18.03.2017 Views

18-Maret-2017

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2 SAMBUNGAN<br />

SABTU <strong>18</strong> MARET <strong>2017</strong><br />

..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />

Sopir KPUM 08, Perawani Cewek ABG<br />

DELITUA-M24<br />

Ditemui di Polsek Delitua, Jumat (17/3), Efendi menuturkan kisah<br />

asmara yang mengantarnya ke balik terali besi itu berawal dari<br />

perkenalan dirinya dengan Melati sekitar dua bulan lalu. Sejak itu ia<br />

selalu terbayang kemolekan tubuh gadis belia yang juga tetangganya<br />

di Desa Kedai Durian, Kec Delitua.<br />

Sopir angkot KPUM 08 ini lalu mulai menjalankan rencananya<br />

dengan bertamu ke rumah Melati, Sabtu (11/3) sekitar pukul 20:00<br />

WIB. Sekilas berbasa-basi, Efendi mulai menebar rayuan pulau<br />

kelapa.<br />

Melihat Melati sudah masuk dalam perangkap, ia langsung menarik<br />

gadis putus sekolah itu ke belakang rumah. “Aku bilang sama<br />

dia, meski orangtuamu tidak merestui hubungan kita, tapi aku<br />

sayang sama kamu. Lalu aku menariknya ke belakang rumah dan<br />

mencabulinya,” ujar Efendi pada M24.<br />

Karena sudah tak bisa membendung syahwatnya, Efendi tak<br />

peduli bila di belakang rumah korban terdapat pohon coklat. Ia lalu<br />

membentangkan tikar yang didapat di sekitar lokasi. Di situlah ia<br />

Tidak Tahu Berapa Kali<br />

MELATI mengaku tertipu dengan janji manis yang diucapkan<br />

Muhamad Efendi. Ia pun tak menyangka pelaku nekat berbuat<br />

cabul di lokasi yang tak jauh dari kediamannya.<br />

“Jarak pohon coklat ke rumah hanya beberapa meter. Pelaku<br />

menidurkan saya beralaskan goni kosong. Karena takut saya diam<br />

saja waktu pelaku mencabuli saya,” ucapnya ketika ditemui M24 di<br />

Polsek Delitua, Jumat (17/3). Mirisnya, selama dibawa ke Simpang<br />

Kawat, Asahan, korban menjadi pelampiasan nafsu birahi pelaku<br />

yang sudah lama pisah ranjang dengan istrinya. Sampai-sampai ia<br />

lupa berapa kali sudah digagahi oleh pelaku.<br />

“Saya tidak tahu lagi berapa kali pelaku mencabuli saya. Karena<br />

setiap malam kami melakukan. Padahal kami baru dua bulan kenalan<br />

langsung sama pelaku,” tukas Melati. (mehuli)<br />

Geger!!<br />

SEI RAMPAH - M24<br />

Lelaki berpostur tubuh kurus ditemukan tewas membusuk di<br />

Dusun XIV, Desa Firdaus, Kec Sei Rampah, Sergai, Jumat (17/3).<br />

Mulut pria yang ditaksir umur 40 tahunan ini pun sudah dikerumuni<br />

belatung.<br />

Mayat yang tidak menggunakan celana dan baju kaos hitam itu<br />

ditemukan tewas tak jauh dari Perumahan Tamrin Sei Rampah.<br />

Mayat tanpa identitas itu pertama kali ditemukan pekerja kebun,<br />

Mamang (38). Karena melihat sesosok manusia meringkuk di lobang<br />

tanah dengan tangan terlipat, mulut menganga dan terlihat belatung<br />

mulai mengerumuni mulut, bahkan bau busuk menyeruak.<br />

Tubuhnya tertutup oleh daun-daun pohon mahoni. Temuan itu<br />

dilaporkannya ke Polres Sergai. Sampai di lokasi, petugas Sat<br />

Lantas mengevakuasi mayat tersebut ke RS Sultan Sulaiman Sergai.<br />

Kapolsek Firdaus AKP Enda Tarigan mengatakan dari hasil<br />

visum luar, tidak ada tanda kekerasan ditemukan di tubuh korban.<br />

(darmawan)<br />

Simorangkir Tewas<br />

MEDAN-M24<br />

Seorang penarik becak bermotor (parbetor) bermarga Simorangkir<br />

(70) warga Jln Air Bersih Gg Pisang, Medan Kota ditemukan<br />

tewas di atas betornya saat mangkal di Jln Bintang simpang Jln<br />

Arjuna, Medan, Jumat (17/3) petang.<br />

Kapolsek Medan Kota, Kompol Martuasah Hermindo Lumbantobing<br />

mengatakan, pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi terkait<br />

kematian korban. Mereka adalah Tina Nainggolan (62) warga<br />

Jln Mandala Elang II, Purba (26) warga Jln Telud, Dedi (37) warga<br />

Jln Jermal VII, Sudirman (40) warga Jln Bersama, Medan Tembung.<br />

Para saksi mengatakan jika korban meninggal akibat sakit yang<br />

diderita. Sebelumnya, korban memang sudah sering mengeluh<br />

sakit, bahkan diminta rekan-rekannya agar istirahat saja, Namun<br />

Simorangkir tetap menarik betor milik saksi Sudirman. “Dia (korban,<br />

red) sempat kami bopong untuk istirahat di betornya. Sebelum<br />

meninggal kami sempat lihat dia kejang-kejang hingga tak sadarkan<br />

diri,” kata Tina. Sementara Purba mengatakan, mereka bersama<br />

rekan sesama parbetor sempat membawa korban berobat ke<br />

Puskesmas Teladan, Rabu (15/3). Selain memeriksa saksi-saksi dan<br />

olah tempat kejadian perkara (TKP), terang Kapolsek, pihaknya<br />

telah membawa korban ke rumah sakit dan menghubungi keluarganya.<br />

“Dugaan sementara, korban meninggal karena sakit yang<br />

dideritanya,” pungkas Kompol Martuasah. (ahmad)<br />

Polwan Cantik<br />

MEDAN-M24<br />

Ketika bertugas mengatur arus lalulintas di Jln Jamin Ginting<br />

simpang Jln Dr Mansyur, Kec Medan Baru, Jumat (17/3), polisi<br />

wanita (Polwan) cantik ini malah ditabrak angkutan kota (Angkot).<br />

Hantaman itu membuat Bripda Pama Wanda Simanungkalit (22)<br />

tercampak dan terhempas ke aspal jalan.<br />

Bripda Pama langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Brimob, Jln<br />

