26.07.2013 Views

Majalah CARE, Edisi Mei 2010 - Al-Azhar Peduli Ummat

Majalah CARE, Edisi Mei 2010 - Al-Azhar Peduli Ummat

Majalah CARE, Edisi Mei 2010 - Al-Azhar Peduli Ummat

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong> 1<br />

I S S N 2 0 8 6 - 4 3 4 5


2<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong>


GERAKAN INFAQ 10.000<br />

Pembangunan Masjid <strong>Al</strong>-Furqan, Gunung Sitoli, Nias<br />

D A L A M S E T I A P P E M B A N G U N A N N YA T E R D A PAT I N V E S TA S I A K H E R AT A N D A<br />

RENCANA PEMBANGUNAN<br />

PROSES PEMBNGUNAN<br />

PASCA GEMPA TAHUN 2005<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong> 3<br />

www.alazharpeduli.com<br />

?<br />

MENGAPA MENBANGUN MASJID DI NIAS<br />

1. Masjid terbesar & menjadi Kebanggan penduduk Muslim di Pulau Nias<br />

2. Tak banyak yg peduli karena penduduk muslim di Pulau ini Minoritas<br />

3. Sebagai Pusat Dakwah di Pulau Nias<br />

Tunaikan Donasi Anda<br />

untuk Masjid terbesar di Pulau Nias<br />

Rekening a.n YPI <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong><br />

CIMB Niaga Syariah: 5020 1000 62004<br />

Bank Mandiri: 126 000 711 1122<br />

BCA: 070 303 6691<br />

Mohon tambahkan nominal Rp. 88 sebagai kode transaksi<br />

Cp: 0819 329 22223<br />

021-7221504


Editorial<br />

4<br />

Zakat<br />

Perusahaan<br />

Di Indonesia, potensi zakat BUMN bisa<br />

mencapai Rp 14,4 triliun. Angka ini dengan<br />

asumsi kontribusi terhadap GDP tetap 24<br />

persen. Belum lagi ditambah dengan perusahaan<br />

swasta besar nasional, BUMD-BUMD, maupun<br />

swasta menengah nasional dan daerah. Artinya,<br />

negara ini tidak perlu mengandalkan utang luar<br />

negeri, untuk mengentaskan kemiskinan.<br />

Di Saudi Arabia, telah lama mewajibkan zakat<br />

perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan<br />

minyak. Atas kebijakan itu, 2006-2007<br />

terhimpun dana zakat perusahaan 404 miliar<br />

real, setara dengan Rp 1000 triliun lebih (www.<br />

eleqt.com 22/3/ <strong>2010</strong>, Zakat, Republika, 26/4).<br />

Dari dana zakat itu pula, Saudi Arabia mampu<br />

menggratiskan biaya pendidikan dan kesehatan<br />

warganya.<br />

Cermin lebih dekat di muka kita, adalah<br />

Malaysia. Negeri jiran itu, sejak tahun lalu telah<br />

menetapkan pajak perusahaan dipotong langsung<br />

oleh zakatnya. Faktanya, pendapatan negara atas<br />

pajak meningkat dan penghimpunan zakat juga<br />

melonjak luar biasa. Kita dapat mengukur, negara<br />

itu mampu memperbaiki kesejahteraan rakyatnya<br />

jauh lebih baik.<br />

Perusahaan yang beroperasi di Indonesia,<br />

sudah semestinya berkontribusi memberdayakan<br />

masyarakat. Selama ini, perusahaan yang<br />

ada baru sebatas berbagi melalui Corporate Social<br />

Responsibility (CSR). Itu pun, kadang tidak dari<br />

keuntungan, tapi potongan infak dari konsumen.<br />

Andaikan perusahaan mau menunaikan zakatnya,<br />

tentu hasilnya dapat lebih dari sekadar charity.<br />

Meski zakat perusahaan belum diundangkan,<br />

tapi mulai banyak perusahaan yang punya<br />

concern khusus pada nilai-nilai kepedulian. Ini<br />

sebagai harapan. Dan tiap harapan adalah<br />

doa, maka harapan kita kini, perusahaan<br />

dapat mengalokasikan khusus keuntungannya<br />

untuk menunaikan zakat. Karena, dengan<br />

prosentasi zakat yang amat kecil dari laba, tak<br />

akan bangkrut karena dikeluarkan tapi akan<br />

menambah berkah.<br />

E d i s i A p r i l 2 0 1 0<br />

5 SALAM<br />

Training Moza<br />

6 SAhAbAt MuStAhik<br />

Qonitatun<br />

8 LAPORAN utAMA<br />

Koorporat Kuat dengan<br />

Zakat<br />

10 RuMAh tuhAN<br />

Mabit di Cisompet<br />

12 hikMAh<br />

Filantropi Berbasis Masjid<br />

(1)<br />

14 titiAN GEMiLANG<br />

RGI Empowering and<br />

Training Center<br />

15 iNSPiRiNG<br />

Teladan Umar bin Abdul<br />

Aziz<br />

16 tEGAR<br />

Ketegaran Mak Ancih<br />

18 POtREt<br />

Ibu Kreatif<br />

22 tAutAN<br />

Rumah Bangkit Mandiri<br />

Dai Sahabat Mustahik<br />

untuk Korban Gempa<br />

26 LAPORAN kEuANGAN<br />

AuDitED<br />

28 DONAtuR<br />

33 CERMiN buYA<br />

Jiwa Terbelakang<br />

34 COVER StORY<br />

Mengikis Joged di Pulau<br />

Gara<br />

38 tEPi MANuSiA<br />

Pajak Pencari Kayu<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong><br />

COVER Muslimah Pulau Gara<br />

FOtO Arsa Wening


Komplek Masjid Agung <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong><br />

Jl Sisingamangaraja Kebayoran Baru<br />

Jakarta Selatan.<br />

Telp. 021-7221504, 7204733<br />

Fax. 021-7265241<br />

RuMAh GEMiLANG iNDONESiA<br />

Jl. Pengasinan RT 01/06 Sawangan<br />

Depok-16518<br />

Telp.: 0251-8610547, 8610288, 8610382.<br />

Fax:.021-68160770<br />

DEwAN PERtiMbANGAN SYARiAh<br />

ketua : Ir. H. Adiwarman A. Karim, SE, MBA,<br />

MAEP<br />

Anggota : Dr. H. Shobahussurur, MA,<br />

Drs. H. Amliwazir Saidi, Drs. H. Sobirin<br />

kOMiSi PENGAwAS<br />

ketua : H. Syamsir Kamaludin<br />

Anggota : Drs. H. Tulus<br />

bADAN PELAkSANA<br />

Direktur : M. Anwar Sani<br />

wkl. Direktur : A. Rahman Gayo<br />

wkl. Direktur Operasional: Sigit Iko Sugondo<br />

kelembagaan : Suryaningsih (GM), Subakti,<br />

M.Andri Yusuf,<br />

keuangan: Lusiana, Adi<br />

Fundraising: Dwi Kartika Ningsih (GM),<br />

M.Taufik,Saripudin,Siti Syarifah<br />

Program dan komunikasi: Sunaryo<br />

Adhiatmoko (GM), Agus Nafi’, Sudayat Kosasih,<br />

Iwan Rahmat, Nurli Laelasari, Rachmatullah<br />

Sidiq, Zulfa Mufidah,Widya Astuti<br />

Media untuk para donatur <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong>.<br />

Terbit satu bulan sekali.<br />

ISSN 2086-4345<br />

PENERbit<br />

<strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> Umat<br />

PENANGGuNG JAwAb<br />

M. Anwar Sani<br />

PEMiMPiN REDAkSi<br />

Sunaryo Adhiatmoko<br />

REDAkSi<br />

Muhammad Taufik<br />

Azmiah Rusyidina, Arsa Wening,<br />

Arum Nazlus Shobah<br />

FOtOGRAFER<br />

Arsa Wening<br />

DESiGN GRAFiS<br />

Mefdy<br />

Isi dan materi dalam majalah ini dapat<br />

dikutip dan diperbanyak untuk tujuan<br />

kemanusiaan dengan mencantumkan<br />

sumber: <strong>Majalah</strong> Care.<br />

Salam<br />

Assalamu’alaikum wr wb.<br />

Tahun ini, <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> mengeluarkan<br />

hasil laporan keuangan yang sudah selesai diperiksa<br />

auditor independen Ahmad Toha, BAP, Registered Public<br />

Accountants. Dalam laporan yang dikeluarkan pihak<br />

Ahmad Toha itu, pengelolaan dana zakat, infak, sedekah,<br />

dan wakaf masyarakat yang diamanahkan ke <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong><br />

<strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> telah ditunaikan dengan baik.<br />

Pihak auditor memberi laporan auditor independen<br />

dengan statement: “Menurut pendapat kami, laporan<br />

keuangan yang disebut di atas menyajikan secara wajar<br />

dalam semua hal material”.<br />

Kemudian, dalam manajemen letter nya menyatakan:<br />

“Sesuai hasil audit, kami mencatat tidak ada indikasi<br />

yang menyebabkan adanya persepsi negatif atas laporan<br />

keuangan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 30<br />

Desember 2009 dan tahun buku 2008”.<br />

Bagi <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> yang baru menapak<br />

umur 5 tahun, laporan keuangan yang sudah diaudit<br />

ini memperkuat tiap langkah lembaga mengelola<br />

dana publik. Dengan laporan keuangan yang dapat<br />

dipertanggungjawabkan, manajemen <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong><br />

<strong>Ummat</strong> telah berhasil mengelola amanah zakat, infak,<br />

sedekah, dan wakaf masyarakat dengan tepat. Dalam hal<br />

penyaluran juga sudah sesuai kaidah agama dan norma<br />

hukum yang berlaku.<br />

“<strong>Al</strong>hamdulillah, laporan audit keuangan ini<br />

akan meperkuat lembaga ke depan. Kami akan<br />

mempertahankan dan terus berusaha dipercaya serta<br />

didukung masyarakat. Karena tugas kami menolong<br />

yang lemah dan membantu yang menderita, berjalan<br />

atas dukungan dana masyarakat. Dan, amanah itu harus<br />

kami pertanggungjawabkan di dunia dan akhirat”, tandas<br />

Direktur <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> M Anwar Sani.<br />

Tak lupa, <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> menghaturkan<br />

terima kasih, atas dukungan muzaki, donatur, masyarakat<br />

dan para mustahik yang menjadi ruh organisasi ini.<br />

Wassalam<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong> 5


Sahabat Mustahik<br />

Oleh: Agus Nafi<br />

6<br />

Qonitatun<br />

Tugas sebagai Amil Sahabat Mustahik yang<br />

diberikan lembaga kali ini, saya memilih<br />

mengunjungi komunitas. Setelah sebelumnya<br />

saya jumpa mustahik perorangan. Berikut catatan<br />

perjalanan Amil Sahabat Mustahik saya:<br />

Sepintas lalu tidak tampak layaknya Taman<br />

Pendidikan <strong>Al</strong>-Quran (TPA) yang lazim kita lihat.<br />

TPA Qonitatun, taman belajar ngaji satu kamar<br />

kontrakan berdinding triplek ukuran 2,5 x 3,5 m<br />

terlihat lusuh. Kamar yang dikontrak Rp 200.000<br />

perbulan itu, salah satu dari puluhan kontrakan<br />

milik Pak Haji, juragan kontrakan di Kampung<br />

Pedongkelan. Persis berada di tengah jalan<br />

kawasan padat penduduk, TPA ini sulit mendapat<br />

sinar matahari, sehingga kurang sehat. Siang pun<br />

harus menggunakan lampu untuk belajar ngaji.<br />

Ruang ngaji yang seadanya itu tak<br />

menyurutkan anak-anak yang rami belajar di TPA.<br />

Tiap jam 10.00 dan jam 13.00, anak-anak antusias<br />

mendaras Quran di Kampung Pedongkelan Kel.<br />

Kayu Putih Pulo Gadung Jakarta Timur, tempat<br />

TPA Qonitatun berdiri. Karena ruang yang terbatas,<br />

waktu belajar dibagi jadi dua gelombang pagi dan<br />

siang hingga Ashar.<br />

“Kelompok pagi untuk anak-anak yang<br />

sekolahnya siang, dan kelompok siang untuk anakanak<br />

yang sekolahnya pagi”, terang Erwin, guru<br />

dan pendiri TPA.<br />

TPA itu sudah aktif empat tahun lalu dan<br />

digerakkan oleh Ustadz Erwin. “Dulu, di bulanbulan<br />

pertama ratusan anak harus ngantri untuk<br />

giliran ngaji seperti orang antri beli minyak tanah”,<br />

kenang Erwin.<br />

Selain ruang belajar yang terbatas, dengan<br />

guru ngaji hanya Erwin dan istrinya, kegitan<br />

belajar mengajar sangat tidak efektif. “Sempat<br />

saya merekrut guru ngaji dari teman saya.<br />

Seminggu dua minggu betah, tapi berikutnya si<br />

guru kehabisan ongkos, karena memang tidak saya<br />

bayar”, aku Erwin lugu.<br />

Dalam perjalanannya jumlah anak yang<br />

belajar terus menurun. Kalu dulu hingga ratusan<br />

kini yang bertahan tinggal 30 anak. Menurut<br />

Erwin, karena tantangan dakwah di kawasan<br />

miskin padat penduduk saat ini makin berat. Selain<br />

karena pengaruh media hiburan dan lingkungan,<br />

kondisi kemiskinan juga menjadi tantangan hebat.<br />

Aksi-aksi misionaris yang makin gencar, tak<br />

menurutkan tekad Erwin dan istrinya. Di area TPA<br />

itu, mayoritas penduduknya pedagang asongan,<br />

pengamen dan perantau.<br />

“Dari awal, saya sudah bertekad untuk<br />

istiqomah di jalan dakwah ini. Dan saya bersyukur,<br />

biaya operasional TPA ada saja jalan rizkinya”,<br />

tegas Ustadz dari Makasar ini. Setiap bulan<br />

kontrakan untuk TPA harus tetap dibayar sebelum<br />

tanggal 20 ke Pak Haji. Penghasilan dari mengajar<br />

di kampung sebelah, menjadi tumpuan Ustadz<br />

Erwin untuk bayar kontrakan.<br />

Generasi yang taat sama <strong>Al</strong>lah SWT dan Rasul-<br />

Nya (Qonitatun) menjadi azam Erwin bagi anakanak<br />

didiknya. Azam tersebut terasa bergerak<br />

mendekat, ketika satu bulan lalu, Tim <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong><br />

<strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> turut berikhtiar merenovasi ruang<br />

belajar dan menyalurkan dana untuk operasional<br />

TPA.<br />

“Ustadz, untuk jangka panjang kehidupan TPA<br />

ini bagaimana strategiya?”, saya menyelidik. Erwin<br />

hanya diam, tampak raut mukanya berpikir keras.<br />

“Semua kembali ke <strong>Al</strong>lah”, jawabnya singkat.<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong>


