23.11.2015 Views

Media Gambar Teknik

Media Belajar Gambar Teknik

Media Belajar Gambar Teknik

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 1


PENDAHULUAN<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 2


DESKRIPSI MODUL<br />

Modul ini berisi bahan belajar “<strong>Gambar</strong> <strong>Teknik</strong> Elektro” yang merupakan mata kuliah<br />

dasar pada program studi pendidikan teknik elektro Universitas Negeri Jakarta.<br />

Pengembangan isi media belajar ini diarahkan sedemikian rupa, sehingga materi pembelajaran<br />

yang terkandung didalamnya disusun berdasarkan topik-topik selektif untuk mencapai<br />

kompetensi dalam mata kuliah <strong>Gambar</strong> <strong>Teknik</strong>.<br />

Pengetahuan : Memahami simbol-simbol dan gambar perlengkapan yang diperlukan untuk<br />

menjelaskan pemasangan bidang teknik tenaga listrik.<br />

Keterampilan : Melakukan perencanaan, penggambaran dan pemasangan perlengkapan listrik<br />

yang dibutuhkan untuk keperluan teknik tenaga listrik<br />

Sikap<br />

: Perencanaan, penggambaran dan pemasangan perlengkapan listrik secara cermat<br />

dan benar sesuai dengan prosedur kerja dan mentaati prosedur keselamatan kerja.<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 3


BAB 1<br />

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR<br />

1.1 Pensil<br />

Pensil gambar ditandai dengan huruf yang mennyatakan tentang kekerasan dan<br />

kehitaman dari isinya. Isi pensil gambar bertingkat-tingkat, mulai dari hitam lunak sampai<br />

dengan yang keras, sesuai dengan yang keras, sesuai denga huruf yang tertulis padanya.<br />

Misal : 10B ; B ; BH ; F ; H sampai dengan 10H.<br />

Huruf-huruf ini adalah singkatan Bahasa Inggris.<br />

B = black (hitam)<br />

F = firm (tetap/sedang)<br />

H = hard (luas)<br />

Berikut ini merupakan keterangan sifat-sifat dari pensil gambar.<br />

BB-3B : Sangat lunak, hitam pekat digunakan untuk gambar-gambar lukis.<br />

2B-F : Lunak, hitam digunakan untuk membuat skets, atau menulis.<br />

H-6H : Keras digunakan untuk menggambar teknik.<br />

7H-10H : Sangat keras, biasa digunakan untuk menggambar pekerjaan-pekerjaan<br />

yang akan diperbanyak (lithographic).<br />

<strong>Gambar</strong> 1.1 Macam macam Pensil<br />

Sumber : www.google.com<br />

1.2 Pena <strong>Gambar</strong><br />

Untuk keperluan menggambar dengan tinta tersedia beberapa macam alat dengan ujung yang<br />

berbeda-beda, yang bisa didapatkan pada pasaran.<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 4


<strong>Gambar</strong> 1.2 Ukuran ketebalan pena<br />

Sumber : www.google.com<br />

Pena gambar ini mempunyai ujung yang berupa pipa dengan sebuah jarum dan sebuah<br />

katub sebagai pengontrol (pengatur).<br />

<strong>Gambar</strong> 1.3 Susunan pegangan Pena<br />

Sumber : Penulis<br />

<strong>Gambar</strong> 1.6 memperlihatkan susunanya.Bila pena dipegang dalam keadaan tegak lurus<br />

dan ujung jarum dibawah katub akan menghentikan jalannya tinta ke pipa (ujung pena), tetapi<br />

bila pena itu dipergunakan maka jarum akan menyentuh kertas dan membuka katup. Pada<br />

pegangan tersebut juga terdapat kelengkapan pintu (lubang) udara untuk mengatur keseimbangan<br />

tekanan udara di dalam penampungan tinta dengan diluar pena. Tanpa pita itu, biala pena<br />

dipergunakan, maka panas dari tangan akan menaikkan tekan pada tekan pada simpanan tinta<br />

dan mengakibatkan tinta yang keluar dari ujung pena terlalu banyak.<br />

Setiap habis dipakai maka haruslah ditutupi kembali untuk mencegah mengeringnya tinta pada<br />

ujung pena atau salurannya. Bila terjadi hambatan yang ringan keluarnya tinta goyangnya pena<br />

itu, dengan gerakan membujur maka jarumnya akan bergerak dan menghilangkan hambatannya<br />

dan pena dapat bekerja kembali.<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 5


Menggunakan pena ini tidak perlu ditekan, tidak akan ada tambahan tinta yang keluar<br />

dengan menekan pena, pahamilah penjelasan diatas, sebab dengan menekan pena ituj, akan<br />

menimbulkan akibat lain.<br />

Untuk memperbaiki (membersihkan) halangan itu dengan membuka (melepas) pena dan<br />

membersihkan dengan mempergunakan cairan ammonium atau cairan pembersih yang<br />

disarankan oleh pabrik.<br />

1.3 Kertas <strong>Gambar</strong><br />

Untuk keperluan membuat gambar diperlukan macam-macam kertas. Sebagaicontoh bila<br />

hendak membuat garis yang cukup jelas (nyata) dengan mempergunakan tinta pada kertas yang<br />

lunak, maka tinta itu akan melebar. Kertas gambar haruslah memungkinkan untuk dihapus tanpa<br />

mengakibatkan kerusakan yang berarti pada permukaanya. Bila menghapus garis pensil pada kertas<br />

yang lunak akan selalu timbul (tampak) bekasnya. Bila menghapus garis tinta haruslah<br />

memungkinkan untuk digambar kembali pada permukaan yang habis dihapus tanpa adanya pelebaran<br />

tinta. Kertas haruslah dapat diperbanyak dengan alat perbanyakkan yang sama dipergunakan.<br />

Untuk beberapa jenis gambar tertentu juga penting mengenai ukurannya, janganlah kertas<br />

berubah ukurannya karena perubahan waktu. Kertas gambar yang umum disebut kertas tembus<br />

pandang (transparant) dan kadang-kadang disebut kertas kalkir (tracing paper). Untuk keperluan<br />

menggambar dengan pensil dipergunakan kertas yang dipermukaannya berbeled (tidak licin/velvet).<br />

Sedangkan untuk keperluan menggambar dengan tinta dipilih yang permukaanya mengkilap.<br />

<strong>Gambar</strong> 1.4 Kertas HVS<br />

Tebal kertas gambar dinyatakan dengan masa persatuan luas. Sebagai contoh ialah kertas 80<br />

g/m2 artinya setiap 1 m2 luas permukaan kertas mempunyai berat 80 g. Tetapi tebal kertas ini tidak<br />

benar-benar tepat sesuai dengan masanya.<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 6


A. Ukuran Kertas<br />

Untuk segala keperluan, ISO R26 telah mengatur mengenai ukuran kertas. Dasar ukuran<br />

kertas pada umumnya ditunjukkan oleh seri A. Sebagai dasar, Ao ialah mempunyai luas 1 m 2<br />

dengan perbandingan, lebar dibandingkan panjang ialah 1 : 2<br />

<strong>Gambar</strong> 1.5 Macam macam ukuran kertas gambar<br />

<strong>Gambar</strong> 1.6 Ukuran Kertas<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 7


B. Bidang Permukaan Kertas <strong>Gambar</strong> Yang Digunakan<br />

Luas permukaan gambar yang dipergunakan untuk menggambar adalah lebih kecil dari<br />

ukuran kertas sebenarnya. Hal ini diperlukan sisi gambar yang cukup lebar (20mm) untuk mencegah<br />

hilangnya keterangan. Bila gambar akan diperbanyak (copying), sisi-sisi lainnya cukup 5 mm untuk<br />

A4 sedangkan untuk A3 - Ao sisi-sisinya dibuat 10 mm. Pada sisi 20 mm diperlukan bila gambargambar<br />

tersebut akan diarsipkan sehingga mudah dijepit. Ditambah pula title block atau SKB harus<br />

diletakkan dibagian bawah atau atas untuk gambar dengan ukuran A4, sedangkan untuk kertas A3-Ao<br />

harus/hanya dibawah sebelah kanan.<br />

1.4 Jangka<br />

<strong>Gambar</strong> 1.7 Tata letak permukaan gambar<br />

Jangka Ada tiga macam jangka yang digunakan untuk menggambar, tergantung besar<br />

kecilnya lingkaran yang akan digambar. Jangka besar untuk menggambar lingkaran dengan<br />

diameter 100 – 200 mm, jangka menengah untuk lingkaran dari 20 – 100 mm, dan jangka kecil<br />

untuk lingkaran 5 – 30 mm. Di samping itu terdapat sebuah jangka untuk membuat lingkaran<br />

dengan jari-jari kecil, seperti misalnya untuk pembulatan. Ada dua macam jangka yaitu jangka<br />

orleon dan jangka pegas. Dengan alat penyambung dapat dihasilkan lingkaran dengan jarijari<br />

250 mm.<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 8


<strong>Gambar</strong> 1.8 Macam - macam Jangka<br />

1.5 Penggaris<br />

A. Penggaris –T<br />

Sebuah penggaris – T terdiri dari sebuah kepala dan sebuah daun. Garis-garis horizontal<br />

ditarik dengan penggaris –T ini, dengan menekankan kepalanya pada tepi kiri dari meja<br />

gambar, dan menggesernya keatas atau ke bawah. Supaya hasil dari garis-garis dapat sejajar<br />

benar, kepala dari penggaris ini harus betul-betul diikat pada daunnya.<br />

B. Penggaris Segi-Tiga<br />

Sepasang segitiga terdiri dari segitiga siku sama kaki dan sebuah segitiga siku 600 .<br />

Ukuran segitiga ini ditentukan oleh panjang 1, dan berkisar antara 100 sampai 300 mm.<br />