KH Wahid Hasyim. Pasalnya, Bripda Pama terlempar sejauh 2<br />

meter dan terseret aspal sehingga membuatnya terluka.<br />

Bripda Pama ditabrak angkot trayek 63 yang dikemudikan Suhariadi<br />

warga Jln AR Hakim, Gg Sehat. Angkot datang dari arah Jln<br />

Patimura menuju Jln Dr Mansyur. Braakkk!! Seketika Bripda Pama<br />

ditabrak hingga terpental 2 meter.<br />

Seketika seorang pengendara kreta menghadang laju angkot<br />

itu. Suhariadi nyaris dimassa. Petugas lantas lainnya yang berada<br />

di lokasi langsung lari melarikan Bripda Pama ke rumah sakit dan<br />

mengamankan sopir angkot itu.<br />

“Gila itu sopir angkotnya bang. Padahal sudah jelas jelas ada polisi<br />

didepannya. Tapi ditabraknya aja. Memang angkot ini sesuka hatinya<br />

aja, padahal tadi itu lampu merah, dia sok mau cepat. Kek gitulah<br />

jadinya, nabrak. Polisi pula itu yang ditabraknya. Hajablah itu sopirnya,”<br />

kata Dedi, karyawan percetakan di simpang Kampus USU. Terpisah,<br />

Kapolsek Medan Baru Kompol Rony Bonic melalu Kanit Lantas<br />

AKP Megawaty mengatakan supir angkot itu masih diperiksa. “Kondisi<br />

Bripda Pama sudah membaik,” pungkasnya. (tiopan)<br />

Imigrasi Amankan<br />

KUALANAMU-M24<br />

13 orang tenaga kerja wanita (TKW) yang akan diberangkatkan<br />

ke Oman, diamankan petugas Imigrasi di Kuala Namu International<br />

Airport (KNIA). Sebelum ke Oman, mereka direncanakan transit<br />

dulu di Singapura. Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan Lilik<br />

