You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
2 SAMBUNGAN<br />
RABU, 21 JUNI 2017<br />
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />
Kabur dari Tj Gusta 6 Sekarat Terjepit di Mobil<br />
HELVETIA-M24<br />
Informasi yang dihimpun, kaburnya keempat napi ini<br />
terungkap saat salah seorang napi, sebut saja Boy selesai<br />
membagikan makan sahur, Selasa (20/6) sekitar pukul 02:30<br />
WIB. Ketika itu ia mendengar suara ribut seperti sedang<br />
menggergaji.<br />
Setelah dihardik sambil menyepak dinding tembok, suara<br />
itu senyap. Namun tak berapa lama, terdengar suara orang<br />
berjalan di atas atap seng. "Siapa itu?" serunya.<br />
Tahanan di ujung Blok Straf sel 3A kemudian menyebut<br />
ada orang di atas dan nampak tali tergantung di dinding.<br />
Boy langsung berteriak memanggil pegawai sambil<br />
Kompak Jual Ganja Pasutri<br />
MEDAN-M24<br />
Pasangan suami istri (pasutri) ini terpaksa berlebaran di<br />
sel penjara. Itu akibat keduanya kompak menjual ganja.<br />
BES (41) dan istrinya TN (33), diamankan petugas Satres<br />
Narkoba Polrestabes Medan di Jln Langgar, Kec Medan<br />
Area, Selasa (20/6) siang. Dari kedua tersangka polisi<br />
menyita ganja seberat 2,8 Kg berikut 2,20 gram ganja<br />
dalam kemasan kecil.<br />
Kasatres Narkoba Polrestabes Medan, AKBP Ganda<br />
Saragih mengatakan, kedua tersangka ditangkap<br />
berdasarkan laporan masyarakat.<br />
"Barang bukti ganja ditemukan di dalam lemari kamar<br />
kedua tersangka. Dari pengakuan kedua tersangka,<br />
mereka belum lama menjadi pengedar ganja," kata Ganda.<br />
Ganda menyebut, kedua tersangka mengaku<br />
memperoleh ganja dari warga Aceh. Sayangnya, keduanya<br />
mengaku tidak tahu tempat tinggal pemasok ganja<br />
tersebut.<br />
"Kedua tersangka belum mau buka mulut, siapa<br />
pemasoknya. Namun, saya sudah perintahkan Wakasat,<br />
Kompol Yudi untuk kembali mengembangkan kasus ini<br />
hingga tuntas," katanya.<br />
Ganda menambahkan, kedua tersangka dijerat UU No 35<br />
tahun 2009 tentang narkotika. "Pasal yang dikenakan 112<br />
ayat (1) subs 114 tentang peredaran dan penyalahgunaan<br />
narkotika, ancaman hukuman paling singkat 4 tahun<br />
kurungan penjara," tukasnya. (ardi)<br />
Ngebut!! Lubis Kritis<br />
LABUHAN-M24<br />
Irwan Lubis (45) memacu laju kreta Yamaha Mio yang<br />
ditungganginya. Nahas, ketika memotong dari kiri jalan ada<br />
truk kontainer sedang parkir. Brak!! Ia pun kritis karena<br />
menghantam truk tersebut.<br />
Kecelakaan itu terjadi Jln KL Yos Sudarso Km 11, Kel Kota<br />
Bangun, Kec Medan Deli, Senin (19/6) sekira pukul 22.00<br />
WIB. Irwan yang tinggal di Jln Mesjid, Dusun 4, Desa<br />
Helvetia, Kec Labuhan Deli, mengalami luka robek di dagu<br />
dan paha kiri.<br />
Informasi diperoleh, Irwan menaiki kreta Yamaha Mio BK<br />
5674 EE. Ia melaju dari Belawan menuju ke Medan. Ketika<br />
melintas di lokasi, Irwan memacu laju kretanya dan<br />
memotong sisi kiri mobil di depannya.<br />
Tak disangka, di sisi kiri ada truk kontainer BK 8728 GM<br />
yang parkir. Irwan lepas kendali dan menabrak truk<br />
tersebut.<br />
Warga sekitar mengetahui kecelakaan itu membawa<br />
korban ke RSU Mitra Medika. Petugas Unit Lantas Polsek<br />
Medan Labuhan tiba di lokasi mengamankan kendaraan<br />
tersebut.<br />
Kanit Lantas Polsek Medan Labuhan AKP SR Sihite<br />
mengatakan, kecelakaan itu sudah mereka tangani. Sopir<br />
truk telah kabur. "Korban sudah menjalani perawatan di<br />
rumah sakit. Kendaraannya sudah kita amankan," kata<br />
