You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
LAPORAN UTAMA<br />
REDAKSI MAJALAH PENA AMIRA<br />
PEMIMPIN UMUM/DIREKTUR<br />
Hj. Nur Ismi SH<br />
PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG<br />
JAWAB<br />
Yeni Muharni, SP<br />
PEMIMPIN PERUSAHAAN<br />
Zulfa Amira Zaed<br />
DEWAN REDAKSI<br />
Hj.Nur Ismi SH<br />
Yeni Muharni, SP<br />
Evi Endri<br />
REDAKTUR PELAKSANA<br />
Evi Endri<br />
SEKRETARIS REDAKSI<br />
Yuliatis S.E<br />
REPORTER<br />
Henru<br />
Melinda Sari<br />
DEVISI USAHA<br />
BAGIAN IKLAN<br />
Suyatno (Kepala), Siti, Ema,<br />
Yudi Pranata (Kepala)<br />
KEUANGAN<br />
Supairin S.sos<br />
BIRO DAERAH :<br />
Drs. Parmin (Pelalawan), Ishaq (Rohil),<br />
Adek (Inhu), Dimas (Jakarta),<br />
Yusrizal (Rohul)<br />
PENASEHAT HUKUM :<br />
Irawan Harahap, SH, Mkn, MH<br />
OMBUDS MAN :<br />
Syekh Dr. M. Nur Ali, S.Ag, M.Hum<br />
ALAMAT REDAKSI<br />
Jl. Jendral Sudirman<br />
Komp. Perkantoran Sudirman Raya<br />
Blok C No. 16 Pekanbaru<br />
Telp. (0761) 35952<br />
Hp: 0812 6865 2288<br />
Email : majalah.amira88@yahoo.com<br />
Website : www.amirariau.com<br />
: www.gomediaku.com<br />
PERCETAKAN<br />
CV. Suka Bina Jl. Ahmad Yani No.25<br />
Pekanbaru<br />
PENERBIT<br />
PT. Amira Media Riau<br />
NOTARIS<br />
Aprizal, SH, M.Kn<br />
REKENING BANK<br />
Bank Riau Kepri No. Rek. 1010803188<br />
a/n PT. Amira Media Riau<br />
Sekapur Sirih<br />
Sambut Pergantian<br />
Tahun, Untuk Apa?<br />
KITA teramat mudah dan sering<br />
terjebak dalam pusaran<br />
seremoni. Banyak hal yang kita<br />
lakukan, yang tersering malah kita<br />
mengambil yang di kulit luar saja,<br />
yang bersifat asesoris dan<br />
pelengkap. Substansi dari<br />
sebuah peristiwa sering<br />
kita abai mendalaminya,<br />
untuk kemudian<br />
mengaplikasikannya.<br />
Semisal pergantian<br />
tahun, baik Hijriyah<br />
atau pun Masehi,<br />
yang selalu datang<br />
dalam siklus sekali setahun;<br />
tidak sedikit di<br />
antara kita yang menjadikan<br />
momen itu sebagai wahana untuk<br />
mempertontonkan nafsu hedonis,<br />
untuk memperlihatkan hal-hal yang<br />
sarat dengan muatan keduniawian.<br />
Padahal sejatinya, begitu dalam<br />
makna yang bisa dipetik setiap terjadi<br />
pergantian tahun, baik Hijriyah atau<br />
pun Masehi. Yang paling mendasar,<br />
antara lain, sebagai wahana untuk<br />
evaluasi dan intropeksi diri tentang<br />
apa yang sejauh ini telah kita lakukan,<br />
dan apa rancangan kita untuk melangkah<br />
ke depan.<br />
Satu hal yang pasti adalah bahwa<br />
setiap terjadi pergantian tahun, makna<br />
lahirnya adalah umur kita bertambah<br />
setahun dari yang sebelumnya, tapi<br />
makna yang lebih dalam lagi adalah<br />
“kuota” kita untuk hidup di muka<br />
bumi ini mengalami pengurangan selama<br />
setahun.<br />
Sudah demikian, masihkah kita<br />
tidak mau mencoba melakukan perenungan<br />
yang mendalam dari setiap<br />
pergantian tahun? Masihkah peristiwa<br />
pergantian tahun yang terjadi setiap<br />
tahun dianggap sebagai peristiwa alamiah<br />
yang memang akan terjadi sebagaimana<br />
mestinya, karena itu memang<br />
siklus alam?<br />
Hidup pada dasarnya adalah kegiatan<br />
untuk menjawab serangkaian<br />
pertanyaan, yang tidak putus-putus<br />
dan selalu sambung-menyambung.<br />
Ketika kita kecil, satu misal, pertanyaan<br />
umum yang harus dijawab adalah<br />
akan kemana setelah remaja, jenis<br />
pendidikan apa yang akan dijalani,<br />
Oleh: Hj. Nur Ismi, SH *)<br />
apa cita-cita, dan bagaimana upaya<br />
mewujudkan cita-cita dimaksud?<br />
Setelah remaja, pertanyaan lanjutan<br />
yang mesti dijawab antara lain apa<br />
jenis karier atau kegiatan usaha yang<br />
cocok dengan bakat, sejauh<br />
mana sumber daya yang<br />
ada untuk mendukung<br />
terwujudnya keinginan<br />
buat berkiprah di dunia<br />
kerja, dan kapan<br />
waktu yang tepat untuk<br />
berumah tangga?<br />
Begitu menginjak<br />
jenjang rumah tangga,<br />
yang kemudian dikaruniai<br />
oleh sejumlah anak,<br />
urusan yang menghadang<br />
ke depan tidak akan jauh lari<br />
dari segala hal-ihwal menyangkut<br />
anak. Mulai dari upaya membesarkannya,<br />
mendidiknya di lembaga pendidikan<br />
formal, membantunya masuk ke<br />
dunia kerja, sampai si anak berumah<br />
tangga.<br />
Hampir setiap detik, hari, bahkan<br />
tahun, pusaran pikiran dan energi kita<br />
tidak akan jauh-jauh lari dari sejumlah<br />
persoalan seperti yang disebutkan<br />
di atas. Pernahkah beberapa saat<br />
dalam keseharian kita, baik ketika<br />
remaja atau dewasa, terutama setelah<br />
tergolong berumur, berupaya untuk<br />
menjawab satu pertanyaan lain? Yaitu,<br />
akan kemana dan bagaimana nasib<br />
kita kalau suatu saat kelak nyawa melayang<br />
dari badan karena diambil kembali<br />
oleh pemiliknya?<br />
Sekali-sekali, setiap pergantian<br />
tahun --yang sebentar lagi akan menjelang<br />
tahun <strong>2018</strong> dengan meninggalkan<br />
tahun 2017 Masehi-- kita mencoba<br />
mengajukan pertanyaan seperti itu ke<br />
diri kita masing-masing, untuk kemudian<br />
mencari jawab sesuai dengan tuntutan<br />
dan risalah yang diajarkan oleh<br />
agama. Tujuannya agar kita tak selalu<br />
hanyut dalam segala hal yang bersifat<br />
seremoni alias kulit luar.<br />
Kasihan juga umur terus bertambah<br />
menyusul terjadinya pergantian<br />
tahun, tapi hidup dan kehidupan justru<br />
semakin tanpa arah.***<br />
*) Penulis adalah Pemimpin<br />
Umum/Redaksi Majalah<br />
“Pena Amira”<br />
“Pada periode pertama Pak Yopi<br />
sudah membuktikan komitmennya<br />
yang tinggi untuk membangun<br />
daerah dan mensejahterakan<br />
masyarakat, maka wajar saja<br />
kepe mimpinannya diharapkan<br />
masyarakat untuk berlanjut.”<br />
PERNAH mencatatkan diri sebagai<br />
Bupati Termuda di Indonesia versi<br />
Muri (Museum Rekor Indonesia),<br />
ketokohan H. Yopi Arianto SE semakin<br />
mengakar di Provinsi Riau manakala<br />
pada Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah)<br />
Inhu (Indragiri Hulu) tahun 2015 ia terpilih<br />
kembali sebagai Bupati untuk periode<br />
kedua, masa jabatan 2015-2020.<br />
Berbagai kabar tak sedap yang sempat<br />
mencuat ke permukaan secara perlahan<br />
satu per satu hilang ditelan bumi<br />
manakala pada ajang politik tingkat<br />
lokal Inhu berupa pilkada membuktikan<br />
bahwa upaya sejumlah pihak untuk<br />
menjatuhkannya tidak berhasil,<br />
dikalahkan oleh keinginan sebagian<br />
besar masyarakat Inhu untuk kembali<br />
dipimpin oleh mantan anggota DPRD<br />
Provinsi Riau ini.<br />
H. Yopi Arianto, SE<br />
Bupati Fenomenal<br />
Dekat Dengan Rakyat<br />
“Masyarakat Inhu sudah dewasa<br />
dalam berpolitik, dan tidak gampang<br />
terhasut oleh isu-isu atau kabar yang<br />
tidak bertanggung jawab,” ujar Darman,<br />
43, seorang warga Peranap.<br />
“Pada periode pertama Pak Yopi sudah<br />
membuktikan komitmennya<br />
yang tinggi untuk membangun daerah<br />
dan mensejahterakan masyarakat,<br />
maka wajar saja kepemimpinannya<br />
diharapkan masyarakat untuk berlanjut,”<br />
tambah Darman.<br />
Bupati Yopi yang belum lama ini<br />
menghabiskan masa lajangnya, memang<br />
masih tergolong muda, dan tetap mencatatkan<br />
diri sebagai kepala daerah di<br />
antara 12 bupati/walikota yang ada di<br />
Provinsi Riau. Tapi, di sinilah<br />
letak unggulnya<br />
Bupati Yopi,<br />
yaitu tetap<br />
2 3
LAPORAN UTAMA<br />
LAPORAN UTAMA<br />
pati Inhu, yang saat ini sedang menjalani<br />
periode kedua masa jabatannya. “Memberi<br />
perhatian lebih pada kalangan yang<br />
tak mampu itu bukan sekadar dalam<br />
kerangka menjalankan tugas, tapi juga<br />
mengandung muatan amaliyah terhadap<br />
Allah SWT,” kata Yopi.<br />
Kalau kemudian setelah menduduki<br />
jabatan Bupati Inhu banyak di antara<br />
program Pemkab Inhu yang didekasikan<br />
untuk kalangan yang kurang berpunya,<br />
bagi Bupati Yopi semua itu dilakukan<br />
sebagai implementasi hamba Allah yang<br />
taat pada ajaran agama, yaitu meringankan<br />
kalangan yang membutuhkan, dan<br />
melapangkan jalan orang yang dalam<br />
kesempitan.<br />
Inilah antara lain imbas dari komitmen<br />
kepemimpinan yang teguh dipegang<br />
Yopi, yaitu oleh sejumlah kalangan ia<br />
dinilai sebagai bupati yang fenomenal.<br />
Bukan saja karena jabatan bergengsi itu<br />
berhasil ia duduki pada saat usianya<br />
masih relatif muda (kala itu, pada tahun<br />
2010 lalu, masih kurang 30 tahun), juga<br />
karena program-programnya dinilai<br />
menyentuh kepentingan orang banyak,<br />
tidak terkecuali masyarakat kalangan<br />
bawah.<br />
Bukti ketakjuban masyarakat terhadap<br />
kepemimpinan Yopi, lihatlah, bila<br />
ia turun ke bawah dan berkunjung ke<br />
desa-desa, selalu mendapat sambutan<br />
yang meriah dari masyarakat berbagai<br />
kalangan. Seakan mengabaikan aturan<br />
protokoler, antara Bupati Yopi dengan<br />
masyarakat yang menyambutnya seakan<br />
tidak ada jarak. Yopi pun tampak sangat<br />
menikmati kondisi-kondisi seperti itu.<br />
Seorang anggota masyarakat Inhu<br />
juga tak mampu menyembunyikan kekagumannya<br />
pada sosok Yopi Arianto.<br />
Ini kisahnya: dulu, pada suatu waktu, si<br />
anggota masyarakat dimaksud<br />
bersama masyarakat lainnya<br />
yang sedesa, saat bertemu dalam sebuah<br />
kegiatan dengan Bupati Yopi Arianto,<br />
mereka meminta agar Pemkab Inhu yang<br />
dipimpin Bupati Yopi Arianto memprogramkan<br />
pembukaan jalan baru ke kawasan<br />
pemukiman mereka.<br />
Ternyata yang diterima anggota<br />
masyarakat itu lebih dari yang diharapkan,<br />
yaitu Pemkab Inhu tak sekadar<br />
melaksanakan pembukaan jalan baru ke<br />
desa dimaksud, sekalian dengan melakukan<br />
pengaspalan. Bukan main girangnya<br />
anggota masyarakat di sana menerima<br />
realitas yang tidak diduga-duga. “Ternyata<br />
Pak Bupati memberi lebih dari yang<br />
kami minta,” ungkapnya.<br />
Infrastruktur memang salah satu<br />
sektor yang mendapat perhatian lebih<br />
Bupati Yopi Arianto, baik pada periode<br />
pertama masa jabatannya sebagai Bupati<br />
Inhu, maupun pada saat menjalani periode<br />
kedua seperti sekarang ini. Pertimbangan<br />
Bupati Yopi Arianto sederhana<br />
saja, yaitu hanya dengan kondisi infrastruktur<br />
–baik jalan dan jembatan yang<br />
layak—yang memungkinkan suatu kawasan<br />
tertentu akan berkembang.<br />
Kondisi infrastruktur yang layak dan<br />
memadai ke suatu kawasan tertentu, imbuh<br />
Bupati Yopi Arianto, memungkinkan<br />
akan terbukanya sentra-sentra ekonomi<br />
baru di kawasan itu. Sejumlah potensi<br />
ekonomi yang selama ini terpendam,<br />
dimungkinkan akan bisa dibuka dan<br />
dikembangkan manakala ke kawasan<br />
dimaksud sudah ditopang oleh kondisi<br />
infrastruktur yang layak dan memadai.<br />
“Nah, kalau suatu kawasan sudah<br />
berkembang lantaran ditunjang infrastruktur<br />
yang layak, praktis anggota<br />
masyarakat yang bermukim di kawasan<br />
mampu memelihara komitmen sebagai<br />
bupati yang memiliki kecintaan yang<br />
tinggi pada daerah dan masyarakat yang<br />
dipimpinnya.<br />
Maka tidak pe lak, dalam banyak peristiwa<br />
Yopi lebih sering berada di tengah<br />
masyarakat yang ia pimpin, melakukan<br />
kegiatan apa saja yang mungkin bisa ia<br />
perbuat, dibandingkan dengan berada<br />
di kantor. “Saya merasakan kenikmatan<br />
tersendiri bila berada di tengah<br />
masyarakat,” kata nya, sua tu hari. Suatu<br />
kenikmatan yang, menurut Yopi, tak<br />
bisa dinilai dengan hal-hal yang bersifat<br />
kebendaan.<br />
Karena sering berada dan berkumpul<br />
di tengah masyarakat itulah, antara lain,<br />
yang membuat Bupati Yopi tahu persis<br />
apa yang dibutuhkan oleh masyarakat,<br />
yang untuk kemudian dirumuskan ke<br />
dalam sejumlah program pembangunan<br />
yang dibiayai melalui sejumlah sumber,<br />
baik APBD, bantuan dari APBD Riau,<br />
APBN dan sumber-sumber lain yang sah<br />
menurut ketentuan yang berlaku.<br />
Mengilas-balik ke belakang, Yopi lahir<br />
dan besar di tengah keluarga berada.<br />
Ayahndanya, Almarhum H. Soegianto,<br />
terbilang pengusaha yang disegani di<br />
Inhu, selain juga pernah menduduki<br />
sejumlah posisi strategis di daerah itu.<br />
Yang jamak terjadi, setiap individu yang<br />
berasal dari keluarga berada sering tidak<br />
terlalu peduli dengan orang tak berpunya,<br />
karena secara realitas orang dimaksud<br />
tidak pernah merasakan apa yang<br />
disebut susah secara materi-finansial itu.<br />
Tidak demikian halnya dengan Yopi,<br />
kendati lahir dan besar di tengah keluarga<br />
berada, ia tidak sedikit pun menyurutkan<br />
perhatian terhadap kalangan itu,<br />
baik ketika masih duduk di DPRD Inhu,<br />
apalagi setelah menduduki jabatan Buitu<br />
akan bisa ditingkatkan kondisi<br />
perekonomiannya,” terang<br />
Bupati Yopi. Imbas lanjutannya,<br />
selain kondisi itu bisa menekan angka<br />
pengangguran sedemikian rupa, diniscayakan<br />
pula ting kat kemiskinan akan bisa<br />
dieeleminir sedemikian ru pa.<br />
“Negeri ini sudah 72 merdeka, maka<br />
memprihatinkan sekali kalau masih<br />
ada juga kawasan yang terisolasi secara<br />
fisik.” Di mata Bupati Yopi Arianto,<br />
akibat tidak baik karena kawasan yang<br />
masih terisolasi tidak sekadar dampak di<br />
bidang ekonomi, juga dampak-dampak<br />
lain yang tak kalah beratnya, seperti<br />
lambatnya perkembangan kemampuan<br />
anggota masyarakat, kualitas SDM yang<br />
terbatas, dan interaksi sosial yang sulit.<br />
Makanya, pada periode pertama<br />
masa jabatannya sebagai Bupati Inhu,<br />
Yopi Arianto mengaku telah meletakkan<br />
kerangka landasan yang kuat untuk<br />
pembangunan di bidang infrastruktur.<br />
Pada periode pertama itu, Pemkab Inhu<br />
yang saat itu dipimpin Bupati Yopi Arianto<br />
berpasangan dengan Wakil Bupati<br />
Harman Harmaini, memprioritaskan<br />
membangun dan melakukan perbaikan<br />
terhadap jalan dan jembatan desa, terutama<br />
yang menjadi akses produksi dan<br />
perekonomian masyarakat.<br />
Pembangunan bidang infrastruktur<br />
sejalan dengan pembangunan pedesaan<br />
yang menitikberatkan pada perluasan<br />
akses masyarakat desa, kemandirian<br />
dan peningkatan partisipasi masyarakat<br />
desa. Bahkan berdasarkan data Badan<br />
Pusat Statistik (BPS), hingga tahun 2013,<br />
panjang jalan di Kabupaten Inhu dengan<br />
kondisi baik terus mengalami peningkatan,<br />
dan sebaliknya panjang jalan yang<br />
rusak terus berkurang.<br />
Infrastruktur lain yang digesa di<br />
periode pertama itu adalah bidang kelistrikan,<br />
di mana pada saat itu sampai<br />
sekarang Pemkab Inhu terus berupaya<br />
agar seluruh wilayah Kabupaten Inhu<br />
dapat tersambung listrik. Sebab pada<br />
awal kepemimpinannya, Agustus 2010<br />
silam, listrik hanya mampu menjangkau<br />
23 persen desa di wilayah Inhu. Namun<br />
berkat kerja keras dan berbagai upaya<br />
strategis yang telah dilakukan Pemkab<br />
Inhu, hingga tahun 2014 listrik sudah<br />
mampu menjangkau hampir 95 desa di<br />
Inhu.<br />
“Pembangunan bidang kelistrikan<br />
akan terus kita tingkatkan hingga seluruh<br />
desa di Inhu sudah dapat tersambung<br />
aliran listrik,” jelasnya. Menurut Bupati,<br />
yang mantan anggota DPRD Provinsi<br />
Riau dari Fraksi Partai Golkar (Golongan<br />
Karya), selain bersumber dari<br />
APBD Inhu, pembangunan bidang kelistrikan<br />
juga bersumber dari APBN melalui<br />
Program Listrik Desa (Prolisdes).<br />
Sektor lain yang juga mendapat sentuhan<br />
tangan Bupati Yopi Arianto adalah<br />
kesehatan. Sebagai putera asli Inhu, Bupati<br />
Yopi Arianto sangat berkeinginan<br />
agar semua anggota masyarakat daerah<br />
itu mendapatkan layanan kesehatan<br />
yang memadai dengan harga terjangkau.<br />
Ia paling tak bisa menerima kalau ada<br />
anggota masyarakat yang tidak mendapat<br />
layanan kesehatan yang layak.<br />
“Layanan kesehatan yang baik merupakan<br />
salah satu hak dasar yang harus<br />
diperoleh masyarakat,” kata Bupati Yopi<br />
Arianto, suatu hari. Tapi, ketika dilantik<br />
dan diambil sumpah jabatannya sebagai<br />
Bupati Inhu periode pertama pada<br />
tahun 2010 lalu, Yopi melihat masih banyak<br />
anggota ma syarakat yang belum<br />
mendapatkan layanan kese ha tan yang<br />
dibutuhkan, yang didasari oleh sejumlah<br />
penyebab.<br />
Ia juga tak jarang melihat realitas<br />
sejumlah pasien yang tak tertolong<br />
nyawanya hanya karena harus menempuh<br />
rentang kendali yang jauh untuk<br />
mendapatkan layanan kesehatan yang<br />
dibutuhkan. Sudah susah-susah untuk<br />
membawa si pasien ke unit pelayanan<br />
kesehatan terdekat yang ditunjang oleh<br />
fasilitas yang memadai, tapi pada akhirnya<br />
nyawa si pasien melayang di tengah<br />
jalan.<br />
“Saya tak sampai hati realitas seperti<br />
itu terjadi pada masyarakat saya,” kata<br />
Bupati Yopi Arianto, kala itu. Maka,<br />
begitu kursi Bupati Inhu ia duduki, bersama<br />
dengan sejumlah sektor prioritas<br />
lainnya, Bupati Yopi Arianto kemudian<br />
melakukan pembenahan besar-besaran<br />
untuk membuat kesehatan menjadi salah<br />
satu sektor yang makin berkualitas dan<br />
semakin terjangkau oleh masyarakat.<br />
Begitu juga untuk bidang kesehatan.<br />
Pemkab Inhu telah membangun dan melengkapi<br />
sejumlah fasilitas kesehatan mulai<br />
dari renovasi dan peningkatan<br />
pelayanan di RSUD Indrasari<br />
Rengat, pembangunan Puskesmas rawat<br />
inap serta pembangunan Pustu di seluruh<br />
desa di wilayah Kabupaten Inhu.<br />
Pemkab Inhu kemudian menjalankan<br />
sejumlah program untuk menjawab<br />
persoalan di sektor kesehatan. Makanya,<br />
hingga tahun 2014 Inhu telah memiliki<br />
10 Puskesmas rawat inap dan 8 puskesmas<br />
rawat jalan dengan pelayanan 24<br />
jam. Bahkan kedepannya, Pemkab Inhu<br />
telah merencanakan untuk menciptakan<br />
rumah sakit mini di beberapa puskesmas<br />
agar pelayanan kesehatan terhadap<br />
masyarakat semakin meningkat.<br />
“Selain itu, Pemkab Inhu juga telah<br />
membangun dan memiliki 134 puskesmas<br />
pembantu sekaligus menyediakan<br />
fasilitas bagi tenaga medis yang bertugas,<br />
sehingga pelayanan kesehatan kepada<br />
masyarakat desa lebih maksimal selama<br />
24 jam,” beber Bupati Yopi Arianto menjelaskan.<br />
“Kita berharap dengan langkah<br />
itu akan semakin banyak masyarakat<br />
yang terlayani.”<br />
Tidak selesai sampai di sana, Pemkab<br />
Inhu juga berupaya meningkatkan mutu<br />
dan jumlah tenaga dokter di RSUD Indrasari<br />
Rengat melalui kerjasama dengan<br />
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah<br />
Mada (FK UGM) Yogjakarta dan mengangkat<br />
sejumlah dokter menjadi calon<br />
pegawai negeri sipil (CPNS) melalui jalur<br />
khusus untuk ditempatkan di daerah terpencil.<br />
Bersama pihak swasta, Pemkab Inhu<br />
juga berupaya menyediakan mobil ambulance<br />
di setiap Puskesmas melalui<br />
program coorporate social responsibility<br />
(CSR). Hingga tahun 2015, lebih dari 30<br />
mobil ambulance sudah diterima Pemkab<br />
Inhu dari pihak swasta dan sudah<br />
dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan<br />
kesehatan kepada masyarakat.<br />
“Ini tidak pernah dilakukan sebelumnya<br />
dan kita berharap kedepan peran swasta<br />
dalam upaya mewujudkan pelayanan<br />
kesehatan kepada masyarakat dapat lebih<br />
di tingkatkan,” ucapnya. (ee)<br />
4<br />
5
LAPORAN UTAMA<br />
LAPORAN UTAMA<br />
“Saya berusaha semaksimal mungkin<br />
memberikan pelayanan yang terbaik<br />
bagi masyarakat saya. Jika masih kurang<br />
silahkan sampaikan kritik yang tentunya<br />
bersifat membangun.”<br />
Dua kali dipercaya menjadi Bupati<br />
Inhu (Indragiri Hulu), yaitu untuk periode<br />
2010-2015 dan 2015-2020, H. Yopi Arianto<br />
SE hanya memiliki satu “ketakutan”, yaitu<br />
kepada rakyat. Ini dasar pertimbangan dari<br />
sikapnya itu: “Karena yang memberikan<br />
saya mandat menjadi Bupati Inhu selama<br />
dua periode berturut-turut adalah rakyat,<br />
gaji dan fasilitas saya diberikan oleh rakyat,”<br />
katanya.<br />
Makanya, dalam menjalankan kapasitas<br />
sebagai kepala daerah dan kepala<br />
pemerintahan di lingkup Pemkab (Pemerintah<br />
Kabupaten) Inhu, mantan anggota<br />
DPRD Provinsi Riau dari Fraksi Partai<br />
Golkar (Golongan Karya) ini memilih<br />
sikap berupa ingin berbuat dulu untuk<br />
rakyat, semampu dan sekuat yang ia bisa,<br />
dan sesuai dengan batas wewenang dan<br />
kompetensi yang ia miliki. Yopi cenderung<br />
mengelakkan publisitas berlebihan, cemas<br />
apa yang digembar-gemborkan tidak bersua<br />
pada tataran realitas.<br />
Yopi menghindari publikasi yang berlebihan,<br />
tentu bukan tanpa sebab. “Biarlah<br />
rakyat yang langsung menilai apa yang<br />
saya lakukan dalam aktivitas pembangunan,”<br />
katanya lagi. “Untuk apa gunanya<br />
berkoar-koar. Biarlah<br />
orang lain<br />
yang<br />
Bupati Inhu H. Yopi Arianto, SE<br />
“Saya Hanya Takut kepada Rakyat”<br />
menilai dan merasakan apa yang sudah<br />
saya perbuat,’’ kata Yopi di Rengat, Minggu<br />
(29/10).<br />
‘”Artinya, kalau yang kita bangun itu<br />
kita publish habis tapi ternyata tidak dirasakan<br />
oleh rakyatnya untuk apa? Yang ingin<br />
saya katakan adalah apa yang saya kerjakan<br />
selama ini harus benar-benar dapat dirasakan<br />
dan dinikmati oleh masyarakat secara<br />
luas. Soal puas atau tidak, itu lumrah.<br />
Yang pasti saya sudah turun ke lapangan<br />
lalu berdialog dengan rakyat,” katanya.<br />
Ia lalu menambahkan, “Apa yang menjadi<br />
keinginan mereka, itulah yang saya<br />
perjuangkan. Dirumuskan dalam program-program<br />
oleh Pemkab Inhu, kemudian<br />
dilaksanakan sesuai aturan yang ada.<br />
Jadi menurut saya tidak terlalu urgent atau<br />
prioritas yang namanya publikasi meski itu<br />
penting untuk bahan atau media memberikan<br />
kritikan yang konstruktif bagi kami<br />
di Pemerintahan Kabupaten Inhu,” papar<br />
Yopi Arianto.<br />
Menurut Yopi, yang terpenting bagi<br />
dia adalah bagaimana meyakinkan atau<br />
menumbuhkan trust masyarakatnya, agar<br />
tidak terjadi miss komunikasi, baik antara<br />
stakeholder maupun stakeholder dengan<br />
masyarakat. “Inilah yang selalu saya jaga<br />
sampai hari Ini. Sebab apa pun yang kita<br />
lakukan atau kita bangun, kalau tidak<br />
sesuai dengan keinginan masyarakat, percuma<br />
saja itu. Insya Allah akan saya mendapat<br />
kepercayaan masyarakat mulai tumbuh,<br />
bahkan mindset-ya mulai bergeser dari<br />
konvensional ke semi profesional menuju<br />
profesional,” ungkap putera mantan tokoh<br />
Inhu Almarhum H.<br />
Soegianto itu.<br />
Bertolak dari kesadaran bahwa ia sejatinya<br />
didukung dan dibesarkan oleh<br />
rakyat, maka Bupati Yopi tidak ingin rakyatnya<br />
di Inhu susah, antara lain bersebab<br />
karena kurangnya pelayanan pemerintah.<br />
“Saya berusaha semaksimal mungkin<br />
memberikan pelayanan yang terbaik bagi<br />
masyarakat saya. Jika masih kurang silahkan<br />
