27.02.2013 Views

pengaruh karakteristik perusahaan terhadap corporate social

pengaruh karakteristik perusahaan terhadap corporate social

pengaruh karakteristik perusahaan terhadap corporate social

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN<br />

TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY<br />

DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR<br />

Nur Maemunah Permata Sari 1<br />

DR. Luluk Kholisoh 2<br />

Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi - Universitas Gunadarma<br />

Jl. Margonda Raya 100, Depok – 16424<br />

sidney_silver@yahoo.co.id<br />

luluk@staff.gunadarma.ac.id<br />

ABSTRAK<br />

Perusahaan mempunyai peran selain memberi manfaat positif <strong>terhadap</strong><br />

ekonomi juga berkontribusi <strong>terhadap</strong> menurunnya kondisi sosial masyarakat.<br />

Perusahaan manufaktur memiliki kontribusi yang cukup besar dalam masalahmasalah<br />

polusi, limbah, keamanan produk dan tenaga kerja. Tujuan penelitian ini<br />

adalah mengetahui apakah <strong>karakteristik</strong> <strong>perusahaan</strong> (size <strong>perusahaan</strong>, ukuran dewan<br />

komisaris, profitabilitas (ROA), serta ketegori KAP) mem<strong>pengaruh</strong>i pengungkapan<br />

sosial <strong>perusahaan</strong> sektor manufaktur.<br />

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara<br />

simple sampling random <strong>perusahaan</strong> manufaktur yang tercatat (go public) di Bursa<br />

Efek Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam ICMD tahun 2006, 2007 dan<br />

2008 serta terdaftar dalam website BEI. Sampel yang digunakan adalah 103<br />

<strong>perusahaan</strong> manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tiga tahun<br />

(2006-2008). Metode analisis pengungkapan sosial <strong>perusahaan</strong> adalah dengan<br />

menggunakan check list item CSR Disclosure. Perusahaan yang mengungkapkan<br />

terbagi menjadi 19 kategori sub sektor, yaitu 103 <strong>perusahaan</strong> dengan persentase<br />

secara tiga tahun berurutan adalah 26,03 %, 23,61 % dan 20,53 % dengan uji non<br />

parametrik karena data yang diolah tidak normal serta berupa data kategori.<br />

Berdasarkan penelitian, pengungkapan tanggung jawab sosial <strong>perusahaan</strong><br />

belum dikatakan baik atau masih rendah karena masih sedikitnya <strong>perusahaan</strong> yang<br />

melakukan pengungkapan pada Annual Report <strong>perusahaan</strong> dan hanya beberapa item<br />

saja yang memiliki nilai persentase pengungkapan yang tinggi. Selain itu, didapat<br />

hasil berdasarkan uji korelasi bahwa semua variabel bebas memiliki hubungan yang<br />

sangat erat dan cukup erat <strong>terhadap</strong> CSR Disclosure, sedangkan berdasarkan hasil<br />

statistika non parametrik bahwa hanya ukuran dewan komisaris serta kategori KAP<br />

saja yang mem<strong>pengaruh</strong>i Corporate Social Responsibility Disclosure.<br />

Kata Kunci : Corporate Social Responsibility Disclosure, Annual Report,<br />

Sustainability Reporting, Perusahaan Manufaktur


1. PENDAHULUAN<br />

Permasalahan yang dihadapi oleh bangsa dan negara ini semakin kompleks.<br />

Anggaran yang kecil serta konsentrasi pemerintah yang tersorot ke beberapa<br />

persoalan menyebabkan pemerintah tidak akan mampu mengatasinya. Kemitraan dan<br />

kerjasama antara pemerintah dengan berbagai elemen bangsa, khususnya dunia usaha<br />

melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).<br />

Masalah yang ditimbulkan <strong>perusahaan</strong> manufaktur mengakibatkan adanya<br />

aksi protes yang dilakukan oleh berbagai pihak yang berkepentingan, baik yang<br />

bersifat internal seperti karyawan, shareholder, ataupun yang bersifat eksternal, yakni<br />

serikat pekerja, pemasok, konsumen, pesaing, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)<br />

dan badan-badan pemerintah. Tuntutan melalui aksi protes yang dilakukan oleh pihak<br />

internal maupun eksternal bertujuan agar <strong>perusahaan</strong> lebih meningkatkan kesadaran<br />

akan tanggung jawab sosial, yaitu dengan cara memperhatikan dan<br />

mempertimbangkan akibat dari kegiatan operasional yang dilakukan <strong>perusahaan</strong>.<br />

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisa item<br />

dalam Corporate Social Responsibility Disclosure, untuk mengetahui sejauh mana<br />

gambaran tentang pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilaksanakan oleh<br />

<strong>perusahaan</strong> manufaktur di Indonesia, untuk mengetahui <strong>pengaruh</strong> <strong>karakteristik</strong><br />

<strong>perusahaan</strong> (size <strong>perusahaan</strong>, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, dan kategori<br />

KAP) dan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pada <strong>karakteristik</strong><br />

<strong>perusahaan</strong> <strong>terhadap</strong> CSR Disclosure pada periode tahun 2006 hingga tahun 2008.<br />