Sihite. (sigit)<br />
Jasad Mr X di Sungai<br />
SIDIKALANG-M24<br />
Terkuak sudah identitas dari mayat yang ditemukan dua<br />
orang pemancing di Sungai Lae Simbolon, Dusun II, Desa<br />
Lae Sirambong, Kec Silima Pungga-Pungga Dairi, Minggu<br />
(18/9) kemarin. Namanya adalah Andar Balihur Sirait (42)<br />
warga Dusun Simuhun, Kecamatan Siempat Nempu Hilir<br />
(Sinehi).<br />
Identitas jasad tersebut diketahui setelah pihak keluarga<br />
datang ke RSU Sidikalang, Selasa (20/6).<br />
Penyerahan mayat korban dilakukan di ruang mayat<br />
RSUD Sidikalang oleh pihak Polres Dairi kepada keluarga<br />
korban yang diterima langsung oleh abang korban<br />
Maruasas Sirait didampingi Kepala Desa Simuhun Victor<br />
Sihombing.<br />
Menurut Maruasas kepada polisi, adiknya hilang<br />
beberapa minggu lalu. Adiknya mempunyai penyakit<br />
kejiwaan dan telah berpisah dengan istrinya setelah 4<br />
tahun menikah.<br />
“Sejak mengalami gangguan jiwa, adiknya sering<br />
berpergian sendiri dan jarang pulang ke rumah. Sehingga<br />
mereka tidak menyangka kalau korban ditemukan tewas<br />
hanyut di sungai,” ujar Kapolres Dairi AKBP Dedy Tabrani<br />
melalui Kasat Reskrim AKP Agus M Butarbutar kepada<br />
wartawan.<br />
Menurut Agus tidak ada tanda-tanda kekerasan pada<br />
tubuh korban. Pihak keluarga korban juga menolak untuk<br />
dilakukan outopsi. Diduga korban tewas ketika sedang<br />
mandi di sungai. Jarak temuan mayat dengan rumah<br />
korban sekitar 15 km.<br />
“Setelah mendengar informasi penemuan mayat dari<br />
warga dan kepala desa, keluarga korban kemudian<br />
mendatangi kamar mayat untuk mengecek. Benar saja<br />
kalau mayat tersebut memang adiknya yang tidak pulang<br />
beberapa minggu yang lalu,” terangnya. (fajar)<br />
Cimot Masuk Tahanan<br />
BERASTAGI-M24<br />
Darma alias Cimot (25) resmi menjadi penghuni baru<br />
sel tahanan sementara Polsek Brastagi, Senin (19/6)<br />
dinihari. Warga Dusun Lembah Prihatin Gg Telkom, Kel<br />
Gundaling I, Kec Brastagi ini tertangkap memiliki 20<br />
paket sabu.<br />
Dituturkan Kanitres, Iptu Dedi Ginting, penangkapan<br />
tersangka hasil pengembangan dari temannya yang<br />
tertangkap lebih dulu. Petugas lalu menangkap<br />
tersangka di dekat kediamannya.<br />
Dari tangannya didapati 20 paket sabu dengan total<br />
berat kotor 19,93 gram yang dikemas dalam plastik<br />
bening berles merah dan 2 buah plastik kosong.<br />
"Yang bersangkutan sedang diproses. Tidak ada<br />
kata surut, siapa yang berani atau mau coba-coba<br />
bermain-main dengan narkoba akan kami sikat," tegas<br />
Iptu Dedi Ginting. (herry)<br />
Beli Duren<br />
Aktris cantik Laudya Cynthia Bella lagi-lagi terekam<br />
kamera saat sedang berbelanja di pusat<br />
perbelanjaan.<br />
Seperti dilansir dari detikHOT, Selasa (20/6/2017)<br />
pada salah satu akun gosip di Instagram, dikatakan<br />
bahwa Bella sedang membeli buah Duren.<br />
Dalam foto tersebut pun terlihat pula orang yang<br />
diduga pacar baru dari wanita 29 tahun itu, Engku<br />
Emran, duda kaya asal Malaysia. Dengan<br />
menggunakan kacamata hitam, Engku pun tampak<br />
berseberangan dengan Bella.<br />
Foto tersebut pun langsung menuai berbagai<br />
macam komentar. Tak sedikit pula yang<br />
mendoakannya wanita berhijab itu. "Semoga di<br />
segerakan mbk bella menuju ke hub halal.amin," tulis<br />
followers satunya lagi.<br />
Bella sebelumnya telah bertunangan dengan Afif<br />
Kalla. Tapi keduanya santer disebutkan batal menikah.<br />
(dth)<br />