“Jurus Menghimpun Fulus”<br />

MOZA untuk Dakwah Zakat Berbasis Masjid<br />

<strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> tengah menyiapkan buku Motivator Zakat (MOZA) yang<br />

segera dapat dinikmati masyarakat umum, para aktivis zakat, dan aktivis kemanusiaan. Buku<br />

yang menginspirasi itu ditulis M Anwar Sani dan diterbitkan Gramedia. Sebuah sari pati dari<br />

pengalaman mengelola zakat berbasis masjid.<br />

Kisah menarik yang tak membuat orang mudah menyerah juga disuguhkan. Sebuah perjuangan<br />

membangun lembaga nirlaba yang terus tumbuh dengan modal semangat dan niat lurus<br />

membantu yang lemah dan menolong yang menderita. Tanpa gengsi, demi kemanusiaan,<br />

seorang direktur susah payah menempel iklan gratisan di pohon dan tembok, mengonsep<br />

program, menyusun proposal, hingga menjajakannya dengan naik angkutan kota atau motor.<br />

Lebih jauh, buku ini membagi resep rahasia sukses memberdayakan pengelolaan zakat berbasis<br />

masjid. Agar masjid tak sekadar ruang tempat ibadah, tapi juga memerankan fungsi sosial<br />

dan sebagai pusat peradaban. Dalam buku ini, jurus sukses menghimpun dana zakat dan<br />

kemanusiaan berbasis masjid dibeberkan dengan terang.<br />

Jurus-jurus sederhana yang mudah ditiru, diterapkan, dan selalu menginspirasi siapa pun<br />

yang membacanya. Anda yang terpanggil dalam ranah kemanusiaan, ingin membantu yang<br />

lemah dan menolong yang menderita tapi tak punya kemampuan financial, buku ini menjawab<br />

semuanya. Perusahaan yang punya CSR tapi sulit merumuskan program dan penyaluran yang<br />

efektif, langsung ke sasaran, dan transparan, dalam buku ini akan terjawab.<br />

Setelah mengunyah isi buku ini, Anda akan tahu dan segera bertindak, bagaimana cara<br />

membantu orang lain di sekitar kita. Tunggu waktu edarnya. arsa wening<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong> 7


Laporan Utama<br />

Oleh: Abu Fadlan<br />

8<br />

Koorporat Kuat<br />

dengan Zakat<br />

Setiap tahun, media massa<br />

kelas dunia seperti majalah<br />

Fortune dan Forbes, merilis<br />

daftar pengusaha terkaya dan<br />

perusahaan terbaik di dunia.<br />

Hampir bisa dipastikan,<br />

para penghuni kedua daftar<br />

itu memiliki kesamaan:<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong>


dermawan. Artinya, kedermawanan pengusaha<br />

maupun perusahaannya, merupakan salah satu<br />

kunci sukses usahawan dan usahanya.<br />

Ini bisa dijelaskan dari daftar “100<br />

Perusahaan Terbaik” tahun 2004 yang dirilis<br />

Fortune. <strong>Majalah</strong> ini menemukan, produktivitas<br />

kerja karyawan terdongkrak hingga 172%<br />

bilamana mereka menganggap perusahaan<br />

tempat mereka bekerja mempunyai manfaat bagi<br />

lingkungannya. Memberi manfaat tak hanya<br />

memberi bantuan dana, tetapi bisa juga kegiatan<br />

bersama dengan komunitas sekitar.<br />

Ketika Fortune bertanya kepada mahasiswa<br />

sekolah bisnis, 79% dari 2.100 responden ingin<br />

bekerja di perusahaan yang memberikan manfaat<br />

bagi sekitarnya. Bahkan, separo di antaranya rela<br />

menerima gaji lebih rendah untuk bisa bekerja<br />

di perusahaan tersebut, daripada digaji tinggi<br />

oleh perusahaan “angkuh”. Sebanyak 43%<br />

responden memilih untuk tidak mengirimkan surat<br />

lamaran ke perusahaan yang tak berjiwa social<br />

(wartaekonomi.com, 12/8/2004).<br />

<strong>Majalah</strong> BusinessWeek Amerika pada 2004<br />

melakukan survei di 500 perusahaan terbesar<br />

di Amerika. Dari total 218 responden, sebanyak<br />

214 (98%) responden setuju bahwa perusahaan<br />

berderma adalah baik.<br />

Mengapa?<br />

Wang Yung-ching (1917-2008), pendiri Taiwan<br />

Formosa Plastics Group yang pernah menjadi<br />

orang terkaya di Taiwan, menjawab: “Wealth is merely<br />

something society permits us to temporaly manage and put to<br />

proper use.’’ Kekayaan adalah titipan masyarakat<br />

untuk kita kelola dan dayagunakan dengan baik<br />

dan benar. Karenanya, kedermawanan menjadi<br />

bagian tak terpisahkan dari perkembangan bisnis<br />

Wang.<br />

Menurut Richard Barret, managing<br />

partner Richard Barret & Associate LLC, ada<br />

tujuh pamrih CSR. Yang terendah hanyalah<br />

mempertahankan bisnis (sebagai investasi), dan<br />

tertinggi adalah kesadaran untuk mendukung<br />

kehidupan komunitas di sekitar perusahaan.<br />

Sampai tahap kesadaran ini, maka perusahaan<br />

tak hanya menyumbangkan dana, tapi juga<br />

memberikan waktu dan karyawannya untuk<br />

melakukan aktivitas sosial. Perusahaan demikian<br />

sadar bahwa kesuksesan perusahaan adalah<br />

kesuksesan masyarakat, sehingga mereka<br />

Laporan Utama<br />

berusaha memberikan kontribusi yang lebih<br />

besar dan kehidupan yang lebih baik kepada<br />

masyarakat.<br />

Dalam ajaran Islam, kedermawanan<br />

perusahaan diwadahi dan dilembagakan sebagai<br />

zakat (profesi) pengusaha maupun perusahaan.<br />

Menurut hasil Muktamar Internasional I<br />

tentang Zakat di Kuwait (29 Rajab 1424 H),<br />

perusahaan tergolong syakhsan i’tibaran (badan<br />

hukum yang dianggap orang) atau syakhshiyyah<br />

hukmiyyah menurut Mustafa Ahmad Zarqa dalam<br />

bukunya al-Fiqh al-Islamy fi Tsaubihi al-Jadid (1948).<br />

Hasil transaksi bisnis perusahaan dinikmati<br />

bersama para pesahamnya, demikian pula<br />

kewajiban perusahaan mereka tanggung bersama.<br />

Termasuk kewajiban kepada <strong>Al</strong>lah SWT dalam<br />

bentuk zakat.<br />

Jadi, simpul Muktamar, kewajiban zakat<br />

juga berlaku atas perusahaan tanpa mengurangi<br />

kewajiban zakat atas tiap pengusaha secara<br />

pribadi.<br />

Tentu saja, kewajiban perusahaan itu<br />

sebelumnya harus sudah menjadi kesepahaman<br />

dan kesepakatan para pemegang saham. Lalu<br />

dituangkan dalam aturan perusahaan yang<br />

bersifat mengikat. Dengan demikian, semua ikhlas<br />

dan ridha saat perusahaan berzakat.<br />

Muktamar di Kuwait tadi menganalogikan<br />

zakat perusahaan kepada zakat perdagangan.<br />

Nishab-nya senilai 85 gram emas. Harta<br />

perusahaan yang wajib dizakati meliputi komoditi<br />

perdagangan, uang, dan piutang, setelah dikurangi<br />

kewajiban seperti utang.<br />

Jadi, pola perhitungan zakat perusahaan<br />

didasarkan pada laporan keuangan (neraca)<br />

dengan mengurangkan kewajiban atas aktiva<br />

lancar. Atau seluruh harta (di luar sarana dan<br />

prasarana) plus keuntungan usaha, dikurangi<br />

pembayaran utang dan kewajiban lainnya, lalu<br />

dikeluarkan 2,5% sebagai zakatnya. Demikian<br />

yang dikemukakan Abu Ubaid berdasarkan<br />

kekuatan dalil dan alasannya.<br />

Dalam UU No 38/1999 tentang Pengelolaan<br />

Zakat, Bab IV pasal 11 ayat (2) bagian (b)<br />

dikemukakan bahwa di antara objek zakat yang<br />

wajib dikeluarkan zakatnya adalah perdagangan<br />

dan perusahaan.<br />

Walhasil, kalau di Negeri Muslim Terbesar<br />

di Dunia ini masih ada perusahaan yang belum<br />

berzakat, apa kata dunia?<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong> 9


Rumah Tuhan<br />

Naskah : Nazlus<br />

Foto: Tatan Agus RST<br />

10<br />

Mabit di Cisompet<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong>


Di Jawa Barat, selain membangun<br />

Rumah Bangkit Mandiri bagi warga<br />

korban gempa, <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong><br />

<strong>Ummat</strong> juga menerjunkan Dai Sahabat<br />

Mustahik. Dai, yang ditempatkan di<br />

lokasi program di Pengalengan, Bandung<br />

dan Cisompet, Garut itu mendampingi<br />

masyarakat dengan dakwah.<br />

Di Pengalengan, Dai Sahabat<br />

Mustahik selain dakwah dari rumah<br />

ke rumah juga membina pembentukan<br />

TPA di mushola dan masjid. Puncaknya<br />

diadakan pelatihan bagi guru-guru<br />

Madrasah dan TPA tentang manajemen<br />

mengelola TPA.<br />

Sementara itu, di Garut selain<br />

dakwah bagi kelompok keluarga, Dai<br />

Sahabat Mustahik juga membentuk<br />

kelompok remaja masjid di mushola dan<br />

masjid. Menandai terbentuknya remaja<br />

masjid, pada akhir April lalu diadakan<br />

Malam Bina Iman Takwa (Mabit).<br />

Suasananya cukup meriah. Para peserta<br />

mengaku, acara Mabit semacam ini baru<br />

kali pertama mereka ikuti.<br />

“Kak, nanti buat lagi acara seperti ini<br />

ya. Sangat bermanfaat”, pinta Asep salah<br />

satu peserta yang merasa berkesan.<br />

Rumah Tuhan<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong> 11


Hikmah<br />

Dr. H. Shobahussurur, MA.<br />

Ketua Masjid Agung<br />

<strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> Jakarta<br />

Dewan Pertimbangan<br />

<strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong><br />

Pada Sabtu, 10 April lalu,<br />

Masjid Agung <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong><br />

menyelenggarakan<br />

Seminar Nasional<br />

tentang Kekuatan dan Peran<br />

Masjid dalam Memberdayakan<br />

Ekonomi Umat. Seminar<br />

tersebut menghadirkan<br />

beberapa narasumer utama<br />

seperti Prof. Dr. Azyumardi<br />

Azra, guru besar sejarah dan<br />

direktur Sekolah Pascasarjana<br />

Universitas Islam Negeri (UIN)<br />

Syarif Hidayatullah Jakarta;<br />

Prof. Dr. Nasrun Haroen,<br />

direktur Pemberdayaan Zakat<br />

Kementerian Agama RI;<br />

Adiwarman Karim, direktur<br />

The Karim Institute Jakarta;<br />

dan Soewarsono Sarjadi,<br />

bendahara umum Yayasan<br />

Pesantren Islam (YPI) <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong>.<br />

Seminar diikuti lebih<br />

dari 200 peserta, perwakilan<br />

dari berbagai masjid, lembaga<br />

Islam, pelaku dan pemerhati<br />

ekonomi Islam. Para peserta<br />

tampak sangat antusias dalam<br />

mengikuti seminar tersebut,<br />

bahkan ke depan mereka<br />

mengusulkan kiranya perlu ada<br />

tindak lanjut seminar, berupa<br />

workshop atau pelatihanpelatihan<br />

tentang filantropi<br />

Islam dan tata-kelolanya.<br />

12<br />

Filantropi Berbasis Masjid (1)<br />

”Hanya yang memakmurkan masjid-masjid <strong>Al</strong>lah ialah orangorang<br />

yang beriman kepada <strong>Al</strong>lah dan hari Kemudian, serta tetap<br />

mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada<br />

siapapun) selain kepada <strong>Al</strong>lah, Maka merekalah orang-orang yang<br />

diharapkan Termasuk golongan orang-orang yang mendapat<br />

petunjuk”. Q.S. al-Taubah/9: 18.<br />

Filantropi Islam<br />

Belakangan ini, istilah<br />

filantropi Islam menjadi<br />

sangat terkenal di Indonesia.<br />

Filantropi digunakan untuk<br />

menunjuk pada pengertian<br />

kedermawanan Islam. Hal itu<br />

ditandai oleh semakin maraknya<br />

pengelolaan kolektif zakat, infak,<br />

sedekah, dan wakaf secara<br />

profesional dan transparan oleh<br />

masyarakat sipil (civil society).<br />

Filantropi (philanthropy) itu sendiri<br />

berasal dari bahasa Yunani:<br />

philos, “cinta” dan anthropos,<br />

“manusia”. Cinta kepada sesama<br />

manusia sehingga memberikan<br />

dermanya baik waktu, uang,<br />

dan tenaganya untuk menolong<br />

orang lain. Filantropi Islam<br />

kemudian terpusat pada makna<br />

kedermawanan yang memang<br />

diajarkan dalam Islam melalui<br />

praktik zakat, infak, sedekah,<br />

dan wakaf (ZISW).<br />

Dalam sejarahnya, praktik<br />

filantropi Islam mengantarkan<br />

umat Islam kepada kejayaannya.<br />

Tradisi filantropi Islam<br />

menghadirkan masyarakat<br />

muslim yang mandiri tumbuh<br />

dalam bentuk civil society<br />

(masyarakat madani) yang kuat.<br />

Masyarakat muslim mampu<br />

membiayai dirinya sendiri<br />

melalui filantropi meskipun<br />

dalam posisi sulit seperti<br />

ketika berhadapan dengan<br />

penguasa yang paternalistik,<br />

absolutistik, bahkan ketika<br />

mereka terjajah sekalipun. Civil<br />

Society tumbuh melalui prakarsa<br />

filantropi Islam. Contoh yang<br />

paling menonjol adalah kasus<br />

Universitas <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> Mesir.<br />

Universitas yang berasal dari<br />

sebuah masjid ini menjadi<br />

sangat terkenal. <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> dapat<br />

tumbuh dan berkembang hingga<br />

lebih dari 1000 tahun berkat<br />

dukungan dari harta wakaf dan<br />

ZIS.<br />

Demikian halnya praktik<br />

filantropi dalam masyarakat<br />

muslim di Indonesia. Ia telah<br />

mengakar dan membatu<br />

sehingga telah mentradisi<br />

dengan kuat sejak dulu.<br />

Praktik filantropi Islam dalam<br />

bentuk wakaf umpamanya<br />

telah menjelma menjadi ribuan<br />

masjid, pesantren, madrasah,<br />

majelis taklim dan lain-lain.<br />

Bahkan telah lahir dari tradisi<br />

filantropi Islam berbagai<br />

gerakan dan organisasi Islam<br />

seperti Nahdhatul Ulama (NU)<br />

dan Muhammadiyah. Masjid<br />

Agung <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> Jakarta dari<br />

sejak mulai proses berdirinya<br />

hingga perkembangannya<br />

sampai sekarang tidak dapat<br />

dilepaskan dari praktik filantropi<br />

Islam itu. Organisasi-organisasi<br />

di atas bersama yang lain<br />

menghadirkan bentuk civil society<br />

yang mandiri, kuat, membangun<br />

masyarakat dari dana filantropi,<br />

sehingga tidak gampang<br />

dipengaruhi, ditarik-tarik, atau<br />

bahkan dikoptasi oleh pihak<br />

penguasa.<br />

Oleh karena itu, tidak<br />

seharusnya filontropi Islam<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong>


