You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
SELASA, 16 MEI 2017<br />
SAMBUNGAN<br />
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />
Tukang Tipu Belawan Ditangkap Korbannya<br />
BELAWAN-M24<br />
Sepandai-pandai tupai melompat sekali-kali jatuh juga.<br />
Itulah peribahasa menggambarkan kejadian yang menimpa<br />
Dedi Wargono. Ulang kali menipu orang, kali ini pelaku kena<br />
batunya. Dia ditangkap salah satu korbannya dibantu warga.<br />
Dedi ketangkap setelah salah satu korabnnya, Sugeng<br />
Geger..!! Ahok<br />
METRO-24<br />
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM)<br />
Yasonna Laoly mengungkapkan terdakwa kasus penodaan<br />
agama Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) diancam dibunuh.<br />
Ancaman pembunuhan menjadi salah satu alasan<br />
pemindahan lokasi penahanan Ahok yang semula di Rutan<br />
Cipinang, Jakarta Timur ke Rutan Mako Brimob, Depok,<br />
Jawa Barat.<br />
Menko Polhukam Wiranto meminta polemik ancaman<br />
pembunuhan ke Ahok diserahkan ke kepolisian. Dia<br />
menegaskan tak boleh ada ancam mengancam apalagi<br />
sampai mengancam melakukan pembunuhan.<br />
"Serahkan polisi saja. Kalau ancaman-ancaman seperti<br />
itu kita serahkan ke polisi. Kalau ancaman seperti itu<br />
enggak ada di negeri ini. Kita ini kan negeri yang<br />
berdasarkan hukum, enggak ada seenaknya membunuh<br />
orang, ancam-ancam," kata Wiranto di kantornya, Senin<br />
(15/5).<br />
Menurut Wiranto, apabila memang ancaman<br />
pembunuhan tersebut nyata maka dia menyarankan pihak<br />
yang terancam untuk melaporkan ke kepolisian. "Kalau<br />
ancaman itu bersifat real, laporkan ke polisi saja, siapa<br />
saja mengancam siapa, ada hukumnya," tegasnya.<br />
Yasonna Laoly sebelumnya mengatakan, Informasi<br />
ancaman pembunuhan terhadap Ahok didapat dari<br />
informasi yang disampaikan oleh Badan Intelijen Negara<br />
(BIN) dan sebuah video di Youtube. Sebelum ditahan,<br />
Yasonna menjelaskan Ahok memang telah diancam<br />
dibunuh.<br />
"Ya ada ancaman saja. Padahal sebelum divonis saja<br />
ada ancaman. Adalah kita informasi dari intelijen, dari<br />
mana-mana. Video youtube juga ada kok," kata Yasonna<br />
usai mengikuti rapat di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin<br />
(15/5).<br />
Yasonna membantah ancaman pembunuhan tersebut<br />
menjadi alasan utama Ahok dipindah dari Rutan Cipinang,<br />
Jakarta Timur ke Rutan Mako Brimob Depok, Jawa Barat.<br />
Faktor pemindahan, kata Yasonna, juga merupakan terkait<br />
lokasi Rutan Cipinang yang berada di pinggir jalan besar<br />
sehingga menyebabkan keramaian karena dibanjiri aksi<br />
dari pendukung Ahok.<br />
"(Alasan pemindahan) Ada dua, ancaman sama dari luar.<br />
Kalau disana (Rutan Cipinang) orang nggak bisa lewat lagi<br />
di Cipinang nggak bisa lewat itu."<br />
Lewat dua alasan tersebut, Yasonna melakukan<br />
koordinasi dengan kepolisian melalui Kapolri Jenderal Tito<br />
Karnavian agar Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu<br />
dipindahkan penahanannya dari Rutan Cipinang ke Rutan<br />
Mako Brimob Depok. "Memang (pemindahan) itu sudah<br />
dikoordinasikan dengan Kapolri," kata Yasonna.<br />
Ahok langsung ditahan di Rutan Cipinang, pada Selasa<br />
(9/5) setelah diputus bersalah oleh Pengadilan Negeri<br />
Jakarta Utara atas kasus penodaan agama. Mantan Bupati<br />
Belitung Timur itu divonis dua tahun penjara. Plt Gubernur<br />
DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sebelumnya juga<br />
mengatakan pemindahan dikarenakan faktor keamanan.<br />
