PerancanganSistemKerja dan Ergonomi Industri Ji.. - UNS
PerancanganSistemKerja dan Ergonomi Industri Ji.. - UNS
PerancanganSistemKerja dan Ergonomi Industri Ji.. - UNS
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Gejala CTD biasanya muncul pada jenis pekerjaan yang<br />
monoton, sikap kerja yang tidak alamiah, penggunaan atau<br />
pengerahan otot yang melebihi kemampuannya. Biasanya gejala<br />
yang muncul dianggap sepele atau dianggap tidak ada. Trauma<br />
pada jaringan tubuh antara lain disebabkan: over exertion, over<br />
stretching, <strong>dan</strong> over compressor.<br />
CTD dapat digolongkan sebagai penyakit akibat kerja,<br />
apabila dapat dibuktikan terdapat pemaparan dari dua atau lebih<br />
faktor resiko ergonomi di tempat kerja. Ada beberapa faktor<br />
resiko untuk terjadinya CTD, yaitu:<br />
1. Terdapat posture atau sikap tubuh yang janggal.<br />
2. Gaya yang melebihi kemampuan jaringan.<br />
3. Lamanya waktu pada saat melakukan posisi janggal.<br />
4. Frekuensi siklus gerakan dengan posture janggal per<br />
menit.<br />
Beberapa contoh CTD:<br />
a. Tendinitis, adalah tendon yang mera<strong>dan</strong>g. Gejala<br />
yang muncul: sakit, bengkak, nyeri tekan, lemah<br />
di tempat yang terpapar (siku, bahu). Gambar 3.1<br />
merupakan contoh CTD.<br />
b. Rotator cuff tendinitis, satu atau lebih dari empat<br />
rotator cuff tendonitis pada bahu mera<strong>dan</strong>g.<br />
Gejala yang muncul: sakit, gerakan terbatas pada<br />
bahu.<br />
c. Tenosynovitis, pembengkakan pada tendon <strong>dan</strong><br />
sarung yang menutupi tendon. Gejalanya:<br />
pembengkakan, nyeri tekan, sakit pada tempat<br />
yang terpapar (siku, tangan, lengan).<br />
d. Carpal tunnel syndrome, tekanan yang terlalu<br />
berat pada syaraf medianus yang melalui<br />
Bab III<br />
7