22.12.2020 Views

Uun Rohmawati (451924). Resume Reproduksi & Siklus Hidup

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

TUGAS RESUME

MIKOLOGI (BIO-61003)

“ REPRODUKSI & DAUR HIDUP JAMUR (ASCOMYCOTA,

BASIDIOMYCOTA, OOMYCOTA, CHITRIDIOMYCOTA, DAN

MUCUROMYCOTA) “

Oleh

Nama : Uun Rohmawati

NIM

: 19/451924/PBI/01670

PROGRAM STUDI MAGISTER BIOLOGI

FAKULTAS BIOLOGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2020


1. ASCOMYCOTA

Ciri umum Ascomycota adalah mempunyai askus yang mengandung askospora, mempunyai

tubuh buah (Askokarp), bersifat uniseluler atau multiseluler. Umumnya hifa bersekat,

bercabang dan berinti banyak.

Berikut ini Siklus Hidup Ascomycota

a. Reproduksi Aseksual. Reproduksi aseksual sering terjadi dan melibatkan produksi

konidiofor yang melepaskan konidiospora haploid.

Ascomycota Uniseluer : reproduksi aseksual dengan pembelahan sel atau pelepasan tunas

dari sel induk. Tunas yang terlepas akan menjadi sebuah sel jamur baru. Namun, apabila

tidak terlepas maka akan membentuk pseudohifa

Ascomycota Multiseluler : bereproduksi secara aseksual dengan dua cara yaitu

fragmentasi hifa dan pembentuka spora aseksual konidiospora. Dimana hifa dewasa

terputus dan tumbuh menjadi hifa jamur baru. Hifa haploid (n) yang sudah dewasa akan

menghasilkan konidiofor. Di ujung konidiofor akan membentuk konidia. Konidia

memiliki jumlah kromosom yang haploid (n). warna konidia pada Ascomycota bervariasi

yaitu orange, hitam atau biru. Pada kondisi yang menguntungkan, konidia akan

berkecambah menjadi ifa yang bersifat haploid

b. Reproduksi Seksual

Ascomycota Uniseluler : reproduksinya diawali dengan konjugasi atau penyatuan 2 sel

haploid (n) yang berbeda jenas dan akan menghasilkan zigot yang berkromosom diploid


(2n). zigot tersebut akan tumbuh membesar menjadi askus dan membelah secara miosis

dengan menghasilkan 4 inti yang berkromosom haploid (n). di sekitar 4 inti terbentuk

dinding sel dengan 4 askospora di dalam askus berkromosom haploid (n). ketika askus

sudah masak, maka akan pecah mengeluarkan askospora, dimana askospora tumbuh

menjadi sel jamur baru yang haploid.

Ascomycota Multiseluler reproduksi seksualnya sebagai berikut

a. Hifa (+) dan hifa (-) yang masing-masing memiliki kromosom haploid yang

berdekatan. Hifa (-) membentuk askogonium (alat reproduksi betina), sedangkan hifa

(+) dengan membentuk anteridium (alat reproduksi jantan).

b. Askogonium akan membentuk saluran yang menuju anteridium yang disebut dengan

trikogin. Melalui trikogin, terjadi proses plasmogami (peleburan sitoplasma).

Askogonium akan menerima nukelus yang berkromosom haploid dari anteridium

sehingga askogonium memiliki banyak inti dari keduanya (dikariotik).

c. Askogonium akan tumbuh menjadi sebuah hifa dikariotik yang bercabang-cabang dan

tergabung dalam askokarp (tubuh buah).

d. Ujung-ujung hifa pada askokarp akan membentuk askus dikariotik

e. Di dalam aksus terjadi kariogami (peleburan inti) sehingga akan terbentuk inti yang

berkromosom diploid (2n).

f. Inti diploid yang ada dalam askus akan membelah secara meiosis dengan

menghasilkan 4 nukelus yang haploid (n).

g. Masing-masing dari nukleus haploid akan membelah secara mitosis sehingga yang

ada didalam askus dengan terdapat 8 nukleus. Selanjutnya, dari sekitar nukleus akan

terbentuk dinding sel dan terbentuk askospora yang berkromosom haploid (n).

h. Jika askus telah masak, maka askospora akan terbesar secara serentak. Hal ini akan

terjadi karena jika satu askus pecah maka akan berakibat pada pecahnya askus lain.

i. Askospora yang jatuh ditempat yang cocok akan berkecambah menjadi hifa baru

yang haploid (n). Hifa haploid akan tumbuh bercabang-cabang membentuk miselium

yang haploid (n).


