10.07.2015 Views

Download file (pdf) - Hunafa

Download file (pdf) - Hunafa

Download file (pdf) - Hunafa

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

AbstractTEKNIK MEMBACAARTIKEL BERBAHASA INGGERISOlehMuhammad IhsanSTAIN Datokarama Palu, Jurusan TarbiyahThis article discusses techniques of reading English article. There aresome techniques that can be applied in reading English articles, eachof which lies on the information the reader needs from the article. Thefirst scanning can be applied by readers to get specific informationfrom the article; preview technique can be applied to relate readers’knowledge to the issues discussed in the article; the second scanningtechnique can be applied to conduct review in the respect of generalaim of the article, to clarify prior ideas and to verify as well as to giveemphasis on certain ideas containing in the article.Kata Kunci: Artikel, Scanning, ReviewPendahuluanSebelum Perang Dunia Kedua, tujuan utama dari kebanyakanpengajaran bahasa asing ialah untuk memperoleh kemampuanmembaca, sedangkan kemampuan menulis dan bercakap hanyamerupakan tujuan sekunder. Hal ini dimaksudkan agar pelajar dapatmembaca literatur berbahasa asing dalam bentuknya yang asli. Namundemikian, apa yang disebut dengan membaca pada masa itu, lebih tepatdisebut sebagai upaya untuk menguraikan, melakukan pengkodean atausemata-mata menterjemahkan. Disebut demikian, sebab pada masa itu,pada umumnya, membaca merupakan proses membaca kata per katayang terdapat pada teks di satu sisi dan mencari arti kata dalam kamuspada sisi yang lain. (Allen, 1973: 2).Berbeda setelah Perang Dunia Kedua, di mana terdapatkenyataan yang sama sekali berbalik, terutama ketika pendekatan audilingualsedang mendapat perhatian secara luas. Dengan pendekatan ini,


Jurnal <strong>Hunafa</strong> Vol. 2 No. 1 2005; 59-68para pelajar pertama-tama diharapkan agar belajar bercakap, sedangkankemampuan membaca akan menyusul kemudian secara alami. Hal inidisebabkan oleh cara pandang bahwa bahasa tulis merupakantranskripsi dari bahasa lisan semata (Muriel, 1973: 20)Dewasa ini, semakin disadari adanya kekeliruan yang terdapatpada kedua pendekatan tersebut terutama bilamana yang diharapkanialah kemampuan membaca. Walaupun belum ada kesepakatan samasekali di kalangan ahli strategi membaca mengenai teknik pengajaranmembaca, pada umumnya mereka menyetujui hal-hal dasar tertentu.Misalnya, mereka memiliki keinginan untuk memperkenalkan bahasalisan dari bahasa yang mereka ajarkan sebelum memperkenalkanbacaan; mereka juga sepakat bahwa tujuan utama dari membaca yangbaik bukanlah membaca teks secara kata per kata, melainkanmemahami konsep yang ada dalam bacaan tanpa harus memintabantuan kepada bahasa asli si pembaca teks. Persoalannya, tentu saja,ialah bagaimana caranya mencapai tujuan ini, bagaimana "mengobati”kebiasaan seorang membaca teks secara kata per kata, lalu menjadipanik pada kata pertama yang tidak dipahaminya. Dengan kata lain,bagaimana misalnya seorang pembaca mengatasi kesenjangan antaramembaca teks dialog sederhana dan membaca artikel, literatur dansebagainya.Untuk mengatasi problema tersebut, seorang pembaca harusmengetahui beberapa perbedaan antara bahasa tutur dan bahasa tulis.Misalnya, kosa kata yang digunakan di dalam bahasa tulis, khususnya,bahasa Inggeris seringkali berbeda dengan yang ditemukan di dalambahasa Inggeris percakapan. Kalimat dalam bahasa Inggeris tulis jugaseringkali panjang dengan bentuk-bentuk gramatikal yang kompleks,yang tidak umum ditemukan pada bahasa percakapan.. Beberapa polayang pada umumnya ditemukan dalam bahasa Inggeris tulis adalahkalimat-kalimat yang dimulai dengan klausa adverbial, prase-prasepreposssi, atau bentuk-bentuk participal. Bentuk kalimat pasif jugalebih umum ditemukan dalam bahasa Inggeris tulis dibandingkandengan bahasa Inggeris percakapan (Pierce, 1963: 11).60