terpuruk, terbelakang, tidak<br />

mampu menyelesaikan problem<br />

sosial yang dulu pernah berjaya.<br />

Filantropi Islam harus tampil<br />

menjadi tulang punggung<br />

kekuatan umat. Masjid dan<br />

lembaga-lembaga Islam harus<br />

menjadi basis gerakan filantropi<br />

Islam sehingga maju seperti dulu.<br />

Berdasarkan hasil riset<br />

yang dilakukan antara tahun<br />

2004-2005 oleh CSRC UIN<br />

Jakarta, potensi dana filantropi<br />

yang disumbangkan oleh<br />

masyarakat Muslim Indonesia<br />

mencapai angka Rp 19,3 triliun<br />

pertahun, bahkan sumber lain<br />

memperkirakan Rp 32-90 triliun.<br />

Dalam tiga dasawarsa terakhir<br />

dapat disaksikan semakin<br />

menjamurnya lembaga-lembaga<br />

amil zakat, infak, sedekah,<br />

wakaf, dengan pengelolaan<br />

moderen. Dulu, filantropi Islam<br />

tidak mempunyai undangundang,<br />

kini pemerintah telah<br />

membuat undang-undang<br />

No. 38 tahun 1999 dengan<br />

seperangkat aturannya, bahkan<br />

akan dilakukan revisi ulang.<br />

Dengan begitu, filantropi Islam<br />

memiliki pijakan hukum yang<br />

pasti. Selain itu, kita paham<br />

benar, bahwa Islam memiliki<br />

seperangkat nilai dan doktrin<br />

tegas yang mendukung usahausaha<br />

filantropi Islam.<br />

Namun, kenyataan<br />

sosial umat membuat kita<br />

tercengang, sedih, dan prihatin.<br />

Kemelaratan masih terus<br />

berlanjut, kemiskinan entah<br />

sampai kapan, kebodohan dan<br />

pembodohan terus berlangsung,<br />

kesehatan dan lingkungan<br />

hidup terus merosot, layanan<br />

publik yang buruk, birokrasi<br />

yang korup, serta rendahnya<br />

penghargaan kepada hak asasi<br />

manusia, orang-orang lemah<br />

dan tertindas. Lembaga-lembaga<br />

filantropi baru mengelola kurang<br />

dari 10 % dari potensi dana<br />

umat, itupun ditambah dengan<br />

upaya pemerintah melalui revisi<br />

undang-undang untuk menguasai<br />

dana filontropi Islam.<br />

Kekuatan dan<br />

Peran Masjid<br />

Masjid adalah lembaga<br />

utama dan pertama dalam<br />

pola kehidupan masyarakat<br />

muslim. Masjid adalah pusat<br />

bagi terwujudnya cita-cita<br />

membentuk masyarakat muslim<br />

yang beraqidah kokoh, berakhlak<br />

Qur’ani, dan berpikiran dinamis.<br />

Dalam tradisi Islam, kebangkitan<br />

masyarakat dimulai dari masjid.<br />

Masjid menjadi titik<br />

pusat bagi pengaturan tata<br />

ruang lingkungan kehidupan<br />

umat Islam. Dari titik<br />

pusat itu kemudian diikuti<br />

dengan unit-unit spasial lain,<br />

seperti sarana pendidikan,<br />

kesehatan, perbankan, pasar,<br />

perkantoran, perumahan dan<br />

lain sebagainya. Lingkungan<br />

kehidupan yang berpusat pada<br />

masjid itu, menurut al-Faruqi<br />

dalam The Cultural Atlas of Islam,<br />

bersumber pada paradigma<br />

tauhid (tauhidic paradigm) tentang<br />

kesatuan kehidupan yang<br />

berasal dari Yang Esa (<strong>Al</strong>lah).<br />

Sebagaimana yang tergambar<br />

dalam tauhidic paradigm, maka<br />

seluruh kehidupan bersumber<br />

dari Yang Esa dan merupakan<br />

satu kesatuan yang tidak dapat<br />

dipisahkan. Oleh karenanya<br />

dalam tauhidic paradigm, tidak<br />

ada pemisahan antara yang<br />

sakral dan yang profan, dimana<br />

dimensi ruhani dan materi<br />

terintegrasi menjadi satu, dan<br />

pola kehidupan duniawi setiap<br />

muslim adalah pancaran dari<br />

cahaya keimanannya.<br />

Peran masjid yang begitu<br />

kuat telah tampak pada masa<br />

kejayaan Islam. Ia tampil<br />

sebagai pusat kekuatan<br />

dalam membangun spiritual,<br />

pendidikan, sosial, politik, dan<br />

ekonomi. Melalui filantropi<br />

(kedermawanan) Islam, masjid<br />

menghasilkan orang-orang<br />

ahli dalam kepemimpinan<br />

politik, sosial, dan ekonomi,<br />

menghasilkan para ulama,<br />

mengentaskan kemiskinan dan<br />

kebodohan.(bersambung).<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong> 13


Titian Gemilang<br />

M Anwar Sani<br />

Direktur<br />

<strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong><br />

Disiplin, kerja keras,<br />

telaten, kreatif dan<br />

tahan banting. Semangat<br />

itulah yang ingin dipetik<br />

peserta pelatihan Rumah<br />

Gemilang Indonesia (RGI) dalam<br />

kegiatan Factory and Journalistic<br />

Tour. Dengan wajah girang dan<br />

semangat, seluruh peserta<br />

berangkat menuju lokasi tour<br />

dengan dua kendaraan bus<br />

sosial yang dipinjamnkan PT.<br />

FIF selama kegiatan berjalan.<br />

Factory and Journalistic Tour<br />

adalah bagian dari kegiatan<br />

pelatihan RGI. Pada angkatan<br />

kedua yang dilaksanakan<br />

Januari sampai April <strong>2010</strong>, RGI<br />

membuka 6 kelas pelatihan,<br />

yaitu kelas menjahit dasar,<br />

menjahit terampil, menjahit<br />

garmen, kelas desain grafis &<br />

animasi, fotografi & videografi<br />

dan teknik komputer. Enam<br />

kelas tersebut dibagi 2<br />

kelompok besar, yaitu kelas<br />

menjahit (dasar, terampil,<br />

garmen) dan kelas multimedia<br />

(desain grafis & animasi,<br />

fotografi & videografi, tehnik<br />

komputer).<br />

Inilah salah satu aktivitas<br />

14<br />

RGI,<br />

Empowering<br />

and Training Center<br />

RGI sebagai Empowering<br />

and Training Center. Selain<br />

penyampaian materi, praktekpraktek<br />

lapangan sesuai<br />

konsentrasi bidang pelatihan,<br />

touring ke instansi-instansi<br />

terkait sangat penting<br />

untuk menambah wawasan<br />

dan pengalaman dunia<br />

kerja dan kewirausahaan<br />

bagi peserta RGI.<br />

Kelas menjahit<br />

menyambangi PT. Nova Ayu<br />

Lestari di Sentul Bogor dan PT.<br />

Muara Griya Lestari di Cibadak<br />

Sukabumi. Perusahaan garmen<br />

dan konveksi untuk ekspor<br />

tersebut menyambut baik<br />

rombongan peserta RGI.<br />

“Kalau di Bandung dan<br />

Jakarta saat ini lagi ramai<br />

bencana banjir, di Cibadak<br />

lagi banjir lowongan kerja”,<br />

ujar Rahmat, Manager HRD<br />

PT. Muara Griya Lestari.<br />

Perusahaan dengan 2.800<br />

karyawan dengan tujuan<br />

ekspornya Amerika Serikat dan<br />

Eropa ini menjadi kebanggaan<br />

masyarakat Sukabumi.<br />

“Kalau orang Cibadak<br />

tidak menjahit celana, anakanak<br />

sekolah Amerika tidak<br />

pakai celana kalau berangkat<br />

sekolah”, bangga Rahmat.<br />

Semangat nasionalisme<br />

dan religious, kentara sekali di<br />

lingkungan perusahaan. Setiap<br />

paginya seluruh karyawan<br />

mengawali aktivitasnya<br />

dengan membaca <strong>Al</strong>-Fatihah<br />

dan menyanyikan lagu<br />

Indonesia Raya.<br />

“Dua tahun lagi Indonesia<br />

mampu merajai konveksi<br />

di Asia. Anda semua harus<br />

bisa”, semangat Rahmat<br />

menginspirasi preserta RGI.<br />

Pada kesempatan<br />

lain, kelompok multimedia<br />

mengunjungi Harian Umum<br />

Republika dan <strong>Majalah</strong> GATRA.<br />

Di Republika, rombongan<br />

langsung diterima oleh Fahrul<br />

Ratzi Sekretaris Redaksi.<br />

“Apresiasi tinggi untuk<br />

<strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> yang<br />

meng-create program RGI”, ujar<br />

Fahrul Ratzi. Kalimat-kalimat<br />

motivatif dan inspiratifpun<br />

banyak disampaikan kepada<br />

peserta tour dalam kesempatan<br />

diskusi di ruang redaksi.<br />

Peserta RGI, adalah<br />

mereka remaja usia produktif<br />

yang memiliki potensi dan<br />

bakat tinggi, keinginan dan<br />

cita-cita besar, namun belum<br />

mendapatkan kesempatan untuk<br />

mengaktualisasikan bakatnya<br />

karena keterbatasan ekonomi<br />

dan akses-akses pendidikan<br />

yang cukup. RGI memfasilitasi<br />

dan memberikan kesempatan<br />

luas untuk mereka yang belum<br />

beruntung.<br />

Dulu, awal namanya<br />

Rumah Gemilang saja,<br />

kemudian berganti Rumah<br />

Gemilang Indonesia. Dengan<br />

‘Indonesia’, sebagai empowering<br />

and training center semoga mampu<br />

menginspirasi Indonesia lebih<br />

luas.<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong>


nggak enak body nih,’’<br />

canda Diding, pengurus Dewan<br />

‘’Jadi<br />

Da’wah Islamiyah Yogyakarta,<br />

kala memperbincangkan makelar<br />

kasus perpajakan, Gayus. Soalnya,<br />

dua anak Diding kebetulan sedang<br />

kuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi<br />

Negara. Dengan kata lain, mereka<br />

kader-kader birokrat yang akan<br />

akrab dengan perpajakan seperti<br />

Gayus.<br />

Walau sudah lama jadi<br />

bisik-bisik tetangga, pat<br />

gulipat perpajakan memang<br />

menggemparkan dengan terkuaknya<br />

fenomena Gayus. PNS Ditjen Pajak<br />

golongan III A yang dibesarkan<br />

di slum Jl Warakas I Gang 23,<br />

Kelurahan Papanggo, Kecamatan<br />

Priok, Jakarta Utara, ini menyimpan<br />

Rp 25 miliar di rekeningnya.<br />

Terakhir Gayus menetap di<br />

kompleks real estate Gading Park<br />

Wiew di Jl Boulevard Timur, Kelapa<br />

Gading, Jakarta Utara. Harga rumah<br />

paling murah di kompleks elite itu<br />

sekitar Rp 1,5 miliar.<br />

Tak hanya itu. Tetanggatetangga<br />

Gayus di Warakas<br />

menyebutkan bahwa lulusan<br />

Diploma IV Akuntansi STAN<br />

tahun 2000 itu memiliki sebuah<br />

apartemen di Cempaka Mas, Jakarta<br />

Pusat. Gayus juga dikabarkan sering<br />

berganti mobil saat mengunjungi<br />

mertuanya di kawasan Rawa Badak.<br />

Kadang Ford Everest, atau Mercy,<br />

atau BMW, atau <strong>Al</strong>phard.<br />

Ternyata, Gayus salah satu<br />

mata rantai mafia penilap pajak.<br />

Dan menurut Susno Duaji, ada<br />

lagi kasus mirip skandal Gayus di<br />

Riau. Bahkan ada juga kasus yang<br />

nilainya ratusan milyar, dengan<br />

master mind yang sama.<br />

Hah, jangan salahkan<br />

kalau kemudian muncul aspirasi<br />

penolakan pajak, semisal di<br />

komunitas facebook. Ekonom<br />

University of Chicago Milton<br />

Teladan UMar Bin aBdUl aZiZ<br />

Friedman sudah lama menyatakan,<br />

pajak jika mungkin dijauhi.<br />

Menurutnya, keruntuhan industri<br />

Barat dan inflasi tinggi lebih<br />

disebabkan oleh sistem perpajakan<br />

yang buruk. Sistem pajak secara<br />

tidak langsung menggunakan<br />

uang orang lain untuk kebutuhan<br />

orang lain, dengan dalih untuk<br />

kepentingan sosial.<br />

Ternyata, kata Friedman, hasil<br />

pajak lebih banyak termanfaatkan<br />

oleh kepentingan birokrat sendiri,<br />

dan yang lainnya untuk mendanai<br />

perguruan yang tinggi yang<br />

berisikan anak-anak orang kaya.<br />

Sehingga yang terjadi bukan orang<br />

kaya mensubdisi orang miskin,<br />

malah terjadi sebaliknya.<br />

Senafas dengan aspirasi<br />

masyarakat, Kongres Umat<br />

Islam Sulawesi Selatan IV yang<br />

berlangsung Sabtu-Senin, 6-8<br />

Februari <strong>2010</strong>, menelurkan 8 butir<br />

rekomendasi kepada pemerintah<br />

dan umat Islam. Salah satu butir<br />

rekomendasi itu adalah mendesak<br />

agar penegak hukum menerapkan<br />

azas pembuktian terbalik bagi kasuskasus<br />

dugaan korupsi.<br />

Azas itu diteladankan Umar<br />

bin Abdul Aziz. Usai dilantik<br />

menjadi khalifah, Umar bin Abdul<br />

Aziz langsung mengadakan audit<br />

internal. Dia mengembalikan semua<br />

harta yang pernah dikuasai elite<br />

Bani Umayyah kepada yang berhak.<br />

Bila pemiliknya tidak diketahui,<br />

harta sitaan itu dikembalikan ke kas<br />

negara.<br />

Umar memulai dari dirinya<br />

sendiri. Ia melego semua<br />

kekayaannya senilai 23 ribu dinar,<br />

dan menyerahkannya ke Baitul<br />

Maal. Setelah itu ia menoleh pada<br />

istrinya, yang juga putri mantan<br />

Khalifah Abdul Malik.<br />

‘’Dinda, engkau boleh memilih<br />

mengembalikan perhiasanmu ke<br />

Baitul Maal, atau mengijinkan aku<br />

Inspiring<br />

Oleh:<br />

Sigit Iko Sugondo<br />

Wakil Direktur Operasional<br />

LAZ <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong><br />

berpisah darimu. Sebab aku tidak<br />

akan tahan terhadap panasnya<br />

hartamu itu,’’ kata Umar pada<br />

istrinya.<br />

‘’Suamiku, seandainya aku<br />

memiliki perhiasan yang jauh lebh<br />

banyak dari ini pun, aku akan tetap<br />

memilihmu,’’ jawab sang istri sambil<br />

menyerahkan semua perhiasan yang<br />

dia kenakan dan simpan.<br />

Setelah itu, Umar bin Abdul<br />

Aziz melanjutkan pembersihan atas<br />

keluarga besarnya. Ia mencabut<br />

fasilitas negara dan hak-hak istimewa<br />

yang dinikmati Bani Marwan, serta<br />

menyita harta yang dikuasai mereka<br />

secara tidak sah.<br />

Khalifah Umar bin Abdul Aziz<br />

berhasil mewujudkan apa yang kini<br />

dieja orang sebagai clean government<br />

dan good governance. Pemerintahan<br />

yang bersih dan baik. Salah satu<br />

indikasinya, di masa pemerintahan<br />

beliau itu, zakat pun bahkan harus<br />

‘’diekspor’’ karena semua warga tidak<br />

ada yang memerlukannya lagi.<br />

Kita sebaliknya. Kaum dhuafa<br />

berebut zakat di Tanah Air hingga<br />

harus mempertaruhkan nyawa,<br />

sementara milyaran bahkan triliunan<br />

rupiah harta gelap milik kalangan<br />

tertentu ‘’diamankan’’ ke Singapura.<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong> 15


Tegar<br />

Naskah : Nazlus<br />

Foto: Tatan Agus RST<br />

Ketegaran<br />

Mak ancih<br />

Mak Ancih (75), menjalani masa senjanya<br />

sendirian sejak suaminya meninggal<br />

10 tahun lalu. Dua anaknya juga tak<br />

bersamanya lagi, setelah mereka berkeluarga.<br />

Akhir April lalu, perempuan tua itu dijumpai saat<br />

tengah merebus jagung untuk makan. Jagung<br />

yang ia tanam di bantaran sungai Tonjongwangi,<br />

Pameungpeuk, Garut Jawa Barat.<br />

Di ujung usia, ia masih bekerja keras untuk<br />

menghidupi diri. Bekerja sebagai buruh tanam<br />

padi jika musim. Meski serba terbatas, Mak Ancih<br />

tak pernah mengeluh. Dijalani sisa umur dengan<br />

banyak ibadah dan terus bekerja selama tubuh<br />

sehat. Waktu gempa mengguncang Garut, rumah<br />

Mak Ancih yang seukuran gubuk, ikut terkoyak.<br />

Sejak itu deritanya lengkap.<br />

Tapi hari ini, Mak Ancih menemukan<br />

bahagianya kembali. Ia telah menempati Rumah<br />

Bangkit Mandiri yang dibangun <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong><br />

<strong>Ummat</strong>. Buah dari kesabarannya telah dipetik,<br />

karena menurutnya rumah yang baru ini jauh<br />

lebih nyaman dan bagus dari rumah sebelumnya.<br />

Hanya satu yang kurang, ia berandai jika di<br />

rumah ini anak-anaknya berkumpul seperti dulu<br />

lagi. Tapi ia sadar, mereka sudah punya keluarga<br />

sendiri.<br />

16<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong>


<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong> 17


Potret<br />

Naskah & foto:<br />

Agus Nafi<br />

ibu<br />

Kreatif<br />

18<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong>


Kreatif dan produktif. “Ya, ibu-ibu cepat<br />

sekali belajarnya. Mereka semangat<br />

dan menikmati”, terang Inayah, salah<br />

satu pengajar kelas menjahit Rumah Gemilang<br />

Indonesia (RGI) setelah melihat hasil jahitan ibuibu<br />

peserta didiknya.<br />

50 ibu-ibu rumah tangga dari kelurahan<br />

Pengasinan Sawangan Depok dan sekitarnya, tiap<br />

hari Ahad dilatih menjahit di RGI yang dikemas<br />

dalam program “Ibu Kreatif”. Dalam sehari,<br />

mereka diajarkan satu keterampilan menjahit<br />

membuat sarung bantal kursi, sarung bantal<br />

guling, telapak meja, sarung toples, tutup dispenser,<br />

tutup kulkas, kerudung dan mukena.<br />

“Dalam waktu dua jam ibu-ibu sudah bisa<br />

menghasilkan karya yang cukup baik, mulai<br />

membuat pola, menjahit bahan sampai membuat<br />

asesorisnya. Padahal sebagian besar mereka belum<br />

pernah mengoperasikan mesin jahit”, ungkap<br />

Inayah.<br />

Program ini berbeda dengan kelas menjahit<br />

regular setiap hari Senin sampai Jumat.<br />

“Kelas khusus ibu-ibu setiap hari Ahad ini<br />

dirancang untuk memberdayakan ibu-ibu dengan<br />

memberikan keterampilan alternatif yang mudah,<br />

cepat dan hasilnya berdaya jual tinggi”, ujar M.<br />

Anwar Sani, Direktur <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong>.<br />

Begitu kelas khusus ini dibuka, respon dan<br />

antusias ibu-ibu cukup besar. Sehingga sejumlah<br />

ibu-ibu terpaksa harus mengikuti pelatihan<br />

angkatan berikutnya, karena 25 unit mesin jahit<br />

yang ada di RGI maksimal bisa digunakan oleh<br />

50 ibu-ibu dengan pembagian kelompok pagi dan<br />

kelompok siang.<br />

Gayung bersambut, rancang program RGI<br />

kelas khusus ini senada dengan kebutuhan ibu-ibu<br />

rumah tangga peserta program. Maryana (50)<br />

misalnya. Ibu delapan anak penjual tahu keliling<br />

itu, sibuk membuat pola telapak meja setelah<br />

selesai membuat sarung bantal guling.<br />

“Ibu rasanya sudah capek setiap hari keliling<br />

jualan tahu. Pingin ada penghasilan tambahan di<br />

rumah, kalau sudah pinter dari RGI”, harap ibu<br />

yang biasa dipanggil Bu Mul. Puluhan tahun silam,<br />

Bu Mul pernah punya mesin jahit, tapi tidak lama<br />

dijual lagi karena kebutuhan hidup.<br />

Selain Ibu Kreatif, setiap hari Sabtu, RGI juga<br />

membuka kelas komputer khusus para santri<br />

pondok pesantren yang dikemas dalam program<br />

“Santri Melek Tehnologi”. Jadi, tujuh hari dalam<br />

sepekan RGI tidak pernah sepi dari kegiatan<br />

pelatihan keterampilan.<br />

“Ikhtiar demi ikhtiar kami lakukan agar RGI<br />

mampu melahirkan SDM produktif dan berdaya<br />

saing. Manfaatnya lebih maksimal secara kualitatif<br />

dan kuantitatif”, Sani menginspirasi.<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong> 19


20<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong>


J<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong> 21


Tautan<br />

Naskah : Nazlus<br />

Foto: Rusli RGI<br />

22<br />

Rumah<br />

Bangkit<br />

Mandiri<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong>


Mulanya, Bupati Bandung, Obar Sobarnya<br />

hanya berniat sejenak singgah di Rumah<br />

Bangkit Mandiri yang dibangun <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong><br />

<strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong>. Tapi, Bupati larut hingga lebih<br />

dari satu jam. Didampingi Direktur Operasional<br />

<strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong>, Sigit Iko Sugondo, Bupati<br />

berbincang penuh kekeluargaan dengan warga<br />

korban gempa di Pengalengan.<br />

“Terima kasih pada <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> dan<br />

MMB yang telah membangun rumah warga saya<br />

yang terkena musibah. Ini konsep rumah sehat dan<br />

ramah lingkungan”, terang Obar Sobarna di depan<br />

warga Pengalengan.<br />

“Ini biayanya Rp 26 juta pak”, celetuk, Ridwan,<br />

warga penerima rumah kepada Bupati.<br />

“Wah, terlalu banyak pak. Ini satu unit Cuma Rp 4<br />

juta”, sahut Sigit menjelaskan ke Bupati.<br />

Akhir April lalu, warga korban gempa Jawa Barat<br />

sudah menempati rumah baru dari <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong><br />

<strong>Ummat</strong> yang dikerjakan bersama Masyarakat<br />

Muslim Banyumas (MMB). Total rumah yang<br />

dibangun bersama MMB 104 unit Rumah Bangkit<br />

Mandiri.<br />

Selain di Pengalengan, <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong><br />

juga membangun 50 unit Rumah Bangkit Mandiri<br />

bersama MMB di Garut Jawa Barat. Peresmian<br />

rumah ini dilakukan oleh Bupati Garut yang<br />

didampingi Direktur <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong>, M<br />

Anwar Sani dan Ketua MMB Syarif.<br />

Tautan<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong> 23


Tautan<br />

Naskah : Nazlus<br />

Foto: Rusli RGI<br />

dai Sahabat Mustahik untuk<br />

Korban Gempa<br />

24<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong>


Di Jawa Barat, melengkapi recovery pasca<br />

gempa, <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> melibatkan<br />

Dai Sahabat Mustahik sebagai pendamping<br />

masyarakat. Selain bantuan fisik, spiritual<br />

juga jadi kebutuhan penting bagi<br />

masyarakat yang ditimpa musibah.<br />

Dai yang dikirim ke lokasi program tinggal di<br />

masyarakat untuk melakukan dakwah dari<br />

pintu ke pintu. Aktivitas lain, dai membentuk<br />

kepengurusan remaja masjid di mushola<br />

dan masjid. Juga menginisiasi pembentukan<br />

TPA. Program ini dapat tanggapan positif<br />

dari masyarakat dan tokoh masyarakat.<br />

Kegiatan ini juga dilengkapi dengan<br />

pelatihan bagi guru-guru TPA se Kabupaten<br />

Pengalengan.<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong> 25


Laporan Keuangan Audited<br />

26<br />

ZAKAT per 30<br />

MAreT <strong>2010</strong><br />

Nama Donatur Donasi<br />

Kel Sabarman 100.000<br />

Nenden 500.000<br />

Rizki Diaz 1.000.000<br />

Rusdiawan 3.000.000<br />

Tuti 100.000<br />

Hardiningsih 20.000<br />

Supriyanto 20.000<br />

Erni Farida Ginting 150.000<br />

Nitik Hening 500.000<br />

Hj Siti Aisyah <strong>Al</strong>mh. 300.000<br />

Bambang Suprianto 125.000<br />

Salmar Ngadikan 350.000<br />

Sri Larasati 125.000<br />

Anies Kusuma Dewi 107.000<br />

Eko Putro 110.000<br />

Sidiq 200.000<br />

Susy 300.000<br />

PT DIGITAL MIND SYSTEM 485.000<br />

Yanuar Lubis 60.000<br />

Bagyo Eko S 350.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 270.000<br />

Agung 500.000<br />

Mersi 200.000<br />

Muhammad Fadli 100.000<br />

Rona 1.000.000<br />

Dayan 37.500<br />

Dewi Sutomo 200.000<br />

Helida Darnis 2.000.000<br />

Muljilem 100.000<br />

Nur'aini 75.000<br />

Rif Abrar Raflis 400.000<br />

Utari 1.000.000<br />

Muchtadi 300.000<br />

Taslim Lukman 100.000<br />

Diah Palupi 100.000<br />

Gina Puspita 728.700<br />

Wurdianti 400.000<br />

Novita Anggraini 200.000<br />

Aprillia Sari 100.000<br />

Bung Adriansyah Muslim 75.000<br />

Imron Johny 250.000<br />

Ibu Surjoseno 700.000<br />

Ratna Yulia Sari 106.000<br />

Edwarivel 500.000<br />

Intan 110.000<br />

Wenny Puspasari 300.000<br />

Nina 50.000<br />

PT. DIGITAL MIND SYSTEM 10.950.000<br />

Rizki Adi Pratama 200.000<br />

Eni Tri Lestari 50.000<br />

Hj Rohmah 1.340.000<br />

Mersi 150.000<br />

Priska 50.000<br />

Toto 80.000<br />

Yollian 50.000<br />

Darmawaty Malik 500.000<br />

Irwan 250.000<br />

Misjke Hapsari 250.000<br />

Wirdawati 4.000.000<br />

Amir Hamzah Siagian 2.000.000<br />

Ida Lestari 600.000<br />

Kalugi 150.000<br />

Rita, Rohaya 600.000<br />

Ronald 1.000.000<br />

Astuti 500.000<br />

Kel Ratna Artiningsih 250.000<br />

PT DIGITAL MIND SYSTEM 4.700.000<br />

Nina 50.000<br />

Nina Nurainah 2.000.000<br />

Adam Reza Camil 200.000<br />

Januar 550.000<br />

Hj Ratu Nurhayati 250.000<br />

Sumaryanih 400.000<br />

Kel Ratna Artiningsih 227.000<br />

Ratna Artiningsih 250.000<br />

Prasetyo Adrianto 84.000<br />

Harmi Damanik 150.000<br />

Yati Maryati 100.000<br />

Desiree S NS 50.000<br />

Supriyatna 50.000<br />

Agus Muji 2.248<br />

PT SML '09 5.000.000<br />

Nunang Mulyawan D 140.000<br />

Budi Sayekti 70.000<br />

Diana Purnamawaty 35.000<br />

Iwan Yulianto 70.000<br />

Lucki Susanto 322.000<br />

Henry Hernawan 150.000<br />

Maryam 41.200<br />

Arie Baskoro 100.000<br />

Ahmad Nahoi 75.000<br />

Dwinoto H 68.750<br />

Imron Afidun 50.000<br />

Prima Haripurwanti 600.000<br />

Benny Raharjo 750.000<br />

Dian Nursanti 100.000<br />

Rangga Aulia Hakim 70.000<br />

Della Mia Kalumata 400.000<br />

Aditya Y 250.000<br />

Mochammad Akbar 60.000<br />

Yulistiana Chandra 100.000<br />

Fanny Angelia S 300.077<br />

Dedi Supriadi 85.000<br />

Viera Agustya 150.000<br />

Mudayat 110.000<br />

Ngafifatul Ngajizah 50.000<br />

<strong>Al</strong>i Wibowo 500.000<br />

Noor Widi Ahyana 60.000<br />

Eka Miranda 50.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 200.000<br />

Zennidar O 60.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 60.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Rita Juwita 500.000<br />

Eva Yulianti 66.500<br />

Hendrik T Moeshaf 236.100<br />

Riyanto 770.000<br />

Aras Sularman 200.000<br />

Syarifatul Ulfah 61.000<br />

Farahiba <strong>Al</strong>iah S 100.000<br />

Ajar Setiadi 500.000<br />

Boy Yunianto 300.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 2.500.000<br />

Fajar Irawan T 5.000.000<br />

Ami Jayanti 50.000<br />

Anwar Haryanto 1.000.000<br />

Rizqi Firdausi 60.000<br />

Midya Nurwulan S 132.500<br />

Benny Raharjo 800.000<br />

Eddy S Atmaja 750.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Suharyono 300.000<br />

Farid Ferdiansyah 150.000<br />

Syahvrizal Sikar 137.500<br />

Nurleli Fitrah 88.888<br />

Nurul Afriyanti 30.000<br />

Desca Seisavia 30.000<br />

I Gusti Ayu Made S 200.000<br />

Fadlan Syakura 180.000<br />

Wiaknto Artadi 255.000<br />

Iskandar Zulkarnaen 200.000<br />

Zarda Afrieta 55.000<br />

Anton Dessy 250.000<br />

Wahyu Purbaning T 250.000<br />

Hilda Husnul Hulqi 50.000<br />

Primaningrum Pudya 250.000<br />

Fernantomo H 100.000<br />

Andayani S 125.000<br />

Indrawati 1.100.000<br />

Nenden Dian P 50.000<br />

Maya Dwi Risakotta 200.000<br />

Khairunnisa K 165.000<br />

Widodo 2.000.000<br />

Pocut Nurul Miera 210.000<br />

Farida 200.000<br />

Yudha Hendarwan S 375.000<br />

Dany Nurwendo 200.000<br />

Satya Nugraha 500.000<br />

Ristiana Sari 750.000<br />

Roosita Suci W 50.000<br />

Mustika A 150.000<br />

Rini Sulistyati 700.000<br />

Eddy S Atmaja 500.000<br />

Dyarine K 300.000<br />

Putri Oktarini 55.000<br />

Madyarini Nurul A 100.000<br />

Tri Andawaty 200.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 250.000<br />

