#RumahAdaptif (1)
Transform your PDFs into Flipbooks and boost your revenue!
Leverage SEO-optimized Flipbooks, powerful backlinks, and multimedia content to professionally showcase your products and significantly increase your reach.
MUKADIMAH
Diriku dan Dirimu
“Nieman, you earned the part. Alternates, will you clean the blood off my drum
set.” — Terence Fletcher dalam film Whiplash. Terbayang dengan jelas dibenakku,
perjuangan Nieman yang melampaui batasnya setelah berkali-kali terhantam dengan
tekanan dan harapan oleh dirinya untuk maju dengan begitu banyaknya hal yang ia
korbankan hanya untuk mendapatkan bagian dalam permainan drum dalam konser
pelatihnya.
Fletcher memilih pendekatan yang keras untuk mendorong muridnya, Andrew
Nieman, agar mencapai potensi puncak. Bagiku, hidup ini sering menjebak kita dalam
pergulatan antara ekspektasi diri sendiri dan harapan orang lain. Baik dari diriku dan
dirimu, kehidupan ini bukan hanya tentang mendukung atau menginspirasi, melainkan
tentang menantang orang-orang untuk melebihi batasan yang mereka tetapkan untuk
dirinya sendiri.
Lemparan Koin
Hidup yang telah kita percayai dari lahir hingga membawa kita ke titik ini,
hanyalah berjuta-juta pilihan yang telah kita pilih dan jalani sebagai konsekuensi. Pilihan
yang menavigasi kita layaknya seorang nahkoda, tanpa tau apa yang terjadi jika kita
memilih yang lain.
Dengan pilihan tersebut, hadirlah orang-orang yang memilih untuk
mendukungku, seorang individu yang berjalan atas jalan yang dipercayainya, yang yakin
bahwa segala hal yang terjadi punya maknanya sendiri. Mereka mempercayaiku bak
melempar koin, yang sampai sekarang, masih berputar-putar di angkasa, tanpa tahu
sisi mana yang akan jatuh, tanpa diriku dan dirimu tahu, apa yang akan terjadi
selanjutnya.
Bersiaplah, Berpeganglah!
Wahai massa yang aku banggakan! Ikatan yang selalu kita gaungkan bersama,
sebagai wadah semangat dan tuju, sebagai langkah terakhir berkemahasiswaan, apa
kalian tidak merasa bahwa ikatan ini hanyalah sebatas kata-kata yang hanya dikatakan
dan didengar? Bukan diberi dan dirasakan! Sejatinya, aku tak akan diam dan berdamai
dengan keadaan ini.
IMA-G adalah ikatan yang terhormat, lantas apa dayaku yang kecil ini
dihadapannya? Sudah lama aku hanya berdiam dengan bangga di belakang dengan
segala kehormatan yang dipertaruhkannya. Bersiaplah massa-ku, berpeganglah! Sudah
saatnya IMA-G bisa turut bangga dan menjadi terhormat oleh karena adanya Massa-G
didalamnya termasuk diriku sendiri.
_____________
Lantas bagaimana? Baik dirimu dan diriku, mari kita melempar koin bersama tanpa
tau apa yang akan terjadi dengannya, dan lebih baik kita bulatkan tekad kita, untuk
bersiap dan saling berpegangan untuk menentukan langkah dan maju bersama!
BERPEGANGLAH PADAKU, AKAN KITA TAKLUKKAN SAMUDERA BIRU ITU
BERSAMA!!!
David Christian Saputro
G-23
Calon Ketua BP IMA-G 2025/2026
Daftar Isi
MUKADIMAH 2
BAB I 7
15222016 7
DAVI(D/T) 8
LU BUKANNYA UDAH KETANG? KENAPA NGAHIM? 9
KEMARIN KAN LU IDEALIS BANGET, NGAPAIN NYALON COBA? 9
BIODATA 10
PENGALAMAN ORGANISASI 11
PENGALAMAN KEPANITIAAN 11
ALUR BERPIKIR 13
KAMUS ALUR BERPIKIR 15
LEGENDA ALUR BERPIKIR 15
KAMUS ALUR BERPIKIR 16
BAB II 27
Latar Belakang Pencalonan 27
A. FAKTOR INTERNAL 28
PANDANGAN 28
MOTIVASI 29
AMBISI DAN EKSEKUSI 30
KERESAHAN JADI MIMPI 30
ASPEK INTERNAL 31
ASPEK EKSTERNAL 32
ASPEK MEDIA 32
ASPEK MANAJEMEN ORGANISASI 32
ASPEK PENGEMBANGAN ANGGOTA 34
ASPEK KEPROFESIAN 35
ASPEK EKSISTENSI IMA-G 35
LANTAS.. ITU SAJA? 35
B. FAKTOR EKSTERNAL 36
KERESAHAN ANGGOTA IMA-G 36
DUKUNGAN 37
C. PENCALONAN 38
BAB III 39
ANALISIS KONDISI IDEAL DAN AKTUAL 39
ANALISIS KONDISI IDEAL 40
HASIL ANALISIS KONDISI IDEAL 53
ANALISIS KONDISI AKTUAL 56
KUESIONER 56
DOKUMEN YANG TERSEDIA 120
DOKUMEN YANG BELUM TERSEDIA 121
BINCANG BERSAMA MASSA-G 121
HASIL ANALISIS KONDISI AKTUAL 122
BAB IV 125
ANALISIS KEBUTUHAN 125
ANALISIS KESENJANGAN 126
HASIL ANALISIS KESENJANGAN 137
ANALISIS KEBUTUHAN 140
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN 146
ARAH GERAK 148
IMA-G sebagai Rumah Adaptif Yang Dimiliki Oleh Massanya 148
IMA-G Memantik Semangat Bertumbuh Massanya Untuk Berkembang 148
IMA-G yang dapat memberikan keberdampakan positif dan berkelanjutan kepada
masyarakat 148
BAB V 149
LATAR BELAKANG 149
KEBERLANGSUNGAN IMA-G 149
JIKA KEPENGURUSAN IMA-G TERUS BERGANTI, LANTAS APAKAH IMA-G MASIH
DAPAT DISEBUT SEBAGAI IMA-G? 149
ANALISIS KEPRIBADIAN 149
A. ANALISIS SWOT MATRIX 149
B. ANALISIS TOWS MATRIX 150
C. TOOLS PENDUKUNG 151
MBTI 151
DISC Personality Test 152
WHY ME? 152
BAB VI 153
NILAI DASAR, VISI, DAN MISI 153
NILAI DASAR 154
VISI 156
PENJABARAN VISI 156
MISI 157
STRATEGI IMPLEMENTASI 157
Strategi Implementasi Misi 1 157
Strategi Implementasi Misi 2 157
Strategi Implementasi Misi 3 158
BAB VII 158
ORGANOGRAM 158
BIDANG, BIRO, DAN DIVISI 160
A. BIDANG KESEKJENAN 160
BADAN SEMI OTONOM (GAUNG BANDUNG) 167
RANTAI KOMANDO 167
PENGKHUSUSAN 167
BAB VIII 168
PROGRAM UNGGULAN 168
BAB IX 172
STRATEGI MANAJEMEN ORGANISASI 172
A. OBJECTIVE KEY RESULT (OKR) + KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 172
B. MATRIKS KOORDINASI 172
BAB X 175
PENUTUP 175
TLDR 175
PENUTUP 175
BAB I
15222016
DAVI(D/T)
David? Pid? Vid? Dav? Davit?!?! Yah, itulah nama yang selalu ditulis abang ayam
cenghar di notanya ketika aku menyebutkan namaku. Sejak kecil, aku berada di
lingkungan yang sama hingga aku SMA. Lingkungan pertemanan yang sempit,
membuatku merasa terjebak tanpa mengenali siapa diriku sebenarnya. Siapa sangka
dari David yang sekarang ini, dulu pernah dibully karena perawakannya yang kecil, kutu
buku, dan tidak pernah sekalipun melakukan hal selain akademiknya di sekolah.
Namun, itu hanyalah bagian kecil dari perkembanganku menjadi seorang pribadi yang
bisa mengalahkan dirinya sendiri.
Maka dari itu, izinkan aku memperkenalkan diriku dengan benar. Halo semua!
Perkenalkan aku David Christian Saputro yang akrab dipanggil dengan Pid! Aku merasa
diriku telah mengalami perkembangan yang sangat jauh dari saat sebelum aku masuk
ke dalam lingkungan yang sekarang ini. Aku sekarang sangat senang sekali bertemu
dengan orang lain dengan berbagai macam latar belakang dan sudut pandang, serta
berkelana dan bertukar makna.
Dari segala interaksi yang telah aku alami dengan
waktu yang terhitung singkat ini, telah membawaku sangat jauh dan membentuk diriku
sekarang, saat ini.
Mungkin dari kalian mengenalku sebagai seorang teman yang selalu
bercengkrama dalam studio, kakak tingkat yang dulunya sempat mengesalkan ketika
kaderisasi, seorang adik tingkat yang suka bertanya-tanya, ataupun bocah ingusan yang
sedang mencari jalan hidupnya sendiri. Namun, izinkan aku menjawabnya dari
perspektif diriku sendiri, aku adalah aku, seseorang yang percaya bahwa segala sesuatu
terjadi dengan alasan, dan aku selalu mencoba menaruh 100% usahaku pada segala
hal, baik akademik, non-akademik, himpunan, apapun itu. Aku rasa diriku takkan bisa
dijelaskan atau didefinisikan menjadi secercah kata-kata.
Untuk itu, dari segala yang telah aku jalani dan perjuangkan, bukan hanya
bangga diberikan kesempatan menjadi Calon Ketua Badan Pengurus IMA-G, namun
hanya menjadi bagian dari Ikatan Mahasiswa Arsitektur ini saja sudah menjadi suatu
kebanggaan yang akan saya ceritakan dan aku bawa menjadi identitasku sendiri. Terima
kasih banyak atas segalanya, doakan aku akan melakukan yang terbaik dan tidak
menyia-nyiakan
kesempatan ini. Oleh karena itu, untuk yang sedang membaca
tulisanku ini, semoga kalian juga memang punya niat untuk membangunku ke arah
yang lebih baik!
LU BUKANNYA UDAH KETANG? KENAPA NGAHIM?
Pertanyaan ini timbul ketika diriku sedang ragu, apakah aku akan menjalankan
komitmen yang aku telah pikirkan sebelum menjalani kaderisasi dari ikatan ini? Tentu
tak sedikitpun tergeser bahwa aku sudah sangat sayang dengan angkatanku, Akasha
Rembaka, dan orang-orang didalamnya dan rasanya tidak mungkin aku meninggalkan
mereka. Oleh karena itu, aku rasa Ketua Badan Pengurus dan Ketua Angkatan memang
memiliki peran yang saling beririsan. Namun, justru itulah yang membuat mereka
berdua bisa berjalan searah dengan segala konsekuensi yang tentu dapat terjadi.
Kalau nanti di himpunan lagi sibuk sedangkan angkatanmu sedang mengejar
akademiknya gimana dong? Akan menjadi sosok apa kamu untuk menanganinya? Itulah
satu dari sekian banyak pertanyaan yang membuatku bimbang sekaligus yakin bahwa
pada marwahnya, himpunan yang tentunya bermanfaat ini harus berjalan serentak
secara adaptif dengan kondisi setiap anggotanya dari jenjang dan status keanggotaan
apapun. Pada akhirnya, Akasha Rembaka ada dalam himpunanku, dan himpunanku
berjalan dengan adanya Akasha Rembaka.
KEMARIN KAN LU IDEALIS BANGET, NGAPAIN NYALON COBA?
Yap, mungkin setelah kalian mendengarkan latar belakang kecilku sedikit diatas,
hal tersebut membuatku pada awalnya memiliki perspektif yang sempit dan cenderung
tidak terbuka. Namun, dari segala perjalanan yang telah aku jalani, semua hal tersebut
membawaku di titik dimana aku sadar bahwa dunia ini bukan berputar pada diriku,
namun bagaimana diriku dapat memberikan makna ku pada sekitarku, padamu, dan
pada siapapun yang berada dekatku. Percayalah, bahwa diriku akan berusaha sebaik
mungkin untuk mengusahakan apa yang menjadi marwahnya, baik untukmu dan untuk
himpunan kita.
BIODATA
Nama Lengkap
Nama Panggilan
: David Christian Saputro
: David / Vid / Pid
NIM : 15222016
TTL : Jakarta, 03 Januari 2004
Usia
Jenis Kelamin
Agama
Alamat Rumah
Riwayat Pendidikan
: 20 Tahun
: Laki-laki
: Kristen Protestan
: Jl. Kelapa Molek VII Blok W2 No. 14, Kelapa Gading
: SD Santo Yakobus
SMP Santo Yakobus
SMA Santo Yakobus
Institut Teknologi Bandung
Media Sosial
: Email (davidchristian0304@gmail.com)
Line (david032004)
Instagram (@davidchrs)
Hobi
MBTI
: Main gitar, musik, olahraga, game
: INTJ
PENGALAMAN ORGANISASI
No. Organisasi Tempat Jabatan Periode
1. Kaderisasi Awal, PSDA IMA-G Staff 2023 - Sekarang
2.
3.
Department of Strategic
Research
Inkubasi dan Eskalasi Isu,
Senator
MWA-WM Staff 2023 - Sekarang
IMA-G Internship 2022-2023
4. Tim Formatur PJJGN IMA-G Staff 2024
5. Program Team Gama Dharma Internship 2024
6.
Human Resource
Development
BP ITB Student
Orchestra
Staff 2023-2024
7. Arsip Data BPA SAPPK 2022 Ketua Divisi 2022-2023
PENGALAMAN KEPANITIAAN
No. Kepanitiaan Tempat Jabatan Periode
1. Materi dan Metode, PPAB Pasopati ITB Ketua 2024
2. Materi dan Metode, PJJGN IMA-G Wakil Ketua 2024
3. Pameran ATRIA ITB Staff 2024
4.
Publikasi dan
Dokumentasi
PJ SAPPK ITB Staff 2024
5. Ekspedisi Maramba 2 Gama Dharma
Koordinator
Umum
2024
6.
Sosial Kemasyarakatan,
Gaung Bandung
IMA-G Staff 2022-2023
7. Epilogue ITB IMA-G Ketua 2023
8. Mentor OSKM ITB 2023 Staff 2023
9. Intracampus Relation
Ganesha Student
Innovation Summit
Staff 2023
10. Acara Gathering SAPPK Wakil Ketua 2023
11. Edufair Aku Masuk ITB Staff 2023
12. Acara
Aksang “Karinov”
SAPPK 2022
Staff 2022
13. Acara Gathering SAPPK Staff 2022
14. Fundraising Gathering SAPPK Staff 2022
ALUR BERPIKIR
KAMUS ALUR BERPIKIR
LEGENDA ALUR BERPIKIR
Simbol
Keterangan
Terminator
Fungsi: Simbol yang menyatakan awal atau
akhir suatu program
Proses
Fungsi : Simbol untuk keluar-masuk atau
penyambungan proses dalam
lembar kerja yang sama
Data
Fungsi : Simbol yang menyatakan proses
input atau output suatu
data/informasi
Penghubung
Fungsi : Simbol untuk keluar-masuk atau
penyambungan proses dalam
lembar kerja yang sama
Dokumen
Fungsi : Simbol yang digunakan untuk
menyatakan data tambahan
Panah Alur
Fungsi : Simbol yang digunakan untuk
menggabungkan antara simbol
yang satu dengan simbol yang lain
KAMUS ALUR BERPIKIR
Mulai
Definisi
Menurut KBBI, mulai /mu·lai/ 1 v
mengawali berbuat
(bertindak, melakukan, dan sebagainya)
Pandangan
Menurut KBBI, pandangan n; 2 hasil
perbuatan memandang (memperhatikan,
melihat, dan sebagainya):
Motivasi
Menurut KBBI, motivasi/mo·ti·va·si/ n 1
dorongan yang timbul pada diri seseorang
secara sadar atau tidak sadar untuk
melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu;
Pengumpulan Niat
Menurut KBBI, kumpul/kum·pul/ v,
berkumpul/ber·kum·pul/ v 1
bersama-sama menjadi satu kesatuan atau
kelompok (tidak terpisah-pisah).
Penjelasan
Mulai didefinisikan sebagai awal dalam
melakukan penyusunan draft
pencalonan Ketua Badan Pengurus
IMA-G 2025/2026 yang disebabkan oleh
pandangan, motivasi, keresahan
pribadi, serta hasil wawancara dari
Anggota IMA-G.
Pandangan merupakan pendapat
pribadi yang dirasakan oleh diri sendiri
terhadap IMA-G
Adanya motivasi menjadikannya salah
satu alasan pribadi untuk mencalonkan
diri menjadi Calon Ketua Badan
Pengurus IMA-G 2025/2026.
Pengumpulan niat merupakan proses
mengubah pandangan dan motivasi
menjadi eksekusi aksi.
Menurut KBBI, niat/ni·at/ n 1 maksud atau
tujuan suatu perbuatan.
Eksekusi Aksi
Menurut KBBI, aksi/ak·si/ 1 n gerakan
Keresahan Pribadi
Menurut KBBI, keresahan /ke·re·sah·an / 1
n perihal resah:
Aksi merupakan langkah konkrit untuk
melakukan sesuatu terkait pandangan
dan motivasi yang menjadi dorongan
untuk mencalonkan diri menjadi Calon
Ketua Badan Pengurus IMA-G
2025/2026
Keresahan timbul dari apa yang sedang
atau telah dirasakan selama menjadi
Anggota Mula, Bina, dan Biasa di IMA-G.
Perumusan Mimpi
Menurut KBBI, mimpi/mim·pi/ n 2 ki
angan-angan;
Mimpi
Menurut KBBI, mimpi/mim·pi/ n 2 ki
angan-angan;
Wawancara Anggota IMA-G
Menurut KBBI, wawancara/wa·wan·ca·ra/ n
1 tanya jawab dengan seseorang (pejabat
dan sebagainya) yang diperlukan untuk
dimintai keterangan atau pendapatnya
mengenai suatu hal, untuk dimuat dalam
surat kabar, disiarkan melalui radio, atau
ditayangkan pada layar televisi;
Keresahan Anggota IMA-G
Menurut KBBI, keresahan /ke·re·sah·an / 1
n perihal resah:
Dukungan
Menurut KBBI, dukungan/du·kung·an/ n 1
sesuatu yang didukung
Perumusan Latar Belakang Pencalonan
Menurut KBBI, latar belakang/la·tar
be·la·kang/ n 4 dasar (alasan) suatu
tindakan (perbuatan); motif.
Menurut KBBI, pencalonan /pen·ca·lon·an/
n proses, cara, perbuatan mencalonkan
Perumusan mimpi adalah proses yang
mengubah suatu keresahan pribadi
menjadi mimpi untuk IMA-G
Mimpi adalah suatu angan-angan
tentang IMA-G yang ingin diwujudkan.
Dalam konteks draft ini, wawancara
anggota IMA-G adalah proses berdiskusi
dengan anggota IMA-G untuk
mendapatkan keresahan yang
dirasakan dan input masukan dari
anggota IMA-G.
Keresahan dan input masukan
diperoleh dari hasil wawancara dengan
beberapa anggota IMA-G. Setelah
mendengar berbagai keresahan dan
masukan, hal tersebut menjadi
dorongan untuk pencalonan diri sebagai
Ketua Badan Pengurus IMA-G
2025/2026
Dukungan merupakan dorongan yang
berasal dari orang-orang sekitar,
terutama sesama anggota IMA-G dan
mendorong pencalonan diri sebagai
Ketua Badan Pengurus IMA-G
2025/2026
Perumusan latar belakang pencalonan
mencakup proses merumuskan hal-hal
yang mendasari perancangan draft
pencalonan Ketua Badan Pengurus
IMA-G 2025/2026 yang dirumuskan dari
pandangan, motivasi, keresahan, dan
wawancara dengan anggota IMA-G.
Latar Belakang Pencalonan
Menurut KBBI, latar belakang/la·tar
be·la·kang/ n 4 dasar (alasan) suatu
tindakan (perbuatan); motif.
Menurut KBBI, pencalonan /pen·ca·lon·an/
n proses, cara, perbuatan mencalonkan
Analisis Kondisi Internal IMA-G
Menurut KBBI, internal/in·ter·nal/ a 1
menyangkut bagian dalam (tubuh, diri,
mobil, dan sebagainya);
Analisis Kondisi Internal KM ITB
Menurut KBBI, internal/in·ter·nal/ a 1
menyangkut bagian dalam (tubuh, diri,
mobil, dan sebagainya);
Analisis Kondisi Eksternal
Menurut KBBI, eksternal/eks·ter·nal/ a 1
menyangkut bagian luar (tubuh, diri, mobil,
dan sebagainya); 2 luar (negeri)
Hasil Analisis Kondisi Internal IMA-G
Menurut KBBI, internal/in·ter·nal/ a 1
menyangkut bagian dalam (tubuh, diri,
mobil, dan sebagainya);
Hasil Analisis Kondisi Internal KM ITB
Menurut KBBI, internal/in·ter·nal/ a 1
menyangkut bagian dalam (tubuh, diri,
mobil, dan sebagainya);
Hasil Analisis Kondisi Eksternal
Menurut KBBI, eksternal/eks·ter·nal/ a 1
menyangkut bagian luar (tubuh, diri, mobil,
dan sebagainya); 2 luar (negeri)
Latar belakang pencalonan menjadi
dasar perancangan draft pencalonan
Ketua Badan Pengurus IMA-G
2025/2026 yang berasal dari
pandangan, motivasi, keresahan, dan
wawancara dengan anggota IMA-G.
Analisis kondisi internal IMA-G adalah
peninjauan dokumen yang dikeluarkan
oleh IMA-G untuk menemukan kondisi
ideal IMA-G sebagai sebuah ikatan.
Analisis Kondisi Internal KM ITB adalah
peninjauan dokumen dokumen yang
dikeluarkan KM ITB tapi di luar yang
dikeluarkan IMA-G untuk menemukan
kondisi ideal IMA-G sebagai sebuah
organisasi.
Analisis Kondisi Eksternal adalah
peninjauan dokumen dokumen yang
dikeluarkan oleh pihak di luar KM ITB
untuk menemukan kondisi ideal IMA-G
sebagai sebuah organisasi.
Hasil Analisis Kondisi Internal IMA-G
adalah poin-poin hasil tinjauan dari
dokumen-dokumen yang dikeluarkan
IMA-G.
Hasil Analisis Kondisi Internal KM-ITB
adalah poin-poin tinjauan dari dokumen
yang dikeluarkan KM ITB.
Hasil Analisis Kondisi Eksternal adalah
poin-poin hasil tinjauan dari dokumen
yang dikeluarkan pihak di luar KM ITB.
Analisis Kondisi Ideal
Menurut KBBI, ideal/ide·al/ /idéal/ a sangat
sesuai dengan yang dicita-citakan atau
diangan-angankan atau dikehendaki.
Hasil Analisis Kondisi Ideal
Menurut KBBI, ideal/ide·al/ /idéal/ a sangat
sesuai dengan yang dicita-citakan atau
diangan-angankan atau dikehendaki.
Kuesioner Anggota IMA-G
Menurut KBBI, kuesioner/ku·e·si·o·ner/
/kuésionér/ n alat riset atau survei yang
terdiri atas serangkaian pertanyaan
tertulis, bertujuan mendapatkan
tanggapan dari kelompok orang terpilih
melalui wawancara pribadi atau melalui
pos; daftar pertanyaan
Dokumen yang Tersedia
Menurut KBBI, dokumen/do·ku·men/
/dokumén/ n 1 surat yang tertulis atau
tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti
keterangan (seperti akta kelahiran, surat
nikah, surat perjanjian).
Analisis Kondisi Aktual
Menurut KBBI, kondisi /kon·di·si/ n 1
persyaratan; n 2 Keadaan.
Analisis kondisi ideal adalah proses
meninjau lebih lanjut berbagai data
sekunder yang ingin diwujudkan untuk
menjadi kondisi ideal.
Hasil analisis kondisi ideal merupakan
hasil dari tinjauan kondisi ideal yang
akan dikomparasikan dengan kondisi
aktual. Kondisi ideal in akan menjadi
sesuatu yang dicita-citakan dan menjadi
dasar apa yang seharusnya diwujudkan
dalam IMA-G.
Untuk mendapatkan data kondisi aktual,
digunakan alat survey kuesioner
menggunakan website tally.so yang
dapat diisi oleh seluruh anggota IMA-G.
Dokumen yang tersedia adalah
dokumen tekait IMA-G yang akan
diperoleh dari Badan Pengurus IMA-G
yang sudah pernah dan/atau sedang
menjabat dan dapat digunakan untuk
mengetahui kondisi aktual IMA-G
Analisis kondisi aktual adalah proses
analisis lebih lanjut dengan
menggabungkan data hasil kuesioner
dengan wawancara.
Menurut KBBI, aktual /ak·tu·al/ a 1
betul-betul ada (terjadi); sesungguhnya.
Hasil Analisis Kondisi Aktual
Menurut KBBI, kondisi /kon·di·si/ n 1
persyaratan; n 2 keadaan.
Menurut KBBI, aktual /ak·tu·al/ a 1
betul-betul ada (terjadi); sesungguhnya.
Kondisi aktual merupakan hasil dari
tinjauan kondisi yang sebenar-benarnya
terjadi di IMA-G yang akan digunakan
sebagai perbandingan terhadap kondisi
ideal.
Analisis Kesenjangan
Menurut KBBI, analisis /ana·li·sis/ n 1
penyelidikan terhadap suatu peristiwa
(karangan, perbuatan, dan sebagainya)
untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya (sebab-musabab, duduk
perkaranya, dan sebagainya).
Analisis kesenjangan dilakukan sebagai
proses untuk merumuskan adanya
perbedaan keadaan IMA-G yang
dimimpikan dengan yang benar-benar
sesungguhnya terjadi
Menurut KBBI, kesenjangan
/ke·sen·jang·an/ n 1 perihal (yang bersifat,
berciri) senjang; ketidakseimbangan;
ketidaksimetrisan.
Kesenjangan
Menurut KBBI, kesenjangan
/ke·sen·jang·an/ n 1 perihal (yang bersifat,
berciri) senjang; ketidakseimbangan;
ketidaksimetrisan.
Kesenjangan diartikan sebagai
ketidakseimbangan keadaan IMA-G
yang dicita-citakan dengan apa yang
benar-benar sesungguhnya terjadi.
Perumusan Kebutuhan
Menurut KBBI, perumusan /pe·ru·mus·an/ n
proses, cara, perbuatan merumuskan;
pernyataan yang ringkas dan tepat.
Perumusan kebutuhan diartikan
sebagai proses merumuskan apa yang
dibutuhkan untuk mewujudkan keadaan
di IMA-G yang sesuai dengan yang
dicita-citakan.
Menurut KBBI, kebutuhan /ke·bu·tuh·an/ n
1 yang dibutuhkan.
Kebutuhan
Menurut KBBI, kebutuhan /ke·bu·tuh·an/ n
1 yang dibutuhkan.
