13.04.2018 Views

Binder1

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

4<br />

jumat, 13 april 2018<br />

Mahasiswa-<br />

Pemilih Pemula<br />

Target KPU Jabar<br />

pilwalkot<br />

BEKASI TIMUR – Mahasiswa<br />

dan kalangan pemilih pemula<br />

menjadi sasaran penyelenggara<br />

pilkada. Salah satunya KPU<br />

Provinsi Jawa Barat. Institusi<br />

ini tidak segan-segan menghelat<br />

program Electainment<br />

on Campus di sejumlah kampus.<br />

Diantaranya di Universitas<br />

Islam 45 (Unisma) Bekasi.<br />

“Program ini konsen bagi<br />

pemilih pemula di Jawa Barat.<br />

Jadi sifatnya tidak hanya sosialisasi<br />

tapi pendidikan politiknya,<br />

dimana KPU Provinsi<br />

Jawa Barat bekerjasama dengan<br />

30 kampus di Jawa Barat,”<br />

ungkap Komisioner KPU Provinsi<br />

Jawa Barat, Nani Yuningsih<br />

saat menggelar program<br />

di Universitas Islam 45 (Unisma)<br />

Bekasi, Kamis (12/4).<br />

Menurut Nani, pendidikan<br />

politik ini sangat diperlukan<br />

bagi kaum muda, pasalnya<br />

para pemilih muda kerap kali<br />

kurang serius menyikapi hajat<br />

demokrasi ini. Terlebih secara<br />

jumlah, para pemilih muda<br />

terhitung banyak.<br />

“Dalam DPS Jabar, pemilih<br />

muda ada sekitar 9 juta dari<br />

31 juta DPS, jadi hampir 30%.<br />

Ini jumlah yang signifikan,<br />

dan ini yang perlu kita kelola<br />

agar mereka tidak menjadi<br />

pemilih yang apatis dan<br />

pragmatis,” kata Nani.<br />

Menurutnya, program ini<br />

mulai dihelat sejak Maret sampai<br />

Mei. Sementara kampus<br />

Unisma merupakan kampus<br />

kesembilan yang telah merasakan<br />

manfaat program.<br />

Dia menjelaskan, setiap kali<br />

program digelar, selalu ada<br />

fenomena mahasiswa yang<br />

belum mengetahui tentang<br />

praktek-praktek politik yang<br />

baik dan benar dalam pemilu,<br />

juga terkadang, para mahasiswa<br />

tersebut sama sekali tidak mengetahui<br />

calon kepala daerahnya,<br />

baik tingkat kota/kabupaten<br />

maupun provinsi. Oleh karenanya,<br />

program ini sebagai bentuk<br />

penyandaran tersebut.<br />

Nani menerangkan, dalam<br />

program terdapat tiga hal yang<br />

ditekankan pihaknya, yakni<br />

menekankan pemahaman pentingnya<br />

memberikan hak pilih,<br />

SOSIALISASI: Salah satu program Electainment on Campus yang diselenggarakan KPU Jabar di kampus Unisma Bekasi.<br />

