14.10.2018 Views

02.SI-2231 Pengukuran Parameter Hidrologi (minggu2)

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SI-<strong>2231</strong> Rekayasa <strong>Hidrologi</strong> &<br />

Drainase<br />

<strong>Pengukuran</strong> <strong>Parameter</strong> <strong>Hidrologi</strong><br />

2 Februari 2012<br />

(Mg2)<br />

(Dr. Dhemi Harlan, ST, MT, MSc)


1. Pengamatan dan Data Hydrometeorology<br />

● Berdasarkan pada World Meteorological Organization’s Technical Regulation, stasiun<br />

pengamatan meteorology diklasifiksan sebagai:<br />

(a) Stasiun synoptik (udara permukaan)<br />

(b) Stasiun klimatologi<br />

(c) Stasiun pertanian<br />

(d) Stasiun meteorology aeronautic<br />

(e) Stasiun khusus<br />

● Untuk tujuan hydrology, data dari stasiun klimatologi, meteorologi pertanian, dan<br />

stasiun khusus lebih mendominasi.<br />

● Stasiun klimatologi berupa stasiun utama, standar, presipitasi, atau tujuan khusus.<br />

● Pada stasiun utama, pengamatan dibuat meliputi unsur-unsur: cuaca, angin, kondisi<br />

awan, temperatur, kelembaban, tekanan atmosfir, presipitasi, tutupan salju, sinar<br />

matahari, temperatur tanah


● Stasiun klimatologi standar, pengamatan dilakukan untuk temperatur ekstrim dan<br />

jumlah presipitasi<br />

● Stasiun presipitasi mengukur presipitasi baik harian atau secara terus-menerus.<br />

● Stasiun meterologi pertanian melakukan pengamatan detail dari lingkungan fisik dan<br />

pengamatan sifat biologi. Sebagai tambahan untuk presipitasi, temperatur udara dan<br />

kelembaban, stasiun2 ini mengukur temperatur tanah, kelembaban tanah, evaporasi<br />

(permukaan air, tanah, dan tanaman) dan turbulen serta kecepatan lapisan<br />

berkarakteristik dari udara dekat permukaan tanah. Stasiun ini juga mengamati data<br />

phenologi (pertumbuhan tanaman sehubungan dengan perkembangan cuaca),<br />

penyebaran penyakit tanaman, dll.<br />

● Stasiun khusus melayani tujuan yang tidak dikofer oleh stasiun lain dan termasuk<br />

dalam stasiun khusus untuk hidrologi dan untuk deteksi radar dari presipitasi, untuk<br />

mikroklimatologi, dan untuk pengukuran radiasi. Yang terakhir sangat penting untuk<br />

perkiraan evaporasi (evapotranspirasi).<br />

● Stasiun disiapkan sehingga hasil pengamatannya mewakili, dengan kata lain<br />

merefleksikan kondisi meteorologi tidak hanya pada stasiun itu sendiri juga area yang<br />

lebih luas di sekitarnya.


2. Jaringan Optimum Stasiun Klimatologi untuk<br />

Tujuan Hydrology<br />

● Berdasarkan ketentuan WMO (1970), area kerapatan stasiun yang bervariasi dibagi<br />