Sudjatmiko 30.000<br />

Taufik Susetio S 300.000<br />

Dewi Supriyanti 20.000<br />

Herni Nurhidayati 310.000<br />

Fuad Dharmawan M 100.000<br />

Bagus Aditya 100.000<br />

Ajar Setiadi 3.000.000<br />

I Made Mahendera 775.000<br />

Hamdi Syarifudin D 1.000.000<br />

Iwan Pujosemedi 500.000<br />

Dwi Budi Waluyo 15.000<br />

Elis Widianingsih 100.000<br />

Melinda 100.000<br />

Astri Dewi Purbori 252.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 200.000<br />

Siti Kamaria 275.000<br />

Widjiastuti H 250.000<br />

Omar Danni Hasan 500.000<br />

Dina Mairawati 325.000<br />

Priyono 50.000<br />

Maurina 20.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 50.000<br />

Wijanarti 150.000<br />

Wurnawan 165.000<br />

Fitra Hasan M 50.000<br />

Maya Masita 100.000<br />

Ferry Arlainto 100.000<br />

Hendra Reymon F 150.000<br />

Amirudin HS 100.000<br />

Rany Mia 100.000<br />

Rosmeti R 200.000<br />

Paramita I 500.000<br />

Viera Agustya 150.000<br />

Rivanda Idiyanto 500.000<br />

Indera Susilasari 50.000<br />

Ine Permata Ardian 65.000<br />

Hol dan Fyo 10.000.000<br />

Aditiyawarman Karim 550.000<br />

Mira Gartina S 500.000<br />

Yuni S 439.000<br />

Emiratina Maladin 1.000.000<br />

Anton Soemiarso 75.000<br />

Dadan Ramdiyana 220.009<br />

Rita Juwita 150.000<br />

Astri Dewi Purbori 80.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 500.000<br />

Henintyas M 200.000<br />

Andi Saputra 40.000<br />

Eka Cahyani 35.000<br />

Roossita Suci W 50.000<br />

Merlin Fainir 100.000<br />

Eddy S Atmaja 500.000<br />

Yulie Rahma 35.000<br />

Indrawati 68.250<br />

Supadmono Saryadi 5.000.000<br />

Manziliah 500.000<br />

Lufiandi 500.000<br />

Noviana Dewi T 400.000<br />

Rita Juwita 500.000<br />

Syahrialdi S Sikar 900.000<br />

Maya Wuninggar I 500.000<br />

Achmad Reza W 1.500.000<br />

Muhammad Ridwan 200.000<br />

Dany Nurwendo 100.000<br />

H Nandang J 250.000<br />

Fanny Angelia S 300.077<br />

Juniandi 75.000<br />

Zarbaudah Zain 20.000<br />

Mulfizar 500.000<br />

Ichsan Lubis 350.000<br />

Roosita Suci W 35.000<br />

Reviyanti Puspita 260.000<br />

<strong>Al</strong>i Wibowo 100.000<br />

Achmad Thoha 500.000<br />

Kel Anjelita Malik 1.600.000<br />

Santi Syacita Kris 150.000<br />

Indrawati 10.000<br />

Fuad Dharmawan M 500.000<br />

Ivonni Hawari 1.250.000<br />

Noer R Octaviyanti 100.000<br />

Yuliana 20.000<br />

Ineu Indriasari 50.000<br />

Sri Retno Utami 350.000<br />

Janti Rachmawati 50.000<br />

Dien Yuniarti 400.000<br />

I Made Mahendera 300.000<br />

Rachmawati Fitria 100.000<br />

Dhyan Beilifian 750.000<br />

Endro Prasetyo Aji 100.000<br />

Leka Madiadipoera 5.000.000<br />

Dadan Ramdiyana 165.007<br />

Putri Oktarini 75.000<br />

Iwan Pujosemedi 500.000<br />

Hertadi Poernomo 50.000<br />

RR Desy S Wahyunin 200.000<br />

Heru Nurhadi 100.000<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong>


Supriyatna 50.000<br />

Trianto Irawan 250.000<br />

Widjiastuti H 250.000<br />

Herlambang Sukma S 100.000<br />

Cita Prahastuti 180.000<br />

Hestiningsih F 120.000<br />

Mochammad Akbar 60.000<br />

Shanty Hernawati 60.000<br />

Heliani 1.000.000<br />

Zenniar Octavianti 60.000<br />

Yuni Sulistianingrum 200.000<br />

Dave Damilan 500.000<br />

Indra Saputra 50.000<br />

Rifky Ramdhoni 115.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Fuad Dharmawan M 500.000<br />

Rahayuningsih 2.000.000<br />

Rachmawati Fitria 50.000<br />

Silviyanti Dwi A 250.000<br />

Ahmad Nahoi 80.000<br />

Desca Seisavia 33.000<br />

Wati 2.500.000<br />

Fanny Angelia S 310.077<br />

Naily Mardiana 55.000<br />

Tetty Sofiaty 250.000<br />

Deddy S Atmaja 1.000.000<br />

Amirullah P 100.000<br />

Arief Budiman 500.000<br />

Yogi Suprayogi 1.200.000<br />

Gularso Pratomo 1.000.000<br />

Yudhistira Hesta R 70.000<br />

Suprayogi 250.000<br />

Mustika A 150.000<br />

Indra A Chairudin 200.000<br />

Sri Hapsari Rini 200.000<br />

Tri Adhyaksa V 250.000<br />

Andy Fernandes 130.000<br />

Rita Juwita 500.000<br />

Jayanti Tri Astuti 150.000<br />

Muhammad Aziz 50.000<br />

Sulistiyo Rahmi A 100.000<br />

<strong>Mei</strong>ko Tourista 475.000<br />

Henintyas M 200.000<br />

Bambang Rachmat 140.000<br />

Rachmanda M 25.000<br />

Lucky Susanto 250.000<br />

Misliyantih 60.000<br />

Ayu Puspitalena RT 2.000.000<br />

Henry Hernawan 150.000<br />

Dinar Suryo L 320.000<br />

Dinar Suryo L 900.000<br />

Noor Widi Ahyana 75.000<br />

Indira Indah P 120.000<br />

Mudayat 145.000<br />

Nurul Afriyanti 50.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 60.000<br />

Zaleha 100.000<br />

Tri Andawaty 200.000<br />

Agustina Elly N 100.000<br />

Anton Dessy 1.000.000<br />

Wurnawan 187.000<br />

Fitra Hasan M 50.000<br />

Fuad Dharmawan M 1.000.000<br />

Hamdan Zulkarnain 33.000<br />

Ika Yani P 250.000<br />

Dudy Ariwidianto 312.500<br />

Benny Raharjo 700.000<br />

Muhammad Adam 135.700<br />

Farahiba <strong>Al</strong>iah S 100.000<br />

Syahrialdi S Sikar 625.000<br />

Aditya Prabawa 450.000<br />

Boy Yuniantio 200.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 2.000.000<br />

Rudy Kamal 2.600.000<br />

Ngafifatul Ngajizah 50.000<br />

Dwi Budi Waluyo 20.000<br />

Adi Pranata 250.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 200.000<br />

Siti Fatimah 500.000<br />

Syahrialdi S Sikar 290.000<br />

Iwan Yulianto 51.000<br />

Pamungkas Bayu Aji 24.696<br />

Melinda 100.000<br />

Yudha Hendarwan S 375.000<br />

Adityo Triagung 150.000<br />

Ika Budiarti 180.000<br />

Budi Hartanto 50.000<br />

Nurleli Fitrah 88.888<br />

Endang Sri Palupi 50.000<br />

Tania Melani Sari 20.000<br />

Prima Haripurwanti 1.550.000<br />

Prima Haripurwanti 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 150.000<br />

<strong>Al</strong>mer Hafiz 80.000<br />

Indra Arnaz 60.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 150.000<br />

Nourma N 150.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 88.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 348.422<br />

Neneng Desi 50.000<br />

Gumri Yulia 50.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 50.000<br />

Euis Rusmiati 250.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 774.800<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 1.400.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 70.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 300.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 189.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 500.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 500.000<br />

BAMUIS BNI 24.000.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 210.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 300.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 200.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 1.000.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 62.500<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 250.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 5.000.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

H Husin 200.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 400.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 300.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 10.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 50.000<br />

Sastiana Ayuningtyas 300.000<br />

Karyawan UAI 1.392.500<br />

Rulianti 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 450.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 200.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 250.000<br />

Sudaryadi Ananto 25.000<br />

Saptadiyah 105.100<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 200.000<br />

Laporan Keuangan Audited<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 500.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 750.000<br />

Nurul Handoko Madiun 20.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 20.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 25.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 200.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 150.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 200.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 93.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 200.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 300.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 250.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 250.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 500.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 250.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 370.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 200.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 305.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 155.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 200.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 200.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 50.000<br />

Erwan 1.500.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 250.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 150.000<br />

Salfira Aurora 25.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 25.000<br />

Popi Suhaemi 250.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 250.000<br />

Penerbit BK Kerja 1.000.000<br />

Luki Don Rahmat Hidayat 300.000<br />

Evy Widhasanti 500.000<br />

Sugiarsih 200.000<br />

Yulistia Ningsih 500.000<br />

Farralita Wasril 4.000.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Ivan Mahendra 800.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 1.500.000<br />

Syafrizal 1.000.000<br />

Indah Purnamasari 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 50.000<br />

Handayani 425.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 65.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 118.000<br />

Rina <strong>Mei</strong>lia 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 1.000.000<br />

Joffy Adestian 1.100.000<br />

Mullyo Handoyo 250.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 20.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 45.000<br />

Djoko Winoto 545.000<br />

Pandu Wiku Himawan<br />

Putra<br />

50.000<br />

Irma Dana 100.000<br />

Kartini Damanik 50.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 50.000<br />

Salahoedin Parlindungan 150.000<br />

Rizki Rumaizar 50.000<br />

Ermaningsih 600.000<br />

PT. SENATAMA 150.000<br />

Ardiansyah 50.000<br />

Agus Harsoyo 1.000.000<br />

Rizki Kusmara 350.000<br />

Panji Haryanto 2.000.000<br />

Satriadi Utomo 50.000<br />

Aulya Rachman 300.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 97.000<br />

Amiruddin Masnun 100.000<br />

Feri Hesti Rusnandi 200.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 400.000<br />

Nilawati S 1.335.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 2.000.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Ahmad Faisal Mossadegh 250.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 250.003<br />

Rizki Rumaizar 50.000<br />

Nabhan Tafsili 250.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 85.000<br />

Dedi Mulyadi 80.000<br />

Rahma Damayanti 250.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 1.000.000<br />

M Gilang Angga Negara 315.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 1.500.000<br />

Benjamin Mohammad 50.000<br />

Andriyanto S 200.000<br />

Sophie Nurbani 200.000<br />

Ahmad Zahid 300.000<br />

Kusdarjanto Darius 1.000.000<br />

Endah Wahyuningsih 320.000<br />

Luki Don Rahmat Hidayat 300.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 400.000<br />

Emrizal 50.000<br />

Agus Harsoyo 250.000<br />

Iwan Kurniawan 125.000<br />

Arini Indiastuti 1.000.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 50.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 30.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 330.000<br />

Ardiansyah 50.000<br />

Moh Arif Gunawan 150.000<br />

Joffy Adestian 1.100.000<br />

Rastono Hendriyanto 190.000<br />

Ahmad S Jatmiko 312.500<br />

Wati 2.500.000<br />

Wati 2.500.000<br />

Andradi Amni Maliki 1.000.000<br />

Korina 2.500.000<br />

TOTAL 257.427.992<br />

I N F A Q per 30<br />

MAreT <strong>2010</strong><br />

Nama Donatur Donasi<br />

Hardiningsih 20.000<br />

Soekarni 20.000<br />

Supriyanto 20.000<br />

Amanah 20.000<br />

Asimiyati 20.000<br />

Isyroqi <strong>Al</strong> Ghifari 20.000<br />

Sudarwati 20.000<br />

Nararia Askarningsih 20.000<br />

Nelda Amini 50.000<br />

Agus Rasyid 200.000<br />

Bayutiningsih 100.000<br />

S Muchtar 150.000<br />

Siti Zuhriah 150.000<br />

SMPI <strong>Al</strong> azhar 16 15.505.000<br />

Agung 100.000<br />

Diah Palupi 10.000<br />

Iznindar 10.000<br />

Hendratno Remiel 100.000<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong> 27


Donatur<br />

Indhira Kusumawardhani<br />

50.000<br />

Ratna Yulia Sari 10.000<br />

Intan 10.000<br />

Masjid Agung <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> 7.251.200<br />

Rustam 50.000<br />

Thamrin SA 150.000<br />

TKI <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> 02 2.500.000<br />

TKI <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> 09<br />

Kembangan<br />

2.327.000<br />

Hery Supriyadi 150.000<br />

Ahmad Dauri 1.000.000<br />

SDI <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> 15<br />

Pamulang<br />

3.316.000<br />

SDI <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> 9 Kemang<br />

Pratama<br />

6.600.000<br />

Andri Khaeranu 100.000<br />

Ayu Khaliska 200.000<br />

Fino 200.000<br />

Mayang 100.000<br />

Suci Nurma 200.000<br />

Devia 500.000<br />

Dewi Galih 250.000<br />

Qisthi 200.000<br />

Syarah Musyarofah 200.000<br />

Anto 20.000<br />

KB/TK Islam <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong><br />

20 Cibubur<br />

5.540.000<br />

TK Islam <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> 4<br />

Kebayoran Lama<br />

8.050.000<br />

Sidik, Ayu, Luqiya<br />

Ramiza, <strong>Al</strong>ya<br />

200.000<br />

Hj Rasmidar Amini 100.000<br />

Kel Hj Yusnidar Amini<br />

<strong>Al</strong>mh.<br />

100.000<br />

Fitri Hidayati 100.000<br />

Yani Yuliani 300.000<br />

Siti Komariah 200.000<br />

Andry Wahyuono 10.000<br />

TK Islam <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> 12<br />

Cikarang<br />

3.000.000<br />

Andry Wahyuono 25.000<br />

Ida 300.000<br />

TK Islam <strong>Al</strong> azhar 24<br />

Jati Kramat<br />

330.000<br />

Nur <strong>Al</strong>i 25.000<br />

Nur <strong>Al</strong>i 200.000<br />

Ratna Artiningsih 50.000<br />

Nur <strong>Al</strong>i 100.000<br />

Eeng Suherti 1.000.000<br />

Hilman Gazali 30.000<br />

Satya Nurbaniadi 1.800.000<br />

SD Islam <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> 19 14.333.000<br />