informasi berkenaan sepu tar<br />

pemilu, baik secara aturan dan<br />

praktik, serta infor masi seputar<br />

profil kandidat yang mengikuti<br />

helatan pemilihan.<br />

“Jadi tidak hanya materi<br />

talkshow, tapi kita memberikan<br />

simulasi seperti cara memilih,<br />

nonton film, dan pendalaman<br />

materi lewat FGD yang dibantu<br />

mentor. Jadi aspek kualitas<br />

yang kita tekankan akhirnya,”<br />

terang Nani.<br />

Rektor Unisma, Nandang<br />

Najmulmunir mengungkapkan<br />

terimakasih kepada KPU<br />

karena memilih kampus yang<br />

dipimpinnya untuk pelaksanaan<br />

program ini.<br />

Menurutnya, kampusnya<br />

didominasi sampai 70% warga<br />

PEMILIHAN<br />

Kota Bekasi. Dia mengatakan,<br />

program semacam ini sangat<br />

penting, khususnya untuk<br />

meningkatkan rasionalitas<br />

pemilih muda nantinya.<br />

“Untuk memilih, kan, harus<br />

ada proses membangun pemahaman.<br />

Kalau bahasa kamus<br />

ada algoritma politik jadi<br />

menuju masa pemilihan itu<br />

harus ada tahapan-tahapan<br />

yang dilalui sehingga rasional<br />

pemahaman si calon pemilihnya,”<br />

kata Nandang. (sar)<br />

eksekutif<br />

Mendagri Berharap Tak Ada<br />

Lagi Kada Ditangkap KPK<br />

SURABAYA- KPK menangkap sejumlah<br />

kepala daerah (kada) dan calon kepala daerah<br />

terkait dugaan suap dan korupsi. Sebagian di<br />

antaranya terkait pendanaan pilkada. Apa kata<br />

Mendagri Tjahjo Kumolo?<br />

“Aturan dan sistem sudah dibuat baik oleh<br />

Kemendagri maupun KPK. Semua media<br />

mengungkap tiap hari, Tiap jam masih saja<br />

ada (korupsi). Kita<br />

kembalikan kepada<br />

yang<br />

bersangkutan,” kata<br />

Tjahjo usai<br />

Kalau tidak ada<br />

saksi, orang kalau<br />

korupsi yang tahu<br />

hanya diri sendiri<br />

dan Tuhan. Kalau<br />

nyimpan, apapun<br />

pasti ketahuan,”<br />

Tjahjo Kumolo<br />

Mendagri<br />

pembekalan calon<br />

kepala daerah<br />

se-Jatim dan<br />

deklarasi Laporan<br />

Harta Kekayaan<br />

Penyelenggara<br />

Negara (LHKPN) di<br />

Gedung Negara<br />

Grahadi, Jalan<br />

Gubernur Suryo<br />

Surabaya, Kamis<br />

(12/4/2018).<br />

Menurut Tjahjo,<br />

korupsi tergantung niat diri sendiri. Tjahjo<br />

meyakini sehebat apapun disembunyikan,<br />

pasti akan ketahuan.<br />

“Kalau tidak ada saksi, orang kalau korupsi<br />

yang tahu hanya diri sendiri dan Tuhan. Kalau<br />

nyimpan, apapun pasti ketahuan,” tambahnya.<br />

Ia berharap tidak ada lagi kepala daerah dan<br />

calon kepala daerah ditangkap KPK. “Mudahmudahan<br />

tidak ada OTT lagi. Kepala daerah<br />

maupun calon kepala daerah. Mari adu konsep,<br />

adu gagasan program untuk meningkatkan<br />

kesejahteraan masyarakat,” harap Tjahjo saat<br />

memberikan sambutan di acara tersebut.<br />

Operasi Tangkap Tangan (OTT) terakhir<br />

dilakukan KPK terhadap sejumlah orang di<br />

Bandung Barat, Selasa (10/4). Bupati Abu<br />

Bakar jadi tersangka karena diduga menerima<br />

uang Rp 435 juta dari kepala dinas. Uang itu<br />

dipakai biaya kampanye istri Abu Bakar, Elih<br />

Suharliah, yang maju sebagai bupati Bandung<br />

Barat. (ze/trw/dt)<br />

Biaya Pilkada Mahal,<br />

Kandidat Rentan Korupsi<br />

Wakil Ketua Komisi Pemberan<br />

tasan Korupsi (KPK)<br />

Basaria Panjaitan mengungkapkan,<br />

hasil analisa KPK terkait<br />

calon kepala daerah yang akan<br />

maju di pilkada diperkirakan<br />

membutuhkan biaya miliaran<br />

hingga ratusan miliar.<br />

Besarnya biaya politik itulah,<br />

imbuh Basaria, menjadi<br />

pemicu sejumlah kepala daerah<br />

terlibat korupsi dan akhirnya<br />

tertangkap KPK.<br />

Menurutnya, paling minimal<br />

calon kepala daerah yang ikut<br />

