31.10.2018 Views

PenaAmira - Februari 2018

Majalah Pena Amira Februari 2018

Majalah Pena Amira Februari 2018

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

LAPORAN UTAMA<br />

REDAKSI MAJALAH PENA AMIRA<br />

PEMIMPIN UMUM/DIREKTUR<br />

Hj. Nur Ismi SH<br />

PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG<br />

JAWAB<br />

Yeni Muharni, SP<br />

PEMIMPIN PERUSAHAAN<br />

Zulfa Amira Zaed<br />

DEWAN REDAKSI<br />

Hj.Nur Ismi SH<br />

Yeni Muharni, SP<br />

Evi Endri<br />

REDAKTUR PELAKSANA<br />

Evi Endri<br />

SEKRETARIS REDAKSI<br />

Yuliatis S.E<br />

REPORTER<br />

Henru<br />

Melinda Sari<br />

DEVISI USAHA<br />

BAGIAN IKLAN<br />

Suyatno (Kepala), Siti, Ema,<br />

Yudi Pranata (Kepala)<br />

KEUANGAN<br />

Supairin S.sos<br />

BIRO DAERAH :<br />

Drs. Parmin (Pelalawan), Ishaq (Rohil),<br />

Adek (Inhu), Dimas (Jakarta),<br />

Yusrizal (Rohul)<br />

PENASEHAT HUKUM :<br />

Irawan Harahap, SH, Mkn, MH<br />

OMBUDS MAN :<br />

Syekh Dr. M. Nur Ali, S.Ag, M.Hum<br />

ALAMAT REDAKSI<br />

Jl. Jendral Sudirman<br />

Komp. Perkantoran Sudirman Raya<br />

Blok C No. 16 Pekanbaru<br />

Telp. (0761) 35952<br />

Hp: 0812 6865 2288<br />

Email : majalah.amira88@yahoo.com<br />

Website : www.amirariau.com<br />

: www.gomediaku.com<br />

PERCETAKAN<br />

CV. Suka Bina Jl. Ahmad Yani No.25<br />

Pekanbaru<br />

PENERBIT<br />

PT. Amira Media Riau<br />

NOTARIS<br />

Aprizal, SH, M.Kn<br />

REKENING BANK<br />

Bank Riau Kepri No. Rek. 1010803188<br />

a/n PT. Amira Media Riau<br />

Sekapur Sirih<br />

Sambut Pergantian<br />

Tahun, Untuk Apa?<br />

KITA teramat mudah dan sering<br />

terjebak dalam pusaran<br />

seremoni. Banyak hal yang kita<br />

lakukan, yang tersering malah kita<br />

mengambil yang di kulit luar saja,<br />

yang bersifat asesoris dan<br />

pelengkap. Substansi dari<br />

sebuah peristiwa sering<br />

kita abai mendalaminya,<br />

untuk kemudian<br />

mengaplikasikannya.<br />

Semisal pergantian<br />

tahun, baik Hijriyah<br />

atau pun Masehi,<br />

yang selalu datang<br />

dalam siklus sekali setahun;<br />

tidak sedikit di<br />

antara kita yang menjadikan<br />

momen itu sebagai wahana untuk<br />

mempertontonkan nafsu hedonis,<br />

untuk memperlihatkan hal-hal yang<br />

sarat dengan muatan keduniawian.<br />

Padahal sejatinya, begitu dalam<br />

makna yang bisa dipetik setiap terjadi<br />

pergantian tahun, baik Hijriyah atau<br />

pun Masehi. Yang paling mendasar,<br />

antara lain, sebagai wahana untuk<br />

evaluasi dan intropeksi diri tentang<br />

apa yang sejauh ini telah kita lakukan,<br />

dan apa rancangan kita untuk melangkah<br />

ke depan.<br />

Satu hal yang pasti adalah bahwa<br />

setiap terjadi pergantian tahun, makna<br />

lahirnya adalah umur kita bertambah<br />

setahun dari yang sebelumnya, tapi<br />

makna yang lebih dalam lagi adalah<br />

“kuota” kita untuk hidup di muka<br />

bumi ini mengalami pengurangan selama<br />

setahun.<br />

Sudah demikian, masihkah kita<br />

tidak mau mencoba melakukan perenungan<br />

yang mendalam dari setiap<br />

pergantian tahun? Masihkah peristiwa<br />

pergantian tahun yang terjadi setiap<br />

tahun dianggap sebagai peristiwa alamiah<br />

yang memang akan terjadi sebagaimana<br />

mestinya, karena itu memang<br />

siklus alam?<br />

Hidup pada dasarnya adalah kegiatan<br />

untuk menjawab serangkaian<br />

pertanyaan, yang tidak putus-putus<br />

dan selalu sambung-menyambung.<br />

Ketika kita kecil, satu misal, pertanyaan<br />

umum yang harus dijawab adalah<br />

akan kemana setelah remaja, jenis<br />

pendidikan apa yang akan dijalani,<br />

Oleh: Hj. Nur Ismi, SH *)<br />

apa cita-cita, dan bagaimana upaya<br />

mewujudkan cita-cita dimaksud?<br />

Setelah remaja, pertanyaan lanjutan<br />

yang mesti dijawab antara lain apa<br />

jenis karier atau kegiatan usaha yang<br />

cocok dengan bakat, sejauh<br />

mana sumber daya yang<br />

ada untuk mendukung<br />

terwujudnya keinginan<br />

buat berkiprah di dunia<br />

kerja, dan kapan<br />

waktu yang tepat untuk<br />

berumah tangga?<br />

Begitu menginjak<br />

jenjang rumah tangga,<br />

yang kemudian dikaruniai<br />

oleh sejumlah anak,<br />

urusan yang menghadang<br />

ke depan tidak akan jauh lari<br />

dari segala hal-ihwal menyangkut<br />

anak. Mulai dari upaya membesarkannya,<br />

mendidiknya di lembaga pendidikan<br />

formal, membantunya masuk ke<br />

dunia kerja, sampai si anak berumah<br />

tangga.<br />

Hampir setiap detik, hari, bahkan<br />

tahun, pusaran pikiran dan energi kita<br />

tidak akan jauh-jauh lari dari sejumlah<br />

persoalan seperti yang disebutkan<br />

di atas. Pernahkah beberapa saat<br />

dalam keseharian kita, baik ketika<br />

remaja atau dewasa, terutama setelah<br />

tergolong berumur, berupaya untuk<br />

menjawab satu pertanyaan lain? Yaitu,<br />

akan kemana dan bagaimana nasib<br />

kita kalau suatu saat kelak nyawa melayang<br />

dari badan karena diambil kembali<br />

oleh pemiliknya?<br />

Sekali-sekali, setiap pergantian<br />

tahun --yang sebentar lagi akan menjelang<br />

tahun <strong>2018</strong> dengan meninggalkan<br />

tahun 2017 Masehi-- kita mencoba<br />

mengajukan pertanyaan seperti itu ke<br />

diri kita masing-masing, untuk kemudian<br />

mencari jawab sesuai dengan tuntutan<br />

dan risalah yang diajarkan oleh<br />

agama. Tujuannya agar kita tak selalu<br />

hanyut dalam segala hal yang bersifat<br />

seremoni alias kulit luar.<br />

Kasihan juga umur terus bertambah<br />

menyusul terjadinya pergantian<br />

tahun, tapi hidup dan kehidupan justru<br />

semakin tanpa arah.***<br />

*) Penulis adalah Pemimpin<br />

Umum/Redaksi Majalah<br />

“Pena Amira”<br />

“Pada periode pertama Pak Yopi<br />

sudah membuktikan komitmennya<br />

yang tinggi untuk membangun<br />

daerah dan mensejahterakan<br />

masyarakat, maka wajar saja<br />

kepe mimpinannya diharapkan<br />

masyarakat untuk berlanjut.”<br />

PERNAH mencatatkan diri sebagai<br />

Bupati Termuda di Indonesia versi<br />

Muri (Museum Rekor Indonesia),<br />

ketokohan H. Yopi Arianto SE semakin<br />

mengakar di Provinsi Riau manakala<br />

pada Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah)<br />

Inhu (Indragiri Hulu) tahun 2015 ia terpilih<br />

kembali sebagai Bupati untuk periode<br />

kedua, masa jabatan 2015-2020.<br />

Berbagai kabar tak sedap yang sempat<br />

mencuat ke permukaan secara perlahan<br />

satu per satu hilang ditelan bumi<br />

manakala pada ajang politik tingkat<br />

lokal Inhu berupa pilkada membuktikan<br />

bahwa upaya sejumlah pihak untuk<br />

menjatuhkannya tidak berhasil,<br />

dikalahkan oleh keinginan sebagian<br />

besar masyarakat Inhu untuk kembali<br />

dipimpin oleh mantan anggota DPRD<br />

Provinsi Riau ini.<br />

H. Yopi Arianto, SE<br />

Bupati Fenomenal<br />

Dekat Dengan Rakyat<br />

“Masyarakat Inhu sudah dewasa<br />

dalam berpolitik, dan tidak gampang<br />

terhasut oleh isu-isu atau kabar yang<br />

tidak bertanggung jawab,” ujar Darman,<br />

43, seorang warga Peranap.<br />

“Pada periode pertama Pak Yopi sudah<br />

membuktikan komitmennya<br />

yang tinggi untuk membangun daerah<br />

dan mensejahterakan masyarakat,<br />

maka wajar saja kepemimpinannya<br />

diharapkan masyarakat untuk berlanjut,”<br />

tambah Darman.<br />

Bupati Yopi yang belum lama ini<br />

menghabiskan masa lajangnya, memang<br />

masih tergolong muda, dan tetap mencatatkan<br />

diri sebagai kepala daerah di<br />

antara 12 bupati/walikota yang ada di<br />

Provinsi Riau. Tapi, di sinilah<br />

letak unggulnya<br />

Bupati Yopi,<br />

yaitu tetap<br />

2 3


LAPORAN UTAMA<br />

LAPORAN UTAMA<br />

pati Inhu, yang saat ini sedang menjalani<br />

periode kedua masa jabatannya. “Memberi<br />

perhatian lebih pada kalangan yang<br />

tak mampu itu bukan sekadar dalam<br />

kerangka menjalankan tugas, tapi juga<br />

mengandung muatan amaliyah terhadap<br />

Allah SWT,” kata Yopi.<br />

Kalau kemudian setelah menduduki<br />

jabatan Bupati Inhu banyak di antara<br />

program Pemkab Inhu yang didekasikan<br />

untuk kalangan yang kurang berpunya,<br />

bagi Bupati Yopi semua itu dilakukan<br />

sebagai implementasi hamba Allah yang<br />

taat pada ajaran agama, yaitu meringankan<br />

kalangan yang membutuhkan, dan<br />

melapangkan jalan orang yang dalam<br />

kesempitan.<br />

Inilah antara lain imbas dari komitmen<br />

kepemimpinan yang teguh dipegang<br />

Yopi, yaitu oleh sejumlah kalangan ia<br />

dinilai sebagai bupati yang fenomenal.<br />

Bukan saja karena jabatan bergengsi itu<br />

berhasil ia duduki pada saat usianya<br />

masih relatif muda (kala itu, pada tahun<br />

2010 lalu, masih kurang 30 tahun), juga<br />

karena program-programnya dinilai<br />

menyentuh kepentingan orang banyak,<br />

tidak terkecuali masyarakat kalangan<br />

bawah.<br />

Bukti ketakjuban masyarakat terhadap<br />

kepemimpinan Yopi, lihatlah, bila<br />

ia turun ke bawah dan berkunjung ke<br />

desa-desa, selalu mendapat sambutan<br />

yang meriah dari masyarakat berbagai<br />

kalangan. Seakan mengabaikan aturan<br />

protokoler, antara Bupati Yopi dengan<br />

masyarakat yang menyambutnya seakan<br />

tidak ada jarak. Yopi pun tampak sangat<br />

menikmati kondisi-kondisi seperti itu.<br />

Seorang anggota masyarakat Inhu<br />

juga tak mampu menyembunyikan kekagumannya<br />

pada sosok Yopi Arianto.<br />

Ini kisahnya: dulu, pada suatu waktu, si<br />

anggota masyarakat dimaksud<br />

bersama masyarakat lainnya<br />

yang sedesa, saat bertemu dalam sebuah<br />

kegiatan dengan Bupati Yopi Arianto,<br />

mereka meminta agar Pemkab Inhu yang<br />

dipimpin Bupati Yopi Arianto memprogramkan<br />

pembukaan jalan baru ke kawasan<br />

pemukiman mereka.<br />

Ternyata yang diterima anggota<br />

masyarakat itu lebih dari yang diharapkan,<br />

yaitu Pemkab Inhu tak sekadar<br />

melaksanakan pembukaan jalan baru ke<br />

desa dimaksud, sekalian dengan melakukan<br />

pengaspalan. Bukan main girangnya<br />

anggota masyarakat di sana menerima<br />

realitas yang tidak diduga-duga. “Ternyata<br />

Pak Bupati memberi lebih dari yang<br />

kami minta,” ungkapnya.<br />

Infrastruktur memang salah satu<br />

sektor yang mendapat perhatian lebih<br />

Bupati Yopi Arianto, baik pada periode<br />

pertama masa jabatannya sebagai Bupati<br />

Inhu, maupun pada saat menjalani periode<br />

kedua seperti sekarang ini. Pertimbangan<br />

Bupati Yopi Arianto sederhana<br />

saja, yaitu hanya dengan kondisi infrastruktur<br />

–baik jalan dan jembatan yang<br />

layak—yang memungkinkan suatu kawasan<br />

tertentu akan berkembang.<br />

Kondisi infrastruktur yang layak dan<br />

memadai ke suatu kawasan tertentu, imbuh<br />

Bupati Yopi Arianto, memungkinkan<br />

akan terbukanya sentra-sentra ekonomi<br />

baru di kawasan itu. Sejumlah potensi<br />

ekonomi yang selama ini terpendam,<br />

dimungkinkan akan bisa dibuka dan<br />

dikembangkan manakala ke kawasan<br />

dimaksud sudah ditopang oleh kondisi<br />

infrastruktur yang layak dan memadai.<br />

“Nah, kalau suatu kawasan sudah<br />

berkembang lantaran ditunjang infrastruktur<br />

yang layak, praktis anggota<br />

masyarakat yang bermukim di kawasan<br />

mampu memelihara komitmen sebagai<br />

bupati yang memiliki kecintaan yang<br />

tinggi pada daerah dan masyarakat yang<br />

dipimpinnya.<br />

Maka tidak pe lak, dalam banyak peristiwa<br />

Yopi lebih sering berada di tengah<br />

masyarakat yang ia pimpin, melakukan<br />

kegiatan apa saja yang mungkin bisa ia<br />

perbuat, dibandingkan dengan berada<br />

di kantor. “Saya merasakan kenikmatan<br />

tersendiri bila berada di tengah<br />

masyarakat,” kata nya, sua tu hari. Suatu<br />

kenikmatan yang, menurut Yopi, tak<br />

bisa dinilai dengan hal-hal yang bersifat<br />

kebendaan.<br />

Karena sering berada dan berkumpul<br />

di tengah masyarakat itulah, antara lain,<br />

yang membuat Bupati Yopi tahu persis<br />

apa yang dibutuhkan oleh masyarakat,<br />

yang untuk kemudian dirumuskan ke<br />

dalam sejumlah program pembangunan<br />

yang dibiayai melalui sejumlah sumber,<br />

baik APBD, bantuan dari APBD Riau,<br />

APBN dan sumber-sumber lain yang sah<br />

menurut ketentuan yang berlaku.<br />

Mengilas-balik ke belakang, Yopi lahir<br />

dan besar di tengah keluarga berada.<br />

Ayahndanya, Almarhum H. Soegianto,<br />

terbilang pengusaha yang disegani di<br />

Inhu, selain juga pernah menduduki<br />

sejumlah posisi strategis di daerah itu.<br />

Yang jamak terjadi, setiap individu yang<br />

berasal dari keluarga berada sering tidak<br />

terlalu peduli dengan orang tak berpunya,<br />

karena secara realitas orang dimaksud<br />

tidak pernah merasakan apa yang<br />

disebut susah secara materi-finansial itu.<br />

Tidak demikian halnya dengan Yopi,<br />

kendati lahir dan besar di tengah keluarga<br />

berada, ia tidak sedikit pun menyurutkan<br />

perhatian terhadap kalangan itu,<br />

baik ketika masih duduk di DPRD Inhu,<br />

apalagi setelah menduduki jabatan Buitu<br />

akan bisa ditingkatkan kondisi<br />

perekonomiannya,” terang<br />

Bupati Yopi. Imbas lanjutannya,<br />

selain kondisi itu bisa menekan angka<br />

pengangguran sedemikian rupa, diniscayakan<br />

pula ting kat kemiskinan akan bisa<br />

dieeleminir sedemikian ru pa.<br />

“Negeri ini sudah 72 merdeka, maka<br />

memprihatinkan sekali kalau masih<br />

ada juga kawasan yang terisolasi secara<br />

fisik.” Di mata Bupati Yopi Arianto,<br />

akibat tidak baik karena kawasan yang<br />

masih terisolasi tidak sekadar dampak di<br />

bidang ekonomi, juga dampak-dampak<br />

lain yang tak kalah beratnya, seperti<br />

lambatnya perkembangan kemampuan<br />

anggota masyarakat, kualitas SDM yang<br />

terbatas, dan interaksi sosial yang sulit.<br />

Makanya, pada periode pertama<br />

masa jabatannya sebagai Bupati Inhu,<br />

Yopi Arianto mengaku telah meletakkan<br />

kerangka landasan yang kuat untuk<br />

pembangunan di bidang infrastruktur.<br />

Pada periode pertama itu, Pemkab Inhu<br />

yang saat itu dipimpin Bupati Yopi Arianto<br />

berpasangan dengan Wakil Bupati<br />

Harman Harmaini, memprioritaskan<br />

membangun dan melakukan perbaikan<br />

terhadap jalan dan jembatan desa, terutama<br />

yang menjadi akses produksi dan<br />

perekonomian masyarakat.<br />

Pembangunan bidang infrastruktur<br />

sejalan dengan pembangunan pedesaan<br />

yang menitikberatkan pada perluasan<br />

akses masyarakat desa, kemandirian<br />

dan peningkatan partisipasi masyarakat<br />

desa. Bahkan berdasarkan data Badan<br />

Pusat Statistik (BPS), hingga tahun 2013,<br />

panjang jalan di Kabupaten Inhu dengan<br />

kondisi baik terus mengalami peningkatan,<br />

dan sebaliknya panjang jalan yang<br />

rusak terus berkurang.<br />

Infrastruktur lain yang digesa di<br />

periode pertama itu adalah bidang kelistrikan,<br />

di mana pada saat itu sampai<br />

sekarang Pemkab Inhu terus berupaya<br />

agar seluruh wilayah Kabupaten Inhu<br />

dapat tersambung listrik. Sebab pada<br />

awal kepemimpinannya, Agustus 2010<br />

silam, listrik hanya mampu menjangkau<br />

23 persen desa di wilayah Inhu. Namun<br />

berkat kerja keras dan berbagai upaya<br />

strategis yang telah dilakukan Pemkab<br />

Inhu, hingga tahun 2014 listrik sudah<br />

mampu menjangkau hampir 95 desa di<br />

Inhu.<br />

“Pembangunan bidang kelistrikan<br />

akan terus kita tingkatkan hingga seluruh<br />

desa di Inhu sudah dapat tersambung<br />

aliran listrik,” jelasnya. Menurut Bupati,<br />

yang mantan anggota DPRD Provinsi<br />

Riau dari Fraksi Partai Golkar (Golongan<br />

Karya), selain bersumber dari<br />

APBD Inhu, pembangunan bidang kelistrikan<br />

juga bersumber dari APBN melalui<br />

Program Listrik Desa (Prolisdes).<br />

Sektor lain yang juga mendapat sentuhan<br />

tangan Bupati Yopi Arianto adalah<br />

kesehatan. Sebagai putera asli Inhu, Bupati<br />

Yopi Arianto sangat berkeinginan<br />

agar semua anggota masyarakat daerah<br />

itu mendapatkan layanan kesehatan<br />

yang memadai dengan harga terjangkau.<br />

Ia paling tak bisa menerima kalau ada<br />

anggota masyarakat yang tidak mendapat<br />

layanan kesehatan yang layak.<br />

“Layanan kesehatan yang baik merupakan<br />

salah satu hak dasar yang harus<br />

diperoleh masyarakat,” kata Bupati Yopi<br />

Arianto, suatu hari. Tapi, ketika dilantik<br />

dan diambil sumpah jabatannya sebagai<br />

Bupati Inhu periode pertama pada<br />

tahun 2010 lalu, Yopi melihat masih banyak<br />

anggota ma syarakat yang belum<br />

mendapatkan layanan kese ha tan yang<br />

dibutuhkan, yang didasari oleh sejumlah<br />

penyebab.<br />

Ia juga tak jarang melihat realitas<br />

sejumlah pasien yang tak tertolong<br />

nyawanya hanya karena harus menempuh<br />

rentang kendali yang jauh untuk<br />

mendapatkan layanan kesehatan yang<br />

dibutuhkan. Sudah susah-susah untuk<br />

membawa si pasien ke unit pelayanan<br />

kesehatan terdekat yang ditunjang oleh<br />

fasilitas yang memadai, tapi pada akhirnya<br />

nyawa si pasien melayang di tengah<br />

jalan.<br />

“Saya tak sampai hati realitas seperti<br />

itu terjadi pada masyarakat saya,” kata<br />

Bupati Yopi Arianto, kala itu. Maka,<br />

begitu kursi Bupati Inhu ia duduki, bersama<br />

dengan sejumlah sektor prioritas<br />

lainnya, Bupati Yopi Arianto kemudian<br />

melakukan pembenahan besar-besaran<br />

untuk membuat kesehatan menjadi salah<br />

satu sektor yang makin berkualitas dan<br />

semakin terjangkau oleh masyarakat.<br />

Begitu juga untuk bidang kesehatan.<br />

Pemkab Inhu telah membangun dan melengkapi<br />

sejumlah fasilitas kesehatan mulai<br />

dari renovasi dan peningkatan<br />

pelayanan di RSUD Indrasari<br />

Rengat, pembangunan Puskesmas rawat<br />

inap serta pembangunan Pustu di seluruh<br />

desa di wilayah Kabupaten Inhu.<br />

Pemkab Inhu kemudian menjalankan<br />

sejumlah program untuk menjawab<br />

persoalan di sektor kesehatan. Makanya,<br />

hingga tahun 2014 Inhu telah memiliki<br />

10 Puskesmas rawat inap dan 8 puskesmas<br />

rawat jalan dengan pelayanan 24<br />

jam. Bahkan kedepannya, Pemkab Inhu<br />

telah merencanakan untuk menciptakan<br />

rumah sakit mini di beberapa puskesmas<br />

agar pelayanan kesehatan terhadap<br />

masyarakat semakin meningkat.<br />

“Selain itu, Pemkab Inhu juga telah<br />

membangun dan memiliki 134 puskesmas<br />

pembantu sekaligus menyediakan<br />

fasilitas bagi tenaga medis yang bertugas,<br />

sehingga pelayanan kesehatan kepada<br />

masyarakat desa lebih maksimal selama<br />

24 jam,” beber Bupati Yopi Arianto menjelaskan.<br />

“Kita berharap dengan langkah<br />

itu akan semakin banyak masyarakat<br />

yang terlayani.”<br />

Tidak selesai sampai di sana, Pemkab<br />

Inhu juga berupaya meningkatkan mutu<br />

dan jumlah tenaga dokter di RSUD Indrasari<br />

Rengat melalui kerjasama dengan<br />

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah<br />

Mada (FK UGM) Yogjakarta dan mengangkat<br />

sejumlah dokter menjadi calon<br />

pegawai negeri sipil (CPNS) melalui jalur<br />

khusus untuk ditempatkan di daerah terpencil.<br />

Bersama pihak swasta, Pemkab Inhu<br />

juga berupaya menyediakan mobil ambulance<br />

di setiap Puskesmas melalui<br />

program coorporate social responsibility<br />

(CSR). Hingga tahun 2015, lebih dari 30<br />

mobil ambulance sudah diterima Pemkab<br />

Inhu dari pihak swasta dan sudah<br />

dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan<br />

kesehatan kepada masyarakat.<br />

“Ini tidak pernah dilakukan sebelumnya<br />

dan kita berharap kedepan peran swasta<br />

dalam upaya mewujudkan pelayanan<br />

kesehatan kepada masyarakat dapat lebih<br />

di tingkatkan,” ucapnya. (ee)<br />

4<br />

5


LAPORAN UTAMA<br />

LAPORAN UTAMA<br />

“Saya berusaha semaksimal mungkin<br />

memberikan pelayanan yang terbaik<br />

bagi masyarakat saya. Jika masih kurang<br />

silahkan sampaikan kritik yang tentunya<br />

bersifat membangun.”<br />

Dua kali dipercaya menjadi Bupati<br />

Inhu (Indragiri Hulu), yaitu untuk periode<br />

2010-2015 dan 2015-2020, H. Yopi Arianto<br />

SE hanya memiliki satu “ketakutan”, yaitu<br />

kepada rakyat. Ini dasar pertimbangan dari<br />

sikapnya itu: “Karena yang memberikan<br />

saya mandat menjadi Bupati Inhu selama<br />

dua periode berturut-turut adalah rakyat,<br />

gaji dan fasilitas saya diberikan oleh rakyat,”<br />

katanya.<br />

Makanya, dalam menjalankan kapasitas<br />

sebagai kepala daerah dan kepala<br />

pemerintahan di lingkup Pemkab (Pemerintah<br />

Kabupaten) Inhu, mantan anggota<br />

DPRD Provinsi Riau dari Fraksi Partai<br />

Golkar (Golongan Karya) ini memilih<br />

sikap berupa ingin berbuat dulu untuk<br />

rakyat, semampu dan sekuat yang ia bisa,<br />

dan sesuai dengan batas wewenang dan<br />

kompetensi yang ia miliki. Yopi cenderung<br />

mengelakkan publisitas berlebihan, cemas<br />

apa yang digembar-gemborkan tidak bersua<br />

pada tataran realitas.<br />

Yopi menghindari publikasi yang berlebihan,<br />

tentu bukan tanpa sebab. “Biarlah<br />

rakyat yang langsung menilai apa yang<br />

saya lakukan dalam aktivitas pembangunan,”<br />

katanya lagi. “Untuk apa gunanya<br />

berkoar-koar. Biarlah<br />

orang lain<br />

yang<br />

Bupati Inhu H. Yopi Arianto, SE<br />

“Saya Hanya Takut kepada Rakyat”<br />

menilai dan merasakan apa yang sudah<br />

saya perbuat,’’ kata Yopi di Rengat, Minggu<br />

(29/10).<br />

‘”Artinya, kalau yang kita bangun itu<br />

kita publish habis tapi ternyata tidak dirasakan<br />

oleh rakyatnya untuk apa? Yang ingin<br />

saya katakan adalah apa yang saya kerjakan<br />

selama ini harus benar-benar dapat dirasakan<br />

dan dinikmati oleh masyarakat secara<br />

luas. Soal puas atau tidak, itu lumrah.<br />

Yang pasti saya sudah turun ke lapangan<br />

lalu berdialog dengan rakyat,” katanya.<br />

Ia lalu menambahkan, “Apa yang menjadi<br />

keinginan mereka, itulah yang saya<br />

perjuangkan. Dirumuskan dalam program-program<br />

oleh Pemkab Inhu, kemudian<br />

dilaksanakan sesuai aturan yang ada.<br />

Jadi menurut saya tidak terlalu urgent atau<br />

prioritas yang namanya publikasi meski itu<br />

penting untuk bahan atau media memberikan<br />

kritikan yang konstruktif bagi kami<br />

di Pemerintahan Kabupaten Inhu,” papar<br />

Yopi Arianto.<br />

Menurut Yopi, yang terpenting bagi<br />

dia adalah bagaimana meyakinkan atau<br />

menumbuhkan trust masyarakatnya, agar<br />

tidak terjadi miss komunikasi, baik antara<br />

stakeholder maupun stakeholder dengan<br />

masyarakat. “Inilah yang selalu saya jaga<br />

sampai hari Ini. Sebab apa pun yang kita<br />

lakukan atau kita bangun, kalau tidak<br />

sesuai dengan keinginan masyarakat, percuma<br />

saja itu. Insya Allah akan saya mendapat<br />

kepercayaan masyarakat mulai tumbuh,<br />

bahkan mindset-ya mulai bergeser dari<br />

konvensional ke semi profesional menuju<br />

profesional,” ungkap putera mantan tokoh<br />

Inhu Almarhum H.<br />

Soegianto itu.<br />

Bertolak dari kesadaran bahwa ia sejatinya<br />

didukung dan dibesarkan oleh<br />

rakyat, maka Bupati Yopi tidak ingin rakyatnya<br />

di Inhu susah, antara lain bersebab<br />

karena kurangnya pelayanan pemerintah.<br />

“Saya berusaha semaksimal mungkin<br />

memberikan pelayanan yang terbaik bagi<br />

masyarakat saya. Jika masih kurang silahkan<br />

sampaikan kritik yang tentunya bersifat<br />

membangun,” ujarnya.<br />

Dikatakan Yopi, ia merasakan kemenangan<br />

moral yang tidak terhingga<br />

manakala bisa berbuat yang terbaik untuk<br />

kepentingan masyarakat. Sebaliknya,<br />

ia merasa ada yang mengganjal di hati,<br />

yang kemudian menjadi beban pemikiran,<br />

manakala banyak keinginan masyarakat<br />

yang tidak mampu ia penuhi menurut<br />

yang semestinya. “Rasa sayang saya ke<br />

masarakat ada di sini,” kata Yopi, sambil<br />

menunjuk bagian hati di tubuhnya.<br />

Makanya, Yopi membuka pintu selebarlebarnya<br />

bagi masyarakat menyampaikan<br />

kritik, yang konstruktif tentunya. Antara<br />

lain dengan gencar mengajak masyarakat<br />

untuk melaporkan kinerja pemerintah<br />

yang amburadul maupun pembangunan<br />

yang dinilai asal jadi. Yopi menghimbau<br />

ini melalui spanduk dan baliho yang bisa<br />

ditemukan di beberapa sudut kabupaten<br />

Inhu. “Iya, untuk mempermudah bagi<br />

masyarakat melaporkan pembangunan<br />

dan pelayanan publik yang tidak beres bisa<br />

langsung SMS ke nomor hendpone saya,”<br />

sebut Yopi, Kamis (19/1/2017).<br />

Bagi Yopi, karena yang mengelola<br />

pemerintahan adalah juga manusia<br />

biasa yang dilekati banyak kelemahan<br />

dan kekurangan, wajar saja ia<br />

bersama jajarannya belum melak-<br />

sanakan tugas dan fungsi sebagaimana<br />

mestinya. “Dalam konteks<br />

ini kritik dan saran masyarakat<br />

sangat diperlukan,” katanya. Tapi<br />

diingatkan Yopi, kritik yang dibutuhkan<br />

hendaknya bersifat konstruktif.<br />

Pantauan di lapangan, dalam spanduk<br />

maupun baliho yang terpajang besar<br />

itu selain himbauan juga dimuat nomor<br />

handphone bupati yang bisa dihubungi<br />

untuk laporan masyarakat. “Karena banyak<br />