Kebutuhan diartikan sebagai apa yang
dibutuhkan untuk mewujudkan keadaan
di IMA-G yang sesuai dengan yang
dicita-citakan
Analisis SWOT Matrix Analisis SWOT Matrix adalah
penggunaan Matriks SWOT untuk
menganalisis kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats)
sebagai Calon Ketua Badan Pengurus
IMA-G 2025/2026. Analisis ini menjadi
pertimbangan dalam analisis
kepribadian untuk perumusan latar
belakang.
Analisis TOWS Matrix Analisis TOWS Matrix adalah alat
pencocokan yang penting untuk
membantu mengembangkan empat
jenis strategi, yaitu Strategi SO
(kekuatan-peluang), Strategi WO
(kelemahan-peluang), Strategi ST
(kekuatan ancaman), dan Strategi WT
(kelemahan-ancaman) sebagai Calon
Ketua Badan Pengurus IMA-G
2025/2026. Analisis ini menjadi
pertimbangan dalam analisis
kepribadian untuk perumusan latar
belakang.
Tools Pendukung Tools Pendukung merupakan alat
analisis kepribadian yang dapat diakses
untuk menjadi pertimbangan dalam
analisis kepribadian.
Analisis Kepribadian Analisis Kepribadian merupakan
penentuan kepribadian berdasarkan
tools yang telah digunakan
Hasil Analisis Kepribadian
Perumusan Latar Belakang
Menurut KBBI, perumusan /pe·ru·mus·an/ n
proses, cara, perbuatan merumuskan;
pernyataan yang ringkas dan tepat.
Menurut KBBI, latar belakang /la·tar
be·la·kang/ n 4 dasar (alasan) suatu
tindakan (perbuatan); motif.
Latar Belakang
Menurut KBBI, latar belakang /la·tar
Hasil Analisis Kepribadian merupakan
penentuan kepribadian berdasarkan
analisis yang telah dilakukan yang akan
menjadi pertimbangan dalam
perumusan latar belakang.
Perumusan latar belakang mencakup
proses merumuskan hal yang
mendasari perancangan draft
pencalonan ketua Badan Pengurus
IMA-G 2025/2026 yang dirumuskan dari
pandangan, motivasi, keresahan dan
mimpi.
Latar belakang menjadi dasar
perancangan draft pencalonan ketua
IMA-G 2025/2026 yang dirumuskan dari
be·la·kang/ n 4 dasar (alasan) suatu
tindakan (perbuatan); motif.
pandangan, motivasi, keresahan dan
mimpi.
Perumusan Nilai Dasar
Menurut KBBI, perumusan /pe·ru·mus·an/ n
proses, cara, perbuatan merumuskan;
pernyataan yang ringkas dan tepat.
Perumusan Nilai Dasar adalah proses
merumuskan nilai dasar dari
kepengurusan IMA-G yang akan
dirancang atau dibawa.
Menurut KBBI, nilai /ni·lai/ n 5 sifat-sifat
(hal-hal) yang penting atau berguna bagi
kemanusiaan.
Menurut KBBI, dasar /da·sar/ n 7 alas;
fondasi.
Nilai Dasar
Menurut KBBI, nilai /ni·lai/ n 5 sifat-sifat
(hal-hal) yang penting atau berguna bagi
kemanusiaan.
Nilai Dasar adalah hal-hal pokok yang
menjadi prinsip dalam menjalankan
kepengurusan IMA-G.
Menurut KBBI, dasar /da·sar/ n 7 alas;
fondasi.
Perumusan Visi
Menurut KBBI, perumusan /pe·ru·mus·an/ n
1 proses, cara, perbuatan merumuskan;
pernyataan yang ringkas dan tepat.
Perumusan visi diartikan sebagai proses
perumusan pandangan ke depan
tentang bagaimana IMA-G yang ingin
diwujudkan
Menurut KBBI, visi /vi·si/ n 2 pandangan
atau wawasan ke depan.
Visi
Menurut KBBI, visi /vi·si/ n 2 pandangan
atau wawasan ke depan.
Visi diartikan sebagai pandangan ke
depan tentang bagaimana IMA-G yang
ingin diwujudkan
Perumusan Misi
Menurut KBBI, perumusan /pe·ru·mus·an/ n
1 proses, cara, perbuatan merumuskan;
pernyataan yang ringkas dan tepat.
Perumusan misi diartikan sebagai
proses merumuskan serangkaian hal
yang dialkukan sebagai kewajiban untuk
mewujudkan IMA-G yang sesuai visi.
Menurut KBBI, misi /mi·si/ n 2 tugas yang
dirasakan orang sebagai kewajiban demi
agama, ideologi, patriotisme, dan
sebagainya.
Misi
Menurut KBBI, misi /mi·si/ n 2 tugas yang
dirasakan orang sebagai kewajiban demi
agama, ideologi, patriotisme, dan
sebagainya.
Perumusan Strategi Implementasi
Menurut KBBI, perumusan /pe·ru·mus·an/ n
proses, cara, perbuatan merumuskan;
pernyataan yang ringkas dan tepat.
Misi diartikan sebagai serangkaian hal
yang dilakukan sebagai kewajiban untuk
mewujudkan IMA-G yang sesuai visi.
Perumusan strategi implementasi
diartikan sebagai proses merumuskan
rencana yang cermat mengenai
pelaksanaan kepengurusan IMA-G
2025/2026 untuk mewujudkan visi.
Menurut KBBI, strategi /stra·te·gi/ /stratégi/
n 3 rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
Menurut KBBI, implementasi
/im·ple·men·ta·si//impleméntasi/ n 1
pelaksanaan; penerapan.
Strategi Implementasi
Menurut KBBI, strategi /stra·te·gi/ /stratégi/
n 3 rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
Strategi implementasi diartikan sebagai
rencana yang cermat mengenai
pelaksanaan kepengurusan IMA-G
2025/2026 untuk mewujudkan visi.
Menurut KBBI, implementasi
/im·ple·men·ta·si//impleméntasi/ n 1
pelaksanaan; penerapan.
Perumusan Organogram
Menurut KBBI, perumusan /pe·ru·mus·an/ n
proses, cara, perbuatan merumuskan;
pernyataan yang ringkas dan tepat.
Perumusan organogram diartikan
sebagai rancangan susunan serta
hubungan antara tiap Badan Pengurus
IMA-G, baik secara posisi maupun
fungsi.
Menurut KBBI, organogram /orga.no.gram/
n bagan organisasi.
Organogram
Menurut KBBI, organogram /orga.no.gram/
n bagan organisasi.
Perumusan Program Kerja Unggulan
Menurut KBBI, perumusan /pe·ru·mus·an/ n
proses, cara, perbuatan merumuskan;
pernyataan yang ringkas dan tepat.
Organogram diartikan sebagai susunan
serta hubungan antara tiap Badan
Pengurus IMA-G, baik secara posisi
maupun fungsi.
Perumusan program kerja unggulan
diartikan sebagai proses merumuskan
kegiatan yang diunggulkan dan akan
dilaksanakan oleh pada kepengurusan
IMA-G 2025/2026
Menurut KBBI, program /prog·ram/ n 1
rancangan mengenai asas serta usaha
(dalam ketatanegaraan, perekonomian,
dan sebagainya) yang akan dijalankan.
Menurut KBBI, kerja /ker·ja/ 1 n kegiatan
melakukan sesuatu; yang dilakukan
(diperbuat).
Menurut KBBI, unggulan /ung·gul·an/ n
yang diunggulkan.
Program Kerja Unggulan
Menurut KBBI, program /prog·ram/ n 1
rancangan mengenai asas serta usaha
(dalam ketatanegaraan, perekonomian,
dan sebagainya) yang akan dijalankan.
Program kerja unggulan diartikan
sebagai kegiatan yang diunggulkan dan
akan dilaksanakan oleh BP
Menurut KBBI, kerja /ker·ja/ 1 n kegiatan
melakukan sesuatu; yang dilakukan
(diperbuat).
Menurut KBBI, unggulan /ung·gul·an/ n
yang diunggulkan.
Perumusan Strategi Manajemen
Organisasi
Menurut KBBI, perumusan /pe·ru·mus·an/ n
proses, cara, perbuatan merumuskan;
pernyataan yang ringkas dan tepat.
Perumusan strategi manajemen
organisasi diartikan sebagai proses
merumuskan rancangan penggunaan
sumber daya IMA-G 2025/2026 yang
efektif untuk mewujudkan visi.
Menurut KBBI, strategi /stra·te·gi/ /stratégi/
n 1 ilmu dan seni menggunakan semua
sumber daya bangsa(-bangsa) untuk
melaksanakan kebijaksanaan tertentu
dalam perang dan damai.
Menurut KBBI, manajemen /ma·na·je·men/
/manajemén/ n Man 1 penggunaan sumber
daya secara efektif untuk mencapai
sasaran.
Menurut KBBI, organisasi /or·ga·ni·sa·si/ n 1
kesatuan (susunan dan sebagainya) yang
terdiri atas bagian-bagian (orang dan
sebagainya) dalam perkumpulan dan
sebagainya untuk tujuan tertentu.
Strategi Manajemen Organisasi
Menurut KBBI, strategi /stra·te·gi/ /stratégi/
n 1 ilmu dan seni menggunakan semua
sumber daya bangsa(-bangsa) untuk
melaksanakan kebijaksanaan tertentu
dalam perang dan damai.
Strategi manajemen organisasi diartikan
sebagai strategi penggunaan sumber
daya IMA-G 2025/2026 yang efektif demi
mewujudkan visi.
Menurut KBBI, manajemen /ma·na·je·men/
/manajemén/ n Man 1 penggunaan sumber
daya secara efektif untuk mencapai
sasaran.
Menurut KBBI, organisasi /or·ga·ni·sa·si/ n 1
kesatuan (susunan dan sebagainya) yang
terdiri atas bagian-bagian (orang dan
sebagainya) dalam perkumpulan dan
sebagainya untuk tujuan tertentu.
Selesai
Menurut KBBI, selesai /se·le·sai/ v 1 sudah
jadi (tentang sesuatu yang dibuat); habis
dikerjakan.
Selesai diartikan sebagai akhir dalam
tindakan merancang draft pencalonan
ketua Badan Pengurus IMA-G
2025/2026.
BAB II
Latar Belakang Pencalonan
A. FAKTOR INTERNAL
PANDANGAN
Aku adalah pribadi yang mempercayai bahwa segala hal terjadi karena suatu alasan.
Sejak aku di jenjang sekolah, aku adalah pribadi yang hidup di lingkungan yang
monoton, yang kurang lebih bisa aku bilang kurang kompetitif dan cenderung tidak ada
yang mau berkuliah di sekolah negeri. Namun hal tersebut tidak menghentikan ku
mencapai ambisiku untuk bersekolah di Arsitektur ITB yang menjadi impianku sejak
SMP. Aku selalu terpikirkan berbagai sosok lulusan dan betapa prestisius bersekolah
disitu. Setelah bertanya pada teman dan guruku, kurang lebih banyak yang
menyatakan,
“Arsitektur ITB, Kampusnya Arsitek Terbaik di Indonesia”
Yah, sekarang pun setelah berada didalamnya, aku tidak yakin untuk mengafirmasi
pernyataan tersebut, namun yang pasti aku berada di lingkungan yang tepat,
lingkungan yang saling membangun bersama orang-orang yang mempunyai pendirian
dan tujuannya masing-masing dengan jiwa ingin belajar. Tujuanku di Arsitektur ITB yang
ku kira menjadi tujuan akhirku, ternyata hanyalah satu dari berjuta-juta mimpi yang ku
temukan setelah berjalan masuk kedalamnya. Dunia kemahasiswaannya, unitnya,
akademik nya, semua bergerak bagaikan irama, hingga orang-orang bingung perlu
memprioritaskan yang mana. Hal ini membuat kecintaanku bertumbuh ketika aku
mendengar sorakan “Vivat-Vivat G, IMA-G Tetap Jaya” pada acara perayaan wisuda di
saat aku masih di jenjang TPB. Di saat itulah aku mengenal adanya IMA-G dan
terbukalah banyaknya mimpi baru.
Dari zaman orasi pembuka oleh Ketua Himpunan ketika aku mengikuti PJJGN, “Di bawah
sinar bulan, di atas rumput hijau”, hingga akhirnya aku berfoto dengan bendera biru itu
yang entah sudah ada sejak tahun kapan, rasa menelisik identitas dan keluargaku itu
makin menjadi-jadi dalam diriku. Perjalananku dari sekedar Calon Gunadharma,
menjadi Massa Gunadharma, dan sekarang menjadi Anggota biasa, tidak ada satupun
momen yang kusesali. Ikatan ini cukup memberikan bekas dalam diriku yang kurasa tak
akan hilang.
Jaket biru yang kupakai akan selalu menjadi kebanggaanku setiap aku memakainya.
Vivat yang kulantangkan akan selalu menjadi suara terbesarku setiap aku
melantangkannya. Hymne yang aku lantunkan sekarang akan selalu menjadi sesyandhu
yang pertama aku dengar di pelantikan penjenjangan.
MOTIVASI
Aku rasa jika aku bertanya pada angkatanku, angkatan atasku, bahkan angkatan
bawahku, mungkin semuanya kenal dengan Alvin G23, sosok Ketua Himpunan yang
rasanya disukai oleh semua orang karena sifatnya, caranya memperlakukan dan
mendengarkan orang lain, dan juga caranya menggandeng orang-orang disekitarnya.
Awalnya aku bertemu dengannya ketika ia mengajakku mengobrol saat aku masih di
penjenjangan, disitu kami banyak mengobrol tentang pengalamannya ketika menjadi
Ketua Angkatan, kondisi angkatan, dan banyak hal lainnya.
Disitu pun aku paham betul bahwa ia adalah sosok yang sangat aku hargai dan
memantik adanya motivasi dalam diriku. Sebagian dari diriku ingin menjadi seperti
dirinya, tentang bagaimana cara memperlakukan orang lain. Mungkin suaraku tak bisa
selembut dirinya dan mungkin gestur tubuhku juga tidak akan sepersuasif itu, tapi aku
ingin memiliki dampak ke teman-teman di sekitarku seperti dirinya dan angkatannya.
Tak hanya Alvin, aku pun juga belajar banyak hal yang mendorong menjadi motivasiku,
semua Massa-G mempunyai nilai lebihnya yang takkan bisa ku sebutkan satu per satu.
AMBISI DAN EKSEKUSI
Dari pandangan semangatku dan motivasi yang aku rasakan, timbul rasa untuk mencari
tempat yang dapat menjawab segala jawaban yang aku pikirkan. Aku ingin mengubah
pandanganku menjadi suatu gagasan dan motivasiku untuk menjadi tuju.
“Doubt kills more dreams than failure ever will.”
Dengan proses pergulatan diri yang panjang, muncul suatu komitmen yang bahkan
telah mengakar diriku sebagai komitmenku disaat malam pelantikan penjenjangan.
Komitmen yang telah mengelilingi pikiranku, menjadi motivasiku, dan menjadi acuan
untuk bertumbuh, dan aku rasa inilah saatnya untuk aku membuktikan ambisiku untuk
mengeksekusi yang telah aku kumpulkan, sebagai Calon Ketua Badan Pengurus IMA-G
2025/2026.
“Ambition is the first step to success. The second step is action.”
KERESAHAN JADI MIMPI
Setelah menjalani proses mulai dari Anggota Mula dan Anggota Bina di IMA-G, ada
banyak keresahan yang aku rasakan yang tidak bisa membuatku diam. Mulai dari
hal-hal sederhana yang aku temukan, hingga masalah besar yang aku rasa harus
dipikirkan akar masalahnya,
“IMA-G sudah berusaha, namun mengapa terus muncul masalah ini?”
Berbagai hal yang aku rasakan disekitarku ini berubah menjadi mimpi-mimpiku dan
bayanganku apakah IMA-G bisa menjadi lebih baik? Apakah IMA-G bisa mencapai
potensi tertingginya sebagai ikatan? Dan dari pertanyaan tersebut, sebagai anggota
yang kurang lebih baru memasuki status barunya sebagai Anggota Biasa IMA-G, lantas
pertanyaan tersebut berubah menjadi pernyataan aksi yang timbul,
“Aku ingin membawa IMA-G lebih jauh dari ini.”
Keresahan dan mimpiku yang aku miliki ini akan aku bagi menjadi beberapa aspek,
yaitu Aspek Internal, Aspek Eksternal, Aspek Manajemen Organisasi, Aspek
Pengembangan Anggota
ASPEK INTERNAL
1. Aku memiliki keresahan dimana acara ataupun program kerja yang dilakukan di
IMA-G belum bisa beradaptasi terhadap situasi dan kondisi anggotanya.
Misalnya ketika sedang ada pengumpulan, kegiatan atau tindakan IMA-G untuk
mensupport situasi tersebut belum optimal. Maka dari itu, aku bermimpi
untuk menciptakan lingkungan IMA-G yang supportif dan hadir secara
adaptif di berbagai situasi, terutama untuk mendukung mental ketika
pengumpulan.
2. Aku memiliki keresahan dimana alur flow himpunan yang belum dapat secara
optimal menyesuaikan berbagai kebutuhan atau kesibukan yang berbeda tiap
angkatan Massa-G. Misalnya, ketika Massa G-23 yang sedang di tanggal
pengumpulan tapak, dan sekiranya membutuhkan internalisasi, namun
nyatanya disuguhkan Program Kerja lain terkait pengembangan diri yang kurang
relevan dengan apa yang dibutuhkannya. Maka dari itu, aku bermimpi untuk
mewujudkan flow himpunan yang adaptif dan seimbang untuk dilakukan
dengan mengutamakan aspirasi di kepengurusan secara berkala.
3. Aku memiliki keresahan dimana kata “Ikatan” dalam IMA-G hanyalah kata yang
telah hilang maknanya, banyak dari Massa-G yang belum mengenal Anggota
Madya, bahkan setelah PJJGN berakhir yang seharusnya menjadi wadah aktual
untuk berkenalan satu sama lain. Begitupun dari Anggota Madya, yang banyak
merasa sudah hilang kontak dengan IMA-G baik yang memang masih ingin
berhubungan maupun yang tidak. Maka dari itu, aku bermimpi untuk
menciptakan wadah yang dapat memulai kembali hubungan antara
Anggota aktif dengan Anggota Madya untuk mengembalikan makna dari
Ikatan itu sendiri.
4. Aku merasa bahwa masih ada Massa-G yang masih belum mengenal satu sama
lain terutama dengan sesama anggota yang memiliki perbedaan angkatan
seperti dua tahun di atasnya atau di bawahnya. Maka dari itu, aku bermimpi
untuk meningkatkan rasa saling mengenal antar Massa-G
ASPEK EKSTERNAL
1. Aku memiliki keresahan dimana hubungan IMA-G dengan HMJ lain yang telah
dibangun berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, namun tidak adanya
hubungan berkelanjutan yang memiliki potensi untuk dibangun. Misalnya terkait
Isu Pemindahan Ibu Kota Nasional yang seharusnya bisa kita kolaborasikan
dengan ilmu Planologi, lalu juga kegiatan Sosial Kemasyarakatan terkait
pembangunan atau restorasi fasilitas yang bisa kita kolaborasikan dengan Teknik
Lingkungan. Maka dari itu, aku bermimpi untuk membangun dan
memaksimalkan hubungan HMJ yang ada di ITB untuk saling berkolaborasi
melakukan kegiatan yang berkelanjutan.
ASPEK MEDIA
1. Aku memiliki keresahan dimana masih banyak Massa-G yang sebenarnya punya
potensial untuk dikulik baik secara minat atau bakatnya untuk diceritakan untuk
diapresiasi, namun proses tersebut harus dimulai dari Massa-G terlebih dahulu
tanpa dorongan yang optimal Massa-G lainnya. Maka dari itu, aku memiliki
mimpi untuk mewadahi Massa-G untuk dapat berani dan berkarya melalui
media sebagai wujud apresiasi.
ASPEK MANAJEMEN ORGANISASI
1. Aku memiliki keresahan dimana dalam koordinasi antar bidang masih belum
mencapai potensi tertingginya dan belum adanya kolaborasi yang lebih antar
departemen. Misalnya,
- Saat dilakukan bersih-bersih Sekretariat IMA-G oleh Divisi Badan Rumah
Tangga, bisa sebelumnya dipikirkan kegiatan internalisasi oleh Bidang
Internal agar Massa-G bisa lebih tertarik untuk datang. Dalam hal ini, dua
bagian tersebut yang beririsan sebagai wadah dan tempat dapat
berkesinambungan untuk menghidupkan kembali Sekretariat IMA-G.
- Saat ada kegiatan publikasi “Massa-G of The Month” oleh Divisi Apresiasi,
bisa sebelumnya diminta data keaktifan dan kehadiran kepada Divisi
MSDA pada bulan tersebut agar Massa-G yang dirasa paling aktif bisa
diberikan spotlight lebih. Dalam hal ini, peran Divisi MSDA sebagai
pengampu data bisa menjadi sangat krusial untuk pengembangan
anggota.
Terdapat banyak hal kolaborasi lainnya yang bisa dilakukan dan dibutuhkan
pemahaman mendalam untuk menentukan bobot dan nilai dari apa yang dapat
dikolaborasikan. Maka dari itu, aku bermimpi untuk menciptakan
kepengurusan IMA-G yang kolaboratif untuk memaksimalkan potensi dari
setiap bidang ataupun divisi.
2. Aku memiliki keresahan dimana masih kurang optimalnya strategi dalam
kepengurusan IMA-G untuk mengidentifikasi masalah, solusi, dan potensi
penyelesaiannya untuk IMA-G selama berjalannya kepengurusan. Misalnya,
- Meninjau grafik dan trend dari kehadiran Massa-G yang dapat ditinjau
dari keaktifan, kehadiran, dan berbagai data dari kegiatan lainnya untuk
mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin terjadi dalam
kepengurusan IMA-G lalu mencari solusinya.
- Mengolah kembali hasil dari pertukaran informasi berdasarkan ilmu yang
telah didapatkan dari kunjungan HMJ lain baik dari struktur
kepengurusannya, strategi pelaksanaan kegiatan, hingga cara
penanganan masalah dari HMJ tersebut untuk dikaji dan diolah apakah
strategi tersebut bisa diaplikasikan baik secara utuh maupun
diadaptasikan di IMA-G agar kepengurusannya dapat berjalan lebih
maksimal.
Hal tersebut dapat lebih memaksimalkan kapabilitas IMA-G untuk melaksanakan
suatu kegiatan dan mendapatkan ilmu tambahan bagi IMA-G itu sendiri. Maka
dari itu, aku bermimpi untuk menciptakan kepengurusan IMA-G yang
senantiasa disiplin untuk menelisik pengembangan himpunan untuk
memaksimalkan kepengurusan IMA-G itu sendiri.
ASPEK PENGEMBANGAN ANGGOTA
1. Aku memiliki keresahan dimana masih banyak Anggota IMA-G yang potensial
dan memiliki kemampuan yang cukup, namun masih belum dapat dukungannya
untuk meraih tanggung jawab lebih untuk berkontribusi di IMA-G. Maka dari itu
aku bermimpi untuk menciptakan IMA-G dengan lingkungan inklusif dalam
proses memberikan tanggung jawab dan suportif terhadap anggotanya
untuk berkembang.
2. Aku memiliki keresahan dimana setelah Anggota Mula lantik dari PJJGN, tidak
ada wadah pembelajaran tertentu yang diterapkan sebagai salah satu bentuk
kaderisasi aktif. Maka dari itu aku bermimpi untuk mewujudkan wadah
sekolah dan belajar agar Anggota Bina mendapatkan ilmu yang relevan
terhadap apa yang mau dipelajarinya.
3. Aku memiliki keresahan dimana belum adanya media yang konkrit dari Anggota
Biasa untuk berperan dalam memaksimalkan potensi atau mengayomi Anggota
Bina IMA-G, baik dalam aspek internal maupun eksternal. Maka dari itu aku
bermimpi untuk menciptakan sistem konkrit dan efektif untuk
memastikan Badan Pengurus IMA-G dapat mengayomi dan
memaksimalkan potensi dari tiap anggotanya.
4. Aku memiliki keresahan dimana IMA-G belum memberikan transparansi yang
jelas atas penilaian-penilaian dalam perkembangan anggotanya, terkait apa yang
bisa dikembangkan secara jelas untuk pengembangan masing-masing Massa-G.
Maka dari itu aku bermimpi untuk menciptakan wadah pengembangan
dan hasil rapor yang transparan dengan tujuan pengembangan Massa-G
yang lebih konkrit.
ASPEK KEPROFESIAN
1. Aku memiliki keresahan dimana IMA-G belum sepenuhnya mengembangkan
potensi eksistensinya untuk melakukan kunjungan pada biro-biro arsitektur
maupun lembaga lainnya, yang seharusnya bisa memberikan banyak ilmu dan
pengalaman baru terkait bagaimana suatu biro dalam memproses alur kerjanya.
Maka dari itu aku bermimpi untuk melakukan kegiatan mengunjungi
biro-biro arsitektur maupun lembaga lainnya untuk memperkaya dan
mempersiapkan Massa-G untuk belajar dan berkarya.
ASPEK EKSISTENSI IMA-G
1. Aku memiliki keresahan dimana IMA-G masih belum optimal dalam
menunjukkan taringnya antara di luar IMA-G dengan apa yang dipandang oleh
Massa-G nya sendiri. Dengan kondisi akademik dan kesibukan, serta posisi
geospasialnya yang terdapat di Labtek IXB, secara tidak langsung Massa-G akan
jarang bertemu dengan himpunan-himpunan selain yang berada di tenggara.
Maka dari itu, aku bermimpi untuk mengusahakan IMA-G yang dapat
memperluas citra positifnya yang dapat membuat mahasiswa dan
masyarakat sekitar mengetahui akan eksistensi dan kebolehan dari IMA-G.
LANTAS.. ITU SAJA?
Pada akhirnya, dari segala keresahanku yang membuahkan mimpi ini tak hanya
berhenti akibat aku merasa adanya hal-hal yang bisa diubah atau ditingkatkan. Aku
tetap melihat adanya banyak potensi dan hal baik yang telah dibangun pada setiap
kepengurusan, dan aku rasa kepengurusan sebelumnya telah membuahkan beberapa
hal baik yang sangat membantu angkatanku dan Massa-G lainnya untuk bertumbuh.
Aku merasakan dedikasi yang telah ditumpahkan pada setiap kegiatan dan program
yang dijalankan, aku merasakan adanya usaha lebih ditengah jerih payah akademik
yang tak mudah, aku merasakan adanya api yang masih menyala untuk
membangun bersama IMA-G ke arah yang lebih baik.
B. FAKTOR EKSTERNAL
KERESAHAN ANGGOTA IMA-G
Ketika aku berbincang dengan sesama Massa-G disekitarku, terdapat banyak bahasan
terkait potensi IMA-G yang sebenarnya bisa dikembangkan, ataupun potensi Massa-G
itu sendiri. Baik angkatan atas maupun bawah, selalu ada garis merah yang bisa
dibayangkan sebagai keresahan dari isi pikiran mereka. Kesimpulan yang aku dapatkan
adalah pada dasarnya IMA-G masih belum optimal dan sempurna
“IMA-g bisa menjadi lebih dari ini!”
