Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
2 SABTU, 24 FEBRUARI 2018<br />
SAMBUNGAN<br />
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />
Ngapel ke Rumah Pacar, Waiters Tewas<br />
PERCUT-M24<br />
Sejumlah orang mendatangi Rumah Sakit Umum dr Pirngadi<br />
di Jln HM Yamin, Medan, Jumat (23/2). Belakangan<br />
diketahui mereka adalah teman dari Arief Wibowo (20)<br />
yang terbaring kaku di Ruang Forensik setelah setelah<br />
ditabrak truk di jalan besar Tembung.<br />
Kepada M24, salah seorang teman korban, Fahmi (20)<br />
mengatakan, mengetahui peristiwa itu melalui sosial media<br />
(sosmed), Kamis (22/2) malam. Penasaran, warga Jln<br />
Slamet Ketaren Gg Kelapa, Desa Medan Estate, Kec Percut<br />
Sei Tuan ini langsung mendatangi tempat kejadian<br />
perkara (TKP).<br />
Benar saja, sosok yang terkapar berlumuran darah di<br />
tengah kerumunan warga itu adalah temannya, Arief<br />
Wibowo. Tampak darah segar mengalir dari kepala korban<br />
yang terluka. Sementara leher korban juga disebut<br />
patah.<br />
Menurut Fahmi, Arief merupakan bungsu dari empat<br />
bersaudara. Meskipun asli warga Palembang, Arief<br />
menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Atas<br />
(SMA) Prayatna, Jln Letda Sudjono, Bandar Selamat, Kec<br />
Medan Tembung tahun 2015-2016. Selama bersekolah,<br />
Arief kerap berpindah kost di kawasan Lau Dendang. Tak<br />
jarang juga ia tinggal di rumah Fahmi.<br />
Setelah tamat SMA, Arief bekerja sebagai waiters di<br />
gedung Paramount Royal Ballroom di Jln Putri Merak Jingga,<br />
Medan. Nah, malam itu Arief diketahui baru dari rumah<br />
temannya yang berada di Pasar 8 Tembung, Kec<br />
Percut Sei Tuan. Dengan mengendarai Honda CB150R<br />
Spesialis Jambret<br />
MEDAN-M24<br />
Mencoba melarikan diri saat ditangkap, Dedi Suheri<br />
alias Nyoto (28), warga Jln Gurilla, Kel Medan<br />
Perjuangan, Kec Medan Timur dihadiahi timah panas<br />
oleh petugas.<br />
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yuda<br />
Prawira menjelaskan, penangkapan tersangka<br />
berdasarkan laporan nomor: LP/208/K/II/2018/SPKT<br />
Restabes Medan tanggal 4 Februari 2018 atas nama<br />
korban, Himelda (46), warga Jln Sunggal, Kec<br />
Sunggal. Saat itu, korban menumpang ojek online<br />
melintas di depan rumah dinas Gubernur Sumatera<br />
Utara Jln Sudirman. Tiba-tiba tas berisi 1 unit HP,<br />
uang dan dokumen penting dijambret.<br />
Hasil penyelidikan di lapangan, petugas berhasil<br />
mengetahui identitas pelaku. Rabu (19/2), petugas<br />
mendapat informasi jika pelaku tengah makan bakso<br />
di Jln Gurilla. Personel Unit Pidana Umum (Pidum)<br />
bergerak cepat menangkap pelaku.<br />
Karena mencoba kabur, petugas melumpuhkan<br />
pelaku dengan tembakan di kaki kirinya. Pelaku<br />
berikut barang bukti Honda Sonic yang digunakan<br />
untuk beraksi, baju dan uang Rp500 ribu hasil dari<br />
penjualan HP korban diboyong ke Polrestabes Medan.<br />
Kepada petugas, tersangka mengaku telah menjual<br />
barang-barang milik korban kepada penadah bernama<br />
Cimot. Tersangka juga lebih sering beraksi di Jln<br />
Sudirman.<br />
“Tersangka kita lumpuhkan karena berusaha<br />
melarikan diri. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan.<br />
Untuk selanjutnya akan kita kembangkan guna<br />
menangkap penadahnya,” tandas Putu Yuda. (ardi)<br />
6 Menit Parkir di Warnet<br />
DELITUA-M24<br />
Imam Rizaldi (21) didampingi Haikel (20), keduanya<br />
warga Jln Danamon, Dusun VI, Tanjung Anom, Kec<br />
Pancurbatu mendatangi Polsek Delitua, Jumat (23/2).<br />
Melaporkan pencurian kreta Satria FU BK 3391 AGT<br />
milik Imam. Seperti dituturkan Imam, pencurian<br />
terjadi, Minggu (18/2) pukul 05:00 WIB. Awalnya,<br />
Imam dan Haikel usai bermain warnet di Jln Flamboyan<br />
Raya, Kel Tanjung Slamat. Haikel lalu meminjam<br />
kreta korban. Alasannya ingin menemui temannya di<br />
Gg Sakura, Asam Kumbang.<br />
Awalnya korban tak memberikan kretanya dipinjam.<br />
Namun Haikel terus merengek. Akhirnya korban<br />
bersedia mengantar Haikel ke tempat yang dituju.<br />
Setiba di mulut gang, Haikel kembali memaksa<br />
meminjam kreta korban. Namun, korban bergeming.<br />
“Karena tidak saya Beri, Haikel berjalan kaki masuk<br />
ke gang. Karena saya merasa Haikel lama datang,<br />
