You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Semakin panjang rantai hidrokarbon maka trayek didih dan densitasnya
semakin besar. Maka, sifat fisika inilah yang kemudian menjadi dasar
dalam Proses Primer. Jumlah atom karbon dalam rantai hidrokarbon
bervariasi. Untuk dapat dipergunakan sebagai bahan bakar maka
dikelompokkan menjadi beberapa fraksi atau tingkatan dengan urutan
sederhana seperti pada tabel 7.2.
Tabel 7.2 Pengelompokan bahan bakar berdasarkan rentang HC
Rentang
Trayek didih
Macam rantai
Peruntukan
(°C)
karbon
Gas
Gas tabung, BBG, umpan proses
C 1 - C 5 0 - 50
petrokomia.
Gasolin
(Bensin)
Kerosin
(Minyak
Tanah)
Solar
Minyak
Berat
Residu > C 40
C 6 - C 11 50 - 85
Bahan bakar motor, bahan bakar
penerbangan bermesin piston, umpan
proses petrokomia
C 12 - C 20
Bahan bakar motor, bahan bakar
85 - 105 penerbangan bermesin jet, bahan
bakar rumah tangga, bahan bakar
industri, umpan proses petrokimia
C 21 - C 30
105 - 135 Bahan bakar motor, bahan bakar
industri
C 31 - C 40
130 - 300 Minyak pelumas, lilin, umpan proses
petrokimia
> 300
Bahan bakar boiler (mesin pembangkit
uap panas), aspal, bahan pelapis anti
bocor.
Atas dasar kondisi seperti itulah kemudian pada kenyataannya dalam
pengolahan minyak bumi lebih memegang patokan kepada trayek titik
didih daripada komposisi atau rentang rantai karbonnya. Sehingga pada
batas antara fraksi pasti akan terjadi overlap (tumpang tindih) fraksi.
Overlap ini kemudian disebut sebagai minyak slops yang nantinya akan
berfungsi sebagai bahan pencampur untuk mengatur produk akhir
sehingga memenuhi spesifikasi atau baku mutu yang ditentukan.
94 | I n d u s t r i K i m i a I n d o n e s i a