Bambang kepada wartawan mengatakan ke-13 perempuan yang<br />

diduga TKI ilegal tersebut diamankan, Kamis (16/3) sekira pukul<br />

20.00 WIB. Mereka berasal dari NTT, Sumbawa, Karawang, Serang<br />

dan Cianjur. Mereka yang diamankan itu masing-masing<br />

berinisial nama Y, SA, FI, LM, P, D dan FA. Kemudian U, P, F, N, RE<br />

dan K. Mereka berangkat tanpa membawa uang. Pencegahan ini<br />

bermula ketika petugas Imigrasi mencurigai keberangkatan mereka.<br />

Sebab, ketika dilakukan pemeriksaan, paspor dikeluarin di daerah<br />

Jawa, tapi berangkatnya dari Bandara Kuala Namu.<br />

Ke-13 perempuan itu selanjutnya diamankan.<br />

Setelah dilakukan pendalaman,<br />

mereka mengaku akan terlebih dahulu<br />

ke Singapura dan diteruskan ke<br />

Oman. (satria)<br />

PENYAKIT<br />

MAK Bedah seorang Sersan yang bertugas di kesehatan<br />

melakukan kunjungan ke asrama prajurit yang sakit. Satu<br />

persatu tempat tidur pasien dijumpai dan bertanya:<br />

“Apa masalah Anda, Prajurit?” “Batuk kronis, Ndan” “Apa<br />

pengobatan yang Anda dapatkan?” “Lima menit menggosok<br />

dengan sikat setiap hari.” “Apa ambisi Anda?”<br />

“Untuk kembali ke depan, Ndan.” “Orang yang baik,” kata<br />

sang Sersan. Ia pergi ke tempat tidur berikutnya. “Apa<br />

masalah Anda, Prajurit?” “Wasir kronis, Ndan”<br />

“Apa pengobatan yang Anda dapatkan?” “Lima menit<br />

menggosok dengan sikat setiap hari.” “Apa ambisi Anda?”<br />

“Untuk kembali ke depan, Pak.” “Orang yang baik,” kata<br />

sang Sersan.<br />

Ia pergi ke tempat tidur berikutnya milik Wak lokot . “Apa<br />

masalah Anda, Prajurit?” “Penyakit gusi kronis, Ndan” “Apa<br />

pengobatan yang Anda dapatkan?” “Lima menit menggosok<br />

dengan sikat setiap hari.” “Apa ambisi Anda?” “Untuk<br />

mendapatkan sikat baru sebelum dua prajurit lain memakainya,<br />

Ndan….!”<br />

melampiaskan nafsu birahi yang lama terpendam.<br />

Kesan yang didapat di malam itu membuat<br />

pelaku ketagihan dan ingin mengulanginya.<br />

Beberapa hari kemudian, Rabu (15/3)<br />

sekitar pukul 17:00 WIB, ia mengajak pelaku<br />

ke rumah keluarganya di Simpang Kawat,<br />

Kab Asahan. (Baca: Tidak Tahu Berapa Kali<br />

Saya Dicabuli) “Aku mencintainya, Bang. Aku<br />

sayang sama dia (korban, red). Makanya<br />

aku nekat membawanya kabur. Aku sudah<br />

lama pisah ranjang sama istriku meski kami<br />

belum bercerai,” tambahnya.<br />

Sementara itu, keluarga khawatir mengetahui<br />

putrinya tak pulang. Dari penyelidikan,<br />

diketahui bila sulung dari tiga bersaudara<br />

itu terakhir terlihat pergi bersama pelaku.<br />

Setelah melakukan pencarian, pihak keluarga<br />

berhasil melacak pelaku dan korban<br />

sedang berada di seputaran Simpang Kawat,<br />

Kab Asahan. Keluarga korban pun<br />

berkoordinasi dengan sanak famili di Asahan<br />

untuk menemukan pelaku dan membawanya<br />

pulang ke Medan.<br />

Begitu sampai, keluarga korban langsung<br />

menyerahkan pelaku ke Polsek Delitua untuk<br />

mempertanggungjawabkan perbuatan-<br />

Sadis...!!! Imam Masjid Dibantai, Leher Patah<br />

SIANTAR-M24<br />

Cekup sadis perbuatan pelaku yang membantai<br />

Ustadz Nasril Jambak (64). Pria yang<br />

dikenal sebagai imam masjid ini terkapar bersimbah<br />

darah di rumahnya di<br />

Jln Tombang Kel Timbang Galung, Kec<br />

Siantar Barat. Ustadz Nasril mengalami patah<br />

leher dan tulang rusuk kanan serta luka<br />

robek 11 jahitan di bagian kening. Hingga<br />

Jumat (17/3), Ustadz Nasril masih terbaring<br />

lemah di RS Vita Insani, Siantar.<br />

Pembantaian sadis terjadi pada hari Rabu<br />

(15/3) sore sekira pukul 17.30. Belum diketahui<br />

penyebab dan motif penganiayaan.<br />

Begitupun sesuai informasi yang dihimpun<br />

kru M24, korban dibantai 2 pria mengaku<br />

petugas Pertamina.<br />

Keterangan dihimpun, Rabu sore itu, Nasril<br />

yang sendirian di rumah, karena istrinya pergi<br />

ke Medan sedangkan putrinya bekerja, didatangi<br />

2 pria tak dikenal yang mengaku<br />

Ngaku Bawa Bom di Tas Sarjana Elektro<br />

KUALANAMU-M24<br />

Penumpang pesawat Garuda Indonesia<br />

nomor penerbangan GA 7112 tujuan Sabang<br />

gempar. Pasalnya, salah seorang penumpangnya<br />

mengaku membawa bom.<br />

Adalah Albertus Agung (33) warga Jln<br />

Salak VI No 130, Kel Abadi Jaya, Kec Sukma<br />

Jaya, Kota Depok, Jawa Barat bersama temannya,<br />

Aditya tiba di Bandara Kualanamu,<br />

Jumat (17/3) sekitar pukul 07:00 WIB. Keduanya<br />

bermaksud liburan ke Sabang.<br />

Setelah check-in, Albertus dan temannya<br />

menuju pesawat yang parkir di areal Yengki<br />

25. Di dalam pesawat, Aditya menanyakan<br />

mengapa tas Albertus berat. Sembari memasukkan<br />

