08.12.2014 Views

Anti-Korupsi

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab 03. Dampak Masif <strong>Korupsi</strong><br />

Gambar II.3.2.<br />

Hubungan transaksional yang dilakukan oleh berbagai lembaga pemerintahan dan Dewan Perwakilan Rakyat yang tergambar<br />

dengan hubungan partai politik dengan voter-nya, menghasilkan kondisi sangat rentan dengan praktek korupsi. (Foto: Hedi Suyono)<br />

<strong>Korupsi</strong>, tidak diragukan, menciptakan dampak negatif terhadap kinerja suatu sistem<br />

politik atau pemerintahan. Pada dasarnya, isu korupsi lebih sering bersifat personal.<br />

Namun, dalam manifestasinya yang lebih luas, dampak korupsi tidak saja bersifat personal,<br />

melainkan juga dapat mencoreng kredibilitas organisasi tempat si koruptor bekerja. Pada<br />

tataran tertentu, imbasnya dapat bersifat sosial. <strong>Korupsi</strong> yang berdampak sosial sering<br />

bersifat samar, dibandingkan dengan dampak korupsi terhadap organisasi yang lebih nyata.<br />

Selanjutnya masyarakat cenderung meragukan citra dan kredibilitas suatu lembaga yang<br />

diduga terkait dengan tindak korupsi. Di sisi lain lembaga politik sering diperalat untuk<br />

menopang terwujudnya kepentingan pribadi dan kelompok. Ini mengandung arti bahwa<br />

lembaga politik telah dikorupsi untuk kepentingan yang sempit (vested interest). Dampak<br />

korupsi yang menghambat berjalannya fungsi pemerintahan, sebagai pengampu kebijakan<br />

negara, dapat dijelaskan sebagai berikut:<br />

a. <strong>Korupsi</strong> menghambat peran negara dalam pengaturan alokasi<br />

b. <strong>Korupsi</strong> menghambat negara melakukan pemerataan akses dan asset<br />

c. <strong>Korupsi</strong> juga memperlemah peran pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan<br />

politik.<br />

Suatu pemerintahan yang terlanda wabah korupsi akan mengabaikan tuntutan pemerintahan<br />

yang layak. Pemimpin/pejabat yang korup sering mengabaikan kewajibannya oleh karena<br />

perhatiannya tergerus untuk kegiatan korupsi semata-mata. Hal ini dapat mencapai titik<br />

yang membuat orang tersebut kehilangan sensitifitasnya dan akhirnya menimbulkan<br />

bencana bagi rakyat.<br />

2. Hilangnya Kepercayaan Rakyat Terhadap Lembaga Negara<br />

<strong>Korupsi</strong> yang terjadi pada lembaga-lembaga negara seperti yang terjadi di Indonesia dan<br />

marak diberitakan di berbagai media massa mengakibatkan kepercayaan masyarakat<br />

terhadap lembaga tersebut hilang. Berikut ini lembaga negara yang paling korup menurut<br />

Barometer <strong>Korupsi</strong> Global (BKG) pada tahun 2009:<br />

a. Legislatif (Dewan Perwakilan Rakyat)<br />

b. Partai Politik<br />

c. Kepolisian RI<br />

d. Lembaga Peradilan (Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung)<br />

65

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!