You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
6<br />
Kamis, 2 <strong>Februari</strong> <strong>2017</strong><br />
PEMERINTAH KURANG PERHATIAN<br />
Pakpak Bharat<br />
Kekurangan Guru<br />
PAKPAK BHARAT-M24<br />
Pendidikan sejatinya<br />
adalah modal penting<br />
untuk membangun<br />
sumber daya manusia.<br />
Tapi apa jadinya kalau<br />
peserta didik tak punya<br />
tenaga didik yang<br />
memadai, bahkan tak ada<br />
sama sekali.<br />
ONDISI ini terjadi<br />
K<br />
di Pakpak Bharat.<br />
Tepatnya di Sekolah<br />
Menengah Kejuruan<br />
Negeri<br />
(SMKN) 1 Siempat<br />
Rube. Sekolah kebanggan<br />
warga Siempat Rube itu<br />
kekurangan guru pengajar.<br />
Kurangnya perhatian dari pemerintah<br />
sudah berlangsung sejak<br />
berdirinya sekolah itu pada tahun<br />
2014 lalu. Sekolah yang membuka<br />
dua kejuraan, yakni Agribisnis<br />
Tanaman Pangan Holitikultura<br />
(ATPH) dan Teknik Kontruksi Kayu<br />
(TKK) cuma punya 19 tenaga didik, 3<br />
di antaranya berstatus Pegawai<br />
Negeri Sipil (PNS) dan selebihnya<br />
tenaga honorer.<br />
Kepala Sekolah SMKN 1 Siempat<br />
Rube, Asberson Siketang, Selasa (31/<br />
1) di ruang kerjanya mengatakan<br />
kalau pihaknya sangat membutuhkan<br />
tenaga pendidik. Asberson berharap<br />
SMKN 1 Siempat Rube Kab Pakpak Bharat yang kekurangan tenaga pengajar<br />
pada tahun ajaran baru nanti akan ada<br />
penambahan tenaga pengajar, khususnya<br />
guru kejuruan yang sudah<br />
memenuhi standarisasi setiap<br />
kejuruan.<br />
“Selain kekurangan tenaga guru<br />
kejuruan, tenaga guru umum juga<br />
masih minim di sekolah ini, terutama<br />
untuk mengisi bidang studi agama<br />
Islam yang sama sekali belum ada,"<br />
ungkap Asberson.<br />
Bukan hanya itu, masih banyak lagi<br />
(M24/EDY ILVA)<br />
yang harus dibenahi pada sekolah<br />
dimaksud.<br />
Contoh saja, peralatan untuk<br />
kejuruan TKK, pemagaran gedung<br />
sekolah, taman dan tempat parkir.<br />
(edy)<br />
Belanja Barang Dispar<br />
Karo Sarat Penyelewengan<br />
KARO-M24<br />
Direktur Museum Pusaka akui tidak ada berita acara<br />
penerimaan barang belanja untuk diserahkan kepada masyarakat/<br />
pihak ketiga dari Dinas Pariwisata Kab Karo TA 2016. Belanja<br />
sebesar Rp 342.435.000 itu diduga sarat penyelewengan.<br />
Pasalnya, pihak ketiga yang menerima paket sebesar Rp<br />
177.500.000 dalam rangka pengembangan dan penguatan Litbang<br />
Kebudayaan Museum Pusaka Karo sama sekali tidak sesuai<br />
prosedur.<br />
Anehnya sejumlah barang dan uang telah diterima pihak<br />
Museum Pusaka Karo tapi sama sekali tidak penandatanganan<br />
berita acara sebagai dokumen resmi dari pihak Dinas Pariwisata.<br />
Direktur Museum Pusaka Karo, Valentinus Ginting ketika<br />
ditemui di ruang kerjanya, Selasa (31/1) mengakui pihaknya<br />
menerima sejumlah barang dan uang dari pihak Dinas Pariwisata.<br />
Tapi hingga pada saat ini sama sekali tidak ada berita acara yang<br />
ditandatangani antara pihak Dinas Pariwisata dengan pihak<br />
Museum Pusaka Karo.<br />
"Kami menerima barang dan uang. Adapun barang yang<br />
diterimanya sebanyak 15 unit di ruang museum. Serah terima<br />
barang dan dokumentasi belum ada sama saya, mungkin masih di<br />
Dinas Pariwisata,” katanya.<br />
