You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Manca negara<br />
<strong>Bisnis</strong> <strong>Jakarta</strong>, Rabu 4 <strong>Januari</strong> <strong>2017</strong><br />
8<br />
Terima Gratifikasi<br />
Netanyahu Segera Diperiksa<br />
JERUSALEM - Perdana<br />
Menteri Israel, Benjamin Netanyahu,<br />
direncanakan akan diperiksa<br />
polisi menyusul tudingan<br />
bahwa ia menerima gratifikasi<br />
dari seorang pengusaha<br />
Perancis. Penyidikan dilanjutkan<br />
setelah Kejaksaan Agung<br />
mengumpulkan cukup bukti.<br />
Kejaksaan Agung Israel sebelumnya<br />
memberikan lampu<br />
hijau untuk melanjutkan<br />
penyelidikan perihal keterlibatan<br />
sang perdana menteri.<br />
Netanyahu sendiri menepis<br />
tudingan tersebut. “Semua<br />
skandal ini tidak pernah terbukti<br />
dan tudingan yang dipublikasikan<br />
di media saat ini juga<br />
akan serupa,” ujarnya.<br />
Hal senada diungkapkan<br />
juru bicara keluarga Netanyahu.<br />
“Skandal yang dituduhkan<br />
akan terbukti fiktif,” katanya.<br />
“Kami ulangi, tidak akan<br />
terjadi apapun, karena memang<br />
tidak ada apapun.”<br />
Media-media Israel melaporkan,<br />
hadiah yang diterima Netanyahu<br />
dari pengusaha Perancis,<br />
Arnaud Mimran, bernilai<br />
40.000 dollar AS atau lebih dari<br />
Rp 536 juta.<br />
Uang tersebut diberikan sebagai<br />
dana kampanye pada<br />
tahun 2001, ketika Netanyahu<br />
sedang tidak memangku jabatan<br />
publik.<br />
Mimran sendiri telah divonis<br />
penjara delapan tahun setelah<br />
terbukti melakukan delik<br />
penipuan senilai 283 juta euro<br />
atau hampir Rp 4 triliun.<br />
Netanyahu dan isterinya,<br />
Sara, berulangkali diterpa skandal<br />
selama menjabat. Antara<br />
lain dugaan penyalahgunaan<br />
uang negara untuk membiayai<br />
kebutuhan pribadi. Namun<br />
demikian, Netanyahu bukan<br />
Perdana Menteri Israel pertama<br />
yang tersandung kasus<br />
kriminal.<br />
Ehud Olmert yang menjabat<br />
PM Israel antara 2006 dan 2009,<br />
misalnya, tela divonis penjara<br />
selama 18 bulan setelah terbukti<br />
menerima uang suap.<br />
Selain itu, Ariel Sharon, PM<br />
Israel sejak Maret 2001 hingga<br />
April 2006, juga pernah berurusan<br />
dengan kepolisian menyusul<br />
tudingan korupsi kedua<br />
anaknya.<br />
Putra pertama Sharon, Omri,<br />
akhirnya dijebloskan ke penjara<br />
setelah terbukti bersalah.<br />
Kendati demikian, Netanyahu<br />
masih bisa memerintah<br />
Israel. (ant)<br />
<strong>Bisnis</strong> <strong>Jakarta</strong>/ant<br />
DIBUMIHANGUSKAN - Sejumlah anak muslim Rohingya menyaksikan rumah-rumah mereka yang dibakar dan dibombardir pihak kemanan Myanmar sebagai bentuk pemusnahan<br />
etnis di Myanmar. Setelah ribuan warga muslim Rohingya tewas dan terusir dari kampung halamannya, pemerintahan Myanmar baru melakukan tindakan dengan menyeret petugas<br />
yang terlibat dalam aksi pemusnahan etnis itu.<br />
Suu Kyi Berharap<br />
Segera Mengunjungi<br />
Indonesia<br />
JAKARTA - Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu<br />
Kyi, berharap dapat segera mengunjungi Indonesia untuk<br />
menyampaikan terima kasih atas bantuan pemerintah dan<br />
rakyat Republik Indonesia serta menjalin kerja sama yang<br />
lebih erat.<br />
Duta Besar Myanmar untuk Indonesia, Aung Htoo mengatakan,<br />
sejak negaranya memiliki pemerintahan baru pada<br />
Maret 2016, Presiden Htin Kyaw dan Konselor Aung San<br />
Suu Kyi belum mengunjungi Indonesia sebagai bagian dari<br />
tradisi Asean. “Presiden dan konselor kami belum pernah<br />
mengunjungi Indonesia. Jadi ini akan menjadi kunjungan<br />
pertama, bagian dari tradisi Asean, dan pada saat yang sama<br />
kami ingin berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan<br />
Indonesia,” kata dia.<br />
Pada 29 Desember 2016, Presiden Jokowi telah melepas 10<br />
kontainer bantuan kemanusiaan dari Indonesia untuk<br />
