26.10.2012 Views

Alat-Alat Optik - Teguh Sasmito Kang Guru Blog

Alat-Alat Optik - Teguh Sasmito Kang Guru Blog

Alat-Alat Optik - Teguh Sasmito Kang Guru Blog

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

objek<br />

92<br />

S ’ =–PR<br />

2 cm<br />

Gambar 6.6<br />

Bayangan benda jauh yang<br />

dibentuk lensa untuk miopi<br />

harus jatuh di titik jauh mata.<br />

J e l a j a h<br />

F i s i k a<br />

Kacamata<br />

Kacamata telah digunakan<br />

selama hampir 700 tahun.<br />

Kacamata yang paling dini<br />

memiliki sepasang lensa<br />

cembung dan dipakai oleh<br />

orang-orang yang menderita<br />

presbiopi atau rabun mata yang<br />

menyebabkan penderitanya tidak<br />

dapat melihat benda dengan<br />

jelas. Pada tahun 1784,<br />

Benjamin Franklin menciptakan<br />

kacamata bifokal yang lensalensanya<br />

terdiri atas dua bagian<br />

dan masing-masing memiliki<br />

jarak fokal yang berbeda.<br />

Sumber: Jendela Iptek, 1997<br />

Praktis Belajar Fisika untuk Kelas X<br />

1 1 1<br />

+ =<br />

� −PR<br />

f<br />

sehingga diperoleh jarak fokus lensa kacamata untuk mata miopi memenuhi<br />

persamaan<br />

f = –PR (6–3)<br />

Persamaan (6–3) menunjukkan bahwa jarak fokus lensa kacamata adalah<br />

negatif dari titik jauh mata miopi. Tanda negatif menunjukkan bahwa<br />

keterbatasan pandang mata miopi perlu diatasi oleh kacamata berlensa<br />

negatif (cekung atau divergen).<br />

Jika Persamaan (6–3) dimasukkan ke dalam Persamaan (6–2), diperoleh<br />

1<br />

P =− (6–4)<br />

PR<br />

dengan PR dinyatakan dalam satuan m (meter) dan P dalam dioptri.<br />

Contoh 6.1<br />

Seseorang hanya mampu melihat benda dengan jelas paling jauh pada jarak 2 m<br />

dari matanya. Berapakah kekuatan lensa kacamata yang diperlukannya?<br />

Jawab<br />

Diketahui: titik jauh PR = 2 m.<br />

maka sesuai dengan Persamaan (6–4), kekuatan lensa kacamatanya adalah<br />

1 1<br />

P =− =− dioptri<br />

PR 2<br />

b. Kacamata Berlensa Cembung untuk Hipermetropi<br />

Karena hipermetropi tidak dapat melihat benda-benda dekat dengan jelas,<br />

lensa kacamata yang digunakannya haruslah lensa yang dapat membentuk<br />

bayangan benda-benda dekat tepat di titik dekat matanya. Benda-benda dekat<br />

yang dimaksud yang memiliki jarak 25 cm di depan mata. Oleh karena itu,<br />

lensa kacamata harus membentuk bayangan benda pada jarak S = 25 cm tepat<br />

di titik dekat (PP, punctum proximum) atau S' = –PP. Kembali tanda negatif<br />

diberikan pada S' karena bayangannya bersifat maya atau di depan lensa.<br />

Jika nilai S dan S' ini dimasukkan ke dalam Persamaan (6–1) dan (6–2), diperoleh<br />

1 1<br />

P = = 4 −<br />

f PP<br />

(6–5)<br />

dengan PP dinyatakan dalam satuan meter (m) dan P dalam dioptri. Karena<br />

PP > 0,25 m, kekuatan lensa P akan selalu positif. Hal ini menunjukkan bahwa<br />

seseorang yang bermata hipermetropi perlu ditolong oleh kacamata berlensa<br />

positif (cembung atau konvergen).<br />

Seseorang menggunakan kacamata berkekuatan +2 dioptri agar dapat membaca<br />

seperti orang bermata normal. Berapa jauhkah letak benda terdekat ke matanya<br />

yang masih dapat dilihatnya dengan jelas?<br />

Jawab<br />

Letak benda terdekat ke mata yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata tidak<br />

lain adalah titik dekat atau punctum proximum (PP). Ambil jarak baca orang bermata<br />

normal 25 cm. Oleh karena orang tersebut menggunakan lensa positif atau lensa<br />

cembung maka sesuai dengan Persamaan (6–5), diperoleh<br />

1 1 1<br />

P = 4− → 2 = 4− → = 2 dioptri<br />

PP PP PP<br />

sehingga diperoleh titik dekat mata orang tersebut adalah PP = 1<br />

Contoh 6.2<br />

m = 50 cm.<br />

2

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!