(net)<br />
SPBU Meledak, 1 Tewas, 5<br />
bakar parah. Informasi dihimpun, peristiwa itu terjadi satu<br />
unit jukung sedang mengisi BBM jenis bensin, Senin (15/5)<br />
sore. Tiba-tiba, terjadi ledakan hebat yang membuat SPBU<br />
dan dua unit kapal jukung terbakar.<br />
"Informasinya begitu, ledakannya tiba-tiba dan<br />
menyambar jukung di sampingnya," ungkap, saksi mata,<br />
Toni (25). Ledakan yang begitu cepat membuat pegawai<br />
SPBU dan pengemudi jukung tak sempat menyelamatkan<br />
diri. Seorang korban atas nama Rudi (22) tewas di tempat.<br />
Sedangkan lima korban lain yakni, Herman (25), Roni<br />
(19), Hasan Azhari (44), dan seorang wanita, Rusmala<br />
(41), dibawa ke Rumah Sakit RK Charitas Palembang,<br />
serta korban lain, Sahrudin (41) dirujuk ke RS Kundur.<br />
Kapolsek Mariana, AKP Nazirudin membenarkan<br />
peristiwa itu dan masih diselidiki penyebabnya. Pihaknya<br />
mengamankan beberapa barang bukti, seperti pipa, mesin<br />
penyedot minyak, drum sisa yang terbakar, jerigen yang<br />
berisi minyak.<br />
"Situasi di lokasi sudah terkendali, api telah padam. Satu<br />
orang meninggal dan lima lain telah dibawa ke rumah<br />
sakit," terang Nazirudin. (net)<br />
Mobil Goyang Tak Karuan<br />
Tapi sebelum pergi meninggalkan area pasar malam, Ari<br />
meminta nomor HP ku.<br />
Kami bertukar nomor. Tak lupa Ari menyerahkan uang<br />
Rp100 ribu. Aku ambil uang itu. Ari mulai berlalu dari<br />
hadapanku sambil membunyikan klakson mobilnya.<br />
Sedangkan aku, meninggalkan areal parkir mobil dan<br />
kembali ke area permainan gelang dengan tersenyum<br />
riang. (tamat)<br />
BOCAH 5 TAHUN DIBANTAI<br />
3 CLEANING SERVICE<br />
METRO-24<br />
Jajaran Reskrim PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak)<br />
Polsek Tambora mengamankan cleaning service alias office<br />
boy lantai UG Mal Seasons City bernama Yudi, Yadi dan<br />
Ayu. Ketiganya diduga melakukan penganiayaan terhadap<br />
bocah berumur lima tahun berinisial I.<br />
"Kejadian ini terjadi di Mal Seasons City, Kelurahan<br />
Jembatan Besi, Kecamatan Tambora Jakarta Barat, pada<br />
Kamis 11 Mei sekitar pukul 20.00 WIB," ujar Kapolsek<br />
Tambora Kompol M Syafi'i di Jakarta, Senin (15/5).<br />
Syafi'i menuturkan ketiganya menganiaya korban karena<br />
merasa kesal. Korban I selalu mengganggu dan mengotori<br />
lantai yang telah dibersihkan. Tanggal 9 Mei lalu, lanjut<br />
dia, ketiganya merencanakan untuk memberi pelajaran.<br />
Dia mengungkapkan, korban merupakan keponakan dari<br />
tantenya yang bekerja di kawasan tersebut.<br />
"Selanjutnya pada Kamis 11 Mei 2017 sekitar pukul<br />
17.00 WIB pelaku Yudi menyuruh saudari Ayu untuk<br />
membawa korban ke tangga darurat pintu GF 1," katanya.<br />
Dia melanjutkan, saat korban dibawa ke tangga darurat,<br />
Yudi sudah menunggu. Yudi menendang perut korban<br />
hingga terjatuh dari tangga darurat. Korban sempat<br />
berteriak minta tolong. Yadi, rekan pelaku mendengar<br />
teriakan korban.(net)<br />
(54) warga Jln Selangat, Belawan<br />
Bahagia, melihat pelaku melintas di<br />
Jln Gulama Pajak Baru. Tak mau<br />
kehilangan jejak, Sugeng pun<br />
mengejar Dedi dan meringkusnya<br />
bersama warga di gudang Parlin<br />
Pardede (56).<br />
Kek gini ceritanya bro..!! Awalnya<br />
Dedi mendatangi Sugeng dan<br />
mengatakan ada yang hendak<br />
menjual cumi-cumi dengan harga<br />
murah. Lalu Dedi pun meminta uang<br />
Rp 400 ribu. Sugeng yang tergiur lalu<br />
menyerahkan uang tersebut.<br />
Namun, setelah uang diberikan<br />
dan Dedi pergi, Sugeng tak pernah<br />
