Bisnis Jakarta 16 September 2016

More documents

Recommendations

Info

Ek bis Bisnis Jakarta, Jumat 16 September 2016 2 INDEKS HARGA SAHAM BURSA EFEK INDONESIA INFRASTRUKTUR PERTANIAN PERTAMBANGAN INDUSTRI DASAR KONSUMEN PROPERTI 782.23 12.411 1.6122 2157.7771 -6.2588 -0.2892 3200.926 -9.8091 -0.3055 398.958 0.525 0.1318 0.525 0.1318 3.51 0.3169 200.397 -0.641 -0.3188 SAHAM KENAIKAN DAN PENURUNAN TERBESAR BEI SAHAM TERAKTIF BEI (REGULER) SAHAM KENAIKAN TERBESAR BEI 1.AKKU 235 180 332.500 55 30,56 2. ATPK 154 145 30.500 9 6,21 3.GTBO 129 122 625.500 7 5,74 4. TPIA 4.100 3.900 600.500 200 5,13 5.ASRM 2.625 2.500 13.000 125 5 6. BHIT 220 210 131.378.500 10 4,76 7.BACA-W 92 88 500 4 4,55 8.UNSP-W2 145 139 500 6 4,32 9. DLTA 125.000 120.000 1.500 5.000 4,17 10.JIHD 800 770 180.500 30 3,90 11.FPNI 135 130 46.000 5 3,85 12.INCI 270 260 880.500 10 3,85 13.ACES 3.000 2.900 473.000 100 3,45 14.SMCB 2.250 2.175 12.392.500 75 3,45 15.ENRG-W 67 65 384.066.000 2 3,08 16.ALMI 1.030 1.000 1.359.000 30 3 17.ENRG 194 189 637.859.000 5 2,65 18.BJBR 1.170 1.140 28.060.000 30 2,63 19.COWL 117 114 1.345.000 3 2,63 20.RALS 790 770 7.479.500 20 2,60 21.KIJA 126 123 15.264.500 3 2,44 22.BCIP 215 210 1.441.000 5 2,38 23.PICO 215 210 3.652.500 5 2,38 24.BTEK 880 860 524.500 20 2,33 25.HDFA 230 225 10.136.500 5 2,22 26.SMDM 139 136 56.000 3 2,21 27.SPMA 235 230 204.500 5 2,17 SAHAM BROKER BEI Code Name Value Volume Frequency YP eTrading Securities 350.264.445.612 696.603.000 22.937 PD Indo Premier Securities 238.014.919.500 371.099.500 11.704 CS Credit Suisse Securities Indonesia 476.413.987.500 181.804.500 8.011 YU CIMB-GK Securities Indonesia 576.502.496.000 350.511.500 7.970 DX Bahana Securities 645.096.367.000 357.902.000 7.522 AK UBS Securities Indonesia 253.303.627.500 71.423.500 7.229 ZP Kim Eng Securities 514.037.120.000 316.123.000 7.199 NI BNI Securities 129.588.278.500 195.144.000 6.618 KK Phillip Securities Indonesia 113.067.510.500 162.753.000 5.318 SAHAM PENURUNAN TERBESAR BEI 1.KBRI-W 1 2 62.241.500 -1 -50 2.EKAD 480 570 102.726.000 -90 -15,79 3. ARTI 445 485 1.734.000 -40 -8,25 4. IGAR 405 440 3.927.500 -35 -7,95 5.GSMF 70 76 500 -6 -7,89 6.RAJA 600 650 2.000 -50 -7,69 7.ADMG 455 490 10.867.000 -35 -7,14 8.GPRA 114 122 176.000 -8 -6,56 9.FREN-W 29 31 1.190.000 -2 -6,45 10.LPIN 3.300 3.525 1.491.000 -225 -6,38 11.PBRX-W 105 112 110.000 -7 -6,25 12.RUIS 225 240 619.500 -15 -6,25 13.CSAP 169 180 469.500 -11 -6,11 14.AMRT 3.100 3.300 17.000 -200 -6,06 15.LAMI 188 200 23.500 -12 -6 16.BSDE 820 870 26.897.500 -50 -5,75 17.CFIN 670 710 7.402.500 -40 -5,63 18.MLPL-W 67 71 529.500 -4 -5,63 19.ELSA 255 270 20.619.500 -15 -5,56 20.LPCK 530 560 150.000 -30 -5,36 21.BIPI-W 36 38 1.924.500 -2 -5,26 22.PBRX 450 475 6.152.500 -25 -5,26 23.BULL-W 37 39 10.668.500 -2 -5,13 24.FAST 10.000 10.500 38.500 -500 -4,76 25.BORN 1.410 1.480 94.955.500 -70 -4,73 26.PJAA 810 850 14.000 -40 -4,71 27.JPRS 620 650 3.149.500 -30 -4,62 REKAPITULASI BEI Papan Volume Value Regular 8.651.617.000 8.903.828.581.500 Perdagangan Rights 11,728,000.000 691.901.000 Perdagangan Warrants 994.535.500 48.421.308.500 Total 10.138.969.126 9.361.955.492.276 Asing Beli 559.014.172 1.587.001.849.250 Asing Jual 739.028.268 2.539.477.667.750 Transaksi Asing Netto -180.014.096 -952.475.818.500 1 BUMI 540.569,86 354.413 4.732 3.050 -100 2.528 3.025 3.050 7.633 2 ASII 242.914,93 8.377 1.703 58.300 150 11 58.300 58.400 23 3 BMRI 192.792,61 56.618 2.052 6.800 50 8.932 6.700 6.800 842 4 TLKM 175.562,01 50.638 2.072 6.850 -250 72 6.850 6.900 1.432 5 BBNI 157.735,10 87.560 1.802 3.625 -50 2.672 3.600 3.625 2.218 6 BBRI 156.574,53 50.704 1.917 6.200 50 439 6.150 6.200 122 7 BBCA 141.095,17 39.060 1.106 7.200 100 1.958 7.200 7.250 4.642 8 BORN 135.080,66 189.911 3.419 1.410 -70 9.901 1.400 1.410 5.508 9 ADRO 123.885,98 107.416 1.120 2.275 -75 1.533 2.275 2.300 563 10 ENRG 119.951,47 1.275.718 2.177 194 5 26.635 193 194 24.572 11 UNTR 108.644,48 9.535 834 22.900 250 188 22.800 22.900 287 12 PGAS 107.504,83 54.063 787 4.000 50 68 3.975 4.000 9.174 13 ITMG 92.612,35 4.143 1.267 44.450 -950 6 44.200 44.500 51 14 BRAU 85.767,82 316.836 301 550 10 7.897 540 550 19.423 15 SMGR 79.416,03 16.785 1.006 9.500 -100 661 9.400 9.500 432 16 TINS 70.631,97 59.409 1.625 2.375 -75 3.153 2.350 2.375 1.534 17 INTP 68.291,95 8.138 919 16.900 150 5 16.800 16.900 28 18 SIMP 68.090,14 116.603 979 1.160 -30 55.549 1.150 1.160 1.246 19 GGRM 67.208,52 3.004 651 44.300 -1.350 26 44.300 44.600 9 20 PTBA 66.860,49 6.460 536 20.800 -50 6 20.750 20.800 83 21 GIAA 65.426,84 239.626 156 520 -10 20.976 510 520 4.361 22 HRUM 63.532,79 14.124 822 9.050 -50 260 9.000 9.050 1.061 23 JSMR 63.115,51 36.762 349 3.425 0 615 3.400 3.425 231 24 EKAD 58.261,38 205.452 4.429 480 -90 1.032 475 480 217 25 IDKM 57.235,67 134.659 8 930 0 61.399 930 940 2.449 26 INDY 54.738,01 28.919 803 3.825 -50 470 3.800 3.825 746 27 INCO 54.490,33 24.598 942 4.525 50 224 4.475 4.525 3 28 BDMN 52.955,50 18.164 814 5.850 -50 8.304 5.800 5.850 45 29 ICBP 47.282,66 18.971 287 4.925 -75 626 4.925 4.975 1.019 INDEKS INTERNASIONAL BEI (ASIA PASIFIK) Nama Indeks Simbol Value +/- +/-% Updated Hang Seng Index HSI.X 19.330,6992 -1.159,8711 -5,6605 Sept 2016 Kuala Lumpur Composite Index KLCI 1.472,1400 24,8500 1,7170 Sept 2016 Seoul Composite Index KOSPI 1.801,3500 -68,1000 -3,6428 Sept 2016 Tokyo Nikkei 225 NI225 8.944,4805 -153,0791 -1,6826 Sept 2016 Manila Composite Index PHSC 4.157,0298 -174,2104 -4,0222 Sept 2016 Stock Exchange of Thai SET 1.042,5400 -35,6499 -3,3065 Sept 2016 Tokyo SE Index TOKS 1.725,2400 0,0000 0,0000 Sept 2016 Taipei Weighted Index TWI 7.493,1201 -59,6797 -0,7902 Sept 2016 Australia All Industrial Index XAI 1.226,4900 0,0000 0,0000 Sept 2016 Deflasi Perlu Dicermati sebagai Penurunan Permintaan JAKARTA - Politisi PKS Memed Sosiawan mengingatkan angka deflasi tidak hanya sebatas penurunan harga-harga, tetapi perlu dicermati juga sebagai penurunan permintaan. “Walaupun deflasi bisa memberikan sentimen positif karena menggambarkan adanya penurunan harga dan kondisi inflasi yang terkendali, namun deflasi juga membawa pesan adanya permintaan yang semakin melemah dan pelemahan ini harus diwaspadai oleh pemerintah,” kata Ketua Bidang Ekonomi Keuangan Industri dan Teknologi DPP Memed Sosiawan dalam rilis di Jakarta, kemarin. BPS mengumumkan, telah terjadi deflasi pada Agustus 2016 sebesar 0,02 persen atau ketiga yang terjadi selama Januari sampai Agustus 2016. Deflasi yang terjadi pada Agustus, lanjutnya, karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran yaitu bahan makanan 0,68 persen dan transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 1,02 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,41 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,41 persen; kelompok sandang 0,40 persen; kelompok kesehatan 0,39 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 1,18 persen. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan harga bahan komoditas pangan maupun tarif angkutan umum telah mempengaruhi terjadinya deflasi pada Agustus 2016 sebesar 0,02 persen. “Deflasi pada Agustus dipengaruhi oleh kelompok bahan makanan serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo di Jakarta, Kamis (1/9). Secara keseluruhan, dengan terjadinya deflasi pada Agustus sebesar 0,02 persen, maka laju inflasi tahun kalender Januari-Agustus 2016 tercatat mencapai 1,74 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (yoy) mencapai 2,79 persen. Sebagaimana diwartakan, masing-masing kelompok makanan bergejolak (volatile food) dan kelompok tarif yang diatur pemerintah (administered prices) terjadi koreksi harga setelah Idul Fitri, yang memicu deflasi pada indeks harga konsumen Agustus 2016 sebesar 0,02 persen secara bulanan. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara di Jakarta, Kamis, mengatakan deflasi pada kelompok makanan bergejolak (volatile food/VF) termasuk pangan, sebesar 0,8 persen secara bulanan lebih besar dibanding deflasi ada tarif yang diatur pemerintah (administered prices/AP) sebesar 0,52 persen. “Penurunan harga secara bulanan tersebut terutama bersumber dari koreksi harga komoditas daging ayam ras, wortel, bawang merah, beras, dan daging sapi,” kata Tirta. (ant) Sebelas Uang Baru Diterbitkan Bersamaan Bisnis Jakarta/ant TERBITKAN UANG RUPIAH BARU - Direktur Eksekutif Pengelolaan Uang BI Suhaedi (tengah) bersama Deputi Direktur Departemen Komunikasi BI Andiwiana S (kiri), dan Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI Yudi Harimukti (kanan) memberikan paparan tentang penerbitan uang rupiah dengan desain baru di Jakarta,kemarin. Bank Indonesia segera mendesain uang rupiah dengan gambar baru pahlawan nasional dan menerbitkannya, menyusul telah ditetapkanya gambar pahlawan nasional dalam uang kertas dan logam sesuai Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2016. JAKARTA - Bank Indonesia menyatakan 11 uang rupiah baru dengan gambar 12 pahlawan nasional akan diterbitkan secara bersamaan. Mengenai waktu penerbitannya, Deputi Gubernur BI Ronald Waas lewat pesan singkat kepada Antara di Jakarta, Kamis menjelaskan, proses penerbitan 11 uang baru tersebut akan dilakukan pada 2016. “Gambar pahlawan nasional masih harus diikuti dengan desain, cetak, kemudian penerbitan dalam tahun 2016 ini,” kata Ronald. Proses perencanaan tujuh uang kertas, dan empat uang logam baru ini menyusul telah dikeluarkannya Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2016 tentang Penetapan Gambar Pahlawan Nasional Sebagai Gambar Utama Pada Bagian Depan Rupiah Kertas dan Rupiah Logam NKRI. Direktur Eksekutif Pengelolaan Uang BI Suhaedi mengatakan, saat ini BI sedang mendesain 11 uang baru tersebut. Setelah didesain, 11 uang baru tesebut akan dicetak oleh Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri). “Seteah dicetak, uang