09.04.2018 Views

RADAR BEKASI EDISI 9 APRIL 2018

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

6<br />

senin, 9 <strong>APRIL</strong> <strong>2018</strong><br />

PENDIDIKAN<br />

Kirimkan artikel pendidikan Anda ke email:<br />

miftah.radar@gmail.com<br />

Guru dan Keteladanan<br />

Oleh: Masiah Marliana<br />

Guru SD Al Muslim<br />

Tambun, Anggota<br />

KGPBR<br />

Akhir-akhir ini banyak<br />

masalah mengenai<br />

siswa-siswi di sekolah.<br />

Mulai dari siswa-siswi<br />

SMA yang perilakunya<br />

seperti suami istri,<br />

sampai anak SMP yang<br />

berusia 14 tahun di<br />

probolinggo berani<br />

menantang duel<br />

gurunya di sekolah<br />

gara-gara sang guru<br />

memergoki murid<br />

tersebut membolos<br />

dengan dua temannya,<br />

al hasil pihak sekolah<br />

menyita motor yang<br />

dipakai murid tersebut membolos. Karna tidak<br />

terima dengan penyitaan motornya, siswa<br />

tersebut menantang gurunya untuk duel.<br />

Namun tantangan yang diajukan kepada sang<br />

guru tersebut tidak dilayani.<br />

Satu lagi yang membuat kita sangat miris<br />

berita tentang kematian seorang guru di SMAN<br />

1 Torjun, Sampang Madura yang bernama<br />

Achmad Budi Cahyanto, tewas usai bertikai<br />

dengan muridnya sendiri.<br />

Entah apa penyebabnya, yang pasti ada faktor<br />

internal dan eksternal yang melatar<br />

belakanginya. Sehingga para siswa tersebut<br />

berani berbuat kasar dan tidak manusiawi<br />

kepada guru..<br />

Mengapa siswa zama now yang katanya melek<br />

dengan teknologi kelihatannya tidak lagi<br />

mempunyai rasa hormat dan patuh kepada<br />

guru-guru mereka di sekolah? Berbeda dengan<br />

murid zaman old dimana siswa benar-benar<br />

hormat dan segan kepada guru mereka di<br />

sekolah.<br />

Jangankan mengajak duel atau pun memukul<br />

guru di sekolah, melihat mata guru saja tidak<br />

berani. Kalau sorang murid sudah begitu berani<br />

berbuat sekejam itu, sebenarnya siapa yang<br />

harus bertanggung jawab? Fenomena apakah<br />

ini?<br />

Entah itu dari teman sebaya yang ada di rumah<br />

ataupun di sekolah, ataupun dari teknologi dan<br />

informasi yang mereka akses, apalagi kalau kita<br />

lihat zaman now begitu mudahnya anak2 untuk<br />

mendapatkan informasi yang mungkin tidak<br />

layak dikonsumsi oleh usia mereka dari internet.<br />

Sebagaimana di sebutkan dalam Undang-<br />

Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun<br />

2003 tentang Sistem Pendididkan Nasional<br />

pasal 3 Undang-Undang tersebut menjelaskan<br />

bahwa “ Pendidikan Nasional berfungsi<br />

mengembangkan kemampuan dan membentuk<br />

watak peradaban bangsa yang bermartabat<br />

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,<br />

bertujuan untuk berkembangnya potensi<br />

peserta didik agar menjadi manusia yang<br />

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang<br />

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,<br />

cakep, kreatif, mandiri dan menjadi warga<br />

negara yang demokratis serta bertanggung<br />

jawab”.<br />

Muncul pertanyaan, mengapa sampai bisa<br />

anak didik disekolah seperti itu? Apakah ada<br />

yang salah dengan sistemnya atau bagaimana.<br />

Lepas dari perbedaan pandang mengenai<br />

