01.12.2016 Views

Bisnis Jakarta 23 November 2016

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Ek bis<br />

<strong>Bisnis</strong> <strong>Jakarta</strong>, Rabu <strong>23</strong> <strong>November</strong> <strong>2016</strong><br />

3<br />

Kemenkop Kembangkan<br />

Sistem Informasi Pendukung KUMKM<br />

JAKARTA - Kementerian<br />

Koperasi dan UKM menyiapkan<br />

sistem informasi<br />

pengembangan Sumber<br />

Daya Manusia (SDM) Koperasi<br />

dan UMKM sebagai<br />

bentuk dukungan informasi<br />

guna mempercepat pengembangan<br />

wirausaha pemula di<br />

Indonesia.<br />

Asisten Deputi Peran Serta<br />

Masyarakat dan KUMKM<br />

Kementerian Koperasi dan<br />

UKM Budi Mustopo mengatakan<br />

saat ini pihaknya sedang<br />

merancang sistem informasi<br />

pengembangan SDM<br />

UMKM, yang akan diberi<br />

nama infokumkm.go.id, sebagai<br />

wadah interaksi antarpelaku<br />

koperasi dan UKM di<br />

Indonesia. “Sistem informasi<br />

ini akan diperkenalkan pada<br />

April 2017 dan akan disiapkan<br />

beroperasi pada Juli 2017,”<br />

katanya di <strong>Jakarta</strong>, kemarin.<br />

Sistem informasi pengembangan<br />

SDM KUMKM ini<br />

merupakan gagasan Budi<br />

Mustopo ketika mengikuti<br />

Diklat Kepemimpinan di Lembaga<br />

Administrasi Negara<br />

(LAN) yang sedang berlangsung<br />

hingga kini. Gagasan<br />

sistem informasi pengembangan<br />

SDM ini dikembangkan<br />

sebagai respon untuk memenuhi<br />

kebutuhan informasi<br />

seputar koperasi dan UKM di<br />

Indonesia.<br />

Budi Mustopo menjelaskan,<br />

sistem informasi tersebut<br />

memuat berbagai informasi<br />

antara lain, cerita sukses<br />

wirausaha pemula, informasi<br />

akses pembiayaan dengan<br />

perbankan dan koperasi,<br />

hingga chat interaktif antar-<br />

pelaku UKM. Dengan demikian<br />

diharapkan kehadiran<br />

sistem informasi ini bisa<br />

mendekatkan informasi yang<br />

selalu update kepada<br />

masyarakat.<br />

Terlebih semakin maraknya<br />

penggunaan smartphone,<br />

khususnya di kalangan anak<br />

muda, memperbesar peluang<br />

diaksesnya sistem informasi<br />

pengembangan SDM<br />

KUMKM sehingga dalam<br />

praktiknya akan dijangkau<br />

generasi yang produktif.<br />

“Maka harapan pemerintah<br />

untuk menumbuhkan<br />

kewirausahaan di kalangan<br />

pemuda diharapkan mencapai<br />

sasaran yang tepat,” katanya.<br />

Berdasarkan data Asosiasi<br />

Pengguna Jasa Internet Indonesia<br />

(APJII) pada <strong>2016</strong>, pengguna<br />

jasa internet di Indonesia<br />

mencapai 132,7 juta. Jumlah<br />

ini meningkat 50 persen<br />

dibandingkan pengguna jasa<br />

internet pada 2014 yang hanya<br />

mencapai 88 juta.<br />

Dari 132,7 juta pengguna<br />

internet, sebanyak 70 persen<br />

di antaranya mengkases internet<br />

melalui telepon pintar<br />

(smartphone). Budi Mustopo<br />

mengatakan sistem informasi<br />

ini mendekatkan isu koperasi<br />

dan UKM kepada kaum muda<br />

yang sehari-hari dekat dengan<br />

gadget.<br />

Ia mengakui pada masa<br />

mendatang, dengan pembaharuan<br />

secara terus-menerus,<br />

sistem informasi ini akan<br />

dirancang lebih update dengan<br />

kebutuhan masyarakat.<br />

“Website informasi KUMKM<br />

ini akan bisa diakses dari seluruh<br />

Indonesia sehingga<br />

<strong>Bisnis</strong> <strong>Jakarta</strong>/ist<br />

PENGEMBANGAN SDM UKM - Pengunjung mengamati salah satu peserta pameran UKM di Smesco <strong>Jakarta</strong>, beberapa waktu lalu. Kementerian Koperasi dan UKM menyiapkan sistem<br />

