You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>Bentuk</strong>-<strong>Bentuk</strong> <strong>Molekul</strong><br />
Di bab ini , kita akan mempelajari bagaimana cara mengubah rumus molekul<br />
dari suatu senyawa menjadi sebuah rumus struktur senyawa dalam bentuk dua<br />
dimensi yang memperlihatkan hubungan antar atom dan lokasi pasangan<br />
elektron diantara molekul.<br />
10.1 Menjabarkan <strong>Molekul</strong> dan Ion Dengan Rumus Struktur Lewis<br />
Rumus Struktur Lewis Terdiri atas titik-titik yang merupakan simbol elektron<br />
yang menggambarkan masing-masing atom dan atom-atom tetangganya,<br />
ikatan berpasangan antar atom yang menyambungkan atom satu dengan<br />
lainnya, dan elektron pasangan bebas yang mengisi kulit terluar masing-masing<br />
atom (Kulit Valensi).<br />
� Menggunakan Aturan Oktet Untuk Menulis Rumus Struktur Lewis<br />
Struktur Lewis Bagi Atom yang memiliki ikatan tunggal<br />
Langkah-Langkah Mengubah Rumus <strong>Molekul</strong> Menjadi Struktur Lewis<br />
Langkah 1: Letakkan Atom Berdampingan Dengan yang lain. Untuk Senyawa<br />
dengan rumus molekul AB, Letakkan Atom yang mempunyai Golongan Dengan<br />
Bilangan yang terkecil di tengah karena atom ini membutuhkan lebih banyak<br />
elektron untuk mencapai Oktet. Biasanya, atom yang ditengah ini juga atom<br />
yang memiliki keelektronegatifan terkecil. Jika atom-atom ada dalam satu<br />
golongan, letakkan atom dengan bilangan periodik tertinggi di tengah. Atom H
hanya dapat membuat Satu ikatan, sehingga tidak akan bisa menjadi atom<br />
pusat.<br />
Langkah 2 : Tentukan Jumlah angka dari elektron valensi yang ada.<br />
Langkah 3 : Gambar Sebuah ikatan dari masing-masing atom yang mengitari<br />
inti menuju atom pusat, dan ambil 2 elektron valensi untuk setiap ikatan.<br />
Langkah 4 : Bagilah Elektron Yang tersisa Secara berpasangan agar agar setiap<br />
atom pada akhirnya memiliki delapan elektron (dua elektron untuk Ion H)<br />
Dengan Menggunakan Keempat Langkah Tersebut, kamu dapat membuat<br />
Struktur Lewis untuk semua molekul berpasangan tunggal yang atom pusatnya<br />
adalah C,N, atau O , dan juga beberapa molekul yang atom pusatnya dari<br />
periode yang lebih tinggi. Perlu diingat , bahwa hampir semua senyawa C,N,O<br />
� Atom Hidrogen membentuk ikatan tunggal<br />
� Karbon membentuk 4 ikatan<br />
� Nitrogen membentuk 3 ikatan<br />
� Oksigen membentuk 2 ikatan<br />
� Halogen membentuk satu ikatan disaat mereka bukan sebagai atom<br />
pusat, florida akan selalu menjadi atom yang mengelilingi pusat.<br />
Struktur Lewis Bagi Atom yang memiliki Ikatan Rangkap<br />
Jika terdapat atom dengan ikatan rangkap, maka akan ada langkah tambahan .<br />
Langkah 5 : Kasus Menyangkut Ikatan Rangkap.<br />
Jika Setelah Melewati langkah ke-4 Central atom belom mencapai Oktet, buat<br />
menjadi ikatan rangkap dengan mengubah ikatan bebas dari salah satu atom<br />
sekitar menjadi ikatan yang berpasangan dengan atom pusat.<br />
Resonansi: Perpindahan ikatan elektron berpasangan<br />
Untuk <strong>Molekul</strong> atau ion Dengan ikatan rangkap disamping ikatan tunggal,<br />
contohnya ozon ( ). <strong>Molekul</strong> ini lebih tepat dijelaskan dengan dua struktur<br />
lewis, yang disebut Struktur Resonansi. Yang terdapat tanda panah resonansi<br />
bolak-balik diantaranya. Struktur resonansi memiliki peletakkan atom<br />
berdampingan yang sama tetapi lokasi ikatan dan elektron bebas yang
erbeda. Kamu bisa mengubah satu bentuk resonansi ke yang lain dengan<br />
memindahkan pasangan bebas ke lokasi ikatan, dan sebaliknya<br />
Delokalisasi Elektron Menyebar Massa Jenis Elektron dengan volume besar,<br />
yang akan mengurangi tolak-menolak antar elektron yang mana akan<br />
menstabilkan molekul itu.<br />
Muatan Resmi : Memilih Struktur Resonansi Yang Lebih Penting.<br />
Di contoh Sebelumnnya , <strong>Bentuk</strong> Resonansi bercampur rata untuk membentuk<br />
Resonansi Campuran karena molekul (atau ion) memiliki atom sekitar yang<br />