saya menyusul dengan berjalan kaki. Kreta saya<br />
parkir di pinggir gang,” beber korban.<br />
Namun, 6 menit mencari di dalam gang, korban tak<br />
menemui Haikel. Ia pun kembali dan terkejut. Kreta<br />
miliknya sudah raib. Tak lama, Heikel kembali dari<br />
dalam gang. “Kata warga setempat ada tadi seorang<br />
pemuda menyorong kreta saya ke jalan besar. Tetapi<br />
warga tidak mengenalnya,” tambah korban.<br />
“Begitu kejadian kami langsung melapor ke Polsek<br />
Sunggal tetapi kata polisi di sana TKP awalnya wilayah<br />
Polsek Delitua. Maka itu kami kemari,” pungkasnya.<br />
Kapolsek Delitua, Kompol BL Malau melalui Kanit<br />
Reskrim, Iptu Prastyo Triwibowo telah menerima<br />
laporan korban. “Kita sudah cek TKP dan menerima<br />
laporan korban,” ucap Prastyo. (mehuli)<br />
Ditunggu Tugas Berat<br />
DINOBATKAN sebagai Miss Indonesia 2018, Alya<br />
Nurshabrina mengaku masih tak percaya. Ia bahkan<br />
tak mampu berkata, saat ditanya mengenai kemenangannya.<br />
“Terima kasih, saya mengucapkan syukur Alhamdulillah<br />
kepada Tuhan Yang Maha Esa,” ungkapnya<br />
usai menerima mahkota kemenangan di MNC Studios,<br />
di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (23/2/<br />
2018). “Saya masih merasa speechless, seperti mimpi<br />
mendapat anugerah dan kepercayaan dari temanteman<br />
serta dewan juri untuk menjadi Miss Indonesia<br />
2018,” sambung dara kelahiran Bandung ini.<br />
Dengan menyandang predikat Miss Indonesia 2018,<br />
Alya memiliki banyak tugas yang sudah menantinya.<br />
Menggantikan Miss Indonesia 2017, Achintya Nilsen,<br />
Alya akan melakukan berbagai misi serta tugas di<br />
bawah naungan Yayasan Miss Indonesia.<br />
Selain itu, Alya sebagai wakil Indonesia di ajang<br />
Miss World 2018, punya tugas<br />
berat untuk mempresentasikan<br />
Indonesia di ajang dunia.<br />
(pkt)<br />
DETERJEN<br />
SORE itu Mak Bedah wanita separuh baya berjalan<br />
menuju tokonya Wak Lokot hendak membeli sesuatu.<br />
Mak Bedah : "Bang .. bang Lokot ada diterjen gak …beli<br />
satu laah...."<br />
Wak Lokot : "Buat apa, Dah ? Tumben mencuci soresore..!?."<br />
Mak Bedah: "Enggak akh…! Ini loh kucingku masuk<br />
comberan terus ini mau aku cuci biar bersih lagi."<br />
Wak Lokot : "Owalah Dah, kok aneh-aneh aja,<br />
kucingnya nanti mati loh. Kucing kok dicuci pakai deterjen"<br />
Dinasehati oleh Wak Lokot, si Bedah rupanya tetep<br />
ingin beli deterjen itu. Wak Lokot akhirnya juga tetap<br />
melayani permintaan Mak Bedah untuk beli deterjen.<br />
Esok harinya, Mak Bedah datang ke tokonya Wak Lokot.<br />
Wak Lokot: "Bagaimana kabar kucingnya Dah ?"<br />
Mak Bedah: "Kucingku mati Kot…!"<br />
Wak Lokot: "Lhaaa benar khan ? kemaren dinasehati<br />
tidak percaya, kucing itu tidak bisa dicuci pakai deterjen"<br />
Mak Bedah: "Sembarangan jangan asal ngomong ya<br />
kucingku mati bukan karena aku cuci pakai deterjen. Waktu<br />
aku cuci dengan deterjen kucingku masih hidup kok"<br />
Wak Lokot : "Terus matinya karena apa, Dah..!?"<br />
Mak Bedah: "Cuma setelah dicuci, aku bilas dan aku<br />
peraaas.... Terus kujemur, eh mati..!"<br />
Wak Lokot : ”Ya lah Dah…. kau aja kalo diperas lalu<br />
dijemur bisa mati…!”<br />
Mak Bedah: “Hah…..@#%*&@#$^^”<br />
warna putih BK 6418 AFI Arief disebut<br />
hendak mengunjungi pacarnya yang<br />
tinggal di kawasan Asia Mega Mas, Kec<br />
Medan Area.<br />
"Tapi saya gak kenal siapa pacarnya,<br />
Bang. Soalnya korban ini orangnya<br />
tertutup dan suka melamun. Yang<br />
saya tahu, pacarnya orang Bali. Tapi,<br />
walau badannya bertatto, korban suka<br />
jadi imam di masjid saat sholat berjamaah,"<br />
ucap Fahmi.<br />
Ternyata, lanjutnya, keinginan Arief<br />
bertemu pacarnya tak kesampaian.<br />
Seperti dikatakan warga sekitar keja-<br />
dian, saat melintas di jalan besar Tembung,<br />
tepatnya di depan Market Ninso,<br />
Arief tiba-tiba kehilangan kendali.<br />
Stang kreta korban lalu menyenggol<br />
truk yang identitasnya belum diketahui.<br />
Akibatnya, korban terjatuh bersama<br />
kuda besinya dan terseret di aspal hingga<br />
sejauh lima meter. Korban pun tewas<br />
dengan sejumlah luka di kepala dan<br />
badan serta mengalami patah di bagian<br />
leher.<br />
Disebut-sebut, korban kehilangan<br />
