MAJALAH PARAMITA 58
Transform your PDFs into Flipbooks and boost your revenue!
Leverage SEO-optimized Flipbooks, powerful backlinks, and multimedia content to professionally showcase your products and significantly increase your reach.
Pedoman Kehidupan
Bermasyarakat
Apakah di dalam agama Buddha ada aturanaturan
yang perlu dijalankan dalam kehidupan
sehari-hari?
Menuju Indonesia
Emas 2045
Mengapa Keterampilan Hidup & Soft Skills
dalam Pendidikan Menjadi Kunci untuk
Mewujudkan Visi Ambisius Indonesia EMAS
2045?
Desa Binaan
Kegiatan kolaborasi antara
KMBUI dengan Desa Krecek untuk
meningkatkan kesejahteraan desa
KALYANAMITTA
Majalah PARAMITA Edisi 58
Keluarga Mahasiswa Buddhis
Universitas Indonesia XXXII
Ed. 58/LVIII - Dec 2024
Kata Editorial
Namo Buddhaya KoCiTe semuanya!
Sebagai makhluk sosial, manusia
tidak bisa hidup sendiri. Kita
memerlukan teman untuk menjalani hidup
dengan sejahtera. Di sekolah, kuliah, atau
tempat kerja, teman-teman kita sangat
berpengaruh dalam membentuk sifat dan
kepribadian kita. Teman yang baik dapat
membawa pengaruh positif, sementara
yang sebaliknya juga bisa terjadi.
Karena pentingnya peran teman dalam
kehidupan, PARAMITA 58 memilih untuk
mengangkat topik mengenai persahabatan
dengan tema “Kalyanamitta” atau “teman
yang baik” dalam bahasa Indonesia. Tema
ini mencakup berbagai aspek kehidupan
karena keberadaan teman tidak bisa
dipisahkan dari kehidupan kita. Melalui
artikel ini, kami berharap pembaca dapat
memperoleh informasi yang bermanfaat
untuk meningkatkan kualitas hubungan
sosial mereka, menjaga pertemanan yang
sudah ada, serta mungkin memperbaiki
yang perlu diperbaiki.
Dengan pemahaman yang lebih dalam
tentang pentingnya memiliki teman yang
baik, diharapkan pembaca dapat menjalani
hidup yang lebih bahagia dan membangun
hubungan yang lebih bermakna dalam
komunitas mereka.
Majalah PARAMITA
dipersembahkan oleh :
PENANGGUNG JAWAB
Nana Fortunata
PEMBIMBING
Sharon Felicia Davidson
PEMIMPIN REDAKSI
Marvella Metta Sutioso
Kenichi Komala
Patricia Ryanto
KEUANGAN
Koordinator Bidang
Patricia Ryanto
Kenichi Komala
MATERI DAN PENYUNTINGAN
Koordinator Bidang
Marvella Metta Sutioso
Staff
Cellica Metta Xewu
Deslyn Valencia
Felicia Anastasia Lai
Rusviandy Wisesa
Intern
Theja Monica Ervina
Teresya Mareta Dewi
DESAIN DAN TATA LETAK
Koordinator Bidang
Kenichi Komala
Staff
Cellica Metta Xewu
Deslyn Valencia
Felicia Anastasia Lai
Rusviandy Wisesa
Intern
Adrian Kwok
Ashley Hung
PENCETAK
Karya Citra Mandiri
Kalyanamitta PARAMITA 58
1
Profil Kami
KMBUI XXXII
Keluarga Mahasiswa Buddhis Universitas Indonesia (KMBUI)
yang berdiri sejak September 1988 merupakan sebuah
organisasi kemahasiswaan berbentuk kekeluargaan di
Universitas Indonesia yang bergerak di bidang keagamaan dan
pengembangan sosial maupun kemasyarakatan. Tujuan KMBUl
adalah untuk menghimpun dan mempererat persaudaraan
mahasiswa Buddhis, baik di dalam maupun di luar UI. Tidak hanya
itu, KMBUI juga memperjuangkan kepentingannya dalam bidang
kemahasiswaan dan agama Buddha, terutama dalam
advokasi rasa toleransi. Dengan sifat kekeluargaannya,
diharapkan seluruh mahasiswa Buddhis dapat menjalankan
perkuliahan dan kehidupannya berdasarkan ajaran Buddhisme,
sehingga dapat berguna bagi kemajuan bangsa dan negara.
PARAMITA merupakan salah satu departemen KMBUI yang
bergerak dalam bidang jurnalistik dan desain sebagai media
informasi dan ekspresi kreativitas KMBUI. Majalah PARAMITA
terbit sejak 1989 dan dibagikan secara gratis kepada
anggota aktif, alumni KMBUI, unit kegiatan mahasiswa lain di
Universitas Indonesia, vihara-vihara, yayasan Buddhis, dan
KMB di luar UI. PARAMITA berdiri sebagai sebuah departemen
untuk menyalurkan kreasi dan kreativitas anggota KMBUI.
ukmkmbui@gmail.com
@ukm_kmbui
Kritik & Saran
0811-712-7680
2 PARAMITA 58 Kalyanamitta Kalyanamitta PARAMITA 58
3
Kata Sambutan
Ketua Umum
Kata Sambutan
Wakil Ketua Umumm
Namo Buddhaya,
Sungguh bahagia bahwa pada kesempatan kali ini, majalah PARAMITA
kembali terbit di kepengurusan KMBUI XXXII. Penerbitan majalah
PARAMITA selalu menjadi momen yang ditunggu setiap tahunnya,
dimana majalah PARAMITA selalu berhasil menjadi wadah kontribusi
anggota KMBUI dalam bidang penulisan dan pembuatan majalah.
Tema tahun ini cukup menarik dimana temanya adalah “Kalyanamitta”
yang berarti teman baik. Manusia merupakan makhluk sosial, tentunya
memerlukan orang lain di hidupnya, contohnya adalah teman yang baik.
Majalah PARAMITA tahun ini terbit di akhir kepengurusan KMBUI XXXII,
dimana kepengurusan ini sudah akan mencapai akhir dan selesai.
Akan tetapi, momen berakhirnya kepengurusan ini juga ditutup dengan
bertambahnya Kalyanamitta yang dimiliki oleh anggota KMBUI, baik
Kalyanamitta di dalam maupun luar KMBUI. Besar harapan saya
bahwa majalah PARAMITA kali ini dapat membawa manfaat dan
sukacita bagi pembacanya, terutama mampu memberikan inspirasi
kepada kita semua untuk dapat menemukan Kalyanamitta agar
dapat berkembang ke arah yang lebih baik. Mari kita turut
bersukacita atas terbitnya majalah PARAMITA kembali tahun
ini, semoga para pembaca dapat menerima manfaat
berharga dari membaca buku ini. Sadhu, Sadhu, Sadhu.
Anumodana,
Ketua Umum KMBUI XXXII
Alexander Kevin Yang
Namo Buddhaya,
Dengan bangga, saya menyambut terbitnya edisi terbaru Majalah
PARAMITA KMBUI yang kali ini mengangkat tema Kalyanamitta. Tema ini
adalah sebuah pengingat kecil akan pentingnya peran seorang sahabat
dalam perjalanan hidup kita. Kalyanamitta melampaui makna seorang
teman biasa, menjadi sosok yang selalu ada dalam suka dan duka, serta
membantu kita tetap berada di jalan kebenaran dan kebajikan.
Sejak awal berdirinya, KMBUI telah menjadi sebuah rumah yang kokoh dan
salah satu tempat kita menemukan Kalyanamitta. Oleh karena itu, saya
mengajak seluruh keluarga besar KMBUI untuk semakin mempererat
tali persaudaraan dan kebersamaan, karena dalam persahabatan
yang tulus, kita dapat menemukan kekuatan. Harapannya juga, para
pembaca dapat menjadikan edisi majalah PARAMITA kali ini sebagai
sebuah cermin untuk merenungkan makna persahabatan sejati dan
bagaimana kita bisa menjadi Kalyanamitta bagi orang lain.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh tim redaksi
(Departemen PARAMITA KMBUI XXXII) yang telah bekerja keras
dalam menghadirkan edisi ini. Semoga setiap artikel, cerita,
dan pemikiran yang tertuang dalam majalah ini bisa menjadi
sumber inspirasi kita semua dalam upaya memperdalam
pemahaman dan praktik kita dalam dhamma.
Selamat membaca, dan semoga kita semua senantiasa
dikelilingi oleh Kalyanamitta dalam perjalanan hidup
ini :D
Anumodana,
Wakil Ketua Umum KMBUI XXXII
Nadya Fortunata
4 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
5
Kata Sambutan
Badan Pengurus Harian
Kata Sambutan
Badan Pengurus Lengkap
Namo Buddhaya, KoCiTe!
Dengan penuh rasa syukur dan bangga, Departemen PARAMITA KMBUI
XXXII mempersembahkan Majalah PARAMITA Edisi ke-58 dengan tema
“Kalyanamitta” yang merupakan hasil dari dedikasi dan kerja keras
yang tiada henti dari tim dan seluruh pihak yang terlibat. Penyusunan
majalah yang penuh tanggung jawab, terstruktur, dan profesionalisme
menunjukkan komitmen yang kuat untuk mempublikasikan bacaan
yang berkualitas. Maka dari itu, saya ingin menyampaikan apresiasi
yang besar kepada Departemen PARAMITA yang telah sukses
mempublikasikan Majalah PARAMITA Edisi ke-58 ini. Hasil kerja keras ini
diharapkan tidak hanya memberikan manfaat yang signifikan, tetapi
juga menjadi cerminan dari kolaborasi harmonis antara semua pihak
yang terlibat.
Semoga penerbitan ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga
menginspirasi kita semua untuk terus berkolaborasi dan berkembang.
Terima kasih kepada semua yang telah berkontribusi dalam pembuatan
majalah ini. Semoga keberhasilan ini menjadi inspirasi dan motivasi
bagi kita semua.
Selamat membaca!
Anumodana,
Kepala Komisi Media dan Informasi KMBUI XXXII
Sharon Felicia Davidson
Namo Buddhaya, KoCiTe!
Tema “Kalyanamitta” diusung atas dasar pemahaman bahwa teman memegang peranan
besar dalam memengaruhi kehidupan kita, mulai dari segi fisik, rohani, sosial, hingga
spiritual. Dalam Sigalovada Sutta, kalyanamitta digambarkan sebagai teman sejati yang
memengaruhi kemajuan moral individu dalam kehidupan sehari-hari. Teman sejati akan
senantiasa mengingatkan kita untuk terhindar dari lobha, dosa, dan moha, sementara teman
yang buruk akan membiarkan kita tetap terbelenggu di dalam lingkaran samsara.
Penyusunan Majalah PARAMITA Edisi ke-58 kali ini tentunya tidak selalu mulus. Namun,
terlepas dari ketidaklengkapan personil secara fisik, baik BPH, BPL, staf maupun intern
PARAMITA selalu memegang komitmen yang kuat untuk menyelesaikan bagiannya hingga
majalah ini sekarang berada di tangan KoCiTe. Perencanaan dimulai dari diskusi terkait
tema, penentuan rubrik yang relevan, pembukaan submisi artikel, pembukaan pemesanan
majalah kepada KMBUI dan eksternal, dan perhitungan perkiraan jumlah majalah yang
dicetak. Kemudian, kami mulai melakukan penyusunan konten majalah bersama dengan
staf. Kami juga memberikan kesempatan kepada anggota KMBUI angkatan 2024 untuk turut
berkontribusi dalam penyusunan majalah sebagai intern.
Besar apresiasi dan rasa terima kasih kami kepada semua pihak, termasuk para submitter
dan sponsor yang telah turut berkontribusi dalam kesuksesan penerbitan majalah edisi
ini. Terima kasih juga kami ucapkan kepada para BPH yang senantiasa membimbing,
mendukung dan selalu ada, para staf yang senantiasa berdedikasi tinggi untuk turut
serta mensukseskan peluncuran majalah, serta para intern yang sudah bersedia ikut
terlibat. Semoga kita semua dapat menemukan kalyanamitta-nya masing-masing
di kehidupan ini sehingga dapat terus memutar roda Dhamma bersama-sama.
Anumodana,
Badan Pengurus Lengkap PARAMITA KMBUI XXXII
Marvella Metta Sutioso, Kenichi Komala, dan Patricia Ryanto
6 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
7
DESKRIPSI RUBRIK
CONTENTS
Table of
Kata Editorial (1)
Profil Kami (2)
Kata Sambutan (4)
Table of Contents (8)
Deskripsi Rubrik (9)
Struktur Kepengurusan (13)
KMBUI History (22)
Paralomba (34)
Paradhamma (35)
Paraseni: Sastra (40)
Paramedic (42)
Paratips (45)
Paratanya (48)
KMBUI Inside (50)
Paraplus (56)
Parafacts (59)
Parafiction (62)
Artikel Paramita (67)
What Do They Say (73)
Paraview (77)
Paratravel (84)
Paratama (88)
Paratawa (90)
Paragames (92)
Terima Kasih (93)
Dokumentasi (94)
PARADHAMMA
Membahas nilai-nilai Buddhisme dan ajaran Dhamma
yang relevan untuk diterapkan dalam kehidupan seharihari,
memberikan panduan praktis untuk mencapai
kedamaian batin, kebijaksanaan, dan keharmonisan
dalam berbagai aspek kehidupan.
PARASENI
Menyajikan halaman berisi hasil karya yang telah
dikumpulkan dan dikurasi oleh redaksi majalah,
mencakup tulisan, ilustrasi, atau karya kreatif lainnya
yang mencerminkan tema dan semangat edisi ini.
PARAMEDIS
Membahas gaya hidup yang memengaruhi kesehatan
tubuh manusia serta langkah yang harus dilakukan untuk
mencegah dan mengobati gangguan kesehatan atau
merawat kesehatan.
PARATIPS
Membahas tips dan trik sebuah isu terkait tema yang
dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
8 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
9
PARATANYA
Memuat jawaban anggota sangha dari hasil wawancara
oleh redaksi majalah mengenai dhamma tentang tema
majalah, memberikan tuntunan untuk menuju moral dan
sila yang lebih baik.