sampaikan kritik yang tentunya bersifat<br />
membangun,” ujarnya.<br />
Dikatakan Yopi, ia merasakan kemenangan<br />
moral yang tidak terhingga<br />
manakala bisa berbuat yang terbaik untuk<br />
kepentingan masyarakat. Sebaliknya,<br />
ia merasa ada yang mengganjal di hati,<br />
yang kemudian menjadi beban pemikiran,<br />
manakala banyak keinginan masyarakat<br />
yang tidak mampu ia penuhi menurut<br />
yang semestinya. “Rasa sayang saya ke<br />
masarakat ada di sini,” kata Yopi, sambil<br />
menunjuk bagian hati di tubuhnya.<br />
Makanya, Yopi membuka pintu selebarlebarnya<br />
bagi masyarakat menyampaikan<br />
kritik, yang konstruktif tentunya. Antara<br />
lain dengan gencar mengajak masyarakat<br />
untuk melaporkan kinerja pemerintah<br />
yang amburadul maupun pembangunan<br />
yang dinilai asal jadi. Yopi menghimbau<br />
ini melalui spanduk dan baliho yang bisa<br />
ditemukan di beberapa sudut kabupaten<br />
Inhu. “Iya, untuk mempermudah bagi<br />
masyarakat melaporkan pembangunan<br />
dan pelayanan publik yang tidak beres bisa<br />
langsung SMS ke nomor hendpone saya,”<br />
sebut Yopi, Kamis (19/1/2017).<br />
Bagi Yopi, karena yang mengelola<br />
pemerintahan adalah juga manusia<br />
biasa yang dilekati banyak kelemahan<br />
dan kekurangan, wajar saja ia<br />
bersama jajarannya belum melak-<br />
sanakan tugas dan fungsi sebagaimana<br />
mestinya. “Dalam konteks<br />
ini kritik dan saran masyarakat<br />
sangat diperlukan,” katanya. Tapi<br />
diingatkan Yopi, kritik yang dibutuhkan<br />
hendaknya bersifat konstruktif.<br />
Pantauan di lapangan, dalam spanduk<br />
maupun baliho yang terpajang besar<br />
itu selain himbauan juga dimuat nomor<br />
handphone bupati yang bisa dihubungi<br />
untuk laporan masyarakat. “Karena banyak<br />
masyarakat yang belum tahu nomor<br />
handphone maka kita pasang spanduk di<br />
setiap kecamatan untuk sementara ini, dan<br />
rencananya pemasangan spanduk itu di setiap<br />
Desa dan Kelurahan,” sebutnya.<br />
Penyebaran spanduk himbauan bupati<br />
ini dinilai untuk memudahkan masyarakat<br />
menyampaikan aspirasi dan pembangunan<br />
serta kinerja pemerintah agar nantinya<br />
bisa memuaskan. “Masyarakat jangan<br />
takut-takut untuk menyampaikan atau<br />
melaporkan bila ada temukan atau melihat<br />
pembangunan dan pelayanan publik yang<br />
tidak beres, cepat laporkan ke saya. Semua<br />
ini demi untuk kemajuan kabupaten Inhu<br />
yang kita cintai,” terang Yopi.<br />
Selain itu, bila ada temukan pegawai<br />
atau PNS yang jarang atau tidak masuk<br />
kantor ataupun ada yang mempersulit<br />
atau malas-malasan dalam pelayanan<br />
terhadap masyarakat, maka Yopi memainta<br />
masyarakat segera laporkan<br />
kepadanya dengan nama lengkap dan<br />
tugas kerjanya. “Akan langsung kita tindak,”<br />
pungkas Yopi yang juga menjabat<br />
sebagai Ketua DPD II Partai Golkar<br />
(Golongan Karya) Inhu.<br />
Membanggakan RSUD<br />
Padahal, jalan dua periode menjabat<br />
sebagai Bupati Inhu, bukan<br />
tidak ada --bahkan mungkin terbilang<br />
banyak-- yang bisa dibanggakan<br />
dari Inhu sejak dipimpin Bupati<br />
Yopi. Lihatlah PAD (pendapatan asli<br />
daerah), sebagai salah satu instrumen<br />
penghasilan bagi suatu daerah,<br />
berhasil digenjot Yopi di Inhu berkali<br />
lipat. Kalau pada awal jadi Bupati di<br />
sana PAD Inhu hanya tercatat pada<br />
angka Rp9 miliar, belakangan melesat<br />
jauh menjadi Rp200 miliar/tahun.<br />
Yopi juga berupaya mati-matian<br />
melepaskan Inhu dari ketergantungan<br />
pada migas (minyak dan gas bumi), antara<br />
lain dengan cara meningkatkan kreativitas<br />
dalam mengelola sumber-sumber lain<br />
yang dinilai potensial dan prospektif. “Kita<br />
tidak bisa hanya tergantung pada migas.<br />
Makanya banyak program kita arahkan ke<br />
ekonomi kerakyatan yang berbasis UMKM<br />
(usaha menengah, kecil dan mikro),<br />
kemudian<br />
agrow-<br />
isata serta sektor<br />
riil lainnya yang langsung dapat<br />
dirasakan trickle down efect-nya,” ungkap<br />
Yopi Arianto.<br />
Bupati Yopi juga mengaku pantas<br />
membanggakan pembangunan sektor kesehatan<br />
di Inhu yang ia genjot terhitung sejak<br />
dipercaya menjadi bupati di sana, karena<br />
sudah banyak kemajuan di sektor yang<br />
satu ini. Bahkan jumlah puskesmas yang<br />
ada mencapai lima puluh lebih, dan rumah<br />
sakit umum daerah (RSUD) Indrasari<br />
merupakan impian dirinya sejak menjabat.<br />
Soal ini, Yopi teringat masa lalu, ketika<br />
di awal-awal menjabat sebagai Bupati<br />
Inhu. “Dulu saya malu karena rumah sakit<br />
yang ada belum qualified,” kenangnya. Tapi<br />
belakangan RSUD itu mengalami pembenahan<br />
besar-besaran, dan peralatannya<br />
--baik medis maupun non-medis-- dilengkapi<br />
sesuai standar medis. Tak berlebihan<br />
kalau kemudian Yopi mengatakan, “Rumah<br />
sakit daerah Indrasari ini kebanggan<br />
kita bersama dan mari kita manfaatkan<br />
bersama rakyat,” ujarnya.<br />
Tidak sekadar omongan, memang, Bupati<br />
Yopi kemudian membuktikan lewat<br />
perbuatan. Antara lain, proses persalinan<br />
istrinya belum lama ini dilakukan di<br />
RSUD milik Pemkab Inhu itu. “Belum<br />
lama ini istri saya saja melahirkan di<br />
sana,” kata Yopi, sambil menambahkan<br />
bahwa ia juga secara pribadi<br />
juga sering memanfaatkan jasa rumah<br />
sakit itu untuk mendapatkan<br />
pelayanan medis.<br />
Bupati Yopi juga menaruh<br />
perhatian<br />
yang besar pada<br />
sektor pendidikan,<br />
yang<br />
ditargetkan<br />
sebagai fondasi<br />
awal<br />
untuk<br />
membentuk<br />
SDM (sumber<br />
daya manusia) yang<br />
berkualitas. Dikatakan Bupati<br />
Yopi, banyak hal yang telah ia lakukan<br />
untuk membangun dunia pendidikan<br />
yang baik dan berintegritas. Bahkan sektor<br />
ini tergolong sektor prioritas bagi aparat<br />
pelaksana pemerintahan di Pemkab Inhu.<br />
Sebab, menurut Bupati Yopi, tanpa<br />
pendidikan yang bermutu mustahil sebuah<br />
negara juga daerah mampu mencetak<br />
SDM handal dalam mendukung pembangunan<br />
berbagai aspek. “Begitu juga di<br />
Inhu. Pendidikan menjadi prioritas utama<br />
kita. Segala yang berkaitan dengan infrastruktur,<br />
sarana dan prasarana, guru serta<br />
lainnya sudah kita lengkapi. Insya Allah<br />
ke depannya semakin baik lagi,” kata Yopi<br />
Arianto.<br />
Di internal Pemkab Inhu, Bupati Yopi<br />
juga jor-joran membenahi jajaran yang ia<br />
pimpin, dimaksudkan agar semakin mampu<br />
memberikan pelayanan terbaik terhadap<br />
banyak. Antara lain, disiplin menjadi<br />
hal yang utama. Sebab dari situlah awal penentu<br />
dalam membangun etos kerja PNS<br />
(pegawai negeri sipil) secara profesional.<br />
Itulah sebabnya, Yopi tak segan-segan marah<br />
manakala ada stafnya yang tidak disiplin<br />
atau nakal.<br />
“Dalam konteks membangun pemerintahan<br />
yang baik dan bersih, saya tidak<br />
main-main. Mana yang tidak bisa mengikuti<br />
aturan-aturan, langsung saya tegur<br />
keras bahkan banyak pejabat eselon yang<br />
saya ganti kalau tidak mampu menjalankan<br />
tugas sesuai tupoksi untuk kepentingan<br />
rakyat saya,” tegas Yopi, sambil meminta<br />
pemakluman bahwa sikap keras yang<br />
ia tunjukkan ke sejumlah jajarannya mengandung<br />
maksud agar yang bersangkutan<br />
melakukan perbaikan yang diperlukan.<br />
Sebegitu sukseskah Bupati Yopi dalam<br />
membangun Inhu? Seperti dijelaskan Yopi,<br />
soal ini biarlah masyarakat yang memberi<br />
penilaian. Bagi Bupati Yopi, selama<br />
dipercaya memberi amanah<br />
untuk memimpin kabpaten<br />
itu, ia akan selalu mengerahkan<br />
kemampuan yang<br />
maksimal untuk memberikan<br />
yang terbaik,<br />
baik untuk kepentingan<br />
daerah maupun<br />
masyarakat<br />
banyak yang<br />
dipimpinnya.<br />
(ee/dari berbagai<br />
sumber)<br />
6 7
Pemerintah Kabupaten<br />
Indragiri Hulu<br />
Galeri Pemkab Inhu<br />
8 9
DPRD<br />
KABUPATEN BENGKALIS<br />
ADVERTORIAL DPRD BENGKALIS<br />
APBD <strong>2018</strong> Disahkan,<br />
Bupati Bengkalis Berterimakasih<br />
pada Anggota DPRD<br />
Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya tepat pukul<br />
17.40 WIB, Rabu (29/11/2017) sore, ranperda (rancangan peraturan<br />
daerah) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)<br />
Kabupaten Bengkalis tahun <strong>2018</strong> sebesar Rp3.632.246.626.998,00,<br />
disahkan menjadi perda (peraturan daerah).<br />
PENGESAHAN APBD <strong>2018</strong> yang<br />
dilakukan dalam Sidang Paripurna,<br />
di Ruang Sidang lantai II Sekretariat<br />
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)<br />
Bengkalis, dipimpin langsung Ketua, H<br />
Abdul Kadir dan tutur dihadiri Bupati<br />
Bengkalis Amril Mukminin. Selain itu,<br />
juga turut mengikuti Paripurna, tiga Wakil<br />
Ketua DPRD, yaitu Indra Gunawan Eet,<br />
Zulhelmi dan Kade Rismanto, wakil rakyat<br />
dengan total hadir sebanyak 36 orang,<br />
Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah, H Arianto<br />
serta sejumlah pejabat di lingkungan<br />
Pemerintah Kabupaten Bengkalis.<br />
Dengan disahkannya APBD <strong>2018</strong>, Bupati<br />
Bengkalis menyampaikan apresiasi<br />
kepada Pimpinan dan seluruh anggota<br />
DPRD Kabupaten Bengkalis, yang telah<br />
menggesa pengesahan APBD <strong>2018</strong> dengan<br />
menjalankan tugas dan fungsi selama<br />
pembahasan Rancangan PeraturanDaerah<br />
(Ranperda) APBD Kabupaten Bengkalis<br />
tahun <strong>2018</strong>.<br />
Bahkan, berbagai dinamika dalam<br />
pro ses pembahasan telah dilalui dengan semangat<br />
demokrasi, sinergi dan menjunjung<br />
nilai-nilai kebersamaan, sehingga penetapan<br />
APBD dapat dilaksanakan tepat waktu.<br />
“Kami sangat mengapresiasi kepe dulian<br />
dan dukungan yang diberikan oleh<br />
DPRD selama pembahasan, terutama<br />
dalam rangka mempertajam target-target<br />
program dan kegiatan yang direncanakan.<br />
Semoga apa yang diputuskan hari ini dapat<br />
segera ditindaklanjuti, karena masyarakat<br />
sangat menunggu realisasi program dan<br />
kegiatan yang sama-sama telah kita bahas<br />
dan telah disetujui hari ini,” sebutnya.<br />
Amril juga memberikan ucapan terima<br />
kasih atas dukungan segenap komponen<br />
masyarakat Kabupaten Bengkalis. Apakah<br />
itu baik perhatian secara langsung maupun<br />
pengertian untuk memaklumi dinamika<br />
dalam proses penyusunan dan pembahasan<br />
Rancangan APBD Kabupaten Bengkalis<br />
tahun <strong>2018</strong>.<br />
“Semoga kondisi sosial masyarakat<br />
ini dapat kita jaga terutama pada saat<br />
mengimplementasikan program dan kegiatan<br />
pada tahun <strong>2018</strong> nantinya. Dan, kita<br />
sama-sama telah memaklumi bahwa apa<br />
yang telah kita rencanakan, kita bahas dan<br />
kita sepakati hari ini merupakan wujud<br />
dari aspirasi masyarakat yang perlu kita<br />
laksanakan secara baik,” tuturnya.<br />
Bupati Amril juga mengajak pimpinan<br />
dan anggota DPRD beserta seluruh komponen<br />
masyarakat Kabupaten Bengkalis<br />
untuk bersama-sama mendukung pelaksanaan<br />
pembangunan yang akan dilaksanakan,<br />
yang didedikasikan untuk kemajuan<br />
daerah dan upaya mensejahterakan<br />
masyarakat Kabupaten Bengkalis.<br />
“Mari kita kawal dan kita evaluasi demi<br />
mencapai tujuan bernegara, dan memberikan<br />
yang terbaik bagi daerah ini,” imbau<br />
Bupati Amril, yang sebelumnya memaparkan<br />
bahwa sebanyak Rp3.632.246.626.998<br />
APBD Bengkalis <strong>2018</strong> yang disahkan itu,<br />
rinciannya pertama, pendapatan daerah<br />
sebesar Rp3.572.246.626.998, belanja daerah,<br />
sebesar Rp3.632.246.626.998, dan pembiayaan<br />
sebesar Rp60.000.000.000.<br />
Rincian APBD tersebut, menurut Bupati<br />
Amril, telah mencakup penyelenggaraan<br />
pembangunan dalam semua urusan<br />
yang menjadi kewenangan daerah terutama<br />
urusan konkuren sebagaimana diamanatkan<br />
dalam undang-undang nomor 23<br />
tahun 2014 tentang pemerintahan daerah.<br />
“Yang secara jelas juga diatur dalam<br />
peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor<br />
33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan<br />
APBD tahun anggaran <strong>2018</strong>, sesuai<br />
dengan prioritas daerah dan mengedepankan<br />
aspek pemerataan ke semua sektor<br />
dan wilayah Kabupaten Bengkalis,” urai<br />
Bupati, yang juga menyampaikan ucapan<br />
terimakasih kepada para anggota dewan<br />
yang telah bekerja keras sampai disahkannya<br />
APBD Bengkalis <strong>2018</strong>.<br />
Diterangkan Bupati, dengan ditetapkannya<br />
APBD Kabupaten Bengkalis tahun<br />
anggaran <strong>2018</strong>, kepada seluruh kepala<br />
perangkat daerah dan unit kerja lingkup<br />
Pemerintah Kabupaten Bengkalis selaku<br />
pengguna anggaran, diinstruksikan untuk<br />
segera mempersiapkan seluruh administrasi,<br />
prosedur, teknis dan langkah-langkah<br />
percepatan pelaksanaan program dan<br />
kegiatan.<br />
“Karena apa yang telah dianggarkan<br />
menjadi kewajiban yang melekat pada<br />
masing-masing urusan yang akan dipertanggungjawabkan<br />
oleh Organisasi Perangkat<br />
Daerah baik progres, manfaat maupun<br />
dampaknya bagi pembangunan Kabupaten<br />
Bengkalis secara umum,” ungkap Bupati.<br />
Sebelumnya, saat pandangan umum<br />
fraksi-fraksi, Rianto, jubir (juru bicara)<br />
Banggar (Badan Anggaran) DPRD Bengkalis,<br />
dalam laporannya menjelaskan<br />
APBD Bengkalis tahun <strong>2018</strong> menargetkan<br />
pendapatan Bengkalis sebesar Rp<br />
3.572.246.626.998.<br />
Dengan rincian pendapatan<br />
berasal dari Pendapatan<br />
Asli Daerah,<br />
Pendapatan dari dana<br />
perimbangan dan<br />
pendapatan lainnya<br />
dianggap sah. “Untuk<br />
pendapatan dari PAD<br />
ditargetkan sebesar<br />
Rp 512.048.477.998,<br />
pendapatan dari dana<br />
perimbangan sebesar<br />
Rp 2.656.895.309.000,<br />
sementara pendapatan<br />
lain sebesar Rp<br />
403.302.840.000,” ungkap<br />
Rianto saat membacakan<br />
laporan Banggar.<br />
Sementara itu untuk pengeluaran<br />
dari Belanja daerah direncanakan sebesar<br />
Rp 3.632.246.626.998. Dari jumlah belanja<br />
tersebut APBD bengkalis mengalami de-<br />
sit sebesar Rp 60 miliar. Namun desit<br />
ini akan di tutupi dengan pembiayaan Sisa<br />
lebih penggunaan anggaran (Silpa) APBD<br />
2017 ini. “Anggaran ini akan tertutupi dengan<br />
pembiayaan Silpa tahun sebelumnya,<br />
“ kata dia.<br />
Setelah membacakan laporan Banggar<br />
ini ketua DPRD Bengkalis memberikan<br />
kesempatan masing masing fraksi untuk<br />
menyampaikan pendapatnya terkait laporan<br />
Banggar ini. Pada kesempatan tersebut,<br />
tujuh fraksi pada intinya menyetujui<br />
laporan Banggar tersebut disahkan sebagai<br />
APBD Bengkalis. Usai mendengarkan<br />
pandangan fraksi fraksinyan ada akhirnya<br />
Ketua DPRD Bengkalis membacakan<br />
pengesahaan APBD Bengkalis sesuai laporan<br />
Banggar. Pengesahan ini ditandai ketukan<br />
palu ketua DPRD Bengkalis disaksikan<br />
Bupati Bengkalis.<br />
Namun beberapa fraksi menyampaikan<br />
catatan yang harus diperhatikan<br />
pemerintah Bengkalis. Diantaranya disampaikan<br />
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera<br />
(PKS) di wakili Azmi R Fatwa mengatakan,<br />
pihaknya berharap penggunaan anggaran<br />
harus sesuai dengan janji politik Bupati.<br />
Seperti menjadikan Bengkalis sebagai gerbang<br />
pertanian. “Janji ini harus diwujudkan<br />
karena merupakan janji politik saat kampanye<br />
lalu kepada masyarakat, “ terang Azmi.<br />
Lanjut dia, catatan lain yang harus<br />
diperhatikan Bupati Bengkalis terkait<br />
pembayaran pesangon karyawan PT Bumi<br />
Laksamana Jaya. Sebagaimana diketahui<br />
mereka sudah dua tahun di berhentikan<br />
namun belum dibayarkan sampai saat.<br />
“Apalagi dianggarkan untuk pembayaran<br />
mereka pada tahun ini, “ jelas Azmi.<br />
Selain itu, catatan lain di sampaikan<br />
Fraksi PDI Perjuangan di wakili Daud<br />
Gultom, dimana PDI Perjuangan meminta<br />
pada tahun depan pelaksanaan kegiatan<br />
pembangunan Insfrastruktur harus dilakukan<br />
lebih cepat. Jangan terjadi lagi pada<br />
akhir tahun baru dilelang. “Karena akan<br />
berdampak pada pada kualitas pekerjaan<br />
menjadi tidak maksimal, “ terangnya.<br />
DPRD Bengkalis membahas secara<br />
maraton RAPBD <strong>2018</strong>. Siang malam pembahasan<br />
dilakukan antara Banggar dan<br />
TAPD. Tak hanya tersebab adanya deadline<br />
dari pemerintah bahwa RAPBD <strong>2018</strong> harus<br />
sudah disahkan paling lambat per 30 November<br />
<strong>2018</strong>, namun juga karena disadari<br />
pengesahan RPABD berpengaruh besar<br />
pada jalannya kegiatan pemerintahan dan<br />
geliat perekenomian Negeri Junjungan.<br />
DPRD Bengkalis menjadwalkan pengesahan<br />
RAPBD <strong>2018</strong> pada 28 November 2017.<br />
Sejak disampaikannya Nota Keuangan<br />
dan Ranperda APBD <strong>2018</strong> oleh Pemerintah<br />
Kabupaten Bengkalis yang diserahkan<br />
langsung Bupati Bengkalis Amril Mukminin<br />
kepada pimpinan DPRD Bengkalis<br />
dalam sidang paripurna DPRD Bengkalis<br />
yang dipimpin langsung ketua DPRD<br />
Bengkalis H Abdul Kadir didimpingi 3<br />
wakil ketua Indra Gunawan, Kaderismanto<br />
dan Zuhelmi pada 13 November 2017<br />
pagi, DPRD langsung tancap gas.<br />
Tahapan-tahapan pembahasan<br />
RAPBD dimaksud sore harinya langsung<br />
dilakukan, dengan agenda pandangan<br />
umum fraksi-fraksi atas penyampaian<br />
Nota Keuangan RAPBD Tahun 2017 yang<br />
disampaikan pagi harinya.<br />
Meskipun ada beberapa catatan dan<br />
kritisi yang diberikan dalam pandangan<br />
umum fraksi-fraksi tersebut, namun pada<br />
prinsipnya seluruh fraksi (PAN. Partai<br />
Golkar, PKS, PDI Perjuangan, Demokrat,<br />
Gerinda Garuda Yaksa dan Gabungan<br />
Negeri Junjungan), dapat menerima nota<br />
keuangan yang disampaikan Bupati Bengkalis,<br />
melalui juru bicaranya masing-masing,<br />
seluruh fraksi sepakat untuk dibahas<br />
pada tahap selanjutnya sesuai ketentuan<br />
peraturan perundang-undangan.<br />
Adapun juru bicara<br />
setiap fraksi saat<br />
menyampaikan padangan<br />
umum pada<br />
rapat paripurna yang<br />
langsung dipimpin<br />
Ketua DPRD H Abdul<br />
Kadir itu, adalah Rianto<br />
(PAN), Hj Aisyah<br />
(Partai Golkar), H Jasmi<br />
(PKS), Febriza Luwu<br />
(PDI Perjuangan),<br />
Morison Bationg Sihite<br />
(Demokrat), Edi Budiyanto<br />
(Gerinda Garuda<br />
Yaksa) dan H Mawardi<br />
(Gabungan Negeri Junjungan).<br />
Sementara pada malam harinya, dalam<br />
rapat paripurna yang dimulai sekitar<br />
pukul 20.30 WIB yang dihadiri 25 anggota<br />
legislatif dan juga dipimpin Abdul Kadir<br />
serta didampingi Wakil Ketua H Indra<br />
Gunawan Eet (Partai Golkar) dan Zuhelmi<br />
(PKS), Bupati Bengkalis yang juga diwakili<br />
Arianto, memberikan jawaban atau penjelasan<br />
atas pandangan umum fraksi-fraksi<br />
tersebut.<br />
Agar pembahasan RAPBD berjalan<br />
sesuai yang direncanakan antara legislatif<br />
dan eksekutif, ketua DPRD Bengkalis Abdul<br />
Kadir mewanti-wanti seluruh anggota<br />
DPRD Bengkalks untuk dapat membaca<br />
dan mempelajari RKA (rencana kerja anggaran).<br />
Sementara di pihak legislatif sendiri,<br />
Bupati Bengkalis juga menginstruksikan<br />
para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten<br />
Bengkalis, lebih-lebih Kepala Perangkat<br />
Daerah, untuk tidak bepergian atau<br />
dinas keluar daerah. Semua harus fokus<br />
membahas RAPBD <strong>2018</strong> bersama DPRD<br />
Bengkalis. (ee/dari berbagai sumber)<br />
10<br />
11
PT. RAPP<br />
INFOTORIAL PT. RAPP<br />
Besar, Kontribusi<br />
PT RAPP di Sektor<br />
Ketenagakerjaan<br />
“Selain pogram tersebut, perusahaan ini juga memegang sertifikat<br />
pengelolaan hutan berkelanjutan program untuk Persetujuan Sertifikasi<br />
Kehutanan (PEFC) bersama dengan mitranya Indonesia, Kerjasama<br />
Sertifikasi Hutan Indonesia (IFCC).”<br />
SEBAGAI sebuah perusahaan multinasional<br />
yang beroperasi di Provinsi<br />
Riau, tepatnya di Kabupaten<br />
Pelalawan, salah satu sumbangan terbesar<br />
PT RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper)<br />
bagi daerah ini adalah dalam sektor<br />
“KAMI sebagai perusahaan yang<br />
beritikad baik telah melakukan investasi<br />
sesuai dengan perizinan yang telah diberikan<br />
oleh pemerintah berdasarkan<br />
peraturan dan perundangan yang berlaku.”<br />
HERU Widodo, kuasa hukum PT<br />
RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper)<br />
menegaskan, PT RAPP senantiasa menjalankan<br />
usahanya berdasarkan izin<br />
yang sah dan sesuai dengan peraturan<br />
dan perundang-undangan yang berlaku.<br />
“PT RAPP juga memiliki komitmen kuat<br />
dalam perlindungan dan pengelolaan<br />
ekosistem gambut. Begitu juga dengan<br />
praktik bisnis yang berkelanjutan,” tam-<br />
ketenagakerjaan, baik berupa menyerap<br />
tenaga kerja maupun membuka peluang<br />
berusaha bagi masyarakat.<br />
Deputi Corpcomm Head Kerinci PT<br />
PT RAPP Kelola Usaha<br />
Atas Izin yang Sah<br />
bah Heru, Senin (27/11/2017).<br />
Dikatakan Heru, perusahaan juga<br />
senantiasa berkonsultasi dengan pemerintah<br />
dalam hal ini Kementerian Lingkungan<br />
Hidup dan Kehutanan (KLHK)<br />
untuk memastikan kegiatan operasional<br />
tetap berjalan dengan baik. Diakuinya,<br />
selama ini perusahaan secara penuh<br />
bekerja sama dengan pemerintah dan<br />
masyarakat setempat untuk meningkatkan<br />
kualitas tata kelola Hutan Tanaman<br />
Industri (HTI) yang baik di lahan gambut<br />
secara berkelanjutan. Dengan begitu dapat<br />
mencegah terjadinya kebakaran hutan<br />
dan lahan (karhutla).<br />
“Kami sebagai perusahaan yang<br />
RAPP, Indra Ardiyanto, menjelaskan<br />
Sebanyak 5 ribu lapangan pekerjaan diciptakan<br />
perusahaan ini sejak berada di<br />
Riau. Selain itu mereka juga mempekerjakan<br />
90 ribu orang, terutama masyarakat<br />
lokal. Perusahaan ini juga membantu<br />
pertumbuhan ekonomi Riau lima persen<br />
lebih.<br />
“Kita juga membantu pembangunan<br />
139 sarana prasarana sekolah dan<br />
puluhan fasilitas olahraga,” kata Indra<br />
memberikan beberapa contoh kontribusi<br />
perusahaan. PT RAPP juga menjalin<br />
kemitraan dengan usaha kecil menengah<br />
di Riau. Pola kemitraan ini juga dilakukan<br />
dengan pendekatan sosial, seperti<br />
mendukung produksi madu lebah yang<br />
diusahakan oleh masyarakat lokal.<br />
Dalam pandangan Indra, keberadaan<br />
dan keberlangungan usaha perusahaan<br />
tidak terlepas dari peran serta media<br />
massa yang memberikan masukan, kritik<br />
dan saran positif bagi keberlangsungan<br />
dan pertumbuhan perusahaan. Menurutnya,<br />
selama ini media telah membantu<br />
PT RAPP dalam menginformasikan segala<br />
kegiatannya positif yang sudah dilakukan<br />
perusahaan kepada masyarakat.<br />
Di bagian lain, APRIL Sustainability,<br />
Susilo Sudarman, memaparkan sejak<br />
2015 PT RAPP telah mencanangkan program<br />
hutan berkelanjutan. Hingga kini,<br />