Muhammad Ihsan, Teknik MembacaBerdasarkan gambaran di atas, dalam tulisan ini akan dibahasbeberapa teknik yang dapat digunakan di dalam membaca teksberbahasa Inggeris, terutama yang ditulis dalam bentuk artikel.Beberapa Pertanyaan PendahuluanTujuan utama yang ingin dicapai seorang pembaca di dalammelakukan kegiatan membaca, tentu saja agar dia dapat memperolehinformasi dari teks secara efisien dan efektif. Agar tujuan ini dapattercapai, seorang pembaca harus dapat menjawab beberapa pertanyaanpendahuluan sebelum memulai membaca teks. Pertama, "Apa jenistulisan tersebut", karena tentu saja seorang pembaca tidak membacasurat kabar dengan cara seperti ketika membaca novel atau laporanteknis. Di dalam artikel surat kabar, informasi paling pentingditemukan pada bagian awal artikel, biasanya pada paragraf pertama.Informasi yang ada pada bagian akhir artikel pada umunya "beritaberitapendek" (William,1972: 4) Dengan demikian, penulis denganmudah dapat memotong paragraf terakhir ketimbang harus menuliskembali keseluruhan artikel bilamana artikel tersebut telah disingkat.Namun demikian, pada sebuah laporan teknis, informasi palingpenting mungkin berada pada paragraf terakhir, di mana penulismenyimpulkan artikel yang ditulisnya; dan pada buku review, paragrafterakhir biasanya memuat pendapat dan rekomendasi orang yangmenulis review tersebut. Dengan demikian, orang yang membacaartikel surat kabar tentu saja memulainya dengan paragraf pertama,sedangkan orang yang membaca laporan teknis, akan memulainyadengan paragraf terakhir, untuk mendapatkan ide umum artikel,sebelum membaca bagian-bagian lain dari artikel tersebut. Hal inidilakukan untuk memperoleh informasi yang lebih terperinci.Alasan penting yang lain mengapa seorang pembacaa harusmengidentifikasi jenis tulisan sebelum memulai membaca teks ialahuntuk mengetahui apakah informasi yang dibacanya itu obyektifataukah subyektif. Dapatlah informasi itu dianggap sebagai fakta,ataukah semata-mata pendapat seseorang? Jika artikel tersebutsubyektif, maka pertama-tama seorang pembaca mungkin inginmenentukan pendapatnya sendiri bukannya membiarkan penulis61


