Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
6<br />
Selasa, 4 April <strong>2017</strong><br />
MONITORING PELAKSANAAN PROGRAM<br />
OPD Diminta Siapkan<br />
Ekspose Terinci<br />
PAKPAK BHARAT-M24<br />
Organisasi Perangkat<br />
Daerah (OPD) diminta<br />
menyiapkan ekspose<br />
terinci soal gambaran<br />
kegiatan dari suatu<br />
program yang akan<br />
dijalankan. Baik itu<br />
tentang peluang,<br />
prediksi hingga hal<br />
terkecil sekalipun.<br />
H<br />
Pakpak Bharat, Sahat<br />
Banurea ketika<br />
mendampingi Bupati<br />
Pakpak Bharat,<br />
Remigo Yolando<br />
Berutu saat memonitoring<br />
Dinas Pendidikan Pakpak Bharat<br />
belum lama ini.<br />
Disebutkannya, monitoring yang<br />
dilakukan Pemkab memang sudah<br />
terjadwal. “Kami juga meminta kepada<br />
tiap Organisasi Perangkat daerah<br />
(OPD) untuk menyiapkan ekspose<br />
terinci sehingga akan lebih presisi<br />
tentang gambaran dan program<br />
kegiatan, baik itu beranjak dengan<br />
perbandingan dari program yang lalu<br />
serta tentang peluang dan prediksi<br />
untuk pelaksanaan pada tahun<br />
berikutnya," sebut Sahat.<br />
Sementara itu, Bupati Pakpak<br />
Bharat, Remigo Y Berutu mengatakan<br />
progress sebuah program tak cuma<br />
semata berorientasi dari hasil semata.<br />
“Saya bukan tipe orang yang hanya<br />
AL itu dikatakan<br />
Sekda Pemkab<br />
Bupati Pakpak Bharat, Remigo Yolando Berutu saat memberikan arahan. (M24/Edy Ilva S.)<br />
menerima laporan saja dari jajaran,<br />
tapi harus diamati dan dicermati<br />
bagaimana pelaksanaan program<br />
tersebut. Bagi saya sebagai orang<br />
yang paling bertanggung jawab dan<br />
mendapat amanah mensejahterakan<br />
masyarakat Pakpak Bharat, progress<br />
sebuah program dan kegiatan sangat<br />
penting dan tidak semata-mata<br />
berorientasi pada hasil," kata Remigo.<br />
Dia menyebutkan, ada hal yang<br />
harus dipatuhi setiap OPD dalam<br />
menjalankan program. “Koridor SPM<br />
(Standar Pelayanan Minimal) harus<br />
dipatuhi dan kalau bisa malah kita<br />
lampaui”, terang Remigo.<br />
Satu hal lagi menurut Remigo yang<br />
akan mendukung pelaksanaan SPM<br />
tersebut adalah Data. “Data yang<br />
konkret menjadi kunci kesuksesan<br />
pelaksanaan program dan kegiatan.<br />
Validitas data berdasarkan update<br />
yang ada, terperinci dan telah<br />
terverifikasi serta dapat diuji petik<br />
ataupun triangulasi data, akan menjadi<br />
dasar dan dalil untuk melaksanakan<br />
program maupun kegiatan,"<br />
pungkasnya.<br />
Kadis Pendidikan Pakpak Bharat,<br />
Mester Padang beserta jajarannya<br />
mengapresiasi penuh saran dan<br />
masukan Bupati. “Ini menjadi perhatian<br />
dan catatan penting kami karena<br />
apa yang disampaikan oleh Bupati<br />
benar adanya. Perubahan cara berfikir<br />
yang tidak kaku dengan porsi keberpihakan<br />
kepada masyarakat yang lebih<br />
luas akan menjadi acuan," tandas<br />
Mester. (edy)<br />
Salah seorang warga saat dipasang implant (M24/Ist)<br />