C. Sablon (mal)<br />

Sablon atau yang digunakan untuk teknik elektro antara lain: mal lengkungan, mal<br />

bentuk, mal huruf dan mal untuk simbol-simbol elektro dan elektronika. <strong>Gambar</strong> 1.9<br />

menunjukkan mal-mal tersebut.<br />

1.6 Alat - Alat Lain<br />

Berbagai macam alat dipergunakan untuk menggambar, disamping alatalat yang telah dibahas<br />

sebelumnya.<br />

A. Mistar Skala<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 9


Untuk gambar mesin dipergunakan mistar skala dari bambu atau plastik, yang panjangnya<br />

pada umumnya adalah 300 mm. Disamping ini terdapat pula mistar skala dengan penampang<br />

segi tiga dengan ukuran yang diperkecil (<strong>Gambar</strong> 6).<br />

B. Busur Derajat<br />

Busur derajat: busur derajat dibuat dari logam, yaitu aluminium, atau plastik. Biasanya busur<br />

derajat ini mempunyai garis-garis pembagi dari 0 sampai dengan 1800 (Gb 7.). Dengan alat<br />

ini dapat diukur sudut atau membagi sudut.<br />

C. Penghapus<br />

Untuk membuang garis yang salah dipergunakan penghapus dengan mutu yang baik. Ada<br />

penghapus yang dibuat dari karet, dan ada yang dibuat dari plastik. Penghapus yang baik<br />

harus dapat menghilangkan garis atau gambar yang tidak diinginkan, dan tidak merusak<br />

kertasnya. Untuk menghilangkan garis atau gambar dengan tinta, harus dipakai penghapus<br />

yang khusus.<br />

D. Pelindung Penghapus<br />

Pelindung penghapus ini dipakai bila kita ingin menghilangkan garis yang berdekatan.<br />

Dengan alat ini garis-garis yang perlu dapat terlindung dari penghapusan. Hanya garis, atau<br />

bagian garis yang salah dapat dihapus. Seperti tampak pada <strong>Gambar</strong> 8, pelindung tersebut<br />

mempunyai berbagai bentuk lubang. Dengan demikian bagian yang diperlukan dapat<br />

dilindungi dan bagian yang hanya harus dibuang tampil pada lubang.<br />

E. Pita <strong>Gambar</strong><br />

Untuk menempelkan kertas gambar diatas papan gambar tidak lagi dipergunakan paku<br />

payung, karena ini akan merusak papan gambar, dan akan mengganggu pergerakan penggaris.<br />

Sekarang terdapat pita gambar yang akan menempelkan pita gambar pada papan gambar.<br />

Jangan menggunakan pita rekat (cellotape), karena daya rekatnya yang terlalu kuat akan<br />

merusak kertas gambar bila ingin melepas kertas gambar dari meja gambar.<br />

F. Alas Kertas <strong>Gambar</strong><br />

Jika kertas gambar diletakkan langsung diatas papan gambar, akan terdapat berkas-berkas<br />

garis dan tusukan jarum dari jangka. Hal ini kadang-kadang akan mengganggu pada saat kita<br />

menggambar. Untuk menghindarkan hal ini dipasaran terdapat alas kertas gambar dari kertas<br />

lunak. Ada juga yang dibuat dari karet magnetik. Untuk menempelkan kertas gambarnya tidak<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 10


dipakai pita gambar, melainkan pita tipis dari baja tahan karat. Yang terakhir ini sangat ini<br />

sangat mudah penggunaannya.<br />

G. Papan <strong>Gambar</strong> dan Meja <strong>Gambar</strong><br />

Papan gambar harus mempunyai permukaan yang rata dan tepi yang lurus, dimana kepala dari<br />

penggaris –T digeser. Papan gambar dibuat dari pohon cemara, kayu pohon linde, kayu lapis<br />

(plywood) atau hardboard. Ukurannya disesuaikan dengan ukuran kertas, misalnya untuk<br />

ukuran kertas A 0 mempunyai ukuran 1.200 mm x 900 mm, kertas ukuran A 1 mempunyai<br />

ukuran 600 mm x 450 mm. Belakangan ini terdapat papan gambar yang telah dilapisi dengan<br />

alas kertas gambar. Papan gambar ini dapat diletakkan diatas standar yang dibuat khusus<br />

untuk tujuan ini. Standar ini dapat diubah-ubah kedudukannya. Pada <strong>Gambar</strong> 9 tampak<br />

sebuah standar papan gambar yang sederhana, yang hanya dapat merubah kemiringannya,<br />

sedangkan <strong>Gambar</strong> 10 menunjukkan sebuah standar papan gambar yang dapat diatur<br />

ketinggiannya maupun kemiringannya. Papan gambar khusus yang dipasang diatas sebuah<br />

standar disebut juga meja gambar. Papan gambar sederhana dapat diletakkan diatas meja<br />

biasa.<br />

1.7 Mesin <strong>Gambar</strong><br />

Mesin gambar adalah sebuah alat, yang dapat menggantikan alat-alat gambar lainnya, seperti<br />

busur derajat, penggaris –T, segi tiga dan ukuran. Sebuah mesin gambar dilengkapi dengan<br />

mekanisme gerak sejajar yang terdiri dari 4 batang penghubung ( link ).<br />

1.8 CAD<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 11


BAB 2<br />

STANDARISASI GAMBAR TEKNIK<br />

2.1 Standarisasi Huruf dan Angka<br />

<strong>Gambar</strong> teknik mempunyai tujuan menjelaskan maksud pelaksanaan dalam<br />

kegiatan teknik, atau menuntun suatu kegiatan keteknikan pada umumnya. Karena itu<br />

mengandung suatu petunjuk yang berfungsi penting dalam kegiatan penyelesaian<br />

keteknikan. Untuk melengkapi keterangan-keterangan pada gambar teknik supaya tidak<br />

terjadi salah tafsir maka perlu adanya keterangan berupa huruf, angka serta lambanglambang<br />

teknik dalam susunan yang meyakinkan.<br />

Ciri-ciri yang perlu pada huruf dan angka pada gambar teknik :<br />

a) Jelas.<br />

b) Seragam.<br />

c) Dapat dibuat microfilmnya, atau cara reproduksi lainnya.<br />

d) Huruf dan angka gambar teknik senantiasa menjadi cara untuk menunjukan maksud dan<br />

tujuan gambar teknik yang bersangkutan sejelas-jelasnya.<br />

e) Huruf dan angka gambar teknik selain berfungsi seperti diatas, juga akan menjadi hiasan<br />

bagi gambar teknik itu. Oleh sebab itu posisi gambar maupun huruf dan angka perlu diatur<br />

sedemikian rupa sehingga mudah dibaca.<br />

f) Pada dasarnya bentuk huruf dan angka gambar teknik dapat digolongkan menjadi dua:<br />

1) Huruf dan angka untuk gambar teknik bangunan.<br />

2) Huruf dan angka untuk gambar teknik mesin dan listrik.<br />

g) Huruf dan angka tersebut dapat dibuat tegak atau miring.<br />

2.2 Standarisasi Garis <strong>Gambar</strong><br />

Lembar garis ialah 10 % tinggi tulisan. Bila anda menggambar dengan tinta cina atau<br />

komputer, lebar garis ini dapat diberikan sebelumnya, misalnya: tinggi tulisan 5 m, lebar<br />

garis 0,5 mm.<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 12


Video Tutorial <strong>Gambar</strong><br />

Pada penggambaran dengan pensil, lebar garis diperkirakan dari penglihatan, sedangkan<br />

lebar atau tebal garis dengan tinta atau CAD ditampilkan pada Tabel 3.<br />

Dalam gambar teknik dipergunakan beberapa jenis garis, yang masing masing<br />

mempunyai arti dan penggunaannya sendiri. Oleh karena itu penggunaannya harus sesuai<br />

dengan maksud dan tujuannya. Ada lima jenis garis gambar, yaitu:<br />

a) Garis <strong>Gambar</strong>: Untuk membuat batas dari bentuk suatu benda dalam gambar<br />

b) Garis Bayangan: Berupa garis putus-putus dengan ketebalan garis 1/2 tebal garis biasa.<br />

Garis ini digunakan untuk membuat batas sesuatu benda yang tidak tampak langsung oleh<br />

mata.<br />

c) Garis Hati: Berupa garis “ strip, titik, strip, titik “ dengan ketebalan garis 1/2 garis biasa.<br />

Garis ini misalnya digunakan untuk menunjukkan sumbu suatu benda yang digambar.<br />

d) Garis Ukuran: Berupa garis tipis dengan ketebalan 1 / 2 dari tebal garis biasa. Garis ini<br />

digunakan untuk menunjukkan ukuran suatu benda atau ruang. Garis ukuran terdiri dari<br />

garis petunjuk batas ukuran dan garis petunjuk ukuran. Garis petunjuk batas ukuran dibuat<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 13


terpisah dari garis batas benda, dengan demikian maka tidak mengacaukan pembaca gambar.<br />

Sedang garis petunjuk ukuran dibuat dengan ujung pangkalnya diberi anak tanda panah tepat<br />

pada garis petunjuk batas ukuran.<br />

e) Garis Potong: Garis ini berupa garis “strip, titik, titik, strip” dengan ketebalan 1/2 tebal<br />

garis biasa. Semua gambar teknik yang dikehendaki dengan pemotongan, batas potongan<br />

harus digaris dengan garis potong ini.<br />

<strong>Gambar</strong> 2.1 Jenis Garis<br />

Jenis garis menurut tebalnya ada tiga macam, yaitu: garis tebal, garis sedang dan garis<br />

tipis. Ketiga jenis tebal garis ini menurut standar ISO memiliki perbandingan 1: 0,7 ; 0,5.<br />

Tebal garis dipilih sesuai besar kecilnya gambar, dan dipilih dari deretan tebal berikut: 0, 18;<br />

0, 25; 0, 35; 0, 5; 0, 7; 1; 1 4; dan 2 mm. Karena kesukaran-kesukaran yang ada pada cara<br />

reproduksi tertentu, tebal 0, 18 sebaiknya jangan dipakai. Pada umumnya tebal garis adalah<br />