kedalam tiga wilayah, sebagai berikut:<br />

(a) Wilayah2 datar pada zona temperate, mediterania, dan tropis<br />

* 11-17 stasiun untuk 10.000 km 2 ; 1 stasiun untuk 600-900 km 2 .<br />

Untuk negara dimana tidak mungkin untuk mencapai jumlah tsb,<br />

disebabkan oleh kerapatan populasinya rendah, fasilitas komunikasi<br />

yang kurang, atau alasan ekonomi lainnya, pengurangan kerapatan<br />

jaringan diterima untuk range: 1 stasiun untuk 900 – 3000 km 2 .<br />

(b) Wilayah2 pegunungan pada zona temperate, mediterania, dan tropis<br />

Di wilayah2 pegunungan, diharapkan memiliki stasiun terdistribusi di<br />

zona ketinggian kurang lebih 500 m per zona dan dengan kerapatan<br />

minimum: 40 – 100 stasiun untuk 10.000 km 2 ; 1 stasiun untuk<br />

100 – 250 km 2


(c) Zona kering dan kutub<br />

1-7 stasiun untuk 10.000 km 2 ; 1 stasiun untuk 1500-10.000 km 2<br />

tergantung pada kelayakan.<br />

Hal ini tidak bisa diterapkan untuk gurun yang luas dengan tidak ada<br />

jaringan hydrograp terorganisasi (Sahara, Gobi, Arab, dll) dan bidang<br />

es yang luas (Antartika, Greenland, pulau Arctic). Pada wilayah ini,<br />

presipitasi tidak dipelajari dengan jaringan pengukur hujan type<br />

standar tetapi dengan stasiun dan metode pengamatan khusus.<br />

Beberapa wilayah akan sesuai dengan salah satu kategori diatas<br />

sementara yang lainnya tidak.


3. Perlengkapan pada Jaringan Minimum<br />

● Jaringan minimum sebaiknya terdiri dari tiga jenis alat ukur:<br />

1. Alat ukur standar.<br />

Alat ukur ini dibaca harian. Disamping kedalaman presipitasi harian,<br />

pengamatan turun salju, kedalaman salju pada tanah, dan pencatatan<br />

cuaca dibuat untuk masing2 stasiun presipitasi standar.<br />

2. Alat perekam<br />

Diharapkan terdapat 10 % dari stasiun yang ada dilengkapi dengan<br />

alat pencatat pada iklim panas, dan 5 % pada iklim dingin.<br />

3. Storage Gauges. Secara random ditempatkan atau wilayah<br />

jauh dari jangkauan, seperti di gurun atau daratan yang bergunung2,<br />

storage gauges dapat digunakan. Alat ukur ini dibaca bulanan,<br />

musiman, atau ketika memungkinkan untuk menginspeksi stasiun2.<br />

● Lokasi alat ukur presipitasi relatif terhadap jaringan pengukuran sungai. Untuk<br />

memastikan alat ukur presipitasi ada untuk melanjutkan pencatatan aliran sungai,<br />

untuk tujuan peramalan, atau untuk analisis keseimbangan air, perlu adanya<br />

koordinasi alat ukur presipitasi dengan jaringan alat ukur sungai.


4. Stasiun Klimatologi untuk Tujuan <strong>Hidrologi</strong><br />

● Kondisi utama untuk pemasangan stasiun klimatologi yang baik adalah kepastian<br />

bahwa pengamatan akan diteruskan secara konsisten berdasarkan pada aturan<br />

pelayanan hydrometeorologi.<br />

● Stasiun sebaiknya ditempatkan dalam typikal ruang terbuka dari area dimana<br />

mewakili. Lokasi alat ukur dipilih jadi tidak dekat dengan struktur atau objek lain<br />

(pohon, rumah) yang lebih dari dua kali tingginya.<br />

● Sekali dipasang, stasiun tidak boleh dipindahkan bahkan pada jarak yang pendek,<br />

sebab ini akan mengganggu homogenitas dari pengamatan dalam ruang.<br />

● Untuk memastikan homogenitas dalam waktu, stasiun (dengan pengecualian stasiun<br />

synoptik) melakukan pengamatannya berdasarkan waktu lokal rata-rata, dimana<br />

berbeda dari zona waktu. Karena fenomena meteorologi mempunyai siklus harian<br />

terhadap posisi matahari, pengamatan dibuat pada jam-jam tertentu berdasarkan<br />

waktu lokal rata-arat atau GMT, dimana tetap tidak berubah sepanjang tahun.


4.1 <strong>Pengukuran</strong> Lama Penyinaran Matahari<br />

● Menggunakan alat “Campbell stokes Recorder”. Alat ini dipasang diatas pasangan<br />

bata.<br />

● Alat ini terdiri dari bola gelas padat dengan diameter 4 inci (10,1 cm) yang dipasang<br />

konsentris didalam bidang cekung, sehingga sinar matahari difokuskan dengan<br />

tajam.<br />

● Kartu dipasang di dalam saluran pada bidang cekung. Sinar matahari yang<br />

difokuskan membakar kartu dan membentuk tanda.