informasi pengembangan SDM Koperasi dan UMKM sebagai bentuk dukungan informasi guna mempercepat pengembangan wirausaha pemula di Indonesia.<br />

mengurangi kesulitan atau<br />

hambatan informasi yang selama<br />

ini dialami oleh<br />

masyarakat yang jauh dari ibu<br />

kota provinsi. Anak-anak<br />

muda di daerah yang ingin belajar<br />

membuka usaha bisa<br />

mengakses situs ini dan menemukan<br />

kebutuhan akan rencana<br />

bagi pengembangan usaha<br />

mereka,” kata dia.<br />

Sistem informasi tersebut<br />

juga memuat informasi mengenai<br />

berbagai pelatihan<br />

yang dapat diikuti para pelaku<br />

KUMKM termasuk<br />

wirausaha pemula agar mereka<br />

dapat meningkatkan kapasitas<br />

usahanya secara<br />

mandiri. (ant)<br />

Demo Tak Terlalu Pengaruhi Pasar Modal<br />

JAKARTA - Menteri Perhubungan<br />

Budi Karya Sumadi<br />

meminta para pengelola agar<br />

merevitalisasi angkutan<br />

penyeberangan untuk memangkas<br />

biaya logistik. Budi<br />

dalam diskusi bertema “Memangkas<br />

Biaya Logistik dan<br />

Mendukung Pariwisata dengan<br />

Feri Jarak Jauh” di <strong>Jakarta</strong>,<br />

kemarin mengatakan,<br />

penyebab masih tingginya biaya<br />

logistik di Indonesia antara<br />

lain karena masih bertumpunya<br />

angkutan logistik pada<br />

angkutan jalan atau truk yang<br />

banyak menimbulkan masalah<br />

seperti kemacetan dan kerusakan<br />

jalan.<br />

Untuk itu, lanjut dia, angkutan<br />

penyeberangan menggunakan<br />

kapal feri diharapkan<br />

JAKARTA - Otoritas<br />

Jasa Keuangan (OJK) menilai,<br />

sentimen dari dalam<br />

negeri mengenai aksi<br />

demonstrasi dan penarikan<br />

dana secara besar-besaran<br />

(rush money) tidak terlalu<br />

mempengaruhi industri<br />

pasar modal. “Kondisi yang<br />

ada, saya melihat itu sesuatu<br />

hal yang biasa saja.<br />

Kita tidak melihat sesuatu<br />

yang extraordinary (luar biasa,<br />

red), pasar merespons<br />

normal saja dengan perubahan<br />

sentimen baik dari dalam<br />

dan di luar sana,” ujar Ketua<br />

Dewan Komisioner OJK<br />

Mulliaman D Hadad di <strong>Jakarta</strong>,<br />

kemarin.<br />

Menurut dia, fundamental<br />

ekonomi Indonesia yang<br />

positif menjadi salah satu<br />

faktor positif yang akan menjaga<br />

kinerja industri pasar<br />

modal untuk membukukan<br />

dapat mengalihkan beban jalan<br />

dan menjadi solusi mengatasi<br />

permasalahan tersebut. “Ada<br />

satu kondisi dimana jalan<br />

sudah padat dan rusak, banyak<br />

kecelakaan. Tetapi tetap diminati.<br />

Sementara, di satu sisi<br />

masih banyak kapal-kapal tidak<br />

terpakai yang mestinya menyelesaikan<br />

masalah tapi tidak digunakan,”<br />

jelasnya.<br />

Dia menuturkan sewaktu<br />

berkunjung ke Bali, Gubernur<br />

Bali mengeluhkan banyak<br />

jalan-jalan di Bali rusak akibat<br />

banyaknya truk barang yang<br />

lewat. “Itu dapat mengganggu<br />

sektor pariwisata di Bali.<br />

Untuk itu kita upayakan solusi,<br />

truk tersebut dapat dialihkan<br />

menggunakan kapal feri,”<br />

tambahnya.<br />

Lebih lanjut, ia mengatakan<br />