2. LANDASAN TEORI<br />

2.1 Corporate Social Responsibility<br />

Perusahaan memiliki kewajiban sosial atas apa yang terjadi di sekitar<br />

lingkungan masyarakat. Selain menggunakan dana dari pemegang saham, <strong>perusahaan</strong><br />

juga menggunakan dana dari sumber daya lain yang berasal dari masyarakat<br />

(konsumen), sehingga merupakan suatu hal yang wajar jika masyarakat mempunyai<br />

harapan tertentu <strong>terhadap</strong> <strong>perusahaan</strong>.<br />

Definisi CSR menurut World Bank adalah:<br />

“ The commitment of business to contribute to sustainable economic<br />

development working with employees and their representatives the local<br />

community and society at large to improve quality of life, in that are both<br />

good for business and good for development. “<br />

2.2 Teori Corporate Social Responsibility<br />

Keberadaan CSR yang telah dikenal dari tahun 1970an didukung sejumlah<br />

teori. Teori-teori yang berkaitan dengan CSR yaitu:


2.2.1 Teori Piramida<br />

Teori Piramida ditemukan oleh Archie B. Carrol. Dalam teori ini CSR<br />

(tanggung jawab sosial <strong>perusahaan</strong>) dapat dilihat berdasarkan empat jenjang yang<br />

merupakan satu kesatuan. Berikut adalah gambar dari teori Piramida.<br />

Gambar 2.2<br />

Teori Piramida<br />

Sumber: http: //www.cbe.wwu.edu/dunn/rprnts.pyramidofcsr.pdf.08/09/2006<br />

2.2.2 Teori Triple Bottom Line<br />

Istilah Triple Bottom Line dipopulerkan oleh John Elkington pada tahun 1997<br />

melalui bukunya “Cannibals with Forks, The Triple Bottom Line of Twentieth<br />

Century Business”. Elkington mengembangkan konsep Tripple Bottom Line dalam<br />

istilah economic prosperity, environmental quality dan <strong>social</strong> justice. Selain mengejar<br />

profit, <strong>perusahaan</strong> juga harus memperhatikan dan terlibat pada pemenuhan<br />

kesejahteraan masyarakat (people) dan turut berkontribusi aktif dalam menjaga<br />

kelestarian lingkungan (planet). Hubungan ini kemudian diilustrasikan dalam bentuk:<br />

Gambar 2.3<br />

Teori Triple Bottom Line<br />

Sumber: Wibisono (2007: 32)


Dalam konsep tersebut, <strong>perusahaan</strong> tidak lagi dihadapkan pada tanggung<br />

jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu aspek ekonomi yang direfleksikan<br />

dalam kondisi finansial-nya saja, namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan<br />

lingkungannya. Ketiga faktor ini sangat berkaitan dan terkadang bertentangan.<br />

2.2.3 ISO 26000: Guidance Standard on Social Responsibility<br />

Secara tradisional saat ini tercatat sejumlah inisiatif implementasi CSR.<br />

Inisiatif ini diusulkan, baik oleh organisasi internasional independent, seperti Global<br />

Reporting Initiative (GRI), lembaga pemerintah seperti Organization for Economic<br />

Cooperation and Development (OECD) Pada bulan September 2004, ISO<br />

(International Standard Organization) sebagai induk organisasi standarisasi<br />

internasional berinisiatif mengundang berbagai pihak untuk membentuk tim (working<br />

group) yang melahirkan panduan dan standarisasi untuk tanggung jawab sosial<br />

(Social Responsibility) yang akan diberi nama ISO 26000: Guidance Standard on<br />

Social Responsibility (Wibisono: 2007).<br />

3. METODE PENELITIAN<br />

Objek penelitian ini adalah <strong>perusahaan</strong> manufaktur yang tercatat (go public) di<br />

Bursa Efek Indonesia sebagaimana tercantum dalam Indonesian Capital Market<br />

Directory tahun 2006, 2007 dan 2008 serta terdaftar dalam website Bursa Efek<br />

Indonesia (www.idx.co.id). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data<br />

sekunder berupa laporan tahunan <strong>perusahaan</strong> sektor keuangan yang terdaftar di BEI<br />

tahun 2006-2008 dengan menggunakan alat analisis berupa checklist item CSR<br />

Disclosure dan uji statistika dengan software Microsoft Excel dan SPSS versi 17.<br />

4. PEMBAHASAN<br />

4.1 Deskripsi Objek Penelitian<br />

Pada bab ini akan disajikan hasil dari analisis data berdasarkan pangamatan<br />

sejumlah variabel yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat <strong>pengaruh</strong><br />

<strong>karakteristik</strong> <strong>perusahaan</strong> <strong>terhadap</strong> Corporate Social Responsibility Disclosure<br />

(pengungkapan tanggung jawab sosial <strong>perusahaan</strong>).<br />

1.<br />

Tabel 4.1<br />

Rata-rata CSR Disclosure Perusahaan Manufaktur Tahun 2006-2008<br />

2006 2007<br />

KATEGORI / TAHUN<br />

(%) (%)<br />

2008<br />

(%)<br />

LINGKUNGAN<br />

Pengendalian polusi kegiatan operasi, pengeluaran<br />

riset dan pengembangan untuk pengurangan polusi 52,63 50,00 83,87


Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi<br />

<strong>perusahaan</strong> tidak mengakibatkan polusi atau<br />

2. memenuhi ketentuan hukum dan peraturan polusi<br />

Pernyataan yang menunjukkan bahwa polusi operasi<br />

39,47 52,94 45,16<br />

3. telah atau akan dikurangi<br />

Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan<br />

akibat pengolahan sumber alam, misalnya reklamasi<br />

39,47 44,12 48,38<br />

4. daratan atau reboisasi<br />

Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang<br />

42,11 50,00 22,58<br />

5. kaca, besi, minyak, air dan kertas 50,00 70,59 83,87<br />

6. Penggunaan material daur ulang<br />

Menerima penghargaan berkaitan dengan program-<br />

55,26 44,12 74,19<br />

7. program lingkungan yang dibuat <strong>perusahaan</strong> 42,11 73,53 67,74<br />