PARAFICTION
Menyajikan cerita pendek yang sesuai dengan nilai yang
hendak disampaikan berdasarkan tema majalah yang
diangkat.
KMBUI INSIDE
Memuat hasil wawancara dengan project officer dari
program kerja KMBUI XXXII, mulai dari tema, waktu
pelaksanaan, hal yang dilakukan, hingga tujuan dari
pelaksanaannya.
PARAPLUS
Memuat jawaban anggota sangha dari hasil diskusi
oleh redaksi majalah mengenai dhamma tentang tema
majalah, memberikan tuntunan untuk menuju moral dan
sila yang lebih baik.
PARAFACTS
Mengupas fakta dalam kehidupan, dapat berupa sains
atau interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat.
ARTIKEL PARAMITA
Berisi kumpulan opini tim redaksi PARAMITA mengenai
suatu isu yang berkaitan dengan tema.
WHAT DO THEY SAY
Berisi kumpulan opini atau cerita sejumlah orang yang
diwawancarai oleh redaksi majalah mengenai suatu isu
yang berkaitan dengan tema.
PARAVIEW
Menyajikan hasil wawancara dengan seorang tokoh
mengenai suatu isu yang berkaitan dengan tema.
10 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
11
Badan Pengurus Harian
(BPH) KMB UI XXXII
PARATRAVEL
Membahas informasi terkait berbagai tempat di Indonesia
atau luar negeri yang dapat dikunjungi untuk aktivitas
tertentu.
Organisasi KMBUI XXXII terbagi menjadi Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Sekretaris
Umum, Bendahara Umum, dan enam komisi, yakni Komisi Rohani, Komisi Internal,
Komisi Eksternal, Komisi Komunikasi dan Informas, Komisi Pengabdian Masyarakat, dan
Komisi Penelitian dan Pengembangan yang masing-masing memiliki Badan Pengurus
Harian (BPH)-nya yang dibantu oleh Badan Pengurus Lengkap (BPL)-nya.
PARATAMA
Menyajikan artikel berupa pembahasan mengenai tema
yang diangkat pada majalah edisi ini.
PARATAWA
Berisi cerita komedi atau lelucon, bertujuan untuk
menghibur para pembaca.
Alexander Kevin
Ketua Umum
Nadya Fortunata
Wakil Ketua Umum
PARAGAMES
Menyajikan games teka-teki silang dengan pertanyaan
seputar hal yang dibahas di dalam majalah, di mana
orang pertama yang menjawab dengan benar akan
mendapatkan hadiah.
Vincent Guo
Sekretari Umum
Nickyta Tanryan
Bendahara Umum
Vioreyna Towi
BPH Rohani
Christopher Jenaro
BPH Internal
Sonya Evelyn
BPH Eksternal
Sharon F. Davidson
BPH Kominfo
Lillianna R. Mettasari
BPH Pengmas
Whitney
BPH Litbang
12 PARAMITA 58 Kalyanamitta Kalyanamitta PARAMITA 58
13
Vincent Guo
Sekretaris Umum
Terdiri dari Departemen Kestari yang
bertanggung jawab atas surat dan
administrasi KMB UI
Bendahara Umum
Terdiri dari Departemen Finance yang
bertanggung jawab atas keuangan
serta pencarian dana KMB UI
Nickyta Tanryan
Vioreyna Towi
BPH Rohani
Departemen Kalyanamitta dinaungi
oleh komisi ini dan berfungsi untuk
mewadahi keinginan anggota KMB
UI untuk mengembangkan dan
mempraktikkan dhamma dalam
kehidupan sehari-hari di Universitas
Indonesia.
BPL Kestari
BPL Finance
BPL Kalyanamitta
Juan D. Khusuma
Jesselyn Viola G.
(Kepala Departemen)
Vincent Suhardi
Felicia Angelique Y.
Kumala W. Sari
Edward Salim
(Kepala Departemen)
Staff
Staff
Williams
Rosalin
(Kepala Departemen)
Crystaly
Leony Suherman
Steven Setiawan
Thorbert Anson Shi
Vissuta Gunawan Lim
Charisa Putri Angelia
Cindy Octavia
Debby Josephine Castro
Jovan Ardi Ferra
Niquitta Chuaery Hendarsin
Staff
Agus Tini Sridewi
Danniel
Meghiya Wijaya
14 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
15
BPH Internal
Komisi Internal berfungsi
untuk mempererat kegiatan
hubungan antara anggota KMB
UI dengan mengadakan acaraacara
menyenangkan melalui
Departemen Creative Events.
Christopher Jenaro
Sonya Evelyn
BPH Eksternal
Terdiri dari Departemen Hubungan
Alumni dan Lintas Organisasi
(HALO) dan Departemen
Hubungan Masyarakat (HUMAS)
yang bertanggung jawab untuk
membangun hubungan dengan
pihak eksternal seperti alumni,
organisasi lain, dan juga vihara.
BPL Creative Events
BPL HALO
BPL Humas
Gandha S. Honorius
Lim Bodhi W.
(Kepala Departemen)
Takeshi
Edgrant H. Suryajaya
William
Michaela
Yolanda
Felincia K. Wijaya
(Kepala Departemen)
Catherine Z. Jones
(Kepala Departemen)
Staff
Staff
Staff
Lerisia
Liko Fortino Dharma
Rahardi Salim
Wesley Frederick Oh
Yuni Cecilia
Callista Huga Martino
Catherine Aurellia
Charles
Ghislaine Catharina A.
Woldron Zivon Vivex
Ivani Adiyanti Wijaya
Jocelyn Ng
Kelvin Ricardo
Sintya Febriani Tanwir
Vanesa Yang
16 PARAMITA 58 Kalyanamitta Kalyanamitta PARAMITA 58
17
BPH Kominfo
Komisi Komunikasi dan Informasi
(Kominfo) terdiri dari Departemen
PARAMITA dan juga Departemen
Multimedia yang bertugas sebagai
media informasi dan juga publikasi
KMB UI dalam bentuk media cetak
seperti majalah dan juga media
digital seperti media sosial.
Sharon F. Davidson
BPH Pengmas
Komisi Pengembangan Masyarakat
(Pengmas) terdiri dari Departemen
Pengembangan Sosial (PengSos)
yang bertugas untuk memberikan
kesempatan bagi anggota KMB UI
untuk melakukan perbuatan bajik,
mempraktikkan dhamma secara
nyata, menjadi sarana hubungan
dengan masyarakat melalui tindak
bakti sosial.
Lillianna Ricarda
BPL Multimedia
BPL PARAMITA
BPL Pengsos
Kenichi Komala
Eowyn
(Kepala Departemen)
Steffi Yeohardy
Patricia Ryanto
Marvella M. Sutioso
(Kepala Departemen)
Shinta Chandra
(Kepala Departemen)
Shie Rine Vanessa
Desya Dwi Meliani
Staff
Staff
Staff
Agnes Eugenia Tandean
Catherine
Devi Lestari
Jocelyn Angelina Lusari
Vinianti
Cellica Metta Xewu
Deslyn Valencia
Felicia Anastasia Lai
Rusviandy Wisesa
Aryo Pranata
Evelyn Gracia
Fanny
Frendy Setiadi
Justin
Katharine Wijaya
Sofie
Yogie A. Chandra
18 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
19
BPH Litbang
Komisi Penelitian dan Pembangunan
membawahi Departemen Research
dan Development yang bertugas
untuk memastikan dan meningkatkan
kinerja dan kualitas dari sumber daya
manusia dalam tiap departemen KMB
UI, serta terus mengembangkan KMB
UI sebagai suatu organisasi.
Whitney
Badan Koordinasi
Merupakan bagian dari KMB UI
yang berdiri khusus untuk fakultas
kedokteran yang terdiri dari Divisi
Caring & Loving(CL), Publication,
Information & Communication
(PIC), Rohani, Research &
Development (RD).
Karen Elliora Utama
Ketua Bakor
KMB FKUI
Janice Chen
Wakil Ketua Bakor
KMB FKUI
BPL Research and Development
J. Madeline A. G. Jennyfer F. W. James J. H.
Kepala RD Kepala Rohani Kepala PIC
Jason Justin A. Hendersen Alex S.
Aaron Wenedy
(Kepala Departemen)
Staff
Staff Research and
Development
Rio Ritchie Lie
Celine Kaulina
Audrey
Kenzie N.
Kepala Caring & Loving
Iven L. G.
Kepala Caring & Loving
Staff PIC
Jason Alexander Tjoa
Hansveo
Caroline Kurniawan
Chyntia Angelina
Lawrentius Andrew Purnomo
Pieor Mirachel Kulata
Steven Okberto
Staff Caring and Loving
Paramita Dewi
Alfie Vere Likhie
Staff Rohani
Ananda Pipphali Vidya
Steven Gill
Celina Patricia Ramli
20 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
21
KMBUI dari
Masa ke Masa
sejak 1988 hingga detik ini
Keluarga Mahasiswa Buddhis
Universitas Indonesia (KMBUI) telah
menaungi mahasiswa Buddhis di
UI dalam memperjuangkan Dhamma
selama 36 tahun lamanya. Selama ini,
beragam kontribusi sudah diberikan oleh
para mahasiswa dari generasi ke generasi
demi mewujudkan tujuan didirikannya
KMBUI, khususnya untuk memperjuangkan
kepentingan dalam bidang kemahasiswaan
dan agama Buddha, membantu sesama
mahasiswa selama duduk di bangku
perkuliahan, serta mengerahkan aktivitas
mahasiswa Buddhis kepada bangsa
Indonesia. Sebagai anggota KMBUI, kita
semestinya mengetahui sejarah berdiri
dan perkembangan KMBUI hingga menjadi
wadah untuk belajar Dhamma dan
menjalin hubungan persaudaraan yang erat
antar mahasiswa Buddhis UI sampai detik ini.
22 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
23
KMBUI HISTORY
1970 1988
KMBUI pertama kali dibentuk
pada tahun 1970 di Depok
oleh Khrisnanda Wijaya Mukti,
Mettasari, dan Ariya Chandra
selaku dosen agama Buddha
saat itu. Namun, keinginan
untuk membuat wadah yang
lebih besar membuat mereka
mendirikan Keluarga Mahasiswa
Buddhis Djakarta (KMBD) atau
sekarang dikenal sebagai
Himpunan Mahasiswa Buddhis
Indonesia (HIKMAHBUDHI). Alhasil,
KMBUI generasi pertama ini
sempat merosot lalu menghilang.
Februari - Agustus
Sejumlah mahasiswa FE yang
sedang mengambil mata
kuliah agama Buddha (Toto
S, Hendra Sidin, dan Narayanti
H.) berkoordinasi dengan
mahasiswa Buddhis di fakultas
non-ekonomi, yakni Kho Hong
Gie (FMIPA), Djohan (FMIPA),
Kurniawan (FK), dan Yu Yin (FT)
untuk membicarakan urgensi
mendirikan suatu wadah yang
dapat menampung aspirasi
positif kegiatan Buddhis di UI
serta teknis dan perlengkapan
yang dibutuhkan.
11 September 1988
Acara “Kerjasama Antar
Mahasiswa Buddhis se-UI”
diadakan selama 1 hari penuh
di FEUI dengan dihadiri 25 orang
dari berbagai fakultas dan
3 alumni untuk menetapkan
sejumlah keputusan penting,
yaitu:
- Penetapan nama organisasi
yaitu Keluarga Mahasiswa
Buddhis Universitas Indonesia
(KMBUI).
- Pengesahan Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah
Tangga.
- Pengangkatan ketua umum
yaitu Hendra Sidin (FE’85).
- Penitikberatan kegiatan
KMBUI pada bidang kerohanian
dengan ditunjang bidang
pendidikan dan sosial.
1988-1989
-Pembuatan Mars KMBUI
oleh Jan Hien (FMIPA’88) dan
Inggrid (FIB’87).
-Pembuatan logo KMBUI oleh
Haw Jimmy Hendrawan (FT’85)
dan tim.
-Penerbitan Majalah PARAMITA
edisi pertama dengan
pemimpin redaksi bernama W.
Eddy Widjaja pada tanggal 1
Mei 1989.
1991-1993
Pembaharuan sistem
Sidang Musyawarah
(SIMUS) dilakukan,
yaitu pembentukkan
tata tertib sidang dan
kampanye bagi calon
ketua umum KMBUI,
serta pengangkatan
anggota istimewa
KMBUI.
1995-1997
-Buletin pertama diterbitkan
pada kepengurusan
periode 1993-1995 bernama
Viriyavatta sebagai media
informasi KMBUI.
-Perubahan
masa
kepengurusan 2 trahun
menjadi 1 tahun pada periode
1995-1997.
-Diadakannya program kerja
Adik Asuh KMBUI di Desa
Belimbing Tangerang sejak
tahun 1996 dengan total 21
orang adik asuh dan dibantu
oleh Vihara Tri Maha Ratna
sebagai fasilitator.
KMBUI HISTORY
24 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
25
KMBUI HISTORY
1999-2000
-Penerbitan website KMBUI
pertama bernama KMBUI
Online pada bulan September
1999 oleh Robby Siddharta
(Poltek’93) dan resmi
diluncurkan pada tahun 2000
dengan nama situs www.
kmbui.net.
-Latihan Kepemimpinan
Manajemen Mahasiswa
diadakan pertama kali pada
tanggal 15-17 September
2000 atas usul Effendy (FT’97),
tetapi berganti nama menjadi
Kaderisasi dan Pemantapan
Organisasi (KPO) sejak tahun
2001 hingga kini karena pihak
rektorat menggunakan nama
yang sama.
2000-2001
KMBUI terdaftar sebagai Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM)
UI dan diakui oleh rektorat.
2001-2002
-Media
komunikasi
mahasiswa Buddhis Salemba
bernama “Khanti” diterbitkan
pertama kali pada bulan
November 2001 oleh Andri
(FK’97).
-Kelas Dhamma bernama
Kalyana Mitta mulai diadakan
oleh Djemi (FT’99) pada
kepengurusan periode 2001-
2002.
-Pengangkatan 3 orang
Dewan Pembina, yaitu Dr.