penyebabnya, kita sebagai guru seharusnya<br />

tidak hanya mementingkan aspek-aspek<br />

intelektualitas semata. Tapi, terkadang kita<br />

sebagai guru melupakan aspek-aspek lain yang<br />

kadarnya sebanding dengan aspek intelegensi,<br />

yaitu akhlak dan keteladanan.<br />

Dikalangan pendididk sudah tidak asing lagi<br />

bahwa mendidik dan mengajar adalah tugas<br />

pokok dan tuntutan prpfesi yang disandangkan<br />

oleh seseorang yang dikenal dengan istilah guru.<br />

Siapa pun orangnya, ketika ia telah memilih<br />

sebagai seorang guru, konsekuensi logisnya ia<br />

telah siap bergelut dalam dunia mengajar dan<br />

mendidik.<br />

Banyak guru yang memaknai bahwa profesi<br />

guru hanya sebatas mengajarkan pengetahuan<br />

dan mentransfernya semata. Sedangkan, aspek<br />

– aspek lainnya kurang diperhatikan sebagai<br />

persoalan yang berarti , salah satunya dalam<br />

aspek akhlak dan keteladanan.<br />

Keteladanan merupakan aspek penting yang<br />

sering dilupakan seorang guru. Seorang murid<br />

terkadang meniru yang kita pakai dan kita<br />

ucapkan, bahkan apa yang kita lakukan. Hal ini<br />

pernah saya alami sendiri ketika memenggil<br />

teman guru dengan sebutan “ Bro “ didepan<br />

anak-anak, ternyata hanya beberapa waktu<br />

murid-murid saya sering menirukan ucapan<br />

saya tersebut.<br />

Sejak itulah saya berpikir, jika ucapan ringan<br />

seperti itu saja ditiru oleh murid-murid saya apa<br />

lagi dengan prilaku saya. Dalam menjalankan<br />

pekerjaannya, seorang guru membutuhkan<br />

kesabaran, ketulusan, dan dedikasi yang tinggi<br />

dalam membimbing para siswanya untuk<br />

menjadi manusia yang cerdas, berpengetahuan<br />

yang baik dan yang paling penting adalah yang<br />

berakhlak mulia.<br />

Bagi saya mengajar dan mendidik adalah<br />

panggilan yang istimewa. Bukan hanya sebagai<br />

kegiatan yang bersifat memberi dan menerima<br />

semata. Tapi, saya memaknai tiap ucapan<br />

maupun tindakan yang saya lakukan adalah<br />

bagian yang paling penting dari perjalanan<br />

panjang dalam membangun pendidikan yang<br />

berakhlak dan bermoral. Seorang guru harus<br />

mampu menjadi teladan bagi murid-muridnya.<br />

Minimal, apa yang kita ucapkan, yang kita pakai<br />

dan tindakan yang kita lakukan di hadapan<br />

mereka sesuai dengan kaidah.<br />

Guru dalam persepsi siswa tidak dipandang<br />

sebagai sosok yang harus diikuti atau dalam Al<br />

Qur`an surah Al-Ahzab ayat 21, uswatun<br />

hasanah (teladan yang baik) walaupun ayat<br />

tersebut ditunjukkan kepada diri Rasulullah<br />

Saw., namun keteladanan juga bisa tercermin<br />

dari sosok yang namanya guru.<br />

Dalam proses belajar mengajar, materi yang<br />

disampaikan akan lebih mengena dan diserap<br />

oleh murid secara efektif jika dibarengi dengan<br />

aspek keteladanan. Tidak hanya sebatas pada<br />

kata-kata dan ucapan saja, tapi langsung<br />

ketindakan nyata. Seorang guru juga dtuntut<br />

memiliki akhlak mulia. Tidak hanya baik dalam<br />

mengajar tapi juga baik dalam berakhlak<br />

terhadap sekitarnya. (*)<br />

TES FISIK: Siswa saat menjalani tes fisik di SMK BKM, kemarin. Sejumlah pendaftar terpaksa dipulangkan karena kedapatan memiliki tindik.<br />