sudah saatnya jalur laut lebih<br />

dioptimalkan untuk angkutan<br />

logistik dalam rangka mendukung<br />

program tol laut. “Jangan<br />

lagi kita membelakangi lautan.<br />

Ini juga dalam rangka mendukung<br />

program tol laut. Masih<br />

banyak kapal-kapal yang menganggur<br />

yang mestinya bisa<br />

menjadi solusi mengatasi kepadatan<br />

jalan di saat hari puncak<br />

seperti lebaran dan pada tahun<br />

baru,” katanya.<br />

Pada kesempatan tersebut<br />

Budi menjelaskan, akan melibatkan<br />

pihak swasta, selain PT<br />

ASDP, untuk bersama-sama<br />

merevitaliasi angkutan penyeberangan.<br />

Bahkan, dia menegaskan<br />

akan membantu dengan<br />

cara memberikan subsidi di<br />

hasil positif. “Saya kira kalau<br />

fundamental ekonomi kita<br />

baik, pasar akan mengikutinya.<br />

Saya juga melihat industri<br />

keuangan domestik masih<br />

terjaga, artinya mudah-mudahan<br />

tidak sampai mengganggu<br />

kinerja ekonomi kita sehingga<br />

pasar juga tidak terganggu,”<br />

katanya.<br />

Mulliaman D Hadad juga<br />

mengatakan bahwa jumlah<br />

investor domestik diharapkan<br />

dapat terus meningkat<br />

sehingga turut menjaga stabilitas<br />

industri pasar modal<br />

di tengah ketidakpastian<br />

sentimen eksternal. “Dengan<br />

investor domestik meningkat<br />

maka dapat menjadi<br />

buffer sehingga tidak tergantung<br />

oleh perilaku asing<br />

dan turut membantu menjaga<br />

stabilitas industri,”<br />

ujarnya.<br />

Selain itu, meningkatnya<br />

rute-rute yang tidak ekonomis.<br />

“Untuk yang sudah ekonomis<br />

seperti rute Panjang-<br />

<strong>Jakarta</strong> dan Surabaya-Lombok,<br />

kita minta swasta lakukan<br />

(pengoperasian). Tetapi<br />

yang tidak ekonomis, misalnya<br />

dari <strong>Jakarta</strong> ke Surabaya,<br />

itu akan kita subsidi. Agar terwujud,<br />

kita juga minta komitmen<br />

swasta untuk mendukung<br />

ini,” katanya.<br />

Salah satu upaya revitalisasi<br />

angkutan penyeberangan<br />

yang segera diwujudkan adalah<br />

dengan segera dioperasikannya<br />

angkutan feri rute Surabaya<br />

- Lembar yang akan dioperasikan<br />

PT ASDP pada 1<br />

Desember <strong>2016</strong>.<br />

Dia menuturkan dengan<br />

beroperasinya angkutan feri<br />

jumlah investor domestik juga<br />

akan mendorong mobilisasi<br />

dana jangka panjang di dalam<br />

negeri menjadi lebih besar sehingga<br />

turut menunjang pembangunan<br />

nasional. “Investor<br />

lokal yang bertambah bagus<br />

bagi Indonesia. Artinya, mobilisasi<br />

dana domestik menjadi<br />

lebih besar, kemudian bisa<br />

menjadi penyeimbang investor<br />

asing, bahkan menjadi<br />

leading,” katanya. (ant)<br />

Revitalisasi<br />

Angkutan Penyeberangan Pangkas Biaya Logistik<br />

tersebut diharapkan dapat<br />

mengurangi beban dan perawatan<br />

jalan raya, efisiensi waktu<br />

dan biaya operasional pemeliharaan<br />

truk, waktu tempuh<br />

yang lebih singkat dan memberikan<br />

kepastian layanan<br />

transportasi logistik.<br />

Selain memangkas biaya logistik,<br />

angkutan penyeberangan<br />