0, 5 atau 0, 7. Jarak minimum antara garis-garis (jarak antara garis tengah garis) sejajar<br />

termasuk arsir, tidak boleh kurang dari tiga kali tebal garis yang paling tebal dari gambar<br />

(<strong>Gambar</strong> 18). Dianjurkan agar ruang antara garis tidak kurang dari 0, 7 mm.<br />

Bila beberapa garis berpusat pada sebuah titik, garis-garisnya tidak digambar berpotongan<br />

pada titik pusatnya, tetapi berhenti pada titik dimana jarak antara garis kurang lebih sama<br />

dengan tiga kali tebal garisnya (<strong>Gambar</strong> 20)<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 14


Garis gores dan garis bertitik yang berpotongan, atau bertemu, harus diperlihatkan<br />

dengan jelas titik pertemuannya atau titik perpotongannya, seperti pada <strong>Gambar</strong> 21 dibawah<br />

ini.<br />

Panjang garis gores dan jarak antaranya pada satu gambar harus sama. Panjang ruang antara<br />

harus cukup pendek dan jangan terlalu panjang.<br />

2.3. Penggunaan Garis<br />

Tabel berikut memperlihatkan contoh-contoh penggunaan garis menurut standar ISO.<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 15


2.4 Garis-garis yang berimpit<br />

Bila dua garis atau lebih yang berbeda-beda jenisnya berimpit, maka penggambarannya<br />

harus dilaksanakan sesuai dengan prioritas seperti berikut (<strong>Gambar</strong> 22). a) Garis gambar<br />

(garis tebal kontinyu, jenis A) b) Garis tidak tampak (garis gores sedang, jenis D) c) Garis<br />

potong (garis bertitik, yang dipertebal ujung-ujungnya dan tempat-tempat perubahan arah,<br />

jenis F) d) Garis-garis sumbu (garis bertitik, jenis E) e) Garis bantu, garis ukur dan garis<br />

arsir (garis tipis kontinyu, jenis B).<br />

gambar x garis yang berhimpit<br />

2.5 Skala <strong>Gambar</strong><br />

Setiap jenis gambar mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Ada yang kecil dan ada yang<br />

besar. Oleh karena itu sering kali tidak memungkinkan menggambar suatu gambar dalam<br />

kertas gambar ukuran tertentu, dalam ukuran sebenarnya. Untuk ini ukuran gambar harus<br />

diperkecil jika bendanya besar, dan harus diperbesar jika bendanya terlalu kecil. Pengecilan<br />

atau pembesaran gambar dilakukan dengan skala tertentu. Skala adalah perbandingan ukuran<br />

linear pada gambar terhadap ukuran linear dari benda sebenarnya.<br />

Ada tiga macam skala gambar, yaitu:<br />

a) Skala pembesaran Skala pembesaran digunakan jika gambarnya dibuat lebih besar dari<br />

pada benda sebenarnya. Umpamanya jika bendanya kecil dan rumit seperti misalnya<br />

rangkaian kontrol pada lampu jalan, maka harus menggunakan skala pembesaran untuk<br />

menggambarkan rangkaian ini. Penunjukan untuk skala pembesaran adalah: x: 1, sedangkan<br />

ukuran lengkap yang dianjurkan adalah:<br />

50: 1 ; 20: 1 ; 10: 1 5: 1 ; 2: 1.<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 16


) Skala penuh Skala penuh dipergunakan bilamana gambarnya dibuat sama besar dengan<br />

benda sebenarnya. Skala ini dianjurkan untuk sedapat mungkin dipergunakan, agar supaya<br />

dapat membayangkan benda yang sebenarnya, atau untuk memudahkan pemeriksaan.<br />

Penunjukkan skala penuh adalah 1: 1.<br />

c) Skala pengecilan Skala pengecilan dipergunakan bilamana gambarnya dibuat lebih kecil<br />

daripada gambar yang sebenarnya, sedangkan penunjukkannya adalah 1: x. Berikut ini<br />

daftar penunjukkan skala pengecilan yang dianjurkan:<br />

1: 2 1: 5 1: 10<br />

1: 20 1: 50 1: 100<br />

1: 200 1: 500 1: 1000<br />

1: 2000 1: 5000 1: 10000<br />

Bila dibuat pada skala besar, pada saat gambar diperkecil dianjurkan untuk mengacu ke<br />

format DIN (Deutsche Industrie Norma/norma industri Jerman) sehingga detail-detail akan<br />

tampak jelas.<br />

2.6 Tingkat pengecilan<br />

Pada penggunaan format DIN, tingkat pengecilan ke format DIN berikutnya dengan foto<br />

kopi ialah 70,7%, misalnya dari DIN A3 menjadi DIN A4.<br />

2.7 Tingkat pembesaran<br />

Untuk pembesaran dari format DIN ke format DIN yang berikutnya yang lebih besar,<br />

digunakan tingkat pembesaran 141,4%, misalnya dari DIN A4 menjadi DIN A3. Pengecilan<br />

maupun pembesaran ini diatur secara otomatis pada mesin fotokopi.<br />

2.8 Lebar garis<br />

Lebar garis dapat dipilih, sehingga pada pengecilan atau pembesaran, lebar garis normal<br />

yang diinginkan dapat muncul. Lebar dalam satuan mm.<br />

2.9 Tinggi tulisan<br />

Tinggi tulisan juga dapat ditulis sedemikan rupa, sehingga bila dikecilkan atau dibesarkan<br />

dapat disesuaikan dengan yang kita inginkan. Tinggi dalam satuan mm.<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 17


BAB 3<br />

GAMBAR TEKNIK LISTRIK DAN TEKNIK ELEKTRONIKA<br />

3.1 <strong>Gambar</strong> <strong>Teknik</strong> Listrik<br />

Simbol teknik listrik bertujuan untuk menyingkat keterangan-keterangan dengan<br />

menggunakan gambar. Simbol listrik sangat penting untuk dipelajari dipahami karena<br />

hampir semua rangkaian listrik menggunakan simbol-simbol.<br />

<strong>Gambar</strong> simbol untuk teknik telah diatur oleh lembaga normalisasi atau<br />

standarisasi. Beberapa lembaga yang menormalisasi simbol-simbol listrik antara lain:<br />

· ANSI : American National Standard Institute<br />

· JIC : Joint International Electrical Association<br />

· NMEA : National Manufacturer Electrical Assotiation<br />

· DIN : Deutche Industrial Norm<br />

· VDE : Verband Deutcher Elektrotechniker<br />

· NEC : National Electrical Code<br />

· IEC : International Electrical Commission.<br />

Meskipun banyak lembaga yang mengeluarkan simbol listrik, namun dalam<br />

normalisasinya telah diatur sedemikian rupa sehingga suatu simbol tidak mungkin<br />

mempunyai dua maksud atau dua arti, begitu sebaliknya dua gambar simbol mempunyai<br />

satu maksud (interpretasi ).<br />

Diantara negara yang sudah maju industri kelistrikannya menentukan normalisasi<br />

sendiri, bahkan diikuti oleh dunia teknik pada umumnya. Contoh negara yang mempunyai<br />

normalisasi sendiri adalah Amerika dan Jerman.<br />

Simbol listrik dari kedua negara tersebut agak berlainan bentuk maupun<br />

interpretasinya, namun semua itu dapat dipahami karena sama-sama bertujuan untuk<br />

memudahkan dan membuat lancar kegiatan teknik yang dihadapi. <strong>Gambar</strong> 23<br />

memperlihatkan sebagian perbedaan simbol listrik dari Amerika dan Jerman.<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 18


Indonesia berdasarkan pertemuan yang diprakarsai oleh LIPPI (Lembaga Ilmu<br />

Pengetahuan Indonesia) antara ilmuwan dan kalangan industri telah berhasil membuat<br />

standar simbol yang berhubungan dengan teknik listrik arus kuat. Hasil tentang simbol<br />

listrik ini telah dituangkan dalam buku PUIL 1977 (Peraturan Umum Instalasi Listrik) dan<br />

diperbaharui lagi dalam PUIL 1987 dan PUIL 2000 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik)<br />

<strong>Gambar</strong> x Perbedaan simbol amerika dengan jerman<br />

3.2 <strong>Gambar</strong> <strong>Teknik</strong> Elektronika<br />

Sama seperti simbol listrik, simbol elektronika juga dinormalisasi oleh lembaga<br />

internasional seperti :<br />

ANSI = Amirican National Standard Institute.<br />

IEEE = The Institute of Electrical and Electronics Engineers.<br />

IEC = International Electrotechnical Commission.<br />

a) Simbol Baterai<br />

Simbol baterai diperlihatkan pada <strong>Gambar</strong> 25. Dua garis vertikal merupakan tanda polaritas,<br />

yang lebih panjang merupakan polaritas positif dan yang pendek tanda polaritas negatif.<br />

Baterei yang terdiri dari beberapa sel ( multi sel ) ditunjukkan pada <strong>Gambar</strong> 25.b dan<br />

<strong>Gambar</strong> 25.c menunjukkan baterei multi sel dua kedudukan, yaitu fix dan dapat diatur.<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 19


) Kapasitor, ditunjukkan pada <strong>Gambar</strong> 26.<br />

c) Chassis dan ground<br />

d) Koneksi dan Hubungan Percabangan<br />

Ada dua cabang penggambaran titik dan tanpa titik cabang. Sistem tanpa titik<br />

cabang sebetulnya merupakan simbol yang standar, tetapi kebanyakan rangkaian elektronika<br />

justru menggunakan sistem bertitik.<br />

e) Induktor Induktor atau kumparan induksi didalam rangkaian elektronika sering digunakan<br />

untuk lilitan transformator, kumparan radio frekuensi atau kumparan penghambat. Simbol<br />

standar untuk kumparan diperlihatkan pada <strong>Gambar</strong> 29.<br />

f) Kumparan relai Kumparan relai sering disebut juga solenoida, ada tiga jenis simbol yang<br />

digunakan dalam rangkaian elektronika, seperti ditunjukkan pada <strong>Gambar</strong> 30 berikut.<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 20


g) Resistor Simbol resistor standar ditunjukkan pad <strong>Gambar</strong> 31.a. Sudut kemiringan zig-zag<br />

adalah 600 , dan setiap simbol resistor hanya dibuat tiga titik zig-zag, kecuali untuk simbol<br />

resistor tu. Nilai resistansi dapat tetap, berubah atau bertingkat simbolnya dapat dilihat pada<br />

