16

More documents

Recommendations

Info

2 SELASA, 16 JANUARI 2018 SAMBUNGAN .............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................. Demi Sawah Warisan, Bapak-Anak Kompak Membunuh PERBAUNGAN-M24 Peristiwa sadis ini terungkap setelah Tim Opsnal Polsek Perbaungan menangkap Asmunir alias Uleh (57) di kediamannya di Dusun Kedondong, Desa Melati II, Kec Perbaungan, Kab Serdang Bedagai (Sergai). "Pelaku baru pulang setelah tujuh tahun melarikan diri ke Labuhanbatu dan Pekanbaru. Ia menganggap kasus pembunuhan yang dilakukannya terhadap korban (Robiyah) sudah ditutup, makanya dia pulang. Petugas yang mendapat informasi langsung bergerak menangkap pelaku," ucap Kapolres Sergai, AKBP Nicolas Ary Lilipaly didamping Waka Polres, Kompol Edi Bona, Kasat Reskrim, AKP Rahmadani dan Kapolsek Perbaungan, AKP Ilham Harahap saat paparan di Mapolsek Perbaungan, Senin (15/1) siang. Seperti dituturkan Kapolres, pembunuhan itu berawal ketika Robiyah (52) merasakan gangguan kesehatan yang tak wajar. Didampingi suami, Misdi (56), ibu dua anak ini pun mendatangi rumah abang kandungnya, Uleh yang masih satu kampung untuk berobat alternatif, Rabu (28/ 11/2011). Di situ, Robiyah dan suaminya menemukan Suheri (34) anak sulung dari Uleh yang ketika itu sedang bekerja sebagai sopir angkutan kota (angkot). Oleh Suheri, Robiyah disebut terkena guna-guna (jampi) dan tubuhnya dirasuki roh halus. Dipergoki Curi Kabel MEDAN-M24 Warga Pasar III, Mariendal I, Kec Patumbak, Deliserdang menggiring Yusuf Sitinjak (29) ke Mapolsek Patumbak. Pria warga Jln Utama Ujung, Kec Delitua, Deliserdang ini dipergoki curi kabel di PT Alumex Pasar III, Mariendal I. “Tersangka ditangkap satpam sedang mengumpulkan kabel bekas. Selanjutnya diserahkan ke kita,” kata Kanit Reskrim Polsek Patumbak, Iptu Ainul Yaqin, Senin (15/1). Yaqin menjelaskan, selain tersangka, warga juga menyerahkan barang bukti satu karung kabel bekas. Kasus ini masih dikembangkan karena tersangka diduga sering mencuri di sekitar lokasi. Apalagi, pada Selasa (9/1) siang lalu, tersangka juga dipergoki beraksi tidak sendiri. Dia bersama temannya yang berhasil kabur. “Teman tersangka menunggu di luar tembok PT Alumex. Mereka sudah pernah mencuri seng di lokasi,” ungkap Yaqin. Atas perbuatannya, sebut Yaqin, tersangka dijerat pasal 363 KUHPidana tentang pencurian dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara. (ahmad) Kapolres Bilang LUBUKPAKAM-M24 Kapolres Deliserdang, AKBP Eddy Suryantha Tarigan membesuk warga Jln Lembaga II, Kel Petapahan, Kec Lubukpakam yang mengalami keracunan usai menyantap mie rebu rebus, Kamis (11/1) malam lalu. Didampingi Kapolsek Lubukpakam, AKP Nasri Ginting dan Paur Humas Polres Deliserdang Ipda Dodi Martha, Kapolres menjenguk langsung para korban di Ruang Seroja Melur RSUD Deliserdang. Eddy sempat berbincang dengan seorang korban, Prabumei Sinaga (50). “Saya merasakan sakit perut, 10 jam (pas subuh) setelah makan mie rebus di acara perwiridan rutin setiap malam Jumat itu. Saya mules dan mencret-mencret, kemudian saya dibawa ke rumah sakit,” kata Prabumei Sinaga. Kapolres menduga, para korban bukan keracunan mie rebus melainkan karena diare akibat makanan yang kurang bersih. “Kalau keracunan gejala yang timbul seperti mual, muntah, kejang-kejang dan lain-lain, tapi karena gejalanya baru dirasakan setelah 10 jam seperti mencret, mual dan muntah itu gejala diare. Kami berkesimpulan makanan yang dimakan tidak bersih dan bukan keracunan,” tegas Eddy Suryantha. Meski demikian, lanjut Kapolres, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebab sakit perut massal tersebut. Informasi diperoleh, sebagian korban sudah pulang ke rumah, namun masih menjalani rawat jalan. (yan febri) Dipukuli PS DELITUA-M24 Budi Satria (31) menyambangi Mapolsek Delitua, Senin (15/1) siang. Ayah dua anak warga Jln Bangun Sari Gg Rel, Kec Delitua ini melaporkan kasus pemukulan yang dialaminya. Kepada polisi, Budi menyebut pelaku berinisial SR (25), pemuda setempat (PS). “Saya dipukulinya saat hendak kerja,” kata Budi sembari menunjukkan wajahnya yang bengkak dan kepala belakang benjol. Dicerita Budi, sebelum kejadian ia hendak berangkat bekerja dengan menunggangi sepedamotor metic. Saat melintas di depan rumah SR, korban langsung dimaki. Dengar makian itu, Budi pun menghentikan laju kretanya. “Begitu berhenti, dia langsung datangi saya. Wajah saya ditinju hingga saya jatuh. Terus dengan purapura membantu saya berdiri, kawan-kawannya kembali memukuli saya,” beber pekerja pabrik itu. Sementara Bambang (31), saksi yang melihat kejadian, menyesalkan