menggoncangkan pintu. Tamping yang<br />
datang pun diminta segera memanggil<br />
pegawai karena ada tahanan yang lari.<br />
Mendapat informasi itu, petugas<br />
Lapas, sebut saja Frengki lalu<br />
memeriksa ke belakang Blok Straf. Di<br />
situ ia melihat tali yang diikat di bagian<br />
pagar lapas dalam kondisi tegang.<br />
Warga Medan Selayang ini kemudian<br />
menyalakan kreta dan memeriksa ke<br />
belakang Lapas.<br />
Tampak mobil Toyota Avanza hitam<br />
BL 935 AZ terparkir di situ. Melihat<br />
keberadaan petugas, seorang pria<br />
keluar dari mobil dan langsung<br />
mengibaskan celurit. Frengki yang<br />
berhasil mengelak bermaksud membalas<br />
dengan menembak pelaku. Sayang,<br />
SIANTAR-M24<br />
Ayah dan dua anaknya ditangkap<br />
petugas Polres Simalungun dari<br />
kediamannya di Jln Toba Kelurahan<br />
Kristen, Kec Siantar Selatan, Kota<br />
Pematangsiantar. Satu keluarga ini<br />
nekat berbisnis narkoba. Akibat bisnis<br />
haramnya itu, mereka pun harus<br />
mendekam di balik jeruji besi.<br />
Terbongkarnya kasus penangkapan<br />
dipaparkan Polres Simalungun, Selasa<br />
(19/6). Ketiga tersangka adalah<br />
Fransiskus Sianipar(65), kedua anaknya<br />
Brando Sianipar (30) dan Leo<br />
Sianipar (27). Sianipar sekeluarga<br />
ditangkap Rabu (14/6) lalu. Mereka<br />
merupakan jaringan sindikat peredaran<br />
narkoba di Simalungun.<br />
Penangkapan ayah dan kedua anak<br />
itu berdasar hasil pengembangan<br />
diringkusnya Naldo Sinaga, Marudut<br />
dan Putra yang lebih dulu ditangkap<br />
Jumat (9/6) lalu.<br />
Selain mereka polisi kini memburu<br />
bandar narkoba berinisial AS dan<br />
istrinya DM, yang berperan membantu<br />
menagih uang penjualan sabu.<br />
"Tujuh tersangka kita amankan<br />
pistolnya tak dapat ditembakkan.<br />
Saat itu ia melihat seorang pelaku<br />
berada di atas pagar. Kali ini pistolnya<br />
meletus dan mengenai pelaku. Meski<br />
tertembak, pelaku berhasil masuk ke<br />
mobil dan kabur. Tak ingin tahanan<br />
lepas, ia pun mengejar pelaku.<br />
Aksi kejar-kejaran itu menjadi<br />
perhatian warga sekitar. Setelah tahu<br />
kejadian sebenarnya, warga ikut<br />
melakukan pengejaran. Melihat<br />
banyaknya orang yang mengejar,<br />
pengemudi mobil gugup. Di Jln Lembaga<br />
Pemasyarakatan depan Perubahan Bali<br />
Indah, mobil yang ditumpangi pelaku<br />
menabrak pagar rumah Jumasari dan<br />
Herry Purba sebelum terbalik dengan<br />
kondisi ringsek. (baca: Kami Pikir<br />
1 Berhasil Kabur, 1 Patah Kaki<br />
Kepala Lapas Klas 1 A Tanjung Gusta<br />
Medan, Asep Sarifudin tak menampik<br />
kabar kaburnya empat napi tersebut.<br />
Dari keempatnya, seorang berhasil<br />
kabur.<br />
"Iya ada empat orang yang berusaha<br />
kabur. Tiga tertangkap kembali. Namun<br />
napi atas nama Rudi Rahman berhasil<br />
Luar Biasa! Sekeluarga Terlibat Bisnis Narkoba<br />
bersama barang bukti 2 ons sabu dari<br />
tangan NS, 7 buah kartu ATM milik FS<br />
(2 milik BS dan 1 milik Leo Sianipar),<br />
slip setoran tunai BCA 65 lembar senilai<br />
Rp492.410.000, buku tabungan BCA<br />
milik Brando Sianipar berisi saldo<br />
Rp131.180.000, buku tabungan Bank<br />
Mandiri dan BRI milik Fransiskus, 1 unit<br />
sepedamotor Beat serta 1 unit HP<br />
Nokia," papar Kapolres Simalungun<br />
AKBP Marudut Liberti SIK dalam press<br />
release di Asrama Polisi (Aspol) Jln<br />
Sangnawaluh Kota Siantar, Selasa (20/<br />
6).<br />
Kronologis penangkapan, diuraikan<br />
Kapolres, bermula saat Noval Sianipar,<br />