semuanya sama. Karena resonansi campuran rata-rata dari bentuk resonansi.<br />
Satu bentuk mungkin berkontribusi lebih dan lebih berat rata-ratanya sehingga<br />
ada keuntungannya. Satu cara untuk memilih bentuk resonansi yang lebih<br />
penting adalah dengan menentukan muatan resmi , Muatan akan diperoleh<br />
jika ikatan elektron terbagi rata .<br />
Struktur Lewis Bagi Pengecualian dari aturan Oktet.<br />
Contoh yang paling signifikan dari pengecualian aturan oktet adalah molekul<br />
yang mengandung kekurangan elektron, elektron yang cacat , dan atom<br />
dengan kulit valensi yang diperluas.<br />
10.2 Teori Tolak-Menolah Pasangan Elektron Kulit Valensi dan <strong>Bentuk</strong><br />
<strong>Molekul</strong> (VSEPR)<br />
Prinsip dasar dari teori ini adalah bahwa setiap grup dari elektron valensi<br />
disekitar atom pusat berada sejauh mungkin dari yang lainnya untuk<br />
memperkecil gaya tolak menolak. Grup elektron mungkin terdiri dari ikatan<br />
tunggal , dua ikatan rangkap, tiga ikatan rangkap , pasangan elektron bebas,
atau bahkan eletron bebas. Setiap grup dari elektron valensi ini akan menolak<br />
grup yang lain untuk memaksimalkan sudut antara mereka.<br />
Susunan Grup Elektron dan <strong>Bentuk</strong> <strong>Molekul</strong><br />
<strong>Bentuk</strong> <strong>Molekul</strong> ditetapkan dari posisi berdampingan dari inti atom. Contoh<br />
10.2 B menunjukkan bentuk molekul yang muncul semua grup elektron sekitar<br />
adalah grup yang berikatan. Disaat beberapa adalah grup yang tidak berikatan ,<br />
bentuk molekul yang lain muncul. Jadi, susunan grup elektron yang sama<br />
akan memunculkan bentuk molekul yang berbeda.<br />
Sudut Ikatan adalah sudut yang terbentuk oleh inti dari dua atom sekitar<br />
dengan inti dari puncak atom pusat.<br />
<strong>Bentuk</strong> <strong>Molekul</strong> Dengan Dua Pasang Elektron<br />
<strong>Bentuk</strong> <strong>Molekul</strong> : Linier
Sudut :<br />
Contoh Senyawa :<br />
<strong>Bentuk</strong> <strong>Molekul</strong> Dengan Tiga Pasangan Elektron ( Trigonal Planar)<br />
<strong>Bentuk</strong> <strong>Molekul</strong> : Segitiga Planar<br />
Sudut :<br />
Contoh Senyawa :<br />
Efek Dari Ikatan Rangkap<br />
Dengan Densitas Elektron yang lebih besar pada ikatan rangkap , akan<br />
menolak ikatan tunggal lebih besar dari pada ikatan tunggal yang satu dengan<br />
yang lainnya.<br />
Efek Pasangan Elektron Bebas<br />
Karena pasangan bebas hanya di ikat oleh satu nucleus, batas-batasnya<br />
berkurang sehingga mengeluarkan gaya tolak-menolak lebih besar daripada<br />
pasangan yang berikatan.<br />
Maka gaya tolak-menolak yang lebih besar akan memperkecil sudut antara<br />
pasangan elektron.<br />
<strong>Bentuk</strong> <strong>Molekul</strong> Dengan Empat Pasangan Elektron (TetraHedral)
<strong>Bentuk</strong> <strong>Molekul</strong> : Segitiga Planar<br />
Sudut :<br />
Contoh Senyawa :<br />
<strong>Bentuk</strong> <strong>Molekul</strong> Dengan Lima Pasangan Elektron<br />
<strong>Bentuk</strong> <strong>Molekul</strong> : Trigonal Bypiramidal<br />
Sudut : Antara Kutub Vertikal Dan Horizontal<br />
Contoh Senyawa :<br />
Antar pasangan elektron pada garis horizontal<br />
<strong>Bentuk</strong> <strong>Molekul</strong> Dengan Enam Pasangan Elektron<br />
<strong>Bentuk</strong> <strong>Molekul</strong> : Octahedral<br />
Sudut :<br />
Contoh Senyawa :
Menggunakan Theory VSEPR untuk Menentukan <strong>Bentuk</strong> <strong>Molekul</strong><br />
Langkah 1: Tulis Struktur Lewis dari rumus molekul<br />
Langkah 2 : Tetapkan Sebuah Susunan Pasangan Elektron dengan Menghitung<br />
semua pasangan elektron disekitar atom pusat , berikatan ditambah tidak<br />
berikatan.<br />
Langkah 3 : Prediksikan Sudut Ikatan dari susunan pasangan elektron dan arah<br />
dari simpangan yang disebabkan pasangan elektron bebas dan ikatan rangkap<br />
Langkah 4 : Gambar dan beri nama bentuk molekul tersebut dengan<br />
menghitung pasangan berikatan dan tidak berikatan secara terpisah.
