11.11.2024 Views

#RumahAdaptif (1)

Transform your PDFs into Flipbooks and boost your revenue!

Leverage SEO-optimized Flipbooks, powerful backlinks, and multimedia content to professionally showcase your products and significantly increase your reach.


MUKADIMAH

Diriku dan Dirimu

“Nieman, you earned the part. Alternates, will you clean the blood off my drum

set.” — Terence Fletcher dalam film Whiplash. Terbayang dengan jelas dibenakku,

perjuangan Nieman yang melampaui batasnya setelah berkali-kali terhantam dengan

tekanan dan harapan oleh dirinya untuk maju dengan begitu banyaknya hal yang ia

korbankan hanya untuk mendapatkan bagian dalam permainan drum dalam konser

pelatihnya.

Fletcher memilih pendekatan yang keras untuk mendorong muridnya, Andrew

Nieman, agar mencapai potensi puncak. Bagiku, hidup ini sering menjebak kita dalam

pergulatan antara ekspektasi diri sendiri dan harapan orang lain. Baik dari diriku dan

dirimu, kehidupan ini bukan hanya tentang mendukung atau menginspirasi, melainkan

tentang menantang orang-orang untuk melebihi batasan yang mereka tetapkan untuk

dirinya sendiri.

Lemparan Koin

Hidup yang telah kita percayai dari lahir hingga membawa kita ke titik ini,

hanyalah berjuta-juta pilihan yang telah kita pilih dan jalani sebagai konsekuensi. Pilihan

yang menavigasi kita layaknya seorang nahkoda, tanpa tau apa yang terjadi jika kita

memilih yang lain.

Dengan pilihan tersebut, hadirlah orang-orang yang memilih untuk

mendukungku, seorang individu yang berjalan atas jalan yang dipercayainya, yang yakin

bahwa segala hal yang terjadi punya maknanya sendiri. Mereka mempercayaiku bak

melempar koin, yang sampai sekarang, masih berputar-putar di angkasa, tanpa tahu

sisi mana yang akan jatuh, tanpa diriku dan dirimu tahu, apa yang akan terjadi

selanjutnya.


Bersiaplah, Berpeganglah!

Wahai massa yang aku banggakan! Ikatan yang selalu kita gaungkan bersama,

sebagai wadah semangat dan tuju, sebagai langkah terakhir berkemahasiswaan, apa

kalian tidak merasa bahwa ikatan ini hanyalah sebatas kata-kata yang hanya dikatakan

dan didengar? Bukan diberi dan dirasakan! Sejatinya, aku tak akan diam dan berdamai

dengan keadaan ini.

IMA-G adalah ikatan yang terhormat, lantas apa dayaku yang kecil ini

dihadapannya? Sudah lama aku hanya berdiam dengan bangga di belakang dengan

segala kehormatan yang dipertaruhkannya. Bersiaplah massa-ku, berpeganglah! Sudah

saatnya IMA-G bisa turut bangga dan menjadi terhormat oleh karena adanya Massa-G

didalamnya termasuk diriku sendiri.

_____________

Lantas bagaimana? Baik dirimu dan diriku, mari kita melempar koin bersama tanpa

tau apa yang akan terjadi dengannya, dan lebih baik kita bulatkan tekad kita, untuk

bersiap dan saling berpegangan untuk menentukan langkah dan maju bersama!

BERPEGANGLAH PADAKU, AKAN KITA TAKLUKKAN SAMUDERA BIRU ITU

BERSAMA!!!

David Christian Saputro

G-23

Calon Ketua BP IMA-G 2025/2026


Daftar Isi

MUKADIMAH 2

BAB I 7

15222016 7

DAVI(D/T) 8

LU BUKANNYA UDAH KETANG? KENAPA NGAHIM? 9

KEMARIN KAN LU IDEALIS BANGET, NGAPAIN NYALON COBA? 9

BIODATA 10

PENGALAMAN ORGANISASI 11

PENGALAMAN KEPANITIAAN 11

ALUR BERPIKIR 13

KAMUS ALUR BERPIKIR 15

LEGENDA ALUR BERPIKIR 15

KAMUS ALUR BERPIKIR 16

BAB II 27

Latar Belakang Pencalonan 27

A. FAKTOR INTERNAL 28

PANDANGAN 28

MOTIVASI 29

AMBISI DAN EKSEKUSI 30

KERESAHAN JADI MIMPI 30

ASPEK INTERNAL 31

ASPEK EKSTERNAL 32

ASPEK MEDIA 32

ASPEK MANAJEMEN ORGANISASI 32

ASPEK PENGEMBANGAN ANGGOTA 34

ASPEK KEPROFESIAN 35

ASPEK EKSISTENSI IMA-G 35

LANTAS.. ITU SAJA? 35

B. FAKTOR EKSTERNAL 36

KERESAHAN ANGGOTA IMA-G 36

DUKUNGAN 37

C. PENCALONAN 38

BAB III 39

ANALISIS KONDISI IDEAL DAN AKTUAL 39

ANALISIS KONDISI IDEAL 40

HASIL ANALISIS KONDISI IDEAL 53

ANALISIS KONDISI AKTUAL 56


KUESIONER 56

DOKUMEN YANG TERSEDIA 120

DOKUMEN YANG BELUM TERSEDIA 121

BINCANG BERSAMA MASSA-G 121

HASIL ANALISIS KONDISI AKTUAL 122

BAB IV 125

ANALISIS KEBUTUHAN 125

ANALISIS KESENJANGAN 126

HASIL ANALISIS KESENJANGAN 137

ANALISIS KEBUTUHAN 140

HASIL ANALISIS KEBUTUHAN 146

ARAH GERAK 148

IMA-G sebagai Rumah Adaptif Yang Dimiliki Oleh Massanya 148

IMA-G Memantik Semangat Bertumbuh Massanya Untuk Berkembang 148

IMA-G yang dapat memberikan keberdampakan positif dan berkelanjutan kepada

masyarakat 148

BAB V 149

LATAR BELAKANG 149

KEBERLANGSUNGAN IMA-G 149

JIKA KEPENGURUSAN IMA-G TERUS BERGANTI, LANTAS APAKAH IMA-G MASIH

DAPAT DISEBUT SEBAGAI IMA-G? 149

ANALISIS KEPRIBADIAN 149

A. ANALISIS SWOT MATRIX 149

B. ANALISIS TOWS MATRIX 150

C. TOOLS PENDUKUNG 151

MBTI 151

DISC Personality Test 152

WHY ME? 152

BAB VI 153

NILAI DASAR, VISI, DAN MISI 153

NILAI DASAR 154

VISI 156

PENJABARAN VISI 156

MISI 157

STRATEGI IMPLEMENTASI 157

Strategi Implementasi Misi 1 157

Strategi Implementasi Misi 2 157

Strategi Implementasi Misi 3 158

BAB VII 158

ORGANOGRAM 158

BIDANG, BIRO, DAN DIVISI 160

A. BIDANG KESEKJENAN 160


BADAN SEMI OTONOM (GAUNG BANDUNG) 167

RANTAI KOMANDO 167

PENGKHUSUSAN 167

BAB VIII 168

PROGRAM UNGGULAN 168

BAB IX 172

STRATEGI MANAJEMEN ORGANISASI 172

A. OBJECTIVE KEY RESULT (OKR) + KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 172

B. MATRIKS KOORDINASI 172

BAB X 175

PENUTUP 175

TLDR 175

PENUTUP 175


BAB I

15222016


DAVI(D/T)

David? Pid? Vid? Dav? Davit?!?! Yah, itulah nama yang selalu ditulis abang ayam

cenghar di notanya ketika aku menyebutkan namaku. Sejak kecil, aku berada di

lingkungan yang sama hingga aku SMA. Lingkungan pertemanan yang sempit,

membuatku merasa terjebak tanpa mengenali siapa diriku sebenarnya. Siapa sangka

dari David yang sekarang ini, dulu pernah dibully karena perawakannya yang kecil, kutu

buku, dan tidak pernah sekalipun melakukan hal selain akademiknya di sekolah.

Namun, itu hanyalah bagian kecil dari perkembanganku menjadi seorang pribadi yang

bisa mengalahkan dirinya sendiri.

Maka dari itu, izinkan aku memperkenalkan diriku dengan benar. Halo semua!

Perkenalkan aku David Christian Saputro yang akrab dipanggil dengan Pid! Aku merasa

diriku telah mengalami perkembangan yang sangat jauh dari saat sebelum aku masuk

ke dalam lingkungan yang sekarang ini. Aku sekarang sangat senang sekali bertemu

dengan orang lain dengan berbagai macam latar belakang dan sudut pandang, serta

berkelana dan bertukar makna.

Dari segala interaksi yang telah aku alami dengan

waktu yang terhitung singkat ini, telah membawaku sangat jauh dan membentuk diriku

sekarang, saat ini.

Mungkin dari kalian mengenalku sebagai seorang teman yang selalu

bercengkrama dalam studio, kakak tingkat yang dulunya sempat mengesalkan ketika

kaderisasi, seorang adik tingkat yang suka bertanya-tanya, ataupun bocah ingusan yang

sedang mencari jalan hidupnya sendiri. Namun, izinkan aku menjawabnya dari

perspektif diriku sendiri, aku adalah aku, seseorang yang percaya bahwa segala sesuatu

terjadi dengan alasan, dan aku selalu mencoba menaruh 100% usahaku pada segala

hal, baik akademik, non-akademik, himpunan, apapun itu. Aku rasa diriku takkan bisa

dijelaskan atau didefinisikan menjadi secercah kata-kata.

Untuk itu, dari segala yang telah aku jalani dan perjuangkan, bukan hanya

bangga diberikan kesempatan menjadi Calon Ketua Badan Pengurus IMA-G, namun

hanya menjadi bagian dari Ikatan Mahasiswa Arsitektur ini saja sudah menjadi suatu

kebanggaan yang akan saya ceritakan dan aku bawa menjadi identitasku sendiri. Terima

kasih banyak atas segalanya, doakan aku akan melakukan yang terbaik dan tidak

menyia-nyiakan

kesempatan ini. Oleh karena itu, untuk yang sedang membaca


tulisanku ini, semoga kalian juga memang punya niat untuk membangunku ke arah

yang lebih baik!

LU BUKANNYA UDAH KETANG? KENAPA NGAHIM?

Pertanyaan ini timbul ketika diriku sedang ragu, apakah aku akan menjalankan

komitmen yang aku telah pikirkan sebelum menjalani kaderisasi dari ikatan ini? Tentu

tak sedikitpun tergeser bahwa aku sudah sangat sayang dengan angkatanku, Akasha

Rembaka, dan orang-orang didalamnya dan rasanya tidak mungkin aku meninggalkan

mereka. Oleh karena itu, aku rasa Ketua Badan Pengurus dan Ketua Angkatan memang

memiliki peran yang saling beririsan. Namun, justru itulah yang membuat mereka

berdua bisa berjalan searah dengan segala konsekuensi yang tentu dapat terjadi.

Kalau nanti di himpunan lagi sibuk sedangkan angkatanmu sedang mengejar

akademiknya gimana dong? Akan menjadi sosok apa kamu untuk menanganinya? Itulah

satu dari sekian banyak pertanyaan yang membuatku bimbang sekaligus yakin bahwa

pada marwahnya, himpunan yang tentunya bermanfaat ini harus berjalan serentak

secara adaptif dengan kondisi setiap anggotanya dari jenjang dan status keanggotaan

apapun. Pada akhirnya, Akasha Rembaka ada dalam himpunanku, dan himpunanku

berjalan dengan adanya Akasha Rembaka.

KEMARIN KAN LU IDEALIS BANGET, NGAPAIN NYALON COBA?

Yap, mungkin setelah kalian mendengarkan latar belakang kecilku sedikit diatas,

hal tersebut membuatku pada awalnya memiliki perspektif yang sempit dan cenderung

tidak terbuka. Namun, dari segala perjalanan yang telah aku jalani, semua hal tersebut

membawaku di titik dimana aku sadar bahwa dunia ini bukan berputar pada diriku,

namun bagaimana diriku dapat memberikan makna ku pada sekitarku, padamu, dan

pada siapapun yang berada dekatku. Percayalah, bahwa diriku akan berusaha sebaik

mungkin untuk mengusahakan apa yang menjadi marwahnya, baik untukmu dan untuk

himpunan kita.


BIODATA

Nama Lengkap

Nama Panggilan

: David Christian Saputro

: David / Vid / Pid

NIM : 15222016

TTL : Jakarta, 03 Januari 2004

Usia

Jenis Kelamin

Agama

Alamat Rumah

Riwayat Pendidikan

: 20 Tahun

: Laki-laki

: Kristen Protestan

: Jl. Kelapa Molek VII Blok W2 No. 14, Kelapa Gading

: SD Santo Yakobus

SMP Santo Yakobus

SMA Santo Yakobus

Institut Teknologi Bandung

Media Sosial

: Email (davidchristian0304@gmail.com)

Line (david032004)

Instagram (@davidchrs)

Hobi

MBTI

: Main gitar, musik, olahraga, game

: INTJ


PENGALAMAN ORGANISASI

No. Organisasi Tempat Jabatan Periode

1. Kaderisasi Awal, PSDA IMA-G Staff 2023 - Sekarang

2.

3.

Department of Strategic

Research

Inkubasi dan Eskalasi Isu,

Senator

MWA-WM Staff 2023 - Sekarang

IMA-G Internship 2022-2023

4. Tim Formatur PJJGN IMA-G Staff 2024

5. Program Team Gama Dharma Internship 2024

6.

Human Resource

Development

BP ITB Student

Orchestra

Staff 2023-2024

7. Arsip Data BPA SAPPK 2022 Ketua Divisi 2022-2023

PENGALAMAN KEPANITIAAN

No. Kepanitiaan Tempat Jabatan Periode

1. Materi dan Metode, PPAB Pasopati ITB Ketua 2024

2. Materi dan Metode, PJJGN IMA-G Wakil Ketua 2024

3. Pameran ATRIA ITB Staff 2024

4.

Publikasi dan

Dokumentasi

PJ SAPPK ITB Staff 2024

5. Ekspedisi Maramba 2 Gama Dharma

Koordinator

Umum

2024

6.

Sosial Kemasyarakatan,

Gaung Bandung

IMA-G Staff 2022-2023

7. Epilogue ITB IMA-G Ketua 2023

8. Mentor OSKM ITB 2023 Staff 2023

9. Intracampus Relation

Ganesha Student

Innovation Summit

Staff 2023

10. Acara Gathering SAPPK Wakil Ketua 2023

11. Edufair Aku Masuk ITB Staff 2023


12. Acara

Aksang “Karinov”

SAPPK 2022

Staff 2022

13. Acara Gathering SAPPK Staff 2022

14. Fundraising Gathering SAPPK Staff 2022


ALUR BERPIKIR



KAMUS ALUR BERPIKIR

LEGENDA ALUR BERPIKIR

Simbol

Keterangan

Terminator

Fungsi: Simbol yang menyatakan awal atau

akhir suatu program

Proses

Fungsi : Simbol untuk keluar-masuk atau

penyambungan proses dalam

lembar kerja yang sama

Data

Fungsi : Simbol yang menyatakan proses

input atau output suatu

data/informasi

Penghubung

Fungsi : Simbol untuk keluar-masuk atau

penyambungan proses dalam

lembar kerja yang sama

Dokumen

Fungsi : Simbol yang digunakan untuk

menyatakan data tambahan

Panah Alur

Fungsi : Simbol yang digunakan untuk

menggabungkan antara simbol

yang satu dengan simbol yang lain


KAMUS ALUR BERPIKIR

Mulai

Definisi

Menurut KBBI, mulai /mu·lai/ 1 v

mengawali berbuat

(bertindak, melakukan, dan sebagainya)

Pandangan

Menurut KBBI, pandangan n; 2 hasil

perbuatan memandang (memperhatikan,

melihat, dan sebagainya):

Motivasi

Menurut KBBI, motivasi/mo·ti·va·si/ n 1

dorongan yang timbul pada diri seseorang

secara sadar atau tidak sadar untuk

melakukan suatu tindakan dengan tujuan

tertentu;

Pengumpulan Niat

Menurut KBBI, kumpul/kum·pul/ v,

berkumpul/ber·kum·pul/ v 1

bersama-sama menjadi satu kesatuan atau

kelompok (tidak terpisah-pisah).

Penjelasan

Mulai didefinisikan sebagai awal dalam

melakukan penyusunan draft

pencalonan Ketua Badan Pengurus

IMA-G 2025/2026 yang disebabkan oleh

pandangan, motivasi, keresahan

pribadi, serta hasil wawancara dari

Anggota IMA-G.

Pandangan merupakan pendapat

pribadi yang dirasakan oleh diri sendiri

terhadap IMA-G

Adanya motivasi menjadikannya salah

satu alasan pribadi untuk mencalonkan

diri menjadi Calon Ketua Badan

Pengurus IMA-G 2025/2026.

Pengumpulan niat merupakan proses

mengubah pandangan dan motivasi

menjadi eksekusi aksi.

Menurut KBBI, niat/ni·at/ n 1 maksud atau

tujuan suatu perbuatan.

Eksekusi Aksi

Menurut KBBI, aksi/ak·si/ 1 n gerakan

Keresahan Pribadi

Menurut KBBI, keresahan /ke·re·sah·an / 1

n perihal resah:

Aksi merupakan langkah konkrit untuk

melakukan sesuatu terkait pandangan

dan motivasi yang menjadi dorongan

untuk mencalonkan diri menjadi Calon

Ketua Badan Pengurus IMA-G

2025/2026

Keresahan timbul dari apa yang sedang

atau telah dirasakan selama menjadi

Anggota Mula, Bina, dan Biasa di IMA-G.


Perumusan Mimpi

Menurut KBBI, mimpi/mim·pi/ n 2 ki

angan-angan;

Mimpi

Menurut KBBI, mimpi/mim·pi/ n 2 ki

angan-angan;

Wawancara Anggota IMA-G

Menurut KBBI, wawancara/wa·wan·ca·ra/ n

1 tanya jawab dengan seseorang (pejabat

dan sebagainya) yang diperlukan untuk

dimintai keterangan atau pendapatnya

mengenai suatu hal, untuk dimuat dalam

surat kabar, disiarkan melalui radio, atau

ditayangkan pada layar televisi;

Keresahan Anggota IMA-G

Menurut KBBI, keresahan /ke·re·sah·an / 1

n perihal resah:

Dukungan

Menurut KBBI, dukungan/du·kung·an/ n 1

sesuatu yang didukung

Perumusan Latar Belakang Pencalonan

Menurut KBBI, latar belakang/la·tar

be·la·kang/ n 4 dasar (alasan) suatu

tindakan (perbuatan); motif.

Menurut KBBI, pencalonan /pen·ca·lon·an/

n proses, cara, perbuatan mencalonkan

Perumusan mimpi adalah proses yang

mengubah suatu keresahan pribadi

menjadi mimpi untuk IMA-G

Mimpi adalah suatu angan-angan

tentang IMA-G yang ingin diwujudkan.

Dalam konteks draft ini, wawancara

anggota IMA-G adalah proses berdiskusi

dengan anggota IMA-G untuk

mendapatkan keresahan yang

dirasakan dan input masukan dari

anggota IMA-G.

Keresahan dan input masukan

diperoleh dari hasil wawancara dengan

beberapa anggota IMA-G. Setelah

mendengar berbagai keresahan dan

masukan, hal tersebut menjadi

dorongan untuk pencalonan diri sebagai

Ketua Badan Pengurus IMA-G

2025/2026

Dukungan merupakan dorongan yang

berasal dari orang-orang sekitar,

terutama sesama anggota IMA-G dan

mendorong pencalonan diri sebagai

Ketua Badan Pengurus IMA-G

2025/2026

Perumusan latar belakang pencalonan

mencakup proses merumuskan hal-hal

yang mendasari perancangan draft

pencalonan Ketua Badan Pengurus

IMA-G 2025/2026 yang dirumuskan dari

pandangan, motivasi, keresahan, dan

wawancara dengan anggota IMA-G.


Latar Belakang Pencalonan

Menurut KBBI, latar belakang/la·tar

be·la·kang/ n 4 dasar (alasan) suatu

tindakan (perbuatan); motif.

Menurut KBBI, pencalonan /pen·ca·lon·an/

n proses, cara, perbuatan mencalonkan

Analisis Kondisi Internal IMA-G

Menurut KBBI, internal/in·ter·nal/ a 1

menyangkut bagian dalam (tubuh, diri,

mobil, dan sebagainya);

Analisis Kondisi Internal KM ITB

Menurut KBBI, internal/in·ter·nal/ a 1

menyangkut bagian dalam (tubuh, diri,

mobil, dan sebagainya);

Analisis Kondisi Eksternal

Menurut KBBI, eksternal/eks·ter·nal/ a 1

menyangkut bagian luar (tubuh, diri, mobil,

dan sebagainya); 2 luar (negeri)

Hasil Analisis Kondisi Internal IMA-G

Menurut KBBI, internal/in·ter·nal/ a 1

menyangkut bagian dalam (tubuh, diri,

mobil, dan sebagainya);

Hasil Analisis Kondisi Internal KM ITB

Menurut KBBI, internal/in·ter·nal/ a 1

menyangkut bagian dalam (tubuh, diri,

mobil, dan sebagainya);

Hasil Analisis Kondisi Eksternal

Menurut KBBI, eksternal/eks·ter·nal/ a 1

menyangkut bagian luar (tubuh, diri, mobil,

dan sebagainya); 2 luar (negeri)

Latar belakang pencalonan menjadi

dasar perancangan draft pencalonan

Ketua Badan Pengurus IMA-G

2025/2026 yang berasal dari

pandangan, motivasi, keresahan, dan

wawancara dengan anggota IMA-G.

Analisis kondisi internal IMA-G adalah

peninjauan dokumen yang dikeluarkan

oleh IMA-G untuk menemukan kondisi

ideal IMA-G sebagai sebuah ikatan.

Analisis Kondisi Internal KM ITB adalah

peninjauan dokumen dokumen yang

dikeluarkan KM ITB tapi di luar yang

dikeluarkan IMA-G untuk menemukan

kondisi ideal IMA-G sebagai sebuah

organisasi.

Analisis Kondisi Eksternal adalah

peninjauan dokumen dokumen yang

dikeluarkan oleh pihak di luar KM ITB

untuk menemukan kondisi ideal IMA-G

sebagai sebuah organisasi.

Hasil Analisis Kondisi Internal IMA-G

adalah poin-poin hasil tinjauan dari

dokumen-dokumen yang dikeluarkan

IMA-G.

Hasil Analisis Kondisi Internal KM-ITB

adalah poin-poin tinjauan dari dokumen

yang dikeluarkan KM ITB.

Hasil Analisis Kondisi Eksternal adalah

poin-poin hasil tinjauan dari dokumen

yang dikeluarkan pihak di luar KM ITB.


Analisis Kondisi Ideal

Menurut KBBI, ideal/ide·al/ /idéal/ a sangat

sesuai dengan yang dicita-citakan atau

diangan-angankan atau dikehendaki.

Hasil Analisis Kondisi Ideal

Menurut KBBI, ideal/ide·al/ /idéal/ a sangat

sesuai dengan yang dicita-citakan atau

diangan-angankan atau dikehendaki.

Kuesioner Anggota IMA-G

Menurut KBBI, kuesioner/ku·e·si·o·ner/

/kuésionér/ n alat riset atau survei yang

terdiri atas serangkaian pertanyaan

tertulis, bertujuan mendapatkan

tanggapan dari kelompok orang terpilih

melalui wawancara pribadi atau melalui

pos; daftar pertanyaan

Dokumen yang Tersedia

Menurut KBBI, dokumen/do·ku·men/

/dokumén/ n 1 surat yang tertulis atau

tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti

keterangan (seperti akta kelahiran, surat

nikah, surat perjanjian).

Analisis Kondisi Aktual

Menurut KBBI, kondisi /kon·di·si/ n 1

persyaratan; n 2 Keadaan.

Analisis kondisi ideal adalah proses

meninjau lebih lanjut berbagai data

sekunder yang ingin diwujudkan untuk

menjadi kondisi ideal.

Hasil analisis kondisi ideal merupakan

hasil dari tinjauan kondisi ideal yang

akan dikomparasikan dengan kondisi

aktual. Kondisi ideal in akan menjadi

sesuatu yang dicita-citakan dan menjadi

dasar apa yang seharusnya diwujudkan

dalam IMA-G.

Untuk mendapatkan data kondisi aktual,

digunakan alat survey kuesioner

menggunakan website tally.so yang

dapat diisi oleh seluruh anggota IMA-G.

Dokumen yang tersedia adalah

dokumen tekait IMA-G yang akan

diperoleh dari Badan Pengurus IMA-G

yang sudah pernah dan/atau sedang

menjabat dan dapat digunakan untuk

mengetahui kondisi aktual IMA-G

Analisis kondisi aktual adalah proses

analisis lebih lanjut dengan

menggabungkan data hasil kuesioner

dengan wawancara.

Menurut KBBI, aktual /ak·tu·al/ a 1

betul-betul ada (terjadi); sesungguhnya.

Hasil Analisis Kondisi Aktual

Menurut KBBI, kondisi /kon·di·si/ n 1

persyaratan; n 2 keadaan.

Menurut KBBI, aktual /ak·tu·al/ a 1

betul-betul ada (terjadi); sesungguhnya.

Kondisi aktual merupakan hasil dari

tinjauan kondisi yang sebenar-benarnya

terjadi di IMA-G yang akan digunakan

sebagai perbandingan terhadap kondisi

ideal.


Analisis Kesenjangan

Menurut KBBI, analisis /ana·li·sis/ n 1

penyelidikan terhadap suatu peristiwa

(karangan, perbuatan, dan sebagainya)

untuk mengetahui keadaan yang

sebenarnya (sebab-musabab, duduk

perkaranya, dan sebagainya).

Analisis kesenjangan dilakukan sebagai

proses untuk merumuskan adanya

perbedaan keadaan IMA-G yang

dimimpikan dengan yang benar-benar

sesungguhnya terjadi

Menurut KBBI, kesenjangan

/ke·sen·jang·an/ n 1 perihal (yang bersifat,

berciri) senjang; ketidakseimbangan;

ketidaksimetrisan.

Kesenjangan

Menurut KBBI, kesenjangan

/ke·sen·jang·an/ n 1 perihal (yang bersifat,

berciri) senjang; ketidakseimbangan;

ketidaksimetrisan.

Kesenjangan diartikan sebagai

ketidakseimbangan keadaan IMA-G

yang dicita-citakan dengan apa yang

benar-benar sesungguhnya terjadi.

Perumusan Kebutuhan

Menurut KBBI, perumusan /pe·ru·mus·an/ n

proses, cara, perbuatan merumuskan;

pernyataan yang ringkas dan tepat.

Perumusan kebutuhan diartikan

sebagai proses merumuskan apa yang

dibutuhkan untuk mewujudkan keadaan

di IMA-G yang sesuai dengan yang

dicita-citakan.

Menurut KBBI, kebutuhan /ke·bu·tuh·an/ n

1 yang dibutuhkan.

Kebutuhan

Menurut KBBI, kebutuhan /ke·bu·tuh·an/ n

1 yang dibutuhkan.