tasnya ke dalam head rack, Albertus<br />

mengatakan jika di dalam tasnya ada<br />

bom. Mendengar itu, seorang pramugari<br />

langsung menegur Albertus kemudian melapor<br />

ke petugas Avsec. Meskipun mengaku<br />

hanya bercanda, ia harus menjalani pemeriksaan<br />

di Security Building bandara.<br />

“Di Security Building, tasku digeledah sama<br />

petugas. Rencana mau liburan ke Sabang.<br />

Tasku berisi pakaian, kamera pocket, kamera<br />

tahan air, peralatan snorkling,” tegas<br />

Kapolrestabes Medan Beberkan Bukti Baru<br />

MEDAN-M24<br />

Terkait penangkapan kembali Siwaji Raja<br />

alias Raja Kalimas, terduga otak pelaku pembunuhan<br />

pengusaha airsoft gun Gunawan<br />

alias Kuna (45), Kapolrestabes Medan, Kombes<br />

Pol Sandi Nugroho, memaparkan bukti<br />

baru (novum), Jumat (17/3).<br />

Bukti baru tersebut mrupakan keterangan<br />

salah satu tersangka dan saksi ahli yang<br />

belum sempat dibuka pada saat sidang prapradilan<br />

(Prapid) di Pengadilan Negeri (PN)<br />

Medan beberapa waktu lalu.<br />

“Yang di prapidkan itu kan soal penangkapan<br />

yang tidak sah dan penetapan tersangka<br />

(tidak sah). Tetapi tidak menyentuh alat<br />

bukti, pengakuan tersangka dan keterangan<br />

saksi ahli itu memang belum dibuka saat<br />

kami (Polri) digugat oleh kuasa hukum tersangka<br />

di pengadilan beberapa waktu lalu,”<br />

kata Kapolrestabes saat diwawancarai di<br />

Mapoldasu, Jumat.<br />

Alasannya, sambung Kapolrestabes,<br />

penyidik tidak punya waktu yang cukup dalam<br />

menghadapi gugatan tersangka. “Kita tak<br />

punya banyak waktu untuk menghadapi<br />

gugatan tersangka. Tetapi, sekarang semua<br />

alat bukti dan keterangan saksi itu sudah<br />

kita lengkapi setelah penyidik melakukan<br />

gelar perkara,” ujar Sandi.<br />

Menurut dia, pengakuan Johendal alias<br />

Zen (41), warga Jln Sukaraja<br />

Batubara, Sumut (berperan sebagai joki<br />

sepedamotor pelaku eksekusi) mengakui ada<br />

melakukan pertemuan dengan Siwaji Raja<br />

bersama Rawi (pelau yang tewas). Ditambah,<br />

keterangan saksi ahli yang menguatkan<br />

adanya alat bukti penyidikan.<br />

“Masih banyak alat bukti lain yang belum<br />

sempat dibuka pada sidang prapid yang lalu.<br />

Sebab, yang digugat itu kan hanya penetapan<br />

tersangka dan penangkapannya saja<br />

yang tidak sah. Itu boleh-boleh saja dan kita<br />

Sopir Ekspedisi Disiram Bensin Lalu Dibakar<br />

PERCUT-M24<br />

Roysandi Siregar (27), sopir ekspedisi<br />

barang, meradang. Selain babak belur digebuki,<br />

kedua kaki dan perutnya melepuh akibat<br />

dibakar Koling (30), orang suruhan bos<br />

ekspedisi PMP yang berada di Surabaya.<br />

Penganiayaan sadis yang menimpa pria<br />

warga Jln Sibolga, Padangsidimpuan terjadi<br />

Rabu (15/3) sore lalu. Selanjutnya Roysandi<br />

didampingi keluarga melaporkan kasus<br />

penganiyaan ini ke Polsek Percut Seituan,<br />

Jumat (17/3) siang.<br />

Kepada M24, pria lajang ini menceritakan,<br />

pada Jumat (3/3) lalu ia dari Surabaya<br />

mebawa barang minuman sunset berbagai<br />

merek. Barang sebanyak 2013 kardus itu<br />

akan diantar ke Siantar.<br />

Seminggu dalam perjalanan, truk yang<br />

dikemudikan Rosyandi terbalik di badan jalan,<br />

di kasawan Sipirok. Lagi-lagi Roysandi sial.<br />

Entah apa penyebabnya, truknya terbalik<br />

di lintasan Batu Gajah, Siantar. Setelah cairan<br />

minuman sunset tersebut tiba di lokasi<br />

pendistribusian, lalu Roysandi pergi ke<br />

gudang ekspedisi PMP di Jln Letda Sudjono,<br />

atau tak jauh dari Titi Sewa, Bandar Setia.<br />

Truk roda enam yang dikemudikan koban<br />

pun sampai di Medan, Senin (13/3). Selama<br />

3 hari di Medan, koban menginap di gudang<br />

ekspedisi. Namun Rabu (15/3) sekira pukul<br />

16.00 WIB, Rosyandi didatangi Koling yang<br />

langsung menganiayanya. Koling berang<br />

karena barang minuman sunset berkurang.<br />

“Orang pedistribusian Siantar nelponku, katanya<br />

barang yang kau antar sebanyak 2013<br />

kardus kenapa berkurang? Kemana 513<br />

kardus lagi, apa kau jual sama orang lain,”<br />

bilang korban menirukan ucapan Koling.<br />

Roysandi sempat bingung menjawab.<br />

“Barang itu tidak ada kujual. Sewaktu aku<br />

antar, minuman sunset tidak kuhitung. Mungkin<br />

barang itu jatuh di jalan, karena truk<br />

yang kubawa terbalik,” jawab Rosyandi.<br />

Namun Koling tak percaya. “Kalau truk itu<br />

Dituduh Maling, Pria ini Kritis Dimassa<br />

SIMALUNGUN-M24<br />

Firmansyah (27) nyaris menghadap Ilahi.<br />

Pria warga Sinaksak, Kab Simalugun, ini terkapar<br />

digebuki massa, Jumat (17/3) sekira pukul<br />

02.00 WIB. Amuk massa terjadi lantaran<br />

Firmansyah dituduh sebagai pelaku pencurian.<br />

