28.11.2013 Views

p18aeetp641rgn1qsn1mde1am21ngs4.pdf

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

MAKALAH<br />

ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ( EPTIK )<br />

CYBER CRIME (CARDING)<br />

DISUSUN OLEH:<br />

QORRY MUKORONATUL HANIFAH__12120808<br />

RENDY FAJRIANTO__12120660<br />

JAKA PERDANA__12120115<br />

EDI SUSANTO__12120004


Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang cukup pesat sekarang ini sudah menjadi<br />

realita sehari-hari bahkan merupakan tuntutan masyarakat yang tidak dapat ditawar lagi. Tujuan<br />

utama perkembangan iptek adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik,<br />

mudah, murah, cepat dan aman.<br />

Kemajuan teknologi informasi yang serba digital membawa orang ke dunia bisnis Di sisi lain,<br />

berkembangnya teknologi informasi menimbulkan pula sisi rawan yang gelap sampai tahap<br />

mencemaskan dengan kekhawatiran pada perkembangan tindak pidana di bidang teknologi informasi<br />

yang berhubungan dengan “cybercrime” atau kejahatan duniamaya.<br />

Masalah kejahatan maya dewasa ini sepatutnya mendapat perhatian semua pihak secara seksama<br />

pada perkembangan teknologi informasi masa depan, karena kejahatan ini termasuk salah satu extra<br />

ordinary crime (kejahatan luar biasa) bahkan dirasakan pula sebagai serious crime (kejahatan serius)<br />

dan international crime (kejahatan antar negara) akibat kemajuan pesat teknologi dengan<br />

meningkatnya peristiwa kejahatan komputer, pornografi, terorisme digital, “perang” informasi<br />

sampah, bias informasi, hacker, cracker dan sebagainya.<br />

Daftar Isi


Blog merupakan singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan<br />

(yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat<br />

dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak<br />

selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua<br />

pengguna Internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.<br />

Blog adalah kependekan dari Weblog, istilah yang pertama kali digunakan oleh Jorn Barger pada bulan<br />

Desember 1997. Jorn Barger menggunakan istilah Weblog untuk menyebut kelompok website pribadi<br />

yang selalu diupdate secara kontinyu dan berisi link-link ke website lain yang mereka anggap menarik<br />

disertai dengan komentar-komentar mereka sendiri.<br />

Secara garis besar, Weblog dapat dirangkum sebagai kumpulan website pribadi yang memungkinkan<br />

para pembuatnya menampilkan berbagai jenis isi pada web dengan mudah, seperti karya tulis,<br />

kumpulan link internet, dokumen-dokumen(file-file WOrd,PDF,dll), gambar ataupun multimedia.<br />

Daftar Isi


Salah Satu Contoh Langkah Pembuatan BLOG Gratis:<br />

1. Mendaftar (free sign in) di www.weebly.com untuk mendapatkan akses akun membuat web/blog<br />

gratis.<br />

Daftar Isi


2. Klik “Log In” menggunakan email dan pasword untuk memulai pembuatan blog/web<br />

3. Klik “Add Site” Untuk membuat blog/web<br />

4. Pilih antara “Site”, “Blog” atau “Store” untuk menentukan arah dan tujuan fungsi web<br />

Daftar Isi


5. Masuk ke halaman “Choose a Theme” untuk memilih tema desain web/blog.<br />

6. Masuk ke halama “Choose your Website Domain” untuk memilih nama dan alamat web. Pilih “Use<br />

a Subdomain of Weebly.com” untuk mendapatkan free charge atau web gratis.<br />

Daftar Isi


7. Masuk ke dalam Menu “Edit” di halaman Weebly User Home untuk mulai membuat/mengedit<br />

blog/web. Akan Terdapat 5 Menu tambahan didalam menu editor web, yaitu:<br />

- Build: Berfungsi untuk membuat komponen-komponen web seperti; header, text, image dsb.<br />

- Design: Berfungsi untuk merancang grafis (bentuk dan warna dari komponen-komponen desain<br />

spt; warna font, warna background, jenis tulisan dsb.<br />

- Page: berfungsi untuk mengatur navigasi dalam web seperti; page, button, link dsb.<br />

- Store: Berfunsi untuk menyimpan database informasi baik gambar ataupun tulisan.<br />

- Setting: Berfungsi untuk pengaturan dasar dari sebuah web, seperti; alamat, pasword dsb.<br />