Ketahuan Bertindik<br />

Langsung Dipulangkan<br />

Seleksi Siswa Baru di SMK BKM<br />

RAWALUMBU – Pemandangan<br />

berbeda terlihat diling-<br />

langsung dipulangkan oleh<br />

kasi, ada beberapa pendaftar<br />

kungan Sekolah Menengah panitia penerimaan siswa baru.<br />

Kejuruan Bina Karya Mandiri Padahal siswa tersebut belum<br />

(SMK BKM) kemarin. Meskipun mengikuti rangkaian tes. Ya,<br />

hari libur, namun sekolah yang siswa tersebut ternyata memiliki<br />

tindik ditelinganya. Selain<br />

berada di kecamatan Rawalumbu<br />

ini masih tetap terlihat di pulangkan, siswa tersebut<br />

ramai. Ya, sekolah tersebut sedang<br />

melaksanakan rangkaian “Ada 2 orang yang memiliki<br />

diyatakan tidak lulus seleksi.<br />

Penerimaan Peserta Didik Baru tindik di kuping dan hidungnya,<br />

(PPDB). Pantauan Radar Be-<br />

kita suruh pulang karena sudah<br />

Pastikan Kunci Jawaban Tidak Bocor<br />

<strong>BEKASI</strong> SELATAN – Sebanyak<br />

13600 siswa dari 104 sekolah<br />

di Kota Bekasi, hari ini mengkuti<br />

Ujian Nasional berbasis<br />

Komputer (UNBK). Ujian yang<br />

dilaksanakan hingga hari kamis<br />

(12/4) mendatang, terdiri dari<br />

empat mata pelajaran, yakni<br />

bahasa Indonesia, Matematika,<br />

Bahasa Inggris dan Satu mata<br />

pelajaran jurusan yang diujikan.<br />

Kepala Kantor Cabang Dinas<br />

Pendidikan (KCD) Wilayah III<br />

Provinsi Jawa Barat Hery Pansila<br />

mengaku, pihaknya sudah<br />

melakukan persiapan dengan<br />

matang,”Semuanya sudah siap,<br />

tinggal pelaksanaannya saja<br />

hari ini,”katanya saat dihubungi<br />

Radar Bekasi, kemarin.<br />

Dia menjamin, pada pelaksanaan<br />

UNBK tahun ini tidak<br />

akan terjadi kebocoran soal.<br />

Pasalnya, soal UNBK disimpan<br />

d idalam server, dab bisa dibuka<br />

disaat pelaksanaan UNBK<br />

diulai. Yang terpenting, lanjut<br />

Hery semua server dimasingmasing<br />

sekolah yang akan<br />

menggelar UNBK sudah sinkron<br />

dengan server pusat.<br />

“Soal itu kan baru bisa dibuka<br />

di hari pelaksanaan sesuai mata<br />

pelajaran, jadi gak mungkin<br />

bisa dibuka hari ini. Kemungkinan<br />

bocor sangat kecil sekali.<br />

Untuk jaringan yang penting<br />

sinkron antara server yang<br />

ada disekolah dengan server<br />

pusat, jadi untuk jaringan insyaAllah<br />

sudah oke,“ ujarnya.<br />

Sementara itu, Kepala Seksi<br />

(KASI) Pengawasan KCD Wilayah<br />

III Provinsi Jawa Barat<br />

Mawar mengaku, sudah mengevaluasi<br />

kesiapan dari system<br />

maupun sumber daya manusia<br />

di masing-masing sekolah untuk<br />

melaksanakan UNBK serta<br />

berkoordinasi dengan instansi<br />

terkait.<br />

Mawar juga berkomitmen<br />

Kegiatan yang diikuti oleh 85 sekolah<br />

negeri dan swasta se-Kota Bekasi ini<br />

berlangsung dilingkungan sekolah SMPN<br />

25 Kota Bekasi, sabtu (7/4) kemarin.<br />