Kebutuhan diartikan sebagai apa yang

dibutuhkan untuk mewujudkan keadaan

di IMA-G yang sesuai dengan yang

dicita-citakan

Analisis SWOT Matrix Analisis SWOT Matrix adalah

penggunaan Matriks SWOT untuk

menganalisis kekuatan (strengths),

kelemahan (weaknesses), peluang

(opportunities), dan ancaman (threats)

sebagai Calon Ketua Badan Pengurus


IMA-G 2025/2026. Analisis ini menjadi

pertimbangan dalam analisis

kepribadian untuk perumusan latar

belakang.

Analisis TOWS Matrix Analisis TOWS Matrix adalah alat

pencocokan yang penting untuk

membantu mengembangkan empat

jenis strategi, yaitu Strategi SO

(kekuatan-peluang), Strategi WO

(kelemahan-peluang), Strategi ST

(kekuatan ancaman), dan Strategi WT

(kelemahan-ancaman) sebagai Calon

Ketua Badan Pengurus IMA-G

2025/2026. Analisis ini menjadi

pertimbangan dalam analisis

kepribadian untuk perumusan latar

belakang.

Tools Pendukung Tools Pendukung merupakan alat

analisis kepribadian yang dapat diakses

untuk menjadi pertimbangan dalam

analisis kepribadian.

Analisis Kepribadian Analisis Kepribadian merupakan

penentuan kepribadian berdasarkan

tools yang telah digunakan

Hasil Analisis Kepribadian

Perumusan Latar Belakang

Menurut KBBI, perumusan /pe·ru·mus·an/ n

proses, cara, perbuatan merumuskan;

pernyataan yang ringkas dan tepat.

Menurut KBBI, latar belakang /la·tar

be·la·kang/ n 4 dasar (alasan) suatu

tindakan (perbuatan); motif.

Latar Belakang

Menurut KBBI, latar belakang /la·tar

Hasil Analisis Kepribadian merupakan

penentuan kepribadian berdasarkan

analisis yang telah dilakukan yang akan

menjadi pertimbangan dalam

perumusan latar belakang.

Perumusan latar belakang mencakup

proses merumuskan hal yang

mendasari perancangan draft

pencalonan ketua Badan Pengurus

IMA-G 2025/2026 yang dirumuskan dari

pandangan, motivasi, keresahan dan

mimpi.

Latar belakang menjadi dasar

perancangan draft pencalonan ketua

IMA-G 2025/2026 yang dirumuskan dari


be·la·kang/ n 4 dasar (alasan) suatu

tindakan (perbuatan); motif.

pandangan, motivasi, keresahan dan

mimpi.

Perumusan Nilai Dasar

Menurut KBBI, perumusan /pe·ru·mus·an/ n

proses, cara, perbuatan merumuskan;

pernyataan yang ringkas dan tepat.

Perumusan Nilai Dasar adalah proses

merumuskan nilai dasar dari

kepengurusan IMA-G yang akan

dirancang atau dibawa.

Menurut KBBI, nilai /ni·lai/ n 5 sifat-sifat

(hal-hal) yang penting atau berguna bagi

kemanusiaan.

Menurut KBBI, dasar /da·sar/ n 7 alas;

fondasi.

Nilai Dasar

Menurut KBBI, nilai /ni·lai/ n 5 sifat-sifat

(hal-hal) yang penting atau berguna bagi

kemanusiaan.

Nilai Dasar adalah hal-hal pokok yang

menjadi prinsip dalam menjalankan

kepengurusan IMA-G.

Menurut KBBI, dasar /da·sar/ n 7 alas;

fondasi.

Perumusan Visi

Menurut KBBI, perumusan /pe·ru·mus·an/ n

1 proses, cara, perbuatan merumuskan;

pernyataan yang ringkas dan tepat.

Perumusan visi diartikan sebagai proses

perumusan pandangan ke depan

tentang bagaimana IMA-G yang ingin

diwujudkan

Menurut KBBI, visi /vi·si/ n 2 pandangan

atau wawasan ke depan.

Visi

Menurut KBBI, visi /vi·si/ n 2 pandangan

atau wawasan ke depan.

Visi diartikan sebagai pandangan ke

depan tentang bagaimana IMA-G yang

ingin diwujudkan


Perumusan Misi

Menurut KBBI, perumusan /pe·ru·mus·an/ n

1 proses, cara, perbuatan merumuskan;

pernyataan yang ringkas dan tepat.

Perumusan misi diartikan sebagai

proses merumuskan serangkaian hal

yang dialkukan sebagai kewajiban untuk

mewujudkan IMA-G yang sesuai visi.

Menurut KBBI, misi /mi·si/ n 2 tugas yang

dirasakan orang sebagai kewajiban demi

agama, ideologi, patriotisme, dan

sebagainya.

Misi

Menurut KBBI, misi /mi·si/ n 2 tugas yang

dirasakan orang sebagai kewajiban demi

agama, ideologi, patriotisme, dan

sebagainya.

Perumusan Strategi Implementasi

Menurut KBBI, perumusan /pe·ru·mus·an/ n

proses, cara, perbuatan merumuskan;

pernyataan yang ringkas dan tepat.

Misi diartikan sebagai serangkaian hal

yang dilakukan sebagai kewajiban untuk

mewujudkan IMA-G yang sesuai visi.

Perumusan strategi implementasi

diartikan sebagai proses merumuskan

rencana yang cermat mengenai

pelaksanaan kepengurusan IMA-G

2025/2026 untuk mewujudkan visi.

Menurut KBBI, strategi /stra·te·gi/ /stratégi/

n 3 rencana yang cermat mengenai

kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.

Menurut KBBI, implementasi

/im·ple·men·ta·si//impleméntasi/ n 1

pelaksanaan; penerapan.

Strategi Implementasi

Menurut KBBI, strategi /stra·te·gi/ /stratégi/

n 3 rencana yang cermat mengenai

kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.

Strategi implementasi diartikan sebagai

rencana yang cermat mengenai

pelaksanaan kepengurusan IMA-G

2025/2026 untuk mewujudkan visi.

Menurut KBBI, implementasi

/im·ple·men·ta·si//impleméntasi/ n 1

pelaksanaan; penerapan.


Perumusan Organogram

Menurut KBBI, perumusan /pe·ru·mus·an/ n

proses, cara, perbuatan merumuskan;

pernyataan yang ringkas dan tepat.

Perumusan organogram diartikan

sebagai rancangan susunan serta

hubungan antara tiap Badan Pengurus

IMA-G, baik secara posisi maupun

fungsi.

Menurut KBBI, organogram /orga.no.gram/

n bagan organisasi.

Organogram

Menurut KBBI, organogram /orga.no.gram/

n bagan organisasi.

Perumusan Program Kerja Unggulan

Menurut KBBI, perumusan /pe·ru·mus·an/ n

proses, cara, perbuatan merumuskan;

pernyataan yang ringkas dan tepat.

Organogram diartikan sebagai susunan

serta hubungan antara tiap Badan

Pengurus IMA-G, baik secara posisi

maupun fungsi.

Perumusan program kerja unggulan

diartikan sebagai proses merumuskan

kegiatan yang diunggulkan dan akan

dilaksanakan oleh pada kepengurusan

IMA-G 2025/2026

Menurut KBBI, program /prog·ram/ n 1

rancangan mengenai asas serta usaha

(dalam ketatanegaraan, perekonomian,

dan sebagainya) yang akan dijalankan.

Menurut KBBI, kerja /ker·ja/ 1 n kegiatan

melakukan sesuatu; yang dilakukan

(diperbuat).

Menurut KBBI, unggulan /ung·gul·an/ n

yang diunggulkan.

Program Kerja Unggulan

Menurut KBBI, program /prog·ram/ n 1

rancangan mengenai asas serta usaha

(dalam ketatanegaraan, perekonomian,

dan sebagainya) yang akan dijalankan.

Program kerja unggulan diartikan

sebagai kegiatan yang diunggulkan dan

akan dilaksanakan oleh BP

Menurut KBBI, kerja /ker·ja/ 1 n kegiatan

melakukan sesuatu; yang dilakukan

(diperbuat).

Menurut KBBI, unggulan /ung·gul·an/ n


yang diunggulkan.

Perumusan Strategi Manajemen

Organisasi

Menurut KBBI, perumusan /pe·ru·mus·an/ n

proses, cara, perbuatan merumuskan;

pernyataan yang ringkas dan tepat.

Perumusan strategi manajemen

organisasi diartikan sebagai proses

merumuskan rancangan penggunaan

sumber daya IMA-G 2025/2026 yang

efektif untuk mewujudkan visi.

Menurut KBBI, strategi /stra·te·gi/ /stratégi/

n 1 ilmu dan seni menggunakan semua

sumber daya bangsa(-bangsa) untuk

melaksanakan kebijaksanaan tertentu

dalam perang dan damai.

Menurut KBBI, manajemen /ma·na·je·men/

/manajemén/ n Man 1 penggunaan sumber

daya secara efektif untuk mencapai

sasaran.

Menurut KBBI, organisasi /or·ga·ni·sa·si/ n 1

kesatuan (susunan dan sebagainya) yang

terdiri atas bagian-bagian (orang dan

sebagainya) dalam perkumpulan dan

sebagainya untuk tujuan tertentu.

Strategi Manajemen Organisasi

Menurut KBBI, strategi /stra·te·gi/ /stratégi/

n 1 ilmu dan seni menggunakan semua

sumber daya bangsa(-bangsa) untuk

melaksanakan kebijaksanaan tertentu

dalam perang dan damai.

Strategi manajemen organisasi diartikan

sebagai strategi penggunaan sumber

daya IMA-G 2025/2026 yang efektif demi

mewujudkan visi.

Menurut KBBI, manajemen /ma·na·je·men/

/manajemén/ n Man 1 penggunaan sumber

daya secara efektif untuk mencapai

sasaran.

Menurut KBBI, organisasi /or·ga·ni·sa·si/ n 1

kesatuan (susunan dan sebagainya) yang

terdiri atas bagian-bagian (orang dan

sebagainya) dalam perkumpulan dan

sebagainya untuk tujuan tertentu.


Selesai

Menurut KBBI, selesai /se·le·sai/ v 1 sudah

jadi (tentang sesuatu yang dibuat); habis

dikerjakan.

Selesai diartikan sebagai akhir dalam

tindakan merancang draft pencalonan

ketua Badan Pengurus IMA-G

2025/2026.


BAB II

Latar Belakang Pencalonan


A. FAKTOR INTERNAL

PANDANGAN

Aku adalah pribadi yang mempercayai bahwa segala hal terjadi karena suatu alasan.

Sejak aku di jenjang sekolah, aku adalah pribadi yang hidup di lingkungan yang

monoton, yang kurang lebih bisa aku bilang kurang kompetitif dan cenderung tidak ada

yang mau berkuliah di sekolah negeri. Namun hal tersebut tidak menghentikan ku

mencapai ambisiku untuk bersekolah di Arsitektur ITB yang menjadi impianku sejak

SMP. Aku selalu terpikirkan berbagai sosok lulusan dan betapa prestisius bersekolah

disitu. Setelah bertanya pada teman dan guruku, kurang lebih banyak yang

menyatakan,

“Arsitektur ITB, Kampusnya Arsitek Terbaik di Indonesia”

Yah, sekarang pun setelah berada didalamnya, aku tidak yakin untuk mengafirmasi

pernyataan tersebut, namun yang pasti aku berada di lingkungan yang tepat,

lingkungan yang saling membangun bersama orang-orang yang mempunyai pendirian

dan tujuannya masing-masing dengan jiwa ingin belajar. Tujuanku di Arsitektur ITB yang

ku kira menjadi tujuan akhirku, ternyata hanyalah satu dari berjuta-juta mimpi yang ku

temukan setelah berjalan masuk kedalamnya. Dunia kemahasiswaannya, unitnya,

akademik nya, semua bergerak bagaikan irama, hingga orang-orang bingung perlu

memprioritaskan yang mana. Hal ini membuat kecintaanku bertumbuh ketika aku

mendengar sorakan “Vivat-Vivat G, IMA-G Tetap Jaya” pada acara perayaan wisuda di

saat aku masih di jenjang TPB. Di saat itulah aku mengenal adanya IMA-G dan

terbukalah banyaknya mimpi baru.

Dari zaman orasi pembuka oleh Ketua Himpunan ketika aku mengikuti PJJGN, “Di bawah

sinar bulan, di atas rumput hijau”, hingga akhirnya aku berfoto dengan bendera biru itu

yang entah sudah ada sejak tahun kapan, rasa menelisik identitas dan keluargaku itu

makin menjadi-jadi dalam diriku. Perjalananku dari sekedar Calon Gunadharma,

menjadi Massa Gunadharma, dan sekarang menjadi Anggota biasa, tidak ada satupun


momen yang kusesali. Ikatan ini cukup memberikan bekas dalam diriku yang kurasa tak

akan hilang.

Jaket biru yang kupakai akan selalu menjadi kebanggaanku setiap aku memakainya.

Vivat yang kulantangkan akan selalu menjadi suara terbesarku setiap aku

melantangkannya. Hymne yang aku lantunkan sekarang akan selalu menjadi sesyandhu

yang pertama aku dengar di pelantikan penjenjangan.

MOTIVASI

Aku rasa jika aku bertanya pada angkatanku, angkatan atasku, bahkan angkatan

bawahku, mungkin semuanya kenal dengan Alvin G23, sosok Ketua Himpunan yang

rasanya disukai oleh semua orang karena sifatnya, caranya memperlakukan dan

mendengarkan orang lain, dan juga caranya menggandeng orang-orang disekitarnya.

Awalnya aku bertemu dengannya ketika ia mengajakku mengobrol saat aku masih di

penjenjangan, disitu kami banyak mengobrol tentang pengalamannya ketika menjadi

Ketua Angkatan, kondisi angkatan, dan banyak hal lainnya.

Disitu pun aku paham betul bahwa ia adalah sosok yang sangat aku hargai dan

memantik adanya motivasi dalam diriku. Sebagian dari diriku ingin menjadi seperti

dirinya, tentang bagaimana cara memperlakukan orang lain. Mungkin suaraku tak bisa

selembut dirinya dan mungkin gestur tubuhku juga tidak akan sepersuasif itu, tapi aku

ingin memiliki dampak ke teman-teman di sekitarku seperti dirinya dan angkatannya.

Tak hanya Alvin, aku pun juga belajar banyak hal yang mendorong menjadi motivasiku,

semua Massa-G mempunyai nilai lebihnya yang takkan bisa ku sebutkan satu per satu.


AMBISI DAN EKSEKUSI

Dari pandangan semangatku dan motivasi yang aku rasakan, timbul rasa untuk mencari

tempat yang dapat menjawab segala jawaban yang aku pikirkan. Aku ingin mengubah

pandanganku menjadi suatu gagasan dan motivasiku untuk menjadi tuju.

“Doubt kills more dreams than failure ever will.”

Dengan proses pergulatan diri yang panjang, muncul suatu komitmen yang bahkan

telah mengakar diriku sebagai komitmenku disaat malam pelantikan penjenjangan.

Komitmen yang telah mengelilingi pikiranku, menjadi motivasiku, dan menjadi acuan

untuk bertumbuh, dan aku rasa inilah saatnya untuk aku membuktikan ambisiku untuk

mengeksekusi yang telah aku kumpulkan, sebagai Calon Ketua Badan Pengurus IMA-G

2025/2026.

“Ambition is the first step to success. The second step is action.”

KERESAHAN JADI MIMPI

Setelah menjalani proses mulai dari Anggota Mula dan Anggota Bina di IMA-G, ada

banyak keresahan yang aku rasakan yang tidak bisa membuatku diam. Mulai dari

hal-hal sederhana yang aku temukan, hingga masalah besar yang aku rasa harus

dipikirkan akar masalahnya,

“IMA-G sudah berusaha, namun mengapa terus muncul masalah ini?”

Berbagai hal yang aku rasakan disekitarku ini berubah menjadi mimpi-mimpiku dan

bayanganku apakah IMA-G bisa menjadi lebih baik? Apakah IMA-G bisa mencapai

potensi tertingginya sebagai ikatan? Dan dari pertanyaan tersebut, sebagai anggota

yang kurang lebih baru memasuki status barunya sebagai Anggota Biasa IMA-G, lantas

pertanyaan tersebut berubah menjadi pernyataan aksi yang timbul,

“Aku ingin membawa IMA-G lebih jauh dari ini.”


Keresahan dan mimpiku yang aku miliki ini akan aku bagi menjadi beberapa aspek,

yaitu Aspek Internal, Aspek Eksternal, Aspek Manajemen Organisasi, Aspek

Pengembangan Anggota

ASPEK INTERNAL

1. Aku memiliki keresahan dimana acara ataupun program kerja yang dilakukan di

IMA-G belum bisa beradaptasi terhadap situasi dan kondisi anggotanya.

Misalnya ketika sedang ada pengumpulan, kegiatan atau tindakan IMA-G untuk

mensupport situasi tersebut belum optimal. Maka dari itu, aku bermimpi

untuk menciptakan lingkungan IMA-G yang supportif dan hadir secara

adaptif di berbagai situasi, terutama untuk mendukung mental ketika

pengumpulan.

2. Aku memiliki keresahan dimana alur flow himpunan yang belum dapat secara

optimal menyesuaikan berbagai kebutuhan atau kesibukan yang berbeda tiap

angkatan Massa-G. Misalnya, ketika Massa G-23 yang sedang di tanggal

pengumpulan tapak, dan sekiranya membutuhkan internalisasi, namun

nyatanya disuguhkan Program Kerja lain terkait pengembangan diri yang kurang

relevan dengan apa yang dibutuhkannya. Maka dari itu, aku bermimpi untuk

mewujudkan flow himpunan yang adaptif dan seimbang untuk dilakukan

dengan mengutamakan aspirasi di kepengurusan secara berkala.

3. Aku memiliki keresahan dimana kata “Ikatan” dalam IMA-G hanyalah kata yang

telah hilang maknanya, banyak dari Massa-G yang belum mengenal Anggota

Madya, bahkan setelah PJJGN berakhir yang seharusnya menjadi wadah aktual

untuk berkenalan satu sama lain. Begitupun dari Anggota Madya, yang banyak

merasa sudah hilang kontak dengan IMA-G baik yang memang masih ingin

berhubungan maupun yang tidak. Maka dari itu, aku bermimpi untuk

menciptakan wadah yang dapat memulai kembali hubungan antara

Anggota aktif dengan Anggota Madya untuk mengembalikan makna dari

Ikatan itu sendiri.


4. Aku merasa bahwa masih ada Massa-G yang masih belum mengenal satu sama

lain terutama dengan sesama anggota yang memiliki perbedaan angkatan

seperti dua tahun di atasnya atau di bawahnya. Maka dari itu, aku bermimpi

untuk meningkatkan rasa saling mengenal antar Massa-G

ASPEK EKSTERNAL

1. Aku memiliki keresahan dimana hubungan IMA-G dengan HMJ lain yang telah

dibangun berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, namun tidak adanya

hubungan berkelanjutan yang memiliki potensi untuk dibangun. Misalnya terkait

Isu Pemindahan Ibu Kota Nasional yang seharusnya bisa kita kolaborasikan

dengan ilmu Planologi, lalu juga kegiatan Sosial Kemasyarakatan terkait

pembangunan atau restorasi fasilitas yang bisa kita kolaborasikan dengan Teknik

Lingkungan. Maka dari itu, aku bermimpi untuk membangun dan

memaksimalkan hubungan HMJ yang ada di ITB untuk saling berkolaborasi

melakukan kegiatan yang berkelanjutan.

ASPEK MEDIA

1. Aku memiliki keresahan dimana masih banyak Massa-G yang sebenarnya punya

potensial untuk dikulik baik secara minat atau bakatnya untuk diceritakan untuk

diapresiasi, namun proses tersebut harus dimulai dari Massa-G terlebih dahulu

tanpa dorongan yang optimal Massa-G lainnya. Maka dari itu, aku memiliki

mimpi untuk mewadahi Massa-G untuk dapat berani dan berkarya melalui

media sebagai wujud apresiasi.

ASPEK MANAJEMEN ORGANISASI

1. Aku memiliki keresahan dimana dalam koordinasi antar bidang masih belum

mencapai potensi tertingginya dan belum adanya kolaborasi yang lebih antar

departemen. Misalnya,

- Saat dilakukan bersih-bersih Sekretariat IMA-G oleh Divisi Badan Rumah

Tangga, bisa sebelumnya dipikirkan kegiatan internalisasi oleh Bidang


Internal agar Massa-G bisa lebih tertarik untuk datang. Dalam hal ini, dua

bagian tersebut yang beririsan sebagai wadah dan tempat dapat

berkesinambungan untuk menghidupkan kembali Sekretariat IMA-G.

- Saat ada kegiatan publikasi “Massa-G of The Month” oleh Divisi Apresiasi,

bisa sebelumnya diminta data keaktifan dan kehadiran kepada Divisi

MSDA pada bulan tersebut agar Massa-G yang dirasa paling aktif bisa

diberikan spotlight lebih. Dalam hal ini, peran Divisi MSDA sebagai

pengampu data bisa menjadi sangat krusial untuk pengembangan

anggota.

Terdapat banyak hal kolaborasi lainnya yang bisa dilakukan dan dibutuhkan

pemahaman mendalam untuk menentukan bobot dan nilai dari apa yang dapat

dikolaborasikan. Maka dari itu, aku bermimpi untuk menciptakan

kepengurusan IMA-G yang kolaboratif untuk memaksimalkan potensi dari

setiap bidang ataupun divisi.

2. Aku memiliki keresahan dimana masih kurang optimalnya strategi dalam

kepengurusan IMA-G untuk mengidentifikasi masalah, solusi, dan potensi

penyelesaiannya untuk IMA-G selama berjalannya kepengurusan. Misalnya,

- Meninjau grafik dan trend dari kehadiran Massa-G yang dapat ditinjau

dari keaktifan, kehadiran, dan berbagai data dari kegiatan lainnya untuk

mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin terjadi dalam

kepengurusan IMA-G lalu mencari solusinya.

- Mengolah kembali hasil dari pertukaran informasi berdasarkan ilmu yang

telah didapatkan dari kunjungan HMJ lain baik dari struktur

kepengurusannya, strategi pelaksanaan kegiatan, hingga cara

penanganan masalah dari HMJ tersebut untuk dikaji dan diolah apakah

strategi tersebut bisa diaplikasikan baik secara utuh maupun

diadaptasikan di IMA-G agar kepengurusannya dapat berjalan lebih

maksimal.


Hal tersebut dapat lebih memaksimalkan kapabilitas IMA-G untuk melaksanakan

suatu kegiatan dan mendapatkan ilmu tambahan bagi IMA-G itu sendiri. Maka

dari itu, aku bermimpi untuk menciptakan kepengurusan IMA-G yang

senantiasa disiplin untuk menelisik pengembangan himpunan untuk

memaksimalkan kepengurusan IMA-G itu sendiri.

ASPEK PENGEMBANGAN ANGGOTA

1. Aku memiliki keresahan dimana masih banyak Anggota IMA-G yang potensial

dan memiliki kemampuan yang cukup, namun masih belum dapat dukungannya

untuk meraih tanggung jawab lebih untuk berkontribusi di IMA-G. Maka dari itu

aku bermimpi untuk menciptakan IMA-G dengan lingkungan inklusif dalam

proses memberikan tanggung jawab dan suportif terhadap anggotanya

untuk berkembang.

2. Aku memiliki keresahan dimana setelah Anggota Mula lantik dari PJJGN, tidak

ada wadah pembelajaran tertentu yang diterapkan sebagai salah satu bentuk

kaderisasi aktif. Maka dari itu aku bermimpi untuk mewujudkan wadah

sekolah dan belajar agar Anggota Bina mendapatkan ilmu yang relevan

terhadap apa yang mau dipelajarinya.

3. Aku memiliki keresahan dimana belum adanya media yang konkrit dari Anggota

Biasa untuk berperan dalam memaksimalkan potensi atau mengayomi Anggota

Bina IMA-G, baik dalam aspek internal maupun eksternal. Maka dari itu aku

bermimpi untuk menciptakan sistem konkrit dan efektif untuk

memastikan Badan Pengurus IMA-G dapat mengayomi dan

memaksimalkan potensi dari tiap anggotanya.

4. Aku memiliki keresahan dimana IMA-G belum memberikan transparansi yang

jelas atas penilaian-penilaian dalam perkembangan anggotanya, terkait apa yang

bisa dikembangkan secara jelas untuk pengembangan masing-masing Massa-G.

Maka dari itu aku bermimpi untuk menciptakan wadah pengembangan


dan hasil rapor yang transparan dengan tujuan pengembangan Massa-G

yang lebih konkrit.

ASPEK KEPROFESIAN

1. Aku memiliki keresahan dimana IMA-G belum sepenuhnya mengembangkan

potensi eksistensinya untuk melakukan kunjungan pada biro-biro arsitektur

maupun lembaga lainnya, yang seharusnya bisa memberikan banyak ilmu dan

pengalaman baru terkait bagaimana suatu biro dalam memproses alur kerjanya.

Maka dari itu aku bermimpi untuk melakukan kegiatan mengunjungi

biro-biro arsitektur maupun lembaga lainnya untuk memperkaya dan

mempersiapkan Massa-G untuk belajar dan berkarya.

ASPEK EKSISTENSI IMA-G

1. Aku memiliki keresahan dimana IMA-G masih belum optimal dalam

menunjukkan taringnya antara di luar IMA-G dengan apa yang dipandang oleh

Massa-G nya sendiri. Dengan kondisi akademik dan kesibukan, serta posisi

geospasialnya yang terdapat di Labtek IXB, secara tidak langsung Massa-G akan

jarang bertemu dengan himpunan-himpunan selain yang berada di tenggara.

Maka dari itu, aku bermimpi untuk mengusahakan IMA-G yang dapat

memperluas citra positifnya yang dapat membuat mahasiswa dan

masyarakat sekitar mengetahui akan eksistensi dan kebolehan dari IMA-G.

LANTAS.. ITU SAJA?

Pada akhirnya, dari segala keresahanku yang membuahkan mimpi ini tak hanya

berhenti akibat aku merasa adanya hal-hal yang bisa diubah atau ditingkatkan. Aku

tetap melihat adanya banyak potensi dan hal baik yang telah dibangun pada setiap

kepengurusan, dan aku rasa kepengurusan sebelumnya telah membuahkan beberapa

hal baik yang sangat membantu angkatanku dan Massa-G lainnya untuk bertumbuh.

Aku merasakan dedikasi yang telah ditumpahkan pada setiap kegiatan dan program

yang dijalankan, aku merasakan adanya usaha lebih ditengah jerih payah akademik


yang tak mudah, aku merasakan adanya api yang masih menyala untuk

membangun bersama IMA-G ke arah yang lebih baik.

B. FAKTOR EKSTERNAL

KERESAHAN ANGGOTA IMA-G

Ketika aku berbincang dengan sesama Massa-G disekitarku, terdapat banyak bahasan

terkait potensi IMA-G yang sebenarnya bisa dikembangkan, ataupun potensi Massa-G

itu sendiri. Baik angkatan atas maupun bawah, selalu ada garis merah yang bisa

dibayangkan sebagai keresahan dari isi pikiran mereka. Kesimpulan yang aku dapatkan

adalah pada dasarnya IMA-G masih belum optimal dan sempurna

“IMA-g bisa menjadi lebih dari ini!”