Memang, mencapai suatu posisi ideal dimana IMA-G dapat menjadi wadah yang secara
dapat menyesuaikan seluruh massa nya adalah hal yang sulit, namun hal tersebut
bukan menjadi alasan untuk kita diam dan tidak berusaha menggapainya. Mimpi
masing-masing anggotanya yang beragam itu, bisa menjadi api semangat untuk
membawa peningkatan dan perubahan dari IMA-G untuk mencapai tujuan akhir.
Maka dari itu, aku ingin berperan lebih untuk mewujudkan IMA-G yang apa adanya
dengan mengupayakan perwujudan pertumbuhan bersama-sama sebagai satu
kesatuan dan aku ingin massa-massaku bisa memandang bahwa ikatan ini memang
tempatnyalah untuk berpulang, tempat bermain, tempat belajar, dan tempat
bertumbuh. Aku selalu ingin IMA-G terus dan terus selangkah lebih dekat dengan apa
yang ingin dicapai bersama.
DUKUNGAN
Seminggu semenjak pembukaan pengambilan berkas, aku masih bergulat dengan
diriku sendiri, apakah aku bisa mempercayai segala nasib ikatan ini kepada
teman-temanku yang aku percayai dan sedang mengambil berkasnya? Apakah aku
layak
untuk maju? Pergulatan dalam diriku berhenti, setelah aku sadar bahwa
orang-orang yang ku panggil Massa-G itu ternyata banyak yang berada di sisiku. Aku
sangat bersyukur bisa memiliki teman-temanku yang rela memberikan kritik, saran,
semangat, dan harapan bagiku dengan caranya masing-masing yang beragam.
Setiap dukungan temanku, Massa G-24, G-23, dan G-22 dari yang hanya berbicara,
“Vid, kapan ambil berkas?”
“Ayo dong maju, nanggung!”
“Gue support lu maju vid, gas in aja”
Akan selalu membekas dalam hatiku. Aku lagi lagi sadar bahwa semua perjuangan ini
bukan untuk diriku saja, tapi juga untuk teman-teman seperjuanganku ini. Aku bisa saja
berlari sendiri dengan kecepatan penuh untuk mencapai kesempurnaan itu, tapi aku
memilih untuk berjalan pelan untuk melewati dan merasakannya bersama
massa-massaku.
C. PENCALONAN
Dari segala keabstrakan yang telah menjadi buah pikiran ku, semua itu bercampur aduk
menjadi satu kesatuan untuk menjadi latar belakang pencalonanku menjadi Ketua
Badan Pengurus IMA-G periode 2025/2026. Ini adalah langkah pertama dari sejuta
makna yang akan kita tempuh untuk terus melaju. Dengan doa dan bantuan Tuhan
Yang Maha Esa, semoga kita bisa mencapai garis finish itu.
Dengan ini, aku siap dengan segala resiko dan halangan apapun didepanku
Dengan ini, aku siap maju dan memasang badanku untuk membela ikatanku
Dengan ini, aku takkan menyesali apapun apa yang aku akan perjuangkan
Lantas, mari berjalan bersamaku untuk sedikit lebih dekat dengan tujuan kita, massaku!
BAB III
ANALISIS KONDISI IDEAL
DAN AKTUAL
ANALISIS KONDISI IDEAL
Kondisi ideal adalah suatu keadaan atau status yang seharusnya IMA-G capai. Maka dari
itu, perlu pendefinisian terlebih dahulu hal-hal apa yang dapat dianggap mencerminkan
keadaan IMA-G yang seharusnya. Pendefinisian tersebut dilakukan dengan
menggunakan berbagai studi dokumen literatur yang telah ada yang akan
diklasifikasikan menjadi Dokumen Internal IMA-G, Dokumen Internal Keluarga
Mahasiswa ITB, dan Dokumen Eksternal
.Untuk meninjau suatu kondisi keidealan, dokumen yang ditinjau harus memiliki kriteria
tertentu untuk menggambarkan IMA-G sebagai organisasi ikatan yang masih dibawahi
oleh KM ITB, Institut Teknologi Bandung, dan bahkan Indonesia itu sendiri. Oleh karena
itu, diperlukan beberapa prasyarat sebagai proses bentuk mengidentifikasi kevalidan
dari dokumen yang akan ditinjau.
1. Dokumen harus sesuai dengan IMA-G sebagai organisasi kemahasiswaan.
Dokumen yang ditinjau harus memiliki kaitannya dengan IMA-G sebagai
organisasi kemahasiswaan yang diatur oleh perguruan tinggi dan negara.
2. Lembaga yang menulis dan menerbitkan dokumen merupakan lembaga
resmi.
Dokumen yang ditinjau harus ditulis oleh lembaga yang terverifikasi kredibilitas
bidangnya untuk menulis dokumen tersebut.
No.
Dokumen
Prasyarat
1 2
1. AD/ART IMA-G ✓ ✓
2. Draft RUK IMA-G ✓ ✓
3. AD/ART KM ITB ✓ ✓
4. Konsepsi KM ITB ✓ ✓
5. PP Nomor 65 Tahun 2013 ✓ ✓
6. Peraturan Rektor ✓ ✓
No.178/PER/I1. A/KM/2017
7. UU No.12 Tahun 2012 Pasal
77
✓
✓
8. Teori Organisasi ✓ ✓
9. Teori Kebutuhan Maslow ✓ ✓
10. Pedoman Pelaksanaan
Kegiatan Organisasi
Kemahasiswaan Tahun 2022
✓
✓
ANALISIS KONDISI IDEAL INTERNAL IMA-G
AD/ART IMA-G
1. Anggaran Dasar BAB II Pasal 4 (Asas)
Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma berasaskan Pancasila yang menjiwai
Tridharma Perguruan Tinggi.
2. Anggaran Dasar BAB III Pasal 5 (Tujuan dan Usaha)
Tujuan IMA Gunadharma:
1. Mempererat hubungan kekeluargaan dan persahabatan antaranggota.
2. Membela dan membantu kepentingan anggota guna kelancaran
pendidikannya.
3. Memperdalam dan memperluas pengetahuan anggota dalam
kebudayaan dan ilmu pengetahuan, khususnya arsitektur.
4. Membentuk anggotanya menjadi sarjana Indonesia.
5. Memasyarakatkan arsitektur.
6. Mendermakan pengetahuan kepada nusa dan bangsa.
3. Anggaran Dasar BAB IV Pasal 7 (Kedudukan)
Kedudukan IMA Gunadharma:
1. Ikatan bersikap bebas aktif dalam menjalankan kerja sama dengan setiap
orang, badan, dan instansi pemerintah.
2. IMA Gunadharma merupakan salah satu basis massa Keluarga
Mahasiswa Institut Teknologi Bandung sesuai dengan Konsepsi dan
AD/ART KM ITB.
4. Anggaran Rumah Tangga BAB II Pasal 6 (Hak dan Kewajiban)
Anggota Biasa mempunyai hak:
a. Memberikan suaranya pada setiap Rapat Anggota.
b. Mengikuti segala sesuatu yang diselenggarakan oleh IMA Gunadharma
untuknya.
c. Dipilih menjadi Ketua Badan Pengurus, Koordinator Badan Perwakilan
Anggota, Senator, atau Anggota Badan Pengurus.
5. Anggaran Rumah Tangga BAB II Pasal 7 (Hak dan Kewajiban)
Anggota Biasa mempunyai kewajiban untuk:
a. Menjaga kehormatan namanya, nama IMA Gunadharma dan nama
Program Studi Sarjana Arsitektur ITB.
b. Menaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan peraturan
pengurus IMA Gunadharma
c. Turut serta menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam
kegiatan-kegiatan dan/atau kepengurusan IMA Gunadharma.
d. Menghadiri Rapat Anggota.
e. Membayar iuran sebanyak dan pada waktu yang telah ditentukan.
6. Anggaran Rumah Tangga BAB VI Pasal 28 (Badan Pengurus)
Badan Pengurus memiliki fungsi untuk mengupayakan tercapainya tujuan IMA
Gunadharma ITB.
7. Anggaran Rumah Tangga BAB VI Pasal 30 (Badan Pengurus)
Badan Pengurus memiliki hak dan wewenang:
a. Ketua atau orang-orang yang ditunjuk olehnya berhak mewakili IMA
Gunadharma ke luar dan ke dalam, namun jika menyangkut suatu kasus
khusus perlu mendapatkan persetujuan dari Badan Perwakilan Anggota.
b. Membuat peraturan-peraturan yang dibutuhkannya tanpa menyimpang
dari AD/ART IMA Gunadharma ITB. Peraturan-peraturan Badan Pengurus
berlaku pada hari diumumkannya sampai dicabut kembali.
c. Badan Pengurus berhak mengajukan pengadaan Rapat Anggota kepada
Badan Perwakilan Anggota.
8. Anggaran Rumah Tangga BAB VI Pasal 31 (Badan Pengurus)
Keanggotaan Badan Pengurus:
a. Badan Pengurus terdiri dari sekurang-kurangnya Ketua, Sekretaris,
Bendahara, dan bidang-bidang atau sebutan lainnya.
b. Badan Pengurus memegang jabatan untuk waktu paling lama satu
periode kepengurusan.
c. Ketua Badan Pengurus adalah Anggota Biasa yang terpilih dalam
pemilihan umum sebagai mandataris tunggal.
d. Keputusan pemberhentian keanggotaan Badan Pengurus ditetapkan oleh
Badan Perwakilan Anggota.
e. Jika Ketua Badan Pengurus mengundurkan diri, keputusan diserahkan
kepada Badan Perwakilan Anggota
DRAFT RUK IMA-G
9. Bab I (Penjelasan)
Latar Belakang
Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma merupakan organisasi
kemahasiswaan lahir berdasarkan disiplin keilmuan Arsitektur yang mewadahi
inisiatif mahasiswa dalam mendapatkan proses utuh pendidikan. Dalam sebuah
lingkungan kampus yang diwadahi Kabinet KM, sebagai representasi
kemahasiswaan kampus dan eksekutif yang menangani kebutuhan bersama
dalam kelangsungan kemahasiswaan.
Tujuan
●
Meuwujudkan Alumni IMA-G sebagai generasi yang memiliki karakter,
mampu berpikir radikal sekaligus bertindak dan menyampaikan secara
pragmatis, memiliki visi danmenjunjung tinggi kode etik keprofesian
masing-masing
●
Memastikan regenerasi dan keberlangsungan nilai kemahasiswaan dan
tercapainya tujuan pendidikan
●
Mewujudkan pencapaian partisipan IMA-G dalam mengiringi demokratisasi
kehidupan kampus
● Mewujudkan dinamisasi kehidupan kampus yang terintegrasi dan
partisipatif.
●
Mewujudkan potensi tertinggi yang mungkin dicapai mahasiswa Arsitektur
ITB dan IMA-G secara keseluruhan
10. Bab III (Alumni IMA-Gunadharma)
Sebagai lulusan program studi dari suatu institusi pendidikan tinggi yang
berke-Tuhan-an Yang Maha Esa, seorang alumni IMA-G diharapkan mencapai
kondisi:
●
Sadar dengan sifat alumni perguruan tinggi. Bermoral, memiliki wawasan
kebangsaan, humanis, demokratis, dan mampu berpegang pada kebenaran
ilmiah.
●
Sadar kewajiban sebagai seorang sarjana program studi Arsitektur. Cakap
dan utuh dalam program studi yang telah diambil, sehingga kritis dan
mampu memberikan koreksi atau mengajukan praktek/aktivitas yang sesuai
dengan nilai pendidikan.
●
Sadar akan kewajiban memahami realitas bangsa Menjadi terpelajar, insan
pendidikan, intelektual, dan cendekiawan dalam sebuah masyarakat. Kritis,
objektif, dan multidisiplin. Mampu menerjemahkan realitas berdasarkan
paradigma yang benar
●
Sadar akan kewajiban menempatkan kesarjanaan ditengah realitas bangsa.
Dewasa, mandiri, dan mampu menempatkan diri. Mampu hidup,
memberikan sumbangsih, dan bijak dalam menentukan pilihan-pilihan.
●
Sadar akan peran pendidikan Indonesia Insan pendidikan yang peduli dan
memahami tentang berbagai kegiatan pendidikan yang sedang berlangsung.
ANALISIS KONDISI IDEAL INTERNAL KM ITB
KONSEPSI KM ITB
11. Falsafah Dasar Keberadaan Dasar Organisasi Kemahasiswaan
Tugas perguruan tinggi adalah membentuk manusia susila dan demokrat yang:
a. Memiliki keinsafan tanggung jawab atas kesejahteraan masyarakatnya.
b. Cakap dan mandiri dalam memelihara dan memajukan ilmu
pengetahuan.
c. Cakap memangku jabatan atau pekerjaan dalam masyarakat.
Pada awal pembahasan dinyatakan bahwa proses pendidikan dilakukan untuk
membantu mahasiswa membentuk visi masa depan dan menghadapi
tantangan masa kini dan masa depannya, demikian juga dengan organisasi
kemahasiswaan. Organisasi kemahasiswaan harus dapat menjadi alat ampuh
bagi mahasiswa untuk membentuk visi dan menjawab tantangan itu. Yang
menjadi persoalan selanjutnya adalah apa sebenarnya visi dan tantangan di
kalangan insan akademis itu.
12. Konsep Organisasi Kemahasiswaan ITB
Untuk itu organisasi kemahasiswaan merumuskan orientasi dasar organisasinya
sebagai berikut:
1. Menjadi wadah pengembangan diri mahasiswa untuk membentuk lapisan
masyarakat masa depan yang profesional, intelek, humanis, dan
religius. Untuk itu dibutuhkan pembukaan wahana yang seluas-luasnya
bagi partisipasi-aktif anggota sehingga semua aktivitas kemahasiswaan
menjadi proses pembelajaran dan pemberdayaan seluruh mahasiswa,
2. Mewujudkan karya nyata mahasiswa dalam perjuangan menata
kehidupan bangsa. Untuk itu maka akar aktivitas mahasiswa, yaitu
intelektualitas, kemandirian, dan kebenaran ilmiah harus dijaga dalam
roda gerak organisasi kemahasiswaan, dan
3. Menjadi wadah bagi upaya pemenuhan kebutuhan dasar mahasiswa yang
meliputi pendidikan, kesejahteraan, dan aktualisasi diri.
13. Posisi Organisasi Kemahasiswaan di Kampus
“Hal yang perlu mendapat penekanan adalah hubungan antara rektor dengan
organisasi kemahasiswaan. Hubungan antara keduanya merupakan suatu
hubungan yang demokratis dan saling menghormati posisi masing-masing
sehingga organisasi kemahasiswaan tetap memiliki wewenang penuh…”
AD/ART KM ITB AMANDEMEN 2023
14. Anggaran Dasar BAB III Pasal 6 (Tujuan)
Tujuan
1. Ikut serta mengusahakan tujuan pendidikan untuk membentuk sarjana
yang berbudi pekerti, cakap, mandiri, berwawasan luas, demokratis,
dan bertanggung jawab.
2. Memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk menjadi pemimpin dan
penggerak dalam kehidupan berbangsa.
3. Ikut serta menyumbangkan karya dan pikiran dalam penataan
kehidupan bangsa.
4. Memupuk dan membina rasa persaudaraan dan kekeluargaan di
lingkungan civitas academica.
5. Mengusahakan kesejahteraan material dan spiritual serta
memperjuangkan kepentingan mahasiswa di lingkungan kampus.
15. Anggaran Dasar BAB VII Pasal 14 (Kelengkapan Organisasi)
Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah organisasi di Institut Teknologi Bandung
yang telah disahkan oleh program studi terkait dan berfungsi untuk mewadahi
kebutuhan sektoral mahasiswa dalam bidang keilmuan dan keprofesian.
16. Anggaran Dasar BAB VII Pasal 71 (Himpunan Mahasiswa Jurusan)
Hubungan di dalam KM ITB
1. Himpunan Mahasiswa Jurusan merupakan badan kelengkapan KM ITB di
tingkat jurusan.
2. Himpunan Mahasiswa Jurusan berkewajiban melaksanakan dan
menjunjung tinggi Konsepsi KM ITB dan AD/ART KM ITB.
3. Himpunan Mahasiswa Jurusan memiliki hak otonomi untuk kegiatan
internal.
4. Himpunan Mahasiswa Jurusan harus melakukan koordinasi dengan
Kongres KM ITB untuk kegiatan eksternal yang mengatasnamakan KM
ITB.
5. Himpunan Mahasiswa Jurusan memiliki hubungan koordinasi dengan
Kabinet KM ITB.
6. Himpunan Mahasiswa Jurusan berkewajiban memberikan sumber daya
kepada Kabinet KM ITB untuk melaksanakan program pemenuhan
kebutuhan seluruh mahasiswa melalui program terpusat yang telah
disetujui oleh Kongres KM ITB sesuai dengan kesepakatan yang telah
ditentukan.
7. Himpunan Mahasiswa Jurusan berkewajiban mengawasi keberjalanan KM
ITB baik secara mandiri atau melalui mekanisme yang ditentukan Kongres
KM ITB.
ANALISIS KONDISI IDEAL EKSTERNAL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG
STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
17. Pasal 42 Nomor 2
Mahasiswa dapat membentuk organisasi kemahasiswaan yang bersifat dari,
oleh, dan untuk mahasiswa yang merupakan bagian dari masyarakat akademik
ITB.
18. Pasal 42 Nomor 3
Organisasi kemahasiswaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib
mendaftarkan diri dan mengikuti seluruh peraturan yang berlaku di ITB.
PERATURAN REKTOR NO.178/PER/I1.A/KM/2017
19. BAB V Pasal 12 (Fungsi dan Sifat Organisasi)
a. Organisasi Kemahasiswaan ITB merupakan wadah pembinaan dan
penanaman sikap, kepribadian, dan nilai-nilai luhur dalam diri
mahasiswa.
b. Sifat organisasi dapat berupa organisasi keilmuan, keprofesian, olah
raga, seni dan budaya, pengembangan penalaran, keagamaan dan
kemasyarakatan.
c. Organisasi Kemahasiswaan ITB merupakan wadah kegiatan kokurikuler
(1) dan ekstrakulikuler (2) yang merupakan bagian terpadu dari sarana
pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dalam
memperkaya kebudayaan nasional.
d. Kegiatan kokurikuler merupakan kegiatan kemahasiswaan berdasarkan
pada penalaran keprofesian dan keilmuan sesuai dengan program studi.
e. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan kemahasiswaan
berdasarkan bakat, minat, penalaran, dan nilai-nilai dasar ITB.
20. BAB V Pasal 15 (Kedudukan Organisasi Kemahasiswaan ITB)
Organisasi Kemahasiswaan ITB merupakan:
a. Wadah pengembangan potensi diri dan jati diri mahasiswa sebagai insan
akademis, ilmuwan, dan intelektual di masa depan.
b. Wadah pengembangan keterampilan, manajemen, dan kepemimpinan
kemahasiswaan.
c. Wadah pembinaan dan pengembangan kader-kader pemimpin bangsa
yang berpotensi dalam melanjutkan kesinambungan pembangunan
nasional.
d. Wadah pemeliharaan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi
(1), seni dan budaya, serta olahraga (2) yang dilandasi oleh norma-norma
agama, akademik, etika, moral, dan wawasan kebangsaan.
21. UU No.12 Tahun 2012 Pasal 77 (Organisasi Kemahasiswaan)
Organisasi kemahasiswaan paling sedikit memiliki fungsi untuk:
a. Mewadahi kegiatan mahasiswa dalam mengembangkan bakat, minat, dan
potensi Mahasiswa;
b. Mengembangkan kreativitas, kepekaan, daya kritis, keberanian, dan
kepemimpinan, serta rasa kebangsaan.
c. Memenuhi kepentingan dan kesejahteraan Mahasiswa;
d. Mengembangkan tanggung jawab sosial melalui kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.
e. Perguruan Tinggi menyediakan sarana dan prasarana serta dana untuk
mendukung kegiatan organisasi kemahasiswaan.
f. Organisasi kemahasiswaan menjadi saran mahasiswa mengembangkan
diri dan membentuk watak untuk memastikan terlaksananya Tridharma.
22. Teori Organisasi 1
Organisasi merupakan sekumpulan manusia yang melakukan suatu bentuk kerja
sama dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Organisasi juga sebagai wadah atau tempat kerja sama, dimana motor
penggeraknya adalah manusia. Kebutuhan masyarakat yang semakin beragam
1 JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 4 NOMOR 4 TAHUN 2022
dan kompleks membawa konsekuensi pada organisasi untuk bekerja keras
mengerahkan segala strategi, metode, teknik dan segala upaya lain agar
kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara memuaskan.
PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN TAHUN 2022
23. Asas Pelaksanaan
Seluruh kegiatan Ormawa diselenggarakan dengan asas:
a. keterbukaan, baik dalam hal pembiayaan, materi/substansi kegiatan,
berbagai informasi waktu maupun tempat penyelenggaraan kegiatan;
b. demokratis, yaitu berdasarkan kesetaraan semua pihak, dengan
menghormati hak dan kewajiban masing-masing pihak yang terlibat
dalam kegiatan tersebut;
c. inklusifitas, yaitu bersifat terbuka untuk semua pihak; dan
d. humanis, yaitu berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan
beradab, dan prinsip persaudaraan serta anti kekerasan.
24. Bidang Kegiatan
Bidang kegiatan Ormawa meliputi:
a. Pengembangan minat dan bakat Kegiatan pengembangan minat dan
bakat ditujukan untuk menumbuhkembangkan dan mengasah prestasi
mahasiswa pada bidang olahraga, seni budaya, dan bidang lain yang
diminati mahasiswa.
b. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat Kegiatan ini ditujukan untuk
meningkatkan kepedulian sosial, empati, cinta kepada sesama, dan
memperkuat solidaritas kemanusiaan dan kebangsaan melalui
penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan berbagai
aktivitas produktif lainnya yang dilaksanakan mahasiswa untuk dan
bersama masyarakat.
c. Kegiatan pengembangan keorganisasian Kegiatan ini ditujukan untuk
menumbuhkembangkan kompetensi kepemimpinan, manajemen, serta
organisasi yang berintegritas, kreatif, demokratis, dinamis dan
mengedepankan intelektualitas serta perilaku terpuji masyarakat terdidik
yang cerdas dan bertanggung jawab.
25. Teori Kebutuhan Maslow 2
Psikolog Abraham Maslow merumuskan teori motivasi manusia berdasarkan
gagasan bahwa ada hierarki kebutuhan manusia. Hirarki kebutuhan Maslow
terdiri dari lima tingkat kebutuhan manusia, yang diperingkat menurut tingkat
kepentingan mulai dari kebutuhan tingkat rendah (biogenik) hingga kebutuhan
tingkat tinggi (psikogenik). Teori ini menyatakan bahwa individu berusaha untuk
memenuhi kebutuhan tingkat yang lebih rendah sebelum kebutuhan tingkat
yang lebih tinggi. Tingkat kebutuhan terendah yang tidak terpuaskan memotivasi
perilaku seseorang. Ketika kebutuhan itu terpenuhi dengan cukup baik, individu
termotivasi untuk memenuhi kebutuhan di tingkat hierarki berikutnya. Ketika
kebutuhan itu terpenuhi, kebutuhan di tingkat berikutnya adalah motivator
utama seseorang, dan seterusnya.
a. Kebutuhan Fisiologis.
Merupakan tingkat pertama dan paling dasar dari kebutuhan manusia.
Kebutuhan utama ini yang diperlukan untuk mempertahankan
2 Schiffman, L. G., & Wisenblit, J. L. (2015). Consumer behavior edisi 11 global edition. England:
Pearson Education Limited.
kehidupan biologis, termasuk makanan, air, udara, tempat tinggal,
pakaian, dan seks serta semua kebutuhan biogenik.
b. Kebutuhan Keamanan.
Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, kebutuhan keselamatan dan
keamanan menjadi kekuatan pendorong di balik perilaku individu.
Kebutuhan-kebutuhan ini tidak hanya berkaitan dengan keamanan fisik,
tetapi juga dengan ketertiban, stabilitas, rutinitas, keakraban, dan kontrol
atas kehidupan dan lingkungan seseorang. Misalnya, kesehatan dan
ketersediaan perawatan kesehatan adalah masalah keamanan yang
penting. Rekening tabungan, polis asuransi, pendidikan, dan pelatihan
kejuruan adalah segala cara yang digunakan individu untuk memenuhi
kebutuhan akan keamanan.
c. Kebutuhan sosial.
Tingkat ketiga hierarki Maslow terdiri dari kebutuhan sosial, seperti cinta,
kasih sayang, kepemilikan, dan penerimaan.
d. Kebutuhan ego.
Ketika kebutuhan sosial kurang lebih terpenuhi, tingkat keempat hierarki
Maslow menjadi operatif. Tingkat ini mencakup kebutuhan egoistik, yaitu:
- Kebutuhan ego yang diarahkan ke dalam diri mencerminkan
kebutuhan individu akan penerimaan diri, harga diri, kesuksesan,
kemandirian, dan kepuasan pribadi.
- Kebutuhan ego yang diarahkan keluar termasuk kebutuhan untuk
gengsi, reputasi, status, dan pengakuan dari orang lain.
e. Kebutuhan aktualisasi diri.
Kebutuhan aktualisasi diri mengacu pada keinginan individu untuk
memenuhi potensinya yaitu untuk menjadi segala sesuatu yang mampu
ia capai. Sebagai contoh, seorang seniman mengekspresikan dirinya di
atas kanvas atau seorang ilmuwan peneliti mungkin berusaha untuk
menemukan obat baru yang memberantas kanker.
HASIL ANALISIS KONDISI IDEAL
Untuk menyimpulkan kondisi ideal yang dibutuhkan dalam suatu organisasi,
dibutuhkan framework yang terstruktur untuk menghasilkan hasil yang optimal. Maka
dari itu, digunakanlah kerangka kerja MECE Framework (Mutually Exclusive, Collectively
Exhaustive). Kerangka kerja ini bersifat sebagai penggabungan informasi agar lebih
terorganisir dan komprehensif.
Selain dari tools tersebut, diperlukan kerangka kerja untuk menyusun pemikiran agar
dapat dipahami dan dibaca dengan baik dan runtut, yaitu menggunakan Pyramid
Principle. Kerangka kerja ini berupa penekanan poin utama dan poin pendukung yang
terstruktur agar informasi dapat dilihat lebih jelas, logis, dan secara hierarkis.
Berikut adalah Hasil Analisis Kondisi Ideal berdasarkan dua kerangka kerja tersebut,
1. Terwujudnya kesejahteraan pada Anggota IMA-G ditinjau dari Analisis Kondisi
Ideal (2(2), 9(Poin 2), 12(3), 14(5), 19b, 19c(2), 20d(2), 21a, 21c, 23a, 23c, 24a,
25b, 25c, 25d, 27e).
IMA-G seharusnya menjadi Ikatan yang dapat memenuhi kesejahteraan anggota
berupa kebutuhan material dan spiritual dari Massa-G. IMA-G harus dapat
menjadi wadah pemenuhan kebutuhan dasar terkait pendidikan, kesejahteraan,
dan media mengaktualisasi diri dan untuk menaungi minat bakat anggotanya.
Untuk itu, IMA-G harus memiliki lingkungan yang terbuka, menjunjung
kebebasan berpendapat, memberikan rasa aman dan kasih sayang, serta
memiliki kepemilikan didalamnya, serta antar Massa-G yang harus dapat inklusif.
