You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
2 SAMBUNGAN<br />
SABTU 8 APRIL <strong>2017</strong><br />
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />
Ayah Bengis!! Anak Kandung Tewas Ditendang<br />
PATUMBAK-M24<br />
Peristiwa menggemparkan itu terjadi di kawasan Patumbak,<br />
Kamis (6/4)sekitar pukul 08:00 WIB. Seorang penambang pasir,<br />
Wak Potol melihat ceceran darah di sekitar gubuk yang diketahui<br />
dihuni oleh Guntar Sembiring di Jln Pertahanan Patumbak, Gg Adi<br />
Karya, Pasar IV, Desa Patumbak II, Kec Patumbak. (Baca: Pernah<br />
Merantau ke Batam)<br />
Terkejut sekaligus ketakutan, Wak Potol pun berteriak minta<br />
tolong. “Wak Potol langsung berlari ke areal kampung dan meminta<br />
tolong. Warga langsung datang beramai-ramai ke lokasi dan<br />
melihat darah yang berceceran itu,” ucap keponakan korban,<br />
Rudi yang ditemui M24 di lokasi.<br />
Dari bau amis yang tercium, warga meyakini bila itu adalah<br />
darah manusia. Sontak temuan itu dilaporkan ke pemerintah se-<br />
Luka Dalam di Bagian Dada<br />
JERIT histeris Maryamah terdengar mengiringi proses otopsi<br />
terhadap tubuh anaknya Muhammad Rahmadan di RS Bhayangkara,<br />
Jumat (7/4). Seolah belum ikhlas anak keduanya kembali ke<br />
Sang Khalik. Dari penjelasan penjaga ruang jenazah, diketahui bila<br />
korban tewas akibat luka di bagian dada.<br />
“Rincinya saya tidak bisa memaparkan karena bukan wewenang<br />
saya. Otopsinya selesai dari pukul 10 pagi tadi Bang,” ujar pria<br />
ubanan ini. Dari keterangan yang dihimpun, setelah proses visum<br />
selesai, jasad korban akan dibawa kembali ke Batubara untuk<br />
disemayamkan. (ansah)<br />
Psikolog: “Pelaku Diduga<br />
PSIKOLOG USU, Dra Irna Minauli MSi menduga pelaku pembunuhan<br />
terhadap anak kandungnya, Indra warga Jln Jogja, Dusun<br />
XIII, Desa Suka Maju, Kec Tanjungtiram, Kab Batubara terlibat<br />
dengan narkoba. “Ada kemungkinan kalau pelaku itu pemakai.<br />
Karena pemakai ini biasanya cenderung pemarah. Kemudian juga<br />
tidak memikirkan akibat dari perbuatannya,” kata Irna pada M24,<br />
Jumat (7/4). Pun begitu, lanjutnya, emosi pria bisa dipicu beberapa<br />
faktor lain seperti ekonomi, pernikahan dan faktor usia. Dimana<br />
emosi pada usia 20-30 tahun masih labil. “Niatnya mau melampiaskan<br />
amarahnya kepada istrinya, tapi karena di sekitarnya ada<br />
anaknya ya ke anaknya dilampiaskannya. Apalagi saat kejadian itu<br />
si anak menangis sehingga semakin membuat amarah si pelaku<br />
memuncak,” bebernya. Karena itu, Irna menyarankan para orangtua<br />
untuk tidak sekali-sekali bertengkar di depan anak yang masih<br />
balita. Karena akan berefek pada menurunnya mental si anak.<br />
(ansah)<br />
Kaki Remuk Dilindas Truk<br />
LABUHAN-M24<br />
Diduga alami rem blong, truk pengangkut semen menabrak pengendara<br />
kreta di persimpangan Jln RPH, Kel Mabar, Kec Medan Deli,<br />
depan RM Ummi, Jumat (7/4). Akibatnya, kaki korban remuk digilas<br />
roda truk. Korban tersebut adalah Poniman (40) warga Jln Marelan<br />
Raya Pasar IV, Kel Rengas Pulau, Kec Medan Marelan. Ia mengalami<br />
kaki kiri remuk, kaki kanan luka robek. Kini ia mendapatkan<br />
perawatan medis RS Martha Friska di Tanjung Mulia, Medan.<br />
Informasi dihimpun, truk pengangkut semen berplat BK 9389<br />
DO dikemudikan oleh Boimin (47) warga Pasar II, Ling II, Kel Terjun,<br />
Medan Marelan. Truk datang dari Belawan menuju Medan.<br />
Sementara Poniman menunggangi kreta berplat BK 3489 CE. Ia<br />
searah dengan truk. Sampai di lokasi, Poniman menghentikan laju<br />
kreta karena ada pengendara yang datang dari Jln RPH Mabar.<br />
Namun, diduga rem blong, Boimin membanting stir ke kanan. Akibatnya,<br />
menabrak Poniman. (sigit)<br />
Siswa SD Tewas Digilas Truk<br />
SIANTAR-M24<br />
Nahas dialami Michael Axelly Simarmata (8). Ketika bersepeda<br />
dan melewati jalanan yang menurun, tiba-tiba saja ia ditabrak truk<br />
milik PT STTC yang biasa dipakai mengangkat cangkang. Hantaman<br />
itu membuat siswa SD tersebut tewas. Kecelakaan tersebut terjadi<br />
di Jln Aman, tepatnya di depan Gg Sepadan, Kel Asuhan, Kec<br />
Siantar Timur, Jumat (7/4) sekira pukul 12.00 WIB.<br />
Informasi dihimpun, dump truk BK 8630 TC yang dikendari Amrun<br />
(49) warga Jln Jurung, Kel Pardomuan, Kec Siantar Timur,<br />
Siantar bergerak dari Jln Pdt Justin Sihombing, menuju Lorong 20 di<br />
Jln Aman Ujung. Setelah truk berada di pertengahan Jln Aman,<br />
