02.07.2013 Views

kelas07_ips_muh-nurdin

kelas07_ips_muh-nurdin

kelas07_ips_muh-nurdin

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kerajaan Medang dengan meninggalnya Mpu Sindok<br />

seakan tenggelam dalam sejarah, karena raja-raja penggantinya<br />

sangat pelit mewariskan bukti peninggalan sejarah bagi<br />

generasi sekarang, sehingga menyulitkan penelusurannya.<br />

Namun Prasasti Bandar Alim yang ditulis oleh Kaki Manta<br />

tahun 907 Caka (985 Masehi), yang ditemukan di Bandar Alim,<br />

Desa Demangan, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten<br />

Nganjuk, Jawa Timur, yang sekarang disimpan di Museum<br />

Trowulan, Mojokerto, paling tidak telah memberikan<br />

sumbangan yang tiada terhingga bagi penelusuran sejarah,<br />

khususnya Kerajaan Medang.<br />

Tok ok okoh ok oh<br />

e e e arah<br />

arah<br />

Su er D ku entasi Pener it<br />

irlan irlan irlan a<br />

a<br />

Gambar Gambar 1 110.8<br />

1 10.8<br />

0.8<br />

Prasasti Bandar Alim di<br />

Museum Trowulan.<br />

Su er D ku entasi Pener it<br />

Airlangga yang dipercaya sebagai titisan Dewa Wisnu adalah<br />

putra Mahendradatta, permaisuri Raja Udayana di Bali, yaitu<br />

menantu pamannya sendiri Dharmawangsa Teguh, sang raja<br />

Medang di Jawa Timur. Ketika pernikahannya berlangsung, terjadi<br />

peristiwa Pralaya, yang menewaskan kedua mertuanya dan<br />

menyebabkan kehancuran kerajaannya. Namun Airlangga<br />

berhasil mendirikannya kembali setelah sengsara tiga tahun di<br />

hutan belantara, dan mendapat ilmu Asto Broto.<br />

Airlangga pada tahun 1019 dinobatkan sebagai Raja Medang<br />

menggantikan Dharmawangsa dan memerintah hingga tahun<br />

1049. Ia berhasil menyatukan kembali wilayah-wilayah yang<br />

dahulu lepas. Airlangga sangat menaruh perhatian yang besar<br />

terhadap karya sastra. Dalam bidang agama pun juga demikian.<br />

Meskipun Airlangga penganut Hindu, tetapi ia juga menaruh<br />

perhatian besar terhadap agama Buddha.<br />

Sumber pengetahuan tentang Kerajaan Sriwijaya ada<br />

dua, yaitu dari prasasti dan dari berita Cina. Prasasti-prasasti<br />

yang merupakan sumber sejarah keberadaan Kerajaan<br />

Sriwijaya ditulis dengan huruf Pallawa dengan menggunakan<br />

Bahasa Melayu Kuno. Prasasti-prasasti tersebut antara<br />

lain Prasasti Kedukan Bukit (683 M), Prasasti Talang Tuo<br />

(684 M), Prasasti Palas Pasemah, Prasasti Kota Kapur (686 M),<br />

Prasasti Karang Berahi (686 M), dan Prasasti Nalanda (India).<br />

Mari Belajar IPS 1 untuk SMP/MTs Kelas VII 181

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!