Lilawati Kurnia, M.A. (dosen
Sastra Jerman), Ir. Ariya
Chandra (Dosen Agama
Buddha), dan Dr. Ir. Wahidin
Wahab, M.Sc (Dosen Teknik
Elektro).
-KMBUI memiliki ruang
sekretariat tetap di Rizky,
Kukusan Teknik, Depok.
-Reuni KMBUI 2002 diadakan
di Vihara Dharma Sagara
pada tanggal 30 Juni 2002.
2003-2005
-KMBUI Komisi Salemba
berdiri menggantikan Badan
Koordinasi (Bakor) pada
tahun 2003 dengan diketuai
Hety (FK’00).
-Bakti Sosial pertama kali
diselenggarakan pada tahun
2003 dengan diketuai Jimmy
PW (FK’01) di Desa Belimbing
Tangerang.
-Pekan Penghayatan
Dhamma (PPD) mulai
dilaksanakan sejak tahun 2003
sebagai pengembangan dari
kegiatan Pekan Meditasi yang
berjalan sejak tahun 1991.
-Mading KMBUI dibuat pada
kepengurusan 2004-2005
dengan visi menghidupkan
suasana di ruang sekretariat
dan misi membentuk dan
menyajikan informasi ringan
untuk anggota KMBUI.
2006-2007
Diadakan sidang istimewa
untuk merevisi AD/ART
2007-2008
-Ditetapkannya sistem
pemilihan Project Officer
secara open tender
menggunakan penilaian
(bidding), pemungutan suara
angkatan, dan pemungutan
suara umum.
-Perayaan 20 tahun KMBUI
dilaksanakan melalui acara
Alumni Gathering sekaligus
penerbitan Album Kenangan
20 Tahun KMBUI pada tahun
2008.
KMBUI HISTORY
26 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
27
KMBUI HISTORY
2010
KMBUI Gathering diadakan pada
tanggal 25 September 2010
dengan tema “The Memorable
Charity Night” di Restoran Furama
sekaligus merayakan ulang tahun
KMBUI ke-32.
2012
2016
-Terdapat inovasi tampilan majalah PARAMITA disertai logo baru.
-RFK (Run For KMB) diadakan oleh Departemen Organization
Community (OC) pada tanggal 23 April 2016 dan 1 Oktober 2016.
-Kegiatan Rabuan atau Kamisan hadir dengan nama Kelas
Renungan Dhamma (Karuna) yang diadakan seminggu sekali untuk
membahas topik Dhamma bersama pembicara, baik dari anggota
aktif, alumni, atau Dhammaduta luar KMBUI.
-Komisi Salemba berkoordinasi langsung dengan Ketua Umum
KMBUI.
KMBUI HISTORY
Dibentuknya Vokal Grup KMBUI
bernama “Metta Dharani” yang
diketuai oleh Frendy (FT’10).
2014
-Pengangkatan Christine Tjen (FE’96) selaku Dosen
Magister Akuntansi sebagai Dewan Pembina.
-Ruang sekretariat KMBUI pindah ke Gedung
Pusbintakwa.
2015
Peluncuran akun Instagram
KMBUI (@ukm_kmbui)
2017
-CoC (Care on Children) pertama kali dilaksanakan pada tanggal
17 Februari 2017 dan 16 Maret 2017 dan dilaksanakan secara rutin
sebulan sekali selama 1 tahun kepengurusan oleh Departemen
Pengembangan Sosial.
-29th Waisak KMBUI diadakan dengan tema “Metta Ratana” dan
dibagi ke dalam 3 acara, yaitu Pre-Event 1 (11 Mei 2017) dengan
membagikan sembako di 4 titik dari Universitas Indonesia hingga
daerah Margonda, Pre-Event 2 (3 Juni 2017) dengan mengadakan
“KMBUI 1st Buddhist Competition: Cerdas Cermat Buddhis”, dan Main
Event (10 Juni 2017) yang terdiri dari sesi kerohanian dan sesi kesenian.
Komisi
Eksternal Pengmas Medkom Internal Rohani R&D Keuangan
Humas
HALO
Pengsos
OSR
PARAMITA
Viriyavatta
Events
OC
Kalyanamitta
PSDM
R&E
Finance
28 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
29
KMBUI HISTORY
2018
-Desa Binaan diselenggarakan oleh Komisi Pengabdian
Masyarakat dengan mengusung tema “Dedikasi Bermanfaat”
di Dusun Krecek, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung,
Jawa Tengah mulai dari 25 Agustus - 30 Agustus 2018.
-PPD dan KPO menjadi program kerja Departemen Kalyanamitta
dan RnD.
2020
-Program kerja KMBUI sebagian besar
dilakukan secara daring akibat pandemi
Covid-19 yang melanda Indonesia sejak
bulan Maret 2020.
-Peluncuran akun Instagram Departemen
PARAMITA pada tanggal 2 Oktober 2020.
-Pengesahan Amandemen II AD/ART.
KMBUI HISTORY
Komisi
Eksternal
Pengmas
Komisi
Medkom
Internal
Eksternal
Humas
HALO
Pengmas
Pengsos
Saddha
Kominfo
PARAMITA
Multimedia
Internal
CE
Humas
HALO
Pengsos
OSR
PARAMITA
Viriyavatta
Events
OC
Rohani
Litbang
Bendahara
Sekretaris
Rohani
R&D
Keuangan
Kesekretariatan
Kalyanamitta
RnD
Finance
Kesekretariatan
Kalyanamitta
PSDM
R&E
Finance
Kominfo
Website
2021
2019
Peluncuran jaket KMBUI.
Departemen Hubungan Masyarakat KMBUI berkolaborasi dengan
Nanyang Technological University Buddhist Society (NTUBS) untuk
mengadakan International Talkshow secara daring pada Sabtu,
4 September 2021 dengan tema “Life in the Midst of a Pandemic:
Upside Down or Downside Up?”.
Eksternal
Humas
HALO
Pengmas
Pengsos
OSR
Komisi
Medkom
PARAMITA
Kominfo
Internal
CE
Rohani
Litbang
Bendahara
Sekretaris
Kalyanamitta
RnD
Finance
Website
30 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
31
KMBUI HISTORY
2022
Program kerja KMBUI satu per satu mulai kembali diadakan secara
luring seperti sediakala, yakni kegiatan olahraga, PPMB, Family
Gathering, KMBUI On Vacation, KMBUI Fest, dan Malam Keakraban.
2024
-Terdapat penambahan struktur Wakil Ketua
Umum pada periode kepengurusan KMBUI XXXII.
-Departemen Finance mengadakan program kerja
Dana KMBUI untuk membantu biaya perkuliahan
anggota KMBUI bagi yang membutuhkan.
KMBUI HISTORY
2023
-Departemen Finance membuka Kantin Kejujuran di Ruang
Sekretariat KMBUI.
-Web Article mulai diunggah di akun Instagram Departemen
PARAMITA.
-Pengangkatan Ibu Dharmika Pranidhi sebagai Dewan Pembina.
Selama mahasiswa Buddhis UI masih berhimpun
bersama dalam menggerakkan roda Dhamma,
maka sejarah KMBUI akan terus terukir. Semoga
KMBUI selalu menjadi wadah kekeluargaan yang
mempersatukan semua mahasiswa maupun
alumni Buddhis UI demi keberlangsungan
Buddhisme dan penyebaran Dhamma di
Indonesia.
Eksternal
Humas
HALO
Pengmas
Pengsos
Komisi
Kominfo
PARAMITA
Multimedia
Internal
CE
Keterangan:
- Humas: Hubungan Masyarakat
- HALO: Hubungan Alumni dan Lintas Organisasi
- Pengmas: Pengabdian Masyarakat
- Pengsos: Pengembangan Sosial
- OSR: Organizational Social Responsibility
- OC: Organization Community
- CE: Creative Events
- Litbang: Penelitian dan Pengembangan
- RnD: Research and Development
- Medkom: Media Komunikasi
- Kominfo: Komisi Media dan Informasi
Sumber:
Majalah PARAMITA Edisi XLII
Majalah PARAMITA Edisi XLIV - LVII
Akun Instagram @ukm_kmbui
Akun Instagram @paramita.kmbui
Rohani
Kalyanamitta
Litbang
RnD
Bendahara
Finance
Sekretaris
Kesekretariatan
32 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
33
PARALOMBA
Pemenang Lomba Penulisan Artikel PARAMITA KMBUI XXXII
Menuju Indonesia Emas 2045:
Pengintegrasian Life Skills dan Soft Skills
dalam Kurikulum Pendidikan Indonesia
Oleh :
Catherine Zeta Jones - FISIP 2022
Universitas Indonesia
Sigalovada Sutta,
PEDOMAN DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKATAN
Oleh: William Susanto - Fasilkom 2022
Universitas Indonesia
Sigalovada Sutta, mungkin sutta yang satu ini sudah
terdengar tidak asing lagi untuk beberapa orang.
Sigalovada Sutta merupakan sutta yang berisikan nasihat
dari Sang Buddha kepada seorang pemuda yang bernama
Sigala. Di dalam sutta ini, Sang Buddha menguraikan
mengenai kewajiban-kewajiban sosial untuk umat manusia,
perbuatan-perbuatan buruk yang dihindari, dan jenis orang
yang patut untuk digauli.
PARADHAMMA
Apakah kamu bisa membayangkan Indonesia di tahun 2045 menjadi
sebuah negara yang maju, sejahtera, dan berdaya saing tinggi di kancah
global? Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, pendidikan menjadi kunci
untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara
akademis, namun juga memiliki keterampilan hidup dan soft skills.
Pada saat itu di Rajagaha, hidup seorang perumah tangga
muda yang bernama Sigala. Sigala merupakan seorang
pemuda yang tidak memiliki keyakinan sama sekali kepada
Sang Buddha walaupun sudah sering dinasihati oleh kedua
orang tuanya. Suatu hari, ayahnya yang sudah berusia lanjut
itu merasa bahwa ajalnya sudah dekat. Ia berpikir,
Artikel ini menggali kekurangan sistem
pendidikan Indonesia yang saat ini
masih terlalu fokus pada nilai-nilai mata
pelajaran, tanpa membekali siswa dengan
keterampilan agar mampu mengatasi
tantangan hidup secara nyata. Hal ini
dilihat dari keterampilan esensial seperti
manajemen keuangan, komunikasi, dan
pengelolaan stres kerap terabaikan.
Melalui perbandingan sistem
pendidikan Indonesia dengan negaranegara
maju seperti Finlandia dan
Singapura, artikel ini menawarkan solusi
untuk menghadapi masalah yang
ada. Apakah kamu siap membantu
mewujudkan Indonesia EMAS 2045?
READ MORE
(DES/RUS)
”Aku akan mencoba menasihati putraku untuk yang terakhir
kalinya sebelum aku meninggal. Akan kusuruh putraku untuk
menyembah ke berbagai arah setiap hari. Karena ini adalah
pesanku yang terakhir, ia pasti menuruti nasihatku walaupun
tidak memahami makna dan tujuannya. Lalu suatu ketika ia
tengah melakukan hal ini, Yang Terberkahi atau para siswa-Nya
akan melihatnya dan membabarkan Dhamma kepadanya.
Dan setelah memahami manfaat bimbingan dari Yang
Terberkahi, putraku akan melakukan perbuatan baik”.
Kemudian, ayahnya memanggil Sigala dan berkata bahwa
ketika ia meninggal nanti, seusai bangun pagi setiap harinya,
Sigala harus menuju ke luar kota dan menyembah ke enam
penjuru. Dengan mengingat perkataan ayahnya itu, Sigala
menaati nasihat tersebut tanpa memahami maksud dan
tujuannya.
34 PARAMITA 58 Kalyanamitta Kalyanamitta
PARAMITA 58
35
PARADHAMMA
Kala itu, Sang Buddha sedang berdiam di Vihara Veluvana. Setelah Sang
Buddha bangun pada pagi hari, ia pergi ke Rajagaha untuk melakukan
pindapata. Dalam perjalanan, ia melihat Sigala yang sedang memberi
sembah hormat ke enam penjuru tersebut. Ia bertanya, “Perumah Tangga
Muda, mengapa setelah bangun pagi-pagi dan keluar dari Kota Rajagaha
dengan pakaian dan rambut basah, engkau menyembah ke enam penjuru?”.
Sigala menjawab, “Bhante, sebelum meninggal, ayah menasihatiku untuk
melakukan hal ini. Bhante, karena rasa hormatku terhadap kata-kata ayah,
yang sungguh aku puja, aku hormati, dan aku anggap sakral, aku bangun
pagi-pagi untuk menyembah ke enam penjuru”. Kemudian, Sang Buddha
berkata bahwa bukan dengan cara demikian keenam arah tersebut
disembah. Lalu, Sang Buddha pun menguraikan apa yang sebenarnya
dimaksud oleh ayahnya Sigala tersebut.
ini, memiliki sahabat yang baik sangatlah penting karena mereka dapat
membantu menuntun kita ke jalan yang lebih baik. Oleh karena itu, penting
untuk memahami teman-teman seperti apa yang dapat menuntun kita ke
jalan benar dan yang tidak.
Terakhir, Sang Buddha menguraikan mengenai apa yang dimaksud dengan
menyembah ke enam penjuru. Sang Buddha menjelaskan bahwa terdapat
enam hal yang patut untuk dipandang sebagai enam penjuru, yaitu arah timur
yang melambangkan ibu dan ayah, arah selatan yang melambangkan para
guru, arah barat yang melambangkan istri dan anak-anak, arah utara yang
melambangkan para sahabat dan rekan, arah bawah yang melambangkan
para pelayan dan pegawai, dan arah atas yang melambangkan para
pertapa dan brahmana. Kemudian, Sang Buddha juga mengutarakan
hubungan timbal-balik seperti apa yang harus dilakukan kepada setiap arah.