Jurnal <strong>Hunafa</strong> Vol. 2 No. 1 2005; 59-68menilai dirinya. Kedua, "Apa tujuan seorang membaca teks?” Apakahdia sedang mencari informasi khusus, ataukah hanya untukmemperoleh ide umum dari teks, ataukah membaca untuk memperolehpemahaman yang detail mengenai teks tersebut? Jawaban untukpertanyaan ini akan menentukan teknik dan kecepatan membaca teks.Membaca dengan Teknik ScanningBilamana yang dibutuhkan seorang pembaca ialah informasikhusus, teknik yang dapat digunakannya ialah teknik scanning. Namundemikian, untuk memahami apakah itu scanning, pertama-tama diaharus mengetahui sesuatu yang berhubungan dengan proses membacasecara psikologis. Maksudnya, pada saat dia membaca, matanya tidakbergerak terus menerus sepanjang bacaan, melainkan berfungsi sepertialat kamera, bergerak dengan jarak pendek dan berhenti sebentar untukmelakukan "pemotretan". Dia "membaca" pada jedah ini. Waktu untuksetiap jedah sedikt berbeda dari seseorang dengan yang lainnya. Halyang membedakan seorang pembaca lambat dengan pembaca cepatialah jedah yang dibutuhkan untuk membaca teks. Disinilah pentingnyamempelajari struktur bacaan. Pembaca yang lambat, berhenti sejenaksetiap kata dan biasanya mundur, sedangkan pembaca cepat berhentisejenak pada prase. Jika seorang pembaca membaca pada kecepatannormal, dia harus berkonsentrasi pada jarak horizontal antarjedah,tetapi jika dia melakukan scanning, dia juga menggunakan jarakvertikal. Dengan demikian scanning bukanlah sekedar membaca cepatmelainkan sebuah proses atau teknik membaca. (Deleew and Eric,1965:23).Di dalam melakukan scanning, seorang pembaca menggerakkanmatanya mengiringi bacaan, mungkin mengikuti pola tertentu, misalnyamembaca kata yang ditangkap oleh mata. Tegasnya, teknik membacatergantung pada tujuan yang ingin dicapai oleh pembaca di dalammembaca teksi. Misalnya, scanning dapat digunakan untuk menemukaninformasi spesifik-- misalnya, yang terdapat pada ensiklopedia atauindeks, —namun boleh juga digunakan untuk me-review teks agarsecara mental dapat memberikan informasi penting baginya di dalammenemukan gambaran atau kerangka umum teks, atau melakukan62


Muhammad Ihsan, Teknik Membacapreview terhadap teks untuk mengetahui apakah teks tersebut perludibaca secara lebih cermat.Selanjutnya, bilamana tujuan seorang membaca teks ialah untukmemperoleh pemahaman yang detail, maka tidak effektif bilamana diamemulai membaca teks dari permulaan secara kata per kata; melainkanharus meninggalkan (kata-kata) khusus menuju yang umum (maksudbacaan secara keseluruhan). Hal ini penting karena membaca tekssecara kata per kata tidak saja memakan waktu yang lama, melainkanjuga sangat melelahkan. Selain itu, teknik ini juga tidak memberikanhasil yang baik, karena setelah menggunakan waktu lama, seorangpembaca biasanya menyelesaikan bacaan dengan sekedar menguntaikata-kata, bukannya memperoleh maksud bacaan secara keseluruhan).Dengan kata lain, seorang pembaca seringkali tidak mampumenyatukan kata-kata dan melompat dari yang khusus ke yang umum.Dalam hubungan tersebut, metode yang jauh lebih efisien bagiseorang pembaca ialah melakukan yang sebaliknya, yaitu bukanberangkat dari yang khusus ke yang umum, melainkan dari yang umumke yang khusus. Bukan dengan menggabungkan kata-kata ke dalamkalimat, kemudian ke dalam paragraf lalu membentuk bacaan yanglengkap, melainkan dia harus memulai dengan mempelajari maksudumum dari bacaan yang lengkap tersebut, lalu memecahkannya kedalam paragraf-paragraf, kalimat-kalimat, lalu terakhir ke dalam katakatakhusus. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, bahwadengan cara ini, berarti seseorang membaca teks yang sama beberapakali, tetapi pada akhirnya, sebenarnya dia telah menghemat waktu,memahami dan mengingat banyak dari apa yang telah dibacanya.Melakukan Preview sebelum Membaca ArtikelPada tahap ini, sebelum benar-benar mulai membaca, seorangpembaca harus menyisihkan waktu beberapa menit untuk melakukanantipsipasi atau preview teks. Dia harus menghubungkan pengetahuanyang telah dimilikinya dengan masalah yang dibahas dalam tekstersebut, sambil bertanya pada diri sendiri, apakah teks itu dalambentuk artikel? Kalau demikian, kira-kira artikel itu mengenai apa. Apayang dapat dia ketahui dari judul artikel? Di mana diterbitkan—apakah63


