as654d65a4sfd4

More documents

Recommendations

Info

2 SELASA, 20 FEBRUARI 2018 SAMBUNGAN .............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................. Lompat dari Lantai 4 Pekerja Klinik Tewas MEDAN-M24 Rini meninggal dunia setelah sempat dirawat di ruang ICU RS Methodist, Jln Thamrin, Medan Area, Senin (19/ 2) sekira pukul 08.00 WIB. "Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, korban akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya tadi pagi sekira pukul 08.00 WIB," kata Kanit Reskrim Polsek Medan Timur Iptu Made Yoga Mahendra saat dikonfirmasi, Senin (19/2) sore. Lantas, apakah Rini nekat kabur dan melompat dari lantai 4 klinik lantaran dugaan tindakan aniaya yang diterimanya? Menyikapi ini, Yoga langsung membantah. "Saat dilakukan visum, tidak ditemukan adanya tandatanda kekerasan dalam tubuh korban. Kalau masalah izin klinik, masih kita cek dan masih kita cocokkan nomor izinnya ke Dinas Kesehatan," ujarnya. Masih kata mantan Kanit Reskrim Polsek Medan Helvetia ini, jenazah korban sedang dalam pengurusan untuk dimakamkan di kampung halamannya di Dusun Binangun, Desa Ringin Anom, Kec Kertek, Kab Wonosobo, Jawa Tengah. "Untuk segala pengurusan dan biaya kepulangan jenazah ke kampung halaman, ditanggung dan difasilitasi pihak klinik," terangnya. Pascatewasnya Rini, awak media ini mendatangi Klinik Kecantikan Slim Dr. Imelda Tjoe di Jln Malaka, Kel Pandau Hilir, Medan Perjuangan, guna konfirmasi lebih lanjut. Namun, apa mau dikata. Begitu sampai, wartawan mendapati klinik tertutup rapat. Tidak ada aktifitas kegiatan sama sekali di situ. Dugaan mencuat jika pemilik klinik sengaja menutup tempat itu untuk sementara waktu. Sekadar diketahui, Rini merupakan pembantu rumah tangga (PRT) di klinik tersebut. Karena tindakan melompatnya itu, Rini mengalami luka serius setelah leher dan lengan kanannya patah. Perbuatan Rini ini kemudian viral. Fotonya tersebar di internet, Senin (12/2) lalu sekira pukul 04.00 WIB. Kapolsek Medan Timur Kompol Wilson Pasaribu didampingi Kanit Reskrim, Iptu Made Yoga Mahendra, Minggu (18/2) mengakui kalau insiden tersebut sempat menghebohkan jagad dunia maya. Pun begitu, pihaknya tak mau disebut tidak bertindak perihal peristiwa yang menimpa Rini. Karena begitu mendapat info soal kejadian itu, pihaknya langsung menuju lokasi. Dari hasil penyelidikan di lokasi, Rini kabur bersama temannya Ana Septiani warga asal Palembang, Sumatera Selatan. Mereka hendak kabur dari dalam klinik kecantikan dengan mengikat kain sprei dan melilitkannya dari jendela di lantai empat. Kemudian meluncur ke bawah dan keluar dari klinik. Hanya saja, pada saat itu Ana Septiani berhasil kabur. Sedangkan Rini terjatuh dari lantai empat lantaran kain sprei yang dipakai untuk mengikat dari lantai atas putus. Bila Bebas Nanti SIMALUNGUN-M24 Setelah menjalani penyidikan di Polres Simalungun, tiga narapidana yang kedapatan jual sabu, dikembalikan lagi ke Lapas Siantar. Nantinya, begitu bebas, ketiganya akan ditangkap lagi. Hal itu diungkapkan oleh Kasat Narkoba Polres Simalungun AKP Manaek Ritonga, Senin (19/2). "Udah kita balikkan lagi mereka ke lapas untuk menjalani kurungan badan. Begitu bebas dari tahanan, mereka akan kita tangkap lagi untuk menjalani proses hukum lagi," ucap Manaek Ritonga. Sementara Kalapas Siantar Kelas II A M Sukardi Sianturi belum bisa dikonfirmasi. Nomornya ketika dihubungi terus sibuk. SMS juga tak berbalas. Seperti diberitakan sebelumnya Lapas Klas IIA Siantar di Kec Siantar, Kab Simalungun, Kamis (15/2) dirazia. Ketiga napi yakni Naldo Sinaga (28) warga Simarimbun Dolok, Kel Simarimbun, Kec Siantar Marimbun, Pematangsiantar, status tahanan lapas kasus narkotika jenis sabu, Rudi Syahputra (28) warga Huta Perlanaan Nagori Titi Gantung, Kec Bandar, Kab Simalungun, status tahanan lapas kasus narkotika sabu dan Rahmad Efenddi (21) warga Desa Gedangan, Kec Pulo Bandring, Kab Asahan, status tahanan lapas kasus narkotika sabu. (adi) Bayi Penderita Gizi Buruk TANJUNGBALAI-M24 Bayi penderita gizi buruk Fitri Fadillah (2) menghembuskan nafas terakhirnya di RSU Dr Tengku Mansyur Tanjungbalai, Senin (19/2). Kekecewaan terkait pelayanan rumah sakit dilontarkan keluarga korban. Informasi diperoleh, putri pasangan Idris dan Leni yang tinggal di Ling II, Kel Kapias Pulau Buaya, Kec Teluk Nibung, sebelumnya dibawa ke puskesmas, Minggu (18/2). Kondisinya malam itu panas tinggi. Kemudian, pada Senin (19/2) sekitar pukul 00.30 WIB, Fitri dibawa ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit, keluarga Fitri kecewa terhadap pelayanan. Karena pihak rumah sakit meminta uang Rp100 ribu kepada keluarga dengan alasan untuk resep obat. Padahal untuk penanganan gizi buruk, ada