baru akan dikeluarkan dan diedarkan,” katanya. Kesebelas uang baru tersebut akan memenuhi semua ciri-ciri fisik dalam Undang- Undang Mata Uang Nomor 7 Tahun 2011. Ciri-ciri fisik itu antara lain, lambang Garuda Pancasila, frasa Negara Kesaturan Republik Indonesia (NKRI), tanda tangan pemerintah dan BI, serta tahun cetak dan tahun emisi. Saat ini, baru uang kertas pecahan Rp100 ribu yang memenuhi semua syarat fisik uang sesuai UU Mata Uang, kata Suhaedi. Uang kertas Rp100 ribu itu pula yang baru mencantumkan frasa NKRI. Dengan diterbitkannya Keppres tersebut, Suhaedi memastikan BI akan memproduksi ulang 11 uang baru, termasuk uang kertas Rp100 ribu yang sudah memenuhi semua ciri fisik di UU Mata Uang. “Terkait uang Rp100 ribu, barang kali pernah mendengar kita punya nilai-nilai strategis, salah satunya adalah melakukan perbaikan. Untuk desain, dan ciri-cirinya kita akan melakukan yang terbaik dari yang sebelumnya,” ujarnya. Setelah 11 uang baru tersebut diedarkan, Suhaedi menerangkan, uang rupiah desain lama masih berlaku. Berlakunya uang lama tersebut, hingga BI secara resmi menarik uang tersebut dari peredaran. “Mengenai kapan ditarik uang lama, itu tergantung ketersediaan emisi baru sudah cukup atau belum. Kita ingin menjamin ketersediaan itu ada, agar perekonomian tetap berjalan dan transaksi di masyarakat berjalan,” ujarnya. Menurutnya, uang lama tersebut masih akan berlaku hingga 10 tahun ke depan. Sedangkan dalam Keppres tersebut, belum diatur hingga kapan gambar baru pahlawan nasional itu berlaku. Adapun proses pemilihan pahlawan nasional itu, jajaran Kementerian/Lembaga dan BI merumusukan usulan gambar pahlawan nasional. Kemudian usulan tersebut diserahkan ke Presiden Joko Widodo, untuk disahkan. (ant) IHSG Ditutup Naik 119,78 Poin JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin ditutup naik sebesar 119,78 poin atau 2,32 persen menjadi 5.265,81 seiring data ekonomi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) dinilai positif. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 26,05 poin (2,95 persen) menjadi 907,42. Analis Reliance Securities Lanjar Nafi menilai, indeks BEI mendapatkan sentimen positif dari data ekspor dan impor yang mencatatkan perbaikan. BPS merilis nilai ekspor Indonesia Agustus 2016 mencapai 12,63 miliar dolar AS atau meningkat 32,54 persen dibanding ekspor Juli 2016. Sementara nilai impor Indonesia Agustus 2016 mencapai 12,34 miliar dolar AS, juga naik 36,84 persen dibandingkan Juli 2016. “Membaiknya aktifitas ekspor dan impor dari periode sebelumnya menjadi salah satu faktor utama optimisme pasar di tengah aksi lepas saham oleh investor asing,” katanya. Sektor aneka industri yang pada hari sebelumnya menjadi penekan IHSG, pada hari ini (15/9) berbalik menjadi pendorong penguatan setelah pelonjakan penjualan mobil Agustus naik 53,8 persen. Sementara itu, Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan bahwa indeks BEI menguat di tengah bursa saham di kawasan Asia masih bergerak bervariasi cenderung melemah. “Berarti sinyal positif dari bursa regional masih minim,” katanya. Di sisi lain, pelaku pasar saham asing juga masih melanjutkan aksi lepas saham. Berdasarkan data BEI, pelaku pasar saham asing kembali membukukan jual bersih atau “foreign net sell” sebesar Rp527,822 miliar pada Kamis (15/9) ini. Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 280.931 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,48 miliar lembar saham senilai Rp9,97 triliun. Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 144,95 poin (0,63 persen) ke level 23.335,59, indeks Nikkei turun 209,23 poin (1,25 persen) ke level 16.405,01, dan Straits Times melemah 3,83 poin (0,14 persen) posisi 2.805,52. (ant)
