- Page 4 and 5: Kata Pengantar Bismillah. Alhamduli
- Page 6 and 7: Kata Pengantar | iii Daftar Isi | v
- Page 8 and 9: disampingnya, dia hanya menjadi pen
- Page 10 and 11: dadanya. Sebuah pulpen menancap cuk
- Page 12 and 13: ada di sini?” Bintang bicara deng
- Page 14 and 15: pisau itu seperti semula. Dia kemba
- Page 16 and 17: “Yah, apapun itu kita juga perlu
- Page 18 and 19: telah mengenal mereka dengan cukup
- Page 20 and 21: Gelap. Pengap. Dingin. Gadis itu me
- Page 22 and 23: dia tak kalah emosi dengan Dany, ta
- Page 24 and 25: mengkhawatirkannya. Ruangan itu kin
- Page 26 and 27: menemukannya. Tapi dia juga harus m
- Page 28 and 29: datang kesini bukan untuk makan. Di
- Page 30 and 31: enar ponsel milik Nova. Dia masih i
- Page 32 and 33: nomornya? Dany memutuskan untuk men
- Page 34 and 35: lelaki dengan tinggi sedang. Orang
- Page 36 and 37: kepalanya. Tak sedikitpun suara kel
- Page 38 and 39: “Ada seseorang di sana,” suara
- Page 40 and 41: Pip! Dany langsung memutuskan telep
- Page 42 and 43: intang jadi terlihat kecil,” jawa
- Page 44 and 45: “Polaris adalah bintang di belaha
- Page 46 and 47: memukul kap mobilnya. Hari makin ge
- Page 48 and 49: “Aku hanya bercanda. Aku kenal ka
- Page 50 and 51: “Kau tidak percaya, ya? Ya, terse
- Page 52 and 53:
“Kedua, sepatu yang ditinggalkan
- Page 54 and 55:
“Apakah yang ini?” tanya Bintan
- Page 56 and 57:
sampah. Obat untuk merilekskan deta
- Page 58 and 59:
“Binggo! Maka dari itu, pelaku pe
- Page 60 and 61:
tapi karena ternyata korban jatuh p
- Page 62 and 63:
senyum sinis dan tawa seperti sebel
- Page 64 and 65:
Prok! Prok! Antda kembali mengenaka
- Page 66 and 67:
paruh angsanya konstelasi Cygnus. A
- Page 68 and 69:
menghantap genting makin deras terd
- Page 70 and 71:
Mereka melangkah pelan menyusuri ru
- Page 72 and 73:
erkali-kali. Dia meringkuk di ujung
- Page 74 and 75:
Bintang tak mengerti bagaimana bisa
- Page 76 and 77:
melewati Bintang dan mencabut kemba
- Page 78 and 79:
eliau terkapar dengan darah yang me
- Page 80 and 81:
keuangan milik sekolah agar mengali
- Page 82 and 83:
pembunuh bayaran untuk mencari tahu
- Page 84 and 85:
saat itu. Sementara Pak Acep tampak
- Page 86 and 87:
Prok! Prok! Tiba-tiba Antda kembali
- Page 88 and 89:
sana,” seru Bintang dengan penuh
- Page 90 and 91:
seperti yang kau katakan. Tas besar
- Page 92 and 93:
mengeluarkan pisau lipat miliknya s
- Page 94 and 95:
“Disaat seperti ini mengapa Binta
- Page 96 and 97:
merasa menemukan sesuatu. Tiba-tiba
- Page 98 and 99:
Tapi entah mengapa, Dany merasa itu
- Page 100 and 101:
“Sudah semestinya gudang dibiarka
- Page 102 and 103:
ayahnya itu. Tapi kini dia hampir p
- Page 104 and 105:
Nova merasa seperti dalam mimpi ket
- Page 106 and 107:
Nova kembali berteriak kencang. Tib
- Page 108 and 109:
saat itu masih jadi pacarnya atau b
- Page 110 and 111:
Dany terdiam di dalam mobilnya tanp
- Page 112 and 113:
hadapannya. Dia benar-benar tak sad
- Page 114 and 115:
108 ***
- Page 116 and 117:
Bandung, Jurusan Komunikasi Penyiar
- Page 118:
112