dana APBD yang telah dianggarkan pihak Pemko Tanjungbalai. Terkait pengutipan uang terhadap pasien gizi buruk tersebut, Direktur RSU dr Nurhidayah Aritonga, kepada wartawan membantah melakukan pengutipan uang terhadap keluarga Fitri. Ia cerita, malam saat Fitri dibawa ke rumah sakit, tidak ada identitas apapun yang dibawa keluarga. Karena itulah, mereka dianggap pasien umum. ”Karena dana APBD yang dianggarkan untuk penanganan penderita gizi buruk khusus untuk warga masyarakat Tanjungbalai yang dibuktikan dengan identitas diri,” ujarnya. (surya) Melahirkan Bayi Laki-Laki KABAR bahagia datang dari pasangan Rinni Wulandari dan Jevin Julian. Pasalnya, pasangan yang menikah pada 7 Mei 2017 ini baru saja dikaruniai seorang buah hati pada Senin (19/2/2018) pukul 6.00 WIB. Ica selaku manajer dari Jevin Julian mengungkapkan bahwa penyanyi jebolan ajang pencarian bakat Indonesian Idol tersebut melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki dengan berat 3.48 kilogram. "Iya, sudah melahirkan," ujar Ica saat dihubungi melalui sambungan telefon, Senin (19/2/ 2018). "Baby-nya laki-laki, melahirkan jam 06.01 pagi. Beratnya : 3,48 kilogram, belum tahu panjang persisnya," tambahnya. (net) TUA BIBIR MANA WAK Lokot dan Mak Bedah sepasang pengantin baru sudah bersiap untuk pertempuran yang pertama kalinya... Wak Lokot: “Ayolah Dik kita mulai pemanasan..” Mak Bedah: “Sabar dong Bang di luar masih banyak orang..” Wak Lokot : “Abang dah gak kuat neh...” Mak Bedah : “Baiklah Bang, tapi aku punya pertanyaan, kalau Abang bisa jawab malam ini kupasrahkan semuanya Abang..” Wak Lokot : “Oke apa pertanyaanmu?” Mak Bedah: “Cewekkan punya dua bibir, bibir atas dan bawah, pertanyaannya tua yang mana Bang, bibir atas apa bawah?” Wak Lokot : “Wah kalau itu pertanyaannya keciiil, Dik..” Mak Bedah : “Apa Bang jawabnya?” Wak Lokot : “Pasti tua yang bawah... iyakan?” Mak Bedah: “Sebabnya apa Bang?” Wak Lokot : “Karena yang bawah dah berewokan jadi dah tua Dik..” Mak Bedah : “Salah Bang!” Wak Lokot : “Salah? jadi jawaban yang benar apa Dik?” Mak Bedah : “Yang benar adalah tua yang atas bang.” Wak Lokot : “Kok bisa Dik, sebabnya apa dik?” Mak Bedah : “Sebab bibir atas dah tumbuh gigi dan minumnya pake gelas sedangkan bibir bawah masih kecil Bang kan belum tumbuh gigi minumnya aja masih ngedot...” Jatuh dari ketinggian sekitar 15 meter membuat suara hantaman itu terdengar warga. Tubuh Rini kaku tidak berdaya. Warga lalu melarikannya ke RS Methodist. Sesaat kemudian, foto insiden ini menyebar di media sosial. "Kita mengklarifikasi mengenai yang tersebar di medsos yang menyebutkan kita tidak bertindak, itu tidak benar," tegas Wilson. Dijelaskannya, pihaknya telah memintai keterangan terhadap satpam dan pemilik klinik. "Kita juga akan memeriksa perusahaan penyalurnya PT Paropo Indah Saikoo," katanya. Selain itu, dari pemeriksaan saksisaksi, lanjutnya, didapati saat kejadian ada seorang pria yang mengendarai sepeda motor Yamaha Scorpio warna merah menjemput kedua PRT yang kabur, namun seorang PRT gagal dan terjatuh. "Motifnya masih didalami," Melawan, Pencuri Mobil Antar Provinsi Terkapar SUNGGAL-M24 Satu dari empat sindikat pencurian mobil antar provinsi tekapar kena timah panas petugas Unit Reskrim Polsek Sunggal. Keempat pelaku yang diringkus yakni Arif Budiman Ginting (36) warga Jln Besar Tanjung Selamat Gang Perpas, Desa Tanjung Selamat, Kec Sunggal, Deliserdang, Aminuddin Surbakti (45) warga Jln Flamboyan Tiga Desa Tanjung Selamat, Kec Sunggal, Deliserdang, Ahmad Zaid (50) warga Jln Bunga Raya Gang Nusa Indah, Kel Asam Kumbang, Kec Medan Selayang dan Asmono (45) warga Desa Tuntungan Dus Jln Tunas Mekar, Kec Pancurbatu, Deliserdang. Keempatnya diringkus atas laporan M Suranto (40) dengan Nomor LP/02/K/I/2018/SPKT POLSEK SUNGGAL, Rabu (3/1) lalu. Dalam laporannya, pria yang tinggal di Jln Bunga Raya, Kel Asam Kumbang, Kec Medan Sunggal itu mengaku kehilangan mobil mini bus Panther BK 1001 UE. Kapolsek Sunggal, Kompol Wira Prayatna saat jumpa pers, Senin (19/ 2) siang mengungkapkan pelaku Arif Budiman melakukan aksi pencurian bersama rekannya Diki (DPO). Dengan merusak kunci pagar rumah korban, kedua pelaku berhasil membawa mobil korban yang terparkir di dalam garasi. Korban yang mengetahui mobilnya telah raib pun langsung melaporkan kejadian itu. Petugas Polsek Sunggal yang menerima laporan itu langsung melakukan penyelidikan. Hasilnya, Kamis (15/2) petugas berhasil mengamankan pelaku Arif Budiman. Dari tangan ayah beranak dua itu, petugas turut mengamankan satu unit mobil Toyota Taff BK 1019 XL milik korban lain, yakni Dalanta Sehat SH (50) warga Komplek Tasbih I Blok W Kelurahan Asam Kumbang. "Ketika kita amankan, tersangka Arif Budiman mengaku