lagi melihat keberadaan pelaku.<br />
Udahlah cumi-cumi gak dapat, uang<br />
lenyap, pelaku pun tak kelihatan<br />
pulak. Sugeng pun memendam<br />
emosinya kepada Dedi.<br />
Makanya ketika melihat Dedi<br />
melintas, Sugeng pun langsung<br />
gerak cepat mengejarnya. Dibantu<br />
warga, Sugeng pun berhasil<br />
menangkap Dedi. Kepada warga,<br />
Dedi mengaku kalau ganja yang ada<br />
di dalam tasnya dibelinya dari Ujung<br />
Tanjung, Bagan Deli, Kec. Belawan.<br />
Rupanya, pria yang berprofesi<br />
Stt..!! Ada Mortir di Laut Belawan<br />
BELAWAN-M24<br />
Kapal Keruk HAM berbendera Indonesia<br />
yang sedang melakukan<br />
pengerukan di kawasan areal<br />
pelabuhan Belawan Internasional<br />
Container Terminal (BICT),<br />
menemukan mortir (bom) dari dasar<br />
laut, Senin (15/5).<br />
Mengetahui adanya mortir yang<br />
disedot kapal keruk dari dasar laut,<br />
nakhoda kapal pun melaporkan<br />
melalui radio kepada petugas Kapal<br />
Patroli KPLP yang bertugas di<br />
kawasan perairan Belawan.<br />
Nakhoda Kapal Patroli KPLP<br />
KN.P.5205, Didik Syahputra,<br />
mengatakan, saat pihaknya sedang<br />
melakukan patroli rutin, tiba-tiba<br />
menerima laporan dari nakhoda<br />
Kapal Keruk HAM, bahwa mereka<br />
menemukan mortir dari dasar laut.<br />
Kapal Patroli KPLP KN.P. 5205 pun<br />
langsung menuju ke kapal keruk dan<br />
melakukan pengecekan. Lalu<br />
melaporkan kepada Kabid Patroli<br />
Kantor Syahbandar Utama Belawan<br />
sebagai buruh bangunan ini, juga<br />
terlibat dalam berbagai kasus. Pelaku<br />
sudah 2 kali menggelapkan kreta<br />
warga Belawan sekitar 6 bulan lalu.<br />
Polisi yang menerima informasi dari<br />
warga langsung turun ke TKP. Pas<br />
digeledah ditemukan 1 amp ganja dari<br />
saku celananya. Selanjutnya, pelaku<br />
diboyong petugas ke komando.<br />
"Tersangka diamankan warga<br />
karena telah menipu dan<br />
menggelapkan kreta. Makanya kita<br />
jemput dari lokasi," bilang Kapolsek<br />
Belawan, Kompol Eddy Supryanto.<br />
(sigit)<br />
Dosen ITB Tewas Bunuh Diri<br />
METRO-24<br />
Hasil autopsi yang dilakukan tim di<br />
RSUD Cianjur membuktikan Suryo Utomo<br />
dosen ITB yang ditemukan di Waduk<br />
Cirata, Cianjur, meninggal dunia karena<br />
bunuh diri.<br />
Wakapolres Cianjur, Kompol Santiadji<br />
Kartasasmita, mengatakan hasil autopsi<br />
yang dilakukan Instalasi Pemulasaraan<br />
Jenazah dan Kedokteran Forensik<br />
(IPJKF) RSUD Cianjur, tidak ditemukan<br />
tanda-tanda luka akibat kekerasan atau<br />
tidak pidana. "Hasil penyelidikan yang<br />
kami lakukan dan berdasarkan hasil<br />
autopsi dari IPJKF RSUD Cianjur, dapat<br />
dipastikan Suryo Utomo tewas akibat<br />
bunuh diri. Bahkan hasil tersebut<br />
diperkuat dengan keterangan dari<br />
beberapa saksi yang ada di sekitar<br />
tempat kejadian. Korban diduga<br />
mengalami depresi," katanya, Senin (15/<br />
5). Dia menambahkan, saksi yang<br />
dimintai keterangan menyebutkan Suryo<br />
terlihat seperti orang yang tertekan dan<br />
sempat bolak-balik di rest area Ciatrum,<br />
dimana kendaraan miliknya ditemukan<br />
terparkir. "Saat berbincang-bincang<br />
dengan saksi, korban seperti tidak fokus<br />
Simpan Sabu dalam Peci, Sinaga Goll..!!<br />
TANJUNGBALAI-M24<br />
Yusrizal Sinaga alias Atong (36)<br />
sedang sial. Lagi asyik tidur-tiduran<br />
di lantai rumahnya di Jln A Sani<br />
Sitorus, Lingk I, Kel. Simulajadi, Kec.<br />
Datuk Bandar Timur, pria berjidat<br />
lebar ini digrebek petugas Sat<br />
Narkoba Polres Tanjungbalai. Pas<br />
