23.12.2012 Views

PEMAKAIAN LIMBAH BETON SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA ...

PEMAKAIAN LIMBAH BETON SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA ...

PEMAKAIAN LIMBAH BETON SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Simposium Nasional RAPI X FT UMS – 2011 ISSN : 1412-9612<br />

<strong>PEMAKAIAN</strong> <strong>LIMBAH</strong> <strong>BETON</strong> <strong>SEBAGAI</strong> <strong>BAHAN</strong> <strong>TAMBAH</strong><br />

<strong>PADA</strong> <strong>BAHAN</strong> <strong>BETON</strong><br />

Henry Hartono<br />

Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta<br />

Jl. A.Yani, Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Surakarta<br />

E-mail : hartono_henry@yahoo.co.id<br />

ABSTRAK<br />

Bahan beton adalah bahan struktur atau bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen<br />

Potland, Agregat kasar, Agregat halus dan air. Dalam pembuatan campuran adukan beton<br />

tersebut, kadang kala digunakan bahan tambah, baik bahan tambah yang termasuk kelompok<br />

bahan kimia atau termasuk kelompok Pozolan, agar beton bersifat sesuai dengan kehendak<br />

perancangnya. Dalam penelitian ini digunakan limbah beton yang dipecah menyerupai Agregat<br />

kasar, sebagai bahan tambah dalam adukan beton. Padahal limbah beton merupakan bahan<br />

buangan yang tak bermanfaat. Oleh karena itu pemakaian limbah beton sebagai bahan tambah<br />

pada adaukan beton perlu diteliti tentang pengaruh pemakaiannya. Penelitian ini bertujuan<br />

untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penambahan limbah beton terhadap kuat tekan dan<br />

kuat tarik beton. Selain hal itu, juga untuk mngetahui penambahan limbah beton optimal untuk<br />

memperoleh kuat tekan dan kuat tarik beton yang maxsimal. Cara perancangan beton dalam<br />

penelitian ini menggunakan metode SNI – 90, dengan persentase penambahan bahan tambah<br />

limbah beton : 0%,15%,30%,45% dan 60% dari jumlah berat Agregat kasar yang diperlukan<br />

dalam suatu perancangan beton tertentu. Tiap variasi persentase penambahan limbah beton<br />

dibuat 5 benda uji berupa silinder beton berdiameter 15Cm dengan tinggi silinder 30Cm. Total<br />

benda uji adalah 25 benda uji silinder untuk uji tekan dan 25 benda uji silinder untuk uji tarik<br />

beton, sehingga total benda uji seluruhnya adalah 50 benda uji silinder beton dengan ukuran<br />

tersebut di atas. Hasil penelitian yang diperoleh menyatakan, bahwa limbah beton sebesar 15%<br />

dari berat Agregat kasar yang diperlukan dengan fas = 0,45 dapat meningkatkan kuat tekan<br />

beton sebesar 3,603% dan kuat tarik beton sebesar 0,354%. Penambahan berat limbah beton<br />

optimal pada campuran beton dalam penelitian ini adalah 15% dari berat Agregat kasar yang<br />

diperlukan dalam perancangan beton.<br />

Kata Kunci : Bahan tambah, limbah beton, kuat tekan dan kuat tarik<br />

PENDAHULUAN<br />

Penggunaan beton sebagai bahan bangunan telah lama dikenal dan paling banyak<br />

dipergunakan. Hal ini dikarenakan beton memiliki sifat mudah dibentuk sesuai dengan keinginan,<br />

bahan dasar penyusun, mudah didapatkan dan mudah dalam perawatan. Beton merupakan bahan<br />

yang sangat kuat, tahan karat dan tahan terhadap api. Selain itu, kelebihan beton yang lebih<br />

menonjol dibandingkan bahan konstruksi yang lain yaitu memiliki kuat tekan yang tinggi.<br />

Beton merupakan batuan buatan yang dibuat dari campuran semen, air dan agregat, baik<br />

agregat halus (pasir) maupun agregat kasar (kerikil). Selain itu, terkadang dalam campuran beton<br />

juga diberi bahan tambah yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan, serat, sampai<br />

bahan buangan non kimia pada perbandingan tertentu. Campuran tersebut apabila dituang ke dalam<br />

cetakan kemudian dibiarkan akan mengeras seperti batuan. Pengerasan tersebut terjadi karena<br />

peristiwa reaksi kimia antara air dan semen sebagai perekat dengan agregat sebagai bahan pengisi,<br />

sehingga butiran-butiran agregat saling terekat dengan kuat dan terbentuklah masa yang kuat.<br />

Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan<br />

kuat tekan dan kuat tarik beton dengan bahan tambah limbah beton pada variasi 0%, 15%, 30%,<br />

45%, 60% pada fas 0,45 umur 28 hari diharapkan dapat menunjukkan, bahwa penambahan limbah<br />

beton pada pemakaian tertentu dari campuran beton dapat meningkatkan kualitas beton.<br />

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana<br />

pengaruh penambahan limbah beton terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah beton pada umur 28<br />

hari dan untuk mengetahui penggunaan limbah beton yang optimal, sehingga didapat hasil kuat<br />

tekan dan kuat tarik belah beton yang maksimal.<br />

S-7


Simposium Nasional RAPI X FT UMS – 2011 ISSN : 1412-9612<br />

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan, bahwa penambahan limbah beton pada<br />

pemakaian tertentu dari campuran beton dapat meningkatkan kualitas beton dan dapat menutup<br />

rongga-rongga di dalam beton, sehingga limbah beton dapat dijadikan sebagai bahan tambah.<br />

Manfaat lain dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu pandangan dan<br />

bukti nyata tentang penggunaan limbah beton sebagai bahan tambah campuran beton yang<br />

memiliki nilai ekonomis karena cara mendapatkannya mudah dan harganya relatif murah daripada<br />

material lain seperti kayu dan baja.<br />

Sesuai dengan sifat beton yang kuat dalam menahan tekan, maka yang disebut dengan<br />

kuat tekan maksimum adalah beton dengan kuat tekan tertinggi yang diperoleh dari hasil<br />

penelitian, di samping itu umumnya diikuti oleh<br />

sifat-sifat atau kinerja beton lainnya yang juga lebih baik. Oleh sebab itu, setidaknya ada dua cara<br />

untuk meningkatkan kekuatan beton, yaitu :<br />

1. Limbah beton pada pemakaian tertentu dari campuran beton dapat meningkatkan kualitas<br />

beton dan dapat menutup rongga-rongga di dalam beton, sehingga limbah beton dapat<br />

dijadikan sebagai bahan tambah.<br />

2. Penggunaan limbah beton sebagai bahan tambah campuran beton yang memiliki nilai<br />

ekonomis karena cara mendapatkannya mudah dan harganya relatif murah daripada material<br />

lain seperti kayu dan baja.<br />

Dasar penyusunan meterial ini terdiri dari semen, agregat halus, agregat kasar, air dan<br />

bahan tambah (admixture) bila diperlukan.<br />

Agregat merupakan bahan utama pembentuk beton disamping pasta semen. Kandungan<br />

agregat dalam campuran berkisar antara 70-75 % dari volume total beton, oleh karena itu kualitas<br />

agregat berpengaruh terhadap kualitas beton.<br />

Air diperlukan untuk bereaksi dengan semen, serta untuk menjadi bahan pelumas antara<br />

butir-bitur agregat agar mudah dikerjakan dan dipadatkan. Untuk bereaksi dengan semen, air yang<br />

diperlukan sekitar 25% berat semen saja. Namun dalam kenyataannya nilai faktor air semen yang<br />

dipakai sulit kurang dari 0,35. Kelebihan air ini digunakan sebagai pelumas. Tetapi perlu dicatat<br />

bahwa tambahan air sebagai pelumas ini tidak boleh terlalu banyak karena dapat mengurangi<br />

kekuatan beton akan rendah serta betonnya porous. Apabila ada kebocoran cetakan, air bersamasama<br />

semen juga dapat ke luar, sehingga terjadilah sarang-sarang kecil (Tjokrodimuljo, 1996).<br />

Limbah beton merupakan sisa reruntuhan beton, yang kemudian diayak lolos saringan<br />

40mm. Hasil penlitian terdahulu. Penelitian kuat tekan beton dengan limbah beton sebagai<br />

alternatif pengganti agregat kasar telah diteliti oleh Hanggaraningsih (2000).<br />