perlakuan SR. “Saat melintas di depan rumah pelaku, korban tiba-tiba dimaki. Makanya korban berhenti. Tapi malah langsung dipukuli. Kita minta kepada polisi agar memantau daerah itu, karena sering tempat mangkal pemakai narkoba,” sela Bambang. Kapolsek Delitua, Kompol Arifin Marpaung, yang dikonfimasi M24, membenarkan sudah menerima laporan korban. “Kita arahkan agar korban berobat untuk keperluan visum. Setelah itu kasusnya kita proses,” tega Arifin. (mehuli) Ditawari Narkoba ANGGIA Yulia Angely atau dikenal sebagai Angie ‘Virgin’ punya pengalaman buruk mengenai narkoba. Dirinya mengaku pernah ditawari barang haram tersebut. “Secara tidak langsung iya, pasti ada. Pada tahun 2000-2005. Itu zamannya aku sedang marakmaraknya,” tuturnya seperti dilansir detikHOT, Senin (15/1/2018). Mengenai hal tersebut, perempuan yang dikenal lewat film ‘Virgin’ itu menjadi ingat akan sesuatu. Salah satu sahabatnya pernah nyaris meninggal karena mengonsumsi narkoba jenis sabu. (dth) GAJI BEKERJA MAK Bedah yang berumur 18 tahun baru lulus dari sekolah menengah, kemudian ia mengikuti penataran mengetik selama setengah tahun, dan dengan lancar telah melewati ujian, selanjutnya ialah mencari pekerjaan yang cocok. Ia tetap hidup bersama dengan orang tuanya. Waktu itu banyak instansi yang sedang merekrut tenaga kerja, mau mencari sebuah pekerjaan sebenarnya tak sulit. Mak Bedah telah melamar ke beberapa perusahaan, dan akhirnya menentukan pilihannya. Perusahaan ini sangat dekat dengan rumah orang tuanya. Ia berpikir: “Setiap pagi aku bisa masuk kantor dengan berjalan kaki, tak usah berjejal naik bus umumatau beli sepeda motor.” Ia berjalan masuk ke kantor perusahaan dan menanya manajernya: “Aku telah menetapkan bekerja di sini, Anda akan memberiku gaji berapa?” “Mula-mula setiap bulan Rp 1.5 juta,” jawab Wak Lokot sang manajer, “3 bulan kemudian Rp. 3 juta.” Sesudah berpikir beberapa menit, Mak Bedah berkata: “Baiklah, tolong anda catat. kalo begitu 3 bulan lagi aku akan datang dan mulai masuk kerja disini .” Mendengar itu, Robiyah ketakutan dan menerima tawaran pengobatan dari keponakannya itu. Ritual pun langsung digelar di salah satu kamar di rumah itu. Namun, hingga ritual pengobatan selesai, Robiyah tak merasa ada perobahan. Penasaran, Suheri pun mencari ayahnya, Uleh untuk meminta bantuan. Setelah bertemu, Suheri menceritakan kepada Uleh tentang pengobatan yang dilakukan kepada bibiknya, Robiyah. Ternyata Uleh sudah lama menyimpan rasa iri kepada adik satusatunya ini. Pasalnya, sepeninggalan ayahnya, sang ibu terlihat lebih menyayangi Robiyah. Ia pun khawatir tak mendapat bagian dari enam hektar sawah yang terletak di Perbaungan milik orangtuanya. Rencana jahat langsung terbersit untuk menghabisi adik kandungnya itu. Sebagai anak, Suheri pun manut saat diminta membantu mewujudkan rencananya. Keduanya lantas kembali ke rumah menemui Robiyah dan suaminya. Di situ, Uleh memegang kedua bahu 1 Ditembak Mati, 1 Diamankan, 1 Buron Ancam Bunuh Penjaga MEDAN-M24 Personel Subdit III/Jahtanras Polda Sumut melumpuhkan tiga perampok sadis dengan timah panas. Para pelaku merupakan spesialis perampok onderdil alat berat jenis excavator. Sebelum ditangkap, mereka beraksi di dua tempat, yakni di Kabupaten Batubara dan Kabupaten Asahan. “Kejadian pertama di areal pembibitan Kebun Sei Balai Estate, Desa Sei Balai, Kecamatan Meranti, Batubara, 1 Januari 2018,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting kepada wartawan, Senin (15/1). Dia mengatakan, para tersangka yang ditangkap, yakni Robin Manik alias Manik (40), warga Desa Sei Ubo, Kec Paranap, Kab Indragiri Hulu (Inhu), Riau, Khairul Amri Damanik alias AM (36), warga Dusun X, Desa Sei Dua Hulu, Kec Simpang Empat, Kab Asahan. Lalu, Sawal Marpaung alias Sawal (38), warga Desa Padang Mahondang, Kec Pulo Rakyat dan MEDAN-M24 Tim gabungan Polrestabes Medan dan Polda Sumut masih memburu seorang tersangka kasus penggelapan uang di PT BRI Tbk Cabang Medan Putri Hijau. Demikian dijelaskan Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus Waterpauw, melalui Kabid Humas Kombes Pol Rina Sari Ginting didampingi Dirkrimum Kombes, Pol Andi Rian dan Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha Prawira, Senin (15/1) sore. “Ada tiga pelaku dalam kasus ini. Dua sudah ditangkap, seorang di antaranya diberikan tindakan tegas hingga tewas. Sedangkan seorang lagi masih dalam pengejaran,” papar Rina. Tersangka yang ditangkap, sebut Rina, yakni Erman Syahputra alias Herman (41), warga Jln Sampali Gg Meranti, Desa Sampali, Kec Percut Sei Tuan, Deliserdang. Yang tewas, Chairul Ridho