Njajal Flip Book

Recommendations

Info

Tempat bersandar saat ku tak mampu menghadapi kerasnya hidup kini harus ku tanggung sendiri, Tanpa hadirnya disisi kucoba intropeksi Menutup semua lubang yang telah ku ukir di hatinya dengan usahaku disini, Kadang tak sanggup ingin pulang peluknya erat. Tapi apakah mungkin kepulanganku ini akan membuatnya bangga ? Tangis, sakit menahan rindu harus terpenjara dalam lubang hati, Yang harus terelakan tertimbun tumpukan cara menghadapi kehidupan Hantaman yang selalu ku terima, tak sebanding dengan apa yang telah kulakukan padanya. Hujatan yang kuberikan begitu kejam sehingga hatinya selalu berlubang oleh luka. Belati yang kutancapkan begitu tajam hingga mencabik-cabik hatinya, Sungguh tega diri ini,
sungguh durjana perulaku ini, Sungguh kejam bak iblis goyahkan iman. Bringas, bejat. Cacian orang yang kuterima itu tak ada satu tetes air mata yang beliau keluarkan. Tapi mengapa hati ini begitu lemah tak berdaya hanya hanya karena cacian orang lain lontarkan. Ku lemah dengan piciknya prasangka mereka, Karena ku tak pernah berfikir, seberapa sakitnya hati beliau Ketika ku sakiti hati mereka ? Sungguh piciknya diri ini. Perlahan mata ini terbuka, mencoba menerawang mencari titik kebahagiaan aabadi. Sekarang kudisini berpijak, Disini ku ditempa, di bimbing, di arahkan oleh orang tue keduaku.
Page 1 and 2: Apa yang ku banggakan jika laju lan
Page 3: Apa yang aku lakukan masih bergantu

Njajal Flip Book

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?