napi LP Tanjung Gusta berkomunikasi<br />
via telepon dengan bandar narkoba<br />
inisial AS (DPO), lalu memerintahkan<br />
tersangka Riki merupakan kaki tangan<br />
bandar menyuruh tersangka<br />
Fransiskus Sianipar mengambil sabu<br />
kepada Noval Sianipar, yang juga anak<br />
kandung Fransiskus Sianipar.<br />
Kemudian Fransiskus menemui<br />
Noval di Lapas Tanjung Gusta dan<br />
mengambil sabu lalu<br />
mengantarkannya kepada tersangka<br />
Bandar Narkoba)<br />
Dibantu warga, petugas langsung<br />
mengevakuasi penumpang mobil naas<br />
itu. Dari dalam mobil, petugas hanya<br />
mengamankan dua napi dan empat<br />
rekannya dalam kondisi kritis setelah<br />
sempat terjepit di dalam mobil. (baca:<br />
1 Berhasil Kabur, 1 Patah Kaki)<br />
Kedua napi tersebut atas nama<br />
Hussaiini (35) warga Indrapuri, Aceh<br />
Besar dan Alhadi (30) warga Tapak<br />
Tuan, Aceh Selatan. (baca: Dari Kasus<br />
Pembunuhan hingga Narkoba)<br />
Sementara keempat rekannya yang<br />
membantu proses pelarian adalah<br />
Saparuddin (30) warga Indrapuri, Aceh<br />
Besar, Yulis, M Yusuf dan Fajar (15).<br />
Keenamnya lalu dibawa ke Rumah Sakit<br />
Nando Sinaga. Selanjutnya terjadi<br />
transaksi di Jln Gereja belakang<br />
Gereja HKBP.<br />
Usai transaksi, kemudian Nando<br />
Sinaga menyuruh Marudut mengedarkan<br />
sabu, namun ia keburu ditangkap<br />
petugas pada 9 Juni 2017. Setelah<br />
Marudut ditangkap, petugas<br />
kemudian melakukan pengembangan<br />
dan menangkap tersangka Putra pada<br />
10 Juni 2017.<br />
Petugas kembali melakukan<br />
pengembangan hingga mengarah<br />
pada sang bandar AS. Pria ini sempat<br />
menyuruh DM, istrinya menagih uang<br />
penjualan sabu kepada Riki yang<br />
keburu ditangkap petugas.<br />
"Pengakuan Riki bahwa DM menagih<br />
uang penjualan sabu kepadanya<br />
sebanyak dua kali di Pasar Horas Kota<br />
Siantar. Pertama, DM menagih uang<br />
Rp5 juta dan yang kedua Rp3 juta,"<br />
terang Liberty.<br />
Para tersangka, lanjut Kapolres,<br />
dijerat pasal 114 subs ayat 2 subs 112<br />
ayat 2 subs 132 ayat 2 UU No 35 tahun<br />
2009 dengan ancaman hukuman mati<br />
atau seumur hidup. (adi)<br />
Curi 2 Karpet di Rumah Kosong Pria 24 Tahun Ditangkap<br />
diringkus petugas Polsek Percut Sei<br />
Tuan, Senin (19/7).<br />
"Tersangka diamankan dari<br />
rumahnya bersama barang bukti,"<br />
ujar Kanit Reskrim Polsek Percut Sei<br />
Tuan, Iptu Philip Antonio Purba SH,<br />
Selasa (20/6).<br />
Ceritanya, sebelum ditangkap,<br />
tersangka tengah beraksi di rumah<br />
kosong milik Gading Tua Siregar (65) di<br />
Komplek Perumahan Graha Teratai Jln<br />
Masjid Teratai XXV, Dusun IX Desa<br />
Sang Jenderal pun Kagumi Masjid Agung Sibolga<br />
“Luar biasa Masjid Agung Sibolga<br />
ini, dari sekian banyak masjid di<br />
Sumatera Utara, hanya masjid ini<br />
yang dilengkapi dengan fasilitas lift<br />
untuk dapat melihat pesona kotanya,<br />
ditambah ada suar yang membantu<br />
para nelayan yang ada di laut,”<br />
ungkap Edi, usai sholat zuhur<br />
berjamaah di Masjid Agung, Minggu<br />
pekan lalu.<br />
Menurut Edi, Masjid Agung Sibolga<br />
mengikuti perkembangan jaman.<br />
kabur. Saat ini petugas kepolisian<br />
sedang melakukan pengejaran dengan<br />
menyesar seluruh areal Lapas,"<br />
ucapnya, Selasa (20/6).<br />
Seorang lainnya juga berhasil<br />
diamankan adalah Muliadi (30). Warga<br />
Aceh yang divonis tujuh tahun penjara<br />
ini tak sempat melarikan diri karena<br />
Dari Kasus Pembunuhan hingga Narkoba<br />