tiba-tiba saja Michael yang masih duduk di bangku kelas 2 SD Cinta<br />
Rakyat, datang dari Jln Simas menuju Jln Aman. Ia naik sepeda<br />
BMX Phoniex. Saat itu ia melewati kondisi jalan yang turunan. Supir<br />
truk tak bisa menghindar. Akibatnya, Michael mengalami benturan<br />
di kepala sehingga membuatnya meninggal di lokasi kejadian. Jasad<br />
Michael dilarikan ke ruangan forensik RSUD Djasmen Saragih Siantar.<br />
Sejam kemudian, pihak keluarga membawa jasad Michael ke<br />
rumah duka di Jln Mual Nauli 5, Kel Siopat Suhu, Kec Siantar Timur.<br />
Kasat Lantas Polres Siantar AKP Frans Jupiter Simanjuntak melalui<br />
Kanit Laka Iptu M Panjaitan saat dikonfirmasi menjelaskan masih<br />
melakukan penyelidikan atas kecelakaan tersebut. (adi)<br />
Sindikat Narkoba Terlibat?<br />
MEDAN-M24<br />
Pencarian terhadap Guntar Sembiring yang diduga dibunuh di<br />
gubuknya di Jln Pertahanan Patumbak, Gg Adhi Karya, Pasar IV,<br />
Desa Lantasan Lama, Kec Patumbak memasuki hari kedua, Jumat<br />
(7/4). Dipimpin Kepala Desa Lantasan Lama, Mulkan Lubis, lima<br />
penyelam diturunkan sejak pagi untuk mencari jasad korban di<br />
Sungai Sudet. Hingga berita ini dirilis ke meja redaksi, pencarian<br />
tersebut belum berhasil. Sementara itu, Kapolsek Patumbak Kompol<br />
Afdal Junaidi SIK mengatakan, pihaknya masih menunggu<br />
hasil darah yang ditemukan dari laboratorium forensik. “Sudah,<br />
sudah kita ambil. Jika ada informasi baru akan kita kabari kembali,”<br />
ucapnya terkait laporan keluarga korban. Dari penelusuran M24 di<br />
lokasi, terungkap adanya peran sindikat narkoba dalam kasus ini.<br />
Pasalnya, gubuk yang dihuni penjaga ladang itu kerap digunakan<br />
pengedar untuk transaksi. Warga juga pernah mendapati alat<br />
hisap sabu (bong) di sekitar gubuk korban. (ahmad)<br />
Vagina Robek<br />
KISARAN-M24<br />
Akhirudin alias Zakir (43) kukuh membantah tak ada mencabuli,<br />
sebut saja Cahaya (9). Kepada penyidik Unit PPA Satreskrim Polres<br />
Asahan, warga Simpang 5 Kisaran Barat ini mengaku mengajak<br />
korban ke areal sawit milik PT BSP Kisaran, sekitaran Pondok Kucingan,<br />
Kel Lestari, Kisaran Timur, Kamis (6/4) hanya untuk menemaninya<br />
buang air besar (BAB).<br />
“Mau kekmana lagi bilangnya, gak ada itu (pencabulan). Aku<br />
cuma mau beol. Kalo abang bilang gak ada nengok (maaf, kotoran),<br />
berarti hilang itu. Karna aku memang buang air di sawit,” kilah<br />
pembuat cincin dari logam yang menikah agar ada yang mengurus,<br />
bukan mencari kepuasan seksual.<br />
Pun begitu, hasil visum berkata lain. Kasat Reskrim Polres Asahan<br />
AKP Bayu Putra Samara SIK melalui<br />
Kanit PPA Iptu Rusli Damanik SH pun<br />
memastikan pelaku teranam 15 tahun<br />
penjara. (indra)<br />
MEMPERBAIKI MOBIL<br />
WAK Lokot sedang dalam perjalanan pulang melalui jalan<br />
tol setelah bekerja ketika mobilnya kejatuhan batu dari<br />
sebuah truk dan membuat mobilnya penyok. Dia memutuskan<br />
untuk pergi ke bengkel reparasi body mobil dan<br />
bertanya kepada pemilik bengkel berapa biaya yang perlu<br />
dikeluarkan untuk menghapus penyok. Melihat tampang<br />
Wak Lokot yang lugu, ia mengedipkan mata memberi kode<br />
pada teman kerjanya di bengkel itu, dan mengatakan itu<br />
tidak akan ada biaya apapun jika dia mau mengikuti instruksi<br />
dengan hati-hati. “Apa yang kau lakukan?” tanya Mak<br />
Bedah. Wak Lokot melihat dengan senyum lebar dan hitam<br />
legam di sekitar mulutnya mengatakan, “Orang di bengkel<br />
reparasi mengatakan kepada saya bahwa saya bisa<br />
menghemat banyak uang untuk perbaikan jika saya benarbenar<br />
meniup dengan keras ke pipa knalpot. Ia mengatakan<br />
bahwa semua penyok di body mobil akan terdorong keluar,”<br />
kata Wak Lokot menjelaskan. “Kamu bodoh!” kata Mak<br />
Bedah, “Yang harus dilakukan pertama-tama adalah kamu<br />
harus menutup semua jendela mobil biar udaranya tidak<br />
keluar Kot…..!!” kata Mak Bedah ketus.<br />
tempat serta pihak kepolisian. Setiba di lokasi,<br />
petugas langsung melakukan olah TKP dan<br />
mengambil sampel darah untuk diperiksa di<br />
laboratorium.<br />
Anehnya, sosok Guntar Sembiring tak<br />
ditemui di lokasi. Petugas hanya mendapati<br />
jala ikan dan jarum pancing yang berlumuran<br />
darah. Guntar si penjaga kebun<br />
pun diduga dibunuh saat menjahit jala<br />
ikan. (Baca: Pria Tegap Menenteng Kelewang)<br />
“Apalagi, jalan ikan tergeletak bersampingan<br />
dengan jarum jahit berisikan benang<br />
Kadis Tamben Provsu<br />