<strong>Gambar</strong> 31 d dan c.<br />

h) Sakelar Fungsi utama sebuah sakelar adalah membuka atau menutup rangkaian. Istilah<br />

„Break‟ dan „Make‟ merupakan kata lain dari membuka dan menutup. <strong>Gambar</strong> 32<br />

menunjukkan simbol sakelar dan <strong>Gambar</strong> 33 menunjukkan sakelar putar.<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 21


i) Ukuran <strong>Gambar</strong> Simbol Setiap teori ukuran tidak begitu diutamakan, akan tetapi agar<br />

dalam penggambaran simbol-simbol elektro dan elektronika dapat mendekati standar,<br />

dibawah ini akan diberikan tabel pendekatan untuk menentukan ukuran dalam<br />

penggambaran simbol.<br />

Simbol untuk rangkaian elektro dan elektronika dapat digambar secara manual,<br />

menggunakan sablon simbol atau digambar dengan menggunakan program komputer.<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 22


BAB 4<br />

PERENCANAAN INSTALASI LISTRIK<br />

4.1 Fungsi Dan Jenis <strong>Gambar</strong> Dalam Perancangan Instalasi Listrik<br />

Selain menguasai persyaratan, perancangan dan memiliki pengetahuan tentang peralatan<br />

instalasi, hal yang tidak boleh ditinggalkan oleh seorang ahli listrik adalah kemampuan membaca<br />

gambar instalasi. <strong>Gambar</strong> instalasi memegang peranan yang sangat vital dan menentukan dalam<br />

suatu perancangan instalasi, karena hanya dengan bantuan gambar, suatu proyek pemasangan<br />

instalasi dapat dilaksanakan. <strong>Gambar</strong> teknik merupakan perpaduan antara gambar seni dan<br />

gambar science yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan beberapa persoalan keteknikan.<br />

Seni dalam hal ini mengenai aspek keindahan bentuknya, sedangkan science menyangkut segi<br />

ukuran, kekuatan, ketahanan, bahan, efisiensi, cara mengerjakan dan sebagainya. <strong>Gambar</strong> teknik<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 23


erfungsi sebagai bahasa tertulis dalam bentuk gambar antara perencana dan pelaksana, sebagai<br />

konsekuensinya kedua pihak harus betul-betul memahami dalam arti harus dapat membuat,<br />

membaca dan mengoreksi gambar. <strong>Gambar</strong> teknik juga mengandung unsur seni, tetapi juga harus<br />

memperhatikan aturan-aturan tertentu, seperti di Indonesia dalam dunia teknik listrik aturan yang<br />

ada antar lain PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik). Dalam suatu perancangan, produk<br />

yang dihasilkan adalah gambar dan analisa. <strong>Gambar</strong> adalah bahasa teknik yang diwujudkan<br />

dalam kesepakatan simbol. <strong>Gambar</strong> ini dapat berupa gambar sket, gambar perspektif, gambar<br />

proyeksi, gambar denah serta gambar situasi. <strong>Gambar</strong> denah ruangan atau bangunan rumah<br />

(gedung) yang akan dipasang instalasi digambar dengan menggunakan lambanglambang<br />

(simbol-simbol) yang berlaku untuk instalasi listrik.<br />

Ada beberapa jenis gambar yang harus dikerjakan dalam tahap perancangan suatu proyek<br />

pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga yang baku menurut PUIL 2000. Rancangan<br />

instalasi listrik terdiri dari:<br />

1. <strong>Gambar</strong> situasi <strong>Gambar</strong> situasi adalah gambar yang menunjukkan dengan jelas letak bangunan<br />

instalasi tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan jaringan listrik PLN.<br />

<strong>Gambar</strong> situasi<br />

2. <strong>Gambar</strong> instalasi<br />

<strong>Gambar</strong> instalasi meliputi:<br />

a. Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas tata letak perlengkapan listrik beserta<br />

sarana pelayanannya (kendalinya), seperti titik lampu, saklar, kotak kontak, motor listrik, panel<br />

hubung bagi dan lain-lain.<br />

b. Rancangan hubungan peralatan atau pesawat listrik dengan pengendalinya. Jl. Alamanda Jl.<br />

Rasamala Gg. Terate 3<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 24


c. <strong>Gambar</strong> hubungan antara bagian-bagian dari rangkaian akhir, serta pemberian tanda yang jelas<br />

mengenai setiap peralatan atau pesawat listrik.<br />

3. <strong>Gambar</strong> diagram garis tunggal<br />

Yang tercantum dalam diagram garis tunggal ini meliputi:<br />

a. Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran nominal komponennya. b.<br />

Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembaginya.<br />

c. Ukuran dan besar penghantar yang dipakai. d. Sistem pembumiannya.<br />

<strong>Gambar</strong> diagram garis tunggal<br />

4. <strong>Gambar</strong> detail <strong>Gambar</strong> detail meliputi :<br />

a. Perkiraan ukuran fisik dari panel.<br />

b. Cara pemasangan alat listrik.<br />

c. Cara pemasangan kabel.<br />

d. Cara kerja instalasi kontrolnya.<br />

Selain gambar-gambar diatas, dalam merancang atau menggambar instalasi listrik penerangan<br />

dan tenaga, juga dilengkapi dengan analisa data perhitungan teknis mengenai susut tegangan, beban<br />

terpasang dan kebutuhan beban maksimum, arus hubung singkat dan daya hubung singkat.<br />

Disamping itu masih juga dilengkapi juga dengan daftar kebutuhan bahan instalasi, dan uraian<br />

teknis sebagai pelengkap yang meliputi penjelasan tentang cara pemasangan peralatan/bahan, cara<br />

pengujian serta rencana waktu pelaksanaan, rencana anggaran biaya dan lama waktu pengerjaan.<br />

4.2 Menggambar Instalasi Listrik Penerangan Sederhana<br />

Bangunan gedung baik untuk rumah tinggal, kantor, sekolahan yang dilengkapi sarana<br />

pendukung listrik dalam membangun agar dapat berfungsi dan dihuni dengan baik, nyaman serta<br />

memenuhi keselamatan memerlukan perencanaan gambar instalasi listrik yang cermat dengan mengacu<br />

pada aturan-aturan yang ditetapkan dalam dunia teknik listrik.<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 25


<strong>Gambar</strong> instalasi listrik memegang peranan yang sangat vital dan menentukan dalam suatu<br />

perencanaan instalasi, karena hanya dengan bantuan gambar suatu pekerjaan pemasangan instalasi dapat<br />

dilaksanakan.<br />

Daya Terpasang<br />

Untuk instalasi penerangan yang kecil dengan nilai daya pasang 450 VA, disebut instalasi listrik<br />

penerangan 1 phase, 1 group dengan pengaman arus (MCB) 2 Ampere. Pelayanan tenaga listrik dari tiang<br />

jaringan listrik ke pemakai (kwh + MCB) merupakan tugas dari PLN sedangkan dari panel bagi (kotak<br />

sekering) sampai ke pemasangan titik nyala (lampu dan kotak kontak) dan satu unit grounding<br />

(pentanahan) merupakan tugas Biro <strong>Teknik</strong> Listrik (BTL).<br />

Penempatan Saklar dan Kotak Kontak<br />

Penempatan saklar dekat pintu dan mudah dicapai oleh tangan, arah tuas (kutub) saklar harus<br />

sama baik saat di-on-kan maupun di-offkan, sedangkan pemasangan dan penempatan kotak kontak<br />

disesuaikan dengan beban yang akan disambung. Tinggi penempatan saklar dan kotak kontak 150 cm<br />

diatas lantai.<br />

Penempatan Lampu Penerangan<br />

Di dalam menggambar instalasi listrik penerangan, lampu penerangan merupakan bagian yang<br />

sangat penting, pemilihan lampu disesuaikan dengan penggunaan ruang, perhitungan iluminasi yang teliti<br />

tidak terlalu diperlukan dalam penerangan rumah (gedung), namun dengan bantuan tabel sangat<br />

membantu dalam menentukan tata letak pemasangan lampu yang tidak menyilaukan. Tabel 1 dibawah ini<br />

menunjukkan variasi lumen yang diperlukan per meter persegi (m2 ) dalam suatu ruangan.<br />

<strong>Gambar</strong> 3 di bawah ini menunjukkan penempatan saklar, kotak kontak, dan lampu penerangan.<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 26


<strong>Gambar</strong> penempatan lampu dan saklar<br />

4.3 Menggambar Instalasi Penerangan Dan Tenaga<br />

Di dalam merencanakan gambar banyak kita jumpai bahwa suatu instalasi listrik tidak selalu<br />

untuk lampu-lampu penerangan atau untuk motor-motor listrik, akan tetapi untuk kedua-duanya, yaitu<br />

untuk keperluan penerangan maupun untuk motor-motor listrik (tenaga).<br />

Sebagai contoh, instalasi listrik di dalam rumah tinggal atau hotel, di dalamnya tidak hanya ada<br />

instalasi listrik untuk penerangan saja, tetapi juga terdapat instalasi listrik untuk motor-motor seperti kipas<br />

angin, almari es, air conditioner, dan sebagainya. Di dalam bengkel atau pabrik dapat dijumpai bahwa<br />

instalasi listrik tidak hanya untuk penerangan atau motormotor, akan tetapi untuk kedua-duanya.<br />