rumahnya digeledah, ditemukan 1<br />
paket sabu diselipkan di dalam sebuah<br />
peci warna hitam.<br />
"Benar bang, penangkapan Atong<br />
ini berkat adanya dukungan<br />
masyarakat yang memberikan<br />
informasi terkait penyalahgunaan<br />
narkoba," kata Kapolres Tanjungbalai,<br />
AKBP Tri Setyadi Artono, SH,<br />
SIK, MH, melalui Kasat Res Narkoba,<br />
AKP Mhd Yunus Tarigan, SH, di ruang<br />
kerjanya, Senin (15/5).<br />
Kata Kasat, begitu mendapat<br />
informasi dari warga, petugas<br />
dipimpin Sat Narkoba Polres<br />
Tanjungbalai dipimpin Kanit, Aiptu<br />
Senjata Sinulingga, bersama<br />
anggota, gerak cepat turun ke lokasi<br />
dan sering mondar-mandir ke sejumlah<br />
tempat di rest area," katanya dilansir<br />
Antara. Seperti diberitakan, jenazah<br />
Suryo Utomo (30), dosen ITB yang<br />
dilaporkan pihak keluarga hilang (Rabu,<br />
10/5) setelah mengantarkan ibunya ke<br />
Terminal Leuwi Panjang, Bandung,<br />
akhirnya ditemukan sudah tidak bernyawa<br />
di Waduk Cirata, Cianjur, Sabtu (13/5).<br />
Sebelumnya, jajaran Polres Cianjur,<br />
menemukan mobil Toyota Vios, warna silver<br />
bernopol F 1031 DC, milik Suryo yang<br />
terparkir di Rest Area Citarum, dengan<br />
dengan kunci kontak tergantung. (net)<br />
dan kepada Syahbandar Utama<br />
Belawan. Laporan itu kemudian<br />
diteruskan kepada petugas Ditpol Air<br />
Polda Sumut di Belawan.<br />
Petugas Ditpol Air Polda Sumut<br />
kemudian menghubungi petugas<br />
Jibom Brimob Polda Sumut. Tak lama<br />
petugas Jibom bersama petugas<br />
Ditpol Air Polda Sumut mengambil<br />
mortir tersebut dari kapal keruk.<br />
Petugas Ditpol Air Polda Sumut di<br />
Belawan, belum bersedia memberikan<br />
keterangan. (sigit/faqih)<br />
melakukan penyelidikan.<br />
"Saat petugas masuk ke dalam<br />
rumah, Atong sedang tidur-tiduran di<br />
lantai. Lalu petugas membangunkan<br />
pelaku. Selanjutnya, petugas<br />
menggeledah isi rumah Atong. Dari<br />
dalam sebuah kamar petugas<br />
menemukan 2 bong alat hisap sabu<br />
dan sebuah peci warna hitam yang<br />
diselipkan sabu. Pelaku dan barang<br />
bukti langsung digelandang ke<br />
komando," bilang AKP Mhd Yunus<br />
Tarigan, SH. (ambon)<br />
Alamak..!! Dua Pria Kepergok Berduaan dalam WC Umum<br />
Hulu, Tebingtinggi, heboh. Dua<br />
pemuda kepergok berduaan di dalam<br />
sebuah WC umum. Mereka adalah<br />
Erwin Prihatin alias Erwin (38) warga<br />
Jln Nangka, Kel. Rambung, Kec.<br />
Tebingtinggi Kota dan Zainal Amri alias<br />
Amri (33) warga Jln Simalungun Gg<br />
Plamboyan, Kel. Satria, Kec. Padang<br />
Hilir, Kota Tebing Tinggi.<br />
“Keduanya diringkus petugas<br />
karena menghisap sabu. Disita sabu<br />
seberat 2,34 gram, seperangkat alat<br />
isap sabu (bong), 2 mancis, 5<br />
bungkus plastik transparan kosong<br />
bekas sabu, 1 karet dot warna<br />
kuning serta 1 HP merek Huawei,”<br />
beber Kapolres Tebingtinggi, AKBP<br />
Ciceu Cahyati D, SH, MH, melalui<br />
Kasubbag Humas, AKP MT Sagala,<br />
dalam press reliase di ruang Sat<br />
Narkoba Polres Tebingtinggi, Senin<br />
pagi (15/5).<br />
Kata Sagala, keduanya ditangkap<br />
petugas, Sabtu (13/5) pukul 13:00<br />
WIB. “Pas keduanya sedang asyik<br />
nyedot sabu di dalam sebuah WC<br />
umum, petugas Sat Narkoba<br />
menggrebeknya setelah dikabari<br />
Disangka Boneka Rupanya Mayat Bayi<br />
mayat bayi malang tersebut<br />
sengaja dibuang orangtuanya.<br />
Mayat bayi menyerupai boneka itu<br />
mengambang di bantaran kali.<br />
Kapolsek Pancoran Mas Kompol<br />
Hamonang<br />
Nadapdap,<br />