alias Ridho (27), warga Jln Salak VII, Perumnas Mandala. Sedangkan yang masih buron BNS alias B (31). Dari pengungkapan kasus ini, polisi menyita barang bukti berupa 1 lembar surat penarikan uang ke Bank Indonesia tertanggal 12 Oktober 2017, 1 lembar surat identitas berikut mobil Daihatsu Xenia BK 1602 EB, 1 lembar surat tugas atas nama Nurhayati, 1 lembar formulir penyerahan uang senilai Rp11 miliar milik PT SSI, 1 lembar surat tugas permintaan uang dari PT Kelola Jasa Artha ke BRI Kanwil Sumatera Utara, 1 lembar formulir penyerahan uang PT Kejar senilai Rp11 miliar, 1 lembar surat pengantar pengambilan uang milik PT Beringin Gigantara senilai Rp41 miliar yang dicoret menjadi Rp35 miliar tertanggal 13 Oktober 2017, 2 unit mobil Suzuki S Cross nopoli BM 1105 GD dan BM 1124 GD, uang tunai Rp140 juta, sejumlah perhiasan emas, TV, speaker, akte jual beli rumah, uang Rp2 juta dan dua tas ransel. “Sebagian yang kita sita merupakan barang atau sisa dari para pelaku,” terang Rina. Sementara, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha, menjabarkan, tim awalnya menangkap Erman di Pekanbaru. “Info awal, tersangka Erman berada di Perumahan Kuantan Regency Blok 1-2 Juanda Sirait alias Juanda (47), warga Desa Sei Paham, Kec Sei Kepayang, Kab Asahan. Dalam menjalankan aksinya, sebut Rina, para tersangka terkenal sadis dan kerap menganiaya korban menggunakan senjata tajam jenis parang dan potongan pelepah sawit yang penuh duri. “Setelah korban dilumpuhkan dan diikat, para pelaku kemudian beraksi membongkar alat berat jenis backhoe,” terangnya. Tersangka Khairul Amri Damanik, Robin Manik dan Sawal Marpaung, ditangkap di Jln Karakatu Ujung, Medan dan Juanda Sirait ditangkap di daerah Sei Paham, Sei Kepayang, Asahan. Saat ini petugas tengah memburu tersangka lainnya, Halomoan Manik. Kombes Rina mengatakan, para tersangka berbagi tugas dalam perampokan tersebut. Robin bertugas melumpuhkan para penjaga, Khairul Amri bertugas membongkar dan mempreteli alat berat, Sawal Marpaung mengatur strategi perampokan dan Juanda bertugas mencari sasaran. "Gegara Nyenggol Anak Pelaku" TANJUNG BERINGIN-M24 Peristiwa berdarah yang menewaskan Edi Susanto alias Ali alias Aliong (41), di Dusun I Kampung Baru, Desa Nagur, Kec Tanjung Beringin, Serdang Bedagai, masih terus menjadi perbincangan hangat di kalangan warga sekitar. Informasi dihimpun M24, Senin (15/1), sejumlah warga memastikan jika pelaku yang menghabisi Aliong lebih dari satu orang. Para pelaku, tak cuma warga setempat, tapi juga berasal dari luar Kampung Baru. "Mereka (para pelaku, red) sudah pada kabur. Pentolan pelaku berinisial D dibantu anaknya dan beberapa kawannya," ucap seorang warga yang minta namanya tidak dikorankan kepada M24. Warga ini memastikan, motif pembantaian Aliong bukan berlatar narkoba. "Masalah sepele. Malam sebelum dibunuh, Aliong mengendarai kreta masuk ke Kampung Baru. Mungkin mau nyabu. Waktu masuk kampung, Aliong menyenggol anak D. Si Aliong bukannya tanggung jawab, malah pergi gitu aja. D pun marah, tapi si Aliong tetap gak peduli," beber warga itu lagi. Tengah malam, Aliong masuk lagi ke Kampung Baru. "Nah, saat itulah si Aliong sudah ditunggu oleh D bersama anak dan rekan-rekannya. Aliong dibantai pake samurai. Aliong sempat kabur dan meminta tolong warga, namun karena suasana sepi, tak ada warga yang keluar rumah. Warga berhamburan setelah menemukan Aliong telungkup Tolak Cinta Pemuda Tetangga MEDAN-M24 Cinta memang bisa membutakan akal sehat. Itu pula yang terjadi pada Angga Rizky (21). Cinta ditolak, membuat pemuda warga Jalan Pasar 3 Gg Sultan, Desa Tembung, Kec. Percut Seituan ini nekat menculik Bunga --nama disamarkan--. Kejinya, gadis 15 tahun itu kemudian diperkosa. Kasus ini terungkap saat ayah Bunga datang ke Media Centre Polrestabes Medan, Senin (15/1) siang, menanyakan perkembangan kasus perkosaan yang menimpa anaknya. Sy (50) datang didampingi istri dan anaknya (Bunga). Kepada wartawan, Sy pun membeberkan aksi bejat Angga terhadap putrinya. "Anak saya diculik, dianiaya dan diperkosa. Pelakunya bernama Angga, memiliki cacat di mata (buta sebelah). Si Angga ini bersama seorang temannya (identitas belum diketahui, red) menculik anak saya sepulang dari sekolahnya di Jln SM Raja Medan," kata Sy. Kedua pelaku, sambung Sy, membawa Bunga ke sebuah rumah kosong di Jln HM Joni, Kel Binjai, Kec Medan Denai. Di sana, Bunga diikat dan disekap. Lalu pelaku Angga memukuli anak saya hingga hidung dan wajahnya memar. "Setelah itu anak saya diperkosa. Puas melampiaskan birahinya, pelaku meninggalkan korban begitu saja," cetus Sy yang tampak