kendali akibat jalan lincin. Pasalnya di<br />
sekitar lokasi kejadian terdapat peru-<br />
Tikam dan Rampok Mobil Kawan<br />
Di tengah perjalanan, korban menerima<br />
telpon dari orangtuanya yang<br />
menyuruh pulang ke rumah. Setiba di<br />
Jln Budi Utomo, tiba-tiba tersangka<br />
menikam bagian leher korban sambil<br />
mengatakan,<br />
“Kau harus mati”.<br />
Tak mau mati konyol, korban langsung<br />
keluar dari mobil. Oleh tersangka,<br />
korban diteriaki maling. Warga sekitar<br />
lokasi yang mendengar teriakan<br />
tersangka pun mengamuk dan menghajar<br />
korban. Ketika itu, tersangka<br />
kembali menikam perut korban. Selanjutnya<br />
membawa kabur mobil Toyota<br />
Agya BK 1289 OA milik korban.<br />
Sementara itu, korban yang mengalami<br />
luka akibat tusukan benda tajam<br />
dan luka di bagian kepala dilarikan ke<br />
klinik guna mendapat perawatan.<br />
Keesokan harinya, rekan korban sesama<br />
driver online yang mengetahui<br />
peristiwa itu, mencari tahu keberadaan<br />
tersangka.<br />
Akhirnya mereka berhasil meringkus<br />
tersangka dari Perumahan Meliala, Kec<br />
Pancurbatu berikut mobil korban. Selanjutnya,<br />
tersangka diboyong ke<br />
Polsekta Medan Timur guna diproses<br />
sesuai hukum.<br />
Kepada petugas, tersangka mengaku<br />
sakit hati karena fee dari penjualan<br />
tanah tak diberikan korban.<br />
“Aku menagih uang fee penjualan<br />
sahaan yang sering mengangkut minyak<br />
dan kerap tertumpah di jalan. "Itu<br />
menurut warga di sekitar lokasi tabrakan.<br />
iPhone (telpon pintar) milik korban<br />
juga hilang, Bang," bebernya.<br />
Peristiwa itu lalu dilaporkan ke pihak<br />
kepolisian. Tak lama, petugas<br />
Lantas dari Polsek Percut Sei Tuan<br />
tiba. Selain mengamankan kendaraan<br />
korban, petugas juga meminta keterangan<br />
sejumlah saksi di sekitar lokasi.<br />
Kemudian jenazah korban dibawa<br />
ke RSU dr Pirngadi Medan untuk keperluan<br />
otopsi. Kapolsek Petcut Sri<br />
DITANGGAPI MIRING, MAKLUMAT BUPATI MADINA DICOPOT<br />
PANYABUNGAN-M24<br />
Dua baliho maklumat Bupati Mandailing<br />
Natal (Madina) Dahlan Hasan<br />
Nasution akhirnya dicopot. Ditujukan<br />
untuk menjawab polemik sosial terkait<br />
kasus Tapian Siri-Siri (TSS) dan<br />
Taman Raja Batu (TRB), keberadaan<br />
baliho itu sebelumnya malah menuai<br />
beragam tanggapan miring.<br />
Pengamatan M24, Jumat (23/2),<br />
baliho yang sempat terpampang sepekan<br />
lebih di Jln Willem Iskandar,<br />
Kel Sipolpolu, Panyabungan dan di<br />
Kompleks Perkantoran Pemkab Madina,<br />
kawasan Perbukitan Payaloting,<br />
itu sudah tak tampak lagi.<br />
Dimintai komentar terkait ini, sejumlah<br />
warga menduga pencopotan baliho<br />
itu dilakukan lantaran memantik<br />
beragam komentar yang justru<br />
tanah di Tanjung Mulia sama dia, Pak.<br />
Tapi gak dikasihnya sama aku. Makanya<br />
aku geram sama dia. Niatku<br />
gak merampok, mobilnya kusimpan.<br />
Rencananya kubalikkan kalau sudah<br />
dibayarnya fee itu,” ujarnya.<br />
Kapolsekta Medan Timur, Kompol<br />
Wilson Pasaribu melalui Kanit Reskrim,<br />
Iptu Made Yoga yang dikonfirmasi<br />
membenarkan telah mengamankan<br />
pelaku perampokan driver online.<br />
“Sudah diamankan tersangkanya<br />
dan masih menjalani pemeriksaan.<br />
Tersangka dikenakan Pasal 365 KUH-<br />
PIdana tentang pencurian dengan<br />
kekerasan (curas),” tandasnya.<br />
(ardi)<br />
Pulang Beladang, Nyebrang Sungai Tumiyem Dibawa Air<br />
SIMALUNGUN - M24<br />
Sania Tumiyem (50) warga Huta<br />
Parbeokan Nagori Buntu Turunan, Kec<br />
Hatonduhan, Kab Simalungun hanyut<br />
saat terbawa arus ketika hendak<br />
menyeberangi Sungai Bah Aek Pasu<br />
pulang dari ladang, Jumat (23/2) sekira<br />
pukul 11.20 Wib.<br />
Kejadian tersebut terjadi di Sungai<br />
Bah Aek Pasu di Huta III Nagori Buntu<br />
Turunan, Kec Hatonduhan. Teman<br />
Tumiyem mencoba menolong , tetapi<br />
korban terlanjur hanyut terbawa arus<br />
sungai. Diduga karena kondisi licin dan<br />
tubuhnya lemah, Saina hanyut dan<br />
tenggelam. Tiga jam lebih kemudian,<br />
Sania ditemukan di pintu air, sudah<br />
dalam keadaan meninggal dunia.<br />
Setelah dilakukan pencarian, sekira<br />
Pukul 15.00 WIB, korban ditemukan<br />
dalam keadaan tersangkut di bawah<br />