memperkirakan mayat bayi tersebut<br />
baru berusia tiga hari. Warga melihat<br />
mayat langsung melaporkan kejadian<br />
tersebut ke kepolisian.<br />
"Kami yang mendapat laporan<br />
Pamer Ketiak<br />
Segundang aktivitas di dunia hiburan tak<br />
lantas membuat Ayu Ting Ting mengabaikan<br />
kebersamaannya dengan keluarga. Momen<br />
akhir pekan pun dimanfaatkan Ayu untuk<br />
membangun kehangatan bersama anak<br />
serta keluarganya. Baru-baru ini, ibunda<br />
Ayu, Umi Kalsum memamerkan sebuah<br />
video yang memperlihatkan kebersamaannya<br />
dengan suami, dua anak serta sang<br />
cucu di dalam mobil. Mereka diketahui<br />
berencana untuk makan di kawasan Bogor.<br />
"Udah pada laper ayah bawa mobilnya<br />
langsung datang lokasi dan ternyata<br />
mayat bayi perempuan mengambang<br />
dengan posisi tengkurap berada di<br />
dalam karung," kata Hamonang,<br />
Senin (15/5). Dia menjelaskan warga<br />
menemukan awalnya sempat mengira<br />
mayat bayi perempuan itu adalah<br />
boneka. Sehingga banyak<br />
masyarakat yang tidak menghiraukan<br />
apalagi di lokasi kejadian banyak<br />
tumpukan sampah.<br />
lelet bangettttt," tulis Umi Kalsum dalam<br />
keterangan video yang diunggahnya,<br />
Sabtu (13/5).<br />
Dalam video singkat tersebut, Ayu<br />
terlihat sangat mengekspresikan rasa<br />
laparnya. "Cepetan lapar, Ayah!" ucapnya<br />
sambil merengek kepada kedua<br />
orangtuanya. Saat itu pun Ayu sempat<br />
mengangkat tangan kanannya, hingga<br />
ketiak pelantun Sambalado tersebut terlihat<br />
di depan kamera. Tak ayal, banyak netizen<br />
yang memperbincangakan ketiak Ayu.<br />
warga. Sabu itu mereka beli secara<br />
patungan," sebut Sagala.<br />
Berdasarkan pemeriksaan petugas,<br />
kuli bangunan dan tukang becak<br />
bermotor itu membeli sabu seharga<br />
Rp 66 ribu dari rekannya yang<br />
berinisial Bo warga Kampung Durian.<br />
"Aku nyabu untuk menghilangkan<br />
suntuk aja bang. Aku pernah gol<br />
(penjara) pada tahun 2010 dalam<br />
kasus yang sama. Kenak aku 4 tahun<br />
bang," ungkap Erwin. Kedua pelaku<br />
kini menjadi penghuni sel tahanan<br />
polisi. (agus)<br />
"Sampahnya bermacam-macam,<br />
bisa boneka juga, dan pada saat<br />
ditemukan kondisi bayi juga masih ada<br />
tali pusarnya," ujarnya.<br />
Jenazah bayi telah dibawa ke<br />
Rumah Sakit Fatmawati. Beberapa<br />
saksi di lokasi juga sudah diperiksa.<br />
"Semua saksi yang pertama kali melihat<br />
mayat kami telah periksa. Selanjutnya<br />
kami terus menyelidik kasus ini,"<br />
terangnya. (net)<br />
"Yang satu paha diumbar, yang satunya<br />
ketiak diumbar. Wkwkwkwk," sindir akun<br />
putriapriyanto. "Ketiak anak soleha...ya<br />
ampun," saut syahlalala21 menambahkan.<br />
Sementara itu, kehangatan keluarga Ayu<br />
Ting Ting tersebut juga tetap menuai pujian.<br />
"Seneng lihat kebersamaan keluarga ini.<br />
Tetep semangat ya," pinta akun<br />
meutia_sikumbang. "Keluarga Ayu Ting Ting<br />
semoga selalu dilancarkan rezekinya.<br />
Bertambah berkahnya. Aamiin (haters<br />
jangan digubris)" tukas s.carmie_hady. (net)<br />
Nekat..!! Ponakan Gadaikan<br />
menjadi bahan peledak. Direktur<br />
Jenderal Bea dan Cukai, Heru<br />
Pambudi, mengatakan bahwa<br />
bahan baku peledak itu akan<br />
diselundupkan dari Malaysia ke<br />
Maluku Tenggara menggunakan<br />
jalur laut. Dia menjelaskan, bahan<br />
baku peledak itu didapatkan ketika<br />
personel Bea Cukai melakukan<br />
operasi patroli laut jaring wallace<br />
diwilayah perairan Indonesia timur<br />
dan tengah.<br />
"Ratusan karung berisi bahan<br />