Peserta terlihat unjuk keterampilannya<br />

di hadapan dewa juri.<br />

Jumlah peserta pekan keterampilan<br />

seni PAI tahun ini berhasil menarik<br />

minat sekolah untuk mengikuti berbagai<br />

kategori lomba. Hal tersebut terbukti<br />

dengan peningkatan peserta<br />

sampai dengan 72 % setelah ditahun<br />

sebelumnya hanya diikuti oleh 24 sekolah<br />

se-Kota Bekasi.<br />

Ketua MGMP PAI Kota Bekasi Mansyur<br />

saat ditemui oleh Radar Bekasi<br />

mengatakan, kegiatan yang mengangkat<br />

tema Kreatif, Inovatif, Sportif dan<br />

Islamy ini menjadi sarana untukmengembangkan<br />

bakat dan kreativitas<br />

siswa dalam bidang seni.<br />

Di amengaku, nantinya setelah kegiatan<br />

tingkat Kota ini selesai dilaksanakan,<br />

juara tingkat kota akan berlanjut<br />

menunjukkan kebolehannya untuk<br />

bertanding di tingkat provinsi.<br />

“ insyaAllah ada akan meningkat ke<br />

tingkat provinsi, kalau tahun lalu sampai<br />

tingkat nasional tapi tahun ini hanya<br />

sampai provinsi sekitar bulan agustus.<br />

untuk selalu berkoordinasi dan<br />

komunikasi serta siap tanggap<br />

dalam pelaksanaan UNBK sampai<br />

dengan selesai jika terdapat<br />

kendala. “Setiap satuan pendidikan<br />

su dah sudah semaksimal<br />

mungkin baik perangkat system<br />

dan SDM. Kami pun sudah mengevaluasi.<br />

Koordinasi de ngan<br />

instansi terkait seperti PLN, kepolisian<br />

dan pemerintah setempat.<br />

Dinas Pendidikan se lalu siap<br />

berkoordinasi dan komunikasi<br />

dan siap tanggap apabila ada<br />

kendala.“ ujarnya. Ter pisah, posko<br />

pemantauan Ujian Nasional<br />

Berbasis Komputer (UNBK)<br />

Federasi Serikat Guru Indonesia<br />

(FSGI) kembali menerima sejumlah<br />

pengaduan ter kait persiapan<br />

pelaksanaan UNBK SMA<br />

<strong>2018</strong> yang akan dimulai 9 April<br />

besok.<br />

Selain melaksanakan pemantauan<br />

UNBK SMK pada minggu<br />

lalu, FSGI dan jaringannya<br />

di seluruh daerah juga terus<br />

melakukan pantauan persiapan<br />

pelaksanan pelaksanaan UNBK<br />

SMA/MA yg akan belangsung<br />

pada 9 - 12 April <strong>2018</strong>.<br />

“Kami prediksi UNBK SMA<br />

akan berpotensi mengalami<br />

kendala teknis, mengingat jumlah<br />

peserta dan sekolahnya<br />

le bih banyak dibandingkan<br />

SMK,” Ujar Heru Purnomo,<br />

Sekjen FSGI, Minggu (8/4).<br />

Dia menyebutkan, persiapan<br />

UNBK SMA baik di Jakarta,<br />

Jawa Tengah, Nusa Tengara<br />

Barat, dan Bengkulu secara<br />

umum sudah baik tapi masih<br />

diwarnai kesulitan sinkronisasi<br />

karena kesiapan teknisi yang<br />

kurang memadai khususnya di<br />

MA. Kekurangan jumlah komputer<br />

sehingga sekolah harus<br />

pinjam ke pihak-pihak lain.<br />

Selain itu biaya tambahan yang<br />

lebih besar dibandingkan jika<br />

UN berbasis kertas. Apalagi<br />

