You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Ek bis<br />
Bisnis Jakarta, Jumat 1 Juli 2016<br />
3<br />
Pertamina Terkendala<br />
Penurunan Investasi Total di Mahakam<br />
JAKARTA - Direktur Utama<br />
PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto<br />
mengaku pihaknya terkendala<br />
oleh penurunan investasi<br />
PT Total E&P Indonesie<br />
dalam upaya alih kelola<br />
Blok Mahakam, Kalimantan<br />
Timur. Menurut Dwi, penurunan<br />
investasi kontraktor asal<br />
Prancis itu telah mengakibatkan<br />
adanya penurunan<br />
produksi dalam dua tahun terakhir.<br />
“Total menurunkan investasinya<br />
sehingga tentunya<br />
sangat berdampak pada<br />
produksi tahun 2018. Kami<br />
mengusahakan agar Pertamina<br />
bisa berinvestasi lebih dulu<br />
pada 2017, sehingga tahun 2018<br />
(saat Pertamina mengambilalih<br />
kelola blok tersebut), penurunan<br />
produksinya bisa kami<br />
tekan,” katanya di Jakarta, kemarin.<br />
Sesuai perjanjian kontrak<br />
kerja sama yang ada, pihaknya<br />
memang tidak bisa begitu saja<br />
ikut masuk dalam pengelolaan<br />
Blok Mahakam sebelum kontrak<br />
berakhir. Namun, ia khawatir<br />
jika tak ada tindakan apa pun<br />
pada 2017, penurunan produksi<br />
dari blok minyak tersebut<br />
pada 2018 akan sangat besar.<br />
“Ini yang sebenarnya tidak<br />
kami kehendaki demi kepentingan<br />
bangsa dan negara. Kami<br />
berharap 2017 Pertamina<br />
sudah bisa action untuk berinvestasi,”<br />
ujarnya.<br />
Dengan kondisi tersebut, ia<br />
mengaku pihaknya masih<br />
menunggu respon positif Total<br />
terhadap niat Pertamina untuk<br />
bisa mulai melakukan investasi<br />
pada 2017. Menurut<br />
dia, dari pembicaraan antara<br />
kedua pihak, jajaran tinggi Total<br />
mengaku akan mendukung<br />
proses transisi dengan sebaikbaiknya.<br />
“Jadi kami menunggu<br />
bagaimana niat baik Total apakah<br />
bisa memberikan kesempatan<br />
agar Pertamina bisa menyiapkan<br />
investasi lebih<br />
dulu,”katanya seraya menambahkan<br />
rencana biaya investasi<br />
sekitar 2,5 miliar dolar AS<br />
yang perlu disiapkan untuk<br />
mulai masuk Blok Mahakam.<br />
Kontrak pengelolaan Blok<br />
Mahakam yang dimiliki PT<br />
Total EP Indonesie dan Inpex<br />
Corporation akan berakhir<br />
Desember 2017. Pemerintah<br />
memutuskan menyerahkan hak<br />
pengelolaan 100 persen Blok<br />
Mahakam kepada Pertamina.<br />
Namun pemerintah mengizinkan<br />
Pertamina menggandeng<br />
Total dan Inpex sebagai<br />
mitra. Sebab, dua perusahaan<br />
migas ini sudah berpengalaman<br />
mengelola blok di Kalimantan<br />
Timur. Tapi, kepemilikan<br />
Total dan Inpex di Blok<br />
Mahakam dibatasi maksimal<br />
30 persen saham. Pertamina<br />
memberikan waktu hingga<br />
Juni 2016 kepada Total E&P<br />
untuk menentukan sikap pasca<br />
berakhirnya kontrak pengelolaan<br />
Blok Mahakam pada<br />
2017. Jika Total tidak juga memutuskan<br />
untuk ikut serta<br />
dalam pengelolaan pasca 2017,<br />
Pertamina siap mengelola<br />
sendiri Blok Mahakam mulai<br />
2018.<br />
Untuk persiapan pengambilalihan<br />
pengelolaan Blok<br />
Bisnis Jakarta/ist<br />
PENURUNAN INVESTASI - Pertamina terkendala penurunan investasi dari Total dalam upaya alih kelola Blok Mahakam, Kalimantan Timur. Kondisi ini menyebabkan penurunan<br />
produksi dalam dua tahun terakhir.<br />
Mahakam setelah 2017, Pertamina<br />
sudah membentuk tim transisi.<br />
Tim Pengambilalihan Pengelolaan<br />
