Bukti terhadap keterbatasan energetik yang mempengaruhi ...
Bukti terhadap keterbatasan energetik yang mempengaruhi ...
Bukti terhadap keterbatasan energetik yang mempengaruhi ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
jarak jauh intra dan –hanya satu- antar pulau di manapun di TNK (Jessop, data tidak<br />
dipublikasikan). Sehingga penuruan dalam CPUE sepertinya timbul sebagai hasil dari adnya<br />
mortalitas. Keterbatasan <strong>energetik</strong> juga dapat mengurangi rekruitmen dengan menurunkan<br />
nilai tahunan fekunditas. Sebagai contoh, dalam periode rendahnya ketersediaan mangsa,<br />
Komodo betina kemungkinan memperpanjang interval perkembangbiakannya menjadi bukan<br />
tahunan, selama penundaan waktu untuk pengembangan simpanan energi <strong>yang</strong> terbatas untuk<br />
perkembangbiakan. (Jessop et al., 2004).<br />
4.1. Pertimbangan – pertimbangan Manjemen dan Konservasi<br />
Apakah pengelola TNK perlu untuk melakukan intervensi dan memanipulasi kondisi<br />
untuk mempertinggi populasi Komodo di Gili Motang ? Satu kesulitan dalam menjawab<br />
pertanyaan ini adalah tanpa pengetahuan <strong>yang</strong> tepat tentang dinamika populasi di pulau ini<br />
sangat mustahil untuk mengukur. Secara sederhana, kami tidak mengetahui jika hasil terbaru<br />
kami (yaitu penurunan CPUE dan perkiraan tunggal jumlah populasi) menunjukan dinamika<br />
penurunan sementara atau penurunan progresif dari kelimpahan populasi. Juga dijelaskan<br />
area kecil <strong>yang</strong> telah terisolasi selama sekitar 10.000 tahun dari populasi pulau lainnya, a<br />
kepadatan populasi di Gili Motang sepertinya selalu berkurang (berdasarkan teori geografis)<br />
dibandingkan pulau besar dimana kepadatan mangsa ungulata lebih besar secara nyata. Lebih<br />
lanjut proses-proses stochastic dan deterministik diduga dapat meningkatkan variasi Komodo<br />
dan jumlah mangsa selama kurun waktu ini sebagaimana terlihat pada jenis reptil tropik<br />
lainnya. Kekosongan data jangka panjang dan dinamika <strong>yang</strong> berbeda di pulau kecil ini<br />
terkait aspek biogeografi membuat hal ini menjadi sulit untuk dapat menentukan resiko<br />
terkini kepunahan populasi ini.<br />
Namun, jumlah populasi terbaru di Gili Motang diperkirakan mencapai 53 ± 6,2<br />
individu post-hatchling hal ini sesuai dengan beberapa teori penting <strong>yang</strong> digunakan untuk<br />
kecenderungan kepunahan. Pada demografik dan lingkungan tertentu stochasticity serta<br />
hilangnya kemampuan variasi genetik sebagi faktor utama pendukung punahnya populasi<br />
kecil (Frankham, 1998). Stochasticity demografik biasanya menjadi komponen stochastic<br />
utama <strong>yang</strong> mengancam kelangsungan hidup populasi ketika ukuran populasi 100 individu<br />
atau kurang (Lande. 1993). Populasi kecil diperkirakan mempunyai konsekuensi jangka<br />
panjang pada kelangsungan hidup genetik populasi tekait efek gabungan dari pengurangan<br />
ukuran populasi dan meningkatnya isolasi <strong>yang</strong> mengarah pada berkurangnya variasi genetik<br />
(Frankham, 1998; Young & Clarke, 2000; Frankham et al., 2002). Mekanisme <strong>yang</strong> melekat<br />
13