PARADHAMMA
Sebelum menjelaskan arti dari menyembah ke enam penjuru, Sang Buddha
menguraikan terlebih dahulu kepada Sigala mengenai sebuah pedoman
yang lengkap dan praktis untuk hidup selaras dalam bermasyarakat. Secara
ringkas, Sang Buddha menjelaskan
mengenai empat kekotoran dari
perbuatan, empat penyebab
perbuatan buruk, enam penyebab
lenyapnya kekayaan, enam
bahaya kecanduan minuman
keras, enam bahaya beraktivitas
pada waktu yang salah, enam
bahaya sering ke tempat hiburan,
enam bahaya kecanduan judi,
enam bahaya teman buruk,
dan enam bahaya kemalasan.
Apa yang telah dibabarkan oleh
Sang Buddha ini ternyata sering
dijumpai di kehidupan seharihari,
di mana masih banyak orang
yang melakukan perbuatan buruk,
menyukai minuman-minuman
keras, memiliki rasa malas yang
tinggi, berjudi, dan lain-lain. Dengan
Sang Buddha menguraikan
pedoman ini, diharapkan manusia
dapat memahami apa yang patut
untuk dilakukan dan apa akibatnya
jika kita melakukan hal yang tak
patut sehingga kita mampu untuk
menghindari melakukan perbuatanperbuatan
tersebut dan hidup
dengan tenang dan sejahtera.
Kemudian, Sang Buddha
menguraikan mengenai jenis-jenis
teman yang dapat dipandang
sebagai teman yang baik dan yang
buruk. Sang Buddha menjelaskan
bahwa terdapat empat jenis teman
yang buruk (Akalyanamitta) yaitu
seorang yang hanya mengambil
barang dari orang lain, seorang
yang suka berbicara besar, seorang
penjilat, dan seorang pemboros.
Lalu, Sang Buddha juga menjelaskan
bahwa terdapat empat jenis teman
yang baik (Kalyanamitta) yaitu
teman yang penolong, teman yang
perilakunya tetap sama dalam
suka maupun duka, teman yang
menunjukkan apa yang baik atau
sahabat yang memberikan nasihat
Arah Timur
Terdapat lima cara seorang anak harus melayani ibu dan ayah, yaitu
menyokong kehidupan orang tua, melakukan kewajiban sebagai anak
yang berbakti, menjaga nama baik serta kehormatan keluarga, menjaga
warisan keluarga, dan melakukan pattidāna bagi orang tua kita yang
telah meninggal dunia. Kemudian, terdapat juga lima cara orang tua
memperlakukan anak, yaitu mencegah anak-anaknya dari kejahatan,
mendorong anak-anaknya untuk melakukan kebajikan, memberikan
pendidikan dalam seni dan ilmu, mengupayakan mereka menikah
dengan pasangan yang sesuai, dan menyerahkan harta kepada mereka
sebagai warisan pada saat yang tepat.
Arah Selatan
Terdapat lima cara para murid harus memperlakukan guru-gurunya,
yaitu dengan bangkit dari duduk untuk menyambut mereka, mengurus
dan menjaga mereka, mematuhi mereka, memberikan layanan pribadi
kepada mereka, dan menguasai keterampilan yang mereka ajarkan.
Adapun lima cara para guru harus memperlakukan murid-muridnya,
yaitu memberikan bimbingan yang tepat, memastikan bahwa para
murid memahami apa yang seharusnya mereka dapat pahami, melatih
mereka dalam segala bidang seni dan ilmu, merekomendasikan mereka
kepada sahabat, dan melindungi mereka dalam segala arah.
36 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
37
PARADHAMMA
Arah Utara
Terdapat lima cara putra dari keluarga memperlakukan sahabat dan
rekannya, yaitu dengan memberikan hadiah kepada mereka, bertutur
lembut kepada mereka, membantu mereka bilamana diperlukan,
memperlakukan mereka seperti memperlakukan diri sendiri, dan
dengan perkataan dan janji yang dapat diandalkan. Adapun terdapat
lima cara para sahabat dan rekan dapat membalasnya, yaitu dengan
menjaga dirinya ketika lengah, menjaga harta miliknya ketika lengah,
melindunginya saat takut dan bahaya, tidak meninggalkan saat
dibutuhkan, dan menunjukkan perhatian terhadap keturunannya.
Arah Bawah
Terdapat lima cara seorang majikan harus memperlakukan pembantu
dan pegawainya, yaitu dengan menugaskan pekerjaan sesuai dengan
kemampuan dan kekuatan jasmani mereka, memberikan makanan
dan gaji kepada mereka, menjaga mereka saat mereka sakit,
membagi makanan lezat khusus dengan mereka, dan memberikan
waktu istirahat bagi mereka. Adapun terdapat lima cara pembantu
dan pegawai dapat membalas majikannya, yaitu dengan bangun
pagi-pagi sebelum majikannya bangun, tidur setelah majikannya
tidur, hanya mengambil apa yang diberikan, melaksanakan tugas
dengan baik, dan menjaga nama baik serta reputasi majikannya.
Arah Barat
Terdapat lima cara suami harus memperlakukan istrinya, yaitu dengan
berlaku sopan terhadapnya serta bertutur kata yang menyenangkan,
menunjukkan sikap hormat kepadanya dan tidak meremehkannya,
bersikap setia kepadanya, memberikan kekuasaan kepadanya atas urusan
rumah tangga, dan membahagiakannya dengan pakaian dan perhiasan.
Adapun lima cara seorang istri harus memperlakukan suaminya, yaitu
dengan menangani urusan rumah tangga dengan semestinya sebaik
mungkin, bersikap sopan dan murah hati terhadap handai tolan dari
kedua sisi keluarga, bersikap setia kepadanya, dengan baik menangani
apa yang diperolehnya dan yang dibawa suami untuk dirinya, dan berlaku
piawai serta tekun dalam segala hal yang harus dikerjakannya.
Arah Atas
Terdapat lima cara seorang umat awam harus memperlakukan
para pertapa dan brahmana, yaitu dengan penuh cinta kasih dalam
perbuatan tubuh, penuh cinta kasih dalam perkataan, penuh cinta
kasih dalam pemikiran, selalu menyambut kedatangan mereka,
dan menyediakan makanan dan perlengkapan yang sesuai bagi
mereka. Adapun terdapat enam cara para pertapa dan brahmana
memperlakukan umat awam, yaitu dengan mencegah dirinya supaya
tidak berlaku jahat, mendorongnya untuk melakukan kebajikan,
melindunginya dengan cinta kasih, mengajarkan apa yang belum
pernah didengarnya, menjelaskan hal pelik yang pernah didengar
sebelumnya, dan dengan menunjukkan jalan menuju surga.
Di dalam kehidupan sehari-hari, interaksi sesama manusia pasti
terjadi dan kita selalu berharap bahwa interaksi yang dilakukan
tidak membawa penderitaan. Oleh karena itu, Sang Buddha
mengajarkan kepada kita bagaimana cara kita memperlakukan
orang lain dengan semestinya dan tidak semena-mena.
Sang Buddha membabarkan tiga hal utama dalam Sigalovada
Sutta ini, yaitu empat belas hal buruk, jenis-jenis teman, dan
hubungan timbal balik yang dilambangkan sebagai enam penjuru.
Sutta ini dapat menjadi pedoman bagi kita dalam berperilaku
dalam kehidupan bermasyarakat karena apa yang telah
dibabarkan oleh Sang Buddha melalui sutta ini sangat berkaitan
erat dengan kehidupan sehari-hari, khususnya kehidupan dalam
berumah tangga dan bermasyarakat. Oleh karena itu, sutta ini
perlu diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat karena dapat
menghindarkan kita dari penderitaan dan membawa kita ke
kebahagiaan.
(DES/RUS)
PARADHAMMA
38
PARAMITA 58
Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
39
PARASENI
Apa Kabar, Kawan?
Oleh: Jaysen Ekajuve Thiadi - FIB 2020
PARASENI
40 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
41
PARAMEDIS
WASPADALAH!
INILAH MAKANAN YANG BERESIKO
MENYEBABKAN KANKER!
Oleh: Ellen Ashiana Djojo - FF 2022
Makanan yang kita
konsumsi setiap harinya
tentu memiliki banyak
manfaat bagi tubuh. Tanpa makanan,
manusia tidak dapat menjalankan
aktivitas sehari-harinya dengan baik.
Namun, selain memperhatikan asupan
gizi dan mineral suatu makanan yang
akan dikonsumsi, penting pula untuk
mengetahui makanan apa saja yang
berpotensi untuk menimbulkan penyakit
serius, salah satunya adalah kanker.
Kanker merupakan penyakit dimana
sel-sel dalam tubuh seseorang terus
menerus membelah tanpa henti,
sehingga dapat merusak sel normal dan
dapat menyebabkan kematian akibat
sistem organ tubuh yang tidak dapat
bekerja.
International Agency for Research on
Cancer (IARC) mengklasifikan senyawa
menjadi 5 kelompok berdasarkan
seberapa besar efek karsinogenik yang
dapat ditimbulkan pada manusia, yakni
golongan 1 (menyebabkan
kanker), 2A (dapat menyebabkan
kanker), 2B (mungkin menyebabkan
kanker), 3 (tidak diklasifikasikan menjadi
penyebab kanker), dan 4 (kemungkinan
besar tidak menyebabkan kanker).
Apabila makanan yang dikonsumsi
termasuk ke dalam golongan 1, artinya
sudah terdapat cukup bukti pada
manusia bahwa senyawa dalam
makanan tersebut dapat menyebabkan
kanker.
Contoh pertama makanan yang
dapat menimbulkan kanker adalah
daging olahan (golongan 1 menurut
IARC), seperti daging kornet, sosis,
steak, dan sate. Menurut Oz E (2024),
daging merah yang diproses dengan
sumber panas (api) dalam suhu tinggi
dapat berakibatkan terbentuknya
senyawa yang bersifat karsinogenik
(menyebabkan kanker) pada daging,
seperti benzopiren. Hal ini dapat terjadi
karena adanya reaksi pirolisis terhadap
kandungan lemak pada daging sewaktu
diolah.
Semakin
t i n g g i
kandungan lemak
pada daging, semakin
banyak pula senyawa
karsinogenik yang dapat dihasilkan.
Oleh karena itu, jenis daging yang
dimakan menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi jumlah terbentuknya
senyawa yang dapat menyebabkan
kanker, karena adanya kandungan
lemak yang berbeda tergantung pada
jenis daging tersebut. Selain itu, teknik
pengolahan daging juga merupakan
faktor lain yang perlu diperhatikan.
Daging merah yang dimasak dengan
metode bersentuhan langsung dengan
api (direct cooking) menghasilkan lebih
banyak senyawa karsinogenik, seperti
proses pemanggangan, pembakaran,
dan pengasapan. Untuk mengurangi
resiko terjadinya kanker, teknik
memasak tanpa bersentuhan langsung
dengan api (indirect cooking) lebih
direkomendasikan, seperti daging yang
digoreng, dikukus, dan direbus.
Selanjutnya adalah ikan asin, yang juga
termasuk ke dalam golongan 1 menurut
IARC (menyebabkan kanker). Konsumsi
ikan asin merupakan salah satu faktor
resiko yang dapat menyebabkan
kanker nasofaring karena mengandung
senyawa seperti nitrosamin, yang
merupakan zat karsinogenik. Senyawa
tersebut terbentuk pada saat
proses pembuatan ikan asin yang
diasinkan dan dikeringkan di bawah
sinar matahari, yang menyebabkan
terjadinya pembentukan gugus nitrit
dan nitrat yang akan bereaksi dengan
ekstrak ikan asin.
Hal lainnya yang tidak banyak
diketahui masyarakat dapat berpotensi
menyebabkan kanker adalah minuman
panas (golongan 2A menurut IARC).
Apabila seseorang mengkonsumsi
minuman panas diatas suhu 65°C,
dapat terjadi iritasi pada terminal
tenggorokan, yang merangsang
pembentukan senyawa karsinogenik.
Selain itu, minuman panas juga dapat
meningkatkan resiko Esophageal
Squamous Cell Carcinoma (ESCC), alias
kanker pada bagian esofagus. Maka dari
itu, disarankan agar tidak menyeduh
minuman yang bersuhu terlalu panas
hingga dapat mengiritasi tenggorokan,
karena dapat meningkatkan resiko
kanker hingga 90%.
PARAMEDIS
42 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
43
PARAMEDIS
Contoh terakhir makanan yang sering
dikonsumsi masyarakat adalah acar
sayuran, yakni jenis makanan yang dibuat
dengan cara diawetkan menggunakan air
garam dan cuka. Senyawa karsinogenik yang
dapat muncul pada saat proses pembuatan
acar adalah N-nitroso dan mikotoksin.
Cuka sebagai pengawet acar dengan nitrit
dan nitrat sebagai komposisi utamanya
dapat bereaksi dengan asam amino yang
terdapat pada lambung manusia sehingga
membentuk senyawa N-nitro yang dapat
meningkatkan kanker lambung. Selain itu,
konsentrasi garam yang tinggi sebagai
pengawet juga dapat merusak mukosa
(lendir) pada permukaan dinding lambung,
meningkatkan resiko mutagenesis (mutasi
pada sel, menyebabkan sel membelah
secara tidak normal).
Setelah mempelajari jenis-jenis makanan
yang memiliki resiko untuk menyebabkan
kanker, penting untuk selalu berwaspada
terhadap apa yang ingin kita konsumsi.
Tubuh manusia tidaklah kekal dan mudah
terserang penyakit apabila kita tidak
merawatnya dengan baik. Maka dari itu,
alangkah baiknya untuk selalu menjaga
asupan makanan dan minuman untuk
menghindari adanya resiko terkena
penyakit. Jangan sampai makanan yang
seharusnya menjadi pelindung dan pemberi
energi tubuh, justru malah melemahkan dan
membahayakan kita.
Referensi:
MUNAWIR, A., Dika Pangestu, Y., & Indreswari, L. (2024). Konsumsi Ikan Asin
Meningkatkan Risiko Kanker Nasofaring: Tinjauan Sistematik dan Meta-analisis.
Jurnal Otorinolaringologi Kepala Dan Leher Indonesia, 2(1). https://doi.org/10.25077/
jokli.v2i1.46 .
Ren, J.-S., Kamangar, F., Forman, D., & Islami, F. (2012, June 8). Pickled food and risk
of gastric cancer-A systematic review and meta-analysis of English and Chinese
literature. American Association for Cancer Research.