Sebelum menggambar terlebih dahulu mengukur denah gambar sesuai lokasi/situasi dimana<br />

rencana bangunan atau gedung akan dipasang instalasi listriknya. Dalam gambar rencana kita buat<br />

gambar denah ruangan, gambar pengawatan secara lengkap serta gambar skema beban listrik berikut<br />

kelengkapan perhitungan material (komponen) dan tafsiran harga, bila perlu dilengkapi dengan tenaga<br />

dan biaya.<br />

Sebagai contoh dalam kegitan belajar ini akan digambar skema instalasi listrik penerangan dan<br />

tenaga dari sebuah bengkel dengan data dan ketentuan sebagai berikut: Data Instalasi Listrik Bengkel<br />

Suatu bengkel dengan ukuran 12 x 25 m direncanakan pemasangan lampu penerangan dan kotak kontak<br />

tenaga. Tersedia sumber tenaga listrik arus bolak-balik 3 fase, 50 Hz, 380/220 Volt. Komponen instalasi<br />

listrik yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :<br />

1. Jumlah lampu yang digunakan harus memenuhi kuat peneragan (E) yang dipersyaratkan. Untuk<br />

penerangan bengkel tersebut lampu yang digunakan adalah:<br />

a. TL @ 40 watt (cos ö = 0,8).<br />

b. Pijar @ 60 watt, kecuali pada WC adalah 25 watt.<br />

c. Mercury @ 150 watt (cos ö = 0,75) penerangan luar.<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 27


2. Pelayanan lampu dengan saklar dapat secara kelompok artinya beberapa lampu dapat dilayani dengan<br />

sebuah saklar, sedang penempatan saklar dekat pintu, mudah dicapai tangan, tinggi 150 cm di atas lantai,<br />

sedang kotak kontak 200VA><br />

3. Beban tiap group diusahakan simbang (RST).<br />

Bab 10<br />

CAD<br />

1. SEKILAS MENGENAI CAD (COMPUTER AIDED DESIGN)<br />

Perkembangan kompurter dewasa ini semakin pesat, merambah ke segala sudut dunia.<br />

Pengaruh komputer semakin terasa di berbagai bidang pekerjaan, karena sistem komputer lebih<br />

menjanjikan keakuratan dan kecepatan yang jauh lebih baik ketimbang dengan cara manual.<br />

Salah satu bidang pekerjaan yang sangat dipengaruhi oleh komputer adalah pekerjaan gambar.<br />

Katagori sistem komputer yang membantu da!am jenis pekerjaan ini adalah Computer Aided<br />

Design, disingkat CAD. Perangkat lunak (software) CAD sangat bervariasi, baik dari segi harga<br />

maupun kemampuannya. Untuk saat ini, AutoCAD adalah perangkat lunak CAD yang paling<br />

banyak digunakan, disebabkan oleh kemampuan dan kemudahan pemakaiannya.<br />

1.1 AutoCAD sebagai Computer Aided Design<br />

AutoCAD adalah sebuah perangkat lunak (software) bantu rancang multi guna. Pemakaian<br />

AtttoCad mencakup:<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

Desain arsitektur<br />

Desain Interior<br />

Mekanikal, efektrilkal, sipil, rekayasa kimia, otomotif, penerbangan, dsb<br />

Peta topografi<br />

Diagram dan grafik<br />

Presentasi Fungsi matematikan dan sains<br />

AutoCAD sangat membantu proses perencanaan dan perancangan dengan kemampuan<br />

memproses Informasi dengan cepat. Hal ini akan memberikan keleluasaan bagi perencana dalam<br />

mencari alternatif, AutoCAD juga sangat membantu dalam melakukan produksi dokumen<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 28


gambar bangunan, mesin, peta dll.<br />

1.2 Terminologi AutoCAD<br />

<br />

AutoCAD Drawing<br />

AutoCAD adalah sebuah naskah yang memberikan suatu gambaran grafis. Ukuran maupun<br />

satuan ukuran ditentukan oleh pemakai. Dalam AutoCAD, elemen disebut entity.<br />

<br />

Koordinat<br />

Sistem koordinat yang dipakai AutiCAD adalah koordinat Cartesian. Koordinat hi dinyatakan<br />

dalam (X,Y) atau (X,Y,Z), dengan kaidah positif untuk kanan dan atas, negatif untuk kiri dan<br />

bawah.<br />

<br />

Units<br />

Units adalah satuan ukuran gambar dalm AutoCAD. Ukuran units ini bisa ditentukan oleh<br />

pemakai, baik milimeter, meter, kilometer, inci, atau ukuran-ukuran di luar itu. AutoCAD tidak<br />

mengenal batasan fisik, sehingga anda dapat menggambar khatulistiwa dengan ukuran<br />

centimeter. Units akan berkaitan dengan pengaturan skala cetakan.<br />

<br />

Display<br />

Display berarti tampilan. Dalam AutoCAD ada dua penertian display, yaitu bagian dari gambar<br />

yang ditampilkan pada layar atau layar tampilan itu sendiri.<br />

<br />

Zoom dan Pan<br />

Zoom dan merupakan salah satu kelebihan AutoCPD dalam penggambilan. Zoom adalah<br />

kemampuan untuk melihat gambar dalam pandangan yang lebih. besar / dekat. Sedangkam pan<br />

adalah kemampuan menggerakkan jendela maya tanpa terjadi perubahan dalam skala tampilan.<br />

<br />

Object Snap<br />

Object Snap adalah fasifitas yang CAD yang berfungsi agar hasil keluaran gambar mempunyai<br />

ketelitian yang sangat tinggi. Object snap dapat juga digunakan untuk menentukan posisi dalam<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 29


sebuah entity.<br />

<br />

Resolusi<br />

Resolusi berkaitan dengan ketelitian tampilan. Ada tiga macam tampilan dalam AutiCAD : layar<br />

monitor, printer / plotter, dan pen pllotter. Untuk layar monitor, satuan resolusi dinyatakan dalam<br />

pixel. Biasanya, suatu monitor mempunyai ketelitian 320 x 200 pixel hingga 1280 x 1024 pixel.<br />

Untuk printer, satuan yang digunakan adalah dpi (dots per inch). Untuk pen plotter. satuan yang<br />

kerap.dipakai adalah mol/movement.<br />

2. PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK<br />

2.1 Perangkat Keras Standar<br />

Perangkat keras ini mutlak diperlukan untuk menjalankan program AutoCAD. Perangkat Keras<br />

standar itu adalah :<br />

<br />

Komputer<br />

Pemilihan komputer untuk menjalankan AutoCAD akan sangat<br />

menentukan dari kinerja<br />

AutoCAD itu sendiri, baik menyangkut kecepatan maupun sistem secara keseluruhan.<br />

<br />

Display Monitor<br />

Sebagai alat tampilan display monitor memegang peranan penting dalam perancangan gambar.<br />

Kualitas dari monitor harus diperhatikan agar pemakaian AutoCAD bisa optimal dalam<br />

menyeting layout.<br />

<br />

Keyboard<br />

Keyboard (papan kunci) adalah perangkat keras untuk memasukkan data.<br />

2.2 Perangkat Keras Tambahan<br />

. Meskipun AutoCAD bisa dijalankan hanya dengan perangkat keras standar, tetapi keuntungan<br />

pemakaian AutoCAD baru bisa dirasakan setelah ditambah dengan beberapa perangkat keras<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 30


tambahan sbb:<br />

<br />

Pen Plotter<br />

Adalah alat untuk mencetak gambar yang telah selesai. Alat ini merupakan beberapa bush pena<br />

(rapido) yang digerakkan oIeh komputer untuk menggambar. Pen plotter sekarang malah jarang<br />

digunakan karena mempunyai resiko lebih tinggi ketimbang printer plotter. .<br />

<br />

Printer plotter<br />

Printer plotter dalam AutoCAD pads awalnya hanya digunakan untuk melakukan check terhadap<br />

gambar yang sudah ada, sebelum di cetak oIeh pen plotter. Namun sekarang tetah dikembangkan<br />

printer yang mempu mencetak di atas kertas berukuran besar (AO). Printer plotter berukuran<br />

besar ini sering disebut sebagai plotter saja. Ada banyak cars printer plotter mencetak gambar :<br />

dot. matriks, inkjet (disemprot) atau teknologi laser.<br />

<br />

Pointing Device<br />

Pointing device digunakan 86OOgai alat untuk memasukkan data membantu fungsi papan kunci<br />

(keyboard). Dalam praktek justru pointing device-lah yang Iebih memegang peranan ketimbang<br />

keyboard. Ada banyak tipe pointing device, tetapi yang paling populer adalah mouse.<br />

<br />

Scanner dan Digitizer<br />

Fungsi scanner adalah untuk memindahkan gambar dan bentuk hard copy (asli) menjadi data<br />

digital. Saat ini, teknologi scan telah dapat dimasukkan ke dalam sistem AutoCAD, meski masih<br />

perlu banyak penyempurnaan. Digitizer berfungsi hampir sama seperti scanner. Perbedaannya,<br />

kalau pada scanner pemindahan melalui media cahaya, pada digitizer melalui media gerak.<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 31


3. KONSEP DAN PERENCANAAN<br />

3.1 Konsep dan Manajemen AutoCAD dalam Komputer<br />

Program AutoCAD sesungguhnya terdiri atas 3 bagian:<br />

<br />

Executable files<br />

Executab/es files adalh file-file yang harus ada agar program AutoCAD bisa dijalankan.<br />

Ketiadaan, rusak konfigurasinya, atau terkena virus pada sebuah executable file, program<br />