Daftar Isi


8. Pilih Menu “PUBLISH” pada pojok kanan atas yg bewarna oranye. Fungsinya adalah untuk<br />

mempublish / mempublikasikan atau mengupload web yangtelah kita buat/edit ke jaringan<br />

internet.<br />

Daftar Isi


9. Pilih Ikon pada pojok kanan atas dan klik “Exit Editor” untuk keluar dari menu edit.<br />

10. Pilih Menu Log Out untuk keluar dari halaman user admin Weebly.com. Selesai.<br />

Daftar Isi


Berikut ini adalah contoh tampilan Web/Blog yg telah dibuat menggunakan Weebly.com:<br />

Alamat Situs :<br />

www.kelompok3eptik.weebly.com<br />

Daftar Isi


Daftar Isi


Pengertian<br />

Carding adalah berbelanja menggunakan nomor dan identitas kartu kredit orang lain, yang diperoleh<br />

secara ilegal, biasanya dengan mencuri data di internet. Sebutan pelakunya adalah Carder. Sebutan<br />

lain untuk kejahatan jenis ini adalah cyberfroud alias penipuan di dunia maya.<br />

Carding, sebuah ungkapan mengenai aktivitas berbelanja secara maya (lewat komputer) dengan<br />

menggunakan berbagai macam alat pembayaran yang tidak sah. Pada umumnya carding identik<br />

dengan transaksi kartu kredit, dan pada dasarnya kartu kredit yang digunakan bukan milik si carder<br />

tersebut akan tetapi milik orang lain<br />

Daftar Isi


Cara carding sebagai berikut:<br />

• Mencari kartu kredit yang masih valid, hal ini dilakukan dengan mencuri atau kerjasama<br />

dengan orang-orang yang bekerja pada hotel atau toko-toko gede<br />

• Setelah berhasil mendapatkan kartu kredit, maka carder dapat mencari situs-situs yang menjual<br />

produk-produk tertentu (biasanya di cari pada search engine). Tentunya dengan mencoba terlebih<br />

dahulu<br />

• Jika di terima, maka kartu kredit tersebut dapat di belanjakan ke toko-toko tersebut.<br />

• Cara memasukan informasi kartu kredit pada merchant pembayaran toko adalah dengan memasukan<br />

nama panggilan (nick name), atau nama palsu dari si carder, dan alamat aslinya. atau dengan mengisi<br />

alamat asli dan nama asli pemilik asli kartu kredit pada form billing dan alamat si carder pada shipping<br />

address.<br />

Jenis kartu kredit:<br />

• Asli didapatkan dari toko atau hotel (biasa disebut virgin CC)<br />

• Hasil trade pada channel carding<br />

• Hasil ekstrapolet (penggandaan, dengan menggunakan program C-master 4, cardpro, cardwizard, dll),<br />

softwarenya dapat di Download disini: Cmaster4, dan cchecker (jika ada yang ingin mengetahui CVV<br />

dari kartu tersebut)<br />

• Hasil hack (biasa disebut dengan fresh CC) dengan menggunakan teknik jebol ASP (dapat anda lihat<br />

pada menu "hacking")<br />

Daftar Isi


Sejarah Carding<br />

Kecanggihan teknologi komputer telah memberikan kemudahan-kemudahan, terutama dalam<br />

membantu pekerjaan manusia. Perkembangan teknologi komputer menyebabkan munculnya jenis<br />

kejahatan-kejahatan baru, yaitu dengan memanfaatkan komputer sebagai modus operandi.<br />

Penyalahgunaan komputer dalam perkembangannya menimbulkan permasalahan yang sangat rumit,<br />

diantaranya proses pembuktian atas suatu tindak pidana faktor yuridis).<br />

Banyaknya penyedia internet dan semakin terjangkaunya biaya akses internet membuat semakin<br />

banyak orang mulai mengenal internet dan menggunakannya. Hal tersebut membuat para pencuri<br />

melakukan aksi carding dengan memanfaatkan kesadaran masyarakat dalam hal ini pengguna kartu<br />

kredit yang masih kurang mengerti akan dampak negatif dari internet serta ke tidak sempurnaan<br />

kebijakan-kebijakan pemerintah dalam hal tersebut.<br />

Kriminalitas di internet atau cybercrime pada dasarnya adalah suatu tindak pidana yang berkaitan<br />

dengan cyberspace, baik yang menyerang fasilitas umum di dalam cyberspace ataupun kepemilikan<br />

pribadi. Salah satu versi jenis kejahatan di internet yaitu carding,yang termasuk dalam motif kriminal<br />

yang berpotensi menimbulkan kerugian bahkan perang informasi.<br />

Daftar Isi


Sifat Kejahatan Carding<br />

Sifat carding secara umum adalah non-violence kekacauan yang ditimbulkan tiadak terliahat secara<br />

langsung, tapi dampak yang di timbulkan bisa sangat besar. Karena carding merupakan salah satu dari<br />

kejahatan cybercrime berdasarkan aktivitasnya. Salah satu contohnya dapat menggunakan no rekening<br />

orang lain untuk belanja secara online demi memperkaya diri sendiri. Yang sebelumnya tentu pelaku<br />