telah menjual mobil hasil Panther milik Suranto kepada tersangka Aminudin Surbakti," tutur Wira. Bermodalkan informasi itu, petugas pun langsung melakukan pengembangan. Hasilnya petugas pun mengamankan tersangka Aminudin Surbakti. "Dari keterangan tersangka Aminudin mobil Panther telah dijual pada tersangka Ahmad Zais. Dari keterangan Ahmad Zais, mobil juga telah dijual kepada tersangka Asmono, sehingga kita mengamankan tersangka Asmono," tukasnya. Sementara, orang tua korban, Rohaningsih, mengaku sebelum kejadian korban sempat bercerita dituduh mencuri oleh sejumlah pekerja di dalam klinik. "Kalau yang lain dia tidak ada cerita, gajinya dijanjikan Rp3 juta kalau bisa megang pasien. Dia sudah bisa menyuntik wajah, sudah mau diangkat dia (menjadi pekerja klinik)," tukasnya. (ardi) beber Wira. Dari tangan pelaku Asmono, berhasil mengamankan mini bus Panther New Super BK 1001 UE milik korban M Suranto. "Untuk mengelabui, tersangka sudah mengecat mobil Panther tersebut dari semula berwarna hijau tua menjadi warna hitam dop. Begitu juga dengan platnya yang sudah di ganti dari sebelumnya BK 1504 ZT menjadi BK 1001 UE," jelas mantan Kapolsek Delitua itu. Sementara pelaku Arif Budiman Ginting yang ditanyai kru koran ini mengaku, menjual mobil hasil curiannya seharga Rp 4,5 juta. Selain itu, pria yang lengan kirinya dipenuhi tato itu mengaku melakukan aksi pencurian mobil sebanyak 4 kali. Arif juga mengaku sudah menjual dua mobil hasil curiannya ke Provinsi Aceh. "Di komplek kejaksaan Medan Tuntungan mobil Suzuki Futura. Di Tanjung Selamat mobil Toyota Corolla, Namu Gajah belakang rumah sakit adam malik mobil Toyota Taff sama di Jalan Bunga Raya mobil Panther. Dua udah ku jual sama mereka bertiga dan sudah di jual ke Aceh seharga Rp7 juta," ujarnya. (tiopan) Pasang Baliho Maklumat, Dahlan Dinilai Menantang MEDAN-M24 Bocah berusia lima tahun, Alfith Atha, tewas tenggelam saat sedang asyik bermain air di kolam renang Hotel Danau Toba, Jln Imam Bonjol Medan. Dugaan, korban terpeleset atau mengalami keram saat berenang. “Ya benar, kejadiaannya kemarin sore, seorang bocah 5 tahun meninggal dunia saat berenang di kolam renang Hotel Danau Toba,” ujar Kapolsek Medan Kota, Kompol Martuasah Hermindo Tobing, Senin (19/2) siang. Peristiwa berawal ketika korban bersama orang tuanya, Afdal Alif (38) dan Novallia (37) warga Ismaliyah Medan serta 7 orang keluarganya MEDAN-M24 Baliho berisi maklumat Bupati Mandailing Natal (Madina), Dahlan Hasan Nasution, mengundang beragam penafsiran. Pengamat hukum Kota Medan, Azmi Nizam Tarigan, memandang itu sebagai bentuk perlawanan sosial terhadap Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu). “Memangnya sudah resmi penyidik Pidsus (Pidana Khusus) Kejatisu menyebutkan kalau dia (Dahlan) tidak terlibat? Kan tidak ada! Kok beraniberaninya dia mengeluarkan maklumat. Itu namanya menantang penegak hukum! Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi penyidik untuk membuktikannya. Jangan biarkan masyarakat berprasangka buruk kepada penegak hukum,” ujar Azmi kepada M24, Senin (19/2) malam. Terkait muatan pada poin ketiga maklumat tersebut, yakni penegasan Bupati Madina bahwa dana pembangunan Tapian Siri-Siri dan Taman Raja Batu bersumber dari kantong pribadinya serta bantuan pihak ketiga, Azmi juga berpandangan ‘miring’. “Jadi hasil pemeriksaan penyidik Pidsus Kejatisu itu apa? Bohong? Kan sudah jelas penyidik menyebutkan pembangunan proyek itu bersumber dari APBD. Kok bisa-bisanya Bupati Madina menuliskan maklumat seperti itu?” imbuhnya. Untuk itu, dia menekankan agar penyidik segera mendalami kasus tersebut dan meningkatkan status perkara dari penyelidikan ke penyidikan. “Segera tetapkan tersangka. Jangan biarkan kasus dugaan korupsi ini lamalama hilang dari permukaan,” pungkasnya. Sementara itu Kabag Humas Pemkab Madina, Muktar Afandi menyimpulkan pimpinannya mengambil langkah tersebut lantaran tidak bersalah. “Berani karena benar, takut karena salah,” tukasnya kepada M24 via telepon, Senin (19/2) siang. Menurutnya, maklumat Bupati Madina itu merupakan klarifikasi terkait pemberitaan negatif belakangan ini. “Dengan maklumat itu, beliau (Bupati) tentu ingin mengklarifikasi pemberitaan negatif,” pungkasnya. Diketahui, Dahlan memasang dua baliho di Kota Panyabungan menyusul terseretnya proyek Tapian Siri-Siri Syariah dan Taman Raja Batu ke ranah hukum. Baliho itu berisi enam poin maklumat, menyematkan tandatangan maupun stempel Bupati Madina dan bertanggal 14 Februari 2018. Salah satunya dipajang di Jln Willem Iskandar, Kel Sipolupolu. Satu lagi di Komplek Perkantoran Pemkab Madina, kawasan perbukitan Paya Loting. Salah satu poin dari maklumat itu berbunyi, “Diberitahukan kepada seluruh