Tadi kita total sekitar 85 sekolah jadi<br />

sekitar 165 siswa negeri dan swasta.<br />

Pesan yang ingin kita sampaika pertama<br />

sportifitas itu kita junjung tinggi<br />

tidak boleh ada kecurangan kita terima<br />

kekalahan dengan lapang dada dan<br />

harus dari sekolah asalnya kelas 7 dan<br />

8,”terangnya.<br />

Sederet pejabat hadir pada pembukaan<br />

kegiatan diantaranya Kepala<br />

Kkementrian Agama (Kemenag) Kota<br />

Bekasi, Pengawas KEMENAG serta<br />

perwakilan Dinas Pendidikan (Disdik)<br />

sebagian besar melakukan<br />

UNBK dalam 3 sesi walaupun<br />

ada yang 1 sesi seperti sekolah<br />

swasta di Jakarta. “Dari pantauan<br />

FSGI, kesiapan komputer<br />

sebagai sarana UNBK SMA <strong>2018</strong><br />

di wilayah jaringannya dalam<br />

kondisi siap,” ucap Heru.<br />

Dia melanjutkan, dengan kesiapan<br />

sarana Computer Basic<br />

Test (CBT) dalam UN besar<br />

harapannya agar kendala teknis<br />

pada pelaksanaan UNBK SMK<br />

tidak terulang. Jika terulang<br />

kembali seperti listrik padam<br />

atau kendala lain sehingga<br />

pelaksanaannya menjadi mundur,<br />

akan berakibat lelahnya<br />

fisik dan psikologis siswa dalam<br />

menunggu.<br />

“Potensi ini bisa berulang,<br />

mengingat penyelenggara UN-<br />

BK SMA jumlahnya jauh lebih<br />

banyak jika dibandingkan<br />

dengan UNBK SMK,” tandasnya.<br />

(cr38/jpnn)<br />

Mengintip Pekan Keterampilan Seni PAI Kota Bekasi<br />

Jumlah Peserta Meningkat, Sarana Menggali Bakat Siswa<br />

Musyawarah Guru Mata<br />

Pelajaran Pendidikan Agama<br />

Islam (MGMP PAI) Sekolah<br />

Menengah Pertama (SMP) Kota<br />

Bekasi helat Pekan Keterampilan<br />

Seni PAI tingkat kota Bekasi.<br />

Seperti apa?<br />

Laporan:<br />

Surya Bagus<br />

Bekasi Utara<br />

Siswa Harus Percaya Diri<br />

<strong>BEKASI</strong> SELATAN – Siswa<br />

SMA sederajat yang hari ini<br />

mengikuti Ujian Nasional Berbasis<br />

Komputer (UNBK), diminta<br />

untuk tidak percaya dengan<br />

beredarnya kunci jawaban.<br />

Siswa diminta percaya dan yakin<br />

dengan kemampuan yang<br />

dimiliki.<br />

Ketua pengurus cabang Ikatan<br />

Pelajar Nahdlatul Ulama (PC<br />

IPNU) Adi Prastyo, menyayangkan<br />

adanya beredar kunci jawaban<br />

saat pelaksa naan Ujian<br />

Sekolah Berstandar Nasional<br />

(USBN) atau UNBK ting kat SMK<br />

lalu. Kendati demikian, dia merasa<br />

optimis pe serta didik tidak<br />

mudah terpengaruh.<br />

Pria yang akrab Tyo meminta<br />

untuk penyelenggara dan<br />

penegak hukum harus menindak<br />

tegas oknum yang menyebar<br />

kunci jawaban tersebut. Karena,<br />

bisa membuat peserta UNBK<br />

menjadi terganggu kosentrasinya.<br />

Selain itu, menurutnya<br />

soal dank unci jawaban UNBK<br />

adalah dokumen negara yang<br />

tidak banyak diketahui oleh<br />

khalayak luas sebelum UNBK<br />