geram dengan ulah pelaku. Sementara, Bunga yang ditanyai, mengaku tak berani teriak apalagi melawan. "Saya diancam kalo teriak dan melawan akan dibunuh. Saya Bukan Minta Doa Restu, Tapi Minta Uang pengantin dan keluarganya. Dia juga menutupi alamat di undangan itu dengan coretan hitam. Tapi Arina Ab'ha malah menyoroti dan memberi lingkaran pada bagian bawah undangan tersebut. Pesta pernikahan itu berlangsung pada Sabtu, 20 Januari 2018. Sementara akad nikahnya sudah kemarin, 14 Januari 2018. Arina Ab'ha sebagai orang yang mengunggah undangan pernikahan ini sampai menulis "undangan nikah anak zaman now." Mengapa dia menulis seperti itu? "Enih orang punya hajatan yg ga mau rugi.. Wkwkw.. bukannya hajatan minta doa restu, ni malah minta duit mapuluh rebu. Wkwkwk.. Lagian minta kok cuma mapuluh rebu, kuranglah... Sekalian sejuta gitu.. Ada ada aja undangan nikah Robiyah yang diminta telungkup. Suheri sendiri diminta memegang kedua kaki sang bibik. Tiba-tiba, Uleh menginjak bagian belakang tubuh korban beberapa kali. Korban lalu diminta telentang. Setelah itu, Uleh menginjak tulang rusuk kiri korban sebanyak dua kali menggunakan kaki kanan. Pelaku juga menginjak paha kanan dan kiri korban beberapa kali. Sementara Heri tetap memegang kedua kaki korban. Selanjutnya Uleh menyuruh anaknya mengambil sebatang kayu berbaluk taplak meja yang sudah disiapkan di luar rumah. Buk! Buk! Buk! Kayu itu dipukulkan sekuat tenaga ke seluruh tubuh korban hingga lemas tak berdaya. Suheri pun melepaskan pegangannya. Namun, melihat korban masih hidup, tersangka Uleh kembali memukulkan kayu tadi ke bagian wajah berulang kali. Akhirnya korban tewas. Untuk memastikan, tersangka Uleh memegang leher dan menghantamkan kepala korban ke lantai berkali-kali. Melihat itu, suami korban, Misdi berusaha menghentikan perbuatan tersangka. Namun kedua tersangka mengancam Misdi. Setelah mengetahui korban tak lagi bergerak, kedua tersangka pun melarikan diri. Selanjutnya peristiwa itu dilaporkan suami korban ke Polsek Perbaungan. “Motif pembunuhan terhadap korban dilatarbelakangi harta warisan. Tersangka merasa iri karena orangtua mereka lebih dekat dan sayang kepada korban. Saat ini kita masih memburu anak pelaku,” pungkas Nicolas. Sementara itu, kepada awak media, Uleh mengakui perbuatannya. Selama tujuh tahun, ia bersembunyi di Labuhanbatu dan Pekanbaru. Untuk memenuhi hidup, ia bekerja sebagai buruh di perkebunan sawit. Namun ia mengaku tak mengetahui keberadaan anaknya, Suheri. “Sungguh sangat menyesal. Perbuatanku memang tidak bisa diampuni. Aku pasrah menjalani hukuman. Aku berpikir selama tujuh tahun kasusnya sudah aman, makanya aku nekat pulang. Setelah melarikan diri, saya sudah putus kontak dengan Suheri,” ucapnya. (darmawan) Pekanbaru. Kita ke lokasi, ternyata tersangka sedang di sebuah karaoke di Jln Panam. Tim langsung bergerak cepat dan berhasil menangkapnya,” sebut Putu Yudha. Erman ‘nyanyi’ jika penggelapan uang Rp6 miliar dilakukan bersama BNS dan Ridho. “Ridho katanya berada di Medan. Kita pun melacak Ridho yang berperan dalam perencanaan dan mengantarkan kedua tersangka kabur ke Pekanbaru. Tersangka Ridho diringkus depan kantornya PT Beringin Gigantara Jln Merak, Medan Sunggal. Uang Rp2 juta diduga hasil kejahatan kita sita,” terang Putu Yudha. Namun saat pengembangan di Jln Sampali Kampung Agas, Ridho melakukan perlawanan hingga terpaksa ditemabak mati. “Tersangka beralasan ingin buang air besar. Tapi begitu turun dari mobil, Ridho melarikan diri dan terjadi pergumulan dengan petugas. Ridho merampas senjata api petugas dan sempat meletuskan tembakan namun meleset. Di situlah anggota lain menembaknya hingga tewas,” pungkasnya. (ahmad) Menurut tersangka Robin, perampokan di Sei Balai, Kec Meranti, Kab Batubara dan di Desa Sei Dua Hulu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan tersebut, bermula ketika dia dan ketiga rekannya, mendatangi penjaga alat berat excavator (beko) di areal pembibitan seluas 16 hektar di Kebun Sei Balai Estate, sekitar pukul 02:30 WIB. Mereka berjalan kaki mendatangi barak penjaga alat berat. Di dalam barak terdapat tiga penjaga, 1 di lantai dasar, sedangkan 2 orang di lantai dua. “Jangan bergerak! Mati Kalian Nanti,” kata tersangka Robin saat melumpuhkan penjaga di lantai dasar. Penjaga pun ketakutan saat lehernya ditempel parang. Dia pasrah saat tangan dan kakinya diikat. Mata, mulut dan telinganya kemudian dilakban menggunakan plaster plastik warna kuning. Dua penjaga lainnya juga dilumpuhkan. Selanjutnya para tersangka mempreteli onderdil alat berat. (ahmad) di dalam parit dengan luka