masyarakat Madina, bahwa saya Bupati Madina tidak pernah korupsi APBD satu rupiah pun, karena saya anti korupsi.” Pada poin lainnya Dahlan mengatakan, “Untuk diketahui, saya bertukang/ mengolah kayu limbah selama bertahun-tahun yang nilai ekonominya Bocah 5 Tahun Tewas Tenggelam sengaja mendatangi hotel Danau Toba untuk liburan, Jumat (16/2) kemarin. Sesampainya di disana, bocah malang itupun langsung turun ke kolam untuk bermain air bersama anak-anak lainnya. Semula, Alfith sangat menikmati bermain air di kolam renang hotel berbintang itu. Bahkan, Alfith sempat mendatangi ibunya dan meminta makan. “Setelah itu, korban kembali berenang di kolam, tepanya di kolam renang yang dangkal,”jelasnya. Pengunjung lain mendadak heboh manakala melihat Alfith sudah mengambah di kolam sekira pukul 16.20 WIB. Dia sudah tak sadarkan diri. Alfith langsung diangkat lalu diberikan per- sangat tinggi. Uang tersebutlah saya gunakan untuk membangun Taman Raja Batu dan Tapian Siri-Siri Syariah dan juga uang gaji, tabungan pensiun serta bantuan semen dari anggota DPRD Mandailing Natal serta hibah tanah dari pemuka masyarakat yang peduli terhadap Mandailing Natal. Oleh karena itu tidak ada korupsi...!!! Di dalam kegiatan pembangunan tersebut, malah aset Pemerintah yang bertambah.” Sekadar mengingatkan, indikasi korupsi menyeruak lantaran proyek pembangunan Tapian Siri-Siri Syariah dan Taman Raja Batu sudah dikerjakan di penghujung tahun 2015, namun pembiayaannya baru muncul di APBD 2016 dan 2017 dengan nilai total Rp8 miliar. Selain itu, pengerjaan proyek tersebut tidak melalui proses tender lantaran pembiayaannya dipecah menjadi 33 mata anggaran. Sehingga, timbul kesan bahwa antara satu paket pekerjaan dengan pekerjaan lainnya tidak terhubung. Padahal, kesemuanya terintegrasi lantaran berada di satu hamparan dan dimaksudkan untuk mewujudkan satu objek wisata. Kejatisu kini sedang mengumpulkan bukti dan keterangan. Sejauh ini, ada beberapa pimpinan SKPD, termasuk Plt Sekda Madina M Syafei Lubis yang sudah diperiksa penyidik Kejatisu. Selain itu, Kejatisu juga sudah memintai kesaksian 2 anggota Badan Anggaran DPRD Madina. (fadly/ansah) tolongan pertama oleh pihak hotel. “Setelah itu ibunya korban melihat ada ramai-ramai, dan ternyata anaknya sedang diberikan pertolongan oleh pengunjung kolam renang dan petugas hotel,” terang Martuasah. Korban yang masih bernapas langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Colombia di Jln Listrik, Medan. Namun sayang, takdir berkata lain. Sesampainya di rumah sakit, korban kembali ke pangkuan sang pencipta alias meninggal. “Kepada orangtua korban, pihak rumah sakit menyatakan ada dua kemungkinan, korban tenggelam dan meninggal karena terpeleset serta bisa juga karena keram,”timpalnya. (ahmad) 3 Bulan Menahan Sakit Gadis Tua Pekerja Cafe Tewas TAPTENG-M24 Lama tak terlihat oleh tetangga, seorang gadis tua yang biasa dipanggil Lisa Br Limbong sudah tak bernyawa di dalam rumah kontrakannya di Link IV, Kel Sibuluan Raya, Kec Pandan, Tapteng. Menurut penuturan warga, Lisa yang sehari-hari bekerja di salah satu cafe di kawasan Pandan sudah sejak tiga bulan ini mengeluh sakit ke tetangganya. Oleh tetangga, Lisa kerap mendapat bantuan berupa makanan. Tapi, Senin (19/2) sekitar pukul 07.00 Wib, salah seorang tetangganya, Hartati Simbolon saat melintas kaget mendapati Lisa sudah terbujur kaku di dalam rumahnya. Sontak Hartati berteriak memanggail warga yang lain. Teriakan Hartati kemudian didengarKepala Lingkungan IV hingga langsung melaporkan hal itu kepada pihak kepolisian. Korban sendiri menurut warga tinggal seorang diri di dalam kontrakan tersebut. Sanak familynya tidak diketahui keberadaannya. Kapolsek Pandan, Kompol Parohon Tambunan saat dikonfirmasi menuturkan bahwa identitas jasad wanita yang ditemukan itu belum diketahui pasti soal nama dan alamat aslinya. “Ini yang tangani Polres langsung, namanya nggak jelas, Camat sama lurah sudah ke TKP juga tadi, mereka juga tidak tau, tidak terdaftar dilingkungannya, seperti namanya tidak ada ditemukan,” ucap Kompol Parohon. Disinggung penyebab kematian?, Kompol Parohon menuturkan bahwa dugaan sementara korban meninggal akibat sakit. “Diduga ini sudah lama sakit sekitar 3-4 bulan yang lalu, jadi dia sudah tidur-tidur di kasurnya itu, itu keterangan tetangga, dan kadang-kadang dikasi-kasi makanlah dia, dugaan jelas sakit,” katanya. Akibat keberadaan keluarga korban tidak diketahui dan belum ada yang mengunjungi korban, maka untuk sementara jasad korban saat ini telah dimasukkan ke ruangan mayat RSUD Pandan. “Di rumah sakit, karena tidak ada keluarga, rencana nanti 3 hari kemudian tidak ada pihak keluarga yang datang, maka akan diserahkan ke dinas