TEKAN JUMLAH PENDUDUK<br />
Pasangan Subur Diajak Pakai Implant<br />
BARUSJAHE-M24<br />
Untuk menekan sekaligus mengendalikan pertambahan jumlah<br />
penduduk, Pemerintah Kabupaten Karo melalui Dinas<br />
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mengajak<br />
pasangan usia subur memakai alat kontrasepsi implant.<br />
Kasi Advokasi Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana<br />
Karo, Drs Pilemon Barus di Gedung Puskesmas Barusjahe, Senin<br />
(3/4) mengatakan pemakaian implan mudah dan tingkat<br />
kegagalannya hanya 0,89 % dibandingkan dengan alat kontrasepsi<br />
lainnya.<br />
Dengan menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Karo melalui<br />
UPD Kecamatan Barusjahe, Bidan Desa dan Kader KB Desa se<br />
Kecamatan Barusjahe telah terjaring sekitar 45 ibu yang bersedia<br />
mengikuti program KB tersebut.<br />
Kepala UPTD Kesehatan Kecamatan Barusjahe, dr Tetra Munte<br />
mengatakan bahwa pemasangan Implan gratis bagi pemegang<br />
kartu Jamkesmas ataupun pasien umum. Tujuannya<br />
mempermudah program tersebut terlaksana. (herlin)<br />
Kopi Gantikan<br />
Tanaman Jeruk<br />
TJ BARUS-M24<br />
Tanaman kopi merupakan komoditas<br />
sangat menjanjikan saat tanaman jeruk<br />
banyak yang tak mampu lagi menopang<br />
perekonomian masyarakat.<br />
"Kopi Karo bukan kopi sembarangan.<br />
Kwalitas kopi Karo merupakan kwalitas<br />
terbaik dunia. Bahkan kopi Karo dijadikan<br />
penyedap bagi kopi-kopi luar yang kurang<br />
memiliki citarasa. Namun kopi kita<br />
belum punya nama, sehingga kopi kita<br />
selalu disebut kopi daerah lain. Ini semata-mata<br />
karena kurangnnya kesadaran<br />
kita akan pengelolaan tanaman dan<br />
paska panen kopi," papar Ketua Pengurus<br />
Koperasi Petani Kopi Karo KSU K3,<br />
Ketut Putrayasa SE S Th MPd K, di Losd<br />
Desa Tanjung Barus Kecamatan Barusjahe<br />
Karo, Jumat (31/3), setelah dikukuhkan<br />
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan<br />
Koperasi Usaha Kecil, Drs Sarjani Tarigan.<br />
Bahkan, katanya, tak kalah pentingnya<br />
keengganan untuk bersatu, menjadi masalah<br />
yang menggerakkan hatinya menjajaki<br />
kerjasama dengan masyarakat Karo.<br />
Khususnya di Kecamatan Barusjahe.<br />
Wakil Bupati Karo, Cory Sebayang, berpesan<br />
agar koperasi yang telah dibentuk<br />
dijadikan wadah pengembangan kopi di<br />
Desa Tanjung Barus dan Persadannta.<br />
"Kami Pemkab Karo melalui dinas<br />
terkait akan mendukung sepenuhnya koperasi<br />
yang telah dikukuhkan hari ini. Tanamkan<br />
budaya malu untuk hidup di lingkungan<br />
yang jorok. Buatlah lingkungan<br />
kita hijau, bersih dan asri," imbaunya.<br />
(herlin)<br />
RAIH CAPAIAN MUTU & KREATIVITAS<br />
Dinas Koperasi & UMKM Diminta Cermat Jajaki Pasar<br />
PAKPAK BHARAT-M24<br />
Untuk mencapai raihan peningkatan mutu<br />
dan kreativitas, pelaku UMKM, dewan<br />
kerajinan nasional daerah (Dekranasda)<br />
Dekranasda, PD PAL dan Dinas Koperasi &<br />
