17.05.2017 Views

17mei

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

RABU, 17 MEI 2017<br />

SAMBUNGAN<br />

..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />

Bentrok Rebutan Lahan, Durin Tonggal Mencekam<br />

PANCURBATU M24<br />

Informasi diperoleh wartawan dari lapangan, siang itu truk<br />

tadano milik Rajawali Mandiri Indo BK 9467 FA, sedang<br />

melintas di kawasan Dusun II, Desa Durin Tonggal. Entah<br />

bagaimana, truk bermuatan bahan tembok untuk pembuatan<br />

pagar itu tiba-tiba terbakar.<br />

Tas Orang Sholat Dicuri,<br />

KUALANAMU-M24<br />

Muhammad Satria (20) memang keterlaluan. Tas<br />

sandang Mimi Defrina (50) PNS warga Jln Jend Sudirman<br />

VI, Lorong Cemara Putih, Banda Raya, Banda Aceh, yang<br />

lagi sholat di Musholla Lantai I Bandara Kualanamu, dicuri<br />

warga Huta VIII, Pasar III, Desa Naga Jaya I, Kec.<br />

Bandar Huluan, Kab. Simalungun ini, Selasa (16/5) pukul<br />

07.10 WIB.<br />

Informasi diperoleh, sebelumnya Mimi Defrina dan<br />

suaminya Samsul sholat di Mushola Lantai I Bandara<br />

Kualanamu. Usai sholat, Mimi Defrina tak lagi melihat tas<br />

sandangnya yang diletakkan di depannya sebelum sholat.<br />

Pun coba dicari, tapi Mimi Defrina tak menemukan tasnya.<br />

Lalu Mimi Defrina berteriak minta tolong hingga membuat<br />

heboh pengunjung lainnya. Mendengar teriakan Mimi<br />

Defrina, Rahimuddin warga Jln Eka Suka, Gang Eka Suka<br />

IV, Lingk XIII, Medan menghampiri Mimi Defrina.<br />

Rahimuddin mengatakan jika dia melihat seorang laki-laki<br />

membawa tas keluar dari Musholla kemudian masuk ke<br />

dalam toilet.<br />

Info itu pun diberitahukan Mimi Defrina kepada petugas<br />

Avsec dan polisi yang bertugas di Security Chek Poin (SCP)<br />

I terminal kedatangan. Petugas yang melakukan pencarian<br />

menemukan Muhammad Satria bersembunyi di bilik 3 toilet<br />

lantai I Bandara Kualanamu beserta tas korban.<br />

Muhammad Satria pun diamankan ke Mapolsek Beringin.<br />

Kanit Reskrim Polsek Beringin, Ipda J Sianturi, kepada<br />

wartawan mengakui ada mengamankan Muhammad Satria.<br />

”Muhammad Satria masih diperiksa,” bilang J Sianturi. (yan<br />

febri)<br />

Kapolres Dairi Ditantang<br />

SIDIKALANG-M24<br />

Ketua Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT) Dairi,<br />

Passiona M Sihombing mendesak Kapolres Dairi menangkap<br />

pelaku perusakan hutan (rambo) di kawasan hutan lindung<br />

Danau Toba,Kec.Sumbul dan Parbuluan,Kab. Dairi.<br />

“Bila Pak Kapolres Dairi tidak mampu mengatasi masalah<br />

ilegal logging dan perambahan di kawasan hutan lindung<br />

biar kita tahu melapor ke Polda Sumut,” ujar Passiona.<br />

Polisi diminta bergerak cepat membantu petugas Polhut<br />

Provsu menemukan pemilik sejumlah alat berat dan kayu<br />

olahan yang diamankan dari dalam hutan waktu lalu.<br />

Menurutnya Passiona, kondisi hutan akibat perambahan<br />

secara liar para 'Rambo', hutan Dairi semakin parah dan<br />

mulai berdampak pada ekosistem kawasan Danau Toba.<br />

“Akibat kerusakan hutan di kawasan itu telah terjadi<br />

banjir dan longsor di Kec.Silalahi yang merusak pemukiman<br />

dan lahan pertanian warga. Ini menyangkut nyawa<br />

manusia dna hajat hidup orang banyak,” kata Passiona,<br />

Selasa (16/5).<br />

Pihaknya dalam waktu dekat akan turun ke lokasi untuk<br />

melihat kondisi riil kerusakan yang terjadi di dalam kawasan<br />

hutan lindung tersebut.<br />

”Kalau kerusakan ini terus dibiarkan, bisa-bisa PLTA akan<br />

tutup, karena kekurangan air.Ini akan jadi ancaman<br />

nasional,” seru Passiona.<br />

Dua tahun terakhir, Yayasan Pecinta Danau Toba<br />

Kab.Dairi yang dipimpinnya aktif menggelar kegiatan<br />

sosialisasi kepada masyarakat di seputar kawasan Danau<br />

Toba.<br />

“Kita masih pendekatan lokal bagaimana masyarakat<br />