Ia menjelaskan pihaknya menerima beberapa tahapan<br />
penerimaan barang replika dan buku. Selain bantuan berbentuk<br />
barang, ia juga mengakui ada menerima uang tunai Rp 15 juta<br />
untuk perawatan barang-barang yang sudah ada diluar barang<br />
yang dihibahkan Dinas Pariwisata Pemkab Karo.<br />
Selain itu biaya pembelian cat dan upah pekerja mengecat juga<br />
ada ia terima Rp 40 juta. Total uang tunai yang diterima dari<br />
Disbudpar sesuai pengakuan Valentinus sebesar Rp 55 juta.<br />
Ia merincikan ada sejumlah barang yang diterima masingmasing<br />
pengadaan replika barang-barang pusaka Karo seperti<br />
Bekem, bilang-bilangan, tagan, gundala-gundala, miniatur rumah<br />
adat Karo, alat-alat musik Karo. “Alat-alat musik Karo seperti<br />
Kulcapi, Keteng-keteng, gendang singanaki, gendang singindungi,<br />
surdam, sarunai, balobat, gung dan penganak,” katanya.<br />
Demikian juga, pengadaan penerbitan buku “Selayang Pandang<br />
Tanah Karo “ dan pengadaan buku ensiklopedi Tanah Karo.<br />
Sementara uang diterima untuk perawatan benda-benda pusaka<br />
karo yang sudah ada serta rehab kecil pemeliharaan cat gerga<br />
Karo dan gedung.<br />
Kadis Pariwisata Kab Karo, Ir Mulia Barus, Selasa (31/1) ketika<br />
dimintai tanggapannya soal temuan itu mengaku akan<br />
mempelajar lebih lanjut. (herlin)<br />
KONDISI MEMPRIHATINKAN<br />
Poskesdes Sudah Tak Layak Fungsi<br />
BUPATI DAIRI BERI BPK GRATIFIKASI<br />
MEDAN-M24<br />
Sekretaris Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat<br />
Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Sarma Hutajulu<br />
SH meminta warga Dairi dan Sumut melaporkan<br />
Bupati Kab Dairi, KRA Jhonny Sitohang Adinegoro<br />
S.Sos ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)<br />
atas dugaan pemberian gratifikasi ke Kepala BPK<br />
Perwakilan Sumut pasca-audit BPK terhadap<br />
Laporan Keuangan Pemkab Dairi.<br />
DIKONFIRMASI M24,<br />
Selasa (31/1), politisi PDIP ini<br />
mengaku tak habis fikir<br />
dengan ulah bupati tersebut.<br />
"Saya baru dengar dari Anda,<br />
kok masih ada pejabat yang<br />
aneh-aneh di era bersih-bersih<br />
sekarang ya," sindir Sarma<br />
(M24/EDY ILVA)<br />
Kondisi Poskesdes Resdes, Kec Siempat Rube, Kabupaten Pakpak Bharat yang sudah tak<br />
layak fungsi<br />
PAKPAK BHARAT-M24<br />
Kondisi Pos Kesehatan Desa<br />
(Poskesdes) Resdes, Desa Siempat<br />
Rube IV, Kec Siempat Rube, Kab Pakpak<br />
Bharat sangat memprihatinkan.<br />
Bangunan maupun fasilitas yang ada<br />
sudah tak layak fungsi lagi sebagai<br />
sentral pelayanan kesehatan bagi<br />
masyarakat.<br />
Parahnya lagi, sejak dibangun 10<br />
tahun lalu tepatnya 2007, hingga saat<br />
ini Poskesdes tersebut belum pernah<br />
sama sekali direnovasi atau dipugar.<br />
Dari penuturan Bidan Poskesdes<br />
Resdes, Perariken Sitepu kepada M24,<br />
Selasa (31/1) kemarin, pos itu adalah<br />
satu-satunya pusat pelayanan kesehatan<br />
bagi masyarakat Desa Siempat<br />
Rube IV.<br />
“Mulai berdiri poskesdes ini, saya<br />
sudah bertugas di sini. Tapi sejauh ini<br />
belum ada perbaikan yang dilakukan<br />
dinas terkait," cetus<br />
Perariken saat ditemui di tempat<br />
Dewan Minta Warga Lapor ke KPK<br />
keheranan.<br />
Menurut Sarma, pemberian<br />
cenderamata jelas masuk<br />