MEDAN-M24<br />
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi<br />
(Kadis Tamben) Provinsi Sumatera Utara<br />
(Provsu), Eddy Saputra Salim, resmi ditetapkan<br />
sebagai tersangka oleh penyidik tim<br />
Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli)<br />
Polda Sumut. Tidak tertutup kemungkinan<br />
jumlah tersangka bisa bertambah.<br />
“Penyidik sudah menetapkan seorang<br />
tersangka, yakni Kadis Tamben Provsu, Ir<br />
Eddy Saputra Salim, MSi. Terhadap tersangka<br />
dilakukan penahanan. Sedangkan enam lainnya<br />
yang turut diamankan masih sebagai<br />
saksi,” terang Kasubbid Penmas Polda Sumut<br />
AKBP MP Nainggolan, Jumat (7/4) petang.<br />
Dikatakan Nainggolan, penyidik Tipikor<br />
Direktorat (Dit) Reskrimsus yang menangani<br />
kasus Operasi Tangkap Tangah (OTT) pungli<br />
tersebut, masih melakukan pengembangan<br />
penyidikan.<br />
pancing. Berarti paman saya itu, (korbanred)<br />
dibunuh ketika sedang menjahit jalanya,”<br />
duga Rudi yang dibenarkan istrinya,<br />
Evi. Lalu dimanakah jasad Guntar?<br />
Selain jala dan jarum pancing berlumur<br />
darah itu, petugas juga mendapati bercak<br />
ceceran darah yang mengarah ke Sungai<br />
Sudet, di belakang gubuk. Diduga, setelah<br />
dibunuh, korban diseret lalu dibuang ke<br />
sungai.<br />
Hingga berita ini dikirim ke meja redaksi,<br />
pencarian jasad korban masih berlangsung.<br />
(Baca: 2 Penyelam Cari Jasad Korban.<br />
Dijelaskannya, tersangka ditangkap saat<br />
menerima uang sebesar Rp14,9 juta dari<br />
saksi Suherwin selaku pemohon Ijin Usaha<br />
Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP)<br />
terkait dengan pengurusan rekomendasi/<br />
izin teknis IUP-OP.<br />
Sambungnya, tersangka selaku penyelenggara<br />
negara dengan melawan hukum<br />
memaksa seseorang untuk memberikan<br />
sesuatu dalam penerbitan rekomendasi<br />
Ijin Usaha Pertambangan Operasi Produksi<br />
(IUP OP) pada Dinas Pertambangan dan<br />
Energi Provinsi Sumatera Utara.<br />
“Tersangka telah mempersulit dan memperlambat<br />
penerbitan rekomendasi teknis<br />
IUP OP pengerukan tanah atas nama Suherwin,”<br />
jelas Nainggolan.<br />
Karena itulah, tambahnya, Eddy Saputra<br />
Salim disangkakan melanggar Pasal 12<br />
huruf e subsider Pasal 11 UU RI No 31<br />
Kapolsek Patumbak AKP Afdal Junaidi SIK<br />
yang memimpin langsung penyelidikan tak<br />
memungkiri dugaan pembunuhan tersebut.<br />
“Kita menduga itu adalah darah Guntar<br />
Ginting. Kita juga telah menerjunkan tim<br />
latfor Polda Sumut ke lokasi,” ucap AKP<br />
Afdal.<br />
“Satu orang telah diperiksa, namun bukan<br />
yang melihat insiden pembunuhan itu.<br />
Melainkan yang menemukan darah pertama<br />
kali. Sekarang anggota masih melakukan<br />
olah TKP,” tandasnya. (ahmad)<br />
Ibu 2 Anak Dibunuh Pria Selingkuhan di Kamar Hotel<br />
DELITUA-M24<br />
Almitania alias Tania Azka (35) ditemukan<br />
tewas mengenaskan di Helvicona, di Jln<br />
Setia Budi Gg Bunga Pancur Siwa, Kel Simpang<br />
Selayang, Medan Tuntungan, Jumat<br />
(7/4) sekira pukul 12.00 WIB. Saat ditemukan,<br />
tubuh wanita 2 anak itu dalam kondisi<br />
setengah bugil. Kepalanya terbenam ke<br />
dalam ember di kamar mandi.<br />
Sebelumnya, korban bersama teman prianya<br />
menginap di kamar No 9 hotel kelas<br />
melati tersebut. Karena itulah mencuat dugaan<br />
jika Tania dibunuh oleh teman prianya.<br />
Sejauh ini, petugas Polsek Delitua masih<br />
melakukan penyelidikan terkait sosok pria<br />
yang menginap bersama korban sekaligus<br />
motif pembunuhan. “Kita tunggu hasil labfor.<br />
Dugaan sementara korban dibunuh oleh<br />
teman prianya,” kata Kaplsek Delitua, Kompol<br />
Wira Prayatna SH SIK, melalui Kanit<br />
Reskrim, Iptu M Rian SIK, saat dikonfirmasi<br />
wartawan di lokasi.<br />
Keterangan dihimpun kru koran ini di lokasi,<br />
korban diketahui menetap di Jln Bunga<br />
Asoka Gg Amal/Andalas, Kel Asam Kumbang,<br />
Kec Medan Selayang. Awalnya, petugas<br />
Polsek Delitua dan tim Identifikasi Polrestabes<br />
Medan sempat kesulitan mengungkap identitas<br />
wanita berkulit kuning langsat itu. Pasalnya,<br />
tidak ditemukan identitas diri korban.<br />
Diduga, dompet berisi KTP, HP dana celana<br />
korban, sengaja dibawa pelaku untuk menghilangkan<br />
jejak. Hanya saja, kreta (sepedamotor)<br />
Honda Beat Pop warna hitam BK 3722<br />
AGM terparkir di dalam kamar hotel.<br />
Dari situ petugas melakukan penelusuran<br />
hingga diketahui identitas si pemiliik kreta<br />