harus terlebih dulu mencintai Danau Tobanya termasuk<br />

dampak cinta lingkungan,” ungkap Passiona.<br />

Sementara Kapolres Dairi, Dedy Tabrani yang ditanyai<br />

soal perambahan berjanji akan menindaklanjuti penemuan<br />

alat berat dan kasus perambahan hutan lindung di sekitar<br />

danau toba.<br />

Kapolres sempat menyayangkan,temuan Polhut Dinas<br />

Kehutanan Provsu tidak dilaporkan kepada polisi terlebih<br />

dulu. "Bagaimana kalau sempat terjadi keributan atau halhal<br />

yang tidak diinginkan di lokasi saat pengamanan alat<br />

berat kemarin.? Kan saya yang kena sebagai Kapolres.<br />

Tapi Kasat Reskrim sudah turun ke lokasi<br />

untuk meninjau lokasi," jawab0nya.(fajar)<br />

ANAK BERKELAHI,<br />

BAPAK DITANGKAP POLISI<br />

PANCURBATU M24<br />

Muliadi Barus (34) warga Dusun 2 Desa Tangkuhen, Kec.<br />

Sibolangit, Kab. Deliserdang, ditangkap polisi, Sabtu (13/<br />

5). Kasusnya karena memukul seorang anak yang menjadi<br />

lawan anaknya berkelahi.<br />

Peristiwa yang menyeret Muliadi ke penjara ini terjadi,<br />

Kamis, 27 April 2017 di Dusun 2 Desa Tangkuhen. Saat itu,<br />

Septi Barus (12) bertengkar dengan Dalan Sembiring (12)<br />

warga yang sama gara-gara main karet. Dalam<br />

pertengkaran itu Septi menangis dan dilihat ayahnya<br />

Muliadi Barus.<br />

Melihat anaknya menangis, Muliadi Barus pun naik<br />

darah. Ia menyuruh anaknya Septi Barus untuk melempar<br />

Dalan Sembiring. Namun, belum sempat Septi Barus<br />

bereaksi, Muliadi Barus sudah bertindak duluan.<br />

Muliadi mendatangi Dalan Sembiring lalu memukulnya<br />

pakai tangan. Dalan Sembiring pun menangis. Warga<br />

sekitar yang melihat peristiwa itu segera melerai. Betaria<br />

Beru Barus (49) ibu Dalan Sembiring tak mau diam. Mereka<br />

berencana melaporkan kejadian itu.<br />

Kapolsek Pancurbatu, Kompol Frido Gultom, melalui Kanit<br />

Reskrim, Iptu Sehat Tarigan, ketika dikonfirmasi, Selasa<br />

(16/5) membenarkan sudah menangkap Muliadi Barus<br />

tersangka penganiaya anak kecil. “Tersangka sudah<br />

diamankan terkait pelanggaran UU tentang Perlindungan<br />

Anak," sebutnya. (ali)<br />

Sang sopir pun meloncat turun dan<br />

meminta tolong kepada warga<br />

sekitar. Cuma, karena kobaran api<br />

cukup besar, bagian depan truk<br />

akhirnya ludes terbakar. Tak lama,<br />

puluhan warga datang ke lokasi<br />

kejadian.<br />

Rupanya, kedatangan kelompok<br />

massa ini langsung disambut kubu<br />

dari kelompok massa lainnya. Kedua<br />

kubu pun terlibat bentrok. Masingmasing<br />

kelompok yang bertikai<br />

dilengkapi berbagai jenis senjata<br />

tajam seperti panah dan senapan<br />

angin.<br />

Akibat bentrokan itu, empat orang<br />

anggota kedua kubu terluka dan<br />

dilarikan ke rumah sakit terdekat.<br />

Beberapa saat kemudian, puluhan<br />

petugas Polsek Pancurbatu dibantu<br />

personil Sat Sabhara Polrestabes<br />

Medan dipimpin Kapolsek Kompol<br />

Frido Gultom didampingi Kanit<br />

Reskrim Iptu Pol Sehat Tarigan, turun<br />

ke TKP untuk melakukan pengamanan.<br />

Kobaran api yang melahap truk<br />

bermuatan bahan baku pembuatan<br />

pagar tembok tadi berhasil dipadamkan<br />

setelah satu unit mobil<br />

pemadam kebakaran dari PT Galatta<br />

Lestarindo, diturunkan ke lokasi<br />

kejadian. Untuk mengantisipasi<br />

terjadinya bentrok susulan, petugas<br />

pun memanggil kepala desa masingmasing<br />

kelompok yang bertikai.<br />

Kompol Frido Gultom ketika<br />

dikonfirmasi menyebut, motif<br />

Pak Camat: Lempar Pakai Taxx..!!<br />

Camat yang ditanya soal izin malah<br />

menyuruh wartawan melempari<br />

pabrik dengan kotoran manusia<br />

(txx').Hii...!! Sebelumnya, pengawas<br />

pabrik sempat berdebat dan<br />

mengancam beberapa wartawan<br />

yang sudah berada di lokasi pabrik.<br />