SMP Islam <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> 12<br />

Rawamangun<br />

3.489.000<br />

Harmi Damanik 200.000<br />

Dian Fitria 10.000<br />

Yudhistira Hesta R 10.000<br />

Roy Liando 10.000<br />

Yudi Irfan Arrafiq 10.000<br />

Feby Ishak 10.000<br />

Novan Firmansyah 200.088<br />

Yudhistira Hesta R 10.000<br />

Nova Monzana 11.000<br />

Lubnah Hamid 10.088<br />

Yasir Niti Samudro 10.000<br />

RR Susiyani D 10.088<br />

Yuniarto 10.000<br />

Rezi 100.088<br />

Rosiany 100.088<br />

28<br />

Anie Rahmi 50.088<br />

Andrian Ony Y 10.888<br />

Sri Maidayanti 10.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 10.000<br />

Anindya Maulida 50.088<br />

Bimarendra P K 10.000<br />

Hendy G 2.000.000<br />

Adi Wisnu S 1.500.000<br />

Nova Monzana 11.000<br />

Indrawati 10.000<br />

Widya P Sari, Yessi<br />

O, Ita N<br />

430.008<br />

Dian Fitria 10.000<br />

Mohammad Darussalam<br />

10.000<br />

Eny Mustadifah 200.088<br />

Yudhistira Hesta R 10.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 10.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 250.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 500.000<br />

Ahmad Mulyono 10.088<br />

Ahmad Mulyono 10.088<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 5.000.000<br />

Hasril Basri 150.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 50.000<br />

Andriyanto 100.088<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.088<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 350.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 500.088<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 500.000<br />

Elly 10.000.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 1.000.000<br />

H M Ruli Lubis 250.000<br />

Sidik 20.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 700.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Dwi Suhartuti N 250.000<br />

Idrus 72.000<br />

Fikri M 20.088<br />

Ruby P S 50.000<br />

Syarifah 10.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 10.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 10.000<br />

Korina 200.000<br />

Dedi Rohendi 1.000.000<br />

Inna 120.000<br />

Hardiningsih 20.000<br />

Soekarni 20.000<br />

Supriyanto 20.000<br />

Amanah 20.000<br />

Asimiyati 20.000<br />

Isyroqi <strong>Al</strong> Ghifari 20.000<br />

Sudarwati 20.000<br />

Nararia Askarningsih 20.000<br />

Nitik Hening 100.000<br />

Hj Cicih Karsih 100.000<br />

Rona 1.000.000<br />

Asimiati 200.000<br />

Winarno 1.000.000<br />

Guntoro & Istri 500.000<br />

Hj Ajeng Kartini 500.000<br />

Iznindar 300.000<br />

Farida 100.000<br />

Indhira Kusumawardhani<br />

50.000<br />

Muhammad Reza<br />

Harevi<br />

250.000<br />

Vanya Vabrina Valindria 250.000<br />

Siti Ngaisah almh. &<br />

Sukandar alm.<br />

250.000<br />

Syakur Gani alm. &<br />

Annie Gani<br />

250.000<br />

Wahyu nugroho 1.000.000<br />

Hj Rohmah 1.800.000<br />

Toto 20.000<br />

Akmal Lubis 250.000<br />

Pengajian Iqro Qurani<br />

PT IKPT<br />

1.000.000<br />

Lukman Hakim 100.000<br />

Karyawan LAZ 1.716.619<br />

Boy Yunianto 50.000<br />

Ronald 500.000<br />

Nurulita 35.000<br />

Dadi 100.000<br />

Bambang Warsito 500.000<br />

Iswandar Intaran 100.000<br />

H M A Intaran 100.000<br />

Hj Isnenni Matran 100.000<br />

Hj Ratu Nurhayati 250.000<br />

Diana Purnamawaty 65.000<br />

Nova Monzana 22.000<br />

Zuamah Afief 1.000.000<br />

Mohammad Benny B 1.000.000<br />

Wiyoso 40.000<br />

Prima Haripurwanti 250.000<br />

Ausiana Spring H 500.000<br />

Viera Agustya 150.000<br />

Rachmanda Munggara 15.000<br />

Rahman Satria 500.000<br />

Suharman Rasjid 50.000<br />

Bastian Simanjuntak 500.000<br />

Ency Mataniari 150.000<br />

Fauzi Hamzah 50.000<br />

Mohammad Darussalam<br />

13.050<br />

achmad Zulfiqo I 50.000<br />

Dwi Amanda R 50.000<br />

Netti Hasnila 200.000<br />

Indra Ari S 20.000<br />

Deddy Syarif 250.000<br />

Farid Ferdiansyah 350.000<br />

PT TRIYAKOM 33.310<br />

Anwar Sugianto 50.000<br />

Achmad Firdaus 150.000<br />

H Nandang J 250.000<br />

Indrawati 1.100.000<br />

Nova Monzana 11.000<br />

Marya Sarwo Utami 50.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 1.500.000<br />

Tartila 50.000<br />

Deddy Syarif 250.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 50.000<br />

Arief Rizaldi 25.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Sidiq Suryadi 49.000<br />

Erma Diana Setiani 50.000<br />

Zuamah Afief 1.000.000<br />

Hamad Saleh Hilabi 100.000<br />

Marcella Burhan A 1.000.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Tyasasih C 50.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Agus Suryawan 10.088<br />

Agus Purnomo 50.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Kel R Lessang 500.000<br />

Isro Hidayat 10.000<br />

Viera Agustya 150.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Rachman Ferry D 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 30.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Arief Rizaldi 20.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 250.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Zuamah Afief 1.000.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Ari Krisanti 50.000<br />

Ahasa Prima Nusa P 300.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Deddy Syarif 280.000<br />

Maurina 40.000<br />

Indrawati 68.250<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Santi 48.500<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Pocut Nurul Miera 200.000<br />

Sri Rokhanah 50.000<br />

Citra Ambarsari P 1.500.000<br />

Kurnia Andayani 50.000<br />

Achmad Fachri 100.000<br />

Aditiya Irawan 250.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Dena Risfiana 60.000<br />

Tartila 50.000<br />

Moh Benny B 1.750.000<br />

Dwi Amanda R 50.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

H Nandang J 250.000<br />

Armansyah 100.000<br />

Zuamah Afief 1.000.000<br />

Yuniarto Nazaruddin 250.000<br />

Reviyanti Puspita 250.088<br />

Kurnia Andayani 20.000<br />

Radiati Dhewayanti 100.000<br />

Bakti Setyadi 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

<strong>Al</strong>i Wibowo 50.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Nabilah 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Untung Subur 50.000<br />

Tantri Savitri 205.000<br />

Dwi Poetra Sedjati 100.000<br />

Wahab Ryan L 50.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Efnizal 175.000<br />

Muhammad Agung I 22.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Joko Wibowo 20.000<br />

Evi Dini Densalina 100.000<br />

Lindawati 50.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Chairul Lubis 100.000<br />

Tartila 50.000<br />

S Aisyah Masyitah 100.000<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong>


Yusup Supriyanto 10.000<br />

Prasetyo Ardianto 73.750<br />

Mohammad Benny B 800.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Zuamah Afief 1.000.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Rochmad Erfandi 300.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

achmad Zulfiqo I 50.000<br />

Feby Ishak 20.000<br />

Radiati Dhewayanti 100.000<br />

Rini Yulianingsih 50.000<br />

Nova Monzana 11.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Dian Fitria 50.000<br />

Nurul Afriyanti 50.000<br />

Untung Subur 50.000<br />

Dudy Ariwidianto 187.500<br />

Aditiya Irawan 300.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Yudhistira Hesta R 10.000<br />

Maurina 35.000<br />

Edi Purnomo 200.000<br />

Dwi Cahyo Suwarsono 500.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

D Heroe Soedarmono 50.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 50.000<br />

PT TRIYAKOM 20.830<br />

Prima Hadipurwanti 200.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 50.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 250.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 200.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 50.000<br />

Hentyastuty 250.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 50.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 850.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 40.000<br />

Nurhayati Djamas 200.000<br />

Raziq Othman <strong>Al</strong>i 25.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 60.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 1.000.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 312.500<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 105.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 20.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 150.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 95.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 500.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 40.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 325.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 300.000<br />

Budi Sulistyo Nugroho 600.000<br />

Lia Husain 50.000<br />

Muhammad Zalfian 100.000<br />

Yelita Basri 1.000.000<br />

Zulkifli Zaini 2.000.000<br />

Zulkarnaen Kasim 500.000<br />

Evi Komarwati 1.000.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 20.000<br />

Saptuti Gamayanti 300.000<br />

Fisqa Tasyara 50.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 1.000.000<br />

Sofyana Putranti 1.000.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Mulyo Handoyo 50.000<br />

Chris Astuti 150.000<br />

Kel H M Idrus 360.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 300.000<br />

Ismet Rauf 200.000<br />

Anggi Reni Angkasa 100.000<br />

Zulkifli Zaini 2.000.000<br />

Budi Santoso 100.000<br />

Salahoedin Parlindungan<br />

450.000<br />

Esti Adriani 400.000<br />

Sumarsony 500.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 50.000<br />

Nur Junaidi 100.000<br />

Yulia Mawardhani 50.000<br />

Ine Indriyani 50.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 250.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 200.088<br />

Muhammad Zalfian 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 50.000<br />

RAZBI 10.000.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 50.000<br />

Hj Poebowati Djoko S 3.500.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 1.000.000<br />

Detty Dwi Kurniati 3.000.000<br />

Zaenal Aziz 100.000<br />

Syafsilman 100.000<br />

Bogy Purbojo 100.000<br />

Nova Susanti 500.000<br />

Rosmia Mayasari 100.000<br />

Arry Lazuardi 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 50.000<br />

Sabirin Saiman 200.000<br />

Diding Kurdian MS 500.000<br />

Dody Sudatmanto 150.000<br />

R Vina Carolina P 250.000<br />

Indah Safitri 600.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 1.000.000<br />

Inin Salma Barasila 500.000<br />

Cut Yuanita 500.000<br />

Mukhtaridi Baijuri 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 200.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Warsito 1.000.000<br />

Syamratul Haida Koto 50.000<br />

Katmin 50.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 300.000<br />

Trisnawan Arifantoro 200.000<br />

Rahmad Andum Basuki 250.000<br />

Anggi Reni Angkasa 100.000<br />

Fajar Kustini 100.000<br />

Arinta Sinciana<br />

Meyrizky<br />

100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 50.000<br />

Endang Insartini 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Yuwono Widodo R 500.000<br />

Ratna Nirwana 100.000<br />

Laila Fauziah 50.000<br />

Nur Junaidi 100.000<br />

Moegiyono 2.000.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 20.000<br />

Galih, Pipit, Gilar Depok 500.000<br />

Abid Depok 50.000<br />

Budi Sulistyo Nugroho 500.000<br />

Bambang Sumantri 50.000<br />

Hendrik T Moeshaf 94.500<br />

Adam Aviano 165.000<br />

Syahrialdi S Sikar 70.000<br />

Aditya Prabawa 50.000<br />

Ajeng Kartini 500.000<br />

Iznindar 500.000<br />

Syahrialdi S Sikar 70.000<br />

Korina 3.750.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 500.000<br />

TOTAL 202.151.401<br />

KeMANUSIAAN per 30<br />

MAreT <strong>2010</strong><br />

Nama Donatur Donatur<br />

Ida Lestari 1.500.000<br />

Toko Sinar Mas 1.000.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 200.000<br />

Jamaah Masjid Agung<br />

<strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong><br />

13.625.000<br />

Hasna Widiastuti 1.000.000<br />

Nur <strong>Al</strong>i 1.000.000<br />

Eeng Suherti 1.000.000<br />

IDI Kalimantan Timur 20.000.000<br />

JB Nugraha 1.000.000<br />

Hasril Basri 150.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 1.000.000<br />

H Kasiran 25.000<br />

Kusdarjanto Darius 1.000.000<br />

Sugiarsih 150.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Marika Purnamasari 50.000<br />

Zulkifli Zaini 1.000.000<br />

Baskara Pandam<br />

Primawan<br />

200.000<br />

Oktaria Santi 50.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 75.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 50.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 500.000<br />

Maria Ulfah 300.000<br />

Muhammad Jamaludin 300.000<br />

Adinda <strong>Mei</strong>rinaashita 150.000<br />

Siti Murniningsih 1.000.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 100.000<br />

Lia Puspita 200.000<br />

Edy Sasmito 50.000<br />

Ida Gracia Fitriana 500.000<br />

Yanti Tri Rejeki 500.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 5.000.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 200.000<br />

Wahyu Utomo 50.000<br />

Yeni Ambaryatun 10.000.000<br />

Ellyawati Baso 500.000<br />

Yuliati Maryani 50.000<br />

Rofiq D Machmoed 1.000.000<br />

TOTAL 64.675.000<br />

WAKAF per 30<br />

MAreT <strong>2010</strong><br />

Nama Donatur Donatur<br />

Eni 1.000.000<br />

Donatur<br />

Sri Larasati 50.000<br />

Rif Abrar Raflis 200.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 2.500.000<br />

Hamba <strong>Al</strong>lah 500.000<br />

Total 4.250.000<br />

AKIKAh per 30<br />

MAreT 2009<br />

Nama Donatur Donasi<br />

Isojah Ahmad 1.500.000<br />

Total 1.500.000<br />

LAIN-LAIN per 30<br />

MAreT 2009<br />

Nama Donatur Donasi<br />

Pengembalian Piutang 5.200.000<br />

Penerimaan Lain-lain 5.200.000<br />

Total 10.400.000<br />

<strong>CARE</strong><br />

Media donatur al-azhar <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong><br />

Informasi/Penawaran harga<br />

Widya Astuti: 0856 720 5251 atau<br />

widya@alazharpeduli.com<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong> 29


30<br />

<strong>Al</strong>-AzhAr <strong>Peduli</strong> ummAt<br />

the BeSt<br />

zAKAt emPOWeriNG<br />

OrGANizAtiON<br />

Rekening an. YPI <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong><br />

NO NAMA BANK ZAKAT INFAQ/SHADAQAH<br />

1 CIMB Niaga Syariah 5020 1000 63000 5020 1000 62004<br />

2 Bank Syariah Mandiri 002 011 7001 002 011 6565<br />

3 Bank Mandiri 126 000 711 1130 126 000 711 1122<br />

4 BCA 070 303 1011 070 303 6691<br />

LAPORAN KEUANGAN 2009<br />

A L - A Z H A R P E D U L I U M M AT<br />

“ Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk<br />

LAPORAN POSISI KEUANGAN<br />

Per 31 Desember 2009 dan 2008<br />

2008 2009<br />

ASET<br />

Aset Lancar<br />

Kas 939.768.559 220.739.687<br />

Bank 2.991.024.529 1.393.320.599<br />

Piutang 344.623.700 350.923.700<br />

Sewa Dibayar Dimuka 6.666.668 46.666.667<br />

Aset Tidak Lancar<br />

4.282.083.456 2.011.650.653<br />

Investasi - 100.000.000<br />

Aset Tetap 354.037.199 316.458.296<br />

Akumulasi Penyusutan (142.964.301) (92.726.569)<br />

211.072.898 323.731.727<br />

TOTAL AKTIVA 4.493.156.354 2.335.382.380<br />

KEWAJIBAN DAN SALDO DANA<br />

Kewajiban<br />

SALDO DANA<br />

4.175.999 9.743.999<br />

Zakat 1.968.615.543 878.040.127<br />

Infak/Sedekah 2.247.444.773 1.414.868.816<br />

Amil 268.597.676 30.587.836<br />

Non Halal 4.322.362 2.141.600<br />

Jumlah Saldo Dana 4.488.980.354 2.325.638.380<br />

TOTAL KEWAJIBAN & SALDO DANA 4.493.156.354 2.335.382.379<br />

LAPORAN POSISI KEUANGAN<br />

Per 31 Desember 2009 dan 2008<br />

2008 2009<br />

DANA ZAKAT<br />

Penerimaan<br />

Penerimaan dari Muzakki & Bagi Hasil 4.378.301.091 4.259.886.848<br />

Penerimaan Zakat Penghasilan 133.808.600 103.894.250<br />

Penerimaan Zakat Fitrah 62.910.000 54.180.000<br />

Bagi Hasil Bank atas Dana Zakat 10.874.937 4.000.659<br />

Penerimaan Dana Zakat sebelum Amil 4.012.657.800 3.869.216.537<br />

(-) Bagian Amil atas Dana Zakat (573.236.829) (552.745.220)<br />

Jumlah Penerimaan Dana Zakat 4.012.657.800 3.869.216.537<br />

Penyaluran<br />

Penyaluran untuk Fakir/Miskin<br />

Layanan Mustahik 624.199.819 1.333.802.840<br />

Bantuan Pendidikan 228.717.300 475.078.000<br />

Bantuan Kesehatan 313.054.000 390.453.100<br />

Penyaluran Fidyah 33.615.400 42.220.650<br />

Penyaluran Zakat Fitrah 133.808.600 103.894.250<br />

Pemberdayaan 72.256.200 -<br />

1.405.651.319 2.345.448.840<br />

Penyaluran untuk Fisabilillah<br />

Bantuan Pendidikan 73.900.000 10.750.000<br />

Bantuan Kesehatan 5.554.800 29.821.650<br />

Rumah Gemilang Indonesia 1.434.976.265 1.698.680.500<br />

1.514.431.065 1.739.252.150<br />

Penyaluran untuk Muallaf 2.000.000 -<br />

Jumlah Penyaluran Dana Zakat 2.922.082.384 4.084.700.990<br />

Surplus (Defisit) 1.090.575.416 (215.484.453)<br />

Saldo Awal 878.040.127 1.093.524.581<br />

Saldo Akhir 1.968.615.543 878.040.127<br />

2008 2009<br />

DANA INFAQ/SEDEKAH<br />

Penerimaan<br />

Penerimaan Infak Terikat 4.378.301.091 4.259.886.848<br />

Penerimaan Infak Khusus 755.812.764 703.391.674<br />

Penerimaan Infak - Kemanusiaan 3.356.770.053 157.895.904<br />

Penerimaan Akikah 28.400.000 15.200.000<br />

Penerimaan Kurban 645.950.623 1.372.312.970<br />

Jumlah<br />

Penerimaan Infak Tidak Terikat<br />

4.786.933.440 2.248.800.548<br />

Penerimaan Infak 28.892.239 2.074.974.233<br />

Jumlah 28.892.239 2.074.974.233<br />

Penerimaan Dana Infak/Sedekah<br />

sebelum Bagian Amil<br />

4.815.825.679 4.323.774.780<br />

(-) Bagian Amil atas Dana Infak/Sedekah<br />

Penerimaan Bagi Hasil & Lain-Lain<br />

(481.582.568) (540.471.848)<br />

Penerimaan Wakaf Tunai 1.619.468.326 214.699.400<br />

Bagi Hasil Bank ats Dana Infak/Sedekah 6.252.122 2.318.340<br />

Bagi Hasil Bank ats Dana Kemanusiaan 470.775 1.174.709<br />

Jumlah 1.626.191.223 218.192.449<br />

Jumlah Penerimaan Dana Infak/<br />

Sedekah<br />

5.960.434.334 4.001.495.382<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong><br />

Penyaluran<br />

Penyaluran Infak Terikat<br />

Penyaluran Akikah<br />

Penyaluran Kurban<br />

Penyaluran untuk Kemanusiaan<br />

Jumlah<br />

Penyaluran Infak Tidak Terikat<br />

UPJ / Layanan Jenazah Gratis<br />

Penyaluran Dakwah<br />

Pemberdayaan<br />

Sosialisasi ZISWaf<br />

Jumlah<br />

Penyaluran Dana Infak/Sedekah<br />

Surplus (Defisit)<br />

Saldo Awal<br />

Saldo Akhir<br />

DANA AMIL<br />

Penerimaan<br />

Bagian Amil dari Dana Zakat<br />

Bagian Amil dari Dana Infak/Sedekah<br />

Penerimaan Dana Amil<br />

Jumlah Penerimaan Dana Amil<br />

Penggunaan<br />

Biaya Gaji, Tunjangan dan Bonus<br />

Biaya Transportasi & Pemeliharaan<br />

Biaya Rumah Tangga<br />

Biaya Sewa<br />

Biaya Perlengkapan<br />

Biaya Listrik, Telepon dan Air<br />

Biaya Adm. Bank<br />

Biaya Penguatan Jaringan & Lembaga<br />

Biaya Penyusutan<br />

Biaya Lain-Lain<br />

Jumlah Penggunaan Dana Amil<br />

Surplus (Defisit)<br />

Saldo Awal<br />

Saldo Akhir<br />

DANA NON HALAL<br />

Penerimaan<br />

Penerimaan Bunga<br />

Jumlah Penerimaan Dana non Halal<br />

Penggunaan<br />

KANTOR PUSAT Komplek Masjid Agung <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong>, Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12110. Telp. 021-722 1504 Fax. 021-726 524


Mitra Muzakki, Sahabat Mustahik<br />

”. <strong>Al</strong>-Baqarah: 43<br />

24.900.000 14.340.000<br />

645.950.623 1.372.312.970<br />

1.873.380.940 -<br />

2.544.231.563 1.386.652.970<br />

193.422.915 293.329.450<br />

731.679.540 666.635.475<br />

- 185.812.600<br />

1.658.524.360 1.023.328.371<br />

2.583.626.815 2.169.105.896<br />

5.127.858.378 3.555.758.866<br />

832.575.956 445.736.516<br />

1.414.868.816 969.132.300<br />

2.247.444.773 1.414.868.816<br />

573.236.829 552.745.220<br />

481.582.568 540.471.848<br />

428.987.500 25.797.013<br />

1.483.806.896 1.119.014.080<br />

676.555.552 683.360.870<br />

28.004.085 130.915.487<br />

71.535.880 19.503.174<br />

39.999.999 64.516.203<br />

32.375.600 67.242.789<br />

79.597.274 62.184.642<br />

18.078.049 9.546.917<br />

242.077.885 151.338.710<br />

57.532.732 73.158.566<br />

40.000 34.132.125<br />

1.245.797.056 1.295.899.483<br />

238.009.840 (176.885.403)<br />

30.587.836 207.473.239<br />

268.597.676 30.587.836<br />

3.180.762 2.141.600<br />

3.180.762 2.141.600<br />

1.000.000 -<br />

AUDITED<br />

Jumlah Penggunaan Dana non Halal 1.000.000 -<br />

Surplus (Defisit) 2.180.762 2.141.600<br />

Saldo Awal 2.141.600 -<br />

Saldo Akhir 4.322.362 2.141.600<br />

LAPORAN ARUS KAS<br />

Untuk Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008<br />

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI<br />

2008 2009<br />

Penerimaan dari Muzakki & Bagi Hasil 4.585.894.628 4.421.961.756<br />

Penerimaan Infak Terikat 4.786.933.440 2.248.800.548<br />

Penerimaan Infak Tidak Terikat 28.892.239 2.074.974.233<br />

Penerimaan Bagi Hasil 6.722.897 3.493.049<br />

Penerimaan Wakaf Tunai 1.619.468.326 214.699.400<br />

Penerimaan Amil 1.483.806.896 1.119.014.080<br />

Penerimaan Non Halal 3.180.762 2.141.600<br />

Penyaluran untuk Fakir/Miskin (1.405.651.319) (2.345.448.840)<br />

Penyaluran untuk Fisabilillah (1.514.431.065) (1.739.252.150)<br />

Penyaluran untuk Muallaf (2.000.000) -<br />

Bagian Amil dari Dana Zakat (573.236.829) (552.745.220)<br />

Penyaluran Infak Terikat (2.544.231.563) (1.386.652.970)<br />

Penyaluran Infak Tidak Terikat (2.583.626.815) (2.169.105.896)<br />

Bagian Amil dari Dana Infak/Sedekah (481.582.568) (540.471.848)<br />

Penggunaan Dana Amil (1.245.797.056) (1.295.899.483)<br />

Penggunaan Dana non Halal (1.000.000) -<br />

Penurunan Piutang 6.300.000 (323.098.700)<br />

Penurunan Sewa Dibayar Dimuka 39.999.999 (46.666.667)<br />

Penurunan Kewajiban (5.568.000) 9.743.999<br />

Koreksi Penyusutan 57.532.732 130.808.567<br />

Arus Kas Bersih dari (untuk)<br />

Aktivitas Operasi<br />

2.261.606.705 (173.704.541)<br />

ARUS KAS DARI AKTIVITAS<br />

INVESTASI<br />

Pencairan Investasi 100.000.000 (100.000.000)<br />

Pembelian Aset Tetap<br />

Arus Kas Bersih dari (untuk)<br />

(44.873.903) (68.403.000)<br />

Aktivitas Investasi 55.126.097 (168.403.000)<br />

ARUS KAS DARI AKTIVITAS<br />

PENDANAAN<br />

Arus Kas Bersih dari (untuk)<br />

Aktivitas Pendanaan<br />

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS<br />

DAN SETARA KAS<br />

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL<br />

PERIODE<br />

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR<br />

PERIODE<br />

- -<br />

2.316.732.802 (342.107.541)<br />

1.614.060.286 1.956.167.827<br />

3.930.793.088 1.614.060.286<br />

Telah diaudit oleh KAP AHMAD THOHA, BAP<br />

dengan opini “Wajar dalam semua hal yang material”<br />

AHMAD TOHA, BAP<br />

Registered Public Accountants<br />

Licence : 760 / KM.1 /2007<br />

H.Ir.Adiwarman A.Karim, SE, AK, MAEP<br />

Ketua Dewan Pertimbangan Syariah<br />

Jakarta, 04 <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong><br />

M. Anwar Sani S. Sos. I<br />

Direktur<br />

Pengurus <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong><br />

Dewan Pertimbangan Syariah<br />

Ir. H. Adiwarman A. Karim, SE., MBA., MAEP<br />

Dr. H. Sobahussurur, MA.<br />

Drs. H. Amliwazir Saidi<br />

Drs. H. Sobirin<br />

Komisi Pengawas<br />

H. Syamsir Kamluddin<br />

Drs. H. Tulus<br />

Badan Pelaksana<br />

Direktur : Muhammad Anwar Sani S. Sos. I<br />

Wakil : Abdul Rahman Gayo<br />

<strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> adalah lembaga nirlaba yang<br />

dibentuk Yayasan Pesantren Islam <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> yang bertujuan<br />

untuk memberdayakan masyarakat dhuafa, berbasis<br />

pendidikan dan dakwah dengan mendayagunakan sumber<br />

daya dan partisipasi publik, dan bukan berorientasi pada<br />

pengumpulan profit bagi pengurus organisasi<br />

1 RUMAH GEMILANG INDONESIA Jl. Pengasinan, Rt.01/06 Sawangan, Depok, 16518. Telp. 0251- 861 6466, Fax 0251-861 4382/ 0251-861 4288<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong> 31


32<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong>


Jiwa Terbelakang<br />

“Dan sesungguhnya di antara kamu ada yang sungguhsungguh<br />

terbelakang (S.An-nisa Ayat 72).<br />

kepada orang-orang yang<br />

Peringatan teguh iman, yang bersedia<br />

mati kalau perintah Tuhan datang, bahwa mereka jangan<br />

tercengang jika ada yang takut menghadapi perang<br />

itu. Yaitu orang-orang yang masih sangat terbelakang<br />

imannya, atau lamban sekali kemajuan jiwanya, sehingga<br />

jika orang-orang yang lain telah maju sekian ratus meter,<br />

namun dia masih disana disana juga. Yang kata orang<br />

sekarang, ialah mereka yang masih berjiwa Reaksioner<br />

bukan iman yang Revolusioner. Kalau orang-orang yang<br />

berjiwa “Ketinggalan kereta api” ini diajak berperang,<br />

mereka terlebih dahulu akan mengingat bahaya yang akan<br />

menimpa, bukan mengingat kejadian yang akan dicapai.<br />

Maka kalau peperangan diteruskan, ternyata ada kerugian,<br />

sebab perang ialah membunuh atau terbunuh, mereka<br />

senang sekali kalau tidak ikut. Ini yang diterangkan pada<br />

sambungan ayat : “ Maka jika menimpa kepada kamu satu<br />

bahaya, dia berkata: “Sesungguhnya <strong>Al</strong>lah telah memberi<br />

nikmat kepadaku, karena aku tidak turut menyaksikan<br />

bersama mereka.”(S.An-Nisa ayat 72).<br />

Itulah bayangan dari kebanggaan orang yang penakut.<br />

Atau jiwa terbelakang. Karena mereka tidak ikut, mereka<br />

merasa bangga dengan tidak ikut itu, sebab perang yang<br />

sekali itu tidak membawa kemenangan, sebagaimana telah<br />

pernah terjadi dalam perang Uhud.<br />

Cermin Buya<br />

HAMKA<br />

“Akan tetapi jika kamu mendapat satu kurnia dari <strong>Al</strong>lah,<br />

sesungguhnya dia akan berkata seakan-akan tidak ada<br />

di antara kamu dan diantaran mereka hubungan cinta.<br />

<strong>Al</strong>angkah baiknya jika aku ada bersama mereka, tentu<br />

akupun akan beruntung dengan keunntungan yang besar.”<br />

(S.An-Nisa Ayat 73).<br />

Orang-orang yang seperti ini senantiasa ragu-ragu,<br />

sebab jiwa mereka: “Terbelakang”. Diwaktu ada rugi,<br />

mereka gembira karena tidak turut. Tetapi pastilah kalau<br />

kemenangan tercapai, mereka mengomel, mengapa<br />

mereka tidak dibawa serta. Padahal sejak semula, pintu<br />

buat mendaftarkan diri senantiasa terbuka. Omelan mereka<br />

pada waktu mereka melihat kemenangan telah tercapai<br />

itu, yang mengandung penyesalan seakan-akan mereka<br />

“ditinggalkan” membayangkan seakan-akan belum pernah<br />

ada hubungan cinta dengan mereka. Padahal mereka<br />

dicintai, merekapun kawan. Melainkan jiwa merekalah<br />

yang terbelakang dan banyak prasangka. Padahal kalau<br />

kawan setia, yang sudah sama-sama cinta, tentu sanggup<br />

menghadapi rugi bersama –sama dan beruntung bersamasama.<br />

Merekalah yang dalam hati mereka tidak ada cinta,<br />

sebab kalau kekalahan datang, mereka gembira oleh<br />

karena tidak diikutsertakan. Dan kalau menang, mereka<br />

berbisik-desus karena ditinggalkan.<br />

Disadur Dari Tafsir <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> Juz V,<br />

Penerbit PT.Pustaka Panjimas, Jakarta<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong> 33


