Download (863Kb) - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Download (863Kb) - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Download (863Kb) - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
BUDI ASWOYO 83<br />
erasi pada band-X, menjadikan trainer ini siap<br />
diaplikasikan untuk mengukur koefisien refleksi<br />
anechoic chamber tersebut pada band-<br />
X, untuk frekuensi 8.500 MHz sampai 10.500<br />
MHz.<br />
Gambar 2. Pengertian koefisien refleksi [2]<br />
dengan V + dan V − , maka besar koefisien refleksi<br />
dari obyek tersebut dinyatakan dengan<br />
[2],<br />
Gambar 1. Ruang anechoic chamber <strong>Politeknik</strong><br />
<strong>Elektronika</strong> <strong>Negeri</strong> <strong>Surabaya</strong> (PENS) - ITS<br />
2 TINJAUAN TEORI<br />
Pengukuran koefisien refleksi dengan menggunakan<br />
teknik gelombang berdiri, merupakan<br />
salah satu metode pengukuran yang menggunakan<br />
reaksi pantulan dari gelombang datang,<br />
dengan bantuan alat yang disebut dengan<br />
standing wave detector. Alat ini berfungsi sebagai<br />
pendeteksi level gelombang berdiri pada<br />
saluran transmisi akibat efek interferensi antara<br />
gelombang datang dan gelombang refleksi.<br />
2.1 Pengertian Koefisien Refleksi<br />
Pengertian tentang koefisien refleksi secara<br />
sederhana dapat diterangkan melalui Gambar<br />
2. Jika suatu sumber mengirimkan gelombang<br />
ke suatu obyek melalui suatu saluran transmisi,<br />
maka pada saat gelombang tersebut sampai<br />
di obyek, kemungkinan akan diterminasi<br />
di obyek atau direfleksikan lagi oleh obyek ke<br />
sumber.<br />
Besar sinyal yang direfleksikan kembali<br />
menuju sumber ini tergantung dari koefisien<br />
refleksi pada obyek (disimbulkan dengan |Γ L |),<br />
yang didefinisikan sebagai perbandingan level<br />
tegangan yang datang menuju obyek dengan<br />
level tegangan refleksi dari obyek [2].<br />
Jika level tegangan gelombang datang dan<br />
gelombang refleksi berutrut-turut dinyatakan<br />
|τ l | = |V − |<br />
|V − |<br />
(tanpa satuan) (1)<br />
Besar koefisien refleksi ini dapat bervariasi<br />
antara 0 (nol), yang berarti tanpa refleksi, sampai<br />
dengan 1 (satu), yang berarti gelombang<br />
yang datang ke obyek seluruhnya direfleksikan<br />
kembali oleh obyek tersebut.<br />
2.2 Prinsip Gelombang Berdiri (Standing<br />
Wave)<br />
Bila dalam saluran transmisi terdapat gelombang<br />
datang dengan level tegangan V + dan<br />
gelombang refleksi dengan level tegangan V − ,<br />
maka dalam saluran tersebut akan terjadi interferensi<br />
antara gelombang-gelombang tersebut,<br />
yang akhirnya membentuk gelombang berdiri<br />
(standing wave). Berdasarkan hasil pengukuran,<br />
fenomena keberadaan gelombang berdiri ditandai<br />
dengan perbedaan level tegangan pada<br />
setiap titik posisi di saluran, seperti ditunjukkan<br />
Gambar 3. Pada posisi tertentu, level<br />
tegangan akan maksimum |V maks | dan |V min |<br />
minimum, dimana:<br />
dan<br />
|V maks | = |V + | + |V − | (2)<br />
|V min | = |V + | − |V − | (3)<br />
Suatu parameter yang menyatakan kualitas<br />
saluran terhadap keberadaan gelombang<br />
berdiri disebut dengan voltage standing wave ratio<br />
(VSWR), yang didefinisikan sebagai perbandingan<br />
(atau ratio) antara level tegangan maksimum<br />
dan minimum yang terjadi pada saluran<br />
[2], dituliskan: