multikulturalisme digital
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
MEMAHAMI MULTIKULTURALISME
DI DUNIA DIGITAL
APA ITU
MULTIKULTURALISME
●
●
●
Multikulturalisme merupakan pandangan kebudayaan
yang menekankan penerimaan terhadap realitas
keagamaan, pluralitas, dan multikultural yang terdapat
dalam kehidupan masyarakat
Multikulturalisme merupakan pemahaman,
penghargaan, serta penilaian atas budaya seseorang,
sekaligus penghormatan dan keingintahuan tentang
budaya etnis orang lain
Multikulturalisme mencakup gagasan, cara pandang,
kebijakan, penyikapan dan tindakan, oleh masyarakat
suatu negara, yang majemuk dari segi etnis, budaya,
agama dan sebagainya, namun mempunyai cita-cita
untuk mengembangkan semangat kebangsaan yang
sama dan mempunyai kebanggan untuk
mempertahankan kemajemukan tersebut.
Sumber: Rachmat Kriyantono, Multikulturalisme: Tinjauan Umum dari Berbagai Literatur
BHINEKA TUNGGAL IKA
●
●
Di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa. Suku-suku bangsa di Indonesia mempunyai
berbagai perbedaan yang membentuk keanekaragaman di Indonesia.
Keanekaragaman budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke merupakan aset yang
tidak ternilai harganya, sehingga harus tetap dipertahankan dan dilestarikan.
BENTURAN ANTARPERADABAN
SAMUEL P. HUNTINGTON
Sebenarnya konflik antar peradaban di masa depan
tidak lagi disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi,
politik dan ideologi, tetapi justru dipicu oleh
masalah masalah suku, agama, ras dan
antargolongan (SARA).
Konflik tersebut menjadi gejala terkuat yang
menandai runtuhnya polarisasi ideologi dunia
kedalam komunisme dan kapitalisme.
Di Amerika, multikultural muncul karena kegagalan
pemimpin di dalam mempersatukan orang Negro
dengan orang Kulit Putih
POTENSI KERENTANAN
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
clash of civilization,
culture war,
konflik etnis,
perlakuan dan kebijakan
diskriminatif,
hubungan eksploitatif,
bias (perlakuan tak adil yang
tak disengaja),
prasangka negatif,
kesalahpahaman,
marjinalisasi,
kekerasan fisik/simbolik,
ketimpangan dan kesenjangan
yang tajam
FREE PUBLIC SPHERE
Ruang yang diidealisasikan warga negara berhak
terlibat dalam debat yang bebas dari pengaruh
kontrol negara, perusahaan media besar, dan
struktur sosial yang tidak setara.
Internet muncul sebagai media komunikasi yang
secara unik cocok untuk menyediakan beberapa
arena untuk debat publik yang relatif spontan,
fleksibel, dan (yang terpenting) diatur sendiri.
JURGEN HABERMAS
FREEDOM OF
EXPRESSION
PEKERJAAN
RUMAH
LITERASI
DIGITAL
PENDIDIKAN
MULTIKULTURALISME
1. Keberagaman Agama. Meskipun ada beragam agama,
namun semua orang dapat saling menghormati.
2. Keberagaman Jenis Kelamin. Perbedaan jenis kelamin
tidak menjadi halangan untuk bekerja dan bermain bersama.
3. Keberagaman Suku Bangsa. Perbedaan bangsa tidak
menjadi halangan untuk bekerja sama dan bermain bersama.
4. Keberagaman Wilayah. Tidak semua siswa atau siswi
berasal dari wilayah yang sama.
5. Keberagaman Sifat atau kepribadian. Setiap individu
pasti memiliki sifat atau kepribadian yang berbeda dengan
individu lain. Kepribadian inilah yang menjadi ciri khas dari
setiap orang.
6. Keberagaman bahasa. Setiap warga di lingkungan
sekolah, memiliki bahasa, dialek ataupun logat yang berbeda.
Hal ini bisa saja dipengaruhi oleh bahasa pertamanya (bahasa
Ibu).
NASIONALISME
BARU
●
●
●
Musuh terbesar bangsa bukan musuh
dari luar, tapi belenggu kemiskinan dan
kebodohan masyarakat yang harus
segera diputus.
Sebagai negara yang plural, pengakuan
akan kebhinekaan masyarakat dan
budaya Indonesia, merupakan
keniscayaan
Umat manusia yang mampu
berkomunikasi dengan dirinya sendiri,
sesama manusia, dan dengan alam
secara lebih baik akan semakin toleran