Campbell Stokes Recorder


4.2 <strong>Pengukuran</strong> temperatur udara<br />

● Temperatur udara diukur dua meter diatas permukaan tanah/air. Pengamatan<br />

temperatur yang terus-menerus akan lebih baik, paling tidak dilakukan pencatatan<br />

tiap interval 1, 2, atau 6 jam.<br />

● Dapat digunakan thermometer sebagai pengukuran, harus terlindung dari sinar<br />

matahari dengan pertukaran udara bebas yang tidak terbatas.<br />

● <strong>Pengukuran</strong> temperatur udara dan radiasi matahari dilakukan pada tempat yang<br />

sama dengan sepasang thermometer (maksimum dan minimum) yang dipasang<br />

dalam sangkar meteo.<br />

● Thermometer maksimum untuk mencatat temperatur tertinggi pada hari itu<br />

sementara thermometer minimum untuk temperatur terendah.


Thermometer dalam sangkar


4.3 <strong>Pengukuran</strong> Kelembaban Udara<br />

● Dilakukan pada tempat yang sama dengan temperatur udara.<br />

● Kelembaban diukur dengan psychrometer yang dilengkapi dengan 2 thermometer<br />

thermocouple. Thermometer ini berfungsi mencatat temperatur bola basah dan<br />

temperatur bola kering.<br />

● Penentuan titik embun dan kelembaban relatif ditentukan dengan tabel psychrometer<br />

setelah selisih temperatur bola basah dan bola kering diketahui.<br />

● Psychrometer diletakkan pada bagian belakang rumah/sangkar thermometer agar<br />

terlindung dari sinar matahari serta ventilasi yang cukup terutama untuk thermometer<br />

bola basah.


Psychrometer


4.4 <strong>Pengukuran</strong> Kecepatan Angin<br />

● <strong>Pengukuran</strong> dilakukan dekat dengan pengukuran evaporasi, 2 meter diatas<br />

permukaan tanah.<br />

● Alat ukur yang digunakan adalah anemometer untuk penentuan kecepatan angin<br />

rata-rata harian.<br />

● Rotor dengan tiga mangkuk atau anemometer fan merupakan pengukur kecepatan<br />

angin yang paling baik.<br />

● Alat ini dilengkapi dengan gaya torsi yang besar, dengan sistem rantai dan counter<br />

penjumlah atau hubungan/peralatan elektris yang berfungsi mencatat gerakan angin.<br />

Pembacaan dilakukan untuk interval tertentu, misal harian.


Anemometer dengan rotor<br />

tiga mangkuk<br />

Anemometer dengan kipas/baling-baling


4.5 <strong>Pengukuran</strong> Evaporasi dan Transpirasi<br />

● Lokasi stasiun pengukuran harus datar dan bebas dari halangan.<br />

● Untuk pengukuran evaporasi permukaan air bebas dan permukaan tanah serta<br />

transpirasi dari tanaman.<br />

● Untuk permukaan air bebas (danau dan reservoir) dapat digunakan pan evaporasi.<br />

Berbagai jenis pan evaporasi dipakai, ada berbentuk segi empat dan ada yang bulat.<br />

Beberapa ditempatkan seluruhnya diatas tanah atau tenggelam ditanah sehingga<br />

permukaan air sama dengan muka tanah. Atau juga pan evaporasi yang terapung di<br />

danau dan sungai.<br />

● Untuk suatu bidang berpori yang dibasahi air dapat digunakan atmometer. Ada<br />

beberapa macam diantaranya: Piche atmometer (bejana kaca), livingstone<br />

atmometer (bola porselin berpori), dan black bellani atmometer (plat porselin berpori)<br />

.<br />

● Untuk pengukuran evaporasi dari tanah dan tanaman (evapotranspirasi) dapat<br />

digunakan lysimeter. Alat ukur yang lain khusus untuk transpirasi dapat digunkan<br />

phytometer.