Pintu Air Dabuhan Ulu Huta III Parbeohan<br />
Pasar, Nagori Buntu Turunan, Kec<br />
Hatonduhan.<br />
Seorang warga setempat bernama<br />
Muji (44), warga Huta III Parbeohan<br />
Nagori Buntu Turunan bekerja sebagai<br />
petani melihat korban untuk pertama<br />
kali. Ibu yang diketahui mempunyai<br />
anak dua orang tersebut harus meregang<br />
nyawa. Atas Penemuan mayat<br />
tersebut, ia segera menyampaikan ke-<br />
pada pangulu dan langsung meneruskan<br />
kepada pihak kepolisian Polsekta<br />
Tanah Jawa.<br />
“Aku mau pulang bang, pas waktu<br />
melewati jembatan, kulihat ada orang<br />
nyangkut di pintu air sungai<br />
Dabuhan. Terkejut kali aku bang melihatnya.<br />
Anak korban ada dua bang<br />
dan suaminya pergi merantau,” ungkapnya.<br />
Kapolsekta Tanah Jawa,<br />
Kompol M Silaen melalui Kanit Reskrim<br />
Iptu J Sitinjak SH MH menjelaskan,<br />
pihaknya bersama TNI, setelah<br />
mendapat informasi, bersama warga<br />
melakukan penyisiran di sepanjang<br />
sungai. (john)<br />
Tak Kuasa Ditinggal Istri, Sihotang Sogok Anu Anak Tiri<br />
mikir singkat. SUH, anak tirinya yang<br />
masih berusia 6 tahun disikat demi<br />
melampiaskan hawa nafsunya.<br />
Kontan saja warga Desa Penggalangan,<br />
Kec Sei Bamban, Sergai yang<br />
tau dengan ulah Edy ngamuk. Dia sempat<br />
mendapat bogam mentah dari<br />
warga yang kesal.<br />
Edy pun dijemput Sat Reskris Polres<br />
Sergai dari rumah Nababan Dusun<br />
III, Desa Gempolan, Kec Sei Bamban,<br />
Kamis (22/2) sekira pukul 17:00<br />
WIB.<br />
Peristiwa itu terbongkar ketika,<br />
Minggu (11/2) saat LCN (34) ibu korban<br />
yang baru pulang dari Palembang.<br />
Saat itu SUH yang mau pipis mengeluh<br />
sakit pada kelaminnya. Penasaran,<br />
LCN lalu mengintrogasi anaknya tersebut.<br />
Kepada ibunya, si bocah yang<br />
duduk di TK mengaku bahwa ayahnya<br />
telah menyogok kemaluannya. Bocah<br />
itu pun cerita kalau ayah tirinya itu tak<br />
cuma sekali menyodok-nyodoknya.<br />
Ayah bejad itu sudah berulang kali<br />
melakukan perbuatan tidak senonoh<br />
kepada SUH.<br />
Mendengar pengakuan anaknya,<br />
LCN mencoba bertanya ke Edy. Pria<br />
yang dinikahinya pada bulan Juni 2017<br />
lalu itu membantah dan tak mengakui<br />
semua perbuatannya.<br />
Kesal, LCN memilih menempuh jalur<br />
hukum dengan melaporkan Edy ke Polres<br />
Sergai. Mengetahui perbuatannya<br />
dilaporkan, Edy mulai menghilang, hingga<br />
akhirnya diciduk di rumah Nababan.<br />
Warga yang kesal sempat memukuli<br />
pelaku bahkan kemaluan pelaku juga<br />
sempat ditunjangi warga.<br />
Di Polres Sergai Edy mengaku khilaf.<br />
Mandor alat panen padi ini mengaku<br />
pertama kali melakukan perbuatan cab-<br />
Polisi Sikat Sindikat Pencuri Lembu<br />
SIMALUNGUN-M24<br />
Tiga dari empat sindikat maling lembu<br />
berhasil ditangkap personel Polsek<br />
Perdagangan. Satu tersangka berhasil<br />
melarikan diri dari sergapan petugas.<br />
Sindikat ini beraksi di Huta Afd II<br />
Bandar Betsy Desa Bandar Betsy I<br />
Kecamatan Bandar Uluan, Selasa (20/<br />
2) sekira pukul 02.00 Wib lalu.<br />
Para pelaku yang berhasil dibekuk,<br />
Andika Putra (37) warga Dusun XIV<br />
Kampung Jati, Kec Sei Bambang, Kab<br />
Sergei, Angga Syahputra (30) warga<br />
Gang Mawar Link VIII, Kel Perdagangan<br />
I, Kec Bandar, Putra (26) warga<br />
Huta VI Suko Jadi, Nagori (desa) Tanjung<br />
Hataran, Kec Bandar Huluan, Kab<br />
Simalungun.<br />
Sedangkan Rahmat (29) penduduk<br />
Desa Sei Buluh, Kec Sei Bamban, Kab<br />
Sergei diduga sebagai penadah berhasil<br />
melarikan diri. Kini Rahmat masuk<br />
dalam DPO petugas kepolisian.<br />
Ketiganya tertangkap setelah pemilik<br />
lembu, Ramadhan, Selasa (20/2)<br />
sekira pukul 02.00 Wib berteriak.<br />
“Seketika aku berteriak maling, maling,<br />
maling, sampai berulangkali. Kulihat<br />
dua orang laki laki menarik lembuku,<br />
takut kena aniaya pelaku, makanya aku<br />
berteriak. Seketika itu juga warga dan<br />
tetangga terbangun dan keluar rumah.<br />
Puluhan masyarakat mengejar pelaku<br />
bang,” katanya.<br />
Lanjutnya, pagi itu juga, Ramadhan<br />
melapor ke Polsek Perdagangan.<br />
Kapolsek bersama Kanit Reskrim dan<br />
anggotanya turun ke TKP.<br />
Dilokasi kejadian, satu unit mobil<br />