kategori grativikasi. Apalagi,<br />
lanjut Sarma lebih jauh,<br />
cenderamata diberikan pascaaudit<br />
BPK Perwakilan Sumut<br />
terhadap Laporan Keuangan<br />
Pemkab Dairi, beberapa<br />
waktu lalu. Kalau benar<br />
Bupati Dairi memberikan<br />
sesuatu, Sarma menegaskan<br />
bahwa Bupati Dairi telah<br />
melakukan perbuatan<br />
melawan hukum.<br />
Dia mengungkapkan, bila<br />
masyarakat Sumut ada yang<br />
keberatan dan melapor<br />
kepada penegak hukum, tentu<br />
saja Bupati Dairi bisa<br />
disangkakan melanggar Pasal<br />
12 huruf a atau huruf b atau<br />
Pasal 11 Undang-Undang<br />
Republik Indonesia Nomor 31<br />
Tahun 1999 tentang<br />
Pemberantasan Tindak<br />
Pidana Korupsi sebagaimana<br />
telah diubah dengan Undang-<br />
Undang Republik Indonesia<br />
Nomor 20 Tahun 2001 jo pasal<br />
pelayanan desa tersebut.<br />
Bangunan yang dibangun dengan<br />
bahan material setengah beton itu<br />
sudah sangat tidak layak difungsikan<br />
sebagai pos pelayanan kesehatan.<br />
Material papan sudah nampak reyot<br />
dengan cat yang lusuh. Sedangkan<br />
kamar mandinya tidak dapat<br />
difungsikan lagi karena rusak berat.<br />
Perariken berharap, pada tahun<br />
anggaran <strong>2017</strong> ini pemerintah melalui<br />
pemerintah desa bisa menganggarkan<br />
perbaikan untuk Poskesdes tersebut.<br />
"Maunya mendapat perhatian dari<br />
Pemkab setempat. Agar pelayan yang<br />
dilakukan kepada warga dapat lebih<br />
optimal," harap Perariken.<br />
Dilain pihak, Pusat Kesehatan<br />
Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan<br />
Siempat Rube telah menggaransi bahwa<br />
tahun ini akan dilakukan rehab<br />
terhadap Poskesdes itu, baik fisik<br />
bangunan maupun sarana penunjang<br />
lainnya. (edy)<br />
PMI Karo Salurkan Bantuan ke Korban Gempa Bumi<br />
KARO-M24<br />
Palang Merah Indonesia (PMI) Kab Karo<br />
salurkan bantuan 47 paket family kit kepada<br />
warga korban gempa bumi di Desa Kebayaken<br />
Kec Namanteran, Karo. Bantuan itu disalurkan<br />
ke 47 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban<br />
gempa bumi.<br />
Bantuan yang terdiri dari sabun mandi 5 pcs,<br />
deterjen 900 gr 1 pcs, shampo 1 botol, pasta gigi 5<br />
pcs, sikat gigi 5 pcs, handuk 5 pcs, sabun cuci<br />
piring 1 pcs, jerigen 1 pcs, baskom 1 pcs, gayung<br />
1 pcs, piring 5 pcs, gelas 5 pcs, sendok 5 pcs, lilin<br />
3 pak, tikar 1 pcs, sarbet 5 pcs, sarung 5 pcs, palstik<br />
sampah 30 lembar dikemas dalam kotak plastik<br />
itu langsung diterima Kepala Desa Kebayaken.<br />
Ketua PMI Kab Karo, dr Jasura Pinem Mkes<br />
mengatakan dampak gempa bumi berkekuatan<br />
5.6 Skala Richter (SR) yang terjadi Senin (16/<br />
1) malam lalu, membuat puluhan rumah warga<br />
rusak berat maupun ringan, termasuk rumah<br />
ibadah dan beberapa sekolah di tiga<br />
kecamatan, yakni Kec Namanteran, Payung<br />
dan Merdeka.<br />
“Seharusnya tadi, Bupati Karo Terkelin Brahmana<br />
selaku pembina PMI Kabupaten Karo ikut bersamasama<br />
untuk menyalurkan bantuan ini, namun<br />
akibat kesibukan beliau dan tiba-tiba berangkat ke<br />
Jakarta urusan dinas maka beliau tidak ikut.<br />
Demikian juga Wakil Bupati Karo Cory S Sebayang<br />
juga tidak bisa ikut karena kesibukan dinas di<br />
kantor, pesan beliau semoga bantuan ini bermanfaat<br />