Ek bis Harga Gas Mahal Akibat Trader Bisnis Jakarta, Jumat 16 September 2016 3 JAKARTA - Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri menilai harga jual gas bumi ke industri menjadi mahal akibat ulah pedagang (trader) yang tidak mempunyai infrastruktur pipa. “Bertahun-tahun praktek bisnis gas tidak sehat tanpa penyelesaian. Salah satu akar masalah utama adalah bisnis gas dijadikan bancakan oleh para pemburu rente,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Menurut mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas tersebut, pemerintah mesti segera menertibkan praktik trader tanpa fasilitas yang telah berburu rente di bisnis gas. “Alangkah baiknya pemerintah menertibkan praktek bisnis gas yang amat tidak sehat itu, sebelum mendirikan ‘holding’ migas,” katanya. Kalau pembentukan holding tetap dipaksakan, boleh jadi praktik pemburuan rente bakal melebar dan membesar. “Perusahaan yang betul-betul sehat akan terseret menjadi objek bancakan baru,” katanya. Faisal mengakui, tidak semua trader sekadar calo yang semata-mata menjual gas tanpa membangun pipa dan sebatas menjual kembali ke trader lain. “Oleh karena itu, semua pihak yang memiliki data rinci mau mengungkapkan- nya agar khalayak tahu mana trader profesional dan mana yang cuma sekedar calo. Mana trader yang hanya menikmati rente karena dekat dengan kekuasaan atau betul-betul ada di dalam lingkaran kekuasaan dan mana yang profesional, bermodal, dan menghadapi risiko bisnis,” ujarnya. Sebelumnya, pengguna gas di Medan, Sumatera Utara mengeluhkan harga gas yang tinggi, sehingga menurunkan daya saing dengan negara lain. Sedangkan, data Kementerian ESDM mengenai struktur harga beli gas PT PGN Tbk untuk industri di Medan, Sumut menunjukkan harga gas berasal dari dua sumber pasokan yakni gas alam cair (LNG) sebesar 7,8 dolar per MMBTU dan pipa 8,24 dolar per MMBTU. Selanjutnya, harga gas yang bersumber dari LNG ditambah biaya regasifikasi 1,5 dolar per MMBTU, transmisi Arun-Belawan 2,53 dolar per MMBTU, dan biaya trader 1,55 dolar per MMBTU. Biaya trader tersebut terdiri atas marjin 0,35 dolar per MMBTU, gross heating value (GHV) losses 0,33 dolar, own used and boil off gas (BOG) 0,65 dolar, dan cost of money 0,75 dolar. Bisnis Jakarta/ant ULAH TRADER - Petugas Perusahaan Gas Negara (PGN) memeriksa alat penurun tekanan gas alam terkompresi (CNG), di Semarang, Jateng, kemarin. Harga jual gas bumi ke industri menjadi mahal akibat ulah pedagang (trader) yang tidak mempunyai infrastruktur pipa. Sedangkan, gas yang bersumber dari pipa hanya ditambah biaya transmisi 0,9 dolar per MMBTU. Dari kedua sumber tersebut digabung dan diperoleh harga beli gas PGN rata-rata adalah 10,87 dolar per MMBTU. Setelah ditambah biaya pemeliharaan, pengelolaan, dan distribusi PGN sebesar 1,35 dolar per MMBTU didapat harga di tingkat