(korban). “Kalau memang yang tewas itu<br />
adalah pemilik kreta yang ada di kamar hotel,<br />
gak salah lagi dia adalah adik ipar saya.<br />
Memang sesuai pengakuan anaknya, sejak<br />
semalam korban tidak pulang ke rumah,” ujar<br />
Elma Suyati, kakak ipar korban di lokasi.<br />
Sementara menurut Abdika (23), roomboy<br />
sekaligus orang pertama yang menemukan<br />
Tania tewas membeberkan, pada<br />
Kamis (6/4) sekira pukul 10.00, seorang pria<br />
mengendarai kreta jenis metik datang ke<br />
hotel. “Pria itu mengenakan jaket hitam datang<br />
memesan kamar hotel. Gak lama berselang,<br />
atau sekitar 20 menit, seorang perempuan<br />
mengendarai Honda Beat menyusul<br />
masuk ke dalam kamar hotel,” ungkap<br />
Abdika. Namun sang roomboy mengaku tidak<br />
mengetahui kapan pria misterius itu pergi<br />
meninggalkan kamar hotel. “Menurut<br />
perkiraan saya, pria diduga pelaku itu pergi<br />
meninggalkan hotel sekitar pukul 22.00, pas<br />
pergantian shift,” imbuhnya.<br />
Abdika mendapati korban telah tewas<br />
pada Jumat siang atau saatnya jam tamu<br />
chek-inn pukul 12.00 WIB. “Waktu aku ketuk<br />
berulang kali, gak ada sahutan. Tapi pintu<br />
kamar tidak terkunci. Begitu aku masuk, aku<br />
hanya lihat satu kreta yang terparkir. Pas<br />
melangkah ke kamar mandi, kulihat korban<br />
telah tewas dengan posisi wajah terbenam<br />
ke dalam ember,” sebut Abdika.<br />
Petugas roomboy lain yang enggan namanya<br />
dikorankan menambahkan, di dalam<br />
kamar juga ditemukan 2 bungkus nasi di<br />
atas meja yang belum dimakan. Namun<br />
kondisi kamar terlihat acak-acakan. Diduga<br />
korban dan teman prianya baru selesai berhubungan<br />
intim. “Posisi korban saat ditemukan<br />
telungkup dengan kepala berada di<br />
dalam ember. Darah mengalir karena keran<br />
kran air sengaja dihidupan,” cetus sang roomboy.<br />
Sementara menurut tamu hotel lainnya<br />
marga Siregar (40) mengaku, sempat<br />
melihat ada luka bekas sayatan di leher korban.<br />
“Gak tahan saya melihat keadaan korban,<br />
karena di leher dan perutnya ada bekas<br />
luka seperti kena sayat. Tapi saya gak<br />
berani bilang polisi,” pungkasnya.<br />
Diketahui jika korban memiliki 2 anak<br />
bernama Tasya dan Yanda. Suaminya<br />
bernama Suriandi (40). “Si bungsu Yanda<br />
masih kelas VI SD sementara kakaknya,<br />
Tasya, SMA” terang Elma Suyati, kaka ipar<br />
korban.Dijelaskan Elma, adik iparnya<br />
tersebut adalah etnis tionghoa. Karena<br />
menikah dengan adik pria muslim, korban<br />
pun mengikuti agama sang suami (mualaf).<br />
(mehuli)<br />
Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan<br />
UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang<br />
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.<br />
Sebelumnya, Kamis (6/4) siang, tim Saber<br />
Pungli Polda Sumut menggerebek kantor<br />
Energi dan Sumber Daya Mineral Pemerintah<br />
Provinsi Sumut, di Jln Setia Budi<br />
Pasar II Nomor 84 Tanjung Sari, Medan.<br />
Saat itu, tim Saber Pungli mengamankan<br />
Eddy Saputra Salim diamankan bersama<br />
korbannya, pemohon perizinan Suherwin<br />
(42), Dora Friska boru Simanjuntak, Eric<br />
Hestrada, Surniati boru Tambun (PNS),<br />
Atriyawati Pandia (PNS) dan Rachmad Putra<br />
Ginting. Barang bukti disita 1 tas hitam<br />
berisikan uang Rp14,9 juta terbungkus<br />
amplop putih, uang Rp10 juta terbungkus<br />
amlop putih, uang Rp10 juta terbungkus<br />
amlop putih, uang Rp5 juta terbungkus<br />
amlop kuning. (ahmad)<br />
Cemburu Dinikahi Mantan Suami, Kakak Bakar Adik<br />
2 Ajo Sate Padang ‘Tusuk’ Mahkota<br />
TEBINGTINGGI-M24<br />
Jauh-jauh dari Sumatera Barat merantau<br />
ke Tebingtinggi, 2 ajo tukang (pedagang)<br />
Sate Padang malah tidur di sel tahanan.<br />
Kedua ajo (abang) tukang sate itu ditangkap<br />
usai mencabuli seorang bocah kelas VI SD.<br />
Kedua pelaku adalah Ariel (22) warga asal<br />
Kec Rao Selatan, Kab Pasaman, Sumbar,<br />
yang menetap di Jln Gunung Arjuna Lingk<br />
III, Kel Mekar Sentosa, Kec Rambutan, Kota<br />
Tebingtinggi, dan Andra (20), juga asal Kec<br />
Rao, Pasaman, menetap di Jln Bajuri Lingk I,<br />
kelurahan yang sama.<br />
Keduanya terbukti telah menyetubuhi<br />
Bunga (12), nama samaran, warga Dusun V<br />
Desa Kuta Baru, Kec Tebingtinggi, Serdang<br />
Bedagai (Sergai). Penangkapan kedua tersangka<br />
bermula pada Senin (3/4) lalu, ketika<br />
Hartono (32), ayah Bunga merasakan ada<br />