2. Terwujudnya pengembangan sumber daya & manajemen organisasi IMA-G
ditinjau dari Analisis Kondisi Ideal (2(2), 2(3), 3(1), 7b, 9(Poin 3), 22).
IMA-G seharusnya menjadi Ikatan yang dapat mengembangkan sumber daya
yang dimilikinya, mulai dari anggotanya, fasilitas yang dimilikinya, hingga
finansial yang dipegang. Pengembangan sumber daya ini juga sebagai bentuk
penyesuaian diri secara aktif terhadap perkembangan zaman untuk keperluan
kerjasama dan kemampuan manajerial. IMA-G harus memiliki solusi untuk
mengembangkan sumber dayanya melalui analisis dan evaluasi.
3. Terwujudnya pengembangan keilmuan dan keprofesian Anggota IMA-G ditinjau
dari Analisis Kondisi Ideal (2(3), 2(4), 2(6), 9(Poin 5), 11b, 12(2), 15, 19c(1),
20d(1)).
IMA-G seharusnya menjadi Ikatan yang memiliki arah menuju pengembangan
profesi dan ilmu. IMA-G harus dapat menjadi wadah bagi para anggotanya untuk
memaksimalkan dan memelihara ilmu pengetahuan dan bidang keilmuan
arsitektur. Untuk itu, IMA-G harus dapat melakukan berbagai kegiatan dan
mengimplementasikan keilmuan arsitekturnya.
4. Terwujudnya pengembangan kepribadian dan potensi diri Anggota IMA-G
ditinjau dari Analisis Kondisi Ideal (1, 2(2), 9(Poin 5), 11, 12(1), 14(1), 14(2), 14(3),
19a, 20a, 20b, 21b, 24c).
IMA-G seharusnya menjadi ikatan yang memiliki arah menuju pengembangan
kepribadian dan potensi anggotanya. Massa-G seharusnya dapat berkembang
dalam lingkup kepemimpinan, kepekaan sosial, hingga adanya rasa tanggung
jawab terhadap apa yang dibawanya. IMA-G seharusnya menjadi wadah
pertumbuhan untuk memahami dan mengalami perkembangan tersebut. Untuk
itu, IMA-G harus dapat mengusahakan profil yang sudah dibuat untuk seluruh
Anggota IMA-G agar dapat berkembang sesuai dengan profil jenjang kaderisasi
yang sedang dilalui.
5. Terwujudnya komunikasi dan penyaluran informasi yang efektif pada IMA-G
ditinjau dari Analisis Kondisi Ideal (2(1), 23a).
IMA-G seharusnya menjadi ikatan yang memiliki keterbukaan dan penyampaian
informasi yang efektif. Untuk itu, IMA-G harus memiliki metode penyampaian
informasi dengan cara dan bahasa yang baik dan benar.
6. Terwujudnya Proses Penerimaan Anggota Mula yang optimal dari Analisis
Kondisi Ideal (2(1), 5a, 5c, 9(Poin 2)).
IMA-G seharusnya menjadi Ikatan yang mengalami Proses Penerimaan Anggota
Baru dimana anggota mula telah menjalani penjenjangan sesuai dengan
profilnya. Untuk itu, IMA-G harus memastikan agar setiap anggota dalam fase
tersebut memenuhi profil yang telah disesuaikan dengan jenjang kaderisasinya
tersebut.
7. Terwujudnya IMA-G yang memiliki hubungan harmonis dengan pihak eksternal
ditinjau dari Analisis Kondisi Ideal (3(1), 7a, 13, 14(4), 16(5), 21e).
IMA-G seharusnya menjadi Ikatan yang menjalin hubungan baik, demokratis, dan
saling menghormati dengan pihak luar. Pihak luar ini dapat termasuk kabinet KM
ITB, Himpunan Mahasiswa Jurusan lain, dan ITB itu sendiri. Untuk itu, IMA-G
harus memiliki interaksi positif yang saling mendukung, bekerja sama, ataupun
timbal balik antara dua belah pihak.
8. Terwujudnya kebanggaan pada Anggota IMA-G dengan adanya eksistensi positif
IMA-G (2(1), 25c).
IMA-G seharusnya menjadi Ikatan yang memiliki reputasi dan status yang baik.
Untuk itu, IMA-G harus memastikan mempunyai kebanggaan dan minatnya
terhadap identitas IMA-G itu sendiri.
9. Terwujudnya kebermanfaatan untuk masyarakat atas potensi dan keilmuan
Anggota IMA-G ditinjau dari Analisis Kondisi Ideal (1, 2(5), 2(6), 10(Poin 3), 11a,
11c, 21d, 21f, 24b).
IMA-G seharusnya menjadi Ikatan yang memiliki anggota yang menjunjung tinggi
Tridharma Perguruan Tinggi, yang memiliki aspek pengabdian masyarakat
dalamnya. Untuk itu, IMA-G seharusnya memiliki rasa empati dan peduli
terhadap kesejahteraan masyarakat dan harus ditanamkan rasa cinta pada
keilmuan arsitektur untuk diteruskan kepada masyarakat nantinya.
ANALISIS KONDISI AKTUAL
Kondisi aktual adalah kondisi yang terjadi dalam kurun waktu tulisan ini dibuat dan
dialami oleh Massa-G. Kondisi aktual ditentukan melalui survei menggunakan kuesioner
dengan meninjau dokumen-dokumen pendukung untuk merepresentasikan kondisi
aktual.
KUESIONER
Populasi yang akan ditentukan kondisi aktualnya berupa keseluruhan anggota IMA-G
yang masih terhitung sebagai anggota aktif, mulai dari angkatan G-22 sebanyak 78
orang, G-23 sebanyak 92 orang, hingga G-24 sebanyak 100 orang dengan total 270
orang. Namun, dikarenakan kondisi ideal dengan jumlah populasi menyeluruh cukup
sulit dilakukan, maka dibutuhkan perhitungan untuk menggunakan sampel ideal yang
dapat merepresentasikan populasi aktual. Untuk itu penentuan jumlah sampel dapat
menggunakan rumus slovin agar dapat merepresentasikan populasi kondisi aktual
berdasarkan populasi jumlah anggota IMA-G. Berikut rumus slovin,
n =
N
1 + (N)(e) 2
Keterangan:
n
N
E
: Ukuran Sampel
: Ukuran Populasi
: Batas Toleransi Kesalahan (error tolerance)
Saya memilih batas toleransi kesalahan sebesar 6% dikarenakan secara umum, untuk
margin kesalahan yang dapat diterima biasanya berkisar antara 4% dan 8% 3
pada
tingkat keyakinan 95%. Maka dengan angka tersebut akan diperoleh,
n =
N
270
=
= 136. 92
1 + (N)(e) 2 1 + (270)(0.06) 2
Dari hasil tersebut, maka jumlah IMA-G minimal yang harus mengisi kuesioner adalah
sebanyak 137 orang, oleh karena itu diusahakan pengisian kuesioner sebanyak 146
orang agar memenuhi batas toleransi.
Pengolahan data kondisi aktual yang terjadi di IMA-G menggunakan penentuan indeks
(i) yang dapat dihitung menggunakan rata-rata dengan rumus sebagai berikut,
i = Σxi
n
Akan dikelompokkan indeks-indeks tiap pertanyaan sesuai dengan pertanyaan tersebut
yang mengurut 1 sampai 4 (1 semakin negatif atau belum ideal dan 4 semakin positif
atau sudah ideal). Lalu akan diperhitungkan panjang kelas dengan terlebih dahulu
menentukan interval kelas dengan rumus:
Interval =
Jangkauan
Jumlah Kelas
Dimana akan didapatkan jangkauan sebagai berikut,
Jangkauan = Nilai Maksimum − Nilai Minimum
Jangkauan = 4 − 1
Jangkauan = 3
Maka didapatkan interval,
Interval = 3 4
Interval = 0. 75
Sehingga ditentukan interval untuk mencapai kesimpulan dengan,
3 Sugiyono. 2004. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.
1 < i < (1 + 0, 75) = 1 < i < 1, 75
1, 75 < i < (1, 75 + 0, 75) = 1, 75 < i < 2, 5
2, 5 < i < (2, 5 + 0, 75) = 2, 5 < i < 3, 25
3, 25 < i < (3, 25 + 0, 75) = 3, 25 < i < 4
KESEJAHTERAAN MASSA-G
1. Apakah kebutuhan kebutuhan primer kamu terpenuhi sebagai mahasiswa dan
Anggota IMA-G? (Papan, Sandang, dan Pangan)
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah kebutuhan kebutuhan primer kamu
terpenuhi sebagai mahasiswa dan Anggota IMA-G?
(Papan, Sandang, dan Pangan)
Responden
Bobot
Kurang Terpenuhi 4 4
Cukup Terpenuhi 13 26
Terpenuhi 74 222
Sangat Terpenuhi 55 220
Total 472
Indeks Hasil 3.23
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Kebutuhan primer Massa-G kurang terpenuhi sebagai
mahasiswa dan Anggota IMA-G.
1, 75 < i < 2, 5
: Kebutuhan primer Massa-G cukup terpenuhi sebagai mahasiswa
dan Anggota IMA-G.
2, 5 < i < 3, 25
: Kebutuhan primer Massa-G terpenuhi sebagai mahasiswa dan
Anggota IMA-G.
3, 25 < i < 4
: Kebutuhan primer Massa-G sangat terpenuhi sebagai mahasiswa
dan Anggota IMA-G.
Kesimpulan
Kebutuhan primer Massa-G sudah terpenuhi sebagai mahasiswa dan Anggota IMA-G.
2. Apa kamu dapat menceritakan kendalamu kepada Anggota IMA-G dan
mereka dapat menanganinya secara efektif, nyaman dan rahasia terjaga?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apa kamu dapat menceritakan kendalamu kepada
Anggota IMA-G dan mereka dapat menanganinya
secara efektif, nyaman dan rahasia terjaga?
Responden
Bobot
Tidak 11 11
Bisa namun kurang efektif, kurang nyaman, dan rahasia
kurang terjaga
Bisa dengan cukup efektif, cukup nyaman dan rahasia
cukup terjaga
Bisa dengan sangat efektif, sangat nyaman dan rahasia
sangat terjaga
39 78
83 249
15 60
Total 398
Indeks Hasil 2.73
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G tidak dapat menceritakan kendala yang
berkaitan dengan kesejahteraan kepada Anggota IMA-G yang dapat menangani secara
efektif, nyaman dan rahasia terjaga.
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G dapat menceritakan kendala yang berkaitan
dengan kesejahteraan kepada sesame Anggota IMA-G namun kurang efektif, kurang
nyaman dan rahasia kurang terjaga.
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G dapat menceritakan kendala yang berkaitan
dengan kesejahteraan kepada sesama Anggota IMA-G dengan cukup efektif, cukup
nyaman dan rahasia cukup terjaga.
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G dapat menceritakan kendala yang berkaitan
dengan kesejahteraan kepada sesama Anggota IMA-G dengan sangat efektif, sangat
nyaman dan rahasia sangat terjaga.
Kesimpulan
Anggota IMA-G dapat menceritakan kendala yang berkaitan dengan kesejahteraan
kepada sesama Anggota IMA-G dengan cukup efektif, cukup nyaman dan rahasia
cukup terjaga.
3. Apakah kamu kenal sesama Massa-G?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah kamu kenal sesama Massa-G? Responden Bobot
Aku tidak kenal siapa-siapa 0 0
Aku hanya kenal sedikit 20 40
Masih ada beberapa yang aku tidak kenal 120 360
Aku kenal semua! 7 28
Total 428
Indeks Hasil 2.93
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G tidak mengenal sesama Massa-G
: Anggota IMA-G hanya sedikit mengenal sesama Massa-G
2, 5 < i < 3, 25
: Terdapat beberapa Massa-G yang belum dikenal oleh anggota
IMA-G
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G mengenal seluruh Massa-G
Kesimpulan
Anggota IMA-G masih tidak mengenal beberapa orang sesama Anggota IMA-G.
4. Apakah kamu merasa diapresiasi ketika berada di lingkungan IMA-G?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah kamu kenal sesama Massa-G? Responden Bobot
Keberadaan dan Kontribusiku di lingkungan IMA-G tidak
dihargai
Keberadaan dan Kontribusiku di lingkungan IMA-G
kurang dihargai
Keberadaan dan Kontribusiku di lingkungan IMA-G cukup
dihargai
1 1
16 32
86 258
Keberadaan dan Kontribusiku di lingkungan IMA-G
sangat dihargai
43 172
Total 463
Indeks Hasil 3.17
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G merasa Keberadaan dan Kontribusinya di
lingkungan IMA-G tidak dihargai
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G merasa Keberadaan dan Kontribusinya di
lingkungan IMA-G kurang dihargai
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G merasa Keberadaan dan Kontribusinya di
lingkungan IMA-G cukup dihargai
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G merasa Keberadaan dan Kontribusinya di
lingkungan IMA-G sangat dihargai
Kesimpulan
Anggota IMA-G merasa Keberadaan dan Kontribusinya di lingkungan IMA-G cukup
dihargai.
5. Apakah kamu memiliki rasa kepemilikan di IMA-G?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah kamu kenal sesama Massa-G? Responden Bobot
Aku tidak merasa diterima dan dipedulikan di IMA-G 0 0
Aku merasa kurang diterima dan dipedulikan di IMA-G 22 44
Aku merasa cukup diterima dan dipedulikan di IMA-G 75 225
Aku merasa sangat diterima dan dipedulikan di IMA-G 49 196
Total 465
Indeks Hasil 3.18
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
1, 75 < i < 2, 5
2, 5 < i < 3, 25
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G tidak merasa diterima dan dipedulikan di IMA-G
: Anggota IMA-G merasa kurang diterima dan dipedulikan di IMA-G
: Anggota IMA-G merasa cukup diterima dan dipedulikan di IMA-G
: Anggota IMA-G merasa sangat diterima dan dipedulikan di IMA-G
Kesimpulan
Anggota IMA-G merasa cukup diterima dan dipedulikan di IMA-G.
6. Apakah minat dan bakatmu terwadahi dan mengalami perkembangan di
IMA-G?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah minat dan bakatmu terwadahi dan
mengalami perkembangan di IMA-G?
Responden
Bobot
Tidak terwadahi 0 0
Kurang terwadahi 27 54
Terwadahi namun tidak mengalami perkembangan 58 174
Terwadahi dan mengalami perkembangan 61 244
Total 472
Indeks Hasil 3.23
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
1, 75 < i < 2, 5
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G tidak merasa minat dan bakatnya terwadahi.
: Anggota IMA-G kurang merasa minat dan bakatnya terwadahi.
: Anggota IMA-G merasa minat dan bakatnya terwadahi namun
tidak mengalami perkembangan.
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G merasa minat dan bakatnya terwadahi dan
mengalami perkembangan.
Kesimpulan
Anggota IMA-G merasa minat dan bakatnya terwadahi namun tidak mengalami
perkembangan.
PENGEMBANGAN DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA ORGANISASI
1. Apakah linimasa acara-acara IMA-G yang telah kamu ikuti sudah
mempertimbangkan kesibukan kamu?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah linimasa acara-acara IMA-G yang telah kamu
ikuti sudah mempertimbangkan kesibukan kamu?
Responden
Bobot
Tidak mempertimbangkan 15 15
Jarang mempertimbangkan 48 96
Cukup mempertimbangkan 66 198
Sangat mempertimbangkan 17 68
Total 377
Indeks hasil 2.59
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Linimasa acara-acara IMA-G yang telah diikuti tidak
mempertimbangkan kesibukan anggota IMA-G
1, 75 < i < 2, 5
: Linimasa acara-acara IMA-G yang telah diikuti jarang
mempertimbangkan kesibukan anggota IMA-G
2, 5 < i < 3, 25
: Linimasa acara-acara IMA-G yang telah diikuti cukup
mempertimbangkan kesibukan anggota IMA-G
3, 25 < i < 4
: Linimasa acara-acara IMA-G yang telah diikuti sangat
mempertimbangkan kesibukan anggota IMA-G
Kesimpulan
Linimasa acara-acara IMA-G yang telah diikuti cukup mempertimbangkan kesibukan
anggota IMA-G.
2. Apakah menurut kamu sudah sering dilakukan kolaborasi-kolaborasi antar
departemen atau divisi di IMA-G sehingga tercapai potensi kepengurusan yang
maksimal?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah menurut kamu sudah sering dilakukan
kolaborasi-kolaborasi antar departemen atau divisi
di IMA-G sehingga tercapai potensi kepengurusan
yang maksimal?
Responden
Bobot
Tidak dilakukan kolaborasi antar departemen atau divisi 3 3
Jarang dilakukan kolaborasi antar departemen atau divisi 47 94
Cukup dilakukan kolaborasi antar departemen atau divisi 74 222
Sering dilakukan kolaborasi antar departemen atau divisi 22 88
Total 407
Indeks Hasil 2.79
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G merasa tidak dilakukan kolaborasi antar
departemen atau divisi
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G merasa jarang dilakukan kolaborasi antar
departemen atau divisi.
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G merasa cukup dilakukan kolaborasi antar
departemen atau divisi
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G merasa sering dilakukan kolaborasi antar
departemen atau divisi
Kesimpulan
Anggota IMA-G merasa cukup dilakukan kolaborasi antar departemen atau divisi.
3. Apakah terdapat sistem atau metode keorganisasian yang diterapkan di
organisasi lain di luar IMA-G yang jika diterapkan di IMA-G akan
menghasilkan kepengurusan yang lebih baik?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah terdapat sistem atau metode keorganisasian
yang diterapkan di organisasi lain di luar IMA-G yang
jika diterapkan di IMA-G akan menghasilkan
kepengurusan yang lebih baik?
Responden
Bobot
Tidak ada 5 5
Sedikit 48 96
Cukup banyak 71 213
Banyak 22 88
Total 402
Indeks hasil 2.75
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Tidak terdapat sistem atau metode keorganisasian yang
diterapkan di organisasi lain di luar IMA-G yang jika diterapkan di IMA-G akan
menghasilkan kepengurusan yang lebih baik
1, 75 < i < 2, 5
: Terdapat sedikit sistem atau metode keorganisasian yang
diterapkan di organisasi lain di luar IMA-G yang jika diterapkan di IMA-G akan
menghasilkan kepengurusan yang lebih baik
2, 5 < i < 3, 25
: Terdapat cukup banyak sistem atau metode keorganisasian yang
diterapkan di organisasi lain di luar IMA-G yang jika diterapkan di IMA-G akan
menghasilkan kepengurusan yang lebih baik
3, 25 < i < 4
: Terdapat banyak sistem atau metode keorganisasian yang
diterapkan di organisasi lain di luar IMA-G yang jika diterapkan di IMA-G akan
menghasilkan kepengurusan yang lebih baik
Kesimpulan
Terdapat cukup banyak sistem atau metode keorganisasian yang diterapkan di
organisasi lain di luar IMA-G yang jika diterapkan di IMA-G akan menghasilkan
kepengurusan yang lebih baik.
4. Apakah kamu mengetahui, memahami, dan dapat mengaplikasikan teori-teori
manajemen organisasi?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah kamu mengetahui, memahami, dan dapat
mengaplikasikan teori-teori manajemen organisasi?
Responden
Bobot
Aku tidak mengetahui 10 10
Aku mengetahui namun tidak memahami 31 62
Aku memahami namun tidak dapat mengaplikasikan 60 180
Aku mengetahui, memahami, dan dapat
mengaplikasikan
45 180
Total 432
Indeks Hasil 2.96
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
1, 75 < i < 2, 5
2, 5 < i < 3, 25
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G merasa tidak mengetahui
: Anggota IMA-G mengetahui namun tidak memahami
: Anggota IMA-G memahami namun tidak dapat mengaplikasikan
: Anggota IMA-G mengetahui, memahami, dan dapat
mengaplikasikan
Kesimpulan
Anggota IMA-G memahami namun tidak dapat mengaplikasikan.
5. Apakah kamu merasa nyaman di IMA-G sebagai satu kesatuan?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah kamu merasa nyaman di IMA-G sebagai satu
kesatuan?
Responden
Bobot
Sangat tidak nyaman 0 0
Tidak nyaman 19 38
Cukup nyaman 79 237
Sangat nyaman 29 116
Total 391
Indeks hasil 2.68
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G merasa sangat tidak nyaman di IMA-G secara satu
kesatuan
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G merasa tidak nyaman di IMA-G secara satu
kesatuan
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G merasa cukup nyaman di IMA-G secara satu
kesatuan
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G merasa sangat nyaman di IMA-G secara satu
kesatuan
Kesimpulan
Anggota IMA-G merasa cukup nyaman di IMA-G secara satu kesatuan.
6. Apakah kamu bisa mengakses dokumen yang menyatakan keaktifan &
kontribusimu di IMA-G secara detil?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah kamu bisa mengakses dokumen yang
menyatakan keaktifan & kontribusimu di IMA-G
secara detil?
Responden
Bobot
Aku tidak bisa mengakses dokumen tersebut 23 23
Aku kesulitan dalam mengakses dokumen tersebut 40 80
Aku bisa mengakses dokumen tersebut dengan baik,
namun tidak secara detil
Aku bisa mengakses dokumen tersebut secara detil
dengan baik
63 189
20 80
Total 372
Indeks Hasil 2.55
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
1, 75 < i < 2, 5
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G tidak bisa mengakses dokumen tersebut
: Anggota IMA-G kesulitan mengakses dokumen tersebut
: Anggota IMA-G bisa mengakses dokumen tersebut dengan baik,
namun tidak secara detil
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G bisa mengakses dokumen tersebut secara detil
dengan baik
Kesimpulan
Anggota IMA-G bisa mengakses dokumen tersebut dengan baik, namun tidak secara
detil.
7. Apakah kamu memahami kondisi keuangan di IMA-G?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah kamu memahami kondisi keuangan di
IMA-G?
Responden
Bobot
Tidak memahami 30 30
Kurang memahami 54 108
Cukup memahami 39 117
Sangat memahami 23 92
Total 347
Indeks hasil 2.38
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
1, 75 < i < 2, 5
2, 5 < i < 3, 25
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G tidak memahami kondisi keuangan di IMA-G
: Anggota IMA-G kurang memahami kondisi keuangan di IMA-G
: Anggota IMA-G cukup memahami kondisi keuangan di IMA-G
: Anggota IMA-G sangat memahami kondisi keuangan di IMA-G
Kesimpulan
Anggota IMA-G kurang memahami kondisi keuangan di IMA-G.
8. Apakah IMA-G telah mengusahakan pendanaan yang mempertimbangkan
kondisi keuangan Anggota IMA-G?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah IMA-G telah mengusahakan pendanaan yang
mempertimbangkan kondisi keuangan Anggota
IMA-G?
Responden
Bobot
Tidak mempertimbangkan 1 1
Kurang mempertimbangkan 33 66
Cukup mempertimbangkan 80 240
Sangat mempertimbangkan 32 128
Total 435
Indeks hasil 2.98
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: IMA-G tidak mempertimbangkan kondisi keuangan anggota
IMA-G
1, 75 < i < 2, 5
: IMA-G kurang mempertimbangkan kondisi keuangan anggota
IMA-G
2, 5 < i < 3, 25
: IMA-G cukup mempertimbangkan kondisi keuangan anggota
IMA-G
3, 25 < i < 4
: IMA-G sangat mempertimbangkan kondisi keuangan anggota
IMA-G
Kesimpulan
IMA-G cukup mempertimbangkan kondisi keuangan anggota IMA-G.
PENGEMBANGAN KEILMUAN DAN KEPROFESIAN MASSA-G
1. Apakah IMA-G sudah memberikan wadah dalam pengembangan keterampilan
praktis dalam keprofesian Arsitektur bagi Massa-G?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah IMA-G sudah memberikan wadah dalam
pengembangan keterampilan praktis dalam
keprofesian Arsitektur bagi Massa-G?
Responden
Bobot
Keterampilan Praktis aku tidak berkembang di IMA-G 4 4
Keterampilan Praktis aku sedikit berkembang di IMA-G 41 82
Keterampilan Praktis aku cukup berkembang di IMA-G 81 243
Keterampilan Praktis aku sangat berkembang di IMA-G 20 80
Total 409
Indeks Hasil 2.80
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
1, 75 < i < 2, 5
2, 5 < i < 3, 25
3, 25 < i < 4
: Keterampilan Praktis Anggota IMA-G tidak berkembang di IMA-G
: Keterampilan Praktis Anggota IMA-G sedikit berkembang di IMA-G
: Keterampilan Praktis Anggota IMA-G cukup berkembang di IMA-G
: Keterampilan Praktis Anggota IMA-G sangat berkembang di
IMA-G
Kesimpulan
Keterampilan Praktis Anggota IMA-G cukup berkembang di IMA-G.
2. Apakah IMA-G sudah memberikan wadah dalam pengembangan wawasan karier
Massa-G dalam keprofesian dan keilmuan Arsitektur?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah IMA-G sudah memberikan wadah dalam
pengembangan wawasan karier Massa-G dalam
keprofesian dan keilmuan Arsitektur?
Responden
Bobot
Wawasan Karier aku tidak berkembang di IMA-G 7 7
Wawasan Karier aku sedikit berkembang di IMA-G 48 96
Wawasan Karier aku cukup berkembang di IMA-G 64 192
Wawasan Karier aku sangat berkembang di IMA-G 27 108
Total 403
Indeks Hasil 2.76
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
1, 75 < i < 2, 5
2, 5 < i < 3, 25
3, 25 < i < 4
: Wawasan Karier Anggota IMA-G tidak berkembang di IMA-G
: Wawasan Karier Anggota IMA-G sedikit berkembang di IMA-G
: Wawasan Karier Anggota IMA-G cukup berkembang di IMA-G
: Wawasan Karier Anggota IMA-G sangat berkembang di IMA-G
Kesimpulan
Wawasan Karier Anggota IMA-G cukup berkembang di IMA-G.
3. Apakah IMA-G sudah memberikan wadah dalam pengembangan
pengimplementasian keilmuan dan keprofesian Arsitektur melalui kegiatan
sayembara?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah IMA-G sudah memberikan wadah dalam
pengembangan pengimplementasian keilmuan dan
keprofesian Arsitektur melalui kegiatan sayembara?
Responden
Bobot
Kemampuan Keilmuan dan Keprofesian Arsitekturku
tidak berkembang di IMA-G
Kemampuan Keilmuan dan Keprofesian Arsitekturku
sedikit berkembang di IMA-G
Kemampuan Keilmuan dan Keprofesian Arsitekturku
cukup berkembang di IMA-G
Kemampuan Keilmuan dan Keprofesian Arsitekturku
sangat berkembang di IMA-G
7 7
46 92
69 207
28 112
Total 418
Indeks Hasil 2.86
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Kemampuan Keilmuan dan Keprofesian Arsitektur Anggota IMA-G
tidak berkembang di IMA-G
1, 75 < i < 2, 5
: Kemampuan Keilmuan dan Keprofesian Arsitektur Anggota IMA-G
sedikit berkembang di IMA-G
2, 5 < i < 3, 25
: Kemampuan Keilmuan dan Keprofesian Arsitektur Anggota IMA-G
cukup berkembang di IMA-G
3, 25 < i < 4
: Kemampuan Keilmuan dan Keprofesian Arsitektur Anggota IMA-G
sangat berkembang di IMA-G
Kesimpulan
Kemampuan Keilmuan dan Keprofesian Arsitektur Anggota IMA-G cukup berkembang
di IMA-G.