Grand Max pick up BK 9367 NE yang<br />
dikemudikan Andika dan Angga dihentikan<br />
polisi.<br />
“Pagi itu, sewaktu di stop polisi mereka<br />
tampak gugup bang. Sempat juga<br />
mau lari mereka, tapi karena melihat<br />
warga juga sudah ramai, mereka tak<br />
jadi lari. Saat itu juga keduanya diba-<br />
ul itu pada bulan Desember lalu. Tapi<br />
dia membantah kalau memaksa masuk<br />
kemaluannya.<br />
“Cuma aku kobel aja tidak ada aku<br />
setubuhi,” ucapnya.<br />
Terakhir Edy mencabuli SUH pada<br />
Januari saat itu istrinya pamit ke Palembang<br />
selama 4 hari, SUH yang awalnya<br />
dititip kepada tetangganya itu<br />
malam hari diantarkan pulang kepada<br />
ayah tirinya itu, Edy yang merasa<br />
kesepian dan di tambah situasi hanya<br />
berdua membuatnya leluasa mencabuli<br />
SUH.<br />
Kasat Reskrim Polres Sergai, AKP<br />
Rahmadani kepada M24 mengatakan<br />
tersangka dijerat dengan UU perlindungan<br />
anak.<br />
“Kini tersangka masih dalam pemeriksaan<br />
barang bukti diamankan satu<br />
buah celana korban,” ucap Kasat.<br />
(darmawan)<br />
wa ke polsek bang,” ungkap Mardi<br />
(28) warga setempat.<br />
Jumat (23/2) sekira pukul 11.30<br />
Wib, Kapolsek Perdagangan AKP<br />
Daniel Tambunan menjelaskan, bahwa<br />
sesampainya di Polsek Perdagangan<br />
keduanya mengaku berencana<br />
melakukan pencurian ternak milik Ramadhan.<br />
“Malam itu, kedua pelaku<br />
yakni Angga Syahputra dan Andika<br />
sedang menunggu informasi dari temannya<br />
bernama Putra seorang<br />
karyawan di PTPN 4 Bandar Betsy<br />
karena sebelumnya mereka sudah<br />
merencanakan mencuri lembu di Bandar,”<br />
terang Kapolsek.<br />
Informasi ini langsung dikembangkan<br />
Kapolsek bersama anggota personil<br />
Polsek yang saat itu juga berangkat<br />
ke Sei Bamban Sergei. Tak<br />
sia-sia, petugas menemukan lembu<br />
curian itu satu ekor betina, kemudian<br />
menyitanya untuk dijadikan barang<br />
bukti. (john)<br />
Sebelum Terbakar, Pintu Samping Rumah Pak Guru<br />
PERCUT-M24<br />
Abdullah alias Abdul (55) menduga<br />
rumahnya terlebih dahulu dibobol baru<br />
dibakar. Sebab menurutnya, tak ada<br />
bangkai kreta, TV dan infokus serta<br />
Alquran digital diantara sisa puing kebakaran,<br />
Selasa (20/2) sekitar pukul<br />
21.00 WIB.<br />
Curiga kalau rumahnya sengaja<br />
dibakar, warga Jln Dusun 7, Musyawarah<br />
F, Desa Sientis, Kec Percut Sei<br />
Tuan ini melapor ke Polsek Percut Sei<br />
Tuan, Jum’at siang (23/2).<br />
Guru SMP PAB Sientis ini menerangkan,<br />
sesampai di rumah, dia langsung<br />
membuka pintu pagar, kemudian membuka<br />
pintu rumah. Namun ketika melihat<br />
pintu tengah terbuka dia curiga.<br />
Sebab seingatnya, ketika pergi pintu<br />
tersebut dalam keadaan tertutup.<br />
TANJUNG MORAWA-M24<br />
Seorang wanita tanpa identitas ditaksir<br />
berusia 40 tahunan ditemukan<br />
tergletak dengan kondisi sekarat di<br />
saluran irigasi persawahan di Dusun<br />
XI Desa Perdamean, Kec Tanjung Morawa,<br />
Jum’at (23/2) siang sekira pukul<br />
13.00 Wib.<br />
Informasi dihimpun, sebelumnya<br />
sekira dua pekan lalu wanita berkulit<br />
sawo matang berambut pendek itu<br />
sudah mondar-mandir di sekitar benteng<br />
sungai. Pada saat itu, wanita<br />
menohok sang Bupati. "Bagaimana<br />
tidak dikomentari miring? Lewat maklumat<br />
itu Bupati memastikan tidak ada<br />
korpusi, padahal saat ini kasus TSS<br />
dan TRB itu masih dalam tahap pemeriksaan<br />
Kejatisu (Kejaksaan Tinggi<br />
Sumatera Utara). Bukankah itu lucu?"<br />
cetus salah seorang warga yang minta<br />
identitasnya tidak disebutkan.<br />
Diketahui, baliho berisi enam poin<br />
maklumat itu terpajang sejak Kamis<br />
(15/2). Intinya, lewat maklumat itu<br />
Bupati Madina menegaskan tidak ada<br />
korupsi dalam pembangunan TSS dan<br />
TRB. Bahkan, dana pembangunan<br />
kedua proyek itu dikatakan berasal<br />
dari koceknya sendiri.<br />
Sementara, Kejatisu terus mendalami<br />
kasus dugaan korupsi pembangunan<br />
kedua objek wisata prestisius<br />
Kecurigaan menguat saat melihat gembok<br />
pintu samping dalam keadaan rusak.<br />
“Saya yakin rumah saya dibobol<br />
orang, karena anak pintu samping rusak,”<br />
katanya.<br />
Konsentrasinya buyar lantaran melihat<br />