masyarakat yang belum tahu nomor<br />

handphone maka kita pasang spanduk di<br />

setiap kecamatan untuk sementara ini, dan<br />

rencananya pemasangan spanduk itu di setiap<br />

Desa dan Kelurahan,” sebutnya.<br />

Penyebaran spanduk himbauan bupati<br />

ini dinilai untuk memudahkan masyarakat<br />

menyampaikan aspirasi dan pembangunan<br />

serta kinerja pemerintah agar nantinya<br />

bisa memuaskan. “Masyarakat jangan<br />

takut-takut untuk menyampaikan atau<br />

melaporkan bila ada temukan atau melihat<br />

pembangunan dan pelayanan publik yang<br />

tidak beres, cepat laporkan ke saya. Semua<br />

ini demi untuk kemajuan kabupaten Inhu<br />

yang kita cintai,” terang Yopi.<br />

Selain itu, bila ada temukan pegawai<br />

atau PNS yang jarang atau tidak masuk<br />

kantor ataupun ada yang mempersulit<br />

atau malas-malasan dalam pelayanan<br />

terhadap masyarakat, maka Yopi memainta<br />

masyarakat segera laporkan<br />

kepadanya dengan nama lengkap dan<br />

tugas kerjanya. “Akan langsung kita tindak,”<br />

pungkas Yopi yang juga menjabat<br />

sebagai Ketua DPD II Partai Golkar<br />

(Golongan Karya) Inhu.<br />

Membanggakan RSUD<br />

Padahal, jalan dua periode menjabat<br />

sebagai Bupati Inhu, bukan<br />

tidak ada --bahkan mungkin terbilang<br />

banyak-- yang bisa dibanggakan<br />

dari Inhu sejak dipimpin Bupati<br />

Yopi. Lihatlah PAD (pendapatan asli<br />

daerah), sebagai salah satu instrumen<br />

penghasilan bagi suatu daerah,<br />

berhasil digenjot Yopi di Inhu berkali<br />

lipat. Kalau pada awal jadi Bupati di<br />

sana PAD Inhu hanya tercatat pada<br />

angka Rp9 miliar, belakangan melesat<br />

jauh menjadi Rp200 miliar/tahun.<br />

Yopi juga berupaya mati-matian<br />

melepaskan Inhu dari ketergantungan<br />

pada migas (minyak dan gas bumi), antara<br />

lain dengan cara meningkatkan kreativitas<br />

dalam mengelola sumber-sumber lain<br />

yang dinilai potensial dan prospektif. “Kita<br />

tidak bisa hanya tergantung pada migas.<br />

Makanya banyak program kita arahkan ke<br />

ekonomi kerakyatan yang berbasis UMKM<br />

(usaha menengah, kecil dan mikro),<br />

kemudian<br />

agrow-<br />

isata serta sektor<br />

riil lainnya yang langsung dapat<br />

dirasakan trickle down efect-nya,” ungkap<br />

Yopi Arianto.<br />

Bupati Yopi juga mengaku pantas<br />

membanggakan pembangunan sektor kesehatan<br />

di Inhu yang ia genjot terhitung sejak<br />

dipercaya menjadi bupati di sana, karena<br />

sudah banyak kemajuan di sektor yang<br />

satu ini. Bahkan jumlah puskesmas yang<br />

ada mencapai lima puluh lebih, dan rumah<br />

sakit umum daerah (RSUD) Indrasari<br />

merupakan impian dirinya sejak menjabat.<br />

Soal ini, Yopi teringat masa lalu, ketika<br />

di awal-awal menjabat sebagai Bupati<br />

Inhu. “Dulu saya malu karena rumah sakit<br />

yang ada belum qualified,” kenangnya. Tapi<br />

belakangan RSUD itu mengalami pembenahan<br />

besar-besaran, dan peralatannya<br />

--baik medis maupun non-medis-- dilengkapi<br />

sesuai standar medis. Tak berlebihan<br />

kalau kemudian Yopi mengatakan, “Rumah<br />

sakit daerah Indrasari ini kebanggan<br />

kita bersama dan mari kita manfaatkan<br />

bersama rakyat,” ujarnya.<br />

Tidak sekadar omongan, memang, Bupati<br />

Yopi kemudian membuktikan lewat<br />

perbuatan. Antara lain, proses persalinan<br />

istrinya belum lama ini dilakukan di<br />

RSUD milik Pemkab Inhu itu. “Belum<br />

lama ini istri saya saja melahirkan di<br />

sana,” kata Yopi, sambil menambahkan<br />

bahwa ia juga secara pribadi<br />

juga sering memanfaatkan jasa rumah<br />

sakit itu untuk mendapatkan<br />

pelayanan medis.<br />

Bupati Yopi juga menaruh<br />

perhatian<br />

yang besar pada<br />

sektor pendidikan,<br />

yang<br />

ditargetkan<br />

sebagai fondasi<br />

awal<br />

untuk<br />

membentuk<br />

SDM (sumber<br />

daya manusia) yang<br />

berkualitas. Dikatakan Bupati<br />

Yopi, banyak hal yang telah ia lakukan<br />

untuk membangun dunia pendidikan<br />

yang baik dan berintegritas. Bahkan sektor<br />

ini tergolong sektor prioritas bagi aparat<br />

pelaksana pemerintahan di Pemkab Inhu.<br />

Sebab, menurut Bupati Yopi, tanpa<br />

pendidikan yang bermutu mustahil sebuah<br />

negara juga daerah mampu mencetak<br />

SDM handal dalam mendukung pembangunan<br />

berbagai aspek. “Begitu juga di<br />

Inhu. Pendidikan menjadi prioritas utama<br />

kita. Segala yang berkaitan dengan infrastruktur,<br />

sarana dan prasarana, guru serta<br />

lainnya sudah kita lengkapi. Insya Allah<br />

ke depannya semakin baik lagi,” kata Yopi<br />

Arianto.<br />

Di internal Pemkab Inhu, Bupati Yopi<br />

juga jor-joran membenahi jajaran yang ia<br />

pimpin, dimaksudkan agar semakin mampu<br />

memberikan pelayanan terbaik terhadap<br />

banyak. Antara lain, disiplin menjadi<br />

hal yang utama. Sebab dari situlah awal penentu<br />

dalam membangun etos kerja PNS<br />

(pegawai negeri sipil) secara profesional.<br />

Itulah sebabnya, Yopi tak segan-segan marah<br />

manakala ada stafnya yang tidak disiplin<br />

atau nakal.<br />

“Dalam konteks membangun pemerintahan<br />

yang baik dan bersih, saya tidak<br />

main-main. Mana yang tidak bisa mengikuti<br />

aturan-aturan, langsung saya tegur<br />

keras bahkan banyak pejabat eselon yang<br />

saya ganti kalau tidak mampu menjalankan<br />

tugas sesuai tupoksi untuk kepentingan<br />

rakyat saya,” tegas Yopi, sambil meminta<br />

pemakluman bahwa sikap keras yang<br />

ia tunjukkan ke sejumlah jajarannya mengandung<br />

maksud agar yang bersangkutan<br />

melakukan perbaikan yang diperlukan.<br />

Sebegitu sukseskah Bupati Yopi dalam<br />

membangun Inhu? Seperti dijelaskan Yopi,<br />

soal ini biarlah masyarakat yang memberi<br />

penilaian. Bagi Bupati Yopi, selama<br />

dipercaya memberi amanah<br />

untuk memimpin kabpaten<br />

itu, ia akan selalu mengerahkan<br />

kemampuan yang<br />

maksimal untuk memberikan<br />

yang terbaik,<br />

baik untuk kepentingan<br />

daerah maupun<br />

masyarakat<br />

banyak yang<br />

dipimpinnya.<br />

(ee/dari berbagai<br />

sumber)<br />

6 7


Pemerintah Kabupaten<br />

Indragiri Hulu<br />

Galeri Pemkab Inhu<br />

8 9


DPRD<br />

KABUPATEN BENGKALIS<br />

ADVERTORIAL DPRD BENGKALIS<br />

APBD <strong>2018</strong> Disahkan,<br />

Bupati Bengkalis Berterimakasih<br />

pada Anggota DPRD<br />

Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya tepat pukul<br />

17.40 WIB, Rabu (29/11/2017) sore, ranperda (rancangan peraturan<br />

daerah) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)<br />

Kabupaten Bengkalis tahun <strong>2018</strong> sebesar Rp3.632.246.626.998,00,<br />

disahkan menjadi perda (peraturan daerah).<br />

PENGESAHAN APBD <strong>2018</strong> yang<br />

dilakukan dalam Sidang Paripurna,<br />

di Ruang Sidang lantai II Sekretariat<br />

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)<br />

Bengkalis, dipimpin langsung Ketua, H<br />

Abdul Kadir dan tutur dihadiri Bupati<br />

Bengkalis Amril Mukminin. Selain itu,<br />

juga turut mengikuti Paripurna, tiga Wakil<br />

Ketua DPRD, yaitu Indra Gunawan Eet,<br />

Zulhelmi dan Kade Rismanto, wakil rakyat<br />

dengan total hadir sebanyak 36 orang,<br />

Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah, H Arianto<br />

serta sejumlah pejabat di lingkungan<br />

Pemerintah Kabupaten Bengkalis.<br />

Dengan disahkannya APBD <strong>2018</strong>, Bupati<br />

Bengkalis menyampaikan apresiasi<br />

kepada Pimpinan dan seluruh anggota<br />

DPRD Kabupaten Bengkalis, yang telah<br />

menggesa pengesahan APBD <strong>2018</strong> dengan<br />

menjalankan tugas dan fungsi selama<br />

pembahasan Rancangan PeraturanDaerah<br />

(Ranperda) APBD Kabupaten Bengkalis<br />

tahun <strong>2018</strong>.<br />

Bahkan, berbagai dinamika dalam<br />

pro ses pembahasan telah dilalui dengan semangat<br />

demokrasi, sinergi dan menjunjung<br />

nilai-nilai kebersamaan, sehingga penetapan<br />

APBD dapat dilaksanakan tepat waktu.<br />

“Kami sangat mengapresiasi kepe dulian<br />

dan dukungan yang diberikan oleh<br />

DPRD selama pembahasan, terutama<br />

dalam rangka mempertajam target-target<br />

program dan kegiatan yang direncanakan.<br />

Semoga apa yang diputuskan hari ini dapat<br />

segera ditindaklanjuti, karena masyarakat<br />

sangat menunggu realisasi program dan<br />

kegiatan yang sama-sama telah kita bahas<br />

dan telah disetujui hari ini,” sebutnya.<br />

Amril juga memberikan ucapan terima<br />

kasih atas dukungan segenap komponen<br />

masyarakat Kabupaten Bengkalis. Apakah<br />

itu baik perhatian secara langsung maupun<br />

pengertian untuk memaklumi dinamika<br />

dalam proses penyusunan dan pembahasan<br />

Rancangan APBD Kabupaten Bengkalis<br />

tahun <strong>2018</strong>.<br />

“Semoga kondisi sosial masyarakat<br />

ini dapat kita jaga terutama pada saat<br />

mengimplementasikan program dan kegiatan<br />

pada tahun <strong>2018</strong> nantinya. Dan, kita<br />

sama-sama telah memaklumi bahwa apa<br />

yang telah kita rencanakan, kita bahas dan<br />

kita sepakati hari ini merupakan wujud<br />

dari aspirasi masyarakat yang perlu kita<br />

laksanakan secara baik,” tuturnya.<br />

Bupati Amril juga mengajak pimpinan<br />

dan anggota DPRD beserta seluruh komponen<br />

masyarakat Kabupaten Bengkalis<br />

untuk bersama-sama mendukung pelaksanaan<br />

pembangunan yang akan dilaksanakan,<br />

yang didedikasikan untuk kemajuan<br />

daerah dan upaya mensejahterakan<br />

masyarakat Kabupaten Bengkalis.<br />

“Mari kita kawal dan kita evaluasi demi<br />

mencapai tujuan bernegara, dan memberikan<br />

yang terbaik bagi daerah ini,” imbau<br />

Bupati Amril, yang sebelumnya memaparkan<br />

bahwa sebanyak Rp3.632.246.626.998<br />

APBD Bengkalis <strong>2018</strong> yang disahkan itu,<br />

rinciannya pertama, pendapatan daerah<br />

sebesar Rp3.572.246.626.998, belanja daerah,<br />

sebesar Rp3.632.246.626.998, dan pembiayaan<br />

sebesar Rp60.000.000.000.<br />

Rincian APBD tersebut, menurut Bupati<br />

Amril, telah mencakup penyelenggaraan<br />

pembangunan dalam semua urusan<br />

yang menjadi kewenangan daerah terutama<br />

urusan konkuren sebagaimana diamanatkan<br />

dalam undang-undang nomor 23<br />

tahun 2014 tentang pemerintahan daerah.<br />

“Yang secara jelas juga diatur dalam<br />

peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor<br />

33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan<br />

APBD tahun anggaran <strong>2018</strong>, sesuai<br />

dengan prioritas daerah dan mengedepankan<br />

aspek pemerataan ke semua sektor<br />

dan wilayah Kabupaten Bengkalis,” urai<br />

Bupati, yang juga menyampaikan ucapan<br />

terimakasih kepada para anggota dewan<br />

yang telah bekerja keras sampai disahkannya<br />

APBD Bengkalis <strong>2018</strong>.<br />

Diterangkan Bupati, dengan ditetapkannya<br />

APBD Kabupaten Bengkalis tahun<br />

anggaran <strong>2018</strong>, kepada seluruh kepala<br />

perangkat daerah dan unit kerja lingkup<br />

Pemerintah Kabupaten Bengkalis selaku<br />

pengguna anggaran, diinstruksikan untuk<br />

segera mempersiapkan seluruh administrasi,<br />

prosedur, teknis dan langkah-langkah<br />

percepatan pelaksanaan program dan<br />

kegiatan.<br />

“Karena apa yang telah dianggarkan<br />

menjadi kewajiban yang melekat pada<br />

masing-masing urusan yang akan dipertanggungjawabkan<br />

oleh Organisasi Perangkat<br />

Daerah baik progres, manfaat maupun<br />

dampaknya bagi pembangunan Kabupaten<br />

Bengkalis secara umum,” ungkap Bupati.<br />

Sebelumnya, saat pandangan umum<br />

fraksi-fraksi, Rianto, jubir (juru bicara)<br />

Banggar (Badan Anggaran) DPRD Bengkalis,<br />

dalam laporannya menjelaskan<br />

APBD Bengkalis tahun <strong>2018</strong> menargetkan<br />

pendapatan Bengkalis sebesar Rp<br />

3.572.246.626.998.<br />

Dengan rincian pendapatan<br />

berasal dari Pendapatan<br />

Asli Daerah,<br />

Pendapatan dari dana<br />

perimbangan dan<br />

pendapatan lainnya<br />

dianggap sah. “Untuk<br />

pendapatan dari PAD<br />

ditargetkan sebesar<br />

Rp 512.048.477.998,<br />

pendapatan dari dana<br />

perimbangan sebesar<br />

Rp 2.656.895.309.000,<br />

sementara pendapatan<br />

lain sebesar Rp<br />

403.302.840.000,” ungkap<br />

Rianto saat membacakan<br />

laporan Banggar.<br />

Sementara itu untuk pengeluaran<br />

dari Belanja daerah direncanakan sebesar<br />

Rp 3.632.246.626.998. Dari jumlah belanja<br />

tersebut APBD bengkalis mengalami de-<br />

sit sebesar Rp 60 miliar. Namun desit<br />

ini akan di tutupi dengan pembiayaan Sisa<br />

lebih penggunaan anggaran (Silpa) APBD<br />

2017 ini. “Anggaran ini akan tertutupi dengan<br />

pembiayaan Silpa tahun sebelumnya,<br />

“ kata dia.<br />

Setelah membacakan laporan Banggar<br />

ini ketua DPRD Bengkalis memberikan<br />

kesempatan masing masing fraksi untuk<br />

menyampaikan pendapatnya terkait laporan<br />

Banggar ini. Pada kesempatan tersebut,<br />

tujuh fraksi pada intinya menyetujui<br />

laporan Banggar tersebut disahkan sebagai<br />

APBD Bengkalis. Usai mendengarkan<br />

pandangan fraksi fraksinyan ada akhirnya<br />

Ketua DPRD Bengkalis membacakan<br />

pengesahaan APBD Bengkalis sesuai laporan<br />

Banggar. Pengesahan ini ditandai ketukan<br />

palu ketua DPRD Bengkalis disaksikan<br />

Bupati Bengkalis.<br />

Namun beberapa fraksi menyampaikan<br />

catatan yang harus diperhatikan<br />

pemerintah Bengkalis. Diantaranya disampaikan<br />

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera<br />

(PKS) di wakili Azmi R Fatwa mengatakan,<br />

pihaknya berharap penggunaan anggaran<br />

harus sesuai dengan janji politik Bupati.<br />

Seperti menjadikan Bengkalis sebagai gerbang<br />

pertanian. “Janji ini harus diwujudkan<br />

karena merupakan janji politik saat kampanye<br />

lalu kepada masyarakat, “ terang Azmi.<br />

Lanjut dia, catatan lain yang harus<br />

diperhatikan Bupati Bengkalis terkait<br />

pembayaran pesangon karyawan PT Bumi<br />

Laksamana Jaya. Sebagaimana diketahui<br />

mereka sudah dua tahun di berhentikan<br />

namun belum dibayarkan sampai saat.<br />

“Apalagi dianggarkan untuk pembayaran<br />

mereka pada tahun ini, “ jelas Azmi.<br />

Selain itu, catatan lain di sampaikan<br />

Fraksi PDI Perjuangan di wakili Daud<br />

Gultom, dimana PDI Perjuangan meminta<br />

pada tahun depan pelaksanaan kegiatan<br />

pembangunan Insfrastruktur harus dilakukan<br />

lebih cepat. Jangan terjadi lagi pada<br />

akhir tahun baru dilelang. “Karena akan<br />

berdampak pada pada kualitas pekerjaan<br />

menjadi tidak maksimal, “ terangnya.<br />

DPRD Bengkalis membahas secara<br />

maraton RAPBD <strong>2018</strong>. Siang malam pembahasan<br />

dilakukan antara Banggar dan<br />

TAPD. Tak hanya tersebab adanya deadline<br />

dari pemerintah bahwa RAPBD <strong>2018</strong> harus<br />

sudah disahkan paling lambat per 30 November<br />

<strong>2018</strong>, namun juga karena disadari<br />

pengesahan RPABD berpengaruh besar<br />

pada jalannya kegiatan pemerintahan dan<br />

geliat perekenomian Negeri Junjungan.<br />

DPRD Bengkalis menjadwalkan pengesahan<br />

RAPBD <strong>2018</strong> pada 28 November 2017.<br />

Sejak disampaikannya Nota Keuangan<br />

dan Ranperda APBD <strong>2018</strong> oleh Pemerintah<br />

Kabupaten Bengkalis yang diserahkan<br />

langsung Bupati Bengkalis Amril Mukminin<br />

kepada pimpinan DPRD Bengkalis<br />

dalam sidang paripurna DPRD Bengkalis<br />

yang dipimpin langsung ketua DPRD<br />

Bengkalis H Abdul Kadir didimpingi 3<br />

wakil ketua Indra Gunawan, Kaderismanto<br />

dan Zuhelmi pada 13 November 2017<br />

pagi, DPRD langsung tancap gas.<br />

Tahapan-tahapan pembahasan<br />

RAPBD dimaksud sore harinya langsung<br />

dilakukan, dengan agenda pandangan<br />

umum fraksi-fraksi atas penyampaian<br />

Nota Keuangan RAPBD Tahun 2017 yang<br />

disampaikan pagi harinya.<br />

Meskipun ada beberapa catatan dan<br />

kritisi yang diberikan dalam pandangan<br />

umum fraksi-fraksi tersebut, namun pada<br />

prinsipnya seluruh fraksi (PAN. Partai<br />

Golkar, PKS, PDI Perjuangan, Demokrat,<br />

Gerinda Garuda Yaksa dan Gabungan<br />

Negeri Junjungan), dapat menerima nota<br />

keuangan yang disampaikan Bupati Bengkalis,<br />

melalui juru bicaranya masing-masing,<br />

seluruh fraksi sepakat untuk dibahas<br />

pada tahap selanjutnya sesuai ketentuan<br />

peraturan perundang-undangan.<br />

Adapun juru bicara<br />

setiap fraksi saat<br />

menyampaikan padangan<br />

umum pada<br />

rapat paripurna yang<br />

langsung dipimpin<br />

Ketua DPRD H Abdul<br />

Kadir itu, adalah Rianto<br />

(PAN), Hj Aisyah<br />

(Partai Golkar), H Jasmi<br />

(PKS), Febriza Luwu<br />

(PDI Perjuangan),<br />

Morison Bationg Sihite<br />

(Demokrat), Edi Budiyanto<br />

(Gerinda Garuda<br />

Yaksa) dan H Mawardi<br />

(Gabungan Negeri Junjungan).<br />

Sementara pada malam harinya, dalam<br />

rapat paripurna yang dimulai sekitar<br />

pukul 20.30 WIB yang dihadiri 25 anggota<br />

legislatif dan juga dipimpin Abdul Kadir<br />

serta didampingi Wakil Ketua H Indra<br />

Gunawan Eet (Partai Golkar) dan Zuhelmi<br />

(PKS), Bupati Bengkalis yang juga diwakili<br />

Arianto, memberikan jawaban atau penjelasan<br />

atas pandangan umum fraksi-fraksi<br />

tersebut.<br />

Agar pembahasan RAPBD berjalan<br />

sesuai yang direncanakan antara legislatif<br />

dan eksekutif, ketua DPRD Bengkalis Abdul<br />

Kadir mewanti-wanti seluruh anggota<br />

DPRD Bengkalks untuk dapat membaca<br />

dan mempelajari RKA (rencana kerja anggaran).<br />

Sementara di pihak legislatif sendiri,<br />

Bupati Bengkalis juga menginstruksikan<br />

para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten<br />

Bengkalis, lebih-lebih Kepala Perangkat<br />

Daerah, untuk tidak bepergian atau<br />

dinas keluar daerah. Semua harus fokus<br />

membahas RAPBD <strong>2018</strong> bersama DPRD<br />

Bengkalis. (ee/dari berbagai sumber)<br />

10<br />

11


PT. RAPP<br />

INFOTORIAL PT. RAPP<br />

Besar, Kontribusi<br />

PT RAPP di Sektor<br />

Ketenagakerjaan<br />

“Selain pogram tersebut, perusahaan ini juga memegang sertifikat<br />

pengelolaan hutan berkelanjutan program untuk Persetujuan Sertifikasi<br />

Kehutanan (PEFC) bersama dengan mitranya Indonesia, Kerjasama<br />

Sertifikasi Hutan Indonesia (IFCC).”<br />

SEBAGAI sebuah perusahaan multinasional<br />

yang beroperasi di Provinsi<br />

Riau, tepatnya di Kabupaten<br />

Pelalawan, salah satu sumbangan terbesar<br />

PT RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper)<br />

bagi daerah ini adalah dalam sektor<br />

“KAMI sebagai perusahaan yang<br />

beritikad baik telah melakukan investasi<br />

sesuai dengan perizinan yang telah diberikan<br />

oleh pemerintah berdasarkan<br />

peraturan dan perundangan yang berlaku.”<br />

HERU Widodo, kuasa hukum PT<br />

RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper)<br />

menegaskan, PT RAPP senantiasa menjalankan<br />

usahanya berdasarkan izin<br />

yang sah dan sesuai dengan peraturan<br />

dan perundang-undangan yang berlaku.<br />

“PT RAPP juga memiliki komitmen kuat<br />

dalam perlindungan dan pengelolaan<br />

ekosistem gambut. Begitu juga dengan<br />

praktik bisnis yang berkelanjutan,” tam-<br />

ketenagakerjaan, baik berupa menyerap<br />

tenaga kerja maupun membuka peluang<br />

berusaha bagi masyarakat.<br />

Deputi Corpcomm Head Kerinci PT<br />

PT RAPP Kelola Usaha<br />

Atas Izin yang Sah<br />

bah Heru, Senin (27/11/2017).<br />

Dikatakan Heru, perusahaan juga<br />

senantiasa berkonsultasi dengan pemerintah<br />

dalam hal ini Kementerian Lingkungan<br />

Hidup dan Kehutanan (KLHK)<br />

untuk memastikan kegiatan operasional<br />

tetap berjalan dengan baik. Diakuinya,<br />

selama ini perusahaan secara penuh<br />

bekerja sama dengan pemerintah dan<br />

masyarakat setempat untuk meningkatkan<br />

kualitas tata kelola Hutan Tanaman<br />

Industri (HTI) yang baik di lahan gambut<br />

secara berkelanjutan. Dengan begitu dapat<br />

mencegah terjadinya kebakaran hutan<br />

dan lahan (karhutla).<br />

“Kami sebagai perusahaan yang<br />

RAPP, Indra Ardiyanto, menjelaskan<br />

Sebanyak 5 ribu lapangan pekerjaan diciptakan<br />

perusahaan ini sejak berada di<br />

Riau. Selain itu mereka juga mempekerjakan<br />

90 ribu orang, terutama masyarakat<br />

lokal. Perusahaan ini juga membantu<br />

pertumbuhan ekonomi Riau lima persen<br />

lebih.<br />

“Kita juga membantu pembangunan<br />

139 sarana prasarana sekolah dan<br />

puluhan fasilitas olahraga,” kata Indra<br />

memberikan beberapa contoh kontribusi<br />

perusahaan. PT RAPP juga menjalin<br />

kemitraan dengan usaha kecil menengah<br />

di Riau. Pola kemitraan ini juga dilakukan<br />

dengan pendekatan sosial, seperti<br />

mendukung produksi madu lebah yang<br />

diusahakan oleh masyarakat lokal.<br />

Dalam pandangan Indra, keberadaan<br />

dan keberlangungan usaha perusahaan<br />

tidak terlepas dari peran serta media<br />

massa yang memberikan masukan, kritik<br />

dan saran positif bagi keberlangsungan<br />

dan pertumbuhan perusahaan. Menurutnya,<br />

selama ini media telah membantu<br />

PT RAPP dalam menginformasikan segala<br />

kegiatannya positif yang sudah dilakukan<br />

perusahaan kepada masyarakat.<br />

Di bagian lain, APRIL Sustainability,<br />

Susilo Sudarman, memaparkan sejak<br />

2015 PT RAPP telah mencanangkan program<br />

hutan berkelanjutan. Hingga kini,<br />

program tersebut terus berjalan. Selain<br />

pogram tersebut, perusahaan ini juga<br />

memegang sertikat pengelolaan hutan<br />

berkelanjutan program untuk Persetujuan<br />

Sertikasi Kehutanan (PEFC) bersa-<br />

beritikad baik telah melakukan investasi<br />

sesuai dengan perizinan yang telah diberikan<br />

oleh pemerintah berdasarkan<br />

peraturan dan perundangan yang berlaku,”<br />

tegasnya.<br />

Hal ini merujuk pada Peraturan<br />

Pemerintah (PP) 71/2014 yang telah diubah<br />

dengan PP 57/2016, khususnya<br />

pasal 45a menyebutkan ‘izin usaha dan/<br />

atau kegiatan untuk memanfaatkan ekosistem<br />

gambut pada fungsi lindung ekosistem<br />

gambut yang izinnya terbit sebelum<br />

PP ini berlaku dan sudah beroperasi,<br />

dinyatakan tetap berlaku sampai jangka<br />

waktu izin berakhir’. Dengan pembatalan<br />

Rencana Kerja Usaha (RKU) PT RAPP<br />

melalui surat keputusan 5322/2017, dengan<br />

RKU PT RAPP masih berlaku hingga<br />

2019.<br />

Hal itu membuat perusahaan mengajukan<br />

keberatan berdasarkan ketentuan<br />

yang diatur dalam UU No 30/2014 tentang<br />

Administrasi Pemerintahan, Pasal 9<br />

(ayat 1). Keberatan yang diajukan RAPP<br />

ma dengan mitranya Indonesia, Kerjasama<br />

Sertikasi Hutan Indonesia (IFCC).<br />

PEFC adalah sistem sertikasi kehutanan<br />

yang terkemuka di dunia dengan<br />

standar yang akurat, serta diakui secara<br />

global yang bekerja sebagai mekanisme<br />

untuk memverikasi dan meningkatkan<br />

pengelolaan hutan lestari dan produk<br />

kayu dihasilkan secara berkelanjutan.<br />

“Juni 2015 kami mulai melakukan tanaman<br />

hutan berkelanjutan,” ungkap<br />

APRIL Sustainability, Susilo Sudarman,<br />

kepada riaumandiri.co, Kamis<br />

(16/11/2017).<br />

Operasional manufaktur Grup APRIL<br />

telah menerima sertikasi Chain-of-Custody<br />

PEFC pada tahun 2010 yang menjamin<br />

bahwa semua bahan baku yang masuk<br />

ke pabrik berasal dari sumber-sumber<br />

yang tidak kontroversial. Bersama-sama,<br />

sertikasi SFM dan Chain-of-Custody<br />

melambangkan bahwa Grup APRIL saat<br />

ini bersertikat PEFC di seluruh rantai<br />

pasokannya.<br />

Operasional Grup APRIL di Provinsi<br />

Riau, bersertikat berdasarkan OHSAS<br />

18001 (Sistem Manajemen Keselamatan),<br />

ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu), dan<br />

ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan).<br />

Dengan kinerja positif yang sudah<br />

dilakukan PT RAPP tersebut diharapkan<br />

kinerja perusahaan semakin meningkat<br />

dan terus ikut membantu dalam memajukan<br />

pembangunan di Provinsi RIau.<br />

(ee/rmc)<br />

thd SK Pembatalan RKU telah lewat dari<br />

15 hari kerja dan sampai permohonan ini<br />

diajukan ke Pengadilan Tata Usaha Negara<br />

(PTUN).<br />

Sidang akan kembali dilanjutkan<br />

pada Kamis (30/11) dengan agenda pemberian<br />

bukti-bukti. Putusan sidang, kata<br />

dia setelah 21 hari dari sidang pertama<br />

yang dilakukan Kamis lalu. (ee/roc)<br />

Bisa Melanjutkan Sekolah<br />

Berkat Beasiswa CD RAPP<br />

“DULU setelah lulus SMP, saya tidak bisa melanjutkan langsung ke SMA<br />

karena masalah biaya. Saya senang bisa sekolah dan sekarang kelas 12 masih<br />

berlanjut.”<br />

Senyuman tak lepas dari wajahnya saat menerima beasiswa. Sambil tersipu<br />

malu, Sundari yang ditemani sang ayah bercerita tentang perjuangannya<br />

meraih beasiswa Community Development (CD) PT Riau Andalan Pulp and<br />

Paper (RAPP) di Balai Pelatihan dan Pengembangan Usaha Terpadu (BPPUT)<br />

Town Site 2, Pangkalan Kerinci.<br />

Pelajar berusia 19 tahun ini sekarang tercatat sebagai siswi kelas 11 jurusan<br />