Dalam kondisi kritis pria berambut gondrong<br />

itu dilarikan ke rumah sakit. Kini Firmansyah<br />

dirawat intensif di ruang ICU Rumah<br />

Sakit Vita Insani (RSVI), Siantar.<br />

Informasi dihimpun M24, awalnya Firmansyah<br />

terlihat mengendap-endap di depan<br />

rumah Riky Aransyah Manik di komplek Perumahan<br />

DL Sitorus Jln Medan KM 8,5, Lingk<br />

IV Sinaksak, Kel Sinaksak, Kec Tapian Dolok,<br />

Simalungun.<br />

Curiga meihat gerak-geriknya, Riswanto,<br />

warga setempat, kemudian mendatanginya.<br />

Ketika ditanyai, Firmansyah awalnya<br />

mengaku hendak ke rumah saudaranya.<br />

Namun ketika ditanyai alamat rumah saudaranya,<br />

Firmansyah kebingungan dan tak<br />

mampu menjawab.<br />

Kecurigaan Riswanto makin bertambah<br />

saat memeriksa barang bawaan Firmansyah.<br />

Ternyata, Firmansyah membawa sebuah<br />

tang, 2 pasang sandal, 1 buah senter,1 potong<br />

celana panjang warna hitam, 1 satu<br />

buah lonceng, dan 1 set kunci rumah.<br />

Riswanto pun meminta Firmansyah mengeluarkan<br />

dompetnya. Ketika diperiksa,<br />

dompet itu berisi ATM Bank BRI dan KTP<br />

yang bagian depannya sudah dikupas. “Ketka<br />

dicek, dompet itu ternyata milik Darmawan<br />

Siallagan, yang tinggal di Perumahan<br />

DL Sitorus. Padahal, 2 hari sebelumnya,<br />

atau Rabu (15/3) lalu, rumah Dermawan<br />

Siallagan dibobol maling. Pelaku membawa<br />

kabur dompet korban,” kata Riswanto kepada<br />

M24.<br />

Sejumlah warga lalu berdatangan hingga<br />

menghakimi Firmansyah sampai babak<br />

belur dan tak sadarkan diri. Beberapa petugas<br />

Polsek Serbelawan yang datang ke lokasi<br />

selanjutnya mengamankan Firmansyah dari<br />

amuk massa.<br />

“Ketika tiba di lokasi, kita temukan Firmansyah<br />

dalam kadaan kritis terluka. Selanjutnya<br />

kita bawa ke Puskesmas Tapian Dolok,”<br />

ungkap Kapolsek Serbelawan, AKP Ilham<br />

Harahap.<br />

Penghuni Tangga Gedung Lama<br />

Penghuni pohon ini disebut cukup banyak<br />

dan beragam. Mulai kuntilanak, pocong,<br />

tuyul, genderuwo.<br />

“Kalau yang bisa melihat pasti dilihatnya<br />

itu. Kalaupun pohon itu dipangkas, mereka<br />

pindah. Tapi di daerah-daerah sini aja, baru<br />

balik lagi ke situ lagi,” jelasnya.<br />

Bilal mayit ini pun membawa ke lokasi<br />

berikutnya, parkiran Ambulans yang terletak<br />

di depan Ruang IGD RSUD dr Pirngadi<br />

Medan. Di lokasi ini, makhluk kasat mata disebut<br />

kerap menampakkan diri. Banyak yang<br />

melihat di dalam maupun berdiri di samping<br />

mobil Ambulans. Hanya saja, ketika ingin<br />

diperjelas, makhluk tersebut menghilang.<br />

Pun begitu, ada satu lokasi yang paling<br />

ditakuti Usman. Pasalnya penghuni lokasi<br />

tersebut suka mengganggu korbannya hingga<br />

kesurupan. Lokasi itu adalah tangga gedung<br />

lama rumah sakit milik Pemko Medan<br />

ini. Menurut Usman, keberadaan seluruh<br />

mahkluk gaib tadi tidak seharusnya ditakuti.<br />

Ia pun mengembalikan semuanya kepada<br />

Allah. “Ya kalau kita nggak mau diganggu<br />

jangan kita mengganggu mereka. Kita berdoa<br />

dan memohon pada Allah, karena itu<br />

kekuatan segalanya. Jadi mereka tidak akan<br />

mengganggu manusia,” pungkasnya. (*)<br />

3 Rumah di Berastagi Dilahap Api<br />

akan memeriksa gas di rumah rumah korban.<br />

Salah seorang pria lalu menyuruh Nasril<br />

mencari sebatang kayu broti untuk digunakan<br />

mengganjal gas yang akan diperbaikin.<br />

Tanpa curiga Nasril memberikan kayu<br />

broti yang didapatnya dari tetangga yang<br />

berjarak sekitar 10 meter dari rumahnya.<br />

Nasril mendadak curiga melihat gerak-gerik<br />

kedua pria. Saat itulah, salah satu pelaku<br />

langsung memukul kepala Nasril secara bertubi-tubi<br />

hingga Nasril roboh bersimbah<br />

darah. Sekira pukul 17 30, Riska putri Nasril<br />

tiba di rumah sepulang kerja. Ia terjejut menemukan<br />

sang ayah tidak sadarkan diri dengan<br />

kondisi berlumuran darah. Riska sontak<br />

teriak minta tolong sehingga mengundang<br />

perhatian warga. Nasril langsung dularikan<br />

ke RS Vita Insani.<br />

“Kami gak tau apa penyebab Pak Nasril<br />

dibantai. Pak Nasril datang ke rumah saya<br />

untuk minta kayu broti kemudian. Saya lalu<br />

BERASTAGI-M24<br />

Tiga rumah semi permanen di Jln Kolam,<br />

Gg Teladan, Kec Berastagi, diamuk jago merah,<br />

Jumat (17/3). Beruntung tidak ada korban<br />

jiwa akibat kebakaran ini.<br />

Info diperoleh, api berasal dari rumah Almarhum<br />

Saman Sinuhaji tepat di belakang<br />

atau dari dapur rumahnya. Api langsung<br />

merembet ke rumah Elfian Zuhri Nasution,<br />

dan Alfon. “Warga yang mengetahui kebakaran<br />