Berdasarkan Departemen Pekerjaan Umun (1971), besarnya kuat tekan beton dapat dihitung<br />

dengan rumus :<br />

f′ c = …………………………………...........................................(1)<br />

dengan :<br />

f′ c = kuat tekan beton (N/mm 2 )<br />

P = beban tekan maksimum (kg atan N)<br />

A = luas permukaan benda uji (cm 2 atau mm 2 )<br />

Tegangan tarik yang timbul sewaktu benda uji terbelah disebut sebagai split cilinder<br />

strength, diperhitungkan sebagai berikut:<br />

ft = ….………………………………………………….…..(2)<br />

dengan:<br />

ft = kuat tarik belah (N/m 2 )<br />

P = beban pada waktu belah (N)<br />

L = panjang benda uji silinder(m)<br />

D = diameter benda uji (m)<br />

METODE PENELITIAN<br />

Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Bahan Bangunan, Jurusan Teknik Sipil,<br />

Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Obyek dalam penelitian ini adalah beton<br />

S-8


Simposium Nasional RAPI X FT UMS – 2011 ISSN : 1412-9612<br />

dengan kuat tekan dan kuat tarik maksimum yang menggunakan bahan tambah limbah beton,<br />

dengan berbagai variasi agregat. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik dilakukan setelah beton<br />

berumur 28 hari. Agar pelaksanaan penelitian dan tujuan berjalan dengan sistematis dan lancar,<br />

maka harus digunakan suatu metode penelitian.<br />

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :<br />

1. Semen yang digunakan adalah semen Portland jenis I dengan merk Gresik.<br />

2. Agregat halus berupa pasir, berasal dari Klaten, Jawa Tengah.<br />

3. Agregat kasar berupa batu pecah, berasal dari Sambi Boyolali.<br />

4. Air yang digunakan diambil dari Laboratorium Bahan bangunan, Jurusan Teknik Sipil,<br />

Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta.<br />

5. Limbah beton limbah pecahan beton yang digunakan berasal dari limbah beton disekitar<br />

Laboratorium Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta dan sekitarnya.<br />

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini tersedia di Laboratorium Bahan bangunan,<br />

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta yang terdiri dari<br />

ayakan standart, penggetar ayakan (siever), timbangan, gelas ukur, kerucut Conus, oven, desicator,<br />

volumetric flash,<br />

mesin uji Los Angeles, molen, kerucut, Abram’s, tongkat baja, cetakan silinder, bak tempat<br />

perendaman benda uji, mesin uji tekan, peralatan penunjang lain.<br />

Penelitian dilaksanakan terbagi atas lima tahap, seperti berikut :<br />

1. Tahap I : Persiapan alat dan penyediaan bahan<br />

Tahap ini merupakan tahap persiapan penelitian di laboratorium yang meliputi persiapan alat<br />

di Laboratorium Bahan Bangunan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas<br />

Muhammadiyah Surakarta.<br />

2. Tahap II : Pemeriksaan bahan dasar<br />

Sebelum dilakukan pembuatan campuran beton maka pada tahap ini dilakukan uji bahan dasar<br />

beton yang berupa agregat kasar dan halus. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan zat organik<br />

dalam pasir, pemeriksaan kadar lumpur pada pasir dan batu pecah, pemeriksaan specific<br />

gravity dan absorption pasir dan batu pecah, pengujian SSD pasir, pengujian gradasi batu<br />

pecah, pemeriksaan berat satuan volume, pemeriksaan kadar keausan batu pecah.<br />

3. Tahap III : Penyediaan benda uji<br />

Tahap ini merupakan tahap perencanaan campuran beton, pembuatan benda uji dan perawatan<br />

beton. Perbandingan jumlah proporsi bahan campuran beton dihitung dengan menggunakan<br />

Metode SNI-90.<br />

4. Tahap IV : Pengujian kuat tekan dan tarik beton<br />

Dilakukan pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah beton benda uji yang dilakukan setelah<br />

beton berumur 28 hari.<br />

5. Tahap V : Analisis data dan kesimpulan<br />

Dari hasil pengujian yang dilakukan pada tahap IV dilakukan analisis data. Analisis data<br />

merupakan pembahasan hasil penelitian, kemudian dari langkah tersebut dapat diambil<br />

kesimpulan penelitian.<br />

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN<br />

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :<br />

Tabel 1. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton dengan fas = 0,45, umur 28 hari<br />