ini juga dapat mendukung sektor<br />

pariwisata, antara lain mengurangi<br />

kemacetan di Bali, menambah<br />

rute baru pariwisata dari Surabaya<br />

ke Lombok, serta ramah<br />

lingkungan. “Kami bersepakat<br />

untuk bersama-sama, BUMN dan<br />

swasta merevitalisasi fungsifungsi<br />

angkutan laut khususnya<br />

roro pada hari ini, supaya menjadi<br />

angkutan yang dapat menyelesaikan<br />

masalah,” katanya. (ant)<br />

Menkeu<br />

Harapkan Kerja<br />

BLU Lebih Efisien<br />

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati<br />

mengharapkan kerja Badan Layanan Umum lebih efisien<br />

dalam memberikan pelayanan umum kepada masyarakat<br />

dan mampu berkompetisi dengan mengikuti perkembangan<br />

zaman. “Kalau ada kemauan tentu kita bisa, BLU bisa<br />

disalurkan untuk tujuan yang konsisten dengan tata kelola<br />

yang efisien dan akuntabel,” kata Sri Mulyani dalam<br />

rakor BLU <strong>2016</strong> di <strong>Jakarta</strong>, kemarin.<br />

Sri Mulyani mengatakan selama ini aset BLU belum<br />

dimanfaatkan secara maksimal bagi masyarakat sehingga<br />

dibutuhkan evaluasi agar aset tersebut bisa bermanfaat<br />

untuk memberikan nilai tambah bagi kepentingan umum.<br />

“Jumlah aset BLU cukup banyak, tapi belum efisien. Karena<br />

itu aset perlu digunakan optimal, tentu bukan karena<br />

tujuan profitabilitas, namun untuk kepentingan umum,”<br />

ujarnya.<br />

Untuk itu, ia juga mengharapkan pengelola BLU bisa<br />

melakukan inovasi dan mengembangkan jiwa kewirausahaan<br />

agar BLU mampu bersaing dengan institusi pelayanan<br />

swasta yang berorientasi kepada keuntungan belaka.<br />

“BLU membutuhkan inovasi dan perbaikan kinerja agar<br />

tidak tertinggal dari swasta maupun institusi yang mempunyai<br />

modal dari luar negeri. Ini menjadi tantangan dari<br />

pengelola BLU,” kata Sri Mulyani.<br />

BLU merupakan instansi di lingkungan pemerintah<br />

untuk memberikan pelayanan berupa penyediaan barang<br />

dan jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan<br />

serta melakukan kegiatan dengan menerapkan<br />

pola pengelolaan keuangan yang fleksibel.<br />

Dengan menjadi BLU, maka unit pelayanan publik akan<br />

lebih akuntabel karena seluruh pendapatan maupun pengeluaran<br />

akan masuk dalam dalam struktur APBN sehingga<br />

seluruh pencatatan dapat lebih terkelola dengan baik.<br />

Dalam 10 tahun terakhir, terdapat 182 BLU di 22 kementerian<br />

lembaga, dengan 90 persen diantaranya memberikan<br />

pelayanan kesehatan dan pendidikan, dukungan finansial<br />

kepada UKM, pengembangan indsutri, pengembangan<br />

teknologi dan percepatan pengembangan investasi. (ant)<br />

Pemerintah Dorong<br />

Hilirisasi Industri Berbasis Kakao<br />

<strong>Bisnis</strong> <strong>Jakarta</strong>/ant<br />

TRANSAKSI SAHAM - Petugas sekuritas menunjukkan proses pembukaan rekening dana nasabah untuk<br />

transaksi saham difasilitasi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di Padang, Sumatera Barat, kemarin.<br />

Sebanyak 100 pelaku industri pasar modal bekerjasama dengan Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil<br />