IPS di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pangkalan Kerinci. Usianya memang<br />

sedikit di atas usia teman teman di kelasnya karena ia sempat berhenti<br />

bersekolah setelah tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP).<br />

Mimpinya untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA waktu itu harus<br />

tertahan karena keterbatasan biaya kedua orang tuanya yang hanya berprofesi<br />

sebagai petani. Hal ini pastinya membuat hati orang tua Sundari, Jaelani (64),<br />

sedih.<br />

Semangat dan tekad yang kuat untuk melanjutkan pendidikannya, Sundari<br />

memutuskan untuk bekerja di kantor Desa Sering, Kecamatan Pangkalan<br />

Kerinci, Kabupaten Pelalawan selama satu tahun. Ia mampu mengumpulkan<br />

uang sebanyak 2 juta rupiah yang digunakannya untuk melanjutkan sekolah<br />

SMA.<br />

Setelah cukup, ia pun akhirnya berhasil masuk ke SMAN 1 Pangkalan Kerinci.<br />

Walaupun sudah 2 tahun menganggur, Sundari tetap berprestasi sehingga<br />

mendapatkan beasiswa untuk meringankan biaya pendidikannya.<br />

“Beasiswa ini turut membantu meringankan beban orang tua. Saya sangat<br />

bersyukur sekali dengan adanya beasiswa tersebut. Alhamdulillah. Dulu setelah<br />

lulus SMP, saya tidak bisa melanjutkan langsung ke SMA karena masalah<br />

biaya. Saya senang bisa sekolah dan sekarang kelas 12 masih berlanjut,” ujar<br />

Sundari.<br />

Setelah menyelesaikan SMA, Sundari berrharap untuk melanjutkan pendidikan<br />

ke jenjang berikutnya. Sundari berkata bahwa ia ingin melanjutkan<br />

kuliah ke Universitas Gajah Mada. “Saya pengen lanjut kuliah ke UGM tahun<br />

depan, InsyaAllah. Persiapan yang saya akukan tentu nilai yang bagus harus<br />

dipertahankan juga menyiapkan mental. Kalau bisa juga mempertahankan<br />

juara di sekolah,” harap Sundari.<br />

Sundari berterimakasih dengan adanya bantuan beasiswa dari RAPP. Ia<br />

juga berharap bantuan beasiswa ini terus didapatkannya sampai perguruan<br />

tinggi. “Semoga beasiswanya dilanjutkan sampai saya kuliah biar tidak perlu<br />

putus sekolah lagi,” tuturnya.<br />

Sundari bersama 300 siswa SMA dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)<br />

dari lima kabupaten di Riau, yakni Kabupaten Pelalawan, Siak, Kampar, Kepulauan<br />

Meranti dan Kuansing menerima beasiswa dari Community Development<br />

(CD) PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Bantuan pendidikan<br />

ini diberikan pada Selasa, (31/10/2017) di Balai Pelatihan dan Pengembangan<br />

