indraguna seperti dilansir detikHOT, Kamis (1/3/2018).Angela Lee dan suaminya David Hardian Sugito ditahan oleh Polres Sleman, DIY sejak 5 Februari 2018. Mereka berdua dilaporkan oleh pria bernama Santoso pada September 2017. (dth) Mardi Ngamuk!! PAKAM-M24 Mardi Pardose (29), warga Aceh Singkil, tiba-tiba mengamuk, Kamis (1/3). Sontak warga di Jalinsum Lubukpakam-Medan, persis depan Stadion Baharuddin Siregar resah. Petugas Trantib, Kec Lubukpakam yang mendapat laporan itu, datang ke lokasi. Mereka mencoba mengamankan Mardi. Tetapi Mardi melawan dan menodongkan pisau dapur yang digenggamnya ke arah petugas. Saat ditemui di lokasi, Kasi Trantib Kecamatan Lubukpakam, Rikardo Sembiring mengatakan, aksi Mardi sudah meresahkan masyarakat. Apalagi Mardi terlihat sering mengacungkan pisau sambil terikteriak di tempat umum. Bahkan saat akan diamankan, Mardi sempat melakukan perlawanan kepada petugas Trantib. “Tadi melawan pulak dia makanya langsung kami bawa ke Polsek Lubukpakam,” katanya. Salah seorang wanita yang berdagang pecal di lokasi mengaku bila pisau dapur yang dipegang Mardi tersebut adalah miliknya. “Sudah stres dia itu. Kami takut karena dia suka membentak-bentak dan mencuri barang dagangan kami,” bebernya. (yanfebri) Viral Helikopter Polri Berlanjut MEDAN-M24 Polda Sumatera Utara telah membentuk tim untuk menyelidiki sepasang pengantin berfoto di dalam helikopter milik Polisi di Lapangan Haji Adam Malik Pematangsiantar yang sempat viral di media sosial. “Harus diselidiki betul apakah (foto) itu karena editan atau benar-benar terbang. Itu tidak boleh. Tim sudah dibentuk dan bekerja,” tegas Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Rina Sari Ginting, Kamis (1/3). Menurut Rina, Tim akan mencari tahu oknum yang memberikan izin helikopter terbang untuk membawa pengantin. Bila terbukti ada personel yang sengaja membawa helikopter tanpa izin akan diberi sanksi. “Kita akan berikan sanksi etika atau dsiplin. Bila memang pilotnya kita akan laporkan ke atasannya. Karena dia (pilot) bukan organik Poldasu tentu Barharkam Polri yang mengambil tindakan itu. Kalau pilot selalu bergantian dari Polda lain termasuk helikopter tak selamanya di Poldasu,” tambahnya. Sebagai alat transportasi udara untuk kepentingan dinas, lanjut Rina, pemakaian helikopter harus seizin Kapolda. (ahmad) Heboh!! Disebut Masih Hidup SUNGGAL-M24 Kehebohan terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ujung Tanjung, Sunggal, Kamis (1/3) dinihari. Pasalnya, sejumlah orang ingin membongkar salah satu makam. Dituturkan penggali kubur TPU Ujung Tanjung, Kajai, massa yang mengaku keluarga almarhum M Ridwan Siregar datang sekitar pukul 02:30 WIB. “Katanya, salah seorang keluarga kerasukan arwan almarhum. Dikatakan kalau almarhum masih hidup. Anaknya juga mimpi kalau ayahnya masih hidup,” ucap Kajai kepada M24. Untuk memastikan hal itu, lanjutnya, keluarga sepakat membongkar makam almarhum. Hanya saja, karena tak melihat petugas kepolisian di antara massa, Kajai pun melarang. “Memang pihak STM sudah tahu. Tapi polisi enggak ada yang ikut. Saya takut 5 Kapal Patroli Turun TANJUNGBALAI - M24 Sebanyak 70 ballpress (pakaian bekas) diamankan Dit Polair Polda Sumut dari sebuah kapal di perairan Selat Malaka. Kapolres Tanjungbalai, AKBP Tri Setyadi Artono SH SIK MH melalui Kasat Polair, AKP Ahmad Riskan Kausar SH yang ditemui M24, Kamis (1/3) mengatakan bila penangkapan tersebut berawal