pilkada harus merogoh kocek<br />

Rp7 miliar. Itu untuk tingkat<br />

kota/kabupaten. Biaya politik<br />

tingkat provinsi lebih besar<br />

lagi. Dia menganalisa calon<br />

gubernur merogoh pundipundinya<br />

lebih dalam lagi,<br />

berkisar hingga ratusan miliar<br />

rupiah.<br />

Sholihin Tepis<br />

Perpecahan di PPP<br />

BEKASI TIMUR - Ketua DPC PPP Kota Bekasi,<br />

Sholihin kembali menegaskan partainya tetap<br />

komitmen mengusung pasangan calon nomor<br />

satu, Rahmat Effendi dan Tri Adhiyanto. Dia<br />

juga membantah terjadi pecah dukungan PPP<br />

dari RE-Tri ke paslon Nur Supriyanto - Adhy<br />

Firdaus.<br />

“PPP Kota Bekasi hanya satu dan tak berkubu.<br />

Apa yang dilakukan Jamal (ketua PPP versi<br />

Djan Faridz) tak memiliki dasar dan melanggar<br />

hukum,’’ tuding Sholihin.<br />

Sholihin memastikan, PPP yang ada hanya<br />

satu, yaitu PPP yang dipimpinnya. ’’Yang mereka<br />

(Jamal cs) lakukan hanya klaim semata. Mereka<br />

"Banyak yang tersangkut<br />

karena biaya pilkada yang mahal<br />

bisa sampai Rp20-30 miliar<br />

untuk kabupaten/kota, cagub<br />

bisa ratusan miliar. Sementara<br />

dari hasil analisis kami calon<br />

kepala daerah rata rata<br />

mengeluarkan Rp7-9 mi liar,<br />

ada yang di atas rata rata harta<br />

kekayaannya," urai Basaria<br />

dalam pembekalan calon kepala<br />

daerah di Gedung Negara<br />

tidak punya pengurus, tidak punya kantor, tidak<br />

punya fraksi dan tidak punya legalitas. Mereka<br />

itu ilegal,” geram Sholihin.<br />

Pria yang akrab disapa Gus Shol pun itu mengaku<br />

berencana dalam waktu dekat akan menempuh<br />

jalur hukum.<br />

“Kita tengah menyiapkan dokumen-dokumen<br />

pelaporan untuk menempuh jalur hukum atas<br />

tindakan mereka. Kita akan laporkan secara<br />

pidana dan perdata ke Polres Metro Bekasi<br />

Kota. Atas nama terlapor Jamal dan paslon<br />

nomor urut 2,” ujarnya.<br />

Gus Shol menyebut langkah hukum yang akan<br />

kita tempuhnya sudah mendapat restu dari DPP<br />

PPP. Selain itu, pria kelahiran Madura ini juga berha<br />

rap KPUD Kota Bekasi bisa memberikan teguran<br />

kepada paslon nomor urut dua. Mengingat partai<br />

PPP yang sah, yang terdaftar di lembaga penyelenggara<br />

pemilu ini adalah PPP yang dipimpinnya.<br />

Terpisah, Ketua Tim Pemenangan Nur Supriyanto-<br />

Grahadi Jl Gubernur Suryo,<br />

Surabaya, Kamis (12/4).<br />

Sedangkan modus calon kepala<br />

daerah baru, kata Basaria,<br />

akan memberikan janji<br />

pemberian fee proyek mulai<br />

10-15 persen jika terpilih. "Kalau<br />

petahana melalui para kepala<br />

dinas, termasuk mahar politik,"<br />

tambah perempuan pertama<br />

yang jadi pimpinan KPK ini.<br />

Dalam beberapa waktu terakhir,<br />

sejumlah kepala dae rah<br />

dan calon kepala daerah diamankan<br />

KPK. Di antaranya<br />

2 cawalkot Malang, Moch Anton<br />

dan Yaqud Ananda Gudban<br />

alias Nanda. Terakhir Bupati<br />

Bandung Barat Abu Bakar jadi<br />

tersangka suap, Rabu (11/4).<br />

Dana diduga di p a kai kampanye<br />

istrinya, Elin Suharliah, yang<br />

maju sebagai bupati Bandung<br />

Barat. (ze/trw/dt)<br />

Adhy Firdaus, Ibnu Hajar Tanjung mengatakan<br />

tidak tahu menahu soal akan dilaporkannya paslon<br />

nomor urut dua. Serta PPP yang diketuai oleh<br />

Jamal yang menyatakan sikap mendukung paslon<br />

Nur Supriyanto - Adhy Firdaus.<br />

“Soal dukungan itu kan hak. Kita senang saja mendapat<br />

tambahan dukungan. Kita juga tidak ingin<br />

mencampuri urusan internal PPP,” tegasnya.<br />

Menurutnya saat ini, tim paslon nomor dua<br />

fokus terhadap pengenalan paslon kepada<br />

masyarakat lewat program yang ditawarkan.<br />

“Kita fokus bergerak saja. Sampai saat ini juga<br />