Merancang fasilitas yang harmonis dengan<br />

8. lingkungan 78,95 61,76 87,10<br />

Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk<br />

9. memperindah lingkungan 6,58 18,42 10,53<br />

10. Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah 7,89 10,53 18,42<br />

11. Pengolahan limbah<br />

Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor<br />

86,84 76,47 67,74<br />

12. dampak lingkungan <strong>perusahaan</strong> 18,42 52,94 10,53<br />

13. Perlindungan lingkungan hidup 78,95 35,29 52,94<br />

1.<br />

ENERGI<br />

Menggunakan energi secara lebih efisien dalam<br />

kegiatan operasi<br />

Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi<br />

76,32 76,47 77,42<br />

2. energi 10,53 35,29 70,97<br />

3. Penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang<br />

Membahas upaya <strong>perusahaan</strong> dalam mengurangi<br />

76,32 67,65 51,61<br />

4. konsumsi energi 39,47 35,29 64,52<br />

5. Peningkatan efisiensi energi dari produksi<br />

Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi<br />

86,84 61,76 80,65<br />

6. energi dari produk 18,42 29,41 35,48<br />

7. Kebijakan energi <strong>perusahaan</strong> 52,63 50,00 77,42<br />

1.<br />

2.<br />

KESEHATAN DAN KESELAMATAN TENAGA KERJA<br />

Mengurang polusi, iritasi, atau resiko dalam<br />

lingkungan kerja<br />

Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan<br />

73,68 73,53 80,65<br />

kesehatan fisik atau mental 50,00 70,59 70,96


3. Statistik kecelakaan kerja 21,05 29,41 35,48<br />

Mentaati peraturan standar kesehatan dan<br />

4. keselamatan kerja 86,42 70,59 83,87<br />

Menerima penghargaan berkaiatan dengan<br />

5. keselamatan kerja 65,79 61,76 51,61<br />

6. Menetapkan suatu komite keselamatan kerja<br />

Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan<br />

52,63 50,00 48,39<br />

7. kerja 36,84 41,18 54,84<br />

8. Pelayanan kesehatan tenaga kerja 18,42 44,12 51,61<br />

1.<br />

LAIN-LAIN TENAGA KERJA<br />

Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita /<br />

orang cacat<br />

Persentase / jumlah tenaga kerja wanita / orang cacat<br />

0 5,89 12,90<br />

2. dalam tingkat managerial<br />

Tujuan penggunaan tenaga kerja wanita / orang cacat<br />

0 2,94 7,70<br />

3. dalam pekerjaan<br />

Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita / orang<br />

39,47 50,00 51,61<br />

4. cacat<br />

Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di<br />

57,89 61,76 67,74<br />

5. tempat kerja<br />

Memberi bantuan keuangan peda tenaga kerja dalam<br />

28,95 29,42 48,39<br />

6. bidang pendidikan 52,63 50,00 83,87<br />

7. Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja<br />

Bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang<br />

dalam proses mengundurkan diri atau yang telah<br />

57,89 61,76 67,74<br />

8. membuat kesalahan 26,32 29,41 35,48<br />

9. Perencanaan kepemilikan rumah karyawan 0 17,65 19,35<br />

10. Fasiilitas untuk aktivitas reksreasi 13,16 14,71 25,81<br />

11. Persentase gaji untuk pensiun 52,63 50,00 83,87<br />

12. Kebijakan penggajian dalam <strong>perusahaan</strong> 0 2,94 25,81<br />

13. Jumlah tenaga kerja dalam <strong>perusahaan</strong> 26,32 29,41 35,48<br />

14. Tingkatan managerial yang ada 13,16 14,71 25,81<br />

15. Disposisi staff-dimana staff ditempatkan 26,32 29,41 35,48<br />

16. Jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka<br />

Statistik tenaga kerja, misal: penjualan per tenaga<br />

31,58 29,41 35,48<br />

17. kerja 26,32 29,41 35,48<br />

18. Kualifikasi tenaga kerja yang direkrut 13,16 14,71 25,81<br />

19. Rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja 39,47 35,29 64,52<br />

20. Rencana pembagian keuntungan lain 26,32 29,41 35,48


21.<br />

Informasi hubungan manajemen dengan tenaga kerja<br />

dalam meningkatkan kepuasan dan motivasi kerja<br />

Informasi stabilitas pekerjaan tenaga kerja dan masa<br />

50,00 29,41 35,48<br />

22. depan <strong>perusahaan</strong> 18,42 44,12 51,61<br />

23. Laporan tenaga kerja yang terpisah 13,16 14,71 25,81<br />

24. Hubungan <strong>perusahaan</strong> dengan serikat buruh 18,42 44,12 51,61<br />

25. Gangguan dan aksi tenaga kerja<br />

0 5,88 12,90<br />

26. Informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikan 31,58 29,41 35,48<br />

27. Kondisi kerja secara umum<br />

Re-organisasi <strong>perusahaan</strong> yang mem<strong>pengaruh</strong>i tenaga<br />

