16.03.2017 Views

third issue mag

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

AL-AMJAD<br />

MAGAZINE<br />

LITERACY ISSUE<br />

A nationwide movement that initiated<br />

by Ministry of Education and Culture,<br />

and have been implemented since our<br />

first year.<br />

PRAMUKA AL AMJAD<br />

Salah satu ekstrakurikuler wajib<br />

yang mengedepankan kerjasama<br />

dan keterampilan guna<br />

peningkatan kualitas peserta<br />

didik.


© 2017 Al-Amjad<br />

All rights reserved.<br />

Published by<br />

Yayasan Haji Hasballah Yunus<br />

Perguruan Islam Al-Amjad<br />

Jl. Merpati No. 81 Kel. Sei Sikambing-B<br />

Kec. Medan Sunggal Kota Medan 20122<br />

perguruanalamjad@gmail.com<br />

No part of this publication may be<br />

reproduced, distributed or transmitted<br />

in any form or by any means, without<br />

the prior permission of the editor,<br />

except in the case of brief quotations<br />

embodied in critical reviews and certain<br />

other noncommercial uses permitted<br />

by copyright law.<br />

Publication Design by<br />

Achmad A Trisatya<br />

Cover Photograph by<br />

Achmad A Trisatya


events<br />

perayaan hari guru<br />

AUTHORS<br />

Rizky Eka Harsandi<br />

M. Dzaky Jibranzahranta<br />

Ifan Maulana Irsyad<br />

Untuk memperingati Perayaan Hari<br />

Guru, OSIS Perguruan Islam Al<br />

Amjad mengadakan bazar dan pentas<br />

seni dari tingkat TK, SD, dan SMP.<br />

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada<br />

tanggal 24 s/d 25 november 2016.<br />

Kegiatan bazar dan pentas seni<br />

dilaksanakan pada tanggal 24<br />

november. Sebelum acara dimulai<br />

pertama-tama ada kata sambutan<br />

dari Pengurus Yayasan (Abi Fadhul),<br />

Kata Sambutan dari Kepala Kepala<br />

Sekolah SD, dan Kata Sambutan Dari<br />

Ketua OSIS (Haikal Fiady), Sesudah<br />

kata sambutan dilanjutkan dengan<br />

pembacaan Al Quran oleh (Nabil<br />

Ghifary), dalam kegiatan OSIS<br />

menyediakan stan untuk setiap unit<br />

dari TK, SD, sampai SMP. Untuk unit<br />

TK disediakan 5 stan, untuk Unit SD<br />

sebanyak 4 stan, dan untuk untuk<br />

Unit SMP tersedia 8 stan. Kegiatan<br />

bazar ini dilaksanakan agar<br />

siswa/siswi dapat belajar<br />

berniaga/kewirausahaan. Barang<br />

dagangan yang dijual pada bazar<br />

terebut seperti makanan seperti kue<br />

kering, empek-empek, burger,<br />

spaghetti, dan lainnya. Minuman<br />

seperti jus, sop buah, dan minuman<br />

yang menyegarkan. Dan ada juga yang<br />

menjual souvenir seperti gantungan<br />

kunci, squishy, dan souvenir menarik<br />

lainnya. Sedengkan untuk pentas juga<br />

dilaksanakan pada hari itu juga<br />

adapun yang ditampilkan dari setiap<br />

unit seperti dari unit TK ada yang<br />

menari dan senam penguin.