"Siapa kalian, wartawan tidak<br />

boleh masuk. Tidak ada yang terbakar<br />

disini, sudah pergi sana," usir<br />

seorang pria turunan Tionghoa yang<br />

mengaku pengawas.<br />

"Kalian siapa, media apa. Awas<br />

kalian ya," sambungnya sambil<br />

menutup pintu gerbang pabrik mebel<br />

dan elektronik itu.<br />

Sempat ditanyai, mengapa gerbangnya<br />

ditutup saat api membesar<br />

sehingga diduga pabrik mabel ini tak<br />

punya izin alias bodong,pria tersebut<br />

langsung membantahnya.<br />

"Izinnya ini ada, siapa yang bilang<br />

ilegal," sergahnya dengan nada tinggi<br />

dari balik gerbang pabrik.<br />

Pantaun M24 di lokasi, tak lama,<br />

tiga mobil pemadam kebakaran tiba<br />

di lokasi dan langsung masuk ke dalam<br />

pabrik. Namun saat wartawan<br />

berusaha masuk, lagi-lagi mendapat<br />

larangan dari para security pabrik.<br />

"Tidak boleh ada yang masuk.Polisi<br />

saja kami larang apalagi wartawan,"<br />

tantang security sembari mengusir<br />

para awak media.<br />

Terpisah, Camat Patumbak, M<br />

Arsul yang ditodong konfirmasi soal<br />

Duh, Bapak & Anak Kompak Maling Kreta<br />

LABUHAN-M24<br />

Rusli Efendi Nasution (57) dan<br />

anaknya Faisal memang kompak.<br />

Sayang, kekompakan keduanya<br />

bukan berbuat baik tapi malah<br />

mencuri kreta Suzuki Smash BK 4752<br />

BC milik seorang guru Marhamah (36)<br />

warga Perumahan TKBM, Kel. Sei<br />

Mati, Kec. Medan Labuhan. Tapi<br />

kemarin (16/5) warga Jln Khaidir,<br />

Lingk V, Kel. Kampung Nelayan<br />

Indah, Kec. Medan Labuhan ini,<br />

diciduk dan harus mendekam di sel<br />

tahanan Polsek Medan Labuhan.<br />

"Tersangka beserta barang bukti<br />

sudah kita amankan," ujar Kapolsek<br />

Medan Labuhan, Kompol Yasir Ahmadi.<br />

Kata Kapolsek, penangkapan<br />

tersangka berdasarkan laporan<br />

korban. "Saat diinterogasi tersangka<br />

mengaku telah mencuri kreta korban<br />

bersama anaknya, Faisal," ungkap<br />

bentrokan terduga perebutan lahan.<br />

“Kedua belah pihak yang bertikai<br />

saling mengklaim lahan yang akan<br />

dibangun pagar tembok itu milik<br />

mereka. Nah, saat salah satu kelompok<br />

massa hendak memasang<br />

pagar tembok pakai truk tadano, pihak<br />

kelompok massa yang lain keberatan<br />

dan melakukan penghadangan,”<br />

beber Frido Gultom.<br />

Kata Kapolsek, bentrokan itu<br />

merenggut 4 korban luka masingmasing<br />

2 dari kelompok yang satu dan<br />

2 lagi dari kelompok lainnya. Mereka<br />

adalah Ferdinan Ginting (36) warga<br />

Dusun II Barung Ketang, Desa Tiang<br />

Layar, Edi Sahputra (27) warga Dusun<br />

I Desa Pertampilen, Kec. Pancurbatu,<br />

Edi Natanael dan Mansyur (25). (tim)<br />

izin pabrik via telepon, menjawab tidak<br />

tahu sama sekali soal izin pabrik.<br />

Selain tidak memberikan penjelasan<br />

terkait izin pabrik, Arsul malah melontarkan<br />

bahasa nyeleneh.<br />

"Tidak tahu-tahu saya itu, saya ini<br />

Camat bukan bagian perizinan. Ngak<br />

usah kalian tanya saya itu ilegal atau<br />

nggak.Kalau kalian tidak dikasi masuk<br />

ke dalam pabrik, lempari saja pakai<br />

txx'," tutup Pak Camat sambil menutup<br />

telepon. Sementara, Kanit Reskrim<br />

Polsek Patumbak, AKP Fery<br />

Kusnadi memgaku belum mendapat<br />

informasi tersebut. "Info dari siapa<br />

itu, tidak ada pemadam lewat sini,"<br />

ucapnya singkat. Alamak..-<br />

!!.(ahmad)<br />

Kapolsek. Kata Yasir, pencurian itu<br />

terjadi Jumat 12 Mei lalu. Saat itu<br />

tersangka bersama anaknya sedang<br />

melintas di depan sekolah Alwasliyah<br />

Jln KL Yos Sudarso. Saat itu mereka<br />

melihat kreta korban berada di depan<br />

sekolah dalam keadaan tidak terkunci.<br />

Lalu Faisal turun dan mencuri kreta<br />

tersebut. "Menurut tersangka anaknya<br />

