20.05.2013 Views

Frequently Asked Question - #SOShark Campaign

Frequently Asked Question - #SOShark Campaign

Frequently Asked Question - #SOShark Campaign

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

8.<br />

Apakah pemerintah perlu melakukan sesuatu untuk melindungi hiu?<br />

Ya, perlu!. Beberapa di anataranya: memasukkan daftar hiu oleh CITES dalam UU perlindungan satwa;<br />

Melaksanakan Rencana Aksi Nasional (NPOA) Pengelolaan Hiu dan menerapkan Pengelolaan Perikanan Berbasis<br />

Ekosistem (EAFM) dengan baik; Melakukan penelitian dan kajian mengenai status populasi hiu; pengelolaan<br />

yang adaptif; serta pengawasan dan penegakan hukum perikanan di Indonesia.<br />

9.<br />

Mana yang lebih prioritas, perlindungan hiu atau pendapatan masyarakat lokal?<br />

Keduanya harus berjalan secara sinergis. Pengelolaan hiu, termasuk perlindungannya, bertujuan untuk<br />

menjamin pemanfaatan hiu dalam jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat.<br />

10. Apakah berarti perikanan hiu bisa dilakukan secara berkelanjutan?<br />

WWF percaya pemanfaatan hiu dapat dilakukan secara berkelanjutan. Ilmu dan teknologi dewasa ini<br />

seharusnya mampu mendukung untuk pengembangan perikanan berkelanjutan, termasuk perikanan hiu; serta<br />

menuruti peraturan dan rekomendasi yang diberlakukan.<br />

Dengan paradigma pengelolaan terkini berbasis ekosistem, yang menyeimbangkan komponen ekologi, sosial<br />

dan ekonomi secara berimbang dan berkeadilan. Dalam konteks ini, beberapa prinsip yang harus diperhatikan<br />

dalam implementasi pendekatan ekosistem dalam pengelolaan perikanan (EAFM) antara lain adalah : (1)<br />

perikanan harus dikelola pada batas yang memberikan dampak yang dapat ditoleransi oleh ekosistem; (2)<br />

interaksi ekologis antar sumberdaya ikan dan ekosistemnya harus dijaga; (3) perangkat pengelolaan sebaiknya<br />

compatible untuk semua distribusi sumberdaya ikan; (4) prinsip kehati-hatian dalam proses pengambilan<br />

keputusan pengelolaan perikanan; (5) tata kelola perikanan mencakup kepentingan sistem ekologi dan sistem<br />

manusia (FAO, 2003).<br />

11. Siapa saja figure publik yang mendukung kampanye # SOSharks?<br />

Meningkatnya permintaan pasar terhadap produk hiu dibentuk oleh pola konsumsi kita, tak hanya sirip hiu,<br />

kini berbagai produk untuk keperluan kulinari dan farmasi berbahan baku hiu. Kehawatiran ini ditunjukan oleh<br />

dukungan sejumlah figur publik dari berbagai latar belakang profesi, yang selanjutnya kita gelari mereka sebagai<br />

‘Champion’ <strong>#SOShark</strong>s yang mendukung kampanye ini. Figur publik tersebut adalah:<br />

•<br />

•<br />

•<br />

•<br />

•<br />

•<br />

•<br />

•<br />

•<br />

William Wongso (Pakar Kuliner); Twitter: @williamwwongso<br />

Bondan Winarno (Pakar Kuliner); Twitter: @PakBondan<br />

Ardian Ishak (Molecular Gastronomy Chef); Twitter: @chefbodin<br />

Emirsyah Satar (President dan CEO Garuda Indonesia)<br />

Olga Lydia (Model dan Presenter); Twitter: @Olgaly_DIA<br />

Nugie (Musisi dan Aktivis Lingkungan); Twitter: @nugietrilogy<br />

Mariskha Prudence (Travel Blogger); Twitter: @marischkaprue<br />

Nadine Chandrawinata (Model, Aktris, dan Aktivis Lingkungan); Twitter: @nadinelist<br />

Kaka Slank (Musisi dari Group Musik SLANK) Twitter: @fishGOD<br />

<strong>Frequently</strong> <strong>Asked</strong> <strong>Question</strong> - WWF-ID <strong>#SOShark</strong>s <strong>Campaign</strong> Ver 1.00

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!