itu langsung berteriak meminta pertolongan<br />

guna melakukan pemadaman,” ungkap<br />

Iwan Tarigan, warga sekitar. Untuk mencegah<br />

api kembali menjalar, warga terpaksa<br />

merusak dua rumah lainnya. Kobaran api baru<br />

dapat dijinakkan setelah tiga unit armada pemadam<br />

kebakaran milik Pemkab Karo tiba di<br />

lokasi. Kapolsekta Berastagi Kompol Agustinus<br />

saat dikonfirmasi menyebut pemicu kobaran<br />

api masih dalam penyelidikan “Namun dugaan<br />

sementara pemicunya adalah korsleting<br />

listrik,” ujarnya. (herry kacandra)<br />

nya. “Pelaku naik bus ke Simpang Kawat,<br />

Asahan. Begitu saya mengetahui pelaku di<br />

Asahan, kami langsung menyuruh keluarga<br />

yang di Asahan membawanya ke Medan,”<br />

ungkap IT, orangtua korban.<br />

Kapolsek Delitua Kompol Wira Prayatna<br />

ketika dikonfirmasi membenarkan telah mengamankan<br />

seorang pelaku cabul. “Tersangka<br />

akan dijerat dengan Pasal 81 Ayat (1)<br />

(2) UU RI No.35 Tahun 2014, perubahan<br />

atas UU RI No.23 Tahun 2002 tentang<br />

Perlindungan terhadap Anak dengam ancaman<br />

di atas 5 tahun penjara,” tegas Kompol<br />

Wira Prayatna. (mehuli)<br />

menyuruhnya mengambil sendiri di halaman<br />

rumah,” ujar Sutiman, tetangga korban.<br />

Sementara Kapolsek Siantar Barat, Iptu<br />

J Sidabutar yang dikonfirmasi via telepon<br />

seluler membenarkan telah menerima informasi<br />

kejadian dialami Ustadz Nasril Jambak.<br />

“Kami masih menyelidiki apa penyebab Ustadz<br />

Nasril Jambak itu dianiaya, apalagi tidak<br />

ada barang dari rumahnya yang hilang,”<br />

kata Sidabutar.<br />

Istri korban, Asida Lestari (48) yang ditanyai<br />

wartawan juga mengaku belum<br />

mengetahui penyebab pasti di alami suaminya.<br />

“Gak pernah bapak cerita kalo dia<br />

ada masalah, selalu baik-baik aja kok,” kata<br />

Aida.<br />

“Pak Nasril belum bisa ditemui. Sore ini<br />

bapak mau dirujuk ke rumah sakit di Medan<br />

karena di rumah sakit ini peralatan medis<br />

untuk mengobati bagian lehernya belum<br />

ada,” ucapnya wanita berjilbab itu. (adi)<br />

Albertus, tamatan S1 Elektro dan bekerja<br />

sebagai electrical engineering PT Pembangunan<br />

Perumahan (Persero). Ulah Albertus<br />

pun membuat jadwal penerbangan<br />

Garuda Indonesia nomor penerbangan GA<br />

7112 tujuan Sabang harus ditunda (delay)<br />

selama satu jam. Manajer Humas Bandara<br />

Kualanamu Wisnu Budi Setianto yang dikonfirmasi<br />

telah menyerahkan Albertus ke pihak<br />

kepolisian. “Untuk pemeriksaan lebih<br />

lanjut, Albertus Agung diserahkan ke Sat<br />

Reskrim Polres Deliserdang,” jelasnya.<br />

(yanfebri/satria)<br />

sangat menghargai itu. Makanya, tersangka<br />

kita bebaskan walau hanya beberapa<br />

menit saja,” ungkapnya sambil tersenyum.<br />

Selain itu, tambah Sandi, masih ada beberapa<br />

orang lain yang diduga turut serta,<br />

namun posisinya hanya sekedar mengetahui<br />

saja. “Ada beberapa orang kita duga<br />

turut mengetahui kejadian itu. Sebagaimana<br />

diatur dalam pasal 132 KUHPidana, seseorang<br />

yang mengetahui, mendengar dan<br />

melihat adanya suatu tindak pidana tetapi<br />

tidak melaporkannya kepada petugas, maka<br />

orang itu bisa dipidana,” ujarnya. Namun,<br />

Kapolrestabes belum bersedia membeberkan<br />

siapa orang yang dimaksud. Sebab,<br />

saat ini penyidik sedang mengumpulkan buktibukti<br />

untuk segera menangkap orang tersebut.<br />

“Pasti, pasti akan berkembang. Tidak<br />

berhenti pada delapan pelaku saja. Apalagi,<br />

sidang prapid waktu itu telah membuka<br />

tabir baru bagi kita,” cetusnya. (ahmad)<br />

terbalik kenapa tidak kau laporkan. Berarti<br />

kau lalai, bisa saja alasan kau itu modus,”<br />

ketus Koling. Pria etnis Tamil itu lalu memukuli<br />

korban di sebuah gudang. Belum puas, ia<br />

menyiram bensin dan membakar tubuh<br />

Rosyandi. Beruntung pengawas gudang<br />

bernama Dadang cepat menolong korban.<br />

Sehingga api yang membakar tubuh korban<br />

segera dipadamkan dengan disiram air.<br />

Melihat Roysandi kritis, Dadang memboyongnya<br />

ke rumah sakit. “Sekarang pelaku<br />

sudah di Surabaya, tempatnya tugas sebagai<br />

pengawas PMP. Kantor pusat perusahaan<br />

ekspedisi ini berada di Surabaya.<br />

Aku baru satu tahun jadi sopir,” beber<br />

Rosyandi. Pejabat sementara (Pjs) Kapolsek<br />

Percut Seituan, Kompol Boy J Situmorang<br />

melalui Kanit Reskrim AKP Jonathan H menyatakan<br />

korban telah diperiksa oleh penyidik<br />

dan saat ini tengah dibutuhkan saksi<br />

untuk menangkap pelaku. (wandi)<br />

Namun karena kondisi Firmansyah memburuk<br />

sehingga ia dilarikan ke UGD RSVI.<br />

“Dalam perawatan, kondisi Firmansyah terus<br />