Jurnal <strong>Hunafa</strong> Vol. 2 No. 1 2005; 59-68di jurnal ilmiah atau di majalah popular? Apakah otoritas penulisnyadiakui dalam bidangnya atau tidak, yang tidak dikemukakan dalamartikel. Tahun berapa artikel itu diterbitkan? Bagaimana panjang dankomposisi artikel tersebut? Apakah ada abstrak pada bagian awalnyaatau kesimpulan pada bagian akhirnya? (Jika terdapat abstrak dankesimpulan, ini merupakan bagian yang paling baik untuk mulai dibaca). Apakah ada sub judul, grafik, gambar, catatan kaki, daftarpustaka? Untuk siapa artikel itu ditulis?—untuk pelajar, akademisi ataumasyarakat umum? Apa jenis artikel tersebut, apakah laporan, studikasus, uraian tentang pengalaman khusus? Menurut pendapat siswa,apa tujuan penulisnya--apakah ingin menggambarkan, menjelaskan,menginformasikan atau mempersuasikan?Setelah melakukan preview, seorang pembaca harus melihatsecara dekat artikel tersebut untuk mengetahui tujuan umumnya. Halini bisa dilakukan beberapa hari lamanya. Jika artikel tersebutdilengkapi dengan abstrak atau ringkasan, ide pokoknya dapatdiperoleh dengan membaca bagian ini. Jika tidak, dia dapat melakukanscanning terhadap artikel tersebut; yaitu dia dapat membaca cepat danberusaha menangkap ide-ide pokok yang ada dalam artikel tersebut.(Rivers, 1968: 7). Namun demikian, melakukan scanning secara efisienmembutuhkan latihan yang banyak dan cara yang jauh lebih mudahuntuk menyimpulkan artikel ialah dengan cara memahami strukturtulisan. Dalam hal ini, artikel berbahasa Inggeris lebih mudah untukdibaca daripada kebanyakan teks yang ditulis dalam bahasa lain, karenayang disebutkan kedua menuntut prinsip-prinsip tertentu yang ketat.Artikel yang ditulis dengan baik dalam bahasa Inggeris harus dimulaidengan paragraf pendahuluan dan diakhiri dengan ringkasan ataukesimpulan. Paragraf pendahuluan harus mengemukakan tema atautopik utama dari artikel secara keseluruhan dan tujuan penulisnya,sedangkan paragraf bagian terakhir dari artikel harus dinyatakankembali dalam kata-kata yang lain, poin-poin utama yang ada padatubuh paragraf dalam tulis.. Dalam artikel, setiap paragraf harusmemuat topic sentence (kalimat topik)—yaitu, kalimat yang memuatide pokok paragraf. (Rivers. 1968: 8). Kalimat topik biasanyaditemukan pada bagian awal paragraf dan diikuti oleh penjelasan-64