program tersebut terus berjalan. Selain<br />
pogram tersebut, perusahaan ini juga<br />
memegang sertikat pengelolaan hutan<br />
berkelanjutan program untuk Persetujuan<br />
Sertikasi Kehutanan (PEFC) bersa-<br />
beritikad baik telah melakukan investasi<br />
sesuai dengan perizinan yang telah diberikan<br />
oleh pemerintah berdasarkan<br />
peraturan dan perundangan yang berlaku,”<br />
tegasnya.<br />
Hal ini merujuk pada Peraturan<br />
Pemerintah (PP) 71/2014 yang telah diubah<br />
dengan PP 57/2016, khususnya<br />
pasal 45a menyebutkan ‘izin usaha dan/<br />
atau kegiatan untuk memanfaatkan ekosistem<br />
gambut pada fungsi lindung ekosistem<br />
gambut yang izinnya terbit sebelum<br />
PP ini berlaku dan sudah beroperasi,<br />
dinyatakan tetap berlaku sampai jangka<br />
waktu izin berakhir’. Dengan pembatalan<br />
Rencana Kerja Usaha (RKU) PT RAPP<br />
melalui surat keputusan 5322/2017, dengan<br />
RKU PT RAPP masih berlaku hingga<br />
2019.<br />
Hal itu membuat perusahaan mengajukan<br />
keberatan berdasarkan ketentuan<br />
yang diatur dalam UU No 30/2014 tentang<br />
Administrasi Pemerintahan, Pasal 9<br />
(ayat 1). Keberatan yang diajukan RAPP<br />
ma dengan mitranya Indonesia, Kerjasama<br />
Sertikasi Hutan Indonesia (IFCC).<br />
PEFC adalah sistem sertikasi kehutanan<br />
yang terkemuka di dunia dengan<br />
standar yang akurat, serta diakui secara<br />
global yang bekerja sebagai mekanisme<br />
untuk memverikasi dan meningkatkan<br />
pengelolaan hutan lestari dan produk<br />
kayu dihasilkan secara berkelanjutan.<br />
“Juni 2015 kami mulai melakukan tanaman<br />
hutan berkelanjutan,” ungkap<br />
APRIL Sustainability, Susilo Sudarman,<br />
kepada riaumandiri.co, Kamis<br />
(16/11/2017).<br />
Operasional manufaktur Grup APRIL<br />
telah menerima sertikasi Chain-of-Custody<br />
PEFC pada tahun 2010 yang menjamin<br />
bahwa semua bahan baku yang masuk<br />
ke pabrik berasal dari sumber-sumber<br />
yang tidak kontroversial. Bersama-sama,<br />
sertikasi SFM dan Chain-of-Custody<br />
melambangkan bahwa Grup APRIL saat<br />
ini bersertikat PEFC di seluruh rantai<br />
pasokannya.<br />
Operasional Grup APRIL di Provinsi<br />
Riau, bersertikat berdasarkan OHSAS<br />
18001 (Sistem Manajemen Keselamatan),<br />
ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu), dan<br />
ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan).<br />
Dengan kinerja positif yang sudah<br />
dilakukan PT RAPP tersebut diharapkan<br />
kinerja perusahaan semakin meningkat<br />
dan terus ikut membantu dalam memajukan<br />
pembangunan di Provinsi RIau.<br />
(ee/rmc)<br />
thd SK Pembatalan RKU telah lewat dari<br />
15 hari kerja dan sampai permohonan ini<br />
diajukan ke Pengadilan Tata Usaha Negara<br />
(PTUN).<br />
Sidang akan kembali dilanjutkan<br />
pada Kamis (30/11) dengan agenda pemberian<br />
bukti-bukti. Putusan sidang, kata<br />
dia setelah 21 hari dari sidang pertama<br />
yang dilakukan Kamis lalu. (ee/roc)<br />
Bisa Melanjutkan Sekolah<br />
Berkat Beasiswa CD RAPP<br />
“DULU setelah lulus SMP, saya tidak bisa melanjutkan langsung ke SMA<br />
karena masalah biaya. Saya senang bisa sekolah dan sekarang kelas 12 masih<br />
berlanjut.”<br />
Senyuman tak lepas dari wajahnya saat menerima beasiswa. Sambil tersipu<br />
malu, Sundari yang ditemani sang ayah bercerita tentang perjuangannya<br />
meraih beasiswa Community Development (CD) PT Riau Andalan Pulp and<br />
Paper (RAPP) di Balai Pelatihan dan Pengembangan Usaha Terpadu (BPPUT)<br />
Town Site 2, Pangkalan Kerinci.<br />
Pelajar berusia 19 tahun ini sekarang tercatat sebagai siswi kelas 11 jurusan<br />
IPS di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pangkalan Kerinci. Usianya memang<br />
sedikit di atas usia teman teman di kelasnya karena ia sempat berhenti<br />
bersekolah setelah tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP).<br />
Mimpinya untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA waktu itu harus<br />
tertahan karena keterbatasan biaya kedua orang tuanya yang hanya berprofesi<br />
sebagai petani. Hal ini pastinya membuat hati orang tua Sundari, Jaelani (64),<br />
sedih.<br />
Semangat dan tekad yang kuat untuk melanjutkan pendidikannya, Sundari<br />
memutuskan untuk bekerja di kantor Desa Sering, Kecamatan Pangkalan<br />
Kerinci, Kabupaten Pelalawan selama satu tahun. Ia mampu mengumpulkan<br />
uang sebanyak 2 juta rupiah yang digunakannya untuk melanjutkan sekolah<br />
SMA.<br />
Setelah cukup, ia pun akhirnya berhasil masuk ke SMAN 1 Pangkalan Kerinci.<br />
Walaupun sudah 2 tahun menganggur, Sundari tetap berprestasi sehingga<br />
mendapatkan beasiswa untuk meringankan biaya pendidikannya.<br />
“Beasiswa ini turut membantu meringankan beban orang tua. Saya sangat<br />
bersyukur sekali dengan adanya beasiswa tersebut. Alhamdulillah. Dulu setelah<br />
lulus SMP, saya tidak bisa melanjutkan langsung ke SMA karena masalah<br />
biaya. Saya senang bisa sekolah dan sekarang kelas 12 masih berlanjut,” ujar<br />
Sundari.<br />
Setelah menyelesaikan SMA, Sundari berrharap untuk melanjutkan pendidikan<br />
ke jenjang berikutnya. Sundari berkata bahwa ia ingin melanjutkan<br />
kuliah ke Universitas Gajah Mada. “Saya pengen lanjut kuliah ke UGM tahun<br />
depan, InsyaAllah. Persiapan yang saya akukan tentu nilai yang bagus harus<br />
dipertahankan juga menyiapkan mental. Kalau bisa juga mempertahankan<br />
juara di sekolah,” harap Sundari.<br />
Sundari berterimakasih dengan adanya bantuan beasiswa dari RAPP. Ia<br />
juga berharap bantuan beasiswa ini terus didapatkannya sampai perguruan<br />
tinggi. “Semoga beasiswanya dilanjutkan sampai saya kuliah biar tidak perlu<br />
putus sekolah lagi,” tuturnya.<br />
Sundari bersama 300 siswa SMA dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)<br />
dari lima kabupaten di Riau, yakni Kabupaten Pelalawan, Siak, Kampar, Kepulauan<br />
Meranti dan Kuansing menerima beasiswa dari Community Development<br />
(CD) PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Bantuan pendidikan<br />
ini diberikan pada Selasa, (31/10/2017) di Balai Pelatihan dan Pengembangan<br />
Usaha Terpadu (BPPUT) Town Site 2, Pangkalan Kerinci.***<br />
12<br />
13
INFOTORIAL BANK RIAUKEPRI<br />
BRK (Bank Riau Kepri) makin<br />
mengokohkan dirinya sebagai<br />
bank lokal yang pantas diperhitungkan.<br />
Setelah sebelumnya sejumlah<br />
penghargaan --baik lokal, regional maupun<br />
nasional-- direbut oleh BUMD milik<br />
Pemprov (Pemerintah Provinsi) Riau itu,<br />
kembali bank itu menorehkan prestasi<br />
di tingkat nasional.<br />
Kali ini, bank yang berkantor pusat<br />
di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru<br />
itu meraih Good Financial Performance<br />
untuk kategori Regional Development<br />
Bank pada ajang Indonesia Best Banking<br />
Brand Award 2017, Rabu (29/11/17)<br />
di Balai Kartini, Jakarta. Indonesia Best<br />
Banking Brand Award 2017 diselenggarakan<br />
oleh media ekonomi Warta Ekonomi<br />
dan ini merupakan tahun kedua.<br />
Majalah tersebut menggelar iven<br />
ini sebagai bentuk apresiasi terhadap<br />
lembaga-lembaga perbankan di Indonesia<br />
yang memiliki kinerja yang baik<br />
sehingga meningkatkan kepercayaan<br />
dan antusiasme konsumen, baik dari sisi<br />
kreditur maupun debitur.<br />
Penghargaan tertinggi level nasional<br />
ini diterima langsung oleh Direktur<br />
Operasional Bank Riau Kepri Denny<br />
M Akbar dari Founder dan Preskom<br />
Warta Ekonomi Fadel Muhammad. Didampingi<br />
CEO & Chief Editor Majalah<br />
Warta Ekonomi Muhammad Ihsan dan<br />
Pemimpin Perusahaan Majalah Warta<br />
Ekonomi Bram S Putro. Turut hadir<br />
dalam acara ini Komut BRK HR. Mambang<br />
Mit, Pemimpin Divisi Perencanaan<br />
Tengkoe Irawan, serta para Direktur<br />
Utama dan Komisaris Utama Perbankan<br />
di Indonesia.<br />
Terpilihnya Bank kebanggan<br />
masyarakat Riau dan Kepri ini sebagai<br />
pemenang melalui dua tahapan riset.<br />
Tahapan pertama (nancial performance)<br />
adalah riset menyeluruh terkait<br />
kinerja keuangan. Beberapa indikator<br />
penilaian dalam tahapan pertama ini<br />
adalah, Pengukuran Earning (Rentabilitas),<br />
Permodalan (Capital), Resiko<br />
Kredit, Resiko Likuiditas.<br />
Tahap kedua, sebagaimana dilansir<br />
dari tribunbatam.id, adalah pilihan<br />
konsumen (consumer choice) dilakukan<br />
melalui wawancara tatap muka dan survey<br />
telepon dengan nasabah bank yang<br />
tersebar di lima kota besar di Indonesia,<br />
yaitu Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya,<br />
dan Makassar.<br />
Indonesia Best Banking Brand<br />
Award 2017 diberikan kepada empat<br />
bank asing, enam bank campuran, 13<br />
bank pembangunan daerah, tiga bank<br />
pemerintah, 23 bank umum swasta devisa,<br />
tujuh bank umum swasta non-devisa,<br />
tujuh bank U\umum syariah, serta tiga<br />
14<br />
Bank Riau Kepri<br />
Kembali Raih<br />
Penghargaan<br />
Bergengsi<br />
“Penghargaan yang diraih ini diharapkan dapat memotivasi semua<br />
insan di bank tersebut untuk terus berinovasi sehingga tetap memiliki<br />
reputasi yang baik di mata nasabah dan pemegang saham.”<br />
bank special mention.<br />
Ada dua sesi penerimaan award<br />
yang berdasarkan kategori yaitu kategori<br />
consumer choice dan special mention<br />
serta kategori nancial performance.<br />
Sedangkan untuk peserta penerima<br />
penghargaan juga dibagi berdasarakan<br />
beberapa kategori. Yaitu kelompok<br />
perbankan BUMN, kelompok perbankan<br />
asing, kelompok perbankan swasta<br />
nasional devisa, kelompok perbankan<br />
swasta nasional non devisa, kelompok<br />
perbankan BPD, kelompok perbankan<br />
Umum Syariah, kelompok perbankan<br />
campuran, dan kelompok perbankan<br />
special mention.<br />
Denny M Akbar selaku Direktur<br />
Operasional BRK mengatakan, penghargaan<br />
yang diraih ini diharapkan<br />
dapat memotivasi semua insan di bank<br />
tersebut untuk terus berinovasi sehingga<br />
tetap memiliki reputasi yang baik<br />
di mata nasabah dan pemegang saham.<br />
Selanjutnya Denny juga mengapresiasi<br />
para insan media atas dukungannya kepada<br />
Bank Riau Kepri selama ini.***<br />
“BAGI pihak pengusaha yang ada<br />
Rohul yang selama ini mungkin mereka<br />
menjemput uang ke Pekanbaru atau di<br />
tempat lain, sekarang tidak lagi karena di<br />
Bank Riau Kepri Pasirpengaraian sudah<br />
bisa terlayani.”<br />
BRK (Bank Riau Kepri) Kanca (Kantor<br />
Cabang) Pasirpengaraian, Kabupaten<br />
Rohul (Rokan Hulu) maju selangkah lagi<br />
dalam mengelola usahanya menyusul setelah<br />
mendapat kepercayaan dari BI (Bank<br />
Indonesia untuk mengelola Kas Titipan<br />
dari Bank Indonesia Perwakilan Riau.<br />
Ini ditandai dengan penandatangan<br />
MoU (memorandum of understanding)<br />
dengan Bank Indonesia Perwakilan Riau<br />
di halaman Kantor BRK Cabang Pasir Pengaraian,<br />
Selasa (21/11/2017) siang. Melalui<br />
penandatanganan MoU tersebut, Bank<br />
Indonesia mempercayakan kepada Bank<br />
Riau Kepri Kanca Pasir Pengaraian untuk<br />
mengelola Kas Titipan dari Bank Indonesia<br />
Perwakilan Riau itu.<br />
Hadir pada acara tersebut, Kepala<br />
BKAD Rohul Jaharuddin, SP MM mewakili<br />
Bupati Rohul, Kepala Kantor Bank Indonesia<br />
Perwakilan Riau, Siti Astiyah, Direktur<br />
Utama Bank Riau Kepri Dr Irvandi Gustari,<br />
Perwakilan Pimpinan DPRD Rohul,<br />
Novliwanda Ade Putra ST, Forkompinda<br />
dan Pengurus LAMR Rohul serta seluruh<br />
Pimpinan Perbankan di Rohul.<br />
Diteken, MoU BRK Pasirpengaraian<br />
Menjadi Pengelola Kas Titipan BI<br />
Penandatanganan MoU tersebut ditandatangani<br />
oleh Kepala Kantor Bank Indonesia<br />
Perwakilan Riau, Siti Astiyah dengan<br />
Pimpinan Cabang Bank Riau Kepri Pasir<br />
Pengaraian Yudi Asdam dan disaksikan<br />
langsung oleh Kepala BKAD Rohul Jaharuddin<br />
SP MM mewakil Bupati Rohul<br />
serta Direktur Utama Bank Riau Kepri Dr<br />
Irvandi Gustari.<br />
Direktur Utama Bank Riau Kepri, Irvandi<br />
Gustari menyampaikan ucapan<br />
terimakasih kepada Bank Indonesia telah<br />
mempercayai Bank Riau Kepri untuk melakukan<br />
kerjasama. Bank Riau Kepri akan<br />
terus berbenah dibidang pelayan demi<br />
kenyamanan nasabah. “Kita sudah siapan<br />
ruangan untuk pengelolaan Kas Titipan<br />
dari Bank Indonesia ini. Agar semua<br />
keperluan baik dari nasabah maupun dari<br />
Bank-bank yang ada disini dapat terlayani<br />
dengan baik,” tuturnya.<br />
Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan<br />
Riau, Siti Astiyah menjelaskan,<br />
Untuk melakukan pendistribusian uang ke<br />
seluruh wilayah NKRI ada tempat-tempat<br />
yang sangat jauh sekali sehingga tidak<br />
terjangkau oleh BI. Karena itu BI adakan<br />
kebijakan yang namanya Kas Titipan. Tujuan<br />
dilakukannya penandatanganan MoU<br />
itu, agar semua wilayah dapat terjangkau<br />
dalam pendistribusian uang rupiah dengan<br />
baik dan juga merupakan service dari<br />
Bank Indonesia untuk melayani semua<br />
masyarakat agar mendapatkan uang Rupiah<br />
dengan baik.<br />
Selain itu, Siti mengaku tidak semua<br />
perbankan di Riau yang mendapatkan Kas<br />
Titipan BI, hanya empat perbankan di Riau<br />
Kas Titipan BI yaitu Pertama, Kota Dumai<br />
yang dikelola oleh Bank Rakyat Indonesia<br />
(BRI), Kedua Rengat yang dikelola BNI,<br />
Ketiga, Selat Panjang yang dikelola Bank<br />
Riau Kepri, dan Keempat, Pasirpengaraian<br />
yang juga dikelola oleh Bank Riau Kepri.<br />
Sementara itu, Bupati Rohul, yang<br />
diwakili Kepala BKAD, Jaharuddin mengatakan,<br />
selamat kepada Bank Riau Kepri<br />
yang telah dipercaya oleh BI untuk mengelola<br />
Kas Titipan tersebut. Karena, kita<br />
tahu bahwa kebutuhan uang segar masih<br />
diperlukan karena di Rokan Hulu ini<br />
masih dominan menggunakan transaksi<br />
tunai baik itu skala kecil maupun skala<br />
besar. Semoga kerjasama ini kedepan dapat<br />
menumbuhkan sektor-sektor ekonomi<br />
baru bagi masyarakat Rohul.<br />
“Ini salah satu potensi yang cukup bagus<br />
yang perlu kita syukuri secara bersamasama.<br />
Kemudian juga bagi pihak pengusaha<br />
yang ada Rohul yang selama ini mungkin<br />
mereka menjemput uang ke Pekanbaru<br />
atau di tempat lain, sekarang tidak lagi karena<br />
di Bank Riau Kepri Pasirpengaraian<br />
sudah bisa terlayani,” papar Jahar. (ee/rtc)<br />
15
RISALAH<br />
PT. IKPP<br />
INFOTORIAL PT. IKPP<br />
Inilah<br />
Manfaat Utama<br />
Menyantuni<br />
Anak Yatim<br />
“Mungkin terbukti terdengar remeh bahwa kita hanya memberi<br />
santunan pada satu orang, namun hal tersebut semoga dapat<br />
membuat orang lain mempunyai pikiran yg sama dengan kita.”<br />
KITA hidup di zaman yang serba<br />
susah, tetapi berbagai orang di<br />
antara kita tetap dengan bahagia<br />
hati menyantuni anak yatim. Hal ini terjadi<br />
kemungkinan besar sebab mereka<br />
mengenal mengenai keutamaan menyantuni<br />
anak yatim, dimana ada berbagai<br />
keutamaan hebat yg dapat kita petik dari<br />
hal itu.<br />
Lagipula dengan kita menyantuni<br />
satu anak yatim, maka kita telah membuat<br />
dunia menjadi jauh lebih baik dari<br />
satu orang. Mungkin terbukti terdengar<br />
remeh bahwa kita hanya memberi santunan<br />
pada satu orang, namun hal tersebut<br />
semoga dapat membuat orang lain mempunyai<br />
pikiran yg sama dengan kita.<br />
Perintah menyantuni anak yatim<br />
dibilang merupakan suatu aksi yang bijak,<br />
dimana kita mau memberi yg kita<br />
rasakan terhadap mereka yg mengalami<br />
kekekuranganan di banyak sisi. Ada banyak<br />
alasan mengapa orang mau menyantuni<br />
anak yatim, baik yang semata-mata<br />
ingin dilihat oleh orang lain, berharap<br />
bakal ridho yg datang dari Allah SWT<br />
nantinya, ataupun bahkan sebab mereka<br />
merasa iba pada anak-anak yg tidak<br />
mempunyai orang tua lagi, baik tersebut<br />
16<br />
hanya satu pihak ataupun kedua orangtuanya<br />
telah tidak lagi ada di dunia ini.<br />
Pentingnya menyantuni anak yatim<br />
pasti mempunyai alasan supaya mereka<br />
diberikan suatu rahmat oleh Allah SWT.<br />
Namun apakah ini terbukti benar bahwa<br />
menyantuni mereka yg sudah yatim<br />
bakal mendapat rahmat? Ataukah rahmat<br />
yg dibicarakan disini ialah rasa bahagia<br />
sebab telah dapat berbagi dengan<br />
orang yg kurang mampu? Entahlah, namun<br />
sudah tentu ialah lakukan sangat<br />
terpuji.<br />
Keutamaan menyantuni anak yatim<br />
nyatanya sudah ada di ayat alquran tentang<br />
perintah menyantuni anak yatim &<br />
di hadist-hadist.<br />
Dapat kita simpulkan bahwa berbagai<br />
manfaat menyantuni anak yatim<br />
dalam Islam yang kita terima saat kita<br />
memberi santunan terhadap anak-anak<br />
yg kekurangan sanggup dan seorang yatim<br />
ialah sebagai berikut:<br />
Orang yang menyantuni anak yatim<br />
di dalam surat Al-Baqarah ayat 177<br />
dikatakan bahwa beriman pada Allah,<br />
nabi, rasul, kitab, & malaikat, serta membagikan<br />
harta yg mereka miliki terhadap<br />
anak-anak yatim yg kurang beruntung,<br />
maka balasan bagi orang yang menyantuni<br />
anak yatim oleh Allah yaitu<br />
kenikmatan hidup di sorga.<br />
Derajat akan Terus Meningkat di<br />
Mata Allah<br />
Hadits rasulullah tentang menyantuni<br />
anak yatim yang diriwayatkan oleh<br />
Tirmidzi, diketahui bahwa dengan memberi<br />
santunan terhadap anak yatim maka<br />
kita bakal diangkat derajatnya oleh Allah<br />
SWT. Hadits tersebut berbunyi bahwa<br />
Allah SWT & semua penduduk langit<br />
bakal menyayangi orang-orang yg menyanyangi<br />
penduduk bumi yg lainnya.<br />
Jaminan Tiket ke Surga<br />
Dari kitab Zubdah Al Wa’idin, dituliskan<br />
bahwa Nabi Muhammad SAW telah<br />
bersabda mengenai bagaimana Allah<br />
SWT akan menghias seseorang yg menghiasi<br />
anak yatim di hari raya. Allah juga<br />
bakal melindungi orang tersebut sampai<br />
mencapai surga-Nya.<br />
Mungkin apa yang kita lakukan terdengar<br />
tidak signikan sebab satu orang<br />
manusia hanya dapat berlaku sebisanya,<br />
namun siapa yang tahu bahwa satu kebaikan<br />
yang kita lakukan bakal menginspirasi<br />
orang lain untuk mengenal keutamaan<br />
menyantuni anak yatim. (int)<br />
SIMBIOSE mutualisma antara para<br />
pelaku sektor industri di Kabupaten<br />
Siak makin memberikan<br />
dampak yang baik bagi upaya peningkatan<br />
kesejahteraan masyarakat. Diharapkan<br />
sinergitas itu berkelanjutan sehingga<br />
komoditas tani yang dihasilkan<br />
masyarakat punya pangsa pasar yang<br />
jelas.<br />
Hal ini terlihat dari kegiatan pembangunan<br />
Pabrik Tapioka yang sejak<br />
lama sudah digaung-gaungkan oleh<br />
Hasan Basri, mantan Camat Mandau<br />
ini, yang sudah hampir selesai. Pembangunan<br />
pabrik di Simpang Gelombang<br />
Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak,<br />
Riau ini sudah mencapai 90 persen.<br />
Direktur PT Berkah Cassava Indonesia<br />
Makmur (BCIM) Hasan Basri<br />
mengatakan pabrik ini ditargetkan akan<br />
beroperasi sekitar Desember 2017 ini.<br />
“Jadi yang punya lahan tidur silahkan<br />
bangunkan. Tanam singkong sebagai<br />
usaha yang cukup menjanjikan sebagai<br />
penunjang ekonomi keluarga. Apalagi<br />
setelah pabrik beroperasi, singkong<br />
hasil kebun warga yang sesuau dengan<br />
spesikasi pabrik akan dibeli,” kata<br />
Hasan, Minggu (5/11/2017).<br />
Dijelaskannya pabrik Tapioka yang<br />
Ditargetkan dalam Waktu Dekat<br />
Ditunggu, Pabrik Tapioka<br />
Pemasok Kebutuhan PT IKPP<br />
“Di Riau sangat banyak lahan<br />
tidur yang hampir terbakar setiap<br />
tahun karena cuaca panas<br />
yang ekstrim. Jika lahan dikelola<br />
dengan benar dan ada pabrik<br />
yang mengelola hasil pertanian,<br />
tentunya ekonomi masyarakat<br />
akan meningkat.”<br />
baru ini nantinya akan sangat membantu<br />
kebutuhan tapioka PT RAPP dan PT<br />
IKPP yang jumlahnya mencapai 240.000<br />
ton pertahun dan selama ini mereka<br />
impor dari Thailand. “Sedangkan Riau<br />
sangat banyak lahan tidur yang hampir<br />
terbakar setiap tahun karena cuaca<br />
panas yang ekstrim. Jika lahan dikelola<br />
dengan benar dan ada pabrik yang<br />
mengelola hasil pertanian, tentunya<br />
ekonomi masyarakat akan meningkat,”<br />
paparnya lagi.<br />
Pabrik Tapioka di Kandis ini, kata<br />
Hasan, berkapasitas produksi 25 ton<br />
perham afau 300 sampai 400 ton perhari.<br />
Jika diakumulasikan, pabrik ini<br />
dapat menampung panen singkong<br />
3.500 hektar pertahun atau 10 hrktar<br />
perhari. “Target kita Riau 5 tahun ke delan<br />
memiliki Pabrik Tapioka sebanyak 5.<br />
Sehingga bisa menanam 20 ribu hektar<br />
lahan tidur di beberapa Kabupaten dan<br />
Kota di Riau,” tutur Hasan.<br />
Pabrik tapioka ini lanjut Hasan, dibiayai<br />
oleh PT ACSM (Asrindo Citra Subur<br />
Makmur) pengusaha asli putra daerah<br />
Riau. Dengan beroperasinya pabrik<br />
ini nanti akan berkembang pula pabrik<br />
pakan ternak 100 ton per hari hasil dari<br />
olahan limbah padat pabrik tapioka dan<br />
bungkil sawit. “Sehingga tumbuh pula<br />
pertenakan sapi 20.000 ekor, kemudian<br />
tumbuh pula pabrik pengolahan pupuk<br />
organik dari limbah ternak untuk kebutuhan<br />
pupuk lahan pertanian 4.000 hektar,<br />
sistem terpadu inilah akan mampu<br />
mengangkat derajat ekonomi petani<br />
kita,” imbuhnya. (ee/grc)<br />
17
PT. CPI<br />
INFOTORIAL PT. CPI<br />
PEMERINTAH KABUPATEN<br />
ROKAN HULU<br />
INFOTORIAL PEMKAB ROHUL<br />
Jadi Irup Hari<br />
Pahlawan,<br />
Ini Pesan<br />
Wabup Rohul<br />
“Pada peringatan Hari Pahlawan ini kita<br />
diharapkan lebih membangkitkan semangat<br />
kebangsaan, menumbuh kembangkan, serta<br />
meningkatkan cinta tanah air kita dalam bingkai<br />
Negara Kesatuan Republik Indonesia.”<br />
Soal Tuntutan Pembangunan Jalan<br />
PT CPI Berjanji<br />
Lakukan Survei pada<br />
Desember Ini<br />
“Untuk mengatahui batas milik CPI, selanjutnya 3 bulan berikutnya<br />
akan diberi jawaban. Karena semuanya melalui prosedur serta berjalan<br />
diatas koridor hukum. Langkah ini merupakan langkah nyata dari<br />
pihak Chevron supaya jangan terombang ambing dan sesuai dengan<br />
prosedur yang berlaku.”<br />
RUDI Arif, perwakilan dari PGPA<br />
PT CPI (Chevron Pacic Indonesia)<br />
Duri, Kabupaten Bengkalis,<br />
mengatakan pada intinya pihaknya<br />
menerima masukan yang disampaikan<br />
masyarakat. Bahwa pada bulan<br />
Desember ini pihaknya akan melakukan<br />
survey bersama pihak teknisi dan<br />
masyarakat.<br />
“Untuk mengatahui batas milik CPI,<br />
selanjutnya 3 bulan berikutnya akan diberi<br />
jawaban. Karena semuanya melalui<br />
prosedur serta berjalan diatas koridor<br />
hukum. Langkah ini merupakan langkah<br />
nyata dari pihak Chevron supaya jangan<br />
terombang ambing dan sesuai dengan<br />
prosedr yang berlaku,” kata Rudi.<br />
Rudi mengatakan hal itu saat ditemui<br />
usai pertemuan antara pihak PT CPI dengan<br />
masyarakat Dusun Tegar Kelurahan<br />
Pematang Pudu Kecamatan Mandau,<br />
Senin (27/11/2017). Polsek Mandau bersama<br />