29,42 29,41 35,48<br />

28. kerja 26,32 29,41 35,48<br />

29. Statistik <strong>perusahaan</strong> tenaga kerja 5,26 20,59 38,71<br />

Pengembangan produk<br />

PRODUK<br />

<strong>perusahaan</strong>, termasuk<br />

1. pengemasannya<br />

Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan<br />

29,42 29,41 35,48<br />

2. produk 26,32 29,41 35,48<br />

Informasi proyek riset <strong>perusahaan</strong> untuk<br />

3. memperbaiki produk 50,00 44,12 61,29<br />

4. Produk memenuhi standar keselamatan 13,16 73,53 50,00<br />

5. Membuat produk lebih aman untuk konsumen<br />

Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk<br />

65,79 50,00 90,32<br />

6. <strong>perusahaan</strong> 57,89 61,76 61,29<br />

Peningkatan kebersihan / kesehatan dalam<br />

7. pengelolaan dan penyiapan produk 26,32 44,12 38,71<br />

8. Informasi atas keselamatan produk <strong>perusahaan</strong><br />

Informasi mutu produk yang dicerminkan dalam<br />

55,23 61,79 80,65<br />

9. penerimaan penghargaan<br />

Informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu produk<br />

26,32 44,12 80,65<br />

10. telah meningkat (misalnya ISO 9000) 50,00 50,00 61,29<br />

KETERLIBATAN MASYARAKAT<br />

Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk<br />

1. mendukung aktivitas masyarakat, pendidikan dan seni 57,89 61,76 96,77<br />

2. Tenaga kerja paruh waktu dari mahasiswa / pelajar 5,26 44,12 61,29<br />

3. Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat 44,74 50,00 83,87<br />

4. Membantu riset medis<br />

Sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau<br />

78,95 73,53 74,19<br />

5. pameran seni 50,00 47,06 74,19


6. Membiayai program beasiswa 63,16 58,82 83,87<br />

7. Membuka fasilitas <strong>perusahaan</strong> untuk masyarakat 36,84 44,12 51,61<br />

8. Sponsor kampanye nasional 13,16 1,75 25,81<br />

9. Mendukung pengembangan industri lokal 65,79 76,47 77,42<br />

1.<br />

2.<br />

UMUM<br />

Tujuan / kebijakan <strong>perusahaan</strong> secara umum<br />

berkaitan dengan tanggung jawab sosial <strong>perusahaan</strong><br />

kepada masyarakat<br />

Informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial<br />

26,32 44,12 38,71<br />

<strong>perusahaan</strong> selain yang disebutkan di atas 65,79 58,82 80,65<br />

TOTAL ITEM (78)<br />

Sumber: Data diolah oleh penulis, 2009<br />

Tabel berikut akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai urutan<br />

sepuluh pengungkapan tanggung jawab terbesar dan terkecil CSR selama tiga tahun.<br />

No.<br />

Tabel 4.2<br />

Urutan Sepuluh Terbesar CSR Disclosure pada<br />

Perusahaan Manufaktur Tahun 2006<br />

CSR Disclosure %<br />

1. Pengolahan limbah 86,84<br />

2. Peningkatan efisiensi energi dari produk 86,84<br />

3. Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja 86,42<br />

4. Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan 78,95<br />

5. Perlindungan lingkungan hidup 78,95<br />

6. Membantu riset medis 78,95<br />

7. Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja<br />

Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan<br />

73,68<br />

8. operasi 76,32<br />

9. Penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang 76,32<br />

10. Membuat produk lebih aman untuk konsumen 65,79<br />

Tabel 4.3<br />

Urutan Sepuluh Terkecil CSR Disclosure pada<br />

Perusahaan Manufaktur Tahun 2006<br />

No. CSR Disclosure %<br />

1.<br />

Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita / orang<br />

cacat 0


2.<br />

Persentase / jumlah tenaga kerja wanita / orang cacat dalam<br />

tingkat managerial 0<br />

3. Perencanaan kepemilikan rumah karyawan 0<br />

4. Kebijakan penggajian dalam <strong>perusahaan</strong> 0<br />

5. Gangguan dan aksi tenaga kerja 0<br />

6. Statistik <strong>perusahaan</strong> tenaga kerja 5,26<br />

7. Tenaga kerja paruh waktu dari mahasiswa / pelajar<br />

Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah<br />

5,26<br />

8. lingkungan 6,58<br />

9. Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah 7,89<br />

10. Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi 10,53<br />

No.<br />

Tabel 4.4<br />

Urutan Sepuluh Terbesar CSR Disclosure pada<br />

Perusahaan Manufaktur Tahun 2007<br />

CSR Disclosure %<br />

1. Pengolahan limbah 76,47<br />

2. Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi 76,47<br />

3. Mendukung pengembangan industri lokal<br />

Menerima penghargaan berkaitan dengan program-program<br />

76,47<br />

4. lingkungan yang dibuat <strong>perusahaan</strong> 73,53<br />

5. Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja 73,53<br />

6. Membantu riset medis 73,53<br />

7. Produk memenuhi standar keselamatan<br />

Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi,<br />

73,53<br />

8. minyak, air dan besi<br />

Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik<br />

70,59<br />

9. atau mental 70,59<br />

10. Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja 70,59<br />

No.<br />

Tabel 4.5<br />

Urutan Sepuluh Terkecil CSR Disclosure pada<br />

Perusahaan Manufaktur Tahun 2007<br />

CSR Disclosure %<br />

1. Sponsor kampanye nasional<br />

Persentase / jumlah tenaga kerja wanita / orang cacat dalam<br />

1,75<br />

2. tingkat managerial 2,94<br />

3. Kebijakan penggajian dalam <strong>perusahaan</strong> 2,94<br />

4. Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita / orang cacat 5,89<br />