Islami, F., Ren, J.-S., Taylor, P. R., & Kamangar, F. (2009, November 3). Pickled
vegetables and the risk of oesophageal cancer: A meta-analysis. British journal
of cancer.
IARC Monographs on The Evaluation of Carcinogenic Risk to Humans. (2018). Red
Meat and Processed Meat. the International Agency for Research on Cancer. Lyon,
France.
Oz, E. (2022). Mutagenic and/or carcinogenic compounds in meat and meat
products: polycyclic aromatic hydrocarbons perspective. Theory and practice of
meat processing. 282-287. https://doi.org/10.21323/2414-438X-2022-7-4-282-287 .
Cara-Cara Membangun
Interaksi Baik
Oleh:
Rusviandy Wisesa – FMIPA 2023
Sejak lahir, bayi manusia
membutuhkan manusia
lainnya agar bayi tersebut
dapat tumbuh. Ketika
bayi tersebut tumbuh
menjadi kanak-kanak,
kanak-kanak tersebut
mempunyai kesempatan
mendapat pengajaran
dari seorang guru, serta
bertemu dan berinteraksi
dengan
kanakkanak
lainnya. Seiring
berjalannya waktu, kanakkanak
tersebut akan
tumbuh menjadi seorang
remaja dan berinteraksi
dengan remaja-remaja
lainnya. Kemudian,
ketika remaja tersebut
tumbuh menjadi manusia
dewasa, manusia dewasa
tersebut bertemu dengan lebih
banyak manusia lainnya dalam
kehidupan bermasyarakat.
Namun, ketika manusia
mencapai fase remaja,
manusia mengalami fase
pubertas yang mengakibatkan
terjadi gejolak emosi dalam
dirinya sendiri. Akibatnya,
interaksinya dengan manusia
lain terganggu. Kabar baiknya,
permasalahan tersebut dapat
diatasi.
PARATIPS
44 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
45
PARATIPS
PARATIPS
Berikut cara-cara membangun interaksi baik dengan
manusia lainnya:
1. Kenali dirimu dengan baik
Sebelum mengenal orang lain
dengan baik, kenali dirimu dengan
PARATIPS
PARATIPS
baik. Mulailah dengan memerhatikan
dan mengevaluasi berbagai emosi
yang muncul ketika menjalani
aktivitas sehari-hari. Contohnya,
ketika mengalami emosi yang
kurang menyenangkan, pikirkan
terlebih dahulu konsekuensi dari
menunjukkan emosi tersebut. Hal
ini dapat membantu meredakan
emosi yang kurang menyenangkan.
2. Kenali kawan bicaramu
dengan baik
Setelah mengenali diri sendiri, kenali
kawan bicaramu dengan baik.
Mulailah dengan memerhatikan
nada bicaranya. Contohnya, apabila
nada bicaranya mengindikasikan
keengganan untuk membahas isu
tertentu, sebisa mungkin hindari
membahas isu tersebut untuk
menghindari konflik.
3. Bangun kepercayaan
Untuk menjaga interaksi yang baik
dengan kawan bicara, bangunlah
kepercayaan
dengannya.
Contohnya, saling membantu satu
sama lain dengan tulus. Dengan
begitu, interaksi baik yang dibangun
menjadi semakin kuat.
4. Bangun empati
Langit tidak selalu cerah, begitu
juga emosi kawan bicara yang
tidak selalu positif. Oleh karena
itu, dengarkan dan rasakan emosi
yang disampaikannya melalui
perkataannya. Menggunakan
informasi tersebut, kamu dapat
membantu kawan bicaramu
melewati masa-masa yang sulit.
5. Hargai kawan bicaramu
Setiap manusia mempunyai
pandangannya
masingmasing.
Oleh karena itu, apabila
pandanganmu
berbeda
dengannya, sebisa mungkin hindari
menciptakan konflik mengenai
perbedaan tersebut.
6. Bersikap fleksibel
Dalam kehidupan bermasyarakat,
manusia-manusia dengan sifat
yang berbeda-beda dapat
saling berinteraksi. Oleh karena
itu, bersikap fleksibel dapat
memperbesar kesempatan dalam
membangun interaksi baik dengan
beragam manusia.
7. Menyelesaikan konflik
Apabila suatu saat kawan bicaramu
terlibat konflik denganmu, hindari
mengeruhkan suasana lebih lanjut.
Kemudian, diskusikan solusi konflik
yang saling menguntungkan. Hal
ini dapat memperbaiki sekaligus
mencegah rusaknya interaksi yang
sudah dibangun.
(RUS/CEL)
46 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
47
PARATANYA
Bertanya Seputar
YM.BHIKKU SENAJAYO
Bagaimana
pentingnya
Kalyanamitta dalam kehidupan
seorang mahasiswa Buddhis?
Perlu kita pahami terlebih dahulu, apa itu
definisi dari Kalyāna-mittatā. Kalyānamittatā
adalah “persahabatan yang
baik”, ”sahabat baik”, atau “sahabat
terpuji”, karena itulah Kalyanamitta
dalam agama Buddha sangatlah
berperan penting terutama di
kalangan para mahasiswa. Di mana
zaman sekarang, pergaulan begitu
beragam seiring berekembangnya
kemajuan zaman.
Jika tidak berhati-hati dalam
mencari teman, maka kita sendiri
bisa menderita. Terkadang jika kita
tidak memiliki wawasan yang baik,
hal ini akan mengkondisikan kita
dengan salah memilih teman. Teman
yang baik, akan mempermudah
kita memperoleh kemajuan dan
kesuksesan. Namun jika berteman
dengan teman yang tidak baik, maka
dapat menghambat kemajuan kita.
Bagaimana konsep Kalyanamitta dapat membantu mahasiswa
Buddha dalam pengembangan karakter dan spiritual mereka?
Sahabat sejati bukan hanya tempat berbagi tawa dan cerita, tetapi
memiliki peran dalam membentuk perjalanan hidup seseorang dalam
meraih cita-cita (support system). Ia mampu menjadi penyemangat
ketika seseorang menghadapi tantangan maupun kegagalan hingga
mampu bangkit kembali. Sahabat yang baik akan selalu siap untuk
memberikan dukungan moral. Nasehatnya dapat menjadi pendorong
besar untuk mengatasi hambatan. Ia akan merasa senang dan bangga
terhadap keberhasilan sahabatnya. Dalam hal ini, para mahasiswa bisa
terkondisi ikut menjadi baik dan juga membawa pengaruh yang baik
dalam spiritualnya. Seperti adanya komunitas atau organisasi Buddhis. Hal
tersebut merupakan baik jika dipertahankan untuk jangka waktu yang lama.
Apa saja ciri-ciri Kalyanamitta yang baik bagi seorang
mahasiswa Buddha?
Untuk memahami Kalyāna-mittatā yang
baik, kita bisa memahami pesan Sang
Buddha dalam Dighajanu Sutta (AN 8.54):
“Dan apakah pertemanan yang baik? Di sini, di desa atau
pemukiman mana pun seorang anggota keluarga menetap,
ia bergaul dengan para perumah tangga atau putra-putra
mereka—baik yang masih muda maupun yang sudah
tua, dengan moralitas yang matang—yang sempurna
dalam keyakinan, perilaku bermoral, kedermawanan, dan
kebijaksanaan; ia berbincang-bincang dengan mereka dan
berdiskusi dengan mereka. Sejauh apapun mereka sempurna
dalam keyakinan, ia akan menyamai mereka dalam hal
kesempurnaan keyakinan; sejauh apapun mereka sempurna
dalam perilaku bermoral, ia akan menyamai mereka dalam
hal kesempurnaan perilaku bermoral; sejauh apapun mereka
sempurna dalam kedermawanan, ia akan menyamai
mereka dalam hal kesempurnaan kedermawanan;
sejauh apapun mereka sempurna dalam kebijaksanaan,
ia akan menyamai mereka dalam hal kesempurnaan
kebijaksanaan. Ini disebut pertemanan yang baik.”
Dari sini sudah jelas. Bahwa memiliki teman yang baik salah
satunya adalah memiliki moral yang baik. Jika dalam lingkup
Mahasiswa, Kita mendapatkan teman yang bermoral.
maka kita bisa memperlancar kemajuan dan cita-cita.
Termasuk, nama orang tua, guru guru dan kampus pun
akan berdampak baik. Coba jika kita memiliki teman yang
tidak bermoral? pasti kesuksesan kita terhambat, dan pihak
lain pun akan merasa dirugikan oleh kita dan teman kita
yang tak bermoral.
Bersama YM.BHIKKU SENAJAYO
YM.BHIKKU SENAJAYO
Apa saran Bhante untuk mahasiswa Buddha yang
kesulitan menemukan Kalyanamitta di lingkungan kampus
yang mungkin tidak memiliki banyak umat Buddha?
Saran saya, para mahasiswa dapat mengisi kegiatan dengan melihat siaran
Buddhis di medsos, seperti Youtube, Instagram dll agar tidak tertinggal
dalam hal pembelajaran ajaran Buddha. Jangan malas mencari tahu
tentang ajaran Buddha karena ajaran Buddha tidak hanya berguna di saat
ini, namun dapat mengantarkan kita bebas dari penderitaan secara total.
PARATANYA
(FEL/CEL)
48 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
49
KMBUI
INSIDE
KMBUI INSIDE
05.
Asadha Puja KMBUI 2024
06.
Desa Binaan KMBUI 2024
07.
PPMB KMBUI 2024
01. Makrab KMBUI 2023
02.
03.
Baksos KMBUI 2024
PPD KMBUI 2024
04.
Waisak KMBUI 2024
50 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
51
KMBUI INSIDE
Makrab KMBUI 2023
Malam Keakraban (Makrab) KMBUI merupakan
salah satu program kerja yang
menjadi langkah awal keterlibatan mahasiswa
baru yang beragama Buddha untuk
menggelar sebuah proyek angkatan yang
bertujuan sebagai wadah untuk mengenalkan
dan menjalin kekeluargaan dengan mahasiswa
dari berbagai fakultas dan angkatan.
Makrab KMBUI 2023 dilaksanakan selama 3
hari dan 2 malam di Vihara Vajra Bodhi, Bogor.
Kegiatan tersebut mengangkat tema “D’Stars:
Let Dhamma Shine in You”, yang tidak hanya
menekankan aspek keakraban, tetapi juga
memperkuat spiritualitas peserta melalui
berbagai sesi Dhamma class dan permainan
Amazing Race yang mengintegrasikan nilainilai
Buddhisdan pengalaman spiritual yang
mendalam.
Stanley Vira Winata
Project Officer Makrab KMBUI 2023
PPD KMBUI 2024
Pekan Penghayatan Dhamma (PPD) 2024
yang diselenggarakan oleh Departemen
Kalyanamitta KMBUI adalah program yang
memberikan kesempatan untuk mendalami
ajaran Buddha melalui meditasi Vipassana
Bhavana. Meskipun selama persiapan terdapat
kesulitan dalam mencari peserta dan
sumber daya manusia, pelaksanaan kegiatan
PPD berlangsung secara lancar dengan
dukungan Yayasan Satipatthana Indonesia,
yang memiliki pengalaman luas dalam
penyelenggaraan pelatihan meditasi. Pelaksanaan
PPD dari 5 hingga 10 Juli 2024 di ISMC
Bakom, Forest Center, memberikan pengalaman
berharga bagi peserta. Harapannya ke
depan, semoga tingkat partisipasi peserta
meningkat dan melibatkan lebih banyak profesional
dalam periode berikutnya.
Danniel
Project Officer PPD KMBUI 2024
KMBUI INSIDE
Baksos KMBUI 2024
Bakti Sosial KMBUI 2024 “Ehipassiko” adalah
salah satu program kerja tahunan KMBUI
berupa pengabdian masyarakat yang diadakan
pada Sabtu-Minggu, 27-28 April 2024
di Karang Serang, Kabupaten Tangerang.
Pada hari pertama, diadakan sirkumsisi
massal, penyuluhan, dan bazaar barang murah.
Pada hari kedua, diadakan pengobatan
massal serta akupuntur. Total pasien yang
terbantu selama dua hari tersebut mencapai
286 orang dengan rata-rata kepuasan 4,74
dari 5 berdasarkan kuesioner. Semoga bakti
sosial yang akan datang dapat berjalan dengan
lancar, membantu meningkatkan kesehatan
suatu komunitas tertentu, dan dapat
dijadikan sarana pembelajaran, terutama
dalam hal pengabdian masyarakat.
Jessica Madelline A.G
Project Officer Baksos KMBUI 2024
Waisak KMBUI 2024
Tahun ini KMBUI kembali mengadakan kperayaan
Waisak dengan tema “Blooming
With Dhamma”, yang diadakan pada tanggal
15 Juni 2024. Perayaan Waisak diselenggarakan
di Balai Sidang Universitas Indonesia dan
dihadiri oleh 267 orang. Rangkaian acara dimulai
dengan kegiatan fangshen di pagi hari,
dilanjutkan dengan pembukaan acara dan
kata sambutan. Acara kemudian diisi dengan
prosesi puja, pemandian Buddha Rupang,
dan ditutup dengan berbagai penampilan
menarik, termasuk band dan tarian. Hal unik
terjadi ketika panitia berhasil mengundang
Ci Elaine, mantan anggota JKT48 generasi
ketiga, untuk tampil dalam acara tersebut.
Perayaan Waisak KMBUI 2024 juga bertujuan
menanamkan sikap peduli kepada semua
makhluk dan mendorong pengembangan diri
sesuai nilai-nilai Buddhisme.
Gandha Sila H.
Project Officer Waisak KMBUI 2024
52 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
53
KMBUI INSIDE
Asadha Puja KMBUI 2024
Asadha Puja merupakan salah satu hari
raya agama Buddha yang sangat penting
karena merayakan tiga peristiwa penting,
yaitu pembabaran Dhamma untuk pertama
kalinya kepada lima orang pertama, terbentuknya
Sangha untuk pertama kalinya, dan
Tiratana menjadi lengkap yang terdiri dari
Buddha, Dhamma, dan Sangha. Perayaan
Asadha Puja KMBUI 2024 dilaksanakan pada
tanggal 27 Juli 2024 secara daring melalui
Zoom Meeting. Pada kesempatan tersebut,
Departemen Kalyanamitta mengundang YM.