baku peledak ini kita dapat pada<br />
kapal KM. Hamdan V saat melintas<br />
di perairan Laut Bali," ungkap<br />
Heru, Senin (15/5).<br />
Dalam pemeriksaan tersebut,<br />
nahkoda berinilsial JDN tidak dapat<br />
menunjukkan dokumen sah,<br />
berupa manifest atas amonium<br />
7<br />
pamannya kepada orang lain.<br />
Nekat..!! Kek gini ceritanya bro..!!<br />
Awalnya David datang ke rumah<br />
Anto di Jln Denai, Medan Area.<br />
Kemudian, ia memijam Beat<br />
pamannya, dengan alasan untuk<br />
membeli gorengan. Anto pun tak<br />
curiga dan menyerahkan kunci<br />
kretanya.<br />
Rupanya, David membawa<br />
kreta pamannya ke Pasar VII,<br />
Desa Bandar Khalipah, Percut Sei<br />
Tuan. Di sana David menggadaikan<br />
kreta tersebut kepada orang lain.<br />
Setelah itu ia pulang ke rumah<br />
pamannya menumpang betor.<br />
Melihat itu, pamannya tidak<br />
terkejut tapi menanyakan keberadaan<br />
kretanya. David beralasan<br />
kalau kreta itu dibegal di<br />
Pasar VII. Mendengar itu,<br />
pamannya menyuruh David membuat<br />
laporan ke Polsek Percut Sei<br />
Tuan.<br />
Karena kreta itu masih dalam<br />
kredit, David pun disarankan<br />
petugas mengurus surat kendaraan<br />
dari leasing untuk<br />
melengkapi laporannya. David<br />
kembali menjumpai pamannya.<br />
Merasa curiga, Anto kemudian<br />
menginterogasi David.<br />
"Pas ditanyai, jawaban David<br />
berbelit-belit. Sebentar dibilangnya<br />
dibegal, sebentar lagi dihipnotis,<br />
terus terakhir dibilangnya kreta<br />
dibawa temannya. Habis kesabaranku,<br />
kubawa ia ke Polsek,"<br />
kesal Anto, Senin (15/5).<br />
Di hadapan petugas, David<br />
mengakui kalau kreta pamannya<br />
itu digadai sebesar Rp1 juta. Tak<br />
lama, orangtua David datang ke<br />
Polsek Percut Sei Tuan dan meminta<br />
Anto tidak membuat laporan.<br />
Selanjutnya kreta itu ditebus<br />
orangtua David.<br />
Kanit Reskrim Polsek Percut Sei<br />
Tuan, Iptu Philip A Purba, menuturkan,<br />
korban tidak jadi membuat<br />
laporan karena pelaku masih<br />
keponakannya. Perkara itu pun<br />
diselesaikan secara kekeluargaan.<br />
(wandi)<br />
Wow..!! BC Sita 63,8 Ton<br />
BINJAI-M24<br />
Sedikitnya 70 orang pegawai<br />
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)<br />
Klas llA Binjai di Jln Gatot Subroto,<br />
Kel. Limau Mungkur, Kec. Binjai<br />
Barat, Senin (15/5) pagi, menjalani<br />
tes urine di aula Lapas Binjai.<br />
Tes dadakan itu dilakukan Badan<br />
Narkotika Nasional (BNN) Kota<br />
Binjai dipimpin Kepala BNNK, AKBP<br />
Drs Safwan Khayat. Dihadiri<br />
Kalapas Binjai, Jahari Sitepu,<br />
pelaksanaan tes urine diawali<br />
Kalapas selanjutnya para pegawai<br />
Lapas.<br />
"Jempol buat Kalapas Binjai.<br />
Setelah kami bersinergi dengan<br />
pihak Lapas, kami langsung<br />
melakukan tes urine kepada<br />
seluruh pegawai Lapas. Tujuannya<br />
nitrat tersebut. Menurutnya,<br />
puluhan ton bahan baku peledak<br />
itu biasanya digunakan untuk<br />
tangkap ikan. Jika ditotal<br />
nominalnya, kata dia ditaksir<br />
senilai Rp8,2 miliar.<br />
"Ini adalah barang China yang<br />
transit di Malaysia. Kemudian<br />
dikirim ke Indonesia timur,<br />
tujuannya adalah Maluku. Mereka<br />
mengirim ini dengan cara tidak sah.<br />
Sementara ini pengakuan mereka<br />
untuk bom ikan," jelasnya.<br />
Lanjutnya, pengungkapan ini<br />
sekaligus membantu pemerintah<br />
dalam upaya menjaga kelestarian<br />
biota laut. "Karena dengan<br />
amonium nitrat seberat 63,8 ton,<br />
berpotensi merusak laut seluas<br />
5.283,84 hektare," pungkasnya.<br />