mencuri kreta itu pakai kunci T yang selalu<br />

dibawa-bawanya," bilang Yasir. (sigit)<br />

Ketahuan..!! 18 Gr Sabu Gagal Masuk Rutan Sidikalang<br />

SIDIKALANG-M24<br />

Paket makanan berisi 18 gram sabu<br />

yang hendak diselundupkan ke dalam<br />

Rutan Kelas II B Sidikalang, Dairi,<br />

digagalkan petugas, Senin (15/5)<br />

pukul 18.00 WIB. Sabu yang<br />

dimasukkan dalam botol rexona itu,<br />

dikirim dalam kardus bersama roti,<br />

indomie dan nasi. Paket ini dibawa<br />

mobil angkutan umum ditujukan<br />

kepada Dedi dengan pengirim Ain.<br />

Kepala Rutan Sidikalang, Bachtiar<br />

Sitepu, SH, MH, kepada wartawan,<br />

Selasa (16/6) menyebut, penerima<br />

Jadi Saksi Kepolisian<br />

METRO24<br />

Beberapa waktu yang lalu Kalina<br />

Oktarani menjalani ibadah umrah<br />

dengan kekasihnya Hendra.<br />

Sayangnya Kalina sempat<br />

bermasalah dengan agen travel yang<br />

memberangkatkannya.<br />

Paska mencuatnya masalah<br />

tersebut dari sosial media, Kalina<br />

diminta untuk bersaksi oleh salah satu<br />

pihak yang merasa dirugikan agen<br />

travel umrah dan haji yang sama<br />

dengannya.<br />

"Sekarang sih Kalina diambil<br />

sebagai saksi oleh jamaah yang<br />

melaporkan. Salah satunya klien kita<br />

yang melaporkan Lasty dan Kalina<br />

yang menjadi saksi," ujar<br />

pengacaranya, Devi Waluyo, Senin<br />

(15/5).<br />

Di sisi lain Kalina yang sempat<br />

kiriman paket tersebut memang<br />

sudah lama dicurigai dan jadi target.<br />

Kata Sitepu, dalam menjalankan<br />

aksinya, para pelaku menggunakan<br />

modus berbeda-beda. Namun, kali ini<br />

petugas berhasil menggagalkannya<br />

setelah mendapat info dari informan<br />

dari dalam Rutan.<br />

Lalu Sitepu dan kepala keamanan<br />

sengaja pulang lama menunggu<br />

paket kiriman masuk. Benar saja,<br />

pukul 18.00 WIB ada yang mengantar<br />

paket dari mobil angkutan umum.<br />

Ketika barang tiba, seorang napi<br />

diendorse oleh agen perjalanan<br />

tersebut juga merasakan sejumlah<br />

kekecewaan. Meski demikian ia<br />

enggan melapor karena tidak mau<br />

memperunyam masalah.<br />

Kalina sendiri sempat curhat<br />

tentang kronologi permasalahannya<br />

dengan agen umrah yang<br />

memberangkatkan.<br />

Di antara sejumlah kekecewaan<br />

Kalina adalah hotel yang tidak sesuai,<br />

serta ia sempat berada di Malaysia<br />

selama 8 hari bersama 17 jamaah lain<br />

tanpa identitas. Saat itu pihak travel<br />

tersebut mengaku bahwa visa yang<br />

dibutuhkan belum keluar sehingga<br />

paspor ditarik.<br />

"Bahkan mamanya Mas Hendra<br />

mau ngomong pun nggak dikasih<br />

kesempatan diajak bicara, sampai kita<br />

akhirnya kecewa. Disitu saya melihat<br />

Rio Andika (20) menanyakan apakah<br />

ada kiriman paket untuk Akbar Falefi.<br />

Setelah menemukan barang haram itu,<br />

pihak rutan pun menghubungi Polres<br />

Dairi yang kemudian mengamankan<br />

Rio Andika (20), Akbar Falefi (25),<br />

Endang furnawinata (31) dan Arman<br />

Sharial (21).<br />

Kapolres Dairi, AKBP Dedy Tabrani, SIK,<br />

MSI, melalui Kasubag Humas, Iptu Sukanto<br />

Berutu, membenarkan penangkapan<br />

tersebut. "Hasil tes urine ke empatnya<br />

juga positif narkoba. Kasus ini masih<br />

dikembangkan," bilangnya. (fajar)<br />

orang tua diperlakukan tidak baik, dan<br />

saat saya bertanya baik-baik 'kenapa<br />

hotelnya seperti ini', dia bilang itu hak<br />

dia untuk mengubah semuanya, hak<br />

saya untuk tidak memberikan anda<br />

hotel bintang lima. Oke, berarti hak<br />

saya untuk mengungkapkan<br />

kekecewaan," tutur Kalina.<br />

Karena kecewa dengan pelayanan<br />

dari agen travel tersebut, Kalina<br />

memilih menceritakan kronologinya di<br />

instagram.<br />

Selain itu ia menjelaskan bagaimana<br />