4. Apakah IMA-G sudah memberikan wadah yang inklusif dalam menyediakan
kesempatan proyekan* dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kredibilitas
kegiatan tersebut?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah IMA-G sudah memberikan wadah yang
inklusif dalam menyediakan kesempatan proyekan*
dengan mempertimbangkan kebutuhan dan
kredibilitas kegiatan tersebut?
Responden
Bobot
Kesempatan untuk proyekan masih bersifat eksklusif 11 11
Kesempatan untuk proyekan bersifat sedikit inklusif 35 70
Kesempatan untuk proyekan bersifat inklusif namun
IMA-G tidak memberikan pertimbangan terkait
kebutuhan dan kredibilitas proyekan tersebut
Kesempatan untuk proyekan bersifat inklusif dan IMA-G
memberikan pertimbangan terkait kebutuhan dan
kredibilitas proyekan tersebut
52 156
48 192
Total 429
Indeks Hasil 2.94
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G merasa kesempatan untuk proyekan masih
bersifat eksklusif
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G merasa kesempatan untuk proyekan bersifat
sedikit inklusif
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G merasa kesempatan untuk proyekan bersifat
inklusif namun IMA-G tidak memberikan pertimbangan terkait kebutuhan dan
kredibilitas proyekan tersebut
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G merasa kesempatan untuk proyekan bersifat
inklusif dan IMA-G memberikan pertimbangan terkait kebutuhan dan kredibilitas
proyekan tersebut
Kesimpulan
Anggota IMA-G merasa kesempatan untuk proyekan bersifat inklusif namun IMA-G
tidak memberikan pertimbangan terkait kebutuhan dan kredibilitas proyekan
tersebut.
5. Apakah IMA-G telah memberikan hasil capaian secara konkrit (seperti sertifikat
atau rapot) berdasarkan penilaian objektif atas pemahaman Massa-G dalam
Keprofesian Arsitektur?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah IMA-G telah memberikan hasil capaian
secara konkrit (seperti sertifikat atau rapot)
berdasarkan penilaian objektif atas pemahaman
Massa-G dalam Keprofesian Arsitektur?
Responden
Bobot
Tidak pernah 16 16
Jarang 45 90
Pernah 51 153
Sering 34 136
Total 395
Indeks hasil 2.7
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: IMA-G tidak pernah memberikan hasil capaian secara konkrit
berdasarkan penilaian objektif atas pemahaman Massa-G dalam Keprofesian Arsitektur
1, 75 < i < 2, 5
: IMA-G jarang memberikan hasil capaian secara konkrit
berdasarkan penilaian objektif atas pemahaman Massa-G dalam Keprofesian Arsitektur
2, 5 < i < 3, 25
: IMA-G pernah memberikan hasil capaian secara konkrit
berdasarkan penilaian objektif atas pemahaman Massa-G dalam Keprofesian Arsitektur
3, 25 < i < 4
: IMA-G sering memberikan hasil capaian secara konkrit
berdasarkan penilaian objektif atas pemahaman Massa-G dalam Keprofesian Arsitektur
Kesimpulan
IMA-G pernah memberikan hasil capaian secara konkrit berdasarkan penilaian
objektif atas pemahaman Massa-G dalam Keprofesian Arsitektur.
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN POTENSI DIRI MASSA-G
1. Apakah kamu sebagai Massa-G sudah memahami dan mengaplikasikan profil
sesuai dengan jenjang yang sedang dilalui di IMA-G (Bina, Biasa, dan Madya)?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah kamu sebagai Massa-G sudah memahami
dan mengaplikasikan profil sesuai dengan jenjang
yang sedang dilalui di IMA-G (Bina, Biasa, dan
Madya)?
Responden
Bobot
Tidak mengetahui profil yang sesuai dengan fase yang
sedang dijalani sebagai anggota IMA-G
Mengetahui namun belum memahami profil yang sesuai
dengan fase yang sedang dijalani sebagai anggota IMA-G
Memahami profil yang sesuai dengan fase yang sedang
dijalani sebagai anggota IMA-G
Memahami dan dapat mengaplikasikan profil yang
sesuai dengan fase yang sedang dijalani sebagai anggota
IMA-G
2 2
17 34
88 264
39 156
Total 456
Indeks hasil 3.1
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G tidak mengetahui profil yang sesuai dengan fase
yang sedang dijalani sebagai anggota IMA-G
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G mengetahui namun belum memahami profil yang
sesuai dengan fase yang sedang dijalani sebagai anggota IMA-G
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G memahami profil yang sesuai dengan fase yang
sedang dijalani sebagai anggota IMA-G
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G memahami dan dapat mengaplikasikan profil
yang sesuai dengan fase yang sedang dijalani sebagai anggota IMA-G
Kesimpulan
Anggota IMA-G memahami profil yang sesuai dengan fase yang sedang dijalani sebagai
anggota IMA-G.
.
2. Apakah kamu mengetahui capaian dan progress perkembanganmu sebagai
Massa-G yang berkontribusi di IMA-G?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah kamu mengetahui capaian dan progress
perkembanganmu sebagai Massa-G yang
berkontribusi di IMA-G?
Responden
Bobot
Tidak mengetahui 6 6
Kurang mengetahui 37 74
Cukup mengetahui 71 213
Sangat mengetahui 32 128
Total 421
Indeks hasil 2.88
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G tidak mengetahui capaian dan progress
perkembangannya sebagai Massa-G yang berkontribusi di IMA-G
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G kurang mengetahui capaian dan progress
perkembangannya sebagai Massa-G yang berkontribusi di IMA-G
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G cukup mengetahui capaian dan progress
perkembangannya sebagai Massa-G yang berkontribusi di IMA-G
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G sangat mengetahui capaian dan progress
perkembangannya sebagai Massa-G yang berkontribusi di IMA-G
Kesimpulan
Anggota IMA-G cukup mengetahui capaian dan progress perkembangannya sebagai
Massa-G yang berkontribusi di IMA-G.
3. Apakah kamu dapat mengkaji atau mendiskusikan isu-isu yang sedang terjadi
untuk pengembangan wawasan dan kepribadianmu sebagai Massa-G?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah kamu dapat mengkaji atau mendiskusikan
isu-isu yang sedang terjadi untuk pengembangan
wawasan dan kepribadianmu sebagai Massa-G?
Responden
Bobot
Tidak pernah mengkaji 14 14
Jarang mengkaji 54 108
Pernah mengkaji 70 210
Sering mengkaji 8 32
Total 364
Indeks hasil 2.49
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G tidak pernah mengkaji atau mendiskusikan isu-isu
yang sedang terjadi untuk pengembangan wawasan dan kepribadian sebagai Massa-G
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G jarang mengkaji atau mendiskusikan isu-isu yang
sedang terjadi untuk pengembangan wawasan dan kepribadian sebagai Massa-G
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G pernah mengkaji atau mendiskusikan isu-isu yang
sedang terjadi untuk pengembangan wawasan dan kepribadian sebagai Massa-G
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G sering mengkaji atau mendiskusikan isu-isu yang
sedang terjadi untuk pengembangan wawasan dan kepribadian sebagai Massa-G
Kesimpulan
Anggota IMA-G jarang mengkaji atau mendiskusikan isu-isu yang sedang terjadi untuk
pengembangan wawasan dan kepribadian sebagai Massa-G.
4. Apakah Anggota Biasa sudah Berinisiatif Membantu Anggota Bina Dalam Proses
Dinamika Perkembangan Dirinya?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah Anggota Biasa sudah Berinisiatif Membantu
Anggota Bina Dalam Proses Dinamika Perkembangan
Dirinya?
Responden
Bobot
Tidak pernah 3 3
Jarang 42 84
Cukup 76 228
Sering 24 96
Total 411
Indeks hasil 2.82
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G tidak pernah berinisiatif membantu anggota bina
dalam proses dinamika perkembangan dirinya
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G jarang berinisiatif membantu anggota bina dalam
proses dinamika perkembangan dirinya
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G cukup berinisiatif membantu anggota bina dalam
proses dinamika perkembangan dirinya
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G sering berinisiatif membantu anggota bina dalam
proses dinamika perkembangan dirinya
Kesimpulan
Anggota IMA-G cukup berinisiatif membantu anggota bina dalam proses dinamika
perkembangan dirinya.
5. Kalo kamu disuruh milih, kamu sekarang mau cari apa sih? (Internalisasi,
Keprofesian, Eksistensi, Kolaborasi, Pengabdian Masyarakat, Relasi)
Kalo kamu disuruh milih, kamu sekarang mau cari
apa sih? (Internalisasi, Keprofesian, Eksistensi,
Kolaborasi, Pengabdian Masyarakat, Relasi)
Responden
Internalisasi 66
Keprofesian 96
Eksistensi 38
Kolaborasi 54
Pengabdian Masyarakat 32
Relasi 97
Others 4
Total
Indeks hasil
Kesimpulan
Anggota IMA-G merasa bahwa saat ini sedang mencari (berurutan dari mayoritas):
Relasi, Keprofesian, Internalisasi, Kolaborasi, Eksistensi, dan Pengabdian Masyarakat.
KOMUNIKASI DAN PENYALURAN INFORMASI
1. Apakah IMA-G telah menyalurkan informasi secara efektif?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah IMA-G telah menyalurkan informasi secara
efektif?
Responden
Bobot
Informasi tidak dapat diterima 0 0
Informasi sulit untuk diterima 6 12
Informasi cukup bisa untuk diterima 85 255
Informasi mudah untuk diterima 55 220
Total 487
Indeks Hasil 3.3
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
1, 75 < i < 2, 5
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G merasa informasi dari IMA-G tidak dapat diterima
: Anggota IMA-G merasa informasi dari IMA-G sulit untuk diterima
: Anggota IMA-G merasa informasi dari IMA-G cukup bisa untuk
diterima
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G merasa informasi dari IMA-G mudah untuk
diterima
Kesimpulan
Anggota IMA-G merasa informasi dari IMA-G mudah untuk diterima.
2. Apakah informasi yang kamu dapatkan dari kanal IMA-G relevan?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah informasi yang kamu dapatkan dari kanal
IMA-G relevan?
Responden
Bobot
Tidak relevan 0 0
Kurang relevan 6 12
Cukup relevan 75 225
Sangat relevan 65 260
Total 497
Indeks hasil 3.4
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G merasa informasi yang didapatkan dari kanal
IMA-G tidak relevan
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G merasa informasi yang didapatkan dari kanal
IMA-G kurang relevan
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G merasa informasi yang didapatkan dari kanal
IMA-G cukup relevan
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G merasa informasi yang didapatkan dari kanal
IMA-G sangat relevan
Kesimpulan
Anggota IMA-G merasa informasi yang didapatkan dari kanal IMA-G sangat relevan.
3. Apakah IMA-G menyajikan informasi dengan menarik?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah IMA-G menyajikan informasi dengan
menarik?
Responden
Bobot
Tidak menarik 1 1
Kurang menarik 11 22
Cukup menarik 61 183
Sangat menarik 73 292
Total 498
Indeks hasil 3.4
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G merasa IMA-G menyajikan informasi dengan tidak
menarik
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G merasa IMA-G menyajikan informasi dengan
kurang menarik
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G merasa IMA-G menyajikan informasi dengan
cukup menarik
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G merasa IMA-G menyajikan informasi dengan
sangat menarik
Kesimpulan
Anggota IMA-G merasa IMA-G menyajikan informasi dengan sangat menarik.
Kebermanfaatan IMA-G Untuk Masyarakat
1. Apakah Massa-G sudah memahami dasar dan tujuan dari Pengabdian
Masyarakat?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah Massa-G sudah memahami dasar dan tujuan
dari Pengabdian Masyarakat?
Responden
Bobot
Tidak mengetahui dasar dan tujuan dari Pengabdian
Masyarakat
2 2
Mengetahui dasar dan tujuan dari Pengabdian 19 38
Masyarakat namun belum memahaminya
Mengetahui dasar dan tujuan dari Pengabdian
Masyarakat namun belum sepenuhnya memahaminya
Mengetahui dan memahami dasar dan tujuan dari
Pengabdian Masyarakat
65 195
60 240
Total 475
Indeks Hasil 3.3
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G merasa tidak mengetahui dasar dan tujuan dari
Pengabdian Masyarakat
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G merasa mengetahui dasar dan tujuan dari
Pengabdian Masyarakat namun belum memahaminya
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G merasa mengetahui dasar dan tujuan dari
Pengabdian Masyarakat namun belum sepenuhnya memahaminya
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G merasa mengetahui dan memahami dasar dan
tujuan dari Pengabdian Masyarakat
Kesimpulan
Anggota IMA-G merasa mengetahui dan memahami dasar dan tujuan dari
Pengabdian Masyarakat.
2. Apakah IMA-G sudah memberikan wadah bagi Massa-G untuk melakukan
pengabdian masyarakat?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah IMA-G sudah memberikan wadah bagi
Massa-G untuk melakukan pengabdian masyarakat?
Responden
Bobot
Tidak memberikan wadah untuk melakukan pengabdian
masyarakat
Memberikan wadah yang kurang untuk melakukan
pengabdian masyarakat
Memberikan wadah yang cukup untuk melakukan
pengabdian masyarakat
Memberikan wadah yang lebih dari cukup untuk
melakukan pengabdian masyarakat
0 0
12 24
92 276
42 168
Total 468
Indeks Hasil 3.2
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G merasa IMA-G tidak memberikan wadah untuk
melakukan pengabdian masyarakat
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G merasa IMA-G memberikan wadah yang kurang
untuk melakukan pengabdian masyarakat
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G merasa IMA-G memberikan wadah yang cukup
untuk melakukan pengabdian masyarakat
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G merasa IMA-G memberikan wadah yang lebih dari
cukup untuk melakukan pengabdian masyarakat
Kesimpulan
Anggota IMA-G merasa IMA-G memberikan wadah yang cukup untuk melakukan
pengabdian masyarakat.
3. Apakah IMA-G melakukan kolaborasi dengan pihak lain dalam melakukan
pengabdian masyarakat?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah IMA-G melakukan kolaborasi dengan pihak
lain dalam melakukan pengabdian masyarakat?
Responden
Bobot
Tidak pernah 2 2
Jarang 32 64
Cukup 83 249
Sering 29 116
Total 431
Indeks Hasil 2.9
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G merasa IMA-G tidak pernah melakukan kolaborasi
dengan pihak lain dalam melakukan pengabdian masyarakat.
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G merasa IMA-G jarang melakukan kolaborasi
dengan pihak lain dalam melakukan pengabdian masyarakat.
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G merasa IMA-G cukup melakukan kolaborasi
dengan pihak lain dalam melakukan pengabdian masyarakat.
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G merasa IMA-G sering melakukan kolaborasi
dengan pihak lain dalam melakukan pengabdian masyarakat.
Kesimpulan
Anggota IMA-G merasa IMA-G melakukan kolaborasi yang cukup dengan pihak lain
dalam melakukan pengabdian masyarakat.
PROSES PENERIMAAN ANGGOTA MULA IMA-G YANG OPTIMAL
1. Apakah terdapat materi & metode efektif dari kaderisasi-kaderisasi lain yang jika
diterapkan pada PJJGN dan PBB IMA-G akan menghasilkan luaran yang lebih
baik?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah terdapat materi dan metode efektif dari
kaderisasi-kaderisasi lain yang jika diterapkan pada
PJJGN dan PBB IMA-G akan menghasilkan luaran yang
lebih baik?
Responden
Bobot
Tidak ada 8 8
Sedikit 58 116
Cukup Banyak 72 216
Banyak 8 32
Total 372
Indeks Hasil 2.5
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G merasa tidak ada materi dan metode yang
diterapkan di kaderisasi lain yang jika diterapkan di PJJGN atau PBB bisa menghasilkan
luaran yang lebih baik.
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G merasa terdapat sedikit materi dan metode yang
diterapkan di kaderisasi lain yang jika diterapkan di PJJGN atau PBB bisa menghasilkan
luaran yang lebih baik.
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G merasa terdapat cukup banyak materi dan
metode yang diterapkan di kaderisasi lain yang jika diterapkan di PJJGN atau PBB bisa
menghasilkan luaran yang lebih baik.
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G merasa terdapat banyak materi dan metode yang
diterapkan di kaderisasi lain yang jika diterapkan di PJJGN atau PBB bisa menghasilkan
luaran yang lebih baik.
Kesimpulan
Anggota IMA-G merasa terdapat cukup banyak materi dan metode yang diterapkan
di kaderisasi lain yang jika diterapkan di PJJGN atau PBB bisa menghasilkan luaran
yang lebih baik.
HUBUNGAN IMA-G DENGAN PIHAK EKSTERNAL
1. Bagaimana hubungan IMA-G dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) lain di
ITB?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Bagaimana hubungan IMA-G dengan Himpunan
Mahasiswa Jurusan (HMJ) lain di ITB?
Responden
Bobot
Tidak terdapat hubungan 0 0
Hubungannya kurang baik 1 2
Hubungannya sudah baik namun tidak berkelanjutan 69 207
Hubungannya sudah baik dan berkelanjutan 76 304
Total 513
Indeks Hasil 3.5
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum tidak dapat
berhubungan dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) lain di ITB.
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya kurang
baik dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) lain di ITB.
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah
baik namun tidak berkelanjutan dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) lain di ITB.
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah
baik dan berkelanjutan dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) lain di ITB.
Kesimpulan
Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik dan
berkelanjutan dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) lain di ITB.
2. Bagaimana hubungan IMA-G dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di ITB?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Bagaimana hubungan IMA-G dengan Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) di ITB?
Responden
Bobot
Tidak terdapat hubungan 28 8
Hubungannya kurang baik 23 116
Hubungannya sudah baik namun tidak berkelanjutan 68 216
Hubungannya sudah baik dan berkelanjutan 27 32
Total 372
Indeks Hasil 2.5
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum tidak dapat
berhubungan dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di ITB.
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya kurang
baik dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di ITB.
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah
baik namun tidak berkelanjutan dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di ITB.
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah
baik dan berkelanjutan dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di ITB.
Kesimpulan
Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik namun tidak
berkelanjutan dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di ITB.
3. Bagaimana hubungan IMA-G dengan Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM ITB)?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Bagaimana hubungan IMA-G dengan Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) di ITB?
Responden
Bobot
Tidak terdapat hubungan 1 1
Hubungannya kurang baik 3 6
Hubungannya sudah baik namun tidak berkelanjutan 61 183
Hubungannya sudah baik dan berkelanjutan 81 324
Total 514
Indeks Hasil 3.5
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum tidak terdapat
hubungan dengan Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM ITB).
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya kurang
baik dengan Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM ITB).
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah
baik namun tidak berkelanjutan dengan Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM ITB).
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah
baik dan berkelanjutan dengan Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM ITB).
Kesimpulan
Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik dan
berkelanjutan dengan Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM ITB).
4. Bagaimana hubungan IMA-G dengan Program Studi Arsitektur?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Bagaimana hubungan IMA-G dengan Program Studi
Arsitektur?
Responden
Bobot
Tidak terdapat hubungan 1 1
Hubungannya kurang baik 4 8
Hubungannya sudah baik namun tidak berkelanjutan 21 63
Hubungannya sudah baik dan berkelanjutan 120 480
Total 552
Indeks Hasil 3.7
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum tidak terdapat
hubungan dengan Program Studi Arsitektur.
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya kurang
baik dengan Program Studi Arsitektur.
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah
baik namun tidak berkelanjutan dengan Program Studi Arsitektur.
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah
baik dan berkelanjutan dengan Program Studi Arsitektur.
Kesimpulan
Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik dan
berkelanjutan dengan Program Studi Arsitektur.
5. Bagaimana Hubungan IMA-G dengan Organisasi Luar ITB seperti Forum Ikatan
Mahasiswa Arsitektur Jawa Barat (FIMA Jabar)?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Bagaimana hubungan IMA-G dengan Organisasi Luar
ITB seperti Forum Ikatan Mahasiswa Arsitektur Jawa
Barat (FIMA Jabar)?
Responden
Bobot
Tidak terdapat hubungan 13 13
Hubungannya kurang baik 30 60
Hubungannya sudah baik namun tidak berkelanjutan 71 213
Hubungannya sudah baik dan berkelanjutan 32 128
Total 414
Indeks Hasil 2.8
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum tidak terdapat
hubungan dengan Organisasi Luar ITB seperti Forum Ikatan Mahasiswa Arsitektur Jawa
Barat (FIMA Jabar).
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya kurang
baik dengan Organisasi Luar ITB seperti Forum Ikatan Mahasiswa Arsitektur Jawa Barat
(FIMA Jabar).
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah
baik namun tidak berkelanjutan dengan Organisasi Luar ITB seperti Forum Ikatan
Mahasiswa Arsitektur Jawa Barat (FIMA Jabar).
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah
baik dan berkelanjutan dengan Organisasi Luar ITB seperti Forum Ikatan Mahasiswa
Arsitektur Jawa Barat (FIMA Jabar).
Kesimpulan
Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik namun tidak
berkelanjutan dengan Organisasi Luar ITB seperti Forum Ikatan Mahasiswa Arsitektur
Jawa Barat (FIMA Jabar).
6. Bagaimana Hubungan IMA-G dengan Ikatan Alumni Arsitektur ITB?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Bagaimana hubungan IMA-G dengan Ikatan Alumni
Arsitektur ITB?
Responden
Bobot
Tidak terdapat hubungan 6 6
Hubungannya kurang baik 27 54
Hubungannya sudah baik namun tidak berkelanjutan 55 165
Hubungannya sudah baik dan berkelanjutan 58 232
Total 457
Indeks Hasil 3.1
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum tidak terdapat
hubungan dengan Ikatan Alumni Arsitektur ITB.
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya kurang
baik dengan Ikatan Alumni Arsitektur ITB.
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah
baik namun tidak berkelanjutan dengan Ikatan Alumni Arsitektur ITB.
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah
baik dan berkelanjutan dengan Ikatan Alumni Arsitektur ITB.
Kesimpulan
Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik namun tidak
berkelanjutan dengan Ikatan Alumni Arsitektur ITB.
7. Apakah kamu merasa anggota madya masih terikat denganmu atas dasar
“Ikatan”?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan pendataan dari
setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah kamu merasa anggota madya masih terikat
denganmu atas dasar “ikatan”?
Responden
Tidak 41
Tidak Tahu 51
Ya 54
Kesimpulan
Dari hasil kuesioner yang dilampirkan dengan 37% anggota IMA-G memilih ya dengan
28% memilih tidak, dapat disimpulkan anggota madya masih cukup terikat dengan
anggota IMA-G atas dasar “Ikatan”
8. Bagaimana Hubungan IMA-G dengan Biro atau Perusahaan yang bergerak di
bidang Arsitektur?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Bagaimana Hubungan IMA-G dengan Biro atau
Perusahaan yang bergerak di bidang Arsitektur?
Responden
Bobot
Tidak terdapat hubungan 19 19
Hubungannya kurang baik 25 50
Hubungannya sudah baik namun tidak berkelanjutan 74 222
Hubungannya sudah baik dan berkelanjutan 28 112
Total 403
Indeks Hasil 2.8
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G merasa tidak terdapat hubungan antara IMA-G
dengan Biro atau Perusahaan yang bergerak di bidang Arsitektur.
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G merasa hubungan antara IMA-G dengan Biro atau
Perusahaan yang bergerak di bidang Arsitektur kurang baik.
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G merasa hubungan antara IMA-G dengan Biro atau
Perusahaan yang bergerak di bidang Arsitektur sudah baik namun tidak berkelanjutan.
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G merasa hubungan antara IMA-G dengan Biro atau
Perusahaan yang bergerak di bidang Arsitektur sudah baik dan berkelanjutan.
Kesimpulan
Anggota IMA-G merasa hubungan antara IMA-G dengan Biro atau Perusahaan yang
bergerak di bidang Arsitektur sudah baik namun tidak berkelanjutan.
EKSISTENSI POSITIF IMA-G
1. Seberapa sering kamu mendengar stereotip atau pandangan buruk tentang
IMA-G?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Seberapa sering kamu mendengar stereotip atau
pandangan buruk tentang IMA-G?
Responden
Bobot
Tidak pernah 69 69
Jarang 57 114
Cukup sering 19 57
Sering sekali 1 4
Total 244
Indeks hasil 1.6
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G tidak pernah mendengar stereotip atau
pandangan buruk tentang IMA-G
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G jarang mendengar stereotip atau pandangan
buruk tentang IMA-G
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G cukup sering mendengar stereotip atau
pandangan buruk tentang IMA-G
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G sering sekali mendengar stereotip atau
pandangan buruk tentang IMA-G
Kesimpulan
Anggota IMA-G merasa tidak pernah mendengar stereotip atau pandangan buruk
tentang IMA-G.
2. Seberapa sering kamu mendengar pandangan baik tentang IMA-G?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Seberapa sering kamu mendengar pandangan baik
tentang IMA-G?
Responden
Bobot
Tidak pernah 7 7
Jarang 40 80
Cukup sering 82 246
Sering sekali 17 68
Total 401
Indeks hasil 3.8
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Anggota IMA-G tidak pernah mendengar pandangan baik tentang
IMA-G
1, 75 < i < 2, 5
: Anggota IMA-G jarang mendengar pandangan baik tentang IMA-G
2, 5 < i < 3, 25
: Anggota IMA-G cukup sering mendengar pandangan baik tentang
IMA-G
3, 25 < i < 4
: Anggota IMA-G sering sekali mendengar pandangan baik tentang
IMA-G
Kesimpulan
Anggota IMA-G merasa sering sekali mendengar pandangan baik tentang IMA-G.
3. Berapa banyak prestasi yang diraih IMA-G sebagai sebuah Himpunan Mahasiswa
Jurusan yang kamu ketahui selama 2 tahun terakhir.
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
Skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Berapa banyak prestasi yang diraih IMA-G sebagai
sebuah Himpunan Mahasiswa Jurusan yang kamu
ketahui selama 2 tahun terakhir?
Responden
Bobot
Tidak ada 14 14
Sedikit 64 128
Cukup banyak 51 153
Banyak 17 68
Total 363
Indeks hasil 3.18
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Tidak ada prestasi yang diraih IMA-G sebagai Himpunan
Mahasiswa Jurusan yang diketahui anggota IMA-G selama 2 tahun terakhir
1, 75 < i < 2, 5
: Terdapat sedikit prestasi yang diraih IMA-G sebagai Himpunan
Mahasiswa Jurusan yang diketahui anggota IMA-G selama 2 tahun terakhir
2, 5 < i < 3, 25
: Terdapat cukup banyak prestasi yang diraih IMA-G sebagai
Himpunan Mahasiswa Jurusan yang diketahui anggota IMA-G selama 2 tahun terakhir
3, 25 < i < 4
: Terdapat banyak prestasi yang diraih IMA-G sebagai Himpunan
Mahasiswa Jurusan yang diketahui anggota IMA-G selama 2 tahun terakhir
Kesimpulan
Terdapat cukup banyak prestasi yang diraih IMA-G sebagai Himpunan Mahasiswa
Jurusan yang diketahui anggota IMA-G selama 2 tahun terakhir.