sosial,” pungkasnya. (rommy) Tersangka Penipuan Miliaran Rupiah Prapidkan Polda PN MEDAN-M24 Polda Sumut diminta konsisten dan objektif dalam menghadapi gugatan prapid dari Sulaiman Ibrahim (pemohon) yang ditetapkan sebagai tersangka karena melakukan penipuan uang sebesar Rp2,99 miliar lebih terhadap H. TM Razali DRS. Sidang perdana yang seyogianya digelar di ruang Cakra VII, Pengadilan Negeri (PN) Medan, Senin (19/2) siang batal digelar karena pihak termohon dalam hal ini Polda Sumut tak menghadiri persidangan. Hakim Tunggal, Aswardi Idris SH, MH yang didampingi Panitera Pengganti (PP) Hj Fazida SH menunda sidang hingga Senin (26/2) siang. “Karena pihak termohon tidak hadir, sidang kita tunda hingga pekan depan ya,” ujar Aswardi sembari mengetuk palunya. Sementara itu, Dana Rinaldy SH selaku Penasehat Hukum (PH) dari H TM Razali DRS mengungkapkan dalam prapid tersangka ini marwah Polda Sumut sedang dipertaruhkan. “Di sini sebenarnya Polda Sumut menetapkan tersangka terhadap Sulaiman itu atas dasar putusan pengadilan dalam prapid kita terdahulu. Jadi Polda Sumut harus memegang teguh dan memperjuangkannya,” ungkapnya. Sebelumnya, katanya, dalam laporan kliennya dengan nomor LP/196/II/ 2015/SPKT I itu penyidik Ditreskrimum Polda Sumut sempat mengeluarkan Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3). “Selanjutnya kita mengajukan prapid atas SP3 tersebut. Prapid kita dikabulkan oleh Hakim PN Medan. Isi putusan prapid itu yakni terlapor Sulaiman ditetapkan jadi tersangka. Hingga akhirnya penyidik mengeluarkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP),” pungkasnya. Terpisah, tidak hadirnya dalam Sidang Praperadilan di Pengadilan Negri (PN) Medan terkait kasus penipuan penggelapan uang miliaran atas nama korban H TM Razali dan tersangka H Selamet. Bidang Hukum ( Bidkum) Polda Sumut beralasan belum menerima surat kuasa dari pihak tergugat sebagai pendamping hukum untuk menghadiri sidang. “Kita masih menunggu kuasa dari tergugat, apakah itu Kapolda atau Direktur yang digugat. Setelah menerima kuasa, kita Bidkum baru bisa menghadiri sidang. Bidkumkan kuasa hukum institusi Polri, jadi harus memiliki surat kuasa,”kata pihak Bidkum Polda Sumut Kompol R Napitupulu ketika hihubungi melalui telpon seluler, Senin (19/2) sore. (ansah/ahmad) 12 Paket Sabu Disita TANJUNGBALAI - M24 Sebanyak 12 paket sabu disita polisi dari seoang nelayan, Senin (19/2) sekitar pukul 07.00 Wib dari Jln Mesjid Link II Kel Pulau Simardan, Kec Datuk Bandar Timur, Kota Tanjungbalai. Dari tangan Syamsul Atary Tanjung alias Ari (27) petugas mengamankan juga 12 bungkus klip transparan sabu dengan berat kotor 2,78 gram, 1 lembar kertas timah rokok warna biru, 2 lembar plastik klip transparan, 1 dompet kecil warna orange, 2 bungkus plastik klip transparan, 2 pipet plastik kecil yang ujungnya runcing, 1 IRT Tewas Tergantung BANGUN PURBA-M24 Seorang ibu rumah tangga (IRT) tewas tergantung di ruang tengah rumahnya di Dusun I Desa Batu Gingging, Kec Bangun Purba, Kab Deliserdang. Kematian Supiah (31) yang dianggap tak wajar ini mengundang kehebohan warga desa. Saat ditemukan, Supiah tergantung dengan seutas tali nilon yang menempel di asbes rumah, Senin (19/ 2) siang. Kejadian itu diketahui setelah Anik (42), tetangga Supiah, resah mendengar suara tangis balita tetangganya itu. Dia lantas mendatangi rumah Supiah untuk Pukul 04.30 Wib MEDAN AREA - M24 Entah mimpi apa Efendi Dolok Pasaribu (45) semalam. Pasalanya, Senin (19/2) dini hari pas mau nyari sarapan pagi, dia telentang disorongkan Adi Putra Sinaga (29) di Jln Mandala By Pass. Cerita di kepolisian, Pasaribu dirampok Sinaga dengan modus mendorong korban hingga terjatuh. Setelah terjatuh, warga Jln Mandala By Pass Gg Sabang, Kel Tegal Sari Mandala I, Medan Denai ini pun langsung menjarah harta benda korban. Tak mau harta bendanya dijarah begitu saja, korban berteriak ketika Sinaga coba lari. Pagi itu botol plastik tempat korek kuping, 1 timbangan elektrik merk Mingheng beserta dengan kotaknya, 1 Hp merk Samsung warna hitam. “Penangkapan tersangka berdasarkan informasi dari masyarakat, bahwa ada seorang pria memiliki sabu di sebuah rumah,” jelas Kapolsek Tanjung Balai Selatan, AKP Rudy Candra SH MM. Mendapat informasi tersebut, Lanjut Kapolsek, kemudian dilakukan penangkapan dan penggeledahan terhadap laki laki tersebut. “Hasilnya kita temukan berbagai barang bukti dari dalam kamarnya,” ujarnya. (ambon) melihat apa yang terjadi dengan balita tersebut. Tiba di rumah itu, Anik terkejut melihat tubuh Supiah tergantung dan tak bergerak dengan posisi terikat tali nilon ayunan anak balitanya. Anik langsung mengabarkan peristiwa itu ke warga sekitar. Dari laporan warga, tak lama kemudian personil Polsek Bangun Purba datang ke lokasi. Petugas dan warga langsung menurunkan tubuh korban. Kanit Reskrim Polsek Bangun Purba, Iptu Masfan Naibaho saat dikonfirmasi mengatakan belum mengetahui penyebab korban gantung diri. (yan) petugas Polsek Medan Area yang tengah patroli mendengar suara korban. Pelaku pun tancap gas ke arah Jln Industri. Tak ingin sasaran hilang begitu saja, petugas mengejar pelaku. Sampai simpang lampu merah, kreta Vario putih les hitam BK 3365 ACT yang ditunggangi pelaku langsung disergap polisi. Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Rudi Silalahi SH menuturkan, pelaku saat ini tengah menjalani pemeriksaan. Barang bukti yang diamankan berupa dompet berisi uang Rp3 juta. Selain dompet, kreta yang digunakan pelaku untuk beraksi juga disita bersama satu buah handset. (wandi) Warga Sei Mencirim Tewas Diduga Sakit HELVETIA-M24 Warga Komplek Perumahan Resident Blok C No.19, Kel Cinta Damai, Kec Medan Helvetia geger. Pasalnya, salah satu tetangga mereka, Chandra alias Ghosen sudah membusuk di dalam kamarnya, Minggu (18/2) sekira pukul 21.20 WIB. Informasi yang dihimpun, Ghosen ditemukan tewas dengan kondisi tergeletak di atas kasur kamarnya. Korban pertama kali ditemukan oleh saksi bernama Effendi alias Atak. Temuan itu lalu diteruskan ke Polsek Helvetia. Hasil olah TKP petugas Identifikasi Sat Reskrim Polrestabes Medan bersama personil Inafis Polrestabes Medan menyebutkan Samosir Siram Br Sijabat SIMALUNGUN-M24 Korban penyiraman air keras, Nuraini br Sijabat (45) di Perdagangan, Kec Bandar, Kab Simalungun masih tergeletak lemas. Hal ini diketahui ketika Camat Bandar, Samsul Pangaribuan SH MSi dan Sekcam Ir Sastro Tamba beserta staf kantor Camat Bandar mengunjunginya, Senin pagi (19/2) sekira pukul 08.00 Wib. “Saya selaku pribadi dan mewakili keluarga besar Kecamatan Bandar berkunjung kesini untuk memberi dukungan moril terhadap Nuraini dan keluarganya dan memberikan sedikit bantuan untuk biaya pengobatan Nuraini,” ucap Samsul. Selain itu Samsul juga turut Lewat Iklan Billboard saya hamil,” tulis pesan wanita itu, melansir Oddity Central, Minggu. Selain itu, wanita tersebut juga menuliskan bahwa pria bernama Carlos itu memblokirnya di Facebook dan tidak akan menerima teleponnya. Pesan itu diakhiri dengan tulis tertanda, “Temanmu (seperti yang biasanya kamu ungkapkan untuk memperkenalkanku)” Ternyata iklan itu efektif dan mampu menarik perhatian banyak orang hingga sempat diliput PANCURBATU M24 Terlihat menggigil saat berada di Jln Kemuning, Ladang Bambu, Edy Suhardi (72) warga Dusun IV Sei Mencirim, Kec Sunggal, Deliserdang, dilarikan ke Puskesmas Pancurbatu. Tapi baru beberapa saat tiba di puskesmas, ia telah tewas. Informasi diperoleh, pria yang disebut-sebut asal Banda Aceh ini dilarikan ke puskesmas, Minggu (18/2) sekitar pukul 21.00 WIB. Data diterima dari Polsek Pancurbatu, Senin (19/2) siang. Korban pertama kali ditemukan oleh Pinta, Kepling di Kel Ladang Bambu, Kec Medan Tuntungan, Minggu (18/2) sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu, Pinta mendapati korban duduk sambil menggigil. Pinta memanggil penarik becak bermotor (Betor) yang masih tetangganya. Lalu menyuruh untuk mengantarkan korban ke Puskesmas. Beberapa saat dirawat di puskesmas, korban menghembuskan nafas terakhirnya. Tak lama kemudian, petugas Polsek Pancurbatu didampingi petugas Inafis Polrestabes Medan turun ke Puskesmas Pancurbatu. Lokasi pertama kali korban ditemukan juga didatangi untuk melakukan penyelidikan. Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi di lapangan, diketahui kalau kematian korban murni karena penyakit demam tinggi yang dideritanya. Kapolsek Pancurbatu Kompol Choky Milala melalui Kanit Reskrim Iptu Nelson Silalahi ketika dikonfirmasi menjelaskan korban sempat mendapat perawatan medis di puskesmas. Namun, karena kondisi penyakitnya cukup parah, nyawanya tak berhasil diselamatkan. (ali) korban diduga tewas karena mengalami sakit. Pernyataan itu diperkuat dengan banyaknya ditemukan obat di dalam kamarnya. “Setelah dilakukan olah TKP, petugas tidak menemukan tanda - tanda kekerasan di tubuh korban,” ujar Kanit Reskrim Polsek Helvetia, Iptu Ryan Permana kepada wartawan, Senin (19/2) malam via whatsApp. Tambah Ryan mengatakan korban sudah di bawa ke kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan otopsi. “Saat ini jenazah korban belum dijemput pihak keluarga berhubung korban tinggal sebatangkara di Medan tanpa sanak saudara. Kita masih mencari keluarganya di Medan,” tandas Ryan. (tiopan) mendoakan semoga apa yang diharapkan keluarga yang ingin Nuraini lekas sembuh dalam berobat dapat terwujud. Untuk masalah kesehatan, Samsul akan kordinasi dengan kepala rumah sakit Perdagangan agar