Fas Limbah<br />

Beton<br />

0.45 0%<br />

Kode<br />

Diameter<br />

( cm )<br />

Luas<br />

( A )<br />

( cm 2 )<br />

S-9<br />

Beban<br />

Maksimum<br />

( kg )<br />

Kuat Tekan<br />

Maksimum<br />

Kuat Tekan<br />

Maks<br />

Rata-rata<br />

( kg/cm 2 ) ( MPa ) ( MPa )<br />

A;B0.1 15 176,715 46000 260,306 26,030<br />

A;B0.2 15 176,715 42500 240,500 24,050 25,125<br />

A;B0.3 15 176,715 43000 243,329 24,332


Simposium Nasional RAPI X FT UMS – 2011 ISSN : 1412-9612<br />

15%<br />

30%<br />

45%<br />

60%<br />

A;B0.4 15 176,715 47000 265,965 26,596<br />

A;B0.5 15 176,715 43500 246,159 24,615<br />

A;B15.1 15 176,715 47000 265,965 25,596<br />

A;B15.2 15 176,715 46500 263,135 26,313<br />

A;B15.3 15 176,715 44500 251,817 25,181<br />

A;B15.4 15 176,715 48000 271,623 27,162<br />

A;B15.5 15 176,715 44000 248,988 24,898<br />

A;B30.1 15 176,715 43500 246,159 24,615<br />

A;B30.2 15 176,715 46500 263,135 26,313<br />

A;B30.3 15 176,715 41500 234,841 23,484<br />

A;B30.4 15 176,715 40500 229,182 22,918<br />

A;B30.5 15 176,715 36000 203,717 20,371<br />

A;B45.1 15 176,715 36500 206,547 20,654<br />

A;B45.2 15 176,715 35000 198,059 19,805<br />

A;B45.3 15 176,715 34000 192,400 19,240<br />

A;B45.4 15 176,715 33500 189,570 18,957<br />

A;B45.5 15 176,715 36000 203,717 20,371<br />

A;B60.1 15 176,715 32000 181,082 18,108<br />

A;B60.2 15 176,715 32500 183,911 18,391<br />

A;B60.3 15 176,715 34000 192,400 19,240<br />

A;B60.4 15 176,715 33000 186,741 18,674<br />

A;B60.5 15 176,715 33500 189,570 18,957<br />

S-10<br />

26,030<br />

23,993<br />

19,805<br />

18,674<br />

Gambar 1. Hubungan antara persentase limbah beton dan kuat tekan beton dengan fas = 0,45, pada<br />

umur beton 28 hari<br />

Dilihat dari gambar di atas persentase penambahan limbah 15 % mencapai kuat tekan<br />

maksimum sebesar 26,030MPa, seiring dengan meningkatnya penambahan limbah beton, kuat<br />

tekan beton mengalami penurunan.


Simposium Nasional RAPI X FT UMS – 2011 ISSN : 1412-9612<br />

Tabel 2. Hasil Pengujian Kuat Tarik Belah Beton dengan fas = 0,45, umur 28 hari<br />