(carder) sudahmencuri no rekening dari korban.<br />

Pihak Pihak yang Terkait Dalam Carding<br />

Pihak yang terkait dalam pelaku carding antara lain:<br />

1. Carder<br />

2. Netter<br />

3. Cracker<br />

4. Bank<br />

Modus Kejahatan Carding<br />

Modus Kejahatan Kartu Kredit (Carding)<br />

1. Mendapatkan nomor kartu kredit (CC) dari tamu hotel, khususnya orang asing.<br />

2. Mendapatkan nomor kartu kredit melalui kegiatan chatting di Internet.<br />

3. Melakukan pemesanan barang ke perusahaan di luar negeri dengan menggunakan Jasa Internet.<br />

4. Mengambil dan memanipulasi data di Internet<br />

5. Memberikan keterangan palsu, baik pada waktu pemesanan maupun pada saat pengambilan<br />

barang di Jasa Pengiriman (kantor pos, UPS, Fedex, HL, TNT, dlsb.).<br />

Daftar Isi


Cara Penanggulangan<br />

Extrapolasi<br />

•Hacking<br />

•Sniffer<br />

•Phising<br />

Pencegahan yang dapat dilakukan terhadap carding<br />

•Pencegahan dengan hukum<br />

•Pencegahan dengan teknologi<br />

•Pencegahan dengan pengamanan web security.<br />

•Pengamanan pribadi<br />

Dampak Kerugian<br />

1. Kehilangan uang secara misterius<br />

2. Pemerasan dan Pengurasan Kartu kredit oleh Carder<br />

3. Keresahan orang dalam penggunaan kartu kredit<br />

4. Hilangnya rasa kepercayaan masyarakat terhadap jasa<br />

keuangan dinegara ini<br />

Daftar Isi


Undang Undang yang Mengatur Carding<br />

Saat ini di Indonesia belum memiliki UU khusus/Cyber Law yang mengatur mengenai Cybercrime, walaupun UU tersebut sudah<br />

ada sejak tahun 2000 namun belum disahkan oleh Pemerintah Dalam Upaya Menangani kasus-kasus yg terjadi khususnya yang ada<br />

kaitannya dengan cyber crime.<br />

Di Indonesia, carding dikategorikan sebagai kejahatan pencurian, yang dimana pengertian Pencurian menurut hukum beserta<br />

unsur-unsurnya dirumuskan dalam pasal 362 KHUP yaitu: "Barang siapa mengambil suatu benda yang seluruhnya atau sebagian<br />

milik orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling<br />

lama 5 tahun atau denda paling banyak sembilan ratus rupiah". Untuk menangani kasus carding diterapkan Pasal 362 KUHP yang<br />

dikenakan untuk kasus carding dimana pelaku mencuri nomor kartu kredit milik orang lain walaupun tidak secara fisik karena<br />

hanya nomor kartunya saja yang diambil dengan menggunakan software card generator di Internet untuk melakukan transaksi di<br />

e-commerce.<br />

Kemudian setelah lahirnya UU ITE, khusus kasus carding dapat dijerat dengan menggunakan pasal 31 ayat 1 dan 2 yang membahas<br />

tentang hacking. Karena dalam salah satu langkah untuk mendapatkan nomor kartu kredit carder sering melakukan hacking ke<br />

situs-situs resmi lembaga penyedia kartu kredit untuk menembus sistem pengamannya dan mencuri nomor-nomor kartu tersebut.<br />

Bunyi pasal 31 yang menerangkan tentang perbuatan yang dianggap melawan hukum menurut UU ITE berupa illegal access:<br />