Memang, mencapai suatu posisi ideal dimana IMA-G dapat menjadi wadah yang secara

dapat menyesuaikan seluruh massa nya adalah hal yang sulit, namun hal tersebut

bukan menjadi alasan untuk kita diam dan tidak berusaha menggapainya. Mimpi

masing-masing anggotanya yang beragam itu, bisa menjadi api semangat untuk

membawa peningkatan dan perubahan dari IMA-G untuk mencapai tujuan akhir.

Maka dari itu, aku ingin berperan lebih untuk mewujudkan IMA-G yang apa adanya

dengan mengupayakan perwujudan pertumbuhan bersama-sama sebagai satu

kesatuan dan aku ingin massa-massaku bisa memandang bahwa ikatan ini memang

tempatnyalah untuk berpulang, tempat bermain, tempat belajar, dan tempat

bertumbuh. Aku selalu ingin IMA-G terus dan terus selangkah lebih dekat dengan apa

yang ingin dicapai bersama.


DUKUNGAN

Seminggu semenjak pembukaan pengambilan berkas, aku masih bergulat dengan

diriku sendiri, apakah aku bisa mempercayai segala nasib ikatan ini kepada

teman-temanku yang aku percayai dan sedang mengambil berkasnya? Apakah aku

layak

untuk maju? Pergulatan dalam diriku berhenti, setelah aku sadar bahwa

orang-orang yang ku panggil Massa-G itu ternyata banyak yang berada di sisiku. Aku

sangat bersyukur bisa memiliki teman-temanku yang rela memberikan kritik, saran,

semangat, dan harapan bagiku dengan caranya masing-masing yang beragam.

Setiap dukungan temanku, Massa G-24, G-23, dan G-22 dari yang hanya berbicara,

“Vid, kapan ambil berkas?”

“Ayo dong maju, nanggung!”

“Gue support lu maju vid, gas in aja”

Akan selalu membekas dalam hatiku. Aku lagi lagi sadar bahwa semua perjuangan ini

bukan untuk diriku saja, tapi juga untuk teman-teman seperjuanganku ini. Aku bisa saja

berlari sendiri dengan kecepatan penuh untuk mencapai kesempurnaan itu, tapi aku

memilih untuk berjalan pelan untuk melewati dan merasakannya bersama

massa-massaku.


C. PENCALONAN

Dari segala keabstrakan yang telah menjadi buah pikiran ku, semua itu bercampur aduk

menjadi satu kesatuan untuk menjadi latar belakang pencalonanku menjadi Ketua

Badan Pengurus IMA-G periode 2025/2026. Ini adalah langkah pertama dari sejuta

makna yang akan kita tempuh untuk terus melaju. Dengan doa dan bantuan Tuhan

Yang Maha Esa, semoga kita bisa mencapai garis finish itu.

Dengan ini, aku siap dengan segala resiko dan halangan apapun didepanku

Dengan ini, aku siap maju dan memasang badanku untuk membela ikatanku

Dengan ini, aku takkan menyesali apapun apa yang aku akan perjuangkan

Lantas, mari berjalan bersamaku untuk sedikit lebih dekat dengan tujuan kita, massaku!


BAB III

ANALISIS KONDISI IDEAL

DAN AKTUAL


ANALISIS KONDISI IDEAL

Kondisi ideal adalah suatu keadaan atau status yang seharusnya IMA-G capai. Maka dari

itu, perlu pendefinisian terlebih dahulu hal-hal apa yang dapat dianggap mencerminkan

keadaan IMA-G yang seharusnya. Pendefinisian tersebut dilakukan dengan

menggunakan berbagai studi dokumen literatur yang telah ada yang akan

diklasifikasikan menjadi Dokumen Internal IMA-G, Dokumen Internal Keluarga

Mahasiswa ITB, dan Dokumen Eksternal

.Untuk meninjau suatu kondisi keidealan, dokumen yang ditinjau harus memiliki kriteria

tertentu untuk menggambarkan IMA-G sebagai organisasi ikatan yang masih dibawahi

oleh KM ITB, Institut Teknologi Bandung, dan bahkan Indonesia itu sendiri. Oleh karena

itu, diperlukan beberapa prasyarat sebagai proses bentuk mengidentifikasi kevalidan

dari dokumen yang akan ditinjau.

1. Dokumen harus sesuai dengan IMA-G sebagai organisasi kemahasiswaan.

Dokumen yang ditinjau harus memiliki kaitannya dengan IMA-G sebagai

organisasi kemahasiswaan yang diatur oleh perguruan tinggi dan negara.

2. Lembaga yang menulis dan menerbitkan dokumen merupakan lembaga

resmi.

Dokumen yang ditinjau harus ditulis oleh lembaga yang terverifikasi kredibilitas

bidangnya untuk menulis dokumen tersebut.

No.

Dokumen

Prasyarat

1 2

1. AD/ART IMA-G ✓ ✓

2. Draft RUK IMA-G ✓ ✓

3. AD/ART KM ITB ✓ ✓

4. Konsepsi KM ITB ✓ ✓

5. PP Nomor 65 Tahun 2013 ✓ ✓

6. Peraturan Rektor ✓ ✓


No.178/PER/I1. A/KM/2017

7. UU No.12 Tahun 2012 Pasal

77

8. Teori Organisasi ✓ ✓

9. Teori Kebutuhan Maslow ✓ ✓

10. Pedoman Pelaksanaan

Kegiatan Organisasi

Kemahasiswaan Tahun 2022

ANALISIS KONDISI IDEAL INTERNAL IMA-G

AD/ART IMA-G

1. Anggaran Dasar BAB II Pasal 4 (Asas)

Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma berasaskan Pancasila yang menjiwai

Tridharma Perguruan Tinggi.

2. Anggaran Dasar BAB III Pasal 5 (Tujuan dan Usaha)

Tujuan IMA Gunadharma:

1. Mempererat hubungan kekeluargaan dan persahabatan antaranggota.

2. Membela dan membantu kepentingan anggota guna kelancaran

pendidikannya.

3. Memperdalam dan memperluas pengetahuan anggota dalam

kebudayaan dan ilmu pengetahuan, khususnya arsitektur.

4. Membentuk anggotanya menjadi sarjana Indonesia.

5. Memasyarakatkan arsitektur.

6. Mendermakan pengetahuan kepada nusa dan bangsa.

3. Anggaran Dasar BAB IV Pasal 7 (Kedudukan)

Kedudukan IMA Gunadharma:

1. Ikatan bersikap bebas aktif dalam menjalankan kerja sama dengan setiap

orang, badan, dan instansi pemerintah.


2. IMA Gunadharma merupakan salah satu basis massa Keluarga

Mahasiswa Institut Teknologi Bandung sesuai dengan Konsepsi dan

AD/ART KM ITB.

4. Anggaran Rumah Tangga BAB II Pasal 6 (Hak dan Kewajiban)

Anggota Biasa mempunyai hak:

a. Memberikan suaranya pada setiap Rapat Anggota.

b. Mengikuti segala sesuatu yang diselenggarakan oleh IMA Gunadharma

untuknya.

c. Dipilih menjadi Ketua Badan Pengurus, Koordinator Badan Perwakilan

Anggota, Senator, atau Anggota Badan Pengurus.

5. Anggaran Rumah Tangga BAB II Pasal 7 (Hak dan Kewajiban)

Anggota Biasa mempunyai kewajiban untuk:

a. Menjaga kehormatan namanya, nama IMA Gunadharma dan nama

Program Studi Sarjana Arsitektur ITB.

b. Menaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan peraturan

pengurus IMA Gunadharma

c. Turut serta menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam

kegiatan-kegiatan dan/atau kepengurusan IMA Gunadharma.

d. Menghadiri Rapat Anggota.

e. Membayar iuran sebanyak dan pada waktu yang telah ditentukan.

6. Anggaran Rumah Tangga BAB VI Pasal 28 (Badan Pengurus)

Badan Pengurus memiliki fungsi untuk mengupayakan tercapainya tujuan IMA

Gunadharma ITB.

7. Anggaran Rumah Tangga BAB VI Pasal 30 (Badan Pengurus)

Badan Pengurus memiliki hak dan wewenang:

a. Ketua atau orang-orang yang ditunjuk olehnya berhak mewakili IMA

Gunadharma ke luar dan ke dalam, namun jika menyangkut suatu kasus

khusus perlu mendapatkan persetujuan dari Badan Perwakilan Anggota.


b. Membuat peraturan-peraturan yang dibutuhkannya tanpa menyimpang

dari AD/ART IMA Gunadharma ITB. Peraturan-peraturan Badan Pengurus

berlaku pada hari diumumkannya sampai dicabut kembali.

c. Badan Pengurus berhak mengajukan pengadaan Rapat Anggota kepada

Badan Perwakilan Anggota.

8. Anggaran Rumah Tangga BAB VI Pasal 31 (Badan Pengurus)

Keanggotaan Badan Pengurus:

a. Badan Pengurus terdiri dari sekurang-kurangnya Ketua, Sekretaris,

Bendahara, dan bidang-bidang atau sebutan lainnya.

b. Badan Pengurus memegang jabatan untuk waktu paling lama satu

periode kepengurusan.

c. Ketua Badan Pengurus adalah Anggota Biasa yang terpilih dalam

pemilihan umum sebagai mandataris tunggal.

d. Keputusan pemberhentian keanggotaan Badan Pengurus ditetapkan oleh

Badan Perwakilan Anggota.

e. Jika Ketua Badan Pengurus mengundurkan diri, keputusan diserahkan

kepada Badan Perwakilan Anggota

DRAFT RUK IMA-G

9. Bab I (Penjelasan)

Latar Belakang

Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma merupakan organisasi

kemahasiswaan lahir berdasarkan disiplin keilmuan Arsitektur yang mewadahi

inisiatif mahasiswa dalam mendapatkan proses utuh pendidikan. Dalam sebuah

lingkungan kampus yang diwadahi Kabinet KM, sebagai representasi

kemahasiswaan kampus dan eksekutif yang menangani kebutuhan bersama

dalam kelangsungan kemahasiswaan.


Tujuan

Meuwujudkan Alumni IMA-G sebagai generasi yang memiliki karakter,

mampu berpikir radikal sekaligus bertindak dan menyampaikan secara

pragmatis, memiliki visi danmenjunjung tinggi kode etik keprofesian

masing-masing

Memastikan regenerasi dan keberlangsungan nilai kemahasiswaan dan

tercapainya tujuan pendidikan

Mewujudkan pencapaian partisipan IMA-G dalam mengiringi demokratisasi

kehidupan kampus

● Mewujudkan dinamisasi kehidupan kampus yang terintegrasi dan

partisipatif.

Mewujudkan potensi tertinggi yang mungkin dicapai mahasiswa Arsitektur

ITB dan IMA-G secara keseluruhan

10. Bab III (Alumni IMA-Gunadharma)

Sebagai lulusan program studi dari suatu institusi pendidikan tinggi yang

berke-Tuhan-an Yang Maha Esa, seorang alumni IMA-G diharapkan mencapai

kondisi:

Sadar dengan sifat alumni perguruan tinggi. Bermoral, memiliki wawasan

kebangsaan, humanis, demokratis, dan mampu berpegang pada kebenaran

ilmiah.

Sadar kewajiban sebagai seorang sarjana program studi Arsitektur. Cakap

dan utuh dalam program studi yang telah diambil, sehingga kritis dan

mampu memberikan koreksi atau mengajukan praktek/aktivitas yang sesuai

dengan nilai pendidikan.

Sadar akan kewajiban memahami realitas bangsa Menjadi terpelajar, insan

pendidikan, intelektual, dan cendekiawan dalam sebuah masyarakat. Kritis,

objektif, dan multidisiplin. Mampu menerjemahkan realitas berdasarkan

paradigma yang benar


Sadar akan kewajiban menempatkan kesarjanaan ditengah realitas bangsa.

Dewasa, mandiri, dan mampu menempatkan diri. Mampu hidup,

memberikan sumbangsih, dan bijak dalam menentukan pilihan-pilihan.

Sadar akan peran pendidikan Indonesia Insan pendidikan yang peduli dan

memahami tentang berbagai kegiatan pendidikan yang sedang berlangsung.

ANALISIS KONDISI IDEAL INTERNAL KM ITB

KONSEPSI KM ITB

11. Falsafah Dasar Keberadaan Dasar Organisasi Kemahasiswaan

Tugas perguruan tinggi adalah membentuk manusia susila dan demokrat yang:

a. Memiliki keinsafan tanggung jawab atas kesejahteraan masyarakatnya.

b. Cakap dan mandiri dalam memelihara dan memajukan ilmu

pengetahuan.

c. Cakap memangku jabatan atau pekerjaan dalam masyarakat.

Pada awal pembahasan dinyatakan bahwa proses pendidikan dilakukan untuk

membantu mahasiswa membentuk visi masa depan dan menghadapi

tantangan masa kini dan masa depannya, demikian juga dengan organisasi

kemahasiswaan. Organisasi kemahasiswaan harus dapat menjadi alat ampuh

bagi mahasiswa untuk membentuk visi dan menjawab tantangan itu. Yang

menjadi persoalan selanjutnya adalah apa sebenarnya visi dan tantangan di

kalangan insan akademis itu.

12. Konsep Organisasi Kemahasiswaan ITB

Untuk itu organisasi kemahasiswaan merumuskan orientasi dasar organisasinya

sebagai berikut:

1. Menjadi wadah pengembangan diri mahasiswa untuk membentuk lapisan

masyarakat masa depan yang profesional, intelek, humanis, dan

religius. Untuk itu dibutuhkan pembukaan wahana yang seluas-luasnya

bagi partisipasi-aktif anggota sehingga semua aktivitas kemahasiswaan

menjadi proses pembelajaran dan pemberdayaan seluruh mahasiswa,


2. Mewujudkan karya nyata mahasiswa dalam perjuangan menata

kehidupan bangsa. Untuk itu maka akar aktivitas mahasiswa, yaitu

intelektualitas, kemandirian, dan kebenaran ilmiah harus dijaga dalam

roda gerak organisasi kemahasiswaan, dan

3. Menjadi wadah bagi upaya pemenuhan kebutuhan dasar mahasiswa yang

meliputi pendidikan, kesejahteraan, dan aktualisasi diri.

13. Posisi Organisasi Kemahasiswaan di Kampus

“Hal yang perlu mendapat penekanan adalah hubungan antara rektor dengan

organisasi kemahasiswaan. Hubungan antara keduanya merupakan suatu

hubungan yang demokratis dan saling menghormati posisi masing-masing

sehingga organisasi kemahasiswaan tetap memiliki wewenang penuh…”

AD/ART KM ITB AMANDEMEN 2023

14. Anggaran Dasar BAB III Pasal 6 (Tujuan)

Tujuan

1. Ikut serta mengusahakan tujuan pendidikan untuk membentuk sarjana

yang berbudi pekerti, cakap, mandiri, berwawasan luas, demokratis,

dan bertanggung jawab.

2. Memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk menjadi pemimpin dan

penggerak dalam kehidupan berbangsa.

3. Ikut serta menyumbangkan karya dan pikiran dalam penataan

kehidupan bangsa.

4. Memupuk dan membina rasa persaudaraan dan kekeluargaan di

lingkungan civitas academica.

5. Mengusahakan kesejahteraan material dan spiritual serta

memperjuangkan kepentingan mahasiswa di lingkungan kampus.

15. Anggaran Dasar BAB VII Pasal 14 (Kelengkapan Organisasi)


Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah organisasi di Institut Teknologi Bandung

yang telah disahkan oleh program studi terkait dan berfungsi untuk mewadahi

kebutuhan sektoral mahasiswa dalam bidang keilmuan dan keprofesian.

16. Anggaran Dasar BAB VII Pasal 71 (Himpunan Mahasiswa Jurusan)

Hubungan di dalam KM ITB

1. Himpunan Mahasiswa Jurusan merupakan badan kelengkapan KM ITB di

tingkat jurusan.

2. Himpunan Mahasiswa Jurusan berkewajiban melaksanakan dan

menjunjung tinggi Konsepsi KM ITB dan AD/ART KM ITB.

3. Himpunan Mahasiswa Jurusan memiliki hak otonomi untuk kegiatan

internal.

4. Himpunan Mahasiswa Jurusan harus melakukan koordinasi dengan

Kongres KM ITB untuk kegiatan eksternal yang mengatasnamakan KM

ITB.

5. Himpunan Mahasiswa Jurusan memiliki hubungan koordinasi dengan

Kabinet KM ITB.

6. Himpunan Mahasiswa Jurusan berkewajiban memberikan sumber daya

kepada Kabinet KM ITB untuk melaksanakan program pemenuhan

kebutuhan seluruh mahasiswa melalui program terpusat yang telah

disetujui oleh Kongres KM ITB sesuai dengan kesepakatan yang telah

ditentukan.

7. Himpunan Mahasiswa Jurusan berkewajiban mengawasi keberjalanan KM

ITB baik secara mandiri atau melalui mekanisme yang ditentukan Kongres

KM ITB.

ANALISIS KONDISI IDEAL EKSTERNAL


PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG

STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

17. Pasal 42 Nomor 2

Mahasiswa dapat membentuk organisasi kemahasiswaan yang bersifat dari,

oleh, dan untuk mahasiswa yang merupakan bagian dari masyarakat akademik

ITB.

18. Pasal 42 Nomor 3

Organisasi kemahasiswaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib

mendaftarkan diri dan mengikuti seluruh peraturan yang berlaku di ITB.

PERATURAN REKTOR NO.178/PER/I1.A/KM/2017

19. BAB V Pasal 12 (Fungsi dan Sifat Organisasi)

a. Organisasi Kemahasiswaan ITB merupakan wadah pembinaan dan

penanaman sikap, kepribadian, dan nilai-nilai luhur dalam diri

mahasiswa.

b. Sifat organisasi dapat berupa organisasi keilmuan, keprofesian, olah

raga, seni dan budaya, pengembangan penalaran, keagamaan dan

kemasyarakatan.

c. Organisasi Kemahasiswaan ITB merupakan wadah kegiatan kokurikuler

(1) dan ekstrakulikuler (2) yang merupakan bagian terpadu dari sarana

pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dalam

memperkaya kebudayaan nasional.

d. Kegiatan kokurikuler merupakan kegiatan kemahasiswaan berdasarkan

pada penalaran keprofesian dan keilmuan sesuai dengan program studi.

e. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan kemahasiswaan

berdasarkan bakat, minat, penalaran, dan nilai-nilai dasar ITB.

20. BAB V Pasal 15 (Kedudukan Organisasi Kemahasiswaan ITB)

Organisasi Kemahasiswaan ITB merupakan:


a. Wadah pengembangan potensi diri dan jati diri mahasiswa sebagai insan

akademis, ilmuwan, dan intelektual di masa depan.

b. Wadah pengembangan keterampilan, manajemen, dan kepemimpinan

kemahasiswaan.

c. Wadah pembinaan dan pengembangan kader-kader pemimpin bangsa

yang berpotensi dalam melanjutkan kesinambungan pembangunan

nasional.

d. Wadah pemeliharaan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi

(1), seni dan budaya, serta olahraga (2) yang dilandasi oleh norma-norma

agama, akademik, etika, moral, dan wawasan kebangsaan.

21. UU No.12 Tahun 2012 Pasal 77 (Organisasi Kemahasiswaan)

Organisasi kemahasiswaan paling sedikit memiliki fungsi untuk:

a. Mewadahi kegiatan mahasiswa dalam mengembangkan bakat, minat, dan

potensi Mahasiswa;

b. Mengembangkan kreativitas, kepekaan, daya kritis, keberanian, dan

kepemimpinan, serta rasa kebangsaan.

c. Memenuhi kepentingan dan kesejahteraan Mahasiswa;

d. Mengembangkan tanggung jawab sosial melalui kegiatan pengabdian

kepada masyarakat.

e. Perguruan Tinggi menyediakan sarana dan prasarana serta dana untuk

mendukung kegiatan organisasi kemahasiswaan.

f. Organisasi kemahasiswaan menjadi saran mahasiswa mengembangkan

diri dan membentuk watak untuk memastikan terlaksananya Tridharma.

22. Teori Organisasi 1

Organisasi merupakan sekumpulan manusia yang melakukan suatu bentuk kerja

sama dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Organisasi juga sebagai wadah atau tempat kerja sama, dimana motor

penggeraknya adalah manusia. Kebutuhan masyarakat yang semakin beragam

1 JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 4 NOMOR 4 TAHUN 2022


dan kompleks membawa konsekuensi pada organisasi untuk bekerja keras

mengerahkan segala strategi, metode, teknik dan segala upaya lain agar

kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara memuaskan.

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN TAHUN 2022

23. Asas Pelaksanaan

Seluruh kegiatan Ormawa diselenggarakan dengan asas:

a. keterbukaan, baik dalam hal pembiayaan, materi/substansi kegiatan,

berbagai informasi waktu maupun tempat penyelenggaraan kegiatan;

b. demokratis, yaitu berdasarkan kesetaraan semua pihak, dengan

menghormati hak dan kewajiban masing-masing pihak yang terlibat

dalam kegiatan tersebut;

c. inklusifitas, yaitu bersifat terbuka untuk semua pihak; dan

d. humanis, yaitu berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan

beradab, dan prinsip persaudaraan serta anti kekerasan.

24. Bidang Kegiatan

Bidang kegiatan Ormawa meliputi:

a. Pengembangan minat dan bakat Kegiatan pengembangan minat dan

bakat ditujukan untuk menumbuhkembangkan dan mengasah prestasi

mahasiswa pada bidang olahraga, seni budaya, dan bidang lain yang

diminati mahasiswa.

b. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat Kegiatan ini ditujukan untuk

meningkatkan kepedulian sosial, empati, cinta kepada sesama, dan

memperkuat solidaritas kemanusiaan dan kebangsaan melalui

penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan berbagai

aktivitas produktif lainnya yang dilaksanakan mahasiswa untuk dan

bersama masyarakat.

c. Kegiatan pengembangan keorganisasian Kegiatan ini ditujukan untuk

menumbuhkembangkan kompetensi kepemimpinan, manajemen, serta

organisasi yang berintegritas, kreatif, demokratis, dinamis dan


mengedepankan intelektualitas serta perilaku terpuji masyarakat terdidik

yang cerdas dan bertanggung jawab.

25. Teori Kebutuhan Maslow 2

Psikolog Abraham Maslow merumuskan teori motivasi manusia berdasarkan

gagasan bahwa ada hierarki kebutuhan manusia. Hirarki kebutuhan Maslow

terdiri dari lima tingkat kebutuhan manusia, yang diperingkat menurut tingkat

kepentingan mulai dari kebutuhan tingkat rendah (biogenik) hingga kebutuhan

tingkat tinggi (psikogenik). Teori ini menyatakan bahwa individu berusaha untuk

memenuhi kebutuhan tingkat yang lebih rendah sebelum kebutuhan tingkat

yang lebih tinggi. Tingkat kebutuhan terendah yang tidak terpuaskan memotivasi

perilaku seseorang. Ketika kebutuhan itu terpenuhi dengan cukup baik, individu

termotivasi untuk memenuhi kebutuhan di tingkat hierarki berikutnya. Ketika

kebutuhan itu terpenuhi, kebutuhan di tingkat berikutnya adalah motivator

utama seseorang, dan seterusnya.

a. Kebutuhan Fisiologis.

Merupakan tingkat pertama dan paling dasar dari kebutuhan manusia.

Kebutuhan utama ini yang diperlukan untuk mempertahankan

2 Schiffman, L. G., & Wisenblit, J. L. (2015). Consumer behavior edisi 11 global edition. England:

Pearson Education Limited.


kehidupan biologis, termasuk makanan, air, udara, tempat tinggal,

pakaian, dan seks serta semua kebutuhan biogenik.

b. Kebutuhan Keamanan.

Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, kebutuhan keselamatan dan

keamanan menjadi kekuatan pendorong di balik perilaku individu.

Kebutuhan-kebutuhan ini tidak hanya berkaitan dengan keamanan fisik,

tetapi juga dengan ketertiban, stabilitas, rutinitas, keakraban, dan kontrol

atas kehidupan dan lingkungan seseorang. Misalnya, kesehatan dan

ketersediaan perawatan kesehatan adalah masalah keamanan yang

penting. Rekening tabungan, polis asuransi, pendidikan, dan pelatihan

kejuruan adalah segala cara yang digunakan individu untuk memenuhi

kebutuhan akan keamanan.

c. Kebutuhan sosial.

Tingkat ketiga hierarki Maslow terdiri dari kebutuhan sosial, seperti cinta,

kasih sayang, kepemilikan, dan penerimaan.

d. Kebutuhan ego.

Ketika kebutuhan sosial kurang lebih terpenuhi, tingkat keempat hierarki

Maslow menjadi operatif. Tingkat ini mencakup kebutuhan egoistik, yaitu:

- Kebutuhan ego yang diarahkan ke dalam diri mencerminkan

kebutuhan individu akan penerimaan diri, harga diri, kesuksesan,

kemandirian, dan kepuasan pribadi.

- Kebutuhan ego yang diarahkan keluar termasuk kebutuhan untuk

gengsi, reputasi, status, dan pengakuan dari orang lain.

e. Kebutuhan aktualisasi diri.

Kebutuhan aktualisasi diri mengacu pada keinginan individu untuk

memenuhi potensinya yaitu untuk menjadi segala sesuatu yang mampu

ia capai. Sebagai contoh, seorang seniman mengekspresikan dirinya di

atas kanvas atau seorang ilmuwan peneliti mungkin berusaha untuk

menemukan obat baru yang memberantas kanker.


HASIL ANALISIS KONDISI IDEAL

Untuk menyimpulkan kondisi ideal yang dibutuhkan dalam suatu organisasi,

dibutuhkan framework yang terstruktur untuk menghasilkan hasil yang optimal. Maka

dari itu, digunakanlah kerangka kerja MECE Framework (Mutually Exclusive, Collectively

Exhaustive). Kerangka kerja ini bersifat sebagai penggabungan informasi agar lebih

terorganisir dan komprehensif.

Selain dari tools tersebut, diperlukan kerangka kerja untuk menyusun pemikiran agar

dapat dipahami dan dibaca dengan baik dan runtut, yaitu menggunakan Pyramid

Principle. Kerangka kerja ini berupa penekanan poin utama dan poin pendukung yang

terstruktur agar informasi dapat dilihat lebih jelas, logis, dan secara hierarkis.

Berikut adalah Hasil Analisis Kondisi Ideal berdasarkan dua kerangka kerja tersebut,

1. Terwujudnya kesejahteraan pada Anggota IMA-G ditinjau dari Analisis Kondisi

Ideal (2(2), 9(Poin 2), 12(3), 14(5), 19b, 19c(2), 20d(2), 21a, 21c, 23a, 23c, 24a,

25b, 25c, 25d, 27e).

IMA-G seharusnya menjadi Ikatan yang dapat memenuhi kesejahteraan anggota

berupa kebutuhan material dan spiritual dari Massa-G. IMA-G harus dapat

menjadi wadah pemenuhan kebutuhan dasar terkait pendidikan, kesejahteraan,

dan media mengaktualisasi diri dan untuk menaungi minat bakat anggotanya.

Untuk itu, IMA-G harus memiliki lingkungan yang terbuka, menjunjung


kebebasan berpendapat, memberikan rasa aman dan kasih sayang, serta

memiliki kepemilikan didalamnya, serta antar Massa-G yang harus dapat inklusif.