kerjasama yang berakhir dengan cara<br />

tidak menyenangkan.<br />

"Padahal bukan gratis, kan saya<br />

mempromosikan travel, bukan hanya<br />

saya. Hijab store juga, semuanya,<br />

yang tentang baju Muslim dan ada juga<br />

skin care tapi belum karena saya belum<br />

ada waktu," tandasnya.(kpl)<br />

Kenal Lewat FB, Kopi Darat, HP Oppo Pindah Tempat<br />

KISARAN-M24<br />

Hati-hati kalau berkenalan dengan<br />

seseorang melalui media sosial alias<br />

dunia maya. Bisa-bisa anda seperti<br />

Cici Cahaya Utami. Cewek cantik<br />

warga Simpang Rawang ini,<br />

kehilangan HP merek Oppo Neo 7 saat<br />

kopi darat alias ketemuan dengan<br />

Ade Syahputra (20).<br />

"Kejadiannya 30 April lalu di<br />

Lapangan Parasamya kira-kira jam 8<br />

malam gitu bang," ucap Kasat Reskrim<br />

Polres Asahan, AKP Bayu Putra Samara,<br />

SIK, melalui Kanit Jahtanras,<br />

Ipda Khomaini, STK, pada M24, Senin<br />

(16/5).<br />

Kata Khomaini, pihaknya langsung<br />

melakukan lidik dan mencari<br />

keberadaan pelaku usai menerima<br />

laporan korban. Hasilnya, pelaku<br />

diringkus saat berada di kosan Aditya<br />

di Gg Keluarga Jln SM Raja, Kisaran.<br />

"Tadi kita dapat info kalau pelaku<br />

sedang di kosan. Langsung kita ke<br />

lokasi dan mendapatkan pelaku<br />

sedang duduk santai di dalam kamar<br />

kos kawannya. Barusan aja bang jam<br />

3 tadi," ungkap Khomaini.<br />

Saat diinterogasi, pelaku mengaku<br />

telah menjual HP korban kepada<br />

Ardian (21) warga Jln Husni Thamrin,<br />

Kisaran Timur. "Gitu dia sebut kita<br />

langsung gerak mengamankan si<br />

Ardian dan barang bukti. Saat itu dia<br />

pas nongkrong di salah satu warung<br />

dekat rumahnya," beber Khomaini.<br />

Digrebek..!! Polisi & BD Sabu Saling Dorong<br />

Torop, Kec. Dolok Masihul, Kab. Sergai<br />

heboh, Selasa (15/5). Adi (40) BHL PTPN<br />

3 Kebun Sarang Ginting, terlibat aksi<br />

saling dorong pintu dengan petugas<br />

saat rumahnya digrebek, Selasa (16/5)<br />

pukul 01:30 WIB. Kalah kuat, Adi pun<br />

menyerah. Dari rumah bandar narkoba<br />

ini petugas menyita 1,08 gram sabu.<br />

Keterangan dihimpun M24, Adi yang<br />

baru tiga minggu 'jualan' ini, dilaporkan<br />

warga ke polisi sebagai bandar sabu di<br />

kampungnya. Setiap malam warga hilir<br />

mudik ke rumahnya untuk memesan 'si<br />

putih'. Berdasarkan informasi warga itu,<br />

petugas Polsek Dolok Masihul pun turun<br />

ke lokasi untuk mengecek kebenarannya.<br />

Pas petugas tiba, Adi yang saat itu<br />

sedang duduk di depan rumahnya<br />

langsung kabur ke dalam dan menutup<br />

pintu. Petugas pun coba membukanya.<br />

Namun Adi menahan pintu rumahnya<br />

agar tidak bisa terbuka. Karena kalah<br />

jumlah, Adi pun akhirnya digiring<br />

Sementara itu, Ade Syahputra<br />

mengaku kenalan dengan korban<br />

sehari sebelumnya melalui facebook.<br />

"Aku kenalan dari FB bang. Kuajak<br />

jumpa dia mau. Dah gak ada uang kali<br />

aku bang. Gitu dikasihnya HP nya<br />

kupinjam pura-pura mau liat FB ku,<br />

langsung kularikan. Tapi bukan di<br />

parasamya melainkan di simpang<br />

rumahnya di Simpang Rawang. Kujual<br />

Rp 700 ribu," aku warga Air Joman ini<br />

pada M24 sebelum dijebloskan ke jeruji<br />

besi Mapolres Asahan.<br />

Sedangkan Ardian mengaku mau<br />

membeli HP tersebut karena Ade<br />

mengaku punya kakaknya. "Kalo tau<br />

aku HP curian mana mau aku bang,"<br />

ujar Ardian sambil melirik Ade. (indra)<br />

petugas ke komando diiringi tangisan<br />

ketiga anak-anaknya.<br />

Kepada petugas, Adi mengaku mendapat<br />

barang haram itu dari rekannya<br />

warga Dolok Masihul. Kata Adi, dia<br />

terpaksa jualan sabu karena<br />

membutuhkan uang untuk biaya anakanaknya<br />

sekolah. "Kalau mengharapkan<br />