yang aneh terhadap prilaku putrinya.<br />
Saat ditanyai dan terus didesak, Bunga<br />
akhirnya mengaku jika dirinya sudah 3 kali<br />
dicabuli oleh 2 tukang. Pertma kali, Bunga<br />
disetubuhi Ariel pada 3 Februari <strong>2017</strong> sekira<br />
pukul 19.00 di rumah kos pelaku.<br />
Bunga memang sering bermain ke rumah<br />
Ariel bersama teman sekolahnya. Awalnya<br />
Ariel menyuruh Bunga mencuci piring di kamar<br />
mandi. Kebetulan Ariel hendak mandi<br />
dan masih mengenakan handuk. Rupanya<br />
kesempatan itu dimanfaatkan pelaku merayu<br />
korban. Dengan mengiming-imingi diberi<br />
Sejak Agustus 2016<br />
KEBIADABAN Suhaimi terungkap setelah<br />
korban DA mengatakan kepada Nurhayati<br />
bila anak kandungnya, SP telah dicabuli guru<br />
mengaji mereka di TPQ yang juga kediaman<br />
pelaku.<br />
Ternyata, aksi pelaku sejak Agustus 2016<br />
lalu itu sudah menelan enam korban yakni<br />
SP, SK, AA, PA, DA dan NS yang rata-rata<br />
berusia 10 tahun dan tinggal satu kampung.<br />
Tidak terima, Nurhayati mengadukan<br />
perbuatatan pelaku kepada perangkat Desa<br />
Disebut Sembahe... Karena Disembah<br />
Bahkan setiap orang yang lewat dari lokasi<br />
itu selalu singgah dan menyembah. “Makanya<br />
dibilang Sembahe. Asal kata dari ‘sembah<br />
e’, sembah ini. Sembahe dulu di kampung<br />
itu,” jelas Tolen.<br />
Kekuatan mistik yang dimiliki kabarnya<br />
dapat menghilangkan gua batu tersebut.<br />
Menurut keyakinan warga, batu itu baru<br />
terlihat ketika sang Umang sudah pergi. Dari<br />
penuturan warga, terdapat terowongan di<br />
uang ceban (Rp10 ribu), pelaku membujuk<br />
sambil mencumbui korban. Selanjutnya pelaku<br />
menggiring korban ke ruang tengah. Di<br />
sanalah korban disetubuhi.<br />
Perbutan serupa diulang Arie pada 11<br />
Februari <strong>2017</strong> sekira pukul 19.00, juga di<br />
tempat kos pelaku. Usai melampiaskan<br />
nafsunya, pelaku pun memberikan uang<br />
Rp10 ribu sembari mengancam agar perbuatan<br />
itu tidak diberitahukan kepada siapapun.<br />
“Jangan kau kasih tau sama siapapun,<br />
kalau kau kasih tau nanti kau pun ikut masuk<br />
penjara,” ancam pelaku hingga membuat<br />
korban ketakutan dan memilih tutup<br />
mulut.<br />
“Korban sering main-main ke rumah<br />
kos saya pak. Baru 2 kali saya gituin dia,<br />
siap itu memang ada saya kasih Rp10<br />
ribu,” aku Ariel.<br />
Ternyata tak cuma Ariel yang tega menyetubuhi<br />
gadis bau kencur itu. Andra yang<br />
diinterogasi juga mengakui perbuatannya.<br />
Andra mengaku sekali mencabuli Bunga.<br />
“Saya melakukannya di belakang rumah kosong,<br />
lokasinya di semak-semak,” bilang Andra.<br />
Pemuda ini menyatakan jika ia memang<br />
memacari Bunga.<br />
Andra menyetubuhi Bunga pada malam<br />
bulan Januari <strong>2017</strong> sekira pukul 21.30. “Sebelumnya<br />
dia kuajak jalan-jalan naik kreta.<br />
Usai kuperawani, aku beri dia uang Rp20<br />
Lubuk Kasih. Bersama beberapa warga,<br />
pelaku langsung diseret ke Polsek Pangkalan<br />
Brandan untuk mempertanggungjawabkan<br />
perbuatannya. “Ia kita amankan pelaku seorang<br />
guru agama melakukan pencabulan<br />
terhadap 6 anak muridnya yang masih di<br />
bawah umur. Kasusnya sudah diserahkan<br />
ke PPA Polres Langkat. Pelaku dijerat UUD<br />
Perlindungan Anak,” tegas Kapolsek<br />
Pangkalan Brandan, W Sidabutar melalui<br />
Kanit Reskrim Iptu D Situmorang. (rudi)<br />
bawah Gua Kemang menuju batu besar lain<br />
yang hanya dapat dilihat secara magis. Batu<br />
itu disebut Batu Penjemuren, tempat si<br />
Umang menjemur padi. Batu Penjemuren<br />
sendiri merupakan batu besar dengan bagian<br />
atasnya yang datar. Batu ini berada di<br />
pinggir Sungai Sembahe, sekitar satu kilometer<br />
dari Gua Kemang. Sayangnya, belum<br />
pernah ada yang menemukan jalan terowongan<br />
tersebut. (bersambung)<br />
MEDAN-M24<br />
Nurainun (28) warga Lingk III Desa Beras<br />
Basah, Kec Pangkalansusu, Langkat, nyaris<br />
tewas. Sekujur tubuh Nurainun melepuh.<br />
Dalam kondisi luka bakar serius, Nurainun<br />
harus dirawat intensif di ruang ICU Rumah<br />
Sakit Khusus Bedah Accuplast, Jln Sei Bah<br />
Bolon, Medan, Jumat (7/4).<br />
Korban luka bakar 60% di antaranya di<br />
bagian wajah, leher, dada, perut, paha dan<br />
punggung. Luka bakar itu diduga akibat perbuatan<br />
Nazariah (32), tak lain kakak kandung<br />
korban, Minggu (2/4) lalu.<br />
Informasi dihimpun M24, korban diduga<br />
dibakar sang kakak setelah beberapa hari<br />