pihak Kelurahan Pematang Pudu<br />
Kecamatan Mandau bertindak menjadi<br />
mediator.<br />
Kegiatan yang dilaksanakan di kantor<br />
Lurah Pematang Pudu tersebut di<br />
hadiri Waka Polsek Mandau AKP Munifal,<br />
Lurah Pematang Pudu Darus, MSi,<br />
perwakilan dari Pemerintah Kecamatan<br />
Mandau. Sementara dari pihak CPI diwakili<br />
oleh Rudi Arif PGPA bersama rekannya<br />
serta sekitar 20 orang warga perwakilan<br />
dari masyarakat Dusun Tegar.<br />
Viktor Ginting selaku juru bicara<br />
masyarakat, mengatakan sangat mengapresiasi<br />
upaya mediasi yang dilakukan<br />
oleh pihak Polsek Mandau dan<br />
Pemerintah Kelurahan. Sehingga aksi<br />
damai yang direncanakan pekan lalu<br />
tidak jadi dilakukan. Menurut Viktor<br />
bahwa aksi yang akan dilakukan tersebut<br />
meminta pihak Chevron dapat membangun<br />
jalan aspal sepanjang 5 kilometer<br />
menuju Tegar yang selama ini menjadi<br />
keluhan masyarakat. Terutama saat hujan<br />
turun. “Terima kasih kepada pihak<br />
Polsek Mandau dan Pemerintah Kelurahan<br />
Pematang Pudu,sehingga kami<br />
dan pihak Chevron bisa duduk bersama<br />
untuk membahas jalan itu,” kata Viktor<br />
Ginting.<br />
Ditambahkan bahwa hasil pertemuan<br />
tersebut bahwa pihak Chevron<br />
akan segera melakukan proses permohonan<br />
dengan langkah pertama yaitu melakukan<br />
survey lapangan hingga akhir<br />
Desember mendatang. Selanjutnya diberi<br />
waktu dalam 3 bulan berikutnya untuk<br />
proses usulan ke tingkat pusat. “Kita<br />
harapkan jawaban pihak Chevron terhadap<br />
tuntutan mendapat kepastian untuk<br />
direalisasikan. Kita akan menunggu<br />
dalam 3 bulan kedepan. Selama 3 bulan<br />
ini, kita akan menahan diri untuk tidak<br />
melakukan aksi,” tegas Viktor.<br />
Akan tetapi lanjut Viktor, jika dalam<br />
waktu yang ditentukan belum juga ada<br />
realisasi, maka pihaknya tidak bersama<br />
masyarakat sekitar 1000 KK akan melakukan<br />
aksi turun ke jalan kembali, guna<br />
menuntut realisasi yang dijanjikan PT<br />
CPI.<br />
Sementara itu, Waka Polsek Mandau<br />
AKP Munifal menyampaikan terima<br />
kasih kepada kedua belah pihak, sehingga<br />
aspirasi masyarakat Dusun Tegar dapat<br />
ditampung oleh pihak PT CPI. “Kepada<br />
masyarakat kita harapkan dapat<br />
menyikapi atas jawaban dari pihak CPI.<br />
Selanjutnya diimbau dapat saling membuka<br />
komunikasi antara masyarakat<br />
dengan perusahaan,” harap Waka Polsek<br />
Mandau. (ee/rec)<br />
PERINGATAN Hari Pahlawan ke-72<br />
tahun <strong>2018</strong> untuk tingkat Kabupaten<br />
Rohul (Rokan Hulu) dilaksanakan<br />
melalui upacara bendera yang dipusatkan<br />
di halaman kantor Bupati Rohul<br />
di Pasirpengaraian, Jumat (10/11/2017).<br />
Bertindak selaku irup (inspektur upacara)<br />
Wabup (Wakil Bupati) Rohul, Sukiman.<br />
Wabup Sukiman yang mewakili Bupati<br />
Suparman, dalam sambutannya<br />
menyebutkan semangat perjuangan dan<br />
pengorbanan dari para pahlawan yang<br />
gugur di medan perang untuk merebut<br />
kemerdekaan Republik Indonesia<br />
tanpa pamrih itu, harus dibangkikan<br />
kembali dengan rela berkorban untuk<br />
mengisi pembangun dan kesejahteraan<br />
masyarakat.<br />
Membacakan amanat Menteri Sosial<br />
RI, lebih lanjut Wabup Sukiman mengatakan<br />
bahwa melalui momentum Peringatan<br />
Hari pahlawan kiranya dapat<br />
mengambil makna yang terkandung<br />
didalamnya dengan menekankan nilai –<br />
nilai luhur yang diwariskan kepada kita<br />
semua. “Kerja nyata untuk bangsa ini<br />
tidak hanya menjadi tugas pemerintah,<br />
tapi juga seluruh masyarakat,” imbuhnya.<br />
Lebih lanjut Wakil Bupati menambahkan,<br />
melalui peringatan hari pahlawan<br />
ini kita sebagai bangsa yang besar<br />
harus menghargai jasa para pahlawan.<br />
“Pada peringatan Hari Pahlawan ini kita<br />
diharapkan lebih membangkitkan semangat<br />
kebangsaan, menumbuh kembangkan,<br />
serta meningkatkan cinta tanah air<br />
kita dalam bingkai Negara Kesatuan Republik<br />
Indonesia. “ harap Sukiman.<br />
Dalam kesempatan yang sama,<br />
Wabup Sukiman terlihat larut dan haru<br />
saat berlangsungnya upacara. Ketika<br />
mendengarkan pesan-pesan dari para<br />
pahlawan pejuang yang sudah mengorbankan<br />
jiwa raga untuk merebut kemerdekaan<br />
Indonesia yang dibacakan<br />
oleh Master of Ceremonies (MC) Senior H<br />
Parlaungan Siregar, dengan iringan irama<br />
musik ‘’Himne Gugur Bunga’’.<br />
Tak hanya Sukiman, forkopimda,<br />
para pejabat eselon dan tamu undangan<br />
dan peserta upacara ikut larut dan menyimak<br />
pesan-pesan dari para pahlawan<br />
yang gugur di medan perang dalam merebut<br />
kemerdekaan Republik Indonesia.<br />
Upacara yang ditandai dengan<br />
Pengibaran Bendera Merah Putih, Pembacaan<br />
Teks Pancasila, Pembukaan Undang<br />
– Undang Dasar 1945 berlangsung<br />
khidmad yang dihadiri Kapolres Rokan<br />
Hulu AKBP Yusup Rahmanto, Para Danramil<br />
jajaran Kab. Rohul, serta Veteran.<br />
Turut hadir Dandim 0313/Kpr Letkol<br />
Inf Beny Setianto diwakili Kapten Inf<br />
Syahril, Kapolres Rokan hulu AKBP Yusup<br />
Rahmanto SIK.MH, pejabat pemerintahan<br />
dijajaran Pemkab Rohul, Korpri,<br />
Mahasiswa, pelajar dan Veteran.<br />
Bertindak selaku Komandan Upacara<br />
Danramil 02 Rambah Kapten Arm Alza<br />
Septendi. dengan pembacaan pesan –<br />
pesan pahlawan oleh MC (Protokol) Pemda<br />
Rohul yang namanya sudah kondang<br />
dan mendapat Penghargaan dari Pemerintah<br />
H. Parlaungan Siregar.<br />
Acara tersebut diakhiri dengan kegiatan,<br />
yang dilakukan oleh Wakil Bupati<br />
Rohul, Dandim 0313/kpr yang diwakili<br />
Kapten Inf Syahril bersama Kapolres Rokan<br />
Hulu memberikan santunan kepada<br />
veteran yang berada di wilayah Kabupaten<br />
Rokan Hulu. (ee/berbagai sumber)<br />
18<br />
19
“Khusus bidang transportasi, revitalisasi<br />
Bandara Raden Inten II<br />
yang akan menjadi Bandara Internasional<br />
juga masih berjalan,<br />
karena pada <strong>2018</strong> diharapkan<br />
Embarkasi Antara Provinsi Lampung<br />
beralih menjadi Embarkasi<br />
Penuh.”<br />
PARA legislator yang duduk di<br />
DPRD Provinsi Riau pada periode<br />
yang sedang berjalan memiliki itikad<br />
yang kuat agar bagaimana Provinsi<br />
Riau memiliki embarkasi haji antara.<br />
Banyak manfaat yang bisa dipetik<br />
manakala di Riau sudah dioperasikan<br />
embarkasi haji antara.<br />
Untuk tujuan dimaksud, sejumlah<br />
anggota DPRD Riau berkunjung ke<br />
Provinsi Lampung dalam rangka studi<br />
banding Pansus Pembahasan Peraturan<br />
Daerah Provinsi Riau tentang Transportasi<br />
Jamaah Haji Daerah. Kunjungan<br />
kerja ini merupakan rekomendasi<br />
Kementerian Agama karena Lampung<br />
dinilai sebagai terbaik dalam penyelenggara<br />
embarkasi antara se-Indonesia.<br />
Ketua Rombongan Husaimi Hamidi<br />
mengatakan tujuan studi banding<br />
ini untuk menggali ilmu penyelenggaraan<br />
haji khususnya transportasi dan<br />
konsumsi sehingga calon jemaah haji<br />
(CHJ). “Selain itu, kami mempelajari<br />
bagaimana cara menjadikan Riau sebagai<br />
Provinsi penyelenggara embarkasi<br />
antara,” ujar Husaimi di Gedung Pusiban<br />
Kantor Gubernur Lampung, Jumat<br />
(3/11/2017).<br />
Menurut Staf Ahli Bidang Pemerintahan<br />
Hukum dan Politik, Theresia<br />
Sormin, Lampung mengalami penam-<br />
20<br />
DPRD<br />
PROVINSI RIAU<br />
“KITA inginnya ini bisa mencakup<br />
semua lini kesehatan, bukan<br />
mendeteksi kecelakaan saja. Kita<br />
sudah minta Dinas Kesehatan untuk<br />
mendalami apa yang diajukan itu.”<br />
Ade Agus Hartanto, Sekretaris<br />
Komisi V DPRD (Dewan Perwakilan<br />
Rakyat Daerah) Provinsi Riau,<br />
menegaskan bahwa mereka dari<br />
kalangan Komisi V DPRD Riau tidak<br />
menyepakati anggaran pembangunan<br />
tower masuk dalam APBD Riau<br />
Tahun <strong>2018</strong>. Program itu merupakan<br />
usulan Diskes (Dinas Kesehatan)<br />
Provinsi Riau.<br />
Dalam pandangan Komisi V,<br />
sebagaimana dipaparkan Ade yang<br />
politisi PKB (Partai Kebangkitan<br />
Bangsa) itu, Provinsi Riau saat ini belum<br />
membutuhkan kali akan tower<br />
Bertandang ke Lampung<br />
Dewan Riau Pelajari<br />
Embarkasi Antara<br />
Soal Tower Deteksi Kecelakaan<br />
Ade Bilang<br />
Belum Perlu<br />
yang dimaksud. Lagipun, anggaran dan<br />
program yang diajukan Dinas Kesehatan<br />
belum mencakup secara keseluruhan.<br />
“Kita inginnya ini bisa mencakup<br />
semua lini kesehatan, bukan mendeteksi<br />
kecelakaan saja. Kita sudah minta Dinas<br />
Kesehatan untuk mendalami apa yang<br />
diajukan itu,” ungkap anggota dewan<br />
Dapil Inhu-Kuansing ini.<br />
Lebih lanjut ia mengatakan, jika anggaran<br />
pembangunan tower ini diajukan<br />
kembali oleh Dinas Kesehatan dalam<br />
bahan kuota CJH pada 2017, yaitu dari<br />
5.081 jamaah menjadi 7.164 orang yang<br />
terbagi dalam 19 kloter. Pemprov Lampung<br />
melakukan berbagai upaya meningkatkan<br />
fasilitas penyelenggaraan<br />
haji agar menjadi lebih baik.<br />
Mulai pemondokan dan pelayanan<br />
kesehatan, dan pelayanan fasilitas di<br />
Asrama Haji Rajabasa. “Khusus bidang<br />
transportasi, revitalisasi Bandara Raden<br />
Inten II yang akan menjadi Bandara Internasional<br />
juga masih berjalan, karena<br />
pada <strong>2018</strong> diharapkan Embarkasi Antara<br />
Provinsi Lampung beralih menjadi<br />
Embarkasi Penuh,” kata Theresia.<br />
Pada diskusi tersebut salah satu<br />
masalah yang dibahas adalah mengenai<br />
peningkatan kuota jamaah calon haji<br />
Lampung yang sangat signikan. Lampung<br />
mendapatkan tambahan kuota<br />
dari Arab Saudi sekitar 900an orang dari<br />
keseluruhan 20 ribu jamaah. (ee/slc)<br />
RAPBD Perubahan Tahun <strong>2018</strong>,<br />
maka pihaknya tidak akan menyetujui<br />
begitu saja tanpa ada pembahasan<br />
terlebih dahulu. “Kita akan<br />
kaji nantinya, tidak bisa disetujui<br />
begitu saja,” tutupnya. (ee/rtc)<br />
Soal Pengakuan Masyarakat Adat<br />
Husaimi Mengaku Banyak<br />
Dapat Ilmu dari Sumbar<br />
INFOTORIAL DPRD PROVINSI RIAU<br />
“SAAT ini DPRD Riau sedang<br />
membikin Ranperda tentang<br />
pengakuan masyarakat adat.<br />
Setelah dipelajari, Sumatera Barat<br />
ini adatnya sangat kuat dan<br />
masyarakatnya terlindungi. Dari<br />
itu pansus sepakat untuk melekukan<br />
studi banding ke Sumatera<br />
Barat.”<br />
Husaimi Hamidi, Ketua Pansus<br />
Ranperda tentang Pengakuan<br />
masyarakat adat DPRD Provinsi<br />
Riau, mengaku banyak mendapatkan<br />
ilmu setelah ia bersama<br />
tim yang dipimpinnya melakukan<br />
studi banding ke Provinsi Sumbar<br />
(Sumatera Barat), yang dilaksanakan<br />
pada Selasa (31/10/2017) lalu.<br />
“Setelah melakukan studi<br />
banding ke Sumater Barat ini kami<br />
banyak dapat ilmu,” kata Husaimi.<br />
Sekadar informasi, Pansus Ranperda<br />
tentang pengakuan masyarakat<br />
adat di Provinsi Raiu, Selasa 31 Oktober<br />
2017 melakukan studi banding<br />
ke DPRD Provinsi Sumatera<br />
Barat. Kedatangan DPRD Riau ini<br />
dijamu oleh Ketua Komisi I Drs<br />
Achiar SPD, MM dan Wakil Ketua<br />
Komisi I Sabrana SE yang didampingi<br />
oleh OPD OPD terkait.<br />
Ketua Pansus Ranperda tentang<br />
Pengakuan masyarakat<br />
adat di Provinsi Riau, Husaimi<br />
Ha midi, usai melakukan hearing<br />
dengan dengan DPRD Sumbar<br />
menjelaskan, saat ini DPRD<br />
Riau sedang membikin Ranperda<br />
tentang pengakuan masyarakat<br />
adat. Setelah dipelajari, Sumatera<br />
Barat ini adatnya sangat kuat dan<br />
masyarakatnya terlindungi. Dari<br />
itu pansus sepakat untuk melekukan<br />
studi banding ke Sumatera<br />
Barat.<br />
Menurut Husaimi, setelah<br />
melakukan diskusi dengan DPRD<br />
Provinsi Sumatera Barat dan instansi<br />
terkait, memang benar bahwa<br />
di Sumatera Barat masyarakat<br />
diperhatikan hak haknya. Sementara<br />
di Riau sendiri banyak<br />
masyarakat adat itu terpinggirkan<br />
atau terabaikan oleh pengusaha<br />
pengusaha besar yang membuka<br />
industri di Riau. “Untuk Itu kami<br />
sebagai wakil rakyat, harus memperhatikan<br />
masyarakat, sebagai<br />
tangung jawab i dalam melindungi<br />
masyarakat kami,” katanya.<br />
Terkait hal ini, Ketua Komisi<br />
I DPRD Sumbar Drs Achiar SPD<br />
MM mengatakan, tujuan Katua<br />
Ransus Renperda Tentang pengakuan<br />
masyarakat adat Provinsi<br />
Riau ke DPRD Sumbar, mereka<br />
ingin meminta masukan ke DPRD<br />
Provinsi Sumatera Barat. Untuk<br />
itu kita menghadirkan instansi<br />
terkait. Seperti Biro Pemerintahan,<br />
Lingkungan Hidu, Dinas DPMD<br />
Sumbar guna untuk dimintakan<br />
masukan.<br />
Sementara itu Wilkendri Dt<br />
Rajo Basa dari Dinas Pemberdayaan<br />
Masyarakat Desa (DPMD)<br />
Sumbar dalam pertemuan dengan<br />
DPRD Riau menjelaskan,<br />
belum lama ini Dinas Pemberdayaan<br />
masyarakat Desa (DPMD)<br />
Sumatera Barat selama dua hari<br />
melakukan hearing dan mendengarkan<br />
pokok pokok pikiran dari<br />
masyarakat adat yang ada di nagari<br />
nagari di Sumatera Barat dan<br />
juga sudah melakukan inventarisasi<br />
terhadap masyarakat adat yang<br />
ada di Sumatera Barat. Iini akan<br />
berlanjut terus..<br />
Dalam Kunjungan studi<br />
banding Ketua Pansus Ranperda<br />
Pengakuan Masyarakat Adat di<br />
Provinsi Riau ke DPRD Sumbar<br />
juga didampingi oleh Sekretarian<br />
DPRD Riau dan Instansi terkait.<br />
(ee/pec)<br />
21
KOLOM<br />
PEMERINTAH KABUPATEN<br />
INDRAGIRI HULU<br />
INFOTORIAL PEMKAB INHU<br />
Guru, Antara Harapan<br />
& Beratnya Tantangan<br />
Oleh: Hj. Nur Ismi, SH *)<br />
SETIAP tahun bangsa ini memperingati Hari Guru, sejalan<br />
dengan HUT PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia).<br />
Peringatan Hari Guru yang rutin dilakukan setiap tahun<br />
itu merupakan salah bentuk penghormatan negara terhadap<br />
kalangan yang menyandang profesi yang populer dengan<br />
sebutan sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa” itu.<br />
Sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan Republik<br />
Indonesia, kita di Provinsi Riau juga rutin setiap tahun memeringati<br />
Hari Guru, yang dilaksanakan mulai dari tingkat<br />
provinsi sampai ke kabupaten/kota. Tidak sebatas seremoni<br />
atau rutinitas saja yang hendak kita tuju, tapi lebih dari itu.<br />
Dikatakan tidak sebatas seremoni, karena penghargaan<br />
dan penghormatan yang ditunjukkan kepada para guru sudah<br />
diimplementasikan dalam sejumlah wujud yang kongkret.<br />
Anggaran sektor pendidikan di APBD Riau yang jauh<br />
di atas 20 persen --sebagaimana diamanatkan GBHN-- sudah<br />
sejak lama diterapkan. Kita juga terus memacu pembangunan<br />
dan rehabilitasi sejumlah fasilitas di lembagalembaga<br />
pendidikan, juga dimaksudkan untuk memberi<br />
kemudahan bagi para tenaga pendidik dalam menjalankan<br />
tugasnya.<br />
Sejumlah paket kebijakan juga sudah lama diterapkan<br />
pemerintah, yang dimaksudkan untuk memberi kesejahteraan<br />
yang memadai untuk para guru. Dengan tingkat kesejahteraan<br />
yang layak,<br />
kita beranggapan para<br />
guru di<br />
daerah ini akan bisa<br />
lebih fokus memberikan<br />
darma bakti<br />
untuk mendidik<br />
dan<br />
mengajar<br />
tunas bangsa,<br />
buat<br />
menyiapkan<br />
sumber<br />
daya manusia<br />
yang<br />
berkualitas<br />
di daerah ini.<br />
Besarnya<br />
perhatian<br />
Pemerintah<br />
Provinsi<br />
Riau terhadap<br />
para<br />
g u r u<br />
dalam<br />
konteks<br />
mikro, dan dunia pendidikan dalam skala makro, sebagai<br />
satu misal, sepadan dengan harapan besar yang disandangkan<br />
terhadap kalangan pendidik dan pengajar itu. Harapan<br />
yang paling menonjol, yaitu bagaimana para guru mampu<br />
menyiapkan generasi muda yang berkarakter, selain juga<br />
menyiapkan SDM terampil yang dinilai mampu menghadapi<br />
--sekaligus menaklukkan-- tantangan zaman.<br />
Sangatlah besar kesadaran kita betapa berat beban guru<br />
dalam membentuk generasi muda yang berkarakter. Di tengah<br />
godaan zaman yang semakin kuat --antara lain dibawa<br />
oleh kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi--<br />
alangkah tidak mudah membentuk karakter anak didik<br />
yang mumpumi, yaitu karakter yang berpijak dengan basis<br />
agama dan adat istiadat lokal yang sudah diwarisi secara<br />
turun-temurun.<br />
Menjadi tidak mudah, antara lain karena sejumlah pengaruh<br />
yang datang dari akar budaya luar yang masuk melalui<br />
kemajuan iptek itu sangat berpotensi untuk membuat<br />
generasi muda “tidak lagi berpijak di bumi”-nya sendiri.<br />
Contoh sederhana, betapa tidak gampang saat ini untuk<br />
membentuk karakter generasi muda yang hormat pada orangtua.<br />
Belum lagi memiliki rasa hormat kepada orang yang<br />
lebih tua dari dirinya.<br />
Di sinilah para guru memainkan peran, yaitu bagaimana<br />
upaya untuk menjadikan generasi muda --khususnya yang<br />
menjadi anak didiknya-- untuk menjadi generasi muda dengan<br />
kepribadian yang baik dan karakter yang tangguh. Bu-<br />
kan<br />
generasi muda yang sudah tercerabut dari akar budayanya<br />
sendiri, yang suka berbuat di luar tatanan yang selama<br />
ini dipelihara secara bersama-sama dengan bersusah payah.<br />
Menciptakan SDM Riau yang berkualitas dan kualifaid<br />
merupakan tugas lain para guru di daerah ini yang tak<br />
kalah ringannya. Tugas ini menjadi semakin berat manakala<br />
bertolak dari kesadaran bahwa di tengah tingkat populasi<br />
penduduk yang semakin tinggi, sementara di bagian lain<br />
potensi sumber daya alam untuk menopang kehidupan itu<br />
justru semakin terbatas. Jawabannya terhadap persoalan ini<br />
hanya satu: diperlukan SDM yang mumpuni.<br />
Sebab kita berkeyakinan, dengan kualitas SDM yang<br />
tinggi akan mampu mengatasi keterbatasan potensi SDA<br />
yang dimiliki. Sejumlah negara seperti Jepang, Korea Sela-<br />
tan,<br />
dan Singapura --untuk menyebut beberapa contoh-- tel-<br />
ah membuktikan mereka mampu maju dan menjadi negara<br />
dengan prekonomian yang kuat bukan karena ditopang oleh<br />
potensi SDA yang berlimpah-ruah.<br />
Tugas semua aparat pemerintah, tidak terkecuali di jajaran<br />
Pemprov Riau, adalah menciptakan iklim yang kondusif un-<br />
tuk<br />
memajukan dunia pendidikan, menyiapkan regulasi yang<br />
diperlukan dan anggaran serta fasilitas yang dibutuhkan. Sementara<br />
tugas yang tak kalah ringan adalah di pundak para<br />
pendidik itu, terutama bagaimana mereka dengan niat yang<br />
tulus dan ikhlas, mengabdi sesuai bidang tugas dan kompetensi<br />
yang dimiliki.***<br />
Amira”*) Penulis adalah Pemimpin Umum/<br />
Redaksi Majalah “Pena Amira”<br />
Kepemimpinan Yopi Arianto di Inhu<br />
Dipuji Mahasiswa Sampai Gubri<br />
“ADALAH hal yang luar biasa seorang<br />
Bupati Yopi di usia mudanya telah<br />
mendapatkan posisi yang penting diikuti<br />
dengan beban tanggung jawab yang begitu<br />
besar terhadap masyarakat, namun<br />
mampu dilalui dan terbukti berhasil.”<br />
Dipercaya lagi menjadi Bupati Inhu<br />
(Indragiri Hulu) untuk masa jabatan periode<br />
kedua rentang waktu 2015-2020,<br />
kepemimpinan H. Yopi Arianto –berpasangan<br />
dengan H. Khairizal di posisi<br />
wakil bupati—mendapat apresiasi<br />
dari banyak kalangan, tidak terkecuali<br />
kelompok mahasiswa.<br />
“Kalau menurut saya bapak masih<br />
muda dan kinerja bapak sudah terbukti<br />
khususnya bagi daerah yang ada<br />
di pelosok. Selain itu, bapak juga kerap<br />
turun langsung ke lapangan,” ungkap<br />
Zakiya Nurleli, saat Bupati Inhu H Yopi<br />
Arianto SE hadir sekaligus membuka<br />
resmi kegiatan inhouse training ESQ<br />
STIE Indragiri yang digelar di Gedung<br />
Dang Purnama Rengat, Rabu hingga<br />
Kamis, (13-14/9/2017).<br />
Menurut mahasiswi asal Desa Pasir<br />
Sialang Jaya, Kecamatan Lirik, ini<br />
selain masih muda kinerja Bupati Yopi<br />
telah terbukti berhasil terutama bagi<br />
masyarakat yang berada di pelosok<br />
desa. Pernyataan Zakiya tak pelak mendapat<br />
aplausan yang ramai dari undangan<br />
yang hadir pada acara itu.<br />
Tanggapan atas kepemimpinan Bupati<br />
Yopi juga tidak luput dari penilaian<br />
Saprianto yang merupakan trainer<br />
kegiatan ESQ tersebut. Menurut Suprianto,<br />
adalah hal yang luar biasa seorang<br />
Bupati Yopi di usia mudanya telah mendapatkan<br />
posisi yang penting diikuti<br />
dengan beban tanggung jawab yang begitu<br />
besar terhadap masyarakat, namun<br />
mampu dilalui dan terbukti berhasil.<br />
“Gaya kepemimpinan bapak keren<br />
dan bapak memiliki karakter yang kuat<br />
sebagai seorang pemimpin,” timpal<br />
Abror, mahasiswa lain yang hadir pada<br />
acara yang sama. Abror pun menyelipkan<br />
pertanyaan kepada Bupati Yopi apakah<br />
menjadi seorang Bupati merupakan<br />
cita-cita beliau sejak kecil. Mendapat<br />
pertanyaan tersebut, Bupati Yopi pun<br />
berbagi sedikit cerita masa kecilnya.<br />
Tak kurang, Gubri Arsyadjuliandi<br />
Rachman juga ikut memuji kepemimpinan<br />
Yopi Arianto. “Saya telah melihat<br />
sendiri termasuk di kecamatan dan<br />
pe nga kuan dari masyarakat,” tambah<br />
Gubri saat melakukan kunjungan safari<br />
Ramadan di Kabupaten Inhu, Kamis<br />
(8/6/2017) sore. Masjid Al Maghroh,<br />
Desa Sungai Beringin, Kecamatan Rengat,<br />
menjadi lokasi kunjungan Gubri<br />
bersama sejumlah jajaran di lingkungan<br />
Pemprov Riau. Untuk itu, lanjut Gubri<br />
kedepannya Pemprov Riau akan terus<br />
berkontribusi dalam upaya pengembangan<br />
pembangunan di Inhu. “Saya<br />
juga sengaja mengajak serta beberapa<br />
kepala dinas dan kepala badan untuk<br />
melihat dan mendengar langsung aspirasi<br />
yang disampaikan,” ujarnya. (ee/<br />
hrc)<br />
22<br />
23
Pemerintah Kota<br />
Pekanbaru<br />
infotorial Pemko pekanbaru<br />
Setelah Belasan Tahun, Akhirnya<br />
Pekanbaru Bangun Rumah Sakit<br />
SEBAGAI ibukota Provinsi Riau,<br />
dan kota yang tergolong tinggi laju<br />
pertumbuhan ekonominya untuk<br />
kawasan bagian barat Indonesia, kurang<br />
apa Pekanbaru? Apa yang dimiliki oleh<br />
kota-kota metropolitan di negeri ini juga<br />
ada di Pekanbaru. Cuma satu yang belum<br />
ada selama ini: sebuah rumah sakit milik<br />
pemerintah kota.<br />
Tapi di bawah duet kepemimpinan<br />
Walikota Firdaus ST MT dan Wakil Walikota<br />
Ayat Cahyadi, yang saat ini telah<br />
menjalani periode kedua masa jabatannya,<br />
harapan yang terpendam belasan tahun itu<br />
berhasil diwujudkan. Dengan demikian,<br />
persoalan pelayanan kesehatan warga kota<br />
ke depan tidak lagi dengan hanya mengandalkan<br />
RSUD Arifin Achmad, yang sejatinya<br />
milik Pemerintah Provinsi Riau.<br />
RSUD milik Pemerintah Kota Pekanbaru<br />
tersebut dibangun di bekas taman<br />
kota seluas 3 hektar di KM 2 jalan Garuda<br />
Sakti, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan<br />
Tampan. RSUD ini dibangun di atas<br />
lahan seluas 3,34 hektare yang merupakan<br />
lahan taman kota, luas bangunan RSUD ini<br />
mencapai 11.300 m2 dan bangunan masjid<br />