Sedangkan dari unit SD ada yang<br />

menampilkan drama, tarian daerah, pidato<br />

menggunakan bahasa arab. Dan dari unit SMP<br />

ada yang menampilkan tarian daerah, drama<br />

musikal, serta menyanyi. Setelah selesai<br />

kegiatan kami mengadakan refleksi daru<br />

guru-guru unit TK, SD, dan SMP serta<br />

Pengurus Yayasan tentang kegiatan hari ini.<br />

Setelah refleksi para pengurus OSIS<br />

membersihakan lapangan secara gotong<br />

royong, meja-meja yang dipakai untuk bazar<br />

kami kembalikan kekelas-kelas. Setelah bersih<br />

baru boleh pulang, walaupun itu melelehkan<br />

tetapi itu menjadi pelajaran yang berharga<br />

bagi kami semua.<br />

Pada tanggal 25 acara yang dilaksanakan<br />

upacara memperingati hari guru dan<br />

salam-salam pada guru serta memberi pin<br />

untuk pengurus/staf guru-guru Perguruan<br />

Islam Al Amjad. Setelah upacara dan<br />

salam-salaman kepada guru, ada acara<br />

perlombaan nasi tumpeng. Abi Fadhul, Abi<br />

Enggran, Abi Aldi, dan Abi Alam, sebagai juri<br />

dalam perlombaan nasi tumpeng, dan setelah<br />

dilakukannya penilaian akhirnya Kelas Abul<br />

Qosim yang menjadi juara tiga, Kelas Al Kindi<br />

menjadi juara ke dua, dan kelas Ibnu<br />

Khaldunlah yang menjadi juara satunya.<br />

Dalam acara teacher awards banyak kategori<br />

yang diperebutkan oleh guru. kategori yang<br />

diperebutkan oleh guru seperti Guru Tergaul,<br />

Guru Ternarsis, Guru Berwibawa, Guru<br />

Terkejam, Guru Terbaik, Guru Terinspiratif,<br />

Guru Terkreatif, Guru Tersabar, Guru<br />

Tertegas, dan Guru Terfavorit. Guru tergaul,<br />

guru tertegas, dan guru terfavorit<br />

dimenangkan oleh Abi Andika Ragil, guru<br />

ternarsis dimenangkan oleh Umi Isnani<br />

Ramadhani, guru berbibawa dimenangkan<br />

oleh Abi Enggran Ispandi Silalahi, guru<br />

terkejam dimenangkan oleh Abi Eko<br />

Kurniawan, guru terbaik dan guru tersabar<br />

dimenangkan oleh Abi Puput Syahputra, guru<br />

terinspiratif dimenangkan oleh Abi Sandri<br />

Irawan, kemudian abi Eko Kurniawan<br />

memenangkan guru terkreatif.


PRAMUKA<br />

perjusaba di tibrena<br />

AUTHORS<br />

Sabrina Naswa Diva<br />

Anastasya Maisarah<br />

PHOTOGRAPHER<br />

Achmad A Trisatya<br />

Perguruan Islam Al-amjad telah mengundang<br />

siswa-siswi untuk melaksanakan Perkemahan<br />

Jumat, Sabtu, dan Ahad atau yang disingkat<br />

dengan PERJUSABA di sibolangit yang<br />

dilaksanakan pada tanggal 6-8 Januari 2017.<br />

Satu hari sebelum pelaksanaan, di Sibolangit<br />

terjadi bencana alam yang mengakibatkan<br />

longsor di Jalur Lintas Menuju Berastagi dan<br />

Sebaliknya, serta angin kencang yang<br />

membuat sebagian orang tua wali murid<br />

mengkhawatirkan anak-anaknya untuk<br />

mengikuti kegiatan PERJUSABA di Sibolangit<br />

yang dikarenakan kondisi cuaca yang tidak<br />

mendukung kegiatan ini. Maka dari itu<br />

sebagian dari orang tua wali murid tidak<br />

setuju dan meminta penjelasan yang lebih<br />

rinci kepada Kepala SMP Islam Al-Amjad, dan<br />

Kepala SMP yaitu Abi Engran Ispandi Silalahi<br />

sudah meyakinkan kepada orang tua wali<br />

murid bahwa kondisi cukup aman untuk<br />

melaksanakan kegiatan tersebut, yang<br />

dilaksanakan selama 3 hari 2 malam kedepan.