pelanggan industri di Medan, Sumut adalah 12,22 dolar per MMBTU. (ant) DJP Tingkatkan Pelayanan Amnesti Jelang Akhir September Bisnis Jakarta/ant ULAH TRADER - Petugas Perusahaan Gas Negara (PGN) memeriksa alat penurun tekanan gas alam terkompresi (CNG), di Semarang, Jateng, kemarin. Harga jual gas bumi ke industri menjadi mahal akibat ulah pedagang (trader) yang tidak mempunyai infrastruktur pipa. JAKARTA - Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan akan meningkatkan pelayanan program amnesti pajak menjelang berakhirnya masa periode satu penyampaian surat pernyataan harta pada 30 September 2016. “Ini akan ditutup pada September, kami akan mengerahkan sumber daya manusia sebanyak mungkin. Caranya dengan bekerja, kami bagi dalam tiga shift,” kata Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin. Ken mengharapkan, dengan adanya penambahan beban kerja ini, penerimaan uang tebusan yang telah meningkat pesat dalam beberapa hari terakhir ini, dapat makin bertambah minimal hingga berakhirnya masa periode satu. Ia memproyeksikan peningkatan pelayanan ini bisa menambah uang tebusan dari program amnesti pajak rata-rata sebesar Rp1,5 triliun hingga Rp2 triliun per hari hingga 30 September 2016. Selain menambah shift kerja para pegawai pajak, pihaknya juga membuka pelayanan pada Sabtu dan Minggu, sebagai antisipasi meningkatnya permintaan masyarakat yang ingin memanfaatkan program amnesti pajak. Tarif tebusan atas deklarasi harta sebesar dua persen dan repatriasi modal sebesar empat persen atas surat penyampaian harta pada masa periode satu akan berakhir pada 30 September 2016. Setelah itu, tarif tebusan yang berlaku pada periode dua untuk deklarasi harta adalah tiga persen dan repatriasi modal sebesar enam persen untuk periode surat penyampaian harta hingga 31 Desember 2016. Sementara itu, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar Mekar Satria Utama menyampaikan pihaknya hingga pertengahan September 2016 telah menerima 165 surat pernyataan harta dari para wajib pajak besar. “Dari jumlah tersebut, kita sudah terbitkan surat keterangan pengampunan pajak sebanyak 123. Total harta yang dilaporkan mencapai Rp96,3 triliun dan uang tebusan yang diterima Rp2,6 triliun,” kata Mekar. Mekar menambahkan sebagian besar wajib pajak tersebut adalah orang pribadi atau para pengusaha kaya dan hanya sebagian kecil yang merupakan wajib pajak badan atau perusahaan. “Datanya masih bisa berubah, tapi wajib pajak badan masih dibawah 20an dari sekitar 165 surat pernyataan harta yang masuk,” ungkapnya. Tercatat pengusaha nasional seperti James Riady, Garibaldy Thohir dan Erick Thohir, serta putra mantan Presiden kedua RI, Hutomo Mandala Putra atau Tommy mengikuti program amnesti pajak di Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar. Hingga kemarin Pukul 15.00 WIB, realisasi uang tebusan dari program amnesti pajak baru mencapai Rp21,3 triliun, dengan total deklarasi harta maupun aset sebesar Rp528 triliun, yang terdiri atas deklarasi dalam negeri Rp371 triliun, deklarasi luar negeri Rp132 triliun dan repatriasi modal Rp24,3 triliun. Secara rinci, komposisi uang tebusan itu didominasi oleh uang tebusan amnesti pajak sebesar Rp18,9 triliun, pembayaran atas tunggakan pajak sebanyak Rp2,17 triliun dan pembayaran