seluas 907m2. Dalam pengelolaannya<br />
rumah sakit ini akan menerapkan konsep<br />
green hospital.<br />
‘’RSUD ini akan dilengkapi dengan<br />
landscape yang tertata rapi dan sangat<br />
luas. Menjadikan rumah sakit ini bukanlah<br />
rumah “sakit” tapi rumah “sehat”,’’<br />
ujar Wali Kota Firdaus MT kepada inforiau<br />
seusai meresmikan proyek pembangunan<br />
RSUD tersebut, Kamis 26 Maret 2015 lalu.<br />
Untuk penganggarannya menggunakan<br />
APBD Kota Pekanbaru 2014-2016 yang<br />
dibagi ke dalam tiga tahun (multi years).<br />
Tahun 2014 sebagai tahun pertama, dianggarkan<br />
7 persen dari pembangunan fisik<br />
gedung sebesar Rp6,3 miliar, tahun 2015 ini<br />
sebagai tahap ke II digelontorkan Rp41,4<br />
miliar untuk pembagunan 46 persen dari<br />
fisik gedung. Terakhir tahun ke III 2016<br />
mendatang sebesar Rp42,3 miliar untuk<br />
tahap penyelesaian. Total dana yang dihabiskan<br />
untuk pembangunan fisik mencapai<br />
Rp 90 miliar. Sementara itu, untuk<br />
anggaran pengadaan alat-alat kesehatan,<br />
RSUD milik Pemko Pekanbaru ini akan<br />
dibantu oleh pihak Kementerian Kesehatan<br />
sekitar Rp200 miliar. Sejauh ini pihak<br />
Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru sudah<br />
mengirim permintaan kebutuhan alat kesehatan<br />
tersebut.<br />
Konsep green hospital menjadi kelebihan<br />
tersendiri bagi rumah sakit ini.<br />
Pemandangan yang<br />
berkonsep hijau dengan<br />
landscape gedung yang<br />
unik dan menarik<br />
menjadikan<br />
pasien terasa nyaman.<br />
“Jadi pada<br />
pagi dan sore hari<br />
pasien yang dirawat<br />
di RSUD ini<br />
nantinya bisa berjalan-jalan<br />
sambil<br />
menikmati suasana hijau,” jelas Wako.<br />
Selain bakal menerapkan konsep green<br />
hospital, manajemen RSUD Pekanbaru<br />
akan dikonsep modern dengan pelayanan<br />
petugas yang professional dan ramah.<br />
Manajemen RSUD Pekanbaru tidak akan<br />
kalah saing dengan rumah tingkat nasional.<br />
Tugas RSUD ini pun akan terdiri dari<br />
70 persen promotif dan prepentif dan 30<br />
persen untuk kuratif. Sehingga masyarakat<br />
Kota Pekanbaru memiliki pemahaman tentang<br />
menjaga kesehatan melalui program<br />
dinas terkait.<br />
Soal konsep Green Hospital RSUD ini<br />
pernah dilaporkan Walikota Firdaus kepada<br />
Menteri Kesehatan RI pada tahun<br />
2013 (jelang pembangunan), dan Menkes<br />
RI saat itu sangat mengapresiasi langkah<br />
beliau dalam mengembangkan konsep<br />
Green Hospital. Firdaus bahkan mengatakan<br />
bahwa Menteri kesehatan meminta<br />
dibuatkan prototype dan dijadikan model<br />
ke daerah lainnya. ‘’Kata Ibu Menkes, konsep<br />
green hospital bukan saja bangunannya,<br />
tapi juga manajemen dan pelayanan.<br />
Dan apa yang ibu Menkes sarankan, kita<br />
realisasikan sekarang ini,’’ kita Firdaus.<br />
Pasca soft launching beberapa pekan<br />
lalu, Komisi III DPRD Kota Pekanbaru<br />
langsung kunjungan lapangan (Kunlap)<br />
ke RSUD Pekanbaru di Jalan Garuda Sakti,<br />
Pekanbaru. Agende Kunlap ini juga sebelumnya<br />
sudah disampaikan Ketua Komisi<br />
III DPRD Kota Pekanbaru beberapa waktu<br />
lalu, dimana Komisi III sudah menggelar<br />
hearing dengan pihak Diskes dan instansi<br />
terkait lainnya terkait persiapan dan pelayanan<br />
RSUD kepada masyarakat Pekanbaru.<br />
Tak mau ketinggalan, Wakil DPRD<br />
kota Pekanbaru Jhon Romi Sinaga, turut<br />
mendampingi Komisi III dalam<br />
kunlap yang dipimpin Zulfan<br />
Hafiz, serta turut hadir anggota<br />
komisi III lainnya yakni, Termizi<br />
Muhammad, Zainal Arifin,<br />
Samsul Bahri Spd, Maspendri<br />
Darnil.<br />
Plt Dirut RSUD kota Pekanbaru,<br />
dr Dian Astuti<br />
mengakui saat ini untuk<br />
pelayanan RSUD masih<br />
banyak kekurangan<br />
yang terus dibenahi.<br />
‘’Namanya baru tentu<br />
banyak kekurangan dan<br />
itulah yang harus dibenahi. Kalau tidak<br />
kita tempati bagaimana kita mau menganalisa<br />
kekurangan kita,’’ ungkap Dian<br />
Astuti disela Kunlap Komisi III, Senin<br />
(5/2/<strong>2018</strong>). Dian mengaku hal yang paling<br />
penting adalah struktur manajemen di<br />
rumah sakit yang masih belum ada. “KIta<br />
perlu struktur menajemen yang masih belum<br />
ada,” jelasnya.<br />
Ditanya soal kekurangan ruangan,<br />
Dian menjelaskan kekurangan ruangan<br />
masih ada di perencanaan dan kedepan<br />
kita koordinasi dengan Diskes. “Saat ini ruangan<br />
ada 14, dan yang ada saat ini cuman<br />
observasi dan rawat inap belum ada operasional.<br />
Sedangkan yang dioperasionalkan<br />
itu gedung A dan UGD saja,” bebernya.<br />
Terkait banyaknya kekurangan di<br />
RSUD Pekanbaru tersebut, Dinilai Ketua<br />
Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Zulfan<br />
Hafiz hal yang wajar dan menjadi dasar<br />
pihaknya untuk melobi pemerintah pusat<br />
untuk bantuan APBN. ‘’Kita hari<br />
ini sudah lihat seperti apa dan<br />
kalau kita lihat bersama<br />
masih banyak kendala<br />
dan kekurangan.<br />
Bagaimanapun<br />
kenapa ini harus<br />
cepat beroperasi<br />
tidak lepas dari<br />
kepentingan kita<br />
untuk menjemput APBN, karena habis<br />
operasi ini tentu ada report selama 6 bulan,<br />
baru APBN ini bisa kita dapat. Ini aturannya,<br />
mau tidak mau kita harus disiapkan,’’<br />
tegas Zulfan.<br />
Meski begitu Zulfan mengingatkan<br />
dengan beroperasinya RSUD Pekanbaru<br />
ini jangan sampai nanti pelayanannya buruk.<br />
Ada pasien datang tidak terhendel<br />
dengan bagus tentu membuat citra pemerintah<br />
tidak bagus. ‘’Saat ini kita tunggu<br />
DPA dari Diskes turun. Tentu hal-hal penting<br />
seperti lampu, genset dapat diatasi<br />
segera. Apapun kekurangannya kita maklumi<br />
hanya saja diingatkan jangan sampai<br />
ada pasien tidak terhendel dengan baik,’’<br />
harapnya.<br />
Dukungan dan harapan yang sama<br />
juga diungkapkan masyarakat setempat<br />
seperti H. Ibrahim. Dia mengaku gembira<br />
dengan kehadiran rumah sakit ini.<br />
Dia menyebut, kehadiran rumah sakit ini<br />
telah dinanti belasan tahun yang lalu. Dia<br />
menyebut selama ini malu ketika bertemu<br />
keluarga dari kabupaten/kota yang daerahnya<br />
telah memiliki RSUD sedangkan<br />
Pekanbaru yang notabene adalah ibukota<br />
provinsi belum memilikinya.<br />
‘’Kami sebagai warga kota sangat senang<br />
dengan kehadiran rumah sakit ini.<br />
Tidak sabar rasanya dapat melihat rumah<br />
sakit kebanggaan Kota Pekanbaru ini beroperasi.<br />
Untuk itu, kami menitip pesan<br />
agar Wali Kota terus mengupayakan rumah<br />
sakit ini tidak terhenti pembangunannya<br />
apapun permasalahannya. Karena ini<br />
merupakan kebutuhan dasar kami sebagai<br />
warga kota,’’ aku harap H. Ibrahim. (ee/<br />
dari berbagai sumber)<br />
24 25
PEMERINTAH KABUPATEN<br />
PELALAWAN<br />
INFOTORIAL PEMKAB PELALAWAN<br />
PEMERINTAH KABUPATEN<br />
INDRAGIRI HULU<br />
INFOTORIAL PEMKAB INHU<br />
HM Harris, yang kini menjabat<br />
sebagai Bupati Pelalawan, berpeluang<br />
terpilih sebagai Gubri<br />
(Gubernur Riau) dalam ajang Pilggub<br />
Riau <strong>2018</strong>? Peluang ke arah itu sepertinya<br />
ada, setidaknya kalau merujuk hasil survei<br />
LSI (Lingkaran Survei Indonesia),<br />
yang kembali melakukan survei poli-<br />
tik menjelang pelaksanaan<br />
Pemilihan Gubernur Riau<br />
(Pilgubri) tahun <strong>2018</strong>.<br />
Dari perkembangan<br />
sampai akhir Juli 2017,<br />
nama Bupati HM Harris<br />
naik menjadi calon tertinggi<br />
dari para calon<br />
yang di survey untuk<br />
calon gubernur<br />
Riau <strong>2018</strong> -2023.<br />
Dari bocoran hasil<br />
survey yang diterima<br />
survei tersebut<br />
dilakukan dalam rentang<br />
waktu pengumpulan<br />
data dari tanggal 20 Juli<br />
2017 hingga 27 Juli<br />
2017. Lalu<br />
apa<br />
Bupati HM Harris<br />
Dicintai<br />
Masyarakat<br />
karena<br />
Rendah Hati<br />
Mulutnya juga tergolong ‘cekatan’ bertegur sapa dengan siapa saja,<br />
di mana saja, dan dalam kondisi apa saja; yang membuat sosok yang<br />
satu ini sulit dilupakan oleh orang yang pernah mengenalnya.<br />
hasilnya? Nama Bupati Pelalawan HM<br />
Harris menjadi calon yang paling tinggi<br />
dipilih apabila pemilihan Gubernur Riau<br />
dilakukan saat ini.<br />
Siapa Harris? Dilahirkan di Langgam,<br />
Kabupaten Pelalawan, pada 2 <strong>Februari</strong><br />
1950, Harris sejak awal tak pernah<br />
bercita-cita terjun ke dunia politik.<br />
Masa muda, yang kemudian<br />
dilanjutkan saat mengharungi<br />
bahtera rumah tangga,<br />
Harris banyak menghabiskan<br />
waktu terjun sebagai<br />
pengusaha.<br />
Perjalanan<br />
waktu kemudian membuktikan<br />
Harris sukses<br />
melakoni jenis pekerjaan<br />
yang satu ini.<br />
Adalah pemekaran<br />
Kabupaten Pelalawan<br />
dari kabupaten induk,<br />
Kampar, pada tahun<br />
1999, yang secara perlahan<br />
tapi pasti mengubah<br />
langkah hidup seorang Harris,<br />
dari seorang pengusaha untuk<br />
kemudian mencempungi<br />
dunia politik praktis.<br />
Menjejakkan<br />
e j kaki di bidang<br />
itu<br />
dari<br />
titik<br />
t ik<br />
nol,<br />
tapi sejak itu pula karier Harris di dunia<br />
politik bak air deras yang sulit dibendung.<br />
Pada 1999 itu, karier politik Harris di<br />
bidang politik makin kinclong manakala<br />
dipercaya menjadi Ketua DPRD Pelalawan,<br />
yang ia lakoni selama dua periode<br />
berturut-turut. Harris dipercaya menduduki<br />
kursi Ketua DPRD Pelalawan<br />
karena posisinya sebagai Ketua DPD II<br />
Partai Golkar (Golongan Karya) Pelalawan—sebuah<br />
posisi strategis yang ia emban<br />
selama sekitar 15 tahun.<br />
Sukses berkiprah di legislatif dengan<br />
menjabat sebagai Ketua DPRD Pelalawan,<br />
Harris kemudian menjejakkan kaki<br />
di eksekutif dengan mengemban amanah<br />
sebagai Wakil Bupati Pelalawan. Jabatan<br />
ini diemban Harris selama sekitar dua<br />
tahun, dengan posisi Bupati saat itu<br />
diduduki oleh Rustam Effendi.<br />
Puncak karier Harris di dunia politik<br />
tercapai pada tahun 2011, manakala di<br />
Pelalawan diselenggarakan pilkada (pemilihan<br />
kepala daerah), dimaksudkan<br />
untuk memilih Bupati Pelalawan periode<br />
2011-2016. Berpasangan dengan H. Marwan<br />
Ibrahim sebagai calon bupati, Harris<br />
sukses memenangi pilkada dimaksud.<br />
Pada 2016, saat pilkada kembali digelar<br />
di Pelalawan, Harris –bersama pasangannya,<br />
Zardewan—juga dinyatakan<br />
terpilih.<br />
Memiliki catatan sejarah berpolitik<br />
yang melesat begitu cepat, salah satu<br />
kuncinya karena Harris merupakan sosok<br />
yang rendah hati, yang memandang dan<br />
memperlakukan semua orang secara<br />
sama. Mulutnya juga tergolong “cekatan”<br />
bertegur sapa dengan siapa saja, di<br />
mana saja, dan dalam kondisi apa saja;<br />
yang membuat sosok yang satu ini sulit<br />
dilupakan oleh orang yang pernah mengenalnya.<br />
Harris juga memiliki pandangan<br />
bahwa kemajuan Pelalawan tidak hanya<br />
tergantung pada satu golongan tertentu<br />
saja, melainkan pada semua elemen<br />
masyarakat. Pandangan ini pula yang<br />
kemudian memunculkan sikap pada diri<br />
Harris untuk merangkul semua kalangan<br />
yang ada di daerah itu. “Siapa pun warga<br />
Pelalawan, dari manapun asalnya, merupakan<br />
modal berharga untuk memajukan<br />
daerah ini,” katanya.<br />
Apakah kecemerlangan berkarier di<br />
dunia politik praktis yang pernah dirasakan<br />
Harris selama ini akan terbukti<br />
manakala –kalau Allah SWT mengizinkan—Harris<br />
berhasil maju di ajang Pilgub<br />
Riau <strong>2018</strong>, untuk kemudian memenangi<br />
secara gemilang pesta demokrasi<br />
tingkat provinsi yang bergengsi itu?<br />
Biarlah perjalanan waktu yang akan<br />
menjawab pertanyaan ini. (ee)<br />
Wabup Khairizal Minta<br />
Anak Muda Terhindar<br />
dari Narkoba<br />
“Gerakan Pramuka yang<br />
mampu menjadi garda<br />
terdepan sekaligus pelopor<br />
antiminuman keras, narkoba<br />
bagi generasi muda<br />
khususnya di wilayah<br />
Indragiri Hulu, karena<br />
diyakini mampu meminimalisir<br />
terjadinya tindakan<br />
kriminalitas ditengah<br />
masyarakat.”<br />
WABUP (Wakil Bupati) Inhu<br />
(Indragiri Hulu) H. Khairizal<br />
SE M.Si. mengingatkan<br />
kepada semua masyarakat di daerah<br />
ini, terutama kalangan generasi<br />
muda, untuk terlepas dari pengaruh<br />
narkoba (narkotika dan obat-obat<br />
berbahaya lainnya). “Saya tegaskan<br />
generasi muda harus lepas pengaruh<br />
narkoba, organisasi harus membantu<br />
mensosialisasikannya,” sebutnya.<br />
Dikatakan, Pemkab Inhu memberikan<br />
dukungan terealisasinya<br />
berbagai program positif dibidang<br />
kepramukaan khususnya membantu<br />
pelopor anti narkotika. “Saya bangga<br />
dan memberikan apresiasi gerakan<br />
anti kriminalitas dan narkotika,”<br />
kata Wakil Bupati Indragiri Hulu<br />
Khairizal di Rengat, Jumat.<br />
Wakil Bupati mengatakan, gerakan<br />
Pramuka yang mampu menjadi<br />
garda terdepan sekaligus pelopor antiminuman<br />
keras, narkoba bagi generasi<br />
muda khususnya di wilayah Indragiri<br />
Hulu, karena diyakini mampu<br />
meminimalisir terjadinya tindakan<br />
kriminalitas ditengah masyarakat.<br />
Khairizal saat membuka pelaksanaan<br />
lomba tingkat III kwartir<br />
cabang Gerakan Pramuka Indragiri<br />
tahun 2016 yang dipusatkan di Bumi<br />
Perkemahan Wisata Danau Raja Rengat<br />
juga menyebutkan bahwa pendidikan<br />
bagi generasi mudah sangatlah<br />
penting sehingga bisa membedakan<br />
baik buruk setiap kegiatan.<br />
Menurut Wakil Bupati (Wabup),<br />
sebagai organisasi pendidikan yang<br />
bersifat nonformal gerakan pramuka<br />
juga diharapkan mampu memberikan<br />
pengaruh positif baik dalam lingkungan<br />
keluarga, sekolah maupun<br />
lingkungan masyarakat. “Anggota<br />
pramuka diharapkan dapat menjaga<br />
keluarga dari berbagai pengaruh halhal<br />
yang negatif,” pintanya.<br />
Pada kesempatan itu, Wabup juga<br />
minta kepada seluruh anggota pramuka,<br />
agar dapat memegang teguh<br />
nilai - nilai kepramukaan, sebab merupakan<br />
janji yang telah diikrarkan<br />
oleh setiap anggota pramuka.<br />
Wabup Khairizal berpesan kepada<br />
seluruh peserta dapat menjunjung<br />
tinggi nilai-nilai persaudaraan antar<br />
setiap anggota pramuka, lomba tingkat<br />
III kwartir cabang gerakan Pramuka<br />
Indragiri tahun 2016 diawali<br />
dengan pelaksanaan upacara yang<br />
diikuti oleh ratusan peserta serta<br />
para pendamping. “Tercatat, sebanyak<br />
200 peserta dari 14 kwartir ranting<br />
yang ada di seluruh kecamatan di<br />
Inhu ikut ambil bagian dalam gelaran<br />
lomba tersebut,” ujarnya. (ee/ant)<br />
26<br />
27
PEMERINTAH KABUPATEN<br />
INDRAGIRI HILIR<br />
‘’Alhamdulillah, saat ini kita telah<br />
mampu memenuhi kebutuhan infrastruktur<br />
jalan masyarakat. Dengan<br />
adanya penimbunan ini, akses<br />
masyarakat menjadi semakin terbuka.<br />
Ini adalah sebuab kemajuan<br />
bagi masyarakat yang mendapatkan<br />
‘kue’ pembangunan.”<br />
RUAS jalan Sungai Piring - Teluk<br />
Pinang yang belum mendapatkan<br />
perbaikan sepanjang<br />
5 KM di Parit 17, Kelurahan Teluk<br />
Pinang, Kecamatan Gaung Anak Serka<br />
(GAS), tahun 2017 ini mendapatkan<br />
perbaikan dari Pemerintah Kabupaten<br />
(Pemkab) Indragiri Hilir (Inhil)<br />
melalui Dana Alokasi Khusus (DAK)<br />
sebagai wujud komitmen penuntasan<br />
pembangunan infrastruktur jalan.<br />
Bupati Inhil, HM Wardan mengatakan,<br />
penimbunan terhadap ruas<br />
jalan tersebut, bertujuan untuk mempermudah<br />
akses menuju Ibu Kota Kecamatan<br />
GAS, yakni Kelurahan Teluk<br />
Pinang. Meski sebagian besar ruas jalan<br />
telah memperoleh pembangunan<br />
berupa rigid pavement, namun ada<br />
Bupati Wardan Minta<br />
Rekanan Perhatikan<br />
Kualitas Pekerjaan<br />
sedikit dari ruas jalan itu yang belum<br />
tersentuh perbaikan.<br />
‘’Alhamdulillah, saat ini kita telah<br />
mampu memenuhi kebutuhan<br />
infrastruktur jalan masyarakat. Dengan<br />
adanya penimbunan ini, akses<br />
masyarakat menjadi semakin terbuka.<br />
Ini adalah sebuab kemajuan bagi<br />
masyarakat yang mendapatkan ‘kue’<br />
pembangunan,’’ kata Bupati, Jum’at<br />
(1/12/2017).<br />
Bupati berharap, pembangunan<br />
jalan, khususnya ruas jalan parit 17,<br />
Kelurahan Teluk Pinang yang telah<br />
diperbaiki tersebut , seyogya nya dapat<br />
dijaga dengan baik oleh masyarakat.<br />
Sebab, upaya untuk memperoleh<br />
dana pembangunan tersebut<br />
bukanlah suatu hal yang mudah.<br />
‘’Kepada pihak rekanan, juga diharapkan<br />
untuk menyelesaikan penimbunan<br />
ini dengan tepat waktu dan<br />
tetap berfokus pada kualitas bukan<br />
hanya sekadar siap, tapi tak berapa<br />
lama ruas jalan tersebut kembali mengalami<br />
kerusakan. Ini, tentu bukan<br />
yang kita inginkan,’’ imbau Bupati.<br />
Pekerjaan yang menggunakan<br />
Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan<br />
pagu Rp. 26.556.412.000 dengan kontrak<br />
awal Rp. 24.660.552.324, Namun<br />
karena ada PMK 112/2017 terjadi perubahan,<br />
sehingga kontrak yang ada<br />
diadendum untuk penanganan 1,5<br />
km menjadi sebesar Rp. 7.651.000.000<br />
penimbunan dan lapis beton.<br />
Kepala Dinas Pekerjaan Umum<br />
dan Penataan Ruang Kabupaten Inhil,<br />
Illyanto mengungkapkan, berdasarkan<br />
addendum yang ada, telah<br />
berjalan berjalan capaian kurang lebih<br />
75 persen.<br />
‘’Dari hasil evaluasi sementara<br />
tim kelapangan, saat ini sudah terlihat<br />
progres yang cukup signikan, lebih<br />
dari 1.1 KM atau sekitar 75 persen,’’<br />
ungkap Illyanto.<br />
Dengan begitu, dikatakan Illyanto,<br />
dalam waktu dekat pekerjaan<br />
jalan sepanjang 1.5 KM dapat diselesaikan<br />
dalam waktu yang telah<br />
ditetapkan dalam kontrak bersama<br />
rekanan.<br />
‘’Kita yakin menjelang akhir<br />
tahun 2017 ini pekerjaan pisik 1.5<br />
KM tersebut dapat diselesaikan 100<br />
persen,’’ tukas Illyanto seraya mengatakan,<br />
pihak rekanan yang melaksanakan<br />
pekerjaan tersebut ialah PT.<br />
Gunung Guntur. (ee/hrc)<br />
Kemenkes RI Ganjar Bupati<br />
Wardan dengan Penghargaan<br />
“ADA sekitar 50 ribu orang<br />
yang mengalami pasung di Indonesia.<br />
Untuk di Inhil, saat ini memang<br />
terjadi penurunan orang bebas<br />
pasung yang sangat signikan.<br />
Jika pada 2014 lalu tercatat ada 165<br />
orang yang dipasung, saat ini hanya<br />
tinggal 13 orang saja.”<br />
Kepala Diskes (Dinas Kesehatan)<br />
Kabupaten Inhil (Indragiri<br />
Hilir) Zainal Arin menginformasikan,<br />
Bupati Inhil Drs. HM ardan MP<br />
dinobatkan sebagai individu yang<br />
berjasa terhadap pembangunan<br />
kesehatan yang dibuktikan dengan<br />
pemberian penghargaan oleh Kementerian<br />
Kesehatan (Kemenkes)<br />
Republik Indonesia (RI) di Jalan<br />
Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis<br />
(9/11/2017).<br />
Selain Bupati Kabupaten Lamongan,<br />
Jawa Timur, H Fadeli, Bupati<br />
Kabupaten Inhil, HM Wardan<br />
menjadi salah satu Kepala Daerah<br />
dari 512 Kepala Daerah se - Indonesia<br />
yang menerima penghargaan<br />
atas komitmennya dalam penggalakan<br />
program Indonesia Bebas<br />
Pasung.<br />
Penghargaan yang diserahkan<br />
Kementerian Kesehatan RI kepada<br />
Bupati Inhil, HM Wardan tersebut<br />
diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan<br />
Inhil, Zainal Abidin yang mewakili<br />
Bupati pada saat pelaksanaan<br />
kegiatan Pameran Pembangunan<br />
INFOTORIAL PEMKAB INHIL<br />
Kesehatan dan Produksi Alat Kesehatan<br />
Dalam Negeri bersempena<br />
dengan peringatan Hari Kesehatan<br />
Nasional Ke - 53 tahun 2017.<br />
Zainal Arin menyebutkan,<br />
pemberian penghargaan oleh Kemenkes<br />
RI tersebut didasarkan<br />
pada penilaian terhadap keseriusan<br />
Bupati Inhil, HM Wardan dalam<br />
mendukung jalannya program Indonesia<br />
Bebas Pasung. Pencanangan<br />
Program tersebut, lanjutnya, dilatarbelakangi<br />
oleh semakin meningkatnya<br />
tindakan pasung di Indonesia.<br />
“Ada sekitar 50 ribu orang yang<br />
mengalami pasung di Indonesia.<br />
Untuk di Inhil, saat ini memang terjadi<br />
penurunan orang bebas pasung<br />
yang sangat signikan. Jika pada<br />
2014 lalu tercatat ada 165 orang yang<br />
dipasung, saat ini hanya tinggal 13<br />
orang saja,” papar Zainal Arin.<br />
Penurunan yang signikan ini<br />
terjadi, dikatakan Zainal Arin,<br />
adalah berkat keseriusan penanganan<br />
yang dilakukan. Bupati Inhil,<br />
HM Wardan melalui instansi terkait<br />
melakukan inventarisasi dan segera<br />
mencarikan solusi atas persoalan<br />
pasung yang ditemui. “Awalnya<br />
kita diperintahkan untuk mendata<br />
jumlah orang yang dipasung. Dari<br />
data inilah kita berangsur-angsur<br />
merujuk satu per satu orang ini agar<br />
dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru,”<br />
jelas Zainal.<br />
Penerapan pola antar - jemput<br />
ke Rumah Sakit Jiwa bagi Orang<br />
Dengan Gangguan Jiwa yang mendapat<br />
tindakan pasung, diungkapkan<br />
Zainal, juga menjadi salah satu<br />
pertimbangan Bupati Inhil, HM<br />
Wardan berhak memperoleh penghargaan<br />
tersebut. “Jika pasien itu sudah<br />
sembuh Dokter yang mengawal<br />
pasien akan langsung menjemput.<br />
Dan yang terpenting, seluruh biaya<br />
mulai dari memeriksa, merujuk ke<br />
Rumah Sakit Jiwa dan menjemput<br />
kembali dikala sehat, ditanggung<br />
oleh APBD Inhil,” pungkas Zainal.<br />
Selain pola antar - jemput ke Rumah<br />
Sakit Jiwa, saat ini, Zainal mengatakan,<br />
Pemerintah Kabupaten<br />
Inhil melalui Dinas Kesehatan juga<br />
telah menyediakan Pos Pelayanan<br />
Terpadu bagi Orang Dengan Gangguan<br />
Jiwa (Posyandu ODGJ) di beberapa<br />
Puskesmas.<br />
Dengan upaya maksimal dan<br />
keseriusan, Zainal mengatakan,<br />
bersempena dengan perayaan Hari<br />
Kesehatan Nasional Ke - 53 tahun<br />
2017 ini, pihaknya akan kembali<br />
merujuk pasien ODGJ ke Rumah<br />
Sakit Jiwa, Pekanbaru. “Dengan<br />
mengirim kembali pasien itu pada<br />
HKN nanti, maka kita tinggal 9<br />
orang saja di seluruh Inhil yang<br />
masih dipasung,” tandas Zainal<br />
Arin. (ee/hrc)<br />
28<br />
29
PEMERINTAH KABUPATEN<br />
KAMPAR<br />
Kembangkan Kepariwisataan,<br />
Kampar Gandeng LPPM Unri<br />
“Sebagai kepala daerah, saya akan siapkan dana yang tim butuhkan<br />
untuk pengembangan pariwisata dan industri ini, saya komit untuk<br />
memberikan yang terbaik bagi masyarakat saya, karena saya tidak<br />
mau kedepannya masyarakat saya tertinggal lagi.”<br />
KABUPATEN Kampar di bawah<br />
kepemimpinan Bupati H. Azis<br />
Zaenal sepertinya tidak setengah-setengah<br />
dalam pengembangan<br />
sektor kepariwisataan. Sejumlah langkah<br />
dan upaya dilakukan untuk menjadikan<br />
kepariwisataan sebagai salah<br />
satu sektor yang menjadi andalan ke<br />
depan.<br />
Belum lama ini Pemkab Kampar<br />
mengundang tim dari Institut Pertanian<br />
Bogor yang diketua oleh Zulfikar<br />
dan studi kelayakan master plan<br />