Ada kesamaan antara keempat napi<br />
dan empat rekan yang membantu<br />
pelarian dari Lapas Klas I A Tanjung<br />
Gusta, Medan, Selasa (20/6). Yaitu<br />
sama-sama warga Aceh.<br />
Kepala Lapas, Asep Sarifudin yang<br />
dikonfirmasi terkait hal itu enggan<br />
berkomentar. Namun dirinya tak<br />
keberatan membeberkan kasus yang<br />
menjerat keempat napi tersebut.<br />
Parlin Purba saat digiring petugas.<br />
"Keempatnya terlibat kasus mulai dari<br />
pembunuhan hingga narkoba," beber<br />
Asep kepada M24.<br />
Hussaiini (35) warga Indrapuri, Aceh<br />
Besar terlibat kasus pembunuhan<br />
dengan hukuman 11 tahun penjara.<br />
Alhadi (30) warga Tapak Tuan, Aceh<br />
Selatan juga kasus pembunuhan<br />
dengan hukuman 10 tahun penjara.<br />
Adapun Rudi Rahman Bin Rasidin (32)<br />
Terima Suap Rp10 Juta<br />
Jaksa Parlin Purba Dinonaktifkan<br />
METRO24<br />
Kejaksaan Agung segera<br />
menonaktifkan jaksa Parlin Purba<br />
dari jabatannya selaku K?epala<br />
Seksi III Intelijen pada<br />
Kejaksaan Tinggi (Kejati)<br />
Bengkulu.<br />
Rencana tersebut menyusul<br />
status Parlin yang sudah menjadi<br />
tersangka terkait kasus ?dugaan<br />
suap terkait pengumpulan bukti<br />
dan keterangan dalam sejumlah<br />
proyek yang ada di Balai Wilayah<br />
Sungai (BWS) Sumatera VII<br />
Bengkulu? oleh KPK.<br />
“Untuk sementara dihentikan<br />
sementara dulu. Enggak dipecat<br />
langsung,” kata Jaksa Agung<br />
Muda Pengawasan (Jamwas) R<br />
Widyo Pramono di Kejagung,<br />
Selasa (20/6).<br />
Widyo menjelaskan pemecatan<br />
terhadap Parlin baru dilakukan,<br />
sesudah adanya vonis dari<br />
pengadilan. “Kita lihat proses<br />
persidangan nanti.Jika terbukti<br />
telak ya langsung dipecat tidak<br />
dengan hormat,” tegas Widyo.<br />
Terkait dengan upaya<br />
pemberhentian sementara<br />
(nonaktif), Widyo masih<br />
menunggu hasil pemeriksaan etik<br />
Bandar Khalipah, Percut Sei Tuan,<br />
Sabtu (17/6) sekitar pukul 21:00 WIB.<br />
Dari rumah kosong tersebut,<br />
tersangka mengangkut dua karpet<br />
warna hitam dan merah ke rumahnya.<br />
Tak lama berselang, korban yang juga<br />
petugas jaga malam komplek melintas.<br />
Ia curiga melihat pintu belakang rumah<br />
kosong miliknya terbuka.<br />
Penasaran, korban masuk dan<br />
melihat barang-barang sudah<br />
berantakan. Setelah diselidiki, korban<br />
“Selama ini kita hanya bicara soal<br />
popularitas, tidak berbicara kualitas,<br />
namun Masjid Agung Sibolga<br />
mewujudkan itu semua, dia popular<br />
dan berkualitas, untuk penyemangat<br />
orang yang beribadah," imbuh sang<br />
jenderal yang digadang-gadang<br />
bakal maju sebagai balon Sumut 1<br />
itu.<br />
Panglima juga mengatakan bahwa<br />
masyarakat Kota Sibolga adalah<br />
masyarakat yang religius. Itu terlihat<br />
kakinya patah.<br />
Terkait peristiwa tersebut, Asep<br />
mengaku akan lebih waspada dan<br />
memperketat keamanan. "Kita<br />
tekankan kepada pegawai dan Tamping<br />
untuk lebih ketat lagi. Jangan<br />
sampai kejadian serupa terulang,"<br />
tandasnya. (ansah/tiopan)<br />
warga Jln Perdagangan Aceh Selatan<br />
yang berhasil kabur terjerat kasus<br />
narkoba dengan hukuman delapan<br />
tahun penjara. Ia telah menjalani<br />
hukuman 3 tahun sebelum melarikan<br />
diri. Muliadi (30) warga Aceh tak sempat<br />
melarikan diri karena mengalami patah<br />
kaki. Ia terjerat kasus narkoba dengan<br />
hukuman tujuh tahun penjara.<br />
(ansah/tiopan)<br />
yang dilakukan tim pengawas.<br />