Mahakam (TPPM) ini<br />
nantinya memiliki beberapa tugas,<br />
mulai dari melengkapi data<br />
operasional Pertamina ketika<br />
mengelola Blok Mahakam<br />
hingga menyiapkan work program<br />
and budget (WP&B) 2016<br />
maupun WP&B 2017.<br />
Data Satuan Kerja Khusus<br />
Kegiatan Usaha Hulu Minyak<br />
dan Gas (SKK Migas) menyebutkan<br />
sisa cadangan gas di<br />
Blok Mahakam masih cukup<br />
besar. Sejak ditemukan cadangan<br />
pada 1972, diperkirakan<br />
masih menyisakan cadangan<br />
minyak sebesar 131 juta barel<br />
dan cadangan gas sebanyak<br />
3,8 TCF pada 2017. Dari jumlah<br />
tersebut diperkirakan sisa<br />
cadangan terbukti gas kurang<br />
dari 2 TCF. (ant)<br />
Harga Daging<br />
Capai Rp125 Ribu /Kg di Jatinegara<br />
Bisnis Jakarta/ist<br />
MENINGKAT JELANG LEBARAN - Pedagang daging sapi menata dagangannya di Pasar Jatinegara,<br />
Jakarta Timur, kemarin. Harga daging cenderung meningkat menjelang Lebaran dan kemarin mencapai<br />
Rp125 ribu per kg.<br />
JAKARTA - Harga daging<br />
sapi di Pasar Jatinegara,<br />
Jakarta Timur, mencapai<br />
Rp125.000 per kilogram, berdasarkan<br />
pantauan Antara.<br />
Menurut beberapa pedagang<br />
yang ditemui di lokasi kemarin,<br />
harga daging cenderung<br />
meningkat menjelang Lebaran.<br />
“Sebelumnya di kisaran<br />
Rp120.000, Mas,” ujar Iwan,<br />
pedagang daging, di kiosnya.<br />
Pedagang, kata dia, terpaksa<br />
menaikkan harga karena<br />
harga beli mereka juga<br />
meninggi. Bahkan, lanjut<br />
Iwan, kenaikan Rp5.000 itu<br />
hanya menghasilkan untung<br />
tipis. Hal senada diungkapkan<br />
oleh Mamat, pedagang daging<br />
yang sudah 36 tahun berjualan<br />
di Pasar Jatinegara.<br />
Mamat mengatakan tidak mungkin<br />
menjual daging di<br />
bawah harga tersebut, apalagi<br />
sesuai yang diharapkan<br />
pemerintah di kisaran<br />
Rp80.000 per kilogram. “Operasi<br />
pasar dan pasar murah<br />
yang dilakukan pemerintah<br />
pun tidak berpengaruh ke<br />
harga daging,” kata dia.<br />
Namun, para pedagang<br />
masih optimistis permintaan<br />
masyarakat akan daging<br />
masih tinggi. “Pembeli sih<br />
ada saja. Kami tidak terlalu<br />
khawatir,” ujar pedagang daging<br />
sapi lainnya, Hasan. Pemerintah<br />
sendiri telah berusaha<br />
menurunkan harga daging<br />
sapi dengan mengadakan operasi<br />
pasar dan pasar murah<br />
di berbagai wilayah di Indonesia.<br />
Sebanyak empat menteri<br />
yaitu Menteri Pertanian Amran<br />
Sulaiman, Menteri Perdagangan<br />
Thomas Lembong,<br />
Menteri Perindustrian Saleh<br />
Husin serta Menteri Koperasi<br />
dan UKM Anak Agung<br />
Gede Ngurah Puspayoga sebelumnya<br />
juga sepakat membentuk<br />
tim untuk mengendalikan<br />
harga pangan, termasuk<br />
daging sapi.<br />
Dalam rangka mengendalikan<br />
harga, pemerintah pun<br />
membuat kebijakan untuk<br />
mengalirkan bahan pangan<br />
seperti ayam dan minyak<br />
goreng dari produsen maupun<br />
daging dari penggemukan<br />
(feed lotter) sapi langsung<br />
ke koperasi untuk memotong<br />
rantai pasokan. (ant)<br />
Kementerian segera<br />
Undang Investor Strategis Masuk Merpati<br />
JAKARTA - Kementerian<br />
BUMN segera mencari investor<br />
strategis untuk mengambil<br />
alih saham PT Merpati Nusantara<br />
Airlines (Persero)<br />
agar dapat menghidupkan<br />
kembali perusahaan penerbangan<br />
milik negara itu. “Kewajiban<br />
pembayaran gaji<br />
karyawan yang tertunggak<br />