Kawasan industri Kampar oleh Tim<br />
LPPM UNRI yang diketuai oleh Said<br />
Zul Armaini untuk tujuan dimaksud.<br />
Pada Selasa (21/11/207), tim melakukan<br />
pemaparan di Ruang Rapat Lt 3<br />
Kantor Bupati Kampar, yang juga dihadiri<br />
oleh Sekda Kampar Drs.H. Yusri,<br />
M.Si.<br />
Di hadapan kedua tim, Bupati<br />
Azis Zaenal menegaskan bahwa untuk<br />
meningkatkan perekonomian<br />
masyarakat kabupaten Kampar, semua<br />
pihak mulai dari eksekutif, legislatif<br />
dan masyarakat harus menyamakan<br />
misi agar usaha yang akan kita lakukan<br />
untuk memajukan kabupaten<br />
Kampar baik dari sektor pariwisata<br />
ataupun industri tidak berjalan setengah-setengah<br />
namun bisa berjalan<br />
maksimal sebagaimana yang kita harapkan<br />
bersama.<br />
Bupati Azis mengatakan kepada<br />
tim tersebut bahwa untuk pembangunan<br />
Pariwisata dan industri yang<br />
kami butuhkan tidak hanya teori saja<br />
namun yang paling penting adalah<br />
berikan kepada kami poin terpenting<br />
tentang apa langkah awal yang harus<br />
kami lakukan untuk pengembangan<br />
pariwisata dan industri ini, yang ingin<br />
kami lakukan saat ini adalah tindakan<br />
nyata agar peningkatan perekonomian<br />
masyarakat bisa berjalan dengan cepat<br />
sebagaimana yang kita harapkan<br />
“Sebagai kepala daerah, saya akan<br />
siapkan dana yang tim butuhkan untuk<br />
pengembangan pariwisata dan industri<br />
ini, saya komit untuk memberikan yang<br />
terbaik bagi masyarakat saya, karena<br />
saya tidak mau kedepannya masyarakat<br />
saya tertinggal lagi,” tandas mantan<br />
anggota DPRD Provinsi Riau itu.<br />
Azis juga menambahkan, kunci<br />
pariwisata dan indutri adalah sumber<br />
daya manusia dan sumber daya<br />
alamnya, untuk itu kepada tim, berikan<br />
kepada kami kongkritnya saja,<br />
aplikasi apa yang harus kami lakukan<br />
untuk pengembangan pariwisata dan<br />
industri tersebut, apa market yang<br />
harus kita buat, harus bagus dan tidak<br />
membosankan agar nantinya yang kita<br />
inginkan dapat berjalan sebagaimana<br />
yang kita inginkan.***<br />
INFOTORIAL PEMKAB KAMPAR<br />
APBD Kampar <strong>2018</strong> Disahkan<br />
Lagi, Bupati Azis Minta<br />
OPD Lakukan Rasionalisasi<br />
“KEBIJAKAN melakukan langkah rasionalisasi anggaran pada setiap<br />
OPD bisa dilakukan dengan cara rasionalisasi kegiatan yang belum prioritas<br />
pada tahun <strong>2018</strong> dan juga merasionalisasikan kegiatan yang bersifat sik tetap<br />
memperhatikan fungsionalisasi kegiatan tersebut.”<br />
Sama dengan semua desa yang ada di Indonesia, desa-desa di Kabupaten<br />
Kampar sejak beberapa tahun belakangan juga menerima alokasi dana desa setiap<br />
tahun anggaran yang bersumberkan dari APBN. Dasar hukum pengalokasian<br />
dana desa adalah dengan telah disahkannya UU (undang-undang) Desa.<br />
Tapi, di mata Bupati Kampar Azis Zaenal, kendati semua desa di Kampar<br />
menerima kucuran dana desa, jika dibandingkan dengan dana transfer<br />
dari DBH migas (dana bagi hasil minyak dan gas bumi) yang diterima selama<br />
ini, tetap saja terjadi kekurangan menyusul dipangkasnya DBH migas untuk<br />
daerah-daerah penghail migas --termasuk Kampar-- akibat merosotnya harga<br />
minyak bumi di pasaran.<br />
Menghadapi kondisi demikian, Bupati Azi kembali memerintahkan para<br />
Kepala OPD (organisasi perangkat daerah) di lingkup Pemkab Kampar untuk<br />
melakukan langkah-langkah rasionalisasi, dimaksudkan anggaran daerah<br />
yang semakin mengecil bisa tepat guna dan tepat sasaran.<br />
Mantan anggota DPRD Provinsi dari Fraksi PPP (Partai Persatuan Pembangunan)<br />
tersebut mengatakan hal itu dalam sidang paripurna DPRD Kampar<br />
dengan agenda pengesahan APBD Kampar <strong>2018</strong> di Ruang Rapat DPRD<br />
Kabupaten Kampar, Selasa (7/11/2017). Sidang itu sendiri dihadiri sejumlah<br />
anggota Forkopimda dan sejumlah kepala OPD di lingkup Pemkab Kampar.<br />
Dikatakan Bupati Azis, kebijakan melakukan langkah rasionalisasi anggaran<br />
pada setiap OPD bisa dilakukan dengan cara rasionalisasi kegiatan yang<br />
belum prioritas pada tahun <strong>2018</strong> dan juga merasionalisasikan kegiatan yang<br />
bersifat sik tetap memperhatikan fungsionalisasi kegiatan tersebut.<br />
“Dengan telah ditetapkannya persetujuan bersama terhadap rancangan<br />
peraturan daerah tentang APBD tahun <strong>2018</strong> ini, kami meminta kepada TAPD<br />
untuk segera melakukan penyesuaian terhadap hal-hal yang telah disepakati<br />
bersama, lanjutkan tahapan penyusunan APBD ini ke tahapan selanjutnya<br />
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,’’ kata mantan<br />
calon anggota DPR RI dari Dapil Riau itu. (ee/rac)<br />
30<br />
31
PEMERINTAH KOTA<br />
DUMAI<br />
INFOTORIAL PEMKO DUMAI<br />
Penanaman 500 Bibit Mangrove<br />
Penanaman Mangrove<br />
Dapat Menahan Gelimbang<br />
WALIKOTA Dumai Zulkii AS<br />
mengatakan bahwa di APBD<br />
Dumai tahun anggaran <strong>2018</strong><br />
target penerimaan mengalami penurunan<br />
sebesar 7,08 persen. Sebab, kalau di APBD<br />
2017 target penerimaan dipatok pada angka<br />
Rp.1.146.311.672.688,55, sementara<br />
pada APBD <strong>2018</strong> digariskan pada besaran<br />
Rp81.131.857.079,55.<br />
“Sementara yang diusulkan dalam<br />
rancangan perda tentang APBD Dumai<br />
tahun anggaran <strong>2018</strong> dengan komposisi<br />
pendapatan daerah pada rancangan tentang<br />
APBD tahun anggaran <strong>2018</strong> ditargetkan<br />
sebesar Rp.1.065.179.815.609.00,”<br />
kata Walikota Zulkii AS di depan sidang<br />
paripurna DPRD Kota Dumai dengan<br />
agenda pengesahan APBD Dumai tahun<br />
anggaran <strong>2018</strong> yang dilaksanakan di gedung<br />
dewan, Jumat (24/11/2017).<br />
APBD <strong>2018</strong> itu disahkan setelah sebelumnya<br />
melalui berbagai tahapan.Pengesahan<br />
APBD Dumai ditandai dengan<br />
penandatanganan berkas persetujuan oleh<br />
ketua DPRD Kota Dumai dengan Walikota<br />
Dumai dihadapan anggota DPRD<br />
Dumai yang hadir, unsur Forum Komu-<br />
Pengesahan APBD <strong>2018</strong><br />
Target Pendapatan Dumai<br />
Turun Sebanyak 7,08 %<br />
“Kepada pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan<br />
pemerintahan Kota Dumai agar seacara amanah dan profesional dapat<br />
melaksanakan seluruh program dan kegiatan pada tahun anggaran<br />
<strong>2018</strong> dengan sebaik-baiknya.”<br />
nikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda)<br />
Kota Dumai, kepala Organisasi Perangkat<br />
Daerah (OPD) dan tamu undangan, Jumat<br />
(24/11) kemarin.<br />
Dimana dari hasil rapat paripurna<br />
tersebut, disetujui APBD Kota Dumai<br />
tahun <strong>2018</strong> sebesar Rp 1.065.179.815.609<br />
yang nantinya akan digunakan untuk belanja<br />
langsung dan belanja tidak langsung.<br />
Pembahasan yang telah dilakukan<br />
oleh badan anggaran DPRD Dumai bersama<br />
TAPD Pemko Dumai telah menitik<br />
beratkan pada kesesuaian antar kebijakan<br />
umum anggaran serta prioritas dan platfon<br />
anggaran.<br />
Sementara yang diusulkan dalam rancangan<br />
perda tentang APBD Dumai tahun<br />
anggaran <strong>2018</strong> dengan komposisi pendapatan<br />
daerah pada rancangan tentang<br />
APBD tahun anggaran <strong>2018</strong> ditargetkan<br />
sebesar Rp.1.065.179.815.609.00.<br />
Walikota Dumai H. Zulkii As pada<br />
sambutannya mengucapkan terimakasih<br />
dan permohonan maaf dengan setulus hati<br />
kepada DPRD kota Dumai serta mendoakan<br />
semoga kerja keras dan amal ibadah<br />
dalam mengemban amanah masyarakat<br />
Kota Dumai. “Kepada pimpinan Organisasi<br />
Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan<br />
pemerintahan Kota Dumai agar<br />
seacara amanah dan profesional dapat<br />
melaksanakan seluruh program dan kegiatan<br />
pada tahun anggaran <strong>2018</strong> dengan<br />
sebaik-baiknya,” kata orang nomor satu di<br />
Kota Dumai itu.<br />
Sementara itu pada Rancangan Peraturan<br />
Daerah (Ranperda) APBD tahun<br />
Anggaran <strong>2018</strong> kota Dumai yakni pendapatan<br />
daerah tahun anggaran <strong>2018</strong><br />
sebesar Rp1.065.179.815.609 yang terdiri<br />
atas pendapatan asli daerah pada tahun<br />
anggaran <strong>2018</strong> sebesar Rp245.309.400.186<br />
yang meliputi pendapatan pajak daerah<br />
sebesar Rp117.586.537.699, hasil retribusi<br />
daerah Rp38.033.028.000, hasil pengelolaan<br />
kekayaan daerah yang dipisahkan<br />
Rp6.705.426.187, lain-lain pendapatan daerah<br />
yang sah Rp83.014.408.300.<br />
Untuk belanja daerah pada rancangan<br />
APBD tahun <strong>2018</strong> sebesar yakni sebesar<br />
Rp1.065.179.815.609 yang terdiri dari<br />
belanja tidak langsung pada tahun <strong>2018</strong><br />
Rp.505.070.227.369 untuk belanja pegawai,<br />
belanja hibah, belanja bantuan keuangan<br />
provinsi dan belanja tidak terduga. Sementara<br />
untuk belanja langsung pada<br />
tahun <strong>2018</strong> sebeaar Rp560.109.588.240<br />
dengan rincian belanja pegawai, belanja<br />
barang dan jasa serta belanja modal. (ee/<br />
rgc)<br />
“KITA akan buat program baru<br />
untuk masyarakat tempatan agar lahir<br />
generasi yang baik dan bertanggungjawab.<br />
Penanaman pohon mangrove<br />
ini dapat menahan gempuran<br />
gelombang air laut serta menjaga<br />
daerah dari abrasi pantai.”<br />
Walikota Dumai Drs. H. Zulki-<br />
i AS mengatakan terimakasih dan<br />
apresiai yang sebesar-besarnya bagi<br />
pihak yang menunjukkan kepedulian<br />
untuk melestarikan lingkungan<br />
hidup. “Karena pada zaman sekarang<br />
lebih banyak yang memotong daripada<br />
menanam. Makanya dengan<br />
adanya penanaman ini memberikan<br />
nilai positif bagi masyarakat.”<br />
Demikian dikatakan wako<br />
Zulkii AS yang bersama Pangkalan<br />
Angkatan Laut (Lanal) Dumai dan<br />
masyarakat Kelurahan Datuk Laksamana,<br />
Kecamatan Dumai Kota melaksanakan<br />
penanaman 500 bibit magrove<br />
di sekitar kawasan pemukiman<br />
warga Kelurahan Datuk Laksamana.<br />
Kaena banyaknya pohon, menurut<br />
Wako, lingkungan menjadi indah<br />
dan udara bersih. “Jadi, kegiatan ini<br />
diharapkan tidak berakhir sampai<br />
di sini saja tetapi terus berkelanjutan<br />
dengan menjaga kelestariannya,”<br />
ujarnya. Selain untuk memperindah<br />
lingkungan keberadaan pohon ini<br />
akan menjadi sumber oksigen untuk<br />
kebutuhan manusia dan menyerap<br />
segala racun sebagaimana fungsinya.<br />
“Kita juga menghimbau kepada<br />
maayarakat untuk menyempatkan<br />
waktu menanam pohon minimal satu<br />
rumah satu pohon,” himbaunya.<br />
Selain bertujuan untuk menahan<br />
abrasi air laut dan memanfaatkan<br />
tanaman sebagai sumber oksigen,<br />
penanaman magrove ini juga dilakukan<br />
untuk menyukseskan program<br />
pemerintah Kota Dumai yang berencana<br />
menjadikan kawasan ini sebagai<br />
kawasan kampung wisata bahari<br />
Kota Dumai.<br />
Diharapkan dengan keberadaan<br />
kampung wisata kali ini akan menjadikan<br />
keberadaan Kelurahan Datuk<br />
Laksamana sebagai kampung dalam<br />
sebagai lokasi peredaran narkoba<br />
akan menghilang dengan program<br />
yang dilakukan ini. Penanaman pohon<br />
magrove ini dilaksanakan sekaligus<br />
dalam rangka peringatan hari<br />
Armada tahun 2017.<br />
Sememtara itu Danlanal Dumai<br />
Kolonel Laut (E) Yose Aldino<br />
menjelaskan kedepan Lanal Dumai<br />
mengaku terkesima melihat kondisi<br />
kampung wisata, dan untuk kedepan<br />
bersama-sama pemerintah dan unsur<br />
TNI dan Polri membuat program<br />
wisata.<br />
Menurutnya, Ini dilakukan karena<br />
merasa bertanggungjawab sebab<br />
lingkungan ini berada di daerah Lanal<br />
Dumai. Penanaman mangrove ini<br />
merupakan langkah awal sumbangsih<br />
Lanal pada masyarakat sekitar.<br />
Dengan kegiatan ini diharapkan imej<br />
negatif kawasan ini dapat dimeminimalisir.<br />
“Kita akan buat program<br />
baru untuk masyarakat tempatan<br />
agar lahir generasi yang baik dan bertanggungjawab.<br />
Penanaman pohon<br />
mangrove ini dapat menahan gempuran<br />
gelombang air laut serta menjaga<br />
daerah dari abrasi pantai. Ini juga bisa<br />
menjadi tempat pemijahan berbagai<br />
jenis ikan, binatang laut dan tumbuhan<br />
lainnya, jika tanaman mangrove<br />
kelak tumbuh besar,” ujarnya. (ee/<br />
rhc)<br />
32<br />
33
PEMERINTAH KABUPATEN<br />
KUANTAN SINGINGI<br />
INFOTORIAL PEMKAB KUANSING<br />
Bupati Mursini Minta<br />
ASN Bekerja Tenang<br />
“Kita tengok dulu ya, mana yang lebih baik, nanti berpengaruh pada kegiatan kita. Biarkan<br />
ASN kita bekerja dengan tenang dan bisa tenang bekerja sehingga kinerjanya pada<br />
tahun ini menjadi lebih baik.”<br />
SALAH satu faktor yang sering<br />
mempengaruhi kinerja<br />
ASN (aparatur sipil negera),<br />
terutama untuk level pejabat,<br />
adalah isu akan terjadinya mutasi<br />
jabatan. Bupati Kuansing<br />
(Kuantan Singingi) H. Mursini<br />
tidak menginginkan hal demikian<br />
terjadi di jajaran yang ia<br />
pimpin.<br />
Makanya, ia meminta para<br />
ASN di lingkup Pemkab Kuansing,<br />
terutama para<br />
Kepala OPD agar tetap<br />
fokus dengan bidang<br />
tugas yang<br />
menjadi kompetensinya<br />
dan<br />
tidak terpengaruh<br />
oleh<br />
isu-isu yang<br />
beredar di luaran, yang belum pasti kebenarannya.<br />
Saat ditanya alasan kenapa pelantikan<br />
pejabat yang direncanakan akan<br />
digelar pada Oktober lalu batal digelar,<br />
disampaikan Bupati Mursini bahwa ada<br />
beberapa pertimbangan salah satunya<br />
karena saat ini kegiatan tengah berjalan<br />
dan sudah mendekati akhir tahun.<br />
Dikatakan, seandainya tetap dilakukan<br />
tentunya akan ada pengaruhnya<br />
terhadap kegiatan yang tengah berjalan.<br />
Saat ditanya apakah pelantikan pejabat<br />
yang telah tuntas asessment akan digelar<br />
jelang habis akhir tahun ini,”Kita tengok<br />
dulu ya, mana yang lebih baik, nanti<br />
berpengaruh pada kegiatan kita,” katanya.<br />
“Biarkan ASN kita bekerja dengan<br />
tenang dan bisa tenang bekerja sehingga<br />
kinerjanya pada tahun ini menjadi lebih<br />
baik,” harapnya. (ee/hrc)<br />
“SEMUA itu diperolah atas kerja<br />
keras Bunda PAUD baik pada tingkat<br />
desa, kecamatan maupun kabupaten serta<br />
semua unsur yang terkait.”<br />
Bupati Kuansing (Kuantan Singingi)<br />
H. Mursini meraih anugerah sebagai<br />
terbaik III kepala daerah peduli Pendidikam<br />
Anak Usia Dini (PAUD). Selain<br />
bupati, Ny Emi Satri Mursini yang tak<br />
lain adalah istri Mursini juga menerima<br />
anugerah sebagai terbaik IV Bunda<br />
PAUD se-Provinsi Riau, sedangkan Camat<br />
Kuantan Hilir Seberang Akhyan<br />
Armos, berhasil keluar sebagai terbaik<br />
1 kepeduliannya pada program PAUD di<br />
daerahnya.<br />
“Penghargaan yang diterima akan<br />
memberikan motivasi dalam pengelolaan<br />
peningkatan sumber daya manuasi anak<br />
usia pra sekolah,” ujar Kepala Bagian<br />
Humas dan Protokoler Sekretarias Kuantan<br />
Singingi Muradi di Teluk Kuantan,<br />
Jumat. Ia mengatakan, anugerah diserahkan<br />
pada acara puncak gebyar PAUD<br />
tingkat Provinsi Riau, Kamis (2/11) di<br />
salah satu hotel di Pekanbaru, oleh Gubernur<br />
Riau Arsyadjuliandi Rachman<br />
yang diterima langsung oleh Pelaksana<br />
tugas (Plt) Sekda Kuansing Muharlius<br />
mewakili Bupati.<br />
Acara ini dihadiri oleh Gubernur<br />
Riau Arsadjuliandi Rachman dan Bunda<br />
PAUD Provinai Sisilita Djuliandi Rachman<br />
serta para bupati dan Bunda PAUD<br />
Bupati Kuansing dan Istri<br />
Sama-sama Terima Penghargaan<br />
kabupaten dan kota se-Provinsi Riau.<br />
Bunda PAUD Kuansing Emi Satri<br />
Mursini selepas menerima penghargaan<br />
menyampaikan ucapan terimakasihnya<br />
atas semua penghargaan. “Semua itu<br />
diperolah atas kerja keras Bunda PAUD<br />
baik pada tingkat desa, kecamatan maupun<br />
kabupaten serta semua unsur yang<br />
terkait,” ujarnya.<br />
PAUD di Kuansing sudah menunjukan<br />
ada banyak perubahan dan perbaikan,<br />
namun demikian setiap tahun<br />
mesti ada kesuksesan yang dicapai, setelah<br />
penghargaan diterima kedepanakan<br />
memberikan semangat baru bagi semua<br />
pihak. “Saya berharap kinerja dan prestasi<br />
PAUD akan semakin tinggi,” ujarnya.<br />
Wati (45) salah satu guru PAUD<br />
mengatakan, kepedulian pemerintah<br />
terhadap pengelola PAUD cukup baik di<br />
Kuansing, bahkan jumlah sekolah anak<br />
usia dini semakin meningkat. “Kami juga<br />
bangga atas prestasi yang diterima Bupati,”<br />
ujarnya. (ee/ant)<br />
34<br />
35
PEMERINTAH KABUPATEN<br />
PELALAWAN<br />
ADVERTORIAL PEMKAB PELALAWAN<br />
Menuju Pelayanan Publik<br />
yang Cepat, Efektif dan Esien<br />
Di bawah kepemimpinan Bupati HM Harris, yang sedang menjalani periode kedua masa<br />
jabatannya sebagai Bupati, dengan didampingi Wakil Bupati Zardewan, Kabupaten Pelalawan<br />
terus berbenah menuju sebuah daerah otonom terkemuka dan diperhitungkan di lingkup<br />
wilayah administratif Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Riau.<br />
BELAKANGAN ini, Pemkab<br />
Pelalawan terus berbenah dalam<br />
melakukan peningkatan pelayanan<br />
publik, salah satunya dengan menjadikan<br />
teknologi informasi sebagai basis perwujudan<br />
pelayanan publik yang cepat, efektif<br />
dan esien. Untuk itu secara berkelanjutan,<br />
Pemkab menggelar bimbingan teknis<br />
(Bimtek) penyusunan Masterplan Pelalawan<br />
Smart City ke IV bagi aparatur pemerintahan<br />
yang diwaliki oleh Dewan dan<br />
Tim Pelaksana Smart City yang terdiri dari<br />
Kepala OPD, Camat, BPJS Kesehatan dan<br />
pihak Perusahaan Swasta seperti BRI serta<br />
rumah sakit.<br />
Bimtek yang dilaksanakan selama dua<br />
hari tersebut berlangsung dari tanggal 30<br />
s/d 31 Oktober 2017, ditutup secara langsung<br />
oleh Bupati Pelalawan HM Harris<br />
Pelalawan Terus Berbenah<br />
bertempat di aula Bappeda Lantai II Pangkalan<br />
Kerinci, Selasa (31/10/2017).<br />
Saat memberikan sambutan Bupati<br />
Pelalawan HM Harris mengatakan bahwa<br />
Pemkab Pelalawan berkomitmen memberikan<br />
pelayanan yang berkualitas, cepat<br />
dan esien kepada masyarakat dengan pemanfaatan<br />
teknologi informasi dan komunikasi<br />
(TIK). Ia mengucapkan berterima<br />
kasih kepada pembimbing yang sudah<br />
melakukan pendampingan Bimtek yang<br />
keempat ini, dalam rangka penyusunan<br />
Masterplan Kota Cerdas.<br />
“Dalam era kemajuan teknologi informasi<br />
saat ini, kita jangan sampai ketinggalan<br />
zaman. Kita justru akan manfaatkan<br />
untuk meningkatkan kualitas pelayanan<br />
publik. Aplikasi online memang sudah<br />
mulai diterapkan di Kabupaten Pelalawan<br />
dari tahun sebelumnya, tapi belum dapat<br />
dikatakan smart. Apalagi ditahun 2016<br />
Kepemimpinan kami membawa visi yakni<br />
inovasi menuju Pelalawan emas, dengan<br />
mengejar ketertinggalan saat ditahun 2011.<br />
Kegiatan Bimtek ini dilakukan, untuk<br />
menunjang Program Pemerintah Nasional<br />
untuk bersaing secara global menuju Indonesia<br />
emas 2045,” terangnya.<br />
Sementara itu, perwakilan Kemenkominfo<br />
Republik Indonesia Kepala Program<br />
Pemilu Elektronik BPPT RI Andrari<br />
Grahitandaru menambahkan bahwa wacana<br />
penerapan Smart City yang dicanangkan<br />
Pemerintah Pusat yang diterapakan<br />
oleh setiap daerah yang ada di Indonesia,<br />
sudah termasuk Rancangan Pembangunan<br />
Jangka Menengah Nasional (RPJMN),<br />
dimana diwajibkan daerah mewujudkan<br />
Smart City salah satunya di Kabupaten<br />
Pelalawan.<br />
Bimbingan teknis ke IV ini yang digelar,<br />
untuk merumuskan dalam dokumen<br />
dengan menghasilkan Masterplan perancangan<br />
kota cerdas. Target penyusunan<br />
Masterplan Smart City dikatakan berhasil<br />
dan baik serta dapat dikatakan Kabupaten<br />
Pelalawan dapat mengikuti dan patuh<br />
dalam mengikuti perkembangan teknologi<br />
informasi.<br />
“Dengan serius Kabupaten Pelalawan<br />
menjalan program Nawacita Presiden Republik<br />
Indonesia Ir Joko Widodo, dijadwalkan<br />
tanggal 15 November mendatang<br />
Bupati HM Harris akan diundang untuk<br />
menampilkan presentasi Quick Win Smart<br />
City yakni pelayanan perizinan dan pelayanan<br />
kesehatan. Disamping itu juga perubahan<br />
Birokrasi internal pemerintahan<br />
dimana perubahan inovasi dan teknologi<br />
informasi agar menghasilkan masyarakat<br />
yang aman, sehat, nyaman dan makmur.<br />
Kedepan nantinya sistem ini kan menghasilkan<br />
pelayanan pemerintahan yang<br />
Akuntable dan transparan,” tutupnya.<br />
Hadir dalam kesempatan tersebut<br />
Kepala Program Pemilu Elektronik BPPT<br />
RI Andrari Grahitandaru yang juga pembimbing<br />
penyusunan Masterplant Smart<br />
City Pelalawan, Wakil Komisi I DPRD<br />
Pelalawan H Abdullah, Asisten Bidang<br />
Pembangunan Atmonadi, Kadiskominfo<br />
Pelalawan H Fakhrizal, Para Kepala OPD<br />
yang juga merupakan Dewan Smart City<br />
Pelalawan, Para Camat, Kepala Cabang<br />
BRI Pangkalan Kerinci, Perwakilan Kemenkominfo<br />
Jusuf A Simatupang dan Heri<br />
Sutrisno, para ASN peserta Bimtek , rekan<br />
pers, media online serta cetak.<br />
Sebagai tambahan infotmasi, Kabupaten<br />
Pelalawan menjadi salah satu dari<br />
25 kota/kabupaten masuk dalam program<br />
Gerakan Menuju 100 kota pintar (Smart<br />
City) dari Kementerian Komunikasi dan<br />
Informasi (Kemenkominfo) RI. Bupati<br />
Pelalawan HM Harris hadir kegiatan Indonesia<br />
Smart City Summit 2017, menandatangani<br />
Memory of Undertanding (MoU)<br />
dalam kesepahaman tentang Program<br />
Smart City tersebut, di Makassar, beberapa<br />
waktu lalu.<br />
Setelah penandatangan MoU, Bupati<br />
Harris, didampingi Kepala Bappeda Kabupaten<br />
Pelalawan Ir M Syahrul Syarif mengungkapkan<br />
rasa syukurnya atas masuknya<br />
kabupaten Pelalawan dalam Program<br />
Gerakan Menuju 100 Smart City di tahun<br />
ini. ‘’Penandatanganan ini merupakan<br />
langkah baik dalam memaksimalkan dan<br />
mengintensifkan. Dalam upaya Pemerintah<br />
daerah Pelalawan. Untuk mewujudkan<br />
pelayanan pemerintahan yang baik dan pelayanan<br />
pembangunan serta mewujudkan<br />
kehidupan masyarakat yang lebih smart,”<br />
ujarnya.<br />
Apalagi Gerakan Smart City ini sudah<br />
tertuang pada RPJMD kabupaten Pelalawan<br />
tahun 2016-2021, yakni pada Program<br />
Pelalawan Cerdas, Pelalawan Inovatif dan<br />
peningkatan Birokrasi dan Otonomi Desa.<br />
Maka dengan menikatkan sumber daya<br />
alam yang banyak didukung pelayanan<br />
pemerintaah lebih cepat dan pembangunan<br />
segala bidang, di dalam mengimplementasikan<br />
Smart City di kota Seiya<br />
Sekata tersebut. “Kalau ini kita laksanakan<br />
dengan baik, maka kabupaten Pelalawan<br />
menuju Smart City akan tercapai yakni<br />
mewujudkan pelayanan Pemerintah dan<br />
Pembangunan yang smart. Setelah kita<br />
masuk dalam pencanangan dari 25 daerah<br />
se-Indonesia,” tuturnya.<br />
Sementara Gerakan Smart City ini merupakan<br />
program dari Kementerian Kominfo<br />