5. Gangguan dan aksi tenaga kerja 5,89


6. Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah 10,53<br />

7. Fasilitas untuk aktivitas rekreasi 14,71<br />

8. Tingkatan managerial yang ada 14,71<br />

9. Kualifikasi tenaga kerja yang direkrut 14,71<br />

10. Laporan tenaga kerja yang terpisah 14,71<br />

No.<br />

Tabel 4.6<br />

Urutan Sepuluh Terbesar CSR Disclosure pada<br />

Perusahaan Manufaktur Tahun 2008<br />

CSR Disclosure<br />

Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas<br />

%<br />

1. masyarakat, pendidikan dan seni 96,77<br />

2. Membuat produk lebih aman untuk konsumen 90,32<br />

3. Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan<br />

Pengendalian polusi kegiatan operasi, pengeluaran riset dan<br />

87,10<br />

4. pengembangan untuk pengurangan polusi<br />

Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi,<br />

83,87<br />

5. minyak, air dan kertas 83,87<br />

6. Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja<br />

Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang<br />

83,87<br />

7. pendidikan 83,87<br />

8. Persentase gaji untuk pension 83,87<br />

9. Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat 83,87<br />

10. Membiayai program beasiswa 83,87<br />

No.<br />

Tabel 4.7<br />

Urutan Sepuluh Terkecil CSR Disclosure pada<br />

Perusahaan Manufaktur Tahun 2008<br />

CSR Disclosure<br />

Persentase / jumlah tenaga wanita / orang cacat dalam tingkat<br />

%<br />

1. managerial<br />

Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah<br />

7,70<br />

2. lingkungan<br />

Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor dampak<br />

10,53<br />

3. lingkungan <strong>perusahaan</strong> 10,53<br />

4. Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita / orang cacat 12,90<br />

5. Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah 18,42<br />

6. Perencanaan kepemilikan rumah karyawan<br />

Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat<br />

19,35<br />

7. pengolahan sumber alam, misalnya reklamasi daratan atau 22,58


eboisasi<br />

8. Fasilitas untuk aktivitas rekreasi 25,81<br />

9. Kebijakan penggajian dalam <strong>perusahaan</strong> 25,81<br />

10. Tingkatan managerial yang ada 25,81<br />

4.3 Pengujian Statistika<br />

4.3.1 Statistik Deskriptif<br />

Pada bagian ini akan dideskripsikan dari data masing-masing variabel yang<br />

telah diolah dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum dan<br />

nilai minimum dari masing-masing variabel.<br />

Tabel 4.8<br />

Statistika Deskriptif Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2006 - 2008<br />

Std.<br />

N Mean Deviation Minimum Maximum<br />

CSR_Disclosure 103 .752678 .1968459 .1282 1.0000<br />

Size_Perusahaan 103 5519121.10 1.237E7 7546 80740000<br />

Dewan_Komisaris 103 4.90 2.491 2 11<br />

Profitabilitas 103 6.2563 9.06586 -19.14 37.22<br />

Kategori_KAP 103 .64 .482 0 1<br />

4.3.2 Uji Normalitas Data<br />

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model regresi<br />

mempunyai data yang terdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini menggunakan uji<br />

normalitas dengan descriptive statistic explore.<br />

Tabel 4.9<br />

Pengujian Normalitas Data<br />

Var A B C D E F K-S S-W G<br />

CSRD -1,357 0,238 -5,702 1,660 0,472 3,517 0,00 0,00 TN<br />

Asset 4,325 0,238 18,172 20,313 0,472 43,036 0,00 0,00 TN<br />

Total<br />

DK 1,098 0,238 4,613 0,223 0,472 0,472 0,00 0,00 TN<br />

ROA 0,927 0,238 3,895 3,591 0,472 7,608 0,00 0,00 TN<br />

KAP -0,596 0,238 -2,504 -1,678 0,472 -3,555 0,00 0,00 TN<br />

Syarat data variabel terdistribusi normal adalah :<br />

a) Nilai C (Rasio Skewness) dan F (Rasio Kurtosis) berada diantara -2 s.d 2<br />

b) Jika K-S dan S-W > 0,05, maka data terdistribusi normal


Dari hasil diatas, didapat bahwa nilai rasio skewnes dan rasio kurtosis<br />

tidak berada pada nilai -2 s.d 2 serta nilai K-S dan S-w adalah 0,00 < 0,05,<br />

maka data terdistribusi tidak normal.<br />

4.3.3 Pengujian Non Parametrik<br />

4.3.3.1 Uji Korelasi<br />

Analisis korelasi merupakan salah satu teknik statistik yang sering digunakan<br />

untuk mencari hubungan antara dua variabel. Dalam hal ini penulis menggunakan<br />