bacok di kepala, punggung dan tangan," ungkapnya. Sebelum kembali ke Kampung Baru, timpal warga tadi, Aliong sudah diperingati kawannya jika dia sudah ditunngi D dkk. "Tapi korban malah dengan entengnya bilang; Apa yang kutakutkan? Jangan bilang aku yang kasih tau info ini ya, bang," ujar pria berkulit gelap itu sembari mewantiwanti agar identitasnya tidak ditulis oleh M24. Terpisah Kasat Reskrim Polres Sergai, AKP Rahmadani, mengaku masih melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi. "Belum ada yang kita amankan. Masih dalam penyelidikan," tegas Rahmadani. (darmawan) takut," ucap Bunga lirih. Usai ditinggal pelaku, Bunga pun pulang. Sampai di rumah, Bunga langsung cerita pada orangtuanya. Pengaduan itu, sontak membuat orangtua Bunga geram dan segera melapor ke Polrestabes Medan dengan No:STTLP/43/K/I/2018/SPKT Polrestabes Medan. "Dia (pelaku) nggak senang saya putusi. Orangtua saya gak setuju saya pacaran karena masih sekolah. Memang saya sempat pacaran sama dia selama satu minggu pada November 2017 lalu," bilang putri sulung ini. Setelah kejadian, timpal Sy, pulang sekolah Bunga selalu dijemput. "Soalnya sampai saat ini pelaku masih berkeliaran. Saya berharap agar pelaku segera ditangkap," cetus Sy. (ardi) anak zaman now.." begitu tulis Arina Ab'ha selengkapnya. Yup, undangan nikah ini punya catatan di bawahnya yang tertulis: "NB: Jangan Lupa Membawa Uang Rp. 50.000,-" "Kalau kita besok 5 milyar aja ya yank... biar cepetan kaya kita.biar cepet beli Helikopter pribadi. wkwkwk...." tulis Bintang Drava Drajat. (net) Tewas Ditabrak Ular Besi PAGARMERBAU-M24 Warga sekitar perlintasan Kereta Api (KA) di Dusun Serdang, Desa Sukamandi Hulu, Kec Pagarmerbau mendadak gempar. Mereka menyaksikan detik-detik tewasnya seorang pria akibat ditabrak KA, Senin (15/1) sekitar pukul 17:00 WIB. Informasi dihimpun, korban yang berambut pendek, kemeja lengan pendek warna coklat kusam dan celana pendek warna hijau awalnya terlihat berjalan seorang diri di perlintasan KA tersebut. Oleh warga, korban sempat diingatkan untuk tidak berjalan di rel perlintasan. Namun korban mengabaikannya. Tak berapa lama, datang KA dari arah Tanjungbalai menuju Medan. Korban langsung tertabrak dan terpental ke pinggir rel perlintasan. Korban tewas di lokasi dengan kondisi miris. Tangan kiri terputus. Dibantu warga, petugas dari Polsek Pagarmerbau sempat melakukan pencurian. Namun tak berhasil. “Tak ketemu tangan kirinya, Bang. Mungkin saja terseret ke Sungai Ular. Sempat dicari tapi gak ketemu,” sebut Eko yang ditemui M24 di lokasi. Jasad korban tanpa identitas itu lalu dibawa ke RSUD Deliserdang guna keperluan otopsi. (yanfebri) Tahlilan di Rumah Mertua PERCUT-M24 Lili Mayfitasari (34) mendatangi Polsek Percut Sei Tuan, Senin (15/ 1). Warga Jln Tuasan Gg Dahlia, Kel Sidirejo Hilir, Kec Medan Tembung ini melaporkan pencurian kreta yang dialaminya. Peristiwa itu terjadi ketika Lili mengikuti tahlilan di rumah mertua perempuannya yang meninggal dunia, Jln Tangkul 1, Kel Sudirejo Hilir, Kec Medan Tembung, Jumat (12/1) sekitar pukul 21:00 WIB. Di situ ia memarkirkan Yamaha Mio warna merah Bk 2536 AAV miliknya sekitar 30 meter dari rumah duka. Tak lama, salah seorang keluarga, Sisu datang dan meminjam Ibu Ini Nangis-Nangis Pake Kaos Loreng LABUHAN-M24 Kehebohan terjadi di Polsek Medan Labuhan, Senin (15/1) sekitar pukul 16:00 WIB. Tak hanya memaki, wanita bernama Duma boru Panjaitan (40) juga menantang petugas Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Pantauan M24, wanita berkaos loreng ini mendatangi SPKT Polsek Medan Labuhan. Di situ ia memaki para petugas jaga dengan bahasa kotor. Ibu dua anak ini juga merekam petugas jaga dengan android miliknya. Dari SPKT, Duma berkeliling sambil terus merekam dengan telpon genggamnya. Tak lupa kata-kata kasar meluncur dari mulutnya. “Aku mau perang dengan polisi, aku enggak takut sama polisi. Aku tentara, perang pun jadi, biar kubawa anggota-anggotaku. Ayo berdiri yang kokoh, kalian polisi penakut semua,” serunya. Petugas jaga coba mengusir Duma. Anehnya ia masih terus memaki. Belakangan diketahui, Duma merupakan tersangka kasus penampungan kreta curian (penadah). Perunit ia beli Rp1,5 Cekcok Sama Istri kereta miliknya. Lili pun memberikan kunci kereta. Namun, Sisu tak melihat kreta korban di tempat yang ditunjuk. Hal itu langsung dilaporkan ke korban. Saat itu juga korban mengajak Sisu melihat ke parkiran. Benar, kretanya telah raib. Anehnya tak satu pun warga sekitar yang melihat pencurian tersebut. “Makanya saya kemari untuk buat laporan,” kata Lili kepada M24. Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Perdamean Hutahaean SIK yang dikonfirmasi berjanji untuk mengecek laporan korban. “Belum saya terima. Mungkin masih di SPKT. Nanti saya cek,” katanya. (irwan) MEDAN-M23 Seorang ibu menangis terisak di ruang tunggu Sat Reskrim Polrestabes Medan, Senin (15/1). Wanita berhijab coklat ini amat terpukul lantaran putri sulungnya —sebut saja Mawar— yang masih SMP dicabuli teman lelakinya berinisial B (15) warga Jln Karya, Kec Medan Barat. Kepada M24, wanita yang enggan namanya dikorankan ini menceritakan, pencabulan bermula saat Mawar main ke rumah temannya berinisial J (15) di Jln Karya, Kec Medan Barat, Sabtu (13/1) malam. Sampai di sana, Mawar kenalan dengan B yang kebetulan berada di rumah J. Setengah jam usai ngobrol, B mengajak Mawar jalan-jalan hingga larut malam. “Rupanya, si B diam-diam punyai niat jahat. Dia bawa anak saya ke sebuah rumah kosong di Jalan Karya,” cetus ibu korban. Karena belum pulang hingga larut malam, ayah Mawar (anggota TNI, red), langsung mencari sang anak. “Ayahnya keliling seputaran Helvetia dan Jln Karya sampai Minggu (14/1) dinihari unutk mencari anak kami. Malah sempat tanya ke beberapa Polsek. Tapi anak kami tidak ditemukan. Minggu pagi, kami dapat info kalo korban sedang bersama pelaku di sekitaranb Parit Busuk (Parbus) dekat RS Sufina Aziz. Langsunglah kami ke sana,” imbuh ibu korban. Benar saja, Mawar memang ada di sana bersama B dan teman-temannya. “Langsunglah kami bawa si B dan anak kami ke Mapolrestabes Medan, Minggu pukul 11:00 WIB,” ucap ibu korban lagi. Pengakuan B, saat membawa Mawar ke rumah kosong, ia hanya ‘peci-peci’ saja. “Mana mungkin anakku tidak di apa-apainnya di rumah kosong itu. Ngakunya cuma ciuman aja. Suami saya hampi menendang B karena amat kesal. Untungnya segera dilerai petugas di ruang PPA,” pungkas ibu korban. (ardi) juta. Ia juga meminta Kapolsek untuk mengembalikan 10 kreta miliknya. Diketahui, Polsekta Medan Labuhan mengamankan 10 unit kreta, yaitu RX King BK 4247 ME, Yamaha Vega BK 3027 ADY, Yamaha Mio BK 6618 ABF, Suzuki FU BK 5802 AAS, Jupiter Z BK 2344 ACG, Jupiter MX dengan nama pemilik Selamat Tamson warga, Jln A Salim, Kec Lubukpakam, Kab Deliserdang, Mio Soul BK 4649 VAQ, Jupiter Z BK 6464 AAS, Mio BK 4013 AAT dan Revo BK 3737 AAP dari bengkel di Link 29, Kel Pekan Labuhan, Kec Medan Labuhan, Sabtu (2/12/17) lalu. Duma yang saat itu tak ditemukan sempat menjadi DPO. Selang beberapa hari, ia berhasil diamankan dan menjalani pemeriksaan. Namun tersangka memberi keterangan tak jelas. Tidak membuang waktu, petugas menjebloskannya ke balik jeruji besi. Anehnya, Duma selalu menjerit layaknya mengalami gangguan kejiwaan. Petugas pun melepaskan tersangka sambil menunggu berkasnya selesai. (sigit) MEDAN AREA-M24 Sudirman (36) warga Jln Bromo Gg Sederhana, Kel Tegal Sari Mandala III, Kec Medan Denai bunyak alias babak belur dikeroyok Gori Cs (48), tetangganya. Pengeroyokan yang terjadi Sabtu (13/1) malam itu dilaporkan Sudirman, Senin (15/1). Dengan mata bengkak dan wajah memar, pria penarik becak bermotor (Parbetor), menyambangi Mapolsek Medan Area. "Saya dikeroyok di rumah sekitar pukul 22:00 WIB. Waktu itu, saya pulang ke rumah dalam kondisi mabuk. Istri minta uang tagihan listrik. Tapi saya sedang tidak punya uang. Saya dan istri pun ribut," ujar Sudirman. Rupanya, Gori Cs yang Sedang berada di depan rumah korban merasa terganggu dengan suara pertengkaran itu. Pemuda kampung ini kemudian emosi dan menarik korban keluar rumah. "Di depan anak, istri dan mertua, saya dipukuli. Warga datang melerai. Saya pun disuruh pergi untuk menghindari keributan," bilang pria berkulit legam itu lagi. Dua jam kemudian, Sudirman dicari istrinya dan disuruh pulang. Di tengah jalan, betor yang ditunggangi Sudirman kembali distop Gori Cs. "Di hadapan istri, saya kembali dipukuli mereka. Kepalaku bengkak, kakiku dipukuli pake kayu. Mereka juga meninju mataku sampai memar. Setelah itu aku disorong mereka ke dalam parit," ucap Sudirman yang masih tampak meringis kesakitan. Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Rudi Silalahi SH, yang dikonfirmasi M24, mengatakan, kasus pengeroyokan ini sedang diproses. (wandi) Sabu 3 Jie Disembunyikan TJ BALAI-M24 Herman Herizon Sangap Siregar (40) kena batunya. Pengedar sabu ini diringkus polisi usai dikibusi warga. Polisi menemukan 3 jie sabu siap edar yang disembunyikan pria warga Jln Beting Seroja Lk I, Kel Keramat Kubah, Kec Sei Tualang Raso, Kota Tanjungbalai, dari balik casing HPnya. Penangkapan Herman oleh petugas Satres Narkoba Polres Tanjungbalai berlangsung Minggu (14/1) sekitar pukul 17:00 WIB. “Berbekal informasi dari warga, anggota kemudian berhasil menangkap tersangka di sekitar rumahnya,” kata Kapolres Tanjungbalai AKBP Tri Setyadi Artono SH SIK MH, melalui Kasubag Humas, Iptu Jumadi, Senin (15/1). Saat akan diamankan, terang Jumadi, tersangka sedang berjalan di sebuah gang kecil. Kemudian petugas segera menyergap dan menggeledah tersangk. “Saat penggeledahan badan, ditemukan sebuah HP merk i-Cherry warna merah hitam dari saku celana kiri tersangka. Dari balik casing HP itu ada 3 bungkus plastik klip sabu,” sebut Jumadi. (surya)