informasi adanya pengiriman barang illegal ke wilayah hukum Polres Tanjungbalai. Tiga kapal patroli, KP II 2004, KP II 2022, KP II 1001 dari Satgas Dit Polair Polda Sumut kemudian bergabung dengan dua kapal patroli KP II 2027 & KP II 1014 milik Polair Polres Tanjungbalai melakuka pengejaran, kemarin (28/2) malam. Pada kegiatan itu, pihaknya memeriksa seluruh kapal yang ditemui di perairan. Seperti KM Amelia III Gt 6 No.1576/PHB/S7 dinahkodai Supriadi Sanjaya yang mengangkut padi, KM Berkat Gt ada fitnah, maka saya larang,” tegas pria 54 tahun itu. Dalam catatan Kajai, M Ridwan Siregar meninggal dunia, Sabtu (24/ 2) sekitar pukul 04:00 WIB. Setelah fardhu kifayahnya dilaksanakan, jenazah security salah satu perumahan di Jln Perwira itu dikebumikan. “Kabarnya sakit pas jaga malam, terus dibawa ke rumah sakit,” jelas Kajai. Peristiwa itu pun sempat menarik perhatian warga sekitar. Tak lama berselang, personel dari Polsek Sunggal tiba di lokasi. Pihak keluarga pun membuat surat pernyataan untuk membongkar makam almarhum. Kapolsek Sunggal, Kompol Wira Prayatna yang dikonfirmasi membenarkan adanya pembongkaran makam tersebut. “Benar, pihak keluarga sudah membuat surat pernyataan untuk melihat dan memastikan mimpi keluarga tersebut,” jelas Wira. (tiopan) 15 No.2394/Ppb dinahkodai Budi Atmaja mengangkut padi, KM Zahra Gt 6 No.369/PHB/S7 dinahkodai Ruslansyah dan KM WL Gt 6 No.1464/PHB/S7 dinahkodai Budianto mengangkut ikan. "Dari keempat kapal tidak ditemukan barang illegal asal Malaysia. Mereka pun kita persilahkan melanjutkan pelayaran," ucap Ahmad Riskan. Tak lama berselang, lanjutnya, tim melihat kapal berbendera Indonesia dengan muatan ditutupi terpal. Petugas langsung melakukan pengejaran dan menghentikan kapal kayu bermesin Mitsubishi 6 Cylinder, tanpa nomor selar, diketahui bernama Jasa Utama tersebut. Saat dibuka, terdapat lebih kurang 70 karung pakaian bekas atau Ballpress tanpa dokumen lengkap. Tim lalu menggring kapal tersebut ke Makopolair Polres Tanjungbalai untuk dilakukan pemeriksaan ke Belawan. "Penyidikan lanjutan di Belawan, Bang," pungkas Ahmad Riskan. (ambon) Pick Up Angkut Kondensat Dilarang Jadi Pelakor GEBANG-M24 Mobil jenis pick up merek Daihatsu Gran Max berplat BL 8346 ZJ masuk ke parit di jalan lintas Gebang-Pangkalanbrandan, Kec Gebang, Kab Langkat, tepat di depan timbangan, Kamis (1/3). Belakangan diketahui kalau 14 drum minyak yang diangkut mobil ini tidak memiliki izin dokumen. Hanya saja, sopir pick up tak bersedia mengomentari soal dokumen mengenai minyak mentah kondensat yang dibawanya. Ia terus menghindari wartawan ketika akan ditanyai perihal tersebut. Dari keterangan Barus (45) warga sekitar lokasi kecelakaan menjelaskan, mobil dari arah Peurlak, Aceh Timur, menuju Medan. Mobil itu coba mendahului bus. Belum lagi bisa memotong laju bus, disaat bersamaan dari arah berlawanan melaju mobil lainnya. Sopir pick up banting stir ke kanan jalan. Akibatnya, pick up terjungkal ke parit jalan. Kapos Lantas Kec Gebang Aiptu Z Dalimunthe dikonfirmasi menjelaskan tidak ada korban dari kejadian tersebut. Sementara Kanit Reskrim Polsek Gebang Ipda Tona menuturkan, telah mempersilahkan sopir melanjutkan perjalanan. “Awalnya kami bawa ke Polsek Gebang, terus dia bawa-bawa oknum aparat. Jadi ya kami lepas saja,” ujarnya. Bebasnya minyak kondensat tanpa izin melintas disorot pula oleh Ketua LSM KPK Langkat, Muslim Yusuf dan Ketua LSM Pijar