2. BASIDIOMYCOTA

Ciri-ciri : Dinding selnya tersusun atas zat kitin, multiseluler, hifa bersekat dimana

dibedakan menjadi hifa primer dan sekunder, mengandung inti haploid, membentuk badan

buah yang disebut basidiokarp.

Contoh : Agaricus, Ganoderma

Umunya hidup bersifat saprofit pada sisa-sisa mahluk hidup dan ada juga yang bersifat

parasite pada organisme inangnya baik pada tumbuhan, manusia. Dan ada juga yang

bersimbiosis dengan akar tumbuhan membentuk mikoriza.

Reproduksi secara aseksual dan seksual

- Reproduksi secara aseksual dengan menggunakan konidia membentuk konidiaspora

- Reproduksi secara seksual melalui tahapan plasmogai, Karyogami dan kemudia meiosis

dan kemudian menghasilkan basidiospora berjumlah 4 pada setiap basidium. Pada

reproduksi seksual melakukan fusi hifa somatic antara 2 strain → monokaryon → terjadi

pembelahan inti migrasi sehingga setiap bagian hifa mengandung pasangan nucleus dari

jenis berbeda (dikaryon). Kemudian akan membentuk basidiokarp (badan buah). Basidia

akan tumbuh pada basidiokarp, dimana di dalam setiap basidia akan terjadi fusi

gabungan nucleus untuk membentuk inti diploid.


3. OOMYCOTA

Oomycota terdiri dari lebih dari 800 spesies. Oomycote dapat bersifat sapobic atau parasitic

pada tanaman dan hewan di daratan atau di perairan.

Ciri-cirinya yaitu :

- Habitat oomycote terdapat di tempat lembab seperti air, dapat berupa saprofit maupun

parasite, benang hifa penyusun tubuhnya tidak bersekat, di dalamnya terdapat ini yang

berjumlah banyak.

- Tubuh vegetative berserabut dan koenositik. Dibagi menjadi 2 yaitu holocarpic (dimana

seluruh thalus diubah menjadi struktur reproduksi) dan eucarpic (organ reproduksi

timbul hanya dari sebagian thallus dan sisanya berlanjut secara somatic)

- Dinding sel mengandung selulosa dan glukan, sedangkan tidak mengandung kitin.

Contohnya

- Phytophthora infestans : penyebab penyakit busuk daun kentang yang menyebabkan

kelaparan di Irlandia.

- Pythium aphanidermatum (hawar kapas dari rumput), Peronospora tabacina (Jamur biru

tembakau), Plasmopara viticola (jamur berbulu halus dari anggur), Plasmopara halstedii

(jamur berbulu halus bunga matahari).

- Saprolegniales : menyebabkan penyakit pada ikan dan vertebrata air lainnya

Bereproduksi secara aseksual maupun seksual

- Reproduksi aseksual pada Oomycota adalah dengan biflagelalta heterokont dan

anisokont zoospore yang diproduksi di zoosporangia. Reproduksi Aseksual pada

awalnya dengan adanya zoosporangium (2n) yang berada pada ujung hifa yang terbentuk

dari benang atau hifa yang membengkak. Di dalam sporangium tersebut dihasilkan spora

yang berflaggella yang disebut zoospore (2n). Ketika zoospore tersebut sudah matang

dan kemudia jatuh di tempat yang mendukung maka akan berkecambah dan tumbuh

menjadi mycelium baru. Dan apabila lingkungan tidak memungkinkan, maka Zoospora

kemudian membentuk sista (2n) untuk bertahan hidup.

- Reproduksi seksual bersifat heterogami (oogami) oleh oogania (betina) dan antheridia

(jantan). Ketika anteridium bersentuhan/menempel dengan oogonium akan

menghasilkan saluran fertilisasi yang akan menembus oogonium dan menyediakan jalan

bagi perpindahan inti. Pembuahan oosfer (sel telur) menghasilkan zigot. Zigot

mempunyai dinding tebal dan tahan terhadap kondisi yang tidak menguntungkan, seperti

udara dingin dan kekeringan. Zigot akan berkembang menjadi oospora. Setelah

mengalami fase istirahat, intinya mengalami reduksi dan selanjutnya tumbuh menjadi

individu baru. Dimana individu baru ini mula-mula berinti empat, tetapi selanjutnya

berinti banyak. Selanjutnya zigot mengalami germinasi/ perkecambahan untuk

terjadinya pembebasan zigot yang dapat mengalami pembelahan meiosis untuk

menghasilkan individu-individu lainnya.