<strong>Bentuk</strong> <strong>Molekul</strong> Dengan Inti Atom Lebih Dari Satu<br />
<strong>Bentuk</strong> <strong>Molekul</strong> Yang mempunyai lebih dari Satu Atom pusat berbentuk<br />
gabungan antar molekul-molekulnya .<br />
Saat <strong>Molekul</strong> Mempunyai Lebih Dari Satu Atom Pusat, <strong>Bentuk</strong>nya adalah<br />
gabungan di sekitar kedua inti. Gambar A adalah Etana yang bisa dilihat<br />
seperti dua tetrahedral yang saling berhubungan. Sedangkan gambar B adalah
Ethanol yang terlihat seperti susunan tiga tetrahedral yang saling terhubung<br />
dimana bentuk di sekitar ion O berbentuk V karena adanya pasangan elektron<br />
bebas.<br />
<strong>Bentuk</strong> <strong>Molekul</strong> Dan Polaritas <strong>Molekul</strong><br />
Salah Satu Efek Terbesar Dari <strong>Bentuk</strong> <strong>Molekul</strong> Adalah Polaritas <strong>Molekul</strong> yang<br />
bisa berdampak pada titik didih dan titik leleh, Kelarutan, Reaksi Kimia, bahkan<br />
Fungsi Biologis suatu senyawa.<br />
<strong>Molekul</strong> dengan jaringan muatan yang tidak seimbang mempunyai<br />
kepolaritasan molekul. Pada molekul yang mempunyai lebih dari dua atom,<br />
kepolaritasan bentuk dan ikatan menentukan polaritas molekul.<br />
Momen dipol adalah hasil dari muatan parsial dan jarak antara atom-atom<br />
tersebut.<br />
Efek Kepolaritasan <strong>Molekul</strong> Terhadap Sifat <strong>Molekul</strong><br />
Disaat Polaritas Ikatan Menetralkan Satu sama lain, <strong>Molekul</strong> Tersebut Adalah<br />
Non-Polar, Jika Polaritas Ikatan Meningkatkan Satu Sama Lain, Maka <strong>Molekul</strong><br />
Tersebut Adalah Polar. <strong>Bentuk</strong> <strong>Molekul</strong> Dan Polaritasnya bisa mempengaruhi<br />
faktor fisik molekul, seperti titik didih ,dan memiliki peranan berpusat pada<br />
banyak aspek kehidupan. Dalam Sebuah Senyawa, Mungkin Saja Terdapat<br />
Rumus <strong>Molekul</strong> yang sama tetapi memiliki faktor fisik dan kimia yang berbeda.<br />
Yang di sebut Cis Dan Trans. Trans tidak mempunyai Momen Dipol karena<br />
ikatan C-CL menetralkan satu sama lain, Sehingga bersifat Non Polar.<br />
Sedangkah Pada Cis, Ikatan Dipole Memperkuat Satu Sama Lain. Sehingga<br />
isomernya adalah Polar Pada Fase Cair, <strong>Molekul</strong> Cis Menarik Satu sama Lain<br />
Lebih Kuat daripada Trans, Sehingga Energi yang dibutuhkan lebih tinggi untuk<br />
Melewati gaya yang kuat ini. Akibatnya, cis mempunyai titik didih yang lebih<br />
tinggi daripada Trans.