Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
B a b 6
I n d u s t r i S e m e n
Semen adalah material yang dapat mengeras apabila dicampur dengan air,
karena reaksi kimia (hidrasi), dan setelah mengeras akan mempertahankan
kekuatan dan stabilitasnya meskipun terendam di dalam air. Sehingga
semen digunakan sebagai pengikat bahan bangunan (batu, pasir, batu bata,
keramik) untuk pembuatan beton dan konstruksi bangunan seperti
dinding, lantai, dll.
Kata semen diadopsi dari bahasa ingris cement. Sedangkan istilah “cement”
berasal dari orang Romawi yang menggunakan sebutan “opus
caementitium” untuk menggambarkan bangunan batu yang menyerupai
beton dan dibuat dari batu yang dihancurkan dengan kapur yang dibakar
sebagai pengikat. Debu vulkanis dan bubuk batu bata yang ditambahkan
pada batu kapur yang dibakar untuk membentuk pengikat hidrolik
kemudian disebut sebagai cementum, cimentum, cäment and cement.
Bahan sejenis semen digunakan oleh orang-orang Mesir Kuno pada abad
ke-5 untuk membangun piramida dimana batu batanya satu sama lain
terikat kuat dan tahan terhadap cuaca selama berabad-abad. Bahan
pengikat ini ditemukan sejak manusia mengenal api karena mereka
membuat api di gua-gua dan bila api kena atap gua maka akan rontok
berbentuk serbuk. Serbuk ini bila kena hujan menjadi keras dan mengikat
batu-batuan disekitarnya dan dikenal orang sebagai batu Masonry (Duda,
1985).
6.1 Industri Semen di Indonesia
Di Indonesia terdapat 5 perusahaan BUMN dan 3 Perusahaan swasta yang
menguasai Industri semen. Produsen semen nasional terkonsentrasi di
pulau Jawa. Tiga produsen semen nasional terbesar yaitu: PT. Semen
Indonesia, PT. Indocement dan PT. Holcim Indonesi (Semen Cibinong)
terletak di pulau Jawa dengan capacity share sebesar 70,21 %. Indocement
dan Semen Cibinong terletak di Jawa Barat, sedang Semen Gresik ada di
Jawa Timur. Produsen semen nasional terbesar berikutnya ada di pulau
Sumatra melalui Semen Padang, Semen Baturaja dan Semen Andalas. Akan
63 | I n d u s t r i K i m i a I n d o n e s i a