Fas Limbah<br />

Beton<br />

0.45<br />

0%<br />

15%<br />

30%<br />

45%<br />

60%<br />

Kode<br />

Diameter<br />

( cm )<br />

Luas<br />

( A )<br />

( cm 2 )<br />

S-11<br />

Beban<br />

Maksimum<br />

( kg )<br />

Kuat Tekan<br />

Maksimum<br />

Kuat Tekan<br />

Maks<br />

Rata-rata<br />

( kg/cm 2 ) ( MPa ) ( MPa )<br />

A;B0.1 15 1413,717 27000 38,197 3,819<br />

A;B0.2 15 1413,717 29500 41,733 4,173<br />

A;B0.3 15 1413,717 27000 38,197 3,819 3,989<br />

A;B0.4 15 1413,717 28500 40,319 4,031<br />

A;B0.5 15 1413,717 29000 41,026 4,102<br />

A;B15.1 15 1413,717 27500 38,904 3,890<br />

A;B15.2 15 1413,717 30000 42,441 4,244<br />

A;B15.3 15 1413,717 26500 37,489 3,748 4,003<br />

A;B15.4 15 1413,717 28000 39,611 3,961<br />

A;B15.5 15 1413,717 29500 41,733 4,173<br />

A;B30.1 15 1413,717 23500 33,245 3,324<br />

A;B30.2 15 1413,717 22000 31,123 3,112<br />

A;B30.3 15 1413,717 21500 30,416 3,041 3,225<br />

A;B30.4 15 1413,717 24500 34,660 3,466<br />

A;B30.5 15 1413,717 22500 31,830 3,183<br />

A;B45.1 15 1413,717 19500 27,586 2,758<br />

A;B45.2 15 1413,717 20000 28,294 2,829<br />

A;B45.3 15 1413,717 21000 29,708 2,970 2,772<br />

A;B45.4 15 1413,717 18500 26,172 2,617<br />

A;B45.5 15 1413,717 19000 26,879 2,687<br />

A;B60.1 15 1413,717 16500 23,342 2,334<br />

A;B60.2 15 1413,717 14500 20,513 2,051<br />

A;B60.3 15 1413,717 15000 21,220 2,122 2,192<br />

A;B60.4 15 1413,717 15500 21,928 2,192<br />

A;B60.5 15 1413,717 16000 22,635 2,263<br />

Gambar 2. Hubungan Pesentase Limbah Beton dan Kuat Tarik Belah Beton dengan fas = 0,45,<br />

umur beton 28 hari<br />

Berdasarkan Gambar 2 di atas, penambahan persentase limbah beton sebesar 15 %, dapat<br />

mencapai kuat tarik belah beton sebesar 4,003 MPa, seiring dengan bertambah besarnya<br />

penambahan persentase limbah beton, kuat tarik belah beton mengalami penurunan.


Simposium Nasional RAPI X FT UMS – 2011 ISSN : 1412-9612<br />

KESIMPULAN DAN SARAN<br />

A. Kesimpulan<br />

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,maka dapat disimpulkan sebagai berikut:<br />

1. Penambahan persentase limbah beton sebesar 0 % mencapai kuat tekan 25,125 MPa,<br />

persentase limbah beton 15 % dapat mencapai kuat tekan 26,030 MPa. Makin meningkatnya<br />

penambahan persentase limbah beton, mengakibatkan menurunnya kuat tekan beton.<br />

2. Penambahan persentase limbah beton optimal diperoleh sebesar 15%, selebihnya akan<br />

mengakibatkan kuat tekan beton menurun<br />

3. Kuat tarik belah beton maksimum = 4,003 MPa diperoleh dengan penambahan limbah beton<br />

sebesar 15%.<br />

4. Penambahan persentase limbah beton optimal diperoleh sebesar 15%, selebihnya akan<br />

mengakibatkan kuat tarik belah beton menurun<br />

B. Saran<br />

Agar diperoleh hasil penelitian yang lebih baik, maka disarankan sebagai berikut :<br />

1. Proses pemadatan benda uji sebaiknya menggunakan alat penggetar vibrator, agar diperoleh<br />

kepadatan yang homogen.<br />

2. Dalam pelaksanaan penelitian ketelitian perlu diperhatikan, agar mendapatkan hasil yang<br />

lebih akurat.<br />

DAFTAR PUSTAKA<br />

Departemen Pekerjaan Umum, 1982. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, Jakarta<br />

Departemen Pekerjaan Umum, 1989. Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Normal,<br />

SNI T-15-1990-3 LPMB,Jakarta<br />

Eko,S.2003.Analisis Kuat Tekan Beton dengan Bahan Tambah Abu Sekam Padi dan<br />

Besmitel,Tugas Akhir, Prodi Teknik Sipil, FT UMS.<br />

Hjof,M.1970. The Geology of Indonesia,Vol II Ekonomic Geologi, RW Van Bemmelen,<br />

Nederland.<br />

Murdock,L.J.,dan K.M.Brook., 1991. Bahan dan Praktek Beton,Terjemahan Stephany Hindarko,<br />

Erlangga, Jakarta.<br />

Mulyono,T.2003.Teknologi Beton,Andi Offset, Yogyakarta.<br />

Nawy, E.G. 1990.Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar,Terjemahan Bambang Suryoatmojo,<br />

Eresco, Bandung.<br />

S-12

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!