asap dari salah satu kamar. Dilihatnya<br />
asap sudah menggumpal tebal<br />
di kamar tersebut. “Saat itu itu saya<br />
tidak memperhatikan kreta Vario BK<br />
3143 AGC di ruang tamu, apalagi TV<br />
yang ada di ruang tamu dan kamar,<br />
pikiran saya hanya api yang yang berasal<br />
dari kamar. Saya yakin ada orang<br />
yang masuk dengan merusak pintu<br />
samping,” ungkapnya.<br />
Hal yang sama juga disampaikan<br />
Nurmala (47), istri Abdul. Guru di MTSN<br />
Yayasan Pendidikan Islam, Seintis, Kec<br />
Percut Sei Tuan. “AC aja sudah 2 bulan<br />
tersebut tak memakai busana dengan<br />
kondisi mulut seperti luka memar dan<br />
hidungnya mengeluarkan darah. Karena<br />
kasihan melihat wanita tanpa identitas<br />
itu, warga sekitar memberikan<br />
celana ponggol, makanan dan air minum<br />
kepada korban.<br />
Namun, Jumat (23/2) warga sekitar<br />
menemukan wanita itu sudah tergeletak<br />
lemah. Kehebohan pun terjadi.<br />
Warga sekitar mencoba bertanya kepada<br />
wanita yang ketika ditemukan<br />
tergeletak itu sudah memakai celana<br />
di bantaran Sungai Batang Gadis<br />
tersebut. Selama dua hari, Selasa<br />
(20/2) hingga Rabu (21/2), belasan<br />
kontraktor yang terlibat diperiksa<br />
penyidik. Terkait maklumat yang dipajang<br />
di Kota Panyabungan lewat<br />
dua baliho, Sumanggar Siagian mengatakan<br />
itu bukanlah jaminan bahwa<br />
Bupati Madina bersih dari dugaan<br />
korupsi proyek TSS dan TRB.<br />
"Itu tak menjadi jaminan, kalau terlibat<br />
pasti ditangkap. Semua itu tergantung<br />
keterangan saksi-saksi nanti,"<br />
ujar Sumanggar, beberapa hari<br />
lalu. Indikasi korupsi menyeruak lantaran<br />
proyek TSS dan TRB sudah dikerjakan<br />
di penghujung tahun 2015,<br />
namun pembiayaannya baru muncul<br />
di APBD 2016 dan 2017 dengan nilai<br />
total Rp8 miliar. (fadly/syah)<br />
tidak hidup. Tak hanya kereta yang<br />
hilang, TV di ruang tamu dan kamar<br />
serta Infocus pun tidak keliatan bangkainya.<br />
Kalo memang terbakar, pasti<br />
ada bangkainya,” kata Nurmala sambil<br />
menahan air mata.<br />
Kembali Nurmala menuturkan bahwa<br />
selama ini dirinya tidak pernah<br />
bermusuhan dengan siapapun dan sejak<br />
rumahnya yang terbakar, dirinya<br />
dan keluarganya mendapati pakaian<br />
dari para penyumbang. “Ini saja saya<br />
pakai pakaian kerja dari sumbangan<br />
kawan,” tuturnya.<br />
Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol<br />
Hartono kepada M24, Jumat (23/2)<br />
mengatakan dirinya belum mengetahui<br />
soal dugaan pembakaran rumah<br />
tersebut. “Suruh korban melapor,<br />
biar kita lidik,” katanya. (irwan)<br />
Wanita Setengah Gila Tergelatak Lemah Di Saluran Irigasi<br />
ponggol berbahan kain warna pink<br />
dan kaos bermotif bunga. Namun si<br />
wanita hanya mengigau seperti merasa<br />
kesakitan.<br />
Warga pun memberitahukan kepada<br />
aparat desa dan oleh aparat desa<br />
diteruskan ke Polsek Tanjung Morawa.<br />
Selanjutnya personil Polsek Tanjung<br />
Morawa didampingi aparat Desa<br />
turun kelokasi korban ditemukan dan<br />
membawanya ke RSUD Deli Serdang.<br />
“Sudah lama wanita itu mondar-<br />
Tuan, Kompol Hartono yang dikonfirmasi<br />
mengatakan, pihaknya telah<br />
menangani kasus kecelakaan<br />
lalu lintas yang menewasakan seorang<br />
pengendara kreta tersebut.<br />
"Korban tewas di tempat dan<br />
kita bawa ke RSU Pirngadi, menunggu<br />
keluarganya datang. Kreta<br />
korban sudah kita amankan di<br />
Satlantas. Petugas juga masih<br />
mencari tahu identitas truk dan<br />
pengemudi yang menabrak korban,"<br />
terang Hartono.<br />
Pantauan M24, hingga pukul<br />
Salon dan Kreta Ludes Terbakar<br />
DELITUA-M24<br />
Kehebohan terjadi di Jln Kesehatan,<br />
Kel Delitua Timur, Kec Delitua,<br />
Jumat (23/2). Salon kecantikan,<br />
kreta ludes terbakar. Seorang<br />
warga juga terluka di kaki.<br />
Ceritanya, sekitar pukul 10:00<br />
WIB, Perdinand Ginting (35) mengisi<br />
bensin ke botol. Tanpa disadari<br />
sebagian bensin tumpah ke tanah.<br />
Tak jauh, istrinya, Arsinta beru<br />
Tarigan (21) memasak teh dan tak<br />
sadar bila api kompor menyambar<br />
tumpahan bensin. “Jarak tempat<br />
istri korban masak teh dan tempat<br />
bensin sangat dekat. Begitu<br />
bensin tumpah langsung disambar<br />