Keadilan Langkat, M Perdede. Mereka menyebut sudah sekian lama truk maupun pick up membawa minyak mentah kondensat tidak memiliki surat dokumen resmi dari Aceh menuju Medan. “Setiap hari bebas melintas. Kami meminta Polres Langkat segera menindaklanjuti ini,” kata keduanya kepada wartawan. (rudi) PERCUT-M24 Fenomena perebut laki orang (Pelakor) belakangan sedang mencuat. Karena itulah, DR (16) menasehati ibunya Puji Astuti (37) agar tak berpacaran dengan suami orang. Tapi Puji marah dan menampar pelajar ini. Info diperoleh di Polsek Percut Sei Tuan, peristiwa terjadi di rumah mereka Kampung Kolam Pasar 15, Desa Bandar Khalifah, Kec Percut Sei Tuan, Rabu (28/2) sekitar pukul 20.00 WIB. Malam itu, siswi kelas 7 di SMAN 2 Percut Sei Tuan mengingatkan lagi kepada ibunya agar tidak menjalin hubungan percintaan dengan Iyan yang telah memiliki istri. Ia tak mau ibunya dicap orang sebagai pelakor. Tetapi nasehat itu membuat Puji marah. Puji menampar anak sulungnya dari dua bersaudara itu. Merasa diperlakuan kasar, DR yang juga bekerja sebagai cleaning service di CV Pawani, Jln Jemadi, Medan, memberitahukan kepada ayah kandungnya Eki (37) yang kini tinggal di Jln Ahmad Tirto Pasar 10 Tembung, Kec Percut Sei Tuan.Mendengar pengaduan itu, Eki yang telah 2 tahun berpisah dari Puji, menjemput anaknya DR dan Nasri (13). Ia membawa keduanya anaknya itu ke rumahnya. “Setelah pisah, anak-anak tinggal samaku. Tapi 6 bulan terakhir mereka minta bersama ibunya. Bagiku anak-anak bebas memilih, tapi aku tidak suka anak-anak dikasari sampai dipukul,” kata Eki di Polsek Percut, Kamis (1/3). Menurut tukang bangunan ini, dirinya berpisah dengan Puji karena tidak pernah dihargai penghasilannya. “Mungkin dia merasa penghasilannya lebih besar dari aku. Dia juga ada kenal pria lain yang mungkin lebih besar penghasilannya dariku,” ungkap Eki. Sementara DR menuturkan dirinya dan adiknya sering dipukuli oleh ibunya. Karena itulah ia memilih melaporkan ibunya ke polisi. Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Hartono kepada M24 mengatakan belum mengetahui laporan tersebut. “Mungkin masih di SPKT,” katanya. (irwan) Menteri Agama Imbau Jamaah “Walaupun kita baca doa dan berzikir, tapi kalau sambil teriakteriak, bisa mengganggu kekhusyuan jemaah lainnya. Bacaannya diisi dengan doa-doa dan zikir-zikir. Bentuknya seperti apa, tentu masing-masing kita bisa memilih mana doa-doa terbaik, mana zikir terbaik,” kata Menag dalam keterangannya, Kamis (1/3). Selain buku manasik, Kemenag sudah mengeluarkan aturan tentang bimbingan manasik bagi Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). (trb)
JUMAT, 2 MARET 2018 3 NO.KONTAK SATGAS ANTI BEGAL POLRESTABES MEDAN AIPTU PONGKI (081370630708) BRIPKA JEFRI HUTABARAT (085297101996) BRIPKA JENLI DAMANIK (08126418179) BRIPKA HARRY TEGUH (085262781545) BRIPKA EBEN EZER (081360885925) BRIPKA ALI HENDRA (085297025258) BRIGADIR M FAHRI (08126472829) BRIGADIR MH BAKTI (081396464646) BRIGADIR SADAT ROMULO (081360835406) BRIGADIR FRANSEDA (082274036717) BRIGADIR FREDI (081362722986) BRIPTU ADE PUTRA (081360909148) SILAHKAN DIHUBUNGI JIKA TERJADI AKSI KEJAHATAN SEPERTI BEGAL DAN PERAMPOKAN MEDAN-M24 Sebanyak 45 personel Polsekta Medan Baru dilibatkan dalam pengamanan eksekusi tanah di Jln Titipapan, Kel Sei Sekambing D Medan, Kamis (1/3) sekira pukul 09.00 WIB. iklan P ENGAMAN- AN eksekusi dipimpin langsung Waka Polsekta Medan Baru AKP Sangkot Simaremare