gaji sebagai BHL kebun mana cukup,"<br />

ujarnya. Kapolsek Dolok Masihul, AKP<br />

Sisworo, kepada M24 membenarkan<br />

penangkapan tersangka. (darmawan)<br />

Ditinggal Bagus, Pas Pulang<br />

Labuhan, hangus diamuk api,<br />

Selasa (16/5). Padahal, pas<br />

ditinggal pergi mengantar sang istri<br />

belanja, rumah itu masih baik-baik<br />

saja. Penyebab kebakaran terduga<br />

korsleting listrik.<br />

Kek gini ceritanya bro..!! Pagi<br />

ini Amran pergi mengantarkan<br />

istrinya Putri (28) belanja<br />

keperluan rumah tangga ke pasar.<br />

Saat itu rumah yang mereka huni<br />

baik-baik saja. Sepulangnya dari<br />

pasar, Amran dan istrinya terkejut.<br />

Soalnya, pasutri ini mendapati<br />

(15/5) tengah malam. Dua pria<br />

sekaligus bandar narkoba<br />

dihadiahi gelang kembar.<br />

Hermanto Sianturi (27), pemilik<br />

rumah dan Badia Pasaribu (37),<br />

warga sekitar TKP ditangkap dari<br />

dalam rumah karena tersangkut<br />

kasus narkoba jenis sabu dan<br />

ganja. Dari tangan TSK Hermanto,<br />

polisi menemukan barang bukti<br />

plastik klip berisi sabu seberat 1,2<br />

gram, timbangan digital beserta<br />

alat hisap.Sedangkan dari Badia<br />

7<br />

kerumunan warga yang coba<br />

memadamkan api di rumahnya<br />

dengan peralatan seadanya.<br />

Amran dan istrinya pun menjerit<br />

histeris melihat sebahagian rumah<br />

yang ditempatinya, sudah hangus<br />

terbakar berikut isinya. Pun Amran<br />

merugi sekitar Rp 30 juta, namun<br />

dalam kejadian itu tidak ada korban<br />

jiwa.<br />

Kanit Reskrim Polsek Medan<br />

Labuhan, AKP Ponijo,<br />

membenarkan kejadian tersebut.<br />

(faqih)<br />

Rasakan..!! Bandar Dapat<br />

Pasaribu disita 5 paket ganja siap<br />

edar.<br />

Kasat Narkoba AKP Mulyadi yang<br />

dikonfirmasi, Selasa (16/5) menyebut,<br />

pihaknya mendapat informasi<br />

soal lapak narkoba dan binis<br />

yang dijalani tersangka.<br />

"TSK Hermanto sudah lama jadi<br />

target polisi.Badia kita amankan<br />

saat mengkonsumsi ganja. Keduanya<br />

masih kita periksa untuk<br />

pengembangan," sebut<br />

Mulyadi.(adi)<br />

Hebat..!! Kasus Penipuan<br />

dan penggelapan uang sebesar<br />

Rp100 juta lebih dengan nomor<br />

laporan: LP/132/VIII/2016/SU/<br />

Res.Batu Bara/Sek.I.Pura tanggal<br />

1 Agustus 2016, terkesan<br />

'dipetieskan'. Sampai sekarang<br />

pelakunya bebas berkeliaran.<br />

"Aku melapor Agustus 2016, tapi<br />

hingga kini pelakunya masih bebas<br />

berkeliaran," ujar korban Helena<br />

Tarigan Tua (33) di rumahnya Jln<br />

PWS, Kel Sei Putih II, Kec. Medan<br />

Petisah, Selasa (16/5) sore.<br />

Dia berharap polisi segera<br />

menangkap terduga pelaku yakni<br />

Candra Sampetua Lumbangaol<br />

alias Candra Marbun (28) warga<br />

Batubara.<br />

Kata Helena, penipuan itu terjadi<br />

saat dia kenal sama Candra yang<br />

mengngaku sedang ada proyek di<br />

pembangunan Pelabuhan Pelindo<br />

Kuala Tanjung. Terus Candra<br />

mengiming-ngimingi kalau diberi<br />

pinjaman uang akan diberikan<br />

sekitar Rp3 juta per hari dari<br />

keuntungan proyek tersebut.<br />

"Karena Candra berteman dengan<br />

bapak dan pernah kerjasama<br />

masalah proyek, aku pun<br />

percaya," ujar korban.<br />

Helena pun menyerahkan uang<br />

sebesar Rp100 juta lebih dalam<br />

beberapa tahap. "Rp10 juta<br />

tanggal 7 Juni 2016, sehari<br />

kemudian Rp30 juta. Besoknya<br />

Rp10 juta lagi. Tanggal 11 Juni<br />

Rp2,5 juta dan 2 Juli Rp29,8 juta.<br />

Sisanya kukasih gak pakai<br />

kuintansi. Totalnya sekitar Rp100<br />

juta lebih," ungkap Helena.<br />

Seiring berjalannya waktu, uang<br />

yang dijanjikan Candra tak kunjung<br />

diberikan. Saat uangnya minta<br />

dikembalikan, Candra pun tak ada<br />

niat baik hingga berakhir ke<br />