Bhikkhu Dhammiko Mahathera sebagai pembicara.
Beliau membawakan topik yang sangat
menarik tentang Asadha Puja, mulai dari
asal usul Asadha Puja dan bagaimana Sang
Buddha membabarkan Dhamma pertamanya.
PPMB KMBUI 2024
Penerimaan dan Pembekalan Mahasiswa
Baru (PPMB) KMBUI adalah sebuah wadah
yang memperkenalkan KMBUI kepada mahasiswa
baru UI 2024 yang beragama Buddha.
Tahun ini, PPMB kembali hadir dengan
tema “Inner Exploration: Discovering Self and
Purpose” yang bertujuan untuk membantu
mahasiswa baru mengeksplorasi minat dan
bakat mereka sejak awal perkuliahan sehingga
mereka dapat membuat rencana tentang
hal yang ingin dilakukan dan diikuti. Persiapan
PPMB dilakukan kurang lebih selama tujuh
bulan, mulai dari pembuatan konsep acara
hingga pelaksanaan rangkaian kegiatan.
Kegiatan ini mencakup sharing insight, penugasan,
dan sesi mentoring dengan kelompok
mentoring dan kakak asuh dari masing-masing
fakultas.
KMBUI INSIDE
William Susanto
BPL Kalyanamitta KMBUI XXXII
Lim Bodhi Wijaya
Project Officer PPMB KMBUI 2024
Desa Binaan KMBUI 2024
Desa Binaan KMBUI merupakan salah satu
program kerja dari departemen Pengembangan
Sosial KMBUI yang berkolaborasi
dengan warga Dusun Krecek di Jawa Tengah
untuk mengembangkan potensi desa secara
penuh dan berkelanjutan. Tahun ini, program
ini mengusung tema “One Small Step
for Krecek,” Melalui berbagai kegiatan dan
inisiatif, kami berharap dapat menjadi batu
loncatan Kegiatan Desa Binaan KMBUI 2024
dilaksanakan pada tanggal 12-19 Agustus
2024, dimulai dengan sambutan hangat dari
warga Dusun Krecek dan berbagai aktivitas
dilakukan seperti sosialisasi, kendurian, pasar
malamkolah minggu, dan malam keakraban
yang menampilkan penampilan dari panitia
dan warga, memberikan pengalaman berharga
bagi semua yang terlibat.
Edward Salim
Project Officer Desa Binaan KMBUI 2024
54 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
55
PARAPLUS
PARAPLUS
THE UPSIDE
Oleh: Theja Monica Ervina - FIB 2024
Judul
: The Upside
Sutradara : Neil Burger
Tahun Rilis : 2017
The Upside adalah sebuah
film drama komedi yang
menceritakan tentang
kisah persahabatan
antara dua orang yang sangat
berbeda, Philip Lacasse, seorang
miliarder paraplegik, dan Dell
Scott, mantan narapidana yang
menjadi pengasuhnya. Film
ini diadaptasi dari kisah nyata
Philippe Pozzo di Borgo dan
Abdel Sallou yang sebelumnya
juga pernah difilmkan di
Prancis dengan judul The
Intouchables pada tahun 2011.
Secara ringkas, Philip yang
kaya raya merasa kesepian,
merasa hidupnya sudah
kehilangan arti setelah
kecelakaan yang membuatnya
lumpuh. Sementara Dell,
seorang pria yang datang dari
latar belakang sederhana dan
hanya ingin mendapat tanda
tangan surat pembebasan
bersyaratnya terpenuhi,
datang untuk wawancara
sebagai pengasuh. Meskipun
tidak berpengalaman, Dell
diberikan kesempatan
oleh Philip karena sikapnya
yang jujur dan apa adanya.
Hubungan mereka pada
awalnya sangatlah tegang,
perbedaan sikap juga latar
belakang membuat mereka
berdua sering bertengkar.
Seiring berjalannya waktu,
keduanya saling belajar dan
mendukung satu sama lain. Dell
membantu Philip merasakan
kembali kebahagiaannya
dan Philip mengajarkan Dell
apa itu tanggung jawab dan
membantunya menjalin
kembali hubungan dengan
keluarganya. Persahabatan
mereka berkembang menjadi
ikatan yang mendalam dan
juga saling menguatkan.
56 PARAMITA 58 Kalyanamitta Kalyanamitta PARAMITA 58 57
PARAPLUS
“
Money
doesn’t buy
you everything.
-Philip Lacasse
Menurut saya sendiri, film ini sangatlah menyentuh karena berhasil
menunjukkan bagaimana dua orang dari latar belakang yang berbeda
dapat saling melengkapi. Dengan menawarkan perspektif baru
kepada satu sama lain, mereka mampu mengisi kekosongan dalam
hidup masing-masing, menciptakan hubungan yang mendalam dan
berarti, karena itu, saya kagum dengan mereka. Humor dalam film ini
menjadi salah satu highlight yang menonjol, berhasil meruntuhkan
batasan-batasan sosial dan mengatasi stigma dalam hubungan
mereka. Banyak momen lucu yang tidak hanya mengundang tertawa,
tetapi juga menyadarkan penonton bahwa persahabatan bisa tumbuh
kapanpun, dimanapun, dan dengan siapapun. Film ini menyampaikan
bahwa sebenarnya tidak ada halangan untuk mendapatkan teman.
Seberapa Penting Support System
dalam Kehidupan Kita?
Oleh Cellica Metta Xewu - Vokasi 2023
Di tengah kehidupan kita yang kompleks dan penuh dengan
berbagai tantangan, sebagai seorang manusia, kita
memerlukan lebih dari sekadar keberanian untuk menghadapi
segala rintangan tersebut. Salah satunya, kita memerlukan support
system yang tepat untuk membantu kita mengatasi masalah tersebut.
PARAFACTS
Film ini memiliki hubungan erat dengan konsep Kalyanamitta,
yang dalam bahasa Pali berarti “teman yang baik” atau “sahabat
bijaksana” yang mendorong kita ke arah yang benar. Dalam kisah
ini, Dell membangkitkan semangat hidup Philip, sementara Philip
mengarahkan Dell untuk memperbaiki hidupnya. Kalyanamitta adalah
sosok teman sejati yang mendukung dan memandu kita menuju
kebaikan dan pertumbuhan diri, persis seperti bagaimana Philip dan
Dell saling membantu menemukan sisi terbaik dalam diri mereka.
(MON/FEL)
Support system merupakan sebutan bagi orang-orang yang siap
membantu dan memberikan dukungan praktis maupun emosional
dalam berbagai situasi. Support system juga dapat dikatakan sebagai
relasi kita yang mengarahkan kita ke arah yang lebih baik. Mereka
adalah orang yang kita percaya sepenuhnya untuk menceritakan
berbagai keluh-kesah yang dihadapi. Kehadiran support system
dalam kehidupan kita tentu memberikan peran penting karena
bagaimanapun juga kita sebagai makhluk sosial pasti membutuhkan
suatu dukungan dari orang-orang terdekat untuk mencapai tujuan
“
Everyone is
a poet.
atau bahkan dalam menghadapi suatu masalah yang terjadi.
-Dell Scott
58 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
59
PARAFACTS
Siapa yang dapat menjadi
support system kita?
Pertama, tentunya keluarga yang
senantiasa menjadi tempat kita
menceritakan keseharian kita. Selain
keluarga, sahabat juga bisa menjadi
support system yang baik untuk kita loh!
Tak hanya keluarga dan sahabat saja,
namun komunitas atau kelompok yang
memiliki minat atau tujuan yang sama
juga dapat menjadi support system
kita! Bukan hanya diri kita saja yang
memerlukan support system, namun
kamu juga bisa menjadi support system
yang baik untuk orang-orang di sekitarmu.
Hal ini dapat kita mulai dari hal-hal kecil
yang dapat berdampak bagi seseorang,
seperti dukungan emosional yang
kerap kali ditunjukkan melalui suatu
perilaku. Contohnya, ketika temanmu
sedang merasa kesulitan dan bingung
akan masalahnya, kamu bisa menjadi
pendengar yang baik sekaligus dapat
memberikan saran yang baik dan bijak.
Keberadaan support system ini dapat
memberikan banyak manfaat bagi
kehidupan kita, seperti salah satunya
Manfaat support system
dalam kehidupan kita
adalah meningkatkan kesehatan mental. Dengan memiliki orang-orang
yang peduli dan mendukung kehidupan kita, pastinya kita akan merasa
lebih bahagia dan lebih mampu dalam mengatasi masalah yang terjadi.
Support system juga bisa membantu kita untuk melihat situasi dari
sudut pandang yang berbeda dan menemukan solusi yang terbaik.
Support system juga dapat memberikan dorongan dan dukungan
untuk terus maju dan mereka akan mengingatkan kita untuk
melakukan hal-hal yang membangun. Secara keseluruhan, support
system juga dapat meningkatkan kualitas hidup. Ketika kita merasa
didukung oleh seseorang, kita akan cenderung lebih semangat,
produktif, termotivasi untuk melakukan hal yang positif, serta memiliki
hubungan yang lebih baik dengan orang-orang di sekitar kita.
Setelah mengetahui seberapa pentingnya support system dalam
kehidupan kita, penting juga bagi kita untuk membangun serta
menjaga hubungan yang baik dengan support system kita! Halhal
yang dapat kita lakukan antara lain adalah menjaga komunikasi
serta saling memahami antara satu sama lain, saling mendengarkan,
menjaga perasaan satu sama lain, dan juga pastinya saling
membantu dalam setiap situasi. Kita juga bisa belajar untuk lebih
terbuka, jujur, dan saling percaya dengan support system kita sehingga
hubungan yang dibangun juga terdapat timbal balik yang positif.
Dapat disimpulkan bahwa mempunyai support system dan menjadi support system
untuk orang-orang di sekitar kita merupakan suatu hal yang sangatlah penting
dalam kehidupan kita. Tentu, dengan adanya dukungan dan bantuan dari support
system, kita dapat menghadapi berbagai situasi dengan lebih percaya diri dan
optimis!
(CEL/FEL)
PARAFACTS
60 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
61
62 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58 63
64 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58 65
66 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58 67
68 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58 69
70 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58 71
What Do They Say?
WHAT DO THEY SAY
Pernahkah kamu mengalami momen di
mana seorang teman memberikan dukungan
yang sangat berarti bagi kamu?
72 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
73
WHAT DO THEY SAY
Vioreyna Towi:
FKM 2021
Ada dungg! Salah satu contohnya di saat aku sedang kesulitan
membuat keputusan yang tidak hanya berdampak pada diriku
sendiri, melainkan juga orang lain. Karena aku cenderung
memikirkan dan mempertimbangkannya secara berlebihan
(overthinking). Kebiasaan yang kurang baik ini memakan
waktu yang lama hingga aku merasa ‘overwhelmed’ akan rasa
tanggung jawab. Nah, di masa itu aku sangat terbantu dengan
saran dan masukan dari teman-teman dekatku, yang mana saran
mereka memperluas perspektif serta pilihan yang nantinya bisa
aku ambil. Dan berkat mereka, aku bisa mengambil keputusan
secara lebih rasional dan dapat dibilang tidak menimbulkan
penyesalan di kemudian hari.
—Teman yang ada untuk Saling Membantu
Ananda Pipphali
Hendersen Alex
Sugiyanto
FMIPA 2022
—Teman yang Memberi
Nasihat
Ada dong pastinya! Karena menurutku KMBUI
merupakan keluarga keduaku. Dimana semua
sangat dapat dipercaya dan aku juga merasa
sangat beruntung bisa berkumpul dan bertemu
dengan teman-teman dari berbagai asal
daerah. Momen yang paling berarti bagiku
adalah dukungan dari teman-temanku yang
sangat membangun untuk menjadi pribadi
yang lebih baik lagi, Karena ada saatnya ketika
aku sedang dalam keadaan down dan ambigu
ketika ingin mendaftar suatu organisasi di awal
masa perkuliahan yang semuanya serba baru,
aku dibantu oleh teman dekatku yang selalu
menasihatiku, mengoreksi, dan memberi aku
saran untuk memilih ke jalan yang benar. Di
saat itulah, aku mulai sadar karena mungkin
cara pandang aku selama ini masih sempit
dan aku mulai merefleksikan diri, berkat nasihat
dan saran yang diberikan oleh teman-teman
dekatku.
WHAT DO THEY SAY
Selama perkuliahan, dukungan dari temanteman
menjadi salah satu aspek penting dalam
menjaga kesehatan mental dan emosional.
Terkadang, saya menghadapi berbagai
tantangan akademis yang dapat mempengaruhi
semangat dan motivasi kita. Dalam situasi
ini, dukungan dari teman-teman tidak hanya
terbatas pada bantuan fisik, seperti membantu
mengerjakan tugas atau belajar bersama, tetapi
dukungan mental berupa menjadi pendengar
yang baik, kata-kata penyemangat, atau sekadar
kehadiran yang menenangkan juga tak kalah
penting. Ketika saya merasa stres atau tertekan
akibat beban akademis yang berat, memiliki
seseorang yang bisa kita ajak bicara dapat
sangat membantu. Mereka bisa memberikan
perspektif baru atau sekadar mendengarkan
keluhan saya, yang pada gilirannya dapat
membantu meredakan ketegangan yang saya
rasakan.
Vidya:
FK 2021
—Teman yang Saling
Mendukung
Aku jadi teringat satu kejadian ketika perjalanan
pulang dari kegiatan KMB. Ceritanya setelah aku
dan beberapa temanku tiba di Stasiun Bogor
dengan naik mobil Grab, tiba-tiba aku sadar
kalau HP ku tertinggal di dalam mobil karena
kecerobohanku sendiri. Setelah mengetahuinya,
teman-temanku sangat inisiatif untuk menemani
dan membantu membuatku tetap tenang sambil
mencoba menghubungi bapak supir Grabnya.
Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya
bapak supir berhasil dihubungi dan bersedia
mengantarkan HP ku ke stasiun setelah selesai
mengantar satu penumpang terlebih dahulu.