Hari Pertama<br />

Siswa-siswi berkumpul di sekolah untuk<br />

melaksanakan upacara pelepasan sebelum<br />

berangkat ke Tibrena, orang tua wali murid<br />

juga banyak yang datang untuk melihat<br />

anak-anaknya berangkat ke Tibrena Sibolangit.<br />

Pada saat selesai upacara pelepasan siswa dan<br />

siswi Perguruan Islam Al-Amjad menunggu<br />

kedatangan transportasi yang akan kami<br />

gunakan menuju ke tibrena sibolangit. Setelah<br />

transportasi yang kami gunakan telah datang<br />

kami langsung berangkat menuju ke Tibrena<br />

Sibolangit. Sesampai disana kami langsung<br />

menurukan barang-barang kami dari<br />

transportasi yang kami gunakan lalu meletak-<br />

kannya; yang mana barang kelompok pria<br />

diletakkan di Joglo Utama Tibrena, sedangkan<br />

barang kelompok putri diletakkan di pondok<br />

yang tersedia di bagian atas bukit. Setelah<br />

meletakkan barang-barang kami diwajibkan<br />

untuk berkumpul di lapangan kawasan Tibrena<br />

dengan tujuan Kakak Pembina memberikan<br />

informasi kawasan dan peraturan-peraturan<br />

yang harus dilaksanakan di sana. Setelah itu<br />

kami langsung melaksanakan shalat dzuhur<br />

jamaa’ ashar berjamaah, putra di musholla<br />

sedangkan putri di mess lalu kami makan siang<br />

bersama. Setelah itu kami mendirikan tenda<br />

bersama, lalu kami menyusun barang-barang<br />

kedalam tenda, kemudian sebagian dari kami


mempelajari tentang tali temali sedangkan di<br />

saat bersamaan sebagiannya lagi memasak<br />

untuk makan sore lalu kami bersiap-siap<br />

untuk shalat <strong>mag</strong>hrib jama’ isya dan makan<br />

malam bersama lalu kami istirahat.<br />

Hari Kedua<br />

Kami melakukan shalat tahajud berjamaah<br />

pada pukul 04.00, setelah shalat tahajud kami<br />

melaksanakan shalat subuh berjamaah. Setelah<br />

itu kami mandi dan bersiap-siap untuk<br />

melakukan jalan pagi keliling keliling di daerah<br />

sibolangit. Setelah itu kami makan pagi<br />

bersama lalu kami membagi shift, yang putra<br />

bermain games di lapangan, sedangkan yang<br />

putri tracking.<br />

Di tracking tersebut kami menjelajah dan<br />

melewati berbagai pos dengan<br />

bermacam-macam pertanyaan jika kami bisa<br />

menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut<br />

kami boleh melanjutkan ke pos berikutnya. Di<br />

pos terakhir kami mandi di sungai, awalnya<br />

kami ragu untuk menceburkan diri ke dalam<br />

sungai karena airnya dingin. Namun kami<br />

memberanikan diri untuk masuk ke dalam<br />

sungai tersebut demi menyelesaikan<br />

tantangan yang ada di tracking tersebut. Lalu<br />

kami langsung bersih-bersih sehabis dari<br />

sungai, setelah itu kami melaksanakan shalat<br />

dzuhur jama’ ashar berjamaah, lantas kami ...