● Peralatan tambahan yang digunakan pada stasiun pan evaporasi:<br />

- anemometer pada ketinggian 1 – 2 meter diatas pan,<br />

untuk penentuan kecepatan angin.<br />

- Alat ukur presipitasi manual.<br />

- Thermometer air untuk penentuan temperatur air dalam pan.<br />

- Thermometer udara/hygrothermograph/psychrometer untuk temperatur<br />

dan kelembaban udara yang diinginkan.<br />

● Dengan data-data tambahan dapat dihitung evaporasi berdasarkan rumus-rumus<br />

empiris dan prinsip keseimbangan air.


Pan Evaporasi<br />

Lysimeter


5. <strong>Pengukuran</strong> Presipitasi<br />

● Perlu pertimbangan pemilihan tempat; menghindarkan angin kencang dan terlalu<br />

dekat dengan gedung/pohon yang tinggi (menghalangi pengamatan).<br />

● Dapat menggunakan alat ukur hujan manual dan otomatis. Tujuannya untuk<br />

mengukur banyaknya dan intensitas hujan yang turun pada permukaan datar.<br />

● Alat ukur manual dengan menakar dengan gelas ukur dari jumlah air hujan yang<br />

tertampung dalam kaleng pengumpul. Lama hujan dan distribusi intensitas hujn pada<br />

alat ukur manual tidak bisa dicatat. Hasil curah hujan hari ini berasal dari data hari<br />

kemarin, ketelitiannya 1/10 mm<br />

● Sementara alat hujan otomatis untuk pengamatan yang kontinu. Ada dua jenis alat<br />

ukur otomatis: jenis sifon dan penampung bergerak (tilting bucket)<br />

● Data hujan disajikan dalam bentuk: hujan harian, bulanan, tahunan, hari hujan<br />

(jumlah hari hujan dalam satu bulan), hujan harian maksimum dalam satu tahun, dan<br />

tanggal dan bulan kejadian hujan harian maksimum.


Alat ukur hujan manual dg<br />

gelas ukur<br />

Alat ukur hujan jenis lain<br />

Tipping Bucket<br />

Tilting Bucket


6. <strong>Pengukuran</strong> Aliran Air<br />

● Berdasarkan ketentuan WMO (1970), area kerapatan stasiun jaringan seperti ini<br />

sebagai berikut:<br />

(a) Wilayah2 datar pada zona temperate, mediterania, dan tropis<br />

* 4-10 stasiun untuk 10.000 km 2 ; 1 stasiun untuk 1000-2500 km 2 .<br />

Untuk negara dimana kesulitan untuk mencapainya, kerapatan yang<br />

disyaratkan, karena kerapatan populasi yang rendah, kurangnya<br />

pengembangan fasilitas komunikasi, atau alasan ekonomi lainnya,<br />

kerapatan jaringan alat ukur aliran bisa dikurangi menjadi: 1 stasiun<br />

untuk 3000 – 10000 km 2 .<br />

(b) Wlayah2 bergunung pada zona temperate, mediterania, dan tropis<br />

Untuk wilayah ini diinginkan memiliki stasiun terdistribusi pada zona<br />

ketinggian 500 m per zona dengan kerapatan minimum: 10-30<br />

stasiun untuk 10000 km 2 ; 1 stasiun untuk 300 – 1000 km 2 .<br />

Untuk negara2 dimana kelihatannya tidak mungkin mencapai<br />

kerapatan yg dsyaratkan, karena kerapatan rendah dari populasi,<br />

kurangnya perkembangan fasilitas komunikasi, atau alasan ekonomi<br />

lainnya, kerapatan jaringan alat ukur aliran bisa dikurangi menjadi:<br />

1 stasiun untuk 1000 – 5000 km 2 .