Setelah menunggu lebih dari 1 jam, pada akhirnya
bapak supir Grab-nya mengembalikan HP ku. Aku
merasa sangat bersalah dan sedih karena telah
membuat bapak supir dan teman-temanku repot
dan kesulitan karena kesalahanku. Aku merasa
bersyukur dan terharu punya teman-teman
sebaik dan sepeduli mereka. Perbuatan baik
Felincia Kusuma
Wijaya:
FF 2022
—Teman yang Peduli
mereka sungguh menginspirasi dan aku berharap kedepannya aku juga bisa turut
memberikan bantuan seperti itu kepada orang lain.
74 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
75
WHAT DO THEY SAY
Aku punya seorang teman dekat dari SMA. Dulu
kami sering bersama, tetapi setelah lulus tentu saja
kami fokus kepada kesibukan kami masing-masing.
Meskipun begitu, kami masih menjalin hubungan
yang baik sampai sekarang. Aku tipe orang yang
banyak menceritakan kegiatanku dan situasiku
kepada temanku. Terlebih lagi karena aku sering
merasa khawatir dan overthinking. Temanku sangat
memahami bagian itu dalam diriku. Aku beberapa
kali mengalami kegagalan dan kekecewaan dalam
hidupku, dan pada suatu waktu hatiku benar-benar
resah dan penuh dengan perasaan takut akan gagal
dan kecewa itu. Lalu temanku memberikan suatu
kalimat kepadaku, “Hidup masih panjang, masa takut
kecewa out of all things?” Mungkin kalimat ini memang
sederhana, tapi pada saat itu aku merasa kalimat
ini sangat memberikan rasa aman di dalam hatiku.
Aku merasa mendapat dukungan yang sangat aku
perlukan pada saat itu. Aku merasa sangat bersyukur
telah memiliki teman yang peduli dan mengerti
tentang diriku.
Hansveo
FK 2023
—Teman yang Ada
Saat Senang maupun
Susah
Caroline
Kurniawan
FMIPA 2023
—Teman yang
Saling Mengertii
Sesungguhnya ada satu momen yang ga akan
pernah aku lupain. Jadi di FK itu belajarnya
pakai sistem blok, karena memang kita
selesaikan 1 matkul itu sekitar 3-4 minggu.
Kalau ga salah waktu itu lagi modul neurosains,
modul ini terkenal susah banget dari kating,
karena matkul ini nentuin naik tingkat atau
tidak di FK. Waktu itu kami ada 3 ujian sekaligus
yang beruntun termasuk ujian anatomi. Nah,
melihat jadwal ujian yang padat, tentu aku
hopelesss banget sama hasilnya. Tapi, di
sanalah temen-temen aku datang buat saling
dukung. 1-2 minggu sebelum ujian kami bagibagi
materi untuk saling tutor. Mereka memang
udah biasa jadi teman mainku di FK, jadi kita
selalu susah bareng, main dan seneng juga
bareng :D Ceritanya kita bakal lewatin modul
tersulit ini di tingkat 1. Intinya, kita belajar matimatian
sampai nginap bareng dan begadang
untuk belajar anatomi neurosains HAHAHAHA.
Akhirnya tiba waktu ujian beruntun itu dan
somehow kita bertiga lulus, YAYY.
PARAVIEW
Pernahkah Kamu Terjebak dalam
Circle Pertemanan Toxic?
Narasumber: Shierlen Octavia , M.Psi., Psikolog
PARAVIEW
Apakah kalian pernah
merasa tidak nyaman
dan terbebani dalam suatu
pertemanan?
Tentu, kita sebagai makhluk sosial
membutuhkan teman dalam
kehidupan kita. Namun, pertemanan
yang seharusnya menjadi tempat
kita dapat bercerita, terkadang bisa
berubah menjadi suatu hal yang
kita hindari atau bahkan membuat
kita merasa tidak nyaman.
Untuk memahami lebih dalam
mengenai fenomena ini, kami
mewawancarai salah satu Alumni
KMBUI yang dulunya aktif di
PARAMITA juga loh! yaitu Shierlen
Octavia M.Psi., yang saat ini menjadi
Psikolog Klinis di Personal Growth.
PARAVIEW
76 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
77
PARAVIEW
Definisi dari circle pertemanan toxic
Secara umum, circle pertemanan toxic adalah lingkungan
pertemanan yang membuat kita tidak berkembang. Hal ini
terkadang membuat kita merasa tidak nyaman, tertekan akan
lingkungan pertemanan yang mengarah pada hal yang buruk,
tidak dihargai atau bahkan bisa membuat kita merasa minder.
Kalau hal tersebut dikaitkan dengan Dhamma, circle
pertemanan tersebut berisi teman-teman yang tidak
membantu kita untuk melakukan hal-hal yang bajik dan
mengarahkan kita untuk melakukan hal yang buruk atau
tidak sesuai dengan ajaran Buddha. Sebenarnya, bukan
hanya mengarah pada hal buruk saja, seperti halnya kita
mempunyai teman yang kita anggap baik, namun teman
tersebut terkadang bisa mengakomodasi kita pada hal-hal
yang motivasinya belum tentu baik. Nah, teman-teman yang
tidak toxic dan bermanfaat untuk kita adalah teman-teman
yang bisa mengingatkan kita akan perbuatan buruk yang
sudah pernah kita lakukan atau perbuatan yang nantinya
akan kita lakukan.
Kenapa seseorang bisa terjebak dalam circle
pertemanan yang toxic?
Dalam konteks ini, seseorang bisa terjebak dalam circle tersebut
karena adanya beberapa faktor yang mendukung, seperti usia.
Contohnya bisa kita ingat kembali sewaktu kita berada dalam
fase anak-anak, kita bisa terjebak hal itu karena belum bisa
memikirkan atau berorientasi sejauh itu. Jadi, kita berteman
karena faktor terbesar adalah familiarity dan proximity yaitu
siapa yang paling kita sering ketemu dan bertatap muka
kemungkinan akan menjadi teman kita.
Pada saat kita mulai remaja, seseorang bisa terjebak dengan
circle tersebut karena adanya faktor identity, di mana dalam
fase ini kita lagi berada dalam masa-masa pembentukan
identitas dan menganggap bahwa source utamanya adalah
teman sebaya. Selain itu, ada faktor-faktor seperti takut dijauhi
teman-teman apabila tidak ikut tren di kalangan mereka
atau merasa bahwa image-nya menjadi jelek apabila tidak
tergabung dalam circle tersebut.
Nah, sampai kita dewasa pun, kita tetap bisa terjebak dalam
circle tersebut. Sesungguhnya, bukan hanya dari faktor
eksternal saja nih, namun bisa jadi kita terjebak akan circle
tersebut karena diri kita sendiri yang kurang melakukan halhal
yang bijaksana dan menarik teman-teman kita untuk
melakukan hal yang serupa.
Bagaimana cara kita tahu kalau kita berada
dalam circle pertemanan yang toxic?
Sebenarnya tanda-tandanya cukup obvious loh! Mulai dari
diri kita sendiri yang mulai merasa tidak aman dan nyaman
jika berada dalam circle tersebut atau mungkin selalu merasa
gelisah, takut dinilai, takut dianggap tidak sebanding, dan lain
sebagainya. Nah, jika kita observasi dari sisi teman-temannya,
mereka terkadang tidak menganggap kita berada dalam
circle tersebut atau bisa menyuruh kita untuk melakukan
suatu tindakan tanpa adanya kesepakatan dari kedua belah
pihak dan sifatnya memaksa berdasarkan kepentingan orang
tersebut. Jika kita kaitkan dengan Dhamma, contohnya adalah
ada teman kamu yang mengajak untuk ke vihara dengan
motivasi yang kurang baik. Hal ini jika diteruskan, lama-lama
akan membentuk mindset kita tentang belajar Dhamma-nya
jadi berganti ke hal yang lain.
PARAVIEW
PARAVIEW
PARAVIEW
78 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
79
PARAVIEW
Apa yang harus kita lakukan kalau kita merasa
berada dalam circle pertemanan
yang toxic tersebut?
merasakan takut jika tidak mendapatkan teman atau merasa
gelisah ketika meninggalkan hal yang sehari-hari sudah menjadi
bagian dari kita. Pada dasarnya, manusia tidak menyukai
perubahan yang mendadak karena kita perlu beradaptasi
pada hal baru. Namun, kita perlu memikirkan secara jangka
panjang, seperti “Apakah kalau aku terus-terusan berteman
dengan mereka membawa dampak yang baik bagiku? Padahal
aku sudah coba untuk mengubahnya, memberi tahu, dan lain
sebagainya”. Dari hal ini, kita harus memikirkan sebenarnya
bukan kita merasa hilang atau kehilangan, tapi kita harus
merasa beruntung karena dijauhkan dari hal-hal yang buruk.
PARAVIEW
Sebenarnya, kalau dalam masalah apapun itu aku percaya
kalau approach-nya ada dua, yaitu take it or leave it yang
artinya kita berubah mengikuti mereka apabila masih ingin
berteman dengan mereka atau kita meninggalkan mereka
karena merasa tidak baik untuk perkembangan diri kita
kedepannya. Ada lagi nih, yaitu change, dimana kita berusaha
mengubah hal tersebut ke arah yang lebih baik dan bijak secara
bersama-sama.
Sebagai manusia, jika kita merasa berbeda, pasti ada keinginan
untuk menyesuaikan. Oleh dari itu, akan bahaya jika kita berada
dalam circle pertemanan toxic karena kita akan cenderung
mengikuti hal tersebut. Contohnya, orang-orang yang bekerja
pasti akan berkata “pilihlah tempat kerja yang baik”. Jangankan
pertemanan yang sifatnya lebih persona, bahkan pekerjaan
bisa berpengaruh pada individu dan menentukan akan menjadi
orang yang seperti apa kedepannya. Karena sekali lagi, manusia
itu akan terus menyesuaikan dirinya sesuai dengan lingkungan
ia berada.
Kalau kita merasa bisa mengubah circle pertemanan kita
yang tadinya buruk menjadi lebih baik dan bijak, bisa saja
dengan cara mengajaknya ngobrol atau berdiskusi, berusaha
mengingatkan dan memberitahu hal yang seharusnya baik.
Nah, yang terakhir adalah leave it yang artinya meninggalkan
circle tersebut. Memang wajar jika kita sebagai manusia
Biasanya, apa saja dampak psikologis yang
dialami seseorang ketika berada dalam circle
pertemanan yang toxic tersebut?
Dampak psikologisnya sangat banyak nih, bisa kita lihat dari
seberapa toxic circle tersebut. Pertama, jika kamu merasa kalau
diri kamu berbeda sendiri dengan teman-teman, jadi merasa
tidak percaya diri dan bertanya-tanya ke dirinya sendiri seperti
“Apakah aku benar? Kok yang lain beda ya sama aku” Lalu, jika
sampai di tahap tidak dianggap setara oleh teman-temanya,
itu sangat berpengaruh terhadap harga diri dan merasa
tidak layak mendapatkan hal-hal yang baik dari orang-orang
disekitarnya dan menganggap rendah dirinya sendiri. Apabila,
hal tersebut terjadi secara terus-menerus dalam diri sendiri,
akan sangat mungkin mempunyai gangguan-gangguan
psikologis karena berdasarkan beberapa kasus yang pernah
aku tangani sebagai psikolog, ada yang lagi bertengkar dengan
temannya, biasanya mereka akan cenderung cemas, jadi takut
kalau berada dalam lingkungan tersebut, dan bahkan bisa juga
depresi.
PARAVIEW
PARAVIEW
80 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
81
PARAVIEW
Bagaimana cara memilih teman yang baik dan
membangun hubungan pertemanan yang sehat?
”
Appearance itu terkadang bisa menipu. Maka dari itu, kita
harus belajar supaya tidak naif dan merasa kalau semua
orang baik. Kita harus tetap mindful terhadap orang-orang
disekitar kita, kita harus bisa mengolah dan evaluasi informasi
atau saran dari orang lain juga nih! Selama berkuliah nih, kita bisa
menjalin sebanyak-banyaknya networking nih! Jadi gunakan
sebaik mungkin kesempatan ini buat mencari teman sebanyak-
PARAVIEW
Pastinya, mulai dari diri kita sendiri dulu nih yaitu menjadi orang
yang baik dulu! Nah, kita bisa berkaca sama diri kita sendiri
“Kita mau tidak sih berteman dengan orang yang tidak baik?”
pastinya kita tidak mau kan :)
banyaknya & open seluas mungkin dengan teman-teman yang
ada di kampus dan pastinya pilihlah teman yang benar-benar
bisa kita percaya untuk menceritakan keseharian kita!
”
(CEL/DES)
Nah, berarti kita harus bisa menjadi seseorang yang baik dan
approachable. Kita juga tidak harus berubah menjadi orang
lain, namun kita harus sadar bahwa dalam kehidupan ini kita
juga membutuhkan orang lain juga dalam keseharian kita. Jadi
kita harus belajar untuk menghargai orang lain selayaknya kita
ingin dihargai, mempunyai value, dapat membantu orang, dan
menjadi orang yang kita sendiri ingin kita temani. Jika sudah,
kita pasti akan mendapat teman dan lingkaran pertemanan
yang baik.
Bagaimana cara membangun dan maintain hubungan
pertemanan tersebut? Sama seperti yang sebelumnya sudah
dibicarakan, yaitu dimulai dari diri kita sendiri dan tentunya
perilaku baik terhadap orang lain. Selain itu, kita juga bisa
melakukan evaluasi terhadap diri kita sendiri karena apabila
kita menganggap diri kita sudah baik, bisa saja terdapat
blindspot yang diri kita sendiri terkadang tidak tahu apabila hal
tersebut yang mungkin membawa dampak yang kurang baik
bagi lingkaran pertemanan kita.
82 PARAMITA 58 Kalyanamitta
PARAVIEW
Kalyanamitta PARAMITA 58
83
PARATRAVEL
1. Habitat Park
PARATRAVEL
WHERE TO GO
IN JAKARTA?