(neta)<br />
70 Pegawai Lapas Tes Urine,<br />
Langit Aceh Bau Gelek<br />
dicabut lalu dibakar di lokasi.<br />
Pemusnahan ladang ganja ini<br />
dipimpin langsung oleh Direktur<br />
Tindak Pidana Narkoba Bareskrim<br />
Polri, Brigjen Pol Eko Daniyanto,<br />
Dit Resnarkoba Polda Aceh,<br />
Brimob Polda Aceh, Polres Aceh<br />
Besar.<br />
Ladang ganja yang ditemukan<br />
itu berada di beberapa titik.<br />
Titik pertama yang ditemukan<br />
seluas 2 hektar, titik kedua 12<br />
hektar dan ketiga 2 hektar lebih.<br />
Tanaman ganja yang ditemukan<br />
siap panen sudah tinggi 2 meter<br />
lebih.<br />
Brigjen Pol Eko Daniyanto<br />
mengatakan, penemuan ladang ini<br />
merupakan hasil pengembangan<br />
penemuan sindikat pengedar<br />
narkoba di Lampung dua bulan<br />
yang lalu. Saat itu ditemukan ganja<br />
kering mencapai satu ton lebih.<br />
"Dari hasil pengembangan itulah<br />
kita memerintahkan Direktorat<br />
Narkoba Polda Aceh dan<br />
Brimob Bunuh Diri<br />
METRO-24<br />
Anggota Brimob Brigadir Kepala Teguh<br />
Dwiyanto ditemukan tewas di asrama<br />
Brimob Kompi I Batalyon A Resimen III<br />
Kedaung, Pamulang, Tangerang<br />
Selatan, Senin (15/5). Korban diduga<br />
bunuh diri setelah diperiksa soal kasus<br />
penembakan rumah Ketua Fraksi Partai<br />
Keadilan Sejahtera DPR RI Jazuli Juwaini.<br />
Hal itu diungkapkan Karopenmas Divisi<br />
Humas Polri Brigjen Rikwanto. Dia<br />
mengatakan anggota Brimob itu bunuh<br />
diri karena merasa stres.<br />
"Dari penelusuran, anggota Brimob<br />
ini bagian logistik yang tangani latihan<br />
penembakan Brimob di Kedaung di mana<br />
dalam latihan penembakan itu ada peluru<br />
nyasar mengenai rumah anggota DPR,"<br />
kata Rikwanto di Komplek Mabes Polri,<br />
Jakarta, Senin (15/5).<br />
"Yang bersangkutan diperiksa intens<br />
apa yang jadi tanggung jawabnya.<br />
Diduga terkait insiden itu korban stres<br />
dan melakukan bunuh diri atas tugas<br />
yang dilaksanakan," tambahnya.<br />
agar tidak ada lagi pegawai Lapas<br />
menggunakan narkoba," ucapnya.<br />
Safwan mengatakan, pada<br />
pemeriksaan tes urine yang diikuti<br />
seluruh pegawai Lapas Binjai,<br />
didapati seorang pegawai Lapas<br />
Binjai positif mengonsumsi<br />
narkotika. "Pegawai tersebut<br />
berinisial D, dan saat ini sedang<br />
menjalani pemeriksaan oleh<br />
anggota kami," ujar Safwan<br />
Khayat.<br />
Di tempat yang sama, Kalapas<br />
Binjai Jahari Sitepu, mengatakan<br />
tidak ada kompromi terhadap<br />
narkoba. "Lapas Binjai harus Zero<br />
narkoba. Kalau ada pegawai saya<br />
yang terlibat, akan saya laporkan<br />
ke Kemenhumkam untuk dipecat,"<br />
tegas Sitepu. (sopian)<br />
jajarannya untuk melakukan<br />
penyelidikan, sehingga ditemukan<br />
adanya indikasi ladang baru di<br />
pegunungan Aceh Besar ini," kata<br />
Brigjen Pol Eko Daniyanto.<br />
Dia mengatakan, pada hari<br />
Selasa (16/5) juga kembali akan<br />
dilanjutkan pemusnahan di ladang<br />
ganja baru di kawasan yang sama.<br />
Lokasinya tidak jauh dari tiga titik<br />
ladang ganja yang dimusnahkan<br />
tadi.<br />
"Bagaimana pun semua ladangladang<br />
ganja ini harus kita sikat<br />
habis sehingga si penanam tidak<br />
bisa memanen barang haram<br />
tersebut," kata dia.<br />
Ia berharap yang menanam<br />
ganja di kawasan tersebut agar<br />
berhenti dan mengalihkan pada<br />
tanaman produktif lainnya.<br />
"Alangkah baiknya tidak menanam<br />
lagi tanaman haram tersebut, akan<br />
tetapi beralihlah pada tanaman<br />
yang lebih bermanfaat dan bernilai<br />