dengan melibatkan sebanyak 30 personel Polsekta Medan Baru serta 15 personel Sat Shabara Polrestabes Medan. Sebelum pelaksanaan eksekusi, Waka Polsek Medan Baru AKP Sangkot Simaremare memberikan arahan dan menggelar apel serta memberikan pengarahan kepada personel untuk pembagian tugas agar memahami tugasnya masingmasing dalam pengamanan eksekusi. Selain itu, setiap personel diwajibkan berjaga-jaga di sekitar lokasi agar proses eksekusi dapat dilaksanakan dengan tertib. Personel juga diminta untuk mengamankan masyarakat sekitar yang datang agar terhindar dari gangguan saat berjalannya proses eksekusi. Dalam pelaksanaan eksekusi, dihadiri oleh tim jurusita PN Medan, bapak Masanah Karokaro, dan disaksikan oleh pemohon eksekusi, Manis Bangun, termohon eksekusi ahli waris, Lurah Sei Sikambing D Kasmir Harahap dan Kepala Lingkungan Heny. Sebelum pelaksanaan eksekusi, diawali dengan Pembacaan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Medan Nomor : 54/ Eks / 2017 / 458 /Pdt.G/ 2012/PN. Mdn. Tanggal 28 September 2017, oleh Tim Juru Sita PN Medan. Selanjutnya pihak eksekutor melakukan eksekusi usai memberikan waktu 10 menit kepada pihak termohon. Amatan di lokasi, tampak jalannya eksekusi berjalan lancar. Personel Polsekta Medan Baru dan Sat Shabara Polrestabes Medan tampak berjaga-jaga di lokasi pada saat berjalannya proses eksekusi. Gelaran eksekusi menjadi perhatian warga sekitar yang ber- Wakapolsek Medan Baru, AKP Sangkot Simaremare pimpin eksekusi lahan. ” kerumun menyaksikan langsung “ jalannya eksekusi. Kapolsek Medan Baru Kompol Victor Ziliwu SH SIK MH mengatakan, kegiatan pelaksanaan kita melibatkan 45 eksekusi melibatkan sebanyak 45 personel dengan rincian personel Polsekta Medan Baru dan 30 personel Polsekta Sat Shabara Polrestabes Medan. Medan Baru dan 15 dari "Dalam pengamanan eksekusi Sat Shabara tanah ini, kita melibatkan 45 personel dengan rincian 30 personel Polsekta Medan Baru dan 15 Kompol Victor Ziliwu dari Sat Shabara Polrestabes kusi berjalan lancar tanpa ada Medan. Untuk penyelenggaran gangguan apapun," tandasnya. dipimpin Wakapolsek hingga ekse- (ardi) Road to Polsek # CARA MENDOWNLOAD APLIKASI POLISI KITA 1. Pilih 'Playstore' 2. Ketik 'Polda Sumut' 3. Pilih ' Polisi Kita Sumatera Utara' 4. Pilih 'Pasang' 5. Pilih 'Terima' 6. Proses Instalasi 7. Setelah Instalasi Selesai Pilih 'Buka' # CARA MENJALANKAN APLIKASI POLISI KITA 1. Pilih 'Daftar Akun' 2. Isi Semua Kolom Untuk Melengkapi Data Diri 3. Ketik Username & Password : (Sesuai yg Dibuat) Lalu Pilih 'Masuk' #FITUR : * Berita dan Agenda : Kegiatan Polda Sumut dan Polres Jajaran * Pengaduan : Laporan Pengaduan Masyarakat Terkait Gangguan Kamtibmas Untuk Ditindaklanjuti Polisi, Tokoh Masyarakat, Pemprov,DPRD,Damkar, BNPT yg Dilengkapi Fitur Pendukung Foto Atau Video. * Informasi : Himbauan Polda Sumut Terkait Pesan-pesan Kamtibmas * Saber Pungli : Pengaduan Terkait Laporan Saber Pungli * Call Center : Masyarakat Dapat Menghubungi Langsung Polres Yang Dituju Sesuai Pilihan Nomor Telepon. * City Guide : Mapping Dan Informasi Lokasi Kantor Kepolisian Terdekat Serta Fasilitas Umum Seperti Rumah Sakit, SPBU, Tempat Wisata, Dll) # RESPON CEPAT Tombol Fitur Penyampai Informasi Yang Butuh Penanganan Secara Cepat Atas Tindak Kriminalitas Jalanan Seperti, Begal,Curas,Perampokan, Pencurian, Penculikan, Pemerkosaan, Penganiayaan, Pembunuhan, Pengrusakan, Perampasan dan Laka Lantas. Peduli