Diketahui pemeriksaan etik<br />
terhadap Parlin baru dilakukan<br />
hari ini di KPK. “Jadi, kita pelajari<br />
dulu hasil pemeriksaan yang<br />
dilakukan inspektur saya dan tim<br />
di sana. Biasanya kalau yang<br />
bersangkutan sudah ditahan KPK<br />
maka Kejaksaan melalui Jambin<br />
(Jaksa Agung Pembinaan) nanti<br />
akan menerbitkan surat<br />
pemberhentian sementara.”<br />
Jaksa Parlin kena OTT KPK<br />
karena diduga menrima suap<br />
Rp10 juta dari Amin Anwari,<br />
beberapa waktu lalu. (pkc)<br />
mendapat identitas tersangka, Senin<br />
(19/6).<br />
"Begitu korban mengetahui<br />
pelakunya Aji Harianto, langsung<br />
menghubungi petugas Polsek Percut<br />
Sei Tuan," ucapnya.<br />
Setelah menerima informasi<br />
tersebut, petugas bersama korban<br />
langsung ke rumah tersangka dan<br />
melakukan penangkapan, berikut<br />
mengamankan barang bukti dua karpet<br />
yang dicuri. (wandi)<br />
dari kepedulian masyarakat terhadap<br />
rumah ibadahnya.<br />
“Jika kita jalan ke luar daerah, kita<br />
lihat apa yang mayoritas dan<br />
minoritas. Kemudian lihat rumah<br />
ibadahnya. Jika rumah ibadah seperti<br />
masjid atau gereja tidak karu-karuan,<br />
ini membuktikan masyarakatnya<br />
tidak peduli. Jika rumah ibadahnya<br />
besar dan bagus fivety-fivety, ini<br />
menunjukkan masyarakatnya peduli<br />
dan dapat disimpulkan<br />
warga sekitar Lapas yang meminta<br />
namanya tak disebut kepada M24,<br />
Selasa (20/6).<br />
Setelah mengetahui peristiwa<br />
sebenarnya, warga ikut dalam aksi<br />
mengejar napi yang kabur<br />
tersebut. Mereka akhirnya<br />
berhasil membuat sopir mobil<br />
Warga Tolak Pelaku Pulang<br />
SIMALUNGUN-M24<br />
Warga Jln Asahan KM 4, Nagori<br />
Sejahtera, Kec Siantar, Kab Simalungun<br />
menyesalkan penganiayaan<br />
yang dialami Jawata Munthe<br />
(69). Apalagi korban dikenal baik<br />
dan tak pernah bermasalah.<br />
Bahkan sebelum dibacok, sekitar<br />
pukul 10:00 WIB, korban terlihat<br />
menasihati tersangka Anggian<br />
Parololoan Siallagan alias Loan (38).<br />
"Kerjalah kau Loan, istrimu kan<br />
bekerjanya, daripada di rumah saja<br />
kerjamu," ucap korban kepada<br />
tersangka seperti ditirukan D<br />
Saragih kepada M24, Selasa (20/6).<br />
Warga lainnya, Boru Saragih<br />
meragukan alasan pelaku<br />
membacok korban karena sakit hati<br />
orangtunya dihina. "Bapaknya<br />
sudah lebih 10 tahun meninggal.<br />
Istri sama mamaknya pun sering<br />
kena siksa sama dia (pelaku),"<br />
bebernya.<br />
Bun Hwa Tewas Mendadak<br />
MEDAN-M24<br />
Pengunjung Kedai Kopi Moly di<br />
Jln Bogor simpang Jln Semarang,<br />
mendadak geger, Selasa (20/6)<br />
siang sekira pukul 14.00 WIB.<br />
Seorang pengunjung Bun Hwa<br />
(53), tiba-tiba terjatuh dari kursi<br />
duduknya. Tak lama, pria warga<br />
Desa Bakaran Batu Gg Surya, Kec<br />
Lubukpakam, Deliserdang itu kaku<br />
tak bergerak.<br />
"Korban sempat mengeluh sakit<br />
di kepala kepada temannya,”<br />
terang Kapolsek Medan Kota,<br />
Kompol Martuasah Tobing kepada<br />
wartawan saat ditemui di lokasi.<br />
Menurut Martuasah, tidak<br />
ditemukan tanda mencurigakan di<br />
tubuh korban. Selanjutnya,<br />
jenazah korban dibawa ke rumah<br />
Ditodong 4 Remaja, Sopir Panik<br />
Bhayangkara untuk mendapat<br />
perawatan sebelum menjalani<br />
pemeriksaan.“<br />
Kapolsek Helvetia, Kompol Trila<br />
Murni saat dikonfirmasi mempolisi,<br />
Selasa (20/6) dinihari.<br />
Keempat remaja dibekuk Tim<br />
khusus antibandit (Tekab) 308<br />