4. Apakah masih ada ruang bagi eksistensi atau status IMA-G untuk lebih membuat
kamu bangga dengan IMA-G sebagai suatu ikatan?
Apakah masih ada ruang bagi eksistensi atau status
IMA-G untuk lebih membuat kamu bangga dengan
IMA-G sebagai suatu ikatan?
Responden
Bobot
Tidak ada 2 2
Sedikit 24 48
Cukup banyak 65 195
Banyak 55 220
Total 465
Indeks hasil 3.1
Interval Indeks
1 < i < 1, 75
: Tidak ada ruang bagi Eksistensi atau Status IMA-G untuk lebih
membuat bangga dan Anggota IMA-G merasa sudah sangat bangga dengan IMA-G
sebagai suatu ikatan.
1, 75 < i < 2, 5
: Terdapat sedikit ruang bagi Eksistensi atau Status IMA-G untuk
lebih membuat bangga dan Anggota IMA-G merasa sudah cukup bangga dengan IMA-G
sebagai suatu ikatan.
2, 5 < i < 3, 25
: Terdapat cukup banyak ruang bagi Eksistensi atau Status IMA-G
untuk lebih membuat bangga dan Anggota IMA-G merasa masih ingin lebih bangga lagi
dengan IMA-G sebagai suatu ikatan.
3, 25 < i < 4
: Terdapat banyak ruang bagi Eksistensi atau Status IMA-G untuk
lebih membuat bangga dan Anggota IMA-G merasa masih jauh ingin lebih bangga lagi
dengan IMA-G sebagai suatu ikatan.
Kesimpulan
Terdapat cukup banyak ruang bagi Eksistensi atau Status IMA-G untuk lebih membuat
bangga dan Anggota IMA-G merasa masih ingin lebih bangga lagi dengan IMA-G
sebagai suatu ikatan.
5. Apakah ada relasi antara Perkembangan dan Pencapaian Potensi Tertinggi
Massa-G dengan Peningkatan Eksistensi / Status Positif IMA-G sebagai sebuah
ikatan?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan pendataan dari
setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah ada Relasi antara Perkembangan dan
Pencapaian Potensi Tertinggi Massa-G dengan
Responden
Peningkatan Eksistensi / Status Positif IMA-G sebagai
sebuah ikatan?
Tidak 4
Tidak Tahu 41
Ya 101
Kesimpulan
Dari hasil kuesioner yang dilampirkan dengan 69% anggota IMA-G memilih ya, dapat
disimpulkan bahwa terdapat relasi antara perkembangan dan pencapaian potensi
tertinggi anggota IMA-G dengan peningkatan Eksistensi / Status Positif IMA-G sebagai
sebuah ikatan.
6. Apakah bentuk dan rangkaian perayaan hari ulang tahun IMA-G masih relevan?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan pendataan dari
setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah bentuk dan rangkaian perayaan hari ulang
tahun IMA-G masih relevan?
Responden
Tidak 13
Tidak Tahu 16
Ya 117
Kesimpulan
Dari hasil kuesioner yang dilampirkan dengan 80% anggota IMA-G memilih ya, dapat
disimpulkan bahwa bentuk dan rangkaian perayaan hari ulang tahun IMA-G masih
relevan.
7. Apakah kamu mau berkontribusi dan berkarya untuk IMA-G dengan IMA-G
sebagai wadah kamu untuk berkembang dan mencapai potensi tertinggimu?
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan pendataan dari
setiap jawaban adalah sebagai berikut.
Apakah kamu mau berkontribusi dan berkarya
untuk IMA-G dengan IMA-G sebagai wadah kamu
Responden
untuk berkembang dan mencapai potensi
tertinggimu?
Tidak Mau 2
Tidak Tahu 32
Mau 112
Kesimpulan
Dari hasil kuesioner yang dilampirkan dengan 77% anggota IMA-G memilih ya, dapat
disimpulkan bahwa Anggota IMA-G mau berkontribusi dan berkarya untuk IMA-G
sebagai wadah untuk berkembang dan mencapai potensi tertinggi.
DOKUMEN YANG TERSEDIA
RKPK Badan Pengurus IMA-G 2024
Dalam Rancangan Kerja ____, dapat dikaji bahwa Kepengurusan di IMA-G dijalankan
menggunakan manajemen organisasinya sendiri. Pada hal ini ketercapaian beberapa
program kerja hanya dinilai sebatas berdasarkan terlaksanannya atau tidaknya/
Misalnya parameter keberhasilan beberapa Program Kerja berdasarkan RKPK BP IMA-G,
- G-Day: Dilaksanakannya satu kali selama masa kepengurusan.
- MaGrab: Dilaksanakannya satu kali selama masa kepengurusan.
- Berkunjun-G: Dilakukan kunjungan sebanyak enam kali selama masa
kepengurusan.
Walau sudah berjalan dengan cukup baik dan acara tersebut berjalan dan terlaksana,
namun dapat disimpulkan bahwa manajemen organisasi yang diterapkan IMA-G masih
belum memiliki parameter penilaian yang lebih detail yang dapat dikuantifikasi untuk
setiap program kerjanya.
DOKUMEN YANG BELUM TERSEDIA
GBHP IMA-G 2023/2024
Sebagai Garis Besar Haluan Program yang seharusnya menjadi basis utama untuk dikaji
secara aktual, dokumen ini memainkan peran penting untuk memastikan relevansi
antara berbagai hal yang sedang digagas untuk memastikannya tetap sesuai dengan
kondisi aktual. Namun, pada hal ini dokumen tersebut masih belum rilis dan akan dikaji
lebih lanjut setelah selesai dan dipublikasikannya dokumen tersebut.
BINCANG BERSAMA MASSA-G
Rey G22 Ketua BP IMA-G ITB 2024/2025
Alvin Ketua BP IMA-G ITB 2023/2024
Raqida Ketua BP IMA-G ITB 2022/2023
Jihan
Boni
Qolbak
Guntur
Atika Ketua BP IMA-G ITB 2015/2016
Dimas Senator IMA-G ITB 2023/2024
Massa Gunadharma G-22
Massa Gunadharma G-23
Massa Gunadharma G-24
HASIL ANALISIS KONDISI AKTUAL
Kesejahteraan Massa-G
1. Kebutuhan primer Massa-G sudah terpenuhi sebagai mahasiswa dan Anggota
IMA-G.
2. Anggota IMA-G dapat menceritakan kendala yang berkaitan dengan kesejahteraan
kepada sesama Anggota IMA-G dengan cukup efektif, cukup nyaman dan
rahasia cukup terjaga.
3. Anggota IMA-G masih tidak mengenal beberapa orang sesama Anggota IMA-G.
4. Anggota IMA-G merasa Keberadaan dan Kontribusinya di lingkungan IMA-G cukup
dihargai.
5. Anggota IMA-G merasa cukup diterima dan dipedulikan di IMA-G.
6. Anggota IMA-G merasa minat dan bakatnya terwadahi namun tidak mengalami
perkembangan.
Pengembangan dan Manajemen Sumber Daya Organisasi
1. Linimasa acara-acara IMA-G yang telah diikuti cukup mempertimbangkan
kesibukan anggota IMA-G.
2. Anggota IMA-G merasa cukup dilakukan kolaborasi antar departemen atau divisi.
3. Terdapat cukup banyak sistem atau metode keorganisasian yang diterapkan di
organisasi lain di luar IMA-G yang jika diterapkan di IMA-G akan menghasilkan
kepengurusan yang lebih baik.
4. Anggota IMA-G mengetahui dan memahami teori-teori manajemen organisasi
namun tidak dapat mengaplikasikan.
5. Anggota IMA-G merasa cukup nyaman di IMA-G secara satu kesatuan.
6. Anggota IMA-G bisa mengakses dokumen tersebut dengan baik, namun tidak
secara detil.
7. Anggota IMA-G kurang memahami kondisi keuangan di IMA-G.
8. IMA-G cukup mempertimbangkan kondisi keuangan anggota IMA-G.
9. Manajemen organisasi yang diterapkan IMA-G masih belum memiliki parameter
penilaian yang lebih detail dan dapat dikuantifikasi untuk tiap program kerjanya.
Pengembangan Keilmuan dan Keprofesian Massa-G
1. Keterampilan praktis anggota IMA-G cukup berkembang di IMA-G.
2. Wawasan Karier Anggota IMA-G cukup berkembang di IMA-G.
3. Kemampuan Keilmuan dan Keprofesian Arsitektur Anggota IMA-G cukup
berkembang di IMA-G.
4. Anggota IMA-G merasa kesempatan untuk proyekan bersifat inklusif namun
IMA-G tidak memberikan pertimbangan terkait kebutuhan dan kredibilitas
proyekan tersebut.
5. IMA-G pernah memberikan hasil capaian secara konkrit berdasarkan penilaian
objektif atas pemahaman Massa-G dalam Keprofesian Arsitektur.
Pengembangan Kepribadian dan Potensi Diri Massa-G
1. Anggota IMA-G memahami profil yang sesuai dengan fase yang sedang dijalani
sebagai anggota IMA-G.
2. Anggota IMA-G cukup mengetahui capaian dan progress perkembangannya
sebagai Massa-G yang berkontribusi di IMA-G.
3. Anggota IMA-G jarang mengkaji atau mendiskusikan isu-isu yang sedang terjadi
untuk pengembangan wawasan dan kepribadian sebagai Massa-G.
4. Anggota IMA-G cukup berinisiatif membantu anggota bina dalam proses dinamika
perkembangan dirinya.
5. Anggota IMA-G merasa bahwa saat ini sedang mencari (berurutan dari mayoritas):
Relasi, Keprofesian, Internalisasi, Kolaborasi, Eksistensi, dan Pengabdian
Masyarakat.
Komunikasi dan Penyaluran Informasi
1. Anggota IMA-G merasa informasi dari IMA-G mudah untuk diterima.
2. Anggota IMA-G merasa informasi yang didapatkan dari kanal IMA-G sangat
relevan.
3. Anggota IMA-G merasa IMA-G menyajikan informasi dengan sangat menarik.
Kebermanfaatan IMA-G Untuk Masyarakat
1. Anggota IMA-G merasa mengetahui dan memahami dasar dan tujuan dari
Pengabdian Masyarakat.
2. Anggota IMA-G merasa IMA-G memberikan wadah yang cukup untuk melakukan
pengabdian masyarakat.
3. Anggota IMA-G merasa IMA-G melakukan kolaborasi yang cukup dengan pihak
lain dalam melakukan pengabdian masyarakat.
Proses Penerimaan Anggota Mula IMA-G yang Optimal
Anggota IMA-G merasa terdapat cukup banyak materi dan metode yang diterapkan
di kaderisasi lain yang jika diterapkan di PJJGN atau PBB bisa menghasilkan luaran
yang lebih baik.
Hubungan IMA-G dengan Pihak Eksternal
1. Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik dan
berkelanjutan dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) lain di ITB.
1. Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik namun
tidak berkelanjutan dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di ITB.
2. Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik dan
berkelanjutan dengan Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM ITB).
3. Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik dan
berkelanjutan dengan Program Studi Arsitektur.
4. Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik namun
tidak berkelanjutan dengan Organisasi Luar ITB seperti Forum Ikatan Mahasiswa
Arsitektur Jawa Barat (FIMA Jabar).
5. Anggota IMA-G merasa IMA-G secara umum hubungannya sudah baik namun
tidak berkelanjutan dengan Ikatan Alumni Arsitektur ITB.
6. Anggota IMA-G merasa anggota madya masih cukup terikat dengan anggota
IMA-G atas dasar “Ikatan”
7. Anggota IMA-G merasa hubungan antara IMA-G dengan Biro atau Perusahaan
yang bergerak di bidang Arsitektur sudah baik namun tidak berkelanjutan.
Eksistensi Positif IMA-G
1. Anggota IMA-G merasa tidak pernah mendengar stereotip atau pandangan buruk
tentang IMA-G.
2. Anggota IMA-G sering sekali mendengar pandangan baik tentang IMA-G.
3. Terdapat cukup banyak prestasi yang diraih IMA-G sebagai Himpunan Mahasiswa
Jurusan yang diketahui anggota IMA-G selama 2 tahun terakhir.
4. Terdapat cukup banyak ruang bagi Eksistensi atau Status IMA-G untuk lebih
membuat bangga dan Anggota IMA-G merasa masih ingin lebih bangga lagi
dengan IMA-G sebagai suatu ikatan.
5. Terdapat relasi antara perkembangan dan pencapaian potensi tertinggi anggota
IMA-G dengan peningkatan Eksistensi / Status Positif IMA-G sebagai sebuah ikatan.
6. Bentuk dan rangkaian perayaan hari ulang tahun IMA-G masih relevan bagi
anggota IMA-G.
7. Anggota IMA-G mau berkontribusi dan berkarya untuk IMA-G sebagai wadah untuk
berkembang dan mencapai potensi tertinggi.
BAB IV
ANALISIS KEBUTUHAN
ANALISIS KESENJANGAN
Analisis kesenjangan atau Gap Analysis, dilakukan dengan membandingkan hasil analisis
kondisi ideal dengan analisis kondisi aktual secara kualitatif untuk melihat hasil yang
didapatkan berdasarkan analisis.
Kondisi Ideal IMA-G Kondisi Aktual IMA-G Analisis Kesenjangan
IMA-G seharusnya menjadi
- Kebutuhan primer
- Kebutuhan anggota
Ikatan yang dapat
Massa-G
sudah
IMA-G
terpenuhi
memenuhi
kesejahteraan
terpenuhi
sebagai
namun
belum
anggota berupa kebutuhan
mahasiswa
dan
maksimal.
material dan spiritual dari
Anggota IMA-G.
Massa-G. IMA-G harus
- Anggota IMA-G dapat
- Metode menceritakan
dapat menjadi wadah
menceritakan kendala
kendala
yang
pemenuhan
kebutuhan
yang
berkaitan
berkaitan
dengan
dasar terkait pendidikan,
dengan kesejahteraan
kesejahteraan
belum
kesejahteraan, dan media
kepada
sesama
maksimal.
mengaktualisasi diri dan
Anggota
IMA-G
untuk menaungi minat
dengan
cukup
- Anggota IMA-G masih
bakat anggotanya. Untuk
efektif,
cukup
belum
maksimal
itu, IMA-G harus memiliki
lingkungan yang terbuka,
nyaman dan rahasia
cukup terjaga.
dalam mengenal satu
sama lain.
menjunjung
kebebasan
- Anggota IMA-G masih
berpendapat, memberikan
tidak
mengenal
rasa aman dan kasih
beberapa
orang
sayang, serta memiliki
sesama
Anggota
- Keberadaan dan
kepemilikan
didalamnya,
IMA-G.
kontribusi
Anggota
serta antar Massa-G yang
- Anggota IMA-G
IMA-G
belum
harus dapat inklusif.
merasa
Keberadaan
diapresiasi
secara
dan Kontribusinya di
maksimal.
lingkungan
IMA-G
cukup dihargai.
- Kepedulian dan
- Anggota IMA-G
keterbukaan
antar
merasa
cukup
anggota IMA-G belum
diterima
dan
terjalin
secara
dipedulikan di IMA-G.
maksimal.
- Anggota IMA-G
merasa minat dan
- Minat dan bakat
bakatnya
terwadahi
anggota IMA-G belum
namun
tidak
diwadahi
secara
mengalami
maksimal akibat dari
perkembangan.
perkembangan
yang
stagnan dalam wadah
tersebut.
IMA-G seharusnya menjadi
Ikatan yang dapat
- Linimasa acara-acara
IMA-G yang telah
- Linimasa acara-acara
cukup namun belum
mengembangkan
sumber
diikuti
cukup
maksimal
dalam
daya yang dimilikinya,
mempertimbangkan
mempertimbangkan
mulai dari anggotanya,
kesibukan
anggota
kesibukan
anggota
fasilitas yang dimilikinya,
IMA-G.
IMA-G.
hingga finansial yang
- Anggota IMA-G
dipegang.
Pengembangan
merasa
cukup
- Kolaborasi antar
sumber daya ini juga
dilakukan kolaborasi
departemen
atau
sebagai
bentuk
antar
departemen
divisi Badan Pengurus
penyesuaian diri secara
atau divisi.
sudah
cukup namun
aktif
terhadap
- Terdapat cukup
belum
maksimal
perkembangan
zaman
banyak sistem atau
untuk
mencapai
untuk
keperluan
metode
potensi kepengurusan
kerjasama
dan
keorganisasian
yang
yang maksimal.
kemampuan
manajerial.
diterapkan
di
- IMA-G belum
IMA-G harus memiliki
organisasi lain di luar
maksimal
dalam
solusi
untuk
IMA-G yang jika
menerapkan
metode
mengembangkan
sumber
diterapkan di IMA-G
keorganisasian
yang
dayanya melalui analisis
akan
menghasilkan
diterapkan
di
dan evaluasi.
kepengurusan
yang
organisasi lain untuk
lebih baik.
- Anggota IMA-G
menghasilkan
yang lebih baik.
luaran
mengetahui
dan
memahami teori-teori
- Anggota IMA-G belum
manajemen organisasi
maksimal
dalam
namun tidak dapat
mengaplikasikan.
- Anggota IMA-G
mengaplikasikan
teori-teori manajemen
organisasi.
merasa
cukup
nyaman di IMA-G
- IMA-G sebagai satu
secara satu kesatuan.
- Anggota IMA-G bisa
mengakses dokumen
tersebut dengan baik,
namun tidak secara
detil.
kesatuan
maksimal
memberikan
kenyamanan
Anggota IMA-G.
belum
untuk
bagi
- Anggota IMA-G
- Anggota IMA-G belum
kurang
memahami
bisa secara detail
kondisi keuangan di
mengakses
dokumen
IMA-G.
- IMA-G cukup
yang
keaktifan
menyatakan
dan
mempertimbangkan
kontribusi.
kondisi
keuangan
anggota IMA-G.
- Pendanaan di IMA-G
- Manajemen organisasi
yang diterapkan
belum
dalam
maksimal
IMA-G masih belum
mempertimbangkan
memiliki parameter
kondisi
keuangan
penilaian yang lebih
mereka di IMA-G.
detail dan dapat
dikuantifikasi untuk
tiap program
kerjanya.
- Belum optimalnya
penentuan parameter
yang detail dan dapat
terkuantifikasi
dalam
menentukan
keberhasilan
setiap
program kerja di
kepengurusan IMA-G.
IMA-G seharusnya menjadi
- Keterampilan praktis
- IMA-G belum
Ikatan yang memiliki arah
anggota IMA-G
maksimal
dalam
menuju
pengembangan
cukup berkembang
mengembangkan
profesi dan ilmu. IMA-G
di IMA-G.
keterampilan
praktis
harus dapat menjadi
anggota IMA-G.
wadah bagi para
- Wawasan Karier
anggotanya
untuk
Anggota IMA-G
- IMA-G belum
memaksimalkan
dan
cukup berkembang
maksimal
dalam
memelihara
ilmu
di IMA-G.
mengembangkan
pengetahuan
dan bidang
wawasan
karier
keilmuan arsitektur. Untuk
itu, IMA-G harus dapat
- Kemampuan
Keilmuan dan
anggota IMA-G.
melakukan
berbagai
Keprofesian
- IMA-G belum
kegiatan
dan
Arsitektur Anggota
maksimal
dalam
mengimplementasikan
keilmuan arsitekturnya.
IMA-G cukup
mengembangkan
kemampuan keilmuan
berkembang di
IMA-G.
- Anggota IMA-G
dan
arsitektur
IMA-G.
keprofesian
anggota
merasa kesempatan
- IMA-G belum
untuk proyekan
bersifat inklusif
maksimal
memberikan
dalam
namun IMA-G tidak
memberikan
pertimbangan
pertimbangan matang
terkait kebutuhan dan
kredibilitas proyekan.
terkait kebutuhan
dan kredibilitas
- Hasil capaian secara
proyekan tersebut.
- IMA-G pernah
konkret
disampaikan
belum
dengan
memberikan hasil
maksimal, masih bisa
capaian secara
ditingkatkan
lagi,
konkrit berdasarkan
terutama intervalnya.
penilaian objektif
atas pemahaman
Massa-G dalam
Keprofesian
Arsitektur.
IMA-G seharusnya menjadi
- Anggota IMA-G
- IMA-G sudah
ikatan yang memiliki arah
memahami profil
memahami
profil
menuju
pengembangan
yang sesuai dengan
yang sesuai dengan
kepribadian dan potensi
fase yang sedang
fase yang sedang
anggotanya.
Massa-G
dijalani sebagai
dijalani
sebagai
seharusnya
dapat
anggota IMA-G.
anggota IMA-G.
berkembang dalam lingkup
kepemimpinan,
kepekaan
- Anggota IMA-G
sosial, hingga adanya rasa
- Anggota IMA-G
belum
maksimal
tanggung jawab terhadap
cukup mengetahui
dalam
mengetahui
apa yang dibawanya.
IMA-G seharusnya menjadi
capaian dan progress
perkembangannya
capaian dan progress
perkembangannya
wadah
pertumbuhan
sebagai Massa-G
dalam
kontribusinya
untuk memahami dan
yang berkontribusi di
sebagai
Anggota
mengalami perkembangan
IMA-G.
IMA-G.
tersebut. Untuk itu, IMA-G
- Anggota IMA-G
harus
dapat
- Anggota IMA-G
belum
maksimal
mengusahakan profil yang
sudah dibuat untuk
seluruh Anggota IMA-G
jarang mengkaji
atau mendiskusikan
isu-isu yang sedang
dalam
mendiskusikan
isu-isu yang sedang
agar dapat berkembang
terjadi untuk
terjadi
untuk
sesuai dengan profil
pengembangan
pengembangan
jenjang kaderisasi yang
wawasan dan
wawasan.
sedang dilalui.
kepribadian sebagai
Massa-G.
- Anggota IMA-G
- Anggota IMA-G
cukup berinisiatif
belum
dalam
maksimal
berinisiatif
membantu anggota
membantu
anggota
bina dalam proses
lain untuk menggali
dinamika
proses
dinamika
perkembangan
dirinya.
perkembangan
dirinya.
IMA-G seharusnya menjadi
- Anggota IMA-G
- IMA-G sudah dinilai
ikatan yang memiliki
merasa informasi
maksimal
dalam
keterbukaan
dan
dari IMA-G mudah
memberikan
penyampaian
informasi
untuk diterima.
informasi
yang
yang efektif. Untuk itu,
mudah diterima.
IMA-G harus memiliki
metode
penyampaian
- Anggota IMA-G
- IMA-G sudah dinilai
informasi dengan cara dan
merasa informasi
maksimal
dalam
bahasa yang baik dan
yang didapatkan dari
memberikan
benar.
kanal IMA-G sangat
informasi
yang
relevan.
relevan.
- Anggota IMA-G
- IMA-G sudah dinilai
merasa IMA-G
maksimal
dalam
menyajikan
menyajikan informasi
informasi dengan
sangat menarik.
dengan
menarik.
sangat
IMA-G seharusnya menjadi
Ikatan yang mengalami
- Anggota IMA-G
merasa terdapat
- Masih terdapat ruang
untuk memaksimalkan
Proses
Penerimaan
cukup banyak
materi dan metode
Anggota Baru dimana
materi dan metode
PJJGN atau PBB
anggota mula telah
yang diterapkan di
dengan
melakukan
menjalani
penjenjangan.
kaderisasi lain yang
benchmarking
serta
Untuk itu, IMA-G harus
memastikan agar setiap
anggota dalam fase
tersebut memenuhi profil
yang telah disesuaikan
jika diterapkan di
PJJGN atau PBB bisa
menghasilkan
luaran yang lebih
baik.
kajian terhadap materi
dan metode kaderisasi
lembaga-lembaga lain.
dengan
jenjang
kaderisasinya tersebut.
IMA-G seharusnya menjadi
Ikatan yang menjalin
- Anggota IMA-G merasa
IMA-G secara umum
- Hubungan IMA-G
dengan HMJ lain sudah
hubungan
baik,
hubungannya
sudah
dinilai maksimal.
demokratis, dan saling
baik
dan
menghormati
dengan
berkelanjutan dengan
- Hubungan IMA-G
pihak luar. Pihak luar ini
Himpunan
Mahasiswa
dengan Unit Kegiatan
dapat termasuk kabinet
Jurusan
(HMJ) lain di
Mahasiswa
(UKM)
KM ITB, Himpunan
ITB.
belum
maksimal
Mahasiswa Jurusan lain,
dan ITB itu sendiri. Untuk
itu, IMA-G harus memiliki
- Anggota IMA-G merasa
IMA-G secara umum
karena belum adanya
keberlanjutan.
interaksi positif yang saling
hubungannya
sudah
- Hubungan IMA-G
mendukung, bekerja sama,
baik namun tidak
dengan
Organisasi
ataupun timbal balik
berkelanjutan dengan
Luar ITB seperti Forum
antara dua belah pihak.
Unit
Kegiatan
Ikatan
Mahasiswa
Mahasiswa (UKM) di
ITB.
Arsitektur Jawa Barat
(FIMA Jabar) belum
- Anggota IMA-G merasa
IMA-G secara umum
maksimal
belum
keberlanjutan.
karena
adanya
hubungannya
baik
sudah
dan
- Hubungan IMA-G
berkelanjutan dengan
dengan Ikatan Alumni
Kabinet
Keluarga
Arsitektur ITB belum
Mahasiswa (KM ITB).
- Anggota IMA-G merasa
IMA-G secara umum
maksimal
belum
keberlanjutan.
karena
adanya
hubungannya
sudah
- Belum maksimalnya
baik
dan
esensi
“ikatan”
berkelanjutan dengan
terhadap
anggota
Program
Arsitektur.
Studi
jenjang madya.
- Hubungan IMA-G
- Anggota IMA-G merasa
dengan Biro atau
IMA-G secara umum
Perusahaan
belum
hubungannya
sudah
maksimal
karena
baik namun tidak
berkelanjutan dengan
Organisasi Luar ITB
seperti Forum Ikatan
belum
keberlanjutan..
adanya
Mahasiswa
Arsitektur
Jawa Barat (FIMA
Jabar).
- Anggota IMA-G merasa
IMA-G secara umum
hubungannya
sudah
baik namun tidak
berkelanjutan dengan
Ikatan
Alumni
Arsitektur ITB.
- Anggota IMA-G merasa
anggota madya masih
cukup terikat dengan
anggota IMA-G atas
dasar “Ikatan”
- Anggota IMA-G merasa
hubungan
antara
IMA-G dengan Biro
atau
Perusahaan
yang bergerak di
bidang
Arsitektur
sudah baik namun
tidak berkelanjutan.
IMA-G seharusnya menjadi
Ikatan yang memiliki
reputasi dan status yang
- Anggota IMA-G
merasa tidak pernah
mendengar stereotip
- IMA-G tidak memiliki
pandangan yang buruk
terkait eksistensinya.
baik. Untuk itu, IMA-G
atau
pandangan
harus
memastikan
buruk tentang IMA-G.