Usaha Terpadu (BPPUT) Town Site 2, Pangkalan Kerinci.***<br />

12<br />

13


INFOTORIAL BANK RIAUKEPRI<br />

BRK (Bank Riau Kepri) makin<br />

mengokohkan dirinya sebagai<br />

bank lokal yang pantas diperhitungkan.<br />

Setelah sebelumnya sejumlah<br />

penghargaan --baik lokal, regional maupun<br />

nasional-- direbut oleh BUMD milik<br />

Pemprov (Pemerintah Provinsi) Riau itu,<br />

kembali bank itu menorehkan prestasi<br />

di tingkat nasional.<br />

Kali ini, bank yang berkantor pusat<br />

di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru<br />

itu meraih Good Financial Performance<br />

untuk kategori Regional Development<br />

Bank pada ajang Indonesia Best Banking<br />

Brand Award 2017, Rabu (29/11/17)<br />

di Balai Kartini, Jakarta. Indonesia Best<br />

Banking Brand Award 2017 diselenggarakan<br />

oleh media ekonomi Warta Ekonomi<br />

dan ini merupakan tahun kedua.<br />

Majalah tersebut menggelar iven<br />

ini sebagai bentuk apresiasi terhadap<br />

lembaga-lembaga perbankan di Indonesia<br />

yang memiliki kinerja yang baik<br />

sehingga meningkatkan kepercayaan<br />

dan antusiasme konsumen, baik dari sisi<br />

kreditur maupun debitur.<br />

Penghargaan tertinggi level nasional<br />

ini diterima langsung oleh Direktur<br />

Operasional Bank Riau Kepri Denny<br />

M Akbar dari Founder dan Preskom<br />

Warta Ekonomi Fadel Muhammad. Didampingi<br />

CEO & Chief Editor Majalah<br />

Warta Ekonomi Muhammad Ihsan dan<br />

Pemimpin Perusahaan Majalah Warta<br />

Ekonomi Bram S Putro. Turut hadir<br />

dalam acara ini Komut BRK HR. Mambang<br />

Mit, Pemimpin Divisi Perencanaan<br />

Tengkoe Irawan, serta para Direktur<br />

Utama dan Komisaris Utama Perbankan<br />

di Indonesia.<br />

Terpilihnya Bank kebanggan<br />

masyarakat Riau dan Kepri ini sebagai<br />

pemenang melalui dua tahapan riset.<br />

Tahapan pertama (nancial performance)<br />

adalah riset menyeluruh terkait<br />

kinerja keuangan. Beberapa indikator<br />

penilaian dalam tahapan pertama ini<br />

adalah, Pengukuran Earning (Rentabilitas),<br />

Permodalan (Capital), Resiko<br />

Kredit, Resiko Likuiditas.<br />

Tahap kedua, sebagaimana dilansir<br />

dari tribunbatam.id, adalah pilihan<br />

konsumen (consumer choice) dilakukan<br />

melalui wawancara tatap muka dan survey<br />

telepon dengan nasabah bank yang<br />

tersebar di lima kota besar di Indonesia,<br />

yaitu Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya,<br />

dan Makassar.<br />

Indonesia Best Banking Brand<br />

Award 2017 diberikan kepada empat<br />

bank asing, enam bank campuran, 13<br />

bank pembangunan daerah, tiga bank<br />

pemerintah, 23 bank umum swasta devisa,<br />

tujuh bank umum swasta non-devisa,<br />

tujuh bank U\umum syariah, serta tiga<br />

14<br />

Bank Riau Kepri<br />

Kembali Raih<br />

Penghargaan<br />

Bergengsi<br />

“Penghargaan yang diraih ini diharapkan dapat memotivasi semua<br />

insan di bank tersebut untuk terus berinovasi sehingga tetap memiliki<br />

reputasi yang baik di mata nasabah dan pemegang saham.”<br />

bank special mention.<br />

Ada dua sesi penerimaan award<br />

yang berdasarkan kategori yaitu kategori<br />

consumer choice dan special mention<br />

serta kategori nancial performance.<br />

Sedangkan untuk peserta penerima<br />

penghargaan juga dibagi berdasarakan<br />

beberapa kategori. Yaitu kelompok<br />

perbankan BUMN, kelompok perbankan<br />

asing, kelompok perbankan swasta<br />

nasional devisa, kelompok perbankan<br />

swasta nasional non devisa, kelompok<br />

perbankan BPD, kelompok perbankan<br />

Umum Syariah, kelompok perbankan<br />

campuran, dan kelompok perbankan<br />

special mention.<br />

Denny M Akbar selaku Direktur<br />

Operasional BRK mengatakan, penghargaan<br />

yang diraih ini diharapkan<br />

dapat memotivasi semua insan di bank<br />

tersebut untuk terus berinovasi sehingga<br />

tetap memiliki reputasi yang baik<br />

di mata nasabah dan pemegang saham.<br />

Selanjutnya Denny juga mengapresiasi<br />

para insan media atas dukungannya kepada<br />

Bank Riau Kepri selama ini.***<br />

“BAGI pihak pengusaha yang ada<br />

Rohul yang selama ini mungkin mereka<br />

menjemput uang ke Pekanbaru atau di<br />

tempat lain, sekarang tidak lagi karena di<br />

Bank Riau Kepri Pasirpengaraian sudah<br />

bisa terlayani.”<br />

BRK (Bank Riau Kepri) Kanca (Kantor<br />

Cabang) Pasirpengaraian, Kabupaten<br />

Rohul (Rokan Hulu) maju selangkah lagi<br />

dalam mengelola usahanya menyusul setelah<br />

mendapat kepercayaan dari BI (Bank<br />

Indonesia untuk mengelola Kas Titipan<br />

dari Bank Indonesia Perwakilan Riau.<br />

Ini ditandai dengan penandatangan<br />

MoU (memorandum of understanding)<br />

dengan Bank Indonesia Perwakilan Riau<br />

di halaman Kantor BRK Cabang Pasir Pengaraian,<br />

Selasa (21/11/2017) siang. Melalui<br />

penandatanganan MoU tersebut, Bank<br />

Indonesia mempercayakan kepada Bank<br />

Riau Kepri Kanca Pasir Pengaraian untuk<br />

mengelola Kas Titipan dari Bank Indonesia<br />

Perwakilan Riau itu.<br />

Hadir pada acara tersebut, Kepala<br />

BKAD Rohul Jaharuddin, SP MM mewakili<br />

Bupati Rohul, Kepala Kantor Bank Indonesia<br />

Perwakilan Riau, Siti Astiyah, Direktur<br />

Utama Bank Riau Kepri Dr Irvandi Gustari,<br />

Perwakilan Pimpinan DPRD Rohul,<br />

Novliwanda Ade Putra ST, Forkompinda<br />

dan Pengurus LAMR Rohul serta seluruh<br />

Pimpinan Perbankan di Rohul.<br />

Diteken, MoU BRK Pasirpengaraian<br />

Menjadi Pengelola Kas Titipan BI<br />

Penandatanganan MoU tersebut ditandatangani<br />

oleh Kepala Kantor Bank Indonesia<br />

Perwakilan Riau, Siti Astiyah dengan<br />

Pimpinan Cabang Bank Riau Kepri Pasir<br />

Pengaraian Yudi Asdam dan disaksikan<br />

langsung oleh Kepala BKAD Rohul Jaharuddin<br />

SP MM mewakil Bupati Rohul<br />

serta Direktur Utama Bank Riau Kepri Dr<br />

Irvandi Gustari.<br />

Direktur Utama Bank Riau Kepri, Irvandi<br />

Gustari menyampaikan ucapan<br />

terimakasih kepada Bank Indonesia telah<br />

mempercayai Bank Riau Kepri untuk melakukan<br />

kerjasama. Bank Riau Kepri akan<br />

terus berbenah dibidang pelayan demi<br />

kenyamanan nasabah. “Kita sudah siapan<br />

ruangan untuk pengelolaan Kas Titipan<br />

dari Bank Indonesia ini. Agar semua<br />

keperluan baik dari nasabah maupun dari<br />

Bank-bank yang ada disini dapat terlayani<br />

dengan baik,” tuturnya.<br />

Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan<br />

Riau, Siti Astiyah menjelaskan,<br />

Untuk melakukan pendistribusian uang ke<br />

seluruh wilayah NKRI ada tempat-tempat<br />

yang sangat jauh sekali sehingga tidak<br />

terjangkau oleh BI. Karena itu BI adakan<br />

kebijakan yang namanya Kas Titipan. Tujuan<br />

dilakukannya penandatanganan MoU<br />

itu, agar semua wilayah dapat terjangkau<br />

dalam pendistribusian uang rupiah dengan<br />

baik dan juga merupakan service dari<br />

Bank Indonesia untuk melayani semua<br />

masyarakat agar mendapatkan uang Rupiah<br />

dengan baik.<br />

Selain itu, Siti mengaku tidak semua<br />

perbankan di Riau yang mendapatkan Kas<br />

Titipan BI, hanya empat perbankan di Riau<br />

Kas Titipan BI yaitu Pertama, Kota Dumai<br />

yang dikelola oleh Bank Rakyat Indonesia<br />

(BRI), Kedua Rengat yang dikelola BNI,<br />

Ketiga, Selat Panjang yang dikelola Bank<br />

Riau Kepri, dan Keempat, Pasirpengaraian<br />

yang juga dikelola oleh Bank Riau Kepri.<br />

Sementara itu, Bupati Rohul, yang<br />

diwakili Kepala BKAD, Jaharuddin mengatakan,<br />

selamat kepada Bank Riau Kepri<br />

yang telah dipercaya oleh BI untuk mengelola<br />

Kas Titipan tersebut. Karena, kita<br />

tahu bahwa kebutuhan uang segar masih<br />

diperlukan karena di Rokan Hulu ini<br />

masih dominan menggunakan transaksi<br />

tunai baik itu skala kecil maupun skala<br />

besar. Semoga kerjasama ini kedepan dapat<br />

menumbuhkan sektor-sektor ekonomi<br />

baru bagi masyarakat Rohul.<br />

“Ini salah satu potensi yang cukup bagus<br />

yang perlu kita syukuri secara bersamasama.<br />

Kemudian juga bagi pihak pengusaha<br />

yang ada Rohul yang selama ini mungkin<br />

mereka menjemput uang ke Pekanbaru<br />

atau di tempat lain, sekarang tidak lagi karena<br />

di Bank Riau Kepri Pasirpengaraian<br />

sudah bisa terlayani,” papar Jahar. (ee/rtc)<br />

15


RISALAH<br />

PT. IKPP<br />

INFOTORIAL PT. IKPP<br />

Inilah<br />

Manfaat Utama<br />

Menyantuni<br />

Anak Yatim<br />

“Mungkin terbukti terdengar remeh bahwa kita hanya memberi<br />

santunan pada satu orang, namun hal tersebut semoga dapat<br />

membuat orang lain mempunyai pikiran yg sama dengan kita.”<br />

KITA hidup di zaman yang serba<br />

susah, tetapi berbagai orang di<br />

antara kita tetap dengan bahagia<br />

hati menyantuni anak yatim. Hal ini terjadi<br />

kemungkinan besar sebab mereka<br />

mengenal mengenai keutamaan menyantuni<br />

anak yatim, dimana ada berbagai<br />

keutamaan hebat yg dapat kita petik dari<br />

hal itu.<br />

Lagipula dengan kita menyantuni<br />

satu anak yatim, maka kita telah membuat<br />

dunia menjadi jauh lebih baik dari<br />

satu orang. Mungkin terbukti terdengar<br />

remeh bahwa kita hanya memberi santunan<br />

pada satu orang, namun hal tersebut<br />

semoga dapat membuat orang lain mempunyai<br />

pikiran yg sama dengan kita.<br />

Perintah menyantuni anak yatim<br />

dibilang merupakan suatu aksi yang bijak,<br />

dimana kita mau memberi yg kita<br />

rasakan terhadap mereka yg mengalami<br />

kekekuranganan di banyak sisi. Ada banyak<br />

alasan mengapa orang mau menyantuni<br />

anak yatim, baik yang semata-mata<br />

ingin dilihat oleh orang lain, berharap<br />

bakal ridho yg datang dari Allah SWT<br />

nantinya, ataupun bahkan sebab mereka<br />

merasa iba pada anak-anak yg tidak<br />

mempunyai orang tua lagi, baik tersebut<br />

16<br />

hanya satu pihak ataupun kedua orangtuanya<br />

telah tidak lagi ada di dunia ini.<br />

Pentingnya menyantuni anak yatim<br />

pasti mempunyai alasan supaya mereka<br />

diberikan suatu rahmat oleh Allah SWT.<br />

Namun apakah ini terbukti benar bahwa<br />

menyantuni mereka yg sudah yatim<br />

bakal mendapat rahmat? Ataukah rahmat<br />

yg dibicarakan disini ialah rasa bahagia<br />

sebab telah dapat berbagi dengan<br />

orang yg kurang mampu? Entahlah, namun<br />

sudah tentu ialah lakukan sangat<br />

terpuji.<br />

Keutamaan menyantuni anak yatim<br />

nyatanya sudah ada di ayat alquran tentang<br />

perintah menyantuni anak yatim &<br />

di hadist-hadist.<br />

Dapat kita simpulkan bahwa berbagai<br />

manfaat menyantuni anak yatim<br />

dalam Islam yang kita terima saat kita<br />

memberi santunan terhadap anak-anak<br />

yg kekurangan sanggup dan seorang yatim<br />

ialah sebagai berikut:<br />

Orang yang menyantuni anak yatim<br />

di dalam surat Al-Baqarah ayat 177<br />

dikatakan bahwa beriman pada Allah,<br />

nabi, rasul, kitab, & malaikat, serta membagikan<br />

harta yg mereka miliki terhadap<br />

anak-anak yatim yg kurang beruntung,<br />

maka balasan bagi orang yang menyantuni<br />

anak yatim oleh Allah yaitu<br />

kenikmatan hidup di sorga.<br />

Derajat akan Terus Meningkat di<br />

Mata Allah<br />

Hadits rasulullah tentang menyantuni<br />

anak yatim yang diriwayatkan oleh<br />

Tirmidzi, diketahui bahwa dengan memberi<br />

santunan terhadap anak yatim maka<br />

kita bakal diangkat derajatnya oleh Allah<br />

SWT. Hadits tersebut berbunyi bahwa<br />

Allah SWT & semua penduduk langit<br />

bakal menyayangi orang-orang yg menyanyangi<br />

penduduk bumi yg lainnya.<br />

Jaminan Tiket ke Surga<br />

Dari kitab Zubdah Al Wa’idin, dituliskan<br />

bahwa Nabi Muhammad SAW telah<br />

bersabda mengenai bagaimana Allah<br />

SWT akan menghias seseorang yg menghiasi<br />

anak yatim di hari raya. Allah juga<br />

bakal melindungi orang tersebut sampai<br />

mencapai surga-Nya.<br />

Mungkin apa yang kita lakukan terdengar<br />

tidak signikan sebab satu orang<br />

manusia hanya dapat berlaku sebisanya,<br />

namun siapa yang tahu bahwa satu kebaikan<br />

yang kita lakukan bakal menginspirasi<br />

orang lain untuk mengenal keutamaan<br />

menyantuni anak yatim. (int)<br />

SIMBIOSE mutualisma antara para<br />

pelaku sektor industri di Kabupaten<br />

Siak makin memberikan<br />

dampak yang baik bagi upaya peningkatan<br />

kesejahteraan masyarakat. Diharapkan<br />

sinergitas itu berkelanjutan sehingga<br />

komoditas tani yang dihasilkan<br />

masyarakat punya pangsa pasar yang<br />

jelas.<br />

Hal ini terlihat dari kegiatan pembangunan<br />

Pabrik Tapioka yang sejak<br />

lama sudah digaung-gaungkan oleh<br />

Hasan Basri, mantan Camat Mandau<br />

ini, yang sudah hampir selesai. Pembangunan<br />

pabrik di Simpang Gelombang<br />

Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak,<br />

Riau ini sudah mencapai 90 persen.<br />

Direktur PT Berkah Cassava Indonesia<br />

Makmur (BCIM) Hasan Basri<br />

mengatakan pabrik ini ditargetkan akan<br />

beroperasi sekitar Desember 2017 ini.<br />

“Jadi yang punya lahan tidur silahkan<br />

bangunkan. Tanam singkong sebagai<br />

usaha yang cukup menjanjikan sebagai<br />

penunjang ekonomi keluarga. Apalagi<br />

setelah pabrik beroperasi, singkong<br />

hasil kebun warga yang sesuau dengan<br />

spesikasi pabrik akan dibeli,” kata<br />

Hasan, Minggu (5/11/2017).<br />

Dijelaskannya pabrik Tapioka yang<br />

Ditargetkan dalam Waktu Dekat<br />

Ditunggu, Pabrik Tapioka<br />

Pemasok Kebutuhan PT IKPP<br />

“Di Riau sangat banyak lahan<br />

tidur yang hampir terbakar setiap<br />

tahun karena cuaca panas<br />

yang ekstrim. Jika lahan dikelola<br />

dengan benar dan ada pabrik<br />

yang mengelola hasil pertanian,<br />

tentunya ekonomi masyarakat<br />

akan meningkat.”<br />

baru ini nantinya akan sangat membantu<br />

kebutuhan tapioka PT RAPP dan PT<br />

IKPP yang jumlahnya mencapai 240.000<br />

ton pertahun dan selama ini mereka<br />

impor dari Thailand. “Sedangkan Riau<br />

sangat banyak lahan tidur yang hampir<br />

terbakar setiap tahun karena cuaca<br />

panas yang ekstrim. Jika lahan dikelola<br />

dengan benar dan ada pabrik yang<br />

mengelola hasil pertanian, tentunya<br />

ekonomi masyarakat akan meningkat,”<br />

paparnya lagi.<br />

Pabrik Tapioka di Kandis ini, kata<br />

Hasan, berkapasitas produksi 25 ton<br />

perham afau 300 sampai 400 ton perhari.<br />

Jika diakumulasikan, pabrik ini<br />

dapat menampung panen singkong<br />

3.500 hektar pertahun atau 10 hrktar<br />

perhari. “Target kita Riau 5 tahun ke delan<br />

memiliki Pabrik Tapioka sebanyak 5.<br />

Sehingga bisa menanam 20 ribu hektar<br />

lahan tidur di beberapa Kabupaten dan<br />

Kota di Riau,” tutur Hasan.<br />

Pabrik tapioka ini lanjut Hasan, dibiayai<br />

oleh PT ACSM (Asrindo Citra Subur<br />

Makmur) pengusaha asli putra daerah<br />

Riau. Dengan beroperasinya pabrik<br />

ini nanti akan berkembang pula pabrik<br />

pakan ternak 100 ton per hari hasil dari<br />

olahan limbah padat pabrik tapioka dan<br />

bungkil sawit. “Sehingga tumbuh pula<br />

pertenakan sapi 20.000 ekor, kemudian<br />

tumbuh pula pabrik pengolahan pupuk<br />

organik dari limbah ternak untuk kebutuhan<br />

pupuk lahan pertanian 4.000 hektar,<br />

sistem terpadu inilah akan mampu<br />

mengangkat derajat ekonomi petani<br />

kita,” imbuhnya. (ee/grc)<br />

17


PT. CPI<br />

INFOTORIAL PT. CPI<br />

PEMERINTAH KABUPATEN<br />

ROKAN HULU<br />

INFOTORIAL PEMKAB ROHUL<br />

Jadi Irup Hari<br />

Pahlawan,<br />

Ini Pesan<br />

Wabup Rohul<br />

“Pada peringatan Hari Pahlawan ini kita<br />

diharapkan lebih membangkitkan semangat<br />

kebangsaan, menumbuh kembangkan, serta<br />

meningkatkan cinta tanah air kita dalam bingkai<br />

Negara Kesatuan Republik Indonesia.”<br />

Soal Tuntutan Pembangunan Jalan<br />

PT CPI Berjanji<br />

Lakukan Survei pada<br />

Desember Ini<br />

“Untuk mengatahui batas milik CPI, selanjutnya 3 bulan berikutnya<br />

akan diberi jawaban. Karena semuanya melalui prosedur serta berjalan<br />

diatas koridor hukum. Langkah ini merupakan langkah nyata dari<br />

pihak Chevron supaya jangan terombang ambing dan sesuai dengan<br />

prosedur yang berlaku.”<br />

RUDI Arif, perwakilan dari PGPA<br />

PT CPI (Chevron Pacic Indonesia)<br />

Duri, Kabupaten Bengkalis,<br />

mengatakan pada intinya pihaknya<br />

menerima masukan yang disampaikan<br />

masyarakat. Bahwa pada bulan<br />

Desember ini pihaknya akan melakukan<br />

survey bersama pihak teknisi dan<br />

masyarakat.<br />

“Untuk mengatahui batas milik CPI,<br />

selanjutnya 3 bulan berikutnya akan diberi<br />

jawaban. Karena semuanya melalui<br />

prosedur serta berjalan diatas koridor<br />

hukum. Langkah ini merupakan langkah<br />

nyata dari pihak Chevron supaya jangan<br />

terombang ambing dan sesuai dengan<br />

prosedr yang berlaku,” kata Rudi.<br />

Rudi mengatakan hal itu saat ditemui<br />

usai pertemuan antara pihak PT CPI dengan<br />

masyarakat Dusun Tegar Kelurahan<br />

Pematang Pudu Kecamatan Mandau,<br />

Senin (27/11/2017). Polsek Mandau bersama<br />

pihak Kelurahan Pematang Pudu<br />

Kecamatan Mandau bertindak menjadi<br />

mediator.<br />

Kegiatan yang dilaksanakan di kantor<br />

Lurah Pematang Pudu tersebut di<br />

hadiri Waka Polsek Mandau AKP Munifal,<br />

Lurah Pematang Pudu Darus, MSi,<br />

perwakilan dari Pemerintah Kecamatan<br />

Mandau. Sementara dari pihak CPI diwakili<br />

oleh Rudi Arif PGPA bersama rekannya<br />

serta sekitar 20 orang warga perwakilan<br />

dari masyarakat Dusun Tegar.<br />

Viktor Ginting selaku juru bicara<br />

masyarakat, mengatakan sangat mengapresiasi<br />

upaya mediasi yang dilakukan<br />

oleh pihak Polsek Mandau dan<br />

Pemerintah Kelurahan. Sehingga aksi<br />

damai yang direncanakan pekan lalu<br />

tidak jadi dilakukan. Menurut Viktor<br />

bahwa aksi yang akan dilakukan tersebut<br />

meminta pihak Chevron dapat membangun<br />

jalan aspal sepanjang 5 kilometer<br />

menuju Tegar yang selama ini menjadi<br />

keluhan masyarakat. Terutama saat hujan<br />

turun. “Terima kasih kepada pihak<br />

Polsek Mandau dan Pemerintah Kelurahan<br />

Pematang Pudu,sehingga kami<br />

dan pihak Chevron bisa duduk bersama<br />

untuk membahas jalan itu,” kata Viktor<br />

Ginting.<br />

Ditambahkan bahwa hasil pertemuan<br />

tersebut bahwa pihak Chevron<br />

akan segera melakukan proses permohonan<br />

dengan langkah pertama yaitu melakukan<br />

survey lapangan hingga akhir<br />

Desember mendatang. Selanjutnya diberi<br />

waktu dalam 3 bulan berikutnya untuk<br />

proses usulan ke tingkat pusat. “Kita<br />

harapkan jawaban pihak Chevron terhadap<br />

tuntutan mendapat kepastian untuk<br />

direalisasikan. Kita akan menunggu<br />

dalam 3 bulan kedepan. Selama 3 bulan<br />

ini, kita akan menahan diri untuk tidak<br />

melakukan aksi,” tegas Viktor.<br />

Akan tetapi lanjut Viktor, jika dalam<br />

waktu yang ditentukan belum juga ada<br />

realisasi, maka pihaknya tidak bersama<br />

masyarakat sekitar 1000 KK akan melakukan<br />

aksi turun ke jalan kembali, guna<br />

menuntut realisasi yang dijanjikan PT<br />

CPI.<br />

Sementara itu, Waka Polsek Mandau<br />

AKP Munifal menyampaikan terima<br />

kasih kepada kedua belah pihak, sehingga<br />

aspirasi masyarakat Dusun Tegar dapat<br />

ditampung oleh pihak PT CPI. “Kepada<br />

masyarakat kita harapkan dapat<br />

menyikapi atas jawaban dari pihak CPI.<br />

Selanjutnya diimbau dapat saling membuka<br />

komunikasi antara masyarakat<br />

dengan perusahaan,” harap Waka Polsek<br />

Mandau. (ee/rec)<br />

PERINGATAN Hari Pahlawan ke-72<br />

tahun <strong>2018</strong> untuk tingkat Kabupaten<br />

Rohul (Rokan Hulu) dilaksanakan<br />

melalui upacara bendera yang dipusatkan<br />

di halaman kantor Bupati Rohul<br />

di Pasirpengaraian, Jumat (10/11/2017).<br />

Bertindak selaku irup (inspektur upacara)<br />

Wabup (Wakil Bupati) Rohul, Sukiman.<br />

Wabup Sukiman yang mewakili Bupati<br />

Suparman, dalam sambutannya<br />

menyebutkan semangat perjuangan dan<br />

pengorbanan dari para pahlawan yang<br />

gugur di medan perang untuk merebut<br />

kemerdekaan Republik Indonesia<br />

tanpa pamrih itu, harus dibangkikan<br />

kembali dengan rela berkorban untuk<br />

mengisi pembangun dan kesejahteraan<br />

masyarakat.<br />

Membacakan amanat Menteri Sosial<br />

RI, lebih lanjut Wabup Sukiman mengatakan<br />

bahwa melalui momentum Peringatan<br />

Hari pahlawan kiranya dapat<br />

mengambil makna yang terkandung<br />

didalamnya dengan menekankan nilai –<br />

nilai luhur yang diwariskan kepada kita<br />

semua. “Kerja nyata untuk bangsa ini<br />

tidak hanya menjadi tugas pemerintah,<br />

tapi juga seluruh masyarakat,” imbuhnya.<br />

Lebih lanjut Wakil Bupati menambahkan,<br />

melalui peringatan hari pahlawan<br />

ini kita sebagai bangsa yang besar<br />

harus menghargai jasa para pahlawan.<br />

“Pada peringatan Hari Pahlawan ini kita<br />

diharapkan lebih membangkitkan semangat<br />

kebangsaan, menumbuh kembangkan,<br />

serta meningkatkan cinta tanah air<br />

kita dalam bingkai Negara Kesatuan Republik<br />

Indonesia. “ harap Sukiman.<br />

Dalam kesempatan yang sama,<br />

Wabup Sukiman terlihat larut dan haru<br />

saat berlangsungnya upacara. Ketika<br />

mendengarkan pesan-pesan dari para<br />

pahlawan pejuang yang sudah mengorbankan<br />

jiwa raga untuk merebut kemerdekaan<br />

Indonesia yang dibacakan<br />

oleh Master of Ceremonies (MC) Senior H<br />

Parlaungan Siregar, dengan iringan irama<br />

musik ‘’Himne Gugur Bunga’’.<br />

Tak hanya Sukiman, forkopimda,<br />

para pejabat eselon dan tamu undangan<br />

dan peserta upacara ikut larut dan menyimak<br />

pesan-pesan dari para pahlawan<br />

yang gugur di medan perang dalam merebut<br />

kemerdekaan Republik Indonesia.<br />

Upacara yang ditandai dengan<br />

Pengibaran Bendera Merah Putih, Pembacaan<br />

Teks Pancasila, Pembukaan Undang<br />

– Undang Dasar 1945 berlangsung<br />

khidmad yang dihadiri Kapolres Rokan<br />

Hulu AKBP Yusup Rahmanto, Para Danramil<br />

jajaran Kab. Rohul, serta Veteran.<br />

Turut hadir Dandim 0313/Kpr Letkol<br />

Inf Beny Setianto diwakili Kapten Inf<br />

Syahril, Kapolres Rokan hulu AKBP Yusup<br />

Rahmanto SIK.MH, pejabat pemerintahan<br />

dijajaran Pemkab Rohul, Korpri,<br />

Mahasiswa, pelajar dan Veteran.<br />

Bertindak selaku Komandan Upacara<br />

Danramil 02 Rambah Kapten Arm Alza<br />

Septendi. dengan pembacaan pesan –<br />

pesan pahlawan oleh MC (Protokol) Pemda<br />

Rohul yang namanya sudah kondang<br />

dan mendapat Penghargaan dari Pemerintah<br />

H. Parlaungan Siregar.<br />

Acara tersebut diakhiri dengan kegiatan,<br />

yang dilakukan oleh Wakil Bupati<br />

Rohul, Dandim 0313/kpr yang diwakili<br />

Kapten Inf Syahril bersama Kapolres Rokan<br />

Hulu memberikan santunan kepada<br />

veteran yang berada di wilayah Kabupaten<br />

Rokan Hulu. (ee/berbagai sumber)<br />

18<br />

19


“Khusus bidang transportasi, revitalisasi<br />

Bandara Raden Inten II<br />

yang akan menjadi Bandara Internasional<br />

juga masih berjalan,<br />

karena pada <strong>2018</strong> diharapkan<br />

Embarkasi Antara Provinsi Lampung<br />

beralih menjadi Embarkasi<br />

Penuh.”<br />

PARA legislator yang duduk di<br />

DPRD Provinsi Riau pada periode<br />

yang sedang berjalan memiliki itikad<br />

yang kuat agar bagaimana Provinsi<br />

Riau memiliki embarkasi haji antara.<br />

Banyak manfaat yang bisa dipetik<br />

manakala di Riau sudah dioperasikan<br />

embarkasi haji antara.<br />

Untuk tujuan dimaksud, sejumlah<br />

anggota DPRD Riau berkunjung ke<br />

Provinsi Lampung dalam rangka studi<br />

banding Pansus Pembahasan Peraturan<br />

Daerah Provinsi Riau tentang Transportasi<br />

Jamaah Haji Daerah. Kunjungan<br />

kerja ini merupakan rekomendasi<br />

Kementerian Agama karena Lampung<br />

dinilai sebagai terbaik dalam penyelenggara<br />

embarkasi antara se-Indonesia.<br />

Ketua Rombongan Husaimi Hamidi<br />

mengatakan tujuan studi banding<br />

ini untuk menggali ilmu penyelenggaraan<br />

haji khususnya transportasi dan<br />

konsumsi sehingga calon jemaah haji<br />

(CHJ). “Selain itu, kami mempelajari<br />

bagaimana cara menjadikan Riau sebagai<br />

Provinsi penyelenggara embarkasi<br />

antara,” ujar Husaimi di Gedung Pusiban<br />

Kantor Gubernur Lampung, Jumat<br />

(3/11/2017).<br />

Menurut Staf Ahli Bidang Pemerintahan<br />

Hukum dan Politik, Theresia<br />

Sormin, Lampung mengalami penam-<br />

20<br />

DPRD<br />

PROVINSI RIAU<br />

“KITA inginnya ini bisa mencakup<br />

semua lini kesehatan, bukan<br />

mendeteksi kecelakaan saja. Kita<br />

sudah minta Dinas Kesehatan untuk<br />

mendalami apa yang diajukan itu.”<br />

Ade Agus Hartanto, Sekretaris<br />

Komisi V DPRD (Dewan Perwakilan<br />

Rakyat Daerah) Provinsi Riau,<br />

menegaskan bahwa mereka dari<br />

kalangan Komisi V DPRD Riau tidak<br />

menyepakati anggaran pembangunan<br />

tower masuk dalam APBD Riau<br />

Tahun <strong>2018</strong>. Program itu merupakan<br />

usulan Diskes (Dinas Kesehatan)<br />

Provinsi Riau.<br />

Dalam pandangan Komisi V,<br />

sebagaimana dipaparkan Ade yang<br />

politisi PKB (Partai Kebangkitan<br />

Bangsa) itu, Provinsi Riau saat ini belum<br />

membutuhkan kali akan tower<br />

Bertandang ke Lampung<br />

Dewan Riau Pelajari<br />

Embarkasi Antara<br />

Soal Tower Deteksi Kecelakaan<br />

Ade Bilang<br />

Belum Perlu<br />

yang dimaksud. Lagipun, anggaran dan<br />

program yang diajukan Dinas Kesehatan<br />

belum mencakup secara keseluruhan.<br />

“Kita inginnya ini bisa mencakup<br />

semua lini kesehatan, bukan mendeteksi<br />

kecelakaan saja. Kita sudah minta Dinas<br />

Kesehatan untuk mendalami apa yang<br />

diajukan itu,” ungkap anggota dewan<br />

Dapil Inhu-Kuansing ini.<br />

Lebih lanjut ia mengatakan, jika anggaran<br />

pembangunan tower ini diajukan<br />

kembali oleh Dinas Kesehatan dalam<br />

bahan kuota CJH pada 2017, yaitu dari<br />

5.081 jamaah menjadi 7.164 orang yang<br />

terbagi dalam 19 kloter. Pemprov Lampung<br />

melakukan berbagai upaya meningkatkan<br />

fasilitas penyelenggaraan<br />

haji agar menjadi lebih baik.<br />

Mulai pemondokan dan pelayanan<br />

kesehatan, dan pelayanan fasilitas di<br />

Asrama Haji Rajabasa. “Khusus bidang<br />

transportasi, revitalisasi Bandara Raden<br />

Inten II yang akan menjadi Bandara Internasional<br />

juga masih berjalan, karena<br />

pada <strong>2018</strong> diharapkan Embarkasi Antara<br />

Provinsi Lampung beralih menjadi<br />

Embarkasi Penuh,” kata Theresia.<br />

Pada diskusi tersebut salah satu<br />

masalah yang dibahas adalah mengenai<br />

peningkatan kuota jamaah calon haji<br />

Lampung yang sangat signikan. Lampung<br />

mendapatkan tambahan kuota<br />

dari Arab Saudi sekitar 900an orang dari<br />

keseluruhan 20 ribu jamaah. (ee/slc)<br />

RAPBD Perubahan Tahun <strong>2018</strong>,<br />

maka pihaknya tidak akan menyetujui<br />

begitu saja tanpa ada pembahasan<br />

terlebih dahulu. “Kita akan<br />

kaji nantinya, tidak bisa disetujui<br />

begitu saja,” tutupnya. (ee/rtc)<br />

Soal Pengakuan Masyarakat Adat<br />

Husaimi Mengaku Banyak<br />

Dapat Ilmu dari Sumbar<br />

INFOTORIAL DPRD PROVINSI RIAU<br />

“SAAT ini DPRD Riau sedang<br />

membikin Ranperda tentang<br />

pengakuan masyarakat adat.<br />

Setelah dipelajari, Sumatera Barat<br />

ini adatnya sangat kuat dan<br />

masyarakatnya terlindungi. Dari<br />

itu pansus sepakat untuk melekukan<br />

studi banding ke Sumatera<br />

Barat.”<br />

Husaimi Hamidi, Ketua Pansus<br />

Ranperda tentang Pengakuan<br />

masyarakat adat DPRD Provinsi<br />

Riau, mengaku banyak mendapatkan<br />

ilmu setelah ia bersama<br />

tim yang dipimpinnya melakukan<br />

studi banding ke Provinsi Sumbar<br />

(Sumatera Barat), yang dilaksanakan<br />

pada Selasa (31/10/2017) lalu.<br />

“Setelah melakukan studi<br />

banding ke Sumater Barat ini kami<br />

banyak dapat ilmu,” kata Husaimi.<br />

Sekadar informasi, Pansus Ranperda<br />

tentang pengakuan masyarakat<br />

adat di Provinsi Raiu, Selasa 31 Oktober<br />

2017 melakukan studi banding<br />

ke DPRD Provinsi Sumatera<br />

Barat. Kedatangan DPRD Riau ini<br />

dijamu oleh Ketua Komisi I Drs<br />

Achiar SPD, MM dan Wakil Ketua<br />

Komisi I Sabrana SE yang didampingi<br />

oleh OPD OPD terkait.<br />

Ketua Pansus Ranperda tentang<br />

Pengakuan masyarakat<br />

adat di Provinsi Riau, Husaimi<br />

Ha midi, usai melakukan hearing<br />

dengan dengan DPRD Sumbar<br />

menjelaskan, saat ini DPRD<br />

Riau sedang membikin Ranperda<br />

tentang pengakuan masyarakat<br />

adat. Setelah dipelajari, Sumatera<br />

Barat ini adatnya sangat kuat dan<br />

masyarakatnya terlindungi. Dari<br />

itu pansus sepakat untuk melekukan<br />

studi banding ke Sumatera<br />

Barat.<br />

Menurut Husaimi, setelah<br />

melakukan diskusi dengan DPRD<br />

Provinsi Sumatera Barat dan instansi<br />

terkait, memang benar bahwa<br />

di Sumatera Barat masyarakat<br />

diperhatikan hak haknya. Sementara<br />

di Riau sendiri banyak<br />

masyarakat adat itu terpinggirkan<br />

atau terabaikan oleh pengusaha<br />

pengusaha besar yang membuka<br />

industri di Riau. “Untuk Itu kami<br />

sebagai wakil rakyat, harus memperhatikan<br />

masyarakat, sebagai<br />

tangung jawab i dalam melindungi<br />

masyarakat kami,” katanya.<br />

Terkait hal ini, Ketua Komisi<br />

I DPRD Sumbar Drs Achiar SPD<br />

MM mengatakan, tujuan Katua<br />

Ransus Renperda Tentang pengakuan<br />

masyarakat adat Provinsi<br />

Riau ke DPRD Sumbar, mereka<br />

ingin meminta masukan ke DPRD<br />

Provinsi Sumatera Barat. Untuk<br />

itu kita menghadirkan instansi<br />

terkait. Seperti Biro Pemerintahan,<br />

Lingkungan Hidu, Dinas DPMD<br />

Sumbar guna untuk dimintakan<br />

masukan.<br />

Sementara itu Wilkendri Dt<br />

Rajo Basa dari Dinas Pemberdayaan<br />

Masyarakat Desa (DPMD)<br />

Sumbar dalam pertemuan dengan<br />

DPRD Riau menjelaskan,<br />

belum lama ini Dinas Pemberdayaan<br />

masyarakat Desa (DPMD)<br />

Sumatera Barat selama dua hari<br />

melakukan hearing dan mendengarkan<br />

pokok pokok pikiran dari<br />

masyarakat adat yang ada di nagari<br />

nagari di Sumatera Barat dan<br />

juga sudah melakukan inventarisasi<br />

terhadap masyarakat adat yang<br />

ada di Sumatera Barat. Iini akan<br />

berlanjut terus..<br />

Dalam Kunjungan studi<br />

banding Ketua Pansus Ranperda<br />

Pengakuan Masyarakat Adat di<br />

Provinsi Riau ke DPRD Sumbar<br />

juga didampingi oleh Sekretarian<br />

DPRD Riau dan Instansi terkait.<br />

(ee/pec)<br />

21


KOLOM<br />

PEMERINTAH KABUPATEN<br />

INDRAGIRI HULU<br />

INFOTORIAL PEMKAB INHU<br />

Guru, Antara Harapan<br />

& Beratnya Tantangan<br />

Oleh: Hj. Nur Ismi, SH *)<br />

SETIAP tahun bangsa ini memperingati Hari Guru, sejalan<br />

dengan HUT PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia).<br />

Peringatan Hari Guru yang rutin dilakukan setiap tahun<br />

itu merupakan salah bentuk penghormatan negara terhadap<br />

kalangan yang menyandang profesi yang populer dengan<br />

sebutan sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa” itu.<br />

Sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan Republik<br />

Indonesia, kita di Provinsi Riau juga rutin setiap tahun memeringati<br />

Hari Guru, yang dilaksanakan mulai dari tingkat<br />

provinsi sampai ke kabupaten/kota. Tidak sebatas seremoni<br />

atau rutinitas saja yang hendak kita tuju, tapi lebih dari itu.<br />

Dikatakan tidak sebatas seremoni, karena penghargaan<br />

dan penghormatan yang ditunjukkan kepada para guru sudah<br />

diimplementasikan dalam sejumlah wujud yang kongkret.<br />

Anggaran sektor pendidikan di APBD Riau yang jauh<br />

di atas 20 persen --sebagaimana diamanatkan GBHN-- sudah<br />

sejak lama diterapkan. Kita juga terus memacu pembangunan<br />

dan rehabilitasi sejumlah fasilitas di lembagalembaga<br />

pendidikan, juga dimaksudkan untuk memberi<br />

kemudahan bagi para tenaga pendidik dalam menjalankan<br />

tugasnya.<br />

Sejumlah paket kebijakan juga sudah lama diterapkan<br />

pemerintah, yang dimaksudkan untuk memberi kesejahteraan<br />

yang memadai untuk para guru. Dengan tingkat kesejahteraan<br />

yang layak,<br />

kita beranggapan para<br />

guru di<br />

daerah ini akan bisa<br />

lebih fokus memberikan<br />

darma bakti<br />

untuk mendidik<br />

dan<br />

mengajar<br />

tunas bangsa,<br />

buat<br />

menyiapkan<br />

sumber<br />

daya manusia<br />

yang<br />

berkualitas<br />

di daerah ini.<br />

Besarnya<br />

perhatian<br />

Pemerintah<br />

Provinsi<br />

Riau terhadap<br />

para<br />

g u r u<br />

dalam<br />

konteks<br />

mikro, dan dunia pendidikan dalam skala makro, sebagai<br />

satu misal, sepadan dengan harapan besar yang disandangkan<br />

terhadap kalangan pendidik dan pengajar itu. Harapan<br />

yang paling menonjol, yaitu bagaimana para guru mampu<br />

menyiapkan generasi muda yang berkarakter, selain juga<br />

menyiapkan SDM terampil yang dinilai mampu menghadapi<br />