SELASA, 16 JANUARI 2018 3 NO.KONTAK SATGAS ANTI BEGAL POLRESTABES MEDAN AIPTU PONGKI (081370630708) BRIPKA JEFRI HUTABARAT (085297101996) BRIPKA JENLI DAMANIK (08126418179) BRIPKA HARRY TEGUH (085262781545) BRIPKA EBEN EZER (081360885925) BRIPKA ALI HENDRA (085297025258) BRIGADIR M FAHRI (08126472829) BRIGADIR MH BAKTI (081396464646) BRIGADIR SADAT ROMULO (081360835406) BRIGADIR FRANSEDA (082274036717) BRIGADIR FREDI (081362722986) BRIPTU ADE PUTRA (081360909148) SILAHKAN DIHUBUNGI JIKA TERJADI AKSI KEJAHATAN SEPERTI BEGAL DAN PERAMPOKAN SUNGGAL-M24 Game online ternyata bisa memunculkan dampak buruk bagi anak. Satu di antaranya adalah timbulnya perilaku kekerasan. D EMIKIAN diungkapkan oleh Wakapolsek Medan Sunggal AKP Arta Sebayang, Senin (15/1). Arta mengatakan itu di hadapan sekitar 800 pelajar di Yayasan Al Amjad, Jln Merpati, Kel Sei Sikambing B, Kec Medan Sunggal. Arta mendatangi sekolah tersebut dalam rangka police go to school dan menjadi pembina upacara bendera. Kapolsek Sunggal Kompol Wira Prayatna mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelajar tentang bahaya game online. Karena game online berdampak munculnya perilaku kekerasan terhadap anak. "Kita juga berikan pemahamanan hukum tindakan perkelahian antar anak yang ada konsekuensi hukumnya dalan KUHP," ungkapnya. Wira menyebutkan bahwa pemahaman hukum UU perlindungan anak yang berhubungan dengan hubungan berpacaran yang mengarah kepada peebuatan cabul dan persetubuhan, juga diinformasikan kepada pelajar. Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga memberikan peemahaman hukum masalah penyalahgunaan narkoba. Dalam kesempatan itu, sambung Wira, juga diperkenalkan bahaya dari obat keras PCC dan narkoba jenis plaka serta efek dari penggunaan narkoba dan obat keras. Mantan Wakasat Narkoba 10 Gereja di Wilkum Polsek Medan Baru Dapat Pengamanan Khusus MEDAN BARU-M24 Sebanyak 10 gereja yang ada di wilayah hukum (Wilkum) Polsek Medan Baru, mendapat pengamanan khusus, Minggu (14/ 1). Ini dilakukan sebagai upaya menciptakan kenyamanan beribadah bagi para jamaat Polresta Medan ini juga mengajak para pelajar untuk menghormati kebhinekaan dan tidak terpengaruh dengan ujaran kebencian di medsos dan paham radikal. Kegiatan tersebut diikuti oleh para personel Polsek Sunggal, ketua yayasan dan para guru. (tiopan) Perayaan Natal Polda Sumut Berjalan Khidmat MEDAN-M24 Pelaksanaan perayaan Natal Polda Sumut yang digelar di Regale Internasional Convention Centre, Sabtu (13/1) berlangsung khidmat. Kegiatan perayaan Natal ini dihadiri oleh Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Paulus Waterpauw. Pelaksanakan ibadah Natal yang dipandu oleh Pdt Juanda Sitinjak. Selanjutnya dengan pengkhotbah Natal oleh Pdt Donal Sinaga, dengan tema: 'Damai Sejahtera Kristus Terwujud dalam Polri yang Profesional, Modern dan Terpercaya'. Pada sambutannya, Kapolda Sumut menyampaikan selamat hari raya Natal 25 Desember 2017 dan Tahun Baru 1 Januari 2018 kepada seluruh hadirin. “Semoga damai sejahtera selalu hadir dalam setiap pribadi, keluarga dan lingkungan kita masing-masing dalam pekerjaan, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” bilangnya. Kapolda juga menyampaikan bahwa Natal adalah jaminan yang Road to Polsek Adapun ke-10 gereja tersebut adalah GPdI Maranatha S Parman, GKPI Sriwijaya, Gereja Kapolda Sumut melaksanakan perayaan natal Katolik Hayam Wuruk, GKI Zainul Arifin, GKPS Cik Ditiro, HKBP Uskup Agung, GPIB Immanuel, Wakapolsek Sunggal memimpin upacara menjadikan manusia sebagai Anak Allah yang selalu bersuka cita. "Oleh karena itu, hendaklah kita menjadi saksi yang hidup, garam dan terang di tengah kehidupan sosial kita masing-masing. Perhatian dan harapan masyarakat terhadap keberadaan pelaksanaan tugas kepolisian dan keberadaan anggota Kepolisian, menjadi perhatian dan harapan Kepolisian itu sendiri,” bebernya. Selain merayakan Natal secara seremonial, Polda Sumut juga melaksanakan kegiatan sosial berupa pemberian tali asih kepada personel yang mengalami sakit