laporan polisi.<br />

"Aku minta Kapolsek Indrapura<br />

segera menangkap pelaku. Karena<br />

informasi yang kuterima, Candra<br />

masih bebas berkeliaran di<br />

Batubara," tutupnya.<br />

Terpisah, Kapolsek Indra Pura,<br />

AKP Kusnadi Sinuraya, mengaku<br />

segera menindaklanjuti laporan<br />

Helena. "Pasti saya bantu bang.<br />

Nanti kita tangkap segera,"<br />

janjinya. (ansah)<br />

Cewek Mandala Tarik-tarikan<br />

MEDAN AREA-M24<br />

Pun Aprilah (14) telah berjuang<br />

menyelamatkan tas milik temannya<br />

Ela Putri Rezky (19) dari tangan<br />

penjambret, namun HP merek iPhone<br />

6 yang berada di dalam tas berhasil<br />

dirampas pelaku, Selasa (16/5) siang.<br />

Kejadian itu pun dilaporkan kedua<br />

warga Jln Camar II, Perumnas<br />

Mandala ini ke Polsek Medan Area.<br />

Peristiwa itu bermula saat Ela dan<br />

Aprilah baru pulang dari rumah<br />

temannya di Jln Menteng VII, Medan<br />

Denai. Begitu melintas di depan SPBU,<br />

kreta yang dikenderai Ela dihadang<br />

dua pelaku.<br />

Kedua wanita ini sontak terkejut.<br />

Seorang pelaku yang dibonceng<br />

langsung merampas tas milik Ela dari<br />

tangan Aprilah. Tak ingin tas<br />

temannya berpindah tangan, Aprilah<br />

dan pelaku terlibat aksi tarik-menarik.<br />

Karena resleting tas sempat<br />

terbuka, tangan pelaku langsung<br />

mengambil iPhone 6 lalu tancap gas.<br />

Sayangnya, ketika kedua pelaku<br />

diteriaki rampok, warga yang<br />

mendengar tidak melakukan<br />

pengejaran.<br />

"Padahal Jln Menteng VII depan<br />

SPBU ramai dilintasi orang. Begitu kami<br />

teriaki rampok, tak seorang pun<br />

berani mengejar pelaku. Aku merugi<br />

Rp6 juta," pungkas Ela kepada<br />

petugas SPK.<br />

Ciri-cir kedua pelaku, badannya<br />

gempal dan kurus, kulit sawo matang<br />

dan pakai helm. Pelaku mengenderai<br />

kreta Shogun dan kabur ke arah Jln<br />

Menteng VII. "Siang itu kami mau<br />

pulang ke rumah," bilang Ela dan<br />

Aprilah. Kapolsek Medan Area,<br />

Kompol M Arifin, membenarkan<br />

adanya laporan korban. Kasus itu<br />

tengah diproses guna pengusutan<br />

lebih lanjut. (wandi)<br />

Lagi Makan Sama Keluarga,<br />

bersama keluarganya diganggu dua<br />

kawanan maling. Pas lagi asyik<br />

menyantap hidangan, kedua maling<br />

ini juga sibuk mendorong kreta korban<br />

Honda BK 2719 RP.<br />

Untung saja warga Dusun Simpang<br />

Selesai, Desa Padang Brahrang, Kec.<br />

Selesai, Kab. Langkat ini melihat dan<br />

meneriaki maling. Kedua pelaku pun<br />

terpaksa tidur di bui.<br />

Kedua pelaku adalah Dedi Susanto<br />

(23) warga Jln Sailendra, Kel. Pekan<br />

Kuala, Kec. Kuala, Kab. Langkat dan<br />

Sri Herdi Eljansen Saragih (22) warga<br />

Desa Marihat Tanjung, Kec. Bosar<br />

Maligas, Kab. Simalungun.<br />

Kek gini ceritanya bro..!! Senin (15/<br />

5) malam, korban sedang makan<br />

malam bersama keluarga dan istrinya.<br />

Di saat bersamaan, korban melihat<br />

dua orang pria yang tidak dikenal<br />

sedang mendorong kretanya.<br />

Korban langsung berteriak maling<br />

sehingga warga mengejar pelaku dan<br />

menghubungi Polsek Selesai. "Warga<br />

dan petugas Reskrim Polsek Selesai<br />

berhasil menangkap Dedi Susanto,<br />

sedangkan rekannya yang sempat<br />

kabur akhirnya berhasil diamankan<br />

petugas," bilang Kabag Humas Polres<br />

Binjai, AKP L Tarigan, saat dikonfirmasi,<br />

Selasa (16/5) pagi. Kedua pelaku<br />

mengaku nekat karena sudah sebulan<br />

ini tidak bekerja, sementara<br />

kebutuhan sehari-hari wajib dipenuhi.<br />

(sopian)<br />

Aku Kerja dengan Bu Ita<br />

dalam sekolah presenter di sebuah<br />

stasion teve swasta di sana. Tapi<br />

sebenarnya kalau mau jujur Rita masih<br />

kalah dengan ibunya. Bu Ita lebih cantik,<br />