Kemendagri untuk KTP elektronik dalam layanan jasa pasar modal.<br />

JAKARTA - Pemerintah<br />

mendorong hilirisasi industri<br />

berbasis kakao melalui<br />

pembentukan unit-unit pengolahan<br />

industri kakao di<br />

sentra pengolah biji kakao<br />

yang dapat menumbuhkan<br />

wirausaha baru skala kecil<br />

dan menengah. Demikian<br />

disampaikan Dirjen Industri<br />

Agro Kementerian Perindustrian<br />

Panggah Susanto<br />

saat membuka Cocoa Day<br />

Expo <strong>2016</strong> untuk memperingati<br />

Hari Kakao Indonesia di<br />

Plasa Kemenperin, <strong>Jakarta</strong>.<br />

“Dukungan berupa bantuan<br />

mesin dan peralatan<br />

pengolahan kakao di daerah<br />

penghasil biji kakao sejak<br />

2012 sudah dilakukan di<br />

Sumatera Barat, Sulawesi<br />

Tengah, Sulawesi Selatan<br />

dan Sulawesi Tenggara,” kata<br />

Panggah di <strong>Jakarta</strong>, kemarin.<br />

Panggah memaparkan bahwa<br />

pemerintah telah mengeluarkan<br />

kebijakan Bea Keluar melalui<br />

keputusan Menteri Keuangan<br />

No. 67/PMK.011/2010. Dengan<br />

adanya Kebijakan ini, pasokan<br />

kakao untuk industri di dalam<br />

negeri makin besar dan pemerintah<br />

berharap agar kedepannya<br />

ekspor kakao olahan makin meningkat<br />

dengan kualitas yang<br />

makin baik.<br />

Menurut Panggah, kebijakan<br />

tersebut dinilai telah mampu<br />

mendukung program hilirisasi<br />

kakao, di mana pemberlakuan<br />

Bea Keluar untuk biji kakao telah<br />

berdampak pada penurunan<br />

ekspor biji kakao. Pada 2013,<br />

sebesar 188.420 ton menurun<br />

sebesar 63.334 ton pada 2014<br />

serta menurun kembali pada<br />

tahun 2015 sebesar 39.622 ton.<br />

Sebaliknya, volume ekspor<br />

produk olahan kakao meningkat<br />

dari 2013 sebesar<br />

196.333 ton, naik pada 2014<br />

menjadi 242.080 ton dan pada<br />

2015 mencapai 287.192 ton.<br />

“Program hilirisasi industri<br />

berbasis kakao telah berhasil<br />

menarik investor asing untuk<br />

menanamkan modalnya di Indonesia<br />

dengan membangun<br />

pabrik kakao serta mendorong<br />

ekspansi kapasitas<br />

produksinya,” ujar Panggah.<br />

Selain itu, dapat menumbuhkan<br />

industri cokelat skala kecil<br />

dan menengah di beberapa<br />

daerah, di mana dengan meningkatnya<br />

sektor hilir kakao,<br />

maka perlu diimbangi dengan<br />

peningkatan konsumsi kakao<br />

di dalam negeri. Sampai saat ini,<br />

Indonesia masih menjadi produsen<br />

biji kakao terbesar ketiga<br />

di dunia, setelah Pantai Gading<br />

dan Ghana, dengan produksi biji<br />

kakao pada tahun 2015 mencapai<br />

sebesar 370 ribu ton (menurut<br />

data ICCO).<br />

Pemerintah telah menetapkan<br />

Rencana Induk Pembangunan<br />

Industri Nasional<br />

(RIPIN) 2015-2035, Industri<br />

Pengolahan Kakao termasuk<br />

salah satu industri prioritas<br />

yang harus dikembangkan.<br />

Dalam hal ini pengembangan<br />

hilirisasi industri pengolahan<br />

kakao diarahkan untuk menghasilkan<br />

bubuk cokelat atau<br />

kakao, lemak cokelat atau kakao,<br />

makanan dan minuman dari<br />

cokelat, suplemen dan pangan<br />

fungsional berbasis kakao. (ant)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!