AutoCAD tidak bisa dijalankan.<br />

<br />

Supporting files<br />

Merupakan file-file yang mendukung program AutoCAD. Supporting files ada yang berasal dan<br />

program itu seradiri (misal fonts.txt, acad.pgp) atau yang disisipkan dan luar (acad.bp,<br />

amcadd.lsp)<br />

<br />

Drawing files<br />

Adalah file hasil gambar yang dilakukan dengan program P.utoCAD. Nama extensionnya<br />

adalah .DWG<br />

3.2 Keuntungan CAD daripada metode tradisional (manual)<br />

Keunggulan program CAD bukan sek.adar sebagai pengganti meja gambar pada metode<br />

tradisional. Adakalanya sebuah gambar lebih efektif jika dikerjakan secara manual. Berikut<br />

disajikan beberapa keunggulan CAD, agar bisa memilih pekerjaan yang optimal jika dikerjakan<br />

dengan CAD.<br />

<br />

Metoda tradisional biasanya berbasis garis, sementara CAD memanfaatkan objek yang dapat<br />

berupa garis, kurva, atau kumpulan garis.<br />

<br />

Metoda tradisional merupakan proses aditif, sementara CAD lebih merupakan penggandaan.<br />

(setiap objelc dapat direprodu_si berulang kali) Penggunaan layer pada CAD, sangat<br />

membantu pada proses penggambaran. Proses penggambaran merupakan siklus. CAD<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 32


memungkinkan proses penggambaran sampai detail.<br />

<br />

Kita bisa memakai skala yang sebenamya pada CAD. CAD mempunyai fasilftas kepustakaan<br />

dan simbol yang mampu meningkatkan kecepatan penggambaran. Adanya object snap<br />

memungkinkan ketelitian gambar dengan akurasi sangat tinggi Keluaran CAD bisa disimpan<br />

di dalam file. sehingga menghemat ruang arsip.<br />

Dasar-Dasar Menggambar I<br />

1. MENGUASAI SISTEM KOORDINAT<br />

Sistem gambar dalam AutoCAD disajikan dalam koordinat. Untuk menguasai sistem<br />

koordinat dalam AutoCAD ini, ada beberapa perintah yang membantu:<br />

1.1 Grid<br />

Perintah GRID adalah perintah untuk menampilkan titik-titk bantu koordinat. Jarak antar titik<br />

ini (dalam units) bisa diatur sesuai dengan keinginan Anda. Titik-titik grid dalam tampilan<br />

bisa dihidupkan / dimatikan dengan perintah GRID (ON/OFF) atau tombol F7.<br />

Command: Grid<br />

Spacing: jarak tiap titik bantu (berapa units)<br />

ON : dihidupkan<br />

OFF : dimatikan<br />

Snap : sesuai dengan snap<br />

Aspect : untuk jarak yang tidak sama terhadap sumbu X dan sumbu Y.<br />

1.2 Snap<br />

SNAP adalah perintah untuk menentukan "Ioncatan cursor" per unit. Anda bisa atur berapa<br />

units kursor Anda akan "meloncat". SNAP bisa dihidupkan I dimatikan juga dengan tombol<br />

F9.<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 33


Command: Snap<br />

Spacing: jarak loncatan (berapa units)<br />

ON : dihidupkan<br />

OFF : dimatikan<br />

Aspect : untuk jarak yang tidak sarna terhadap sumbu X dan sumbu Y.<br />

Rotate : snap dengan sudut: standard atau isoplane - (style isoplane digunakan untuk<br />

menggambar isometri).<br />

1.3 Ortho<br />

ORTHO adalah perintah untuk mengatur kursor apakah selalu menggambar tegak lurus atau<br />

tidak. ORTHO bisa dihidupkan / dimatikan dengan perintah ORTHO (ON/OFF) tombol F8.<br />

1.4 Limits<br />

LIMITS artinya batas Dalam AutoCAD, LIMITS diartikan sebagai batas dari titik bantu grid<br />

yang ditampilkan.<br />

Command<br />

: Limits<br />

Lower left ( titik kiri bawah)<br />

Upper right ( titik kanan atas)<br />

2. PERINTAH-PERINTAH MENGGAMBAR<br />

Untuk tahap ini perintah gambar yang diberikan ada!ah line, Polyline (Pline), dan Circle.<br />

2.1 Line<br />

Perintah LINE digunakan untuk menggambar garis lurus. Pada saat menggambar, Anda harus<br />

menentukan titik awal dan titik akhirnya. Ada 3 cara untuk menggambar garis dengan perintah<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 34


LINE:<br />

<br />

<br />

<br />

Mengetik koordinat<br />

Menetukan jarak dan sudut antara titik awal dan titik akhir.<br />

Menggeser kursor, lalu klik di tempat yang Anda inginkan<br />

2.2 Polyline (Pline)<br />

Perintah POLYLINE (PLlNE) hampir sarna fungsinya dengan LINE. Jika pada LINE, beberapa<br />

garis tetap dihitung entity-nya sebanyak garis yang digambar, meski tetap dalam satu perintah.<br />

Sedangkan pada PLlNE, aalam satu perintah meskipun banyak garis yang dibuat, saw polyline<br />

tetaplah dihitung satu entity. Keuntungan lain adalah garis polyline ini bisa diatur dan diedit,<br />

baik ketebalan awal, ketebalan akhir, pemindahan titik-titk belok garis, spHning (penghalusan),<br />

dsb. Seperti juga pada LINE, ada 3 cara untuk menggambar garis dengan perintah LINE:<br />

<br />

<br />

<br />

Mengetik koordinat<br />

Menetukan jarak dan sudut antara titik awal dan titik akhir.<br />

Menggeser kursor, lalu klik di tempat yang Anda inginkan.<br />

2.3 Circle<br />

Perintah circle adalah perintah untuk menggambar lingkaran. Untuk menggambar lingkaran<br />

Anda harus menentukan titik pusat (center) dan jari-jari atau diameter lingkaran. Penentuan titik<br />

pus_t dan jari-jari I diameter bisa lewat pengetikan atau menggunakan kursor.<br />

3. OBJECT SNAP (OS NAP)<br />

OSNAP adalah salah satu fasilitas yang dimiliki AutoCAD yang mendukung tingkat ketelitian<br />

gambar yang sangat tinggi. OSNAP adalh fasilitas untuk meletakkan/ mengunci kursor pacta<br />

bagian emtit'} I garis yang tepat sesuai dengan yang kita inginkan. OSNAP biasa kita dapatkan<br />

dengan beberapa cara:<br />

<br />

<br />

<br />

Mengetik dari keyboard.<br />

Mencari di tampilan menu.<br />

Klik pada tomboJ tengah mouse {kalau ada).<br />

Untuk kali ini, OSNAP yang bisa Anda pakai adalah:<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 35


ENDpoint : mengunci kursor pada titk akhir / ujung garis atay busur<br />

MIDpoint : mengunci kursor pada titk tengah garis atau busur.<br />

INTersection : mengunci kursor pada titik potong antara garis, busur, linQkaran, atau<br />

entity lain mengunci kursar pada titik pu_at lingkaran atau busur menguncl kursor pad a<br />

posisi derajat 0,90,180, atau 270 sebuah lingkaran atau busur.<br />

Dasar Menggambar 2<br />

1. OBJECT SNAP (OSNAP)<br />

OSNAP adalah salah satu fasilitas yang dimifiki AutoCAD yang mendukung tingkat ketelitian<br />

gambar yang sangat tinggi. OSNAP adalah fasi!itas untuk me!etakkan/ mengunci kursor pada<br />

bagian entity/ garis yang tepat sesuai dengan yang kita inginkan. OSNAP biasa kita dapatkan<br />

dengan beberapa cara:<br />

<br />

<br />

<br />

Mengetik di keyboard<br />

Mencari di tampilan menu<br />

kKik pad a tombol tengah mouse (kalau ada)<br />

Untuk kali ini, OSNAP yang biasa dipakai didalam praktek adalah:<br />

ENDpoint : mengunci kursor pada titk akhir / ujung garis atay busur<br />

MIDpoint : mengunci kursor pada titk tengah garis atau busur<br />

mengunci kursor pada titik potong antara garis, busur, lingkaran, atau entity lain mengunci<br />

kursor pada titik pusat lingkaran atau busur mengunci kursor pada titk terdekat pada entity<br />

mengunci pada titk tegak lurus antara garis dengan titik awal. INT eisection: center: Nearest<br />

Perpendicular UAdrant: mengunci kursor pada posisi derajat 0,90,180, atau 270 sebuah<br />

lingkaran atau busur.<br />

2. PERINTAH-PERINTAH MENGGAMBAR<br />

Untuk tahap ini perintah gambar yang diberikan adalah Polyline (Pline). dan Arc<br />

2.1 Polyline (Pline)<br />

Perintah POL YUNE (PUNE) hampir sarna fungsinya dengan LINE. Jika pada LINE. beberapa<br />

garis tetap dihitung' entity-nya sebanyak garis yang digambar. meski tetap dalam satu perintah.<br />

Sedangkan pada PLINE. da!am satu perlntah meskipun banyak garis yang dibuat. satu polyline<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 36


tetaplah dihitung satu entity. Keuntungan lain adalah garis polyline ini bisa diatur dan diedit,<br />

baik ketebalan awal, ketebalan akhir. pemindahan titik-titik belok garis. splining (penghalusan),<br />

dsb. Seperti juga pada LINE, ada 3 cara untuk menggambar garis dengan perintah LINE:<br />

<br />

<br />

<br />

Mengetik Koordinat<br />

Menetukan jarak dan sudut antara titik awal dan titik akhir<br />

Menggeser kursor, lalu klik di Tempat yang Anda inginkan Pada perintah PLINE ada<br />

beberapa pilihan yang ditawarkan AutoCAO:<br />

Arc<br />

: untuk menggambar garis lengkung<br />

Close<br />

: untuk menutup Polyiine (lngat perintah C pada LINE)<br />

Halfwidth/vVidth<br />

: untuk menentukan tebal Garis polyline<br />

Length<br />

: untuk menentukan panjang satu Garis polyline.<br />

Undo<br />

: untuk membatalkan tarikan Garis terakhir dalam polyline.<br />

2.2 Arc<br />

Perintah ARC adalah perintah untuk menggambar kurvaI Garis lengkung. Ada banyak pilihan<br />

dalam AutoCAD untuk menggambar kurva dengan perintah ARC. Untuk menguasai sedemikian<br />

banyak pilihan ini, ada beberapa kata-kata kunci:<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