yang berintegrasi dengan Kemenpan,<br />
Kemendagri, Kemenpu, APEKSI. Untuk<br />
mewudukan itu, melalui Dinas Komunikasi<br />
dan Informatika, Pemerintah Daerah<br />
Kabupaten Pelalawan telah mengikuti assessment<br />
di awal Mei lalu.<br />
Maka kabupaten Pelalawan dianggap<br />
layak menjadi salah satu Daerah dari 25<br />
Kota/Kabupaten yang masuk Program di<br />
tahun 2017 (dasar surat Kemenkominfo No<br />
265 Kominfo/DJAI/AI.01.05.05/2017 tentang<br />
Penyampaian Hasil Seleksi<br />
Assesment Grakan Menuju<br />
100 Smart City.<br />
Jadi setelah penanda<br />
tangan dikatakan Syahrul,<br />
bahwa Pemda Pelalawan akan<br />
bertindak cepat. Langkah yang<br />
akan dilakukan dalam waktu<br />
dekat adalah penyusunan Masterplan<br />
Pengembangan Smart<br />
City di 25 Kab/Kota Percontohan<br />
yang dibuat berdasarkan<br />
kekuatan, potensi, infrastruktur<br />
dan kondisi eksisting terkait<br />
smart city pada masing-masing<br />
daerah. “Dalam penyusunan<br />
ini Kementerian Kominfo akan<br />
menugaskan tenaga ahli pendamping<br />
dari berbagai unsur<br />
baik kementerian terkait maupun<br />
perusahaan,’’ ungkap<br />
Kepala Bappeda.<br />
Sambutan Menteri Komunikasi<br />
dan Indormatika RI<br />
Rudiantara yang diwakili oleh<br />
Dirjen Aptika Kemenkominfo<br />
Samuel Pangerapan memberikan<br />
motivasi bagi seluruh Daerah untuk<br />
mengimplementasikan Smart City agar<br />
dapat setara dengan negara-negara di<br />
Eropa yang gunakan Smart city, disebut<br />
dalam sambuatannya Inggris dan Perancis.<br />
“Strateginya dengan mengiplementasikan<br />
Smart City, dari 500-an kabupaten/kota,<br />
25 yang terpilih ini harus sukses mengimplementasikan<br />
Smart City hingga 2019 dan<br />
berlanjut pada 100 kabupaten/kota lainnya,”<br />
ujarnya.<br />
Lebih detail lagi, Smart City akan<br />
melayani internal pemerintahan dan<br />
masyarakat dengan fasilitas yang memadai,<br />
Kemenkominfo dan Kemendagri telah<br />
melakukan riset terhadap ruang skal bagi<br />
25 daerah terpilih ini. “Riset kemampuan<br />
SDM daerah yang termasuk salah satu<br />
faktor penentu selanjutnya diikuti kemampuan<br />
jaringan dan infrastruktur termasuk<br />
akses broadband” ungkap Menkemkoninfo<br />
dalam sambutannya.<br />
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika<br />
(Kadiskominfo) kabupaten Pelalawan<br />
Drs Fakhrizal MSi menyatakan siap<br />
dalam menjalankan Program 100 Smart<br />
City. Setelah ikut seleksi dalam proses penilaian<br />
atau assesment yang dilaksanakan<br />
oleh Tim Assessor di bidang Teknologi<br />
Informati (IT) tersebut. “Ini menjadi tugas<br />
kerja bagi kami dalam mengimpelementasikan<br />
Smart City kepada Pemerintah<br />
dan Masyarakat Pelalawan, dan berharap<br />
mendapat dukungan yang baik dari semua<br />
komponen masyarakat didaerah tercinta<br />
kota Bono,” pungkas mantan Kadis Koperasi<br />
dan UKM kabupaten Pelalawan. (adv/<br />
hms/drc/rac)<br />
36<br />
37
Legislator Riau Prihatin,<br />
Siwa Belajar di Masjid<br />
“Kalau ditingkat komisi, tidak<br />
ada kendala lagi. Sekarang tinggal<br />
pembahasan ditingkat Banggar<br />
dan TAPD, mudah-mudahan<br />
tidak ada kendala. Saya yakin<br />
Banggar dan TAPD bisa meloloskan<br />
anggaran dua sekolah ini.”<br />
HUSNI Thamrin, anggota DPRD<br />
Provinsi Riau, mengaku prihatin<br />
saat mendatangi SMAN Bunut di<br />
Kabupaten Pelalawan. Di sekolah itu, anggota<br />
DPRD Riau dari Dapil Kabupaten<br />
Siak dan Pelalawan ini menemukan para<br />
siswa terpaksa mengikuti proses belajar di<br />
Masjid setempat.<br />
“Saya sudah tinjau ke sana, di SMA<br />
Negeri 02 Teluk Meranti, para siswa terpaksa<br />
belajar di gedung MDA, karena<br />
sama sekali tidak ada ruang sekolah<br />
mereka,” ujar Husni. “Melihat kondisi<br />
ini, kita dari Komisi V sudah sepakat<br />
dalam memutuskan anggaran pembangunan<br />
gedung baru SMA Negeri 02 Bunut<br />
dan Teluk Meranti. Anggarannya sekitar<br />
Rp1,6 miliar,”<br />
Ketua Pansus DPRD Riau,<br />
Rusli Ahmad:<br />
“Kita Pantau<br />
Aset Daerah<br />
Melalui Proses<br />
Verikasi”<br />
“JIKA tidak memungkinkan untuk<br />
digunakan lagi, terutama yang ada di<br />
luar daerah yang sulit untuk perawatannya,<br />
maka akan dipertimbangkan untuk<br />
pengambilan sikap lain.”<br />
“Kita tengah memantau keberadaan<br />
aset-aset Pemprov Riau melalui proses<br />
verikasi. Berdasarkan laporan Badan Pengelolaan<br />
Aset dan Keuangan Daerah Riau,<br />
data aset sudah dikumpulkan. Tinggal<br />
Pansus Aset DPRD Riau memastikan apakah<br />
memang ada aset tersebut atau tidak.”<br />
Demikian dikatakan Ketua Pansus<br />
DPRD Riau, Rusli Ahmad, Sebagaimana<br />
38<br />
DPRD<br />
PROVINSI RIAU<br />
sambungnya.<br />
Bertolak dari realitas itu, Komisi V<br />
DPRD Riau tengah memperjuangkan anggaran<br />
senilai Rp1,6 miliar untuk pembangunan<br />
gedung baru dua sekolah yakni<br />
SMA Negeri 02 Bunut dan SMA Negeri 02<br />
Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan. Dijelaskan,<br />
pengajuan anggaran karena tidak<br />
adanya ruang sekolah di kedua<br />
diketahui, DPRD Riau telah membentuk<br />
Panitia Khusus (Pansus) terkait penataan<br />
aset-aset milik Pemerintah Provinsi (Pemprov)<br />
setempat. “Kita masuk pada proses<br />
verikasi data, melihat keberadaan siknya<br />
baik aset bergerak maupun aset tak<br />
bergerak,” kata Rusli, di Pekanbaru.<br />
Sekretaris Komisi I DPRD Riau mengatakan,<br />
aset-aset daerah tersebut seharusnya<br />
bisa menjadi sumber Pendapatan<br />
Asli Daerah (PAD) dari hasil sewa aset.<br />
Jangan malah menguras uang daerah untuk<br />
perawatannya. “Setelah selesai kita<br />
inginkan aset-aset ini menjadi salah-satu<br />
sumber PAD. Bukan menjadi beban pemprov<br />
seperti selama ini,” ujarnya.<br />
Dicontohkanya, seperti gelanggang<br />
remaja yang telah menghasilkan. Kemudian<br />
Hotel Aryaduta yang seharusnya pengelolaan<br />
aset tersebut dilakukan dengan<br />
SMA Negeri tersebut untuk proses belajar<br />
mengajar.<br />
Dikatakannya, dengan anggaran sebesar<br />
ini, maka akan digunakan untuk membangun<br />
tiga lokal, satu kantor dan sarana<br />
prasarana pendukung di masing-masing<br />
sekolah. Ia pun berharap, tidak ada kendala<br />
saat direkomendasikan ke Banggar<br />
dan TAPD Provinsi Riau yang sedang<br />
membahas APBD murni Riau <strong>2018</strong>. “Kalau<br />
ditingkat komisi, tidak ada kendala lagi.<br />
Sekarang tinggal pembahasan ditingkat<br />
Banggar dan TAPD, mudah-mudahan<br />
tidak ada kendala. Saya yakin Banggar dan<br />
TAPD bisa meloloskan anggaran dua sekolah<br />
ini,” ungkapnya.<br />
Untuk diketahui, Pihak Badan Anggaran<br />
DPRD Riau bersama TAPD Pemprov<br />
Riau tengah maraton melakukan pembahasan<br />
Rancangan APBD <strong>2018</strong> yang ditargetkan<br />
ketuk palu pada Pekan depan. (ee/<br />
boc)<br />
professional.<br />
“Sekarang kita<br />
pikirkan, bagaimana aset lainnya juga bisa<br />
menghasilkan,” paparnya.<br />
Menurutnya, tidak hanya ada di 12 kabupaten/kota<br />
di Riau, tapi juga di provinsi<br />
lain, misalnya di Jogjakarta, Sumatera Utara,<br />
Kepulauan Riau, dan berbagai daerah<br />
lain nya. “Nanti kalau siknya memang<br />
ada, selanjutnya juga akan diperhitungkan,<br />
apakah masih layak digunakan atau tidak,”<br />
katanya. “Jika tidak memungkinkan<br />
untuk digunakan lagi, terutama yang ada<br />
di luar daerah yang sulit untuk perawatannya,<br />
maka akan dipertimbangkan untuk<br />
pengambilan sikap lain,” ucapnya lagi.<br />
Sementara, untuk masa tugas pansus<br />
ini diakuinya akan memakan waktu<br />
yang panjang, dan berbeda dengan pansus<br />
lainnya, bahkan bisa menjadi pansus<br />
dengan masa tugas terpanjang. Karena<br />
tugasnya nanti juga akan melakukan<br />
verikasi secara rinci, setiap aset yang dimiliki<br />
Pemprov Riau.<br />
Bahkan tidak tertutup kemungkinan,<br />
lan jut dia, pansus ini selesai pada<br />
2019 men datang, karena aset yang akan<br />
diverikasi tidak hanya berada di dalam<br />
provinsi, tapi juga ada di luar Riau yang<br />
jumlahnya juga cukup banyak. “Ini beda<br />
sama pansus lain, bisa-bisa nanti selesainya<br />
2019, karena tugas kita cukup<br />
banyak untuk melakukan verikasi data<br />
tersebut,” pungkasnya. (ee/src)<br />
Anggota DPRD Riau Yulianti<br />
Disambut Gembira di Rohul<br />
Karmila Minta<br />
Masyarakat Bijak<br />
Memakai Sumber Daya<br />
“SAYA menilai beberapa pertanyaan mereka tentang menumbuhkan<br />
kesadaran mengelola lingkungan dan perhatian mereka<br />
terhadap lingkungan sangat bagus dan beranalisa.”<br />
Karmila Sari S.Kom. MM, anggota DPRD Provinsi Riau dari<br />
Dapil Kabupaten Rohil (Rokan HIlir), meminta semua elemen<br />
masyarakat di daerah ini untuk bijak memakai sumber daya yang<br />
ada untuk mendukung kehidupan agar dapat dimanfaatkan untuk<br />
generasi sekarang dan mendatang dan seterusnya.<br />
Karmila mengatakan hal itu saat melakukan Sosialisasi Perda<br />
No.8 Tahun 2014 tentang pengelolaan lingkungan hidup dan penataan<br />
hukum lingkungan hidup Provinsi Riau ini dilakukan di<br />
SMAN 1 Rantau Kopar, Selasa (7/11).<br />
Karmila punya cara tersendiri agar acara yang ia gelar mendapat<br />
perhatian para hadirin, antara lain dengan cara menyelenggarakan<br />
kuis. “Saya menilai beberapa pertanyaan mereka tentang menumbuhkan<br />
kesadaran mengelola lingkungan dan perhatian mereka terhadap<br />
lingkungan sangat bagus dan beranalisa,” katanya. Iapun senang<br />
melihat perkembangan anak-anak didik yang berwawasan luas.<br />
“Saya sandingkan acara ini dengan pemberian 10.000 pohon<br />
dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau terdiri<br />
dari Matoa, Durian, Sirsak, Gaharu dan Jengkol. Pohon-pohon<br />
ini akan diberikan ke empat Kepenghuluan yang ada di Kecamatan<br />
Rantau Kopar, diantaranya Bagan Cempedak, Sei Rangau, Rantau<br />
Kopar dan Sekapas.<br />
Ia meminta kepada masyarakat, seolah-olah untuk mendukung<br />
Adiwiyata, kantor-kantor termasuk kantor Kapolsek, perkarangan<br />
masyarakat dan kelompok masyarakat. Niat pihaknya memberikan<br />
pohon ini agar buah dan manfaat yang dihasilkan bisa memberi<br />
pendapatan ekonomi bagi masyarakat Rantau Kopar, selain<br />
DI Rohul Yulianti menggelar pertemuan<br />
dengan masyarakat, dimaksudkan<br />
untuk menyerap aspirasi yang berkembang<br />
di tengah masyarakat yang diwakilinya.<br />
Balik ke dapil (daerah pemilihan)-nya<br />
untuk memanfaatkan masa reses (masa<br />
istirahat bersidang), kedatangan anggota<br />
DPRD Provinsi<br />
Riau Yulianti ke Desa Pematang<br />
Tebih, Kecamatan Ujungbatu, Kabupaten<br />
Rohul (Rokan Hulu), Kamis (25/11/2017),<br />
disambut gembira oleh sejumlah anggota<br />
masyarakat di sana yang sudah<br />
INFOTORIAL DPRD PROVINSI RIAU<br />
lama menunggu kehadiran Yulianti.<br />
Yulianti yang merupakan politisi PD<br />
(Partai Demokrat) itu pulang ke dapilnya<br />
di Rohul untuk memanfaatkan masa reses.<br />
Di Rohul Yulianti menggelar pertemuan<br />
dengan masyarakat, dimaksudkan untuk<br />
menyerap aspirasi yang berkembang di<br />
tengah masyarakat yang diwakilinya.<br />
Tampak hadir pada acara pertemuan<br />
antara Yulianti dengan masyarakat yang<br />
dilangsungkan di Kantor Desa Pematang<br />
Tebih tersebut, yaitu Kepala Desa Selamat,<br />
Ketua BPD Masri B dan masyarakat Desa<br />
Pematang Tebih.<br />
Dihadapan masyarakat, Yulianti menyampaikan<br />
bahwa pelaksanaan kegiatan<br />
akan terus diupayakan untuk dilaksanakan<br />
di Desa Pematang Tebih. Pada kesempatan<br />
tersebut, Yulianti juga menyerahkan bantuan<br />
kepada anggota perwiritan kaum ibuibu<br />
yang ada di Desa Pematang Tebih Kecamatan<br />
Ujungbatu. (ee/<br />
rsc)<br />
membiasakan karakter mencintai<br />
pohon dengan merawatnya yang secara<br />
tidak langsung menumbuhkan kesadaran dalam mengelola dan<br />
melindungi lingkungan hidup mereka secara harmonis.<br />
Sementara itu acara Sosialisasi Perda No 8 tahun 2014 tentang<br />
pengelolaan lingkungan hidup dan penataan hukum lingkungan<br />
hidup di Provinsi Riau dilakukan di Manggala Sempurna, Kecamatan<br />
Tanah Putih. Perda ini memberi informasi termasuk diantaranya<br />
tentang hak dan kewajiban masyarakat dalam mengelola<br />
lingkungan hidup, bagaimana menyampaikan laporan pencemaran,<br />
apa tuntutan dan hukuman terhadap pelaku pencemaran dan<br />
menjaga keseimbangan lingkungan hidup agar terus harmonis<br />
yang bisa dimanfaatkan untuk generasi sekarang dan masa depan.<br />
Hal kecil itu tidak buang sampah sembarangan, penanaman<br />
pohon (one man one tree), tidak membuka lahan dengan membakar.<br />
Karena dominan lahan gambut di Rohil maka pemanfaatan<br />
harus bijaksana agar tidak terulang lagi kebakaran, rusaknya ekosistem,<br />
semakin berkurang dan keruhnya air dan lain-lain. “Sosialisasi<br />
ini disandingkan dengan pelatihan lapangan cara pembenihan<br />
Ikan Lele karena dianggap sebagai alternatif pendapatan ekonomi.<br />
Selama ini masyarakat Rohil mengandalkan perkebunan sawit untuk<br />
pemanfaatan lahan,” katanya.<br />
Alternatif budidaya ikan ini menjadi solusi masyarakat untuk<br />
menjaga lingkungan dan mendapatkan pendapatan ekonomi yang<br />
menjanjikan sehingga kedepan Manggala Sempurna harapannya menjadi<br />
sentra pembenihan dimana masyarakat Rohil tidak perlu mencari<br />
benih ikan lele di daerah lain lagi sehingga lebih ekonomis. (ee/skc)<br />
39
Pemerintah Kabupaten<br />
Kepulauan Meranti<br />
advertorial Pemkab Meranti<br />
Cari Solusi Terbaik<br />
Tangani Sampah<br />
di Selatpanjang<br />
Sebagai ibukota Kabupaten Kepulauan Meranti, Kota Selatpanjang<br />
praktis menjadi etalase bagi kabupaten baru pemekaran dari kabupaten<br />
induk, Bengkalis, itu. Apa yang tampak dan terlihat di Kota<br />
Selatpanjang, menjadi gambaran umum kondisi daerah yang menyandang<br />
status sebagai kabupaten otonom termuda di Provinsi Riau itu.<br />
Makanya, sejak beberapa<br />
waktu belakangan Pemkab<br />
(Pemerintah Kabupaten) Kepulauan<br />
Meranti yang dipimpin Bupati Drs.<br />
H. Irwan M.Si. dan Wakil Bupati Drs. Said<br />
Hasyim mulai mencari solusi terbaik untuk<br />
penanganan masalah sampah rumah<br />
tangga terutama di Kota Selatpanjang.<br />
Rencananya, sampah yang dihasilkan akan<br />
dikelola sehingga menghasilkan pundipundi<br />
rupiah.<br />
Meski sampai hari ini di beberapa<br />
lokasi di Kota Selatpanjang masih terlihat<br />
tumpukan sampah, Pemkab Kepulauan<br />
Meranti optimis dengan inovasi dan sistem<br />
pengelolaan yang tepat masalah ini dapat<br />
segera diatasi.<br />
Sistem pengelolaan yang akan diterapkan<br />
kedepannya sebagaimana dikatakan<br />
Wakil Bupati Drs H Said Hasyim diprediksi<br />
akan mampu mengatasi masalah<br />
sampah yang berserakan. Sehingga bisa<br />
bermanfaat untuk meningkatkan taraf<br />
ekonomi masyarakat serta para petani.<br />
Lalu bagaimana caranya?<br />
Dalam beberapa kesempatan, H Said<br />
Hasyim mengatakan, langkah awal adalah<br />
dengan cara mengeluarkan surat<br />
edaran kepada masyarakat untuk tidak<br />
membuang sampah sembarangan. Selain<br />
itu, sampah yang dihasilkan dari rumah<br />
tangga harus dipisahkan antara sampah<br />
organik dan non organik.<br />
Dengan begitu, sampah organik dapat<br />
diolah kembali menjadi pupuk untuk keperluan<br />
pertanian. Sementara sampah non<br />
organik seperti plastik yang masih memiliki<br />
nilai ekonomi dapat dijual untuk peningkatan<br />
ekonomi masyarakat.<br />
“Kita meminta kepada masyarakat untuk<br />
tidak lagi membuang sampah sembarangan.<br />
Pisahkan sampah organik dan non<br />
organik yang masih memiliki nilai eknomi,”<br />
kata H Said Hasyim saat memberikan<br />
sambutan bersempena upacara peringatan<br />
Hari Kesehatan ke-53 di halaman Kantor<br />
Bupati Jalan Dorak Selatpanjang, Senin<br />
(13/11/2017).<br />
Untuk tahap awal, kata H Said Hasyim<br />
lagi, Pemda Meranti akan mendata jumlah<br />
sampah organik dan non organik yang<br />
dihasilkan tiap rumah tangga. Dari situ,<br />
dapat dihitung berapa jumlah sampah<br />
organik yang bisa dijadikan pupuk dan<br />
memiliki nilai ekonomi. “Kita berencana<br />
menjadikan Kota Selatpanjang menjadi<br />
Kota bebas sampah. Kita akan mulai dengan<br />
menginventarisir berapa kapasitas<br />
sampah setiap rumah tangga, sampah<br />
tidak dibuang tapi dikelompokan sesuai<br />
jenisnya organik dan non organik,” jelas<br />
H Said Hasyim.<br />
Selain itu data ini juga dapat menjadi<br />
pertimbangan untuk membuat tempat<br />
penampungan sampah agar tidak tertumpuk<br />
sembarangan. Seperti diketahui<br />
saat ini sampah banyak tertumpuk di<br />
tempat-tempat yang tidak semestinya.<br />
Seperti terlihat di jalan menuju pelabuhan<br />
dan beberapa titik lainnya yang sangat<br />
mengganggu hidung dan mata.<br />
Seperti rencana Pemda Meranti akan<br />
memusatkan penampungan sampah seluruhnya<br />
di daerah Gogok, dimana lokasi<br />
ini dinilai cukup jauh dari kota dan memiliki<br />
lahan luas. Untuk mensukseskan hal<br />
tersebut, Pemkab Meranti akan memerintahkan<br />
camat serta kepala desa agar mensosialisasikannya.<br />
Kedepan, diharapkan<br />
tidak ada lagi masyarakat yang membuang<br />
sampah sembarangan.<br />
Camat, kepala desa yang dibantu oleh<br />
RT/RW akan menghitung berapa jumlah<br />
petugas yang diperlukan untuk mengelola<br />
sampah. Dengan begitu, dana sebesar Rp9<br />
miliar yang digelontorkan tiap tahun untuk<br />
menangani sampah di Meranti dapat<br />
optimal pemanfaatannya.<br />
Wabup Said juga menjelaskan, pihaknya<br />
segera mengeluarkan surat edaran kepada<br />
masyarakat untuk tidak membuang<br />
sampah sembarang, dan memisahkan<br />
antara sampah organik dan Non organik.<br />
Dengan begitu sampah organik dapat diolah<br />
kembali menjadi pupuk untuk keperluan<br />
pertanian sementara sampah Non<br />
organik seperti plastik yang masih memiliki<br />
nilai ekonomi dapat dijual untuk peningkatan<br />
ekonomi masyarakat.<br />
Untuk tahap awal, Pemda Meranti seperti<br />
dijelaskan Wakil Bupati, akan mendata<br />
jumlah sampah organik dan Non organik<br />
yang dihasilkan oleh tiap rumah tangga.<br />
Dari situ dapat dihitung berapa jumlah<br />
sampah organik yang dapat dijadikan<br />
pupuk dan memiliki nilai ekonomi. “Kita<br />
berencana menjadikan Kota Selatpanjang<br />
menjadi Kota bebas sampah. Kita akan<br />
mulai dengan menginventarisir berapa<br />
kapasitas sampah setiap rumah tangga,<br />
sampah tidak dibuang tapi dikelompokan<br />
sesuai jenisnya organik dan non organik,”<br />
jelas Wakil Bupati.<br />
Selain itu data ini juga dapat menjadi<br />
pertimbangan untuk membuat tempat<br />
penampungan sampah agar tidak tertumpuk<br />
sembarangan. Seperti diketahui<br />
saat ini sampah banyak tertumpuk ditempat-tempat<br />
yang tidak semestinya seperti<br />
terlihat dijalan menuju Pelabuhan dan beberapa<br />
titiklainnya yang sangat mengganggu<br />
hidung dan mata.<br />
Terkait rencana Pemda Meranti mewujudkan<br />
Kota Selatpanjang menjadi Kota<br />
bebas sampah mendapat dukungan penuh<br />
dari Kegua Komisi A DPRD Meranti, Edi<br />
Masyudi menurutnya rencana itu harus<br />
didukung dalam rangka meningkatkan<br />
kesejahteraan masyarakat dan petani.<br />
Tapi dalam pengelolaan sampah ini<br />
ditekankan Edi Masyudi, Pemkab. Meranti<br />
tidak bisa sendiri tapi harus melibatkan<br />
pihak ketiga. “Kita dari DPRD khususnya<br />
Komisi A sangat mendukung bagaimana<br />
menciptakan Meranti yang bersih termasuk<br />
hingga pembuatan Perda, namun<br />
kami berharap hal ini dapat dimanage sedemikian<br />
rupa sehingga dapat efektif, dan<br />
yang tak kalah penting harus melibatkan<br />
pihak ketiga,” jelas Edi Masyudi. (Humas<br />
Pemkab Meranti)<br />
Terkait rencana Pemda Meranti mewujudkan<br />
Kota Selatpanjang menjadi kota bebas<br />
sampah, mendapat dukungan penuh<br />
dari Ketua Komisi I DPRD Meranti, Edi<br />
Masyudi. Menurut Politisi PPP ini, rencana<br />
tersebut harus didukung dalam rangka<br />
meningkatkan kesejahteraan masyarakat<br />
dan petani.<br />
Tapi, kata Edi lagi, dalam pengelolaan<br />
sampah ini ditekankan agar Pemkab<br />
Meranti tidak bisa sendiri. Pemda harus<br />
melibatkan pihak ketiga. “Kita dari DPRD<br />
khususnya Komisi I sangat mendukung<br />
bagaimana menciptakan Meranti yang bersih<br />
termasuk pembuatan Perda. Namun<br />
kami berharap hal ini dapat dimanage sedemikian<br />
rupa sehingga dapat efektif, dan<br />
yang tak kalah penting harus melibatkan<br />
pihak ketiga,” jelas Edi Masyudi. (adv/<br />
hms/grc/rac)<br />
40<br />
41
Pemerintah Kabupaten<br />
Indragiri Hulu<br />
Bupati Inhu H. Yopi Arianto SE<br />
Berkonsentrasi<br />
pada Target<br />
Jangka Pendek<br />
“Mudah-mudahan berbagai keberhasilan yang telah di capai dapat<br />
terus ditingkatkan, dan berbagai kelemahan dapat dijadikan bahan<br />
evaluasi agar kedepannya Kabupaten Inhu jauh lebih baik dan lebih<br />
sejahtera.”<br />
Dipercaya kembali memimpin<br />
Kabupaten Inhu (Indragiri<br />
Hulu) untuk periode kedua<br />
masa jabatan 2015-2020, Bupati H. Yopi<br />
Arianto SE yang berpasangan dengan<br />
Wakil Bupati H. Khairizal memasang<br />
sejumlah target yang harus dicapai menjelang<br />
berakhirnya masa jabatan pada tahun<br />
2020 mendatang.<br />
“Untuk lima tahun ke depan, kepemimpinan<br />
saya dengan Pak Khairial<br />
di Pemkab Inhu akan lebih lugas bicara,<br />
transparan untuk rakyat, dan lebih<br />
terkonsentrasi terhadap target kerja<br />
jangka pendek,” kata Bupati Yopi, suatu<br />
ketika. Sementara untuk target jangka<br />
menengah, menurut Bupati Yopi kala<br />
itu, sedang in progress di tingkat pembahasan<br />
DPRD Inhu.<br />
“Target pertama pasangan saya, Yopi-Khairizal,<br />
memperbaiki insfrastruktur<br />
dasar struktural Pemkab Inhu,” sambung<br />
Yopi, sambil mengakui banyak program<br />
kerja yang harus ia gesa, termasuk Rencana<br />
Pembangunan Jangka Menengah<br />
Daerah (RPJMD) lima tahun mendatang.<br />
Untuk mencapai target tersebut Bupati<br />
bersama Wakil Bupati (Wabup) Inhu H<br />
Khairizal, mengawali kerja melalui perbaikan<br />
pondasi dasar birokrat yang mengandung<br />
‘kuman’ dan ‘benalu’ di lingkup<br />
Pemkab Inhu.<br />
Diterangkannya, perbaikan infrastruktur<br />
dasar birokrat dimulai melalui<br />
proses seleksi Aparatur Sipil Negara<br />
(ASN) Eselon II dan kelak disesuaikan<br />
dengan Struktur Organisasi Tata Kerja<br />
(SOTK) yang baru. Sebab, kata Yopi,<br />
hanya dengan membangun insfrastruktur<br />
dasar struktural yang kokoh, cita-cita<br />
mulia pasangan Yopi-Khairizal untuk<br />
Inhu yang maju dapat tercapai.<br />
Masa jabatan periode kedua ini memang<br />
seakan kelanjutan dari sejumlah<br />
kerangka landasan yang telah diletakkan<br />
Bupati Yopi di periode pertama masa<br />
jabatan kebupatiannya. Pada periode<br />
pertama itu, Yopi berpasangan dengan<br />
Harman Harmaini sebagai wakil bupati<br />
yang dijalani dalam rentang waktu tahun2010<br />
sampai 2015.<br />