--sekaligus menaklukkan-- tantangan zaman.<br />

Sangatlah besar kesadaran kita betapa berat beban guru<br />

dalam membentuk generasi muda yang berkarakter. Di tengah<br />

godaan zaman yang semakin kuat --antara lain dibawa<br />

oleh kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi--<br />

alangkah tidak mudah membentuk karakter anak didik<br />

yang mumpumi, yaitu karakter yang berpijak dengan basis<br />

agama dan adat istiadat lokal yang sudah diwarisi secara<br />

turun-temurun.<br />

Menjadi tidak mudah, antara lain karena sejumlah pengaruh<br />

yang datang dari akar budaya luar yang masuk melalui<br />

kemajuan iptek itu sangat berpotensi untuk membuat<br />

generasi muda “tidak lagi berpijak di bumi”-nya sendiri.<br />

Contoh sederhana, betapa tidak gampang saat ini untuk<br />

membentuk karakter generasi muda yang hormat pada orangtua.<br />

Belum lagi memiliki rasa hormat kepada orang yang<br />

lebih tua dari dirinya.<br />

Di sinilah para guru memainkan peran, yaitu bagaimana<br />

upaya untuk menjadikan generasi muda --khususnya yang<br />

menjadi anak didiknya-- untuk menjadi generasi muda dengan<br />

kepribadian yang baik dan karakter yang tangguh. Bu-<br />

kan<br />

generasi muda yang sudah tercerabut dari akar budayanya<br />

sendiri, yang suka berbuat di luar tatanan yang selama<br />

ini dipelihara secara bersama-sama dengan bersusah payah.<br />

Menciptakan SDM Riau yang berkualitas dan kualifaid<br />

merupakan tugas lain para guru di daerah ini yang tak<br />

kalah ringannya. Tugas ini menjadi semakin berat manakala<br />

bertolak dari kesadaran bahwa di tengah tingkat populasi<br />

penduduk yang semakin tinggi, sementara di bagian lain<br />

potensi sumber daya alam untuk menopang kehidupan itu<br />

justru semakin terbatas. Jawabannya terhadap persoalan ini<br />

hanya satu: diperlukan SDM yang mumpuni.<br />

Sebab kita berkeyakinan, dengan kualitas SDM yang<br />

tinggi akan mampu mengatasi keterbatasan potensi SDA<br />

yang dimiliki. Sejumlah negara seperti Jepang, Korea Sela-<br />

tan,<br />

dan Singapura --untuk menyebut beberapa contoh-- tel-<br />

ah membuktikan mereka mampu maju dan menjadi negara<br />

dengan prekonomian yang kuat bukan karena ditopang oleh<br />

potensi SDA yang berlimpah-ruah.<br />

Tugas semua aparat pemerintah, tidak terkecuali di jajaran<br />

Pemprov Riau, adalah menciptakan iklim yang kondusif un-<br />

tuk<br />

memajukan dunia pendidikan, menyiapkan regulasi yang<br />

diperlukan dan anggaran serta fasilitas yang dibutuhkan. Sementara<br />

tugas yang tak kalah ringan adalah di pundak para<br />

pendidik itu, terutama bagaimana mereka dengan niat yang<br />

tulus dan ikhlas, mengabdi sesuai bidang tugas dan kompetensi<br />

yang dimiliki.***<br />

Amira”*) Penulis adalah Pemimpin Umum/<br />

Redaksi Majalah “Pena Amira”<br />

Kepemimpinan Yopi Arianto di Inhu<br />

Dipuji Mahasiswa Sampai Gubri<br />

“ADALAH hal yang luar biasa seorang<br />

Bupati Yopi di usia mudanya telah<br />

mendapatkan posisi yang penting diikuti<br />

dengan beban tanggung jawab yang begitu<br />

besar terhadap masyarakat, namun<br />

mampu dilalui dan terbukti berhasil.”<br />

Dipercaya lagi menjadi Bupati Inhu<br />

(Indragiri Hulu) untuk masa jabatan periode<br />

kedua rentang waktu 2015-2020,<br />

kepemimpinan H. Yopi Arianto –berpasangan<br />

dengan H. Khairizal di posisi<br />

wakil bupati—mendapat apresiasi<br />

dari banyak kalangan, tidak terkecuali<br />

kelompok mahasiswa.<br />

“Kalau menurut saya bapak masih<br />

muda dan kinerja bapak sudah terbukti<br />

khususnya bagi daerah yang ada<br />

di pelosok. Selain itu, bapak juga kerap<br />

turun langsung ke lapangan,” ungkap<br />

Zakiya Nurleli, saat Bupati Inhu H Yopi<br />

Arianto SE hadir sekaligus membuka<br />

resmi kegiatan inhouse training ESQ<br />

STIE Indragiri yang digelar di Gedung<br />

Dang Purnama Rengat, Rabu hingga<br />

Kamis, (13-14/9/2017).<br />

Menurut mahasiswi asal Desa Pasir<br />

Sialang Jaya, Kecamatan Lirik, ini<br />

selain masih muda kinerja Bupati Yopi<br />

telah terbukti berhasil terutama bagi<br />

masyarakat yang berada di pelosok<br />

desa. Pernyataan Zakiya tak pelak mendapat<br />

aplausan yang ramai dari undangan<br />

yang hadir pada acara itu.<br />

Tanggapan atas kepemimpinan Bupati<br />

Yopi juga tidak luput dari penilaian<br />

Saprianto yang merupakan trainer<br />

kegiatan ESQ tersebut. Menurut Suprianto,<br />

adalah hal yang luar biasa seorang<br />

Bupati Yopi di usia mudanya telah mendapatkan<br />

posisi yang penting diikuti<br />

dengan beban tanggung jawab yang begitu<br />

besar terhadap masyarakat, namun<br />

mampu dilalui dan terbukti berhasil.<br />

“Gaya kepemimpinan bapak keren<br />

dan bapak memiliki karakter yang kuat<br />

sebagai seorang pemimpin,” timpal<br />

Abror, mahasiswa lain yang hadir pada<br />

acara yang sama. Abror pun menyelipkan<br />

pertanyaan kepada Bupati Yopi apakah<br />

menjadi seorang Bupati merupakan<br />

cita-cita beliau sejak kecil. Mendapat<br />

pertanyaan tersebut, Bupati Yopi pun<br />

berbagi sedikit cerita masa kecilnya.<br />

Tak kurang, Gubri Arsyadjuliandi<br />

Rachman juga ikut memuji kepemimpinan<br />

Yopi Arianto. “Saya telah melihat<br />

sendiri termasuk di kecamatan dan<br />

pe nga kuan dari masyarakat,” tambah<br />

Gubri saat melakukan kunjungan safari<br />

Ramadan di Kabupaten Inhu, Kamis<br />

(8/6/2017) sore. Masjid Al Maghroh,<br />

Desa Sungai Beringin, Kecamatan Rengat,<br />

menjadi lokasi kunjungan Gubri<br />

bersama sejumlah jajaran di lingkungan<br />

Pemprov Riau. Untuk itu, lanjut Gubri<br />

kedepannya Pemprov Riau akan terus<br />

berkontribusi dalam upaya pengembangan<br />

pembangunan di Inhu. “Saya<br />

juga sengaja mengajak serta beberapa<br />

kepala dinas dan kepala badan untuk<br />

melihat dan mendengar langsung aspirasi<br />

yang disampaikan,” ujarnya. (ee/<br />

hrc)<br />

22<br />

23


Pemerintah Kota<br />

Pekanbaru<br />

infotorial Pemko pekanbaru<br />

Setelah Belasan Tahun, Akhirnya<br />

Pekanbaru Bangun Rumah Sakit<br />

SEBAGAI ibukota Provinsi Riau,<br />

dan kota yang tergolong tinggi laju<br />

pertumbuhan ekonominya untuk<br />

kawasan bagian barat Indonesia, kurang<br />

apa Pekanbaru? Apa yang dimiliki oleh<br />

kota-kota metropolitan di negeri ini juga<br />

ada di Pekanbaru. Cuma satu yang belum<br />

ada selama ini: sebuah rumah sakit milik<br />

pemerintah kota.<br />

Tapi di bawah duet kepemimpinan<br />

Walikota Firdaus ST MT dan Wakil Walikota<br />

Ayat Cahyadi, yang saat ini telah<br />

menjalani periode kedua masa jabatannya,<br />

harapan yang terpendam belasan tahun itu<br />

berhasil diwujudkan. Dengan demikian,<br />

persoalan pelayanan kesehatan warga kota<br />

ke depan tidak lagi dengan hanya mengandalkan<br />

RSUD Arifin Achmad, yang sejatinya<br />

milik Pemerintah Provinsi Riau.<br />

RSUD milik Pemerintah Kota Pekanbaru<br />

tersebut dibangun di bekas taman<br />

kota seluas 3 hektar di KM 2 jalan Garuda<br />

Sakti, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan<br />

Tampan. RSUD ini dibangun di atas<br />

lahan seluas 3,34 hektare yang merupakan<br />

lahan taman kota, luas bangunan RSUD ini<br />

mencapai 11.300 m2 dan bangunan masjid<br />

seluas 907m2. Dalam pengelolaannya<br />

rumah sakit ini akan menerapkan konsep<br />

green hospital.<br />

‘’RSUD ini akan dilengkapi dengan<br />

landscape yang tertata rapi dan sangat<br />

luas. Menjadikan rumah sakit ini bukanlah<br />

rumah “sakit” tapi rumah “sehat”,’’<br />

ujar Wali Kota Firdaus MT kepada inforiau<br />

seusai meresmikan proyek pembangunan<br />

RSUD tersebut, Kamis 26 Maret 2015 lalu.<br />

Untuk penganggarannya menggunakan<br />

APBD Kota Pekanbaru 2014-2016 yang<br />

dibagi ke dalam tiga tahun (multi years).<br />

Tahun 2014 sebagai tahun pertama, dianggarkan<br />

7 persen dari pembangunan fisik<br />

gedung sebesar Rp6,3 miliar, tahun 2015 ini<br />

sebagai tahap ke II digelontorkan Rp41,4<br />

miliar untuk pembagunan 46 persen dari<br />

fisik gedung. Terakhir tahun ke III 2016<br />

mendatang sebesar Rp42,3 miliar untuk<br />

tahap penyelesaian. Total dana yang dihabiskan<br />

untuk pembangunan fisik mencapai<br />

Rp 90 miliar. Sementara itu, untuk<br />

anggaran pengadaan alat-alat kesehatan,<br />

RSUD milik Pemko Pekanbaru ini akan<br />

dibantu oleh pihak Kementerian Kesehatan<br />

sekitar Rp200 miliar. Sejauh ini pihak<br />

Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru sudah<br />

mengirim permintaan kebutuhan alat kesehatan<br />

tersebut.<br />

Konsep green hospital menjadi kelebihan<br />

tersendiri bagi rumah sakit ini.<br />

Pemandangan yang<br />

berkonsep hijau dengan<br />

landscape gedung yang<br />

unik dan menarik<br />

menjadikan<br />

pasien terasa nyaman.<br />

“Jadi pada<br />

pagi dan sore hari<br />

pasien yang dirawat<br />

di RSUD ini<br />

nantinya bisa berjalan-jalan<br />

sambil<br />

menikmati suasana hijau,” jelas Wako.<br />

Selain bakal menerapkan konsep green<br />

hospital, manajemen RSUD Pekanbaru<br />

akan dikonsep modern dengan pelayanan<br />

petugas yang professional dan ramah.<br />

Manajemen RSUD Pekanbaru tidak akan<br />

kalah saing dengan rumah tingkat nasional.<br />

Tugas RSUD ini pun akan terdiri dari<br />

70 persen promotif dan prepentif dan 30<br />

persen untuk kuratif. Sehingga masyarakat<br />

Kota Pekanbaru memiliki pemahaman tentang<br />

menjaga kesehatan melalui program<br />

dinas terkait.<br />

Soal konsep Green Hospital RSUD ini<br />

pernah dilaporkan Walikota Firdaus kepada<br />

Menteri Kesehatan RI pada tahun<br />

2013 (jelang pembangunan), dan Menkes<br />

RI saat itu sangat mengapresiasi langkah<br />

beliau dalam mengembangkan konsep<br />

Green Hospital. Firdaus bahkan mengatakan<br />

bahwa Menteri kesehatan meminta<br />

dibuatkan prototype dan dijadikan model<br />

ke daerah lainnya. ‘’Kata Ibu Menkes, konsep<br />

green hospital bukan saja bangunannya,<br />

tapi juga manajemen dan pelayanan.<br />

Dan apa yang ibu Menkes sarankan, kita<br />

realisasikan sekarang ini,’’ kita Firdaus.<br />

Pasca soft launching beberapa pekan<br />

lalu, Komisi III DPRD Kota Pekanbaru<br />

langsung kunjungan lapangan (Kunlap)<br />

ke RSUD Pekanbaru di Jalan Garuda Sakti,<br />

Pekanbaru. Agende Kunlap ini juga sebelumnya<br />

sudah disampaikan Ketua Komisi<br />

III DPRD Kota Pekanbaru beberapa waktu<br />

lalu, dimana Komisi III sudah menggelar<br />

hearing dengan pihak Diskes dan instansi<br />

terkait lainnya terkait persiapan dan pelayanan<br />

RSUD kepada masyarakat Pekanbaru.<br />

Tak mau ketinggalan, Wakil DPRD<br />

kota Pekanbaru Jhon Romi Sinaga, turut<br />

mendampingi Komisi III dalam<br />

kunlap yang dipimpin Zulfan<br />

Hafiz, serta turut hadir anggota<br />

komisi III lainnya yakni, Termizi<br />

Muhammad, Zainal Arifin,<br />

Samsul Bahri Spd, Maspendri<br />

Darnil.<br />

Plt Dirut RSUD kota Pekanbaru,<br />

dr Dian Astuti<br />

mengakui saat ini untuk<br />

pelayanan RSUD masih<br />

banyak kekurangan<br />

yang terus dibenahi.<br />

‘’Namanya baru tentu<br />

banyak kekurangan dan<br />

itulah yang harus dibenahi. Kalau tidak<br />

kita tempati bagaimana kita mau menganalisa<br />

kekurangan kita,’’ ungkap Dian<br />

Astuti disela Kunlap Komisi III, Senin<br />

(5/2/<strong>2018</strong>). Dian mengaku hal yang paling<br />

penting adalah struktur manajemen di<br />

rumah sakit yang masih belum ada. “KIta<br />

perlu struktur menajemen yang masih belum<br />

ada,” jelasnya.<br />

Ditanya soal kekurangan ruangan,<br />

Dian menjelaskan kekurangan ruangan<br />

masih ada di perencanaan dan kedepan<br />

kita koordinasi dengan Diskes. “Saat ini ruangan<br />

ada 14, dan yang ada saat ini cuman<br />

observasi dan rawat inap belum ada operasional.<br />

Sedangkan yang dioperasionalkan<br />

itu gedung A dan UGD saja,” bebernya.<br />

Terkait banyaknya kekurangan di<br />

RSUD Pekanbaru tersebut, Dinilai Ketua<br />

Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Zulfan<br />

Hafiz hal yang wajar dan menjadi dasar<br />

pihaknya untuk melobi pemerintah pusat<br />

untuk bantuan APBN. ‘’Kita hari<br />

ini sudah lihat seperti apa dan<br />

kalau kita lihat bersama<br />

masih banyak kendala<br />

dan kekurangan.<br />

Bagaimanapun<br />

kenapa ini harus<br />

cepat beroperasi<br />

tidak lepas dari<br />

kepentingan kita<br />

untuk menjemput APBN, karena habis<br />

operasi ini tentu ada report selama 6 bulan,<br />

baru APBN ini bisa kita dapat. Ini aturannya,<br />

mau tidak mau kita harus disiapkan,’’<br />

tegas Zulfan.<br />

Meski begitu Zulfan mengingatkan<br />

dengan beroperasinya RSUD Pekanbaru<br />

ini jangan sampai nanti pelayanannya buruk.<br />

Ada pasien datang tidak terhendel<br />

dengan bagus tentu membuat citra pemerintah<br />

tidak bagus. ‘’Saat ini kita tunggu<br />

DPA dari Diskes turun. Tentu hal-hal penting<br />

seperti lampu, genset dapat diatasi<br />

segera. Apapun kekurangannya kita maklumi<br />

hanya saja diingatkan jangan sampai<br />

ada pasien tidak terhendel dengan baik,’’<br />

harapnya.<br />

Dukungan dan harapan yang sama<br />

juga diungkapkan masyarakat setempat<br />

seperti H. Ibrahim. Dia mengaku gembira<br />

dengan kehadiran rumah sakit ini.<br />

Dia menyebut, kehadiran rumah sakit ini<br />

telah dinanti belasan tahun yang lalu. Dia<br />

menyebut selama ini malu ketika bertemu<br />

keluarga dari kabupaten/kota yang daerahnya<br />

telah memiliki RSUD sedangkan<br />

Pekanbaru yang notabene adalah ibukota<br />

provinsi belum memilikinya.<br />

‘’Kami sebagai warga kota sangat senang<br />

dengan kehadiran rumah sakit ini.<br />

Tidak sabar rasanya dapat melihat rumah<br />

sakit kebanggaan Kota Pekanbaru ini beroperasi.<br />

Untuk itu, kami menitip pesan<br />

agar Wali Kota terus mengupayakan rumah<br />

sakit ini tidak terhenti pembangunannya<br />

apapun permasalahannya. Karena ini<br />

merupakan kebutuhan dasar kami sebagai<br />

warga kota,’’ aku harap H. Ibrahim. (ee/<br />

dari berbagai sumber)<br />

24 25


PEMERINTAH KABUPATEN<br />

PELALAWAN<br />

INFOTORIAL PEMKAB PELALAWAN<br />

PEMERINTAH KABUPATEN<br />

INDRAGIRI HULU<br />

INFOTORIAL PEMKAB INHU<br />

HM Harris, yang kini menjabat<br />

sebagai Bupati Pelalawan, berpeluang<br />

terpilih sebagai Gubri<br />

(Gubernur Riau) dalam ajang Pilggub<br />

Riau <strong>2018</strong>? Peluang ke arah itu sepertinya<br />

ada, setidaknya kalau merujuk hasil survei<br />

LSI (Lingkaran Survei Indonesia),<br />

yang kembali melakukan survei poli-<br />

tik menjelang pelaksanaan<br />

Pemilihan Gubernur Riau<br />

(Pilgubri) tahun <strong>2018</strong>.<br />

Dari perkembangan<br />

sampai akhir Juli 2017,<br />

nama Bupati HM Harris<br />

naik menjadi calon tertinggi<br />

dari para calon<br />

yang di survey untuk<br />

calon gubernur<br />

Riau <strong>2018</strong> -2023.<br />

Dari bocoran hasil<br />

survey yang diterima<br />

survei tersebut<br />

dilakukan dalam rentang<br />

waktu pengumpulan<br />

data dari tanggal 20 Juli<br />

2017 hingga 27 Juli<br />

2017. Lalu<br />

apa<br />

Bupati HM Harris<br />

Dicintai<br />

Masyarakat<br />

karena<br />

Rendah Hati<br />

Mulutnya juga tergolong ‘cekatan’ bertegur sapa dengan siapa saja,<br />

di mana saja, dan dalam kondisi apa saja; yang membuat sosok yang<br />

satu ini sulit dilupakan oleh orang yang pernah mengenalnya.<br />

hasilnya? Nama Bupati Pelalawan HM<br />

Harris menjadi calon yang paling tinggi<br />

dipilih apabila pemilihan Gubernur Riau<br />

dilakukan saat ini.<br />

Siapa Harris? Dilahirkan di Langgam,<br />

Kabupaten Pelalawan, pada 2 <strong>Februari</strong><br />

1950, Harris sejak awal tak pernah<br />

bercita-cita terjun ke dunia politik.<br />

Masa muda, yang kemudian<br />

dilanjutkan saat mengharungi<br />

bahtera rumah tangga,<br />

Harris banyak menghabiskan<br />

waktu terjun sebagai<br />

pengusaha.<br />

Perjalanan<br />

waktu kemudian membuktikan<br />

Harris sukses<br />

melakoni jenis pekerjaan<br />

yang satu ini.<br />

Adalah pemekaran<br />

Kabupaten Pelalawan<br />

dari kabupaten induk,<br />

Kampar, pada tahun<br />

1999, yang secara perlahan<br />

tapi pasti mengubah<br />

langkah hidup seorang Harris,<br />

dari seorang pengusaha untuk<br />

kemudian mencempungi<br />

dunia politik praktis.<br />

Menjejakkan<br />

e j kaki di bidang<br />

itu<br />

dari<br />

titik<br />

t ik<br />

nol,<br />

tapi sejak itu pula karier Harris di dunia<br />

politik bak air deras yang sulit dibendung.<br />

Pada 1999 itu, karier politik Harris di<br />

bidang politik makin kinclong manakala<br />

dipercaya menjadi Ketua DPRD Pelalawan,<br />

yang ia lakoni selama dua periode<br />

berturut-turut. Harris dipercaya menduduki<br />

kursi Ketua DPRD Pelalawan<br />

karena posisinya sebagai Ketua DPD II<br />

Partai Golkar (Golongan Karya) Pelalawan—sebuah<br />

posisi strategis yang ia emban<br />

selama sekitar 15 tahun.<br />

Sukses berkiprah di legislatif dengan<br />

menjabat sebagai Ketua DPRD Pelalawan,<br />

Harris kemudian menjejakkan kaki<br />

di eksekutif dengan mengemban amanah<br />

sebagai Wakil Bupati Pelalawan. Jabatan<br />

ini diemban Harris selama sekitar dua<br />

tahun, dengan posisi Bupati saat itu<br />

diduduki oleh Rustam Effendi.<br />

Puncak karier Harris di dunia politik<br />

tercapai pada tahun 2011, manakala di<br />

Pelalawan diselenggarakan pilkada (pemilihan<br />

kepala daerah), dimaksudkan<br />

untuk memilih Bupati Pelalawan periode<br />

2011-2016. Berpasangan dengan H. Marwan<br />

Ibrahim sebagai calon bupati, Harris<br />

sukses memenangi pilkada dimaksud.<br />

Pada 2016, saat pilkada kembali digelar<br />

di Pelalawan, Harris –bersama pasangannya,<br />

Zardewan—juga dinyatakan<br />

terpilih.<br />

Memiliki catatan sejarah berpolitik<br />

yang melesat begitu cepat, salah satu<br />

kuncinya karena Harris merupakan sosok<br />

yang rendah hati, yang memandang dan<br />

memperlakukan semua orang secara<br />

sama. Mulutnya juga tergolong “cekatan”<br />

bertegur sapa dengan siapa saja, di<br />

mana saja, dan dalam kondisi apa saja;<br />

yang membuat sosok yang satu ini sulit<br />

dilupakan oleh orang yang pernah mengenalnya.<br />

Harris juga memiliki pandangan<br />

bahwa kemajuan Pelalawan tidak hanya<br />

tergantung pada satu golongan tertentu<br />

saja, melainkan pada semua elemen<br />

masyarakat. Pandangan ini pula yang<br />

kemudian memunculkan sikap pada diri<br />

Harris untuk merangkul semua kalangan<br />

yang ada di daerah itu. “Siapa pun warga<br />

Pelalawan, dari manapun asalnya, merupakan<br />

modal berharga untuk memajukan<br />

daerah ini,” katanya.<br />

Apakah kecemerlangan berkarier di<br />

dunia politik praktis yang pernah dirasakan<br />

Harris selama ini akan terbukti<br />

manakala –kalau Allah SWT mengizinkan—Harris<br />

berhasil maju di ajang Pilgub<br />

Riau <strong>2018</strong>, untuk kemudian memenangi<br />

secara gemilang pesta demokrasi<br />

tingkat provinsi yang bergengsi itu?<br />

Biarlah perjalanan waktu yang akan<br />

menjawab pertanyaan ini. (ee)<br />

Wabup Khairizal Minta<br />

Anak Muda Terhindar<br />

dari Narkoba<br />

“Gerakan Pramuka yang<br />

mampu menjadi garda<br />

terdepan sekaligus pelopor<br />

antiminuman keras, narkoba<br />

bagi generasi muda<br />

khususnya di wilayah<br />

Indragiri Hulu, karena<br />

diyakini mampu meminimalisir<br />

terjadinya tindakan<br />

kriminalitas ditengah<br />

masyarakat.”<br />

WABUP (Wakil Bupati) Inhu<br />

(Indragiri Hulu) H. Khairizal<br />

SE M.Si. mengingatkan<br />

kepada semua masyarakat di daerah<br />

ini, terutama kalangan generasi<br />

muda, untuk terlepas dari pengaruh<br />

narkoba (narkotika dan obat-obat<br />

berbahaya lainnya). “Saya tegaskan<br />

generasi muda harus lepas pengaruh<br />

narkoba, organisasi harus membantu<br />

mensosialisasikannya,” sebutnya.<br />

Dikatakan, Pemkab Inhu memberikan<br />

dukungan terealisasinya<br />

berbagai program positif dibidang<br />

kepramukaan khususnya membantu<br />

pelopor anti narkotika. “Saya bangga<br />

dan memberikan apresiasi gerakan<br />

anti kriminalitas dan narkotika,”<br />

kata Wakil Bupati Indragiri Hulu<br />

Khairizal di Rengat, Jumat.<br />

Wakil Bupati mengatakan, gerakan<br />

Pramuka yang mampu menjadi<br />

garda terdepan sekaligus pelopor antiminuman<br />

keras, narkoba bagi generasi<br />

muda khususnya di wilayah Indragiri<br />

Hulu, karena diyakini mampu<br />

meminimalisir terjadinya tindakan<br />

kriminalitas ditengah masyarakat.<br />

Khairizal saat membuka pelaksanaan<br />

lomba tingkat III kwartir<br />

cabang Gerakan Pramuka Indragiri<br />

tahun 2016 yang dipusatkan di Bumi<br />

Perkemahan Wisata Danau Raja Rengat<br />

juga menyebutkan bahwa pendidikan<br />

bagi generasi mudah sangatlah<br />

penting sehingga bisa membedakan<br />

baik buruk setiap kegiatan.<br />

Menurut Wakil Bupati (Wabup),<br />

sebagai organisasi pendidikan yang<br />

bersifat nonformal gerakan pramuka<br />

juga diharapkan mampu memberikan<br />

pengaruh positif baik dalam lingkungan<br />

keluarga, sekolah maupun<br />

lingkungan masyarakat. “Anggota<br />

pramuka diharapkan dapat menjaga<br />

keluarga dari berbagai pengaruh halhal<br />

yang negatif,” pintanya.<br />

Pada kesempatan itu, Wabup juga<br />

minta kepada seluruh anggota pramuka,<br />

agar dapat memegang teguh<br />

nilai - nilai kepramukaan, sebab merupakan<br />

janji yang telah diikrarkan<br />

oleh setiap anggota pramuka.<br />

Wabup Khairizal berpesan kepada<br />

seluruh peserta dapat menjunjung<br />

tinggi nilai-nilai persaudaraan antar<br />

setiap anggota pramuka, lomba tingkat<br />

III kwartir cabang gerakan Pramuka<br />

Indragiri tahun 2016 diawali<br />

dengan pelaksanaan upacara yang<br />

diikuti oleh ratusan peserta serta<br />

para pendamping. “Tercatat, sebanyak<br />

200 peserta dari 14 kwartir ranting<br />

yang ada di seluruh kecamatan di<br />

Inhu ikut ambil bagian dalam gelaran<br />

lomba tersebut,” ujarnya. (ee/ant)<br />

26<br />

27


PEMERINTAH KABUPATEN<br />

INDRAGIRI HILIR<br />

‘’Alhamdulillah, saat ini kita telah<br />

mampu memenuhi kebutuhan infrastruktur<br />

jalan masyarakat. Dengan<br />

adanya penimbunan ini, akses<br />

masyarakat menjadi semakin terbuka.<br />

Ini adalah sebuab kemajuan<br />

bagi masyarakat yang mendapatkan<br />

‘kue’ pembangunan.”<br />

RUAS jalan Sungai Piring - Teluk<br />

Pinang yang belum mendapatkan<br />

perbaikan sepanjang<br />

5 KM di Parit 17, Kelurahan Teluk<br />

Pinang, Kecamatan Gaung Anak Serka<br />

(GAS), tahun 2017 ini mendapatkan<br />

perbaikan dari Pemerintah Kabupaten<br />

(Pemkab) Indragiri Hilir (Inhil)<br />

melalui Dana Alokasi Khusus (DAK)<br />

sebagai wujud komitmen penuntasan<br />

pembangunan infrastruktur jalan.<br />

Bupati Inhil, HM Wardan mengatakan,<br />

penimbunan terhadap ruas<br />

jalan tersebut, bertujuan untuk mempermudah<br />

akses menuju Ibu Kota Kecamatan<br />

GAS, yakni Kelurahan Teluk<br />

Pinang. Meski sebagian besar ruas jalan<br />

telah memperoleh pembangunan<br />

berupa rigid pavement, namun ada<br />

Bupati Wardan Minta<br />

Rekanan Perhatikan<br />

Kualitas Pekerjaan<br />

sedikit dari ruas jalan itu yang belum<br />

tersentuh perbaikan.<br />

‘’Alhamdulillah, saat ini kita telah<br />

mampu memenuhi kebutuhan<br />

infrastruktur jalan masyarakat. Dengan<br />

adanya penimbunan ini, akses<br />

masyarakat menjadi semakin terbuka.<br />

Ini adalah sebuab kemajuan bagi<br />

masyarakat yang mendapatkan ‘kue’<br />

pembangunan,’’ kata Bupati, Jum’at<br />

(1/12/2017).<br />

Bupati berharap, pembangunan<br />

jalan, khususnya ruas jalan parit 17,<br />

Kelurahan Teluk Pinang yang telah<br />

diperbaiki tersebut , seyogya nya dapat<br />

dijaga dengan baik oleh masyarakat.<br />

Sebab, upaya untuk memperoleh<br />

dana pembangunan tersebut<br />

bukanlah suatu hal yang mudah.<br />

‘’Kepada pihak rekanan, juga diharapkan<br />

untuk menyelesaikan penimbunan<br />

ini dengan tepat waktu dan<br />

tetap berfokus pada kualitas bukan<br />

hanya sekadar siap, tapi tak berapa<br />

lama ruas jalan tersebut kembali mengalami<br />

kerusakan. Ini, tentu bukan<br />

yang kita inginkan,’’ imbau Bupati.<br />

Pekerjaan yang menggunakan<br />

Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan<br />

pagu Rp. 26.556.412.000 dengan kontrak<br />

awal Rp. 24.660.552.324, Namun<br />

karena ada PMK 112/2017 terjadi perubahan,<br />

sehingga kontrak yang ada<br />

diadendum untuk penanganan 1,5<br />

km menjadi sebesar Rp. 7.651.000.000<br />

penimbunan dan lapis beton.<br />

Kepala Dinas Pekerjaan Umum<br />

dan Penataan Ruang Kabupaten Inhil,<br />

Illyanto mengungkapkan, berdasarkan<br />

addendum yang ada, telah<br />

berjalan berjalan capaian kurang lebih<br />

75 persen.<br />

‘’Dari hasil evaluasi sementara<br />

tim kelapangan, saat ini sudah terlihat<br />

progres yang cukup signikan, lebih<br />

dari 1.1 KM atau sekitar 75 persen,’’<br />

ungkap Illyanto.<br />

Dengan begitu, dikatakan Illyanto,<br />

dalam waktu dekat pekerjaan<br />

jalan sepanjang 1.5 KM dapat diselesaikan<br />

dalam waktu yang telah<br />

ditetapkan dalam kontrak bersama<br />

rekanan.<br />

‘’Kita yakin menjelang akhir<br />

tahun 2017 ini pekerjaan pisik 1.5<br />

KM tersebut dapat diselesaikan 100<br />

persen,’’ tukas Illyanto seraya mengatakan,<br />

pihak rekanan yang melaksanakan<br />

pekerjaan tersebut ialah PT.<br />

Gunung Guntur. (ee/hrc)<br />

Kemenkes RI Ganjar Bupati<br />

Wardan dengan Penghargaan<br />

“ADA sekitar 50 ribu orang<br />

yang mengalami pasung di Indonesia.<br />

Untuk di Inhil, saat ini memang<br />

terjadi penurunan orang bebas<br />

pasung yang sangat signikan.<br />

Jika pada 2014 lalu tercatat ada 165<br />

orang yang dipasung, saat ini hanya<br />

tinggal 13 orang saja.”<br />

Kepala Diskes (Dinas Kesehatan)<br />

Kabupaten Inhil (Indragiri<br />

Hilir) Zainal Arin menginformasikan,<br />

Bupati Inhil Drs. HM ardan MP<br />

dinobatkan sebagai individu yang<br />

berjasa terhadap pembangunan<br />

kesehatan yang dibuktikan dengan<br />

pemberian penghargaan oleh Kementerian<br />

Kesehatan (Kemenkes)<br />

Republik Indonesia (RI) di Jalan<br />

Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis<br />

(9/11/2017).<br />

Selain Bupati Kabupaten Lamongan,<br />

Jawa Timur, H Fadeli, Bupati<br />

Kabupaten Inhil, HM Wardan<br />

menjadi salah satu Kepala Daerah<br />

dari 512 Kepala Daerah se - Indonesia<br />

yang menerima penghargaan<br />

atas komitmennya dalam penggalakan<br />

program Indonesia Bebas<br />

Pasung.<br />

Penghargaan yang diserahkan<br />

Kementerian Kesehatan RI kepada<br />

Bupati Inhil, HM Wardan tersebut<br />

diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan<br />

Inhil, Zainal Abidin yang mewakili<br />

Bupati pada saat pelaksanaan<br />

kegiatan Pameran Pembangunan<br />

INFOTORIAL PEMKAB INHIL<br />

Kesehatan dan Produksi Alat Kesehatan<br />

Dalam Negeri bersempena<br />

dengan peringatan Hari Kesehatan<br />

Nasional Ke - 53 tahun 2017.<br />

Zainal Arin menyebutkan,<br />

pemberian penghargaan oleh Kemenkes<br />

RI tersebut didasarkan<br />

pada penilaian terhadap keseriusan<br />

Bupati Inhil, HM Wardan dalam<br />

mendukung jalannya program Indonesia<br />

Bebas Pasung. Pencanangan<br />

Program tersebut, lanjutnya, dilatarbelakangi<br />

oleh semakin meningkatnya<br />

tindakan pasung di Indonesia.<br />

“Ada sekitar 50 ribu orang yang<br />

mengalami pasung di Indonesia.<br />

Untuk di Inhil, saat ini memang terjadi<br />

penurunan orang bebas pasung<br />

yang sangat signikan. Jika pada<br />

2014 lalu tercatat ada 165 orang yang<br />

dipasung, saat ini hanya tinggal 13<br />

orang saja,” papar Zainal Arin.<br />

Penurunan yang signikan ini<br />

terjadi, dikatakan Zainal Arin,<br />

adalah berkat keseriusan penanganan<br />

yang dilakukan. Bupati Inhil,<br />

HM Wardan melalui instansi terkait<br />

melakukan inventarisasi dan segera<br />

mencarikan solusi atas persoalan<br />

pasung yang ditemui. “Awalnya<br />

kita diperintahkan untuk mendata<br />

jumlah orang yang dipasung. Dari<br />

data inilah kita berangsur-angsur<br />

merujuk satu per satu orang ini agar<br />

dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru,”<br />

jelas Zainal.<br />

Penerapan pola antar - jemput<br />

ke Rumah Sakit Jiwa bagi Orang<br />

Dengan Gangguan Jiwa yang mendapat<br />

tindakan pasung, diungkapkan<br />

Zainal, juga menjadi salah satu<br />

pertimbangan Bupati Inhil, HM<br />

Wardan berhak memperoleh penghargaan<br />

tersebut. “Jika pasien itu sudah<br />

sembuh Dokter yang mengawal<br />

pasien akan langsung menjemput.<br />

Dan yang terpenting, seluruh biaya<br />

mulai dari memeriksa, merujuk ke<br />

Rumah Sakit Jiwa dan menjemput<br />

kembali dikala sehat, ditanggung<br />

oleh APBD Inhil,” pungkas Zainal.<br />

Selain pola antar - jemput ke Rumah<br />

Sakit Jiwa, saat ini, Zainal mengatakan,<br />

Pemerintah Kabupaten<br />

Inhil melalui Dinas Kesehatan juga<br />

telah menyediakan Pos Pelayanan<br />

Terpadu bagi Orang Dengan Gangguan<br />

Jiwa (Posyandu ODGJ) di beberapa<br />

Puskesmas.<br />

Dengan upaya maksimal dan<br />

keseriusan, Zainal mengatakan,<br />

bersempena dengan perayaan Hari<br />

Kesehatan Nasional Ke - 53 tahun<br />

2017 ini, pihaknya akan kembali<br />

merujuk pasien ODGJ ke Rumah<br />

Sakit Jiwa, Pekanbaru. “Dengan<br />

mengirim kembali pasien itu pada<br />

HKN nanti, maka kita tinggal 9<br />

orang saja di seluruh Inhil yang<br />

masih dipasung,” tandas Zainal<br />

Arin. (ee/hrc)<br />

28<br />

29


PEMERINTAH KABUPATEN<br />

KAMPAR<br />

Kembangkan Kepariwisataan,<br />

Kampar Gandeng LPPM Unri<br />

“Sebagai kepala daerah, saya akan siapkan dana yang tim butuhkan<br />

untuk pengembangan pariwisata dan industri ini, saya komit untuk<br />

memberikan yang terbaik bagi masyarakat saya, karena saya tidak<br />

mau kedepannya masyarakat saya tertinggal lagi.”<br />

KABUPATEN Kampar di bawah<br />

kepemimpinan Bupati H. Azis<br />

Zaenal sepertinya tidak setengah-setengah<br />

dalam pengembangan<br />

sektor kepariwisataan. Sejumlah langkah<br />

dan upaya dilakukan untuk menjadikan<br />

kepariwisataan sebagai salah<br />

satu sektor yang menjadi andalan ke<br />

depan.<br />

Belum lama ini Pemkab Kampar<br />

mengundang tim dari Institut Pertanian<br />

Bogor yang diketua oleh Zulfikar<br />

dan studi kelayakan master plan<br />

Kawasan industri Kampar oleh Tim<br />

LPPM UNRI yang diketuai oleh Said<br />

Zul Armaini untuk tujuan dimaksud.<br />

Pada Selasa (21/11/207), tim melakukan<br />

pemaparan di Ruang Rapat Lt 3<br />

Kantor Bupati Kampar, yang juga dihadiri<br />

oleh Sekda Kampar Drs.H. Yusri,<br />

M.Si.<br />

Di hadapan kedua tim, Bupati<br />

Azis Zaenal menegaskan bahwa untuk<br />

meningkatkan perekonomian<br />

masyarakat kabupaten Kampar, semua<br />

pihak mulai dari eksekutif, legislatif<br />

dan masyarakat harus menyamakan<br />

misi agar usaha yang akan kita lakukan<br />

untuk memajukan kabupaten<br />

Kampar baik dari sektor pariwisata<br />

ataupun industri tidak berjalan setengah-setengah<br />

namun bisa berjalan<br />

maksimal sebagaimana yang kita harapkan<br />

bersama.<br />

Bupati Azis mengatakan kepada<br />

tim tersebut bahwa untuk pembangunan<br />

Pariwisata dan industri yang<br />

kami butuhkan tidak hanya teori saja<br />

namun yang paling penting adalah<br />

berikan kepada kami poin terpenting<br />

tentang apa langkah awal yang harus<br />

kami lakukan untuk pengembangan<br />

pariwisata dan industri ini, yang ingin<br />

kami lakukan saat ini adalah tindakan<br />

nyata agar peningkatan perekonomian<br />

masyarakat bisa berjalan dengan cepat<br />

sebagaimana yang kita harapkan<br />

“Sebagai kepala daerah, saya akan<br />

siapkan dana yang tim butuhkan untuk<br />

pengembangan pariwisata dan industri<br />

ini, saya komit untuk memberikan yang<br />

terbaik bagi masyarakat saya, karena<br />

saya tidak mau kedepannya masyarakat<br />

saya tertinggal lagi,” tandas mantan<br />

anggota DPRD Provinsi Riau itu.<br />

Azis juga menambahkan, kunci<br />

pariwisata dan indutri adalah sumber<br />

daya manusia dan sumber daya<br />

alamnya, untuk itu kepada tim, berikan<br />

kepada kami kongkritnya saja,<br />

aplikasi apa yang harus kami lakukan<br />

untuk pengembangan pariwisata dan<br />

industri tersebut, apa market yang<br />

harus kita buat, harus bagus dan tidak<br />

membosankan agar nantinya yang kita<br />

inginkan dapat berjalan sebagaimana<br />

yang kita inginkan.***<br />

INFOTORIAL PEMKAB KAMPAR<br />

APBD Kampar <strong>2018</strong> Disahkan<br />

Lagi, Bupati Azis Minta<br />

OPD Lakukan Rasionalisasi<br />

“KEBIJAKAN melakukan langkah rasionalisasi anggaran pada setiap<br />

OPD bisa dilakukan dengan cara rasionalisasi kegiatan yang belum prioritas<br />

pada tahun <strong>2018</strong> dan juga merasionalisasikan kegiatan yang bersifat sik tetap<br />