masyarakat Rakhine, Myanmar, yang terdiri atas mi instan,<br />
makanan, susu untuk bayi, dan pakaian.<br />
Pemerintah baru Myanmar juga berharap kunjungan Aung<br />
San Suu Kyi dapat sekaligus meningkatkan kerja sama kedua<br />
negara, khususnya di bidang ekonomi. “Kami ingin mengundang<br />
perusahaan Indonesia, khususnya BUMN, untuk bekerja<br />
sama dengan perusahaan Myanmar,” kata dia. (ant)<br />
Dituduh Korupsi<br />
Hakim Senior Mesir<br />
Pilih Gantung Diri<br />
KAIRO - Seorang hakim senior di Mesir yang ditangkap<br />
atas tuduhan korupsi ditemukan sudah tak bernyawa di dalam<br />
selnya pada Senin dengan cara menggantung diri, pengacaranya<br />
mengatakan.<br />
Wael Shalaby, wakil ketua pengadilan dalam sistem peradilan<br />
administratif Mesir, mengundurkan diri pada Sabtu<br />
beberapa saat sebelum ia ditangkap dan dituduh hari berikutnya<br />
menerima suap.<br />
“Klien saya gantung diri menggunakan sebuah syal yang<br />
ia kenakan. Ia mengalami masalah psikologis selama pemeriksaan.<br />
Sangat sukar bagi seorang hakim penting dan tiba-tiba<br />
Anda kehilangan segalanya dan duduk di depan penyidik<br />
dengan tuduhan menerima suap,” kata pengacaranya Sayed<br />
Beheiry.<br />
Kantor berita MENA juga mengatakan Shalaby telah bunuh<br />
diri, dan penuntut umum telah memerintaahkan otopsi jasad<br />
mantan hakim itu. Kementerian Dalam Negeri, yang mengawasi<br />
penjara, tidak dapat dimintai komentarnya.<br />
Shalaby juga sekretaris umum Dewan Negara, organisasi<br />
payung bagi pengadilan-pengadilan administratif. Ia ditahan<br />
beberapa hari setelah manajer pembelian dewan itu, Gamal al-<br />
Din al-Labban, juga ditangkap atas tuduhan korupsi.<br />
Penuntut umum telah merujuk penangkapan dua orang<br />
tersebut sebagai kasus yang sama. (ant)<br />
Kerusuhan di Penjara Brasil<br />
60 Narapidana Tewas<br />
BRASILIA – Sekitar 60 orang<br />
tewas dalam kerusuhan di penjara<br />
Anisio Jobim di Manaus, kota di<br />
tengah hutan Amazon, Brasil. Pada<br />
umumnya korban tewas dengan<br />
kepala terpenggal.<br />
Dengan merujuk keterangan dari<br />
petugas keamanan, mayat-mayat<br />
yang terpenggal dilemparkan ke<br />
permukaan tembok penjara.<br />
Sedangkan Al Jazeera mengabarkan,<br />
para korban dibantai dan<br />
dibakar dalam bentrokan antargeng<br />
narkoba di kompleks penjara<br />
di Negara Bagian Amazonas itu.<br />
Menurut dua media tersebut,<br />
kerusuhan kali ini merupakan yang<br />
paling mematikan dalam lebih dari<br />
dua dekade di sistem penjara Bra-<br />
sil yang biasanya penuh sesak oleh<br />
para narapidana dari anggota geng<br />
narkoba.<br />
Al Jazeera Manaus, kota di Negara<br />
Bagian Amazonas, Brasil.<br />
Kepala keamanan negara bagian<br />
Amazonas, Sergio Fontes, mengatakan,<br />
bahwa angka kematian bisa<br />
meningkat.<br />
Kerusuhan di penjara pecah akibat<br />
perkelahian antar geng narkoba<br />
yang berbeda kelompok dan saling<br />
bersaing dalam merebut kekuasaan<br />
di kawasan tersebut.<br />
Fontes mengatakan, beberapa<br />
mayat dipenggal dan dilemparkan<br />
permukaan tembok penjara, dan sebagian<br />
besar dari mereka yang tewas<br />
berasal dari satu geng. (ant)<br />
Indonesia-Palestina<br />
Bangun Perhimpunan Persahabatan<br />
Indonesia dan Palestina telah membangun dan<br />
meresmikan Perhimpunan Persahabatan Masyarakat<br />
Palestina Indonesia atau “Palestinian Indonesian<br />
Friendship Association” (PIFA) pada penghujung<br />
Desember 2016 di Amman, Jordania.<br />
Disebutkan, pada acara peresmian<br />
PIFA, Duta Besar RI untuk Jordania<br />
dan Palestina, Teguh Wardoyo,<br />
menyatakan bahwa pendirian<br />
PIFA merupakan satu langka guna<br />
menguatkan dan meningkatkan<br />
hubungan antara masyarakat Palestina<br />
dan Indonesia.<br />
Wardoyo memaparkan sejarah<br />
dimulainya dukungan Indonesia kepada<br />
Palestina yang tumbuh menjadi<br />
hubungan bilateral yang kuat dan<br />