Tak berlebihan, untuk periode pertama<br />
itu Bupati Yopi mengaku puas<br />
dengan sejumlah keberhasilan telah dicapai<br />
dan dirasakan dampaknya secara<br />
langsung oleh masyarakat. Meskipun<br />
ia mengakui, masih terdapat sejumlah<br />
pekerjaan rumah yang harus diselesaikan<br />
dan butuh kerja keras semua pihak.<br />
Masalahnya, menurut Bupati Yopi, prioritas<br />
pembangunan yang dicanangkan<br />
Pemkab Inhu di bidang pendidikan,<br />
kesehatan, infrastruktur, pertanian, sosial,<br />
kegamaan hingga kelistrikan telah<br />
menunjukkan perkembangan yang signifikan.<br />
Bahkan beberapa persoalan yang<br />
dulunya lemah saat ini sudah terlihat perubahan<br />
serta hasilnya.<br />
Menurut Bupati, sejak tahun 2011,<br />
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah<br />
(APBD) Kabupaten Inhu terus mengalami<br />
peningkatan. Bahkan APBD Inhu<br />
tahun 2014 lalu mencapai Rp 1,9 triliun.<br />
Padahal sebelum kepemimpinannya,<br />
APBD Inhu hanya berkisar antara Rp 700<br />
hingga Rp 800 miliar. Ini menujukkan<br />
bahwa Pemkab Inhu mampu menggali<br />
berbagai potensi pendapatan bagi pelaksanaan<br />
pembangunan daerah.<br />
Dalam bidang pendidikan, Pemkab<br />
Inhu telah memetakan tiga program<br />
pokok yakni pembangunan fasilitas fisik,<br />
peningkatan kualitas pendidik dan tenaga<br />
kependidikan serta penyaluran beasiswa<br />
bagi pelajar kurang mampu.<br />
Khusus untuk pembangunan fisik<br />
di bidang pendidikan, sejak tahun 2011<br />
hingga 2014 lalu, Pemkab Inhu telah<br />
berhasil merehabilitasi/merevitalisasi sebanyak<br />
810 ruang kelas dan membangun<br />
128 ruang unit sekolah baru. Selain itu,<br />
Pemkab Inhu juga telah merealisasikan<br />
penambahan 424 ruang kelas baru (RKB).<br />
Bahkan tahun 2015 ini, target rehabilitasi<br />
serta penambahan RKB dapat tuntas dilaksanakan<br />
sehingga proses belajar mengajar<br />
di seluruh sekolah dapat berjalan<br />
lebih maksimal tanpa terkendala fasilitas<br />
ruang belajar. “Kita tidak ingin lagi<br />
mendengar ada sekolah di Kabupaten<br />
Inhu kondisinya rusak berat dan mem-<br />
prihatinkan,” ungkap Bupati.<br />
Begitu juga untuk bidang kesehatan.<br />
Pemkab Inhu telah membangun dan<br />
melengkapi sejumlah fasilitas kesehatan<br />
mulai dari renovasi dan peningkatan pelayanan<br />
di RSUD Indrasari Rengat, pembangunan<br />
Puskesmas rawat inap serta<br />
pembangunan Pustu di seluruh desa di<br />
wilayah Kabupaten Inhu.<br />
Hingga tahun 2014, Kabupaten Inhu<br />
telah memiliki 10 Puskesmas rawat inap<br />
dan 8 puskesmas rawat jalan dengan<br />
pelayanan 24 jam. Bahkan kedepannya,<br />
Pemkab Inhu telah merencanakan untuk<br />
menciptkan rumah sakit mini di beberapa<br />
puskesmas agar pelayanan kesehatan<br />
terhadap masyarakat semakin meningkat.<br />
Selain itu, Pemkab Inhu juga telah<br />
membangun dan memiliki 134 puskesmas<br />
pembantu sekaligus menyediakan<br />
fasilitas bagi tenaga medis yang bertugas,<br />
sehingga pelayanan kesehatan kepada<br />
masyarakat desa lebih maksimal selama<br />
24 jam.<br />
Pemkab Inhu juga berupaya meningkatkan<br />
mutu dan jumlah tenaga dokter di<br />
RSUD Indrasari Rengat melalui kerjasama<br />
dengan Fakultas Kedokteran Universitas<br />
Gadjah Mada (FK UGM) Yogjakarta<br />
dan mengangkat sejumlah dokter menjadi<br />
calon pegawai negeri sipil (CPNS)<br />
melalui jalur khusus untuk ditempatkan<br />
di daerah terpencil.<br />
Bersama pihak swasta, Pemkab Inhu<br />
juga berupaya menyediakan mobil ambulance<br />
di setiap Puskesmas melalui<br />
program coorporate social responsibility<br />
(CSR). Hingga tahun 2015, lebih dari 30<br />
mobil ambulance sudah diterima Pemkab<br />
Inhu dari pihak swasta dan sudah<br />
dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan<br />
kesehatan kepada masyarakat.<br />
“Ini tidak pernah dilakukan sebelumnya<br />
dan kita berharap kedepan peran swasta<br />
dalam upaya mewujudkan pelayanan<br />
kesehatan kepada masyarakat dapat lebih<br />
di tingkatkan,” ucapnya.<br />
Untuk bidang infrastruktur, Pemkab<br />
Inhu memprioritaskan membangun<br />
dan melakukan perbaikan terhadap jalan<br />
dan jembatan desa, terutama yang<br />
menjadi akses produksi dan perekonomian<br />
masyarakat. Pembangunan bidang<br />
infrastruktur sejalan dengan pembangunan<br />
pedesaan yang menitikberatkan<br />
pada perluasan akses masyarakat desa,<br />
kemandirian dan peningkatan partisipasi<br />
masyarakat desa. Bahkan berdasarkan<br />
data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga<br />
tahun 2013, panjang jalan di Kabupaten<br />
Inhu dengan kondisi baik terus mengalami<br />
peningkatan, dan sebaliknya panjang<br />
jalan yang rusak terus berkurang.<br />
Untuk bidang kelistrikan, Pemkab<br />
Inhu terus berupaya agar seluruh<br />
wilayah Kabupaten Inhu dapat tersambung<br />
listrik. Sebab pada awal kepemimpinannya,<br />
Agustus 2010 silam,<br />
listrik hanya mampu menjangkau 23<br />
persen desa di wilayah Inhu. Namun<br />
berkat kerja keras dan berbagai upaya<br />
strategis yang telah dilakukan Pemkab<br />
Infotorial Pemkab Inhu<br />
Inhu, hingga tahun 2014 listrik sudah<br />
mampu menjangkau hampir 95 desa di<br />
Inhu. “Pembangunan bidang kelistrikan<br />
akan terus kita tingkatkan hingga seluruh<br />
desa di Inhu sudah dapat tersambung<br />
aliran listrik,” jelasnya. Menurut<br />
Bupati, selain bersumber dari APBD<br />
Inhu, pembangunan bidang kelistrikan<br />
juga bersumber dari APBN melalui Program<br />
Listrik Desa (Prolisdes).<br />
Dibidang pertanian, Pemkab Inhu<br />
terus berupaya mewujudkan swasembada<br />
pangan dengan memperluas areal<br />
sawah di beberapa kecamatan dan menambah<br />
masa tanam agar mampu meningkatkan<br />
kesejahteraan petani. Selain itu,<br />
Pemkab Inhu terus berupaya melakukan<br />
perbaikan jaringan irigasi, pemberdayaan<br />
penagkaran benih lokal dan memberikan<br />
bantuan alat mesin pertanian kepada<br />
para petani serta menggandeng berbagai<br />
stakeholder untuk memotivasi petani.<br />
Diharapkan pembangunan bidang pertanian<br />
mampu mewujudkan ketahanan<br />
pangan daerah, sehingga Kabupaten Inhu<br />
tidak lagi tergantung dengan provinsi<br />
tetangga seperti Sumatera Barat.<br />
“Mudah-mudahan berbagai keberhasilan<br />
yang telah di capai dapat terus<br />
ditingkatkan, dan berbagai kelemahan<br />
dapat dijadikan bahan evaluasi agar<br />
kedepannya Kabupaten Inhu jauh lebih<br />
baik dan lebih sejahtera,” ujar Bupati<br />
yang mantan anggota DPRD Provinsi<br />
Riau dari Fraksi Partai Golkar (Golongan<br />
Karya) ini. (ee/berbagai sumber)<br />
42 43
Pemerintah Kabupaten<br />
Pelalawan<br />
infotorial Pemkab Pelalawan<br />
WPR<br />
Infotorial WPR<br />
Dijemput<br />
Secara Adat<br />
& Terima<br />
Penghargaan<br />
BANYAK peristiwa penting yang dilalui<br />
Bupati Pelalawan HM Harris<br />
sepanjang November 2017. Antara<br />
lain, Panitia pengukuhan dan penabalan<br />
Pengurus LAMR Kota Pekanbaru periode<br />
2017-2022 yang di pimpin Ketua I DPH<br />
LAMR Kota Pekanbaru Wan Subantriarti<br />
SH. MH beserta rombongan melakukan<br />
jemputan secara adat dengan membawa<br />
tepak berisikan sirih, pinang, gambir dan<br />
makanan khas Melayu ke Bupati Pelalawan<br />
H.M Harris di Pangkalan Kerinci, Selasa<br />
( 20/11).<br />
Wan Subantriarti<br />
me ngatakan, Kita datang<br />
ke ke Bupati Pelalawan<br />
ini dalam rangka<br />
melakukan jem putan secara adat dalam<br />
rangka pengukuhan dan penabalan ketua<br />
DPH LAMR kota Pekanbaru Datuk Yose<br />
Saputra. Dalam jemputan secara adat ini,<br />
kita juga akan menjemput Walikota Pekanbaru<br />
dan Gubernur Riau, Dandim, Polda<br />
Riau, Kejari, Poltabes secara adat, termasuk<br />
juga tokoh masyarakat Melayu Pekanbaru.<br />
Di bagian lain, HM. Harris adalah satusatunya<br />
Kepala Daerah penerima Anugerah<br />
Budhipraja tahun 2017 dari Kabupaten<br />
dan Kota Se Provinsi Riau, yang diserahkan<br />
langsung oleh Menteri<br />
Ristekdikti Prof.<br />
H. M. Nasir, Ph.D.Ak<br />
yang sebelumnya dibuka<br />
oleh Wakil Presiden<br />
Jusuf Kalla. Kabupaten Pelalawan masuk<br />
dalam peringkat kedua, dibawah Kabupaten<br />
Sragen yang berada di Peringkat<br />
Pertama dan mengungguli Kota Malang<br />
di Peringkat Ketiga. Masuk dalam 5 Besar<br />
ini adalah Kabupaten Bogor, Kota Cimahi,<br />
Kabupaten Magelang, Kabupaten Pelalawan<br />
dan Kabupaten dan Kabupaten Sragen.<br />
Pemberian penghargaan ini dilakukan<br />
dalam beberapa tahapan yang diawali<br />
dengan seleksi terhadap Kabupaten/Kota<br />
di Indonesia untuk kemudian ditetapkan<br />
5 Besar.***<br />
foto-foto:<br />
dari berbagai sumber<br />
Studi Jurnalistik WPR DPRD Riau<br />
ke DPR RI Berlangsung Sukes<br />
Studi Jurnalistik yang digelar<br />
Wartawan Parlemen Riau (WPR)<br />
DPRD Riau, pada 11-12 Desember di<br />
DPR RI dan DPD RI berjalan sukses.<br />
Sebanyak 12 orang pengurus dan anggota<br />
WPR DPRD Riau yang terdiri dari Ketua<br />
WPR DPRD Riau, Edi Gustien, Sekretaris,<br />
Faiysal Effendi, Bandahara Robi Andrian,<br />
pengurus lainnya, Fatrison, Rinaldi HS, Fitrah,<br />
Bustami Ramzi, Hj Nurismi, Alwinsyah<br />
Putra, Feri Sibarani, Elfis dan Dairul Riadi,<br />
mendapat sambutan hangat dari anggota<br />
DPD RI yang diwakili oleh Gafar Usman. “<br />
Saya berikan apresiasi sangat menyambut<br />
baik kunjungan teman-teman dari WPR ke<br />
DPD RI,” kata Gafar saat menggelar pertemuan<br />
di DPD RI, Senin (11/12/17).<br />
Gafar yang merupakan senator dari<br />
Riau ini mengatakan dirinya sejak dulu<br />
dekat dengan wartawan, dirinya diberikan<br />
amanah dua periode menjadi anggota<br />
DPD RI salah satunya karena publikasi<br />
dari media tempat para wartawan bekerja.<br />
“ Dulu pada periode pertama saya<br />
menjabat anggota DPD RI, banyak orang<br />
yang tidak tahu tentang DPD RI, apa tuh<br />
pak DPD, apa itu Dewan Pimpinan Dae-<br />
rah?, pertanyaan itu selalu muncul tiap<br />
saya reses, namun berkat bantuan kawankawan<br />
media kini masyarakat sudah banyak<br />
yang tahu tentang DPD RI,” jelas Gafar.<br />
Pertemuan yang hangat dan penuh<br />
kekeluargaan ini berlangsung kurang lebih<br />
dua jam dan diisi dengan dialog ringan<br />
seputar peran DPD RI terhadap pembangunan<br />
di Riau.<br />
Usai pertemuan dengan Gafar, ketua<br />
WPR DPRD Riau, Edi Gustien memberikan<br />
plakat kenang-kenangan kepada Gafar<br />
Usman. “ Kami sangat berterimakasih atas<br />
sam butan bapak Gafar Usman anggota<br />
DPD RI dari Riau dan berharap hubungan<br />
yang hangat ini terus terjalin erat kedepannya,”<br />
kata Edi.<br />
Sebelumnya rombongan studi jurnalistik<br />
WPR DPRD Riau ini diterima oleh<br />
anggota DPD RI Dapil Riau, Efendi Sianipar<br />
diruang kerjanya. Kepada WPR Efendi<br />
berpesan agar tetap kritis dan tetap solid<br />
menjalankan organisasi WPR.<br />
Studi jurnalistik WPR DPRD Riau berakhir<br />
pada pertemuan dengan ketua dan<br />
pengurus Wartawan Parlemen MP RI,<br />
DPD RI dan DPD Riau di ruang Media<br />
Center, rombongan disambut langsung<br />
oleh ketua Wartawan Parlemen MPR RI,<br />
DPD RI dan DPD RI, Doni RM. Doni juga<br />
menyambut baik kunjungan studi jurnalistik<br />
tersebut. Selama pertemuan yang berlangsung<br />
satu jam lebih ini, Rombongan<br />
WPR DPRD Riau sangat antusias bertanya<br />
perihal keberadaan Wartawan Parlemen<br />
MPR RI, DPR RI dan DPD RI, bagaimana<br />
menjalankan roda organisasi, syarat menjadi<br />
anggota hingga sumber dana dalam<br />
menjalankan roda organisasi.<br />
“Anggota kita ada seratusan. Untuk<br />
menghindari adanya wartawan bodrek<br />
(wartawan gadungan-red), kami di wartawan<br />
parlemen membuat sarat, media yang<br />
wartawannya melakukan liputan di sini,<br />
mesti sudah terverifikasi secara administrasi<br />
di Dewan Pers,” jelas Doni<br />
Sedangkan sumber dana dalam menjalankan<br />
roda organisasi terang Doni,<br />
pihaknya dibantu oleh sumbangan dana<br />
dari fraksi-fraksi yang ada di DPR RI.<br />
Usai pertemuan WPR DPRD Riau<br />
melalui ketua, Edi Gustien memberikan<br />
kenang-kenangan plakat kepada ketua<br />
Wartawan Parlemen DPR RI, Doni. (rls)<br />
44 45
DPRD<br />
Kabupaten Bengkalis<br />
advertorial DPRD Bengkalis<br />
Ketua DPRD Bengkalis<br />
Pimpin Rapat Paripurna<br />
Pengesahan APBD Bengkalis <strong>2018</strong><br />
DALAM sebuah sidang paripurna<br />
DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat<br />
Daerah) Kabupaten Bengkalis di<br />
Gedung DPRD Bengkalis di Kota Bengkalis,<br />
Rabu (29/11/2017) sore, dengan dipimpin<br />
langsung oleh Ketua DPRD Bengkalis<br />
H. Abdul Kadir S.Ag., lembaga legislatif<br />
bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab)<br />
Bengkalis mengesahkan APBD (anggaran<br />
pendapatan dan belanja daerah) Kabupaten<br />
Bengkalis tahun anggaran <strong>2018</strong>.<br />
Selain Ketua Abdul Kadir, dari DPRD<br />
juga hadir tiga unsur pimpinan lainnya,<br />
yaitu tiga wakil ketua, masing-masing<br />
Indra Gunawan Eet, Zulhelmi dan Kade<br />
Rismanto. Sementara anggota DPRD yang<br />
hadir tercatat sebanyak 35 orang. Dari jajaran<br />
eksekutif antara lain tampak hadir<br />
Bupati Bengkalis Amril Mukminin,<br />
sejumlah unsur Forkopimda<br />
Bengkalis, sejumlah kepala OPD<br />
(organisasi perangkat daerah)<br />
di lingkup Pemkab Bengkalis,<br />
dan undangan lainnya.<br />
Rianto, jubir (juru bicara)<br />
Banggar (Badan Anggaran)<br />
DPRD Bengkalis, dalam laporannya<br />
menjelaskan APBD<br />
Bengkalis tahun <strong>2018</strong> menargetkan<br />
pendapatan Bengkalis<br />
sebesar Rp 3.572.246.626.998.<br />
Dengan rincian pendapatan<br />
berasal dari Pendapatan<br />
Asli Daerah, Pendapatan<br />
dari dana perimbangan dan<br />
pendapatan lainnya dianggap<br />
sah. “Untuk pendapatan<br />
dari PAD ditargetkan sebesar<br />
Rp 512.048.477.998, pendapatan<br />
dari dana perimbangan<br />
sebesar Rp 2.656.895.309.000, sementara<br />
pendapatan lain sebesar Rp<br />
403.302.840.000,” ungkap Rianto saat membacakan<br />
laporan Banggar.<br />
Sementara itu untuk pengeluaran<br />
dari Belanja daerah direncanakan sebesar<br />
Rp 3.632.246.626.998. Dari jumlah belanja<br />
tersebut APBD bengkalis mengalami defisit<br />
sebesar Rp 60 miliar. Namun defisit<br />
ini akan di tutupi dengan pembiayaan Sisa<br />
lebih penggunaan anggaran (Silpa) APBD<br />
2017 ini. “Anggaran ini akan tertutupi dengan<br />
pembiayaan Silpa tahun sebelumnya,<br />
“ kata dia.<br />
Setelah membacakan laporan Banggar<br />
ini ketua DPRD Bengkalis memberikan<br />
kesempatan masing masing fraksi untuk<br />
menyampaikan pendapatnya terkait laporan<br />
Banggar ini. Pada kesempatan tersebut,<br />
tujuh fraksi pada intinya menyetujui<br />
laporan Banggar tersebut disahkan sebagai<br />
APBD Bengkalis.<br />
Namun beberapa fraksi menyampaikan<br />
catatan yang harus diperhatikan<br />
pemerintah Bengkalis. Diantaranya disampaikan<br />
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera<br />
(PKS) di wakili Azmi R Fatwa mengatakan,<br />
pihaknya berharap penggunaan anggaran<br />
harus sesuai dengan janji politik Bupati.<br />
Seperti menjadikan Bengkalis sebagai gerbang<br />
pertanian. “Janji ini harus diwujudkan<br />
karena merupakan janji politik saat<br />
kampanye lalu kepada masyarakat, “<br />
terang Azmi.<br />
Lanjut dia, catatan lain yang harus<br />
diperhatikan Bupati Bengkalis ter kait<br />
pembayaran pe sangon karyawan PT Bumi<br />
Laksamana Jaya. Sebagaimana di keta hui<br />
mereka sudah dua tahun di berhentikan<br />
na mun belum di bayarkan sampai saat.<br />
“Apalagi dianggarkan untuk pembayaran<br />
mereka pada tahun ini, “ jelas Azmi.<br />
Selain itu, catatan lain di sampaikan<br />
Fraksi PDI Perjuangan di wakili Daud<br />
Gultom, dimana PDI Perjuangan meminta<br />
pada tahun depan pelaksanaan kegiatan<br />
pembangunan Insfrastruktur harus dilakukan<br />
lebih cepat. Jangan terjadi lagi pada<br />
akhir tahun baru dilelang. “Karena akan<br />
berdampak pada pada kualitas pekerjaan<br />
menjadi tidak maksimal, “ terangnya.<br />
Bupati Bengkalis Amril Mukminin<br />
dalam sambutannya menyatakan, sebanyak<br />
Rp3.632.246.626.998 APBD Bengkalis<br />
<strong>2018</strong> yang disahkan itu, rinciannya<br />
pertama, pendapatan daerah sebesar<br />
Rp3.572.246.626.998, belanja daerah, sebesar<br />
Rp3.632.246.626.998, dan pembiayaan<br />
sebesar Rp60.000.000.000.<br />
Rincian APBD tersebut, menurut Bupati<br />
Amril, telah mencakup penyelenggaraan<br />
pembangunan dalam semua urusan<br />
yang menjadi kewenangan daerah<br />
terutama urusan konkuren sebagaimana<br />
diamanatkan dalam undang-undang nomor<br />
23 tahun 2014 tentang pemerintahan<br />
daerah. “Yang secara jelas juga diatur dalam<br />
peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33<br />
Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan<br />
APBD tahun anggaran <strong>2018</strong>, sesuai dengan<br />
prioritas daerah dan mengedepankan aspek<br />
pemerataan ke semua sektor dan wilayah<br />
Kabupaten Bengkalis,” urai Bupati.<br />
Diterangkan Bupati, dengan ditetapkannya<br />
APBD Kabupaten Bengkalis tahun<br />
anggaran <strong>2018</strong>, kepada seluruh kepala<br />
perangkat daerah dan unit kerja lingkup<br />
Pemerintah Kabupaten Bengkalis selaku<br />
pengguna anggaran, diinstruksikan untuk<br />
segera mempersiapkan seluruh administrasi,<br />
prosedur, teknis dan langkah-langkah<br />
percepatan pelaksanaan program dan<br />
kegiatan. “Karena apa yang telah dianggarkan<br />
menjadi kewajiban yang melekat<br />
pada masing-masing urusan yang akan<br />
dipertanggungjawabkan oleh Organisasi<br />
Perangkat Daerah baik progres, manfaat<br />
maupun dampaknya bagi pembangunan<br />
kabupaten bengkalis secara umum,” ungkap<br />
Bupati.<br />
Amril juga mengajak pimpinan dan<br />
anggota DPRD beserta seluruh komponen<br />
masyarakat Kabupaten Bengkalis untuk<br />
bersama-sama mendukung pelaksanaan<br />
pembangunan yang akan dilaksanakan.<br />
“Mari kita kawal dan kita evaluasi demi<br />
mencapai tujuan bernegara, dan memberikan<br />
yang terbaik bagi daerah ini,” imbau<br />
Bupati Amril.<br />
Usai mendengarkan pandangan fraksi<br />
fraksinyan ada akhirnya Ketua DPRD<br />
Bengkalis membacakan pengesahaan<br />
APBD Bengkalis sesuai laporan Banggar.<br />
Pengesahan ini ditandai ketukan palu<br />
ketua DPRD Bengkalis disaksikan Bupati<br />
Bengkalis.<br />
Dibahas secara Maraton<br />
Sebelumnya, DPRD Bengkalis membahas<br />
secara maraton RAPBD <strong>2018</strong>. Siang<br />
malam pembahasan dilakukan antara<br />
Banggar dan TAPD. Tak hanya tersebab<br />
adanya deadline dari pemerintah bahwa<br />
RAPBD <strong>2018</strong> harus sudah disahkan paling<br />
lambat per 30 November <strong>2018</strong>, namun<br />
juga karena disadari pengesahan RPABD<br />
berpengaruh besar pada jalannya kegiatan<br />
pemerintahan dan geliat perekenomian<br />
Negeri Junjungan. DPRD Bengkalis menjadwalkan<br />
pengesahan RAPBD <strong>2018</strong> pada<br />
28 November 2017.<br />
Sejak disampaikannya Nota Keuangan<br />
dan Ranperda APBD <strong>2018</strong> oleh pemerintah<br />
kabupaten Bengkalis yang diserahkan<br />
langsung Bupati Bengkalis Amril Mukminin<br />
kepada pimpinan DPRD Bengkalis<br />
dalam sidang paripurna DPRD Bengkalis<br />
yang dipimpin langsung ketua DPRD<br />
Bengkalis H Abdul Kadir didimpingi 3<br />
wakil ketua Indra Gunawan, Kaderismanto<br />
dan Zuhelmi pada 13 November 2017<br />
pagi, DPRD langsung tancap gas.<br />
Tahapan-tahapan pembahasan<br />
RAPBD dimaksud sore harinya langsung<br />
dilakukan, dengan agenda pandangan<br />
umum fraksi-fraksi atas penyampaian<br />
Nota Keuangan RAPBD Tahun 2017 yang<br />
disampaikan pagi harinya.<br />
Meskipun ada beberapa catatan dan<br />
kritisi yang diberikan dalam pandangan<br />
umum fraksi-fraksi tersebut, namun pada<br />
prinsipnya seluruh fraksi (PAN. Partai<br />
Golkar, PKS, PDI Perjuangan, Demokrat,<br />
Gerinda Garuda Yaksa dan Gabungan<br />
Negeri Junjungan), dapat menerima nota<br />
keuangan yang disampaikan Bupati Bengkalis,<br />
melalui juru bicaranya masing-masing,<br />
seluruh fraksi sepakat untuk dibahas<br />
pada tahap selanjutnya sesuai ketentuan<br />
peraturan perundang-undangan.<br />
Adapun juru bicara setiap fraksi saat<br />
menyampaikan padangan umum pada rapat<br />
paripurna yang langsung dipimpin Ketua<br />
DPRD H Abdul Kadir itu, adalah Rianto<br />
(PAN), Hj Aisyah (Partai Golkar), H Jasmi<br />
(PKS), Febriza Luwu (PDI Perjuangan),<br />
Morison Bationg Sihite (Demokrat), Edi<br />
Budiyanto (Gerinda Garuda Yaksa) dan H<br />
Mawardi (Gabungan Negeri Junjungan).<br />
Sementara pada malam harinya, dalam<br />
rapat paripurna yang dimulai sekitar<br />
pukul 20.30 WIB yang dihadiri 25 anggota<br />
legislatif dan juga dipimpin Abdul Kadir<br />
serta didampingi Wakil Ketua H Indra<br />
Gunawan Eet (Partai Golkar) dan Zuhelmi<br />
(PKS), Bupati Bengkalis yang juga diwakili<br />
Arianto, memberikan jawaban atau penjelasan<br />
atas pandangan umum fraksi-fraksi<br />
tersebut.<br />
Agar pembahasan RAPBD berjalan<br />
sesuai yang direncanakan antara legislatif<br />
dan eksekutif, ketua DPRD Bengkalis Abdul<br />
Kadir mewanti-wanti seluruh anggota<br />
DPRD Bengkalks untuk dapat membaca<br />
dan mempelajari RKA (rencana kerja anggaran).<br />
Sementara di pihak legislatif sendiri,<br />
Bupati Bengkalis juga menginstruksikan<br />
para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten<br />
Bengkalis, lebih-lebih Kepala Perangkat<br />
Daerah, untuk tidak bepergian atau<br />
dinas keluar daerah. Semua harus fokus<br />
membahas RAPBD <strong>2018</strong> bersama<br />
DPRD Bengkalis.<br />
Adapun struktur RAPBD<br />
<strong>2018</strong> terdiri dari, Pendapatan<br />
Daerah sebesar<br />
Rp3.576.732.466.000, terdiri<br />
dari, Pendapatan Asli Daerah<br />
Rp516.534.317.000, Dana Perimbangan<br />
Rp2.656.895.309.000,<br />
dan lain-lain Pendapatan<br />
Daerah yang sah sebesar<br />
Rp403.302.840.000. Kemudian,<br />
Belanja Daerah sebesar<br />
Rp3.626.732.466.000, terdiri<br />
dari Belanja Tidak Langsung<br />
Rp1.438.360.338.748,41<br />
dan Belanja langsung<br />
Rp2.188.372.127.251,59.<br />
Selanjutnya Pembiayaan<br />
Daerah, sebesar<br />
Rp50.000.000.000. Pembiayaan<br />
daerah ini merupakan penerimaan<br />
yang bersumber dari sisa<br />
lebih perhitungan anggaran tahun<br />
sebelumnya (SILPA) yang diproyeksikan<br />
atas pertimbangan perkembangan realisasi<br />
tahun 2017 ini. Dengan demikian jumlah<br />
APBD Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran<br />
<strong>2018</strong> sebesar Rp3.626.732.466.000.<br />
“Kemungkinan RAPBD yang akan disahkan<br />
berada pada kisaran angka Rp 3,4<br />
hingga Rp 3,5 trilyun. Mudah-mudahan<br />
planning soal pengesahan RAPBD tahun<br />
depan dapat dilaksanakan pada Rabu<br />
depan dan tidak mengalami kendala,” jelas<br />
Kadir. (ee/dari berbagai sumber)<br />
46 47