kulitnya lebih putih bersih, dewasa dan<br />

tenang pembawaannya. Sementara<br />

Rita agak sawo matang, nurun ayahnya<br />

kali? Sekarang, di rumah yang cukup<br />

mewah itu hanya ada bu Ita dan seorang<br />

pembantu.<br />

Mona sudah tidak di situ, sementara<br />

Rita sekolah di ibukota, paling-paling<br />

seminggu pulang. Akhirnya aku disuruh<br />

bu Ita untuk membantu sebagai<br />

karyawan tidak tetap mengelola<br />

perusahaannya.<br />

Untungnya aku memiliki kemampuan<br />

di bidang komputer dan manajemennya,<br />

yang kutekuni sejak SMA. Setelah<br />

mengetahui manajemen perusahaan bu<br />

Ita lalu aku menawari program akuntansi<br />

dan keuangan dengan komputer, dan<br />

bu Ita setuju bahkan senang.<br />

Merencanakan kalkulasi biaya proyek<br />

yang ditangani perusahaannya, dsb.<br />

Aku menyukai pekerjaan ini. Yang<br />

jelas bisa menambah uang saku ku, bisa<br />

untuk membantu kuliah, yang saat itu<br />

baru semester dua.<br />

Bu Ita memberi honor lebih dari cukup<br />

menurut ukuranku. Pegawai bu Ita ada<br />

tiga cewek di kantor, ditambah aku, belum<br />

termasuk di lapangan. Aku sering bekerja<br />

setelah kuliah, sore hingga malam hari,<br />

datang menjelang pegawai yang lain<br />

pulang. (bersambung)<br />

Penerbit : PT Sumatera Jaya Media<br />

Direktur Utama/<br />

Pimpinan Umum : T. Hasyimi, SE<br />

Wakil Pimpinan Umum : Muhammad Azhar<br />

Pimpinan Perusahaan : Muhiddin<br />

Penasehat Hukum : Julheri Sinaga, SH<br />

HARIAN<br />

metro 24<br />

MAKSIMAL DALAM PEMBERITAAN<br />

Pemimpin Redaksi: T. Hasyimi, SE | Wakil Pemimpin Redaksi : Toni Kuswoyo |<br />

Redaktur Pelaksana I : Indra Juli | Redaktur Pelaksana II : Erwin Parinduri | Ass. Redaktur Pelaksana : Akbar Rizki Gutama |Redaktur Senior:<br />

Wiko Sapta Sekretaris Redaksi : Maisarah Mentari |Koordinator Liputan : E.Junedy.GM | Ass. Koordinator Liputan : Chandra Sembiring |<br />

Redaktur : Bambang Sugiarto, Ade Popay, Mulianta GM, Donny, Hendri Suyatno Reporter Medan : Adlansyah Nasution, Suwandi, Tiopan Siagian,<br />

Ahmad Akbar, Mehuli, Budiman Pardede, Sumardiansyah Tarigan,M Faqih (Medan Utara), Ali Sinuhaji (Pancurbatu) | Reporter Daerah : Herry<br />

Kacandra, Herlin Barus (Tanahkaro), Sopian, Solihin (Binjai), Rudi, Sajari (Langkat), Yan Febri, Jasa (Lubukpakam),<br />

Agus Sabono,(Tebing Tinggi) Darmawan (Sergai), Bima Pasaribu (Batubara), Dedi Siregar, Khairul, Indra (Asahan), Ambon irawan, Rimanto,Eko (Tanjungbalai),Rahmad Apriadi Barus,<br />

(Siantar/Simalungun) Fajar Gunawan, Edy Ilva S (Dairi/Pahk-Pak Barat).<br />

Manager Artistik : Budi Iqbal l Kabag Layouter : Wendi l Koordinator Layouter : M. Azmi l Layouter : Dimas Aulia, Ahmad Erwin, Ucok Srg, Tejo, Irfan Nst l Desain Iklan: M Rawi, Zikri<br />

Kepala Keuangan : Maya Siregar. l ADM Iklan : Devi l Kabag Pemasaran: Novi l Kordinator Pengembangan : Riki l Kordinator Distribusi/Ekspedisi: Bustamam l Staf Distribusi/<br />

Ekspedisi : Arminsar, Hendra, Amrizal l ADM Pemasaran: Fivi.<br />

Pemimpin Redaksi : Metro24.co, Wiko Saptanadi - Wakil Peminpin Redaksi Metro24.co : Dedi Suhardi<br />

Tarif Iklan : Hitam/Putih (B/W) Umum Display Rp 10.000/mm kolom, Iklan Keluarga/Ucapan Selamat Rp6.000/mm kolom, Iklan Pengumuman Rp 10.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman 1<br />

(Full Colour) Rp 30.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman Dalam (Full Colour) Rp 15.000/mm kolom. Harga Iklan Ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp3.000 (dalam kota)<br />

Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jalan Paduan Tenaga No 12 Medan, Telp: 061-7366692, e-mail: redaksimetro24@gmail.com.<br />

WARTAWAN HARIAN METRO 24 DILENGKAPI DENGAN ID CARD ATAU SURAT TUGAS BILA ADA YANG MENCURIGAKAN SILAHKAN HUBUNGI NOMOR : 082167673088

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!