memburuk hingga akhirnya dimasukkan ke<br />

ruang ICU,” terang Ilham. (adi)<br />

iklan<br />

Herianto Ketaren Tewas<br />

PANCURBATU M24<br />

Herianto Ketaren (25) warga Desa<br />

Tiang Layar, Kec Pancurbatu, Deliserdang<br />

tewas dengan kondisi mengenaskan<br />

setelah kreta Honda Cup BK 6161<br />

ABB yang dikendarainya dihajar truk<br />

tangki BK BK 9586 CL di Jln Jamin Ginting<br />

KM 21-22 Desa Mbarung Ketang, Kec<br />

Pancurbatu, Deliserdang, Kamis (16/3)<br />

sekitar pukul 23:20 WIB.<br />

Informasi yang dihimpun di Polsek<br />

Pancurbatu menyebut, truk tangki berlogo<br />

Pertamina yang dikemudikan Herianto<br />

(40) warga Jln TB Simatupang<br />

Kompleks Sri Gunting datang dari Berastagi<br />

menuju Medan. Saat di lokasi,<br />

truk hendak mendahului kendaraan di<br />

depannya.<br />

Tiba-tiba dari arah berlawanan, Ketaren<br />

muncul. Tabrakan pun tak terhindari.<br />

Tubuh Ketaren langsung terpental<br />

ke jalan dan berlumur darah.<br />

Masyarakat sekitar langsung melarikan<br />

Ketaren yang kritis ke Rumah Sakit<br />

H Adam Malik kemudian menginformasikan<br />

peristiwa itu ke Pos Lantas Pancurbatu.<br />

Tak lama petugas kepolisian tiba<br />

dan mengamankan lokasi. Kedua kendaraan<br />

dibawa ke komando untuk proses<br />

penyelidikan.<br />

Kapolsek Pancurbatu Kompol Frido<br />

Gultom yang dikonfirmasi melalui Kanit<br />

Lantas Iptu Chairil Chan mengatakan,<br />

pihaknya tengah menyelidiki penyebab<br />

lakalantas tersebut. “Namun dugaan<br />

sementara akibat truk tangki mau<br />

mendahului kendaraan yang ada di<br />

depannya,” ujar Kanit. (ali)<br />

Boru Tampubolon Dijambret<br />

SIANTAR-M24<br />

Yenni boru Tampubolon (26) hanya<br />

bisa menangis kesal. Tas sandang berisi<br />

uang kontan Rp20 juta miliknya lenyap<br />

dijambret di areal SPBU Jln Medan, Kel<br />

Sumber Jaya, Kec Siantar Martoba,<br />

Jumat (17/3) sekira pukul 04.00 WIB.<br />

Aksi jambret terjadi ketika gadis asal<br />

Tarutung, Kab Tapanuli Utara ini, hendak<br />

ke kamar mandi lantaran bus KBT bernopol<br />

BB 1665 BB yang ditumpanginya<br />

mengisi bahan bakar di SPBU. Kesempatan<br />

itu dimanfaatkan Yenni untuk<br />

buang air kecil.<br />

Tiba-tiba 2 pria berboncengan kreta<br />

(sepedamotor) jenis matic, muncul<br />

mendekati Yenni yang sedang berjalan<br />

menuju kamar mandi. Pelaku yang<br />

duduk di boncengan langsung menarik<br />

paksa tas sandang yang dipegang Yenni.<br />

“Aku kaget waktu mau ke kamar<br />

mandi, tasku tiba-tiba ditarik. Kucoba<br />

mempertahankannya. Tapi tenagaku<br />

Di Sebelah Polrestabes<br />

Dipalang 6 Begal<br />

Dipalang 6 Begal<br />

CARA HE-BAT, AGAR TETAP SEHAT DI MASA TUA<br />

Tua-tua keladi semakin tua sehatnya semakin menjadi,<br />

adalah harapan semua orang termasuk Ibu KUNGKUNG<br />

(63 th). Namun malang tak bisa dihindari, setelah pensiun<br />

menjadi guru dan aktifitasnya berkurang malah terkena sakit<br />

maag dan asam urat. Barangkali ini memang karena kurangnya<br />

gerak badan, sehingga malah harus menikmati perihnya sakit<br />

maag dan linu karena asam urat. Sebelumnya ibu yang tinggal di<br />

Singajaya Tanjungkarang lampung ini mengatasi penyakitnya itu<br />

dengan luluran minyak rempah dan minum obat kimia namun<br />

hasilnya belum seperti yang dia inginkan.Atas saran tetangga Ibu Kungkung akhirnya<br />

minum He-Bat, Herbal Berkhasiat,” Alhamdulillah tak sampai sebulan rasa nyeri<br />

akibat sakit maag mereda dan pegal-pegal nyaris tak datang lagi” ujarnya bersyukur.<br />

Sampai sekarang Ibu Kungkung tetap minum He-Bat, untuk menjaga stamina dan<br />

kesehatannya di masa tua, apalagi rasanya yang nikmat dan pas ditenggorokan. He-<br />

Bat mengandung Riboflavin yang berfungsi membersihkan saluran perncernaan dan<br />

memperbaiki selaput mukosa yang rusak akibat kadar asam yang terlalu tinggi,<br />

sehingga mampu mencegah dan menyembuhkan sakit maag. He-Bat juga<br />

mengandung Linoleic Acid, Ascorbid Acid dan Thymohydroquinone yang mencegah<br />

radang (inflamasi) pada sendi dan tulang. Selain itu He-Bat menambah daya tahan<br />

tubuh dan meningkatkan vitalitas seksual secara alami. He-Bat ramuan alami yang<br />

terbukti berkhasiat, rasanya nikmat cocok untuk mereka yang susah makan obat.<br />

Tersedia Di Apt. Bona Sp. Pos.apt. Fermata Farma Jln A.h Nasution. To. Agung Jln<br />

Katmso Kp. Baru. Apt. Saudara Jln. Sm. Raja. To. Budiman Jaya Jln. A.r Hakim. Apt.<br />

Dety Jln. Ktn Muslim.Apt. Raya 3 Jln Klambir 5.Apt.Aa Jln Yos Sudarso Brayan.apt. K<br />

24 Jln Pancing. Apt. Yakin Jln Sutomo Ujung. Apt. Rizki Farma Jln Besar Tembung.<br />

Apt. Penag Island Jln Sta Budi. Apt. Raya 4 Jln Rph. Apt. Raya 6 Jln Platinak 24 Jl.<br />