korelasi Spearman, karena dari hasil pengujian ternyata data tidak normal.<br />

Spearman's<br />

rho<br />

CSR_Disclosu<br />

re<br />

Size_Perusaha<br />

an<br />

Dewan_Komis<br />

aris<br />

Correlation<br />

Coefficient<br />

Tabel 4.10<br />

Correlations<br />

CSR_Disclosu<br />

re<br />

Size_Perusaha<br />

an<br />

Dewan_Ko<br />

misaris<br />

Profitabilita<br />

s<br />

Kategori_K<br />

AP<br />

1.000 .585 ** .353 ** .313 ** .416 **<br />

Sig. (2-tailed) . .000 .000 .001 .000<br />

Correlation<br />

Coefficient<br />

.585 ** 1.000 .590 ** .375 ** .340 **<br />

Sig. (2-tailed) .000 . .000 .000 .000<br />

Correlation<br />

Coefficient<br />

Profitabilitas Correlation<br />

Coefficient<br />

Kategori_KAP Correlation<br />

Coefficient<br />

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).<br />

a. Listwise N = 103<br />

.353 ** .590 ** 1.000 .155 .044<br />

Sig. (2-tailed) .000 .000 . .118 .657<br />

.313 ** .375 ** .155 1.000 .465 **<br />

Sig. (2-tailed) .001 .000 .118 . .000<br />

.416 ** .340 ** .044 .465 ** 1.000<br />

Sig. (2-tailed) .000 .000 .657 .000 .<br />

a) Analisis untuk mengetahui keeratan antar variabel<br />

Merupakan analisis untuk mengetahui arah korelasi dan sejauh mana korelasi<br />

variabel bebas mem<strong>pengaruh</strong>i veriabel terikat.<br />

1) Nilai Correlation Coeficient X1 senilai 0,585 yang menjelaskan bahwa<br />

terdapat hubungan yang kuat searah antara variabel size <strong>perusahaan</strong><br />

<strong>terhadap</strong> CSR Disclosure.<br />

2) Nilai Correlation Coeficient X2 senilai 0,353 yang menjelaskan bahwa<br />

terdapat hubungan yang cukup kuat searah antara variabel ukuran dewan<br />

komisaris <strong>terhadap</strong> CSR Disclosure.


3) Nilai Correlation Coeficient X3 senilai 0,313 yang menjelaskan bahwa<br />

terdapat hubungan yang cukup kuat searah antara variabel profitabilias<br />

<strong>perusahaan</strong> <strong>terhadap</strong> CSR Disclosure<br />

4) Nilai Correlation Coeficient X1 senilai 0,416 yang menjelaskan bahwa<br />

terdapat hubungan yang cukup kuat searah antara variabel kategori KAP<br />

<strong>terhadap</strong> CSR Disclosure.<br />

a) Uji Signifikansi<br />

Analisis untuk mengetahui adanya hubungan dan <strong>pengaruh</strong> antar variabel<br />

Hipotesis :<br />

Ho1 : variabel size <strong>perusahaan</strong> (asset total) tidak berhubungan erat<br />

<strong>terhadap</strong> CSR Disclosure<br />

Ha1 : variabel size <strong>perusahaan</strong> (asset total) berhubungan erat <strong>terhadap</strong><br />

CSR Disclosure<br />

Ho2 : variabel ukuran Dewan Komisaris tidak berhubungan erat<br />

<strong>terhadap</strong> CSR Disclosure<br />

Ha2 : variabel ukuran Dewan Komisaris berhubungan erat <strong>terhadap</strong><br />

CSR Disclosure<br />

Ho3 : variabel profitabilitas <strong>perusahaan</strong> (ROA) tidak berhubungan<br />

erat <strong>terhadap</strong> CSR Disclosure<br />

Ha3 : variabel size profiitabilitas <strong>perusahaan</strong> (ROA) berhubungan erat<br />

<strong>terhadap</strong> CSR Disclosure<br />

Ho4 : variabel kategori kantor Akuntan Publik (KAP) tidak<br />

berhubungan erat <strong>terhadap</strong> CSR Disclosure<br />

Ha4 : variabel kategori kantor Akuntan Publik (KAP) berhubungan<br />

erat <strong>terhadap</strong> CSR Disclosure<br />

Jika Sig. 2-tailed > 0,05, maka Ho diterima<br />

Tabel 4.11<br />

Hasil Signifikansi<br />

Var. Bebas Sig.2 tailed Level of<br />

significance<br />

Keputusan<br />

Size Perusahaan – CSRD 0,000 < 0,05 Ho ditolak<br />

(Signifikan)<br />

Ukuran Dewan Komisaris - CSRD 0,000 < 0,05 Ho ditolak<br />

(Signifikan)<br />

Profitabilitas – CSRD 0,001 < 0,05 Ho ditolak<br />

(Signifikan)<br />

Kategori KAP – CSRD 0,000 < 0,05 Ho ditolak<br />

(Signifikan)


Kesimpulan :<br />

a) Size <strong>perusahaan</strong> - CSR Disclosure<br />

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS didapat signifikansi senilai 0,000, maka<br />

Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara size<br />

<strong>perusahaan</strong> dengan CSR Disclosure (variabel CSR Disclosure (pengungkapan<br />

tanggung jawab sosial) dapat di<strong>pengaruh</strong>i oleh size <strong>perusahaan</strong> (asset total))<br />

b) Ukuran Dewan Komisaris - CSR Disclosure<br />

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS didapat signifikansi senilai 0,000, maka<br />

Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara<br />

ukuran dewan komisaris <strong>terhadap</strong> CSR Disclosure (pengungkapan tanggung<br />

jawab sosial) dapat di<strong>pengaruh</strong>i oleh ukuran dewan komisaris)<br />

c) Profitabilitas (ROA) - CSR Disclosure<br />

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS didapat signifikansi senilai 0,001, maka<br />

Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara<br />

profitabilitas <strong>perusahaan</strong> (ROA) dengan CSR Disclosure (pengungkapan<br />

tanggung jawab sosial dapat di<strong>pengaruh</strong>i oleh profitabilitas <strong>perusahaan</strong>)<br />

d) Kategori Kantor Akuntan Publik - CSR Disclosure<br />

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS didapat signifikansi senilai 0,000, maka<br />

Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara<br />

kategori Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan CSR Disclosure,<br />

(pengungkapan tanggung jawab sosial dapat di<strong>pengaruh</strong>i oleh kategori KAP).<br />

Dari hasil diatas, dapat diperoleh hasil bahwa keempat variabel (size<br />

<strong>perusahaan</strong>, ukuran dewan komisaris, tingkat profitabilitas (ROA), serta penggunaan<br />

kategori KAP memiliki hubungan keeratan <strong>terhadap</strong> pengungkapan tanggung jawab<br />

sosial <strong>perusahaan</strong> manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.<br />

4.3.3.2 Uji Chi Square<br />

Berikut adalah hasil output dari uji Chi Square:<br />

CSR_Disclos<br />

ure<br />

Size_Perusah<br />

aan<br />

Tabel 4.12<br />

Test Statistics<br />

Dewan_Komi<br />

saris Profitabilitas Kategori_KAP<br />

Chi-Square 55.544 a .000 b 107.777 c 1.922 d 8.165 e<br />

Df 45 102 9 100 1<br />

Asymp. Sig. .135 1.000 .000 1.000 .004


• Hipotesis:<br />

Ho1 : variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial)<br />

tidak di<strong>pengaruh</strong>i oleh size <strong>perusahaan</strong> (asset total)<br />

Ha1 : variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial)<br />

di<strong>pengaruh</strong>i oleh size <strong>perusahaan</strong> (asset total)<br />

Ho2 : variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial)<br />

tidak di<strong>pengaruh</strong>i oleh ukuran Dewan Komisaris<br />

Ha2 : variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial)<br />

di<strong>pengaruh</strong>i oleh ukuran Dewan Komisaris<br />

Ho3 : variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial)<br />

tidak di<strong>pengaruh</strong>i oleh profitabilitas <strong>perusahaan</strong> (ROA)<br />

Ha3 : variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial)<br />

di<strong>pengaruh</strong>i oleh size profiitabilitas <strong>perusahaan</strong> (ROA)<br />

Ho4 : variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial)<br />

tidak di<strong>pengaruh</strong>i oleh kategori kantor Akuntan Publik (KAP)<br />

Ha4 : variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial)<br />

di<strong>pengaruh</strong>i oleh kategori kantor Akuntan Publik (KAP)<br />

Ho5 : variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial)<br />

tidak di<strong>pengaruh</strong>i oleh size <strong>perusahaan</strong> (asset total), ukuran<br />

dewan komisaris, profitabilitas ROA dan kategori KAP<br />

Ha5 : variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial)<br />

di<strong>pengaruh</strong>i oleh size <strong>perusahaan</strong> (asset total), ukuran dewan<br />

komisaris, profitabilitas ROA dan kategori kantor Akuntan<br />

Publik (KAP)<br />

• Kriteria Pengujian<br />

- Jika Asymp Sig. > 0,05, maka Ho diterima<br />

Tabel 4.13<br />

Perbandingan Asymp Sig dengan α<br />

Variabel Asymp.Sig Α Keputusan<br />

CSR Disclosure 0,135 > 0,05 Ho diterima<br />

Size Perusahaan 1 > 0,05 Ho diterima<br />

Uk. DK 0,000 < 0,05 Ho ditolak<br />

Profitabilitas 1 > 0,05 Ho diterima<br />

Kategori KAP 0,004 < 0,05 Ho ditolak<br />

• Kesimpulan:<br />

a) CSR Disclosure-Size Perusahaan (Ho diterima)<br />

Jadi, variabel size <strong>perusahaan</strong> tidak mem<strong>pengaruh</strong>i CSR Disclosure<br />

(pengungkapan tanggung jawab sosial) <strong>perusahaan</strong> manufaktur.<br />

b) CSR Disclosure-Ukuran Dewan Komisaris (Ho ditolak)


Jadi, variabel ukuran Dewan Komisaris mem<strong>pengaruh</strong>i CSR Disclosure<br />

(pengungkapan tanggung jawab sosial) <strong>perusahaan</strong> manufaktur..<br />

c) CSR Disclosure-Profitabilitas (ROA) (Ho diterima)<br />

Jadi, variabel profitabilitas <strong>perusahaan</strong> (ROA) tidak mem<strong>pengaruh</strong>i CSR<br />

Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial) perusaahaan<br />

manufaktur.<br />

d) CSR Disclosure-Kategori KAP (Ho ditolak)<br />

Jadi, variabel kategori KAP mem<strong>pengaruh</strong>i CSR Disclosure<br />

(pengungkapan tanggung jawab sosial) <strong>perusahaan</strong> manufaktur.<br />

e) CSR Disclosure-ke-4 variabel bebas (Ho diterima)<br />

Jadi, size <strong>perusahaan</strong> (asset total), ukuran dewan komisaris, profitabilitas<br />

ROA dan kategori KAP tidak mem<strong>pengaruh</strong>i CSR Disclosure.<br />

5. PENUTUP<br />

Dari pembahasan analisa pengungkapan laporan tahunan pada bab<br />

sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal mengenai praktek<br />

pengungkapan tanggung jawab sosial <strong>perusahaan</strong> yang ada di Indonesia, yaitu:<br />

1. Berdasarkan 103 total <strong>perusahaan</strong> dalam jangka waktu tiga tahun (2006-<br />

2008), gambaran pengungkapan tanggung jawab sosial <strong>perusahaan</strong><br />

(Corporate Social Responsibility Disclosure), sebagian besar <strong>perusahaan</strong><br />

menggunakan Annual Report sebagai media penyampaian.<br />

2. Pengaruh <strong>karakteristik</strong> <strong>perusahaan</strong> (size <strong>perusahaan</strong>, profitabilitas, ukuran<br />

dewan komisaris, dan kategori KAP) <strong>terhadap</strong> pengungkapan tanggung jawab<br />

sosial <strong>perusahaan</strong> manufaktur tahun 2006 hingga tahun 2008 berdasarkan<br />

penelitian hanya ukuran Dewan Komisaris serta kategori KAP mem<strong>pengaruh</strong>i<br />

CSR Disclosure. Dewan Komisaris mem<strong>pengaruh</strong>i pengungkapan karena<br />

posisinya yang berperan sebagai leader (pemimpin) <strong>perusahaan</strong>.<br />

3. Ada beberapa hal yang dapat digaris bawahi sebagai saran ke depan untuk<br />

penelitian topik yang sama dan berkaitan adalah kompleksivitas objek<br />

penelitian yang diteliti bukan hanya <strong>perusahaan</strong> manufaktur saja. Hal tersebut<br />

juga ber<strong>pengaruh</strong> pada bentuk metodologi penelitian yang digunakan,<br />

sehingga hasil yang dihasilkan lebih komprehensif.<br />

DAFTAR PUSTAKA<br />

Agung Nugroho, Bhuono. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian<br />

dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi<br />

Arifin, Johar. 2005. Aplikasi Excel dalam Ststistik dan Riset Terapan. Jakarta: PT<br />

Elek Media Komputindo<br />

Belkaoui dan Ahmed Riahi. 2000. Teori Akuntansi Jilid I Edisi Pertama. Jakarta:<br />

Salemba Empat


Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba<br />

Empat<br />

Indonesian Capital Market Directory 2006 (ICMD), Jakarta: Indonesian Stock<br />

Exchange (IDX)<br />

________________________________ 2007 (ICMD), Jakarta: Indonesian Stock<br />

Exchange (IDX)<br />

________________________________ 2008 (ICMD), Jakarta: Indonesian Stock<br />

Exchange (IDX)<br />

Kurniawan, Heri dan Sofyan Yamin. 2009. SPSS Complete : Teknik Analisis<br />

Statistika Terlengkap dengan Software SPSS. Seri 1. Penerbit Salemba Infotek<br />

Murtanto. 2006. “ Menciptakan Nilai Tambah Melalui Corporate Social<br />

Responsibility ”, Jakarta: Media Akuntansi, Edisi 53<br />

P. Robbins, Stephen dan Mary Coulter. 2003. Management. New Jersey: Prentice<br />

Hall, Upper Saddle River<br />

Priyatno, Duwi. 2009. Lima Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta:<br />

Penerbit ANDI<br />

_____________. 2009. SPSS Untuk Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate.<br />

Yogyakarta. Penerbit Gaya Media<br />

Rosmasita, Hardhina. 2007. “ Faktor-faktor yang Mem<strong>pengaruh</strong>i Pengungkapan<br />

Sosial (Social Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan<br />

Manufaktur di BEJ ”, Skripsi FE - Akuntansi. Jakarta: UII<br />

Solihin, Ismail. 2009. Corporate Social Responsibility from Charity to<br />

Sustainability. Jakarta: Salemba Empat<br />

Sulaiman, Wahid. 2005. Analisis Regresi Menggunakan SPSS: Contoh Kasus dan<br />

Pemecahannya. Yogjakarta: Penerbit ANDI<br />

Sulastini, Sri. 2007. “ Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Social Disclosure<br />

Perusahaan Manufaktur Yang Telah Go Publik ”, Skripsi Fakultas Ekonomi<br />

Jurusan Akuntansi, Semarang: Universitas Negeri Semarang<br />

Syafri Harahap, Sofyan. 2007. Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja<br />

Grafindo Persada<br />

Wibisono, R. Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS.<br />

Yogyakarta: Penerbit ANDI<br />

Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi Corporate Social<br />

Responsibility. Gresik: Fascho Publishing<br />

www.idx.co.id<br />

www.google.co.id<br />

www.kalbefarma.co.id<br />

www.media.csrindonesia.co.id<br />

www.wikipedia.org

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!