Dengan kata lain, untuk pulau2 berbukit-bukit kurang dari 20000 km 2<br />

dengan regim sangat tidak beraturan dan jaringan aliran yang sangat<br />

rapat, kerapatan minimum adalah: 1 stasiun untuk 140-300 km 2 .<br />

(c) Zona kering dan kutub<br />

1-2 stasiun untuk 10000 km 2 ; 1 stasiun untuk 5000-20000 km 2 ,<br />

tergantung pada kelayakan.<br />

Ketentuan seperti ini tidak dapat diterapkan untuk gurun yang luas<br />

dengan tidak adanya jaringan aliran yang pasti (seperti gurun Sahara,<br />

Gobi, Arab, dan Korakorum) dan lapangan es yang luas (pulau<br />

Antartika, Greenland, Arctic)


6.1 <strong>Pengukuran</strong> elevasi muka air sungai, danau, dan reservoir.<br />

● Untuk meramalkan aliran pada daerah banjir dan merencanakan dimensi bangunan<br />

yang akan dibangun pada sungai atau di dekatnya. <strong>Pengukuran</strong> dilakukan relative<br />

terhadap datum.<br />

● <strong>Pengukuran</strong> dapat dilakukan secara manual dan otomatis. <strong>Pengukuran</strong> manual<br />

menggunakan papan duga. Sementara pengukuran otomatis dapat menggunakan<br />

pencatat dengan pengapung (float recorder) dan pencatat pneumatik (pneumatic<br />

recorder).<br />

● <strong>Pengukuran</strong> manual lebih murah namun tergantung dari sering atau tidaknya<br />

pengamatan dan ketelitian dari pengamat jika menempatkan beberapa papan duga.<br />

Sementara alat ukur otomatis dengan pengapung lebih mahal, tetapi ketelitian cukup<br />

tinggi. Untuk alat ukur otomatis peumatic harganya relaif murah, namun ketelitian<br />

kurang


Papan duga pada sungai<br />

Papan duga pada tiang jembatan<br />

Alat ukur otomatis dalam sangkar


6.2 <strong>Pengukuran</strong> debit<br />

● Umumnya dilakukan untuk waktu2 tertentu untuk mendapat rating curve.<br />

● Semakin banyak dilakukan pengukuran, semakin teliti analisa datanya. Jumlah<br />

pengukuran tergantung dari: tujuan, kepekaan sungai, ketelitian yang ingin dicapai.<br />

● Dapat dilakukan dengan dua cara:<br />

1. Pengukuan tidak langsung.<br />

2. <strong>Pengukuran</strong> debit cara langsung.<br />

6.2.1 <strong>Pengukuran</strong> tidak langsung<br />

● Debit diukur dengan metode luas penampang dan kecepatan dengan<br />

(a) pengukura langsung kecepatan rata-rata dengan pengapung, current<br />

meter, pitot tube, atau alat pengukuran velocity lainnya.<br />

(b) perhitungan kecepatan rata-rata dengan rumus seperti persamaan<br />

Chezy (Manning)


● Dalam metode luas penampang dan kecepatan, debit Q dihitung dengan persamaan<br />

Q = A V<br />

dimana:<br />

A = luas penampang<br />

V = kecepatan rata-rata dari aliran pada suatu potongan melintang.<br />

6.2.2 <strong>Pengukuran</strong> langsung<br />

● Dapat dilakukan dengan cara volumetric (dengan suatu bejana). Atau dapat<br />

dilakukan dengan bantuan bangunan hydraulic, seperti bendung dan flume


Penentuan kecepatan dengan pengapung


Penentuan kecepatan dengan current meter


Penentuan kecepatan dengan pitot tube


Penentuan debit dengan bendung V-notch dan segiempat


Penentuan debit dengan parshall<br />

flume


Free flow<br />

Q = C h n<br />

Submerged flow<br />

Q = C h n – Q e<br />

b < 3,05<br />

Q e<br />

= 0,07 b 0,815 ( ….)<br />

b >= 3,05<br />

Q e<br />

=C s<br />

Q 3<br />

C s<br />

= (0,3281) b<br />

Q 3<br />

dari tabel

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!