pulang dari Malaysia. Nurainun merupakan<br />
TKW, bekerja sebagai pembantu rumah tangga.<br />
“Saya tidak tau pasti permasalahannya,<br />
karena saya dihubungi adik istri saya. Katanya<br />
istri saya masuk RS Pertamina Brandan.<br />
Saya pun langsung ke sana. Saya pun<br />
baru tau kalau istri saya sudah pulang dari<br />
Malaysia setelah kejadian ini,” ungkap M Ridwan<br />
Lubis, suami korban, di rumah sakit.<br />
Menurut Ridwan, jika benar istrinya<br />
dibakar oleh Nazariah, itu karena dilatarbelakangi<br />
cemburu. Karena Nazarian merupakan<br />
istri pertama M. Ridwan sebelum menikahi<br />
Nurainun. “Kalau benar istri saya sengaja<br />
dibakar kakaknya, itu pasti karena cemburu.<br />
Karena kakak istri saya itu, istri pertama<br />
saya yang sudah saya ceraikan sejak 7<br />
tahun lalu. Mungkin dia gak terima adiknya<br />
nikah sama saya,” ucap Ridwan. Ridwan<br />
menjelaskan, ia pisah dengan Nazariah karena<br />
digugat cerai. Mereka dikatunia 4 orang<br />
anak, dan perceraian itu dilatarbelakangi permasalahan<br />
ekonomi rumah tangga.<br />
“Sejak kami punya 4 anak, dia (Nazariah,<br />
red) berubah kasar. Ya mungkin karena faktor<br />
ekonomi, dia jadi suka nongkrong ke kafekafe.<br />
Bahkan saya dituduh selingkuh sama<br />
adinya itu karena pernah tinggal di rumah<br />
kami,” kisah Ridwan.<br />
Usai bercerai, Nurainun prihatin dengan<br />
kondisi anak-anak Ridwan. Ia pun rela mengurus<br />
dan merawat keempat anak Ridwan<br />
hingga dinikahi. “Jadi, karena dia (Nurainun,<br />
red) iba melihat anak kami terlantar, dia rela<br />
mengurus anak kami, hingga kami kemudian<br />
memutuskan menikah. Sejak kami menikah,<br />
istri saya sama kakaknya itu sempat juga<br />
cekcok,” jelas Ridwan, yang sehari-hari bekerja<br />
sebagai buruh bangunan itu.<br />
Dua tahun menikah, bahtera rumah tangga<br />
Ridwan dan Nurainun ‘digoyang’ Nazariah,<br />
yang minta rujuk. Itu pula yang membuat<br />
Nurainun memutuskan berangkat ke<br />
Malaysia. “Nazariahmemintanya untuk<br />
meninggalkan saya. Kau gak bakalan bisa<br />
punya anak lagi dari dia, gitu dibilang mantan<br />
istri saya itu. Makanya Nurainun pergi<br />
ke Malaysia karena dia juga mau kami rujuk.<br />
Tapi saya tetap tidak mau,” tukas Ridwan<br />
seraya mengakui jika dirinya memang<br />
melakukan KB vasectomy (pemotongan<br />
saluran sperma).<br />
Sementara Nurainun yang sempat dikonfirmasi<br />
justru mengaku dirinya tidak dibakar.<br />
Melainkan terbakar karena tabung gas<br />
meledak. “Istri saya gak ngaku kalau dia<br />
dibakar. Dia mengaku terbakar karena<br />
tabung gas meledak. Gak taulah mungkin<br />
dia coba menutupi. Dan saya pun dikasih<br />
tau keluarga istri jika korban terbakar akibat<br />
tabung gas meledak,” sebut Ridwan.<br />
Terpisah, Kapolsek Pangkalanbrandan,<br />
AKP W Sidabutar yang dikonfirmasi via telepon<br />
seluler membenarkan kejadian.<br />
“Sekarang korban sudah dirujuk ke rumah<br />
sakit di Medan. Sementara kakak korban<br />
(diduga pelaku, red) entah dimana keberadaannya,”<br />
ujar Sidabutar. (tiopan/<br />
mag4/rudi)<br />
ribu sambil kubilang jangan kasih tau sama<br />
siapa-siapa ya dek,” aku Andra. Kapolres<br />
Tebingtinggi, AKBP Hj Ciceu Cahyati D SH<br />
MH, melalui Kasubag Humas, AKP MT Sagala<br />
didampingi Kanit PPA, Iptu Doraria,<br />
kepada kru M24 membenarkan penangkapan<br />
Andra dan Ariel. (agus)<br />
iklan<br />
4 Pelaku Penyerangan Perwira<br />
MEDAN-M24<br />
Pasca penyerangan yang dilakukan<br />
pria bertopeng terhadap AKP Akhirudin<br />
Rangkuti, tim gabungan Polda Sumut<br />
dan Polrestabes Medan, menyeser Jln<br />
Jermal 15, Gg Dojo, Medan Denai. Dari<br />
penggrebekan yang dilakukan hingga<br />
Jumat (7/4) dini hari itu, empat pelaku<br />
penyerangan ditangkap. Total sudah<br />
tujuh orang yang diamankan terkait<br />
peristiwa ini.<br />
Penggrebekan tersebut dilakukan<br />
puluhan personel gabungan dari Ditres<br />
Narkoba, Subdit III/Jatanras Ditreskrimum<br />
Polda Sumut dan Polrestabes<br />
Medan mulai dari, Kamis (6/4) malam.<br />
Setelah diamankan, keempatnya diboyong<br />
ke Mapolrestabes Medan untuk dilakukan<br />
pemeriksaan.<br />
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes<br />
Pol Rina Sari Ginting kepada wartawan,<br />
Jumat (7/4) siang menyesalkan terjadinya<br />
penganiayaan dengan senjata<br />
tajam terhadap AKP Akhiruddin<br />
Rangkuti. Menurutnya, saat akan dilakukan<br />
penangkapan, ada yang memprovokasi<br />
