01.05.2013 Views

View/Open - Publikasi Ilmiah - Universitas Muhammadiyah Surakarta

View/Open - Publikasi Ilmiah - Universitas Muhammadiyah Surakarta

View/Open - Publikasi Ilmiah - Universitas Muhammadiyah Surakarta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PENDAHULUAN<br />

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kegiatan<br />

agroindustri semakin luas dan produk yang dihasilkan semakin beranekaragam.<br />

Hal ini tentunya dalam rangka peningkatkan dan pengembangan produksi dan<br />

industrialisasi pertanian. Bahkan, sektor agroindustri belakangan ini telah<br />

menjadi primadona sehingga dapat meningkatkan perekonomian nasional dan<br />

pendapatan atau devisa negera.<br />

Dewasa ini produk berbahan baku alami semakin disukai masyarakat<br />

bahkan di luar negeri telah menjadi trend di masyarakat luas (Wahjono dan<br />

Koesnandar, 2002). Di negara beriklim tropis seperti di Indonesia, bahan baku<br />

alami yang dapat dibuat produk makananan yang memenuhi aspek-aspek gizi<br />

mudah didapatkan Karena di negara Indonesia, berbagai macam tanaman yang<br />

mengandung unsur gizi cukup tersedia, misalnya tanaman lidah buaya..<br />

Lidah buaya (Aloe vera) merupakan tanaman fungsional karena semua<br />

bagian dari tanaman dapat dimanfaatkan, baik untuk perawatan tubuh maupun<br />

untuk mengobati berbagai penyakit (Furnawanthi, 2002), sehingga banyak<br />

digunakan dalam industri kosmetik dan industri farmasi.<br />

Sejak tahun 1988 tanaman lidah buaya mulai diolah menjadi berbagai<br />

aneka makanan dan minuman segar seperti: koktail, bubur, dodol, dan selai.<br />

Pada tahun 1990 petani di Kalimantan Barat mulai memanfaatan lidah buaya<br />

secara komersial sebagai bahan minuman (Wahjono dan Koesnandar, 2002).<br />

Pada pembuatan makanan dan minuman tersebut yang dimanfaatkan<br />

adalah daging dari lidah buaya. (Paimin, 2002). Karena lidah buaya ini<br />

mengandung komponen organik yang dapat digunakan sebagai nutrisi pada<br />

tubuh kita. Menurut Furnawanthi (2002), komponen yang terkandung dalam<br />

lidah buaya sebagian besar adalah air yang mencapai 99,5 % dengan total<br />

padatan terlarut hanya 0,49%, lemak 0,67%, karbohidrat 0,043%, protein<br />

0,038%, vitamin A 4,594% IU, dan vitamin C 3,476 mg.<br />

Produk makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat saat ini beraneka<br />

ragam mulai dari jenis, citarasa dan bahan pembuatnya. Hal tersebut membuat<br />

para produsen bersaing untuk membuat inovasi dalam menghasilkan produknya.<br />

Usaha produsen dalam diversifikasi makanan disambut oleh para konsumen,<br />

dengan dikonsumsinya makanan-makanan yang tersedia di pasaran. Salah satu<br />

diversifikasi dari makanan adalah adanya makanan berserat, yang bisa dikonsumsi<br />

sebagai minuman diet.<br />

Nata merupakan makanan berkalori rendah, tidak beracun, sehingga<br />

sangat baik dikonsumsi untuk orang-orang yang sedang diet rendah kalori<br />

(Steinkraus, 1983).<br />

Prinsip dasar terbentuknya makanan berserat ini adalah kemampuan<br />

146<br />

Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 9, No. 2, 2008: 144 - 155

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!