Muhammad Ihsan, Teknik Membacapenjelasan, contoh-contoh dan kalimat-kalimat lain yangmengembangkan ide ini dan menghubungkannya dengan bagian laindari artikel.Jenis paragraf lain, yang kurang digunakan, dimulai dengansejumlah contoh dan diakhiri dengan pernyataan yang menghubungkandengan contoh-contoh ini. Namun demikian, karena kalimat topikseringkali ditemukan pada awal paragraf, cara yang baik untukmendapatkan gagasan umum artikel ialah membaca keseluruhanparagraf pertama (pendahuluan), kalimat pertama pada masing-masingparagraf pada artikel (biasanya kalimat topik), dan keseluruhanparagraf terakhir (ringkasan atau kesimpulan). Oleh karena itu,pembaca harus cermat dalam mencari kata-kata dan prase-prase yangmenghubungkan satu paragraf dengan paragraf lainnya danmenunjukkan susunannya secara umum, misalnya "pertama… ","kedua,….", "hipotesis….", "kesimpulan….:"Membaca ArtikelLangkah selanjutnya, jika seorang pembaca telah menemukangaris-garis besar isi artikel, dia harus membaca artikel tersebut mulaidari awal hingga akhir, agar menemukan informasi pendukung untukide pokok yang telah diperolehnya. Pada tahap ini, dia harusmenemukan redundansi yang terdapat dalam bacaan. Sebagaimanadikemukan sebelumnya, kalimat-kalimat lain dalam paragraf hanyauntuk memperluas dan mejelaskan kalimat topik. Oleh karena itu,kebanyakan kalimat ini dapat dibaca dengan cepat, karena pembacatelah memperoleh pengetahuan tentang apa kira-kira yang dibicarakandalam kalimat-kalimat tersebut. Di sini, pembaca harus belajarmengenal kata-kata yang menghubungkan satu ide ke ide yang lain,misalnya as well as, also, additional, for example, moreover, however,nevertheless, under these circumstances, dls. (Pierce, . 1963: 21) Selainitu, pembaca juga harus belajar mengidentifikasi kalimat-kalimatbersyarat (conditional sentences) dan hubungan waktu, sebab danakibat; dia harus mampu mengenal penanda benda (noun marker), a,an, the) penanda kerja (verb marker), is, have, penanda prase (phrasemarkers), by, on, at dan penanda klaus (clause markers), who, what,65


Jurnal <strong>Hunafa</strong> Vol. 2 No. 1 2005; 59-68which. Hal penting lain yang harus diketahui pembaca ialah jenis-jenistanda baca dan singkatan-singkatam seperti i.e, e.g., op. cit., ibid. yangmungkin ditemukannya di dalam bacaan; pembaca juga harus belajarmengindentifikasi pokok kalimat (subject) dari sebuah kalimatkompleks dan berupaya menebak kira-kira kalimat-kalimat lainmengenai apa (Valette, 1967: 15)Jika membaca artikel secara cermat telah dilakukan dan adakata yang tidak dipahami artinya oleh pembaca, namun sangatdibutuhkan untuk memahami bacaan tersebut, maka dia dapat mencariartinya melalui salah satu dari cara-cara berikut ini. (Sangat dianjurkanagar tidak menggunakan kamus sebelum melakukan langkah ini),karena dia akan menemukan bahwa banyak kata yang tidak pahaminya,padahal tidak begitu dibutuhkan untuk memahami artikel secarakeseluruhan. Akibatnya, pembaca hanya memboroskan waktu mencariarti kata-kata itu dalam kamus.Langkah-langkah yang dimaksud ialah pembaca harusmenganalisa struktur kata. Apakah kata itu kata majemuk (compoundword), misalnya, teapot, overcoat, bookstore, ashtray, underlie, yangbisa dipahaminya dengan memisahkannya dari komponen dasarnya ?Dapatkah dia menguraikan artinya dengan cara mencari akar katanyalalu menginterpretasi prefix dan suffix?. Misalnya, kata enlarge(memperluas) yang akar katanya ialah large (luas) yang mengalamipenambahan prefix derivasi en- sehingga mengubah adjective (katasifat) menjadi verb (kata kerja), dan suffix infleksi –ed yang mengubahbentuk kata kerja sederhana (present) menjadi kata kerja lampau (past)atau past participle (telah). Dapatkah pembaca menebak arti katamenurut konteksnya?. Teks biasanya memuat sejumlah clue yang dapatmembantu pembaca melakukan tebakan tepat mengenai arti kata. Katatersebut mungkin secara langsung ditentukan atau dijelaskan olehpenulis., atau mungkin juga memberikan sinonimnya. Teks tersebutmungkin membandingkan kata dengan kata yang lain yang telahdiketahui oleh pembaca, atau penulis mungkin menjelaskan artinyadengan menguraikan pengalaman yang pembaca telah ketahui.Jika langkah-langkah di atas telah dilakukan, namun pembacabelum memahami arti sebuah kata tertentu, padahal arti kata tersebut66