Start point<br />

Second peint End point Center Angle<br />

Length of Chord<br />

titik awal kurva<br />

titik kedua kurva<br />

titik akhir kurva<br />

titik pusat kelengkungan kurva<br />

sudut yang dibentuk oleh titik awal. pusat kelengkungan, dan titik akhir kurva<br />

panjang garis lengkung kurva (dihitung positif untuk searah jarum jam)<br />

Variasi pilihan perintah daJam ARC merupakan kombinasi dari 3 kata kunci di atas.<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 37


Mengolah <strong>Gambar</strong> I<br />

1. MEMILIH OBJECT (SELECT)<br />

Beberapa cara yang lazim digunakan untuk memilih object dalam AutoCAD adalah:<br />

Klik<br />

Memilih objek dengan melakukan "klik" pada objek yang dimaksud : memilih objek dengan<br />

menggunakan "jendela" ( berupa kotak). Objek yang masuk di dalam 'jende!a" yang akan<br />

terpilih. memilih objek dengan menggunakan "jendela" ( berupa kotak). Objek yang tersentuh<br />

oleh "jendela" yang akan terpilih. memilih objek dengan menggunakan garis. Objek yang<br />

tersentuh oleh garis yang akan terpilih. window (w), crossing (c) fence (f).<br />

2. MENGHAPUS OBJEK<br />

2.1 Erase<br />

Erase adalah perintah untuk menghapus objek per entity.<br />

2.2 Oops<br />

Perintah Oops adalah perintah untuk menampilkan kembali objek yang telah dihapus tadi.<br />

2.3 Trim<br />

Trim dalam bahasa Indonesia artinya memangkas. OI dalam AutoCAO perintah ini digunakan<br />

untuk memangkas garis / objek yang bersilangan (bukan sekadar berpotongan) dengan garis lain.<br />

Menggunakan perintah ini pertama-tama Anda harus memilih objek (select objects) yang<br />

dijadikan "gunting" untuk memangkas. Anda bisa menggunakan segala cara memilih (selecting)<br />

di atas. Lalu tentukan objek yang Anda pangkas. Untuk memilih objek ini, Anda hanya bisa<br />

menggunakan cara selecting "klik" atau "fence”.<br />

2.4 Break<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 38


Perintah Break digunakan untuk memotong objek. Anda tentukan dua titik pada objek yang akan<br />

anda potong itu.<br />

3. MEMINDAHKAN GAMBAR<br />

3.1 Move<br />

Perintah move adalah perintah untuk memindahkan gambar. Pertama-tama Anda harus memilih<br />

objek yang akan Anda pindahkan. Anda dapat menggunakan semua cara selecting di atas.<br />

Kemudian Anda menentukan titik awal (base point) dan titik tuju (second point). Base point bisa<br />

Anda tentukan lewat "klik", "osnap + klik", atau mengetik koordinat. Sedangkan second point<br />

bisa Anda tentukan "klik", "osnap + klik", mengetik koordinat, atau menentukan jarak + sudut.<br />

3.2 Rotate<br />

Perintah Rotate adalah perintah untuk memutar gambar. Yang Anda harus tentukail adalah titik<br />

pusat dan sudut perputaran<br />

4. MENGGANDAKAN GAMBAR (I)<br />

4.1 Copy<br />

Perintah copy adalah perintah untuk menggandakan gambar. Pertama-tama Anda harus memilih<br />

objek yang akan Anda gandakan. Anda dapat menggunakan semua cara selecting di atas. Lalu<br />

Anda diberi pilihan untuk menggandakan objek ini sampai beberapa kali (multiple), atau cukup<br />

satu hasil penggandaan. Kemudian Anda menentukan titik awal (base point) dan titik tujuan<br />

(second point). Base point bisa Anda tentukan lewat "klik", "osnap+klik", atau mengetik<br />

koordinat. Sedangkan second point bisa Anda tentukan "klik", "osnap+klik", mengetik koordinat,<br />

atau menentukan jarak + sudut.<br />

2 Mirror<br />

Perintah ini digunakan untuk mencerminkan objek. Mula-mula tentukan Objek yang akan Anda<br />

cerminkan. Kemudian tentukan garis pencerminan definisikan 2 titik. Lalu. Anda pilih, apakah<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 39


pencerminan ini berupa pemindahan titik.<br />

Menggandakan <strong>Gambar</strong> II<br />

1. MENGGANDAKAN GAMBAR (II)<br />

1.1 Offset<br />

Offset adalah perintah untuy- menggandakan objek secara para leI. langkahnya berurutan sbb.<br />

Offset distance or through: me'lentukan jarak _enngandaan. dengan : - offset distance (ketik<br />

angka terter. through (tentukan 2 titik) Select object: tentukan objek yang akar. Digandakan Side<br />

to offset: tentukan sisi sebelah kanan penggandaan akan dilakukan langkah.<br />

1.2 Array<br />

Array ada!ah perintah untuk menqgandakan objek dalam jumlah yang cukup banyak . Perintah<br />

Array ada dua macarn:<br />

<br />

Persegi (Rectangular)<br />

Di sini objek akan digandakan cJengan mener.tukan jumlah Langkah-Iangkahnya adalah<br />

rnenentukan: jurnlah baris (Number of rOws), jumlah columns (Number of columns), jarak antar<br />

baris (unit cell or di_;tance between rows), jarak 3ntar kolom (Distance between columns) baris<br />

dan kolcm.<br />

<br />

Melingkar (Polar)<br />

Disini objek digandakan secara melingkar. Langkah-Iangkahnya adalah Menentukan.pusat<br />

penggandaan (center point of wray) jumlah hasil penggandaan (number of items), Sudut<br />

penggandaan (angle between items). Menentukan apakah hasil penggandaan diputar atau tidak<br />

(rotate objects as they are copied).<br />

2. MEMPERPANJANG GARIS<br />

2.1 Extend<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 40


Perimah extend adalah perintah untuk memperpanjang garis atau Garis engkung . sampai<br />

menyentuh garis lain yang telah ditentukan. Syarat Garis yang jitentukan ini adalah<br />

menyinggung Garis perpanjangan Garis yang akan diperpanjang. Jrutan langkahnya adalah :<br />

Tentukan Garis batas perpanjangan, Tentukan Garis yang akan diperpanjang (jika gads yang<br />

harus diperpanjang banyak, Anda bisa memilih dengan fence [F]).<br />

2.2 Fillet<br />

Perintah fillet adalah perintah – perintah untuk menghubungkan dua garis dengan nenambahkan<br />

Garis lengkung. Beberapa pilihan perintah: pi!ih objek yang akan di-fillet melakukan fillet pada<br />

polyline (Polyline [P]) menetukan radius Garis lengkung penghubung (radius [RD<br />

2.3 Chamfer<br />

Perintah Chamfer hampir sama dengan fillet, yaitu untuk menghubungkan dua garis. Pada<br />

chamfer, garis hubung berupa garis lurus bukan garis lengkung. Beberapa pilihan perintah pilih<br />

objek yang akan di-chamfer melakukan chamfer pada polyline (Pulyline [P)). Menentukan jarak<br />

garis penghubung terhadap gar is yang akan dihubungkan (distance [0).<br />

3. MENGGAMBAR BANGUN GEOMETRIS<br />

3.1 Ellipse<br />

Perintah el!ipse adalah perintah iJntuk membuat bangun elips. Ada 2 cara:<br />

a. Sumbu (axis)<br />

Menentukan garis sumbu (dua titik) dan menentukan garis sumbu yang lain (dengan jarak), atau<br />

tentukan sudut perputaran sumbu.<br />

b. Titik pusat (center)<br />

Menentukan titik pusat dan menentukan ujung garis-garis sumbu yang melalui titik pusat.<br />

3.2 Polygon<br />

Adalah perintah membuat bangun segi banyak. Ada dua cara:<br />

a Titk pusat<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 41


Menentukan iitik pusat segi banyak dan menentukan apakah radius segi banyak ini didefinlsikan<br />

pada titik ujung atau titik dan tengah sisi-sisi segi banyak.<br />

<br />

<br />

<br />

Inscribed in Circle ( titik ujung).<br />

Circumscribed (titk tengah)<br />

Menentukan radius segi banyak<br />

b. Garis tepi<br />

Tentukan titk awal satu sisi segi banyak . Tentukan titk kedua sisi tersebut.<br />

Menggunakan Layer<br />

1. Layer<br />

Perintah LAYER digunakan untuk membuat gambar dalam beberapa"Iapisan gambar". Ada<br />

beberapa pilihan dalam perintah LAYER ini: untuk menampilkan informasi tentang satu atau<br />

beberapa layer yang ada:<br />

<br />

Make<br />

membuat Layer baru dan langsung mengaktifkannya membuat layer baru tanpa mengaktifkannya<br />

<br />

New<br />

Set mengaktitkan layer yang sudah ada. Mengaktifkan layer berarti menentukan pada layer apa<br />

Anda bekerja sekarang menampilkan tidak menampilkan layer tertentu.<br />

<br />

ON/OFF<br />

ThawlFreezememperhitungkan atau mengabaikan layer tertentu<br />

<br />

Lock I Unlock<br />

mengunci / membebaskan layer tertentu. Mengunci berarti layer tersebut ditC\mpilkan, tetapi<br />

tidak dapat dioperasikan.<br />

<br />

Color<br />

Menentukan warna yang dipergunakan pada layer tertentu<br />

<br />

Type<br />

Menentukan jenis I tipe garis pad a layer tertentu<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 42