memperhatikan fungsionalisasi kegiatan tersebut.”<br />

Sama dengan semua desa yang ada di Indonesia, desa-desa di Kabupaten<br />

Kampar sejak beberapa tahun belakangan juga menerima alokasi dana desa setiap<br />

tahun anggaran yang bersumberkan dari APBN. Dasar hukum pengalokasian<br />

dana desa adalah dengan telah disahkannya UU (undang-undang) Desa.<br />

Tapi, di mata Bupati Kampar Azis Zaenal, kendati semua desa di Kampar<br />

menerima kucuran dana desa, jika dibandingkan dengan dana transfer<br />

dari DBH migas (dana bagi hasil minyak dan gas bumi) yang diterima selama<br />

ini, tetap saja terjadi kekurangan menyusul dipangkasnya DBH migas untuk<br />

daerah-daerah penghail migas --termasuk Kampar-- akibat merosotnya harga<br />

minyak bumi di pasaran.<br />

Menghadapi kondisi demikian, Bupati Azi kembali memerintahkan para<br />

Kepala OPD (organisasi perangkat daerah) di lingkup Pemkab Kampar untuk<br />

melakukan langkah-langkah rasionalisasi, dimaksudkan anggaran daerah<br />

yang semakin mengecil bisa tepat guna dan tepat sasaran.<br />

Mantan anggota DPRD Provinsi dari Fraksi PPP (Partai Persatuan Pembangunan)<br />

tersebut mengatakan hal itu dalam sidang paripurna DPRD Kampar<br />

dengan agenda pengesahan APBD Kampar <strong>2018</strong> di Ruang Rapat DPRD<br />

Kabupaten Kampar, Selasa (7/11/2017). Sidang itu sendiri dihadiri sejumlah<br />

anggota Forkopimda dan sejumlah kepala OPD di lingkup Pemkab Kampar.<br />

Dikatakan Bupati Azis, kebijakan melakukan langkah rasionalisasi anggaran<br />

pada setiap OPD bisa dilakukan dengan cara rasionalisasi kegiatan yang<br />

belum prioritas pada tahun <strong>2018</strong> dan juga merasionalisasikan kegiatan yang<br />

bersifat sik tetap memperhatikan fungsionalisasi kegiatan tersebut.<br />

“Dengan telah ditetapkannya persetujuan bersama terhadap rancangan<br />

peraturan daerah tentang APBD tahun <strong>2018</strong> ini, kami meminta kepada TAPD<br />

untuk segera melakukan penyesuaian terhadap hal-hal yang telah disepakati<br />

bersama, lanjutkan tahapan penyusunan APBD ini ke tahapan selanjutnya<br />

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,’’ kata mantan<br />

calon anggota DPR RI dari Dapil Riau itu. (ee/rac)<br />

30<br />

31


PEMERINTAH KOTA<br />

DUMAI<br />

INFOTORIAL PEMKO DUMAI<br />

Penanaman 500 Bibit Mangrove<br />

Penanaman Mangrove<br />

Dapat Menahan Gelimbang<br />

WALIKOTA Dumai Zulkii AS<br />

mengatakan bahwa di APBD<br />

Dumai tahun anggaran <strong>2018</strong><br />

target penerimaan mengalami penurunan<br />

sebesar 7,08 persen. Sebab, kalau di APBD<br />

2017 target penerimaan dipatok pada angka<br />

Rp.1.146.311.672.688,55, sementara<br />

pada APBD <strong>2018</strong> digariskan pada besaran<br />

Rp81.131.857.079,55.<br />

“Sementara yang diusulkan dalam<br />

rancangan perda tentang APBD Dumai<br />

tahun anggaran <strong>2018</strong> dengan komposisi<br />

pendapatan daerah pada rancangan tentang<br />

APBD tahun anggaran <strong>2018</strong> ditargetkan<br />

sebesar Rp.1.065.179.815.609.00,”<br />

kata Walikota Zulkii AS di depan sidang<br />

paripurna DPRD Kota Dumai dengan<br />

agenda pengesahan APBD Dumai tahun<br />

anggaran <strong>2018</strong> yang dilaksanakan di gedung<br />

dewan, Jumat (24/11/2017).<br />

APBD <strong>2018</strong> itu disahkan setelah sebelumnya<br />

melalui berbagai tahapan.Pengesahan<br />

APBD Dumai ditandai dengan<br />

penandatanganan berkas persetujuan oleh<br />

ketua DPRD Kota Dumai dengan Walikota<br />

Dumai dihadapan anggota DPRD<br />

Dumai yang hadir, unsur Forum Komu-<br />

Pengesahan APBD <strong>2018</strong><br />

Target Pendapatan Dumai<br />

Turun Sebanyak 7,08 %<br />

“Kepada pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan<br />

pemerintahan Kota Dumai agar seacara amanah dan profesional dapat<br />

melaksanakan seluruh program dan kegiatan pada tahun anggaran<br />

<strong>2018</strong> dengan sebaik-baiknya.”<br />

nikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda)<br />

Kota Dumai, kepala Organisasi Perangkat<br />

Daerah (OPD) dan tamu undangan, Jumat<br />

(24/11) kemarin.<br />

Dimana dari hasil rapat paripurna<br />

tersebut, disetujui APBD Kota Dumai<br />

tahun <strong>2018</strong> sebesar Rp 1.065.179.815.609<br />

yang nantinya akan digunakan untuk belanja<br />

langsung dan belanja tidak langsung.<br />

Pembahasan yang telah dilakukan<br />

oleh badan anggaran DPRD Dumai bersama<br />

TAPD Pemko Dumai telah menitik<br />

beratkan pada kesesuaian antar kebijakan<br />

umum anggaran serta prioritas dan platfon<br />

anggaran.<br />

Sementara yang diusulkan dalam rancangan<br />

perda tentang APBD Dumai tahun<br />

anggaran <strong>2018</strong> dengan komposisi pendapatan<br />

daerah pada rancangan tentang<br />

APBD tahun anggaran <strong>2018</strong> ditargetkan<br />

sebesar Rp.1.065.179.815.609.00.<br />

Walikota Dumai H. Zulkii As pada<br />

sambutannya mengucapkan terimakasih<br />

dan permohonan maaf dengan setulus hati<br />

kepada DPRD kota Dumai serta mendoakan<br />

semoga kerja keras dan amal ibadah<br />

dalam mengemban amanah masyarakat<br />

Kota Dumai. “Kepada pimpinan Organisasi<br />

Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan<br />

pemerintahan Kota Dumai agar<br />

seacara amanah dan profesional dapat<br />

melaksanakan seluruh program dan kegiatan<br />

pada tahun anggaran <strong>2018</strong> dengan<br />

sebaik-baiknya,” kata orang nomor satu di<br />

Kota Dumai itu.<br />

Sementara itu pada Rancangan Peraturan<br />

Daerah (Ranperda) APBD tahun<br />

Anggaran <strong>2018</strong> kota Dumai yakni pendapatan<br />

daerah tahun anggaran <strong>2018</strong><br />

sebesar Rp1.065.179.815.609 yang terdiri<br />

atas pendapatan asli daerah pada tahun<br />

anggaran <strong>2018</strong> sebesar Rp245.309.400.186<br />

yang meliputi pendapatan pajak daerah<br />

sebesar Rp117.586.537.699, hasil retribusi<br />

daerah Rp38.033.028.000, hasil pengelolaan<br />

kekayaan daerah yang dipisahkan<br />

Rp6.705.426.187, lain-lain pendapatan daerah<br />

yang sah Rp83.014.408.300.<br />

Untuk belanja daerah pada rancangan<br />

APBD tahun <strong>2018</strong> sebesar yakni sebesar<br />

Rp1.065.179.815.609 yang terdiri dari<br />

belanja tidak langsung pada tahun <strong>2018</strong><br />

Rp.505.070.227.369 untuk belanja pegawai,<br />

belanja hibah, belanja bantuan keuangan<br />

provinsi dan belanja tidak terduga. Sementara<br />

untuk belanja langsung pada<br />

tahun <strong>2018</strong> sebeaar Rp560.109.588.240<br />

dengan rincian belanja pegawai, belanja<br />

barang dan jasa serta belanja modal. (ee/<br />

rgc)<br />

“KITA akan buat program baru<br />

untuk masyarakat tempatan agar lahir<br />

generasi yang baik dan bertanggungjawab.<br />

Penanaman pohon mangrove<br />

ini dapat menahan gempuran<br />

gelombang air laut serta menjaga<br />

daerah dari abrasi pantai.”<br />

Walikota Dumai Drs. H. Zulki-<br />

i AS mengatakan terimakasih dan<br />

apresiai yang sebesar-besarnya bagi<br />

pihak yang menunjukkan kepedulian<br />

untuk melestarikan lingkungan<br />

hidup. “Karena pada zaman sekarang<br />

lebih banyak yang memotong daripada<br />

menanam. Makanya dengan<br />

adanya penanaman ini memberikan<br />

nilai positif bagi masyarakat.”<br />

Demikian dikatakan wako<br />

Zulkii AS yang bersama Pangkalan<br />

Angkatan Laut (Lanal) Dumai dan<br />

masyarakat Kelurahan Datuk Laksamana,<br />

Kecamatan Dumai Kota melaksanakan<br />

penanaman 500 bibit magrove<br />

di sekitar kawasan pemukiman<br />

warga Kelurahan Datuk Laksamana.<br />

Kaena banyaknya pohon, menurut<br />

Wako, lingkungan menjadi indah<br />

dan udara bersih. “Jadi, kegiatan ini<br />

diharapkan tidak berakhir sampai<br />

di sini saja tetapi terus berkelanjutan<br />

dengan menjaga kelestariannya,”<br />

ujarnya. Selain untuk memperindah<br />

lingkungan keberadaan pohon ini<br />

akan menjadi sumber oksigen untuk<br />

kebutuhan manusia dan menyerap<br />

segala racun sebagaimana fungsinya.<br />

“Kita juga menghimbau kepada<br />

maayarakat untuk menyempatkan<br />

waktu menanam pohon minimal satu<br />

rumah satu pohon,” himbaunya.<br />

Selain bertujuan untuk menahan<br />

abrasi air laut dan memanfaatkan<br />

tanaman sebagai sumber oksigen,<br />

penanaman magrove ini juga dilakukan<br />

untuk menyukseskan program<br />

pemerintah Kota Dumai yang berencana<br />

menjadikan kawasan ini sebagai<br />

kawasan kampung wisata bahari<br />

Kota Dumai.<br />

Diharapkan dengan keberadaan<br />

kampung wisata kali ini akan menjadikan<br />

keberadaan Kelurahan Datuk<br />

Laksamana sebagai kampung dalam<br />

sebagai lokasi peredaran narkoba<br />

akan menghilang dengan program<br />

yang dilakukan ini. Penanaman pohon<br />

magrove ini dilaksanakan sekaligus<br />

dalam rangka peringatan hari<br />

Armada tahun 2017.<br />

Sememtara itu Danlanal Dumai<br />

Kolonel Laut (E) Yose Aldino<br />

menjelaskan kedepan Lanal Dumai<br />

mengaku terkesima melihat kondisi<br />

kampung wisata, dan untuk kedepan<br />

bersama-sama pemerintah dan unsur<br />

TNI dan Polri membuat program<br />

wisata.<br />

Menurutnya, Ini dilakukan karena<br />

merasa bertanggungjawab sebab<br />

lingkungan ini berada di daerah Lanal<br />

Dumai. Penanaman mangrove ini<br />

merupakan langkah awal sumbangsih<br />

Lanal pada masyarakat sekitar.<br />

Dengan kegiatan ini diharapkan imej<br />

negatif kawasan ini dapat dimeminimalisir.<br />

“Kita akan buat program<br />

baru untuk masyarakat tempatan<br />

agar lahir generasi yang baik dan bertanggungjawab.<br />

Penanaman pohon<br />

mangrove ini dapat menahan gempuran<br />

gelombang air laut serta menjaga<br />

daerah dari abrasi pantai. Ini juga bisa<br />

menjadi tempat pemijahan berbagai<br />

jenis ikan, binatang laut dan tumbuhan<br />

lainnya, jika tanaman mangrove<br />

kelak tumbuh besar,” ujarnya. (ee/<br />

rhc)<br />

32<br />

33


PEMERINTAH KABUPATEN<br />

KUANTAN SINGINGI<br />

INFOTORIAL PEMKAB KUANSING<br />

Bupati Mursini Minta<br />

ASN Bekerja Tenang<br />

“Kita tengok dulu ya, mana yang lebih baik, nanti berpengaruh pada kegiatan kita. Biarkan<br />

ASN kita bekerja dengan tenang dan bisa tenang bekerja sehingga kinerjanya pada<br />

tahun ini menjadi lebih baik.”<br />

SALAH satu faktor yang sering<br />

mempengaruhi kinerja<br />

ASN (aparatur sipil negera),<br />

terutama untuk level pejabat,<br />

adalah isu akan terjadinya mutasi<br />

jabatan. Bupati Kuansing<br />

(Kuantan Singingi) H. Mursini<br />

tidak menginginkan hal demikian<br />

terjadi di jajaran yang ia<br />

pimpin.<br />

Makanya, ia meminta para<br />

ASN di lingkup Pemkab Kuansing,<br />

terutama para<br />

Kepala OPD agar tetap<br />

fokus dengan bidang<br />

tugas yang<br />

menjadi kompetensinya<br />

dan<br />

tidak terpengaruh<br />

oleh<br />

isu-isu yang<br />

beredar di luaran, yang belum pasti kebenarannya.<br />

Saat ditanya alasan kenapa pelantikan<br />

pejabat yang direncanakan akan<br />

digelar pada Oktober lalu batal digelar,<br />

disampaikan Bupati Mursini bahwa ada<br />

beberapa pertimbangan salah satunya<br />

karena saat ini kegiatan tengah berjalan<br />

dan sudah mendekati akhir tahun.<br />

Dikatakan, seandainya tetap dilakukan<br />

tentunya akan ada pengaruhnya<br />

terhadap kegiatan yang tengah berjalan.<br />

Saat ditanya apakah pelantikan pejabat<br />

yang telah tuntas asessment akan digelar<br />

jelang habis akhir tahun ini,”Kita tengok<br />

dulu ya, mana yang lebih baik, nanti<br />

berpengaruh pada kegiatan kita,” katanya.<br />

“Biarkan ASN kita bekerja dengan<br />

tenang dan bisa tenang bekerja sehingga<br />

kinerjanya pada tahun ini menjadi lebih<br />

baik,” harapnya. (ee/hrc)<br />

“SEMUA itu diperolah atas kerja<br />

keras Bunda PAUD baik pada tingkat<br />

desa, kecamatan maupun kabupaten serta<br />

semua unsur yang terkait.”<br />

Bupati Kuansing (Kuantan Singingi)<br />

H. Mursini meraih anugerah sebagai<br />

terbaik III kepala daerah peduli Pendidikam<br />

Anak Usia Dini (PAUD). Selain<br />

bupati, Ny Emi Satri Mursini yang tak<br />

lain adalah istri Mursini juga menerima<br />

anugerah sebagai terbaik IV Bunda<br />

PAUD se-Provinsi Riau, sedangkan Camat<br />

Kuantan Hilir Seberang Akhyan<br />

Armos, berhasil keluar sebagai terbaik<br />

1 kepeduliannya pada program PAUD di<br />

daerahnya.<br />

“Penghargaan yang diterima akan<br />

memberikan motivasi dalam pengelolaan<br />

peningkatan sumber daya manuasi anak<br />

usia pra sekolah,” ujar Kepala Bagian<br />

Humas dan Protokoler Sekretarias Kuantan<br />

Singingi Muradi di Teluk Kuantan,<br />

Jumat. Ia mengatakan, anugerah diserahkan<br />

pada acara puncak gebyar PAUD<br />

tingkat Provinsi Riau, Kamis (2/11) di<br />

salah satu hotel di Pekanbaru, oleh Gubernur<br />

Riau Arsyadjuliandi Rachman<br />

yang diterima langsung oleh Pelaksana<br />

tugas (Plt) Sekda Kuansing Muharlius<br />

mewakili Bupati.<br />

Acara ini dihadiri oleh Gubernur<br />

Riau Arsadjuliandi Rachman dan Bunda<br />

PAUD Provinai Sisilita Djuliandi Rachman<br />

serta para bupati dan Bunda PAUD<br />

Bupati Kuansing dan Istri<br />

Sama-sama Terima Penghargaan<br />

kabupaten dan kota se-Provinsi Riau.<br />

Bunda PAUD Kuansing Emi Satri<br />

Mursini selepas menerima penghargaan<br />

menyampaikan ucapan terimakasihnya<br />

atas semua penghargaan. “Semua itu<br />

diperolah atas kerja keras Bunda PAUD<br />

baik pada tingkat desa, kecamatan maupun<br />

kabupaten serta semua unsur yang<br />

terkait,” ujarnya.<br />

PAUD di Kuansing sudah menunjukan<br />

ada banyak perubahan dan perbaikan,<br />

namun demikian setiap tahun<br />

mesti ada kesuksesan yang dicapai, setelah<br />

penghargaan diterima kedepanakan<br />

memberikan semangat baru bagi semua<br />

pihak. “Saya berharap kinerja dan prestasi<br />

PAUD akan semakin tinggi,” ujarnya.<br />

Wati (45) salah satu guru PAUD<br />

mengatakan, kepedulian pemerintah<br />

terhadap pengelola PAUD cukup baik di<br />

Kuansing, bahkan jumlah sekolah anak<br />

usia dini semakin meningkat. “Kami juga<br />

bangga atas prestasi yang diterima Bupati,”<br />

ujarnya. (ee/ant)<br />

34<br />

35


PEMERINTAH KABUPATEN<br />

PELALAWAN<br />

ADVERTORIAL PEMKAB PELALAWAN<br />

Menuju Pelayanan Publik<br />

yang Cepat, Efektif dan Esien<br />

Di bawah kepemimpinan Bupati HM Harris, yang sedang menjalani periode kedua masa<br />

jabatannya sebagai Bupati, dengan didampingi Wakil Bupati Zardewan, Kabupaten Pelalawan<br />

terus berbenah menuju sebuah daerah otonom terkemuka dan diperhitungkan di lingkup<br />

wilayah administratif Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Riau.<br />