mengupayakan memberikan bantu kemudahan BPJS terhadap Nuraini br Sijabat, dan pihaknya terus berkordinasi dengan pihak rumah sakit, “ Kita masih kordinasi, kita tunggu lah hasil pemeriksaan dokter bedah, apa perlu luka korban dilakukan pembedahan,” jelas Samsul menutup pembicaraan. Nuraini sendiri disiram air keras oleh Tumpak Samosir beberapa waktu lalu. (john) oleh sejumlah situs berita Latino. Mungkin hal itu dianggap lucu bagi sejumlah orang. Sayangnya, tak semuanya berpikir demikian. Selain itu, pihak Komisi Perdagangan, Periklanan dan Acara Dewan kota San Luis Potosí menyesalkan iklan tersebut muncul. Menurutnya papan reklame bukanlah menjadi sarana yang tepat untuk mencela orang secara terbuka di publik. Meski begitu, sejumlah orang juga percaya bahwa iklan itu merupakan pembalasan terburuk. (net)
123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 “ Ayo download di Google Play dan miliki aplikasi ‘Polisi Kita’ di HP Androidmu. Bantu polisi melaporkan tindak kejahatan di sekitar kita maupun di jalanan demi keamanan Kota Medan tercinta ” KAPOLRESTABES MEDAN WAKA POLRESTABES MEDAN NO.KONTAK SATGAS ANTI BEGAL POLRESTABES MEDAN AIPTU PONGKI (081370630708), BRIPKA JEFRI HUTABARAT (085297101996), BRIPKA JENLI DAMANIK (08126418179), BRIPKA HARRY TEGUH (085262781545), BRIPKA EBEN EZER (081360885925), BRIPKA ALI HENDRA (085297025258), BRIGADIR M FAHRI (08126472829), BRIGADIR MH BAKTI (081396464646), BRIGADIR SADAT ROMULO (081360835406), BRIGADIR FRANSEDA (082274036717), BRIGADIR FREDI (081362722986) BRIPTU ADE PUTRA (081360909148). SILAHKAN DIHUBUNGI JIKA TERJADI AKSI KEJAHATAN SEPERTI BEGAL DAN PERAMPOKAN SUNGGAL-M24 Wakapolrestabes Medan AKBP Tatan Dirsan Atmaja menjadi inspektur upacara (Irup) di Pondok Pesantren (Ponpes) Jabal Noor, Senin (19/2). Kepada para murid di ponpes, Tatan berpesan agar jangan terjerumus dampak buruk internet. T ATAN mendatangi ponpes yang terletak di Jln Sei Mencirim, Gg Pribadi, Desa Medan Krio, Kec Sunggal, Deliserdang, didampingi oleh Kasat Binmas Polrestabes Medan AKPB DR Ramlan Rauf, Kepala BNN Binjai AKBP Safwan Hayat, Kapolsek Sunggal Kompol Wira Prayatna dan Kanit Binmas Polsek Sunggal Iptu M Subakir. Kedatangan Tatan diterima oleh pimpinan Ponpes Jabal Noor KH Zulfikar. Upacara dimulai dengan pembacaan ayat Suci Alquran, dan dilanjutkan Road to Polsek MEDAN AREA-M24 Tukang parkir ini sering minta uang secara paksa kepada warga. Resah dengan perbuatan tersebut, warga melapor ke polisi lewat aplikasi polisi kita. Wakapolres beserta rombongan dan pimpinan ponpes Polda Sumut Bahas Human Trafficking dengan Konjen RI Kuching MEDAN-M24 Kapolda Sumut menerima audiensi dari Konsulat Jenderal (Konjen) RI Kuching bertempat di Ruang Perjamuan Lantai 2 Mapolda Sumut, Senin (19/2). Kedatangan Konjen RI Kuching selain untuk silaturahmi dengan Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw dan jajaran, juga membahas tentang kasus perdagangan orang (Human Trafficking) yang terjadi. MINTA UANG SECARA PAKSA Personel TNI, Polri dan masyarakat selepas sholat bersama. Dilapor dari Aplikasi Polisi Kita, Tukang Parkir Ditangkap Menerima pengaduan tersebut, personel Polsek Medan Area bergerak cepat. Mereka mengamankan Murdiono (34) warga Jln Brigjen Katamso dan Awaluddin Siregar (50) warga Jln Pasar III Tembung, Senin (19/2). Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Rudianto dengan pengibaran serta penghormatan kepada bendera merah putih. Usai pengibaran bendera, selanjutnya pembacaan UUD 1945, dan pembacaan teks proklamasi Pancasila oleh Tatan. Kemudian erta pembacaan janji siswa. Dalam amanatnya, Tatan memberikan motivasi kepada para siswa agar menjadi orang hebat dan menjadi panutan bagi orang banyak, keluarga maupun diri sendiri. "Selain sehari-hari menuntut ilmu, adek-adek juga di pesantren ini ditempa untuk menjadi pemimpin. Jaman sekarang banyak kita terjerumus gara-gara internet Adapun yang hadir dalam kunjungan yaitu Konjen RI Kuching Jahar Gultom, Sekretaris Pribadi/Staff KJRI Kuching Jospana, staff Konsuler/staff KJRI Kuching Rizal Abdi. Dalam kegiatan ini Kapolda didampingi oleh Waka Polda Sumut, Dir Intelkam, Dir Reskrimum dan Kabid Humas Polda Sumut. Selepas audiensi dilanjutkan dengan pemberian pelakat dan dilanjutkan dengan foto bersama. (net) Silalahi SH mengatakan, Murdiono diamankan di Jln Asia dan Awaluddin di Jln Pajang Simpang Jln Sutrisno, Medan Area bersama barang bukti berupa uang Rp6 ribu. "Mereka ini dilaporkan warga melalui aplikasi polisi kita. Mereka meminta uang parkir secara paksa. Petugas terjun ke TKP mengamankan dengan contoh yang menghancurkan membuka situs situs orang dewasa dan game. Adek-adek sekarang dituntut untuk belajar. Jangan pacar-pacaran