- IMA-G sudah
mempunyai
kebanggaan
- Anggota IMA-G sering
maksimal
dalam
dan minatnya terhadap
sekali
mendengar
memiliki
pandangan
identitas IMA-G itu sendiri.
pandangan
baik
yang baik terkait
tentang IMA-G.
eksistensinya.
- Terdapat cukup
banyak
prestasi
- IMA-G masih belum
yang diraih IMA-G
optimal
untuk
sebagai
Mahasiswa
yang
anggota
Himpunan
Jurusan
diketahui
IMA-G
memaksimalkan
prestasi IMA-G sebagai
Himpunan Mahasiswa
Jurusan.
selama 2 tahun
terakhir.
- IMA-G masih belum
- Terdapat cukup
banyak ruang bagi
optimal
memaksimalkan
untuk
Eksistensi atau Status
IMA-G untuk lebih
kembali eksistensi dan
status IMA-G untuk
membuat bangga dan
membuat
bangga
Anggota
IMA-G
anggotanya.
merasa masih ingin
lebih bangga lagi
- Anggota IMA-G dinilai
dengan
IMA-G
memahami
relasi
sebagai suatu ikatan.
antara pengembangan
anggota IMA-G dengan
- Terdapat relasi
antara
peningkatan eksistensi
positif IMA-G
perkembangan
dan
pencapaian
tertinggi
IMA-G
peningkatan
potensi
anggota
dengan
- Anggota IMA-G masih
merasa perayaan hari
ulang tahun IMA-G
relevan.
Eksistensi / Status
Positif IMA-G sebagai
sebuah ikatan.
- Banyak anggota IMA-G
yang masih ingin
- Bentuk dan rangkaian
berkontribusi
berkarya,
dan
sehingga
perayaan hari ulang
terus
dibutuhkan
tahun IMA-G masih
pemaksimalan
wadah
relevan bagi anggota
serta kesempatan.
IMA-G.
- Anggota IMA-G mau
berkontribusi
dan
berkarya untuk IMA-G
sebagai wadah untuk
berkembang
mencapai
dan
potensi
tertinggi.
IMA-G seharusnya menjadi
- Anggota IMA-G
- Anggota IMA-G sudah
Ikatan yang memiliki
merasa mengetahui
maksimal
dalam
anggota yang menjunjung
dan memahami
mengetahui
dan
tinggi
Tridharma
dasar dan tujuan dari
memahami dasar dan
Perguruan Tinggi, yang
tujuan
dari
memiliki aspek pengabdian
Pengabdian
Pengabdian
masyarakat
dalamnya.
Masyarakat.
Masyarakat.
Untuk itu, IMA-G
seharusnya memiliki rasa
- Anggota IMA-G
merasa IMA-G
- IMA-G belum
empati dan peduli
memberikan wadah
maksimal
dalam
terhadap
kesejahteraan
yang cukup untuk
memberikan
wadah
masyarakat dan harus
melakukan
untuk
melakukan
ditanamkan rasa cinta
pengabdian
pengabdian
pada
keilmuan arsitektur
masyarakat.
masyarakat
untuk diteruskan kepada
- Anggota IMA-G
- IMA-G belum
masyarakat nantinya.
merasa IMA-G
maksimal
dalam
melakukan
melakukan
kolaborasi
kolaborasi yang
dengan pihak lain
cukup dengan pihak
lain dalam melakukan
dalam
pengabdian
melakukan
pengabdian
masyarakat.
masyarakat.
HASIL ANALISIS KESENJANGAN
Kesejahteraan Massa-G
- Kebutuhan anggota IMA-G terpenuhi namun belum maksimal.
- Metode menceritakan kendala yang berkaitan dengan kesejahteraan belum
maksimal.
- Anggota IMA-G masih belum maksimal dalam mengenal satu sama lain.
- Keberadaan dan kontribusi Anggota IMA-G belum diapresiasi secara
maksimal.
- Kepedulian dan keterbukaan antar anggota IMA-G belum terjalin secara
maksimal.
- Minat dan bakat anggota IMA-G belum diwadahi secara maksimal akibat dari
perkembangan yang stagnan dalam wadah tersebut.
Pengembangan dan Manajemen Sumber Daya Organisasi
- Linimasa acara-acara cukup namun belum maksimal dalam
mempertimbangkan kesibukan anggota IMA-G.
- Kolaborasi antar departemen atau divisi Badan Pengurus sudah cukup namun
belum maksimal untuk mencapai potensi kepengurusan yang maksimal.
- IMA-G belum maksimal dalam menerapkan metode keorganisasian yang
diterapkan di organisasi lain untuk menghasilkan luaran yang lebih baik.
- Anggota IMA-G belum maksimal dalam mengaplikasikan teori-teori manajemen
organisasi.
- IMA-G sebagai satu kesatuan belum maksimal untuk memberikan kenyamanan
bagi Anggota IMA-G.
- Anggota IMA-G belum bisa secara detail mengakses dokumen yang menyatakan
keaktifan dan kontribusi.
- Pendanaan di IMA-G belum maksimal dalam mempertimbangkan kondisi
keuangan mereka di IMA-G.
- Belum optimalnya penentuan parameter yang detail dan dapat terkuantifikasi
dalam menentukan keberhasilan setiap program kerja di kepengurusan IMA-G.
Pengembangan Keilmuan dan Keprofesian Massa-G
- IMA-G belum maksimal dalam mengembangkan keterampilan praktis anggota
IMA-G.
- IMA-G belum maksimal dalam mengembangkan wawasan karier anggota IMA-G.
- IMA-G belum maksimal dalam mengembangkan kemampuan keilmuan dan
keprofesian arsitektur anggota IMA-G.
- IMA-G belum maksimal dalam memberikan pertimbangan matang terkait
kebutuhan dan kredibilitas proyekan.
- Hasil capaian secara konkret belum disampaikan dengan maksimal, masih bisa
ditingkatkan lagi, terutama intervalnya.
Pengembangan Kepribadian dan Potensi Diri Massa-G
- IMA-G sudah memahami profil yang sesuai dengan fase yang sedang dijalani
sebagai anggota IMA-G.
- Anggota IMA-G belum maksimal dalam mengetahui capaian dan progress
perkembangannya dalam kontribusinya sebagai Anggota IMA-G.
- Anggota IMA-G belum maksimal dalam mendiskusikan isu-isu yang sedang terjadi
untuk pengembangan wawasan.
- Anggota IMA-G belum maksimal dalam berinisiatif membantu anggota lain untuk
menggali proses dinamika perkembangan dirinya.
Komunikasi dan Penyaluran Informasi
- IMA-G sudah dinilai maksimal dalam memberikan informasi yang mudah
diterima.
- IMA-G sudah dinilai maksimal dalam memberikan informasi yang relevan.
- IMA-G sudah dinilai maksimal dalam menyajikan informasi dengan sangat
menarik.
Kebermanfaatan IMA-G Untuk Masyarakat
- Anggota IMA-G sudah maksimal dalam mengetahui dan memahami dasar dan
tujuan dari Pengabdian Masyarakat.
- IMA-G belum maksimal dalam memberikan wadah untuk melakukan pengabdian
masyarakat
- IMA-G belum maksimal dalam melakukan kolaborasi dengan pihak lain dalam
melakukan pengabdian masyarakat.
Proses Penerimaan Anggota Mula IMA-G yang Optimal
- Masih terdapat ruang untuk memaksimalkan materi dan metode PJJGN atau PBB
dengan melakukan benchmarking serta kajian terhadap materi dan metode
kaderisasi lembaga-lembaga lain.
Hubungan IMA-G Dengan Pihak Eksternal
- Hubungan IMA-G dengan HMJ lain sudah dinilai maksimal.
- Hubungan IMA-G dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) belum maksimal karena
belum adanya keberlanjutan.
- Hubungan IMA-G dengan Organisasi Luar ITB seperti Forum Ikatan Mahasiswa
Arsitektur Jawa Barat (FIMA Jabar) belum maksimal karena belum adanya
keberlanjutan.
- Hubungan IMA-G dengan Ikatan Alumni Arsitektur ITB belum maksimal karena
belum adanya keberlanjutan.
- Belum maksimalnya esensi “ikatan” terhadap anggota jenjang madya.
- Hubungan IMA-G dengan Biro atau Perusahaan belum maksimal karena belum
adanya keberlanjutan.
Eksistensi Positif IMA-G
- IMA-G tidak memiliki pandangan yang buruk terkait eksistensinya.
- IMA-G sudah maksimal dalam memiliki pandangan yang baik terkait eksistensinya.
- IMA-G masih belum optimal untuk memaksimalkan prestasi IMA-G sebagai
Himpunan Mahasiswa Jurusan.
- IMA-G masih belum optimal untuk memaksimalkan kembali eksistensi dan status
IMA-G untuk membuat bangga anggotanya.
- Anggota IMA-G dinilai memahami relasi antara pengembangan anggota IMA-G
dengan peningkatan eksistensi positif IMA-G
- Anggota IMA-G masih merasa perayaan hari ulang tahun IMA-G relevan.
- Banyak anggota IMA-G yang masih ingin berkontribusi dan berkarya, sehingga
terus dibutuhkan pemaksimalan wadah serta kesempatan.
ANALISIS KEBUTUHAN
Kesenjangan
- Kebutuhan anggota IMA-G
terpenuhi namun belum
maksimal.
- Metode menceritakan kendala
Kebutuhan
- IMA-G memaksimalkan wadah dalam
pemenuhan fisiologi, aspirasi,
apresiasi, dan rasa kekeluargaan bagi
Anggota IMA-G.
yang berkaitan dengan
kesejahteraan belum maksimal.
- Anggota IMA-G masih belum
maksimal dalam mengenal satu
- IMA-G menyediakan wadah bagi
pengembangan minat dan bakat
Anggota IMA-G
sama lain.
- Keberadaan dan kontribusi
Anggota IMA-G belum diapresiasi
secara maksimal.
- Kepedulian dan keterbukaan antar
anggota IMA-G belum terjalin
secara maksimal.
- Minat dan bakat anggota IMA-G
belum diwadahi secara
maksimal akibat dari
perkembangan yang stagnan
dalam wadah tersebut.
- Linimasa acara-acara cukup
namun belum maksimal dalam
- IMA-G dapat meningkatkan
kemampuan dalam mengusahakan
mempertimbangkan
anggota IMA-G.
kesibukan
Sumber Daya Organisasi IMA-G baik
pada badan Pengurus, administrasi,
- Kolaborasi antar departemen atau
hingga inventarisasi.
divisi Badan Pengurus sudah
cukup namun belum maksimal
untuk mencapai potensi
kepengurusan yang maksimal.
- IMA-G belum maksimal dalam
- IMA-G dapat memaksimalkan
koordinasi antar Badan Pengurus
untuk mengoptimalkan kolaborasi
dalam kepengurusan.
menerapkan
metode
keorganisasian yang diterapkan di
organisasi lain untuk
menghasilkan luaran yang lebih
- IMA-G dapat mengembangkan
kemampuan dalam mengaplikasikan
teori manajemen organisasi yang
baik.
efektif.
- Anggota IMA-G belum maksimal
dalam mengaplikasikan teori-teori
manajemen organisasi.
- IMA-G sebagai satu kesatuan
belum maksimal untuk
memberikan kenyamanan bagi
- IMA-G dapat meningkatkan strategi
manajemen organisasi dengan
parameter keberhasilan yang detail
dan dapat terkuantifikasi pada tiap
program kerja.
Anggota IMA-G.
- Anggota IMA-G belum bisa secara
detail mengakses dokumen yang
menyatakan keaktifan dan
kontribusi.
- Pendanaan di IMA-G belum
maksimal
mempertimbangkan
dalam
kondisi
keuangan mereka di IMA-G.
- Belum optimalnya penentuan
parameter yang detail dan dapat
terkuantifikasi dalam menentukan
keberhasilan setiap program kerja
di kepengurusan IMA-G.
- IMA-G belum maksimal dalam
- IMA-G dapat memaksimalkan
mengembangkan
praktis anggota IMA-G.
keterampilan
kemampuan keterampilan praktis,
wawasan karir, dan kemampuan
- IMA-G belum maksimal dalam
mengembangkan wawasan karir
keilmuan dan keprofesian arsitektur
anggota IMA-G.
anggota IMA-G.
- IMA-G belum maksimal dalam
- IMA-G meningkatkan wadah
mengembangkan
kemampuan
pengembangan yang inklusif dan
keilmuan dan keprofesian arsitektur
anggota IMA-G.
mengusahakan pemberian hasil
capaian konkrit bagi anggota IMA-G.
- IMA-G belum maksimal dalam
memberikan pertimbangan matang
terkait kebutuhan dan kredibilitas
proyekan.
- Hasil capaian secara konkret belum
disampaikan dengan maksimal,
masih bisa ditingkatkan lagi,
terutama intervalnya.
- IMA-G sudah memahami profil yang
sesuai dengan fase yang sedang
dijalani sebagai anggota IMA-G.
- IMA-G dapat mempertahankan
kemampuan Anggota IMA-G untuk
mengaplikasikan profil yang sesuai
dengan fase yang sedang dijalani
- Anggota IMA-G belum maksimal
sebagai anggota IMA-G.
dalam mengetahui capaian dan
progress perkembangannya dalam
kontribusinya sebagai Anggota
IMA-G.
- IMA-G mengusahakan pemberian
wadah bagi Anggota IMA-G untuk
mengetahui capaian dan progress
perkembangannya
dalam
- Anggota IMA-G belum maksimal
kontribusinya sebagai anggota IMA-G.
dalam
mendiskusikan isu-isu yang
sedang terjadi untuk pengembangan
wawasan.
- IMA-G memaksimalkan kesadaran
dan kemampuan anggota IMA-G
terutama pada anggota biasa untuk
- Anggota IMA-G belum maksimal
dalam berinisiatif membantu
anggota lain untuk menggali proses
berinisiatif untuk turut serta dalam
menggali potensi diri bagi anggota
bina IMA-G.
dinamika perkembangan dirinya.
- IMA-G sudah dinilai maksimal
- IMA-G terus memelihara dan
dalam memberikan informasi yang
mempertahankan
penyaluran
mudah diterima.
- IMA-G sudah dinilai maksimal
informasi yang mudah diterima,
relevan, dan menarik.
dalam memberikan informasi yang
relevan.
- IMA-G sudah dinilai maksimal
dalam menyajikan informasi dengan
sangat menarik.
- Anggota IMA-G sudah maksimal
dalam mengetahui dan memahami
dasar dan tujuan dari Pengabdian
Masyarakat.
- IMA-G belum maksimal dalam
- IMA-G terus memelihara dan
mempertahankan pemahaman dasar
tentang makna dan tujuan
Pengabdian Masyarakat anggota
IMA-G.
memberikan wadah untuk
melakukan pengabdian masyarakat
- IMA-G belum maksimal dalam
melakukan kolaborasi dengan pihak
lain dalam melakukan pengabdian
masyarakat.
- IMA-G memaksimalkan dalam
memberikan wadah bagi anggota
IMA-G untuk terus melakukan dan
berkolaborasi dengan pihak lain
dalam Pengabdian Masyarakat.
- Hubungan IMA-G dengan HMJ lain
sudah dinilai maksimal.
- Hubungan IMA-G dengan Unit
- IMA-G terus memelihara dan
mempertahankan hubungan yang
baik dengan HMJ lain.
Kegiatan Mahasiswa (UKM) belum
maksimal karena belum adanya
keberlanjutan.
- Hubungan IMA-G dengan Organisasi
- IMA-G meningkatkan hubungan yang
berkelanjutan dengan UKM,
organisasi luar ITB (jika dirasa
Luar ITB seperti Forum Ikatan
relevan),
alumni arsitektur ITB, dan
Mahasiswa Arsitektur Jawa Barat
biro atau perusahaan arsitektur.
(FIMA Jabar) belum maksimal karena
belum adanya keberlanjutan.
- Hubungan IMA-G dengan Ikatan
Alumni Arsitektur ITB belum
maksimal karena belum adanya
- IMA-G memaksimalkan dalam
memberikan wadah untuk
meningkatkan esensi “Ikatan”
terhadap anggota jenjang madya.
keberlanjutan.
- Belum maksimalnya esensi “ikatan”
terhadap anggota jenjang madya.
- Hubungan IMA-G dengan Biro atau
Perusahaan belum maksimal karena
belum adanya keberlanjutan.
- IMA-G tidak memiliki pandangan
yang buruk terkait eksistensinya.
- IMA-G sudah maksimal dalam
- IMA-G terus memelihara dan
mempertahankan pandangan yang
baik terkait eksistensinya.
memiliki pandangan yang baik terkait
eksistensinya.
- IMA-G masih belum optimal untuk
memaksimalkan prestasi IMA-G
sebagai Himpunan Mahasiswa
- IMA-G mengusahakan dan
mengembangkan eksistensi atau
status dan prestasi sebagai Himpunan
Mahasiswa Jurusan.
Jurusan.
- IMA-G masih belum optimal untuk
- IMA-G memelihara dan
memaksimalkan kembali eksistensi
mempertahankan
motivasi
dan status IMA-G untuk membuat
bangga anggotanya.
- Anggota IMA-G dinilai memahami
relasi antara pengembangan anggota
IMA-G dengan peningkatan eksistensi
anggotanya untuk berkontribusi dan
berkarya di IMA-G dengan kesadaran
akan keselarasan pengembangan
anggota dengan eksistensi positif
IMA-G.
positif IMA-G
- Anggota IMA-G masih merasa
perayaan hari ulang tahun IMA-G
relevan.
- Banyak anggota IMA-G yang masih
ingin berkontribusi dan berkarya,
sehingga terus dibutuhkan
pemaksimalan wadah serta
kesempatan.
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
Untuk itu, penjabaran Hasil Analisis Kebutuhan dapat dikelompokkan menjadi beberapa
aspek,
Kesejahteraan Anggota
- IMA-G memaksimalkan wadah dalam pemenuhan fisiologi, aspirasi, apresiasi, dan
rasa kekeluargaan bagi Anggota IMA-G.
- IMA-G menyediakan wadah bagi pengembangan minat dan bakat Anggota IMA-G
Sumber Daya dan Manajemen Organisasi
- IMA-G dapat meningkatkan kemampuan dalam mengusahakan Sumber Daya
Organisasi IMA-G baik pada badan Pengurus, administrasi, hingga inventarisasi.
- IMA-G dapat memaksimalkan koordinasi antar Badan Pengurus untuk
mengoptimalkan kolaborasi dalam kepengurusan.
- IMA-G dapat mengembangkan kemampuan dalam mengaplikasikan teori
manajemen organisasi yang efektif.
- IMA-G dapat meningkatkan strategi manajemen organisasi dengan parameter
keberhasilan yang detail dan dapat terkuantifikasi pada tiap program kerja.
Pengembangan Keprofesian
- IMA-G dapat memaksimalkan kemampuan keterampilan praktis, wawasan karir, dan
kemampuan keilmuan dan keprofesian arsitektur anggota IMA-G.
- IMA-G meningkatkan wadah pengembangan yang inklusif dan mengusahakan
pemberian hasil capaian konkrit bagi anggota IMA-G.
Pengembangan Kepribadian Diri
- IMA-G dapat mempertahankan kemampuan Anggota IMA-G untuk mengaplikasikan
profil yang sesuai dengan fase yang sedang dijalani sebagai anggota IMA-G.
- IMA-G mengusahakan pemberian wadah bagi Anggota IMA-G untuk mengetahui
capaian dan progress perkembangannya dalam kontribusinya sebagai anggota
IMA-G.
- IMA-G memaksimalkan kesadaran dan kemampuan anggota IMA-G terutama pada
anggota biasa untuk berinisiatif untuk turut serta dalam menggali potensi diri bagi
anggota bina IMA-G.
Media Komunikasi
- IMA-G terus memelihara dan mempertahankan penyaluran informasi yang mudah
diterima, relevan, dan menarik.
Pengabdian Masyarakat
- IMA-G terus memelihara dan mempertahankan pemahaman dasar tentang makna
dan tujuan Pengabdian Masyarakat anggota IMA-G.
- IMA-G memaksimalkan dalam memberikan wadah bagi anggota IMA-G untuk terus
melakukan dan berkolaborasi dengan pihak lain dalam Pengabdian Masyarakat.
Hubungan Eksternal
- IMA-G terus memelihara dan mempertahankan hubungan yang baik dengan HMJ
lain.
- IMA-G meningkatkan hubungan yang berkelanjutan dengan UKM, organisasi luar
ITB (jika dirasa relevan),
alumni arsitektur ITB, dan biro atau perusahaan
arsitektur.
- IMA-G memaksimalkan dalam memberikan wadah untuk meningkatkan esensi
“Ikatan” terhadap anggota jenjang madya.
Eksistensi
- IMA-G terus memelihara dan mempertahankan pandangan yang baik terkait
eksistensinya.
- IMA-G mengusahakan dan mengembangkan eksistensi atau status dan prestasi
sebagai Himpunan Mahasiswa Jurusan.
- IMA-G memelihara dan mempertahankan motivasi anggotanya untuk
berkontribusi dan berkarya di IMA-G dengan kesadaran akan keselarasan
pengembangan anggota dengan eksistensi positif IMA-G.
ARAH GERAK
“IMA-G sebagai Rumah Adaptif yang berupaya untuk Tumbuh Bersama demi Memberi
Keberdampakan”
IMA-G sebagai Rumah Adaptif Yang Dimiliki Oleh Massanya
IMA-G Memantik Semangat Bertumbuh Massanya Untuk Berkembang
IMA-G yang dapat memberikan keberdampakan positif dan berkelanjutan
kepada masyarakat
BAB V
LATAR BELAKANG
KEBERLANGSUNGAN IMA-G
Apa itu IMA-G? Suatu ikatan yang telah berdiri sejak 73 tahun yang lalu untuk hadir bagi
Massa-G untuk mewadahi segala kebutuhannya yang bervariatif. IMA-G yang tidak jauh
dari kata keluarga, rumah, internalisasi, pengembangan, dan inovasi,
JIKA KEPENGURUSAN IMA-G TERUS BERGANTI, LANTAS APAKAH IMA-G MASIH
DAPAT DISEBUT SEBAGAI IMA-G?
ANALISIS KEPRIBADIAN
A. ANALISIS SWOT MATRIX
Strength
1. Kritis dan inovatif
2. Proaktif dan adaptif dalam
Weakness
1. Kadang terlalu kaku untuk
mencairkan suasana
mengerjakan
hal-hal baru
ataupun mempelajari
2. Idealisme yang kuat
3. Kurang disiplin terhadap waktu
3. Dapat menyeimbangkan akademik
4. Kadang overthinking
dan non-akademik dengan baik
4. Selalu berusaha dengan maksimal
terhadap apa yang dikerjakannya
5. Bertanggung jawab terhadap
komitmen
6. Memiliki empati yang tinggi
Opportunities
1. Menjadi anggota IMA-G
2. Memiliki relasi yang luas dan
beragam
Threats
1. Kesibukan akademik
2. Persiapan dalam dunia kerja
3. Berbagai kesibukan kegiatan lainnya
3. Memiliki lingkungan pertemanan
yang suportif dan berani mengkritik
4. Memiliki pengalaman dipimpin dan
memimpin pada organisasi maupun
kepanitiaan tertentu
5. Telah memiliki berbagai pengalaman
di berbagai divisi kepanitiaan
ataupun kegiatan akademik maupun
non akademik.
6. Mendapatkan beasiswa yang
menunjang kebutuhan finansial
B. ANALISIS TOWS MATRIX
S-O Strategies
W-O Strategies
● Memiliki dan meningkatkan
lingkungan organisasi yang nyaman
dan merangkul sesama anggota
IMA-G dengan rasa kepedulian dan
keakraban satu sama lain (S3, S6,
dan O1)
●
●
Menggunakan berbagai pengalaman
yang telah dilalui selama di berbagai
organisasi dan kepanitiaan untuk
belajar menurunkan ego dan
idealisme diri (W2, W4, O4 dan O5).
Mendengarkan berbagai kritik dan
●
Dapat memperkaya sudut pandang
dan ilmu dengan belajar dari
orang-orang disekitar yang
kompeten. (S2 dan O2)
saran yang membangun dari
lingkungan sekitar agar tidak
memiliki idealisme yang terlalu tinggi
(W2, O2, dan O3)
● Dapat menciptakan lingkungan
organisasi yang memiliki value dan
terus berinovasi (S4 dan O4)
● Dapat memfokuskan diri dalam
kuliah dan organisasi dengan
memanfaatkan keuntungan finansial
dari beasiswa yang telah diterima
(W6 dan O4)
S-T Strategies
● Menggunakan kemampuan dalam
menyeimbangkan akademik dan non
akademik agar dapat menyesuaikan
W-T Strategies
● Memaksimalkan waktu untuk
mengerjakan berbagai kesibukan
akademik dan menghindari
kesibukan akademik yang fluktuatif
(S3 dan T1)
● Selalu kembali pada mimpi dan
tujuan untuk menghadapi berbagai
masalah yang akan datang. (S2, S5,
T1, dan T3)
mengundur-undur waktu (W3 dan
T1)
● Perbanyak aksi dan eksekusi
dibandingkan overthinking untuk
memperbanyak ilmu wawasan
terkait pekerjaan nantinya (W4 dan
T2)
C. TOOLS PENDUKUNG
MBTI
Orang dengan tipe kepribadian INTJ (Arsitek) adalah individu yang memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi terhadap pengetahuan. INTJ cenderung menghargai kecerdasan kreatif,
rasionalitas yang lugas, dan pengembangan diri. Mereka secara konsisten berupaya
meningkatkan kemampuan intelektual dan sering kali didorong oleh keinginan yang
kuat untuk menguasai setiap topik yang menarik minat mereka.
DISC Personality Test
WHY ME?
Berdasarkan berbagai hasil analisis kebutuhan
yang aku lakukan pada IMA-G dan
berdasarkan berbagai hasil analisis kepribadian yang telah aku lakukan pada diriku
sendiri, aku melihat adanya jawaban-jawaban yang memanggilku yang dapat aku coba
untuk aku lakukan.
Dengan harapan dan usaha, aku akan menjawab segala kebutuhan yang muncul yang
menjadi tantangan bagi masa depan IMA-G. Dari mulai dari nilai dasar kepengurusan
hingga nantinya terwujudnya visi dan misiku.
BAB VI
NILAI DASAR, VISI, DAN MISI
NILAI DASAR
Nilai dasar mengacu pada hal-hal pokok yang menjadi prinsip dan pedoman dalam
menjalankan kepengurusan IMA-G 2025/2026 yang sesuai dengan proses dan
perumusan latar belakang kepengurusan.
RUMAH ADAPTIF (Adaptive)
/ru·mah/ n 1 bangunan untuk tempat tinggal; 2 bangunan pada umumnya (seperti
gedung)
/adap·tif/ a mudah menyesuaikan (diri) dengan keadaan
“Duh stress banget minggu pengumpulan’
“Kok divisi aku gini-gini aja ya? Berasa belum belajar apa apa”
Setiap Massa-G yang rasanya memiliki prioritasnya dan tujuan yang berbeda-beda,
selalu disuguhkan dengan situasi dan kondisi yang seringkali tidak sesuai dengan apa
yang
diharapkannya. Situasi-situasi dimana Massa-G membutuhkan support dari
sesama anggota, ataupun sekedar berbagai kegiatan informal lainnya, pencarian wadah
untuk belajar, hingga mungkin mencari tempat untuk berpulang. Berdasarkan latar
belakang dalam kepengurusan ini, terdapat banyak kebutuhan yang berkaitan untuk
memaksimalkan wadah internalisasi baik intra dan angkatan yang menjadi kunci value
utama untuk membangun suatu bentuk komunikasi dan dasar pelaksanaan
keseluruhan kepengurusan.
