You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
waktu yang telah ditentukan. Pada tiap blending silo dilengkapi dengan 2
(dua) buah blower atau 4 (empat) blower untuk kedua blending silo. Blower
tersebut digunakan untuk aerasi pada airslide yang berada didalam kedua
blending silo .
Material yang keluar dari kedua silo merupakan umpan kiln (kiln feed),
dilewatkan melalui air slide dikirim ke kiln feed bin. Selanjutnya kiln feed
dikeluarkan melalui air slide, masuk kedalam junction box, kemudian
diangkat dengan bucket elevator dan air slide masuk ke kiln feed bin. Dari
kiln feed bin kiln feed dibagi ke dalam calibration bin I dan calibration bin II.
Kemudian dari kedua calibration bin kiln feed dikeluarkan dan
diumpankan kedalam suspension preheater melalui flow meter dan
selanjutnya melalui air slide dan air lift.
Jenis preheater yang digunakan adalah 4 stage, double string preheater,
yang dilengkapi dengan ILC dan SLC calciner. Aliran material berlawanan
arah dengan aliran gas panas atau counter current. Kiln feed masuk dari
atas cyclone, sedangkan gas panas dialirkan dari bawah cyclone. Untuk
meningkatkan efisiensi pemisahan antara gas panas dan material didalam
preheater, maka pada stage I dipasang double cyclone. Stage I sampai
dengan stage III berfungsi sebagai pemanas awal kiln feed, sedangkan pada
stage IV digunakan untuk memisahkan produk yang keluar dari calsiner
yang telah terkalsinasi.
Proses pemanasan kiln feed pada stage I sampai stage III terjadi karena
adanya perpindahan panas antara gas panas yang keluar dari kiln dan
calsiner dengan kiln feed yang masih dingin. Suhu kiln feed masuk riser duct
dari stage I sekitar 50 – 60C. Kiln feed yang masih dingin masuk kedalam
riser duct ini, kemudian bercampur dengan aliran gas panas ikut masuk
kedalam cyclone. Di dalam cyclone kiln feed dipisahkan dari campuran
antara gas dan material. Campuran antara kiln feed dan gas panas masuk
kedalam cyclone dengan arah tangensial, sehingga akan terjadi pusaran.
Pusaran tersebut mengakibatkan terjadinya gaya sentrifugal, gaya gravitasi
dan gaya angkat gas didalam cyclone. Untuk material kasar, gaya gravitasi
dan gaya sentrifugal lebih dominan. Gaya sentrifugal menyebabkan
material menumbuk dinding cyclone sehingga akan jatuh ke down pipe
karena gaya gravitasi. Untuk material halus gaya angkat gas sangat
dominan, sehingga material akan terangkat gas keluar dari cyclone.
76 | I n d u s t r i K i m i a I n d o n e s i a