warga, sehingga terjadilah<br />
penganiayaan tersebut.<br />
“Dalam penggerebekan itu, petugas<br />
mengamankan tiga orang. Tadi pagi<br />
kembali dilakukan penangkapan terhadap<br />
empat orang. Mereka diduga ikut<br />
bersama-sama melakukan penganiayaan,”<br />
ujarnya.<br />
Apakah keempat orang yang diamankan<br />
tersebut termasuk dalam komplotan<br />
bandar narkoba di daerah tersebut,<br />
Rina mengatakan, masih dilakukan pendalaman.<br />
Untuk pasal yang disangkakan terhadap<br />
keempat orang yang ditangkap<br />
itu, sambung Rina, akan dikenakan pasal<br />
penganiayaan secara bersama-sama.<br />
Rina juga mengimbau masyarakat pro<br />
aktif membantu kepolisian dalam upaya<br />
pemberantasan narkoba. “Kita (polisi)<br />
tidak bisa bekerja sendirian. Jjumlah personel<br />
terbatas. Peralatan sarana dan<br />
prasarana terbatas. Maka dari itu, perlu<br />
ada peran dari masyarakat membantu<br />
kita polisi untuk memerangi peredaran<br />
narkoba itu,” imbaunya. (ahmad)<br />
Identitas Pria Bertopeng Diketahui<br />
MEDAN-M24<br />
Kepolisian Daerah (Polda) Sumut<br />
akhirnya berhasil mengetahui identitas<br />
pelaku pembakaran rumah Gandi Ginting<br />
(60) di Jln Milala, Kel Sidomulyo, Link<br />
I, Kec Medan Tuntungan.<br />
“Secara keseluruhan tim gabungan<br />
Laboratorium Forensik (Labfor) Kimia<br />
dan Fisika berhasil mengungkap peristiwa<br />
itu. Saat ini kita tinggal menangkap<br />
pelakunya,” kata Kapoldasu, Irjen Pol<br />
Rycko Amelza Dahniel yang ditemui usai<br />
melaksanakan Sholat Jumat di Masjid Al<br />
Hidayah Polda Sumut, Jumat (7/4).<br />
Meski begitu, Perwira Tinggi (Pati)<br />
Polri ini enggan menyebutkan siapa saja<br />
pelaku dan sejauh mana keterlibatan<br />
pelaku dalam kasus tersebut. Ia juga<br />
mengaku tidak mengetahui keterlibatan<br />
seorang oknum TNI bermarga Sitohang<br />
pada peristiwa sadis itu.<br />
“Kalau itu saya belum tahu. Doakan<br />
saja supaya pelakunya cepat kita<br />
tangkap. Nanti kalau sudah berhasil kita<br />
amankan saya kasih tahu,” tukasnya.<br />
CARA HE-BAT MENGATASI GANGGUAN DIABET &PROSTAT<br />
Msaleh (63 th) merasa sangat beruntung dan<br />
bersyukur setelah lepas dari gangguan penyakit<br />
Prostat yang menderanya. Keberuntungan itu<br />
dimulai setelah seorang kerabat memberinya He-Bat untuk<br />
mengatasi penyakitnya. Sebelumnya warga Desa Taraban,<br />
Paguyangan Brebes ini telah berikhtiyar untuk kesembuhan<br />
berbagai keluhannya yang bukan saja gangguan Prostat,<br />
tapi juga Diabetes dan Asam Urat, namun usahanya itu<br />
belum mendapatkan hasil seperti yang diinginkan.” Setelah<br />
setiap pagi dan sore rutin minum He-Bat kurang lebih dua bulan, alhamdulillah<br />
buang air kecil semakin lancar, gula darah turun dari 300 menjadi 140, serta<br />
nyeri sendi kaki akibat asam urat berlahan mereda”. He-Bat mengandung Fiber<br />
dan Magnesium yang mampu mencegah Diabetes dengan cara menormalisir<br />
kadar gula darah. Chromium pada He-Bat memperlancar metabolisme gula<br />
darah dan mengatur kepekaan sel terhadap insulin. Selain itu dengan indek<br />
Glisemik yang sangat rendah (35) He-Bat mampu menjaga dan merawat<br />
Pankreas yang mengalami kerusakan. Kandungan Linoleic Acid, Ascorbid<br />
Acid dan Thymohydroquinone mencegah radang (inflamasi) pada sendi dan<br />
tulang. He-Bat juga menambah daya tahan tubuh dan meningkatkan vitalitas<br />
seksual secara alami, terlebih setelah gangguan prostat tidak terasa lagi. Hebat<br />
ramuan alami yang terbukti berkhasiat, rasanya nikmat cocok untuk<br />
mereka yang susah makan obat. Tersedia Di Siantar : Apt Shinta Farma Jln<br />
Sutomo, Tebing :Apt Sempurna , Perbaungan :Apt Sejahtra, Pakam :Apt. Oke<br />
Jl. Imam Bonjol. To. Leo Jl. Serdang, Binjai : To. Anugrah Jl. Sudirman Apt.<br />
Restu Jl. Sudirman, Langkat : Apt. Diana Parma Brandan. Apt. Budi Murni Tj.<br />
Pura.Apt.Aisyah Stabat.<br />
He-Bat tersedia di Apotik dan Toko Obat Terkemuka di kota Anda.<br />
Untuk informasi lebih lanjut klik: www.herbalberkhasiat.com info &<br />
konsultasi gratis He-Bat: 0823 1677 7787 – 0878 6744 0119.<br />
Cara He-Bat Mengatasi Asam lambung Kronis,<br />
Ya Minum He-Bat yang Manis<br />
Diproduksi oleh: PD.PUSAKA NUSANTARA - JAWA BARAT INDONESIA<br />
Distributor: PT. JOYO WONGSO ABADI – INDONESIA<br />
DepKes. RI P-IRT No. 5133205010527-20<br />
Kapendam I/BB: Akan Saya<br />
Telanjangi<br />
Terpisah, Kapendam I/BB, Kolonel Inf<br />
Edi Hartono memastikan tidak ada anggotanya<br />