Pasal 31 ayat 1: "Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan intersepsi atau penyadapan atas<br />

informasi elektronika dan atau dokumen elektronik dalam suatu komputer dan atau sistem elektronik secara tertentu milik orang<br />

lain."<br />

Pasal 31 ayat 2: "Setiap orang dengan sengaja atau tanpa hak atau melawan hukum melakukan intersepsi atau transmisi elktronik<br />

dan atau dokumen elektronik yang tidak bersidat publik dari, ke dan di dalam suatu komputer dan atau sistem elektronik tertentu<br />

milik orang lain, baik yang tidak menyebabkan perubahan, penghilangan dan atau penghentian informasi elektronik dan atau<br />

dokumen elektronik yang ditransmisikan.”.<br />

Daftar Isi


Contoh Kasus<br />

Karyawan Starbucks Tebet Bajak Ratusan Kartu Kredit<br />

TEMPO Interaktif, Jakarta -Direktorat Reserse Kriminal Khusus menangkap karyawan kafe Starbucks Tebet Jakarta Selatan,<br />

DDB, 26 tahun yang terbukti melakukan pembajakan kartu kredit para pelanggannya.<br />

Kepala satuan IV Cyber Crime Direktorat Kriminal Khusus Ajun Komisaris Besar Winston Tommy Watuliu mengatakan<br />

tersangka lulusan perguruan tinggi negeri itu mengumpulkan data kartu kredit dari konsumen tempatnya bekerja. "Struk<br />

diprint ulang dan dicatat kode verifikasinya. Dari situ tersangka berhasil menguasai ratusan data kartu kredit," ujarnya ditemui<br />

di kantornya hari ini.<br />

Data kartu kredit selanjutnya digunakan untuk membayar transaksi pembelian alat elektronik Ipod Nano dan Ipod Touch<br />

secara online di Apple Online Store Singapura hingga lebih dari 50 kali. "Apple store telah melakukan pengiriman produk yang<br />

kemudian dijual kembali ke orang lain," tambahnya.<br />

Penggelapan dilakukan sekitar Maret hingga Juni 2010 dan terbongkar setelah lebih dari 41 nasabah melaporkan adanya<br />

transaksi ilegal pada kartu kreditnya. "Sekitar bulan April, bank swasta sudah memberikan komplain nasabah kepada penyidik<br />

untuk investigasi," kata Tommy.<br />

Polisi kemudian menangkap DDB kemarin, Ahad (18/7) di rumah kostnya di Jakarta dan ditemukan 32 struk pembayaran di<br />

kasir Starbucks, Letjen MT. Haryono no. 9, Jakarta Selatan, 7 kardus ipod nano, 1 kardus ipod touch dan 18 lembar invoice<br />

pengiriman barang. "Diperkirakan kerugian ratusan juta, setiap transaksi dari satu nasabah sekitar 2 - 3 juta rupiah," jelas<br />

Tommy.<br />

Tersangka dijerat pasal 362 KUHP tentang penipuan dan atau pasal 378 KUHP tentang pencurian serta UU no. 11 tahun 2008<br />

tentang ITE dengan ancaman penjara di atas lima tahun.<br />

Daftar Isi


Kesimpulan<br />

perkembangan TI dan Internet ini, juga telah sangat mempengaruhi hampirsemua bisnis di dunia untuk<br />

terlibat dalam implementasi dan menerapkan berbagaiaplikasi<br />

Namun, terkait dengan semua perkembangan tersebut, yang juga harus menjadi perhatianadalah<br />

bagaimana hal-hal baru tersebut, misalnya dalam kepastian dan keabsahantransaksi, keamanan<br />

komunikasi data dan informasi, dan semua yang terkait dengankegiatan bisnis, dapat terlindungi dengan<br />

baik karena adanya kepastian hukum.<br />

Masalah hukum yang dikenal dengan Cyberlaw ini tak hanya terkait dengan keamanandan kepastian<br />

transaksi, juga keamanan dan kepastian berinvestasi. Karena, diharapkandengan adanya pertangkat<br />

hukum yang relevan dan kondusif, kegiatan bisnis akan dapatberjalan dengan kepastian hukum yang<br />

memungkinkan menjerat semua fraud atautindakan kejahatan dalam kegiatan bisnis, maupun yang terkait<br />

dengan kegiatanpemerintah.<br />

SARAN<br />

Para pengguna teknologi informasi dan komunikasi sebaiknya lebih hati-hati dalam melakukan komunikasi<br />

dengan orang yang tidak dikenal dan jangan mudah mempercayai orang atau lembaga yang baru dikenal<br />

lewat internet Perlu adanya tindakan hukum yang tegas dari aparat penegas hukum agar dapat<br />

menimbulkan efek jera kepada pelaku tindakan Cyber Crime. Dan adanya pencegahan secara pribadi yang<br />

dapat dilakukan secara online dan ofline.<br />

Daftar Isi


Daftar Isi<br />

Intro

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!