2. Terwujudnya pengembangan sumber daya & manajemen organisasi IMA-G

ditinjau dari Analisis Kondisi Ideal (2(2), 2(3), 3(1), 7b, 9(Poin 3), 22).

IMA-G seharusnya menjadi Ikatan yang dapat mengembangkan sumber daya

yang dimilikinya, mulai dari anggotanya, fasilitas yang dimilikinya, hingga

finansial yang dipegang. Pengembangan sumber daya ini juga sebagai bentuk

penyesuaian diri secara aktif terhadap perkembangan zaman untuk keperluan

kerjasama dan kemampuan manajerial. IMA-G harus memiliki solusi untuk

mengembangkan sumber dayanya melalui analisis dan evaluasi.

3. Terwujudnya pengembangan keilmuan dan keprofesian Anggota IMA-G ditinjau

dari Analisis Kondisi Ideal (2(3), 2(4), 2(6), 9(Poin 5), 11b, 12(2), 15, 19c(1),

20d(1)).

IMA-G seharusnya menjadi Ikatan yang memiliki arah menuju pengembangan

profesi dan ilmu. IMA-G harus dapat menjadi wadah bagi para anggotanya untuk

memaksimalkan dan memelihara ilmu pengetahuan dan bidang keilmuan

arsitektur. Untuk itu, IMA-G harus dapat melakukan berbagai kegiatan dan

mengimplementasikan keilmuan arsitekturnya.

4. Terwujudnya pengembangan kepribadian dan potensi diri Anggota IMA-G

ditinjau dari Analisis Kondisi Ideal (1, 2(2), 9(Poin 5), 11, 12(1), 14(1), 14(2), 14(3),

19a, 20a, 20b, 21b, 24c).

IMA-G seharusnya menjadi ikatan yang memiliki arah menuju pengembangan

kepribadian dan potensi anggotanya. Massa-G seharusnya dapat berkembang

dalam lingkup kepemimpinan, kepekaan sosial, hingga adanya rasa tanggung

jawab terhadap apa yang dibawanya. IMA-G seharusnya menjadi wadah

pertumbuhan untuk memahami dan mengalami perkembangan tersebut. Untuk

itu, IMA-G harus dapat mengusahakan profil yang sudah dibuat untuk seluruh


Anggota IMA-G agar dapat berkembang sesuai dengan profil jenjang kaderisasi

yang sedang dilalui.

5. Terwujudnya komunikasi dan penyaluran informasi yang efektif pada IMA-G

ditinjau dari Analisis Kondisi Ideal (2(1), 23a).

IMA-G seharusnya menjadi ikatan yang memiliki keterbukaan dan penyampaian

informasi yang efektif. Untuk itu, IMA-G harus memiliki metode penyampaian

informasi dengan cara dan bahasa yang baik dan benar.

6. Terwujudnya Proses Penerimaan Anggota Mula yang optimal dari Analisis

Kondisi Ideal (2(1), 5a, 5c, 9(Poin 2)).

IMA-G seharusnya menjadi Ikatan yang mengalami Proses Penerimaan Anggota

Baru dimana anggota mula telah menjalani penjenjangan sesuai dengan

profilnya. Untuk itu, IMA-G harus memastikan agar setiap anggota dalam fase

tersebut memenuhi profil yang telah disesuaikan dengan jenjang kaderisasinya

tersebut.

7. Terwujudnya IMA-G yang memiliki hubungan harmonis dengan pihak eksternal

ditinjau dari Analisis Kondisi Ideal (3(1), 7a, 13, 14(4), 16(5), 21e).

IMA-G seharusnya menjadi Ikatan yang menjalin hubungan baik, demokratis, dan

saling menghormati dengan pihak luar. Pihak luar ini dapat termasuk kabinet KM

ITB, Himpunan Mahasiswa Jurusan lain, dan ITB itu sendiri. Untuk itu, IMA-G

harus memiliki interaksi positif yang saling mendukung, bekerja sama, ataupun

timbal balik antara dua belah pihak.

8. Terwujudnya kebanggaan pada Anggota IMA-G dengan adanya eksistensi positif

IMA-G (2(1), 25c).

IMA-G seharusnya menjadi Ikatan yang memiliki reputasi dan status yang baik.

Untuk itu, IMA-G harus memastikan mempunyai kebanggaan dan minatnya

terhadap identitas IMA-G itu sendiri.


9. Terwujudnya kebermanfaatan untuk masyarakat atas potensi dan keilmuan

Anggota IMA-G ditinjau dari Analisis Kondisi Ideal (1, 2(5), 2(6), 10(Poin 3), 11a,

11c, 21d, 21f, 24b).

IMA-G seharusnya menjadi Ikatan yang memiliki anggota yang menjunjung tinggi

Tridharma Perguruan Tinggi, yang memiliki aspek pengabdian masyarakat

dalamnya. Untuk itu, IMA-G seharusnya memiliki rasa empati dan peduli

terhadap kesejahteraan masyarakat dan harus ditanamkan rasa cinta pada

keilmuan arsitektur untuk diteruskan kepada masyarakat nantinya.

ANALISIS KONDISI AKTUAL

Kondisi aktual adalah kondisi yang terjadi dalam kurun waktu tulisan ini dibuat dan

dialami oleh Massa-G. Kondisi aktual ditentukan melalui survei menggunakan kuesioner

dengan meninjau dokumen-dokumen pendukung untuk merepresentasikan kondisi

aktual.

KUESIONER

Populasi yang akan ditentukan kondisi aktualnya berupa keseluruhan anggota IMA-G

yang masih terhitung sebagai anggota aktif, mulai dari angkatan G-22 sebanyak 78

orang, G-23 sebanyak 92 orang, hingga G-24 sebanyak 100 orang dengan total 270

orang. Namun, dikarenakan kondisi ideal dengan jumlah populasi menyeluruh cukup

sulit dilakukan, maka dibutuhkan perhitungan untuk menggunakan sampel ideal yang

dapat merepresentasikan populasi aktual. Untuk itu penentuan jumlah sampel dapat

menggunakan rumus slovin agar dapat merepresentasikan populasi kondisi aktual

berdasarkan populasi jumlah anggota IMA-G. Berikut rumus slovin,

n =

N

1 + (N)(e) 2

Keterangan:

n

N

E

: Ukuran Sampel

: Ukuran Populasi

: Batas Toleransi Kesalahan (error tolerance)


Saya memilih batas toleransi kesalahan sebesar 6% dikarenakan secara umum, untuk

margin kesalahan yang dapat diterima biasanya berkisar antara 4% dan 8% 3

pada

tingkat keyakinan 95%. Maka dengan angka tersebut akan diperoleh,

n =

N

270

=

= 136. 92

1 + (N)(e) 2 1 + (270)(0.06) 2

Dari hasil tersebut, maka jumlah IMA-G minimal yang harus mengisi kuesioner adalah

sebanyak 137 orang, oleh karena itu diusahakan pengisian kuesioner sebanyak 146

orang agar memenuhi batas toleransi.

Pengolahan data kondisi aktual yang terjadi di IMA-G menggunakan penentuan indeks

(i) yang dapat dihitung menggunakan rata-rata dengan rumus sebagai berikut,

i = Σxi

n

Akan dikelompokkan indeks-indeks tiap pertanyaan sesuai dengan pertanyaan tersebut

yang mengurut 1 sampai 4 (1 semakin negatif atau belum ideal dan 4 semakin positif

atau sudah ideal). Lalu akan diperhitungkan panjang kelas dengan terlebih dahulu

menentukan interval kelas dengan rumus:

Interval =

Jangkauan

Jumlah Kelas

Dimana akan didapatkan jangkauan sebagai berikut,

Jangkauan = Nilai Maksimum − Nilai Minimum

Jangkauan = 4 − 1

Jangkauan = 3

Maka didapatkan interval,

Interval = 3 4

Interval = 0. 75

Sehingga ditentukan interval untuk mencapai kesimpulan dengan,

3 Sugiyono. 2004. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.


1 < i < (1 + 0, 75) = 1 < i < 1, 75

1, 75 < i < (1, 75 + 0, 75) = 1, 75 < i < 2, 5

2, 5 < i < (2, 5 + 0, 75) = 2, 5 < i < 3, 25

3, 25 < i < (3, 25 + 0, 75) = 3, 25 < i < 4

KESEJAHTERAAN MASSA-G

1. Apakah kebutuhan kebutuhan primer kamu terpenuhi sebagai mahasiswa dan

Anggota IMA-G? (Papan, Sandang, dan Pangan)

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah kebutuhan kebutuhan primer kamu

terpenuhi sebagai mahasiswa dan Anggota IMA-G?

(Papan, Sandang, dan Pangan)

Responden

Bobot


Kurang Terpenuhi 4 4

Cukup Terpenuhi 13 26

Terpenuhi 74 222

Sangat Terpenuhi 55 220

Total 472

Indeks Hasil 3.23

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Kebutuhan primer Massa-G kurang terpenuhi sebagai

mahasiswa dan Anggota IMA-G.

1, 75 < i < 2, 5

: Kebutuhan primer Massa-G cukup terpenuhi sebagai mahasiswa

dan Anggota IMA-G.

2, 5 < i < 3, 25

: Kebutuhan primer Massa-G terpenuhi sebagai mahasiswa dan

Anggota IMA-G.

3, 25 < i < 4

: Kebutuhan primer Massa-G sangat terpenuhi sebagai mahasiswa

dan Anggota IMA-G.

Kesimpulan

Kebutuhan primer Massa-G sudah terpenuhi sebagai mahasiswa dan Anggota IMA-G.

2. Apa kamu dapat menceritakan kendalamu kepada Anggota IMA-G dan

mereka dapat menanganinya secara efektif, nyaman dan rahasia terjaga?


Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apa kamu dapat menceritakan kendalamu kepada

Anggota IMA-G dan mereka dapat menanganinya

secara efektif, nyaman dan rahasia terjaga?

Responden

Bobot

Tidak 11 11

Bisa namun kurang efektif, kurang nyaman, dan rahasia

kurang terjaga

Bisa dengan cukup efektif, cukup nyaman dan rahasia

cukup terjaga

Bisa dengan sangat efektif, sangat nyaman dan rahasia

sangat terjaga

39 78

83 249

15 60

Total 398

Indeks Hasil 2.73

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G tidak dapat menceritakan kendala yang

berkaitan dengan kesejahteraan kepada Anggota IMA-G yang dapat menangani secara

efektif, nyaman dan rahasia terjaga.

1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G dapat menceritakan kendala yang berkaitan

dengan kesejahteraan kepada sesame Anggota IMA-G namun kurang efektif, kurang

nyaman dan rahasia kurang terjaga.

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G dapat menceritakan kendala yang berkaitan

dengan kesejahteraan kepada sesama Anggota IMA-G dengan cukup efektif, cukup

nyaman dan rahasia cukup terjaga.

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G dapat menceritakan kendala yang berkaitan

dengan kesejahteraan kepada sesama Anggota IMA-G dengan sangat efektif, sangat

nyaman dan rahasia sangat terjaga.


Kesimpulan

Anggota IMA-G dapat menceritakan kendala yang berkaitan dengan kesejahteraan

kepada sesama Anggota IMA-G dengan cukup efektif, cukup nyaman dan rahasia

cukup terjaga.

3. Apakah kamu kenal sesama Massa-G?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah kamu kenal sesama Massa-G? Responden Bobot

Aku tidak kenal siapa-siapa 0 0

Aku hanya kenal sedikit 20 40

Masih ada beberapa yang aku tidak kenal 120 360

Aku kenal semua! 7 28

Total 428

Indeks Hasil 2.93

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G tidak mengenal sesama Massa-G

: Anggota IMA-G hanya sedikit mengenal sesama Massa-G


2, 5 < i < 3, 25

: Terdapat beberapa Massa-G yang belum dikenal oleh anggota

IMA-G

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G mengenal seluruh Massa-G

Kesimpulan

Anggota IMA-G masih tidak mengenal beberapa orang sesama Anggota IMA-G.

4. Apakah kamu merasa diapresiasi ketika berada di lingkungan IMA-G?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah kamu kenal sesama Massa-G? Responden Bobot

Keberadaan dan Kontribusiku di lingkungan IMA-G tidak

dihargai

Keberadaan dan Kontribusiku di lingkungan IMA-G

kurang dihargai

Keberadaan dan Kontribusiku di lingkungan IMA-G cukup

dihargai

1 1

16 32

86 258


Keberadaan dan Kontribusiku di lingkungan IMA-G

sangat dihargai

43 172

Total 463

Indeks Hasil 3.17

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G merasa Keberadaan dan Kontribusinya di

lingkungan IMA-G tidak dihargai

1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G merasa Keberadaan dan Kontribusinya di

lingkungan IMA-G kurang dihargai

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G merasa Keberadaan dan Kontribusinya di

lingkungan IMA-G cukup dihargai

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G merasa Keberadaan dan Kontribusinya di

lingkungan IMA-G sangat dihargai

Kesimpulan

Anggota IMA-G merasa Keberadaan dan Kontribusinya di lingkungan IMA-G cukup

dihargai.


5. Apakah kamu memiliki rasa kepemilikan di IMA-G?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah kamu kenal sesama Massa-G? Responden Bobot

Aku tidak merasa diterima dan dipedulikan di IMA-G 0 0

Aku merasa kurang diterima dan dipedulikan di IMA-G 22 44

Aku merasa cukup diterima dan dipedulikan di IMA-G 75 225

Aku merasa sangat diterima dan dipedulikan di IMA-G 49 196

Total 465

Indeks Hasil 3.18

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

1, 75 < i < 2, 5

2, 5 < i < 3, 25

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G tidak merasa diterima dan dipedulikan di IMA-G

: Anggota IMA-G merasa kurang diterima dan dipedulikan di IMA-G

: Anggota IMA-G merasa cukup diterima dan dipedulikan di IMA-G

: Anggota IMA-G merasa sangat diterima dan dipedulikan di IMA-G


Kesimpulan

Anggota IMA-G merasa cukup diterima dan dipedulikan di IMA-G.

6. Apakah minat dan bakatmu terwadahi dan mengalami perkembangan di

IMA-G?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah minat dan bakatmu terwadahi dan

mengalami perkembangan di IMA-G?

Responden

Bobot

Tidak terwadahi 0 0

Kurang terwadahi 27 54

Terwadahi namun tidak mengalami perkembangan 58 174

Terwadahi dan mengalami perkembangan 61 244

Total 472

Indeks Hasil 3.23

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

1, 75 < i < 2, 5

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G tidak merasa minat dan bakatnya terwadahi.

: Anggota IMA-G kurang merasa minat dan bakatnya terwadahi.

: Anggota IMA-G merasa minat dan bakatnya terwadahi namun

tidak mengalami perkembangan.


3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G merasa minat dan bakatnya terwadahi dan

mengalami perkembangan.

Kesimpulan

Anggota IMA-G merasa minat dan bakatnya terwadahi namun tidak mengalami

perkembangan.

PENGEMBANGAN DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA ORGANISASI

1. Apakah linimasa acara-acara IMA-G yang telah kamu ikuti sudah

mempertimbangkan kesibukan kamu?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah linimasa acara-acara IMA-G yang telah kamu

ikuti sudah mempertimbangkan kesibukan kamu?

Responden

Bobot

Tidak mempertimbangkan 15 15

Jarang mempertimbangkan 48 96


Cukup mempertimbangkan 66 198

Sangat mempertimbangkan 17 68

Total 377

Indeks hasil 2.59

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Linimasa acara-acara IMA-G yang telah diikuti tidak

mempertimbangkan kesibukan anggota IMA-G

1, 75 < i < 2, 5

: Linimasa acara-acara IMA-G yang telah diikuti jarang

mempertimbangkan kesibukan anggota IMA-G

2, 5 < i < 3, 25

: Linimasa acara-acara IMA-G yang telah diikuti cukup

mempertimbangkan kesibukan anggota IMA-G

3, 25 < i < 4

: Linimasa acara-acara IMA-G yang telah diikuti sangat

mempertimbangkan kesibukan anggota IMA-G

Kesimpulan

Linimasa acara-acara IMA-G yang telah diikuti cukup mempertimbangkan kesibukan

anggota IMA-G.

2. Apakah menurut kamu sudah sering dilakukan kolaborasi-kolaborasi antar

departemen atau divisi di IMA-G sehingga tercapai potensi kepengurusan yang

maksimal?


Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah menurut kamu sudah sering dilakukan

kolaborasi-kolaborasi antar departemen atau divisi

di IMA-G sehingga tercapai potensi kepengurusan

yang maksimal?

Responden

Bobot

Tidak dilakukan kolaborasi antar departemen atau divisi 3 3

Jarang dilakukan kolaborasi antar departemen atau divisi 47 94

Cukup dilakukan kolaborasi antar departemen atau divisi 74 222

Sering dilakukan kolaborasi antar departemen atau divisi 22 88

Total 407

Indeks Hasil 2.79

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G merasa tidak dilakukan kolaborasi antar

departemen atau divisi

1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G merasa jarang dilakukan kolaborasi antar

departemen atau divisi.

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G merasa cukup dilakukan kolaborasi antar

departemen atau divisi

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G merasa sering dilakukan kolaborasi antar

departemen atau divisi

Kesimpulan

Anggota IMA-G merasa cukup dilakukan kolaborasi antar departemen atau divisi.

3. Apakah terdapat sistem atau metode keorganisasian yang diterapkan di

organisasi lain di luar IMA-G yang jika diterapkan di IMA-G akan

menghasilkan kepengurusan yang lebih baik?


Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah terdapat sistem atau metode keorganisasian

yang diterapkan di organisasi lain di luar IMA-G yang

jika diterapkan di IMA-G akan menghasilkan

kepengurusan yang lebih baik?

Responden

Bobot

Tidak ada 5 5

Sedikit 48 96

Cukup banyak 71 213

Banyak 22 88

Total 402

Indeks hasil 2.75

Interval Indeks


1 < i < 1, 75

: Tidak terdapat sistem atau metode keorganisasian yang

diterapkan di organisasi lain di luar IMA-G yang jika diterapkan di IMA-G akan

menghasilkan kepengurusan yang lebih baik

1, 75 < i < 2, 5

: Terdapat sedikit sistem atau metode keorganisasian yang

diterapkan di organisasi lain di luar IMA-G yang jika diterapkan di IMA-G akan

menghasilkan kepengurusan yang lebih baik

2, 5 < i < 3, 25

: Terdapat cukup banyak sistem atau metode keorganisasian yang

diterapkan di organisasi lain di luar IMA-G yang jika diterapkan di IMA-G akan

menghasilkan kepengurusan yang lebih baik

3, 25 < i < 4

: Terdapat banyak sistem atau metode keorganisasian yang

diterapkan di organisasi lain di luar IMA-G yang jika diterapkan di IMA-G akan

menghasilkan kepengurusan yang lebih baik

Kesimpulan

Terdapat cukup banyak sistem atau metode keorganisasian yang diterapkan di

organisasi lain di luar IMA-G yang jika diterapkan di IMA-G akan menghasilkan

kepengurusan yang lebih baik.

4. Apakah kamu mengetahui, memahami, dan dapat mengaplikasikan teori-teori

manajemen organisasi?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.


Apakah kamu mengetahui, memahami, dan dapat

mengaplikasikan teori-teori manajemen organisasi?

Responden

Bobot

Aku tidak mengetahui 10 10

Aku mengetahui namun tidak memahami 31 62

Aku memahami namun tidak dapat mengaplikasikan 60 180

Aku mengetahui, memahami, dan dapat

mengaplikasikan

45 180

Total 432

Indeks Hasil 2.96

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

1, 75 < i < 2, 5

2, 5 < i < 3, 25

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G merasa tidak mengetahui

: Anggota IMA-G mengetahui namun tidak memahami

: Anggota IMA-G memahami namun tidak dapat mengaplikasikan

: Anggota IMA-G mengetahui, memahami, dan dapat

mengaplikasikan

Kesimpulan

Anggota IMA-G memahami namun tidak dapat mengaplikasikan.

5. Apakah kamu merasa nyaman di IMA-G sebagai satu kesatuan?


Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah kamu merasa nyaman di IMA-G sebagai satu

kesatuan?

Responden

Bobot

Sangat tidak nyaman 0 0

Tidak nyaman 19 38

Cukup nyaman 79 237

Sangat nyaman 29 116

Total 391

Indeks hasil 2.68

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G merasa sangat tidak nyaman di IMA-G secara satu

kesatuan

1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G merasa tidak nyaman di IMA-G secara satu

kesatuan


2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G merasa cukup nyaman di IMA-G secara satu

kesatuan

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G merasa sangat nyaman di IMA-G secara satu

kesatuan

Kesimpulan

Anggota IMA-G merasa cukup nyaman di IMA-G secara satu kesatuan.

6. Apakah kamu bisa mengakses dokumen yang menyatakan keaktifan &

kontribusimu di IMA-G secara detil?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah kamu bisa mengakses dokumen yang

menyatakan keaktifan & kontribusimu di IMA-G

secara detil?

Responden

Bobot

Aku tidak bisa mengakses dokumen tersebut 23 23

Aku kesulitan dalam mengakses dokumen tersebut 40 80

Aku bisa mengakses dokumen tersebut dengan baik,

namun tidak secara detil

Aku bisa mengakses dokumen tersebut secara detil

dengan baik

63 189

20 80

Total 372


Indeks Hasil 2.55

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

1, 75 < i < 2, 5

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G tidak bisa mengakses dokumen tersebut

: Anggota IMA-G kesulitan mengakses dokumen tersebut

: Anggota IMA-G bisa mengakses dokumen tersebut dengan baik,

namun tidak secara detil

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G bisa mengakses dokumen tersebut secara detil

dengan baik

Kesimpulan

Anggota IMA-G bisa mengakses dokumen tersebut dengan baik, namun tidak secara

detil.

7. Apakah kamu memahami kondisi keuangan di IMA-G?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.


Apakah kamu memahami kondisi keuangan di

IMA-G?

Responden

Bobot

Tidak memahami 30 30

Kurang memahami 54 108

Cukup memahami 39 117

Sangat memahami 23 92

Total 347

Indeks hasil 2.38

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

1, 75 < i < 2, 5

2, 5 < i < 3, 25

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G tidak memahami kondisi keuangan di IMA-G

: Anggota IMA-G kurang memahami kondisi keuangan di IMA-G

: Anggota IMA-G cukup memahami kondisi keuangan di IMA-G

: Anggota IMA-G sangat memahami kondisi keuangan di IMA-G

Kesimpulan

Anggota IMA-G kurang memahami kondisi keuangan di IMA-G.

8. Apakah IMA-G telah mengusahakan pendanaan yang mempertimbangkan

kondisi keuangan Anggota IMA-G?


Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah IMA-G telah mengusahakan pendanaan yang

mempertimbangkan kondisi keuangan Anggota

IMA-G?

Responden

Bobot

Tidak mempertimbangkan 1 1

Kurang mempertimbangkan 33 66

Cukup mempertimbangkan 80 240

Sangat mempertimbangkan 32 128

Total 435

Indeks hasil 2.98

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: IMA-G tidak mempertimbangkan kondisi keuangan anggota

IMA-G


1, 75 < i < 2, 5

: IMA-G kurang mempertimbangkan kondisi keuangan anggota

IMA-G

2, 5 < i < 3, 25

: IMA-G cukup mempertimbangkan kondisi keuangan anggota

IMA-G

3, 25 < i < 4

: IMA-G sangat mempertimbangkan kondisi keuangan anggota

IMA-G

Kesimpulan

IMA-G cukup mempertimbangkan kondisi keuangan anggota IMA-G.

PENGEMBANGAN KEILMUAN DAN KEPROFESIAN MASSA-G

1. Apakah IMA-G sudah memberikan wadah dalam pengembangan keterampilan

praktis dalam keprofesian Arsitektur bagi Massa-G?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah IMA-G sudah memberikan wadah dalam

pengembangan keterampilan praktis dalam

keprofesian Arsitektur bagi Massa-G?

Responden

Bobot

Keterampilan Praktis aku tidak berkembang di IMA-G 4 4

Keterampilan Praktis aku sedikit berkembang di IMA-G 41 82

Keterampilan Praktis aku cukup berkembang di IMA-G 81 243

Keterampilan Praktis aku sangat berkembang di IMA-G 20 80


Total 409

Indeks Hasil 2.80

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

1, 75 < i < 2, 5

2, 5 < i < 3, 25

3, 25 < i < 4

: Keterampilan Praktis Anggota IMA-G tidak berkembang di IMA-G

: Keterampilan Praktis Anggota IMA-G sedikit berkembang di IMA-G

: Keterampilan Praktis Anggota IMA-G cukup berkembang di IMA-G

: Keterampilan Praktis Anggota IMA-G sangat berkembang di

IMA-G

Kesimpulan

Keterampilan Praktis Anggota IMA-G cukup berkembang di IMA-G.

2. Apakah IMA-G sudah memberikan wadah dalam pengembangan wawasan karier

Massa-G dalam keprofesian dan keilmuan Arsitektur?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah IMA-G sudah memberikan wadah dalam

pengembangan wawasan karier Massa-G dalam

keprofesian dan keilmuan Arsitektur?

Responden

Bobot

Wawasan Karier aku tidak berkembang di IMA-G 7 7

Wawasan Karier aku sedikit berkembang di IMA-G 48 96


Wawasan Karier aku cukup berkembang di IMA-G 64 192

Wawasan Karier aku sangat berkembang di IMA-G 27 108

Total 403

Indeks Hasil 2.76

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

1, 75 < i < 2, 5

2, 5 < i < 3, 25

3, 25 < i < 4

: Wawasan Karier Anggota IMA-G tidak berkembang di IMA-G

: Wawasan Karier Anggota IMA-G sedikit berkembang di IMA-G

: Wawasan Karier Anggota IMA-G cukup berkembang di IMA-G

: Wawasan Karier Anggota IMA-G sangat berkembang di IMA-G

Kesimpulan

Wawasan Karier Anggota IMA-G cukup berkembang di IMA-G.

3. Apakah IMA-G sudah memberikan wadah dalam pengembangan

pengimplementasian keilmuan dan keprofesian Arsitektur melalui kegiatan

sayembara?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.


Apakah IMA-G sudah memberikan wadah dalam

pengembangan pengimplementasian keilmuan dan

keprofesian Arsitektur melalui kegiatan sayembara?

Responden

Bobot

Kemampuan Keilmuan dan Keprofesian Arsitekturku

tidak berkembang di IMA-G

Kemampuan Keilmuan dan Keprofesian Arsitekturku

sedikit berkembang di IMA-G

Kemampuan Keilmuan dan Keprofesian Arsitekturku

cukup berkembang di IMA-G

Kemampuan Keilmuan dan Keprofesian Arsitekturku

sangat berkembang di IMA-G

7 7

46 92

69 207

28 112

Total 418

Indeks Hasil 2.86

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Kemampuan Keilmuan dan Keprofesian Arsitektur Anggota IMA-G

tidak berkembang di IMA-G

1, 75 < i < 2, 5

: Kemampuan Keilmuan dan Keprofesian Arsitektur Anggota IMA-G

sedikit berkembang di IMA-G

2, 5 < i < 3, 25

: Kemampuan Keilmuan dan Keprofesian Arsitektur Anggota IMA-G

cukup berkembang di IMA-G

3, 25 < i < 4

: Kemampuan Keilmuan dan Keprofesian Arsitektur Anggota IMA-G

sangat berkembang di IMA-G

Kesimpulan

Kemampuan Keilmuan dan Keprofesian Arsitektur Anggota IMA-G cukup berkembang

di IMA-G.