api kompor sehingga menghanguskan<br />
rumah sekaligus tempat salon<br />
milik istri korban,” ucap M Ginting<br />
(44) yang ditemui M24 di lokasi.<br />
Dengan cepat api membesar<br />
dan menyambar dua rumah di<br />
samping salon korban dan satu unit<br />
kreta yang berada di lokasi. Peristiwa<br />
itu sontak menghebohkan<br />
warga. Dengan alat seadanya<br />
mereka coba memadamkan api.<br />
Saat itu mereka melihat Arsinta<br />
minta tolong dari teras rumah. Ternyata<br />
kedua kakinya sempat tersambar<br />
api. Korban langsung dilarikan<br />
ke rumah sakit terdekat untuk<br />
mendapat perawatan. Api baru<br />
dapat dipadamkan setelah lima unit<br />
pemadam kebakaran tiba di lokasi<br />
bersam petugas kepolisian.<br />
“Menurut warga, api berasal dari<br />
tumpahan minyak pertalite disambar<br />
api kompor. Kerugian saat ini<br />
ditaksir mencapai Rp150 juta. Kita<br />
sedang meminta keterangan pemilik<br />
rumah yang terbakar,” jelas<br />
Kapolsek Delitua, Kompol ML Malau<br />
melalui Kanit Reskrim, Iptu Prastyo<br />
Triwibowo. (mehuli)<br />
Mau Menenggalamkan PDIP<br />
MEDAN-M24<br />
Gegara mau menenggelamkan<br />
PDIP pada Pilgubsu 2018, Adri<br />
Batubara SH (52) diambil pihak Tim<br />
Cyber Subdit II Ditreskrimsus Poldasu.<br />
Warga Jln Pelapor, Kel Pasar<br />
Merah Barat, Kec Medan Kota ini<br />
dianggap telah melakukan ujaran<br />
kebencian (Hate Speech) melalui<br />
media sosial (Medsos) Facebook.<br />
Andri menulis di wall Group Anak<br />
Medan Kompak (AMK) Sedunia<br />
melalui aku FB pribadinya ‘Kita<br />
tenggelamkan PDIP di Pilgub<br />
Sumut. Tiada maaf bagimu sipembela<br />
Ahok si penista agama dan<br />
memusuhi ulama #setuju’. Atas<br />
statemennya itu, dia dianggap<br />
menebar ujaran kebencian secara<br />
Tewas Dihajar Sigra<br />
DELITUA-M24<br />
Kecelakaan maut terjadi di Jln<br />
Ngumban Surbakti, Kel Kwala<br />
Bekala, Kec Medan Johor, kemarin<br />
(22/3) sekitar pukul 23:00 WIB.<br />
Seperti dituturkan warga sekitar,<br />
Annor (50), awalnya Daihatsu<br />
Sigra warna putih BK 1716 GK<br />
yang dikemudikan MH Andheto<br />
(23), warga Jln Bunga Terompet,<br />
Kel Simpang Selayang, Kec Medan<br />
Tuntungan datang dari arah<br />
Simpang Pos menuju Simpang<br />
Pemda dengan kecepatan tinggi.<br />
Setiba di lokasi, tak jauh dari<br />
Stasiun Bus Pinem, seorang wanita<br />
tiba-tiba menyeberang. Andheto<br />
yang terkejut tak dapat<br />
menghentikan laju mobilnya.<br />
Brak!!! Tubuh korban terpental ke<br />
aspal. Akibat luka parah yang di<br />
dapat, korban meninggal dunia di<br />
tempat.<br />
Warga yang mendengar suara<br />
hantaman langsung mendatangi<br />
lokasi. Nampak korban yang ditaksir<br />
berumur 54 tahun berambut<br />
Dikibusi Bawa Sabu<br />
KISARAN-M24<br />
Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba)<br />
Polres Asahan mengamankan<br />
2 paket narkotika jenis<br />
sabu dari pasangan suami istri (pasutri).<br />
Mereka adalah Marzuki<br />
Panjaitan (42), warga Jln Pasar<br />
Baru, Link III, Kel Pasar Baru, Kec<br />
Sei Tualangraso, Kota Tanjungbalai<br />
dan Conna Rizki Lestari (25),<br />
warga Dusun III, Desa Tanjung<br />
Alam, Kec Sei Dadap, Kab Asahan.<br />
Seperti dituturkan Kasat Narkoba<br />
Polres Asahan, AKP Wilson Siregar<br />
melalui Kasubbag Humas, AKP<br />
Patar Manurung, Jumat (23/2),<br />
penangkapan berawal informasi<br />
adanya warga Tanjungbalai membawa<br />
narkoba dengan mengendarai<br />
Toyota Rush BK 1297 AF.<br />
Petugas bergerak cepat dan<br />
terang-terangan.<br />
Kepada wartawan melalui pesan<br />
singkat, Jum’at (23/2) siang, Kabid<br />
Humas Poldasu, Kombes Pol Rina<br />
Sari Ginting mengatakan Coki diamankan<br />
saat berada di rumah toko<br />
(Ruko) Jln Medan Area Selatan<br />
No.219 D Medan. “Saat diamankan,<br />
pelaku mengakui akun tersebut<br />
merupakan miliknya. Saat memeriksa<br />
handphone Samsung Galaxy<br />
J5 warna hitam milik pelaku, petugas<br />
mendapati akun facebook Coki<br />
Batubara terlogin di handphone<br />
tersebut,” ujarnya.<br />
Ditambahkannya, untuk pemeriksaan<br />
secara intensif dan forensik,<br />
Tim Cyber Subdit II Ditreskrimsus<br />
Poldasu membawa tersangka<br />
ke Mapoldasu. (ahmad)<br />
pendek, memiliki tato di tangan,<br />