BELAKANGAN ini, Pemkab<br />

Pelalawan terus berbenah dalam<br />

melakukan peningkatan pelayanan<br />

publik, salah satunya dengan menjadikan<br />

teknologi informasi sebagai basis perwujudan<br />

pelayanan publik yang cepat, efektif<br />

dan esien. Untuk itu secara berkelanjutan,<br />

Pemkab menggelar bimbingan teknis<br />

(Bimtek) penyusunan Masterplan Pelalawan<br />

Smart City ke IV bagi aparatur pemerintahan<br />

yang diwaliki oleh Dewan dan<br />

Tim Pelaksana Smart City yang terdiri dari<br />

Kepala OPD, Camat, BPJS Kesehatan dan<br />

pihak Perusahaan Swasta seperti BRI serta<br />

rumah sakit.<br />

Bimtek yang dilaksanakan selama dua<br />

hari tersebut berlangsung dari tanggal 30<br />

s/d 31 Oktober 2017, ditutup secara langsung<br />

oleh Bupati Pelalawan HM Harris<br />

Pelalawan Terus Berbenah<br />

bertempat di aula Bappeda Lantai II Pangkalan<br />

Kerinci, Selasa (31/10/2017).<br />

Saat memberikan sambutan Bupati<br />

Pelalawan HM Harris mengatakan bahwa<br />

Pemkab Pelalawan berkomitmen memberikan<br />

pelayanan yang berkualitas, cepat<br />

dan esien kepada masyarakat dengan pemanfaatan<br />

teknologi informasi dan komunikasi<br />

(TIK). Ia mengucapkan berterima<br />

kasih kepada pembimbing yang sudah<br />

melakukan pendampingan Bimtek yang<br />

keempat ini, dalam rangka penyusunan<br />

Masterplan Kota Cerdas.<br />

“Dalam era kemajuan teknologi informasi<br />

saat ini, kita jangan sampai ketinggalan<br />

zaman. Kita justru akan manfaatkan<br />

untuk meningkatkan kualitas pelayanan<br />

publik. Aplikasi online memang sudah<br />

mulai diterapkan di Kabupaten Pelalawan<br />

dari tahun sebelumnya, tapi belum dapat<br />

dikatakan smart. Apalagi ditahun 2016<br />

Kepemimpinan kami membawa visi yakni<br />

inovasi menuju Pelalawan emas, dengan<br />

mengejar ketertinggalan saat ditahun 2011.<br />

Kegiatan Bimtek ini dilakukan, untuk<br />

menunjang Program Pemerintah Nasional<br />

untuk bersaing secara global menuju Indonesia<br />

emas 2045,” terangnya.<br />

Sementara itu, perwakilan Kemenkominfo<br />

Republik Indonesia Kepala Program<br />

Pemilu Elektronik BPPT RI Andrari<br />

Grahitandaru menambahkan bahwa wacana<br />

penerapan Smart City yang dicanangkan<br />

Pemerintah Pusat yang diterapakan<br />

oleh setiap daerah yang ada di Indonesia,<br />

sudah termasuk Rancangan Pembangunan<br />

Jangka Menengah Nasional (RPJMN),<br />

dimana diwajibkan daerah mewujudkan<br />

Smart City salah satunya di Kabupaten<br />

Pelalawan.<br />

Bimbingan teknis ke IV ini yang digelar,<br />

untuk merumuskan dalam dokumen<br />

dengan menghasilkan Masterplan perancangan<br />

kota cerdas. Target penyusunan<br />

Masterplan Smart City dikatakan berhasil<br />

dan baik serta dapat dikatakan Kabupaten<br />

Pelalawan dapat mengikuti dan patuh<br />

dalam mengikuti perkembangan teknologi<br />

informasi.<br />

“Dengan serius Kabupaten Pelalawan<br />

menjalan program Nawacita Presiden Republik<br />

Indonesia Ir Joko Widodo, dijadwalkan<br />

tanggal 15 November mendatang<br />

Bupati HM Harris akan diundang untuk<br />

menampilkan presentasi Quick Win Smart<br />

City yakni pelayanan perizinan dan pelayanan<br />

kesehatan. Disamping itu juga perubahan<br />

Birokrasi internal pemerintahan<br />

dimana perubahan inovasi dan teknologi<br />

informasi agar menghasilkan masyarakat<br />

yang aman, sehat, nyaman dan makmur.<br />

Kedepan nantinya sistem ini kan menghasilkan<br />

pelayanan pemerintahan yang<br />

Akuntable dan transparan,” tutupnya.<br />

Hadir dalam kesempatan tersebut<br />

Kepala Program Pemilu Elektronik BPPT<br />

RI Andrari Grahitandaru yang juga pembimbing<br />

penyusunan Masterplant Smart<br />

City Pelalawan, Wakil Komisi I DPRD<br />

Pelalawan H Abdullah, Asisten Bidang<br />

Pembangunan Atmonadi, Kadiskominfo<br />

Pelalawan H Fakhrizal, Para Kepala OPD<br />

yang juga merupakan Dewan Smart City<br />

Pelalawan, Para Camat, Kepala Cabang<br />

BRI Pangkalan Kerinci, Perwakilan Kemenkominfo<br />

Jusuf A Simatupang dan Heri<br />

Sutrisno, para ASN peserta Bimtek , rekan<br />

pers, media online serta cetak.<br />

Sebagai tambahan infotmasi, Kabupaten<br />

Pelalawan menjadi salah satu dari<br />

25 kota/kabupaten masuk dalam program<br />

Gerakan Menuju 100 kota pintar (Smart<br />

City) dari Kementerian Komunikasi dan<br />

Informasi (Kemenkominfo) RI. Bupati<br />

Pelalawan HM Harris hadir kegiatan Indonesia<br />

Smart City Summit 2017, menandatangani<br />

Memory of Undertanding (MoU)<br />

dalam kesepahaman tentang Program<br />

Smart City tersebut, di Makassar, beberapa<br />

waktu lalu.<br />

Setelah penandatangan MoU, Bupati<br />

Harris, didampingi Kepala Bappeda Kabupaten<br />

Pelalawan Ir M Syahrul Syarif mengungkapkan<br />

rasa syukurnya atas masuknya<br />

kabupaten Pelalawan dalam Program<br />

Gerakan Menuju 100 Smart City di tahun<br />

ini. ‘’Penandatanganan ini merupakan<br />

langkah baik dalam memaksimalkan dan<br />

mengintensifkan. Dalam upaya Pemerintah<br />

daerah Pelalawan. Untuk mewujudkan<br />

pelayanan pemerintahan yang baik dan pelayanan<br />

pembangunan serta mewujudkan<br />

kehidupan masyarakat yang lebih smart,”<br />

ujarnya.<br />

Apalagi Gerakan Smart City ini sudah<br />

tertuang pada RPJMD kabupaten Pelalawan<br />

tahun 2016-2021, yakni pada Program<br />

Pelalawan Cerdas, Pelalawan Inovatif dan<br />

peningkatan Birokrasi dan Otonomi Desa.<br />

Maka dengan menikatkan sumber daya<br />

alam yang banyak didukung pelayanan<br />

pemerintaah lebih cepat dan pembangunan<br />

segala bidang, di dalam mengimplementasikan<br />

Smart City di kota Seiya<br />

Sekata tersebut. “Kalau ini kita laksanakan<br />

dengan baik, maka kabupaten Pelalawan<br />

menuju Smart City akan tercapai yakni<br />

mewujudkan pelayanan Pemerintah dan<br />

Pembangunan yang smart. Setelah kita<br />

masuk dalam pencanangan dari 25 daerah<br />

se-Indonesia,” tuturnya.<br />

Sementara Gerakan Smart City ini merupakan<br />

program dari Kementerian Kominfo<br />

yang berintegrasi dengan Kemenpan,<br />

Kemendagri, Kemenpu, APEKSI. Untuk<br />

mewudukan itu, melalui Dinas Komunikasi<br />

dan Informatika, Pemerintah Daerah<br />

Kabupaten Pelalawan telah mengikuti assessment<br />

di awal Mei lalu.<br />

Maka kabupaten Pelalawan dianggap<br />

layak menjadi salah satu Daerah dari 25<br />

Kota/Kabupaten yang masuk Program di<br />

tahun 2017 (dasar surat Kemenkominfo No<br />

265 Kominfo/DJAI/AI.01.05.05/2017 tentang<br />

Penyampaian Hasil Seleksi<br />

Assesment Grakan Menuju<br />

100 Smart City.<br />

Jadi setelah penanda<br />

tangan dikatakan Syahrul,<br />

bahwa Pemda Pelalawan akan<br />

bertindak cepat. Langkah yang<br />

akan dilakukan dalam waktu<br />

dekat adalah penyusunan Masterplan<br />

Pengembangan Smart<br />

City di 25 Kab/Kota Percontohan<br />

yang dibuat berdasarkan<br />

kekuatan, potensi, infrastruktur<br />

dan kondisi eksisting terkait<br />

smart city pada masing-masing<br />

daerah. “Dalam penyusunan<br />

ini Kementerian Kominfo akan<br />

menugaskan tenaga ahli pendamping<br />

dari berbagai unsur<br />

baik kementerian terkait maupun<br />

perusahaan,’’ ungkap<br />

Kepala Bappeda.<br />

Sambutan Menteri Komunikasi<br />

dan Indormatika RI<br />

Rudiantara yang diwakili oleh<br />

Dirjen Aptika Kemenkominfo<br />

Samuel Pangerapan memberikan<br />

motivasi bagi seluruh Daerah untuk<br />

mengimplementasikan Smart City agar<br />

dapat setara dengan negara-negara di<br />

Eropa yang gunakan Smart city, disebut<br />

dalam sambuatannya Inggris dan Perancis.<br />

“Strateginya dengan mengiplementasikan<br />

Smart City, dari 500-an kabupaten/kota,<br />

25 yang terpilih ini harus sukses mengimplementasikan<br />

Smart City hingga 2019 dan<br />

berlanjut pada 100 kabupaten/kota lainnya,”<br />

ujarnya.<br />

Lebih detail lagi, Smart City akan<br />

melayani internal pemerintahan dan<br />

masyarakat dengan fasilitas yang memadai,<br />

Kemenkominfo dan Kemendagri telah<br />

melakukan riset terhadap ruang skal bagi<br />

25 daerah terpilih ini. “Riset kemampuan<br />

SDM daerah yang termasuk salah satu<br />

faktor penentu selanjutnya diikuti kemampuan<br />

jaringan dan infrastruktur termasuk<br />

akses broadband” ungkap Menkemkoninfo<br />

dalam sambutannya.<br />

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika<br />

(Kadiskominfo) kabupaten Pelalawan<br />

Drs Fakhrizal MSi menyatakan siap<br />

dalam menjalankan Program 100 Smart<br />

City. Setelah ikut seleksi dalam proses penilaian<br />

atau assesment yang dilaksanakan<br />

oleh Tim Assessor di bidang Teknologi<br />

Informati (IT) tersebut. “Ini menjadi tugas<br />

kerja bagi kami dalam mengimpelementasikan<br />

Smart City kepada Pemerintah<br />

dan Masyarakat Pelalawan, dan berharap<br />

mendapat dukungan yang baik dari semua<br />

komponen masyarakat didaerah tercinta<br />

kota Bono,” pungkas mantan Kadis Koperasi<br />

dan UKM kabupaten Pelalawan. (adv/<br />

hms/drc/rac)<br />

36<br />

37


Legislator Riau Prihatin,<br />

Siwa Belajar di Masjid<br />

“Kalau ditingkat komisi, tidak<br />

ada kendala lagi. Sekarang tinggal<br />

pembahasan ditingkat Banggar<br />

dan TAPD, mudah-mudahan<br />

tidak ada kendala. Saya yakin<br />

Banggar dan TAPD bisa meloloskan<br />

anggaran dua sekolah ini.”<br />

HUSNI Thamrin, anggota DPRD<br />

Provinsi Riau, mengaku prihatin<br />

saat mendatangi SMAN Bunut di<br />

Kabupaten Pelalawan. Di sekolah itu, anggota<br />

DPRD Riau dari Dapil Kabupaten<br />

Siak dan Pelalawan ini menemukan para<br />

siswa terpaksa mengikuti proses belajar di<br />

Masjid setempat.<br />

“Saya sudah tinjau ke sana, di SMA<br />

Negeri 02 Teluk Meranti, para siswa terpaksa<br />

belajar di gedung MDA, karena<br />

sama sekali tidak ada ruang sekolah<br />

mereka,” ujar Husni. “Melihat kondisi<br />

ini, kita dari Komisi V sudah sepakat<br />

dalam memutuskan anggaran pembangunan<br />

gedung baru SMA Negeri 02 Bunut<br />

dan Teluk Meranti. Anggarannya sekitar<br />

Rp1,6 miliar,”<br />

Ketua Pansus DPRD Riau,<br />

Rusli Ahmad:<br />

“Kita Pantau<br />

Aset Daerah<br />

Melalui Proses<br />

Verikasi”<br />

“JIKA tidak memungkinkan untuk<br />

digunakan lagi, terutama yang ada di<br />

luar daerah yang sulit untuk perawatannya,<br />

maka akan dipertimbangkan untuk<br />

pengambilan sikap lain.”<br />

“Kita tengah memantau keberadaan<br />

aset-aset Pemprov Riau melalui proses<br />

verikasi. Berdasarkan laporan Badan Pengelolaan<br />

Aset dan Keuangan Daerah Riau,<br />

data aset sudah dikumpulkan. Tinggal<br />

Pansus Aset DPRD Riau memastikan apakah<br />

memang ada aset tersebut atau tidak.”<br />

Demikian dikatakan Ketua Pansus<br />

DPRD Riau, Rusli Ahmad, Sebagaimana<br />

38<br />

DPRD<br />

PROVINSI RIAU<br />

sambungnya.<br />

Bertolak dari realitas itu, Komisi V<br />

DPRD Riau tengah memperjuangkan anggaran<br />

senilai Rp1,6 miliar untuk pembangunan<br />

gedung baru dua sekolah yakni<br />

SMA Negeri 02 Bunut dan SMA Negeri 02<br />

Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan. Dijelaskan,<br />

pengajuan anggaran karena tidak<br />

adanya ruang sekolah di kedua<br />

diketahui, DPRD Riau telah membentuk<br />

Panitia Khusus (Pansus) terkait penataan<br />

aset-aset milik Pemerintah Provinsi (Pemprov)<br />

setempat. “Kita masuk pada proses<br />

verikasi data, melihat keberadaan siknya<br />

baik aset bergerak maupun aset tak<br />

bergerak,” kata Rusli, di Pekanbaru.<br />

Sekretaris Komisi I DPRD Riau mengatakan,<br />

aset-aset daerah tersebut seharusnya<br />

bisa menjadi sumber Pendapatan<br />

Asli Daerah (PAD) dari hasil sewa aset.<br />

Jangan malah menguras uang daerah untuk<br />

perawatannya. “Setelah selesai kita<br />

inginkan aset-aset ini menjadi salah-satu<br />

sumber PAD. Bukan menjadi beban pemprov<br />

seperti selama ini,” ujarnya.<br />

Dicontohkanya, seperti gelanggang<br />

remaja yang telah menghasilkan. Kemudian<br />

Hotel Aryaduta yang seharusnya pengelolaan<br />

aset tersebut dilakukan dengan<br />

SMA Negeri tersebut untuk proses belajar<br />

mengajar.<br />

Dikatakannya, dengan anggaran sebesar<br />

ini, maka akan digunakan untuk membangun<br />

tiga lokal, satu kantor dan sarana<br />

prasarana pendukung di masing-masing<br />

sekolah. Ia pun berharap, tidak ada kendala<br />

saat direkomendasikan ke Banggar<br />

dan TAPD Provinsi Riau yang sedang<br />

membahas APBD murni Riau <strong>2018</strong>. “Kalau<br />

ditingkat komisi, tidak ada kendala lagi.<br />

Sekarang tinggal pembahasan ditingkat<br />

Banggar dan TAPD, mudah-mudahan<br />

tidak ada kendala. Saya yakin Banggar dan<br />

TAPD bisa meloloskan anggaran dua sekolah<br />

ini,” ungkapnya.<br />

Untuk diketahui, Pihak Badan Anggaran<br />

DPRD Riau bersama TAPD Pemprov<br />

Riau tengah maraton melakukan pembahasan<br />

Rancangan APBD <strong>2018</strong> yang ditargetkan<br />

ketuk palu pada Pekan depan. (ee/<br />

boc)<br />

professional.<br />

“Sekarang kita<br />

pikirkan, bagaimana aset lainnya juga bisa<br />

menghasilkan,” paparnya.<br />

Menurutnya, tidak hanya ada di 12 kabupaten/kota<br />

di Riau, tapi juga di provinsi<br />

lain, misalnya di Jogjakarta, Sumatera Utara,<br />

Kepulauan Riau, dan berbagai daerah<br />

lain nya. “Nanti kalau siknya memang<br />

ada, selanjutnya juga akan diperhitungkan,<br />

apakah masih layak digunakan atau tidak,”<br />

katanya. “Jika tidak memungkinkan<br />

untuk digunakan lagi, terutama yang ada<br />

di luar daerah yang sulit untuk perawatannya,<br />

maka akan dipertimbangkan untuk<br />

pengambilan sikap lain,” ucapnya lagi.<br />

Sementara, untuk masa tugas pansus<br />

ini diakuinya akan memakan waktu<br />

yang panjang, dan berbeda dengan pansus<br />

lainnya, bahkan bisa menjadi pansus<br />

dengan masa tugas terpanjang. Karena<br />

tugasnya nanti juga akan melakukan<br />

verikasi secara rinci, setiap aset yang dimiliki<br />

Pemprov Riau.<br />

Bahkan tidak tertutup kemungkinan,<br />

lan jut dia, pansus ini selesai pada<br />

2019 men datang, karena aset yang akan<br />

diverikasi tidak hanya berada di dalam<br />

provinsi, tapi juga ada di luar Riau yang<br />

jumlahnya juga cukup banyak. “Ini beda<br />

sama pansus lain, bisa-bisa nanti selesainya<br />

2019, karena tugas kita cukup<br />

banyak untuk melakukan verikasi data<br />

tersebut,” pungkasnya. (ee/src)<br />

Anggota DPRD Riau Yulianti<br />

Disambut Gembira di Rohul<br />

Karmila Minta<br />

Masyarakat Bijak<br />

Memakai Sumber Daya<br />

“SAYA menilai beberapa pertanyaan mereka tentang menumbuhkan<br />

kesadaran mengelola lingkungan dan perhatian mereka<br />

terhadap lingkungan sangat bagus dan beranalisa.”<br />

Karmila Sari S.Kom. MM, anggota DPRD Provinsi Riau dari<br />

Dapil Kabupaten Rohil (Rokan HIlir), meminta semua elemen<br />

masyarakat di daerah ini untuk bijak memakai sumber daya yang<br />

ada untuk mendukung kehidupan agar dapat dimanfaatkan untuk<br />

generasi sekarang dan mendatang dan seterusnya.<br />

Karmila mengatakan hal itu saat melakukan Sosialisasi Perda<br />

No.8 Tahun 2014 tentang pengelolaan lingkungan hidup dan penataan<br />

hukum lingkungan hidup Provinsi Riau ini dilakukan di<br />

SMAN 1 Rantau Kopar, Selasa (7/11).<br />

Karmila punya cara tersendiri agar acara yang ia gelar mendapat<br />

perhatian para hadirin, antara lain dengan cara menyelenggarakan<br />

kuis. “Saya menilai beberapa pertanyaan mereka tentang menumbuhkan<br />

kesadaran mengelola lingkungan dan perhatian mereka terhadap<br />

lingkungan sangat bagus dan beranalisa,” katanya. Iapun senang<br />

melihat perkembangan anak-anak didik yang berwawasan luas.<br />

“Saya sandingkan acara ini dengan pemberian 10.000 pohon<br />

dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau terdiri<br />

dari Matoa, Durian, Sirsak, Gaharu dan Jengkol. Pohon-pohon<br />

ini akan diberikan ke empat Kepenghuluan yang ada di Kecamatan<br />

Rantau Kopar, diantaranya Bagan Cempedak, Sei Rangau, Rantau<br />

Kopar dan Sekapas.<br />

Ia meminta kepada masyarakat, seolah-olah untuk mendukung<br />

Adiwiyata, kantor-kantor termasuk kantor Kapolsek, perkarangan<br />

masyarakat dan kelompok masyarakat. Niat pihaknya memberikan<br />

pohon ini agar buah dan manfaat yang dihasilkan bisa memberi<br />

pendapatan ekonomi bagi masyarakat Rantau Kopar, selain<br />

DI Rohul Yulianti menggelar pertemuan<br />

dengan masyarakat, dimaksudkan<br />

untuk menyerap aspirasi yang berkembang<br />

di tengah masyarakat yang diwakilinya.<br />

Balik ke dapil (daerah pemilihan)-nya<br />

untuk memanfaatkan masa reses (masa<br />

istirahat bersidang), kedatangan anggota<br />

DPRD Provinsi<br />

Riau Yulianti ke Desa Pematang<br />

Tebih, Kecamatan Ujungbatu, Kabupaten<br />

Rohul (Rokan Hulu), Kamis (25/11/2017),<br />

disambut gembira oleh sejumlah anggota<br />

masyarakat di sana yang sudah<br />

INFOTORIAL DPRD PROVINSI RIAU<br />

lama menunggu kehadiran Yulianti.<br />

Yulianti yang merupakan politisi PD<br />

(Partai Demokrat) itu pulang ke dapilnya<br />

di Rohul untuk memanfaatkan masa reses.<br />

Di Rohul Yulianti menggelar pertemuan<br />

dengan masyarakat, dimaksudkan untuk<br />

menyerap aspirasi yang berkembang di<br />

tengah masyarakat yang diwakilinya.<br />

Tampak hadir pada acara pertemuan<br />

antara Yulianti dengan masyarakat yang<br />

dilangsungkan di Kantor Desa Pematang<br />

Tebih tersebut, yaitu Kepala Desa Selamat,<br />

Ketua BPD Masri B dan masyarakat Desa<br />

Pematang Tebih.<br />

Dihadapan masyarakat, Yulianti menyampaikan<br />

bahwa pelaksanaan kegiatan<br />

akan terus diupayakan untuk dilaksanakan<br />

di Desa Pematang Tebih. Pada kesempatan<br />

tersebut, Yulianti juga menyerahkan bantuan<br />

kepada anggota perwiritan kaum ibuibu<br />

yang ada di Desa Pematang Tebih Kecamatan<br />

Ujungbatu. (ee/<br />

rsc)<br />

membiasakan karakter mencintai<br />

pohon dengan merawatnya yang secara<br />

tidak langsung menumbuhkan kesadaran dalam mengelola dan<br />

melindungi lingkungan hidup mereka secara harmonis.<br />

Sementara itu acara Sosialisasi Perda No 8 tahun 2014 tentang<br />

pengelolaan lingkungan hidup dan penataan hukum lingkungan<br />

hidup di Provinsi Riau dilakukan di Manggala Sempurna, Kecamatan<br />

Tanah Putih. Perda ini memberi informasi termasuk diantaranya<br />

tentang hak dan kewajiban masyarakat dalam mengelola<br />

lingkungan hidup, bagaimana menyampaikan laporan pencemaran,<br />

apa tuntutan dan hukuman terhadap pelaku pencemaran dan<br />

menjaga keseimbangan lingkungan hidup agar terus harmonis<br />

yang bisa dimanfaatkan untuk generasi sekarang dan masa depan.<br />

Hal kecil itu tidak buang sampah sembarangan, penanaman<br />

pohon (one man one tree), tidak membuka lahan dengan membakar.<br />

Karena dominan lahan gambut di Rohil maka pemanfaatan<br />

harus bijaksana agar tidak terulang lagi kebakaran, rusaknya ekosistem,<br />

semakin berkurang dan keruhnya air dan lain-lain. “Sosialisasi<br />

ini disandingkan dengan pelatihan lapangan cara pembenihan<br />

Ikan Lele karena dianggap sebagai alternatif pendapatan ekonomi.<br />

Selama ini masyarakat Rohil mengandalkan perkebunan sawit untuk<br />

pemanfaatan lahan,” katanya.<br />

Alternatif budidaya ikan ini menjadi solusi masyarakat untuk<br />

menjaga lingkungan dan mendapatkan pendapatan ekonomi yang<br />

menjanjikan sehingga kedepan Manggala Sempurna harapannya menjadi<br />

sentra pembenihan dimana masyarakat Rohil tidak perlu mencari<br />

benih ikan lele di daerah lain lagi sehingga lebih ekonomis. (ee/skc)<br />

39


Pemerintah Kabupaten<br />

Kepulauan Meranti<br />

advertorial Pemkab Meranti<br />

Cari Solusi Terbaik<br />

Tangani Sampah<br />

di Selatpanjang<br />

Sebagai ibukota Kabupaten Kepulauan Meranti, Kota Selatpanjang<br />

praktis menjadi etalase bagi kabupaten baru pemekaran dari kabupaten<br />

induk, Bengkalis, itu. Apa yang tampak dan terlihat di Kota<br />

Selatpanjang, menjadi gambaran umum kondisi daerah yang menyandang<br />

status sebagai kabupaten otonom termuda di Provinsi Riau itu.<br />

Makanya, sejak beberapa<br />

waktu belakangan Pemkab<br />

(Pemerintah Kabupaten) Kepulauan<br />

Meranti yang dipimpin Bupati Drs.<br />

H. Irwan M.Si. dan Wakil Bupati Drs. Said<br />

Hasyim mulai mencari solusi terbaik untuk<br />

penanganan masalah sampah rumah<br />

tangga terutama di Kota Selatpanjang.<br />

Rencananya, sampah yang dihasilkan akan<br />

dikelola sehingga menghasilkan pundipundi<br />

rupiah.<br />

Meski sampai hari ini di beberapa<br />

lokasi di Kota Selatpanjang masih terlihat<br />

tumpukan sampah, Pemkab Kepulauan<br />

Meranti optimis dengan inovasi dan sistem<br />

pengelolaan yang tepat masalah ini dapat<br />

segera diatasi.<br />

Sistem pengelolaan yang akan diterapkan<br />

kedepannya sebagaimana dikatakan<br />

Wakil Bupati Drs H Said Hasyim diprediksi<br />

akan mampu mengatasi masalah<br />

sampah yang berserakan. Sehingga bisa<br />

bermanfaat untuk meningkatkan taraf<br />

ekonomi masyarakat serta para petani.<br />

Lalu bagaimana caranya?<br />

Dalam beberapa kesempatan, H Said<br />

Hasyim mengatakan, langkah awal adalah<br />

dengan cara mengeluarkan surat<br />

edaran kepada masyarakat untuk tidak<br />

membuang sampah sembarangan. Selain<br />

itu, sampah yang dihasilkan dari rumah<br />

tangga harus dipisahkan antara sampah<br />

organik dan non organik.<br />

Dengan begitu, sampah organik dapat<br />

diolah kembali menjadi pupuk untuk keperluan<br />

pertanian. Sementara sampah non<br />

organik seperti plastik yang masih memiliki<br />

nilai ekonomi dapat dijual untuk peningkatan<br />

ekonomi masyarakat.<br />

“Kita meminta kepada masyarakat untuk<br />

tidak lagi membuang sampah sembarangan.<br />

Pisahkan sampah organik dan non<br />

organik yang masih memiliki nilai eknomi,”<br />

kata H Said Hasyim saat memberikan<br />

sambutan bersempena upacara peringatan<br />

Hari Kesehatan ke-53 di halaman Kantor<br />

Bupati Jalan Dorak Selatpanjang, Senin<br />

(13/11/2017).<br />

Untuk tahap awal, kata H Said Hasyim<br />

lagi, Pemda Meranti akan mendata jumlah<br />

sampah organik dan non organik yang<br />

dihasilkan tiap rumah tangga. Dari situ,<br />

dapat dihitung berapa jumlah sampah<br />

organik yang bisa dijadikan pupuk dan<br />

memiliki nilai ekonomi. “Kita berencana<br />

menjadikan Kota Selatpanjang menjadi<br />

Kota bebas sampah. Kita akan mulai dengan<br />

menginventarisir berapa kapasitas<br />

sampah setiap rumah tangga, sampah<br />

tidak dibuang tapi dikelompokan sesuai<br />

jenisnya organik dan non organik,” jelas<br />

H Said Hasyim.<br />

Selain itu data ini juga dapat menjadi<br />

pertimbangan untuk membuat tempat<br />

penampungan sampah agar tidak tertumpuk<br />

sembarangan. Seperti diketahui<br />

saat ini sampah banyak tertumpuk di<br />

tempat-tempat yang tidak semestinya.<br />

Seperti terlihat di jalan menuju pelabuhan<br />

dan beberapa titik lainnya yang sangat<br />

mengganggu hidung dan mata.<br />

Seperti rencana Pemda Meranti akan<br />

memusatkan penampungan sampah seluruhnya<br />

di daerah Gogok, dimana lokasi<br />

ini dinilai cukup jauh dari kota dan memiliki<br />

lahan luas. Untuk mensukseskan hal<br />

tersebut, Pemkab Meranti akan memerintahkan<br />

camat serta kepala desa agar mensosialisasikannya.<br />

Kedepan, diharapkan<br />

tidak ada lagi masyarakat yang membuang<br />

sampah sembarangan.<br />

Camat, kepala desa yang dibantu oleh<br />

RT/RW akan menghitung berapa jumlah<br />

petugas yang diperlukan untuk mengelola<br />

sampah. Dengan begitu, dana sebesar Rp9<br />

miliar yang digelontorkan tiap tahun untuk<br />

menangani sampah di Meranti dapat<br />

optimal pemanfaatannya.<br />

Wabup Said juga menjelaskan, pihaknya<br />

segera mengeluarkan surat edaran kepada<br />

masyarakat untuk tidak membuang<br />

sampah sembarang, dan memisahkan<br />

antara sampah organik dan Non organik.<br />

Dengan begitu sampah organik dapat diolah<br />

kembali menjadi pupuk untuk keperluan<br />

pertanian sementara sampah Non<br />

organik seperti plastik yang masih memiliki<br />

nilai ekonomi dapat dijual untuk peningkatan<br />

ekonomi masyarakat.<br />

Untuk tahap awal, Pemda Meranti seperti<br />

dijelaskan Wakil Bupati, akan mendata<br />

jumlah sampah organik dan Non organik<br />

yang dihasilkan oleh tiap rumah tangga.<br />

Dari situ dapat dihitung berapa jumlah<br />

sampah organik yang dapat dijadikan<br />

pupuk dan memiliki nilai ekonomi. “Kita<br />

berencana menjadikan Kota Selatpanjang<br />

menjadi Kota bebas sampah. Kita akan<br />

mulai dengan menginventarisir berapa<br />

kapasitas sampah setiap rumah tangga,<br />

sampah tidak dibuang tapi dikelompokan<br />

sesuai jenisnya organik dan non organik,”<br />

jelas Wakil Bupati.<br />

Selain itu data ini juga dapat menjadi<br />

pertimbangan untuk membuat tempat<br />

penampungan sampah agar tidak tertumpuk<br />

sembarangan. Seperti diketahui<br />

saat ini sampah banyak tertumpuk ditempat-tempat<br />

yang tidak semestinya seperti<br />

terlihat dijalan menuju Pelabuhan dan beberapa<br />

titiklainnya yang sangat mengganggu<br />

hidung dan mata.<br />

Terkait rencana Pemda Meranti mewujudkan<br />

Kota Selatpanjang menjadi Kota<br />

bebas sampah mendapat dukungan penuh<br />

dari Kegua Komisi A DPRD Meranti, Edi<br />

Masyudi menurutnya rencana itu harus<br />

didukung dalam rangka meningkatkan<br />

kesejahteraan masyarakat dan petani.<br />

Tapi dalam pengelolaan sampah ini<br />

ditekankan Edi Masyudi, Pemkab. Meranti<br />

tidak bisa sendiri tapi harus melibatkan<br />

pihak ketiga. “Kita dari DPRD khususnya<br />

Komisi A sangat mendukung bagaimana<br />

menciptakan Meranti yang bersih termasuk<br />

hingga pembuatan Perda, namun<br />

kami berharap hal ini dapat dimanage sedemikian<br />

rupa sehingga dapat efektif, dan<br />

yang tak kalah penting harus melibatkan<br />

pihak ketiga,” jelas Edi Masyudi. (Humas<br />

Pemkab Meranti)<br />

Terkait rencana Pemda Meranti mewujudkan<br />

Kota Selatpanjang menjadi kota bebas<br />

sampah, mendapat dukungan penuh<br />

dari Ketua Komisi I DPRD Meranti, Edi<br />

Masyudi. Menurut Politisi PPP ini, rencana<br />

tersebut harus didukung dalam rangka<br />

meningkatkan kesejahteraan masyarakat<br />