pajak yang tidak atau kurang dibayar atau pelunasan atas pajak yang seharusnya tidak dikembalikan, dalam rangka penghentian pemeriksaan bukti permulaan atau penyidikan sebesar Rp251 miliar. (ant) Asosiasi Soroti Izin Impor yang Masih Terpusat SURABAYA - Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Hengky menyoroti izin impor yang masih terpusat di Jakarta, akibatnya proses bongkar muat dan keluarnya barang dari pelabuhan di beberapa daerah menjadi cukup lama. “Kami tidak mempermasalahkan dwelling time di pelabuhan Tanjung Perak, justru kami sangat mendukung adanya pembuatan satgas, namun selama ini banyak perizinan yang seharusnya satu hari selesai menjadi sampai tiga hari, karena harus menunggu dari Jakarta,” ucapnya di sela rapat tertutup pembentukan struktural satgas dwelling time Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, kemarin. Hengky menyebut ada 114 perizinan yang harus dipatuhi importir, dan harus disetujui oleh kantor pusat Otoritas Pelabuhan Jakarta. “Yang menjadi sorotan kami kenapa perizinan itu tidak dilimpahkan ke setiap daerah saja, sebab kalau harus menunggu balasan perizinan dari pusat akan membutuhkan waktu yang lama, sehingga bongkar muat dari pelabuhan tidak bisa cepat,” katanya. Hengky menyebut, para pengusaha importir siap dengan adanya pembatasan waktu menginap barang di pelabuhan yang semula enam hari menjadi tiga sampai empat hari, dan tidak terlalu mengkhawatirkan adanya pembatasan waktu bongkar muat barang yang berada di pelabuhan Tanjung Perak. Sementara itu, Ketua Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Jatim Bambang Sukadi mengatakan lamanya barang berada di pelabuhan juga disebabkan adanya sejumlah yang importir nakal, karena dengan sengaja memanfaatkan Terminal Petikemas Surabaya (TPS) sebagai lokasi penumpukan, sebab keterbatasan fasilitas di gudang di luar pelabuhan. “Ini juga dikarenakan adanya tarif progresif penumpukan peti kemas di terminal pelabuhan yang masih lebih murah ketimbang pemilik barang harus investasi fasilitas gudang di luar pelabuhan,” katanya. Karena itu, Bambang mendukung adanya aturan pembatasan waktu maksimal penumpukan oleh pelabuhan atau TPS. “Saat ini masih diperbolehkan selama enam hari, sedangkan para importir nakal lebih memilih denda sebesar 200 persen dan itu dipilih lebih murah daripada harus menyewa gudang diluar pelabuhan,” katanya. Sementara itu Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto mengaku pernah mendapatkan informasi mengenai lamanya waktu bongkar muat di pelabuhan yang disebabkan lambatnya para importir mengambil barang. Masalah lainnya adalah masih terpusatnya beberapa perizinan di Jakarta, sehingga memerlukan waktu dalam proses penyelesaiannya. (ant) Workshop IFMAC WOODMAC Dihadiri 130 Pengusaha Mebel Jabodetabek JAKARTA – Pameran industri Mebel dan pengerjaan kayu IFMAC WOODMAC 2016 akan digelar di Jakarta International Expo Kemayoran pada 28 – 30 September 2016. Menuju perhelatan akbar tersebut, WAKENI selaku penyelenggara pameran menggelar workshop yang dihadiri 130 pengusaha mebel dan pengrajin kayu Jabodetabek. Bertempat di Gedung Pusat Promosi Industri Kayu dan Mebel (PPIKM) Pulogadung, workshop hasil kerjasama WAKENI dengan KIKM (Koperasi Industri Kayu dan Mebel) dan DPD HIMKI (Himpunan