baju biru lengan panjang dan celana<br />
warna biru bermotif bunga.<br />
“Keadaan saat itu sepi. Begitu<br />
menabrak, warga langsung berhamburan<br />
keluar. Jarang kami lihat<br />
wanita ini di sekitar sini,” ucap Annor<br />
(50) kepada M24.<br />
Tak lama berselang, lanjutnya,<br />
petugas Lantas Polsek Delitua tiba<br />
dan mengamankan sopir dan mobil<br />
sebagai barang bukti. Jasad korban<br />
kemudian dibawa ke rumah<br />
sakit untuk divisum. Selanjutnya<br />
petugas mencari tahu keluarga korban<br />
tewas. Hingga berita ini dikirim<br />
ke meja redaksi, pencarian petugas<br />
belum berhasil. “Menurut beberapa<br />
warga, korban tewas mengalami<br />
stres dan sering mondarmandir<br />
di sekitar TKP. Bagi warga<br />
yang kehilangan keluarganya segera<br />
menghubungi RS Adam Malik<br />
atau ke bagian Lantas Polsek Delitua,”<br />
imbau Kapolsek Delitua, Kompol<br />
BL Malau melalui Kasat Lantas,<br />
Iptu N Siregar. (mehuli)<br />
menangkap Marziki. Saat mobil digeledah,<br />
ditemukan 1 plastik kecil<br />
berisi butiran kristal putih sabu<br />
dalam kotak rokok.<br />
Dalam pengembangan, Kamis<br />
(22/2) pukul 21:00 WIB petugas<br />
meringkus Conna di kediamannya.<br />
Disaksikan kepala lingkungan, petugas<br />
menemukan 1 paket kecil sabu<br />
di bawah tempat tidur yang dicurigai<br />
sebagai tempat penyimpanan.<br />
Berikut barang bukti, kedua tersangka<br />
yang disebut menikah secara<br />
siri ini diboyong ke Mako guna<br />
penyelidikan lebih lanjut.<br />
“Masih mencari tahu dari mana<br />
barang terlarang itu didapat. Satnarkoba<br />
Polres Asahan tidak akan<br />
memberi peluang bagi bandar,<br />
pengedar dan penyalahgunaan<br />
narkoba di wilayah Asahan,” tegas<br />
Manurung. (deny)<br />
Percayakan 100 Persen Gajimu<br />
mandir disekitar sini, pada Kamis<br />
(22/2) saat ditanya masih menjawab<br />
jika anaknya dua,” sebut<br />
warga.<br />
Kanit Reskrim Polsek Tanjung<br />
Morawa, Iptu OJ Samosir mengatakan<br />
jika wanita yang ditemukan<br />
warga tergeletak di saluran irigasi<br />
persawahan itu sudah dibawa<br />
20:28 WIB, jenazah korban masih<br />
terbaring kaku di Ruang Jenazah<br />
rumah sakit milik Pemerintah Kota<br />
(Pemko) Medan tersebut. Petugas<br />
Forensik RSU Pirngadi, M Sofyan<br />
mengatakan, pihaknya masih<br />
menunggu keluarga korban yang<br />
berada di luar kota Medan. "Menurut<br />
teman-teman korban tadi<br />
siang, orangtua korban berada di<br />
Palembang, sementara abang korban<br />
ada di Jambi. Rencananya<br />
besok pagi baru sampai," ucap M<br />
Sofyan. (irwan)<br />
Saat M24 membuka profil Andi<br />
Rakhmat Santoso, Jumat (23/2/<br />
2018), postingan tersebut sudah<br />
49.321 kali dibagikan dan mendapat<br />
59.191 ribu reaksi serta lebih<br />
dari 17 ribu komentar.<br />
Begini postingan selengkapnya:<br />
"ANEH<br />
Dulu awal pernikahan. Saya yg<br />
pegang semua uang dari hasil usaha.<br />
Istri saya kasih jatah bulanan.<br />
Kadang klo kurang atau mau<br />
beli sesuatu dia minta lagi.<br />
Dan saya klo beli sesuatu tinggal<br />
beli. Baru nanti dirumah bilang<br />
ke istri klo sudah beli.<br />
Alhamdulillah cukup rejeki kami.<br />
Tapi yang ANEH. ketika saya<br />
mulai menyerahkan semua keuangan<br />
kepada istri. Dan semua atm<br />
dibawa istri. Rejeki tambah dahsyat<br />
datangnya.<br />
Saya hanya minta uang secukupnya<br />
untuk pegangan.<br />
Dan klo mau beli sesuatu ijin istri<br />
dulu.<br />
Saya masih terheran heran sampai<br />
saat ini. Kenapa rejeki setelah<br />
saat itu benar2 jadi luar biasa.<br />
Alhamdulillah malah jauh lebih<br />
banyak daripada uang itu saya<br />
pegang seperti awal pernikahan<br />
dulu.<br />
ANEH TAPI NYATA.<br />
Semoga Allah selalu melancarkan<br />
rejeki kita semua dan menjadi barokah<br />
bagi semua.<br />
Banyak netter yang mengungkapkan<br />
hal serupa setelah melihat<br />
postingan tersebut. Tak sedikit<br />
juga yang mendoakan agar rezeki<br />
mereka semakin melimpah. (net)<br />
ke RSUD Deliserdang untuk dirawat.<br />
Namun dirinya belum bisa memastikan<br />
identitasnya karena kondisi<br />
wanita tersebut masih mengigau.<br />
“Saat ditemukan tidak ada<br />
tanda pengenalnya. Tapi jika ada<br />
warga yang kehilangan segera melapor,”<br />
kata OJ Samosir. (yan)