Cover Story<br />

Naskah & Foto : Arsa Wening<br />

34<br />

Joged<br />

Mengikis<br />

di Pulau Gara<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong>


<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong> 35


Pulau Gara, kawasan kecil yang terjepit antara<br />

Batam dengan Singapura. Pulau yang tak tercatat<br />

dalam peta, tapi dihuni 56 keluarga. Dalam<br />

catatan kependudukan, mereka mayoritas muslim. Tapi,<br />

Jamaludin ketua RT setempat, mengakui banyak dari<br />

warganya belum mampu syahadat dengan baik.<br />

“Kalau ada yang meninggal, kami kadang sulit<br />

menguburkan secara Islam. Karena kami tidak pernah<br />

dapat pelajaran”, aku Jamaludin mengenaskan.<br />

Di pulau ini, <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> membangun<br />

Masjid yang didukung oleh FIF Syariah. Pelaksana<br />

programnya, mitra <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong>, LAZ Masjid<br />

Raya Batam. Peresmian masjid dihadiri langsung jajaran<br />

FIF Syariah dari Jakarta dan Batam. Pihak FIF Syariah<br />

menegaskan, masjid hanyalah sebuah ruang, lebih<br />

penting dari itu bagaimana memakmurkan masjid<br />

dan mengembangkan misi dakwah di pulau itu yang<br />

tertinggal.<br />

Pasca peresmian masjid An-Nur, <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong><br />

melalui LAZ Masjid Raya Batam mulai menempatkan Dai<br />

Sahabat Mustahik. Tantangan dakwah yang sulit di pulau<br />

ini, adanya budaya Joget. Hiburan yang mepertontonkan<br />

36<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong>


tarian perempuan hingga<br />

nyaris bugil. Pertunjukkan<br />

yang berlangsung hingga<br />

fajar itu, bahkan bebas<br />

dinikmati anak-anak balita<br />

sekalipun.<br />

Masjid An-Nur<br />

sebagai tonggak, yang<br />

dipancangkannya tak<br />

mudah. Tapi secara fisik, kini<br />

sudah kokoh mengimbangi<br />

pengaruh budaya hidup ala<br />

Singapura dan kota Batam.<br />

Mereka punya rumah untuk<br />

kembali dan ada ustad<br />

untuk mengaji. Perlahan,<br />

semoga Joged terkikis dari<br />

pulau yang dihuni mayoritas<br />

penduduk miskin itu.<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong> 37


Tepi Manusia<br />

Sunaryo Adhiatmoko<br />

makan, hanya saat benar-benar lapar”,<br />

tandas Parman (40). Siang itu, panas<br />

“Kami<br />

menyengat, seakan hendak membakar daundaun<br />

jati kering di hutan Kedungserut, Jiken, Blora.<br />

Tapi, Parman bergeming, ia terus menggali akar kayu<br />

jati bekas ditebang. Sekujur tubuhnya dibasahi peluh.<br />

Untuk mengangkat akar jati yang tertimbun<br />

tanah, Parman menggali hingga dua meter. Jika<br />

akar itu terangkat, ia belah jadi potongan kayu<br />

bakar. Selendang kumal, terikat kuat di perut. Tulang<br />

rusuknya tampak jelas dilapisi kulit tipis mengkilap,<br />

karena keringat. Selendang itu bukan jimat kekuatan.<br />

Tapi cara untuk menahan lapar. Mengingatkan,<br />

tatkala Rasulullah mengganjal perut pakai batu,<br />

untuk menahan lapar. Parman dan pencari kayu<br />

lainnya di hutan Kedungserut, melakukan kebiasaan<br />

itu, agar tenaga mampu bertahan hingga sore hari.<br />

Perjuangan hidup di hutan Kedungserut, dimulai<br />

Parman dan para pencari kayu bakar lainnya, sejak<br />

lepas subuh. Mereka berbekal air putih. Menuju<br />

hutan, 15 km dari rumah mengendarai sepeda<br />

pancal. Sepeda tua yang umurnya sudah puluhan<br />

tahun. Kadang, rantainya putus di tengah jalan, kerap<br />

juga bannya yang meletus.<br />

Blora, dikenal daerah sulit air. Masyarakat desa,<br />

mengandalkan hidup dari bertani. Tapi, curah hujan<br />

yang kecil, menyebabkan panen rata-rata satu kali<br />

setahun. Selanjutnya, mereka mengisi hari-hari dengan<br />

merantau menjadi buruh bangunan di kota-kota besar.<br />

Meski alamnya keras, banyak juga yang tak lari<br />

dari Blora. Mereka tetap bertahan, dengan sumber<br />

daya hidup yang terbatas. Bagi yang punya tenaga<br />

kuat, mencari kayu bakar seperti Parman, jadi satusatunya<br />

harapan hidup. Meski, antara tenaga yang<br />

diperas dengan penghasilan tidak sebanding.<br />

Parman dan teman senasibnya, mulai keluar<br />

38<br />

Pajak Pencari Kayu<br />

hutan lepas Duhur. Mereka menyusun tumpukan<br />

kayu bakar, hingga dua meter di atas sepeda. Dari<br />

dalam hutan, perlahan-lahan sepeda yang sarat<br />

muatan kayu bakar, didorong. Tangan-tangan kering,<br />

tapi agak kekar itu, bergetar hebat menopang<br />

keseimbangan kayu dan sepeda. Sulit membedakan,<br />

bergetar karena menahan lapar apa lantaran berat.<br />

Tapi, tampak dua-duanya.<br />

Siang merambat pukul 13.30, Parman<br />

beriringan dengan temannya menyusuri jalan raya<br />

Cepu – Blora. Panas membakar aspal, yang tampak<br />

mendidih dari kejauhan. Tapi, kaki para pencari<br />

kayu bakar itu, menapak tanpa alas kaki. Dari<br />

hutan Kedungserut, mereka menuju ke pusat kota,<br />

seperti Jepon. Jika jalan datar dan turun, sepeda<br />

sarat muatan itu, dikayuh pelan-pelan.<br />

Mereka menempuh jarak 15 km, sembari<br />

menjajakan kayu di sepanjang jalan. Jika nasib baik,<br />

belum sampai pasar dan tempat pengepul, kayu<br />

mereka sudah ada yang membeli di perjalanan.<br />

Kayu satu sepeda, biasanya dibeli Rp 25 ribu.<br />

Mereka mencari kayu tiap hari, akan istirahat jika<br />

badan benar-benar lelah.<br />

Parman, bukan hanya manusia hebat bagi<br />

keluarganya. Ia juga pahlawan bagi negaranya. Tiap<br />

tahun, ia taat membayar pajak tanah. Dengan lugu<br />

ia mengaku, tak mampu membantu Negara, tapi<br />

dengan bayar pajak tanah tiap tahun, ia bangga<br />

telah berpartisipasi membangun bangsa.<br />

Saya tersedak, mendengar ungkapan manusia<br />

hebat itu. Sekaligus malu, melihat prilaku jahat<br />

pengelola pajak yang korup macam Gayus dan<br />

teman-temannya. Faktanya, bangsa ini tak rapuh<br />

karena orang-orang miskin yang mandiri, tapi<br />

terancam hancur oleh kelompok elit dan penguasa<br />

yang serakah. Memalukan!<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong>


Formulir Donatur<br />

<br />

Kepada<br />

<strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong><br />

Fax. 021-726 5241<br />

Assalamu’alaikum Wr. Wb<br />

Bersama ini saya<br />

Nama :<br />

Tempat/Tanggal lahir :<br />

<strong>Al</strong>amat surat :<br />

Rt Rw<br />

Kota :<br />

Propinsi :<br />

Kode pos :<br />

No Telp/Fax :<br />

KAMPUS Handphone AL-AZHAR KEBAYORAN : BARU, JAKARTA<br />

SELATAN E-mail :<br />

TKIA 1, SDIA 1, SMPIA 1, SMAIA 1, SMAIA 3<br />

Tlp. 7395980, 7423933, 7246790, 7392647<br />

TK/SD/SMP/SMA ISLAM AL-AZHAR<br />

KAMPUS AL-AZHAR PASAR MINGGU,<br />

JAKARTA SELATAN<br />

TKIA 2, SDIA 2<br />

Telp. 7820223, 78839503<br />

KAMPUS AL-AZHAR PEJATEN, JAKARTA SELATAN<br />

SMPIA 2, SMAIA 2<br />

Telp. 7971451, 7971445<br />

KAMPUS AL-AZHAR BINTARO, TANGERANG,<br />

BANTEN<br />

TKIA 17, SDIA 17, SMPIA 3<br />

Telp. 7343243, 73883564, 7343241<br />

KAMPUS AL-AZHAR SENTRA PRIMER, JAKARTA<br />

TIMUR<br />

TKIA 6, SDIA 19, SMPIA 22<br />

KAMPUS AL-AZHAR KEBAYORAN LAMA, JAKARTA<br />

SELATAN<br />

TKIA 4, SDIA 4<br />

Telp. 7254878, 7254879<br />

KAMPUS AL-AZHAR CIKARANG, BEKASI, JAWA<br />

BARAT<br />

TKIA 12, SDIA 12, SMPIA 16<br />

Telp. 89110740, 89105917, 89101116<br />

KAMPUS AL-AZHAR CIBINONG, BOGOR, JAWA<br />

BARAT<br />

TKIA 27, SDIA 27<br />

Telp. (0251) 650004, 660584<br />

KAMPUS AL-AZHAR CIANJUR, JAWA BARAT<br />

TKIA 18, SDIA 18<br />

Telp. (0263) 280615, 271338<br />

KAMPUS AL-AZHAR SURABAYA, JAWA TIMUR<br />

TKIA 15, SDIA 11, SMPIA 13<br />

Telp. (031) 5935661, 5938657, 5964573<br />

SDIA 35 Bertaraf Internasional<br />

Telp. (031) 5922205. 4801363, 4801362,<br />

48705458<br />

KAMPUS AL-AZHAR KEMANDORAN, JAKARTA<br />

Sekolah Islam <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong><br />

Tahun Pelajaran <strong>2010</strong>-2011<br />

Beri tanda (checklist) sebagai isian.<br />

Donasi dapat di transfer melalui rekening an. YPI <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong><br />

Meyiapkan generasi bangsa yang beriman,berilmu, dan berakhlak mulia<br />

SELATAN<br />

TKIA 5, SDIA 5, SMPIA 4<br />

KAMPUS AL-AZHAR BANDUNG, JAWA BARAT<br />

Telp. 5327437, 5329556, 5305266<br />

TKIA 25, TKIA 30, SDIA 24, SDIA 30, SDIA 36<br />

Tanda tangan & nama Telp. lengkap (022) 4218134, 91140024, 4219291,<br />

KAMPUS AL-AZHAR RAWAMANGUN, JAKARTA 91140024, 7230381<br />

“Semoga <strong>Al</strong>lah melimpahkan keberkahan hidup dunia dan Akherat. Amin”<br />

TIMUR<br />

TKIA 13, SDIA 13, SMPIA 12,<br />

KAMPUS AL-AZHAR CISOLOK, JAWA BARAT<br />

TELP. 4702412, 47866579, 47868234<br />

TKIA 26, SDIA 26. Telp. (0266) 431919<br />

KAMPUS AL-AZHAR CIBUBUR, JAKARTA TIMUR<br />

TKIA 20, SDIA 20, SMPIA 19<br />

TELP. 8733918, 87712666<br />

KAMPUS AL-AZHAR KEMBANGAN, JAKARTA<br />

BARAT<br />

TKIA 9, SDIA 8, SMPIA 10<br />

Telp. 5853736, 5864426, 5871684<br />

KAMPUS AL-AZHAR PAMULANG, TANGERANG,<br />

BANTEN<br />

TKIA 19, SDIA 15<br />

Telp. 74705044, 74705046<br />

KAMPUS AL-AZHAR SERANG , BANTEN<br />

TKIA 10,SDIA 10,SMPIA 11,SMAIA 6<br />

Telp. (0254) 202853, 204838, 209553, 284764<br />

KAMPUS AL-AZHAR JAKAPERMAI, BEKASI, JAWA<br />

BARAT<br />

TKIA 8, SDIA 6, SMPIA 6,<br />

Telp. 8841365, 8441966, 8841433<br />

KAMPUS AL-AZHAR KEMANG PRATAMA, BEKASI,<br />

JAWA BARAT<br />

TKIA 11, SDIA 9, SMPIA 8,SMPIA 9,SMAIA 4<br />

Telp. 8228226, 8229820, 8228006, 82421942,<br />

8228580<br />

KAMPUS AL-AZHAR JATIKRAMAT, BEKASI, JAWA<br />

BARAT<br />

TKIA 24, SDIA 23<br />

Telp. 8483020, 84994540<br />

KAMPUS AL-AZHAR CIREBON, JAWA BARAT<br />

TKIA 3, SDIA 3, SMPIA 5, SMAIA 5<br />

Telp. (0231) 236529, 248449, 248185, 244751<br />

KAMPUS AL-AZHAR SUKABUMI, JAWA BARAT<br />

TKIA 7, SDIA 7, SMPIA 7<br />

Telp. (0266) 235198, 221104, 211750<br />

Menyatakan bersedia membayar<br />

Zakat :<br />

Infaq :<br />

Kemanusiaan :<br />

Lain-lain : +<br />

Jumlah :<br />

Demikian, atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.<br />

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.<br />

__________________ ,________<br />

<strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong><br />

KAMPUS AL-AZHAR TASIKMALAYA, JAWA BARAT<br />

TKIA 33, SDIA 33.<br />

Telp. (0265) 332672<br />

KAMPUS AL-AZHAR SEMARANG, JAWA TENGAH<br />

TKIA 14, TKIA 22, TKIA 29<br />

Telp. (024) 7460686, 7625116, 70779510<br />

SDIA 14, SDIA 25, SDIA 29<br />

Telp. (024) 7479551, 7625117, 70779510<br />

SMPIA 14 (024) 70798687<br />

KAMPUS AL-AZHAR SALATIGA, JAWA TENGAH<br />

TKIA 23, SDIA 22, SMP 18<br />

Telp. (0298) 311657, 313412<br />

KAMPUS AL-AZHAR CILACAP, JAWA TENGAH<br />

TKIA 16, SDIA 16, SMPIA 15<br />

Telp. (0282) 536310, 537152, 532212<br />

KAMPUS AL-AZHAR SOLO, JAWA TENGAH<br />

TKIA 28, SDIA 28, SMPIA 21<br />

Telp. (0271) 625816, 626918, 624581<br />

KAMPUS AL-AZHAR YOGYAKARTA<br />

TKIA 31, SDIA 31<br />

Telp. (0274) 885765, 885626<br />

KAMPUS AL-AZHAR PONTIANAK, KALIMANTAN<br />

BARAT<br />

TKIA 21, SDIA 21, SMPIA 17<br />

Telp. (0561) 766841, 733116, 761324<br />

KAMPUS AL-AZHAR PADANG, SUMATERA BARAT<br />

TKIA, SDIA 32<br />

Telp. (0751) 7058619, 7052021<br />

KAMPUS AL-AZHAR MAKASSAR, SULAWESI<br />

SELATAN<br />

TKIA 34, SDIA 34<br />

Telp (0411) 423126<br />

Penerimaan murid baru<br />

dilaksanakan langsung pada<br />

masing-masing sekolah.<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong> 39


40<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>CARE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Mei</strong> <strong>2010</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!