ekonomis," pungkasnya. (net)<br />
Dikatakan Rikwanto, tempat latihan<br />
penembakan anggota Brimob dengan<br />
kediaman Jazuli hanya berjarak 250<br />
meter. Kemungkinan, peluru dilepaskan<br />
anggota Brimob menyasar ke rumah<br />
Ketua Fraksi PKS DPR RI tersebut.<br />
"Jadi waktu itu, perintah<br />
mengosongkan peluru di senjata tapi<br />
saat mengosongkan, senjata tidak<br />
sengaja mengeluarkan peluru dan<br />
menyasar ke jendela," terangnya.<br />
Seperti diketahui, korban diketahui<br />
anggota staf logistik Sat III. Dia<br />
ditemukan sudah tidak bernyawa di<br />
garasi mobilnya dengan luka tembak di<br />
kepala. Teguh bunuh diri di garasi<br />
rumahnya sekitar pukul 05.00 WIB pagi.<br />
Di dekat korban, ditemukan senjata api<br />
laras pendek type revolver CDS. Sejauh<br />
ini, kasus ini masih terus didalami pihak<br />
kepolisian. Diketahui, rumah Ketua Fraksi<br />
Partai Keadilan Sejahtera DPR RI Jazuli<br />
Juwaini di kawasan Ciputat, Tangerang<br />
Selatan, ditembak oleh orang tak dikenal<br />
pada Rabu (3/5) lalu. (net)<br />
Penerbit : PT Sumatera Jaya Media<br />
Direktur Utama/<br />
Pimpinan Umum : T. Hasyimi, SE<br />
Wakil Pimpinan Umum : Muhammad Azhar<br />
Pimpinan Perusahaan : Muhiddin<br />
Penasehat Hukum : Julheri Sinaga, SH<br />
HARIAN<br />
metro 24<br />
MAKSIMAL DALAM PEMBERITAAN<br />
Pemimpin Redaksi: T. Hasyimi, SE | Wakil Pemimpin Redaksi : Toni Kuswoyo |<br />
Redaktur Pelaksana I : Indra Juli | Redaktur Pelaksana II : Erwin Parinduri | Ass. Redaktur Pelaksana : Akbar Rizki Gutama |Redaktur Senior:<br />
Wiko Sapta Sekretaris Redaksi : Maisarah Mentari |Koordinator Liputan : E.Junedy.GM | Ass. Koordinator Liputan : Chandra Sembiring |<br />
Redaktur : Bambang Sugiarto, Ade Popay, Mulianta GM, Donny, Hendri Suyatno Reporter Medan : Adlansyah Nasution, Suwandi, Tiopan Siagian,<br />
Ahmad Akbar, Mehuli, Budiman Pardede, Sumardiansyah Tarigan,M Faqih (Medan Utara), Ali Sinuhaji (Pancurbatu) | Reporter Daerah : Herry<br />
Kacandra, Herlin Barus (Tanahkaro), Sopian, Solihin (Binjai), Rudi, Sajari (Langkat), Yan Febri, Jasa (Lubukpakam),<br />
Agus Sabono,(Tebing Tinggi) Darmawan (Sergai), Bima Pasaribu (Batubara), Dedi Siregar, Khairul, Indra (Asahan), Ambon irawan, Rimanto,Eko (Tanjungbalai),Rahmad Apriadi Barus,<br />
(Siantar/Simalungun) Fajar Gunawan, Edy Ilva S (Dairi/Pahk-Pak Barat).<br />
Manager Artistik : Budi Iqbal l Kabag Layouter : Wendi l Koordinator Layouter : M. Azmi l Layouter : Dimas Aulia, Ahmad Erwin, Ucok Srg, Tejo, Irfan Nst l Desain Iklan: M Rawi, Zikri<br />
Kepala Keuangan : Maya Siregar. l ADM Iklan : Devi l Kabag Pemasaran: Novi l Kordinator Pengembangan : Riki l Kordinator Distribusi/Ekspedisi: Bustamam l Staf Distribusi/<br />
Ekspedisi : Arminsar, Hendra, Amrizal l ADM Pemasaran: Fivi.<br />
Pemimpin Redaksi : Metro24.co, Wiko Saptanadi - Wakil Peminpin Redaksi Metro24.co : Dedi Suhardi<br />
Tarif Iklan : Hitam/Putih (B/W) Umum Display Rp 10.000/mm kolom, Iklan Keluarga/Ucapan Selamat Rp6.000/mm kolom, Iklan Pengumuman Rp 10.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman 1<br />
(Full Colour) Rp 30.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman Dalam (Full Colour) Rp 15.000/mm kolom. Harga Iklan Ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp3.000 (dalam kota)<br />
Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jalan Paduan Tenaga No 12 Medan, Telp: 061-7366692, e-mail: redaksimetro24@gmail.com.<br />
WARTAWAN HARIAN METRO 24 DILENGKAPI DENGAN ID CARD ATAU SURAT TUGAS BILA ADA YANG MENCURIGAKAN SILAHKAN HUBUNGI NOMOR : 082167673088