Korban Angin Puting Beliung Polresta Dairi Bagi-Bagi Sembako Polsek Pancurbatu Grebek Lokasi Judi PANCURBATU-M24 Guna menindaklanjuti laporan masyarakat melalui aplikasi Polisi Kita, Polsekta Pancurbatu menggrebek lokasi perjudian berkedok kolam pancing di Dusun Namo Salak, Desa Lama, Kec Pancurbatu, Selasa (27/2). Kapolsekta Pancurbatu Kompol Choky Sentosa Meliala melalui Kanit Reskrim Iptu Nelson Silalahi mengatakan, penggrebekan dilakukan menindaklanjuti laporan masyarakat melalui aplikasi Polisi Kita. "Dari penggrebekan ini kita tidak ada mengamankan pelaku maupun bandar. Namun dari laporan itu, kita langsung merespon cepat dan langsung Kapolres Dairi saat menyerahkan bantuan sembako kepada warga korban bencana angin puting beliung SIDIKALANG-M24 Kapolresta Dairi AKBP Januorio Jose Morais SIK menyambangi posko BPBD di SMP N 3 Sumbul, memberikan bantuan berupa sembako kepada korban bencana angin puting beliung yang terjadi di Kel Pegagan Julu I, Kec Sumbul, Kab Dairi, Rabu (28/2), Bantuan berupa sembako diserahkan langsung oleh Kapolresta Dairi AKBP Januario Jose Morais SIK didampingi para Kasat dan ibu-ibu bhayangkari serta Camat Sumbul T Simamora. "Bantuan yang kita berikan ini sifatnya keikhlasan dari Polres Dairi untuk membantu warga masyarakat yang terkena bencana angin puting beliung," ujarnya. Lanjut dikatakan Januario, selain bantuan sembako Polres Dairi sebelumnya telah memberikan bantuan fisik atau tenaga dengan membersihkan puingpuing bangunan rumah masyarakat yang mengalami kerusakan. "Hingga saat ini persononil kita masih kita siagakan di sini untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang memerlukannya," jelas Januario. Atas kejadian bencana angin puting beliung ini, Januario berharap kepada warga masyarakat bersabar dalam menerima cobaan. "Dari data yang kita peroleh 5 DILAPORKAN LEWAT APLIKASI POLISI KITA Barang Bukti yang diamankan. menyisir lokasi," ujar Nelson. Nelson menyebut, dari lokasi pihaknya mengamankan barang bukti 1 buah tas berisi 2 unit handphone, uang tunai Rp 387.000, 1 buah mata dadu, 2 unit jackpot berwarna hijau dan biru, 3 buah batok dadu, 2 buah piring, 1 buah tupperware, dan setengah toples kecil koin jackpot. "Dari barang bukti yang kita amankan, diduga lokasi kerap dijadikan arena perjudian dadu. Dusun mengalami kerusakan pada rumahnya. Sebanyak 140 Kepala Keluarga yang dihuni 501 jiwa. Sedangkan untuk korban lukaluka sebanyak 5 orang dan meninggal dunia 1 orang. Untuk itu, kita harapkan bagi korban yang terkena bencana agar bersabar, karena bencana alam tidak dapat kita duga," tandasnya. (fajar) Untuk itu, kita akan terus melakukan patroli rutin di kawasan tersebut,"terangnya. Nelson menambahkan, kepada masyarkat yang mengetahui adanya praktik judi maupun kejahatan di lingkungan agar segera melaporkan. "Masyarakat bisa langsung mendatangi Polsek dan bisa juga melalui aplikasi Polisi Kita. Kita akan langsung merespon laporan tersebut ataupun langsung turun ke lokasi,"tandasnya. (ali)
Page 1: MENTERI Agama Lukman Hakim Saifuddi
Page 5 and 6: JUMAT 2 Maret 2018 OPERASI PATUH TO
Page 7 and 8: Cardi B DISEL ELING NGKU KUHI Semal
Page 9 and 10: JUMAT, 2 MARET 2018 9 Dipagari Deng
Page 11 and 12: 11 JUMAT, 2 MARET 2018 SHARIF DICOR
Page 13 and 14: METRO 24 l JUMAT, 2 MARET 2018 IKLA
Page 15 and 16: JUMAT, 2 MARET 2018 15 ............

2 Maret 2018

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?