4. Apakah IMA-G sudah memberikan wadah yang inklusif dalam menyediakan

kesempatan proyekan* dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kredibilitas

kegiatan tersebut?


Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah IMA-G sudah memberikan wadah yang

inklusif dalam menyediakan kesempatan proyekan*

dengan mempertimbangkan kebutuhan dan

kredibilitas kegiatan tersebut?

Responden

Bobot

Kesempatan untuk proyekan masih bersifat eksklusif 11 11

Kesempatan untuk proyekan bersifat sedikit inklusif 35 70

Kesempatan untuk proyekan bersifat inklusif namun

IMA-G tidak memberikan pertimbangan terkait

kebutuhan dan kredibilitas proyekan tersebut

Kesempatan untuk proyekan bersifat inklusif dan IMA-G

memberikan pertimbangan terkait kebutuhan dan

kredibilitas proyekan tersebut

52 156

48 192

Total 429

Indeks Hasil 2.94

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G merasa kesempatan untuk proyekan masih

bersifat eksklusif


1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G merasa kesempatan untuk proyekan bersifat

sedikit inklusif

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G merasa kesempatan untuk proyekan bersifat

inklusif namun IMA-G tidak memberikan pertimbangan terkait kebutuhan dan

kredibilitas proyekan tersebut

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G merasa kesempatan untuk proyekan bersifat

inklusif dan IMA-G memberikan pertimbangan terkait kebutuhan dan kredibilitas

proyekan tersebut

Kesimpulan

Anggota IMA-G merasa kesempatan untuk proyekan bersifat inklusif namun IMA-G

tidak memberikan pertimbangan terkait kebutuhan dan kredibilitas proyekan

tersebut.

5. Apakah IMA-G telah memberikan hasil capaian secara konkrit (seperti sertifikat

atau rapot) berdasarkan penilaian objektif atas pemahaman Massa-G dalam

Keprofesian Arsitektur?


Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah IMA-G telah memberikan hasil capaian

secara konkrit (seperti sertifikat atau rapot)

berdasarkan penilaian objektif atas pemahaman

Massa-G dalam Keprofesian Arsitektur?

Responden

Bobot

Tidak pernah 16 16

Jarang 45 90

Pernah 51 153

Sering 34 136

Total 395

Indeks hasil 2.7

Interval Indeks


1 < i < 1, 75

: IMA-G tidak pernah memberikan hasil capaian secara konkrit

berdasarkan penilaian objektif atas pemahaman Massa-G dalam Keprofesian Arsitektur

1, 75 < i < 2, 5

: IMA-G jarang memberikan hasil capaian secara konkrit

berdasarkan penilaian objektif atas pemahaman Massa-G dalam Keprofesian Arsitektur

2, 5 < i < 3, 25

: IMA-G pernah memberikan hasil capaian secara konkrit

berdasarkan penilaian objektif atas pemahaman Massa-G dalam Keprofesian Arsitektur

3, 25 < i < 4

: IMA-G sering memberikan hasil capaian secara konkrit

berdasarkan penilaian objektif atas pemahaman Massa-G dalam Keprofesian Arsitektur

Kesimpulan

IMA-G pernah memberikan hasil capaian secara konkrit berdasarkan penilaian

objektif atas pemahaman Massa-G dalam Keprofesian Arsitektur.

PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN POTENSI DIRI MASSA-G

1. Apakah kamu sebagai Massa-G sudah memahami dan mengaplikasikan profil

sesuai dengan jenjang yang sedang dilalui di IMA-G (Bina, Biasa, dan Madya)?


Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah kamu sebagai Massa-G sudah memahami

dan mengaplikasikan profil sesuai dengan jenjang

yang sedang dilalui di IMA-G (Bina, Biasa, dan

Madya)?

Responden

Bobot

Tidak mengetahui profil yang sesuai dengan fase yang

sedang dijalani sebagai anggota IMA-G

Mengetahui namun belum memahami profil yang sesuai

dengan fase yang sedang dijalani sebagai anggota IMA-G

Memahami profil yang sesuai dengan fase yang sedang

dijalani sebagai anggota IMA-G

Memahami dan dapat mengaplikasikan profil yang

sesuai dengan fase yang sedang dijalani sebagai anggota

IMA-G

2 2

17 34

88 264

39 156

Total 456

Indeks hasil 3.1

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G tidak mengetahui profil yang sesuai dengan fase

yang sedang dijalani sebagai anggota IMA-G

1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G mengetahui namun belum memahami profil yang

sesuai dengan fase yang sedang dijalani sebagai anggota IMA-G

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G memahami profil yang sesuai dengan fase yang

sedang dijalani sebagai anggota IMA-G

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G memahami dan dapat mengaplikasikan profil

yang sesuai dengan fase yang sedang dijalani sebagai anggota IMA-G

Kesimpulan


Anggota IMA-G memahami profil yang sesuai dengan fase yang sedang dijalani sebagai

anggota IMA-G.

.

2. Apakah kamu mengetahui capaian dan progress perkembanganmu sebagai

Massa-G yang berkontribusi di IMA-G?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah kamu mengetahui capaian dan progress

perkembanganmu sebagai Massa-G yang

berkontribusi di IMA-G?

Responden

Bobot

Tidak mengetahui 6 6

Kurang mengetahui 37 74

Cukup mengetahui 71 213

Sangat mengetahui 32 128

Total 421


Indeks hasil 2.88

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G tidak mengetahui capaian dan progress

perkembangannya sebagai Massa-G yang berkontribusi di IMA-G

1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G kurang mengetahui capaian dan progress

perkembangannya sebagai Massa-G yang berkontribusi di IMA-G

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G cukup mengetahui capaian dan progress

perkembangannya sebagai Massa-G yang berkontribusi di IMA-G

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G sangat mengetahui capaian dan progress

perkembangannya sebagai Massa-G yang berkontribusi di IMA-G

Kesimpulan

Anggota IMA-G cukup mengetahui capaian dan progress perkembangannya sebagai

Massa-G yang berkontribusi di IMA-G.

3. Apakah kamu dapat mengkaji atau mendiskusikan isu-isu yang sedang terjadi

untuk pengembangan wawasan dan kepribadianmu sebagai Massa-G?


Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah kamu dapat mengkaji atau mendiskusikan

isu-isu yang sedang terjadi untuk pengembangan

wawasan dan kepribadianmu sebagai Massa-G?

Responden

Bobot

Tidak pernah mengkaji 14 14

Jarang mengkaji 54 108

Pernah mengkaji 70 210

Sering mengkaji 8 32

Total 364

Indeks hasil 2.49

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G tidak pernah mengkaji atau mendiskusikan isu-isu

yang sedang terjadi untuk pengembangan wawasan dan kepribadian sebagai Massa-G


1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G jarang mengkaji atau mendiskusikan isu-isu yang

sedang terjadi untuk pengembangan wawasan dan kepribadian sebagai Massa-G

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G pernah mengkaji atau mendiskusikan isu-isu yang

sedang terjadi untuk pengembangan wawasan dan kepribadian sebagai Massa-G

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G sering mengkaji atau mendiskusikan isu-isu yang

sedang terjadi untuk pengembangan wawasan dan kepribadian sebagai Massa-G

Kesimpulan

Anggota IMA-G jarang mengkaji atau mendiskusikan isu-isu yang sedang terjadi untuk

pengembangan wawasan dan kepribadian sebagai Massa-G.

4. Apakah Anggota Biasa sudah Berinisiatif Membantu Anggota Bina Dalam Proses

Dinamika Perkembangan Dirinya?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.


Apakah Anggota Biasa sudah Berinisiatif Membantu

Anggota Bina Dalam Proses Dinamika Perkembangan

Dirinya?

Responden

Bobot

Tidak pernah 3 3

Jarang 42 84

Cukup 76 228

Sering 24 96

Total 411

Indeks hasil 2.82

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G tidak pernah berinisiatif membantu anggota bina

dalam proses dinamika perkembangan dirinya

1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G jarang berinisiatif membantu anggota bina dalam

proses dinamika perkembangan dirinya

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G cukup berinisiatif membantu anggota bina dalam

proses dinamika perkembangan dirinya

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G sering berinisiatif membantu anggota bina dalam

proses dinamika perkembangan dirinya

Kesimpulan

Anggota IMA-G cukup berinisiatif membantu anggota bina dalam proses dinamika

perkembangan dirinya.

5. Kalo kamu disuruh milih, kamu sekarang mau cari apa sih? (Internalisasi,

Keprofesian, Eksistensi, Kolaborasi, Pengabdian Masyarakat, Relasi)


Kalo kamu disuruh milih, kamu sekarang mau cari

apa sih? (Internalisasi, Keprofesian, Eksistensi,

Kolaborasi, Pengabdian Masyarakat, Relasi)

Responden

Internalisasi 66

Keprofesian 96

Eksistensi 38

Kolaborasi 54

Pengabdian Masyarakat 32

Relasi 97

Others 4

Total

Indeks hasil

Kesimpulan

Anggota IMA-G merasa bahwa saat ini sedang mencari (berurutan dari mayoritas):

Relasi, Keprofesian, Internalisasi, Kolaborasi, Eksistensi, dan Pengabdian Masyarakat.

KOMUNIKASI DAN PENYALURAN INFORMASI


1. Apakah IMA-G telah menyalurkan informasi secara efektif?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah IMA-G telah menyalurkan informasi secara

efektif?

Responden

Bobot

Informasi tidak dapat diterima 0 0

Informasi sulit untuk diterima 6 12

Informasi cukup bisa untuk diterima 85 255

Informasi mudah untuk diterima 55 220

Total 487

Indeks Hasil 3.3

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

1, 75 < i < 2, 5

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G merasa informasi dari IMA-G tidak dapat diterima

: Anggota IMA-G merasa informasi dari IMA-G sulit untuk diterima

: Anggota IMA-G merasa informasi dari IMA-G cukup bisa untuk

diterima


3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G merasa informasi dari IMA-G mudah untuk

diterima

Kesimpulan

Anggota IMA-G merasa informasi dari IMA-G mudah untuk diterima.

2. Apakah informasi yang kamu dapatkan dari kanal IMA-G relevan?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah informasi yang kamu dapatkan dari kanal

IMA-G relevan?

Responden

Bobot

Tidak relevan 0 0

Kurang relevan 6 12

Cukup relevan 75 225


Sangat relevan 65 260

Total 497

Indeks hasil 3.4

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G merasa informasi yang didapatkan dari kanal

IMA-G tidak relevan

1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G merasa informasi yang didapatkan dari kanal

IMA-G kurang relevan

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G merasa informasi yang didapatkan dari kanal

IMA-G cukup relevan

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G merasa informasi yang didapatkan dari kanal

IMA-G sangat relevan

Kesimpulan

Anggota IMA-G merasa informasi yang didapatkan dari kanal IMA-G sangat relevan.

3. Apakah IMA-G menyajikan informasi dengan menarik?


Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah IMA-G menyajikan informasi dengan

menarik?

Responden

Bobot

Tidak menarik 1 1

Kurang menarik 11 22

Cukup menarik 61 183

Sangat menarik 73 292

Total 498

Indeks hasil 3.4

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G merasa IMA-G menyajikan informasi dengan tidak

menarik


1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G merasa IMA-G menyajikan informasi dengan

kurang menarik

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G merasa IMA-G menyajikan informasi dengan

cukup menarik

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G merasa IMA-G menyajikan informasi dengan

sangat menarik

Kesimpulan

Anggota IMA-G merasa IMA-G menyajikan informasi dengan sangat menarik.

Kebermanfaatan IMA-G Untuk Masyarakat

1. Apakah Massa-G sudah memahami dasar dan tujuan dari Pengabdian

Masyarakat?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah Massa-G sudah memahami dasar dan tujuan

dari Pengabdian Masyarakat?

Responden

Bobot

Tidak mengetahui dasar dan tujuan dari Pengabdian

Masyarakat

2 2

Mengetahui dasar dan tujuan dari Pengabdian 19 38


Masyarakat namun belum memahaminya

Mengetahui dasar dan tujuan dari Pengabdian

Masyarakat namun belum sepenuhnya memahaminya

Mengetahui dan memahami dasar dan tujuan dari

Pengabdian Masyarakat

65 195

60 240

Total 475

Indeks Hasil 3.3

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G merasa tidak mengetahui dasar dan tujuan dari

Pengabdian Masyarakat

1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G merasa mengetahui dasar dan tujuan dari

Pengabdian Masyarakat namun belum memahaminya

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G merasa mengetahui dasar dan tujuan dari

Pengabdian Masyarakat namun belum sepenuhnya memahaminya

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G merasa mengetahui dan memahami dasar dan

tujuan dari Pengabdian Masyarakat

Kesimpulan

Anggota IMA-G merasa mengetahui dan memahami dasar dan tujuan dari

Pengabdian Masyarakat.

2. Apakah IMA-G sudah memberikan wadah bagi Massa-G untuk melakukan

pengabdian masyarakat?


Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah IMA-G sudah memberikan wadah bagi

Massa-G untuk melakukan pengabdian masyarakat?

Responden

Bobot

Tidak memberikan wadah untuk melakukan pengabdian

masyarakat

Memberikan wadah yang kurang untuk melakukan

pengabdian masyarakat

Memberikan wadah yang cukup untuk melakukan

pengabdian masyarakat

Memberikan wadah yang lebih dari cukup untuk

melakukan pengabdian masyarakat

0 0

12 24

92 276

42 168

Total 468

Indeks Hasil 3.2

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G merasa IMA-G tidak memberikan wadah untuk

melakukan pengabdian masyarakat


1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G merasa IMA-G memberikan wadah yang kurang

untuk melakukan pengabdian masyarakat

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G merasa IMA-G memberikan wadah yang cukup

untuk melakukan pengabdian masyarakat

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G merasa IMA-G memberikan wadah yang lebih dari

cukup untuk melakukan pengabdian masyarakat

Kesimpulan

Anggota IMA-G merasa IMA-G memberikan wadah yang cukup untuk melakukan

pengabdian masyarakat.

3. Apakah IMA-G melakukan kolaborasi dengan pihak lain dalam melakukan

pengabdian masyarakat?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.


Apakah IMA-G melakukan kolaborasi dengan pihak

lain dalam melakukan pengabdian masyarakat?

Responden

Bobot

Tidak pernah 2 2

Jarang 32 64

Cukup 83 249

Sering 29 116

Total 431

Indeks Hasil 2.9

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G merasa IMA-G tidak pernah melakukan kolaborasi

dengan pihak lain dalam melakukan pengabdian masyarakat.

1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G merasa IMA-G jarang melakukan kolaborasi

dengan pihak lain dalam melakukan pengabdian masyarakat.

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G merasa IMA-G cukup melakukan kolaborasi

dengan pihak lain dalam melakukan pengabdian masyarakat.

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G merasa IMA-G sering melakukan kolaborasi

dengan pihak lain dalam melakukan pengabdian masyarakat.

Kesimpulan

Anggota IMA-G merasa IMA-G melakukan kolaborasi yang cukup dengan pihak lain

dalam melakukan pengabdian masyarakat.

PROSES PENERIMAAN ANGGOTA MULA IMA-G YANG OPTIMAL

1. Apakah terdapat materi & metode efektif dari kaderisasi-kaderisasi lain yang jika

diterapkan pada PJJGN dan PBB IMA-G akan menghasilkan luaran yang lebih

baik?


Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah terdapat materi dan metode efektif dari

kaderisasi-kaderisasi lain yang jika diterapkan pada

PJJGN dan PBB IMA-G akan menghasilkan luaran yang

lebih baik?

Responden

Bobot

Tidak ada 8 8

Sedikit 58 116

Cukup Banyak 72 216

Banyak 8 32

Total 372

Indeks Hasil 2.5

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G merasa tidak ada materi dan metode yang

diterapkan di kaderisasi lain yang jika diterapkan di PJJGN atau PBB bisa menghasilkan

luaran yang lebih baik.


1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G merasa terdapat sedikit materi dan metode yang

diterapkan di kaderisasi lain yang jika diterapkan di PJJGN atau PBB bisa menghasilkan

luaran yang lebih baik.

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G merasa terdapat cukup banyak materi dan

metode yang diterapkan di kaderisasi lain yang jika diterapkan di PJJGN atau PBB bisa

menghasilkan luaran yang lebih baik.

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G merasa terdapat banyak materi dan metode yang

diterapkan di kaderisasi lain yang jika diterapkan di PJJGN atau PBB bisa menghasilkan

luaran yang lebih baik.

Kesimpulan

Anggota IMA-G merasa terdapat cukup banyak materi dan metode yang diterapkan

di kaderisasi lain yang jika diterapkan di PJJGN atau PBB bisa menghasilkan luaran

yang lebih baik.

HUBUNGAN IMA-G DENGAN PIHAK EKSTERNAL

1. Bagaimana hubungan IMA-G dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) lain di

ITB?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.


Bagaimana hubungan IMA-G dengan Himpunan

Mahasiswa Jurusan (HMJ) lain di ITB?

Responden

Bobot

Tidak terdapat hubungan 0 0

Hubungannya kurang baik 1 2

Hubungannya sudah baik namun tidak berkelanjutan 69 207

Hubungannya sudah baik dan berkelanjutan 76 304

Total 513

Indeks Hasil 3.5

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum tidak dapat

berhubungan dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) lain di ITB.

1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya kurang

baik dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) lain di ITB.

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah

baik namun tidak berkelanjutan dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) lain di ITB.

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah

baik dan berkelanjutan dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) lain di ITB.

Kesimpulan

Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik dan

berkelanjutan dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) lain di ITB.

2. Bagaimana hubungan IMA-G dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di ITB?


Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Bagaimana hubungan IMA-G dengan Unit Kegiatan

Mahasiswa (UKM) di ITB?

Responden

Bobot

Tidak terdapat hubungan 28 8

Hubungannya kurang baik 23 116

Hubungannya sudah baik namun tidak berkelanjutan 68 216

Hubungannya sudah baik dan berkelanjutan 27 32

Total 372

Indeks Hasil 2.5

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum tidak dapat

berhubungan dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di ITB.

1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya kurang

baik dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di ITB.

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah

baik namun tidak berkelanjutan dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di ITB.

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah

baik dan berkelanjutan dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di ITB.


Kesimpulan

Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik namun tidak

berkelanjutan dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di ITB.

3. Bagaimana hubungan IMA-G dengan Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM ITB)?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Bagaimana hubungan IMA-G dengan Unit Kegiatan

Mahasiswa (UKM) di ITB?

Responden

Bobot

Tidak terdapat hubungan 1 1

Hubungannya kurang baik 3 6

Hubungannya sudah baik namun tidak berkelanjutan 61 183

Hubungannya sudah baik dan berkelanjutan 81 324

Total 514

Indeks Hasil 3.5

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum tidak terdapat

hubungan dengan Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM ITB).


1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya kurang

baik dengan Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM ITB).

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah

baik namun tidak berkelanjutan dengan Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM ITB).

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah

baik dan berkelanjutan dengan Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM ITB).

Kesimpulan

Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik dan

berkelanjutan dengan Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM ITB).

4. Bagaimana hubungan IMA-G dengan Program Studi Arsitektur?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Bagaimana hubungan IMA-G dengan Program Studi

Arsitektur?

Responden

Bobot

Tidak terdapat hubungan 1 1

Hubungannya kurang baik 4 8

Hubungannya sudah baik namun tidak berkelanjutan 21 63


Hubungannya sudah baik dan berkelanjutan 120 480

Total 552

Indeks Hasil 3.7

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum tidak terdapat

hubungan dengan Program Studi Arsitektur.

1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya kurang

baik dengan Program Studi Arsitektur.

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah

baik namun tidak berkelanjutan dengan Program Studi Arsitektur.

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah

baik dan berkelanjutan dengan Program Studi Arsitektur.

Kesimpulan

Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik dan

berkelanjutan dengan Program Studi Arsitektur.

5. Bagaimana Hubungan IMA-G dengan Organisasi Luar ITB seperti Forum Ikatan

Mahasiswa Arsitektur Jawa Barat (FIMA Jabar)?


Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Bagaimana hubungan IMA-G dengan Organisasi Luar

ITB seperti Forum Ikatan Mahasiswa Arsitektur Jawa

Barat (FIMA Jabar)?

Responden

Bobot

Tidak terdapat hubungan 13 13

Hubungannya kurang baik 30 60

Hubungannya sudah baik namun tidak berkelanjutan 71 213

Hubungannya sudah baik dan berkelanjutan 32 128

Total 414

Indeks Hasil 2.8

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum tidak terdapat

hubungan dengan Organisasi Luar ITB seperti Forum Ikatan Mahasiswa Arsitektur Jawa

Barat (FIMA Jabar).

1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya kurang

baik dengan Organisasi Luar ITB seperti Forum Ikatan Mahasiswa Arsitektur Jawa Barat

(FIMA Jabar).

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah

baik namun tidak berkelanjutan dengan Organisasi Luar ITB seperti Forum Ikatan

Mahasiswa Arsitektur Jawa Barat (FIMA Jabar).

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah

baik dan berkelanjutan dengan Organisasi Luar ITB seperti Forum Ikatan Mahasiswa

Arsitektur Jawa Barat (FIMA Jabar).

Kesimpulan


Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik namun tidak

berkelanjutan dengan Organisasi Luar ITB seperti Forum Ikatan Mahasiswa Arsitektur

Jawa Barat (FIMA Jabar).

6. Bagaimana Hubungan IMA-G dengan Ikatan Alumni Arsitektur ITB?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Bagaimana hubungan IMA-G dengan Ikatan Alumni

Arsitektur ITB?

Responden

Bobot

Tidak terdapat hubungan 6 6

Hubungannya kurang baik 27 54

Hubungannya sudah baik namun tidak berkelanjutan 55 165

Hubungannya sudah baik dan berkelanjutan 58 232

Total 457

Indeks Hasil 3.1

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum tidak terdapat

hubungan dengan Ikatan Alumni Arsitektur ITB.


1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya kurang

baik dengan Ikatan Alumni Arsitektur ITB.

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah

baik namun tidak berkelanjutan dengan Ikatan Alumni Arsitektur ITB.

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah

baik dan berkelanjutan dengan Ikatan Alumni Arsitektur ITB.

Kesimpulan

Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik namun tidak

berkelanjutan dengan Ikatan Alumni Arsitektur ITB.

7. Apakah kamu merasa anggota madya masih terikat denganmu atas dasar

“Ikatan”?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan pendataan dari

setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah kamu merasa anggota madya masih terikat

denganmu atas dasar “ikatan”?

Responden

Tidak 41

Tidak Tahu 51

Ya 54

Kesimpulan


Dari hasil kuesioner yang dilampirkan dengan 37% anggota IMA-G memilih ya dengan

28% memilih tidak, dapat disimpulkan anggota madya masih cukup terikat dengan

anggota IMA-G atas dasar “Ikatan”

8. Bagaimana Hubungan IMA-G dengan Biro atau Perusahaan yang bergerak di

bidang Arsitektur?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Bagaimana Hubungan IMA-G dengan Biro atau

Perusahaan yang bergerak di bidang Arsitektur?

Responden

Bobot

Tidak terdapat hubungan 19 19

Hubungannya kurang baik 25 50

Hubungannya sudah baik namun tidak berkelanjutan 74 222

Hubungannya sudah baik dan berkelanjutan 28 112

Total 403

Indeks Hasil 2.8

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G merasa tidak terdapat hubungan antara IMA-G

dengan Biro atau Perusahaan yang bergerak di bidang Arsitektur.


1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G merasa hubungan antara IMA-G dengan Biro atau

Perusahaan yang bergerak di bidang Arsitektur kurang baik.

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G merasa hubungan antara IMA-G dengan Biro atau

Perusahaan yang bergerak di bidang Arsitektur sudah baik namun tidak berkelanjutan.

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G merasa hubungan antara IMA-G dengan Biro atau

Perusahaan yang bergerak di bidang Arsitektur sudah baik dan berkelanjutan.

Kesimpulan

Anggota IMA-G merasa hubungan antara IMA-G dengan Biro atau Perusahaan yang

bergerak di bidang Arsitektur sudah baik namun tidak berkelanjutan.

EKSISTENSI POSITIF IMA-G

1. Seberapa sering kamu mendengar stereotip atau pandangan buruk tentang

IMA-G?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.


Seberapa sering kamu mendengar stereotip atau

pandangan buruk tentang IMA-G?

Responden

Bobot

Tidak pernah 69 69

Jarang 57 114

Cukup sering 19 57

Sering sekali 1 4

Total 244

Indeks hasil 1.6

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G tidak pernah mendengar stereotip atau

pandangan buruk tentang IMA-G

1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G jarang mendengar stereotip atau pandangan

buruk tentang IMA-G

2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G cukup sering mendengar stereotip atau

pandangan buruk tentang IMA-G

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G sering sekali mendengar stereotip atau

pandangan buruk tentang IMA-G

Kesimpulan

Anggota IMA-G merasa tidak pernah mendengar stereotip atau pandangan buruk

tentang IMA-G.

2. Seberapa sering kamu mendengar pandangan baik tentang IMA-G?


Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Seberapa sering kamu mendengar pandangan baik

tentang IMA-G?

Responden

Bobot

Tidak pernah 7 7

Jarang 40 80

Cukup sering 82 246

Sering sekali 17 68

Total 401

Indeks hasil 3.8

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Anggota IMA-G tidak pernah mendengar pandangan baik tentang

IMA-G

1, 75 < i < 2, 5

: Anggota IMA-G jarang mendengar pandangan baik tentang IMA-G


2, 5 < i < 3, 25

: Anggota IMA-G cukup sering mendengar pandangan baik tentang

IMA-G

3, 25 < i < 4

: Anggota IMA-G sering sekali mendengar pandangan baik tentang

IMA-G

Kesimpulan

Anggota IMA-G merasa sering sekali mendengar pandangan baik tentang IMA-G.

3. Berapa banyak prestasi yang diraih IMA-G sebagai sebuah Himpunan Mahasiswa

Jurusan yang kamu ketahui selama 2 tahun terakhir.

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan

Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Berapa banyak prestasi yang diraih IMA-G sebagai

sebuah Himpunan Mahasiswa Jurusan yang kamu

ketahui selama 2 tahun terakhir?

Responden

Bobot

Tidak ada 14 14


Sedikit 64 128

Cukup banyak 51 153

Banyak 17 68

Total 363

Indeks hasil 3.18

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Tidak ada prestasi yang diraih IMA-G sebagai Himpunan

Mahasiswa Jurusan yang diketahui anggota IMA-G selama 2 tahun terakhir

1, 75 < i < 2, 5

: Terdapat sedikit prestasi yang diraih IMA-G sebagai Himpunan

Mahasiswa Jurusan yang diketahui anggota IMA-G selama 2 tahun terakhir

2, 5 < i < 3, 25

: Terdapat cukup banyak prestasi yang diraih IMA-G sebagai

Himpunan Mahasiswa Jurusan yang diketahui anggota IMA-G selama 2 tahun terakhir

3, 25 < i < 4

: Terdapat banyak prestasi yang diraih IMA-G sebagai Himpunan

Mahasiswa Jurusan yang diketahui anggota IMA-G selama 2 tahun terakhir

Kesimpulan

Terdapat cukup banyak prestasi yang diraih IMA-G sebagai Himpunan Mahasiswa

Jurusan yang diketahui anggota IMA-G selama 2 tahun terakhir.