kelompok putri melakukan games, sedangkan<br />

kelompok putra sedang melaksanakan<br />

tracking.<br />

Lalu kami kelompok putri melakukan games<br />

yang sangat seru yaitu Dragon Shopping,<br />

setelah itu memindahkan bola menggunakan<br />

tali, lalu bermain Jembatan Estafet. Dalam<br />

suatu regu sangat diperlukannya kerjasama<br />

yang sangat tinggi dan juga kesabaran. Setelah<br />

bermain games kami langsung makan siang,<br />

setelah itu kami ke tenda untuk beristirahat<br />

sebentar.<br />

Pada malam harinya kami mengadakan<br />

Upacara Api Unggun, di Acara Api Unggun itu<br />

api tersebut berkobar-kobar dengan<br />

memperlihatkan semangat ke-Pramuka-an<br />

generasi sekarang. Allahuakbar! Sembari api<br />

unggun menyala kami turut serta<br />

menampilkan Yel-Yel per regu, setelah itu kami<br />

mengadakan barbeque lalu kami makan<br />

bersama dengan hangatnya api unggun di<br />

malam hari kedua PERJUSABA.<br />

Selesai makan kami semua balik ke dalam<br />

tenda masing-masing untuk istirahat. Diwaktu<br />

kami semua telah tertidur lelap terjadilah<br />

angin kencang yang mengakibatkan beberapa<br />

tenda dari kami roboh dan tertiup angin, maka<br />

dari itu sebagian dari kami terpaksa tidur di<br />

didalam mess. Kemungkinan anginnya sangat<br />

kuat ataukah kami yang belum cukup cekatan<br />

dalam mendirikan tenda, namun apa yang<br />

sudah terjadi selalu ada hikmahnya, maka dari<br />

itu kami tidak gentar dan bimbang dalam<br />

melaksanakan kegiatan ini.<br />

Hari Ketiga<br />

Kami melakukan shalat tahajud dan shalat<br />

subuh berjamaah. Lalu kami bersiap-siap<br />

untuk kembali ke Medan, dan melakukan<br />

upacara penutupan. Pada upacara tersebut<br />

kami melakukan foto bersama sebelum<br />

pulang kembali ke Medan. Setelah itu kami<br />

menaiki transportasi yang telah disediakan<br />

oleh Kodam dan ada sebagian dari kami<br />

dijemput oleh orang tua masing-masing,<br />

kemudian yang menaiki transportasi yang<br />

disediakan menurunkan kami di sekolah<br />

tercinta tersayang.<br />

Demikianlah cerita yang dapat kami<br />

sampaikan, semoga mampu menggambarkan<br />

dan mendeskripsikan kebahagiaan kami,<br />

namun kami yakin pengalaman ini tidak dapat<br />

dirasakan sepenuhnya hanya dengan cerita<br />

dan gambar saja, semoga seluruh siswa-siswi<br />

Al-Amjad mampu mengikuti sepenuhnya<br />

kegiatan yang diadakan sekolah agar<br />

perjalanan dan proses pembelajaran kita<br />

semakin penuh makna.