dan petani.<br />

Tapi, kata Edi lagi, dalam pengelolaan<br />

sampah ini ditekankan agar Pemkab<br />

Meranti tidak bisa sendiri. Pemda harus<br />

melibatkan pihak ketiga. “Kita dari DPRD<br />

khususnya Komisi I sangat mendukung<br />

bagaimana menciptakan Meranti yang bersih<br />

termasuk pembuatan Perda. Namun<br />

kami berharap hal ini dapat dimanage sedemikian<br />

rupa sehingga dapat efektif, dan<br />

yang tak kalah penting harus melibatkan<br />

pihak ketiga,” jelas Edi Masyudi. (adv/<br />

hms/grc/rac)<br />

40<br />

41


Pemerintah Kabupaten<br />

Indragiri Hulu<br />

Bupati Inhu H. Yopi Arianto SE<br />

Berkonsentrasi<br />

pada Target<br />

Jangka Pendek<br />

“Mudah-mudahan berbagai keberhasilan yang telah di capai dapat<br />

terus ditingkatkan, dan berbagai kelemahan dapat dijadikan bahan<br />

evaluasi agar kedepannya Kabupaten Inhu jauh lebih baik dan lebih<br />

sejahtera.”<br />

Dipercaya kembali memimpin<br />

Kabupaten Inhu (Indragiri<br />

Hulu) untuk periode kedua<br />

masa jabatan 2015-2020, Bupati H. Yopi<br />

Arianto SE yang berpasangan dengan<br />

Wakil Bupati H. Khairizal memasang<br />

sejumlah target yang harus dicapai menjelang<br />

berakhirnya masa jabatan pada tahun<br />

2020 mendatang.<br />

“Untuk lima tahun ke depan, kepemimpinan<br />

saya dengan Pak Khairial<br />

di Pemkab Inhu akan lebih lugas bicara,<br />

transparan untuk rakyat, dan lebih<br />

terkonsentrasi terhadap target kerja<br />

jangka pendek,” kata Bupati Yopi, suatu<br />

ketika. Sementara untuk target jangka<br />

menengah, menurut Bupati Yopi kala<br />

itu, sedang in progress di tingkat pembahasan<br />

DPRD Inhu.<br />

“Target pertama pasangan saya, Yopi-Khairizal,<br />

memperbaiki insfrastruktur<br />

dasar struktural Pemkab Inhu,” sambung<br />

Yopi, sambil mengakui banyak program<br />

kerja yang harus ia gesa, termasuk Rencana<br />

Pembangunan Jangka Menengah<br />

Daerah (RPJMD) lima tahun mendatang.<br />

Untuk mencapai target tersebut Bupati<br />

bersama Wakil Bupati (Wabup) Inhu H<br />

Khairizal, mengawali kerja melalui perbaikan<br />

pondasi dasar birokrat yang mengandung<br />

‘kuman’ dan ‘benalu’ di lingkup<br />

Pemkab Inhu.<br />

Diterangkannya, perbaikan infrastruktur<br />

dasar birokrat dimulai melalui<br />

proses seleksi Aparatur Sipil Negara<br />

(ASN) Eselon II dan kelak disesuaikan<br />

dengan Struktur Organisasi Tata Kerja<br />

(SOTK) yang baru. Sebab, kata Yopi,<br />

hanya dengan membangun insfrastruktur<br />

dasar struktural yang kokoh, cita-cita<br />

mulia pasangan Yopi-Khairizal untuk<br />

Inhu yang maju dapat tercapai.<br />

Masa jabatan periode kedua ini memang<br />

seakan kelanjutan dari sejumlah<br />

kerangka landasan yang telah diletakkan<br />

Bupati Yopi di periode pertama masa<br />

jabatan kebupatiannya. Pada periode<br />

pertama itu, Yopi berpasangan dengan<br />

Harman Harmaini sebagai wakil bupati<br />

yang dijalani dalam rentang waktu tahun2010<br />

sampai 2015.<br />

Tak berlebihan, untuk periode pertama<br />

itu Bupati Yopi mengaku puas<br />

dengan sejumlah keberhasilan telah dicapai<br />

dan dirasakan dampaknya secara<br />

langsung oleh masyarakat. Meskipun<br />

ia mengakui, masih terdapat sejumlah<br />

pekerjaan rumah yang harus diselesaikan<br />

dan butuh kerja keras semua pihak.<br />

Masalahnya, menurut Bupati Yopi, prioritas<br />

pembangunan yang dicanangkan<br />

Pemkab Inhu di bidang pendidikan,<br />

kesehatan, infrastruktur, pertanian, sosial,<br />

kegamaan hingga kelistrikan telah<br />

menunjukkan perkembangan yang signifikan.<br />

Bahkan beberapa persoalan yang<br />

dulunya lemah saat ini sudah terlihat perubahan<br />

serta hasilnya.<br />

Menurut Bupati, sejak tahun 2011,<br />

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah<br />

(APBD) Kabupaten Inhu terus mengalami<br />

peningkatan. Bahkan APBD Inhu<br />

tahun 2014 lalu mencapai Rp 1,9 triliun.<br />

Padahal sebelum kepemimpinannya,<br />

APBD Inhu hanya berkisar antara Rp 700<br />

hingga Rp 800 miliar. Ini menujukkan<br />

bahwa Pemkab Inhu mampu menggali<br />

berbagai potensi pendapatan bagi pelaksanaan<br />

pembangunan daerah.<br />

Dalam bidang pendidikan, Pemkab<br />

Inhu telah memetakan tiga program<br />

pokok yakni pembangunan fasilitas fisik,<br />

peningkatan kualitas pendidik dan tenaga<br />

kependidikan serta penyaluran beasiswa<br />

bagi pelajar kurang mampu.<br />

Khusus untuk pembangunan fisik<br />

di bidang pendidikan, sejak tahun 2011<br />

hingga 2014 lalu, Pemkab Inhu telah<br />

berhasil merehabilitasi/merevitalisasi sebanyak<br />

810 ruang kelas dan membangun<br />

128 ruang unit sekolah baru. Selain itu,<br />

Pemkab Inhu juga telah merealisasikan<br />

penambahan 424 ruang kelas baru (RKB).<br />

Bahkan tahun 2015 ini, target rehabilitasi<br />

serta penambahan RKB dapat tuntas dilaksanakan<br />

sehingga proses belajar mengajar<br />

di seluruh sekolah dapat berjalan<br />

lebih maksimal tanpa terkendala fasilitas<br />

ruang belajar. “Kita tidak ingin lagi<br />

mendengar ada sekolah di Kabupaten<br />

Inhu kondisinya rusak berat dan mem-<br />

prihatinkan,” ungkap Bupati.<br />

Begitu juga untuk bidang kesehatan.<br />

Pemkab Inhu telah membangun dan<br />

melengkapi sejumlah fasilitas kesehatan<br />

mulai dari renovasi dan peningkatan pelayanan<br />

di RSUD Indrasari Rengat, pembangunan<br />

Puskesmas rawat inap serta<br />

pembangunan Pustu di seluruh desa di<br />

wilayah Kabupaten Inhu.<br />

Hingga tahun 2014, Kabupaten Inhu<br />

telah memiliki 10 Puskesmas rawat inap<br />

dan 8 puskesmas rawat jalan dengan<br />

pelayanan 24 jam. Bahkan kedepannya,<br />

Pemkab Inhu telah merencanakan untuk<br />

menciptkan rumah sakit mini di beberapa<br />

puskesmas agar pelayanan kesehatan<br />

terhadap masyarakat semakin meningkat.<br />

Selain itu, Pemkab Inhu juga telah<br />

membangun dan memiliki 134 puskesmas<br />

pembantu sekaligus menyediakan<br />

fasilitas bagi tenaga medis yang bertugas,<br />

sehingga pelayanan kesehatan kepada<br />

masyarakat desa lebih maksimal selama<br />

24 jam.<br />

Pemkab Inhu juga berupaya meningkatkan<br />

mutu dan jumlah tenaga dokter di<br />

RSUD Indrasari Rengat melalui kerjasama<br />

dengan Fakultas Kedokteran Universitas<br />

Gadjah Mada (FK UGM) Yogjakarta<br />

dan mengangkat sejumlah dokter menjadi<br />

calon pegawai negeri sipil (CPNS)<br />

melalui jalur khusus untuk ditempatkan<br />

di daerah terpencil.<br />

Bersama pihak swasta, Pemkab Inhu<br />

juga berupaya menyediakan mobil ambulance<br />

di setiap Puskesmas melalui<br />

program coorporate social responsibility<br />

(CSR). Hingga tahun 2015, lebih dari 30<br />

mobil ambulance sudah diterima Pemkab<br />

Inhu dari pihak swasta dan sudah<br />

dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan<br />

kesehatan kepada masyarakat.<br />

“Ini tidak pernah dilakukan sebelumnya<br />

dan kita berharap kedepan peran swasta<br />

dalam upaya mewujudkan pelayanan<br />

kesehatan kepada masyarakat dapat lebih<br />

di tingkatkan,” ucapnya.<br />

Untuk bidang infrastruktur, Pemkab<br />

Inhu memprioritaskan membangun<br />

dan melakukan perbaikan terhadap jalan<br />

dan jembatan desa, terutama yang<br />

menjadi akses produksi dan perekonomian<br />

masyarakat. Pembangunan bidang<br />

infrastruktur sejalan dengan pembangunan<br />

pedesaan yang menitikberatkan<br />

pada perluasan akses masyarakat desa,<br />

kemandirian dan peningkatan partisipasi<br />

masyarakat desa. Bahkan berdasarkan<br />

data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga<br />

tahun 2013, panjang jalan di Kabupaten<br />

Inhu dengan kondisi baik terus mengalami<br />

peningkatan, dan sebaliknya panjang<br />

jalan yang rusak terus berkurang.<br />

Untuk bidang kelistrikan, Pemkab<br />

Inhu terus berupaya agar seluruh<br />

wilayah Kabupaten Inhu dapat tersambung<br />

listrik. Sebab pada awal kepemimpinannya,<br />

Agustus 2010 silam,<br />

listrik hanya mampu menjangkau 23<br />

persen desa di wilayah Inhu. Namun<br />

berkat kerja keras dan berbagai upaya<br />

strategis yang telah dilakukan Pemkab<br />

Infotorial Pemkab Inhu<br />

Inhu, hingga tahun 2014 listrik sudah<br />

mampu menjangkau hampir 95 desa di<br />

Inhu. “Pembangunan bidang kelistrikan<br />

akan terus kita tingkatkan hingga seluruh<br />

desa di Inhu sudah dapat tersambung<br />

aliran listrik,” jelasnya. Menurut<br />

Bupati, selain bersumber dari APBD<br />

Inhu, pembangunan bidang kelistrikan<br />

juga bersumber dari APBN melalui Program<br />

Listrik Desa (Prolisdes).<br />

Dibidang pertanian, Pemkab Inhu<br />

terus berupaya mewujudkan swasembada<br />

pangan dengan memperluas areal<br />

sawah di beberapa kecamatan dan menambah<br />

masa tanam agar mampu meningkatkan<br />

kesejahteraan petani. Selain itu,<br />

Pemkab Inhu terus berupaya melakukan<br />

perbaikan jaringan irigasi, pemberdayaan<br />

penagkaran benih lokal dan memberikan<br />

bantuan alat mesin pertanian kepada<br />

para petani serta menggandeng berbagai<br />

stakeholder untuk memotivasi petani.<br />

Diharapkan pembangunan bidang pertanian<br />

mampu mewujudkan ketahanan<br />

pangan daerah, sehingga Kabupaten Inhu<br />

tidak lagi tergantung dengan provinsi<br />

tetangga seperti Sumatera Barat.<br />

“Mudah-mudahan berbagai keberhasilan<br />

yang telah di capai dapat terus<br />

ditingkatkan, dan berbagai kelemahan<br />

dapat dijadikan bahan evaluasi agar<br />

kedepannya Kabupaten Inhu jauh lebih<br />

baik dan lebih sejahtera,” ujar Bupati<br />

yang mantan anggota DPRD Provinsi<br />

Riau dari Fraksi Partai Golkar (Golongan<br />

Karya) ini. (ee/berbagai sumber)<br />

42 43


Pemerintah Kabupaten<br />

Pelalawan<br />

infotorial Pemkab Pelalawan<br />

WPR<br />

Infotorial WPR<br />

Dijemput<br />

Secara Adat<br />

& Terima<br />

Penghargaan<br />

BANYAK peristiwa penting yang dilalui<br />

Bupati Pelalawan HM Harris<br />

sepanjang November 2017. Antara<br />

lain, Panitia pengukuhan dan penabalan<br />

Pengurus LAMR Kota Pekanbaru periode<br />

2017-2022 yang di pimpin Ketua I DPH<br />

LAMR Kota Pekanbaru Wan Subantriarti<br />

SH. MH beserta rombongan melakukan<br />

jemputan secara adat dengan membawa<br />

tepak berisikan sirih, pinang, gambir dan<br />

makanan khas Melayu ke Bupati Pelalawan<br />

H.M Harris di Pangkalan Kerinci, Selasa<br />

( 20/11).<br />

Wan Subantriarti<br />

me ngatakan, Kita datang<br />

ke ke Bupati Pelalawan<br />

ini dalam rangka<br />

melakukan jem putan secara adat dalam<br />

rangka pengukuhan dan penabalan ketua<br />

DPH LAMR kota Pekanbaru Datuk Yose<br />

Saputra. Dalam jemputan secara adat ini,<br />

kita juga akan menjemput Walikota Pekanbaru<br />

dan Gubernur Riau, Dandim, Polda<br />

Riau, Kejari, Poltabes secara adat, termasuk<br />

juga tokoh masyarakat Melayu Pekanbaru.<br />

Di bagian lain, HM. Harris adalah satusatunya<br />

Kepala Daerah penerima Anugerah<br />

Budhipraja tahun 2017 dari Kabupaten<br />

dan Kota Se Provinsi Riau, yang diserahkan<br />

langsung oleh Menteri<br />

Ristekdikti Prof.<br />

H. M. Nasir, Ph.D.Ak<br />

yang sebelumnya dibuka<br />

oleh Wakil Presiden<br />

Jusuf Kalla. Kabupaten Pelalawan masuk<br />

dalam peringkat kedua, dibawah Kabupaten<br />

Sragen yang berada di Peringkat<br />

Pertama dan mengungguli Kota Malang<br />

di Peringkat Ketiga. Masuk dalam 5 Besar<br />

ini adalah Kabupaten Bogor, Kota Cimahi,<br />

Kabupaten Magelang, Kabupaten Pelalawan<br />

dan Kabupaten dan Kabupaten Sragen.<br />

Pemberian penghargaan ini dilakukan<br />

dalam beberapa tahapan yang diawali<br />

dengan seleksi terhadap Kabupaten/Kota<br />

di Indonesia untuk kemudian ditetapkan<br />

5 Besar.***<br />

foto-foto:<br />

dari berbagai sumber<br />

Studi Jurnalistik WPR DPRD Riau<br />

ke DPR RI Berlangsung Sukes<br />

Studi Jurnalistik yang digelar<br />

Wartawan Parlemen Riau (WPR)<br />

DPRD Riau, pada 11-12 Desember di<br />

DPR RI dan DPD RI berjalan sukses.<br />

Sebanyak 12 orang pengurus dan anggota<br />

WPR DPRD Riau yang terdiri dari Ketua<br />

WPR DPRD Riau, Edi Gustien, Sekretaris,<br />

Faiysal Effendi, Bandahara Robi Andrian,<br />

pengurus lainnya, Fatrison, Rinaldi HS, Fitrah,<br />

Bustami Ramzi, Hj Nurismi, Alwinsyah<br />

Putra, Feri Sibarani, Elfis dan Dairul Riadi,<br />

mendapat sambutan hangat dari anggota<br />

DPD RI yang diwakili oleh Gafar Usman. “<br />

Saya berikan apresiasi sangat menyambut<br />

baik kunjungan teman-teman dari WPR ke<br />

DPD RI,” kata Gafar saat menggelar pertemuan<br />

di DPD RI, Senin (11/12/17).<br />

Gafar yang merupakan senator dari<br />

Riau ini mengatakan dirinya sejak dulu<br />

dekat dengan wartawan, dirinya diberikan<br />

amanah dua periode menjadi anggota<br />

DPD RI salah satunya karena publikasi<br />

dari media tempat para wartawan bekerja.<br />

“ Dulu pada periode pertama saya<br />

menjabat anggota DPD RI, banyak orang<br />

yang tidak tahu tentang DPD RI, apa tuh<br />

pak DPD, apa itu Dewan Pimpinan Dae-<br />

rah?, pertanyaan itu selalu muncul tiap<br />

saya reses, namun berkat bantuan kawankawan<br />

media kini masyarakat sudah banyak<br />

yang tahu tentang DPD RI,” jelas Gafar.<br />

Pertemuan yang hangat dan penuh<br />

kekeluargaan ini berlangsung kurang lebih<br />

dua jam dan diisi dengan dialog ringan<br />

seputar peran DPD RI terhadap pembangunan<br />

di Riau.<br />

Usai pertemuan dengan Gafar, ketua<br />

WPR DPRD Riau, Edi Gustien memberikan<br />

plakat kenang-kenangan kepada Gafar<br />

Usman. “ Kami sangat berterimakasih atas<br />

sam butan bapak Gafar Usman anggota<br />

DPD RI dari Riau dan berharap hubungan<br />

yang hangat ini terus terjalin erat kedepannya,”<br />

kata Edi.<br />

Sebelumnya rombongan studi jurnalistik<br />

WPR DPRD Riau ini diterima oleh<br />

anggota DPD RI Dapil Riau, Efendi Sianipar<br />

diruang kerjanya. Kepada WPR Efendi<br />

berpesan agar tetap kritis dan tetap solid<br />

menjalankan organisasi WPR.<br />

Studi jurnalistik WPR DPRD Riau berakhir<br />

pada pertemuan dengan ketua dan<br />

pengurus Wartawan Parlemen MP RI,<br />

DPD RI dan DPD Riau di ruang Media<br />

Center, rombongan disambut langsung<br />

oleh ketua Wartawan Parlemen MPR RI,<br />

DPD RI dan DPD RI, Doni RM. Doni juga<br />

menyambut baik kunjungan studi jurnalistik<br />

tersebut. Selama pertemuan yang berlangsung<br />

satu jam lebih ini, Rombongan<br />

WPR DPRD Riau sangat antusias bertanya<br />

perihal keberadaan Wartawan Parlemen<br />

MPR RI, DPR RI dan DPD RI, bagaimana<br />

menjalankan roda organisasi, syarat menjadi<br />

anggota hingga sumber dana dalam<br />

menjalankan roda organisasi.<br />

“Anggota kita ada seratusan. Untuk<br />

menghindari adanya wartawan bodrek<br />

(wartawan gadungan-red), kami di wartawan<br />

parlemen membuat sarat, media yang<br />

wartawannya melakukan liputan di sini,<br />

mesti sudah terverifikasi secara administrasi<br />

di Dewan Pers,” jelas Doni<br />

Sedangkan sumber dana dalam menjalankan<br />

roda organisasi terang Doni,<br />

pihaknya dibantu oleh sumbangan dana<br />

dari fraksi-fraksi yang ada di DPR RI.<br />

Usai pertemuan WPR DPRD Riau<br />

melalui ketua, Edi Gustien memberikan<br />

kenang-kenangan plakat kepada ketua<br />

Wartawan Parlemen DPR RI, Doni. (rls)<br />

44 45


DPRD<br />

Kabupaten Bengkalis<br />

advertorial DPRD Bengkalis<br />

Ketua DPRD Bengkalis<br />

Pimpin Rapat Paripurna<br />

Pengesahan APBD Bengkalis <strong>2018</strong><br />

DALAM sebuah sidang paripurna<br />

DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat<br />

Daerah) Kabupaten Bengkalis di<br />

Gedung DPRD Bengkalis di Kota Bengkalis,<br />

Rabu (29/11/2017) sore, dengan dipimpin<br />

langsung oleh Ketua DPRD Bengkalis<br />

H. Abdul Kadir S.Ag., lembaga legislatif<br />

bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab)<br />

Bengkalis mengesahkan APBD (anggaran<br />

pendapatan dan belanja daerah) Kabupaten<br />

Bengkalis tahun anggaran <strong>2018</strong>.<br />

Selain Ketua Abdul Kadir, dari DPRD<br />

juga hadir tiga unsur pimpinan lainnya,<br />

yaitu tiga wakil ketua, masing-masing<br />

Indra Gunawan Eet, Zulhelmi dan Kade<br />

Rismanto. Sementara anggota DPRD yang<br />

hadir tercatat sebanyak 35 orang. Dari jajaran<br />

eksekutif antara lain tampak hadir<br />

Bupati Bengkalis Amril Mukminin,<br />

sejumlah unsur Forkopimda<br />

Bengkalis, sejumlah kepala OPD<br />

(organisasi perangkat daerah)<br />

di lingkup Pemkab Bengkalis,<br />

dan undangan lainnya.<br />

Rianto, jubir (juru bicara)<br />

Banggar (Badan Anggaran)<br />

DPRD Bengkalis, dalam laporannya<br />

menjelaskan APBD<br />

Bengkalis tahun <strong>2018</strong> menargetkan<br />

pendapatan Bengkalis<br />

sebesar Rp 3.572.246.626.998.<br />

Dengan rincian pendapatan<br />

berasal dari Pendapatan<br />

Asli Daerah, Pendapatan<br />

dari dana perimbangan dan<br />

pendapatan lainnya dianggap<br />

sah. “Untuk pendapatan<br />

dari PAD ditargetkan sebesar<br />

Rp 512.048.477.998, pendapatan<br />

dari dana perimbangan<br />

sebesar Rp 2.656.895.309.000, sementara<br />

pendapatan lain sebesar Rp<br />

403.302.840.000,” ungkap Rianto saat membacakan<br />

laporan Banggar.<br />

Sementara itu untuk pengeluaran<br />

dari Belanja daerah direncanakan sebesar<br />

Rp 3.632.246.626.998. Dari jumlah belanja<br />

tersebut APBD bengkalis mengalami defisit<br />

sebesar Rp 60 miliar. Namun defisit<br />

ini akan di tutupi dengan pembiayaan Sisa<br />

lebih penggunaan anggaran (Silpa) APBD<br />

2017 ini. “Anggaran ini akan tertutupi dengan<br />

pembiayaan Silpa tahun sebelumnya,<br />

“ kata dia.<br />

Setelah membacakan laporan Banggar<br />

ini ketua DPRD Bengkalis memberikan<br />

kesempatan masing masing fraksi untuk<br />

menyampaikan pendapatnya terkait laporan<br />

Banggar ini. Pada kesempatan tersebut,<br />

tujuh fraksi pada intinya menyetujui<br />

laporan Banggar tersebut disahkan sebagai<br />

APBD Bengkalis.<br />

Namun beberapa fraksi menyampaikan<br />

catatan yang harus diperhatikan<br />

pemerintah Bengkalis. Diantaranya disampaikan<br />

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera<br />

(PKS) di wakili Azmi R Fatwa mengatakan,<br />

pihaknya berharap penggunaan anggaran<br />

harus sesuai dengan janji politik Bupati.<br />

Seperti menjadikan Bengkalis sebagai gerbang<br />

pertanian. “Janji ini harus diwujudkan<br />

karena merupakan janji politik saat<br />

kampanye lalu kepada masyarakat, “<br />

terang Azmi.<br />

Lanjut dia, catatan lain yang harus<br />

diperhatikan Bupati Bengkalis ter kait<br />

pembayaran pe sangon karyawan PT Bumi<br />

Laksamana Jaya. Sebagaimana di keta hui<br />

mereka sudah dua tahun di berhentikan<br />

na mun belum di bayarkan sampai saat.<br />

“Apalagi dianggarkan untuk pembayaran<br />

mereka pada tahun ini, “ jelas Azmi.<br />

Selain itu, catatan lain di sampaikan<br />

Fraksi PDI Perjuangan di wakili Daud<br />

Gultom, dimana PDI Perjuangan meminta<br />

pada tahun depan pelaksanaan kegiatan<br />

pembangunan Insfrastruktur harus dilakukan<br />

lebih cepat. Jangan terjadi lagi pada<br />

akhir tahun baru dilelang. “Karena akan<br />

berdampak pada pada kualitas pekerjaan<br />

menjadi tidak maksimal, “ terangnya.<br />

Bupati Bengkalis Amril Mukminin<br />

dalam sambutannya menyatakan, sebanyak<br />

Rp3.632.246.626.998 APBD Bengkalis<br />

<strong>2018</strong> yang disahkan itu, rinciannya<br />

pertama, pendapatan daerah sebesar<br />

Rp3.572.246.626.998, belanja daerah, sebesar<br />

Rp3.632.246.626.998, dan pembiayaan<br />

sebesar Rp60.000.000.000.<br />

Rincian APBD tersebut, menurut Bupati<br />

Amril, telah mencakup penyelenggaraan<br />

pembangunan dalam semua urusan<br />

yang menjadi kewenangan daerah<br />

terutama urusan konkuren sebagaimana<br />

diamanatkan dalam undang-undang nomor<br />

23 tahun 2014 tentang pemerintahan<br />

daerah. “Yang secara jelas juga diatur dalam<br />

peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33<br />

Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan<br />

APBD tahun anggaran <strong>2018</strong>, sesuai dengan<br />

prioritas daerah dan mengedepankan aspek<br />

pemerataan ke semua sektor dan wilayah<br />

Kabupaten Bengkalis,” urai Bupati.<br />

Diterangkan Bupati, dengan ditetapkannya<br />

APBD Kabupaten Bengkalis tahun<br />

anggaran <strong>2018</strong>, kepada seluruh kepala<br />

perangkat daerah dan unit kerja lingkup<br />

Pemerintah Kabupaten Bengkalis selaku<br />

pengguna anggaran, diinstruksikan untuk<br />

segera mempersiapkan seluruh administrasi,<br />

prosedur, teknis dan langkah-langkah<br />

percepatan pelaksanaan program dan<br />

kegiatan. “Karena apa yang telah dianggarkan<br />

menjadi kewajiban yang melekat<br />

pada masing-masing urusan yang akan<br />

dipertanggungjawabkan oleh Organisasi<br />

Perangkat Daerah baik progres, manfaat<br />

maupun dampaknya bagi pembangunan<br />

kabupaten bengkalis secara umum,” ungkap<br />

Bupati.<br />

Amril juga mengajak pimpinan dan<br />

anggota DPRD beserta seluruh komponen<br />

masyarakat Kabupaten Bengkalis untuk<br />

bersama-sama mendukung pelaksanaan<br />

pembangunan yang akan dilaksanakan.<br />

“Mari kita kawal dan kita evaluasi demi<br />

mencapai tujuan bernegara, dan memberikan<br />

yang terbaik bagi daerah ini,” imbau<br />

Bupati Amril.<br />

Usai mendengarkan pandangan fraksi<br />

fraksinyan ada akhirnya Ketua DPRD<br />

Bengkalis membacakan pengesahaan<br />

APBD Bengkalis sesuai laporan Banggar.<br />

Pengesahan ini ditandai ketukan palu<br />

ketua DPRD Bengkalis disaksikan Bupati<br />

Bengkalis.<br />

Dibahas secara Maraton<br />

Sebelumnya, DPRD Bengkalis membahas<br />

secara maraton RAPBD <strong>2018</strong>. Siang<br />

malam pembahasan dilakukan antara<br />

Banggar dan TAPD. Tak hanya tersebab<br />

adanya deadline dari pemerintah bahwa<br />

RAPBD <strong>2018</strong> harus sudah disahkan paling<br />

lambat per 30 November <strong>2018</strong>, namun<br />

juga karena disadari pengesahan RPABD<br />

berpengaruh besar pada jalannya kegiatan<br />

pemerintahan dan geliat perekenomian<br />

Negeri Junjungan. DPRD Bengkalis menjadwalkan<br />

pengesahan RAPBD <strong>2018</strong> pada<br />

28 November 2017.<br />

Sejak disampaikannya Nota Keuangan<br />

dan Ranperda APBD <strong>2018</strong> oleh pemerintah<br />

kabupaten Bengkalis yang diserahkan<br />

langsung Bupati Bengkalis Amril Mukminin<br />

kepada pimpinan DPRD Bengkalis<br />

dalam sidang paripurna DPRD Bengkalis<br />

yang dipimpin langsung ketua DPRD<br />

Bengkalis H Abdul Kadir didimpingi 3<br />

wakil ketua Indra Gunawan, Kaderismanto<br />

dan Zuhelmi pada 13 November 2017<br />

pagi, DPRD langsung tancap gas.<br />

Tahapan-tahapan pembahasan<br />

RAPBD dimaksud sore harinya langsung<br />

dilakukan, dengan agenda pandangan<br />

umum fraksi-fraksi atas penyampaian<br />

Nota Keuangan RAPBD Tahun 2017 yang<br />

disampaikan pagi harinya.<br />

Meskipun ada beberapa catatan dan<br />

kritisi yang diberikan dalam pandangan<br />

umum fraksi-fraksi tersebut, namun pada<br />

prinsipnya seluruh fraksi (PAN. Partai<br />

Golkar, PKS, PDI Perjuangan, Demokrat,<br />

Gerinda Garuda Yaksa dan Gabungan<br />

Negeri Junjungan), dapat menerima nota<br />

keuangan yang disampaikan Bupati Bengkalis,<br />

melalui juru bicaranya masing-masing,<br />

seluruh fraksi sepakat untuk dibahas<br />

pada tahap selanjutnya sesuai ketentuan<br />

peraturan perundang-undangan.<br />

Adapun juru bicara setiap fraksi saat<br />

menyampaikan padangan umum pada rapat<br />

paripurna yang langsung dipimpin Ketua<br />

DPRD H Abdul Kadir itu, adalah Rianto<br />

(PAN), Hj Aisyah (Partai Golkar), H Jasmi<br />

(PKS), Febriza Luwu (PDI Perjuangan),<br />

Morison Bationg Sihite (Demokrat), Edi<br />

Budiyanto (Gerinda Garuda Yaksa) dan H<br />

Mawardi (Gabungan Negeri Junjungan).<br />

Sementara pada malam harinya, dalam<br />

rapat paripurna yang dimulai sekitar<br />

pukul 20.30 WIB yang dihadiri 25 anggota<br />

legislatif dan juga dipimpin Abdul Kadir<br />

serta didampingi Wakil Ketua H Indra<br />

Gunawan Eet (Partai Golkar) dan Zuhelmi<br />

(PKS), Bupati Bengkalis yang juga diwakili<br />

Arianto, memberikan jawaban atau penjelasan<br />

atas pandangan umum fraksi-fraksi<br />

tersebut.<br />

Agar pembahasan RAPBD berjalan<br />

sesuai yang direncanakan antara legislatif<br />

dan eksekutif, ketua DPRD Bengkalis Abdul<br />

Kadir mewanti-wanti seluruh anggota<br />

DPRD Bengkalks untuk dapat membaca<br />

dan mempelajari RKA (rencana kerja anggaran).<br />

Sementara di pihak legislatif sendiri,<br />

Bupati Bengkalis juga menginstruksikan<br />

para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten<br />

Bengkalis, lebih-lebih Kepala Perangkat<br />

Daerah, untuk tidak bepergian atau<br />

dinas keluar daerah. Semua harus fokus<br />

membahas RAPBD <strong>2018</strong> bersama<br />

DPRD Bengkalis.<br />

Adapun struktur RAPBD<br />

<strong>2018</strong> terdiri dari, Pendapatan<br />

Daerah sebesar<br />

Rp3.576.732.466.000, terdiri<br />

dari, Pendapatan Asli Daerah<br />

Rp516.534.317.000, Dana Perimbangan<br />

Rp2.656.895.309.000,<br />

dan lain-lain Pendapatan<br />

Daerah yang sah sebesar<br />

Rp403.302.840.000. Kemudian,<br />

Belanja Daerah sebesar<br />

Rp3.626.732.466.000, terdiri<br />

dari Belanja Tidak Langsung<br />

Rp1.438.360.338.748,41<br />

dan Belanja langsung<br />

Rp2.188.372.127.251,59.<br />

Selanjutnya Pembiayaan<br />

Daerah, sebesar<br />

Rp50.000.000.000. Pembiayaan<br />

daerah ini merupakan penerimaan<br />

yang bersumber dari sisa<br />

lebih perhitungan anggaran tahun<br />

sebelumnya (SILPA) yang diproyeksikan<br />

atas pertimbangan perkembangan realisasi<br />

tahun 2017 ini. Dengan demikian jumlah<br />

APBD Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran<br />

<strong>2018</strong> sebesar Rp3.626.732.466.000.<br />

“Kemungkinan RAPBD yang akan disahkan<br />

berada pada kisaran angka Rp 3,4<br />

hingga Rp 3,5 trilyun. Mudah-mudahan<br />

planning soal pengesahan RAPBD tahun<br />

depan dapat dilaksanakan pada Rabu<br />

depan dan tidak mengalami kendala,” jelas<br />

Kadir. (ee/dari berbagai sumber)<br />

46 47

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!