Krakatau.Apt K24 Jl. Hm. Yamin.Apt Darma Husada Tj. Morawa<br />

He-Bat tersedia di Apotik dan Toko Obat Terkemuka di kota Anda.<br />

Untuk informasi lebih lanjut klik: www.herbalberkhasiat.com info &<br />

konsultasi gratis He-Bat: 0823 1677 7787 – 0878 6744 0119.<br />

Cara He-Bat Mengatasi Asam lambung Kronis,<br />

Ya Minum He-Bat yang Manis<br />

Diproduksi oleh: PD.PUSAKA NUSANTARA - JAWA BARAT INDONESIA<br />

Distributor: PT. JOYO WONGSO ABADI – INDONESIA<br />

DepKes. RI P-IRT No. 5133205010527-20<br />

kalah kuat. Tas terlepas dari genggamanku,”<br />

beber Yenni saat membuat laporan<br />

pengaduan ke unit Jahtanras Polres<br />

Siantar.<br />

Tak ingin tas sandangnya hilang begitu<br />

saja, Yenni sempat meneriaki rampok.<br />

Namun kedua pelaku keburu tancap<br />

gas melarikan diri ke arah Parluasan.<br />

“Aku dari Medan bang, mau pulang ke<br />

Tarutung. Pas bus yang kutumpangi singgah<br />

si SPBU, eh malah aku kena rampok,”<br />

kata Yenni yang sedih ditemani sopir<br />

bus KBT, Waldemar Hutagalung.<br />

Selain uang kontan Rp20 juta, Yenni<br />

juga kehilangan HP yang disimpannya di<br />

dalam tas.<br />

Kapolres Siantar, AKBP Dodi Darjanto<br />

SIK, melalui Kasubbag Humas AKP<br />

Matius Barus, membenarkan kejadian<br />

tersebut. “Anggota masih menyebar<br />

menyelidiki pelaku. Bus KBT telah diamankan<br />

dan korban masih diperiksa,”<br />

tegasnya. (adi)<br />

Akibatnya, seperangkat komputer<br />

yang berada di kantor sekretariat raib.<br />

Pencurian itu diketahui petugas penjaga<br />

Azhari Rianka Lubis (24) ketika tiba<br />

di kantor tersebut. Tak lama ia dihampiri<br />

penjaga kantin, Ami Kusmiyati (30) dan<br />

mengatakan bahwa dua tabung gas<br />

miliknya hilang. Rian langsung melakukan<br />

memeriksa ke dalam kantor. Ternyata<br />

benar, ia melihat pintu bagian depan<br />

dalam keadaan rusak. Bahkan, seperangkat<br />

komputer merk Lenovo yang<br />

berada di kantor sekretariat tak ada di<br />

tempat.<br />

Berselang beberapa lama, personil<br />

Reskrim Polrestabes Medan yang<br />

mendapat informasi turun ke lokasi bersama<br />

dengan tim Inafis guna melakukan<br />

cek olah tempat kejadian perkara (TKP).<br />

Rian lalu mendatangi Polrestabes Medan<br />

guna membuat laporan resmi kepolisian.<br />

“Saya sampai di kantor jam 8 pagi<br />

tadi, Bang. Pas cek ke dalam, kulihat<br />

pintu macem dicongkel, ruangan sekretariat<br />

udah berserakan. Komputer yang<br />

hilang dari ruangan itu,” terangnya.<br />

Kasat Reskrim Polrestabes AKBP<br />

Febriansyah yang dikonfirmasi telah<br />

mendapat laporan pencurian di Kantor<br />

PWI Sumut tersebut. “Anggota sudah<br />

turun ke TKP bersama Inafis. Akan kita<br />

lidik lebih lanjut,” tulis AKBP Febriansyah<br />

via applikasi WhatsApp. (mag4)<br />

MEDAN-M24<br />

Gerombolan begal kembali beraksi di<br />

wilayah hukum Polsek Patumbak. Kali<br />

ini, Muhamad Sofyan Harahap (45) dibegal<br />

dua orang tak kenal (OTK) ketika<br />

melintas di Jln Infeksi, Jembatan Kanal,<br />

Medan, Kamis (16/3) sekitar pukul 01:00<br />

WIB. Akibatnya, kreta Honda Supra X<br />

125 BK 6081 ABG yang telah dicicilnya<br />

selama 8 bulan hilang dirampas para<br />

pelaku.<br />

Ceritanya, pagi itu scurity Komplek<br />

Perumahan Eko Park berniat membeli<br />

nasi goreng ke kawasan Villa Gading<br />

Mas, Marindal, Medan dengan mengendarai<br />

kretanya. Sial, ketika dirinya melintas<br />

di lokasi tiba-tiba enam pelaku berboncengan<br />

kreta menyilang di depannya.<br />

Sambil menodongkan pisau di leher,<br />

Sofyan dipaksa turun dari kretanya.<br />

Satu dari enam pelaku langsung<br />

mengambil alih kreta korban dan kabur<br />

ke arah Medan.<br />

Jumat (17/3), Sofyan melaporkan<br />

peristiwa yang menimpanya itu ke Polsek<br />

Patumbak. “Kejadiaannya di belakang<br />

sekolah milik Pak Azrul, Anggota DPR RI,<br />

tepatnya pas di tempat pembuangan<br />

sampah itu. Mereka semua sangar-sangar<br />

dan membawa senjata tajam,” bebernya<br />

kepada petugas.<br />

Kanit Reskrim Polsek Patumbak AKP<br />

Ferri Kusnaidy SH yang dikonfirmasi telah<br />

menerima laporan tersebut. “Ya<br />

sudah kita terima laporanya, akan kita<br />

lidik,” pungkasnya. (ahmad)<br />

MEDAN-M24<br />

Gerombolan begal kembali beraksi di<br />

wilayah hukum Polsek Patumbak. Kali<br />

ini, Muhamad Sofyan Harahap (45) dibegal<br />

dua orang tak kenal (OTK) ketika<br />

melintas di Jln Infeksi, Jembatan Kanal,<br />

Medan, Kamis (16/3) sekitar pukul 01:00<br />

WIB. Akibatnya, kreta Honda Supra X<br />

125 BK 6081 ABG yang telah dicicilnya<br />

selama 8 bulan hilang dirampas para<br />

pelaku.<br />

Ceritanya, pagi itu scurity Komplek<br />

Perumahan Eko Park berniat membeli<br />

nasi goreng ke kawasan Villa Gading<br />

Mas, Marindal, Medan dengan mengendarai<br />

kretanya. Sial, ketika dirinya melintas<br />

di lokasi tiba-tiba enam pelaku berboncengan<br />

kreta menyilang di depannya.<br />

Sambil menodongkan pisau di leher,<br />

Sofyan dipaksa turun dari kretanya.<br />

Satu dari enam pelaku langsung<br />

mengambil alih kreta korban dan kabur<br />

ke arah Medan.<br />

Jumat (17/3), Sofyan melaporkan<br />

peristiwa yang menimpanya itu ke Polsek<br />

Patumbak. “Kejadiaannya di belakang<br />

sekolah milik Pak Azrul, Anggota DPR RI,<br />

tepatnya pas di tempat pembuangan<br />

sampah itu. Mereka semua sangar-sangar<br />

dan membawa senjata tajam,” bebernya<br />

kepada petugas.<br />

Kanit Reskrim Polsek Patumbak AKP<br />

Ferri Kusnaidy SH yang dikonfirmasi telah<br />

menerima laporan tersebut. “Ya<br />

sudah kita terima laporanya, akan kita<br />

lidik,” pungkasnya. (ahmad)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!