Siklus hidup Oomycota

Perbandingan Oomycota dengan Fungi Sebenarnya

Karakter Oomycota Fungi sebenarnya

Reproduksi seksual Heterogametangia.

Fertilisasi oospore oleh inti

dari antheridia membentuk

oospora

Oospore tidak dihasilkan,

reproduksi seksual hasilnya

di zygospora, ascospora atau

basidiospora

Inti miselium vegetatif Diploid Haploid atau dikariotik

Komposisi dinding sel Beta glukans, selulosa Kitin, selulosa jarang

ditemukan

Jenis flagella pada zoospora

Heterokont ada 2 jenis yaitu

satu whiplash diarahkan ke

posterior dan yang lainnya

yaitu berserat, bersilia,

diarhkan ke anterior

Jika flagel yang dihasilkan

biasanya hanya satu jeni :

posterior, whiplash

Mitokondria Dengan tubular cristae Cristae berbentuk pipih


4. CHITRIDIOMYCOTA

Chytridiomycota merupakan kelompok fungi zoospore yang bersifat aerobic, sapotroph dan

pathogen di habitat air tawar, payau, laut dan juga melimpah di tanah.

Contoh spesies chytridiomycota yang bersifat pathogen adalah

- Synchyrium endoboticum yang menyebabkan penyakit kutil pada kentang,

- Batrachochytrium dendrobatidis : yang menyebabkan chytridiomycosis amfibi yang

berimplikasi pada penurunan global populasi amfibi dan kepunahan beberapa spesies.

Chytridiomycota tidak membentuk koloni hifa bercabang (miselia) seperti jamur non

flagelata tetapi menghasilkan multinukleat, badan spheroidal yang disebut Thalli. Berikut ini

gambarnya

Siklus hidup

- Sporangium mengandung protoplasma berinti banyak → membelah sehingga

menjadi zoospore. Zoospora keluar dari sporangium melalui lubang dinding

sporangium → menjadi kista. Kista berkecambah menjadi hifa baru.

- Reproduksi aseksual : dengan zoospore dengan flagella posterior bertipe whiplash.

Zoospore terbentuk melalui pembelahan sitoplasma dalam sporangium.

- Reproduksi seksual : dengan fusi antara gamet jantan dan betina → hasil fusi (zigot)


5. MUCOROMYCHOTHA

Ciri – ciri : Temasuk kelompok fungi zygomycetous, berfilamen saprobe. Terkadang bersifat

mikoparasit, pathogen pada tanaman atau mikoriza. Hifa pada fungi ini coenocytic yang

mampu bekerja anastomosis (hubungan antara hifa). Hifa yang sudah matang terkadang

bersekat dengan tidak teratur.

Kelas yang termasuk ke dalam Mucoromycota yaitu

- Mortierellomycotina

Saprobesnya berfilamen, tidak memiliki columela, dichotomousnya bercabang.

Contohnya : Mortierella, Aquamortierella, Dissophora.

- Mucoromycotina

Saprobesnya berfilamen, bersifat mikoparasit, pathogen tanaman atau

ektomikoriza. Kitosan yang terdapat dalam fungi ini berfungsi sebagai polisakarida

structural utama. Sporangianya terdapat columella. Contohnya : Endogonales

(Endogone), Umbelopsidales (Umbelopsidales (Umbelopsis), Mucooralse (Mucor,

Phycomyces, Saksaena,Lichtheimia).

- Glomeromycotina

Termasuk fungi endomikoriza, kecuali Geosiphon (bentuk simbiosis dengan

cyanobakteria). Hifanya coenocytic yang mampu melakukan anastomosis. Spora berinti

banyak. Spora seperti klamidospora yang terbentuk secara aseksual secara terminal,

lateral atau intercalary pada hifa khusus. Bentuk struktur bercabang khusus seperti

haustoria yang disebut juga dengan mikoriza arbuscular untuk berinteraksi dengan inang.

Contohnya : Acaulaspora, Gigasporam Diversispora, Glomus, Rhizopagus,

Funneliformis, Paraglomus, Archaeospora, Ambispora, Geosiphon.

Siklus hidup

Sebagian besar siklus hidupnya adalah haploid

dengan siklus sangat pendek yang memiliki

inti berpasangan atau diploid. Meiosis terjadi

di zigot, tempat sporangium muncul.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!