Polres Lampung Selatan bersama<br />
Polsek Penengahan, di Desa<br />
Sumbernadi, Ketapang, Lampung<br />
Selatan.<br />
Keempat tersangka masingmasing<br />
Toni (17), Syahroni (19),<br />
TG (18) dan NM (17), adalah warga<br />
Dusun Buring, Desa Sukabaru,<br />
Penengahan, Lampung Selatan.<br />
Kasat Reskriml Polres Lampung<br />
Selatan, AKP Rizal Effendi<br />
mengatakan, petugas menangkap<br />
pelaku usai memalak Masdar (48),<br />
warga Guning Sugih, Lampung<br />
Tengah.<br />
“Awalnya, petugas menangkap<br />
dua pelaku tidak jauh dari lokasi<br />
TKP di Desa Tamansari, Ketapang.<br />
Taklama kemudian, dua pelaku<br />
lainnya ditangkap di Jalinsum Desa<br />
Sukaratu, Penengahan,”kata<br />
Rizal.<br />
Akibat aksi pemalakan tersebut,<br />
mobil yang dikemudikan Masdar<br />
terguling. Hingga akhirnya korban<br />
mengalami luka-luka, saat ini<br />
korban masih dirawat di klinik di<br />
Penengahan.<br />
“Masdar, membawa barang<br />
pindahan dari Jakarta dengan<br />
Sunggal. Dari kelimanya, petugas<br />
mengamankan 38 bal ganja<br />
sebagai barang bukti (Barbut).<br />
Kapolsek Sunggal Kompol Daniel<br />
Marunduri, Selasa (20/6) sore<br />
mengatakan, kelima pengedar itu<br />
masing-masing adalah Kumaiya<br />
(39) warga Jln Sei Mencirim, Desa<br />
Paya Geli, Zulkarnaini (35) warga<br />
Dusun V Bandar Meriah, Desa Suka<br />
Maju/Dusun Lhok Suwe, Desa Cot<br />
Keh Peureulak, Kab Aceh Timur,<br />
Junaidi Anwar (35) warga Desa<br />
Blang Cot Tunong, Kec Jeumpa,<br />
Kab Bireuen, Mizan Aulia (21)<br />
warga Dusun Bale Labang, Desa<br />
Blang Cot Tunong dan M Jamil<br />
Abdullah (52) warga Dusun<br />
Kembang, Desa Teumareum, Kec<br />
Indra Jaya, Kab Aceh Jaya.<br />
Penangkapan ini berawal dari<br />
informasi masyarakat jika di rumah<br />
Kumaiya kerap terjadi transaksi<br />
narkotika. Petugas bergegas<br />
menindaklanjuti info tersebut<br />
dengan turun ke lokasi.<br />
Setibanya di situ, petugas<br />
menggeledah rumah milik Kumaiya.<br />
Dari tempat tersebut, petugas<br />
masyarakatnya religius,” tambahnya.<br />
Pangkostrad Letjen TNI Edy<br />
Rahmayadi juga menyatakan<br />
kekaguman terhadap letak wilayah<br />
Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli<br />
Tengah yang sangat strategis di<br />
pesisir pantai barat Sumatera Utara.<br />
Jika potensi itu dikelola dengan baik,<br />
tidak menutup peluang<br />
masyarakatnya untuk maju.<br />
“Sangat memungkinkan<br />
masyarakat di sini untuk maju.<br />
benarkan adanya napi yang diamankan<br />
bersama keempat rekannya<br />
yang membantu. "Benar, masih<br />
dalam penyelidikan," ungkap Kompol<br />
Trila Murni. (ansah/tiopan)<br />
Kami Pikir Bandar Narkoba<br />
gugup dan menabrak pagar rumah<br />
warga sebelum terbalik.<br />
"Kalau enggak nabrak mungkin<br />
berhasil itu kabur. Karena dari<br />
peristiwa sebelum-sebelumnya,<br />
kalau tahanan kabur ke Aceh itu<br />
jarang bisa ketangkap lagi,"<br />
jelasnya. (ansah/tiopan)<br />
Pelaku sendiri disebut-sebut<br />
suka membuat resah warga. Tak<br />
jarang rumah mereka dilempari<br />
batu. Bahkan beberapa warga<br />
pernah dipukul pelaku. Seperti<br />
Boru Siregar yang berdagang 15<br />
meter dari kediaman pelaku.<br />
Tak sedikit yang meyakini pelaku<br />
mengonsumsi narkoba sehingga<br />
kerap membuat keributan. Warga<br />
bahkan sudah muak dengna<br />
pelaku. "Kalau tidak lari ke dalam<br />
rumah dan bersembunyi di dalam<br />
kamar, mungkin sudah jadi mayat<br />
dia. Sudah bawa kayu sama broti<br />
kami mau menghajar dia,"<br />