4. Apakah masih ada ruang bagi eksistensi atau status IMA-G untuk lebih membuat

kamu bangga dengan IMA-G sebagai suatu ikatan?


Apakah masih ada ruang bagi eksistensi atau status

IMA-G untuk lebih membuat kamu bangga dengan

IMA-G sebagai suatu ikatan?

Responden

Bobot

Tidak ada 2 2

Sedikit 24 48

Cukup banyak 65 195

Banyak 55 220

Total 465

Indeks hasil 3.1

Interval Indeks

1 < i < 1, 75

: Tidak ada ruang bagi Eksistensi atau Status IMA-G untuk lebih

membuat bangga dan Anggota IMA-G merasa sudah sangat bangga dengan IMA-G

sebagai suatu ikatan.

1, 75 < i < 2, 5

: Terdapat sedikit ruang bagi Eksistensi atau Status IMA-G untuk

lebih membuat bangga dan Anggota IMA-G merasa sudah cukup bangga dengan IMA-G

sebagai suatu ikatan.


2, 5 < i < 3, 25

: Terdapat cukup banyak ruang bagi Eksistensi atau Status IMA-G

untuk lebih membuat bangga dan Anggota IMA-G merasa masih ingin lebih bangga lagi

dengan IMA-G sebagai suatu ikatan.

3, 25 < i < 4

: Terdapat banyak ruang bagi Eksistensi atau Status IMA-G untuk

lebih membuat bangga dan Anggota IMA-G merasa masih jauh ingin lebih bangga lagi

dengan IMA-G sebagai suatu ikatan.

Kesimpulan

Terdapat cukup banyak ruang bagi Eksistensi atau Status IMA-G untuk lebih membuat

bangga dan Anggota IMA-G merasa masih ingin lebih bangga lagi dengan IMA-G

sebagai suatu ikatan.

5. Apakah ada relasi antara Perkembangan dan Pencapaian Potensi Tertinggi

Massa-G dengan Peningkatan Eksistensi / Status Positif IMA-G sebagai sebuah

ikatan?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan pendataan dari

setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah ada Relasi antara Perkembangan dan

Pencapaian Potensi Tertinggi Massa-G dengan

Responden

Peningkatan Eksistensi / Status Positif IMA-G sebagai

sebuah ikatan?

Tidak 4

Tidak Tahu 41


Ya 101

Kesimpulan

Dari hasil kuesioner yang dilampirkan dengan 69% anggota IMA-G memilih ya, dapat

disimpulkan bahwa terdapat relasi antara perkembangan dan pencapaian potensi

tertinggi anggota IMA-G dengan peningkatan Eksistensi / Status Positif IMA-G sebagai

sebuah ikatan.

6. Apakah bentuk dan rangkaian perayaan hari ulang tahun IMA-G masih relevan?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan pendataan dari

setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah bentuk dan rangkaian perayaan hari ulang

tahun IMA-G masih relevan?

Responden

Tidak 13

Tidak Tahu 16

Ya 117

Kesimpulan

Dari hasil kuesioner yang dilampirkan dengan 80% anggota IMA-G memilih ya, dapat

disimpulkan bahwa bentuk dan rangkaian perayaan hari ulang tahun IMA-G masih

relevan.


7. Apakah kamu mau berkontribusi dan berkarya untuk IMA-G dengan IMA-G

sebagai wadah kamu untuk berkembang dan mencapai potensi tertinggimu?

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan pendataan dari

setiap jawaban adalah sebagai berikut.

Apakah kamu mau berkontribusi dan berkarya

untuk IMA-G dengan IMA-G sebagai wadah kamu

Responden

untuk berkembang dan mencapai potensi

tertinggimu?

Tidak Mau 2

Tidak Tahu 32

Mau 112

Kesimpulan

Dari hasil kuesioner yang dilampirkan dengan 77% anggota IMA-G memilih ya, dapat

disimpulkan bahwa Anggota IMA-G mau berkontribusi dan berkarya untuk IMA-G

sebagai wadah untuk berkembang dan mencapai potensi tertinggi.

DOKUMEN YANG TERSEDIA

RKPK Badan Pengurus IMA-G 2024

Dalam Rancangan Kerja ____, dapat dikaji bahwa Kepengurusan di IMA-G dijalankan

menggunakan manajemen organisasinya sendiri. Pada hal ini ketercapaian beberapa

program kerja hanya dinilai sebatas berdasarkan terlaksanannya atau tidaknya/

Misalnya parameter keberhasilan beberapa Program Kerja berdasarkan RKPK BP IMA-G,


- G-Day: Dilaksanakannya satu kali selama masa kepengurusan.

- MaGrab: Dilaksanakannya satu kali selama masa kepengurusan.

- Berkunjun-G: Dilakukan kunjungan sebanyak enam kali selama masa

kepengurusan.

Walau sudah berjalan dengan cukup baik dan acara tersebut berjalan dan terlaksana,

namun dapat disimpulkan bahwa manajemen organisasi yang diterapkan IMA-G masih

belum memiliki parameter penilaian yang lebih detail yang dapat dikuantifikasi untuk

setiap program kerjanya.

DOKUMEN YANG BELUM TERSEDIA

GBHP IMA-G 2023/2024

Sebagai Garis Besar Haluan Program yang seharusnya menjadi basis utama untuk dikaji

secara aktual, dokumen ini memainkan peran penting untuk memastikan relevansi

antara berbagai hal yang sedang digagas untuk memastikannya tetap sesuai dengan

kondisi aktual. Namun, pada hal ini dokumen tersebut masih belum rilis dan akan dikaji

lebih lanjut setelah selesai dan dipublikasikannya dokumen tersebut.

BINCANG BERSAMA MASSA-G

Rey G22 Ketua BP IMA-G ITB 2024/2025

Alvin Ketua BP IMA-G ITB 2023/2024

Raqida Ketua BP IMA-G ITB 2022/2023

Jihan

Boni

Qolbak

Guntur

Atika Ketua BP IMA-G ITB 2015/2016

Dimas Senator IMA-G ITB 2023/2024


Massa Gunadharma G-22

Massa Gunadharma G-23

Massa Gunadharma G-24

HASIL ANALISIS KONDISI AKTUAL

Kesejahteraan Massa-G

1. Kebutuhan primer Massa-G sudah terpenuhi sebagai mahasiswa dan Anggota

IMA-G.

2. Anggota IMA-G dapat menceritakan kendala yang berkaitan dengan kesejahteraan

kepada sesama Anggota IMA-G dengan cukup efektif, cukup nyaman dan

rahasia cukup terjaga.

3. Anggota IMA-G masih tidak mengenal beberapa orang sesama Anggota IMA-G.

4. Anggota IMA-G merasa Keberadaan dan Kontribusinya di lingkungan IMA-G cukup

dihargai.

5. Anggota IMA-G merasa cukup diterima dan dipedulikan di IMA-G.

6. Anggota IMA-G merasa minat dan bakatnya terwadahi namun tidak mengalami

perkembangan.

Pengembangan dan Manajemen Sumber Daya Organisasi

1. Linimasa acara-acara IMA-G yang telah diikuti cukup mempertimbangkan

kesibukan anggota IMA-G.

2. Anggota IMA-G merasa cukup dilakukan kolaborasi antar departemen atau divisi.

3. Terdapat cukup banyak sistem atau metode keorganisasian yang diterapkan di

organisasi lain di luar IMA-G yang jika diterapkan di IMA-G akan menghasilkan

kepengurusan yang lebih baik.


4. Anggota IMA-G mengetahui dan memahami teori-teori manajemen organisasi

namun tidak dapat mengaplikasikan.

5. Anggota IMA-G merasa cukup nyaman di IMA-G secara satu kesatuan.

6. Anggota IMA-G bisa mengakses dokumen tersebut dengan baik, namun tidak

secara detil.

7. Anggota IMA-G kurang memahami kondisi keuangan di IMA-G.

8. IMA-G cukup mempertimbangkan kondisi keuangan anggota IMA-G.

9. Manajemen organisasi yang diterapkan IMA-G masih belum memiliki parameter

penilaian yang lebih detail dan dapat dikuantifikasi untuk tiap program kerjanya.

Pengembangan Keilmuan dan Keprofesian Massa-G

1. Keterampilan praktis anggota IMA-G cukup berkembang di IMA-G.

2. Wawasan Karier Anggota IMA-G cukup berkembang di IMA-G.

3. Kemampuan Keilmuan dan Keprofesian Arsitektur Anggota IMA-G cukup

berkembang di IMA-G.

4. Anggota IMA-G merasa kesempatan untuk proyekan bersifat inklusif namun

IMA-G tidak memberikan pertimbangan terkait kebutuhan dan kredibilitas

proyekan tersebut.

5. IMA-G pernah memberikan hasil capaian secara konkrit berdasarkan penilaian

objektif atas pemahaman Massa-G dalam Keprofesian Arsitektur.

Pengembangan Kepribadian dan Potensi Diri Massa-G

1. Anggota IMA-G memahami profil yang sesuai dengan fase yang sedang dijalani

sebagai anggota IMA-G.

2. Anggota IMA-G cukup mengetahui capaian dan progress perkembangannya

sebagai Massa-G yang berkontribusi di IMA-G.

3. Anggota IMA-G jarang mengkaji atau mendiskusikan isu-isu yang sedang terjadi

untuk pengembangan wawasan dan kepribadian sebagai Massa-G.

4. Anggota IMA-G cukup berinisiatif membantu anggota bina dalam proses dinamika

perkembangan dirinya.


5. Anggota IMA-G merasa bahwa saat ini sedang mencari (berurutan dari mayoritas):

Relasi, Keprofesian, Internalisasi, Kolaborasi, Eksistensi, dan Pengabdian

Masyarakat.

Komunikasi dan Penyaluran Informasi

1. Anggota IMA-G merasa informasi dari IMA-G mudah untuk diterima.

2. Anggota IMA-G merasa informasi yang didapatkan dari kanal IMA-G sangat

relevan.

3. Anggota IMA-G merasa IMA-G menyajikan informasi dengan sangat menarik.

Kebermanfaatan IMA-G Untuk Masyarakat

1. Anggota IMA-G merasa mengetahui dan memahami dasar dan tujuan dari

Pengabdian Masyarakat.

2. Anggota IMA-G merasa IMA-G memberikan wadah yang cukup untuk melakukan

pengabdian masyarakat.

3. Anggota IMA-G merasa IMA-G melakukan kolaborasi yang cukup dengan pihak

lain dalam melakukan pengabdian masyarakat.

Proses Penerimaan Anggota Mula IMA-G yang Optimal

Anggota IMA-G merasa terdapat cukup banyak materi dan metode yang diterapkan

di kaderisasi lain yang jika diterapkan di PJJGN atau PBB bisa menghasilkan luaran

yang lebih baik.

Hubungan IMA-G dengan Pihak Eksternal

1. Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik dan

berkelanjutan dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) lain di ITB.

1. Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik namun

tidak berkelanjutan dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di ITB.

2. Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik dan

berkelanjutan dengan Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM ITB).


3. Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik dan

berkelanjutan dengan Program Studi Arsitektur.

4. Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik namun

tidak berkelanjutan dengan Organisasi Luar ITB seperti Forum Ikatan Mahasiswa

Arsitektur Jawa Barat (FIMA Jabar).

5. Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik namun

tidak berkelanjutan dengan Ikatan Alumni Arsitektur ITB.

6. Anggota IMA-G merasa anggota madya masih cukup terikat dengan anggota

IMA-G atas dasar “Ikatan”

7. Anggota IMA-G merasa hubungan antara IMA-G dengan Biro atau Perusahaan

yang bergerak di bidang Arsitektur sudah baik namun tidak berkelanjutan.

Eksistensi Positif IMA-G

1. Anggota IMA-G merasa tidak pernah mendengar stereotip atau pandangan buruk

tentang IMA-G.

2. Anggota IMA-G sering sekali mendengar pandangan baik tentang IMA-G.

3. Terdapat cukup banyak prestasi yang diraih IMA-G sebagai Himpunan Mahasiswa

Jurusan yang diketahui anggota IMA-G selama 2 tahun terakhir.

4. Terdapat cukup banyak ruang bagi Eksistensi atau Status IMA-G untuk lebih

membuat bangga dan Anggota IMA-G merasa masih ingin lebih bangga lagi

dengan IMA-G sebagai suatu ikatan.

5. Terdapat relasi antara perkembangan dan pencapaian potensi tertinggi anggota

IMA-G dengan peningkatan Eksistensi / Status Positif IMA-G sebagai sebuah ikatan.

6. Bentuk dan rangkaian perayaan hari ulang tahun IMA-G masih relevan bagi

anggota IMA-G.

7. Anggota IMA-G mau berkontribusi dan berkarya untuk IMA-G sebagai wadah untuk

berkembang dan mencapai potensi tertinggi.


BAB IV

ANALISIS KEBUTUHAN


ANALISIS KESENJANGAN

Analisis kesenjangan atau Gap Analysis, dilakukan dengan membandingkan hasil analisis

kondisi ideal dengan analisis kondisi aktual secara kualitatif untuk melihat hasil yang

didapatkan berdasarkan analisis.

Kondisi Ideal IMA-G Kondisi Aktual IMA-G Analisis Kesenjangan

IMA-G seharusnya menjadi

- Kebutuhan primer

- Kebutuhan anggota

Ikatan yang dapat

Massa-G

sudah

IMA-G

terpenuhi

memenuhi

kesejahteraan

terpenuhi

sebagai

namun

belum

anggota berupa kebutuhan

mahasiswa

dan

maksimal.

material dan spiritual dari

Anggota IMA-G.

Massa-G. IMA-G harus

- Anggota IMA-G dapat

- Metode menceritakan

dapat menjadi wadah

menceritakan kendala

kendala

yang

pemenuhan

kebutuhan

yang

berkaitan

berkaitan

dengan

dasar terkait pendidikan,

dengan kesejahteraan

kesejahteraan

belum

kesejahteraan, dan media

kepada

sesama

maksimal.

mengaktualisasi diri dan

Anggota

IMA-G

untuk menaungi minat

dengan

cukup

- Anggota IMA-G masih

bakat anggotanya. Untuk

efektif,

cukup

belum

maksimal

itu, IMA-G harus memiliki

lingkungan yang terbuka,

nyaman dan rahasia

cukup terjaga.

dalam mengenal satu

sama lain.

menjunjung

kebebasan

- Anggota IMA-G masih

berpendapat, memberikan

tidak

mengenal

rasa aman dan kasih

beberapa

orang

sayang, serta memiliki

sesama

Anggota

- Keberadaan dan

kepemilikan

didalamnya,

IMA-G.

kontribusi

Anggota

serta antar Massa-G yang

- Anggota IMA-G

IMA-G

belum

harus dapat inklusif.

merasa

Keberadaan

diapresiasi

secara


dan Kontribusinya di

maksimal.

lingkungan

IMA-G

cukup dihargai.

- Kepedulian dan

- Anggota IMA-G

keterbukaan

antar

merasa

cukup

anggota IMA-G belum

diterima

dan

terjalin

secara

dipedulikan di IMA-G.

maksimal.

- Anggota IMA-G

merasa minat dan

- Minat dan bakat

bakatnya

terwadahi

anggota IMA-G belum

namun

tidak

diwadahi

secara

mengalami

maksimal akibat dari

perkembangan.

perkembangan

yang

stagnan dalam wadah

tersebut.

IMA-G seharusnya menjadi

Ikatan yang dapat

- Linimasa acara-acara

IMA-G yang telah

- Linimasa acara-acara

cukup namun belum

mengembangkan

sumber

diikuti

cukup

maksimal

dalam

daya yang dimilikinya,

mempertimbangkan

mempertimbangkan

mulai dari anggotanya,

kesibukan

anggota

kesibukan

anggota

fasilitas yang dimilikinya,

IMA-G.

IMA-G.

hingga finansial yang

- Anggota IMA-G

dipegang.

Pengembangan

merasa

cukup

- Kolaborasi antar

sumber daya ini juga

dilakukan kolaborasi

departemen

atau

sebagai

bentuk

antar

departemen

divisi Badan Pengurus

penyesuaian diri secara

atau divisi.

sudah

cukup namun

aktif

terhadap

- Terdapat cukup

belum

maksimal

perkembangan

zaman

banyak sistem atau

untuk

mencapai

untuk

keperluan

metode

potensi kepengurusan

kerjasama

dan

keorganisasian

yang

yang maksimal.


kemampuan

manajerial.

diterapkan

di

- IMA-G belum

IMA-G harus memiliki

organisasi lain di luar

maksimal

dalam

solusi

untuk

IMA-G yang jika

menerapkan

metode

mengembangkan

sumber

diterapkan di IMA-G

keorganisasian

yang

dayanya melalui analisis

akan

menghasilkan

diterapkan

di

dan evaluasi.

kepengurusan

yang

organisasi lain untuk

lebih baik.

- Anggota IMA-G

menghasilkan

yang lebih baik.

luaran

mengetahui

dan

memahami teori-teori

- Anggota IMA-G belum

manajemen organisasi

maksimal

dalam

namun tidak dapat

mengaplikasikan.

- Anggota IMA-G

mengaplikasikan

teori-teori manajemen

organisasi.

merasa

cukup

nyaman di IMA-G

- IMA-G sebagai satu

secara satu kesatuan.

- Anggota IMA-G bisa

mengakses dokumen

tersebut dengan baik,

namun tidak secara

detil.

kesatuan

maksimal

memberikan

kenyamanan

Anggota IMA-G.

belum

untuk

bagi

- Anggota IMA-G

- Anggota IMA-G belum

kurang

memahami

bisa secara detail

kondisi keuangan di

mengakses

dokumen

IMA-G.

- IMA-G cukup

yang

keaktifan

menyatakan

dan

mempertimbangkan

kontribusi.

kondisi

keuangan

anggota IMA-G.

- Pendanaan di IMA-G


- Manajemen organisasi

yang diterapkan

belum

dalam

maksimal

IMA-G masih belum

mempertimbangkan

memiliki parameter

kondisi

keuangan

penilaian yang lebih

mereka di IMA-G.

detail dan dapat

dikuantifikasi untuk

tiap program

kerjanya.

- Belum optimalnya

penentuan parameter

yang detail dan dapat

terkuantifikasi

dalam

menentukan

keberhasilan

setiap

program kerja di

kepengurusan IMA-G.

IMA-G seharusnya menjadi

- Keterampilan praktis

- IMA-G belum

Ikatan yang memiliki arah

anggota IMA-G

maksimal

dalam

menuju

pengembangan

cukup berkembang

mengembangkan

profesi dan ilmu. IMA-G

di IMA-G.

keterampilan

praktis

harus dapat menjadi

anggota IMA-G.

wadah bagi para

- Wawasan Karier

anggotanya

untuk

Anggota IMA-G

- IMA-G belum

memaksimalkan

dan

cukup berkembang

maksimal

dalam

memelihara

ilmu

di IMA-G.

mengembangkan

pengetahuan

dan bidang

wawasan

karier

keilmuan arsitektur. Untuk

itu, IMA-G harus dapat

- Kemampuan

Keilmuan dan

anggota IMA-G.

melakukan

berbagai

Keprofesian

- IMA-G belum

kegiatan

dan

Arsitektur Anggota

maksimal

dalam

mengimplementasikan

keilmuan arsitekturnya.

IMA-G cukup

mengembangkan

kemampuan keilmuan


berkembang di

IMA-G.

- Anggota IMA-G

dan

arsitektur

IMA-G.

keprofesian

anggota

merasa kesempatan

- IMA-G belum

untuk proyekan

bersifat inklusif

maksimal

memberikan

dalam

namun IMA-G tidak

memberikan

pertimbangan

pertimbangan matang

terkait kebutuhan dan

kredibilitas proyekan.

terkait kebutuhan

dan kredibilitas

- Hasil capaian secara

proyekan tersebut.

- IMA-G pernah

konkret

disampaikan

belum

dengan

memberikan hasil

maksimal, masih bisa

capaian secara

ditingkatkan

lagi,

konkrit berdasarkan

terutama intervalnya.

penilaian objektif

atas pemahaman

Massa-G dalam

Keprofesian

Arsitektur.

IMA-G seharusnya menjadi

- Anggota IMA-G

- IMA-G sudah

ikatan yang memiliki arah

memahami profil

memahami

profil

menuju

pengembangan

yang sesuai dengan

yang sesuai dengan

kepribadian dan potensi

fase yang sedang

fase yang sedang

anggotanya.

Massa-G

dijalani sebagai

dijalani

sebagai

seharusnya

dapat

anggota IMA-G.

anggota IMA-G.

berkembang dalam lingkup

kepemimpinan,

kepekaan

- Anggota IMA-G


sosial, hingga adanya rasa

- Anggota IMA-G

belum

maksimal

tanggung jawab terhadap

cukup mengetahui

dalam

mengetahui

apa yang dibawanya.

IMA-G seharusnya menjadi

capaian dan progress

perkembangannya

capaian dan progress

perkembangannya

wadah

pertumbuhan

sebagai Massa-G

dalam

kontribusinya

untuk memahami dan

yang berkontribusi di

sebagai

Anggota

mengalami perkembangan

IMA-G.

IMA-G.

tersebut. Untuk itu, IMA-G

- Anggota IMA-G

harus

dapat

- Anggota IMA-G

belum

maksimal

mengusahakan profil yang

sudah dibuat untuk

seluruh Anggota IMA-G

jarang mengkaji

atau mendiskusikan

isu-isu yang sedang

dalam

mendiskusikan

isu-isu yang sedang

agar dapat berkembang

terjadi untuk

terjadi

untuk

sesuai dengan profil

pengembangan

pengembangan

jenjang kaderisasi yang

wawasan dan

wawasan.

sedang dilalui.

kepribadian sebagai

Massa-G.

- Anggota IMA-G

- Anggota IMA-G

cukup berinisiatif

belum

dalam

maksimal

berinisiatif

membantu anggota

membantu

anggota

bina dalam proses

lain untuk menggali

dinamika

proses

dinamika

perkembangan

dirinya.

perkembangan

dirinya.

IMA-G seharusnya menjadi

- Anggota IMA-G

- IMA-G sudah dinilai

ikatan yang memiliki

merasa informasi

maksimal

dalam

keterbukaan

dan

dari IMA-G mudah

memberikan

penyampaian

informasi

untuk diterima.

informasi

yang

yang efektif. Untuk itu,

mudah diterima.

IMA-G harus memiliki


metode

penyampaian

- Anggota IMA-G

- IMA-G sudah dinilai

informasi dengan cara dan

merasa informasi

maksimal

dalam

bahasa yang baik dan

yang didapatkan dari

memberikan

benar.

kanal IMA-G sangat

informasi

yang

relevan.

relevan.

- Anggota IMA-G

- IMA-G sudah dinilai

merasa IMA-G

maksimal

dalam

menyajikan

menyajikan informasi

informasi dengan

sangat menarik.

dengan

menarik.

sangat

IMA-G seharusnya menjadi

Ikatan yang mengalami

- Anggota IMA-G

merasa terdapat

- Masih terdapat ruang

untuk memaksimalkan

Proses

Penerimaan

cukup banyak

materi dan metode

Anggota Baru dimana

materi dan metode

PJJGN atau PBB

anggota mula telah

yang diterapkan di

dengan

melakukan

menjalani

penjenjangan.

kaderisasi lain yang

benchmarking

serta

Untuk itu, IMA-G harus

memastikan agar setiap

anggota dalam fase

tersebut memenuhi profil

yang telah disesuaikan

jika diterapkan di

PJJGN atau PBB bisa

menghasilkan

luaran yang lebih

baik.

kajian terhadap materi

dan metode kaderisasi

lembaga-lembaga lain.

dengan

jenjang

kaderisasinya tersebut.

IMA-G seharusnya menjadi

Ikatan yang menjalin

- Anggota IMA-G merasa

IMA-G secara umum

- Hubungan IMA-G

dengan HMJ lain sudah

hubungan

baik,

hubungannya

sudah

dinilai maksimal.

demokratis, dan saling

baik

dan


menghormati

dengan

berkelanjutan dengan

- Hubungan IMA-G

pihak luar. Pihak luar ini

Himpunan

Mahasiswa

dengan Unit Kegiatan

dapat termasuk kabinet

Jurusan

(HMJ) lain di

Mahasiswa

(UKM)

KM ITB, Himpunan

ITB.

belum

maksimal

Mahasiswa Jurusan lain,

dan ITB itu sendiri. Untuk

itu, IMA-G harus memiliki

- Anggota IMA-G merasa

IMA-G secara umum

karena belum adanya

keberlanjutan.

interaksi positif yang saling

hubungannya

sudah

- Hubungan IMA-G

mendukung, bekerja sama,

baik namun tidak

dengan

Organisasi

ataupun timbal balik

berkelanjutan dengan

Luar ITB seperti Forum

antara dua belah pihak.

Unit

Kegiatan

Ikatan

Mahasiswa

Mahasiswa (UKM) di

ITB.

Arsitektur Jawa Barat

(FIMA Jabar) belum

- Anggota IMA-G merasa

IMA-G secara umum

maksimal

belum

keberlanjutan.

karena

adanya

hubungannya

baik

sudah

dan

- Hubungan IMA-G

berkelanjutan dengan

dengan Ikatan Alumni

Kabinet

Keluarga

Arsitektur ITB belum

Mahasiswa (KM ITB).

- Anggota IMA-G merasa

IMA-G secara umum

maksimal

belum

keberlanjutan.

karena

adanya

hubungannya

sudah

- Belum maksimalnya

baik

dan

esensi

“ikatan”

berkelanjutan dengan

terhadap

anggota

Program

Arsitektur.

Studi

jenjang madya.

- Hubungan IMA-G


- Anggota IMA-G merasa

dengan Biro atau

IMA-G secara umum

Perusahaan

belum

hubungannya

sudah

maksimal

karena

baik namun tidak

berkelanjutan dengan

Organisasi Luar ITB

seperti Forum Ikatan

belum

keberlanjutan..

adanya

Mahasiswa

Arsitektur

Jawa Barat (FIMA

Jabar).

- Anggota IMA-G merasa

IMA-G secara umum

hubungannya

sudah

baik namun tidak

berkelanjutan dengan

Ikatan

Alumni

Arsitektur ITB.

- Anggota IMA-G merasa

anggota madya masih

cukup terikat dengan

anggota IMA-G atas

dasar “Ikatan”

- Anggota IMA-G merasa

hubungan

antara

IMA-G dengan Biro

atau

Perusahaan

yang bergerak di

bidang

Arsitektur


sudah baik namun

tidak berkelanjutan.

IMA-G seharusnya menjadi

Ikatan yang memiliki

reputasi dan status yang

- Anggota IMA-G

merasa tidak pernah

mendengar stereotip

- IMA-G tidak memiliki

pandangan yang buruk

terkait eksistensinya.

baik. Untuk itu, IMA-G

atau

pandangan

harus

memastikan

buruk tentang IMA-G.