permanen dan senantiasa akan terus<br />
meningkat seiring dengan berjalannya<br />
waktu.<br />
Hubungan kenegaraan antara<br />
kedua negara semakin berkembang<br />
antara rakyat Palestina dan Indonesia<br />
yang dilandasi saling mencintai<br />
dan menghormati satu sama lain, lan-<br />
jut dia.<br />
Wardoyo juga mengutip pernyataan<br />
Menteri Luar Negeri Indonesia,<br />
Retno LP Marsudi pada peringatan<br />
60 tahun Asia Afrika tahun<br />
2015 lalu. “Mungkin saat ini tidak ada<br />
isu internasional yang lebih penting<br />
bagi Indonesia dan sangat dekat<br />
dengan hati rakyat Indonesia selain<br />
isu Palestina,” ujarnya.<br />
Pembentukan PIFA merupakan<br />
inisiatif dari masyarakat Palestina<br />
dari berbagai kalangan profesi, antara<br />
lain tokoh masyarakat, pengusaha,<br />
guru, pegawai pemerintah, jurnalis,<br />
dan para alumni penerima pelatihan<br />
pembangunan kapasitas yang<br />
diselenggarakan di Indonesia.<br />
Dubes Wardoyo menyampaikan<br />
penghargaan atas inisiatif pembentukan<br />
PIFA dan berharap perhimpunan<br />
tersebut dapat menjembatani<br />
hubungan antarmasyarakat yang<br />
meningkatkan hubungan bilateral<br />
kedua negara.<br />
Kepala Fungsi Politik Ekonomi<br />
Sosial dan Budaya KBRI Amman,<br />
Nico Adam, menjelaskan, acara<br />
peresmian PIFA awalnya akan diadakan<br />
di Hebron, Palestina sekaligus<br />
menjadi salah satu rangkaian acara<br />
pengakhiran masa tugas Duta Besar<br />
Teguh Wardoyo kepada Presiden<br />
Palestina Mahmoud Abbas dan<br />
Menteri Luar Negeri Riad Malki di<br />
Ramallah. (ant)<br />
Aniaya Muslim Rohingya<br />
Polisi Myanmar Dieksekusi<br />
YANGON - Pemerintah<br />
Myanmar setuju mengambil<br />
tindakan tegas terhadap<br />
aparat penganiaya etnis minoritas<br />
Rohingya setelah<br />
muncul video tentang kekerasan<br />
tersebut.<br />
Video muncul di tengah<br />
ketegangan mengenai tindakan<br />
pemerintah dalam memberangus<br />
beberapa terduga<br />
pelaku pemberontakan.<br />
Terkait dengan itu, pemerintah<br />
Myanmar, mengatakan<br />
telah menangkap sejumlah<br />
polisi yang diduga menyiksa<br />
warga etnis Rohingya.<br />
Namun, belum diketahui<br />
secara pasti apa bentuk tindakan<br />
tegas terhadap sejumlah<br />
polisi itu. Sebab, pemer-<br />
intah Myanmar tidak mengungkapkan<br />
secara detail, apakah<br />
para pelaku akan dipenjara<br />
ataukah dipecat dari kepolisian.<br />
Isu tentang kekerasan di<br />
Myanmar diawal oleh serangan<br />
sekelompok pria bersenjata<br />
ke pos polisi di negara bagian<br />
Rakhine, Myanmar barat<br />
laut, yang berbatasan dengan<br />
Banglades, 9 Oktober 2016.<br />
Akibat serangan bersenjata itu<br />
sembilan polisi tewas.<br />
Menanggapi serangan itu,<br />
pasukan keamanan pun datang<br />
secara bergelombang ke<br />
wilayah perbatasan dengan<br />
maksud untuk melakukan<br />
pengejaran kepada kelompok<br />
penyerang.<br />
Gerakan pembersihan oleh<br />
militer Myanmar itu<br />
menyebabkan 34.000 warga<br />
Rohingya melarikan diri ke<br />
negara tetangga, Banglades,<br />
kata pernyataan Perserikatan<br />
Bangsa-Bangsa.<br />
Warga dan kelompok pegiat<br />
HAM pun menuding pasukan<br />
keamanan menyalahgunakan<br />
kewenangannya selama<br />
operasi tersebut, seperti<br />
pembunuhan, pemerkosaan,<br />
dan penculikan, yang dibantah<br />
oleh pemerintahan<br />
pemimpin de facto Myanmar,<br />
Aung San Suu Kyi.<br />
Belakangan muncul video,<br />
yang disebarkan luas di media<br />
sosial dan disiarkan sejumlah<br />
lembaga penyiaran. (ant)<br />
<strong>Bisnis</strong> <strong>Jakarta</strong>/ant<br />
KUNJUNGI INDONESIA - Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, berharap dapat segera mengunjungi Indonesia saat bertemu<br />
Menlu Retno Masudi di Yagoon, kemarin. Ia menyampaikan terima kasih atas bantuan pemerintah dan rakyat Indonesia serta berusaha<br />
menjalin kerja sama yang lebih erat.