Muhammad Ihsan, Teknik Membacasangat dibutuhkan untuk memahami teks secara keseluruhan, maka diaharus mencarinya di kamus. Dalam kasus seperti itu, kamus yangdigunakannya tersebut harus benar-benar merupakan kamus yangmenjelaskan kata itu dalam bahasa Inggeris, bukan kamus yangmemberikan persamaannya (terjemahannya) dalam bahasa lain.Dengan cara ini, pembaca akan memahami maksud sebenarnya katatersebut sesuai yang diinginkan penutur asli bahasa tersebut, bukan artiterjemahannya yang tidak jelas. Hal ini juga akan mendorong pembacauntuk berpikir dalam bahasa Inggeris bukan menterjemahkannya kedalam bahasanya sendiri, meskipun ini sebuah proses yang betul-betulmemperlambat kecepatan membaca.Langkah terakhir di dalam membaca yang efektif ialah melakukanscanning terhadap artikel sekali lagi. Tujuan scanning terakhir ini ialahuntuk melakukan review terhadap maksud umum dari teks,mengklarifikasi ide-ide yang mungkin belum dipahami sebelumnya,dan memverifikasi serta memberikan penekanan pada ide-ide tertentu..Pada poin ini, pembaca juga mungkin ingin menghafal fakta-faktatertentu yang termuat dalam artikel.PenutupSebagai kesimpulan dari tulisan ini, dapat dikemukakan bahwa.terdapat beberapa teknik yang dapat dilakukan sebelum memulaimembaca. Pertama, pembaca harus secara cepat membolak-balikhalaman-halaman bacaan untuk mengetahui gambaran utuh tekstersebut (panjangnya, judul, penulis, internal heading, sumber, dansebagainya), lalu mengantisipasi apa yang diharapakan pembaca yangmungkin ditemukan dalam artikel tersebut; kedua, pembaca harusmelakukan scanning terhadap artikel tersebut agar memperolehgambaran umum tentang informasi yang terdapat dalam artikel; ketiga,pembaca harus membaca artikel secara lebih lambat, agar dapatmengkaver beberapa bagian artikel yang telah ditemukannya pada saatmelakukan scanning pertama; terakhir, pembaca harus melakukanscanning sekali lagi terhadap artikel secara keseluruhan untuk me-67


Jurnal <strong>Hunafa</strong> Vol. 2 No. 1 2005; 59-68review garis-garis besar artikel agar dapat menentukan fakta-faktapenting tertentu.Dengan melakukan langkah-langkah tersebut di atas, kebutuhanpembaca dalam membaca telah terpenuhi dalam waktu yang lebihsingkat dibandingkan dengan waktu yang harus digunakannya didalam membaca artikel dengan teknik kata per kata.Daftar PustakaAllen, Virginia French. 1973. Trends in the Teaching of Reading.English Teaching Forum, II, 3 (June-August ).Deleew, Manya and Eric.1965. Read better, read faster, Middelsev:Penguin Books.Finochiano, Mary. 1964. English as a Second Language, from Theoryto Practice, New York: Rogentns Publishing Company.Norris, William. 1972. Advanced Reading: Goals:, Technigues,Procedures in Readings on English as a Second Language, Ed.Cenneth Crot: Cambridge, Mass: Wintrhop PublishersPierce, Mary Eleanor. 1963. Sentence Level Expectancy as an End toAdvanced Reading. TESOL. Quarterly, 7. 3 (Sepetember) 1973Saville-Troike, Muriel. 1973. Reading and the Audilingual MethodTESOL. Quarterly, 7, 4 (December 1973).Valette, Robecca M. 1967. Modern Language Testing, a Handbook.New York: Harcourt, Brace and World.Wilga, Rivers. 1968. Teaching Foreign Language Skills. Chicago. TheUniversity of Chicago Press.68

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!