2. Odlmodes<br />

Perintah GOLMOOES adalah alternatif dari perintah LAYER. OOLMODES lebih memudahkan<br />

untuk mengatur layer.Beberapa pilihan perintah dalam OOLMOOES adalah :<br />

<br />

New<br />

Membuat Layer baru dan Menentukan layer yang aktif / layer tempat bekerja.<br />

<br />

Rename<br />

mengganti nama layer<br />

<br />

ON/OFF<br />

menampilkan I tidak menampilkan layer yang dipilih memperhitungkan atau mengabaikan layer<br />

yang dipilih<br />

<br />

Thaw/Freeze Lock / Unlock<br />

mengunci I membebaskan layer yang dipilih. Menentukan warna yang dipergunakan pada layer<br />

tertentu<br />

<br />

Sd ColorSet L Type<br />

Menentukan jenis I tipe garis pada layer tertentu.<br />

3. Linetype<br />

Perintah UNETYPE masih mempunyai kaitan dengan perintah LAYER. Perintah LlNETYPE<br />

digunakan untuk memuatkan/ memasukkan jenis-jenis garis ketika Anda mengubah/<br />

memodifikasi layer tertentu. Ada beberapa pilihan dalam perintah UNETYPE: Menampilkan<br />

semua jenis garis yaflg ada dalam fasilitas ACAD. Lay:<br />

<br />

Create<br />

Membuat jonis garis baru Mengambif tipe garis dari support file (ACAD.UN) ke dalam file yang<br />

sedang Anda kerjakan ini.<br />

LoadSet<br />

menentukan jenis garis mana yang aktif I Anda pergunakan ketika bekerja saat ini.<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 43


4. Change Property (Chprop)<br />

Perintah CHANGE - PROPERTY (CHPROP) masih ada kaitannya dengan layer. Perintah ini<br />

digunakan untuk mengubah layer suatu objek menjadi layer yang lain. Sebenalnya bukan saja<br />

layer suatu objek yang dapat diganti I diubah. Tetapi pada tahap awal, cukuplah Anda<br />

mengetahui cara mengubah layer suatu objek dengan perintah CHANGE - PROPERTY atau<br />

CHPROP. Selain layer, yang dapat diubah adalah warna (color), tipe garis (linetype), ketinggian<br />

obiek (elev), dan ketebalan obiek (thickness).<br />

Menggunakan Block<br />

1. Block<br />

Adalah fasilitas di dalafl1 AutoCAD yang digunakan untuk mempercepat sebuah proses<br />

penggambaran. Untuk membuat gambar yang sama berulang-ulang, Anda tak perlu<br />

menggambarnya lagi satu per satu, tetapi dapat dengan menyisipkan "Block". Perintah BLOCK<br />

adalah perintah untuk membuat sebuah block baru. Block baru ini dibuat dari objek yang sudah<br />

ada. Objek yang disimpan sebagai block, bisa "disimpan" dalam proses penggambaran. dan bisa<br />

dipanggil sewaktu-waktu.<br />

Command: Block name (or?):<br />

Insertion base pointl<br />

Select object:<br />

2. Insert<br />

Block Tentukan nama block yang akan dibuat. Untuk meng.etahui nama-nama block yang<br />

pernah di buat. ketik "?". ten_ titik acuan block. Titik acuan ini akan pa16kan dalam<br />

menyisipkan blok dalam penggambaran selanjutnya. Pilih objek yang akan Anda jadikan block<br />

menjadi proses Perintah INSERT adalah perintah untuk memanggil block yang Anda buat dan<br />

menyisipkannya ke dalam gambar.<br />

Command: Block name (or?):<br />

Insertion point:<br />

X scale factor (1) Y scale factor (1)<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 44


Insert tentukan nama block yang akan dipanggil. Untuk mengetahui nama-nama block yang<br />

pernah di buat, ketik "?". Tentukan titik acuan penyisipan block. Titik acuan dalam insert adalah<br />

base point dalam pembuatan block skala penyisipan block untuk sumbu mendatar .skala<br />

penyisipan block untuk sumbu tegak<br />

Rotation Angle (0)<br />

Sudut perputaran penyisipan terhadap titik acuan. Dalam keadaan normal, gunakanlah nilai<br />

Defaut yang ada. (X.Y scale factor = 1, rotation angle = 0)<br />

3. Explode<br />

Perintah EXPLODE adalan perintah untuk memcah block menjadi objek-objek pembentuknya.<br />

Selain block, perintah EXPLODE juga digunakan untuk memecah Polyline menjadi line-line<br />

pembentuknya. Hati-hati. EXPLODE block dan polyline ini menyebabkan pembesaran file!<br />

4. Wblock<br />

Perintah WBLOCK digunakan untuk mengkonversikan sebuah block ke dalam bentuk file<br />

DWG.<br />

Command: File name: Block name<br />

Wblock Menentukan nama file DING yang akan dibuat tentukan nama block yang akan<br />

dikonversikan ke dalam bentuk file DWG.<br />

5. Ddinsert<br />

Perintah DDINSERT hampirsama dengan INSERT. Dalam DDINSERT, pilihan ditamilkan<br />

dalam bentuk visual. DDINSERT juga dapat digunakan untuk menyisipkan file DWG ke dQlam<br />

gambar yang seda_g diproses. Pilihan-pilihan perintah dalam DDINSERT adalah:<br />

File<br />

Block<br />

X scale factor (1) Y scale factor (1) Rotation Angle (0) Explode<br />

Memilih file DWG yang akan disisipkan, Memilih block yang akan disisipkan skala penyisipan<br />

block untuk sumbu mendatar skala penyisipan block untuk sumbu tegak Sudut perputaran<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 45


penyis:pan terhadap titik acuan. Block yang disisipkan langsung dipecah.<br />

Membuat Tulisan (Text)<br />

Fasilitas text adalah fasilitas untuk menambahkan tuiisan (huruf atau angka ke dalam proses<br />

penggambaran).<br />

1. Text<br />

Perintah TEXT adalah perintah untuk membuat sebuah text. Urutan perintahnya sbb :<br />

Command: Star:t BOint: Height:<br />

Rotation Angle: Text<br />

Text<br />

tentukan titik acuan pen.ulisan text<br />

tentukan tinggi text.<br />

tentukan sudut perputaran terhadap titik acuan Ketik text yang ingin Anda tulis.<br />

Sebelum Anda memasukkan Starting POint, A_toCAD memt>erikaCln pilihan untuk mengatur<br />

tata letak (JUSTIFY) dan jenis huruf (STYLE) yang Anda kehendaki. JUSTIFY: mengatur tata<br />

letak text. Pilihan-pilihan--dalam justify: Align, Fit, Center, Middle, Right TLrr CrrR/M LlM<br />

CIM RI BUBC/BR Menspesifikasikan titik awal dan titik akhir text, dengan tinggi text otomatis<br />

menyesuaikan panjang text, fi1e spesifikasikan titik awal dan titik akhir text, dengan. tinggi text<br />

bisa diatur sendiri. Titik acuan penulisan text terletak di pusat text.(titik tenga-ri vertikal dan<br />

horisontal). Titik acuan penulisan text terletak di tengah text.(ti:ir. tengah horisontal). Titik acuan<br />

penulisan text terletak di kanan text. Serangkaian variasi untuk menspsifikasi titik acuan text. T =<br />

Top (Atas)<br />

L.=Left (Kiri). tv1 =Mid_le (T engah) C =Ceil:e, (Pusat/tengah) B=Bottom<br />

(Bawah) R=Right (Kanan). STYLEadalah pcrir:tah untuk memilih jenis huruf yang anda, untuk<br />

mengetahui jenis huruf apa saja yang telah dibuct). (LINETYPE), jenis huruf harlis diambil dulu<br />

dari supporting file. AutoCAD juga menyeciiakan beberapa fasilitas kode pengendali yaitu:<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 46


% %o mengaktifkan/menonaktifkan garis atas<br />

% %u mengaktifkan/menonaktifkan garis bawah<br />

%%d menggambar simbol derajat (°)<br />

% %c meoggambar simbol ukuran diameter lingkaran<br />

% %p menggambar simbol plus minus<br />

2. Dtext<br />

Inginkan. Ketik -T Sepen, jenis gans. Perintah DTEXT (Dynamic Text) hampir sama dengan<br />

perintah T_XT. Perbedaannya. pada DTExT tulisan langsung ditampilkan pada layar. DTEXT<br />

juga memungkinkan dibuatnya text dengan beberapa baris. Pilihan dan variasi perintan<br />

selanjutnya sama seperti perintah TEXT.<br />

3. Style<br />

Perintah STYLE adalah perintah untuk memilih jenis huruf urutan perintahnya sbb.:<br />

Command: Text style: New style: Height: Width factor Oblique angle Backwards Upside -<br />

down<br />

4. Ddedit<br />

StyleTentukan nama style yang akai1 Anda buatn Pilih jenis-jenis huruf yang telah disediakan<br />

oleh AuioCAC. Tentukan tinggi text Tentukan perbandingan antara lebar dan tinggi karakter<br />

Tentukan sudut kemiringan karakter Huruf lerbalik dari depan ke belakang atau tidak ? Huruf<br />

terbaik atas bawah atau tidak ? Perirtah DDEDIT untuk mengedit text. Daam DDEDIT Anda<br />

hanya bisa mengedil text. tanpa mengubah tata letak dan jenis hurufnya.<br />

5. Change<br />

Perintah CHANGE adalah perubahan untuk mengubah entity dalam AutoCAD. Salah satunya<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 47


adalah mengubah text perintahnya adalah:<br />

Command: Select object Change point<br />

New text Change<br />

Pilih text yang -":oil diubah<br />

tentukan titik-a,-U_1n-text yang baru (click). Tekan ENTER jika tidak terj2cii _"\0fubahan titik<br />

acuan<br />

Tentukan jenis huruf yang baru. T ekan ENTER jika tidak terjadi perubahan dan Tentukan<br />

tinggi-hufuf yang baru. Tekan ENTER jika tidak terjadi perubahan Tentukan sudut perputaran<br />

text terhadap titik acuan. Tekan ENTER jik1ntidak terjadi perubahan. Tulis text yang baru.<br />

Tekan ENTER jika iidak terjadi perubahan.<br />

N_w style<br />

New height<br />

New rotaion angle<br />

Modul Belajar Menggambar <strong>Teknik</strong> Page 48

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!