08.05.2023 Views

BukuIndustriKimiaIndonesia-forshare

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

perolehan tinggi. Kondisi yang berpengaruh pada proses ini ialah tekanan,

temperatur, umpan, dan penggunaan katalis fungsi ganda. Hydrocracker

merupakan unit perengkahan minyak bumi (umpan berupa gas oil yang

merupakan hidrokarbon berantai panjang) menjadi hidrokarbon berantai

pendek menggunakan gas hidrogen dan katalis. Hydrocracking terutama

digunakan untuk memproses bahan dasar yang murah dan tidak dapat

digunakan oleh unit perengkahan dan pembentukan katalitis karena

kandungan logam, nitrogen, dan belerang yang tinggi. Produk yang

dihasilkan berupa gasolin, kerosin, minyak pelumas, umpan perengkahan

katalitis, umpan dasar petrokimia, dan LPG. Tekanan dan temperatur

operasi Hydrocracking adalah 500-3000 psig dan 500-900 o F. Umpan unit

ini adalah minyak berat keluaran unit distilasi vakum (HVGO). Katalis yang

digunakan mengandung dua jenis keaktifan, yaitu inti metal yang berfungsi

sebgai pusat hidrogenasi/dehidrogenasi dan inti asam yang berfungsi

sebagai pusat perengkahan/isomerisasi.

Reaksi yang terjadi dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

a. Reaksi Hydrocracking minyak parafinik :

R CH

2

CH

2

R' H

2

R CH

3

R' CH

b. Reaksi hidrodealkilsasi :

3

CH 2

-R

2

H

R CH3

c. Reaksi hidrodesiklisasi

2

H CH

3

CH

2

CH

2

CH

2

CH

2

CH

3

Selain reaksi di atas juga terdapat reaksi samping yaitu reaksi

dekomposisi dan reaksi hidrogenasi. Reaksi dekomposisi mengubah

senyawa oksigen, sulfur dan nitrogen menjadi senyawa hidrokarbon dan

menghasilkan amonia, hidrogen sulfida, dan air. Sedangkan reaksi

hidrogenasi menghasilkan senyawa parafin yang berasal reaksi senyawa

olefin dan hidrogen.

j. Pembentukan Termis atau Katalitik (Reforming)

Proses pembentukan (reforming) bertujuan untuk meningkatkan bilangan

oktan stok gasolin. Sasaran utama proses pengubahan adalah

menghasilkan senyawa aromatik yang memiliki bilangan oktan lebih tinggi.

Reaksi yang terjadi pada pengubahan katalitis ialah produksi aromatik,

hydrocracking, dan isomerisasi. Pada kondisi reforming, reaksi

104 | I n d u s t r i K i m i a I n d o n e s i a

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!