dan jangan Kapolda terima audiensi Konjen RI Kuching Kedua pemuda yang diamankan polisi mereka dan tidak ada senjata tajam yang disita," sebutnya. Rudianto menambahkan, keduanya kemudian menjalani pemeriksaan untuk didata dan dibina. mengenal rokok dan lain lain yang merusak diri sendiri," ucap Tatan. Usai upacara, Tatan beserta rombongan menyempatkan diri berkeliling meninjau "Pihak keluarganya dipanggil untuk membuat surat pernyataan di atas materai agar mereka tidak mengulangi perbuatannya," bilang Rudianto. Ponpes Jabal Noor. Sekaligus menghadiri acara ramah tamah bersama pimpinan Ponpes Jabal Noor KH Zulfikar LC beserta pengurus ponpes. (tiopan) Setelah membuat surat pernyataan, kedua yang diduga prenanisme ini dipulangkan. Namun, kata Rudianto, jika mereka mengulangi perbuatannya, pihak kepolisiian akan memenjarakan mereka. Operasi premanisne, menurut Rudianto, berdasarkan surat perintah Kapolrestabes Medan No: Sprint/208/II/2016 tertanggal 10 Pebruari 2016 dan surat perintah Kapolsek Medan Area No: Sprint/952/ XII/2016 tertanggal 1 Desember 2016. (wandi) # CARA MENDOWNLOAD APLIKASI POLISI KITA 1. Pilih 'Playstore' 2. Ketik 'Polda Sumut' 3. Pilih ' Polisi Kita Sumatera Utara' 4. Pilih 'Pasang' 5. Pilih 'Terima' 6. Proses Instalasi 7. Setelah Instalasi Selesai Pilih 'Buka' # CARA MENJALANKAN APLIKASI POLISI KITA 1. Pilih 'Daftar Akun' 2. Isi Semua Kolom Untuk Melengkapi Data Diri 3. Ketik Username & Password : (Sesuai yg Dibuat) Lalu Pilih 'Masuk' #FITUR : * Berita dan Agenda : Kegiatan Polda Sumut dan Polres Jajaran * Pengaduan : Laporan Pengaduan Masyarakat Terkait Gangguan Kamtibmas Untuk Ditindaklanjuti Polisi, Tokoh Masyarakat, “ Rekan media adalah salah satu bagian dari mitra kepolisian dalam mewujudkan Pilkada yang aman, damai dan tanpa SARA di wilayah Sumut. Media dalam pemberitaan harus netral dan berimbang, serta memberikan informasi secara utuh yang mencerdaskan dan mengedukasi publik. ” Pemprov,DPRD,Damkar, BNPT yg Dilengkapi Fitur Pendukung Foto Atau Video. * Informasi : Himbauan Polda Sumut Terkait Pesan-pesan Kamtibmas * Saber Pungli : Pengaduan Terkait Laporan Saber Pungli * Call Center : Masyarakat Dapat Menghubungi Langsung Polres Yang Dituju Sesuai Pilihan Nomor Telepon. * City Guide : Mapping Dan Informasi Lokasi Kantor Kepolisian Terdekat Serta Fasilitas Umum Seperti Rumah Sakit, SPBU, Tempat Wisata, Dll) # RESPON CEPAT Tombol Fitur Penyampai Informasi Yang Butuh Penanganan Secara Cepat Atas Tindak Kriminalitas Jalanan Seperti, Begal,Curas,Perampokan, Pencurian, Penculikan, Pemerkosaan, Penganiayaan, Pembunuhan, Pengrusakan, Perampasan dan Laka Lantas. KAPOLDA SUMUT IRJEN POL PAULUS WATERPAUW Oknum PNS Jadi Bandar Togel Dibekuk Polda Sumut MEDAN-M24 Petugas Subdit III/Jahtanras Dit Reskrimum Polda Sumut meringkus oknum pegawai negeri sipil (PNS) Kejari Deliserdang yang diduga menjadi bandar togel. Data diperoleh, pelaku bernama EST (42). Ia ditangkap bersama tiga rekannya berinisial AS alias N (31) warga Kec Tanjungmorawa, SP (23) warga Kec Tanjung Morawa dan DS (26) warga Deliserdang. Para pelaku ini ditangkap dikediaman EST di Bandar Labuhan, Dusun 3, Desa Dagang Kerawang, Kec Tanjungmorawa, Kab Deliserdang. EST dikabarkan bertugas di Pidum Kejari Deliserdang. Ia disebut-sebut bandar judi togel di kawasan Tanjungmorawa dengan omzet Rp20 juta perhari. Penangkapan oknum PNS ini berawal dari informasi masyarakat. Petugas yang menerima informasi itu melakukan penggerebekan di kediaman EST. Dari lokasi polisi menyita sejumlah barang bukti rekapan nomor togel. Dir Reskrimum Polda Sumut Kombes Pol Andi Rian ketika dikonfirmasi membenarkan penangkapan itu. "Benar masih diperiksa," katanya, Senin (19/2). Selain para pelaku, petugas juga menyita barang bukti enam unit handpone operator penerima nomor togel, 10 pulpen, tiga buku besar (buku rekab)n tiga kalkulator. "Jadi dari tiap tersangka ada barang bukti masing-masing," ucapnya. Andi Rian mengakui kalau EST merupakan bandar togel. Sedangkan tiga rekannya itu merupakan kaki tangan EST. "Benar oknum PNS bandarnya. Sedangkan tiga lagi perannya sebagai penulis togel dan pengutip nomor togel," ucapnya. Dari hasil pemeriksaan, pelaku sudah tiga bulan menjalankan bisnis haram ini. "Kita menduga sudah lebih dari tiga bulan," katanya. (ahmad)
Page 1: IKLAN itu berisikan pesan dari wani
Page 5 and 6: SELASA 20 Februari 2018 LETUSAN TER
Page 7 and 8: Foto keduanya saat masih bersama Pe
Page 9 and 10: SELASA, 20 FEBRUARI 2018 9 Punya Ke
Page 11 and 12: 11 SELASA, 20 FEBRUARI 2018 Nadal S
Page 13 and 14: METRO 24 l SELASA, 20 FEBRUARI 2018
Page 15 and 16: SELASA, 20 FEBRUARI 2018 15 .......

as654d65a4sfd4

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?