dilaksanakan.<br />

“Di jaman sekarang ini tentunya<br />

anak sekolah sudah cerdas<br />

dan lebih percaya diri untuk<br />

menempuh ujian nasional,<br />

jangan membuat mereka untuk<br />

tidak menjadi percaya diri<br />

dengan menjual soal-soal yang<br />

belum tentu benar. Pihak penyelenggara<br />

dan keamanan UN-<br />

BK maupun penegak hukum<br />

harus menindak tegas jika ditemukan<br />

oknum penjual jawaban<br />

UNBK, “ ujarnya<br />

Sementara itu ketua Ikatan<br />

Mahasiswa Muhammadiyah<br />

(IMM) Bekasi Raya, Aiman<br />

Syarif mengakui, kodisi demikian<br />

memang selalu terjadi saat momentum<br />

pelaksanaan ujian<br />

nasional.Hal ini yang menurut<br />

Aiman yang membuat mental<br />

bangsa semakin terpuruk diusia<br />

yang sangat produktif.<br />

“Sebagai salah satu seorang<br />

pendidik, hal demikian jelas<br />

membuat para pendidik kecewa.<br />

Perlu adanya upaya prefentif<br />

dari pemerintah dibidang<br />

tidak memenuhi syarat penerimaan<br />

siswa baru di sekolah<br />

ini,” tegas salah satu panitia PPDB<br />

SMK Bina Karya Mandiri, Bimbing<br />

kepada Radar Bekasi.<br />

Sementara itu wakil kepala<br />

sekolah bidang kesiswaan SMK<br />

BKM Ismail mengatakan, siswa<br />

yang demikian bukan hanya<br />

dipulangkan namun juga dinyatakan<br />

tidak lulus tes.”Karena<br />

terbawa pergaulan yang kurang<br />

baik, akhirnya mereka menggunaka<br />

tindik. Kami tidak menerima<br />

siswa yang demikian,”<br />

tegasnya.<br />

Ada lima tahapan yang harus<br />

diikuti oleh siswa baru. Pos<br />

pertama berisi tes akademik,<br />

pos kedua berisi ts fisik ( tato,<br />

tindik, kebugaran, tinggi dan<br />

berat badan, pos ketiga tes verbal<br />

(buta warna, pendengaran,<br />

membaca Al-Qur’an), pos ke<br />

empat siswa melalui interview<br />

(profil sekolah dan jurusan yang<br />

dipilih), sedangkan pos terakhir<br />

siswa yang sudah lolos di pospos<br />

sebelumnya harus melengkapi<br />

kelengkapan administrasi<br />

(KTP kedua orang tua, KK,<br />

dan NISN).<br />

Sejak awal mendaftar, siswa<br />

sudah dikenalkan dengan metode<br />

ujian berbasis computer<br />

dimana pemandangan itu ditemukan<br />

ketika siswa melalui<br />

rangkaian tes di pos pertama.<br />

Hal tersebut berkenaan dengan<br />

metode ujian yang digunakan<br />

oleh SMK BKM, demikian diterangkan<br />

oleh wakil kepala<br />

sekolah bidang kesiswaan SMK<br />

BKM Ismail.<br />

pendidikan “ tegas pria yang<br />

juga mengajar di salah satu SMA<br />

di Kota Bekasi ini.<br />

Menurutnya, pendidikan karakter<br />

sangat dibutuhakn saat<br />

ini. Pendidikan karakter tersebut<br />

CR38/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

FOTO BERSAMA: Sejumlah siswa foto bersama usai menerima penghargaan<br />

dalam kegiatan Pekan Keterampilan Seni PAI tingkat kota Bekasi, beluma ini.<br />