yang terlibat sebagaimana disebutkan<br />
sejumlah saksimata. Pun begitu,<br />
ia sudah menurunkan orang untuk<br />
menelusurinya.<br />
“Kemungkinan itu pelakunya warga<br />
sipil yang sering menggunakan pakaian<br />
dinas TNI, sebab setelah saya periksa di<br />
Koramil yang dimaksud itu tidak ada bermarga<br />
Sitohang. Baik yang sudah pensiun,<br />
dipecat maupun diberhentikan dengan<br />
hormat. Karena itu anggota akan<br />
mencari orang itu sampai dapat,” tegasnya.<br />
“Jika orang ini berhasil saya tangkap,<br />
akan saya telanjangi dia di lokasi penangkapan<br />
itu juga. Supaya masyarakat<br />
tahu kalau dia bukan anggota TNI. Sehingga<br />
ke depan tidak ada lagi orang yang<br />
berani mengaku-ngaku,” ujarnya dengan<br />
nada tinggi. (ahmad)<br />
Geger!!! Mayat Pria Tergantung<br />
Begal Bersenjata AK47<br />
MEDAN-M24<br />
Pelaku begal bersenjata laras panjang<br />
yang diyakini jenis AK47, berkeliaran.<br />
Korbannya adalah Hafzon (43).<br />
Perampokan ini dialami Hafzon di jembatan<br />
kecil tempat pembuangan sampah,<br />
Kel Harjosari ll, Kec Medan Amplas,<br />
Rabu (5/4) sekira pukul 21.00 WIB.<br />
Kasus perampokan ini dilaporkan pria<br />
yang menetap di Perumahan Simalingkar<br />
B, Jln Pintu Air lV, Gg Pinang, Ling VIII,<br />
Kel Kwala Berkala, Kec Medan Selayang,<br />
ke Polsek Patumbak, Jumat (7/4).<br />
Menurut Hafson, perampokan bermula<br />
ketika dirinya hendak pulang ke<br />
rumahnya. Ia baru berkunjung ke rumah<br />
temanya di Medan dengan mengendarai<br />
kreta Honda Beat BK 4125<br />
Terjun Langsung<br />
PERCUT-M24<br />
Kawasan Jln Haji Anif, Dusun XXIV<br />
Jati Sari, Desa Sampali, Percut Seituan,<br />
geger. Persisnya di areal tanah kosong<br />
yang kerap dijadikan trek balapan, warga<br />
menemukan mayat pria tanpa identitas.<br />
Kondisinya cukup mengenaskan.<br />
Tergantung di pohon gelagah dengan<br />
penuh belatung.<br />
Info dihimpun M24 di lokasi, mayat<br />
pertama kali ditemukan oleh seorang<br />
pencari rumput, Kamis (6/4) sekira pukul<br />
18.30 WIB. Temuan itu lalu dilaporkan<br />
kepada securty Cemara Kuta dan Ketua<br />
RT 02, Dusun XXIV Jati Sari, Tugiyo.<br />
“Begitu kita mendapat informasi itu,<br />
langsung kita sampaikan kepada pihak<br />
Polsek Percut Seituan. Lokasi temuan<br />
mayat di pohon gelagah yang ditumbuhi<br />
ilalang,” ungkap Tugiyo dibenarkan<br />
petugas security. Diduga korban tewas<br />
bunuh diri. “Soalnya leher korban terikat<br />
kain sarung warna biru kotak-kotak,” imbuh<br />
Tugiyo. Pascapenemuan mayat,<br />
warga sekitar pun menyemuk di lokasi.<br />
Petugas kepolisian kemudian mengevakuasi<br />
jasad korban ke rumah sakit.<br />
Pejabat Sementara (Pjs) Kapolsek<br />
Percut Seituan, Kompol Harry Azhar<br />
menjelaskan, korban ditaksir berusia 45<br />
tahun. “Diperkirakan meninggal 10 yang<br />
lalu. Pemeriksaan sementara tidak ditemukan<br />
tanda kekerasan pada korban.<br />
Saat ditemukan korban memakai topi,<br />
jaket warna coklat dan celana panjang<br />
warna hitam. Mayat korban dievakuasi<br />
ke RS Brimob Bhayangkara,” papar Harry<br />
Azhar. (wandi)<br />
AGR miliknya. Namun, saat melintas di<br />
lokasi, kretanya dipepet dua orang tak<br />
kenal (OTK) yang berboncengan kreta.<br />
Kedua pria itu memiliki ciri berpostur tubuh<br />
besar dan tegap.<br />
“Satu dari dua orang pelaku menodongkan<br />
senjata laras panjang ke arah<br />
saya. Saya diancam tembak kalau melawan,”<br />
bilangnya. Takut dengan ancaman<br />
pelaku, ia turun dari kreta. Dua<br />
pelaku kemudian menggasak kreta Hafzon.<br />
Bermodalkan sisa uang yang dimiliki,<br />
Hafzon pulang dengan menaiki becak<br />
bermotor (betor).<br />
Petugas SPKT Polsek Patumbak yang<br />
menerima laporan korban membawa<br />
korban ke ruang periksa guna dimintai<br />
keterangannya. (ahmad)<br />
AKTRIS muda Adinda Rizkyana<br />
mencoba peruntungan lain di luar dunia<br />
akting. Bisnis baju online. Bersama saudaranya,<br />
dara keturunan Belanda ini<br />
juga terjun langsung ke penjahit dan<br />
mencari bahan.<br />
“Aku gambar-gambar juga model bajunya<br />
yang aku mau. Aku bilang ke penjahit<br />
maunya begini, nanti kalau aku lihat<br />
ada yang kurang tinggal diperbaiki,” ujar<br />
Adinda, Jumat (7/4/<strong>2017</strong>). “Aku juga<br />
terjun langsung. Aku benar-benar cari<br />
bahan sendiri juga untuk Kyana’s ini,”<br />
tambahnya.<br />
Bisnis yang dijalaninya saat ini dirasa<br />
pas untuk menunjang kuliahnya. (dth)