belum ada laporan yang masuk kepada kami<br />

soal permasalahan itu,” ujarnya.<br />

Tanjung menambahkan, dukungan PPP kubu<br />

Djan Faridz murni keinginan mereka yang<br />

ingin bergabung bersama partai pendukung<br />

paslon nomor dua. “Siapapun berhak menyatakan<br />

dukungan. Ini dinamika politik,”<br />

tan dasnya. (sar)<br />

Cikuangg<br />

Sumur<br />

Citeureup<br />

Batuhideung<br />

Labuan<br />

Munjul<br />

Rahmat Effendi<br />

G. Kabang Pandeglang<br />

Cikeusik<br />

Binuangeun<br />

POLING CALON WALI KOTA BEKASI<br />

Gunungkencana<br />

u na<br />

Malimping<br />

Muncang<br />

Bayah<br />

Leuwidamar<br />

Pamarayan<br />

Rangkasbitung<br />

Balaraja<br />

Jasinga<br />

CisolC<br />

lok<br />

Sawar<br />

rna<br />

Tigaraksa<br />

Parungpanjang<br />

Parung<br />

G. Sanggabuana<br />

Tri Adhianto Tjahyono<br />

CALON WALIKOTA : ..................................<br />

Kirim Ke Kantor Radar Bekasi<br />

Perkantoran Suncity Square, Jl M Hasibuan Blok A40-41, Bekasi<br />

Hasil Di Update Setiap Kamis<br />

Leuwiliang<br />

Serpong<br />

BOGOR<br />

G. Salak<br />

Kalapanungg<br />

gal<br />

Cibadak<br />

Pelab<br />

buhanrab<br />

r<br />

atu<br />

Pasaw<br />

aw<br />

waha<br />

n<br />

Lengkong<br />

Jamp<br />

pangkulon<br />

JAKARTA<br />

Depok<br />

G. Benten<br />

n<br />

g<br />

BEKASI<br />

Halimperdanakusuma<br />

um<br />

Cileungsi<br />

Citeureup<br />

Jamm<br />

mp<br />

pangtengah<br />

ga<br />

Cibarusa<br />

Jonggol<br />

Cisarua<br />

Puncak<br />

Ciawi<br />

C<br />

Cipanas<br />

G. Pangrango<br />

go<br />

Pacet<br />

Cicurug<br />

ug<br />

Cisar<br />

C rua<br />

Parungkuda<br />

SUKABUM<br />

UM<br />

MII<br />

Ny<br />

yalindung<br />

Sagaranten<br />

Cikarang<br />

Cibeber<br />

Cikal<br />

ongkulon<br />

Karangtengah<br />

Sukanegara<br />

Cibinon<br />

ngg<br />

Karawang<br />

Rawauncal R<br />

Sindanglaya<br />

ng aya<br />

Kosambi<br />

Purwakarta<br />

Batujajar<br />

Lemahabang<br />

Plered<br />

Ciwidey<br />

idey<br />

Cikampek<br />

Sadang<br />

Cilam<br />

amaya<br />

G. Burangrang<br />

Cikalongwetan<br />

Lembang<br />

G. Patuha<br />

G.<br />

Ciasem<br />

Sagalaherang<br />

Cisalak<br />

Padalarang<br />

an<br />

Cimahi<br />

BANDUNG<br />

Soreang<br />

Malabarar<br />

Pamanukan<br />

an<br />

Pagaden<br />

Subang<br />

MajalayaM<br />

G. Mesigit<br />

t<br />

Pangalengan<br />

Bayon<br />

ngb<br />

bong<br />

Anjatanan<br />

G. Tampomas<br />

umedang<br />

Tanjungsari<br />

CicalengkaC<br />

ka<br />

Nur Supriyanto<br />

Nagrek<br />

Garut<br />

Cibatu<br />

Kandanghaur<br />

Losarang<br />

Jatiwangi<br />

G. Papanandayan<br />

G. Cikurayy<br />

TasikmaT<br />

kmalaya<br />

Cikajang<br />

Taraju<br />

Telaga<br />

MaM<br />

alan<br />

ngbong<br />

Lelea<br />

Cikedung<br />

Jatitujuh<br />

uhu<br />

Kadipaten<br />

Ligu<br />

Indramayu<br />

Gegesik<br />

Rajaga<br />

aluh<br />

Majalengka<br />

j<br />

Ciawi<br />

Pa<br />

anjalu<br />

G. Saw<br />

wal<br />

Cikone<br />

eng<br />

Juntinyuat<br />

G. . Cerema<br />

ai<br />

Bantarujeg<br />

Ciamis<br />

C<br />

Karangampel<br />

Arjawinanan<br />

ngun<br />

Adhi Firdaus<br />

Ka<br />

awali<br />

Kapetakan<br />

u<br />

Jalaks<br />

sanaa<br />

Kuning<br />

gan<br />

Cinir<br />

ruu<br />

CIREBON<br />

Ciwaru<br />

Suban<br />

ng<br />

Ranca<br />

R<br />

ah<br />

Ba<br />

anjar<br />

a Lemahaban<br />

ng Losa<br />

Ciled<br />

dug<br />

g<br />

Cidahu<br />

Banja<br />

B njarha<br />

G. Padotel<br />

P<br />

Sa<br />

Ba<br />

Dayeuhluhur<br />

Majen<br />

Wanareja

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!