Disela–sela latihan koreografi bersama Smash, CL Magz berhasil ...

Ketika ada salah satu kerabat yang menderita penyakit yang berat, maka seluruh keluarga
pun turut berduka. Sungguh tak tega rasanya melihat orang terdekat yang kita cintai harus
tersiksa karena penyakit yang dideritanya yang membuat ia harus dirawat di rumah sakit dalam
jangka waktu yang cukup lama. Kelelahan mental dan fisik pun saya alami karena harus selalu
siap sedia menjaga dan merawatnya. Ingin rasanya keluar saja dari masalah ini. Tetapi untung
saja saya ingat bahwa saya lah yang harus menguatkan diri, supaya saya dapat memberikan
dukungan moril kepada saudara saya yang sakit agar segera sembuh dari penyakitnya.
(Ariek, 21 tahun, Mahasiswa)
PEOPLE SAY
Masalah terberat yang pernah saya alami dalam hidup adalah ketika keluarga saya harus
menghadapi kebangkrutan finansial. Berbagai usaha yang telah kami lakukan pun mengalami
kegagalan demi kegagalan. Pada saat itu yang bisa saya lakukan hanyalah berserah kepada
Tuhan, mengumpulkan kekuatan yang ada baik ekonomi dan mental serta saling memberikan
dukungan satu sama lain terhadap anggota keluarga saya. Puji syukur, dengan usaha, kerja
keras, serta keyakinan penuh kepada Tuhan, akhirnya perlahan-lahan kami pun menemukan
jalan untuk memulihkan keadaan keuangan keluarga kami.
(Hanz, 27 tahun, Graphic Designer)
Setiap orang pasti pernah mengalami kondisi di mana ia berada di titik terendah
dalam hidupnya. Rubrik People Say kali ini akan mengajak para pengunjung Mal
Ciputra berbagi mengenai pengalaman terberatnya dan bagaimana cara mereka
menghadapi tantangan dan masalah yang harus mereka hadapi.
Ketika harus kehilangan orang yang saya cintai, rasanya dunia pun seakan runtuh. Berat sekali
rasanya untuk menghadapi kenyataan ini. Tapi saya pun harus belajar untuk melepaskan dan
mengikhlaskan kepergiannya. Saya hanya bisa berharap yang terbaik baginya. Pada masa
sulit ini sangat penting untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Menenangkan diri dengan
meditasi dan membaca buku-buku motivasi dari orang-orang terkenal pun saya lakukan.
Saya juga bersyukur karena banyak teman-teman di sekitar saya yang selalu menghibur dan
membangkitkan kembali suasana hati menjadi ceria. Perlahan demi perlahan sakit hati yang
saya alami pulih dan kini saya bisa menjalani hari-hari saya kembali dengan bahagia dan lebih
tegar karena mengetahui arti hidup bukan hanya untuk diri sendiri tetapi bagi orang lain juga.
(Mega, 24 tahun, Karyawati)
Sedih sekali ketika cita-cita yang sudah lama saya impikan harus gagal di tengah jalan. Saya
mempunyai hobi menyanyi dan berniat menjadikan hobi saya itu sebagai profesi. Maka
berbagai ajang lomba menyanyi pun saya ikuti. Suatu saat diadakan ajang lomba menyanyi
terbesar yang cukup menjanjikan bagi karier menyanyi saya. Pada awalnya babak demi babak
dapat saya lewati, tetapi ketika sampai pada babak perempat final saya mengalami kegagalan.
Sungguh kecewa rasanya karena harapan besar saya yang sepertinya akan saya capai harus
pupus. Awalnya saya tidak rela dan patah semangat. Tetapi akhirnya saya belajar bahwa
sebelum mengalami kesuksesan, orang harus mengalami berbagai kegagalan sebelumnya. Hal
ini membangkitkan semangat saya untuk lebih giat lagi latihan vokal. Asal mau berusaha dan
pantang menyerah pasti tak ada yang tak mungkin.
(Joshua, 25 tahun, Wedding Organizer )
CL January 2012
29