ESKALASI POTENSI (Growth)
/es·ka·la·si/ /éskalasi/ n kenaikan; pertambahan (volume, jumlah, dan sebagainya)
/po·ten·si/ /poténsi/ n kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan; kekuatan; kesanggupan; daya;
“Apa kau sudah puas dengan posisimu dan potensimu sekarang?”
“Ayolah bangkit sedikit lagi, cobalah selagi kau masih sempat”
Dengan kondisi akademik yang bisa dibilang berat, sulit rasanya mencari wadah
pengembangan potensi yang rasanya sejalur dengan apa yang sedang dirasakan. Rasa
lelah yang tak berkesudahan atau waktu yang tak kunjung datang menjadi hambatan
yang rasanya banyak dialami oleh Massa-G. Namun, sudah saatnya IMA-G menjadi
tempat dan wadah yang memastikan semua massanya bisa memaksimalkan apa yang
mereka punya dengan sistem yang tepat dan sesuai.
KALIBRASI EKSISTENSI (Impact)
/ka·lib·ra·si/ n Graf tanda-tanda yang menyatakan pembagian skala; proses mengatur
akurasi
/ek·sis·ten·si/ /éksisténsi/ n hal berada; keberadaan
“Sampai kapan Ikatan ini tidur dalam kantuknya?”
“Sampai kapan Ikatan ini memaksimalkan namanya sebagai Guna dan Dharma?”
Bagaikan singa yang terlelap dalam kantuknya, sulit rasanya untuk memantik rasa ingin
berdiri dan berburu jika masih nyaman dan aman di zonanya. Namun, untuk memenuhi
rasa laparnya dan untuk menunjukkan eksistensinya, ia harus berusaha dan bangkit
untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Begitu juga dengan IMA-G, yang
selama ini eksistensinya sudah dipandang baik oleh sekitar, namun, apakah hal
tersebut sudah maksimal? Apakah kita sudah berjuang lagi untuk mempertahankan dan
memaksimalkannya? IMA-G dapat membuktikan dirinya untuk mengkalibrasikan dan
meningkatkan kembali eksistensi yang ia punyai.
VISI
“IMA-G sebagai Rumah Adaptif yang berupaya untuk Tumbuh Bersama demi Memberi
Keberdampakan”
PENJABARAN VISI
Rumah Adaptif
Rumah adaptif merupakan keadaan dimana seluruh Massa Gunadharma dapat merasa
nyaman dan memiliki wadah yang inklusif untuk berkarya dan berkontribusi serta
secara tanggap dapat menyesuaikan keadaannya baik di dalam maupun di luar IMA-G.
Tumbuh Bersama
Tumbuh bersama merupakan tindakan untuk merespon potensi-potensi yang dimiliki
oleh tiap individu Massa Gunadharma yang unik dan berbeda untuk digali dan
dikembangkan secara aktif bersama-sama di dalam wadah IMA-G.
Memberi Keberdampakan
Memberi keberdampakan pada hal ini adalah memberikan dan membangun sifat
aktualisasi diri pada Massa Gunadharma untuk berperan aktif pada lingkungan sekitar
dan salah satu bentuk usaha dalam membangun nama baik IMA-G.
MISI
1. Menanamkan lingkungan yang adaptif dalam membentuk ruang interaksi bagi
anggotanya.
2. Mengembangkan anggota IMA-G secara inklusif dan menyeluruh.
3. Membentuk wadah kolaborasi yang efektif untuk bertukar makna pada
lingkungan eksternal.
STRATEGI IMPLEMENTASI
Strategi Implementasi Misi 1
a. Menyusun dan mengelola lini masa kegiatan IMA-G.
b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan kebersamaan yang menimbulkan rasa
kekeluargaan antar Anggota IMA-G
c. Menyediakan wadah berkomunikasi antar jenjang keanggotaan di IMA-G
d. Menyediakan wadah penyelesaian masalah dan pemenuhan kebutuhan
emosional Anggota IMA-G
e. Menyediakan wadah penyelesaian masalah dan pemenuhan kebutuhan
akademik Anggota IMA-G
f. Menyediakan wadah inklusif dalam penyaluran serta pengembangan minat dan
bakat non akademik, keilmuan, atau dan keprofesian bagi Anggota IMA-G.
Strategi Implementasi Misi 2
a. Menciptakan sistem manajemen organisasi yang menerapkan parameter
keberhasilan detail dan dapat terkuantifikasi bagi tiap program IMA-G.
b. Mengusahakan sistem koordinasi pengurus yang optimal agar memaksimalkan
kolaborasi di dalam kepengurusan.
c. Menyediakan wadah pengembangan wawasan karir dalam keilmuan dan
keprofesian Arsitektur maupun bidang diluarnya.
Strategi Implementasi Misi 3
a. Menjalin dan menjaga hubungan yang baik dan berkelanjutan dengan HMJ lain
di ITB
b. Menjalin dan menjaga hubungan yang baik dan berkelanjutan dengan Program
Studi Arsitektur.
c. Menjalin dan menjaga hubungan yang baik dan berkelanjutan dengan
Perusahaan-Perusahaan yang bergerak di bidang Arsitektur.
d. Mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat bagi Anggota IMA-G sebagai
wadah penyaluran manfaat Anggota IMA-G
e. Meningkatkan minat Anggota IMA-G terhadap pemanfaatan wadah pengabdian
masyarakat.
BAB VII
ORGANOGRAM
Penyusunan organogram dilakukan menggunakan tools Work Breakdown Structure
Hasil pemecahan komponen akan dipisahkan berdasarkan klasifikasi tertentu sebelum
digambarkan menjadi organogram, yaitu
Maka, hasil klasifikasi tersebut akan diterjemahkan menjadi organogram seperti
gambar dibawah ini,
Perumusan organogram tersebut dilandaskan dengan mengelompokkan jawaban pada
setiap strategi implementasi yang dirumuskan kesamaan dan keterhubungannya satu
sama lain. Pengelompokan tersebut disatukan menjadi Bidang atau Biro yang akan
dispesifikasi menjadi divisi sesuai dengan spesifikasinya dan berupa BSO (Badan Semi
otonom).
BIDANG, BIRO, DAN DIVISI
A. BIDANG KESEKJENAN
Strategi Implementasi Landasan:
1. Sebagai wakil dan penasihat dalam pengambilan keputusan Bidang
Kesekjenan.
2. Melakukan koordinasi bersama dengan Ketua Badan Pengurus dalam
kepengurusan
3. Menggantikan posisi Ketua Badan Pengurus sementara dalam
berkegiatan sebagai perwakilan Badan Pengurus apabila Ketua Badan
Pengurus berhalangan
4. Menyusun dan mengelola linimasa kegiatan dan alokasi massa.
5. Menyediakan wadah pemenuhan dan pengelolaan kebutuhan
pengarsipan, administrasi, finansial, inventarisasi, dan persuratan data
anggota perhimpunan.
6. Mengidentifikasi masalah terkait sistem manajemen organisasi yang
terjadi di kepengurusan IMA-G dan merumuskan solusinya.
Deskripsi Bidang:
Bidang kesekjenan merupakan bidang yang bertanggung jawab dalam
SPESIALISASI KERJA
DIVISI SEKRETARIS
Strategi Implementasi Landasan:
1. Bersama dengan Sekretaris Jenderal mempertanggung-jawabkan kinerja
divisi dan staf di bawahnya.
2. Menyediakan wadah pemenuhan dan pengelolaan kebutuhan
pengarsipan, administrasi, dan persuratan IMA-G secara rapi dan
lengkap.
Deskripsi Divisi:
DIVISI BENDAHARA
Strategi Implementasi Landasan:
1. Bersama dengan Sekretaris Jenderal mempertanggungjawabkan kinerja
divisi dan staf di bawahnya.
2. Menyediakan wadah pemenuhan dan pengelolaan sumber daya finansial
yang jelas, rapi, efektif, dan transparan.
3. Mengalokasikan kebutuhan dana untuk setiap elemen perhimpunan agar
program kerja dan kegiatan berjalan secara optimal.
4. Mengontrol arus keuangan demi memenuhi kebutuhan finansial
perhimpunan secara berkelanjutan
Deskripsi Divisi:
Divisi Bendahara merupakan divisi yang bertanggung jawab atas pengelolaan
keuangan IMA-G dalam rangka mendukung keberjalanan program kerja dan
fungsional bidang-bidang yang berjalan pada kepengurusan. Divisi Bendahara
bertanggung jawab atas pendataan pengeluaran dan pemasukan finansial
IMA-G, menerima dan menyetujui pengajuan dana dari bidang, biro, atau divisi
kepengurusan IMA-G, pembuatan Rancangan Anggaran Biaya (RAB), dan
berkoordinasi dengan Divisi Fundraising.
DIVISI FUNDRAISING
Strategi Implementasi Landasan:
1. Bersama dengan Sekretaris Jenderal mempertanggungjawabkan kinerja
divisi dan staf di bawahnya.
2. Menjalankan sistem pendukung finansial yang efektif dan berkelanjutan.
3. Mengontrol sistem pengelolaan sumber daya finansial perhimpunan.
Deskripsi Divisi:
Divisi Fundraising merupakan divisi yang bertanggung jawab atas pemenuhan
kebutuhan finansial IMA-G dan pengembangan sumber daya finansial IMA-G
berdasarkan pemasukan kepengurusan yang disusun dengan berkoordinasi
dengan Divisi Bendahara.
DIVISI BADAN RUMAH TANGGA
Strategi Implementasi Landasan:
1. Bersama dengan Sekretaris Jenderal mempertanggungjawabkan kinerja
divisi dan staf di bawahnya.
2. Mengelola dan mengembangkan sistem inventarisasi himpunan.
3. Menjalankan sistem pemeliharaan sekretariat dan inventaris himpunan.
Deskripsi Divisi:
Divisi Badan Rumah Tangga merupakan divisi yang bertanggung jawab atas
pengelolaan dan pengembangan inventarisasi IMA-G. Hal ini meliputi namun
tidak terbatas atas sekretariat IMA-G dan inventori IMA-G. Divisi Badan Rumah
Tangga juga bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan sumber daya
material dalam rangka mendukung kebutuhan massa maupun program kerja
dan kegiatan pada kepengurusan.
B. BIRO CREATIVE MEDIA & INFORMATION
Strategi Implementasi Landasan:
1. Sebagai Wakil Ketua Badan Pengurus dalam pengambilan keputusan
dalam Biro Creative Media & Information.
2. Sebagai pengatur dan pengawas sistem penyebaran informasi yang
efektif dalam internal himpunan
3. Mengarsipkan dokumen biro dalam Badan Pengurus.
4. Sebagai pengelola media publikasi himpunan.
5. Menjalankan sistem administrasi biro.
Deskripsi Biro:
Biro Creative Media & Information adalah biro yang bertanggung jawab atas
optimalisasi ketersampaian informasi kepada Anggota IMA-G dan pihak yang
berhubungan dengan IMA-G. Dalam proses optimalisasinya, aspek yang
diperhatikan adalah sistem pemenuhan, distribusi, dan pengemasan informasi
dalam suatu media kreatif.
DIVISI MARKETING
Strategi Implementasi Landasan:
1. Bersama dengan Ketua Biro Creative Media & Information
mempertanggungjawabkan kinerja divisi dan staf di bawahnya.
2. Menjadi divisi yang mengatur dan mengembangkan citra himpunan
dalam media publikasi IMA-G.
3. Menjadi divisi yang membuat rencana konten dan linimasa publikasi.
DIVISI MEDIA
Strategi Implementasi Landasan:
1. Bersama dengan Ketua Biro Creative Media & Information
mempertanggungjawabkan kinerja divisi dan staf di bawahnya.
2. Menjadi divisi yang mengemas dan mengarsip informasi dalam bentuk
videografi dan fotografi.
3. Menyediakan jasa pengerjaan videografi dan fotografi sesuai dengan
ketentuan SOP yang berlaku.
DIVISI GRAPHIC DESIGN
Strategi Implementasi Landasan:
1. Bersama dengan Ketua Biro Creative Media & Information
mempertanggungjawabkan kinerja divisi dan staf di bawahnya.
2. Menjadi divisi yang mengemas informasi dalam bentuk grafis.
3. Menyediakan jasa pengerjaan grafis sesuai dengan ketentuan SOP yang
berlaku.
C. BIRO PSDA
a. Kepala Biro
➞
b. MSDA (Ketua Divisi)
➞
c. Kaderisasi Awal (Ketua Divisi)
➞
d. Kaderisasi Lanjut (Ketua Divisi)
➞
D. BIDANG INTERNAL
Strategi Implementasi Landasan:
1. Sebagai Wakil Ketua Badan Pengurus dalam pengambilan keputusan dan
keberlangsungan segala aktivitas internal IMA-G.
2. Menjalankan sistem administrasi masing-masing bidang.
3. Mengarsipkan dokumen masing-masing bidang dalam Badan Pengurus.
4. Menjadi katalisator peningkatan interaksi antaranggota.
5. Menjadi pembentuk kondisi internal yang mampu menanamkan sikap
empati sesama anggota.
6. Sebagai penyedia wadah perkembangan keterampilan anggota di luar
akademik.
7. Sebagai fasilitator dalam pemenuhan kebutuhan akademik serta
kesejahteraan anggota guna kelancaran pendidikannya.
8. Sebagai penyedia kebutuhan anggota untuk mengakses sumber materi
akademik dan penunjangnya.
WAKIL KETUA BIDANG INTERNAL
Strategi Implementasi Landasan:
1. Wakil dari Ketua Bidang Internal dalam menjalankan fungsi kerjanya.
2. Menjalankan sistem administrasi masing-masing bidang.
3. Mengarsipkan dokumen masing-masing bidang dalam Badan Pengurus.
DIVISI KESEJAHTERAAN MASSA
Strategi Implementasi Landasan:
DIVISI KEKELUARGAAN
Strategi Implementasi Landasan:
1. Bersama dengan Ketua Bidang Internal mempertanggungjawabkan
kinerja divisi dan staf dibawahnya.
2. Sebagai wakil dari Ketua Bidang Internal dalam pengambilan keputusan
dan keberlangsungan aktivitas pada Divisi Kekeluargaan.
3. Menjadi divisi yang mampu meningkatkan potensi interaksi antaranggota.
4. Menjadi divisi yang dapat mewadahi interaksi antaranggota.
5. Menjadi divisi yang mampu meningkatkan sikap apresiatif antaranggota.
6. Menjadi divisi yang mampu meningkatkan empati dan kepedulian
antaranggota.
DIVISI MINAT DAN BAKAT
Strategi Implementasi Landasan:
1. Wakil dari Ketua BIdang Internal dalam menjalankan fungsi kerjanya.
2. Menjadi divisi yang dapat meningkatkan interaksi antar anggota melalui
penyaluran minat dan bakat anggota.
3. Menjadi divisi yang dapat mengapresiasi minat & bakat anggota dalam
bidang non arsitektural.
4. Menjadi divisi yang mampu menyediakan wadah untuk minat dan bakat
anggota.
5. Menjadi divisi yang mampu meningkatkan kemampuan/keterampilan
minat dan bakat anggota di luar akademik.
E. BIDANG EKSTERNAL
Strategi Implementasi Landasan:
1. Sebagai Wakil Ketua Badan Pengurus dalam pengambilan keputusan dan
keberlangsungan aktivitas eksternal IMA-G.
2. Penyalur informasi antara elemen internal dan eksternal IMA-G.
3. Menjalin dan membina hubungan baik dan bermanfaat dengan pihak
eksternal
4. Representasi IMA-G dalam kegiatan eksternal
WAKIL KETUA BIDANG EKSTERNAL
Strategi Implementasi Landasan:
1. Wakil dari Ketua Bidang Eksternal dalam menjalankan fungsi kerjanya.
2. Menjalankan sistem administrasi masing-masing bidang.
3. Mengarsipkan dokumen masing-masing bidang dalam Badan Pengurus.
DIVISI INTRAKAMPUS
Strategi Implementasi Landasan:
1. Melakukan koordinasi dengan Ketua Bidang Eksternal dalam menjalankan
kegiatan divisi.
2. Menjadi pembawa informasi dari elemen eksternal dalam kampus.
3. Menjadi pembawa informasi kepada elemen eksternal dalam kampus.
4. Menjadi penyalur relasi dengan pihak eksternal dalam kampus.
5. Menjadi representasi IMA-G di kegiatan dalam kampus.
DIVISI EKSTRAKAMPUS
Strategi Implementasi Landasan:
DIVISI SOSIAL KEMASYARAKATAN
F. BIDANG KARSA
a. Karya (Ketua Divisi)
➞
b. Eksplorasi Arsitektur (Ketua Divisi)
➞
c. Sosial Kemasyarakatan (Ketua Divisi)
➞
BADAN SEMI OTONOM (GAUNG BANDUNG)
RANTAI KOMANDO
PENGKHUSUSAN
BAB VIII
PROGRAM UNGGULAN
1. Unitin-G
Landasan Strategi Implementasi:
1. Melaksanakan kegiatan-kegiatan kebersamaan yang menimbulkan rasa
kekeluargaan antar Anggota IMA-G
2. Menyediakan wadah berkomunikasi antar jenjang keanggotaan di IMA-G.
3. Menyediakan wadah inklusif dalam penyaluran serta pengembangan
minat dan bakat non akademik, keilmuan, atau dan keprofesian bagi
Anggota IMA-G.
Latar Belakang:
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan BP dan bidang spesifik
yang terkait, terutama mengenai jaringan dan komunikasi terhadap anggota
Madya IMA-G, ditemukan masalah berupa minimnya penggunaan jaringan yang
ada. Hubungan anggota aktif IMA-G dengan Madya dapat di maksimalisasi
dengan dibentuknya sebuah platform khusus melalui media sosial yang dapat
mencangkup massa Madya, didalamnya dapat dilakukan komunikasi secara
berkala seperti penyampaian program kerja yang tengah dilakukan.
Deskripsi Kegiatan:
Unitin-G ini diwujudkan melalui pengadaan jaringan ikatan dalam bentuk WA
Group. Komunitas jaringan diartikan sebagai komunitas daring yang
memungkinkan orang-orang dengan minat yang sama (alumni IMA-G) untuk
saling berinteraksi dan berbagi informasi. Unitin-G juga ditujukan untuk
merealisasikan arti 'Ikatan' pada 'Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma' yang
dapat mempererat hubungan dengan/antar anggota madya. Melalui platform
tersebut, dapat disampaikan dengan lebih intensif perihal kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan IMA-G. Selain itu, akan diadakan pula event-event di
dalamnya yang mengikutsertakan anggota madya sebagai peserta untuk
mempererat hubungan antar-alumni maupun dengan Massa-G. Kegiatan
tersebut dapat berupa event lari bersama, sketch walk, dan lain sebagainya.
Melalui Unitin-G, diharapkan Massa-G juga dipermudah dalam mendapatkan
relasi profesional yang lebih luas, memperoleh informasi yang lebih akurat
seputar dunia kerja arsitektur, adanya support system ketika masuk ke dalam
dunia kerja, serta wadah kolaborasi dalam kegiatan-kegiatan (baik event
informal, maupun penelitian atau proyek) di dalam dan luar IMA-G.
2. Trainin-G
Landasan Strategi Implementasi:
1. Menciptakan sistem manajemen organisasi yang menerapkan parameter
keberhasilan detail dan dapat terkuantifikasi bagi tiap program IMA-G.
2. Menyediakan wadah pengembangan wawasan karir dalam keilmuan dan
keprofesian Arsitektur maupun bidang diluarnya.
Latar Belakang:
Kondisi aktual saat ini menggambarkan Anggota Mula IMA-G yang mendaftarkan
diri untuk magang dalam BP IMA-G. Namun, tidak semua anggota dapat
diwadahi dalam pilihan pertama mereka. Hal tersebut berpotensi menjadi
hambatan dalam proses pembelajaran akibat tidak terpenuhinya minat dan
berkurangnya motivasi anggota untuk mempelajari bidang yang diminati pada
awalnya.
Deskripsi Kegiatan:
Trainin-G merupakan wadah bagi Anggota Mula IMA-G yang memasuki
himpunan dengan kesempatan untuk mempelajari ilmu dari divisi atau biro
keinginan masing-masing sebelum memulai pendaftaran magang. Bootcamp ini
diharapkan dapat diikuti oleh keseluruhan Massa-G sebagai wadah pertukaran
ilmu antar-divisi untuk membantu pemenuhan minat massa. Bootcamp yang
dimaksud akan menjelaskan sedikit mengenai ilmu teknis yang terdapat dalam
divisi yang diminati oleh Massa-G, teknis pelaksanaan akan disesuaikan dengan
kebutuhan tiap divisi. Pelaksanaan program kerja ini akan membantu Massa-G
untuk menelusuri minat mereka yang dikuasai oleh divisi tertentu dan
menjembatani rasa ingin tahu anggota baru yang berminat untuk mempelajari
keahlian yang lebih spesifik. Sehingga ketika magang dimulai, dapat membekali
anggota himpunan dengan pengenalan ilmu yang cukup serta memfasilitasi
pertukaran informasi antar-divisi.
3. Visitin-G
Landasan Strategi Implementasi:
1. Menyediakan wadah pengembangan wawasan karir dalam keilmuan dan
keprofesian Arsitektur maupun bidang diluarnya.
2. Menjalin dan menjaga hubungan yang baik dan berkelanjutan dengan
Perusahaan-Perusahaan yang bergerak di bidang Arsitektur.
Latar Belakang:
Berdasarkan program kerja yang telah diberlakukan dalam IMA-G saat ini, dapat
dilakukan perluasan terhadap bidang non-Arsitektur yang membedakan dengan
program yang ada. Aplikasinya seperti visitasi yang dapat dilakukan terhadap
lembaga komersial, Massa-G dapat menelusuri proses branding atau design
analysis maupun aspek yang masih relevan terhadap arsitektur yang dilakukan di
dalam lingkup kerja perusahaan tersebut berdasarkan survei peminatan
anggota.
Deskripsi Kegiatan:
Visitin-G merupakan sebuah program kerja yang ditujukan untuk menambah
ilmu mengenai dunia profesi arsitektur secara langsung melalui Company Visit.
Company Visit yang dimaksud merupakan melakukan kunjungan ke biro
arsitektur atau perusahan yang berkaitan dengan arsitektur ataupun bidang
yang ingin ditelusuri (pengembang, konsultan, dapat berupa biro non-arsitektur
seperti lembaga bisnis, dsb.) untuk meningkatkan wawasan Massa-G terhadap
alur kerja pada biro/perusahaan tersebut. Sebelumnya, akan disebarkan survei
mengenai minat karier kepada Massa-G untuk kemudian diproses untuk mencari
biro atau perusahaan yang dapat mengakomodasi keragaman minat tersebut.
Selain melihat secara langsung proses bekerja para profesional yang dapat
memperkenalkan lingkungan dan budaya biro/perusahaan tersebut melalui
interaksi langsung dan pembelajaran visual, mahasiswa juga dapat memeroleh
jaringan profesional, menambah motivasi ataupun inspirasi untuk dapat
lebih giat mencapai tujuan karier, serta membantu membuat keputusan
pengambilan karier.
BAB IX
STRATEGI MANAJEMEN
ORGANISASI
A. OBJECTIVE KEY RESULT (OKR) + KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI)
Dasar Strategi Implementasi:
1. Menciptakan sistem manajemen organisasi yang menerapkan parameter
keberhasilan detail dan dapat terkuantifikasi bagi tiap program IMA-G.
Latar Belakang
IMA-G telah menggunakan kombinasi antara Objective Key Result dengan Key
Performance Indicator dengan harapan mengkombinasikan antara sesuatu
perhitungan yang mengacu pada tujuan akhir dan juga menilai prosesnya.
Namun, pada akhirnya perlu dikaji lebih lanjut apakah penggunaan OKR ini
masih relevan atau justru membuat suatu kebiasaan untuk mengejar angka
ketercapaian dibandingkan value dari program kerja itu sendiri. Dengan adanya
sistem manajemen organisasi yang menerapkan dan menekankan pentingnya
proses dalam mencapai hasil, ketercapaian dalam kepengurusan IMA-G dapat
lebih berdasar dan menghasilkan program-program yang lebih maksimal dengan
perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi yang lebih sistematis.
Deskripsi Strategi
B. MATRIKS KOORDINASI
Dasar Strategi Implementasi:
1. Mengusahakan sistem koordinasi pengurus yang optimal agar
memaksimalkan kolaborasi di dalam kepengurusan.
Latar Belakang
IMA-G telah melakukan berbagai cara untuk menangani adanya miskomunikasi
ataupun miskoordinasi terkait kebutuhan antar pengurus dalam merencanakan
suatu program kerja ataupun kegiatan, baik melalui rapat koordinasi bulanan,
dan berbagai rapat lainnya. Namun, dalam hal tersebut dibutuhkan strategi
koordinasi yang menjamin bahwa antar pengurus dapat lebih siap akan apa yang
harus dilakukannya tanpa melangkahi atau terlewat ketika menjalankan apa
yang mau dikerjakan.
Deskripsi
Matriks koordinasi akan dibuat di awal kepengurusan dengan melakukan analisis
terkait kecocokan ataupun potensi dari kolaborasi antar pengurus dalam hal
program-program yang akan dilaksanakan, agar mengkombinasikan value
dengan upaya untuk menurunkan bobot pekerjaan agar lebih meringankan
beban kedua belah pihak. Matriks ini akan diterapkan di setiap rapat koordinasi
antar pengurus agar setiap pengurus dapat memiliki wadah untuk diskusi dan
memiliki pemahaman yang sama akan program yang ingin dijalankan.
Contoh:
Matriks
Koordinasi
Kekeluarga
an
Media MSDA Eksplorasi
Arsitektur
Marketing
Kekeluarga
an
Memberika
n ide untuk
kegiatan
ice
breaking
untuk
meningkat
kan
kebersama
an
Media
Berkoordin
asi terkait
teknis
promosi
acara-acar
a yang
akan
dilaksanak
an
MSDA
Eksplorasi
Arsitektur
Marketing
BAB X
PENUTUP
TLDR
Mengapa panjang sekali? Untuk apa dibaca?
Pada akhirnya, inilah bentuk awal usahaku, buah magnum opus ku, salah satu upaya
diriku memahami kalian, dan tentu akan banyak cara lainnya yang akan aku usahakan.
Saya paham, posisi ketua adalah seseorang yang memegang kepemimpinan secara luas
dan tidak sedetail apa yang saya coba jabarkan diatas. Namun, “kajian” ini lah salah satu
alat yang membuatku memahami lebih dalam tentang massa ku, tentang bagaimana
diriku bisa menciptakan lingkungan yang baik, lingkungan yang dapat bertumbuh, dan
Agar kamu yang belum mengenalku, mengetahui mimpiku sejelas jelasnya, dan dengan
realistis apa yang ingin aku capai
PENUTUP