bagi warga,” ujarnya, Rabu (1/2).<br />
Memberikan bantuan kepada masyarakat yang<br />
membutuhkan adalah manifestasi dari semangat<br />
kepedulian terhadap sesama. Seyogianya,<br />
kebersamaan harus diterjemahkan dalam format<br />
(M24/HERRY KACANDRA)<br />
Relawan PMI Kab Karo sedang memberikan bantuan<br />
kepada korban gempa bumi<br />
saling mengasihi tanpa memandang perbedaan,<br />
tutup Jasura. (herry)<br />
64 ayat (1) jo. pasal 55 ayat (1)<br />
ke-1 KUHP.<br />
Bagi Sarma, akibat hukum<br />
terhadap Bupati Dairi selaku<br />
pemberi gratifikasi akan<br />
disangkakan melanggar Pasal<br />
5 ayat (1) huruf a atau huruf<br />
b atau Pasal 13 Undang-<br />
Undang Republik Indonesia<br />
Nomor 31 Tahun 1999<br />
tentang Pemberantasan<br />
Tindak Pidana Korupsi<br />
sebagaimana diubah dengan<br />
Undang-Undang Republik<br />
Indonesia Nomor 20 Tahun<br />
DAYA SERAP ANGGARAN PEMKAB KARO<br />
MASIH RENDAH<br />
SILPA TA 2016 Sebesar<br />
Rp241 Miliar<br />
KARO-M24<br />
Daya serap penggunaan anggaran pendapatan dan belanja<br />
daerah (APBD) Tahun Anggaran 2016 di jajaran Satuan Kerja<br />
Perangkat Daerah (SKPD) Pemkab Karo masih rendah.<br />
Pasalnya, penerimaan dan pendapatan TA 2016 sebesar Rp<br />
1.708.603.763.387,46. Belanja Rp 1.467.481.197.596,41. Sisa Lebih<br />
Penggunaan Anggaran (SILPA) TA 2016 berjumlah Rp<br />
241.122.565.791,05.<br />
Mantan Kuasa Bendahara Umum Daerah Pemkab Karo, Amri<br />
Ginting SH saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (1/2)<br />
mengakui SILPA 2016 sebesar Rp 241.122.565.791,05.<br />
”Kondisi ini untuk sementara tetapi yang pasti nantinya setelah<br />
hasil audit BPK. Sebab masih ada Rengkening Kas Umum Daerah<br />
yang belum masuk seperti BPJS Kesehatan di Dinas Kesehatan<br />
dan BPJS Kesehatan di RSU Kabanjahe. Kita menghitung estimiasi<br />
ini berdasarkan keluar masuknya rengkening daerah,”<br />
ungkapnya.<br />
Menurut Ginting, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah<br />
persiapan menyikapi akhir tahun anggaran. Salah satunya dengan<br />
mempedomani sesuai petunjuk teknis.<br />
Ia merincikan tidak maksimalnya resapan anggaran itu, dana<br />
seyogianya dana Perubahan APBD 2016 dilaksanakan untuk<br />
serapan anggaran tidak dilaksanakan oleh SKPD yang<br />
menggangarkan karena keterbatasan waktu untuk penyelesaian<br />
kegiatan. “Dinas PUD Karo sama sekali tidak melaksanakan fisik<br />
yang bersumber dari dana PAPBD Karo TA 2016 sehingga<br />
menjadi SILPA,”katanya.<br />
Lebih lanjut dikatakan ada juga menjadi SILPA dari tunjangan<br />
profesi guru yang masih sisa di Kas daerah yang berkisar Rp 45<br />
miliar. (herlin)<br />
2001.<br />
"Kita ingatkan semua<br />
pejabat dan ASN/PNS di<br />
Sumut untuk tidak mainmain<br />
dengan musuh negara<br />
semisal suap, korupsi<br />
bahkan gratifikasi. Ayo kita<br />
bersihkan dan perbaiki citra<br />
Sumut yang sempat<br />
tercoreng karena masuk<br />
zona 3 besar provinsi<br />
pengawasan KPK," tutup<br />
legislator membidangi<br />
hukum/pemerintahan<br />
tersebut. (budiman)<br />
(M24/HERLIN BARUS)<br />
Mantan Kuasa Bendahara Umum Daerah Kab Karo, Amri Ginting SH saat<br />
memberikan keterangan<br />
(M24/BUDIMAN PARDEDE)<br />
Sarma Hutajulu SH saat<br />
diwawancarai M24