hampir tuntas, atau tinggal 10<br />
persen. Setelah itu, kami akan<br />
mengundang pemodal untuk<br />
masuk Merpati atas persetujuan<br />
DPR,” kata Deputi<br />
BUMN Bidang Restrukturisasi<br />
dan Pengembangan Usaha<br />
Aloysius Kiik Ro di Kantor<br />
Kementerian BUMN,<br />
Jakarta, kemarin.<br />
Menurut Alloysius, saat<br />
ini pihaknya sedang menuntaskan<br />
restrukturisasi Merpati<br />
agar perusahaan itu siap<br />
untuk ditawarkan kepada pihak<br />
ketiga. “Untuk melakukan<br />
penawaran, tentu kami harus<br />
menunggu arahan dari Komisi<br />
VI DPR selaku mitra kerja Kementerian<br />
BUMN,” katanya.<br />
Sejauh ini belum ada rencana<br />
untuk melakukan rapat dengar<br />
pendapat dengan Komisi VI<br />
soal Merpati. Menurut Alloysius,<br />
mengundang investor<br />
strategis merupakan opsi terbaik<br />
yang akan ditempuh<br />
ketimbang harus melikuidasi<br />
Merpati. “Kami undang investor<br />
baru. Sisa utang Merpati<br />
masih ada. Besarnya saya lupa.<br />
Yang pasti utangnya lebih besar<br />
daripada aset,” ujarnya.<br />
Penuntasan kewajiban kepada<br />
karyawan yang tertunggak<br />
sekitar 2 tahun sudah selesai.<br />
“Artinya, selesai dahulu<br />
kewajiban kepada<br />
karyawan, baru melakukan<br />
proses right sizing. Setelah investor<br />
masuk, baru kemudian<br />
kami melihat kembali dari sisi<br />
pengeluaran. Makanya, kami<br />
minimalkan cost bagi negara,”<br />
ujarnya. Menurut catatan,<br />
Merpati sudah berhenti beroperas<br />
sejak 1 Februari 2104 mengalami<br />
defisit keuangan karena<br />
terlilit utang yang mencapai<br />
sekitar Rp6 triliun. (ant)<br />
Revisi AS Track,<br />
KCIC Berharap<br />
Pinjaman CDB<br />
JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC)<br />
berharap mendapatkan pinjaman pendanaan (financial<br />
close) dari China Development Bank (CDB) sebesar<br />
3,825 miliar dolar AS atau 75 persen dari nilai proyek<br />
kereta cepat Jakarta-Bandung yang mencapai 5,135 miliar<br />
dolar AS. “Jika pinjaman pendanaan dapat diperoleh<br />
pada Juli 2016, maka pekerjaan sipil proyek kereta api<br />
bisa segera dilaksanakan agar penyelesaian proyek tuntas<br />
sesuai target pada kuartal I-2019,” kata Direktur Utama<br />
KCIC Hanggoro Budi Wiryawan, di Jakarta, kemarin.<br />
Menurut Budi, pinjaman tersebut masih memperhitungkan<br />
lebar atau jarak tengah antar rel ganda (as track)<br />
sepanjang 4,6 meter untuk kecepatan 250 kilometer/jam.<br />
Saat ini dijelaskannya, perseroan telah mengubah lebar<br />
rel menjadi 5 meter untuk dapat memenuhi kecepatan<br />
rata-rata 350 km/jam. Perubahan ini sesuai dengan standardisasi<br />
desain kereta cepat di Tiongkok.<br />
“Perubahan ini juga mengikuti instruksi Kementerian<br />
Perhubungan (Kemenhub) dan nanti akan dimasukkan<br />
dalam izin pembangunan kereta cepat untuk jarak<br />
142,3 km dari Halim sampai Tegalluar,” katanya.<br />
Jika izin pembangunan dikeluarkan pada dua pekan<br />
ke depan dengan memasukkan revisi “as track” kereta,<br />
maka ada kemungkinan pinjaman dari CDB bertambah.<br />
Hal itu karena perubahan lebar rel kereta bisa menaikkan<br />
biaya investasi menjadi 5,5 miliar dolar AS. “Tapi<br />
kami masih lakukan revisi lagi mengenai hal tersebut,”<br />
paparnya.<br />
Sementara itu, sambung dia, empat BUMN PT Wijaya<br />
Karya Tbk, PT Jasa Marga Tbk, PT Perkebunan Nusantara<br />
VIII, dan PT Kereta Api Indonesia yang jadi anggota<br />
