30.03.2020 Views

alat potong mesin bubut

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

menyebabkan pahat mampu untuk mengalami pelenturan atau defleksi yang

bersifat elastis (Gambar 1.51). Meskipun dapat melentur pahat diharapkan

tetap stabil dan kokoh, defleksi hanya diperlukan untuk mengurangi efek

dari beban kejut. Sifat ulet dan keras memang saling bertolak belakang,

semakin keras material itu maka akan semakin getas, dan sebaliknya,

sehingga jarang di temukan material yang mempunyai tingkat kekerasan dan

keuletan yang baik.

Untuk menanggulangi hal tersebut maka pahat dibuat dari dua material yang

berbeda, yang pertama adalah material keras (material alat potong)

kemudian yang kedua adalah material penyangga yang biasanya terbuat dari

baja St. 60 atau EMS 45. Metode pengikatnya bisa berupa brazing, dibaut,

dijepit, atau diselipkan.

Gambar 2.51. Ilustrasi pemotongan/ penyayatan dengan alat potong ulet

c) Tahan Panas

Setiap alat potong pada saat digunakan untuk melakukan pemotongan/

penyayatan akan timbul panas, hal ini tarjadi karena adanya gesekan akibat

pemotongan (Gambar 2.52). Besarnya panas yang ditimbulkan secara

dominan tergantung dari kecepatan potong (cutting speed), kecepatan

pemakanan (feed), kedalaman pemakanan (depth of cut), putaran mesin

(Revolotion per menit – Rpm), jenisbahan benda kerja yang dikerjakan dan

penggunaan air pendingin.

Panas yang timbul akibat pemotongan, akan merambat dan terdistribusi

pada benda kerja maupun pada pahat. Perambatan panas pada benda kerja

73

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!