UMKM Kabupaten Pakpak Bharat diminta<br />
untu cermat menjajaki pasar yang ada.<br />
"RAPAT kita laksanakan<br />
untuk semakin meningkatkan<br />
peran industri, khususnya<br />
industri berskala kecil dan<br />
menengah serta bernuansa<br />
kreatif," kata Bupati Pakpak<br />
Bharat, Remigo Yolando<br />
Berutu kemarin.<br />
“Jadikan akar dan budaya<br />
sebagai dasarnya dan silakan<br />
berekspresi sebebas-bebasnya.<br />
Tetapi makna bebas ini harus<br />
tetap berkelas dan asal-asalan.<br />
HARI PERTAMA<br />
Bupati Tinjau Pelaksanaan<br />
UNBK Hari Pertama<br />
Bupati Karo, Terkelin Brahmana SH saat meninjau UNBK di SMAN I Kabanjahe. (M24/<br />
Ist)<br />
KARO-M24<br />
Bupati Karo, Terkelin Brahmana<br />
sambangi SMAN 1 Kabanjahe dan<br />
SMAN 1 Brastagi pada hari pertama<br />
pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis<br />
Komputer (UNBK), Senin (3/4).<br />
Artinya nilai artistik dan kelas<br />
setiap produk akan<br />
menjadikan apa yang kita<br />
hasilkan branded dan bernilai<br />
jual. Pihak Dinas Koperasi<br />
juga harus semakin cermat<br />
menjajaki pasar. Pameranpameran<br />
tetap menjadi<br />
sasaran.<br />
Selain itu juga harus<br />
semakin dikembangkan<br />
bagaimana agar masyarakat<br />
terstimulasi terlibat dalam<br />
Kunjungan Terkelin untuk memastikan<br />
kelancaran UNBK tersebut.<br />
Didampingi Kadis Pendidikan Karo,<br />
Drs Eddi Surianta Surbakti MPd,<br />
Terkelin mengaku sangat mendukung<br />
pelaksanakan UNBK, karena dapat<br />
industri ini," pungkasnya.<br />
Sementara itu, Ketua<br />
Dekranasda Pakpak Bharat,<br />
Ibu Dewi Remigo Yollando<br />
Berutu mengapresiasi apa<br />
yang telah disampaikan<br />
Bupati.<br />
“Kami tetap berharap<br />
capaian-capaian dalam<br />
peningkatan mutu dan<br />
kreativitas akan semakin<br />
ditingkatkan. Petunjuk dari<br />
Bapak Bupati menjadi<br />
masukan yang berharga<br />
karena bagaimanapun sasaran<br />
utama adalah industri ini<br />
semakin berkembang lagi dan<br />
sebagai alternatif peningkatan<br />
pendapatan masyarakat.<br />
Peluang pasar juga akan kami<br />
jajaki karena target pasar<br />
sesuai dengan selera dan<br />
trend tetap menjadi ukuran,<br />
apalagi ini bukan barang<br />
konsumsi utama sehingga<br />
daya beli untuk produk<br />
seperti ini sangat bergantung<br />
sebagai sebuah kebutuhan<br />
sekunder ataupun tersier<br />
dengan sasaran-sasaran<br />
tertentu”, ungkap Ibu Dewi.<br />
Pada kesempatan tersebut,<br />
Direktur PD PAL, Iwan<br />
Taruna juga meminta agar<br />
elemen masyarakat dapat<br />
terlibat dalam pemasaran.<br />
“Misalnya para PNS dapat<br />
menjadikan produk-produk<br />
keluaran seperti Teh Gambir<br />
sebagai oleh-oleh saat dinas<br />
luar ataupun ketika<br />
berkunjung ke tempat<br />
keluarga di wilayah lain.<br />
Dengan mengenalkan produk<br />
kita yang khas seperti itu<br />
akan menjadi proses promosi<br />
yang berkesinambungan”,<br />
tandas Iwan. (edy)<br />