- IMA-G sudah

mempunyai

kebanggaan

- Anggota IMA-G sering

maksimal

dalam

dan minatnya terhadap

sekali

mendengar

memiliki

pandangan

identitas IMA-G itu sendiri.

pandangan

baik

yang baik terkait

tentang IMA-G.

eksistensinya.

- Terdapat cukup

banyak

prestasi

- IMA-G masih belum

yang diraih IMA-G

optimal

untuk

sebagai

Mahasiswa

yang

anggota

Himpunan

Jurusan

diketahui

IMA-G

memaksimalkan

prestasi IMA-G sebagai

Himpunan Mahasiswa

Jurusan.

selama 2 tahun

terakhir.

- IMA-G masih belum

- Terdapat cukup

banyak ruang bagi

optimal

memaksimalkan

untuk

Eksistensi atau Status

IMA-G untuk lebih

kembali eksistensi dan

status IMA-G untuk

membuat bangga dan

membuat

bangga

Anggota

IMA-G

anggotanya.

merasa masih ingin

lebih bangga lagi

- Anggota IMA-G dinilai

dengan

IMA-G

memahami

relasi

sebagai suatu ikatan.

antara pengembangan


anggota IMA-G dengan

- Terdapat relasi

antara

peningkatan eksistensi

positif IMA-G

perkembangan

dan

pencapaian

tertinggi

IMA-G

peningkatan

potensi

anggota

dengan

- Anggota IMA-G masih

merasa perayaan hari

ulang tahun IMA-G

relevan.

Eksistensi / Status

Positif IMA-G sebagai

sebuah ikatan.

- Banyak anggota IMA-G

yang masih ingin

- Bentuk dan rangkaian

berkontribusi

berkarya,

dan

sehingga

perayaan hari ulang

terus

dibutuhkan

tahun IMA-G masih

pemaksimalan

wadah

relevan bagi anggota

serta kesempatan.

IMA-G.

- Anggota IMA-G mau

berkontribusi

dan

berkarya untuk IMA-G

sebagai wadah untuk

berkembang

mencapai

dan

potensi

tertinggi.

IMA-G seharusnya menjadi

- Anggota IMA-G

- Anggota IMA-G sudah

Ikatan yang memiliki

merasa mengetahui

maksimal

dalam

anggota yang menjunjung

dan memahami

mengetahui

dan

tinggi

Tridharma

dasar dan tujuan dari

memahami dasar dan

Perguruan Tinggi, yang

tujuan

dari


memiliki aspek pengabdian

Pengabdian

Pengabdian

masyarakat

dalamnya.

Masyarakat.

Masyarakat.

Untuk itu, IMA-G

seharusnya memiliki rasa

- Anggota IMA-G

merasa IMA-G

- IMA-G belum

empati dan peduli

memberikan wadah

maksimal

dalam

terhadap

kesejahteraan

yang cukup untuk

memberikan

wadah

masyarakat dan harus

melakukan

untuk

melakukan

ditanamkan rasa cinta

pengabdian

pengabdian

pada

keilmuan arsitektur

masyarakat.

masyarakat

untuk diteruskan kepada

- Anggota IMA-G

- IMA-G belum

masyarakat nantinya.

merasa IMA-G

maksimal

dalam

melakukan

melakukan

kolaborasi

kolaborasi yang

dengan pihak lain

cukup dengan pihak

lain dalam melakukan

dalam

pengabdian

melakukan

pengabdian

masyarakat.

masyarakat.

HASIL ANALISIS KESENJANGAN

Kesejahteraan Massa-G

- Kebutuhan anggota IMA-G terpenuhi namun belum maksimal.

- Metode menceritakan kendala yang berkaitan dengan kesejahteraan belum

maksimal.

- Anggota IMA-G masih belum maksimal dalam mengenal satu sama lain.

- Keberadaan dan kontribusi Anggota IMA-G belum diapresiasi secara

maksimal.

- Kepedulian dan keterbukaan antar anggota IMA-G belum terjalin secara

maksimal.

- Minat dan bakat anggota IMA-G belum diwadahi secara maksimal akibat dari

perkembangan yang stagnan dalam wadah tersebut.


Pengembangan dan Manajemen Sumber Daya Organisasi

- Linimasa acara-acara cukup namun belum maksimal dalam

mempertimbangkan kesibukan anggota IMA-G.

- Kolaborasi antar departemen atau divisi Badan Pengurus sudah cukup namun

belum maksimal untuk mencapai potensi kepengurusan yang maksimal.

- IMA-G belum maksimal dalam menerapkan metode keorganisasian yang

diterapkan di organisasi lain untuk menghasilkan luaran yang lebih baik.

- Anggota IMA-G belum maksimal dalam mengaplikasikan teori-teori manajemen

organisasi.

- IMA-G sebagai satu kesatuan belum maksimal untuk memberikan kenyamanan

bagi Anggota IMA-G.

- Anggota IMA-G belum bisa secara detail mengakses dokumen yang menyatakan

keaktifan dan kontribusi.

- Pendanaan di IMA-G belum maksimal dalam mempertimbangkan kondisi

keuangan mereka di IMA-G.

- Belum optimalnya penentuan parameter yang detail dan dapat terkuantifikasi

dalam menentukan keberhasilan setiap program kerja di kepengurusan IMA-G.

Pengembangan Keilmuan dan Keprofesian Massa-G

- IMA-G belum maksimal dalam mengembangkan keterampilan praktis anggota

IMA-G.

- IMA-G belum maksimal dalam mengembangkan wawasan karier anggota IMA-G.

- IMA-G belum maksimal dalam mengembangkan kemampuan keilmuan dan

keprofesian arsitektur anggota IMA-G.

- IMA-G belum maksimal dalam memberikan pertimbangan matang terkait

kebutuhan dan kredibilitas proyekan.

- Hasil capaian secara konkret belum disampaikan dengan maksimal, masih bisa

ditingkatkan lagi, terutama intervalnya.


Pengembangan Kepribadian dan Potensi Diri Massa-G

- IMA-G sudah memahami profil yang sesuai dengan fase yang sedang dijalani

sebagai anggota IMA-G.

- Anggota IMA-G belum maksimal dalam mengetahui capaian dan progress

perkembangannya dalam kontribusinya sebagai Anggota IMA-G.

- Anggota IMA-G belum maksimal dalam mendiskusikan isu-isu yang sedang terjadi

untuk pengembangan wawasan.

- Anggota IMA-G belum maksimal dalam berinisiatif membantu anggota lain untuk

menggali proses dinamika perkembangan dirinya.

Komunikasi dan Penyaluran Informasi

- IMA-G sudah dinilai maksimal dalam memberikan informasi yang mudah

diterima.

- IMA-G sudah dinilai maksimal dalam memberikan informasi yang relevan.

- IMA-G sudah dinilai maksimal dalam menyajikan informasi dengan sangat

menarik.

Kebermanfaatan IMA-G Untuk Masyarakat

- Anggota IMA-G sudah maksimal dalam mengetahui dan memahami dasar dan

tujuan dari Pengabdian Masyarakat.

- IMA-G belum maksimal dalam memberikan wadah untuk melakukan pengabdian

masyarakat

- IMA-G belum maksimal dalam melakukan kolaborasi dengan pihak lain dalam

melakukan pengabdian masyarakat.

Proses Penerimaan Anggota Mula IMA-G yang Optimal

- Masih terdapat ruang untuk memaksimalkan materi dan metode PJJGN atau PBB

dengan melakukan benchmarking serta kajian terhadap materi dan metode

kaderisasi lembaga-lembaga lain.

Hubungan IMA-G Dengan Pihak Eksternal

- Hubungan IMA-G dengan HMJ lain sudah dinilai maksimal.

- Hubungan IMA-G dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) belum maksimal karena


belum adanya keberlanjutan.

- Hubungan IMA-G dengan Organisasi Luar ITB seperti Forum Ikatan Mahasiswa

Arsitektur Jawa Barat (FIMA Jabar) belum maksimal karena belum adanya

keberlanjutan.

- Hubungan IMA-G dengan Ikatan Alumni Arsitektur ITB belum maksimal karena

belum adanya keberlanjutan.

- Belum maksimalnya esensi “ikatan” terhadap anggota jenjang madya.

- Hubungan IMA-G dengan Biro atau Perusahaan belum maksimal karena belum

adanya keberlanjutan.

Eksistensi Positif IMA-G

- IMA-G tidak memiliki pandangan yang buruk terkait eksistensinya.

- IMA-G sudah maksimal dalam memiliki pandangan yang baik terkait eksistensinya.

- IMA-G masih belum optimal untuk memaksimalkan prestasi IMA-G sebagai

Himpunan Mahasiswa Jurusan.

- IMA-G masih belum optimal untuk memaksimalkan kembali eksistensi dan status

IMA-G untuk membuat bangga anggotanya.

- Anggota IMA-G dinilai memahami relasi antara pengembangan anggota IMA-G

dengan peningkatan eksistensi positif IMA-G

- Anggota IMA-G masih merasa perayaan hari ulang tahun IMA-G relevan.

- Banyak anggota IMA-G yang masih ingin berkontribusi dan berkarya, sehingga

terus dibutuhkan pemaksimalan wadah serta kesempatan.

ANALISIS KEBUTUHAN

Kesenjangan

- Kebutuhan anggota IMA-G

terpenuhi namun belum

maksimal.

- Metode menceritakan kendala

Kebutuhan

- IMA-G memaksimalkan wadah dalam

pemenuhan fisiologi, aspirasi,

apresiasi, dan rasa kekeluargaan bagi

Anggota IMA-G.


yang berkaitan dengan

kesejahteraan belum maksimal.

- Anggota IMA-G masih belum

maksimal dalam mengenal satu

- IMA-G menyediakan wadah bagi

pengembangan minat dan bakat

Anggota IMA-G

sama lain.

- Keberadaan dan kontribusi

Anggota IMA-G belum diapresiasi

secara maksimal.

- Kepedulian dan keterbukaan antar

anggota IMA-G belum terjalin

secara maksimal.

- Minat dan bakat anggota IMA-G

belum diwadahi secara

maksimal akibat dari

perkembangan yang stagnan

dalam wadah tersebut.

- Linimasa acara-acara cukup

namun belum maksimal dalam

- IMA-G dapat meningkatkan

kemampuan dalam mengusahakan

mempertimbangkan

anggota IMA-G.

kesibukan

Sumber Daya Organisasi IMA-G baik

pada badan Pengurus, administrasi,

- Kolaborasi antar departemen atau

hingga inventarisasi.

divisi Badan Pengurus sudah

cukup namun belum maksimal

untuk mencapai potensi

kepengurusan yang maksimal.

- IMA-G belum maksimal dalam

- IMA-G dapat memaksimalkan

koordinasi antar Badan Pengurus

untuk mengoptimalkan kolaborasi

dalam kepengurusan.

menerapkan

metode

keorganisasian yang diterapkan di

organisasi lain untuk

menghasilkan luaran yang lebih

- IMA-G dapat mengembangkan

kemampuan dalam mengaplikasikan

teori manajemen organisasi yang


baik.

efektif.

- Anggota IMA-G belum maksimal

dalam mengaplikasikan teori-teori

manajemen organisasi.

- IMA-G sebagai satu kesatuan

belum maksimal untuk

memberikan kenyamanan bagi

- IMA-G dapat meningkatkan strategi

manajemen organisasi dengan

parameter keberhasilan yang detail

dan dapat terkuantifikasi pada tiap

program kerja.

Anggota IMA-G.

- Anggota IMA-G belum bisa secara

detail mengakses dokumen yang

menyatakan keaktifan dan

kontribusi.

- Pendanaan di IMA-G belum

maksimal

mempertimbangkan

dalam

kondisi

keuangan mereka di IMA-G.

- Belum optimalnya penentuan

parameter yang detail dan dapat

terkuantifikasi dalam menentukan

keberhasilan setiap program kerja

di kepengurusan IMA-G.

- IMA-G belum maksimal dalam

- IMA-G dapat memaksimalkan

mengembangkan

praktis anggota IMA-G.

keterampilan

kemampuan keterampilan praktis,

wawasan karir, dan kemampuan

- IMA-G belum maksimal dalam

mengembangkan wawasan karir

keilmuan dan keprofesian arsitektur

anggota IMA-G.

anggota IMA-G.

- IMA-G belum maksimal dalam

- IMA-G meningkatkan wadah

mengembangkan

kemampuan

pengembangan yang inklusif dan


keilmuan dan keprofesian arsitektur

anggota IMA-G.

mengusahakan pemberian hasil

capaian konkrit bagi anggota IMA-G.

- IMA-G belum maksimal dalam

memberikan pertimbangan matang

terkait kebutuhan dan kredibilitas

proyekan.

- Hasil capaian secara konkret belum

disampaikan dengan maksimal,

masih bisa ditingkatkan lagi,

terutama intervalnya.

- IMA-G sudah memahami profil yang

sesuai dengan fase yang sedang

dijalani sebagai anggota IMA-G.

- IMA-G dapat mempertahankan

kemampuan Anggota IMA-G untuk

mengaplikasikan profil yang sesuai

dengan fase yang sedang dijalani

- Anggota IMA-G belum maksimal

sebagai anggota IMA-G.

dalam mengetahui capaian dan

progress perkembangannya dalam

kontribusinya sebagai Anggota

IMA-G.

- IMA-G mengusahakan pemberian

wadah bagi Anggota IMA-G untuk

mengetahui capaian dan progress

perkembangannya

dalam

- Anggota IMA-G belum maksimal

kontribusinya sebagai anggota IMA-G.

dalam

mendiskusikan isu-isu yang

sedang terjadi untuk pengembangan

wawasan.

- IMA-G memaksimalkan kesadaran

dan kemampuan anggota IMA-G

terutama pada anggota biasa untuk

- Anggota IMA-G belum maksimal

dalam berinisiatif membantu

anggota lain untuk menggali proses

berinisiatif untuk turut serta dalam

menggali potensi diri bagi anggota

bina IMA-G.

dinamika perkembangan dirinya.


- IMA-G sudah dinilai maksimal

- IMA-G terus memelihara dan

dalam memberikan informasi yang

mempertahankan

penyaluran

mudah diterima.

- IMA-G sudah dinilai maksimal

informasi yang mudah diterima,

relevan, dan menarik.

dalam memberikan informasi yang

relevan.

- IMA-G sudah dinilai maksimal

dalam menyajikan informasi dengan

sangat menarik.

- Anggota IMA-G sudah maksimal

dalam mengetahui dan memahami

dasar dan tujuan dari Pengabdian

Masyarakat.

- IMA-G belum maksimal dalam

- IMA-G terus memelihara dan

mempertahankan pemahaman dasar

tentang makna dan tujuan

Pengabdian Masyarakat anggota

IMA-G.

memberikan wadah untuk

melakukan pengabdian masyarakat

- IMA-G belum maksimal dalam

melakukan kolaborasi dengan pihak

lain dalam melakukan pengabdian

masyarakat.

- IMA-G memaksimalkan dalam

memberikan wadah bagi anggota

IMA-G untuk terus melakukan dan

berkolaborasi dengan pihak lain

dalam Pengabdian Masyarakat.

- Hubungan IMA-G dengan HMJ lain

sudah dinilai maksimal.

- Hubungan IMA-G dengan Unit

- IMA-G terus memelihara dan

mempertahankan hubungan yang

baik dengan HMJ lain.

Kegiatan Mahasiswa (UKM) belum

maksimal karena belum adanya

keberlanjutan.

- Hubungan IMA-G dengan Organisasi

- IMA-G meningkatkan hubungan yang

berkelanjutan dengan UKM,

organisasi luar ITB (jika dirasa

Luar ITB seperti Forum Ikatan

relevan),

alumni arsitektur ITB, dan

Mahasiswa Arsitektur Jawa Barat

biro atau perusahaan arsitektur.


(FIMA Jabar) belum maksimal karena

belum adanya keberlanjutan.

- Hubungan IMA-G dengan Ikatan

Alumni Arsitektur ITB belum

maksimal karena belum adanya

- IMA-G memaksimalkan dalam

memberikan wadah untuk

meningkatkan esensi “Ikatan”

terhadap anggota jenjang madya.

keberlanjutan.

- Belum maksimalnya esensi “ikatan”

terhadap anggota jenjang madya.

- Hubungan IMA-G dengan Biro atau

Perusahaan belum maksimal karena

belum adanya keberlanjutan.

- IMA-G tidak memiliki pandangan

yang buruk terkait eksistensinya.

- IMA-G sudah maksimal dalam

- IMA-G terus memelihara dan

mempertahankan pandangan yang

baik terkait eksistensinya.

memiliki pandangan yang baik terkait

eksistensinya.

- IMA-G masih belum optimal untuk

memaksimalkan prestasi IMA-G

sebagai Himpunan Mahasiswa

- IMA-G mengusahakan dan

mengembangkan eksistensi atau

status dan prestasi sebagai Himpunan

Mahasiswa Jurusan.

Jurusan.

- IMA-G masih belum optimal untuk

- IMA-G memelihara dan

memaksimalkan kembali eksistensi

mempertahankan

motivasi

dan status IMA-G untuk membuat

bangga anggotanya.

- Anggota IMA-G dinilai memahami

relasi antara pengembangan anggota

IMA-G dengan peningkatan eksistensi

anggotanya untuk berkontribusi dan

berkarya di IMA-G dengan kesadaran

akan keselarasan pengembangan

anggota dengan eksistensi positif

IMA-G.

positif IMA-G

- Anggota IMA-G masih merasa

perayaan hari ulang tahun IMA-G


relevan.

- Banyak anggota IMA-G yang masih

ingin berkontribusi dan berkarya,

sehingga terus dibutuhkan

pemaksimalan wadah serta

kesempatan.

HASIL ANALISIS KEBUTUHAN

Untuk itu, penjabaran Hasil Analisis Kebutuhan dapat dikelompokkan menjadi beberapa

aspek,

Kesejahteraan Anggota

- IMA-G memaksimalkan wadah dalam pemenuhan fisiologi, aspirasi, apresiasi, dan

rasa kekeluargaan bagi Anggota IMA-G.

- IMA-G menyediakan wadah bagi pengembangan minat dan bakat Anggota IMA-G

Sumber Daya dan Manajemen Organisasi

- IMA-G dapat meningkatkan kemampuan dalam mengusahakan Sumber Daya

Organisasi IMA-G baik pada badan Pengurus, administrasi, hingga inventarisasi.

- IMA-G dapat memaksimalkan koordinasi antar Badan Pengurus untuk

mengoptimalkan kolaborasi dalam kepengurusan.

- IMA-G dapat mengembangkan kemampuan dalam mengaplikasikan teori

manajemen organisasi yang efektif.

- IMA-G dapat meningkatkan strategi manajemen organisasi dengan parameter

keberhasilan yang detail dan dapat terkuantifikasi pada tiap program kerja.


Pengembangan Keprofesian

- IMA-G dapat memaksimalkan kemampuan keterampilan praktis, wawasan karir, dan

kemampuan keilmuan dan keprofesian arsitektur anggota IMA-G.

- IMA-G meningkatkan wadah pengembangan yang inklusif dan mengusahakan

pemberian hasil capaian konkrit bagi anggota IMA-G.

Pengembangan Kepribadian Diri

- IMA-G dapat mempertahankan kemampuan Anggota IMA-G untuk mengaplikasikan

profil yang sesuai dengan fase yang sedang dijalani sebagai anggota IMA-G.

- IMA-G mengusahakan pemberian wadah bagi Anggota IMA-G untuk mengetahui

capaian dan progress perkembangannya dalam kontribusinya sebagai anggota

IMA-G.

- IMA-G memaksimalkan kesadaran dan kemampuan anggota IMA-G terutama pada

anggota biasa untuk berinisiatif untuk turut serta dalam menggali potensi diri bagi

anggota bina IMA-G.

Media Komunikasi

- IMA-G terus memelihara dan mempertahankan penyaluran informasi yang mudah

diterima, relevan, dan menarik.

Pengabdian Masyarakat

- IMA-G terus memelihara dan mempertahankan pemahaman dasar tentang makna

dan tujuan Pengabdian Masyarakat anggota IMA-G.

- IMA-G memaksimalkan dalam memberikan wadah bagi anggota IMA-G untuk terus

melakukan dan berkolaborasi dengan pihak lain dalam Pengabdian Masyarakat.

Hubungan Eksternal

- IMA-G terus memelihara dan mempertahankan hubungan yang baik dengan HMJ

lain.


- IMA-G meningkatkan hubungan yang berkelanjutan dengan UKM, organisasi luar

ITB (jika dirasa relevan),

alumni arsitektur ITB, dan biro atau perusahaan

arsitektur.

- IMA-G memaksimalkan dalam memberikan wadah untuk meningkatkan esensi

“Ikatan” terhadap anggota jenjang madya.

Eksistensi

- IMA-G terus memelihara dan mempertahankan pandangan yang baik terkait

eksistensinya.

- IMA-G mengusahakan dan mengembangkan eksistensi atau status dan prestasi

sebagai Himpunan Mahasiswa Jurusan.

- IMA-G memelihara dan mempertahankan motivasi anggotanya untuk

berkontribusi dan berkarya di IMA-G dengan kesadaran akan keselarasan

pengembangan anggota dengan eksistensi positif IMA-G.

ARAH GERAK

“IMA-G sebagai Rumah Adaptif yang berupaya untuk Tumbuh Bersama demi Memberi

Keberdampakan”

IMA-G sebagai Rumah Adaptif Yang Dimiliki Oleh Massanya

IMA-G Memantik Semangat Bertumbuh Massanya Untuk Berkembang

IMA-G yang dapat memberikan keberdampakan positif dan berkelanjutan

kepada masyarakat


BAB V

LATAR BELAKANG


KEBERLANGSUNGAN IMA-G

Apa itu IMA-G? Suatu ikatan yang telah berdiri sejak 73 tahun yang lalu untuk hadir bagi

Massa-G untuk mewadahi segala kebutuhannya yang bervariatif. IMA-G yang tidak jauh

dari kata keluarga, rumah, internalisasi, pengembangan, dan inovasi,

JIKA KEPENGURUSAN IMA-G TERUS BERGANTI, LANTAS APAKAH IMA-G MASIH

DAPAT DISEBUT SEBAGAI IMA-G?

ANALISIS KEPRIBADIAN

A. ANALISIS SWOT MATRIX

Strength

1. Kritis dan inovatif

2. Proaktif dan adaptif dalam

Weakness

1. Kadang terlalu kaku untuk

mencairkan suasana

mengerjakan

hal-hal baru

ataupun mempelajari

2. Idealisme yang kuat

3. Kurang disiplin terhadap waktu

3. Dapat menyeimbangkan akademik

4. Kadang overthinking

dan non-akademik dengan baik

4. Selalu berusaha dengan maksimal

terhadap apa yang dikerjakannya

5. Bertanggung jawab terhadap

komitmen

6. Memiliki empati yang tinggi

Opportunities

1. Menjadi anggota IMA-G

2. Memiliki relasi yang luas dan

beragam

Threats

1. Kesibukan akademik

2. Persiapan dalam dunia kerja

3. Berbagai kesibukan kegiatan lainnya

3. Memiliki lingkungan pertemanan

yang suportif dan berani mengkritik

4. Memiliki pengalaman dipimpin dan

memimpin pada organisasi maupun


kepanitiaan tertentu

5. Telah memiliki berbagai pengalaman

di berbagai divisi kepanitiaan

ataupun kegiatan akademik maupun

non akademik.

6. Mendapatkan beasiswa yang

menunjang kebutuhan finansial

B. ANALISIS TOWS MATRIX

S-O Strategies

W-O Strategies

● Memiliki dan meningkatkan

lingkungan organisasi yang nyaman

dan merangkul sesama anggota

IMA-G dengan rasa kepedulian dan

keakraban satu sama lain (S3, S6,

dan O1)

Menggunakan berbagai pengalaman

yang telah dilalui selama di berbagai

organisasi dan kepanitiaan untuk

belajar menurunkan ego dan

idealisme diri (W2, W4, O4 dan O5).

Mendengarkan berbagai kritik dan

Dapat memperkaya sudut pandang

dan ilmu dengan belajar dari

orang-orang disekitar yang

kompeten. (S2 dan O2)

saran yang membangun dari

lingkungan sekitar agar tidak

memiliki idealisme yang terlalu tinggi

(W2, O2, dan O3)

● Dapat menciptakan lingkungan

organisasi yang memiliki value dan

terus berinovasi (S4 dan O4)

● Dapat memfokuskan diri dalam

kuliah dan organisasi dengan

memanfaatkan keuntungan finansial

dari beasiswa yang telah diterima

(W6 dan O4)

S-T Strategies

● Menggunakan kemampuan dalam

menyeimbangkan akademik dan non

akademik agar dapat menyesuaikan

W-T Strategies

● Memaksimalkan waktu untuk

mengerjakan berbagai kesibukan

akademik dan menghindari


kesibukan akademik yang fluktuatif

(S3 dan T1)

● Selalu kembali pada mimpi dan

tujuan untuk menghadapi berbagai

masalah yang akan datang. (S2, S5,

T1, dan T3)

mengundur-undur waktu (W3 dan

T1)

● Perbanyak aksi dan eksekusi

dibandingkan overthinking untuk

memperbanyak ilmu wawasan

terkait pekerjaan nantinya (W4 dan

T2)

C. TOOLS PENDUKUNG

MBTI

Orang dengan tipe kepribadian INTJ (Arsitek) adalah individu yang memiliki rasa ingin

tahu yang tinggi terhadap pengetahuan. INTJ cenderung menghargai kecerdasan kreatif,

rasionalitas yang lugas, dan pengembangan diri. Mereka secara konsisten berupaya

meningkatkan kemampuan intelektual dan sering kali didorong oleh keinginan yang

kuat untuk menguasai setiap topik yang menarik minat mereka.


DISC Personality Test

WHY ME?

Berdasarkan berbagai hasil analisis kebutuhan

yang aku lakukan pada IMA-G dan

berdasarkan berbagai hasil analisis kepribadian yang telah aku lakukan pada diriku

sendiri, aku melihat adanya jawaban-jawaban yang memanggilku yang dapat aku coba

untuk aku lakukan.

Dengan harapan dan usaha, aku akan menjawab segala kebutuhan yang muncul yang

menjadi tantangan bagi masa depan IMA-G. Dari mulai dari nilai dasar kepengurusan

hingga nantinya terwujudnya visi dan misiku.


BAB VI

NILAI DASAR, VISI, DAN MISI


NILAI DASAR

Nilai dasar mengacu pada hal-hal pokok yang menjadi prinsip dan pedoman dalam

menjalankan kepengurusan IMA-G 2025/2026 yang sesuai dengan proses dan

perumusan latar belakang kepengurusan.

RUMAH ADAPTIF (Adaptive)

/ru·mah/ n 1 bangunan untuk tempat tinggal; 2 bangunan pada umumnya (seperti

gedung)

/adap·tif/ a mudah menyesuaikan (diri) dengan keadaan

“Duh stress banget minggu pengumpulan’

“Kok divisi aku gini-gini aja ya? Berasa belum belajar apa apa”

Setiap Massa-G yang rasanya memiliki prioritasnya dan tujuan yang berbeda-beda,

selalu disuguhkan dengan situasi dan kondisi yang seringkali tidak sesuai dengan apa

yang

diharapkannya. Situasi-situasi dimana Massa-G membutuhkan support dari

sesama anggota, ataupun sekedar berbagai kegiatan informal lainnya, pencarian wadah

untuk belajar, hingga mungkin mencari tempat untuk berpulang. Berdasarkan latar

belakang dalam kepengurusan ini, terdapat banyak kebutuhan yang berkaitan untuk

memaksimalkan wadah internalisasi baik intra dan angkatan yang menjadi kunci value

utama untuk membangun suatu bentuk komunikasi dan dasar pelaksanaan

keseluruhan kepengurusan.