Industri Kayu dan Mebel Indonesia) Jabodetabek ini mengambil tema “Sukses Menjadi Pengusaha Mebel”. Hadir pada workshop Walikota Jakarta Timur Drs. Bambang Musyawardana M.Si, Ketua KIKM Mebel DKI Jakarta & Ketua HIMKI DPD DKI Jabodetabek Ir Ade Firman, General Manager PT. WAKENI Sofianto Widjaja, serta para pemilik perusahaan mebel ternama antara lai PT RCM Grup, Vinoti Grup, dll. “Sebagai platform yang kuat di bidang industri permesinan dan aksesoris dari perkayuan, IFMAC dan WOOD- MAC, ingin menjawab kebutuhan pasar yang semakin meningkat. Melalui IFMAC dan WOODMAC diharapkan bahwa kebutuhan industri kayu dan mebel akan teknologi permesinan yang tepat guna hingga kebutuhan aksesoris nebel dapat terpenuhi,” ujar General Manager PT WAKE- NI, Sofianto Widjaja. “Melalui workshop ini, ingin mensosialisasikan kepada para pihak terkait untuk memanfaatkan peluang bagi mereka untuk mendapatkan informasi mengenai industri permesinan perkayuan untuk mendukung industry mereka dalam menghadapi persaingan global di pameran IFMAC WOOD- MAC sebagai pameran permesinan dan asesories perkayuan sebagai industry pendukung industri mebel dan craft dalam negeri,” tambah Sofianto. Selama workshop WAKENI menyampaikan sekilas perihal teknologi-teknologi dan perusahaan-perusahaan yang akan dihadirkan di pameran IFMAC WOODMAC serta programprogram berupa seminar yang akan digelar selama pameran berlangsung.Selain juga disampaikan update dan kisah menarik di industri mebel Indonesia.Dari pihak pemerintah danasosiasi disampaikan kebijakan-kebijakan terkni dan dukungan-dukungan dari mereka terhadap industri binaan. Sementara para pengusaha mebel yang sukses akan berbagi kisah sukses mereka yang berangkat dari UKM hingga pelaku usaha besar di industri mebel tersebut. Dan tak kalah menarik pemaparan informasi desain terkini dari HDMI dan informasi pameran IFMAC dan Woodmac. Berpendapat mengenai workshop, Ketua KIKM Mebel DKI Jakarta & Ketua HIMKI DPD DKI Jabodetabek Ir Ade Firman, mengatakan, pelaku industri mebel penting hadir di workshop ini agar dapat mengakses informasi terkini dan berpartisipasi dalam upaya meningkatkan kualitas produksi dalam negeri dalam menghadapi persaingan industri yang semakin ketat. “Selain itu para pelaku bisnis yang bergabung dalam workshop ini juga dapat memperluas networking atau mempererat kemitraan yang sudah ada selama ini,” ungkapnya. Ade Firman menilai, desain dan mesin menjadi kendala Bisnis Jakarta/grd BERI PENJELASAN - Ketua KIKM Mebel DKI Jakarta & Ketua HIMKI DPD DKI Jabodetabek Ir Ade Firman (kiri) member penjelasan kepada General Manager PT WAKENI, Sofianto Widjaja, terkait produk UKM di Gedung Pusat Promosi Industri Kayu dan Mebel (PPIKM) Pulogadung, Jakarta Timur kemarin. bagi pelaku UKM di Jabodetabek saat ini. “Para pelaku UKM yang hadir di sini mewakili sentra-sentra mebel di DKI,” terangnya. Selain penyampaian materi dalam bentuk presentasi, selama workshop juga diperlihatkan teknik produksi oleh beberapa pelaku UKM di industri mebel dari daerah Jabodetabek. (grd)
Page 1: No. 168 tahun X Jumat, 16 September
Page 5 and 6: Bisnis Jakarta, Jumat 16 September
Page 7 and 8: Cerem nial Bisnis Jakarta, Jumat 16

Bisnis Jakarta 16 September 2016

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?