menunjukan integritas dan kejujuran<br />
siswa bukan saja melihat hasil ujian.<br />
Semoga tahun depan semua sekolah<br />
sudah siap melaksanakan UNBK di<br />
Kabupaten Karo. "Bagus sekali, lebih<br />
jujur dan transparan," katanya.<br />
Diharapkan tingkat kelulusan peserta<br />
SMA/SMK/MA tahun 2016/<br />
<strong>2017</strong> dapat dipertahankan bahkan<br />
meningkat dari tahun-tahun sebelumnya<br />
dengan tingkat kelulusan 100%.<br />
Hingga pelaksanaan UN berjalan<br />
tertib dan lancar.<br />
Plt Kepala Dinas Pendidikan Karo,<br />
Dr Drs Eddi Surianta Surbakti MPd<br />
mengatakan untuk pelaksanaan<br />
UNBK di Kabupaten Karo, SMA/MA<br />
12 sekolah dari 27 sekolah, SMK 8 sekolah<br />
dari 13 sekolah, jumlah peserta<br />
tingkat SMA sederajat 2.262 siswa,<br />
SMK sederajat 889 siswa.<br />
Menyinggung kesiapan sekolah<br />
untuk mengikuti UNBK di Kabupaten<br />
Karo, Surianta mengaku belum<br />
mencapai 50 persen akibat minimnya<br />
persiapan fasilitas oleh penyelenggara<br />
UNBK <strong>2017</strong>, sehingga sebagian<br />
sekolah harus menumpang ke sekolah<br />
yang telah siap fasilitas laboratorium<br />
komputernya. (herlin)<br />
Jisman Tampubolon, duduk di depan rumahnya usai mendapat program bedah<br />
rumah (M24/Fajar)<br />
13 TAHUN MENUNGGU<br />
Warga Desa Batu<br />
Dapat Bantuan Bedah Rumah<br />
SIDIKALANG-M24<br />
Penantian Jisman Tampubolon (37) warga Dusun Datu Desa<br />
Bangun, Kecamatan Parbuluan berbuah manis. Selama 13 tahun<br />
penantiannya, akhirnya dia bisa merasakan punya rumah layak<br />
huni.<br />
Jisman adalah salah satu warga yang menerima manfaat bedah<br />
rumah tahun 2016. “Sudah 13 tahun, baru sekarang bisa perbaiki<br />
rumah. Saya dapat rehab berat, dapat bantuan yang Rp15 juta,”<br />
katanya saat diwawancara wartawan, Sabtu (1/4) di kediamannya.<br />
Sebelumnya Jisman tak pernah berniat untuk membangun<br />
rumahnya dengan kondisi ekonomi sekarang. Program bedah<br />
rumah dirasanya sangat membantu. “Saya berdoa supaya tahun ini<br />
warga lain bisa dapat program ini juga," pungkasnya.<br />
Sementara itu, permintaan terhadap program bedah rumah di<br />
Desa Bangun, Kec Parbulan masih sangat tinggi. Kepala Desa<br />
Bangun, Japirin Sihotang mengatakan ada sedikitnya 120 Kepala<br />
Keluarga yang rumahnya butuh perhatian dan sudah layak<br />
mendapat bantuan. Seluruhnya sudah memenuhi syarat dan di<br />
laporkan ke Pemerintah Kabupaten Dairi.<br />
“Sudah kita survey ada 120 Kepala Keluarga, 31 KK sudah dapat<br />
di tahun 2016 dan sisanya sudah kita usulkan, mudah-mudahan<br />
bisa di tampung semua tahun ini”. Ujar Japirin Kepada Wartawan.<br />
Untuk bisa mendapatkan program bedah rumah ini, warga hanya<br />
menyiapkan persyaratan berupa, Kartu Keluarga, KTP, Surat<br />
keterangan kurang mampu, Surat Tanah, Surat pernyataan<br />
bersedia berswadaya, dan Foto kondisi rumah yang akan di bedah.<br />
(fajar)<br />
Ketua Dekranasda Dairi, Dewi Remigo saat memberikan arahan. (M24/Edy Ilva S.)