Oleh: Teresya Mareta Dewi - FIA 2024
Rencana menghabiskan waktu liburan
bersama sahabat baik dapat menjadi
hal yang menyenangkan sampai pada
waktunya kita harus menentukan destinasi
atau tempat untuk menghabiskan
waktu dan menjawab pertanyaan “Pergi
kemana?” Menjelajahi sisi lain Kota Jakarta
yang jauh dari hiruk pikuk dapat menjadi
salah satu jawaban, berikut ini beberapa
rekomendasi tempat yang dapat
menjadi opsi untuk menghabiskan waktu
bersama sahabat baik kita di Jakarta.
Membawa konsep alam di tengah kota
Jakarta, Habitat Park menggabungkan
taman, mini zoo, area nongkrong,
dan kafe dalam satu lokasi. Terbagi
menjadi dua bagian utama, di Main
Atrium, pengunjung dapat berinteraksi
secara dekat dengan burung dan
iguana, sedangkan di Botanical Garden
suasana menjadi lebih asri dengan
adanya kolam yang dihuni oleh bebek,
angsa, ikan, dan kura-kura. Selain itu,
pengunjung juga dapat melihat bayi
rusa yang lucu dan menikmati suasana
air terjun mini di dalam kafe. Habitat
Park berlokasi di Jalan Jend. Sudirman
No. 6 LOT 6, Senayan, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan yang dibuka setiap hari
pukul 09.00-21.00 WIB. Dengan biaya
masuk sekitar Rp35.000 per areanya,
kita sudah mendapat akses masuk
belum termasuk makan dan minum
di dalam kafe. Habitat Park menjadi
pilihan menarik untuk pergi bersantai
bersama kalyanamitta di akhir pekan ini.
2.
Perpustakaan
Jakarta
Perpustakaan Jakarta berlokasi di
kawasan Taman Ismail Marzuki, Jalan
Cikini Raya No.73, Cikini, Kecamatan
Menteng, Jakarta Pusat. Dengan desain
modern, minimalis, serta arsitektur
bergaya industrial, perpustakaan ini
menyediakan tiga lantai yang nyaman
dan aesthetic tidak hanya untuk
membaca buku tetapi juga untuk
bekerja dan melakukan siaran podcast
yang tentunya dapat digunakan secara
gratis. Untuk mengunjungi Perpustakaan
Jakarta, pengunjung diwajibkan
melakukan aktivasi keanggotaan melalui
aplikasi Jaklitera. Perpustakaan Jakarta
dapat menjadi pilihan terbaik untuk
healing sambil menambah wawasan
sekaligus menyelesaikan tugas.
84 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
85
PARATRAVEL
3.
Museum Nasional
Indonesia
Museum Nasional Indonesia kembali
dengan konsep yang menarik sekaligus
menyajikan inovasi baru dalam
mempelajari sejarah dan kekayaan
bangsa Indonesia, ruangan ImersifA
dengan teknologi imersif mengajak
kita menikmati proyeksi video ornamen
dan bentuk-bentuk budaya Nusantara
ke setiap sisi dinding 360 derajat yang
dipadukan dengan musik aransemen
modern. Seolah berkelana dari masa
ke masa, kita diajak mengeksplorasi
kekayaan alam, seni, dan budaya
yang terdapat dalam koleksi museum.
Hal menarik lainnya, terdapat media
interaktif Paras Nusantara yang
memungkinkan pengunjung untuk
melihat kecocokan wajah mereka
dengan karakter wajah dari berbagai
suku dan budaya di Indonesia sesuai
karya Raden Mas Pirngadie pada tahun
1930. Dengan Rp25.000 untuk tiket
masuk dan Rp35.000 untuk ruangan
ImersifA, kita sudah bisa melakukan
museum date bersama kalyanamitta
di Museum Nasional Indonesia.
4. Semesta’s
Gallery
Mencari suasana tenang dengan
tempat yang rindang sambil menikmati
galeri karya seni? Semesta’s Gallery
tempatnya! Terletak di Jalan Taman
Sari No.77, Lebak Bulus, Jakarta Selatan,
Bangunan Semesta’s Gallery berkonsep
industrial menyajikan pameran karya
seni, aktivitas menggambar, tempat
makan, mini zoo, spot foto, dan ruang
terbuka untuk piknik. Galeri ini terdiri
dari dua bangunan berbentuk huruf
U berlapis semen. Bangunan tersebut
dipisahkan oleh taman berhamparkan
rerumputan dan terdapat spot foto yang
menjadi favorit tentunya di depan pohon
bunga kertas yang sedang bermekaran.
Semesta’s Gallery menjadi tempat
gratis yang wajib dikunjungi ketika ingin
mencari inspirasi sambil melakukan
aktivitas seru bersama sahabat baik kita.
5. Vilo Lakeside
Vilo Lakeside menawarkan sensasi
baru untuk makan gelato lezat sambil
menikmati pemandangan di pinggir
danau. Vilo Lakeside memiliki konsep
bangunan kayu dengan tempat duduk
indoor yang unik dan tempat duduk
outdoor dengan pemandangan yang
cantik. Kedai ini tidak hanya menawarkan
gelato tetapi juga kopi, pastry, dan
makanan berat lainnya. Mulai dari
Rp35.000, kita sudah dapat menikmati
gelato dengan pilihan berbagai rasa
sambil berbagi cerita dengan teman
terdekat. Kedai yang berlokasi di Jalan
Sunset Avenue, Aeroworld 8, Jakarta
Barat ini buka setiap hari dari pukul 10.00
hingga 23.00 WIB. Menawarkan konsep
bak di Negeri Dongeng, Vilo Lakeside
menjadi salah satu rekomendasi
tempat yang sayang untuk dilewatkan.
Nah, itu dia beberapa
rekomendasi tempat yang
bisa jadi pilihan untuk
menghabiskan waktu di
Jakarta. Jakarta ternyata
memiliki banyak tempat
menarik untuk dikunjungi.
Setelah menentukan
tempat pilihan, jangan
lupa menyiapkan rencana
perjalanan kalian. Selamat
menghabiskan waktu
bersama kalyanamitta!
(TER/RUS)
Referensi:
https://www.goersapp.com/blog/habitat-park-scbd/
https://www.rri.co.id/wisata/599786/berwisata-sambil-menambah-wawasan-di-perpustakaan-taman-ismail-marzuki
https://www.tempo.co/hiburan/mengenal-ruang-imersifa-museum-nasional-yang-mengajak-pengunjung-berimajinasi-142603
https://www.radardepok.com/ekbis-hiburan/9469047840/menikmati-keindahan-seni-semesta-gallery-simak-selengkapnya
https://kumparan.com/seputar-jakarta/vilo-gelato-lake-side-nikmati-gelato-dengan-pemandangan-asri-dan-estetis-224EXQJhoNi/full
PARATRAVEL
86 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
87
PARATAMA
Kalyanamitta
Pelita Persahabatan
Di Era Digital
PARATAMA
Dalam hiruk pikuk kehidupan modern, kita sering terjebak
dalam rutinitas yang melelahkan, melupakan esensi dari hubungan
yang bermakna. Dunia kita semakin terhubung secara digital, namun
paradoksnya, kita merasa semakin terisolasi secara emosional. Di
tengah gemerlap notifikasi media sosial dan ribuan ‘teman’ virtual,
mengapa kita masih sering merasa kesepian? Jawabannya mungkin
terletak pada konsep kuno yang nyaris terlupakan: kalyanamitta.
Kalyanamitta, yang berarti “teman baik” atau “teman spiritual”
dalam bahasa Pāli, adalah lebih dari sekadar teman biasa. Ia adalah
mercusuar di tengah badai kehidupan, penunjuk arah ketika kita
tersesat, dan cermin yang memantulkan potensi terbaik dalam diri
kita. Dalam bahasa sederhana, kalyanamitta adalah teman yang
benar-benar peduli pada kita. Bukan hanya teman untuk bersenangsenang,
tapi teman yang ada saat kita butuh dukungan, yang
berani mengatakan yang sebenarnya kepada kita, dan yang selalu
mendorong kita untuk menjadi lebih baik.
Bayangkan memiliki teman yang selalu ada di sisi kita,
bukan hanya lewat chat atau like di media sosial, tapi benar-benar
hadir dalam hidup kita. Teman yang memeluk kita saat sedih, yang
tertawa bersama kita saat bahagia, dan yang mengingatkan kita
dengan lembut saat kita mulai kehilangan arah. Itulah esensi dari
kalyanamitta.
Konsep kalyanamitta mengajak kita untuk berhenti sejenak dan
melihat ke sekeliling. Siapa yang benar-benar ada untuk kita? Siapa
yang membuat kita ingin menjadi orang yang lebih baik?Mungkin
itu teman lama yang sudah lama tidak kita hubungi, atau tetangga
yang selalu menyapa dengan senyum hangat setiap pagi.
Kalyanamitta memengaruhi pertumbuhan kita menjadi orang
yang lebih baik, lebih bijaksana, dan lebih peduli. Seperti benih yang
tumbuh menjadi pohon yang kuat, kalyanamitta membantu kita
berkembang menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri. Mereka adalah
katalis bagi transformasi personal kita.
Kalyanamitta memengaruhi pertumbuhan kita menjadi orang
yang lebih baik, lebih bijaksana, dan lebih peduli. Seperti benih yang
tumbuh menjadi pohon yang kuat, kalyanamitta membantu kita
berkembang menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri. Mereka adalah
katalis bagi transformasi personal kita.
Dalam pandangan Buddhis, kalyanamitta memiliki peran yang
sangat penting dalam perjalanan spiritual seseorang. Buddha sendiri
pernah berkata bahwa persahabatan yang baik (kalyanamitta) bukan
hanya setengah dari kehidupan spiritual, melainkan seluruh kehidupan
spiritual itu sendiri. Ini menunjukkan betapa pentingnya hubungan
yang berkualitas dalam perkembangan diri kita.
Di era digital ini, konsep kalyanamitta muncul sebagai pengingat
akan pentingnya hubungan yang bermakna. Ia menantang kita
untuk melihat melampaui interaksi superfisial online dan menghargai
kedalaman hubungan manusia yang sejati. Kalyanamitta mengajarkan
kita bahwa meskipun teknologi dapat menghubungkan kita dengan
ribuan orang, kualitas hubungan jauh lebih penting daripada kuantitas.
Maka, mari kita renungkan kembali makna persahabatan
dalam hidup kita. Sudahkah kita menjadi kalyanamitta bagi orang
lain? Sudahkah kita memberi ruang bagi kalyanamitta dalam hidup
kita? Dalam dunia yang sering terasa dingin dan terisolasi, mungkin
yang kita butuhkan hanyalah kehangatan persahabatan sejati yang
ditawarkan oleh kalyanamitta.
(FEL/RUS)
88 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
89
PARATAWA
Mari
Ber- HAHA
PARATAWA
A man walks into a library and asks the librarian,
“Do you have any books on paranoia?”
The librarian whispers, “They’re right behind you...”
The man jumps and spins around, only to see rows of
bookshelves. He turns back to the librarian, confused.
The librarian smiles and says, “Just kidding. They’re
actually in the Psychology section, aisle 3.”
The man, still a bit shaken, mutters, “I knew someone was
out to get me...”
As he walks away, the librarian calls out, “Sir, you forgot
your shadow!”
The man runs out screaming.
90
PARAMITA 58
Kalyanamitta
Kalyanamitta
PARAMITA 58
91
PARRAGAMES
10
10
FUN
FACTS Win
Have you read
the whole
magazine??
3
3
7
7
Menurun
4
4
8
8
2
2
5
5
1
1
our prize
Got the answer?
Send it to @paramita.kmbui
on Instagram.
The first winner will receive a
prize from us
6
6
9
9
Menyamping
Terima Kasih
Anumodana
Departemen PARAMITA KMBUI
XXXII mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada
seluruh kontributor yang telah
berpartisipasi dalam pembuatan
Majalah Edisi ke-58 Kalyanamitta
ini. Kami juga ingin berterima
kasih kepada para donatur yang
telah menyumbang dana untuk
menyukseskan publikasi dan
distribusi majalah ini dengan baik.
Tanpa bantuan kalian, publikasi
dan distribusi majalah ini tidak
akan lancar.
Kami berharap dapat terus
melanjutkan kolaborasi ini di
edisi-edisi mendatang, serta
bersama-sama memberikan
inspirasi, wawasan, dan informasi
yang bermanfaat bagi pembaca.
1. Jaysen Ekajuve Thiadi
2. Ellen Ashiana Djojo
3. William Susanto
4. Hansveo
5. Caroline Kurniawan
6. Hendersen Alex Sugiyanto
7. Felincia Kusuma Wijaya
8. Ananda Pipphali Vidya
9. Vioreyna Towi
10. Shierlen Octavia
11. YM. Bhikku Senajayo
12. Majelis Buddhayana
Indonesia
13. Karya Citra Mandiri
TERIMAKASIH
1. Perilaku atau perbuatan baik
2. Bulan dimana KMBUI berulang tahun
3. Jenis meditasi yang bertujuan untuk
mendapatkan Pandangan Terang
5. Jenis artikel yang diperlombakan
pada Lomba Penulisan Artikel
PARAMITA 58
6. Lambang arah sahabat dalam
Sigalovada Sutta
4. Lokasi Desa Binaan KMBUI 2024
7. Sebutan bagi orang-orang yang siap
membantu dan memberikan
dukungan praktis maupun emosional
dalam berbagai situasi
8. Circle pertemanan yang tidak
membuat kita berkembang
9. Sikap penghormatan dengan
merangkapkan kedua dari tangan di
depan dada
10. Tema majalah PARAMITA 58
“Happiness is not having a lot. Happiness is giving a lot”
- Buddha
92 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
93
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI
KMBUI XXXII
MEMORIES
MEMORIES
94 PARAMITA 58 Kalyanamitta
Kalyanamitta PARAMITA 58
95
DOKUMENTASI
PARAMITA KMBUI XXXII
MEMORIES
DOKUMENTASI
We present this magazine made from Indonesia & Taiwan
96 PARAMITA 58 Kalyanamitta Kalyanamitta PARAMITA 58 97
Majalah PARAMITA Edisi 58
Keluarga Mahasiswa Buddhis
Universitas Indonesia