menahun, dan pemberian tali asih Pengamanan gereja kepada pengurus denominasi gereja Kota Medan. Turut hadir Wakil Gubernur Sumut Nurhajijah Marpaung, Ketua DPRD Sumut, Wagirin Arman, Anggota DPR RI Komisi lll Junimart Girsang, Pangdam I/BB diwakili Staf Ahli Bid Hukum Dan Humaniter Kolonel Martohap Simorangkirpoc, Kabinda Sumut Brigjen TNI Ruruh A. Setyawibawa, Danlantamal I Belawan diwakili Kadis Potmar Letkol Mar Felix Pakpahan, Danlanud Soewondo diwakili Kadispers Letkol Adm Mula Efendi Gultom, Pangkosek Hasudnas III diwakili Asintel Kolonel Sus Makmur Siahaan, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, dan tamu undangan lainnya. (net) GKII Hasabuddin, GKPI Jamin Ginting Kompleks Pamen dan Gereja Methodis, Jln Hang Tuah. Kapolsek Medan Baru Kompol Victor Ziliwu mengatakan, setiap gereja dijaga oleh dua personel petugas Polsek Medan Baru. "Kegiatan ini kita lakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat terutama umat Kristen yang sedang melaksanakan ibadah di gereja," ungkap Viktor. Dilanjutkannya, pengamanan gereja ini rutin dilakukan setiap Minggu guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. (tiopan) # CARA MENDOWNLOAD APLIKASI POLISI KITA 1. Pilih 'Playstore' 2. Ketik 'Polda Sumut' 3. Pilih ' Polisi Kita Sumatera Utara' 4. Pilih 'Pasang' 5. Pilih 'Terima' 6. Proses Instalasi 7. Setelah Instalasi Selesai Pilih 'Buka' # CARA MENJALANKAN APLIKASI POLISI KITA 1. Pilih 'Daftar Akun' 2. Isi Semua Kolom Untuk Melengkapi Data Diri 3. Ketik Username & Password : (Sesuai yg Dibuat) Lalu Pilih 'Masuk' #FITUR : * Berita dan Agenda : Kegiatan Polda Sumut dan Polres Jajaran * Pengaduan : Laporan Pengaduan Masyarakat Terkait Gangguan Kamtibmas Untuk Ditindaklanjuti Polisi, Tokoh Masyarakat, Pemprov,DPRD,Damkar, BNPT yg Dilengkapi Fitur Pendukung Foto Atau Video. * Informasi : Himbauan Polda Sumut Terkait Pesan-pesan Kamtibmas * Saber Pungli : Pengaduan Terkait Laporan Saber Pungli * Call Center : Masyarakat Dapat Menghubungi Langsung Polres Yang Dituju Sesuai Pilihan Nomor Telepon. * City Guide : Mapping Dan Informasi Lokasi Kantor Kepolisian Terdekat Serta Fasilitas Umum Seperti Rumah Sakit, SPBU, Tempat Wisata, Dll) # RESPON CEPAT Tombol Fitur Penyampai Informasi Yang Butuh Penanganan Secara Cepat Atas Tindak Kriminalitas Jalanan Seperti, Begal,Curas,Perampokan, Pencurian, Penculikan, Pemerkosaan, Penganiayaan, Pembunuhan, Pengrusakan, Perampasan dan Laka Lantas. Kita harus berpikir sama bahwa kita sudah memasuki tahun politik dan siap untuk melakukan pengamanan Pemilukada 2018. Tetap waspada dan monitor terhadap situasi terkini masyarakat, pergerakan massa dan setiap potensi kerawanan KAPOLDA SUMUT IRJEN POL PAULUS WATERPAUW Polda Sumut-Pelindo I Teken MoU Bantuan Pengamanan MEDAN-M24 Polda Sumut dan Pelindo I Belawan menandatangani memorandum of understanding (MoU) mengenai bantuan pengamanan aset dan pemeliharaan keamanan serta ketertiban. Penandatanganan ini dilakukan, Senin (15/1) di Ruang rapat Sinabung lantai II Mapolda Sumut. Kegiatan ini dilakukan oleh Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw dan Direktur Utama PT Pelindo I Belawan Eka Cahyana. Dalam sambutannya, Kapolda Sumut mengucapkan terima kasih untuk penyelenggaraan perjanjian kerjasama ini. Karena MoU merupakan implementasi kebijakan dan strategi bidang peningkatan kinerja yang mengedepankan pencegahan dan pengelolaan masalah sosial. Pola penyelenggaran dan pemeliharaan keamanan guna mendukung kemampuan dan kelangsungan kegiatan, usaha dan aktifitas PT Pelindo I Belawan. Setelah penandatangan nota kesepahaman ini, Kapolda Sumut meminta harus disusun SOP pengamanan secara bersama dan evaluasi serta analisa. Tujuannya guna menciptakan peningkatan pengamanan yang lebih up to date sesuai dengan ancaman, hambatan, tantangan dan gangguan yang ada. Setelah penandatanganan MoU, dilanjutkan dengan pemberian cenderamata oleh Kapolda Sumut kepada PT Pelindo I Belawan. Turut hadir pada kegiatan ini Wakapolda Sumut Brigjen Pol Agus Andrianto, Irwasda Polda Sumut, para PJU Polda Sumut dan Kapolres Belawan. Dari pihak Pelindo I yakni Direktur Bisnis Syaputra, beserta tim PT Pelindo I Belawan. (net) Kapolda Su
Page 1: SELAIN itu acara pernikahan juga ti
Page 5 and 6: SELASA 16 JANUARI 2018 DIKERJAKAN T
Page 7 and 8: SELASA, 16 JANUARI 2018 SAMBUNGAN .
Page 9 and 10: SELASA, 16 JANUARI 2018 9 Bangga ja
Page 11 and 12: 11 SELASA, 16 JANUARI 2018 Piala Pr
Page 13 and 14: METRO 24 l SELASA, 16 JANUARI 2018
Page 15 and 16: SELASA, 16 JANUARI 2018 15 ........

16

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?