GERAKAN LITERASI SEJATINYA<br />

SEBAGAI PERINTAH TUHAN<br />

DAN JALAN KENABIAN<br />

AUTHOR<br />

Engran Ispandi Silalahi<br />

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan<br />

upaya menyeluruh yang melibatkan semua<br />

warga sekolah seperti guru, peserta didik,<br />

orang tua/ wali murid dan masyarakat sebagai<br />

bagian dari ekosistem pendidikan. Hal ini<br />

dikembangkan berdasarkan Permendkbud<br />

No. 21 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi<br />

Pekerti.<br />

Salah satu dari kegiatan GLS itu adalah<br />

“Kegiatan Selama 15 Menit Membaca Buku<br />

Nonpelajaran Sebelum Waktu Belajar<br />

Dimulai” . Tujuannya adalah untuk<br />

menumbuhkan minat baca bagi peserta didik<br />

sekaligus meningkatkan keterampilan<br />

membaca sehingga memperoleh pengetahuan<br />

yang lebih baik. Adapun materi baca pada GLS<br />

ini meliputi nilai-nilai budi pekerti berupa<br />

kearifan lokal, nasional, dan global yang<br />

disampaikan sesuai tahap perkembangan dan<br />

kebutuhan peserta didik secara terintegrasi<br />

dan holistic di semua area kurikulum. Selain<br />

itu juga dilakukan secara berkelanjutan<br />

dengan melibatkan kecakapan berkomunikasi<br />

lisan dan mempertimbangkan keberagaman.<br />

Seorang guru yang senantiasa<br />

melakukan literasi maka akan menjadi guru<br />

yang literate, dan sudah barang tentu siswa<br />

literate akan muncul dari tangan-tangan para<br />

guru literate. Karena setiap iklim yang<br />

dibangun disekolah sangat besar<br />

ketergantungannya kepada guru.<br />

Guru yang literate akan menjadi sosok guru<br />

yang kekinian karena ia akan tampil menjadi<br />

orang yang mampu memberikan keteladanan<br />

dari segi budi pekerti, memiliki kearifan dan<br />

bahkan manjadi guru yang melek teknologi<br />

karena budaya literasi tersebut. Dan jika<br />

seluruh guru mampu sepadan melakukan


aktivitas serupa sudah dapat dibayangkan<br />

bahwa peserta didik disekitarnya pun akan<br />

menduplikasi aktivitas guru tersebut dan<br />

bahkan para peserta didik menjadi insan-insan<br />

yang berkarakter.<br />

Jika kita meninjau lebih jauh tentang<br />

gerakan literasi, ternyata sekitar 14 abad yang<br />

lalu hal seperti ini telah terjadi dalam<br />

gambaran sebuah peristiwa kenabian. Yaitu<br />

peristiwa ketika Nabi Muhammad S.a.w.<br />

diperintahkan oleh Allah S.w.t. melalui<br />

malaikat jibril untuk melakukan “literasi” dan<br />

perintah ini menjadi cikal bakal ayat pertama<br />

kitab suci Al-Quran diturunkan yaitu “Iqro”<br />

atau “Bacalah” pada surat Al-‘Alaq. Sehingga<br />

muncul kalimat ayat itu “iqro<br />

bismirobbikalladzi kholaq” atau “bacalah<br />

dengan nama tuhan yang telah<br />

menciptakanmu”. Pada kalimat itu ada seruan<br />

untuk Rasulullah S.a.w. untuk “membaca”. Baik<br />

itu berupa membaca tulisan, membaca<br />

fenomena alam, bahkan membaca situasi<br />

gejolak sosial kemasyarakatan.<br />

Dari perintah literasi oleh Tuhan<br />

tersebut akhirnya seorang nabi Muhammad<br />

S.a.w. menjadi orang yang literate yaitu<br />

seorang yang memahami situasi disekitarnya,<br />

mampu membaca setiap fenomena yang ada<br />

padahal sebelumnya beliau (S.a.w.) orang yang<br />

“Ummi” yang tidak menyadari situasi dan<br />

gejolak siapapun disekitar karena masih<br />

tertutup pengetahuan dan pedulinya pada<br />

lingkungan sekitar karena lebih memilih<br />

menyendiri dan menghindari situasi.<br />

Jadi dengan demikian literasi<br />

kebermanfaatannya telah terbukti sejak masa<br />

Nabi Muhammad S.a.w., menjadikan orang<br />

yang melakukan literasi sebagai orang yang<br />

arif, yang dapat diteladani dari segi budi<br />

pekerti, bahkan menjadi orang yang dapat<br />

memanfaatkan dan menggunakan informasi<br />

secara cerdas dan berimbang juga menghargai<br />

perbedaan.<br />

Budaya literasi saat ini akan menjadi<br />

salah satu solusi untuk menjadikan peserta<br />

didik dan seluruh warga sekolah mengejar<br />

ketertinggalan dari segala sisi, karena<br />

berdasarkan data penelitian perankingan<br />

Connecticut Centre State University (CCSU)<br />

Amerika Serikat bahwa tingkat kemampuan<br />

membaca anak Indonesia berada pada ranking<br />

60 dunia. Masih di bawah Thailand (59) atau<br />

Maroko (58). Dan yang menjadi urutan<br />

pertama dunia yaitu Finlandia, kemudian<br />