ESKALASI POTENSI (Growth)

/es·ka·la·si/ /éskalasi/ n kenaikan; pertambahan (volume, jumlah, dan sebagainya)

/po·ten·si/ /poténsi/ n kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk

dikembangkan; kekuatan; kesanggupan; daya;

“Apa kau sudah puas dengan posisimu dan potensimu sekarang?”

“Ayolah bangkit sedikit lagi, cobalah selagi kau masih sempat”


Dengan kondisi akademik yang bisa dibilang berat, sulit rasanya mencari wadah

pengembangan potensi yang rasanya sejalur dengan apa yang sedang dirasakan. Rasa

lelah yang tak berkesudahan atau waktu yang tak kunjung datang menjadi hambatan

yang rasanya banyak dialami oleh Massa-G. Namun, sudah saatnya IMA-G menjadi

tempat dan wadah yang memastikan semua massanya bisa memaksimalkan apa yang

mereka punya dengan sistem yang tepat dan sesuai.

KALIBRASI EKSISTENSI (Impact)

/ka·lib·ra·si/ n Graf tanda-tanda yang menyatakan pembagian skala; proses mengatur

akurasi

/ek·sis·ten·si/ /éksisténsi/ n hal berada; keberadaan

“Sampai kapan Ikatan ini tidur dalam kantuknya?”

“Sampai kapan Ikatan ini memaksimalkan namanya sebagai Guna dan Dharma?”

Bagaikan singa yang terlelap dalam kantuknya, sulit rasanya untuk memantik rasa ingin

berdiri dan berburu jika masih nyaman dan aman di zonanya. Namun, untuk memenuhi

rasa laparnya dan untuk menunjukkan eksistensinya, ia harus berusaha dan bangkit

untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Begitu juga dengan IMA-G, yang

selama ini eksistensinya sudah dipandang baik oleh sekitar, namun, apakah hal

tersebut sudah maksimal? Apakah kita sudah berjuang lagi untuk mempertahankan dan

memaksimalkannya? IMA-G dapat membuktikan dirinya untuk mengkalibrasikan dan

meningkatkan kembali eksistensi yang ia punyai.


VISI

“IMA-G sebagai Rumah Adaptif yang berupaya untuk Tumbuh Bersama demi Memberi

Keberdampakan”

PENJABARAN VISI

Rumah Adaptif

Rumah adaptif merupakan keadaan dimana seluruh Massa Gunadharma dapat merasa

nyaman dan memiliki wadah yang inklusif untuk berkarya dan berkontribusi serta

secara tanggap dapat menyesuaikan keadaannya baik di dalam maupun di luar IMA-G.

Tumbuh Bersama

Tumbuh bersama merupakan tindakan untuk merespon potensi-potensi yang dimiliki

oleh tiap individu Massa Gunadharma yang unik dan berbeda untuk digali dan

dikembangkan secara aktif bersama-sama di dalam wadah IMA-G.

Memberi Keberdampakan

Memberi keberdampakan pada hal ini adalah memberikan dan membangun sifat

aktualisasi diri pada Massa Gunadharma untuk berperan aktif pada lingkungan sekitar

dan salah satu bentuk usaha dalam membangun nama baik IMA-G.


MISI

1. Menanamkan lingkungan yang adaptif dalam membentuk ruang interaksi bagi

anggotanya.

2. Mengembangkan anggota IMA-G secara inklusif dan menyeluruh.

3. Membentuk wadah kolaborasi yang efektif untuk bertukar makna pada

lingkungan eksternal.

STRATEGI IMPLEMENTASI

Strategi Implementasi Misi 1

a. Menyusun dan mengelola lini masa kegiatan IMA-G.

b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan kebersamaan yang menimbulkan rasa

kekeluargaan antar Anggota IMA-G

c. Menyediakan wadah berkomunikasi antar jenjang keanggotaan di IMA-G

d. Menyediakan wadah penyelesaian masalah dan pemenuhan kebutuhan

emosional Anggota IMA-G

e. Menyediakan wadah penyelesaian masalah dan pemenuhan kebutuhan

akademik Anggota IMA-G

f. Menyediakan wadah inklusif dalam penyaluran serta pengembangan minat dan

bakat non akademik, keilmuan, atau dan keprofesian bagi Anggota IMA-G.

Strategi Implementasi Misi 2

a. Menciptakan sistem manajemen organisasi yang menerapkan parameter

keberhasilan detail dan dapat terkuantifikasi bagi tiap program IMA-G.

b. Mengusahakan sistem koordinasi pengurus yang optimal agar memaksimalkan

kolaborasi di dalam kepengurusan.

c. Menyediakan wadah pengembangan wawasan karir dalam keilmuan dan

keprofesian Arsitektur maupun bidang diluarnya.


Strategi Implementasi Misi 3

a. Menjalin dan menjaga hubungan yang baik dan berkelanjutan dengan HMJ lain

di ITB

b. Menjalin dan menjaga hubungan yang baik dan berkelanjutan dengan Program

Studi Arsitektur.

c. Menjalin dan menjaga hubungan yang baik dan berkelanjutan dengan

Perusahaan-Perusahaan yang bergerak di bidang Arsitektur.

d. Mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat bagi Anggota IMA-G sebagai

wadah penyaluran manfaat Anggota IMA-G

e. Meningkatkan minat Anggota IMA-G terhadap pemanfaatan wadah pengabdian

masyarakat.


BAB VII

ORGANOGRAM


Penyusunan organogram dilakukan menggunakan tools Work Breakdown Structure

Hasil pemecahan komponen akan dipisahkan berdasarkan klasifikasi tertentu sebelum

digambarkan menjadi organogram, yaitu

Maka, hasil klasifikasi tersebut akan diterjemahkan menjadi organogram seperti

gambar dibawah ini,


Perumusan organogram tersebut dilandaskan dengan mengelompokkan jawaban pada

setiap strategi implementasi yang dirumuskan kesamaan dan keterhubungannya satu

sama lain. Pengelompokan tersebut disatukan menjadi Bidang atau Biro yang akan

dispesifikasi menjadi divisi sesuai dengan spesifikasinya dan berupa BSO (Badan Semi

otonom).

BIDANG, BIRO, DAN DIVISI

A. BIDANG KESEKJENAN

Strategi Implementasi Landasan:

1. Sebagai wakil dan penasihat dalam pengambilan keputusan Bidang

Kesekjenan.

2. Melakukan koordinasi bersama dengan Ketua Badan Pengurus dalam

kepengurusan

3. Menggantikan posisi Ketua Badan Pengurus sementara dalam

berkegiatan sebagai perwakilan Badan Pengurus apabila Ketua Badan

Pengurus berhalangan

4. Menyusun dan mengelola linimasa kegiatan dan alokasi massa.

5. Menyediakan wadah pemenuhan dan pengelolaan kebutuhan

pengarsipan, administrasi, finansial, inventarisasi, dan persuratan data

anggota perhimpunan.


6. Mengidentifikasi masalah terkait sistem manajemen organisasi yang

terjadi di kepengurusan IMA-G dan merumuskan solusinya.

Deskripsi Bidang:

Bidang kesekjenan merupakan bidang yang bertanggung jawab dalam

SPESIALISASI KERJA

DIVISI SEKRETARIS

Strategi Implementasi Landasan:

1. Bersama dengan Sekretaris Jenderal mempertanggung-jawabkan kinerja

divisi dan staf di bawahnya.

2. Menyediakan wadah pemenuhan dan pengelolaan kebutuhan

pengarsipan, administrasi, dan persuratan IMA-G secara rapi dan

lengkap.

Deskripsi Divisi:

DIVISI BENDAHARA

Strategi Implementasi Landasan:

1. Bersama dengan Sekretaris Jenderal mempertanggungjawabkan kinerja

divisi dan staf di bawahnya.

2. Menyediakan wadah pemenuhan dan pengelolaan sumber daya finansial

yang jelas, rapi, efektif, dan transparan.

3. Mengalokasikan kebutuhan dana untuk setiap elemen perhimpunan agar

program kerja dan kegiatan berjalan secara optimal.

4. Mengontrol arus keuangan demi memenuhi kebutuhan finansial

perhimpunan secara berkelanjutan

Deskripsi Divisi:


Divisi Bendahara merupakan divisi yang bertanggung jawab atas pengelolaan

keuangan IMA-G dalam rangka mendukung keberjalanan program kerja dan

fungsional bidang-bidang yang berjalan pada kepengurusan. Divisi Bendahara

bertanggung jawab atas pendataan pengeluaran dan pemasukan finansial

IMA-G, menerima dan menyetujui pengajuan dana dari bidang, biro, atau divisi

kepengurusan IMA-G, pembuatan Rancangan Anggaran Biaya (RAB), dan

berkoordinasi dengan Divisi Fundraising.

DIVISI FUNDRAISING

Strategi Implementasi Landasan:

1. Bersama dengan Sekretaris Jenderal mempertanggungjawabkan kinerja

divisi dan staf di bawahnya.

2. Menjalankan sistem pendukung finansial yang efektif dan berkelanjutan.

3. Mengontrol sistem pengelolaan sumber daya finansial perhimpunan.

Deskripsi Divisi:

Divisi Fundraising merupakan divisi yang bertanggung jawab atas pemenuhan

kebutuhan finansial IMA-G dan pengembangan sumber daya finansial IMA-G

berdasarkan pemasukan kepengurusan yang disusun dengan berkoordinasi

dengan Divisi Bendahara.

DIVISI BADAN RUMAH TANGGA

Strategi Implementasi Landasan:

1. Bersama dengan Sekretaris Jenderal mempertanggungjawabkan kinerja

divisi dan staf di bawahnya.

2. Mengelola dan mengembangkan sistem inventarisasi himpunan.

3. Menjalankan sistem pemeliharaan sekretariat dan inventaris himpunan.

Deskripsi Divisi:

Divisi Badan Rumah Tangga merupakan divisi yang bertanggung jawab atas

pengelolaan dan pengembangan inventarisasi IMA-G. Hal ini meliputi namun


tidak terbatas atas sekretariat IMA-G dan inventori IMA-G. Divisi Badan Rumah

Tangga juga bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan sumber daya

material dalam rangka mendukung kebutuhan massa maupun program kerja

dan kegiatan pada kepengurusan.

B. BIRO CREATIVE MEDIA & INFORMATION

Strategi Implementasi Landasan:

1. Sebagai Wakil Ketua Badan Pengurus dalam pengambilan keputusan

dalam Biro Creative Media & Information.

2. Sebagai pengatur dan pengawas sistem penyebaran informasi yang

efektif dalam internal himpunan

3. Mengarsipkan dokumen biro dalam Badan Pengurus.

4. Sebagai pengelola media publikasi himpunan.

5. Menjalankan sistem administrasi biro.

Deskripsi Biro:

Biro Creative Media & Information adalah biro yang bertanggung jawab atas

optimalisasi ketersampaian informasi kepada Anggota IMA-G dan pihak yang

berhubungan dengan IMA-G. Dalam proses optimalisasinya, aspek yang

diperhatikan adalah sistem pemenuhan, distribusi, dan pengemasan informasi

dalam suatu media kreatif.

DIVISI MARKETING

Strategi Implementasi Landasan:

1. Bersama dengan Ketua Biro Creative Media & Information

mempertanggungjawabkan kinerja divisi dan staf di bawahnya.

2. Menjadi divisi yang mengatur dan mengembangkan citra himpunan

dalam media publikasi IMA-G.

3. Menjadi divisi yang membuat rencana konten dan linimasa publikasi.


DIVISI MEDIA

Strategi Implementasi Landasan:

1. Bersama dengan Ketua Biro Creative Media & Information

mempertanggungjawabkan kinerja divisi dan staf di bawahnya.

2. Menjadi divisi yang mengemas dan mengarsip informasi dalam bentuk

videografi dan fotografi.

3. Menyediakan jasa pengerjaan videografi dan fotografi sesuai dengan

ketentuan SOP yang berlaku.

DIVISI GRAPHIC DESIGN

Strategi Implementasi Landasan:

1. Bersama dengan Ketua Biro Creative Media & Information

mempertanggungjawabkan kinerja divisi dan staf di bawahnya.

2. Menjadi divisi yang mengemas informasi dalam bentuk grafis.

3. Menyediakan jasa pengerjaan grafis sesuai dengan ketentuan SOP yang

berlaku.

C. BIRO PSDA

a. Kepala Biro

b. MSDA (Ketua Divisi)

c. Kaderisasi Awal (Ketua Divisi)

d. Kaderisasi Lanjut (Ketua Divisi)

D. BIDANG INTERNAL

Strategi Implementasi Landasan:

1. Sebagai Wakil Ketua Badan Pengurus dalam pengambilan keputusan dan

keberlangsungan segala aktivitas internal IMA-G.

2. Menjalankan sistem administrasi masing-masing bidang.

3. Mengarsipkan dokumen masing-masing bidang dalam Badan Pengurus.


4. Menjadi katalisator peningkatan interaksi antaranggota.

5. Menjadi pembentuk kondisi internal yang mampu menanamkan sikap

empati sesama anggota.

6. Sebagai penyedia wadah perkembangan keterampilan anggota di luar

akademik.

7. Sebagai fasilitator dalam pemenuhan kebutuhan akademik serta

kesejahteraan anggota guna kelancaran pendidikannya.

8. Sebagai penyedia kebutuhan anggota untuk mengakses sumber materi

akademik dan penunjangnya.

WAKIL KETUA BIDANG INTERNAL

Strategi Implementasi Landasan:

1. Wakil dari Ketua Bidang Internal dalam menjalankan fungsi kerjanya.

2. Menjalankan sistem administrasi masing-masing bidang.

3. Mengarsipkan dokumen masing-masing bidang dalam Badan Pengurus.

DIVISI KESEJAHTERAAN MASSA

Strategi Implementasi Landasan:

DIVISI KEKELUARGAAN

Strategi Implementasi Landasan:

1. Bersama dengan Ketua Bidang Internal mempertanggungjawabkan

kinerja divisi dan staf dibawahnya.

2. Sebagai wakil dari Ketua Bidang Internal dalam pengambilan keputusan

dan keberlangsungan aktivitas pada Divisi Kekeluargaan.

3. Menjadi divisi yang mampu meningkatkan potensi interaksi antaranggota.

4. Menjadi divisi yang dapat mewadahi interaksi antaranggota.

5. Menjadi divisi yang mampu meningkatkan sikap apresiatif antaranggota.

6. Menjadi divisi yang mampu meningkatkan empati dan kepedulian

antaranggota.


DIVISI MINAT DAN BAKAT

Strategi Implementasi Landasan:

1. Wakil dari Ketua BIdang Internal dalam menjalankan fungsi kerjanya.

2. Menjadi divisi yang dapat meningkatkan interaksi antar anggota melalui

penyaluran minat dan bakat anggota.

3. Menjadi divisi yang dapat mengapresiasi minat & bakat anggota dalam

bidang non arsitektural.

4. Menjadi divisi yang mampu menyediakan wadah untuk minat dan bakat

anggota.

5. Menjadi divisi yang mampu meningkatkan kemampuan/keterampilan

minat dan bakat anggota di luar akademik.

E. BIDANG EKSTERNAL

Strategi Implementasi Landasan:

1. Sebagai Wakil Ketua Badan Pengurus dalam pengambilan keputusan dan

keberlangsungan aktivitas eksternal IMA-G.

2. Penyalur informasi antara elemen internal dan eksternal IMA-G.

3. Menjalin dan membina hubungan baik dan bermanfaat dengan pihak

eksternal

4. Representasi IMA-G dalam kegiatan eksternal

WAKIL KETUA BIDANG EKSTERNAL

Strategi Implementasi Landasan:

1. Wakil dari Ketua Bidang Eksternal dalam menjalankan fungsi kerjanya.

2. Menjalankan sistem administrasi masing-masing bidang.

3. Mengarsipkan dokumen masing-masing bidang dalam Badan Pengurus.

DIVISI INTRAKAMPUS

Strategi Implementasi Landasan:

1. Melakukan koordinasi dengan Ketua Bidang Eksternal dalam menjalankan

kegiatan divisi.


2. Menjadi pembawa informasi dari elemen eksternal dalam kampus.

3. Menjadi pembawa informasi kepada elemen eksternal dalam kampus.

4. Menjadi penyalur relasi dengan pihak eksternal dalam kampus.

5. Menjadi representasi IMA-G di kegiatan dalam kampus.

DIVISI EKSTRAKAMPUS

Strategi Implementasi Landasan:

DIVISI SOSIAL KEMASYARAKATAN

F. BIDANG KARSA

a. Karya (Ketua Divisi)

b. Eksplorasi Arsitektur (Ketua Divisi)

c. Sosial Kemasyarakatan (Ketua Divisi)

BADAN SEMI OTONOM (GAUNG BANDUNG)

RANTAI KOMANDO

PENGKHUSUSAN


BAB VIII

PROGRAM UNGGULAN


1. Unitin-G

Landasan Strategi Implementasi:

1. Melaksanakan kegiatan-kegiatan kebersamaan yang menimbulkan rasa

kekeluargaan antar Anggota IMA-G

2. Menyediakan wadah berkomunikasi antar jenjang keanggotaan di IMA-G.

3. Menyediakan wadah inklusif dalam penyaluran serta pengembangan

minat dan bakat non akademik, keilmuan, atau dan keprofesian bagi

Anggota IMA-G.

Latar Belakang:

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan BP dan bidang spesifik

yang terkait, terutama mengenai jaringan dan komunikasi terhadap anggota

Madya IMA-G, ditemukan masalah berupa minimnya penggunaan jaringan yang

ada. Hubungan anggota aktif IMA-G dengan Madya dapat di maksimalisasi

dengan dibentuknya sebuah platform khusus melalui media sosial yang dapat

mencangkup massa Madya, didalamnya dapat dilakukan komunikasi secara

berkala seperti penyampaian program kerja yang tengah dilakukan.

Deskripsi Kegiatan:

Unitin-G ini diwujudkan melalui pengadaan jaringan ikatan dalam bentuk WA

Group. Komunitas jaringan diartikan sebagai komunitas daring yang

memungkinkan orang-orang dengan minat yang sama (alumni IMA-G) untuk

saling berinteraksi dan berbagi informasi. Unitin-G juga ditujukan untuk

merealisasikan arti 'Ikatan' pada 'Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma' yang

dapat mempererat hubungan dengan/antar anggota madya. Melalui platform

tersebut, dapat disampaikan dengan lebih intensif perihal kegiatan-kegiatan

yang dilaksanakan IMA-G. Selain itu, akan diadakan pula event-event di

dalamnya yang mengikutsertakan anggota madya sebagai peserta untuk

mempererat hubungan antar-alumni maupun dengan Massa-G. Kegiatan

tersebut dapat berupa event lari bersama, sketch walk, dan lain sebagainya.


Melalui Unitin-G, diharapkan Massa-G juga dipermudah dalam mendapatkan

relasi profesional yang lebih luas, memperoleh informasi yang lebih akurat

seputar dunia kerja arsitektur, adanya support system ketika masuk ke dalam

dunia kerja, serta wadah kolaborasi dalam kegiatan-kegiatan (baik event

informal, maupun penelitian atau proyek) di dalam dan luar IMA-G.

2. Trainin-G

Landasan Strategi Implementasi:

1. Menciptakan sistem manajemen organisasi yang menerapkan parameter

keberhasilan detail dan dapat terkuantifikasi bagi tiap program IMA-G.

2. Menyediakan wadah pengembangan wawasan karir dalam keilmuan dan

keprofesian Arsitektur maupun bidang diluarnya.

Latar Belakang:

Kondisi aktual saat ini menggambarkan Anggota Mula IMA-G yang mendaftarkan

diri untuk magang dalam BP IMA-G. Namun, tidak semua anggota dapat

diwadahi dalam pilihan pertama mereka. Hal tersebut berpotensi menjadi

hambatan dalam proses pembelajaran akibat tidak terpenuhinya minat dan

berkurangnya motivasi anggota untuk mempelajari bidang yang diminati pada

awalnya.

Deskripsi Kegiatan:

Trainin-G merupakan wadah bagi Anggota Mula IMA-G yang memasuki

himpunan dengan kesempatan untuk mempelajari ilmu dari divisi atau biro

keinginan masing-masing sebelum memulai pendaftaran magang. Bootcamp ini

diharapkan dapat diikuti oleh keseluruhan Massa-G sebagai wadah pertukaran

ilmu antar-divisi untuk membantu pemenuhan minat massa. Bootcamp yang

dimaksud akan menjelaskan sedikit mengenai ilmu teknis yang terdapat dalam

divisi yang diminati oleh Massa-G, teknis pelaksanaan akan disesuaikan dengan

kebutuhan tiap divisi. Pelaksanaan program kerja ini akan membantu Massa-G

untuk menelusuri minat mereka yang dikuasai oleh divisi tertentu dan

menjembatani rasa ingin tahu anggota baru yang berminat untuk mempelajari


keahlian yang lebih spesifik. Sehingga ketika magang dimulai, dapat membekali

anggota himpunan dengan pengenalan ilmu yang cukup serta memfasilitasi

pertukaran informasi antar-divisi.

3. Visitin-G

Landasan Strategi Implementasi:

1. Menyediakan wadah pengembangan wawasan karir dalam keilmuan dan

keprofesian Arsitektur maupun bidang diluarnya.

2. Menjalin dan menjaga hubungan yang baik dan berkelanjutan dengan

Perusahaan-Perusahaan yang bergerak di bidang Arsitektur.

Latar Belakang:

Berdasarkan program kerja yang telah diberlakukan dalam IMA-G saat ini, dapat

dilakukan perluasan terhadap bidang non-Arsitektur yang membedakan dengan

program yang ada. Aplikasinya seperti visitasi yang dapat dilakukan terhadap

lembaga komersial, Massa-G dapat menelusuri proses branding atau design

analysis maupun aspek yang masih relevan terhadap arsitektur yang dilakukan di

dalam lingkup kerja perusahaan tersebut berdasarkan survei peminatan

anggota.

Deskripsi Kegiatan:

Visitin-G merupakan sebuah program kerja yang ditujukan untuk menambah

ilmu mengenai dunia profesi arsitektur secara langsung melalui Company Visit.

Company Visit yang dimaksud merupakan melakukan kunjungan ke biro

arsitektur atau perusahan yang berkaitan dengan arsitektur ataupun bidang

yang ingin ditelusuri (pengembang, konsultan, dapat berupa biro non-arsitektur

seperti lembaga bisnis, dsb.) untuk meningkatkan wawasan Massa-G terhadap

alur kerja pada biro/perusahaan tersebut. Sebelumnya, akan disebarkan survei

mengenai minat karier kepada Massa-G untuk kemudian diproses untuk mencari

biro atau perusahaan yang dapat mengakomodasi keragaman minat tersebut.

Selain melihat secara langsung proses bekerja para profesional yang dapat

memperkenalkan lingkungan dan budaya biro/perusahaan tersebut melalui


interaksi langsung dan pembelajaran visual, mahasiswa juga dapat memeroleh

jaringan profesional, menambah motivasi ataupun inspirasi untuk dapat

lebih giat mencapai tujuan karier, serta membantu membuat keputusan

pengambilan karier.


BAB IX

STRATEGI MANAJEMEN

ORGANISASI


A. OBJECTIVE KEY RESULT (OKR) + KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI)

Dasar Strategi Implementasi:

1. Menciptakan sistem manajemen organisasi yang menerapkan parameter

keberhasilan detail dan dapat terkuantifikasi bagi tiap program IMA-G.

Latar Belakang

IMA-G telah menggunakan kombinasi antara Objective Key Result dengan Key

Performance Indicator dengan harapan mengkombinasikan antara sesuatu

perhitungan yang mengacu pada tujuan akhir dan juga menilai prosesnya.

Namun, pada akhirnya perlu dikaji lebih lanjut apakah penggunaan OKR ini

masih relevan atau justru membuat suatu kebiasaan untuk mengejar angka

ketercapaian dibandingkan value dari program kerja itu sendiri. Dengan adanya

sistem manajemen organisasi yang menerapkan dan menekankan pentingnya

proses dalam mencapai hasil, ketercapaian dalam kepengurusan IMA-G dapat

lebih berdasar dan menghasilkan program-program yang lebih maksimal dengan

perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi yang lebih sistematis.

Deskripsi Strategi

B. MATRIKS KOORDINASI

Dasar Strategi Implementasi:

1. Mengusahakan sistem koordinasi pengurus yang optimal agar

memaksimalkan kolaborasi di dalam kepengurusan.

Latar Belakang

IMA-G telah melakukan berbagai cara untuk menangani adanya miskomunikasi

ataupun miskoordinasi terkait kebutuhan antar pengurus dalam merencanakan

suatu program kerja ataupun kegiatan, baik melalui rapat koordinasi bulanan,

dan berbagai rapat lainnya. Namun, dalam hal tersebut dibutuhkan strategi


koordinasi yang menjamin bahwa antar pengurus dapat lebih siap akan apa yang

harus dilakukannya tanpa melangkahi atau terlewat ketika menjalankan apa

yang mau dikerjakan.

Deskripsi

Matriks koordinasi akan dibuat di awal kepengurusan dengan melakukan analisis

terkait kecocokan ataupun potensi dari kolaborasi antar pengurus dalam hal

program-program yang akan dilaksanakan, agar mengkombinasikan value

dengan upaya untuk menurunkan bobot pekerjaan agar lebih meringankan

beban kedua belah pihak. Matriks ini akan diterapkan di setiap rapat koordinasi

antar pengurus agar setiap pengurus dapat memiliki wadah untuk diskusi dan

memiliki pemahaman yang sama akan program yang ingin dijalankan.

Contoh:

Matriks

Koordinasi

Kekeluarga

an

Media MSDA Eksplorasi

Arsitektur

Marketing

Kekeluarga

an

Memberika

n ide untuk

kegiatan

ice

breaking

untuk

meningkat

kan

kebersama

an

Media

Berkoordin

asi terkait

teknis

promosi

acara-acar

a yang

akan

dilaksanak

an

MSDA


Eksplorasi

Arsitektur

Marketing


BAB X

PENUTUP


TLDR

Mengapa panjang sekali? Untuk apa dibaca?

Pada akhirnya, inilah bentuk awal usahaku, buah magnum opus ku, salah satu upaya

diriku memahami kalian, dan tentu akan banyak cara lainnya yang akan aku usahakan.

Saya paham, posisi ketua adalah seseorang yang memegang kepemimpinan secara luas

dan tidak sedetail apa yang saya coba jabarkan diatas. Namun, “kajian” ini lah salah satu

alat yang membuatku memahami lebih dalam tentang massa ku, tentang bagaimana

diriku bisa menciptakan lingkungan yang baik, lingkungan yang dapat bertumbuh, dan

Agar kamu yang belum mengenalku, mengetahui mimpiku sejelas jelasnya, dan dengan

realistis apa yang ingin aku capai

PENUTUP

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!