CR38/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

“Sejak awal memang kita sudah<br />

kenalkan system berbasis<br />

komputerisasi, jadi mereka<br />

diberikan kode untuk mengakses<br />

soal pada tes akademik<br />

karena kita sudah tidak pakai<br />

ulangan berbasis paper. Untuk<br />

siswa yang niat untuk sekolah<br />

di BKM ya harus ikut semua<br />

rangkaian kita karena bagi kita<br />

kalau hanya murah semua bisa<br />

bayar tapi ikuti dulu rintangan<br />

dari kita, “ ujarnya.<br />

Tahun lanjut Ismail, SMK BKM<br />

menerima 1500 siswa yang akan<br />

disebar kedalam 30 kelas di tahun<br />

ajaran <strong>2018</strong>/2019. Jumlah<br />

siswa yang mengikuti tes pada<br />

gelombang pertama kali ini sebanyak<br />

650 orang dari berbagai<br />

sekolah di kota Bekasi maupun<br />

luar Kota Bekasi. (cr38)<br />

Jadwal UNBK SMA/MA<br />

No Hari & Tanggal Sesi Jam Mata Pelajaran<br />

1 Senin, 9 April <strong>2018</strong> Sesi-1<br />

Sesi-2<br />

Sesi-3<br />

07.30 - 09.30<br />

10.30 - 12.30<br />

14.00 - 16.00<br />

Bahasa Indonesia<br />

2 Selasa, 10 April <strong>2018</strong> Sesi-1 07.30 - 09.30<br />

Sesi-2<br />

Sesi-3<br />

10.30 - 12.30<br />

14.00 - 16.00<br />

Matematika<br />

3 Rabu, 11 April <strong>2018</strong> Sesi-1 07.30 - 09.30<br />

Sesi-2 10.30 - 12.30<br />

Sesi-3 14.00 - 16.00<br />

Bahasa Inggris<br />

4 Kamis, 12 April <strong>2018</strong> Sesi-1 07.30 - 09.30<br />

Satu mata pelajaran<br />

Sesi-2 10.30 - 12.30<br />

jurusan yang diujikan**)<br />

Sesi-3 14.00 - 16.00<br />

Jadwal UNBK Susulan SMA/MA<br />

1 Selasa, 17 April <strong>2018</strong> Sesi-1 07.30 - 09.30 Bahasa Indonesia<br />

Sesi-2 10.30 - 12.30 Matematika<br />

2 Rabu, 18 April <strong>2018</strong> Sesi-1 07.30 - 09.30 Bahasa Inggris<br />

*)Sumber Kemendikbud<br />

Sesi-2 10.30 - 12.30 Satu mata pelajaran<br />

jurusan yang diujikan**)<br />

merupakan tugas bagi pendidik<br />

untuk menanamkan dan membentuk<br />

karakter dan membangun<br />

mental bangsa sehingga tidak<br />

akan terpengaruh dengan halhal<br />

buruk. (cr38)<br />

Kota Bekasi. Saat pembukaan, Kepala<br />

kemenag kota Bekasi Mujani, berharap<br />

kedepan kegiatan ini akan diakui oleh<br />

pemda kota Bekasi, karena akan disetarakan<br />

pentas PAI ini dengan O2SN<br />

atau event-event lainnya.<br />

Pekan keterampilan seni yang berlangsung<br />

sejak pagi hari ini, diikuti oleh<br />

165 siswa sekolah negeri dan swasta<br />

di Kota Bekasi membuat SMPN Negeri<br />

25 kota Bekasi mendadak dipenuhi<br />

siswa meskipun berlangsung pada<br />

hari sabtu.<br />

Bermacam-macam kategori yang<br />

dilombakan diantaranya MTQ putra<br />

dan putri, MHQ putra dan putri, Pidato<br />

Putra dan putri, Kaligrafi Putra<br />

dan putri, Cerdas Cermat dan Marawis.<br />

Suasana gembira dirasakan oleh siswasiswi<br />

SMP Martia Bhakti yang terpilih<br />

sebagai juara umum tahun <strong>2018</strong> ini.<br />

Kegiatan yang berlangsung cukup<br />

lama tersebut ditutup oleh tuan rumah<br />

yakni diwakilkan oleh Humas SMPN<br />

25 Bekasi, Mahmudin. “ Atas nama kepala<br />

sekolah kami merasa bangga MGMP<br />

kita bisa mengadakan acara seperti ini,<br />

karena anak-anak kita sangat berpotensi,<br />

namun jika tidak ada tempat untuk<br />

menuangkan itu percuma “ teganya.<br />

(cr38)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!