konsorsium PT KCIC diharapkan juga dapat segera<br />
memberikan suntikan permodalan kepada KCIC. Hal itu<br />
agar mempercepat pencairan pinjaman dari CDB. Total<br />
dana yang bisa dihimpun dari keempat BUMN mencapai<br />
Rp10,6 triliun, atau sekitar 15 persen dari total nilai<br />
proyek. “Kami harap itu bisa cepat,” ujar dia.<br />
Hingga saat ini proses pembebasan lahan kereta cepat<br />
Jakarta-Bandung sudah mencapai 60 persen, atau<br />
ekuivalen dengan 84 kilometer. Tanah yang sudah dibebaskan<br />
termasuk aset lahan yang dimiliki oleh Jasa Marga<br />
di sisi jalan tol Jakarta-Cikampek, PTPN VIII seluas<br />
1.270 hektare. “Kami juga siap untuk membayar lahan di<br />
Kabupaten Bandung Selatan, Karawang, dan dilanjutkan<br />
di daerah lain,” tutur Hanggoro. (ant)<br />
Sanksi dan Denda<br />
Menunggu Pengusaha Lalaikan THR<br />
JAKARTA - Kementerian<br />
Ketenagakerjaan menyatakan<br />
akan menjatuhkan sanksi administratif<br />
dan denda bagi pengusaha<br />
yang tidak membayar atau<br />
telat membayar Tunjangan Hari<br />
Raya (THR) pekerjanya. Menteri<br />
Ketenagakerjaan M Hanif<br />
Dhakiri mengatakan, apabila<br />
pengusaha terlambat membayarkan<br />
THR maka akan<br />
dikenai denda sebesar lima persen<br />
dari total THR yang harus<br />
dibayarkan kepada pekerja/buruhnya.<br />
Pengusaha juga akan dikenai<br />
sanksi administratif berupa teguran<br />
tertulis dan pembatasan<br />
kegiatan usaha. “Kita meminta<br />
kepada seluruh perusahaan untuk<br />
melaksanakan kewajibannya<br />
untuk membayar THR sesuai<br />
ketentuan,” ujar Hanif.<br />
Batas waktu pembayaran<br />
THR adalah pada Rabu (29/6)<br />
sehingga para pekerja yang belum<br />
memperoleh THR diminta<br />
melaporkan kepada posko-posko<br />
pengaduan THR di Kantor<br />
Kementerian Ketenagakerjaan<br />
atau di masing-masing provinsi<br />
dan kabupaten/kota. “Kita ada<br />
posko pengaduan THR mulai<br />
dari pusat ke daerah. Jadi kalau<br />
ada teman-teman pekerja yang<br />
belum dibayarkan haknya, silahkan<br />
datangi posko pengaduan<br />
THR kami,” ujar Menaker.<br />
Sementara itu, sejak 2016<br />
Menaker mengeluarkan peraturan<br />
baru terkait pembayaran THR<br />
yakni Peraturan Menteri Ketenagakerjaan<br />
Nomor 6/2016 tentang<br />
Tunjangan Hari Raya Keagamaan<br />
bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.<br />
Menaker mengubah ketentuan<br />
pembayaran THR dari sebelumnya<br />
wajib diberikan kepada<br />
pekerja/buruh yang telah bekerja<br />
selama tiga bulan terus-menerus<br />
menjadi hanya sebulan<br />
secara terus-menerus. Menaker<br />
pun mengeluarkan Peraturan<br />
Menteri Ketenagakerjaan<br />
No.20/2016 tentang Tata Cara<br />
Pemberian Sanksi Aministratif<br />
yang antara lain mengatur sanksi<br />
tegas bagi perusahaan yang<br />
lalai membayar THR.<br />
Dalam aturan tersebut disebutkan<br />
apabila pengusaha terlambat<br />
membayarkan THR akan<br />
dikenakan denda sebesar lima<br />
persen dari total THR yang harus<br />
dibayarkan kepada buruh/pekerjanya.<br />
Sanksi administratif berupa<br />
teguran tertulis diberikan berdasarkan<br />
nota pemeriksaan dan<br />
laporan ketidakpatuhan yang<br />
masuk ke dinas ketenagakerjaan.<br />
(ant)<br />
Bisnis Jakarta/ist<br />
SANKSI ADMINISTRATIF - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan akan menjatuhkan<br />
sanksi administratif dan denda bagi pengusaha yang tak membayar atau telat membayar Tunjangan Hari<br />
Raya (THR) pekerjanya.