ketusnya.<br />
Karena itu, meski pelaku sudah<br />
selesai menjalani hukuman, warga<br />
tetap akan menolaknya. "Warga<br />
sepakat tidak menerimanya lagi<br />
tinggal di kampung ini. Kami sangat<br />
takut dengan dia," pungkas Boru<br />
Siregar. (adi/mag6)<br />
sakit untuk keperluan visum.<br />
Sementara Ajis (45), warga<br />
sekitar mengatakan, korban merupakan<br />
agen penjualan sparepart<br />
yang sering belanja kepadanya.<br />
"Dia sempat mengeluh kepalanya<br />
sakit sebelum minum di Kedau Kopi<br />
Moly," bilang pemilik toko sparepart<br />
mobil di Jalan Semarang itu.<br />
“Gak lama duduk, korban tibatiba<br />
jatuh ke lantai dalam keadaan<br />
telungkup. Pas dicek, udah<br />
meninggal dunia,” imbuhnya.<br />
Polisi membawa jasad korban ke<br />
rumah sakit, sekaligus<br />
menghubungi keluarga korban.<br />
"Hingga Selasa petang, jenazah<br />
korban masih disemayamkan di RS<br />
Bhayangkara Medan," pungkas<br />
Martuasah. (ahmad)<br />
tujuan ke Lampung<br />
Tengah,”ujarnya.<br />
Dari penangkapan pelaku<br />
tersebut, petugas menyita barang<br />
bukti berupa uang tunai Rp200<br />
ribu hasil pemalakan. Kemudian<br />
sebilah kapak, dongkrak besi dan<br />
dua unit sepeda motor Honda<br />
Revo Fit yang digunakan para<br />
pelaku saat melakukan aksi<br />
pemalakan dan penodongan.<br />
“Pelaku dan barang bukti, saat<br />
ini diamankan di Mapolsek<br />
Penengahan untuk dilakukan<br />
penyelidikan<br />
dan<br />
pengembangan,”ungkapnya.<br />
Modus pelaku , mengendarai<br />
dua unit sepeda motor lalu<br />
mengikuti truk colt diesel BE 6512<br />
CE yang dikendarai Masdar. Saat<br />
melintas di jalan lintas pantai timur,<br />
pelaku menyetop mobil korban dan<br />
memepetnya.<br />
“Mereka meminta uang, dan<br />
mengancam korban dengan kapak<br />
dan dongkrak besi. Awalnya<br />
korban tidak mau berikan<br />
uangnya, pelaku memecahkan<br />
kaca mobil bagian depan. Karena<br />
panik korban memberikan uang Rp<br />
200 ribu, hingga mobil truk yang<br />
dikendarai korban terguling,”terangnya.<br />
(pnc)<br />
5 Pengedar Dibekuk, 38 Bal<br />
menemukan 38 bal ganja yang<br />
ditanam di sebelah rumah.<br />
"Melalui dia (Kumaiya) kita<br />
pancing tersangka lainnya untuk<br />
bertemu di Paya Geli dan ketika<br />
bertemu langsung kita ringkus,"<br />
ungkapnya.<br />
Daniel menjelaskan bahwa dari<br />
pengakuan Zulkarnaini, ganja<br />
diperolehnya dari Junaidi Anwar<br />
dan Mizan Aulia. "Dua orang<br />
tersangka lagi kita ringkus di Jalan<br />
Binjai Km 11," jelasnya.<br />
Mantan Kapolsek Delitua ini<br />
menambahkan pihaknya kembali<br />
melakukan pengembangan dan<br />
meringkus seorang tersangka<br />
lainnya.<br />
"Tersangka Jamil kita ringkus di<br />
Jalan Binjai Km 12," ucap Daniel.<br />
Dituturkannya lagi, para<br />
tersangka dikenakan Pasal 114 (2)<br />
subs 111 (2) subs 132 (1) UU RI<br />
No 35 tahun 2009 tentang<br />
Narkotika.<br />
"Saat ini kami masih lakukan lidik<br />
untuk pengembangan terhadap<br />
pemilik barang haram tersebut,"<br />
ujar Daniel. (tiopan)<br />
Alasannya potensi wilayah yang<br />
sangat strategis, tertutama potensi<br />
wisatanya.<br />
Jika dikelola dengan baik, itu akan<br />
terjadi. Seperti Pulau Mursala, itu jika<br />
dikelola dengan baik, yang datang<br />
bukan lagi turis lokal, melainkan turis<br />
dari luar negeri. Saya sebagai anak<br />
Sumut baru kali itu berkunjung ke<br />
sana, ketika itu bersama Ketua PP<br />
Sumut (Kodrat Shah),” tandas<br />
Pangkostrad. (*)