disusul oleh Norwegia, Islandia, Denmark, dan<br />

Swedia. Dan untuk Asia sendiri yang tertinggi<br />

adalah Korea Selatan (22) kemudian disusul<br />

oleh Jepang (32). Selanjutnya John W. Miller,<br />

Rektor CCSU mengatakan bahwa acuan tes<br />

yang dilakukan yaitu Tes kemampuan Dasar<br />

(PISA) serta tes membaca (PIRLS) selain<br />

syarat lain berupa jumlah perpustakaan,<br />

sirkulasi surat kabar, ketersediaan computer,<br />

dan akses internet.<br />

Literasi telah terbukti mengubah dunia,<br />

menjadikan negera-negara yang<br />

melakukannya menjadi negara-negara maju<br />

baik dari segi Ilmu pengetahuan, ekonomi, juga<br />

teknologi, dan semua itu tentu akan linear dan<br />

saling mempengaruhi satu sama lain.<br />

Saat ini tinggal bagaimana kita merespon GLS<br />

yang telah dilaunching oleh pemerintah kita<br />

melalui Permendikbud No 21 tahun 2015,<br />

yaitu Selama 15 Menit Membaca Buku<br />

Nonpelajaran Sebelum Waktu Belajar<br />

Dimulai. Ini tentunya akan menjadi jalan<br />

perubahan untuk menjadi pebelajar seumur<br />

hidup bagi seluruh warga sekolah yaitu guru,<br />

peserta didik, orang tua/ wali murid, bahkan<br />

masyrakat luar sekolah. Budaya literasi ini<br />

bukanlah sebuah hal baru namun sudah<br />

menjadi sesungguhnya bagian dari perintah<br />

tuhan dan jalan kenabian untuk tampil menjadi<br />

orang-orang terbaik dengan budi pekerti dan<br />

kearifan dalam membangun peradaban bangsa<br />

Indonesia ke depan.


students<br />

corner<br />

istana<br />

penimba<br />

ilmu<br />

AUTHOR<br />

Sarah Zahra Lubis<br />

Disana menjadi liang pendidikan<br />

Terdapat para mawar pendidikan<br />

Yang halus bagai kapas<br />

Engkau didirikan dengan hati suci murni<br />

Pahlawan generasi<br />

Teknologi mayanda telah tersatu padanya<br />

Kekuatan Islam diciptakan dengan kokoh<br />

Petunjuk Rasullullah SAW. diutamakan<br />

Selalu menjalankan perintah sang penguasa<br />

Menumbuhkan bibit generasi yang tunduk<br />

Membantu mengenang kisah perjuangan Rasullulah SAW.<br />

Dengan mengutamakan kitab terbaiknya<br />

Sang buku ajaib, Al-Qur’an nama nya<br />

Dibalik semua itu terdapat seseorang<br />

Seorang yang selaksa memikirkan<br />

masa depan yang akan kami lalui<br />

Dia lah yang patut kami banggakan disini<br />

Yaitu Abi H.Hasballah Yunus<br />

Engkau adalah seorang pria yang tangguh<br />

untuk menjalankan syariat islam pada kami<br />

Di sekolah islam terbaik ini,<br />

Perguruan Islam Al-Amjad


SCOUTS<br />

ONE DAY CAMPING<br />

AUTHORS<br />

Achmad A Trisatya<br />

PHOTOGRAPHER<br />

Achmad A Trisatya<br />

Scouting is a mandatory extracurricular activities in Al-Amjad, regarding to Ministry of Education<br />

of Culture statement that Scout is a mandatory extracurricular activities. Scout is building our<br />

leadership and also our teamwork, and how we are solve everyday problem occurs in our life. As<br />

stated in previous page that there were a camping held by Junior High School students, Primary<br />

students also did camping activities. However there were differences between two of them, the<br />

primary camping is a one-day-only event, and is located in Taman Cadika (Cadika Park) in Johor.<br />

At this camping site, students were taught how to build a tent and how were the feeling living inside<br />

a tent. They also learned how to marched and playing games that build up their teamwork and also<br />

courage. Based on one-day-camping, their faces were showing happiness and unforgottable<br />

experiences. Even though the participants were not so many, but thay were very happy. Lets feel<br />

their happiness by glancing through these pictures.


YAYASAN HAJI HASBALLAH YUNUS<br />

PERGURUAN ISLAM<br />

AL-AMJAD<br />

Jalan Merpati No 81 (RingRoad - Gagak Hitam)<br />

Kelurahan Sei Sikambing-B Kecamatan Medan Sunggal<br />

Kota Medan, Sumatera Utara - Indonesia 20122<br />

+6261 4208 5547 +62812 7682 7787<br />

perguruanalamjad@gmail.com<br />

www.perguruanalamjad.com<br />

@perguruanalamjad<br />

Perguruan Islam Al-Amjad<br />

ENRICHING KNOWLEDGE BASED ON ISLAMIC VALUES


A nationwide movement that initiated by<br />

Ministry of Education and Culture, and<br />

have been implemented since our first year.<br />

LITERACY ISSUE

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!