buku_saku_memahami_gratifikasi_kpk
buku_saku_memahami_gratifikasi_kpk
buku_saku_memahami_gratifikasi_kpk
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Buku Saku Memahami Gratifikasi<br />
[CONTOH 10]<br />
PEMBERIAN HADIAH ATAU UANG OLEH DEBITUR KEPADA<br />
PEGAWAI BANK BUMN/BUMD<br />
Seorang penyelenggara negara atau pegawai negeri yang bekerja<br />
pada salah satu bank BUMN/BUMD menerima bingkisan atau uang<br />
dari nasabah (perusahaan) yang telah menerima pemberian kredit<br />
oleh bank.<br />
Pertanyaan : Apakah pemberian hadiah atau uang oleh debitur termasuk konsep<br />
<strong>gratifikasi</strong> yang dilarang?<br />
Jawaban : Ya<br />
Pertanyaan : Mengapa permasalahan di atas termasuk konsep <strong>gratifikasi</strong> yang<br />
dilarang?<br />
Jawaban : Pemberian bingkisan atau uang ini dapat dilihat sebagai upaya untuk<br />
mengurangi independensi pada saat pemberian kredit karena petugas<br />
merasa berhutang budi pada nasabah, dalam hal ini perusahaan yang<br />
telah memberikan bingkisan atau uang.<br />
30<br />
Alasan filosofis mengapa ketentuan yang berlaku tersebut melarang<br />
adanya penerimaan dari pihak-pihak yang diduga terkait adalah adanya<br />
resiko si penerima yang notabene memiliki kewenangan tertentu<br />
akan terpengaruh dalam pengambilan keputusan terkait kredit kepada<br />
nasabah yang bersangkutan di kemudian hari.<br />
Pertanyaan : Apa tindakan yang seharusnya dilakukan dalam kondisi ini?<br />
Jawaban : Pemberian tersebut sebaiknya ditolak saja, namun apabila memang<br />
pemberian tersebut tidak dapat ditolak lagi, dengan memperhatikan<br />
ketentuan Pasal 12C Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto<br />
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1999, maka petugas wajib melaporkannya<br />
kepada KPK dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)<br />
hari kerja terhitung sejak tanggal petugas bank menerima pemberian<br />
tersebut, untuk selanjutnya akan dilakukan verifikasi dan klarifikasi<br />
oleh KPK agar dapat diterbitkan Surat Keputusan Pimpinan KPK yang<br />
menetapkan apakah pemberian tersebut menjadi milik negara atau<br />
menjadi milik penerima, serta melaporkan kepada unit kerja tertentu<br />
pada bank terkait sesuai ketentuan kode etik bank tersebut.<br />
Komisi Pemberantasan Korupsi